23
TUGAS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MODUL 9 Perencanaan Fasilitas - II Disusun untuk memenuhi tugas tutorial MPO Disusun Oleh : Kelompok 7 1. Akhmad Dwi Prasetyo 105040101111111 2. Adrian Eka Prasetya 105040101111121 3. Achmad Riksa M 105040101111136 4. Liana Padma Praba M 105040101111144 5. Arista Charistyani 105040101111146 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas managemen produksi dan operasi fakultas pertanian

Citation preview

Page 1: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

TUGAS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

MODUL 9

Perencanaan Fasilitas - II

Disusun untuk memenuhi tugas tutorial MPO

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Akhmad Dwi Prasetyo 105040101111111

2. Adrian Eka Prasetya 105040101111121

3. Achmad Riksa M 105040101111136

4. Liana Padma Praba M 105040101111144

5. Arista Charistyani 105040101111146

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

1. Jelaskan tentang perencanaan lokasi pabrik dan perencanaan lay out pabrik, disertai

sumbernya !

a. Perencanaan lokasi pabrik

Perencanaan lokasi pabrik merupakan suatu proses perencanaan letak atau

lokasi yang strategis dimana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Penetapan

lokasi pabrik merupakan fase yang sangat penting dalam proses perancangan pabrik,

dengan alasan sebagai berikut ini :

Fasilitas produksi membutuhkan sejumlah modal yang harus diinventariskan

dalam jangka panjang yang penuh resiko

Fasilitas produksi member batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi

Pada saat beroperasi dalam keadaan yang sangat sulit dan mahal maka lokasi

pabrik harus dirubah atau dipndahkan bilamana lokasi yang ditetapkan dianggap

tidak cocok/ layak (Anonymous a, 2013)

Bagi perusahaan yang baru berdiri , Tujuan dari perencanaan lokasi adalah:

Agar dapat melayani konsumen dengan baik. Tempat usaha yang strategis

tentunya akan memudahkan perusahaan baru mendapatkan dan selanjutnya

mempertahankan konsumennya. Tempat usaha yang baik, mudah ditemukan

dandijangkau tentu akan menarik bagi konsumen.

Untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu. Seringkali perusahaan

harus memilih lokasi usaha di daerah dimana bahan baku produksimudah

diperoleh. Baik untuk mengantisipasi mudah rusaknya bahan baku,ataupun

kesulitas angkut bahan baku tersebut. Contoh : Perusahaan pengalengan ikan,

perusahaan minuman, dan sejenisnya.

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik. Selain bahan baku,

pertimbanganlainnya adalah kemudahan dalam mendapatkan sumber daya

manusia yang akanmenjadi karyawan atau pekerja. Perusahaan padat karya

seperti perusahaan rokok, perusahaan garmen, tentu akan memilih lokasi usaha

yang padat penduduk gunamendapatkan SDM yang cukup.

Untuk keperluan usaha di kemudian hari. Antisipasi terhadap berkembangnya

perusahaan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai perusahaan mengalami

kesulitan dalam memperluas usahanya dikarenakan tidak ada lagi lahan kosong

dikiri, kanan, belakan, atau depan (sekitar) lokasi usaha saat ini.

Page 3: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Sempitnya lahan usaha dapat diantisipasi dengan merencanakan pondasi untuk

keperluan bangunan bertingkat, yang dapat ditambah, sewaktu-waktu

dibutuhkan tambahan ruangan.

Agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal. Semua alasan tersebut

di atas dimaksudkan akan proses produksi lacar, tidak terganggu oleh masalah

kekurangan bahan baku, kekurangan tenaga kerja, sampai dengan kesulitan

menambah kapasitas produksi di kemudian hari.

Menyesuaikan kemampuan perusahaan. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya

adalah masalah kemampuan perusahaan saat ini dan di kemudian hari.

Penentuan lokasi usaha sering kali dipengaruhui juga oleh tersedianya dana

perusahaan. Lokasi yang diinginkan tidak selamanya sesuai dengan dana yang

tersedia, karena lokasi usaha yang baik/ strategis biasanya menuntut investasi

yang besar/ mahal juga (Zulian Yamit, 2003).

Sedangkan untuk bagi perusahaan yang telah beroperasi sebelumnya, tujuan

atau alasan perencanaan lokasi adalah :

Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. Seperti kita ketahui, bahwa pusat bisnis

merupakan salah satu pasar yang paling potensial bagai perusahaan. Di pusat

bisnislah banyak transaksi akan terjadi, dan di pusat bisnislah peredaran uang

sangat besar, sehingga perusahaan harus mengikuti di mana pusat bisnis itu

berlangsung.

Berubahnya adat kebiasaan masyarakat. Seiring dengan waktu, sering kali

diikuti dengan perubahan adat atau kebiasaan masyarakat, tempat di mana

perusahaan saat ini beroperasi. Sebagai contoh, sebuah lingkungan yang

berangsur-angsur ditempati oleh masyarakat yang mayoritas muslim misalnya,

tentu akan mendorong pengusaha peternak atau restoran yang menyediakan

masakan dari binatang babi untuk memindahkan lokasi usahanya.

Berpindahnya konsentrasi perumahan. Selain perumahan masyarakat identik

dengan tersedianya pasar, perumahan tersebut juga identik dengan semakin

menyempitnya lahan dan tuntutan-tuntutan dari penghuni perumahan tersebut.

Sebagai contoh, sebuah peternakan ayam yang terletak ditengah-tengah sawah,

mungkin 10 tahun kemudian harus memindahkan usahanya karena tuntutan dari

penduduk sekitar karena sawah telah berubah menjadi perumahan padat dan

keberadaan peternakan tersebut dianggap mengganggu ? Adilkah kalau

peternakan yang harus mengalah dan pindah lokasi ?

Page 4: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Adanya sarana prasarana yang lebih baik. Operasi perusahaan membutuhkan

sarana dan prasarana seperti akses jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, dll,

yang baik. Memburuknya sarana prasarana tersebut di lokasi usaha saat ini

tentuakan mendorong perusahaan untuk mencari lokasi usaha yang lebih baik.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pemindahan lokasi usaha juga sering

dilakukan sebagai akibat dari berkembangnya usaha perusahaan, sementara

lokasi perusahaan saat sudah tidak mampu lagi menampung aktivitas

perusahaan. Untuk menghindari terjadinya ‘opportunity cost’, perusahaan

kemudian mencari lokasi usaha yang lebih layak untuk menampung

perkembangan usaha yang terjadi.

Peraturan pemerintah. Salah satu faktor yang sering kali tidak dapat dihindari

adalah adanya peraturan pemerintah yang menghendaki perusahaan

memindahkan lokasi usahanya, karena misalnya alasan pelebaran jalan,

pembuatan jalur hijau,dan kebijakan penataan kota lainnya.

Persaingan yang ketat. Meskipun tidak semua usaha menghindari persaingan,

namun persaingan yang terlalu ketat dan berat, juga sering menjadi alasan

mengapa sebuah perusahaan memindahkan lokasi usahanya, guna mendapatkan

pasar yang lebih mudah (karena persaingannya belum ketat).

Sebab-sebab lain. Yang dimaksud di sini misalnya terjadinya bencana alam

yang memaksa perusahaan memindahkan lokasi usahanya (Zulian Yamit, 2003).

Suatu industry pada hakikatnya akan memperluas sistem usahanya bilamana:

Fasilitas - fasilitas yang ada dirasa jauh ketinggalan

Kebutuhan pasar tumbuh dan berkembang malampaui kapasitas produksi

Pelayanan yang tidak mencukupi dan memuaskan konsumen (Anonymous a,

2013).

Kondisi umum yang ikut mengambil peranan dalam proses penentuan lokasi pabrik

yaitu :

a. Lokasi di kota besar (city location)

Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar

Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya

hanya terdapat di kota besar seperti listrik, gas dan lain-lain

Kontak dengan suplier dekat dan cepat

Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan

Banyak persoalan tenaga kerja

Page 5: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal

b. Lokasi di pinggir kota (suburban location)

Semi -skilled atau female labor mudah diperoleh

Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar

Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik

Rencana ekspansi pabrik akan mudah dilakukan

Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul

c. Lokasi jauh di luar kota (country location)

Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun

rencana ekspansi yang akan datang

Pajak terendah lebih dikehendaki

Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki

Standar upah minimum relatif lebih rendah

Tenaga kerja lebih mudah didapatkan

Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya (Anonymous

b, 2013).

Faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik,

antara lain:

Lingkungan masyarakat

Masyarakat merupakan aspek penting dalam penyelesaian masalh perburuhan,

perselisihan dan apakah masyarakat dapat menerima kehadiran industri di

daerahnya merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan

lokasi pabrik.

Sumber alam

Perusahaan yang karena sifat dan keadaan proses manufakturingnya maupun

sifat bahan bakunya yang mudah rusak, memaksa untuk menempatkan pabrik

yang berada dekat dengan lokasi sumber bahan baku.

Tenaga kerja

Sebuah perusahaan tidak dapat beroperasi tanpa karyawan, dan pendirian

pabrik pada lokasi tertentu akan mempertimbangkan pula apakah tenaga kerja

tersedia dengan cukup baik dari segi jumlah maupun dari segi keahlian dan

kemampuan yang diperlukan.

Page 6: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Transportasi

Tersedia tidaknya fasilitas transportasi sangat menentukan dalam proses

pemilihan lokasi pabrik. Suatu perusahaan harus ditempatkan di suatu daerah

karena tersedia tipe fasilitas transportasi yang sesuai dengan yang diinginkan.

Biaya pengiriman produk maupun biaya untuk memasukkan bahan baku bagi

banyak perusahaan adalah faktor yang penting dan tarif angkutan yang lebih

rendah harus diperbandingkan dengan biaya lain dalam menentukan lokasi

pabrik.

Pembangkit tenaga listrik

Hampir dapat dipastikan bahwa semua industri memerlukan energi atau tenaga

listrik untuk kebutuhan proses produksinya. Secara umum sebagian besar

perusahaan akan lebih suka membeli energi listrik dari perusahaan listrik

daripada harus membuat sendiri instalasi pembangkit listrik.

Tanah untuk ekspansi

Tanah untuk ekspansi ini diadakan untuk perluasan usaha

Selain faktor yang ada di atas, ada juga faktor yang mempengaruhi pemilihan

lokasi pabrik, yaitu:

Faktor Utama meliputi : letak dari pasar, letak dari sumber bahan mentah,

terdapatnya fasilitas pengangkutan, supply dari buruh dan tenaga kerja yang

tersedia, dan terdapatnya pembangkit tenaga listrik (power station). 

Faktor Sekunder meliputi : rencana masa depan, biaya dari tanah dan gedung,

kemungkinan perluasan, terdapatnya fasilitas service, terdapatnya fasilitas

pembelanjaan, persediaan air, tinggi rendahnya pajak dan Undang – Undang

Perburuhan, masyarakat di daerah itu (sikap, besar, dan keamanan), iklim,

tanah, perumahan yang ada dan fasilitas – fasilitas lainnya (Anonymous b,

2013).

Metode penentuan lokasi pabrik, antara lain:

Metode kuantitatif adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu

daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah

tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu

dengan daerah lain.

Page 7: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Metode kualitatif adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang

berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang

berlaku bagi masing-masing lokasi.

Metode transportasi adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang

menyangkut pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Tujuan

transportasi adalah dari mana dan berapa jumlah yang harus didistribusikan

pada masing-masing lokasi, sehingga biaya distribusi minimum (Zulian Yamit,

2003).

b. Perencanaan lay out pabrik

Perencanaan layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara

fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.

Tujuan pelaksanaan layout itu sendiri adalah untuk mendapatkan kombinasi yang

paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.

Layout diperlukan dalam perusahaan karena :

Adanya perubahan desain produk : Perubahan pada desain produk akan

menyebabkan pula perubahan dalam proses operasi yang dilakukan.

Adanya produk baru : Timbulnya jenis produksi baru juga akan menimbulkan

masalah pada tata letak pabrik.

Adanya perubahan volume permintaan : Terdapatnya perubahan-perubahan dari

volume permintaan terhadap produk perusahaan tersebut akan berakibat pula

terhadap penyesuaian tata letak yang sudah dipergunakan oleh perusahaan yang

bersangkutan tersebut sampai dengan sebelum terjadinya perubahan permintaan

produk perusahaan tersebut.

Lingkungan kerja yang tidak memuaskan : dalam suatu perusahaan dibutuhkan

kenyamanan bagi para pegawainya, oleh karena itu apabila suatu lingkungan

kerja tidak bisa memberikan kenyamanan bagi para pegawainya maka dibutuhkan

perencanaan tata letak dan layout yang baik agar para pegawai bisa bekerja

dengan nyaman dan maksimal.

Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman : dalam suatu perusahaan, fasilitas

yang digunakan dalam proses produksi memiliki masa atau nilai ekonomisnya,

apabila fasilitas tersebut tidak diganti sedangkan jaman semakin lama semakin

Page 8: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

berkembang maka hal tersebut akan berdampak kerugian pada perusahaan itu

sendiri, karena akan menambah biaya jam kerja pegawai yang semakin lama.

Penghematan biaya : dalam suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan tata letak

dan layout yang optimal, seperti pada fasilitas yang tidak dibutuhkan dalam

proses produksi tidak perlu dibeli sehingga bisa menghemat biaya pengeluaran

suatu perusahaan.

Adanya kecelakaan dalam proses produksi : dengan adanya perencanaan tata

letak dan layout pabrik diharapkan dapat mengurangi kecelakaan kerja yang bisa

saja terjadi pada para pegawai. Sehingga diperlukan perencanaan yang tepat agar

hal yang tidak diharapkan tersebut tidak terjadi (Barry Render. 2009).

Dasar pengetahuan layout :

Atas dasar proses : cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karateristik dari

pertaian produksi merupakan faktor yang penting dalam pengaturan tata letak

fasilitias.

Atas dasar produk : cara pengaturan atas dasar produk, jenis pekerjaan yang harus

dilakukan pad aproduk merupakan faktor penting dalam penempatan fasilitas

pabrik.

Langkah-Langkah Perencanaan Layout :

Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi

tersebut

Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.

Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan

diagram blok daripada layout.

Klasifikasi Perencanaan Layout :

Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada

Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru

Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi

Pembangunan pabrik baru

Macam – macam layout antara lain sebagai berikut:

Produk layout adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari

bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Tipe layout produk ini merupakan

tipe paling popular dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan

produk secara missal dengan tipe produk relative kecil dan standar untuk jangka

Page 9: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

waktu yang relative lama. Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk

memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi.

Proses layout adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang

mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang

tertentu. Layout  berdasarkan  aliran  proses,  sering 

juga dikenal sebagai“functional layout”,  yaitu proses  pengaturan 

dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang

memiliki karakteristik kerja yang sama atau yang mempunyai fungsi yang sama

ditempatkan  pada satu departemen atau bagian.Layout proses mempunyai

keuntungan tertentu jika produk yang dihasilkan memiliki banyak tipe dengan

jumlah yang relatif kecil (limited) dan memerlukan banyak pengawasan selama

satu urutan operasi (sekali proses produksi).

Fixed position (layout kelompok) adalah susunan komponen untuk proses

produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.

Layout Posisi Tetap adalah pengaturan material atau komponen produk yang

dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti

peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia serta komponen kecil lainnya akan

bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama

tersebut.

Layout bentuk-U adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir

berada pada posisi yang sama, keuntungan yang terbesar dan terpenting dari tata

letak seperti ini adalah fleksibelitasnya untuk menambah atau mengurangi

jumlah pekerja yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan

jumlah produksi atau perubahan permintaan.

Layout gabungan garis dan proses sering dijumpai dalam pengaturan tata

letak fasilitas pabrik adalah dengan cara mengkombinasikan kedua tipe

layout,yaitu layout proses dan layout produk. Penggabungan ini dengan cara

penempatan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut tipe mesin

yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan proses. Sedangkan

pengaturan masing-masing departemen berdasarkan urutan operasi atau

pengerjaan dari produk yang akan dibuat atau menurut prinsip pengaturan

berdasarkan produk.

Layout gabungan garis dan bentuk-U, cara penggabungan seperti ini, alokasi

operasi di antara pekerja sebagai respon variasi jumlah produksi dapat dicapai.

Page 10: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Enam prinsip dasar sebagai berikut :

Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total

dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih

besar.

Prinsip Perpindahan Jarak Yang Paling Minimal : Dalam proses pemindahan

bahan dari satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan

mengurangi jarak perpindahan tersebut.

Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja : Aliran kerja yang baik adalah aliran

konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam

proses produksi

Prinsip Pemanfaatan Ruangan : Pengaturan ruangan yang akan dipakai secara

optimum dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space)

Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja : Tata letak yang baik akan dapat

membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat

meningkatkan moral karyawan.

Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total

dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih

besar

2. Jelaskan tentang sistem material handling, sebutkan sumbernya !

Material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut dan

meletakkan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses didalam pabrik sampai pada

saat barang jadi / produk akan dikeluarkan dalam pabrik. Biaya material handling

terdiri atas : upah untuk orang yang memindahkan bahan (material handler) , biaya

investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan dan biaya-biaya yang

tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam produksi untuk mengerjakan produk

hasilnya. Dari biaya handling ada sebagian yang termasuk biaya langsung (direct cost)

dan sebagian biaya tidak langsung (indirect cost) (Shinta, A, 2012).

Tujuan Material Handler adalah sebagai berikut:

Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi

kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material.

Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja

meningkatkan produktivitas

Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas

Page 11: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

mengurangi bobot mati

sebagai pengawasan persediaan

3. Berdasarkan tugas pembelajaran 1 No. 3. Setiap kelompok membuat suatu contoh kasus

dari industri acuan dengan metode penentuan lokasi pabrik yang menggunakan metode

perbandingan biaya dan metode Break Even Point (BEP). Kemudian membuat

perencanaan tata letak (layout) fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik.

Analisa dan intepretasikan hasil perhitungan tersebut.

Sebuah perusahaan sedang menilai pendirian pabrik baru. Terdapat 3 alternatif lokasi

yang tersedia yaitu : Sleman, Bantul dan Kota Jogyakarta.

a. Metode perbandingan biaya

Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1.200 unit untuk setiap

lokasi.permasalahan: tentukan lokasi yang sebaiknya dipilih. Dengan

mempertimbangkan total biayanya.

Menentukan fungsi biaya pada masing-masing lokasi

TC = a + bx

a = Biaya Tetap

B = Biaya Variabel Per Unit

X = Rencana Unit Produksi

Fungsi biaya pada masing-masing lokasi:

SLEMAN = 600.000 + 1.600 X

BANTUL = 900.000 + 1.200X

KOTA = 1.200.000 + 800 X

Page 12: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Total biaya pada kapasitas produksi 500 unit:

SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 500)

= 1.400.000

BANTUL = 900.000 + 1.200 (500)

= 1.500.000

KOTA = 1.200.000 + 800 ( 500 )

= 1.600.000

Total biaya pada kapasitas produksi 1.200 unit:

SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 1.200 )

= 2.520.000

BANTUL = 900.000 + 1.200 ( 1.200 )

= 2.340.000

KOTA = 1.200.000 + 800 ( 1.200 )

= 2.160.000

Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah unit produksi yang

menghasilkan total biaya yang sama untuk setiap lokasi.

600.000 + 1.600 X = 900.000 + 1.200 X

1.600 X – 1.200 X = 900.000 – 600.000

400 X = 300.000

X = 750 UNIT

600.000 + 1.600 X = 1.200.000 + 800 X

1.600 X – 800 X = 1.200.000 – 600.000

800 X = 600.000

X = 750 UNIT

900.000 + 1.200 X = 1.200.000 + 800 X

1.200 X – 800 X = 1.200.000 – 900.000

Page 13: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

400 X = 300.000

X = 750 UNIT.

Grafik Perbandingan Biaya

Interpretasi :

Jika kapasitas produksi antara 500 – 750 Unit, maka alternatif sleman yang

Terbaik (total biaya terendah)

Jika kapasitas produksi diperkirakan Antara 750 – 1.200 unit, maka lokasi Kota

Yogyakarta yang dipilih

Jika kapasitas produksi sebesar 750 unit, Maka ketiga alternatif lokasi sama

Baiknya (indeference)

a. Metode break even point

Page 14: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

a. BEP lokasi Sleman = = 375 unit

b. BEP lokasi Bantul = = 450 unit

c. BEP lokasi Kota = = 500 unit

Interpretasi :

Page 15: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

Jika kapasitas produksi yang direncanakan diatas 750 unit, maka berdasarkan

perhitungan bep tersebut lokasi yang terbaik adalah kota (karena dapat

menghasilkan keuntungan yang terbesar)

b. Perencanaan tata letak

Gambar Layout Pabrik Emping Jagung

Dengan keterangan tata letak :

1. Kantor2. Toko3. Ruang menyimpan barang matang4. Tempat pengemasan5. Dapur 2 / tempat memberi rasa6. Dapur / tempat menggoreng emping7. Ruang menyimpan emping mentah8. Tempat penggilingan emping9. Ruang menyimpan bahan baku10. Tempat menjemur jagung11. Tempat mencuci jagung

Page 16: Tugas Manajemen Produksi Dan Operasi

12. Tempat merendam jagung13. Kamar mandi

Daftar Pustaka

Anonymous a. 2013. http://tiasaindarwati.blogspot.com/2013/01/faktor-penentuan-letak-

lokasi-suatu.html (diakses 10 mei 2013)

Anonymous b. 2013. http://k011tiumb.blogspot.com/2012/10/teori-penentuan-lokasi-

pabrik.html(diakses 10 mei 2013)

Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta

Shinta, A. 20102. Perencanaan Fasilitas – I. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya:

Malang

Zulian Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.

Yogyakarta