Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    1/24

    MAKALAH

    MANAJEMEN PERSEDIAAN

    Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi

    Dosen Pengampu :

    1. Drs. Rd. Dian Herdiana Utama, M.Si.

    2. Sulastri, S. Pd, M. Stat.

    Disusun oleh:

    Firdilla Qonita F.R (1204350)

    Putri Nurjanah N.M (1203874)

    Riska Amalia (1204216)

    PRODI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    2013

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    2/24

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-

    Nya penyusun dapat penyelesaikan makalah yang berjudul Manajemen Persediaan.

    Makalah ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasi.

    Penulis menyadari masih banyak kekuarangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,

    kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

    Penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan

    semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

    semua pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

    Akhir kata penyusun selaku pembuat makalah ini mohon maaf apabila dalam penyusunanmakalah ini banyak kesalahan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk semuanya. Aminn

    Wassalamualaikum Wr Wb.

    Bandung, Juli 2013

    Penyusun

    i

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    3/24

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

    DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

    BAB I...............................................................................................................................................1

    PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

    KAJIAN TEORI..............................................................................................................................2

    2.6PERSEDIAAN DALAM MENETUKAN ATAU MENGUKUR PENDAPATAN............10

    BAB III..........................................................................................................................................16

    APLIKASI DI PERUSAHAAN....................................................................................................16

    BAB IV..........................................................................................................................................20

    PENUTUP.....................................................................................................................................20

    4.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................20

    ii

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    4/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan

    kompetatif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga, lembur, kapasitas berlebih,

    kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang baik, waktu tenggang (lead time) dan

    profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan

    dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi

    kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata

    untuk memenangkan kompetitif dalam tingkat persediaan.

    Pada perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, barangdalam proses dan persediaan barang jadi. Manajemen persediaan yang akan dibahas disini lebih

    difokuskan pada manajemen persediaan bahan baku. Jika mengingat akan proses produksi dalam

    pabrik yang melibatkan banyak pihak dan memerlukan waktu yang lama dan terus menerus,

    maka dalam kegiatan produksi harus direncanakan dengan baik. Persediaan bahan baku dan

    bahan penolong perlu dihitung dengan tepat agar persediaan berada dalam kondisi yang siap

    jumlah dan tepat waktu. Pengelolaan persediaan yang baik dengan tujuan menghindari adanya

    kekurangan bahan baku (stock-out) atau kelebihan bahan baku. Untuk mendukung kelancaran

    produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan permintaan

    konsumen maka manajemen harus selalu berusaha menjamin ketersediaan bahan.

    Manajemen persediaan bahan baku bertujuan agar tingkat persediaan bahan baku cukup,

    tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit, sehingga biaya bahan baku ekonomis dan

    perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk melayani penjualan karena kurangnya persediaan

    bahan baku. Manajemen persediaan mengharuskan adanya pengelolaan persediaan untuk

    merencanakan dan mengendalikan persediaan pada tingkat yang optimum, menentukan kualitas

    persediaan yang wajar untuk memenuhi kebutuhan pengolahan/produksi atas suatu dasar yang

    terjadwal dan sesuai dengan order pelanggan.

    1

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    5/24

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

    Dalam suatu perusahaan, aktivitas produksi dan operasi perusahaan sangat diperlukan

    oleh tersedianya bahan/input yang diperlukan bagi kelancaran proses produksi dan operasi.

    Adanya pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu

    keputusandan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam

    operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual. Persediaan

    merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan perusahaan industri

    serta perusahaan jasa.

    Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada keadaan bahwa

    perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga

    kontinuitas perusahaan dapat terganggu terhadap pendapatan dan penjualan persediaan. Adapun

    istilah persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau

    sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan

    permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun eksternal. Persediaan

    menjadi salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan benar, karena merupakan asset

    yang berpengaruh terhadap proses produksi dibanyak perusahaan.

    Persediaan menjadi salah satu asset yang paling mahal, pada banyak perusahaan

    merepresentasikan sekitar 40% dari total modal yang diinventsikan, maka sudah selayaknya

    persediaan dikelola dengan baik, karena terbukti manajemen persediaan yang baik dapat

    mengurangi biaya. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi

    persediaan dan tingkat pelayanan konsumen. Persediaan merupakan bahan atau barang yang

    disimpan untuk tujuan tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah

    maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen (spare part) maka akan dijual kembalimenjadi barang dagangan.

    2

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    6/24

    Persediaan sebagai bagian yang terbesar dalam penggunaan modal kerja perusahaan dan

    merupakan aktiva yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Persediaan juga mengalami

    perputaran yang berbeda-beda, tinggi rendahnya perputaran akan berpengaruh langsung terhadap

    besar kecilnya dana yang ditawari atau dibutuhkan dalam persediaan tersebut. Semakin tinggi

    perputaran persediaan berarti semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam persediaan,

    sehingga kebutuhan dana relatif lebih kecil dan sebaliknya semakin lamban perputaran

    persediaan akan semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam persediaan, sehingga kebutuhan

    dana untuk persediaan relatif lebih besar.

    Persediaan yang ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

    1. Peningkatan layanan terhadap pelanggan, melalui pemberian layanan berupa penyediaan

    bahan atau barang yang dibutuhkan pelanggan (service availability).

    2. Penekanan biaya. Persediaan tidak hanya sekedar menyediakan bahan atau barang sesuai

    kebutuhan saja, tetapi harus mempertimbangkan hal-hal lain seperti ketepatan waktu,

    ketepatan mutu, biaya yang ekonomis, dan ketepatan jumlah.

    Berdasarkan pernyataan yang telah dijelaskan, istilah persediaan memberikan pengertian

    yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut C. Rolln

    Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen : istilah persediaan (inventories) merupakan

    barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan barang

    yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. Adapun pengertian

    dari manajemen persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk

    memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan,

    untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.

    Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang

    jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa

    persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur,

    karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat

    digunakan untuk keperluan yang lain. Disamping itu, perencanaan dan pengendalian persediaan

    merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak perusahaan

    melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar.

    3

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    7/24

    Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan

    biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost (dana dapat

    ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak

    mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya

    kekurangan bahan. Adapun dapat disimpulkan dari penjelasan di atas, bahwa manajemen

    persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

    pengawasan penentuan kebutuhan material/barang lainnya sedemikian rupa sehingga di satu

    pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan

    material/barang lainnya dapat ditekan secara optimal.

    2.2 MANFAAT PERSEDIAAN

    Ada beberapa manfaat persediaan yaitu :

    1. Transit Inventor (pipeline inventory)

    Persediaan ini ada karena bahan perlu dipindahkan dari satu kelain lokasi dan

    transportasinya memerlukan waktu.

    2. Buffer Inventory (safety stock)

    Persediaan ini diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian penawaran dan

    permintaan.

    3. Anticipation Inventory

    Persediaan ini untuk mengantisipasi kebutuhan dimasa datang. Seperti kebutuhan

    pakaian jadi menjelang hari raya dan sebagainya.

    4. Decopling Inventory

    Persediaan yang berfungsi memecah rangkaian proses menjadi bagian-bagian yang

    bebas, makin banyak bahan disimpan diantara dua bagian proses, makin sedikit

    koordinasi yang diperlukan untuk menjaga kelancaran proses secara keseluruhan.

    5. Cycle Inventory

    4

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    8/24

    Persediaan ini merupakan akibat dari pemesanan maupun proses yang bekerja

    secara batch ataupun lots.

    Sedangkan bentuk-bentuk persediaan dapat dibedakan sebagai berikut :

    1. Bahan baku, yaitu item yang diterima (biasa dibeli) dari luar organisasi yang akan

    digunakan secara langsung untuk produksi hasil akhir.

    2. Intermediaries, meliputi suku cadang, supplies dan sebagainya.

    3. Barang dalam proses, yaitu semua bahan atau barang yang sedang diproses atau

    menungggu diproses di dalam sistem produksi.

    4. Barang jadi, yaitu persediaan produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual.

    2.3 FUNGSI PERSEDIAAN

    Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi penting menambah fleksibiltas dari operasi

    suatu perusahaan. Fungsi dasar persediaan sebenarnya sangat sederhana, yaitu meningkatkan

    profitability perusahaan. Bagi sebagian perusahaan kebijakan persediaan yang aman adalahmemiliki persediaan dalam jumlah banyak, tetapi ternyata hal ini akan menyebabkan tingginya

    biaya untuk penyimpanan dan pembelian bahan atau barang yang bersangkutan, sedangkan

    kelebihan persediaan juga akan menyebabkan banyaknya dana yang terserap dalam persediaan

    sehingga tidak efisien.

    Sebaliknya, bila persediaan terlalu sedikit akan berisiko kekurangan bahan atau barang.

    Hal ini akan mengganggu kelancaran proses prduksi, selain itu juga biaya pembelian dan biaya

    persediaan juga semakin besar. Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan

    yang lainnya yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, dan fungsi penyeimbang dengan

    permintaan.

    1. Fungsi pemisahan wilayah, merupakan spesialisasi ekonomis antara unit pembuatan

    dan unit distribusi yang dibagikan dalam wilayah-wilayah yang ditangani

    5

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    9/24

    2. Fungsi decoupling, merupakan fungsi suatu produk yang diproses dan

    didistribusikan dalam ukuran yang ekonomis

    3. Fungsi penyeimbang dengan permintaan, persediaan berfungsi untuk

    menyeimbangkan kebutuhan konsumsi dengan produksi, agar kebutuhan konsumsi

    dapat dipenuhi dengan lancer dari proses produksi yang dilakukan. Sifat permintaan

    dapat bersifat stabil atau musiman.

    4. Fungsi penyangga (buffer stock). Persediaan memiliki fungsi sebagai penyangga

    agar proses produksi berjalan lancer tanpa hambatan. Fungsi penyangga dilaksanakan

    dengan menetapkan persediaan pengaman (safety stock).

    2.4 JENIS-JENIS PERSEDIAAN

    Secara umum, persediaan dapat dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain sebagai

    berikut.

    1. Persediaan bahan baku (raw material) atau yang disebut juga persediaan bahan mentah,

    yaitu bahan atau barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Bahan

    mentah dapat digunakan pada proses produksi untuk pemasok yang berbeda. Meskipun

    demikian, yang lebih disukai adalah dengan menghapus variabilitas pemasok dalam hal

    mutu, jumlah atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan pemisahan. Artinya,

    pemasok akan memberikan bahan atau barang yang sama ke setiap pelanggannya.

    2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory), merupakan persediaan yang

    telah mengalami perubahan, tetapi belum selesai. WIP ini ada karena untuk membuat

    produk sehingga diperlukan waktu/siklus waktu. Pengurangan waktu siklus menyebabkan

    persediaan WIPpun berkurang.

    3. Supplies Inventory adalah persediaan yang berfungsi sebagai penunjang dalam proses

    operasi atau produksi agar berjalan lancar. Misalnya, spare part untuk pemeliharaan

    mesin-mesin, alat-alat kantor seperti kertas, tinta, dan bolpen.

    6

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    10/24

    4. Persediaan barang dagangan (marchendise inventory), merupakan persediaan yang akan

    dijual kembali sebagai barang dagangan. Misalnya, persediaan radio tape pada

    perusahaan mobil, radio tape dibeli dari perusahaan lain yang akan dijual kembali

    bersamaan dengan mobil yang menjadi produksi utamanya.

    5. Persediaan barang jadi (finished goods inventory). Merupakan persediaan yang diperoleh

    dari hasil operasi atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan di gudang

    perusahaan. Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan, karena permintaan konsumen

    untuk jangka waktu tertentu mungkin tidak diketahui.

    Dalam logistik terdapat jenis persediaan yang lain selain yang sudah dikenal di atas,

    misalnya sebagai berikut.

    1. Pipeline, merupakan persediaan yang masih dalam proses persediaan. Persediaan ini

    biasa juga disebut intransit inventory. Terdapat dua jenis persediaanpipeline, yaitu tujuan

    FOB (FOB destination), merupakan barang yang masih menjadi tanggung jawab

    pengirim sampai diterima ke tujuan. Kedua, sumber FOB (FOB origin) barang menjadi

    tanggung jawab penerima setelah barang dikirim.

    2. Speculation, merupakan persediaan yang dibeli untuk tujuan spekulasi, karena adanya

    sifat permintaan musiman. Misalnya, pedagang barang dengan harapan dapat menjual

    dengan harga tinggi pada hari raya.

    3. Regular atau cyclical, merupakan persediaan yang digunakan untuk memenuhi

    kebutuhan rutin, baik kebutuhan yang digunakan proses produksi maupun kebutuhan

    yang lain.

    4. Safety Stock, persediaan yang sering dikaitkan dengan besarnya permintaan yang

    berubah-ubah dan ketidak teraturan waktu tunggu (lead time). Untuk mengantisipasi

    keadaan tersebut, perusahaan perlu menyiapkan persediaan pengaman (safety stock).Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan dari jumlah biasanya sebesar rata-rata

    kondisi persediaan dan lamanya waktu tunggu. Peranan peramalan Sangat penting untuk

    menentukan besarnya persediaan pengaman, jika peramalan dilakukan dengan tepat maka

    perusahaan boleh tidak mempunyai persediaan pengaman.

    7

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    11/24

    5. Bahan baku sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti

    kadaluarsa, hilang dicuri dan sebagainya. Persuahaan harus mengantisipasi terhadap

    persediaan-persediaan yang using, tidak layak, dan susut. Lebih jauh lagi, persediaan

    yang singgah atau tidak terpakai di gudang merupakan sesuatu yang nilainya telah hilang.

    Demikian pula, persediaan yang rusak atau dicuri sebelum berhasil dijual merupakan

    kerugian.

    8

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    12/24

    2.5 BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN

    Tujuan dari kebanyakan model persediaan adalah untuk meminimalkan biaya total secara

    keseluruhan. Dalam menetapkan kebijakan persediaan, biaya-biaya yang ditimbulkannya dapat

    diklasifikasikan menjadi beberapa biaya. Biaya-biaya tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

    menentukan jumlah persediaan, yang sifatnya saling berlawanan, antara lain biaya simpan, biaya

    pesan, biaya penyiapan, dan biaya kehabisan bahan.

    1. Biaya simpan (holding cost or carrying cost)

    Biaya untuk menyimpan/menjaga atau merawat persediaan. Biaya ini

    berhubungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang selalu terdapat digudang,

    sehingga besarnya biaya ini bervariasi yang tergantung dari besar kecilnya rata-ratapersediaan yang terdapat. Yang termasul dalam biaya ini ialah semua biaya yang

    timbul karena barang disimpan yaitu biaya pegudangan (storage cost) yang terdiri

    dari biaya sewa gudang, upah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan.

    Di samping biaya pergudangan dalam inventory carryng costs termasuk pula

    asuransi atas persediaan yang dimiliki seperti seperti halnbya dengan aktiva lainnya,

    dan pajak yang berupa pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan yang biasanya

    untuk jangka waktu satu tahun, yang dihitung atas dasar investasi dari persediaanrata-rata selama satu tahun. Selain, itu dalam biaya ini juga termasuk penghapusan

    dan risiko-risiko karena ketinggalan zaman atau menjadi tua, kerusakan, kecurian dan

    turunnya nilai/harga barang dalam persediaan itu (depreciation and obsolescence).

    2. Biaya pesan (ordering cost)

    Biaya yang timbul selama proses pemesanan. Jadi biaya ini berhubungan dengan

    pesanan, tetapi sifatnya agak konstan. Di mana besarnya biaya yang dikeluarkan tidak

    tergantung pada besarnya atau banyaknya barang yang dipesan. Yang termasuk dalam

    biaya pemesanan ini ialah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan

    pemesanan bahan tersebut, diantaranya biaya administrasi pemesanan dan

    penempatan order (cost of placing order), biaya pengankutan dan bongkar muatan

    (shipping ang handling costs), biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan.

    9

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    13/24

    3. Biaya penyiapan (setup cost)

    Biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau proses untuk produksi jika

    barang/komponen yang diperlukan diproduksi sendiri oleh perusahaan, misalnya

    biaya untuk membersihkan dan menyiapkan mesin, menyetel mesin, biaya untuk

    penjadwalan mesin dan sebagainya

    4. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)

    Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil daripada

    jumlah yang diperlukan, misalnya biaya kehilangan penjualan, biaya kehilangan

    pelanggan, selisih harga beli antara harga supplier, eceran dan sebagainya.

    2.6 PERSEDIAAN DALAM MENETUKAN ATAU MENGUKUR PENDAPATAN

    Bilamana barang-barang yang telah dibeli atau diproduksi sendiri semuanya terjual dalam

    suatu periode fiscal maka dalam menentukan gross profit atas penjualan akan dapat ditentukan

    dengan mudah, yaitu total harga pokok pembelian atau biaya produksi yang juga merupakan

    harga pokok penjualan dibebabankan pada hasil penjualan/ (revenue from sales). Tetapi biasanya

    sebagian barang yang dibeli atau diprodusir tidak atau belum terjual pada akhir suatu periode.

    Hal ini memerlukan penilaian atas barang-barang tersebut. Yang menjadi persoalan

    dalam menentukan nilai dari persediaan yang dilaporkan pada Neraca sebagai keuangan adalah :

    hal-hal apakah yang termasuk dalam suatu persediaan, dan beberapa besarnya nilai persediaan

    tersebut.

    a. Cara-cara Penentuan Jumlah Persediaan

    Ada 2 cara system yang umum dikenal dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir

    sustu periode yaitu dengan:

    10

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    14/24

    1. Periodic System, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisk dalam

    menetukan jumlah persediaan akhir.

    2. Perpetual System atau juga disebut Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina

    catatan administrasi persediaan. Setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari

    pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam Kartu Administrasi

    persediaannya. Bila metode ini yang dipakai, maka perhitungan secara fisik hanya

    dilakukan paling tidak setahun sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan

    counterchecking antara jumlah persediaan menurut fisik dengan menurut catatan

    dalam Kartu Administrasi Persediaannya.

    b. Metode Penilaian Persediaan

    Dalam menilai suatu persediaan ada beberapa cara yang dapat digunakan, di antaranya

    dengan :

    1) Cara First-In, First-Out (FIFO-Method)

    2) Cara Rata-rata ditimbang (Weighted Average Method)

    3) Cara Last-In, First-Out (LIFO-Method)

    1) Cara First In, First-Out (FIFO Method)

    Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai

    menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk. Dengan demikian, persediaan akhir

    dinilai menurut harga pembelian barang yang akhir masuk. Untuk menggambarkan

    penggunaan dari cara ini, dimisalkan ada dua untuk satu jenis barang sebagai berikut :

    1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ Rp 10,00 = Rp 2.000,00

    12 Jan. Pembelian 400 unit @ Rp 12,00 = Rp 4.800,00

    24 Jan. Pembelian 300 unit @ Rp 11,00 = Rp 3.300,00

    30 Jan. Pembelian 100 unit @ Rp 12,00 = Rp 1.200,00

    Total 1.000 unit Rp 11.300,00

    11

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    15/24

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    16/24

    Sehingga Nilai Persediaan Akhir menjadi :

    300 unit @ Rp 11,30 = Rp 3.390,00

    Bila perusahaan akhir dicatat sebesar Rp 3.390,00 maka harga pokokpenjualan (cost

    of goods sold) nya menjadi Rp 7.910,00 (Rp 11.300,00 Rp 3.90,00), dan hasil penjualannya

    akan dikurangi sebesar jumlah tersebut.

    3) Cara Last-In, First-Out (LIFO Method)

    Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga

    pembelian barang yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada/stock, dinilai

    berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. Hal ini dapat digambarkan sebagai

    berikut :

    Dimisalkan datanya sama dengan data tersebut di atas, di mana persediaan akhir per

    31 Januari secara fisik menunjukkan jumlah sebanyak 300 unit dinilai menjadi :

    Harga Pembelian Barang yang terdahulu masuk, yaitu :

    Tanggal 1 Januari adalah 200 unit @ Rp 10,00 = Rp 2.000,00

    Pembelian selanjutnya yaitu :

    Tanggal 12 Januari adalah 100 unit @ Rp 12,00 = Rp 1.200,00

    Total 300 unit Rp 3.200,00

    Bila persediaan akhir tersebut di catat sebesar Rp 3.200,00 maka harga pokok penjualan (cost

    of goods sold) nya menjadi Rp 8.100,00 (Rp 11.300,00 Rp 3.200,00) dan hasil penjualn

    dikurangi sebesar jumlah tersebut.

    4) Perbandingan atas Hasil Penilaian

    Bilamana keadaan harga stabil, maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang

    sama. Angka tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (turun naik) maka masing-masing cara

    akan menghasilkan angka yang berbeda sebagaimana halnya dalam contoh tersebut di atas.

    Pada saat harga meningkat :

    13

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    17/24

    1. Maka cara FIFO menunjukkan :

    Nilai Persediaan Akhir yang tinggi

    Harga Pokok barang yang terjual yang rendah

    Profit yang lebih besar

    2. Cara LIFO menunjukkan :

    Nilai Persediaan akhir yang rendah

    Harga pokok barang yang terjual yang tinggi

    Profit yang rendah

    Untuk lebih jelasnya kita lihat hasil perbandingan di bawah ini, misalnya dalam keadaan

    harga barang naik :

    FIFO LIFO

    Nilai Persediaan Akhir Rp 3.400,00 Rp 3.200,00

    (Tinggi) (Rendah)

    Harga Pokok barang yang terjual Rp 7.900,00 Rp 8.100,00

    (Rendah) (Tinggi)

    Dimisalkan Hasil Penjualan sebesar Rp 9.000,00 Rp 9.000,00

    Maka labanya adalah sebesar Rp 1.100,00 Rp 900,00

    (Tinggi) (Rendah)

    Cara mana yang dipilih tidak menjadi persoalan, asal saja cara tersebut dipergunakan secara

    konsisten, yaitu tidak berubah-ubah dari tahun ke tahun.

    2.7 PERSOALAN-PERSOALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

    Manajer persediaan memiliki beberapa persoalan, seperti besarnya permintaan yang

    terlalu bervariasi, perputaran waktu yang tidak stabil, pengurangan jumlah ukuran, bahkan

    hubungan dengan pemasok yang terganggu, sehingga mengganggu penjadwalan, mutu produk,

    14

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    18/24

    dan dapat menjadi pemicu persoalan persediaan. Dalam penyelesaiannya, banyak perusahaan

    yang tidak hanya menggunakan satu metode saja. Secara umum, perusahaan dapat merencanakan

    persediaannya dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat persediaan. Naik dan turunnya

    persediaan berkaitan dengan daur hidup produk maka dalam pengendalian dapat melihat tahapan

    daur hidup yang sedang dialami produk tersebut.

    Ada beberapa produk yang tidak dapat dijual tanpa pemberian potongan harga, sehingga

    memiliki cara pengelolaan persediaan yang berbeda. Seperti penjualan parsel diluar hari raya,

    baju dan sebagainya. Kemudian, ada lagi persediaan yang sangan tergantung pada persediaan

    lainnya atau disebut sebagai persediaan tak bebas, misalnya kebutuhan tape mobil akan sangat

    bergantung pada jumlah mobil yang akan dijual sehingga diperlukan penanganan yang berbeda,

    yaitu menggunakan pendekatan perencanaan kebutuhan bahan.

    Selain itu, ada persoalan penting lainnya dalam persediaan yaitu variabilitas yang

    disebabkan factor internal maupun eksternal. Variabilitas adalah setiap penyimpangan dari

    proses optimal yang mengantarkan produk sempurna tepat waktu dalam setiap waktu. Persediaan

    sering menyembunyikan variabilitas atau masalahnya. Semakin kecil variabilitas dalam system

    semakin kecil pula kesiasiaan yang terjadi. Kebanyakan variabilitas terjadi karena perusahaan

    mentolerir kesia-siaan atau karena manajemen perusahaannya jelek. Variabilitas dapat timbul

    antara lain, karena :

    1. Karyawan, mesin dan pemasok memproduksi unit-unit produk yang tidak sesuai

    dengan standar terlambat diproduksi atau jumlahnya tidak sesuai

    2. Spesifikasi produk atau pekerjaan tidak akurat

    3. Karyawan bagian produksi mencoba untuk memproduksi sebelum spesifikasinya

    lengkap diterima

    4. Permintaan konsumen tidak diketahui

    15

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    19/24

    BAB III

    APLIKASI DI PERUSAHAAN

    3.1 Profil Perusahaan

    Kelompok kami mengobservasi sebuah perusahaan percetakan, konveksi dan border

    computer, bernama CV. Firdilla Zenaf. Yang beralamat di Bobojong RT.01/07 Ds.

    Bojongmanggu Kec. Pameungpeuk Kab. Bandung; Jl. Raya Banjaran 101 Baleendah - Kab.

    Bandung; Komp. Jakapurwa Blok C No.35 Margacinta, Bandung. Dikukuhkan sebagai badan

    hukum berbentuk CV pada tanggal 7 Maret 2003. Dengan akte notaris Ny. R. Dewita, SH.

    No 002. Serta telah memiliki perizinan berupa SIUP, SITU, TDP dari Dinas Perindustrian

    dan Perdagangan Kabupaten Bandung.

    Kita mewawancarai seorang Direktur sekaligus pemilik perusahaan ini, bernama Deden

    Hermaddin.

    16

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    20/24

    3.2 Visi dan Misi Perusahaan

    Visi : Menjadi perusahaan BESAR dan Bermanfaat

    Misi :

    1) Memberikan produk yang berkualitas dan terjamin mutu

    2) Memiliki status dan badan hokum

    3) Menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan

    4) Menjadi usaha percetakan, konveksi, dan border computer yang mampu bersaing

    secara kompetitif

    5) Menyediakan jasa penyediaan dan pengiriman produk yang cepat dan tepat sesuai

    dengan kesepakatan (pesanan)

    6) Menciptakan lapangan kerja serta mensejahterakan karyawan dan lingkungan sekitar

    perusahaan

    3.3 Hasil Observasi

    Pengertian Manajemen Persediaan, menurut perusahaan bapak sendiri itu apa?

    (Manajemen Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan

    digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses

    produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu

    peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,

    barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang.)

    Manajemen persediaan yang seperti apa yang ada diperusahaan bapak?

    a. Pengecekan mesin, barang baku, dll

    b. Pemeriksaan rutin mesin berikut pemeliharaannya

    Jenis-jenis persediaan apa yang ada diperusahaan bapak?

    a) Persediaan bahan bakudisebut juga persediaan bahan mentah, yaitu bahan atau

    barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

    17

    http://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.htmlhttp://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.htmlhttp://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.htmlhttp://artikelekonomi.com/aspek-yang-mempengaruhi-biaya-produksi.html
  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    21/24

    b) Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah mengalami

    perubahan, tetapi belum selesai.

    c) Supplies Inventory adalah persediaan yang berfungsi sebagai penunjang dalam

    proses operasi atau produksi agar berjalan lancar. Misalnya, spare part untuk

    pemeliharaan mesin-mesin, alat-alat kantor seperti kertas, tinta, dan bolpen.

    d) Persediaan barang jadi merupakan persediaan yang diperoleh dari hasil operasi

    atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan di gudang perusahaan.

    Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan, karena permintaan konsumen untuk

    jangka waktu tertentu mungkin tidak diketahui.

    Dalam persediaan, terdapat biaya-biaya persediaan, diperusahaan bapak biaya-

    biaya persediaan yang seperti apa yang diaplikasikan dalam perusahaan bapak?

    a. Biaya pesan (ordering cost)

    Biaya yang timbul selama proses pemesanan. Jadi biaya ini berhubungan

    dengan pesanan, tetapi sifatnya agak konstan. Di mana besarnya biaya yang

    dikeluarkan tidak tergantung pada besarnya atau banyaknya barang yang dipesan.

    Contohnya misalkan biaya angkut barang yang dilakukan oleh supir.

    b. Biaya penyiapan

    Biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau proses untuk produksi jika

    barang/komponen yang diperlukan diproduksi sendiri oleh perusahaan, misalnya

    biaya untuk membersihkan dan menyiapkan mesin, memeriksa mesin,

    pengecekan mesin yang dilakukan oleh teknisi selama seminggu dua kali.

    c. Biaya kekurangan persediaan

    Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil

    daripada jumlah yang diperlukan, misalnya ketika bahan pembuatan pesanan

    kurang. Untuk mengantisipasinya maka setiap pesanan ditambahkan biaya 10%

    untuk persediaan.

    Dalam manajemen persediaan, perusahaan anda menggunakan metode seperti apa?

    18

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    22/24

    Dengan cara First In, First-Out (FIFO Method). Cara ini didasarkan atas asumsi

    bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pembelian barang yang

    terdahulu masuk. Dengan demikian, persediaan akhir dinilai menurut harga

    pembelian barang yang akhir masuk. Sehingga, harga jualnya disesuaikan dengan

    harga bahan baku yang terbaru.

    19

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    23/24

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    Persediaan merupakan salah satu asset penting dalam perusahaan karena mempunyai nilai

    yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi

    perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegitaan penting yang mendapat

    perhatian khusus dari manajemen perusahaan. Dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan

    merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan

    persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan

    yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual.

    Oleh karena itu, sistem akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga

    tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan. Pelaporan persediaan

    yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi

    perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan

    kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.

    20

  • 7/22/2019 Manajemen Persediaan Revisi Kel 9

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2012. Manajemen Persediaan. Tersedia pada : http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/

    [online]. Diakses pada tanggal 30 Juni 2013.

    Anoraga, Pandji. 2009.Manajemen Bisnis. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

    Anwar, Khairil. 2011. Pengertian Manajemen Persediaan. Tersedia pada :

    http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/ [online]. Diakses pada tanggal 30 Juni 2013.

    Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas

    Ekonomi Universitas Indonesia.

    Haming, Murfidin dan Mahfud Nurnajamuddin. 2007. Manajemen Produksi Modern. Jakarta :

    Bumi Aksara.

    Imam Wahjono, Sentot. 2010.Bisnis Modern. Yogyakarta : Graha Mulia.

    21

    http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/