30
Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 1 MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI BAHASA INDONESIA 2014

Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

  • Upload
    dangtu

  • View
    244

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 1

MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN

UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP)

PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

BAHASA INDONESIA

2014

Page 2: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan Bahasa Indonesia, ejaan

Bahasa Indonesia, bentuk dan pilihan kata, kalimat dan paragraf, serta

penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas.

B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mempelajari mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu menerapkan

kaidah-kaidah bahasa Indonesia dalam koteks bekerja.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mempelajari dan memahami modul ini diharapkan peserta Ujian Dinas dan

Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat mempunyai sikap positif terhadap bahasa

Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Kompetensi dasar yang diharapkan setelah peserta mempelajari modul ini adalah :

a. memahami dan menerapkan kaidah ejaan dengan baik dan benar;

b. mengetahui dan menerapkan kaidah dalam memilih kata yang baik dan benar;

c. mengetahui dan menerapkan kaidah dalam penyusunan kalimat efektif;

d. membuat surat dinas dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

D. Materi Bahasan

Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar:

1. Kebijakan Bahasa Indonesia;

2. Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan;

3. Diksi

4. Kalimat Efektif

5. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas

Page 3: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 3

BAB II

KEBIJAKAN BAHASA INDONESIA

A. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Indonesia, sebagaimana

telah diatur dalam Pasal 36 UUD Tahun 1945. Dalam penerapannya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini diatur dalam Undang-undang Nomor

24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu

Kebangsaan. Dalam Undang-Undang tersebut yang dimaksud dengan Bahasa

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia

adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) Iambang jati diri

(identitas) nasional, (3) alat persatuan berbagai masyarakat yang berbeda-beda

latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan (4) alat perhubungan

antarbudaya antardaerah.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi

lembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat

nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modem.

B. Penggunaan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam :

1. peraturan perundang-undangan.

2. dokumen resmi negara.

3. pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang

disampaikan di dalam atau di luar negeri.

4. bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Penggunaan bahasa asing

dalam pendidikan dapat digunakan sebatas bertujuan untuk mendukung

kemampuan bahasa asing peserta didik. Penggunaan bahasa Indonesia dalam

pendidikan tidak berlaku untuk satuan pendidikan asing atau satuan pendidikan

khusus yang mendidik warga negara asing.

5. pelayanan administrasi publik di instansi pemerintahan.

6. nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi

pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau perseorangan

warga Negara Indonesia. Dalam hal pembuatan nota kesepemahaman yang

melibatkan pihak asing, selain ditulis menggunkan bahasa Indonesia, ditulis

juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.

7. forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di

Indonesia. Bahasa Indonesia juga dapat digunakan dalam forum yang bersifat

internasional di luar negeri.

Page 4: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 4

8. komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta.

9. laporan setiap lembaga atau perseorangan kepada instansi pemerintahan.

10. penulisan karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah di Indonesia. Penulisan dan

publikasi untuk tujuan atau bidang kajian khusus dapat menggunakan bahasa

daerah atau bahasa asing.

11. nama geografi di Indonesia.

12. untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman,

perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga

pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia

atau badan hukum Indonesia.

13. informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar

negeri yang beredar di Indonesia. Informasi tersebut dapat dilengkapi dengan

bahasa daerah atau bahasa asing sesuai dengan keperluan.

14. rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lain

yang merupakan pelayanan umum. Dalam penerapannya dapat disertai bahasa

daerah dan/atau bahasa asing.

15. informasi melalui media massa. Media yang menggunakan bahasa daerah atau

bahasa asing harus mempunyai tujuan khusus atau sasaran khusus.

Page 5: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 5

BAB III

EJAAN BAHASA INDONESIA

Penggunaan bahasa Indonesia tidak lepas dari ejaan dalam bahasa Indonesia,

hal ini berarti kita berhadapan dengan bahasa tulis, cara bagaimana menuliskan huruf,

kata dan menggunakan tanda baca. Sehingga ejaan tidak ada kaitannya dengan lafal

yang menjadi unsur terpenting dalam bahasa lisan.

Pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

diresmikan pemakaiannya pada tanggaI 16 Agustus 1972 oIeh Presiden Soeharto.

PenjeIasan lebih lanjut tentang aturan ejaan itu dimuat dalam buku Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (selanjutnya disingkat menjadi

Pedoman Umum EYD). Buku pedoman itu berisi aturan-aturan mengenai penggunaan

huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan dan tanda baca.

A. Penggunaan Huruf

a. Penggunaan Huruf Kapital

Peggunaan huruf kapital Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan adalah sebagai berikut:

1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menulis ungkapan yang

berhubungan dengan hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan,

termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Contoh: Allah

Atas rahmat-Mu (bukan atas rahmatMu)

Dengan kuasa-Nya (bukan dengan kuasaNya)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk menuliskan kata-kata

seperti imam, makmum, doa, puasa dan misa.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan yang diikuti nama orang.

Contoh: Mahaputra Yamin

Haji Agus SaIim

SuItan Hasanuddin

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,

keturunan, dan keagamaan jika tidak diikuti nama orang.

Contoh: H.B. Yassin juga mendapat gelar mahaputra.

Ayahnya telah menunaikan ibadah haji tahun lalu.

Sebagai seorang suItan, ia berwibawa sekaIi.

3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang

diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh:

Gubernur Fauzi Bowo (jabatan yang diikuti nama orang)

Letnan KoIoneI SaIadin (pangkat yang diikuti nama orang)

Kepala Balai Besar POM di Jawa Barat (jabatan yang diikuti nama tempat)

Page 6: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 6

Kepala Badan POM (jabatan yang diikuti nama instansi)

Nama jabatan dan pangkat itu tidak ditulis dengan huruf kapital jika, tidak

diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh:

Siapa gubernur yang baru dilantik itu?

Paman saya berpangkat Ietnan jenderal.

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Contoh: bangsa Indonesia

suku Jawa

bahasa Jepang

5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,

dan peristiwa sejarah.

Contoh: tahun Hijriah; bulan Agustus; hari Senin; hari NataI; Perang Candu;

6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.

Contoh: Teluk Jakarta; Danau Toba, SeIat Karimata

Perhatikan juga penulisan yang benar berikut ini.

Dia berIayar sampai ke teluk.

Jangan mandi di danau yang kotor.

Mereka menyeberangi selat itu selama 2 hari

Kata teluk, danau, dan selat adalah kata umum, bukan kata khusus. Sehingga

ditulis dengan huruf kecil.

7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga

pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

Contoh: Badan Pengawas Obat dan Makanan

Kementerian Keuangan

Undang-Undang Dasar 1945

Coba perhatikan juga penulisan yang benar dibawah ini

Dia pegawai salah satu kementerian.

Menurut undang-undang, Saudara dapat dijatuhi hukuman.

Kata kementerian dan undang-undang dasar ditulis dengan huruf kecil karena

kata itu tidak diikuti nama.

8) Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan.

Contoh: Dr. dr. S.E. B.A. M.Sc. Ny.

Ir. M.A. S.H. M.B.A. Sdr.

9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai

sebagai kata ganti atau sapaan.

Contoh: Atas kehadiran Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Page 7: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 7

Surat Saudara sudah saya terima.

Akan tetapi, coba perhatikan juga penulisan yang benar berikut ini!

Kita harus menghormati ayah dan ibu kita.

Semua adik dan kakak saya sudah berkeIuarga.

Perhatikan juga penulisan kata sapaan yang diikuti nama jabatan.

Kami sedang menunggu Pak Dosen.

Menurut keterangan Bu Dokter, penyakit saya tidak parah.

10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti orang ke-2 (Anda)

Contoh: Tahukah Anda bahwa gaji pegawai negeri akan naik?

Apakah kegemaran Anda?

b. Penggunaan Huruf Miring

1) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan buku, majalah, dan surat

kabar yang dikutip dalam karangan.

Contoh: Majalah Bahan dan Sarana sangat digemari para pengusaha.

Surat kabar Suara dapat merebut hati pembacanya.

2) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau

ungkapan asing.

Contoh: Nama latin untuk buah manggis adalah Garcinia mangostana.

3) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan

huruf, bagian kata, atau keIompok kata.

Contoh: Huruf pertama kata abad ialah a.

BuatIah kalimat dengan kata manajemen!

B. Penulisan Kata

a. Penulisan Gabungan Kata

1). Kata Majemuk

Kaidah penulisan gabungan kata adalah sebagai berikut. Gabungan kata yang

lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.

Contoh: terima kasih; kerja sama; tanggung jawab; tanda tangan; serah terima

Harus diperhatikan bahwa jika gabungan kata tersebut hanya mendapat

awalan atau hanya akhiran, maka awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai

dengan kata yang dekat dengannya. Kata lainnya yang merupakan unsur

gabungan itu tetap dituliskan terpisah dan tidak diberi tanda hubung.

Contoh: berterima kasih; bekerja sama; bertanggung jawab; tanda tangani

Selanjutnya, yang perlu perhatikan adalah jika gabungan kata mendapat

awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus serangkai, tidak diberi tanda

hubung.

Contoh: pertanggungjawaban; ditandatangani; diserahterimakan

Page 8: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 8

2). Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata

Contoh: belasungkawa; beasiswa; sekaligus; daripada; kasatmata; kepada

3). Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai

satu kata yang mengandung arti penuh, unsur itu hanya muncul dalam

kombinasinya.

Contoh: tunanetra; antarkota; multilateral; narapidana; dwiwarna

Perhatikan gabungan kata berikut ini!

Jika unsur terikat itu diikuti oIeh kata yang huruf awalnya kapital,

diantara kedua unsur itu diberi tanda hubung. Contoh: non-Indonesia;

antar-SMA; KTP-nya.

Unsur maha dan peri ditulis serangkai dengan unsur yang berikutnya,

yang berupa kata dasar. Namun, jika unsur berikutnya kata berimbuhan,

penulisan maha dan peri terpisah.

Contoh: Maha Pengasih; Maha Pemurah; peri kemanusiaan

Akan tetapi, perlu diingat bahwa jika unsur maha diikuti esa, waIaupun esa

berupa kata dasar, kata itu tetap dituliskan terpisah. Misalnya, Maha Esa.

b. Penulisan Kata Ulang

Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua

unsurnya. Penulisan kata ulang ada bermacam-macam.

1) Pengulangan kata dasar, Contoh: anak-anak; undang-undang

2) Pengulangan kata berimbuhan, Contoh: berkejar-kejaran; didorong-dorong

3) Pengulangan gabungan kata, Contoh: meja - meja tulis; kereta - kereta api

cepat

4) Pengulangan kata yang berubah bunyi, Contoh: sayur – mayur; bolak - balik

c. Penulisan Kata Depan

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Contoh: di rumah; ke rumah; dari rumah; di mana; ke mana; dari mana; di

samping; ke samping; dari samping

Akan tetapi, perhatikan awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata yang

mengikutinya. Contoh: dibaca, dilaporkan, ketujuh, kekasih

d. Penulisan Partikel

Dalam bahasa Indonesia terdapat Iima macam partikel, yaitu lah, kah, tah, per,

dan pun.

1) Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya. Contoh:

Kuncilah pintu itu jika Saudara akan pergi!

Apakah Anda karyawan Departemen Keuangan?

2) Partikel per yang berarti 'tiap-tiap', 'demi', dan 'muIai' ditulis terpisah dari bagian

kalimat yang mendahuIui dan mengikutinya. Contoh:

per meter Rp100.000,00

satu per satu turun

Page 9: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 9

per 1 Januari

Partikel per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang

mengikutinya. Contoh: dua pertiga, tiga perempat

3) Partikel pun

Partikel pun yang sudah dianggap padu benar ditulis serangkai dengan kata

yang mendahuluinya. Contoh: walaupun; meskipun; adapun; maupun

Partikel pun yang ditulis seteIah kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata

bilangan, dituliskan terpisah. Pun seperti itu merupakan kata utuh.

Contoh:

Hijau muda pun tidak masalah, asal hijau.

Satu pun beIum saya terima suratnya.

e. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

1) Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berhubungan dengan

ukuran (panjang, Iuas, isi, berat), satuan waktu, nilai uang, atau yang

dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, dan ruangan pada aIamat

yang bukan pada dokumen resmi. Contoh:

5 cm 35 kg

10 jam Rp50.000,00

Jalan Rereng I Nomor 43

2) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata

dituliskan dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua kata

dituliskan dengan angka. Contoh:

Selama seminggu calon pegawai yang mendaftar ke Badan Pengawas

Obat dan Makanan berjumlah seribu orang.

3) Bilangan dalam perincian juga dituliskan dengan angka waIaupun jika ditulis

dengan huruf hanya terdiri atas satu atau dua kata.

Contoh:

Menurut catatan, pegawai yang diterima di Badan Pengawas Obat dan

Makanan berjumlah 100 orang, 20 orang untuk Deputi Bidang

Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, 30 orang untuk

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk

Komplemen, dan 50 orang untuk Deputi Bidang Pengawasan Produk

Terapetik dan Napza.

4) Lambang bilangan yang jika dituliskan dengan huruf terdiri atas satu atau

dua kata pada awal kalimat dituliskan dengan huruf. Contoh:

Lima belas orang pegawai Badan POM memperoleh piagam dari

pemerintah.

Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga lambang bilangan yang tidak

dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, tidak terdapat lagi pada awal

kalimat. Contoh:

Sebanyak 35 orang ditahan, sedangkan 5 orang diizinkan pulang.

5) Bilangan yang terdapat dalam dokumen resmi, seperti akta, kuitansi, dan

Page 10: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 10

cek dapat menggunakan angka dan huruf sekaligus. Contoh:

TeIah dijual tanah seIuas 3.000 (tiga ribu) meter persegi dengan harga

Rp 40.000.000,00 (empat puIuh juta rupiah).

Namun, di luar dokumen resmi, bilangan tidak perlu ditulis dengan angka

dan huruf sekaligus. Contoh:

Pegawai di kantor kami berjumlah empat ratus orang.

Kata bilangan tingkat dapat dituliskan sebagai berikut :

Paku Buwono X Paku Buwono ke-10 Paku Buwono kesepuIuh

Tingkat I Tingkat ke-I Tingkat kesatu (pertama)

Kata bilangan yang mendapat akhiran -an ditulis sebagai berikut:

tahun 50-an

uang 5000-an

C. Penulisan Unsur Serapan dan Tanda Baca

a. Penulisan Unsur Serapan

Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur bahasa lain, baik dari bahasa

daerah maupun bahasa asing Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, Inggris, dan

Bahasa asing lainnya.

Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi

menjadi dua golongan, yaitu (1) unsur asing yang sepenuhnya terserap ke

dalam bahasa Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan

penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan

bahwa ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih

dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Berikut ini contoh penulisan unsur serapan :

Baku Tidak Baku

Positif Positive

Apotek Apotik

Produktivitas Produktifitas

Fotokopi Photocopy

Manajemen Managemen

Kualitas Kwalitas

b. Penulisan Tanda Baca

1) Penulisan Tanda Baca Titik (.)

a) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contoh: Ibu tinggal di Bandung.

Biarlah mereka duduk di sana.

b) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.

Contoh: Rahadyan P.

N. Paramesti

Page 11: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 11

c) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan

sapaan.

Contoh: Dr. doktor

Ir. insinyur

S.E. sarjana ekonomi

M.Sc. master of science

d) Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat

umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau Iebih hanya dipakai

satu tanda titik. Contoh:

a.n. atas nama

u.p. untuk perhatian

ybs. yang bersangkutan

e) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,

ikhtisar, atau daftar.

Contoh:

A. Badan Pengawas Obat dan Makanan

A.1. Sekretariat Utama

A.1.1. Biro Perencanaan dan Keuangan

A.1.2. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

A.1.3. Biro Kerjasama Luar Negeri

A.1.4. Biro Umum

A.2. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA

f) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu.

Contoh: Pukul 1.35.20 (pukul 1 Iewat 35 menit 20 detik)

g) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan

seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh: Ia lahir pada tahun 1970 di Surabaya.

Lihat haIaman 2345 dan seterusnya.

h) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal

kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di

dalam akronim yang sudah diterima oIeh masyarakat.

Contoh: POM Pengawas Obat dan Makanan

OT Obat Tradisional

Sestama Sekretaris Utama

i) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran,

takaran, timbangan, dan mata uang.

Contoh: cm sentimeter

Kg kilogram

Rp rupiah

j) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan

atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Contoh: Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 45)

Page 12: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 12

k) Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat

atau nama dan alamat penerima surat.

Contoh: Yth. Sdr. Rani 21 Juli 2009

Jalan Tanjung 26

Jakarta

2) Penulisan Tanda Baca Koma (,)

a) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan Contoh:

Saya membeli kertas, pensil, dan buku.

b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu

dengan kalimat berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi,

melainkan. Contoh:

Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

c) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk apabila

anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat. Contoh:

Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

d) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat. Contoh:

Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

Dia lupa akan janjinya karena sibuk.

Dia berpendapat bahwa soal itu tidak penting.

e) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan kata penghubung

antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya

oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

Contoh: Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

Jadi, soalnya tidaklah semudah itu

f) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian

lain dalam kalimat.

Contoh: Kata ibu, “Saya gembira sekali”.

“Saya gembira sekali,” kata ibu, “karena kamu lulus.”

g) Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat (ii) bagian-bagian

alamat (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau

negeri yang ditulis berurutan.

Contoh: Sdr. Abdullah, Jalan Tanjung 26, Jakarta

Surabaya, 23 Mei 2009

Jakarta, Indonesia

h) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka.

Contoh: Arifin, E. Zaenal. 2003. Bahasa yang Lugas dalam Laporan

Teknis. Jakarta: Akademi Pressindo.

Page 13: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 13

i) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang

mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keIuarga atau

marga.

Contoh: A. Paramesti, S.E.

Paramardhika, S.H., M.A.

j) Tanda koma dipakai di muka angka persepuIuhan dan di antara rupiah

dan sen dalam bilangan.

Contoh: 12,54 m

Rp10.000,00

k) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan

keterangan aposisi. (Iihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.).

Contoh: Dosen saya, Pak Ahtar, pandai sekali.

Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang makan sirih.

l) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain dalam kalimat apabila petikan Iangsung tersebut berakhir

dengan tanda tanya atau tanda seru dan mendahuIui bagian Iain dalam

kalimat itu.

Contoh: "Di mana Saudara tinggal? " tanya Karim.

3) Penulisan Tanda Titik Koma (;)

a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian

kalimat yang sejenis dan setara. Contoh:

Malam makin larut; pekerjaan kami belum selesai juga.

b) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara

di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; Ibu sibuk bekerja di

dapur; Adik menonton televisi; Saya sendiri asyik

mendengarkan lagu.

4) Penulisan Tanda Titik Dua (:)

a) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti

rangkaian atau pemerian.

Contoh: Yang kita perlukan sekarang ialah barang-barang berikut:

kursi, meja, dan Iemari.

FakuItas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan

Ekonomi Perusahaan.

b) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerIukan

pemerian. Contoh:

Ketua : Rahadyan P.

Sekretaris : A.N. Paramesti

Bendahara : B. Hartawan

Page 14: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 14

c) Tanda titik dua tidak dipakai kaIau rangkaian atau pemerian itu

merupakan peIengkap yang mengakhiri pemyataan.

Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Fakultas itu mempunyai jurusan Ekonomi Umum dan jurusan

Ekonomi Perusahaan.

5) Penulisan Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oIeh

pergantian baris. Contoh: ... ada cara ba-

ru juga

Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan

terdapat satu huruf saja pada ujung baris atau pangkaI baris.Contoh:

memenuh-i

Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada

pangkaI baris

b) Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di

belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada

pergantian baris. Contoh:

... cara baru meng-

ukur panas.

c) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh:

kemerah-merahan tukar-menukar

d) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjeIas hubungan bagian-

bagian ungkapan. Bandingkan:

tiga-puluh dua-pertiga (302/3)

tiga-puluh-dua pertiga (32/3)

e) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata

berikutnya yang dimuIai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c)

angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau

kata. Contoh:

se-Indonesia se- Jawa Barat

tahun 50-an KTP-nya

f) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia

dengan unsur bahasa asing. Contoh:

di-charter

pen-tackle-an

6) Penulisan Tanda Petik ("...")

a) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila

dipakai dalam kalimat. Contoh:

Bacalah “Penulisan Kata” dalam buku Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan!

Page 15: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 15

b) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di

belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai

dengan arti khusus. Contoh:

Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "si Hitam".

7) Tanda Petik Tunggal ('...')

Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau

ungkapan asing. Contoh: rate of inflation 'laju infIasi'.

8) Tanda Garis Miring (/)

a) Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat. Contoh: No.

7/PW/2009.

b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau

nomor alamat. Contoh:

Mahasiswa/mahasiswi

harganya Rp15.000,00/lembar

Jalan Daksa I/3

Page 16: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 16

Latihan Tes Soal

1. Pemakaian huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat ...

a. Produk Luwak White Coffee telah mendapatkan Sertifikat Halal dari Majelis

Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang berlaku hingga tanggal 16

Oktober 2014.

b. Produk Luwak White Coffee telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis

Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang berlaku hingga tanggal 16

Oktober 2014.

c. Produk Luwak White Coffee telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis

Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang berlaku hingga Tanggal 16

Oktober 2014.

d. Produk Luwak White Coffee telah mendapatkan sertifikat halal dari majelis

ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang berlaku hingga tanggal 16

Oktober 2014.

Jawaban: b

2. Tanda baca pada penulisan gelar berikut yang benar adalah ….

a. Dra Lucky S. Slamet, MSc

b. Dra. Lucky S. Slamet, MSc.

c. Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc

d. Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc.

Jawaban: d

3. Gabungan kata dalam kalimat berikut yang tidak tepat adalah ….

a. Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan TVRI Kalimantan

Selatan dalam program siaran dialog interaktif “PEMDA MENJAWAB”.

b. Pada kegiatan ini dilaksanakan penandatanganan dukungan PJAS tingkat

Provinsi Nusa Tenggara Timur oleh Menteri Kesehatan, Kepala Badan POM,

Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Anggota Komisi IX DPR RI.

c. GN-WOMI merupakan gerakan nasional yang melibatkan seluruh pihak baik

instansi pemerintahan, masyarakat umum dan stakeholder (pabrik farmasi,

distributor, dan sebagainya) untuk berperan aktif dalam meningkatkan

kesadaran untuk memerangi obat dan makanan ilegal.

d. Badan POM RI secara terus menerus melakukan pengawasan secara

komprehensif sebelum dan sesudah produk beredar di wilayah Indonesia.

Jawaban: a

Page 17: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 17

BAB IV

DIKSI

A. Pengertian Diksi

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen

Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam

penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu

(seperti yang diharapkan).

Diksi adalah ketepatan pilihan kata . Penggunaan ketepatan pilihan kata ini

dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan

mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara

aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu

mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya.

Dalam memilih kata, terdapat dua persyaratan pokok yang harus

diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan menyangkut makna serta

aspek logika kata-kata. Kata-kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan

maksud yang ingin diungkapkan. Selanjutnya persyaratan kesesuaian menyangkut

kecocokan antara kata-kata yang dipakai dengan situasi dan keadaan pembaca

(aspek sosial kata-kata).

Selain kata yang tepat, efektivitas, komunikasi menuntut persyaratan yang

harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai

dengan tuntutan komunikasi. Syarat- syarat ketetapan pilihan kata:

a. Membedakan makna denotasi dan konotasi yang cermat,

Makna denotatif (denotasi) dapat diartikan sebagai makna sebenarnya, makna

yang sesuai dengan apa adanya, atau makna konseptual yaitu makna yang

sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman,

pendengaran, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data)

faktual dan objektif. Contoh:

wanita dan perempuan secara konseptual sama;

kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya).

Sedangkan makna konotatif (konotasi) berarti makna kias, bukan makna

sebenarnya. Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyakat ke masyarakat

lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna

konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu. Contoh :

Megawati dan Susilo Bambag Yudhoyono berebut kursi presiden.

Kalimat tersebut tidak menunjukan makna bahwa Megawati dan Susilo

Bambang Yudhoyono tarik-menarik kursi. Kata kursi pada kalimat di atas berarti

jabatan presiden.

b. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, Contoh:

adalah, ialah, merupakan, yaitu, dalam pemakaiannya berbeda-beda.

Perhatikan contoh berikut:

Pasar Contoh merupakan salah satu pilot project Program Pasar Sehat

Kementerian Kesehatan. Pasar di DKI Jakarta yang menjadi prioritas Pasar

Page 18: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 18

Contoh adalah Pasar Johar Baru, Pasar Tebet Barat, Pasar Grogol dan Pasar

Koja Baru.

c. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri,

jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus menemukan

makna yang tepat dalam kamus, Contoh: modern sering diartikan secara

subjektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir, canggih

berarti banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya

intelektual.

d. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya

secara tepat, Contoh: dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya

koordinasi.

e. Menggunakan kata-kata idomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang

benar, Contoh: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.

f. Menggunakan kata umum dan khusus secara cermat.

Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin

umum suatu kata makin besar kemungkinan terjadi salah paham atau

perbedaan tafsiran. Sebaliknya, makin khusus, makin sempit ruang lingkupnya,

makin sedikit terjadi salah paham. Dengan kata lain, semakin khusus makna

kata yang dipakai, pilihan kata semakin tepat.

Contoh :

Kata umum Kata khusus

melihat melotot, melirik, mengintip, menatap, memandang,

berjalan tertatih-tatih, ngesot, terseok-seok, langkah tegap

jatuh terpeleset, terjengkang, tergelincir, tersungkur,

terjerembab, terperosok, terjungkal

g. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, Contoh: issu (berasal

dari issue berarti publikasi, kesudahan, perkara) isu (dalam bahasa Indonesia

berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus).

h. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi

Contoh :

Sinonim: saya dan aku

Homofoni: syarat (tuntutan yang harus dipenuhi) dengan sarat (penuh,; berat)

Homografi: apel (buah apel), apel (upacara),

i. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret

Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep sedangkan

kata konkret adalah kata yang mempunyai referen berupa objek yang dapat

diamati. Dalam suatu tulisan biasanya penjelasan dimulai dengan kata abstrak

(konsep tertentu) dengan penjelasan yang menggunakan kata-kata konkret.

Perhatikan contoh berikut:

Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GN-WOMI)

merupakan satu inisiatif kegiatan dari Satgas Pemberantasan Obat dan

Makanan Ilegal, sebagai suatu gerakan nasional yang melibatkan seluruh

pihak baik instansi pemerintahan, masyarakat umum dan stakeholder

Page 19: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 19

(pabrik farmasi, distributor, dan sebagainya) untuk berperan aktif dalam

meningkatkan kesadaran untuk memerangi obat dan makanan ilegal.

Kata stakeholder merupakan kata abstrak sedangkan kata pabrik farmasi dan

distributor merupakan kata konkret

Selain ketepatan pilihan kata itu, pengguna bahasa harus pula memperhatikan

kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak

ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung, sebagai berikut :

a. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukan

penggunakannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam

pergaulan.

baku tidak baku

izin ijin

suplai supply

kosmetik kosmetika

b. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat,

Contoh: kencing (kurang sopan), buang air kecil (lebih sopan), pelacur (kasar),

tunasusila (lebih halus).

c. Menggunakan kata berpasangan dan berlawanan makna dengan cermat,

Contoh:

baku tidak baku

sesuai dengan sesuai bagi

melainkan juga bukan hanya

juga tidak hanya

d. Menggunakan kata dengan nuansa tertentu, Contoh: berjalan lambat,

mengesot, dan merangkak, merah darah; merah hati. Menggunakan kata ilmiah

untuk karangan ilmiah, dan komunikasi non ilmiah (surat-meyurat, diskusi

umum)

e. menggunakan kata popular, Contoh: argumentasi (ilmiah), pembuktian

(popular), psikologi (ilmiah), ilmu jiwa (popular). Menghindarkan penggunaan

ragam lisan (pergaulan dalam bahasa tulis), Contoh: tulis, baca, kerja (bahasa

lisan), menulis, menuliskan, membaca, membacakan, bekerja, mengerjakan,

dikerjakan, (bahasa tulis).

Page 20: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 20

Latihan Soal

1. GN-WOMI berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran untuk memerangi obat

dan makanan ilegal.

Makna konotasi dari kata memerangi pada kalimat tersebut mempunyai arti …

a. mengawasi

b. mengurangi

c. memberantas

d. menekan

Jawaban: c

2. Masyarakat dihimbau agar waspada dalam memilih kosmetika yang akan

digunakan.

Ragam baku yang tidak tepat pada kalimat tersebut terdapat pada kata …

a. masyarakat

b. dihimbau

c. waspada

d. kosmetika

Jawaban: a

3. Hasil pengawasan Badan POM menunjukkan masih maraknya penyalahgunaan

bahan berbahaya dalam pangan, seperti formalin disalahgunakan sebagai

pengawet makanan, boraks disalahgunakan sebagai pengenyal atau perenyah

makanan, dan pewarna non pangan seperti kuning metanil, dan rhodamin B

disalahgunakan sebagai pewarna pangan.

Yang dapat dikategorikan sebagai kata abstrak pada kalimat di atas adalah …

a. bahan berbahaya

b. formalin

c. boraks

d. kuning metanil

Jawaban: a

Page 21: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 21

BAB V

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan

kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang

ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil

menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan

maksud si pembicara atau penulis. Ciri-ciri kalimat efektif sebagai berikut:

1). kesepadanan, yaitu memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

Ciri-ciri kesepadanan adalah kalimat memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek,

predikat, objek dan keterangan.

Contoh:

(a) Jakarta, 22-24 Mei 2013, Pusat Informasi Obat dan Makanan (PIOM)

melaksanakan Pertemuan Persiapan ISO 27001:2005. (tidak efektif)

Seharusnya:

(b) Pusat Informasi Obat dan Makanan (PIOM) melaksanakan Pertemuan

Persiapan ISO 27001:2005 pada tanggal 22-24 Mei 2013 di Jakarta.

(efektif)

Pada kalimat (a) bagian kalimat Jakarta, 22-24 Mei 2013, yang digunakan dapat

membingungkan karena tidak jelas maksudnya. Dibandingkan dengan kalimat (b),

dengan merubah struktur kalimat dan menambah kata penghubung pada dan di,

maka bagian kalimat Jakarta, 22-24 Mei 2013 tersebut menjadi jelas maksudnya

untuk menerangkan waktu dan tempat.

2). kesejajaran bentuk atau keparalelan, yaitu kesamaan bentuk kata yang

digunakan dalam kalimat. Maksudnya adalah jika kalimat pertama menggunakan

kata kerja, kalimat kedua dan seterusnya juga menggunakan kata kerja.

Contoh:

(a) Untuk standar keamanan data dan informasi, perlu merevisi 2 (dua) SOP

Bidang Teknologi Informasi, PIOM dan ditambah dengan SOP keamanan

data dan informasi.

Seharusnya:

(b) Untuk standar keamanan data dan informasi, perlu merevisi 2 (dua) SOP

Bidang Teknologi Informasi dan menambah SOP keamanan data dan

informasi.

Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili

predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu merevisi dan ditambah. Kalimat itu

dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu menjadi merevisi

dan menambah seperti pada kalimat (b).

3). Kehematan dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap

tidak perlu. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk kehematan, antara lain:

menghilangkan pengulangan subjek,

Contoh:

(a) Meskipun kosmetik bukan termasuk obat, namun banyak dijumpai kosmetik

mengandung atau dicampur dengan bahan obat.

Page 22: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 22

Seharusnya:

(b) Meskipun bukan termasuk obat, namun banyak dijumpai kosmetik

mengandung atau dicampur dengan bahan obat.

menghindari penggunaan superordinat pada hiponimi kata,

Contoh:

(a) Pilihlah produk kosmetik yang sesuai fungsi, tujuan dan manfaatnya.

Seharusnya:

(b) Pilihlah kosmetik yang sesuai fungsi, tujuan dan manfaatnya.

menghindari kesinoniman dalam satu kalimat,

Contoh:

(a) Bila timbul iritasi atau efek samping lainnya, segera hentikan penggunaan

kosmetik.

Seharusnya:

(b) Bila timbul iritasi atau efek samping, segera hentikan penggunaan kosmetik.

tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh:

(a) Jika terjadi kemerahan, gatal, melepuh atau nyeri, maka kemungkinan

pengguna sensitif atau alergi terhadap produk atau beberapa komponen-

komponen dalam produk tersebut.

Seharusnya:

(b) Jika terjadi kemerahan, gatal, melepuh atau nyeri, maka kemungkinan

pengguna sensitif atau alergi terhadap produk atau beberapa komponen

dalam produk tersebut.

4). Kecermatan, yaitu kalimat yang digunakan tidak menimbulkan tafsiran ganda

(ambigu). Kecermatan meliputi beberapa aspek, antara lain ketepatan dalam

struktur kalimat, pemilihan kata, serta penggunaan ejaan.

Contoh:

Terdapat delapan sarana produksi yang diaudit dalam kegiatan kali ini.

Seharusnya:

Terdapat delapan sarana produksi pangan yang diaudit dalam kegiatan kali ini.

5). Kepaduan atau koherensi, yaitu kepaduan pernyataan dalam kalimat yang

digunakan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah (sistematis).

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk keterpaduan, antara lain:

Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang

tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele.

Contoh:

(a) Pada pertemuan ACCSQ-PPWG ke-20 kali ini, diharapkan terjadi dialog

dan interaksi dalam menghasilkan kesepakatan yang dapat memfasilitasi

pertumbuhan industri farmasi terutama perdagangan inter dan intra wilayah

ASEAN tanpa mengesampingkan jaminan keamanan, khasiat dan mutu

obat yang beredar di wilayah ASEAN.

Seharusnya:

(b) Pada pertemuan ACCSQ-PPWG ke-20, diharapkan menghasilkan

kesepakatan untuk memfasilitasi pertumbuhan industri farmasi terutama

Page 23: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 23

perdagangan inter dan intra wilayah ASEAN tanpa mengesampingkan

jaminan keamanan, khasiat dan mutu obat.

Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau

tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:

(a) Pemirsa paham akan pentingnya informasi tentang produk obat dan

makanan yang ilegal.

Seharusnya:

Pemirsa paham akan pentingnya informasi produk obat dan makanan yang

ilegal.

(b) Mereka menyampaikan daripada ekspektasi masyarakat terhadap Badan

POM.

Seharusnya:

Mereka menyampaikan ekspektasi masyarakat terhadap Badan POM.

6). Kelogisan, yaitu ide kalimat yang digunakan dapat diterima oleh akal dan sesuai

dengan kaidah yang berlaku. Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu

proses berpikir untuk menghubungkan fakta yang ada sehingga tercipta suatu

simpulan.

Contoh:

(a) Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak logis)

Seharusnya:

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (logis)

(b) Waktu dan tempat kami berikan. (tidak logis)

Seharusnya:

Waktu dan tempat kami persilahkan. (logis)

7). Kevariasian dalam struktur kalimat, yaitu membuat kalimat yang tidak monoton

dan menjemukan.

Contoh:

(a) Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) merupakan

penerapan yang mutlak dilakukan oleh setiap pelaku usaha produksi pangan.

Seharusnya:

(b) Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) merupakan

proses yang mutlak dilakukan oleh setiap pelaku usaha produksi pangan.

Selain itu, dapat dilakukan variasi seperti:

Variasi dalam pembukaan kalimat, frasa keterangan tempat atau waktu

diletakan di awal kalimat, contoh:

Dari desa yang terpencil, ia merantau ke Bandung.

Variasi dengan menggunakan frasa verbal, contoh:

Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.

Page 24: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 24

BAB VI

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS

A. PenuIisan Bagian Surat yang Benar

Surat merupakan suatu media untuk menyampaikan informasi. Informasi yang

disampaikan secara tertulis dalam surat dapat berbentuk pernyataan,

pemberitahuan, permintaan, dan lain-lain. Informasi akan mencapai sasarannya

jika bahasa yang digunakan dapat mengungkapkan isi surat sesuai dengan sifat

surat serta kedudukan penulis dan pembaca surat.

1) Tanggal Surat

Cara penulisan tanggal untuk surat yang menggunakan kop instansi tidak perlu

mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam

kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan tahun.

Contoh:

Jakarta, 14 September 2009 (tanpa kepala surat lengkap)

15 September 2009 (memakai kepala surat)

2) Nomor Surat

Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode, bulan dan

tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka Arab, kode

bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis utuh dan dapat ditulis

dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan degan

bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:

a. Diletakkan di sebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal

b. Diletakkan di bawah judul untuk surat berjudul

Contoh: Nomor: 2107/FB/U1.5/2009

No.: 2212/A/C/IX/2009

3) Alamat Tujuan

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah:

Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran

Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk :

Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat.

Misalnya atasan, teman, kolega atau relasi kerja.

Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat

suatu lembaga, organisasi atau perusahaan.

Ungkapan ”Yang terhormat” atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat

yang dituju tidak menyebutkan nama atau jabatan seseorang.

Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”, atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti

nama orang. Kata-kata sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila

pihak yang dituju adalah lembaga atau jabatan tertentu.

Page 25: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 25

Contoh:

Yth. Direktur Astri Budi Luhur Yth. Ibu H. Siti Aisyiah, S.H.

Jalan Cileduk Raya, Petukangan Utara Jalan Menteng Raya No. 62

Jakarta Selatan Jakarta Pusat

PT Global Sarana Komputindo

Jalan Pemuda No. 55

Medan 15320

Sumatera Utara

B. Pengembangan Paragraph dalam Surat Dinas

Paragraf (alinea) adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau

hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari

pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Dalam

pengembangan paragraf terdapat berbagai teknik yang digunakan agar paragraf

yang kita kembangkan menjadi teratur dan baik. Sehingga maksud dan tujuan yang

ingin kita bahas dalam suatu tulisan dapat tersampaikan dengan jelas.

Paragraf yang baik perlu menerapkan tiga asas yang lebih berkenaan dengan

gagasan yang hendak disampaikan dan tiga asas yang lebih menyangkut tatanan

dalam menyampaikan gagasannya.

Asas-asas yang berkenaan dengan gagasan yang hendak disampaikan, yaitu:

kejelasan, berarti sifat tidak samar-samar, mudah dipahami, atau paragraf itu

tidak mungkin disalahtafsirkan.

keringkasan, tidak berarti bahwa paragraf harus pendek atau singkat,

melainkan bahwa paragraph tidak berboros kata, tidak berlebih-lebihan dengan

ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang sama, dan tidak berputar-putar

dalam menyampaikan pendapat.

ketepatan, berkenaan dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang dimaksud

penulis. Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati aturan tata bahasa, ejaan,

tanda baca, perisitilahan, kelaziman bahasa, dan sebagainya.

Asas-asas yang menyangkut tatanan dalam menyampaikan gagasannya, yaitu:

Kesatupaduan berarti bahwa segala sesuatu yang disajikan dalam paragraf

harus berkisar pada satu gagasan pokok atau pikiran utama paragraf. Segala

pikiran yang disajikan harus relevan dengan gagasan.

Petautan atau koherensi, adalah asas yang menghendaki agar ada saling kait

antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam tiap paragraf (dan juga

antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain). Pertautan menghendaki

agar jangan ada kata atau frase yang tidak jelas rujukannya.

Harkat (kelengkapan, pengembangan yang memadai), adalah asas yang

menghendaki paragraf benar-benar berbobot dan berisi. Bila mengemukakan

pikiran yang harus diterangkan (D = yang diterangkan), dan kita harus

menerangkan secara memadai sehingga menjadi jelas (M = yang

menerangkan). Dalam membangun paragraf harus menerapkan hukum DM

dengan sebaik-baiknya: satu D dengan jumlah M yang memadai dan lengkap.

Sehingga asas harkat juga disebut asa pengembangan yang memadai.

Page 26: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 26

1) Contoh Pengembangan Paragraf Pembuka

a. Contoh Paragraf Pembuka Surat Pemberitahuan

Sehubungan dengan pengembangan e-Registrasi Obat di Direktorat

Penilaian Obat dan Produk Biologi, bersama ini kami sampaikan bahwa

site aero.pom.go.id akan ditutup pada hari Kamis, 23 Mei 2013.

Sehubungan dengan peningkatan kinerja pelayanan publik online,

dengan ini kami informasikan bahwa Layanan Publik e-bpom akan

terhenti pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013.

b. Contoh Paragraf Pembuka Surat Permohonan

a. Dalam rangka peningkatan status CPNS menjadi PNS, dengan ini kami

mohon bantuannya untuk menjadwalkan dan menyelenggarakan Diklat

Prajabatan Golongan II dan Golongan III bagi CPNS Badan POM.

b. Dengan ini kami mohon kesediaan Saudara untuk menjadi narasumber

dalam kunjungan Mahasiswa Universitas Indonesia pada tanggal 18

Juni 2013.

c. Contoh Paragraf Pembuka Surat Undangan

Paragraf pembuka surat undangan lazimnya bersatu dengan paragraf isi

surat karena pernyataan yang tertera pada isi surat tersebut hanyalah

mengharapkan kehadiran seseorang atau lebih dalam suatu kegiatan.

Contoh:

Kami mengundang Saudara pada rapat persiapan Lomba Karya Tulis

Ilmiah yang akan kami selenggarakan

Pada hari : Selasa

Tanggal : 15 September 2009

Pukul : 09.00

Tempat : Ruang Mawar.

Kami mengharapkan kehadiran Saudara untuk memberikan arahan

pada Pembukaan Rapat Koordinasi, yang akan di selenggarakan pada

hari Senin, tanggal 2 Mei 2009, pukul 13.00--15.00, di Ruang KP, Jalan

Daksinapati Barat VI, Jakarta 13220.

2) Contoh Pengembangan Paragraf Penutup Surat

a. Contoh Paragraf Penutup Surat Pemberitahuan

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih.

b. Contoh Paragraf Penutup Surat Permintaan

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Page 27: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 27

c. Contoh Paragraf Penutup Surat Undangan

Atas perhatian serta kehadiran Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Karena pentingnya acara tersebut, kami harapkan kehadiran Saudara

tepat waktu.

d. Contoh Paragraf Penutup Surat Keterangan

Surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

e. Contoh Paragraf Penutup Surat Tugas

Tugas ini harap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atas perhatian

Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Page 28: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 28

Latihan Soal

Perhatikan surat dinas berikut ini:

Nomor : KP.03.01.243.05.13.03037 Jakarta, 8 Mei 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Informasi penawaran beasiswa pemerintah Australia tahun 2014 Yth. 1. Pejabat Eselon II di lingkungan Badan POM RI 2. Kepala Balai Besar / Balai POM di seluruh Indonesia Sehubungan dengan surat Australia Awards Office bulan April 2013 perihal Informasi tentang program beasiswa Pascasarjana Australia Awards Scholarships – Periode Aplikasi 2013/14, bersama ini kami informasikan bahwa Pemerintah Australia menyediakan 500 beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) periode Aplikasi 2013/14. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima beasiswa ADS adalah melampirkan: a. Rekomendasi Pimpinan Unit Kerja.

b. Copy Akta Kelahiran.

c. Copy Paspor/KTP/kartu identitas Nasional.

d. Copy Ijasah dan Transkip S1 yang telah dilegalisir (cap asli) bagi pelamar program S2 dan S3

e. Copy Ijasah dan Transkip S2 yang telah dilegalisir (cap asli) bagi pelamar program S3

f. Copy Ijasah dan Transkip D3 yang telah dilegalisir (cap asli) bagi pelamar program S2 dan S3 yang

sebelumnya menyelesaikan pendidikan melalui D4 atau S1 Ekstensi

g. Hasil IELTS atau TOEFL ITP original yang diambil minimal tahun 2012 atau 2013

h. Referensi Akademik dari pembimbing S2 bagi pelamar program S3.

i. Proposal penelitian bagi pelamar program S2 (Full Research) dan pelamar program S3.

j. Mengirimkan form aplikasi (form dapat diunduh melalui website)

Informasi lebih lanjut tentang pengiriman aplikasi dapat diakses melalui website

www.australiaawardsindo.or.id, sedangkan informasi test IELTS dan TOEFL dapat diakses melalui website

www.ielts.org.au. dan www.ets.org/toefl.

Agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh unit kerja Saudara. Terlampir daftar program studi

untuk dapat dijadikan acuan bagi pegawai Badan POM dalam memilih program studi yang akan diusulkan.

Kiranya usulan kelengkapan calon penerima beasiswa ADS dapat dikirimkan ke Biro Umum cq. Bagian

Pengembangan Pegawai Badan POM, Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat sebelum tanggal 19 Juni

2013.

Demikian informasi ini kami sampaikan untuk dapat dimanfaatkan di Unit Kerja Saudara. Atas perhatian

dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Biro Umum

ttd

Ema Setyawati, S.Si., Apt., ME

NIP. 19690107 199603 2 001

Tembusan Yth.

1. Sekretaris Utama Badan POM 2. Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri

B A D A N P E N G A W A S O B A T D A N M A K A N A N R E P U B L I K I N D O N E S I A Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560 Indonesia, Telp. 4244691, 4209221, 4263333, 4244755, 4241781, 4244819, Fax: 4245139

Email : [email protected]; www.pom.go.id

Page 29: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 29

Latihan Soal:

1. Cara penulisan tanggal pada surat tersebut seharusnya …

a. 8 mei 2013

b. 8 Mei 2013

c. tanggal 8 Mei 2013

d. Jakarta 8 Mei 2013

Jawaban : b

2. Berdasarkan jenis surat, surat tersebut dapat dikategorikan sebagai surat …

a. Surat Pemberitahuan

b. Surat Undangan

c. Surat Tugas

d. Surat Permohonan

Jawaban : a

3. Bersedia dan sanggup untuk mengikuti pelatihan Bahasa Inggris dalam rangka

Keperluan Akademik (EAP) secara penuh waktu (Senin s.d Jumat, 08.00 s.d 16.00)

di Indonesia …

Penggunaan huruf kapital dan tanda baca titik (.) yang benar pada kalimat di atas

terdapat pada …

a. Bersedia dan sanggup untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk

Keperluan Akademik (EAP) secara penuh waktu (Senin s.d Jumat, 08.00 s.d

16.00) di Indonesia

b. Bersedia dan sanggup untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk

keperluan Akademik (EAP) secara penuh waktu (Senin s.d Jumat, 08.00 s.d

16.00) di Indonesia

c. Bersedia dan sanggup untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk

keperluan akademik (EAP) secara penuh waktu (Senin s.d. Jumat, 08.00 s.d.

16.00) di Indonesia

d. Bersedia dan sanggup untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk

keperluan akademik (eap) secara penuh waktu (senin s.d. jumat, 08.00 s.d.

16.00) di Indonesia

Jawaban : a

Page 30: Materi Ujian Dinas dan UPKP BPOM RI · PDF fileModul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Bahasa Indonesia 2 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini antara lain membahas Kebijakan

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Bahasa Indonesia 30

DAFTAR PUSTAKA

1. Utami; Sintowati R, Sudiharto, Bahasa Indonesia untuk Keperawatan, Jakarta,

Penerbit Buku Kedokteran, 1998.

2. Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional, 2000

3. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,

Balai Pustaka, 2001.

4. Utami; Sintowati R, Modul Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Jakarta, CV Kuranji

Permai, 2008.