69
MAKALAH MANAJEMEN OPERASI --> I. PENDAHULUAN Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi atau operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi, atau operasi. Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan. Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliiki maksud dan tujuan. Adapun maksud penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen operasi. Sedangkan tujuannya, penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan sedikit ilmu pengetahuan mengenai Manajemen Produksi atau Operasi kepada para pembaca.

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

baca

Citation preview

Page 1: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

--> I.   PENDAHULUAN

       Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan

yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang

dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau

operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang

atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya

yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi atau operasi mengkaji pengambilan keputusan

dalam fungsi produksi, atau operasi.

             Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan

diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan

dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau

operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

            Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliiki maksud dan tujuan. Adapun maksud

penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen operasi. Sedangkan tujuannya,

penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan sedikit ilmu pengetahuan mengenai

Manajemen Produksi atau Operasi kepada para pembaca.

II. RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana pengertian Manajemen Operasi?

2.Bagaimana Sistem Produksi/Operasi?

3.Bagaimana penentuan lokasi perusahaan/produksi?

4.Bagaimana pengaturan proses produksi/operasi?

5.Bagaimana rancangan pabrik dan sistem produksi?

6.Bagaimana perencanaan produksi dan penentuan standar?

7.Bagaimana pengelolaan dalam kegiatan operasi?

8.Bagaimana pengawasan kegiatan produksi?

III. PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Produksi atau Operasi

Page 2: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Manajemen Produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur

agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur

kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk

mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.[1]

Manajemen operasi adalah suatu proses yang berkesinambungan dan efektif

menggunakan fungsi manajemen dan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara

efisien dalam rangka mencapai tujuan.[2]

Unsur Manajemen terdiri dari ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.

Tahap  Perencanaan, meliputi ; Penentuan strategi operasi; penentuan lokasi pabrik; Riset dan

pengembangan produk; penentuan jumlah produk; penentuan luas dan pola produksi;penyusunan

layout & job design; serta penentuan standar kerja.

Tahap Pelaksanaan, meliputi ; pengaturan bahan baku; pengturan proses produksi;

pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan kerja; dan perbaikan kesejahteraan

pekerja.

Tahap Pengawasan, meliputi ; pengawasan kuantitas ; pengawasan kualitas; dan pengawasan

biaya produksi dan operasi.

Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari

organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur penentuan peranan dan focus

dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan

sumber daya produksi.

 Dengan demikian, Manajemen Produksi atau Operasi menyangkut pengambilan

keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau

perusahaan.

2. Sistem Produksi/Operasi

Sistem operasi merupakan sistem yang mengacu pada sistem transformasi yang

menghasilkan barang dan jasa. Gambaran sistem ini tidak hanya menjadi pijakan untuk definisi

jasa dan manufaktur sebagai sistem transformasi, tetapi juga dasar yang kuat untuk rancangan

dan analisis operasi.

Dalam sistem operasi, yang menjadi masukan adalah energi, material, tenaga kerja,

modal dan informasi. Sedangkan sistem operasi yang disandarkan pada kendali syari’at akan

Page 3: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

memastikan berjalannya proses transformasi yang amanah, disamping jaminan halal atas segala

masukan yang digunakan serta semua keluaran yang dihasilkan.

Lingkungan eksternal mempengaruhi ketiga subsistem manajemen operasi. Sebagai

contoh, lingkungan eksternal menyediakan tenaga kerja, bahan mentah yang menjadi input.

Perubahan teknologi dapat mengubah proses transformasi. Produk yang dihasilkan oleh

organisasi dilempar kelingkungan eksternal, tetapi lingkungan eksternal juga mempengaruhi

output yang dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan preferensi konsumen akan mengubah produk

yang dihasilkan organisasi menjadi produk yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen

tersebut. Alat dan metode dapat mempengaruhi dan membantu proses transformasi.

3. Penentuan lokasi perusahaan

Terdapat 2 kriteria dalam menentukan lokasi produksi:

Kriteria subyektif, keputusan lokasi produksi berdasarkan pertimbangan subyektif

pemilik perusahaan dimana keputusan subyektif  ini akan sangat membantu tercapainya

keberhasilan dalam bisnis sekiranya keputusan subyektif ini didukung oleh berbagai faktor yang

memperkuat keputusan subjektif.

Kriteria obyektif, mempertimbangkan berbagai faktor yang akan mendukung tercapainya

keberhasilan. Seperti regulasi pemerintah seputar bisnis yang dijalankan, budaya masyarakat,

akses terhadap pasar dan pemasok, tingkat persaingan, akses transportasi dan lain-lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan lokasi kerja:

1)      Biaya ruang kerja

Biaya untuk membeli ruang kerja dapat berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain tergantung

dari letak tanah.

2)      Ketersediaan dan biaya tenaga kerja

Perusahaa dapat memilih lokasi dimana terdapat banyak tenaga kerja dengan keahlian

khusus yang diperlukan. Biaya tenaga kerja sangat bervariasi tergantung dari lokasi perusahaan.

3)      Insentif pajak

Insentif pajak diberikan untuk menambah lapangan kerja dan memperbaiki kondisi

ekonomi di daerah-daerah yang menawarkan kridit pajak.

4)      Sumber permintaan

Biaya trasportasi dan jasa produk dapat dikurangi dengan memproduksi di lokasi yang

dekat sumber permintaan dari konsumen.

Page 4: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

5)      Akses trasportasi

Perusahaan lebih memilih lokasi dekat sumber utama transportasi agar para konsumen

lebih mudah mengakses perusahaan.

Bagaimana menentukan lokasi bisnis manufaktur dan jasa.

Lokasi bisnis Manufaktur (penghasil barang)

      Model-model penghitungannya:

* Dengan penghitungan biaya angkut dan jarak yang paling rendah

Contoh: perusahaan konveksi, lebih memilih lokasi didaerah kudus yang dekat dengan pasar kliwon,

untuk memasarkan produknya, bahan bakunya pun didaerah kudus banyak tersedia.

* Metode perbandingan biaya operasi

Memilih beberapa alternatif lokasi, kemudian diperbandingkan dan dipilih alternatif lokasi dengan

biaya operasi paling rendah.

* Dengan pendekatan kualitatif

Contoh: pabrik semen dan minyak, memilih lokasi yang dekat dengan bahan baku.

Lokasi bisnis jasa

Bisnis jasa lebih diprioritaskan yang lokasinya setrategis, karena tidak ada biaya angkut. Namun

bisnis jasa yang mendatangi konsumen seperti jasa sedot WC, tidak perlu strategis yang

terpenting adalah sarana komunikasinya kepada konsumen, cukup dengan menempel nomor

telephon.

4. Pengaturan Proses Produksi atau Operasi

Keputusan mengenai proses produksi menjadi keputusan yang penting dalam melakukan

desain sistem produksi. Proses produksi diatur sesuai dengan keinginan dan keadaan

prusahaan,dengan memilih dari berbagai alternatif proses produksi sebagai berikut:

1. Secara umum,terdapat dua jenis proses produksi :

    Pertama,sistem Produksi Intermiten

Sistem prosuksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat tidak terus menerus,

berkelanjutan dan menggunakan pola mulai selesai. Artinya,kepastian mengenai kapan memulai

Page 5: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

proses  produksi dan kapan menyelesaikan proses produksi jelas. Terdapaat dua jenis pola

produksi yang menggunakan sistem intermiten :

a. Produksi massal ( mass production)

Umumnya berlaku pada prusahaan manufaktur. Dilakukan melalui standar produksi

tertentu, prosedur tertentu dan jumlah unit produk tertentu yang secara rutin diproduksi.

b. Pilihan masal (mass customization)

Bahwa produk yang dihasilkan oleh prusshaan memberikasn keleluasaan kepada

konsumen untuk memilih sesuai selera dan daya beli masing-masing. Perusahaan memproduksi

variasi produk yang lebih banyak,seperti HP,Komputer.

Kedua,sistem proses produksi yang terus menerus (continous production system)

Sistem produksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat terus menerus dan untuk

jangka waktu yang relatif panjang kemudian disimpan dalam gudang, disalurkan ke penyalur dan

dijual kepada konsumen. Contoh perusahaan manufaktur seperti perusahaan kimia, minyak bumi

dan tambang, sedangkan perusahaan jasa seperti ttransportasi transportasi yang terus menerus

memberatkan penumpang dari terminal.

2. Proses produksi Pelayanan

        Produksi yang standar

Proses produksi yang didasarkan pada standar perusahaan. Standar tersebut di desain dari

informasi konsumen. Konsemen membeli sebagaimana barang yang distandardisasikan tersebut.

        Produksi menurut pesanan

Proses produksi dilakukan untuk membuat barang sebagaimana yang dipesan oleh konsemen.

Jadi bentuknya tidak distandardisasikan tetapi sangat bervariasi.

Sifat dan Teknis Produksi

Teknik produksi pada perusahaan manufaktur ada beberapa jenis yaitu:

1.  Proses Ekstraktif merupakan proses produksi yang haanya mengambil dari alam dan sudah

terjadi produksi akhir,  misalnya emas, batu bara, dan sebagainya.

2. Proses Analitis merupakan kegiatan produksi yang memisah misahkan bahan alam menjadi

produk akhir, misalnya  minyak, semen dan sebagainya.

3. Proses sintetis merupakan kegiatan produksi dengan mencampur bahan-bahan kemudian diolah

menjadi produk akhir, misalnya makanan, minuman, dan obat-obatan.

Page 6: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

4. Proses Pengubahan yaitu kegiatan produksi dengan mengubah bahan baku menjadi produk akhir,

misalnya elektronik.

5. Rancangan Pabrik (Plant layout) dan Sistem produksi (Produktion System Layout)

Rancangan (Design) menunjukkan ukuran dan struktur pabrik atau kantor.Tata Letak

(Layout) adalah pengaturan mesin dan perlengkapan didalam pabrik atau kantor. Yang dimaksud

pabrik atau rumah produksi merupakan tempat dimana kegiatan produksi dijalankan.

Keputusan mengenai desain rumah produksi merupakan keputusan yang menyangkut

bagaimana perusahaan mendesain tempat produksi dari mulai fasilitas, pekerjaan, ruang kerja,

gudang dan lain-lain. Sebagai contoh untuk perusahaan garmen, perlu ditentukan dimana

meletakkan bahan baku, menempatkan pekerja, mesin dan menyimpan hasil akhir. Begitu juga

dalam bisnis restoran, manajer perlu menentukan dimana letak kasir,meja makan, dapur, toilet,

hingga lokasi parkir.

Rancangan sistem produksi menyangkut bagaimana proses konversi dalam sistem

produksi dilakukan. Terdapat beberapa jenis rancangan dalam sistem produksi sebagai berikut :

a) Rancangan Produksi

Adalah rancanga sistem produksi yang bersifat berkesinambungan dari awal hingga akhir

dan mengikuti satu pola proses produksi. Sebagai contoh, proses pembuatan kain dari kapas

hingga kain jadi. Tahapan proses pembuatan kain tersebut mulai dari bahan baku berupa kapas

disiapkan, kapas dipintal menjadi kain dalam mesin pintal, kain yang sudah jadi melalui

pembersihan, kemudian kain dan diwarnai dan dibersihkan lagi kemudian dikeringkan, lalu kain

melalui proses penggulungan kemudian digudangkan.

b) Rancangan Proses

Yaitu rancangan sitem produksi yang proses produksinya mengikuti jenis proses yang

harus dilakuakan dan tak selalu harus mengikuti seluruh proses yang ada. Contah, proses

pemariksaan kesehatann disebuah poliklinik. Proses dimulai dari pasien datang, mendafter ke

resepsionis lalu menunggu diruang tunggu. Proses selanjutnya sangat bergantung jasa apa yang

diinginkan oleh pasien, apakah perlu kedokter anak, ahli penyakit dalam atau pemeriksaan gigi.

c) Rancangan Posisi Tetap

Page 7: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Adalah sistem produksi dimana produk yang akan dibuat diletakkan disatu tempat, dan

berbagai fasilitas seperti mesin, alat produksi, dan tenaga kerjanya mengerjakan proses produksi

ditempat tersebut. Contah, pembuatan pesawat terbang, atau proses make up artis.

Keputusan mengenai rancangan dan tata letak mempengaruhi biaya operasi secara

langsung karena keputusan ini menentukan harga sewa, mesin dan perlengkapan. Hal ini dapat

berpengaruh pula pada pengeluaran untuk bunga karena mempengaruhi jumlah pinjaman untuk

memeli properti atau mesin.

Prinsip dalam penetapan layout, agar diperoleh : jarak angkut minimum, aliran matarian

seimbang dengan kapasitas, penggunaan ruang efektif, fleksibel untuk perubahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan dan tata letak adalah karakteristik lokasi.

Jika lokasi terdapat didaerah yang harga lahannya mahal, dapat dirancang gedung tingkat tinggi

agar mengurangi biaya lahan yang dibutuhkan, Proses prosuksi. Rancangan dan tata letak akan

dipengaruhi ketiga rancangan sistem proses produksi diatas,jenis produksi. Rancangan dan tata

letak akan dipengaruhi oleh sedikit banyaknya jenis produksi yang dihasilkan, kapasitas produksi

yang diinginkan. Rancangan dan tata letak harus mampu disesuaikan dengan penambahan atau

pengurangan kapasitas jumlah produksi yang diinginkan.

6. Perencanaan Jumlah Produksi dan Penentuan Standar

Perkiraan jumlah produk yang dibuat diwaktu yang akan datang dan penentuan standar

dapat dilakukan beberapa cara antara lain :

A.    Penghitungan Forecast Produksi

Forecast produksi didasarkan forecast penjualan perusahaan. Forecast penjualan dapat

dilakukan dengan metode statistik dan metode pendapatan. Besarnya forecast produksi

dirumuskan :

 

                    

Page 8: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

B.     Dasar Perhitungan BEP (Unit)

BEP (Break Even Point) adalah suatu keadaan pada titik atau jumlah penjualan itu

perusahaan tidak laba dan tidak rugi yang berarti total biaya (Total cost) sama dengan total

pendapatan (total revenue). Jumlah produk di buat harus lebih besar dari unit terjual pada BEP.

Perhitungan BEP mempunyai asumsi, bahwa : Biaya dapat dipisah menjadi biaya tetap

dan variable; Haraga jual dan biaya varibel per unit dalam periode perhitungn selalu tetap;

Semua produksi terjual habis sehingga kuantitas penjualan sama dangan produksi.

C.     Penentuan Standar Kinerja

Standar kerja yang harus ditetapkan meliputi :

           Standar Kualitas

Standar mengenai kualitas barang atau jasa yang dihasilkan, dapat dilakukan standar per atribut

dari barang dan jasa. Untuk menjamin kualitas barang perlu pengendalian mutu terpadu. Standar

kualitas ini mencakup rencana, proses produksi, monitoring dan tindak lanjut.

           Standar Kuantitas

Standar mengenai jumlah barang yang harus dibuat dalam suatu periode tertentu untuk mencapai

tujuan dan pertumbuhan perusahaan.

           Standar Waktu Proses

Standar waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi yang normal agar diperoleh efisiensi yang

maksimal.

           Standar Produktivitas (Productivity)

Standar mengenai rasio antara output dari proses produksi dan input yang digunakan. Ukuran

productivity dapat diukur baik secara total maupun partial atau bagian-bagiannya. Ukuran

productivity antara lain sebagai berikut:

1. Total factor Productivity, dihitung denga membaagi Output perusahaan dengan Labor + Capital +

Material + Energy input + Businnes service.

2.   Material Productivity, dihitung dengan membagi Output dengan material.

3. Labour Productivity, dihitung dengan membagi Output dengan jumlah Labor.

7. Pengelolaan Dalam Kegiatan Operasi

A. Pengaturan Bahan Baku

Page 9: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Pengatuaran bahan baku dilakaukan dalam mengefesienkan biaya pemasaran dan

penyimpanan yang akan dikeluarkan dalam satu periode dengan penerapan metode EOQ

(Economic Order Quantity) jika asumsinya dapat dipenuhi. Sedangkan untuk efesiensi biaya

penyimpanan ekstra (Ekstra Carrying Cost) dan penganti bahan baku (Stoc Out Cost)

dipergunakan metode ROP (Re Order Point).

Metode EOQ dan ROP memiliki asumsi yang sama yaitu : bahan baku selalau tersedia

pada leveransir; pola produksi yang stabil dalam perusahaan; tarif biaya pesan dan simpan selalu

tepat dalam satu periode; bahan baku yang dibeli tidak rusak akibat disimpan; perusahaan

memiliki gedang.

Juga bisa menggunakan metode JIT (just in time) yaitu metode pengelolaan bahan baku

tanpa harus memiliki gudang penyimpanan,karena bahan baku yang dibeli dari pemasok

langsung diproduksi.jika bahan baku akan habis,levelansir selalu menyediakan dan

menghantarkan sampai lokasi tempat produksi.dalam metode ini,levalinsir tidak boleh

terlambat,sebab akan mengganggu proses produksi.

B. Keputusan Operasi

Pengambilan keputusan merupakan tema pokok dalam operasi perusahaan.

        Keputusan berkaitan dengan proses

Keputusan mengenai proses fisik berkenaan dengan fasilitas yang akan dipakai untuk

memproduksi brang dan jasa.

        Keputusan berkaitan dengan kapasitas

Keputusan mengenai kapasitas diperlukan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat,

ditempat dan dalam waktu yang tepat pula.

        Keputusan berkaitan dengan kesediaan

Keputusan berkaitan kesediaan ini mencangkup apa yang akan dipesan, berapa banyak, dan

kapan dipesan.

        Keputusan berkaitan dengan tenaga kerja

Keputusan berkaitan dengan tenaga kerja mencangkup bagaimana rekrutmen, proses seleksi

diselesaikan, pelatihan dan pengembangan, supervisi, kompensasi dan PHK.

        Keputusan berkaitan dengan mutu

Page 10: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Keputusan yang menyangkut penentuan mutu produk harus menjadi orientasi bersama dalam

setiap proses operasi penetapan standar, desain peralatan, pemilihan orang-orang terlatih dan

pengawasan terhadap produk yang dihasilkan.

8.  Pengawasan Kegiatan Produksi

Pengawasan dalam kegiatan produksi perlu dilakukan yaitu: pada kegiatan perencanaan

atau desainnya, proses produksinya, monitoringnya maupun tindak lanjut dari monitoring itu.

Pengawasan dilakukan pada seluruh aspek kegiatan yang berkaitan dengan produksi, meliputi:

pada kegiatan proses produksi; pada kualitas produksi atau jasa yang dihasilkan; pada biaya

produksi/operasi yang dikeluarkan; pada tenaga keerja yang melakukan kegiatan produksi.

A.    Pembelian Bahan Baku

Para menejer melakukan tugas-tugas berikut ketika persediaan barang. Pertama memilih

pemasok bahan baku dengan memperhatikan karekteristik seperti harga, kecepatan, kualitas,

layanan dan ketersediaan kredit. Kedua mencoba mendapatkan potongan/diskon menurut

volume. Ketiga menyerahkan produksi kepada pemasok.

B.     Pengawasan Persediaan Bahan Baku

Pengawasan persediaan adalah proses pengelola persediaan pada tingkat yang

meminimkan biaya. Perencanaan kebutuhan bahan baku adalah proses untuk menjamin bahawa

bahan baku tersedia bila mana diperlukan.

C.    Routing

Roting ialah urutan (rute) tugas yang perlu nuntuk menghasilkan sebuah produk. Bahan

baku biasanya dikirimkan ke masing-masing pos krja (work station) agar dapat dipakai sesuai

spesifikasi proses produksi. Bagian tertentu dari proses produksi diselesaikan disetiap pos kerja.

Proses routing biasanya dievaluasi secara periodik untuk menentukan apakah bias ditingkatkan

sehingga mendapat proses produksi yang lebih cepat dan murah.

D.    Penjadwalan

Penjadwalan adalah tindakan menentukan periode waktu untuk setiap tugas dalam proses

produksi. Jadwal produksi adalah rancangan untuk timing dan volume tugas produksi.

Penjadwalan dapat menunjukkan kapan setiap tugas harus diselesaikan. Cara untuk

menjadwalkan proyek khusus adalah teknik evaluasi dan peninjauan program (program

evaluation and review technique-PERT), menjadwalkan tugas dengan cara meminimkan

hambatan proses produksi.

Page 11: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

E.     Pengawasan Kualitas

Kualitas adalah dimana derajat dimana barang atau jasa memuaskan persyaratan atau

harapan pelanggan. Pengawasan kualitas merupakan proses untuk menentukan apakah kualitas

barang atau jasa memenuhi tingkat kualitas yang diharapkan dan mengidentifikasi perbaikan

yang perlu dilakukan pada proses produksi. Kualiatas dapat diukur dengan menilai beberapa

karakteristik yang meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pengawasan dilakukan pada berbagai waktu dari aktivitas produksi meliputi: pada saat

menentukan desain atau rancangan produk; pada saat perencanaan proses produksi; pada

aktivitas monitoring; pada akhir proses produksi.

Cara Pengawasan

Pengawasan Terhadap Produk

a)      Dengan Sertivikasi

Sertivikasi terhadap produk dapat dilakukan dengan mengupayakan sertifikat berdasar standart

industri, asosiasi dan sebagainya.

b)      Pemeriksaan Laboratorium

Pemerikasaan laboratorium dilakukan untuk mengendalikan kualitas produk terhadap unsur

kimiawinya yang dikandung.

c)      Penilaian Dari Pendapat Konsumen

Pendapat konsumen didapat dari survei kepada konsumen dengan mengedarkan daftar

pertanyaan untuk dijawab mengenai kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

Pengawasan Terhadap Proses Prodiksi

a)      Dengan Penerapan Gugus Kembali Mutu (GKM)

Proses produksi dengan membentuk gugus yang terdiri dari tiga sampai delapan orang

yang pekerjanya sejenis.

Page 12: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

b)      Perolehan Sertifikasi ISO

Sertifikat ISO diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standart organisasi ISO pada

perencanaannya atau proses produksinya atau pengawasannya atau pada tindak lanjutnya.

Pengawasan Terhadap Tenaga Kerja Dengan Standart Produktifitas

Pengawasan ini dilakukan dengan membandingkan antara kinerja para tenaga kerja

dengan standart yang ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan Terhadap Standart Produksi

Dengan menegement control systems atau system pengendalian manejemen. Caranya

dengan selalu membandingkan antara anggaran atau standart yang lain dengan realita

pembelanjaan di bagian produksi.

IV. Kesimpulan

Manajemen Produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur

agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur

kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk

mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Unsur Manajemen terdiri dari ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.

Tahap  Perencanaan, meliputi ; Penentuan strategi operasi; penentuan lokasi pabrik;

Riset dan pengembangan produk; penentuan jumlah produk; penentuan luas dan pola

produksi;penyusunan layout & job design; serta penentuan standar kerja.

Tahap Pelaksanaan, meliputi ; pengaturan bahan baku; pengturan proses produksi;

pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan kerja; dan perbaikan kesejahteraan

pekerja.

Tahap Pengawasan, meliputi ; pengawasan kuantitas ; pengawasan kualitas; dan

pengawasan biaya produksi dan operasi.

.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Husni Mubarok, M.M. Pengantar Bisnis. Kudus:Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri(STAIN). 2010

Page 13: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

http://id.shvoong.com/social-sciences/1995194-manajemen-produksi/#ixzz1Xtb5kyHN

http://nurrahmanarif.wordpress.com/2008/11/12/manajemen-operasi

Page 14: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Perancangan Proses Produksi

BAB IV

PERANCANGAN PROSES PRODUKSI

1.      Berbagai Type Proses Produksi

Proses produksi dapat di bedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe

pesanan langganannya. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau

urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran : garis, intermiten, dan proyek. Dalam perusahaan-

perusahaan manufacturing, aliran produk adalah sama dengan bahan mentah. Dalam industry-

industri jasa, proses proses produksi tidak ditunjukkan dengan aliran secara phisik, tetapi oleh

urutan operasi-operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan. Urutan operasi-operasi

pelayanan ini dapat dianggap sebagai “aliran produk” untuk industry-industri jasa.

Tipe-tipe aliran dibagi menjadi tiga :

a.       Aliran garis. Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai

menjadi produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk menghasilkan

produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandardisasi

dengan baik dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan

urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan

berdekatan dan diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi

berikutnya. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi yaitu:

1)      Proses produksi massa (mass production), pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan

produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan

produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process. Produksi

massa bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan, seperti yang digunakan dalam industry

barang-barang elektronika, mobil, dan sebagainya.

2)      Proses produksi terus-menerus (continuous), ditandai dengan waktu produksi yang relative lama

untuk menghindari penyetelan-penyetelan,persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan

yang mahal. Produksi terus menerus tampak dalam industri-industri proses, seperti industry

kimia, kertas, baja, bir, dan sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai

Page 15: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

karakteristik aliran garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak

produk-produk yang telah distandardisasi dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi.

 

  Operasi atau tempat kerja

Aliran produk atau bahan

Gambar 4.1

Aliran garis

Operasi-operasi garis biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan oleh

substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat modal (capital

intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi dipergunakan

untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus (special-purpose) melalui produksi dalam

volume yang relative besar. Di samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini produk standar

yang relative stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi-operasi yang

berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam opersai-operasi

aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak fleksibel.

Keputusan untuk menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan

pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain, seperti keusangan

produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan risiko perubahan teknologi

proses.

b.      Aliran intermite (job shop). Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam

kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu

yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam

Page 16: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau

pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku

sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan

dalam gambar sbb:

Operasi-operasi intermiten adalah angat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena

operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan tinggi.

Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan

kualitas, disamping juga tidak efisien.

Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan ketrampilan kerja

yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses.

Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan

ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk.

Istilah operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun juga, istilah “job

shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi intermiten yang

memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Karena kebalauan dan

konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik menggunakan istilah “operasi intermiten”.

Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak standardisasi atau

volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko

yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan

awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-

produk dengan pasar bervolume rendah.

c.       Proyek. Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus

atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,peluru, jembatan, gedung, pekerjaan seni, peralatan-

peralatan khusus, dan sebagainya. Setiap unit produk-produk tersebut dibuat sebagai suatu

barang tunggal. Meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-

operasi, dimana seluruh operasi ataukegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang

pencapaian sasaran proyek akhir.

Page 17: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Secara konsepsual urutan kegiatan-kegiatan proyek ditunjukkan pada gambar 4.2, dimana

gambar tersebut menguraikan berbagai kegiatan dan kegiatan yang mendahului yang

diperlukanuntuk penyelsaian proyek. Masalah signifikan dalam manajemen proyek adalah

perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang

mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan.

 

mulai

ber

berakhir

 

Operasi atau kegiatan

Hubungan

untuk menetukan

mana yang harus didahulukan

Hubungan untuk menetukan mana yang harus didahulukan

Gambar 4.2

Aliran proyek

Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan kekhususan

dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek karena

Page 18: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan untuk

mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan

kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada

dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang

tin\

Tabel 4.1

Karakteristik-karakteristik proses

Karakteristik Garis Intemiten proyek

Produk

Tipe order Kontinyus atau

kumpulan besar

Kumpulan Unit tunggal

Aliran produk Berurutan Berpola tidak

pasti

Tidak ada

Variasi produk Rendah Tinggi Sangat tinggi

Tipe pasar Massa Pesanan Khusus (unik)

Volume Tinggi menengah Unit tunggal

Tenaga kerja

Ketrampilan Rendah Tinggi Tinggi

Tipe kegiatan Bersifat

pengulangan

Tidak rutin Tidak rutin

Upah Rendah Tinggi Tinggi

Capital

Investasi Tinggi Menengah Rendah

Persediaan Rendah Tinggi Menengah

Peralatan Mesin khusus Serbaguna Serba-guna

Sasaran

Fleksibilita Rendah Menengah Tinggi

Biaya Rendaah Menengah Tinggi

Kualitas Konsisten Lebih

variable

Lebih variabel

Waktu penyelesaian Rendah Menengah Tinggi

Page 19: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Perencanaan dan

pengawasan

Produksi Mudah Sulit Sulit

Kualitas Mudah Sulit Sulit

Persediaan Mudah Sulit Sulit

Dimensi kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat untuk

persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan (production-

to-stock) dan produksi untuk pesanan (production-to-order). Masing-masing proses ini

mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan akan

berproduksi lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk

disbanding proses produksi untuk pesanan.

Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-

jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses

produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi

pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak

distandardisasikan. Siklus perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi

produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan

harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya menentukan proses

perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan,

alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi,

rencana proses, dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman

produk kelangganan.

Factor penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah waktu

penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin mengetahui terlebih dahulu

berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu penyelesaian disetujui oleh langganan,

kemudian operasi-operasi harus mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu

penyelesaian yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan

secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran.

Produk untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan

mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan

Page 20: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan

produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan

yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting,

manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu

operasi produksi untuk persediaan.

Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan forecast

penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual selama

periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi induk

dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi ini,

factor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan

dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan

kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.

Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu

penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi

berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama

diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi.

2.      Keputusan-keputusan seleksi proses

Kita telah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe

order langganan. Yaitu suatu matriks dengan enam proses yang berbeda. Dalam suatu

perusahaan, setiap produk tertentu diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi

dapat juga suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe

produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk

mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama.

Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan :

a.    untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah keputusan berbeda yang dihadapi dalam operasi-

operasi;

b.   untuk seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan

seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :

Page 21: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

1)      Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin,

peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal

lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.

2)      Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan volume

penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilakn laba yang diinginkan ? apakah

kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ?

3)      Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses

pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu yang akan datang ?

proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan relative rendah dan murah

dibandingkan proses intermiten dan proyek.

4)      Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah ada

perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk prose proyek adalah relative lebih

fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda bila diperlukan.

5)      Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknoligi baiak untuk proses

maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses

selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan bagian penilaian risiko

proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi sampai yang terendah adalah garis,

intermiten dan proyek.

6)      Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe ketrampilan-

ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk proses intermiten, perusahaan

munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen operasi dalam forecasting, scheduling dan

pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga memerlukan penguasaan ketrampilan-

ketrampilan tersebut, bahkan lebih “sophisticated”. Sedangkan proses proyek memerlukan

penguasaan teknik-teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu.

3.      Pemilihan diantara berbagai alternative pemrosesan.

Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas peralatan

atau proses alternative untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis

break even dapat digunakan untuk membantu pembuatann keputusan pemilihan diantara

berbagai proses alternative tersebut, melalui pembandingan keuntungan-keuntungan relative

setiap proses. Sebagai contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan

Page 22: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan kecepatan

rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang lebih besar mungkin

memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan biaya-biaya penyiapan lebih besar,

tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah. Sering ada beberapa metode alternative dan setiap

alternative mungkin merupakan alternative yang paling ekonomis untuk “range” volume

keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung pada tingkat volume keluaran

yang diharapkan.

Keputusan-keputusan membuat atau membeli dapat mencakup faktor-faktor yang tidak

berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk melakukan

penilaian faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses yang paling ekonomis sering

juga harus konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi dan lingkungannya.

4.      Pemilihan teknologi

Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam dunia bisnis dan dalam kehidupan kita.

Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen operasi.

Sebagai manajer operasi, kita dituntut tidak hanya menjadi “pemakai teknologi”. Tetapi lebih

menjadi “manajer teknologi.

Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk

memecahkan masalah-masalah manusia. Define ini sangat luas dan mencakup hampir semua

kegiatan manusia. Definisi teknologi yang lebih sempit dan digunakan dalam pembahasan

selanjutnya adalah bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur,

perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Definisi ini lebih mengandung

arti teknologi proses dan bukan teknologi produk.

Keputusan-keputusan seleksi proses dan pemilihan teknologi berhubungan sangat erat dan saling

berkaitan. Tetapi salah satu keputusan tidak selalu harus mendahului keputusan yang lain karena,

dalam praktek, kedua keputusan itu sering dibuat secara bersamaan.

Pemilihan teknologi mempunyai dampak terhadap semua bagian operasi, terutama dalam desain

pekerjaan. Pemilihan teknologi dan desain pekerjaan dipadukan dalam suatu desain sosioteknikal

secara optimum.

Page 23: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek operasi-operasi lainnya, termasuk

produktivitas dan kualitas produk. Keputusan teknologi juga mempengaruhi strategi perusahaan

dengan keterikatannya pada proses, peralatan, fasilitas, dan prosedur yang telah dipilih. Jadi,

pemilihan teknologi bukan merupakan keputusan yang tertutup, tetapi mempengaruhi semua

bagian operasi dan bisnis.

5.      Dasar Pemilihan Teknologi

Pemilihan teknologi sering di pandang sebagai suatu maslah dalam penganggaran modal. Secara

sederhana pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan return on investment (

ROI ) untuk masing-masing alternative dan memilih salah satu alternatif yang mempunyai ROI

terbesar.

Para manajer hendaknya menyadari bahwa ROI diberikan satu-satunya criteria. Lebih lanjut

perhitungan ROI tidak mencerminkan secara tepat pengaruh-pengaruh ekonomi perputaran

personalia dan tingkat absensi yang lebih tinggi dan peningkatan polusi yg di timbulkan mesin-

mesin yang mungkin perlu dilakukan keputusan pemilihan teknologi.

Akhirnya pemilihan teknologi seharusnya bukan merupakan suatu kegiatan tunggal tetapi lebih

sebagai suatu proses yang diorganisasikan dengan baik yang mencangkup penjajagan secara

terus menerus , pemilihan teknologi yang tepat dan inflementasi teknologi terpilih. Maka perlu

ditetapkan seorang manajer dalam operasi-operasi yang akan bertanggung jawab atas deain

prroses dan pemilihan teknologi.

6.      Perencanaan Proses

Perencanaan merupakan salah satu fungsi management. Perencanaan proses berkenaan dengan

perencanaan dan implementasi system kerja yang akan memproduksi produk yang diinginkan

dalam kuantitas yang di perlukan. Untuk dapat membuat perencanaan yang baik, maka perlu

diperhatikan masalah intern dan masalah ekstern. Masalah intern adalah masalah yang datangnya

dari dalam perusahaan (masih dalam kekuasaan pimpinan perusahaan) seperti mesin yang

digunakan, buruh yang dikaryakan, bahan yang diperlukan dan sebagainya. Sedangkan masalah

ekstern adalah maslah yang datangnya dari luar perusahaan (diluar kekuasaan pimpinan

perusahaan) seperti inflasi, kebijaksanaan, keadilan politik dan sebagainya.

Page 24: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipe aliran proses dan desain pusat-pusat

kerja. Keputusan-keputusan dalam bagian-bagian operasi lain seperti scheduling produksi,

tingkat persediaan, desain pekerjaan dan metode-metode pangawasan kualitas yang digunakan.

Perencaanaan proses juga mempunyai hubungan saling pengaruh yang kuat dengan layout

fasilitas. Dimana keduanya tergantung pada tipe teknologi transformasi yang digunakan.

Meskipun perencanaan proses dibuat bila layout awal telah di rancang tetapi hamper semua

peruasahaan harus secara terus-menerus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan produk

dan volume produksi, sehingga perencanaan proses sesungguhnya merupakan suatu kegiatan

yang berkesinambungan ( kontinya.)

7. Analisis Bagan-bagan Proses

Bagan-bagan proses digunakan untuk menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi

dalam system-sistem produktif, dalam peningkatan efektifitas atau efisiensi proses-proses.

Elemen proses berikut mungkin perlu di ubah.

a.       bahan mentah

b.      desain produk ( kluaran )

c.       Desain pekerjaan

d.      tahap-tahap pemrosesan yang digunakan

e.       system pengawasan menejemen

f.       peralatan dan pekakas

Langkah-langkah yang harus diambil dalam perencanaan proses adalah sebagai berikut :

1)      Memutuskan tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatakan efisiensi, efektifitas,

kapasitas atau semangat kerja karyawan.

2)      Memilih proses ( system ) produktif yang relaevan, yaitu operasi keseluruhan atau beberapa

bagian operasi.

3)      Menggambarkan proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan bagan-bagan proses

dan pengukuran efisiensi.

4)      Mengembangkan deain proses yang diperbaiki melalui perbaikan aliran-aliran proses dan atau

masukan-masukan yang digunkan. Biasanya proses yang telah di revisi juga di gambarkan

dengan bagan-bagan proses.

5)      Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain prosese yang telah di revisi.

Page 25: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

6)      Menginplementasikan desain kproses baru.

Bagan-bagan perakitan ( assembly chart ). Bagan ini dibuat biasanya untuk membantu

menggambarkan aliran bahan dan hubungan masing-masing komponen. Symbol-simbol standar

yang digunakan pada bagan adalah o untuk operasi-operasi dan untuk inspeksi, seperti di

gambarkan dalam gambar 5-7. Dalam proses transpormasi kimiawi, alat bantu ini akan berupa

serangkaian persamaan-persamaan kimiawi memerinci kombinasi atau campuran bahan-bahan

kimia untuk membentuk senyawa atau isotop baru.

bagan-bagan aliran proses ( Flow-proscces chart ). Bagan-bagan aliran proses ( atau lebih singkat

bagan proses ) memerinci proses kedalam unsure-unsur dan symbol-simbol seperti di tunjukan

dalam sbb:

 

Gambar 4.3

Symbol-simbol bagan aliran proses

Page 26: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Dalam contoh ini, kita perlu memperhatikan penggunaan symbol khusus untuk operasi,

transportasi, inspeksi, penunandaan dan penyimpanan; waktu dan jarak tidak di cantumkan pada

bagan tetapi besaran-besaran ini penting diukur dalam studi untuk mengidentifikasi dan menilai

kemungkinan perbaikan-perbaikan.

Bagian aliran proses adalah peralatan pokok perbaikan aliran bahan-bahan. Setelah penyusunan

bagan proses, manajer mungkin dapat mengkombinasikan operasi-operasi tertentu,

menghilangkan atau menyederhanakan operasi-operasi yang lain untuk meningkatkan efisiensi

keseluruhan. Sebaiknya, hal ini mungkin memerlukan perubahan-perubahan layout, peralatan

dan metoda-metoda kerja atau bahkan mungkin perubahan-perubahan desain produk.

Penyusunan dan penganalisaan bagan aliran proses perlu membertimbangkan berbagai tipe

pertanyaan berikut :

(a) Apa ( what ) apa operasi-operasi yang senyatanya diperlukan? Dapatkanh beberapa operasi

dihilnagkan, dikombinasikan, atau disederhanakan? Apakah produk harus di rancang kembali

untuk memudahkan produksi?

(b)   Siapa ( who ) siapa yang akan melakasanakan masing-masing operasi? Apakah semua kariyawan

dapat melaksanakannya, atau hanya beberapa karyawan tertentu saja? Dapatkah operasi di

rancang kembali untuk mengurangi jam kerja karyawan atau menggunakan keterampilan yang

lebih rendah? Daptkah operasi-operesai di kombinasikanuntuk memperluas pekerjaan dan

selanjutnya meningkatkan produktifitas atau memperbaiki kondisi-kondisi kerja?

(c)       Dimana ( where ) dimana masing-masing operasi dilaksanakan ? apakah pekerjaan hanya

dapat dilakukan pada tempat tertentu atau dapat dilakukan di tempat-tempat lain?

Dapatkah layout fasilitas di perbaiki untuk mengurangi jarak angkut atau untuk membuat

operasi-operasi lebih mudah di datangi?

(d)      Kapan ( when ) setiap operasi akan dilaksanakan? Apakah ada penunadaan atau kelambatan

yang berlebihan ? adakah operasi yang menciptakan kemacetan-kemacetan? Apakah ada

beberapa operasi yang dapat dilakukan secara simultan

(e)    Bagaimana ( how ) bagaimana operasi akan dilakukan? Dapatkah digunakan metode- metode,

prosedur-prosedur peralatan yang lebih baik? Apakah operasi harus diperbaiki untuk

membuatnya lebih mudah atau kurang memakan waktu?

Page 27: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Bagan proses operasi-operasi ( operations procces chart ) atau sering disebut routing sheet.

Bagan proses operasi-operasi adalah mirip dengan bagan prakitan, dengan perbedaan bahwa

bagan proses operasi-operasi mencangkup spesifikasi-spesifikasi untuk bagian-bagian dan

waktu-waktu pengopersian dan pemeriksaan.

Penggambungan gambar-gambar dan bagan-bagan perakitan dengan routing sheets akan

menentukan dan menunjukan secara lengkap car untuk memproduksi suatu produk. Dokumen-

dokumen ini disusun atas dasar desain produk dan bill of material

Tabel 4.2

Penyusunan bagan operasi

Nama Komponen

Kode perakitan

Nomer komponen

:……………

:……………

:……………..

Tanggal :……

Disusun Oleh :..

….

operasi deskripsi Dept waktu peralatan

1

2

3

4

5

Penyusunanan bagan operasi sebaiknya dilakukan dnegan berpedoman kepada prisnip-prinsip

ekonomi gerakan. dimana prisnip-prisnip dibagi dalam 3 aspek ; penggunaan anggota badan,

pengaturan tempat kerja, pencancangan peralatan, dan perkakas. Melalui penerapan prisnif-

prisnif ekonomi gerakan, yang di kembangkan pertama kali oleh Fank dan Lillian Gilbert, sangat

mungkin untuk menyederhanakan banyak pekerjaan.

Bagan manusia-mesin ( man-machine chart ) atau bagan kegiatan ( activity chart 0. Bagan

kegiatan menunjukan hubungan antara operator dan mesin. Sebagai contoh suatu bagan kegiatan

untuk pekerjaan pembuatan minuman dengan alat pencampur otomatis pada sebuah restoran.

Bagan ini menunjukan apa yang sedang di kerjakan mesin dan apa yang sedang di kerjakan

karyawan pada setiap periode waktu dari bagan ini kita dapat menentukan waktu menganggur

Page 28: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

operator dan mesin mengidentifikasikan elemen-elemen setiap kegiatan karyawan dan mesin

secara simultan.

Bagan manusia mesin dapat digunakan untuk menunjukan kegiatan-kegiatan satu karyawan dan

satu mesin atau mesin atau kegiatan kegiatan beberapa mesin. Bagan ini berguna dalam

perencanaan proses perencanaan bial biaya waktu dan karyawan dapat di perkirakan maka

perencanaan proses dapat melakukan analisis eknonomik terhadap berbagai kombinasi manusia

mesin alternative dan memilih penggunaan yang terbaik.

Hubungan karyawan dan mesin digambarkan dengan menunjukan waktu yang diperlukan untuk

menelesaikan berbagai komponen tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagaia

komponen tugas yang merupakan suatu siklus pekerjaan. Suatu siklus adalah kepanjangan waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kombinasi lengkap kegiatan-kegiatan kerja.

Page 29: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Gambar 4.4

Bagan manusia-mesin

Operasi dan pengawasan peralatan yang kompleks atau mobil sering membatasi kegiatan

kegiatan proseses menjadi operasi satu karyawan per mesin. Seperti peralatan konstruksi dan

penaganan bagian yang serupa dengan bagn manusia-mesin, perbedaanya hanya bahwa pada

bagan kegiatan semua komponen menunjukan mesin-mesin atau karyawan.

Bagan simo ( simo chat ) atau sering di sebut bagan gerak simultan ( simultan motion chart )

bagan simo adalah mirip dengan bagan operasi. Bagan ini juga menunjukan geraka-gerakan

tangan kiri dan tangan kanan tetapi mencakup waktu setiap gerakan. Dengan teknik anlisis

waktu untuk setiap gerakan, yang bianya ditentukan. Melalui perhitungan suatu kerangka

gerakan kerja, kita dapat mengkombinasikan menghilangkan atau mengubah gerakan-gerakan

dasr untuk mengembangkan metode yang lebih baik.

8.      Penyeimbangan Beban Kerja

Masalah penyeimbangan beban kerja yang dihadapi perencana proses pada layout produk adalah

berhubungan dengan keseimbangan perakitan secara keseluruhan. Dilai pihak, masalah

pembebanan pada layout proses menyangkut keseimbangan karyawan- mesin secara individual.

Teknik-teknik simulasi yang dapat digunakan untuk menyusun proses-proses produksi sehingga

jumlah mesin dan personalia dapat diatur dan ditugaskan untuk berbagai operasi secara tepat.

Teknik-teknik simulasi banyak dibahas dalam buku-buku manajemen produksi/ operasi yang

lebih “advanced”.

Tangan Kiri Tangan Kanan

Deskripsi Waktu

(detik)

Simbol Simbol Waktu

(detik)

Deskripsi

Meraih

Kertas

0,6 0,5

0,3

0,7

Meraih pena

Memegang pena

Memindahkan

Page 30: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Memegang

kertas

Melepaska

n kertas

3,2

0,4

 

 

0,4

1,9

0,7

0,3

pena ke posisi

diatas kertas

Posisi pena

untuk menulis

Menandatangani

surat

Mengangkat

pena

Meletakkan

pena diatas

mena

Page 31: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Gambar 4.5

Bagan Simo (Penandatanganan Sebuah Surat)

9.      Evaluasi dan Jawaban

9.1  Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban pilihan ganda dibawah ini a,b,c, atau d. sesuai dengan jawaban yang benar dan

tepat.

1.      Dibawah ini tipe-tipe aliran garis yang benar adalah ?

a.      Produksi massa dan produksi terus menerus

b.      Industri proses

c.       Intermiten

d.      Proyek

2.      Karakteristik-karakteristik aliran garis dilihat dari kapital adalah ?

a.       Investasi menengah, persediaan rendah, dan peralatan serba-guna

b.      Investasi rendah, persediaan tinggi, dan peralatan serba-guna

c.       Investasi tinggi, persediaan rendah dan peralatan mesin khusus.

d.      Investasi menengah, persediaan tinggi, dan peralatan mesin khusus

3.      Yang termasuk masalah signifikan adalah ?

a.       Peralatan

b.      Ketrampilan kerja

c.       Volume produksi rendah

d.      Perencanaan, pengurutan, scheduling, dan pengawasan

4.      Produksi untuk pesanan memiliki karakteristik produk , kecuali ?

Page 32: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

a.       Spesifikasinya ditentukan langganan tidak distandarisasikan

b.      Relative mahal

c.       Spesifikasi ditentukan perusahaan distandarisasikan

d.      Volume besar

5.      Yang termasuk Dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dalam factor- factor

yang harus diperhatikan yaitu ?

a.         Keterampilan manajemen

b.         Pemilihan teknologi

c.          System sosioteknikal

d.         Teknologi yang tersedia

6.      Yang termasuk dalam klasifikasikan proses yang utama diklsifikasikan menurut jenis aliran

produk yaitu :

a.       Membuat persediaan

b.      Lini, intermitten, dan proyek

c.       Biaya dan volume

d.      System sosioteknikal

7.      Bagan proses operasi-operasi (operations procces chart) sering disebut…

a.       Routing short

b.      Routing pratikum

c.       Routing sheet

d.      Routing chart

8.   Bagan simo ( simo chat ) sering di sebut….

a.       Bagan gerak chat

b.      Bagan gerak simo

c.       Badan gerak seragam

d.      bagan gerak simultan

Page 33: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

9.   Pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan....

a.      ROI

b.      MRI

c.       TAB

d.      RIO

  10.  Simbol (bulat) pada bagan Symbol-simbol bagan aliran proses

berarti . . .

a.       Transformasi

b.      Konversi

c.       Operasi

d.      Kontroversi

9.2  Essay

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar, singkat dan jelas.

1.   Sebutkan berbagai macam tipe proses produksi ?

Jawab :

Tipe proses produksi ada tiga yaitu , Aliran garis, Aliran intermiten, dan proyek.

2.      Apa perbedaan dari proses produksi massa (mass production) dan proses produksi terus menerus

(continuous) ?

Jawab :

Produksi massa, bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan, seperti yang digunakan dalam

industry barang-barang elektronika, mobil, dan sebagainya.

Sedangkan Produksi terus menerus, tampak dalam industri-industri proses, seperti industry

kimia, kertas, baja, bir, dan sebagainya.

3.      Jelaskan kenapa operasi-operasi garis biasanya efisien ?

Jawab :

Karena diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses

padat modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin.

Page 34: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

4.      Beberapa Factor-faktor yang dapat dipertimbangkan dengan suatu analisis ekonomi terhadap

alternative proses adalah?

Jawab :

Factor tersebut dapat dipertimbangkan dengan memperhatikan arus kas (chas flow) untuk tiap

alternative dengan jalan menentukan investasi , pendapat dan biaya.

5.      Dalam pemilihan teknologi terdapat definisi unmum teknologi. Sebutkan definisi teknologi

dalam arti luas dan teknologi dalam arti sempit ?

Jawab:

Teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah – masalah manusia.

Definisi teknologi ini sangat luas dan mencakup hamper semua kegiatan manusia, sedangkan

definisi yang lebih sempit dan digunakan bahwa teknologi merupakan sekumpulan proses,

peralatan, metoda, prosedur, dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

9.3  Studi Kasus

Seorang operator pada perusahaan diperkirakan akan memerlukan waktu 2 menit untuk mengisi

dan 1 menit untuk mengosongkan sebuah mesin cetak, ada beberapa mesin yang mempunyai tipe

seperti ini semuanya mengerjakan hal yang sama dan waktu setiap mesin berjalan otomatis

adalah 4 menit biaya-biaya relevan diperkirakan sebesar Rp. 8.000 per jam untuk karyawan dan

Rp. 20.000 perjam untuk setiap mesin.

a)    Susun suatu bagan manusia-mesin untuk situasi satu karyawan. Dua mesin yang paling efisien.

b)   Berapa waktu siklus?

c)    Berapa waktu menganggur karyawan per siklus

d)   Berapa waktu menganggur total per siklus untuk kedua mesin

e)    Berapa biaya total per jam?

f)    Berapa biaya total per siklus?

g)   Berapa biaya waktu menganggur per jam?

(a)    Bila karyawan mulai dengan pengisian mesin 1, siklus tidak akan mencapai keadaan efisien

sampai menit ke Sembilan, seperti di tunjukan gambar 5-13.

Page 35: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

(b)   Waktu siklus = 2 + 4 + 1 = 7

(c)    Waktu menganggur karyawan = 1 menit per siklus

(d)   Mesin-mesin tidak menganggur ( pada operasi keadaan tetap )

(e)    Biaya total = biaya karyawan + 2 ( biaya setiap mesin )

= Rp 8.000, - + 2 ( Rp 20.000,-) = Rp 48.000,- per jam

(f)    Biaya persiklus = Rp 48.000 (7 menit) = Rp 5.600,-/siklus

60 siklus

(g)   biaya waktu menganggur per jam

= ( 1 menit ) ( 60 menit/jam.) (Rp 8.000, )

Siklus 7 menit/siklus 60 menit

= Rp 1.142,85/jam

DAFTAR PUSTAKA

Handoko Hani. 2000, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta

Assauri Sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Disusun oleh :         HASRAT AF MANURUNG         REBECCA TIGRIS         INDRA RICARDO MANURUNG        DEBBY JULINI

BAB I

Page 36: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

PENDAHULUAN

I.                   PENGERTIAN PRODUKSI DAN OPERASI

Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan

keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu

kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur

kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut

dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.

Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang

menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang, dan

komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakanlah

istilah produksi dan operasi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan

masukan (inputs) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.

Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu

barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah penambahan atau

penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-

faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal,

tenaga kerja, dan keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan

teknologi.

II.                PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Page 37: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini

terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai,

dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut.

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan

mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber

daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan

bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian

sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang

berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu

antara lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba,

memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk

menjamin eksistensi dari organisasi tersebut.

Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas, yaitu: pertama,

produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang

baik menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua, beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak

dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan

perbaikan pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak

terpengaruh.

Manajer produksi dan operasi dalam mengatur dan mengkordinasikan penggunaan

sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-

usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat

Page 38: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat

waktu yang direncanakan, serta dengan biaya yang rendah.

III.             PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif

atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui

bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat

ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar

peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi.

Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat

empat macam pengambilan keputusan, yaitu:

1.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

2.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko

3.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly)

4.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai

lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan

mutu atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1.      Proses

Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan

untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan

Page 39: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik

pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan

jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.

2.      Kapasitas

Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan

penyedian pada waktu yang tepat.

3.      Persediaan

Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi,

mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.

4.      Tenaga kerja

Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia

merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses

produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.

5.      Mutu atau kualitas

Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar

terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan.

Page 40: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI
Page 41: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

BAB II

PEMBAHASAN

Ruang lingkup manajeman produksi dan operasi

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang

cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya

kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang

serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan

pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek.

Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi tidak lain adalah mengusahakan agar

terjadi keseimbangan, keselarasan serta keserasian antara faktor-faktor produksi yang ada dengan

kebutuhan atau kesempatan yang terbuka baginya, sehingga dapat menimbulkan adanya

perkembangan yang menguntungkan (profitable growth). Dalam tahap pencapaian tujuan bagian

produksi maka perlu dilihat kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada serta tekanan-

tekanan (threats) dari luar yang dialami perusahaan itu. Setelah itu analisa intern terhadap faktor-

faktor produksi akan menghasilkan rumusan tentang kekuatan-kekuatan (strengths) yang dimiliki

serta kelemahan-kelemahan (weakness) yang ada.

Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau

penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta

sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-mata

dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak langsung dalam

berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan barang-barang atau jasa

dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.

Page 42: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

A.    Perancangan sistem produksi

Perancangan berfungsi agar kegiatan produski dan operasi yang akan dilakukan terarah bagi

pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara efektif dan

efisien. Pembahasan dalam perancangan atau desain dari sistem produksi dan operasi meliputi:

1.      Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk)

Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang atau jasa, secara

efektif dan efisien, serta dengan mutu atau kualitas yang baik.

2.      Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.

Setelah produk didisain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk

menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya.

3.      Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit perusahaan.

Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan

sumber-sumber bahan dan masukan (inputs), serta ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya

penyampaian atau supply produk yang dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar.

4.      Rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau proses

Kelancaran dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh salah satu faktor terpenting

di dalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau

proses.

5.      Rancangan tugas pekerjaan

Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian yang integral dari rancangan sistem. Dalam

melaksanakan fungsi produksi dan operasi, maka organisasi kerja harus disusun, karena

organisasi kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah kegiatan

Page 43: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan atau unit produksi dan operasi

tersebut.

6.      Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

Sebenarnya rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan strategi

produksi dan operasi yang disiapkan terlebih dahulu.

B.     Pengendalian sistem produksi dan operasi

Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar

kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan,

dan apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat

tercapai. Pengendalian sistem produksi dan operasi mencakup :

1.      Pengendalian persediaan dan pengadaan bahan

Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh kelancaran tersedianya bahan

atau masukan yang dibutuhkan bagi produksi dan operasi tersebut.

2.      Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi harus selalu terjamin

tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan atau

perawatan.

3.      Pengendalian mutu

Terjaminnya hasil atau keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan keberhasilan dari

pengoperasian sistem produksi dan operasi.

4.      Manajemen tenaga kerja (sumber daya manusia)

Page 44: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh kemampuasn dan

keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya manusianya.

5.      Pengendalian Biaya

Kegiatan ini dilakukan atas beban penggunaan bahan dan waktu dari utilitas mesin dan tenaga

kerja atau sumber daya manusia, serta keefektifan pemanfaatannya.

6.      Pengendalian produksi

Pengendalian ini dilakukan untuk menjamin apa yang telah ditetapkan dalam rencana produksi

dan operasi dapat terlaksana, dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dikoraksi sehingga

tidak mengganggu pencapaian target produksi dan operasi.

C.    Sistem Informasi Produksi

Sistem informasi produksi mencakup :

1.      Stuktur organisasi

Salah satu perangkat yang paling penting dari sistem informasi adalah manusia sebagai pengelola

informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat.

Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola

sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk atau jenis

sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.

      Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.

      Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan.

      Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi dan pengambilan

keputusan.

      Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.

Page 45: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

2.      Produksi atas dasar pesanan

Sistem informasi produksi atas dasar pesanan merupakan suatu strategi yang reaktif, maksudnya

menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu

pesanan pembelian.

3.      Produksi untuk persediaan (pasar)

Sistem informasi produksi untuk persediaan adalah suatu strategi material proaktif yaitu

mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan

Sistem informasi produksi untuk persediaan memiliki 4 ( empat ) komponen yakni :

a. Sistem penjadwalan produksi

b. Sistem material requirement planning

c. Sistem capacity requrement planning

d. Sistem pelepasan pesanan

Manfaat sistem informasi produksi untuk persediaan adalah :

a. Perusahaan dapat mengelola materialnya secara lebih efisien

b. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang

c. Perusahaan mengetahui kebutuhan material dimasa depan

d. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok

Page 46: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan

keluaran output, baik berupa barang maupun jasa Pengertian produksi dan operasi dalam

ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan

menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa.

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan

mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber

daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.

Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi mencakup perencanaan atau penyiapan

sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem

informasi produksi. Perencanaan sistem produksi mencakup disain, peralatan, lokasi, tata letak,

tugas dan kapasitas. Pengendalian mencakup proses, bahan baku, tenaga kerja, biaya, mutu dan

pemeliharaan. Sistem informasi produksi mencakup struktur organisasi, pesanan dan persediaan.

Page 47: MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2008

Nugroho, Eko, Sistem Informasi Manajemen Konsep, Aplikasi dan Perkembangannya, Jakarta: Andi,

2008

http://pustaka.ut.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=76:adbi4434-kebijakan-dan-strategi-pemasaran&catid=128:bmp&Itemid=95