13
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI SARI APEL BROSEM, BATU AGRIBISNIS KELAS E KELOMPOK 2 Nanda Anggiadita 125040100111040 FX Bimo Pratomo 125040100111041 Ria Precillya Grace 125040100111049 Widya Setyoningrum 125040100111055 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Manajemen Produksi Dan Operasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen produksi dan operasi, profil perusahaan sari apel brosem batu jawa timur

Citation preview

Page 1: Manajemen Produksi Dan Operasi

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

SARI APEL BROSEM, BATU

AGRIBISNIS KELAS E

KELOMPOK 2

Nanda Anggiadita 125040100111040

FX Bimo Pratomo 125040100111041

Ria Precillya Grace 125040100111049

Widya Setyoningrum 125040100111055

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Manajemen Produksi Dan Operasi

PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

BROSEM merupakan sebuah usaha kecil mandiri yang memproduksi

minuman sari apel dalam kemasan secara home industry, berlokasi di jalan

Bromo RW 10, kelurahan Sisir, kecamatan Batu, kota Batu, Jawa Timur.

BROSEM yang merupakan singkatan dari Bromo-Semeru ini  berdiri sejak

tahun 2004. Usaha ini, awalnya tercetus oleh ide sebuah perkumpulan PKK

yang terdiri dari sekitar 20 ibu rumah tangga. Awalnya, perkumpulan PKK ini

memiliki kegiatan bercocok tanam sayur-mayur dalam polybag hasil binaan

dari Dinas Pertanian Kota Batu. Disela kegiatan bercocok tanam, Dinas

Pertanian Kota Batu juga sering mengadakan lomba untuk mengasah

keterampilan para ibu rumah tangga di RW 10 tersebut, salah satunya adalah

mengolah apel menjadi dodol. Kegiatan tersebut menjadi awal tercetusnya ide

pembuatan minuman sari apel. Sari apel dianggap lebih tahan lama dan

menarik dibandingkan mengembangkan dodol apel yang kurang tahan lama.

Nama “BROSEM” sendiri merupakan singkatan dari kata Bromo dan

Semeru. Kedua nama tersebut merupakan nama wilayah dimana PKK RW 10

berada. Selain itu, BROSEM juga merupakan kependekan dari kata Bersama-

sama Rukun Warga Otak-atik Supaya Ekonomi Mapan. Nama ini sejalan

dengan visi yang ingin dicapai oleh perkumpulan PKK RW 10 ini yaitu untuk

mengangkat derajat kehidupan masyarakat setempat, oleh sebab itu

perkumpulan ini kemudian mendirikan usaha bersama yang dimiliki oleh

masyarakat setempat. BROSEM sebagai sebuah usaha mandiri bersama

diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat pada daerah sekitar.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai unit usaha kecil yang tengah berkembang, BROSEM memiliki

visi dan misi yang cukup sederhana dalam menjalankan usaha sari apelnya.

Visi dari BROSEM adalah menjadi ikon Kota Batu sebagai sentra produksi

Page 3: Manajemen Produksi Dan Operasi

olahan dan pemberdayaan masyarakat yang berhasil dan mampu menjadi

contoh bagi masyarakat yang lain. Sedangkan misi dari usaha ini adalah

dengan mengurangi pengangguran melalui pemberdayaan ibu-ibu kelompok

PKK yang ada dilingkungan RW 10.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme

formal organisasi diolah. Struktur Organisasi terdiri atas unsur spesialisasi

kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam

pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja (Rakhmantika, 2012). Struktur

organisasi BROSEM adalah sebagai berikut:

Pembagian kerja (job desk) berdasarkan kedudukan dalam organisasi

perusahaan di atas adalah sebagi berikut:

Ketua. Dalam kegiatan usaha ketua bertanggung jawab terhadap

seluruh aktifitas produksi dan operasi perusahaan.

Komisaris. Tugas komisaris dalam usaha BROSEM ini adalah

sebagai penasehat atau pemberi masukan dalam rangka memajukan

serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam setiap

kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan operasi usaha.

Manajer. Perencanaan, pengembangan, pengarahan dan

pengawasan setiap kegiatan produksi dan operasi dilakukan oleh

Page 4: Manajemen Produksi Dan Operasi

manajer BROSEM, termasuk di dalamnya kegiatan lobbying untuk

mendapatkan pelatihan atau bantuan dana dari pihak luar.

Unit Keuangan. Dalam kegiatan usaha, unit keuangan bertugas

untuk melakukan pembukuan dan mencatat semua transaksi jual

beli yang ada di BROSEM, baik bahan baku maupun produk.

Unit Produksi. Unit produksi bertanggung jawab untuk mengawasi

setiap kegiatan produksi yang ada di BROSEM.

Unit Quality Control. Bertugas untuk mengawasi jalannya proses

produksi sehingga kualitas setiap produk tidak ada perbedaan satu

dengan yang selain. Selain itu, unit pekerjaan ini juga melakukan

pengawasan terhadap kualitas bahan baku yang akan digunakan

selama proses produksi.

Unit Pengadaan. Unit pekerjaan ini bertugas untuk melakukan

pengecekan bahan baku dan bahan jadi agar tidak mengalami

penumpukan.

Unit Pemasaran. Pemasaran bertugas untuk memasarkan produk

dan mengembangkan toko atau ruang display produk serta strategi-

strategi yang harus digunakan agar penjualan mencapai target.

Page 5: Manajemen Produksi Dan Operasi

PERENCANAAN BARANG DAN JASA

1. Pemilihan Produk dan Jasa

Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat

disajikan kepada pelanggan atau klien (Heyzer dan Render, 2009). BROSEM

memilih produk Sari Apel dengan pertimbangan bahwa bahan baku sangat

mudah diperoleh di wilayah Kota Batu dan merupaka ikon khas Kota Batu.

Dalam perjalan usaha BROSEM alasan lain dari pemilihan produk Sari Apel

adalah umur simpan produk yang cukup lama. Selain itu, pada saat BROSEM

berdiri pada tahun 2004, belum banyak pesaing produk Sari Apel sehingga

masih sangat mungkin untuk dikembangkan, dimana pada saat itu produk Sari

Apel di Batu berdasarkan siklus hidup produk berada dalam fase kematangan.

Fase kematangan adalah fase dimana sebuah produk mencapai kematangan

dan pesaing mulai bermunculan.

2. Perencanaan Pengadaan Bahan Baku

Perencanaan pengadaan bahan baku untuk produk Sari Apel BROSEM

meliputi pembelian apel dari petani, bahan pendamping dan kemasan.

Perencanaan pengadaan bahan baku dilakukan pada awal bulan dengan

mendaftar bahan baku dan bahan pendamping apa saja yang harus dibeli dan

berapa banyak jumlahnya. Pengadaan bahan baku di BROSEM berupa apel

dilakukan setiap awal minggu, sedangkan untuk bahan pendamping dilakukan

setiap bulan.

Perencanaan pembelian di awal bulan meliputi kegiatan perencanaan

jumlah barang yang dibeli berdasarkan jumlah permintaan pada bulan

sebelumnya. Sehingga, meskipun jumlah produksi cenderung konstan, bila

ada peningkatan permintaan produsen telah memiliki stok bahan di gudang.

Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk apel, sebab apel harus dipasok sesuai

jumlah yang disepakati setiap minggu, sehingga tidak terjadi penumpukan di

gundang yang berakibat pada menurunnya atau bahkan busuk pada buah apel.

Page 6: Manajemen Produksi Dan Operasi

3. Perencanaan Pengadaan Barang

Kegiatan produksi dilakukan setiap hari dengan kapasitas produksi

minimal 400 gelas. Pengadaan barang jadi (produk) dilakukan setiap hari tidak

tergantung pada stok yang telah ada. Tujuannya agar jika terjadi peningkatan

jumlah permintaan produsen tidak mengalami kebingungan untuk pemenuhan

permintaan tersebut. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan umur simpan

produk yang relatif lama, kurang lebih selama satu tahun. Pengadaan barang

tidak hanya dilakukan di toko atau outlet di jalan Bromo, Batu. Namun juga di

beberapa agen yang ada di luar kota untuk memudahkan distribusi produk

pada pelanggan di luar Kota Batu.

Page 7: Manajemen Produksi Dan Operasi

KUALITAS PRODUK

1. Kebijakan Kualitas

Kebijakan kualitas yang diterapkan dalam usaha Sari Apel BROSEM

mencakup tiga aspek sebagai berikut:

Jaminan kualitas produk

Jaminan kualitas produk harus dijunjung tinggi oleh setiap

karyawan yang bekerja sebagai tim produksi sari apel agar

setiap proses produksi berjalan dengan baik. Utamanya adalah

kegiatan pemasakan sari apel, setiap takaran bahan baku dan

bahan pendamping tidak boleh dirubah oleh tim produksi agar

tidak merubah rasa dari sari apel.

Jaminan Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan prioritas dalam setiap kegiatan

usaha yang harus dicapai, sehingga dalam hal ini kepuasan

pelanggan adalah yang paling utama. Pencapaian kepuasan

pelanggan diukur melalui beberapa indicator seperti intensitas

pembelian, jumlah produk yang terjual dalam kurun waktu

tertentu serta peningkatan distribusi kea gen baru di luar kota.

Jaminan kualitas pabrik dan toko

Jaminan kualitas pabrik dan toko adalah hal-hal yang terkait

dengan kebersihan pada dua tempat tersebut. Pada pabrik atau

lokasi produksi setiap pekerja harus menggunakan penutup

kepala, masker dan sarung tangan untuk menjaga higienitas dari

produk yang diolah hingga menjadi barang jadi. Sedangkan

untuk di toko, pembersihan rak, etalase dan ruangan dilakukan

minimal dua kali dalam satu hari.

Page 8: Manajemen Produksi Dan Operasi

2. Standar Kualitas Bahan Baku

Kualitas bahan baku, terutama apel sangat diperhatikan dalam kegiatan

produksi Sari Apel BROSEM. Pemesanan apel hanya dilakukan pada satu

petani saja, sehingga apel yang didapatkan memiliki kualitas yang seragam

karena petani tersebut telah memahami grade dari apel yang diinginkan. Apel

dari petani didistribusikan ke pabrik setiap satu minggu sekali. Di pabrik, apel

yang sudah melalui proses grading di petani kemudian disortasi untuk

mendapatkan kualitas apel yang terbaik.

Sementara untuk bahan pendamping seperti gula, BROSEM

menggunakan gula rafinasi dengan kualitas terbaik agar pelanggan nantinya

tidak merasa dirugikan. Selain itu penggunaan gula rafinasi bertujuan untuk

menghilangkan rasa gatal (serik) di tenggorokan. Jumlah bahan pendamping

yang dicampurkan ke dalam produk sudah memiliki takaran yang tetap. Jika

saat proses produksi terjadi perbedaan rasa akibat kualitas rasa apel yang tidak

sama, juru masak dapat menambahkan bahan pendamping sesuai dengan SOP

yang telah ditentukan.

3. Standar Kualitas Produk Sari Apel

Beberapa indikator untuk menjaga kualitas setiap gelas Sari Apel agar

sama satu dengan yang lainnya antara lain adalah sebagai berikut:

Warna Sari Apel. Warna produk yang dihasilkan harus seragam

yaitu coklat terang, jika dalam dua kali proses produksi terjadi

perbedaan warna satu dengan yang lain maka produk yang tidak

seragam akan disisihkan agar tidak ikut terjual dengan produk

lainnya.

Rasa. Indikator ini berkaitan erat dengan takaran dari buah apel,

karena pada kondisi tertentu ada apel yang memiliki rasa yang

lebih asam dibanding yang lain. Sehingga, saat proses produksi

berjalan jika terjadi kondisi seperti demikian, unit produksi

Page 9: Manajemen Produksi Dan Operasi

harus menambahkan takaran bahan lain agar rasanya bisa

seragam.

Takaran saji. Takaran antar gelas harus sama. Sortasi produk

dilakukan hingga menjadi barang jadi berupa Sari Apel. Jika

terdapat gelas yang memiliki takaran saji berubah namun sudah

melalui proses sealing maka harus disisihkan dari produk yang

lain.