Makalah Lesi Putih Pada Mulut Dwikky

8/16/2019 Makalah Lesi Putih Pada Mulut Dwikky

1/23

MAKALAH

MACAM-MACAM LESI RONGGA MULUT

ILMU PENYAKIT GIGI & MULUT

Disusun Oleh:

Akhm! D"ikk# Ch#!i Usmn

G$$%'%()

Periode: 11 Januari – 24 Januari 2016

Pem*im*in+:

,i Niml. !/+0. S10 P/2s0. S10KG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU GIGI DAN MULUT

3AKULTAS KEDOKTERAN UNS 4 RSUD DR0 MOE5ARDI

SURAKARTA

'6%7


2/23

8A8 I

PENDAHULUAN

Masalah kedokteran gigi tidak hanya membahas gigi geligi tetapi meluas ke rongga mulutyang terdiri dari jaringan keras maupun jaringan lunak. Penyakit jaringan lunak pada rongga

mulut deasa ini! menjadi perhatian serius para ahli terutama dengan meningkatnya kasus

kematian yang disebabkan kanker yang ada di rongga mulut khususnya pada negara"negara

berkembang di #sia $%aranath dkk!1&&1'. %alah satu penyakit jaringan lunak pada rongga mulut

adalah lesi putih yang merupakan lesi jaringan lunak yang relati( sering terjadi dan dapat berubah

menjadi lesi ganas khususnya jika keadaan ini persisten di dalam mulut $)olmstrup dkk! 1&&2'.

*esi atau kelainan pada jaringan lunak rongga mulut sering kali didiagnosis berdasarkanriayat penyakit dan pemeriksaan klinis yang singkat! tetapi sering kali +ara tersebut tidak tepat

dan mengarah ke diagnosis yang tidak tepat sehingga penatalaksanaannya pun tidak tepat. )al

tersebut kemungkinan disebabkan karena lesi pada jaringan lunak rongga mulut mempunyai

kemiripan mani(estasi klinis antara satu kelainan dengan kelainan lainnya.

,etepatan pemeriksaan klinis memerlukan proses pendeskripsian lesi yang akurat untuk

mengidenti(ikasikan penyakit pada jaringan lunak rongga mulut maupun kulit! karena

kebanyakan kelainan yang menyerang jaringan lunak rongga mulut juga menyerang kulit.

-denti(ikasi lesi se+ara tepat membutuhkan pemahaman tentang anatomi jaringan lunak rongga

mulut dan lesi"lesi dasar.


3/23

8A8 II

MUKOSA RONGGA MULUT

pitel atau mukosa rongga mulut berdasarkan struktur histologisnya! epitel/mukosarongga mulut terbagi menjadi 2! yaitu pitel ongga Mulut dan *amina Propia. pitel rongga

mulut memiliki (ungsi sebagai $1' empat sekresi beberapa kelenjar yang dibutuhkan pada

sistem pen+ernaan $2' Pertukaran gas dan absorpsi nutrisi dengan lingkungan $' Proteksi

terhadap sinar 3! perlindungan (isik terhadap in(eksi! dan pigmentasi $4' kskresi

mengeluarkan nitrogen $5' eseptor stimulus yaitu sebagai tempat sensasi kemotatik: pen+iuman

dan penge+apan.

Jaringan penyusun muosa oral dan perioral se+ara garis besar terdiri dari $1' Jaringanepitel $epitel suamous berlapis keratinisasi dan non keratinisasi! mukosa! sreosa! kelenjar

sebasea! enamel' $2' Jaringan ikat $jaringan (ibrosa! adiposa! jaringan ikat longgar! jaringan otot!

syara(! +artilago! tulang! dentin! +ementum! dan pulpa'


4/23

8A8 III

LESI PADA RONGGA MULUT

A0 Lesi P/ime/

1. Makula

Makula adalah ber+ak pada kulit/mukosa! 7atas jelas! 7entuk 8 ukuran

ber9ariasi! atar $tak ada peninggian' hanya berupa perubahan arna. Makula

berukuran titik sampai ber+ak dengan diameter beberapa milimeter hingga +entimeter.

Makula berarna merah! +oklat keputihan! merah kebiruan! biru ke+oklatan!

tergantung penyebabnya. *esi pada rongga mulut yang berbentuk mekula dapat

berasal dari 9askularisasi dengan +iri berarna merah ke+oklatan dan bila ditekan

berarna pu+at +ontohnya hiperemia! )yperemia! pete+hiae! purpura! e++hymoses.

Makula yang berasal dari pigmen darah berarna merah kebiruan +ontohnya adalah

pete+hiae! purpura! e++hymoses $hematom'. Makula yang berasal dari pigmen

melanin berarna biru ke+oklatan! +ontohnya adalah hiperpigmentasi.

2. Papula

Papula adalah ber+ak putih pada kulit/mukosa! berbatas jelas! ada peninggian!

berukuran dari titik sampai ; 1 +m! arnanya ber9ariasi: kemerahan! kekuningan!

abu"abu keputihan! +ontoh: *i+hen planus $adalah papula keputihan' dan


5/23

halus! menonjol atau bentuk (isura. @ontoh: *eukoplakia menunjukkan lesi praganas $ada

ke+enderungan menjadi ganas'

4. Aodula

Aodula merupakan pemadatan massa jaringan yang berbatas jelas dan berisi jaringan

ikat dilapisi epitel. asar nodula melibatkan submukosa dan daerah dibaah

epidermis. apat terjadi karena iritasi kronis. @ontoh: -ritasi (ibroma! umor jinak

dari jaringan ikat yang terjadi karena iritasi kronis $iritasi ringan yang terus menerus'.

apat hilang sendiri atau tidak! setelah iritasi kronis dihilangkan $misal eksisi'

5. esi+lePeninggian pada kulit atau mukosa yang berisi bahan +air $serum! plasma! darah'.

3kuran: dari titik 1 sampai 5 mm> jumlah: bisa tunggal atau banyak. 7entuk 9esikula

karena in(eksi 9irus

@ontoh: )erpes.

6. 7ula7ula adalah bentukan seperti 9esikula tetapi diameternya ? 5 mm. 7ila pe+ah dapat

menjadi ulser/ulkus yang sembuh dengan jaringan parut. @ontoh: pemphigus 9ulgaris.

B. PustulaPustula adalah bentukan yang sama seperti 9esikula/bula tetapi berisi nanah /pus.

@ontoh: penyakit impetigo! pada kulit berupa bisul"bisul ke+il

C. ,eratosis,eratosis adalah penebalan yang tidak normal dari lapisan terluar epitel $stratum

korneum'. 7erarna putih sampai keabuan. %ebagai +ontohnya adalah linea alba bukalis! leukoplakia! li+hen planus.

9. Wheals

Dheals adalah bentukan yang sama seperti papula! diameter lebih ke+il! +epat

sembuh berisi serum. @ontohnya adalah bintil karena gigitan serangga

10. umor

umor adalah istilah yang dipakai pada massa padat dari jaringan! diameter ? 1 +m.suatu neoplasma yang pertumbuhan jaringan bebas! baru! pembelahan sel yang

progresi( dan tidak terkontrol! tidak punya kegunaan (isiologis dapat berarna

apapun. *okasinya pada jaringan lunak rongga mulut manapun. ,linis: *esi bulatmenimbul dan tumor menetap bertangkai/ulseri ditengahnya.

80 Lesi Sekun!e/

1. rosiapat sembuh tanpa jaringan parut. @ontoh: *i+hen Planus tipe erosi(.


6/23

2. 3lserasi

asa nyeri bertambah dan bila ditekan menimbulkan perdarahan karena

kerusakan sampai lamina propia. @ontoh: ulkus traumatikus> stomatitis a(tosa

rekuren.

.


7/23

epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut sensile dan bisa pula

bertangkai $pedun+ullated'. ,onsistensinya lunak dan biasanya dapat

menge+il se+ara spontan seiring berjalannya aktu sehingga terapi dengan

jalan eksisi dilakukan hanya jika dibutuhkan. Predileksi terbanyak ditemukan

pada maksila region anterior. %e+ara umum! epulis disebabkan oleh iritasi

kronis dan gangguan hormonal. Maka peraatannya dapat berupa

menghilangkan (a+tor iritan/penyebab! kuretase! hingga eksisi.

Fambar 1 $pulis'

ii. ,aposi=s %ar+oma%arkoma ,aposi adalah tumor yang disebabkan oleh 9irus human herpes9irus

C $))C'. %arkoma ,aposi pertama kali dideskripsikan oleh MoritG ,aposi!

seorang ahli ilmu penyakit kulit )ongaria di 3ni9ersitas Dina tahun 1CB2.

%arkoma ,aposi se+ara luas diketahui sebagai salah satu penyakit yang

mun+ul akibat dari #-% pada tahun 1&C0"an. %arkoma ,aposi adalah kanker

yang mempengaruhi lapisan pembuluh darah lim(atik saluran di orang"orang

dengan kekebalan menurunkan biasanya pasien dengan in(eksi )-. %arkoma

,aposi tidak dapat disembuhkan! tetapi se+ara e(ekti( dapat diredakan untuk

beberapa tahun dan hal ini adalah tujuan dari peraatan. Pada %arkoma

,aposi yang berhubungan dengan de(isiensi imun atau supresi imun!

penanganan akibat sistem dis(ungsi sistem kekebalan tubuh dapat

memperlambat atau menghentikan perkembangan %arkoma ,aposi. Pada 40H


8/23

atau lebih pasien dengan %arkoma ,aposi yang berhubungan dengan #-%!

lesi akan menge+il pada terapi antiretro9iral yang sangat akti( $)##'

pertama! namun!

pada presentasi

pasien! sarkoma

,aposi mungkin

dapat tumbuh

setelah beberapa

tahun

dilakukannya )##! terutama jika )- tidak sepenuhnya ditekan. Pasien

dengan sedikit lesi dapat ditangani dengan ukuran seperti terapi radiasi atau

krioterapi. Iperasi tidak direkomendasikan karena sarkoma ,aposi dapat

mun+ul pada tepi luka. Penyakit yang lebih banyak yang menyebar! atau

penyakit yang menyerang organ internal! umumnya ditangani dengan terapi

sistemik dengan alpha inter(eron! liposomal antrasiklin $seperti oksil' atau

paklitaksel. engan berkurangnya kematian antara pasien #-% yang

menerima peraatan baru tahun 1&&0"an! insiden epidemik sarkoma ,aposi

juga berkurang! namun! jumlah pasien yang hidup dengan #-% meningkat di

#merika %erikat! dan mungkin baha jumlah pasien dengan sarkoma ,aposi

yang berhubungan dengan #-% akan meningkat kembali karena pasien

tersebut hidup lebih lama dengan in(eksi )-. es darah untuk mendeteksi

antibodi melaan 9irus herpes penyebab sarkoma ,aposi telah dikembangkan

dan dapat digunakan untuk menentukan jika pasien pada risiko transmisi

in(eksi pada partner seksualnya! atau jika sebuah organ yang terin(eksi

digunakan untuk transplantasi.


9/23

Fambar 2 $,aposi=s %ar+oma'

iii. 7e+het=s syndrome

Fambar $7e+het syndrome'

i9. Primary herpeti+ gingi9ostomatitis

Penyakit yang disebabkan oleh 9irus dapat bermani(estasi di dalam rongga

mulut. %alah satu +ontoh 9irus penyebab penyakit yang dapat bermani(estasi

dalam rongga mulut adalah herpes simpleks 9irus $)%'.

anda yang timbul akibat in(eksi 9irus ini antara lain in(eksi dalam rongga

mulut pasien! seperti adanya lesi 9esikuler pada sudut bibir sebelah kanan

yang beberapa diantaranya telah berkembang menjadi ulkus! adanya

pembengkakan dan nyeri tekan pada lim(anodi submandibula sebelah kanan!

adanya pembengkakan dan area kemerahan pada gusi serta mudah berdarah!

dan juga terdapat area ulserati( yang memerah dan sakit pada mukosa pipi.

%elain itu! pada rongga mulut juga ditemukan +oated tongue dengan indeks

@ 60H! hipersali9asi dan halitosis.

iagnosis di(erensial yang didapatkan berdasarkan keadaan tersebut antara

lain gingi9ostomatitis herpetika primer! herpes simpleks labialis dan herpes

Goster. %edangkan diagnosis akhir adalah gingi9ostomatitis herpetika primer

$primary herpeti+ gingi9ostomatitis'.


10/23

Fambar 4. $Primary herpeti+ gingi9ostomatitis'

9. adiation/ +hemotherapy mu+ositis


11/23

Mukosa mulut merupakan salah satu daerah yang akti( melakukan

pembelahan sel! sehingga mukosa mulut +epat memberi respon terhadap terapi

radiasi kanker pada daerah kepala dan leher. espon mukosa mulut ini dapat

berupa

arna

kemerahan sampai ulserasi yang luas $mukositis'. Mukositis yang timbul

akibat terapi radiasi kanker pada daerah kepala dan leher bersi(at sementara!

namun mukositis ini dapat menimbulkan rasa sakit yang menyulitkan pasien

untuk makan dan minum! bahkan dapat mengganggu jadal terapi radiasi

kanker. ,emampuan pasien menjaga kondisi mulutnya agar tetap sehat saat

menjalani terapi radiasi merupakan peraatan yang teraman dan termurah

dalam menanggulangi mukositis! selain keterlibatan okter gigi. Mukositis

yang timbul dapat ber9ariasi dari hanya eritema mukosa mulut sampai ulserasi

mukosa yang tersebar hampir pada seluruh rongga mulut! hal ini dipengaruhi

oleh lama terapi! dosis terapi dan daya tahan pasien. Dalaupun bersi(at

sementara! mukositis menimbulkan pengaruh yang +ukup besar bagi pasienyang sedang menjalanai terapi radiasi maupun kemoterapi.

Fambar 5. adiation/ +hemotherapy mu+ositis

9i. erostomia

Xerostomia yang berarti mulut kering berasal dari kata xeros yang berarti

kering dan stoma yang berarti mulut. %ekitar 0!5 sampai 1 liter setiap harinya

sali9a diproduksi pada kelejar sali9a yang berbeda! &2H dari total 9olume

sali9a diproduksi pada kelenjar mayor sali9a! dan sisanya diproduksi oleh

kelenjar minor sali9a. ,eadaan berkurangnya produksi sali9a dan

mengakibatkan mulut kering inilah yang dimaksud dengan xerostomia $Philip!

200B> onald! 1&&6'. erostomia juga berkaitan dengan gangguan


12/23

mengunyah! gangguan bi+ara! gangguan penge+apan! halitosis! dan

meningkatnya in(eksi oral.

Gm*/ 70 Xerostomia

Xerostomia dapat timbul karena (aktor (isiologis maupun (aktor patologis.

onald! 1&&6'.

%ensasi mulut kering seperti halnya yang dirasakan pada saat stress akut

disebabkan adanya perubahan komposisi sali9a! di mana selamaitu stimulasi

sara( simpatis lebih dominan. %elain itu gejala mulut kering ini juga

disebabkan oleh dehidrasi mukosa rongga mulut di mana output kelenjar

sali9a minor dan mayor menurun serta lapisan sali9a yang melapisi mukosa

oral berkurang $*ukisari! 2010'.

iagnosis dapat didapakan jika kita mendapatkan anamnesis! pemeriksaan

(isik dan pemeriksaan penunjang.

1' #namnesisPasien xerostomia sering mengeluhkan adanya rasa tidak enak pada

mulut! halitosis $bau mulut'! sakit pada lidah! sulit berbi+ara! sulit untuk

memakai gigi tiruan! sulit mengunyah! sulit menelan! dan hilang

penge+apan.

2' Fejala dan tanda klinisProduksi sali9a yang berkurang dapat menimbulkan gejala"gejala klinis!

seperti: kering dan pe+ah"pe+ah pada lidah dan bibir! pipi kering! lidah


13/23

berlapis! gingivitis, candidiasis dan merah pada mukosa bibir! lidah dan

pipi! adanya karies.' Pemeriksaan tambahan

,ondisi mulut pasien juga dapat dinilai dengan menggunakan ka+a mulut

yang ditempelkan ke pipi pasien! jika ka+a menempel dapat dipastikan pasien menderita xerostomia. %ali9a yang kental yang menempel pada

ka+a mulut jika ditarik juga menandakan keadaan xerostomia pada

pasien. Para penderita xerostomia di+ari penyebab utama terjadinya

xerostomia. erapi utama adalah dengan mengendalikan (aktor penyebab

seperti obat"obatan! gangguan sekresi sali9a! dan gangguan organ terkait.

%elain itu juga dapat diberikan obat perangsang sali9a $*ukisari! 2010'.

2. *esi putih

a. ,eratotiki. *eukoedema

*eukoedema merupakan plak putih yang terletak pada mukosa bukal yang

dianggap sebagai 9ariasi normal. )al ini dapat diidenti(ikasi dalam mayoritas

penduduk

%ampai saat ini! penyebab leukoedema belum ditetapkan se+ara

pasti.


14/23

Fambar B $*eukoedema'

ii. *inea alba*inea alba terjadi karena

Perubahan mukosa bukal oleh karena tekanan! iritasi (riksional! trauma

mengisap $ sucking ' pada permukaan (asial gigi. *esi ini tidak terkait plat!

klamer atau malposisi. Fambaran klinis linea alba adalah Kgaris putihL setinggi

oklusal! bilateral! semakin ke posterior semakin tebal. Fambaran

histopatologisnya adalah hiperortokeratosis! edema intraseluler! in(lamasi

kronis ringan. *esi ini tidak peraatan khusus.


15/23

Fambar C $*inea alba'

iii. oba++o related lessions $*eukokeratosis ni+otina palatina! Ai+otine

stomatitis'%tomatitis nikotin $smoker palate'! sebuah lesi pada mukosa palatal! telah

disebutkan dalam literatur sejak 1&26. Pada tahun 1&41! oma menyebut lesi

ini sebagai stomatitis nikotin karena hampir hanya ditemukan pada orang

yang merokok. *esi spesi(ik ini mengenai permukaan palatum perokok pipa

atau +erutu berat.*esi ini terkait Gat tar di dalam rokok dan terkaitdengan agen

onkogenik poten.emperatur! konsentrasi karsinogenik! serta ke+epatan merokok berbanding

lurus terhadap iritasi mukosa yang ditimbulkan. *esi ini terjadi karena iritasikronis yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok dapat meningkatan

keratinisasi pada mukosa oral. emuan klinis yang akan didapatkan adalah

mukosa palatal akan

terjadi eritema general.

apat ditemukan papul

kemerahan multipel!

hiperplasi duktal!

stomatitis ni+otini+.

Mukosa palatal akan

terkena panas akan meningkatkan terjadinya keratinisasi meningkat sehingga

membentuk area keputihan smokerLs palatal. Fambaran histopatologis yang

didapatkan adalah a+anthosis dan hiperortokeratosis serta hiperparakeratosis!

epitel duktal suamous metaplasia! in(iltrat in(lamasi kronis derajat sedang.

erapi yang dapat diberikan adalah mengedukasi pasien untuk menghentikan

merokok.


16/23

Fambar & $*eukokeratosis'

iv. Geographic tongue

Geographic Tongue adalah suatu kondisi kelainan yang terdapat pada

permukaan lidah. *idah biasanya ditutupi oleh papila tipis dan berarna

merah muda keputih"putihan yang menyerupai gambaran pulau"pulau.

Fambaran pulau"pulau yang mun+ul pada permukaan lidah dapat hilang dan

mun+ul sebagai papila halus! merah! dan sering dengan batas sedikit

terangkat. Fambaran pulau"pulau tersebut seringkali juga berpindah"pindah

dan berubah"ubah. engan gambaran klinis pada lidah geogra(is yang

menyerupai pulau"pulau tersebut! sehingga se+ara keseluruhan pada

permukaan lidah mempunyai gambaran seperti peta. ,ondisi tersebut sering

sembuh dalam satu area dan kemudian pindah $migrasi' ke bagian lain pada

permukaan lidah. *idah geogra(ik juga biasa disebut sebagai benign

migratory glossitis. Meskipun lidah geogra(ik mungkin terlihat

mengkhaatirkan! hal itu tidak menyebabkan masalah kesehatan dan tidak

berhubungan dengan in(eksi atau kanker. *idah geogra(ik kadang"kadangdapat menyebabkan ketidaknyamanan pada lidah dan meningkatkan

sensiti9itas pada Gat tertentu.

anda dan gejala lidah geogra(ik! antara lain:

1. Permukaan lidah dan samping lidah halus kemerahan dengan pola yang

tidak teratur.

2. %ering terjadi perubahan lokasi! ukuran dan bentuk dari pola tersebut.

. ,etidaknyamanan! rasa sakit atau sensasi terbakar dalam beberapa kasus!

paling sering berhubungan dengan makanan panas! makanan pedas! asin atauasam.

*idah geogra(ik dapat bertahan selama berbulan"bulan atau bertahun"tahun.

,ondisi tersebut dapat menghilang dengan sendirinya! namun dapat mun+ul

lagi seaktu"aktu.


17/23

*idah geora(ik biasanya tidak membutuhkan pengobatan se+ara khusus.

Meskipun lidah geogra(ik kadang"kadang dapat menyebabkan

ketidaknyamanan pada lidah! namun kondisi tersebut tidak membahayakan.

okter mungkin akan meresepkan obat untuk mengelola ketidaknyamanan

atau sensiti9itas yang merupakan pengobatan simptomatik $pengobatan untuk

gejala'! antara lain:

1. Ibat penghilang nyeri $analgesik' yang dijual bebas2. *arutan kumur dengan anestesi $obat bius'

. *arutan kumur yang mengandung antihistamin

4. %alep atau larutan kumur kortikosteroid

Fambar 10 $Geographic tongue'

9. Papiloma

Papiloma adalah suatu jenis tumor yang menyerang jaringan epitel dan

memiliki si(at jinak.umor jenis ini paling umum ditemui dalam rongga

mulut. Papiloma bila dilihat se+ara makroskopi! maka akan tampak seperti

massa ekso(itik yang berukuran ke+il! berarna merah muda hingga putih!

dan memiliki diameter kurang dari 1 +m.Permukaan papiloma bersi(at li+in

dan berbintil"bintil atau mempunyai tonjolan seperti jari"jari ke+il. ,elainan

ini memiliki dasar yang bertangkai dan memiliki batas yang jelas antar

papiloma. 7ila papiloma terjadi di dalam rongga mulut $intraoral' maka

biasanya akan bersi(at lunak! tetapi bila terjadi di daerah bibir yang terbuka!

biasanya bersi(at kasar dan bersisik. 7iasanya juga akan ditemukan lesi yang

bersi(at soliter $%udiono! 200B'. 7iasanya papiloma terjadi pada orang dengan

umur sekitar 5 tahun! dan lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan

anita. *okasi yang paling umum untuk terjadinya papiloma adalah di daerah

u9ulopalatal! lidah! (renulum! bibir! mukosa pipi! dan gusi. Papiloma

skuamosa adalah massa pertumbuhan ekso(itik dengan permukaan kasar!


18/23

bertangkai! dengan diameter pada umumnya hanya beberapa milimeter! alau

terkadang dapat men+apai beberapa sentimeter $%udiono! 2001'

Fambar 11 $Papiloma'

9i. Dhite %ponge Ae9us

Dhite %ponge Ae9us adalah kealinan yang relati( tidak umum! yang biasanya

dijumpai pada aktu lahir atau pada anak ke+il! tetapi menetap seumur hidup.

itandai oleh lesi"lesi mukosa yang tanpa gejala! putih! berkerut dan seperti

busa. %eringkali lasinya memperlihatkan pola gelombang yang simetris.

*okasi yang paling umum adalah di mukosa pipi! bilateral dan selanjutnya di

mukosa bibir! linggir

al9eolar dan dasar

mulut. ,eadaan ini

dapat mengenai

seluruh mukosa mulut

atau didistribusikan

se+ara unilateral

sebagai ber+ak"ber+ak

putih tertentu.

Fambar 12 $Dhite %ponge Ae9us'

b. Aekrotik


19/23

i. raumatik ul+ers

raumatik ulser adalah bentukan lesi ulserati( yang disebabkan oleh adanya

trauma. raumatik ulser dapat terjadi pada semua usia dan pada kedua jenis

kelamin. *okasinya biasanya pada mukosa pipi! mukosa bibir! palatum! dan

tepi peri(er lidah. raumatik ulser disebabkan oleh trauma berupa bahan"

bahan kimia! panas! listrik! atau gaya mekanik $*anglais 8 Miller! 2000'.

Penyebab traumatik dari ulserasi mulut dapat berupa trauma (isik atau trauma

kimiai. ,erusakan (isik pada mukosa mulut dapat disebabkan oleh

permukaan tajam! seperti +engkeram atau tepi"tepi protesa! peralatan

ortodonti! kebiasaan menggigit bibir! atau gigi yang (raktur. 3lser dapat

diakibatkan oleh kontak dengan gigi patah! +engkeram gigi tiruan sebagian

atau mukosa tergigit se+ara tak sengaja. *uka bakar dari makanan dan

minuman yang terlalu panas umumnya terjadi pada palatum. 3lkus traumatik

lain disebabkan oleh +edera akibat kuku jari yang men+ukil"+ukil mukosa

mulut.

3lser traumatik juga dapat diakibatkan oleh bahan"bahan kimia! panas! listrik!

atau gaya mekanik. -ritasi kimiai pada mukosa mulut dapat menimbulkan

ulserasi. Penyebab umum dari ulserasi jenis ini adalah tablet aspirin atau krim

sakit gigi yang diletakkan pada gigi"gigi yang sakit atau di baah protesa

yang tidak nyaman. Pada aalnya daerah eritematous dijumpai di peri(er!

yang perlahan"lahan menjadi muda karena proses keratinisasi. 7agian tengah

lesi biasanya kuning kelabu. %eringkali trauma penyebabnya jelas terungkap

pada pemeriksaan riayat penyakit atau pemeriksaan klinis. Mukosa yang

rusak karena bahan kimia seperti terbakar oleh aspirin umumnya batasnya

tidak jelas dan mengandung kulit permukaan yang terkoagulasi dan

mengelupas. erapi trumatik ulser berupa terapi kausati( dengan

menghilangkan (aktor etiologi atau penyebab $trauma'. erapi simptomatik

pasien dengan traumatik ulser yaitu dengan pemberian obat kumur antiseptik

seperti khlorheidin dengan analgesi+ dan bias dengan topikla anatesi. erapi

paliati( pada pasien ini dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. erapi

suporti( dapat berupa dengan mengkonsumsi makanan lunak. Jika lesi benar"

benar trauma! maka ulser akan sembuh dalam aktu B"10 hari. Pendapat lain


20/23

mengatakan baha setelah pengaruh traumatik hilang! ulser akan sembuh

dalam aktu 2 minggu! jika tidak maka penyebab lain harus di+urigai dan

dilakukan biopsi. %etiap ulser yang menetap melebihi aktu ini! maka harus

dibiopsi untuk menentukan apakah ulser tersebut merupakan karsinoma.

Fambar 1 $raumati+ 3l+er'ii. Mu+osal burns

Mu+osal burn merupakan lesi termal LburnL pada super(isial

mukosa oral. Mu+osal burn dapat

disebabkan oleh agen topikal bahan kimia seperti aspirin

atau agen kaustik lainnya. Penampakan klinisya berupa eritema ringan hingga

nekrosis koagulasi sehingga membentuk membran putih atau slough.

ibaah membran sangat sakit dan mudah berdarah.Jika membran dikelupas

akan didapatkan jaringan ikat. hermal burns akan mengenai mukosa palatum

keras. %edangkan +airan/minuman panas akan meberikan lesi pada mukosa

lidah! dan palatum lunak sehingga pada umumnya meberikan bentukan

eritematous. Jika mu+osal burn disebabkan ele+tri+al burn. Permukaan lesi

tertutup KsloughL tebal sehingga lesi yang ditimbulkan lebih dalam hingga

jarang ikat dan otot. Fambaran histopatologis: Jika lesi diakbiatkan oleh

thermal dan kimia akan terbentuk slough sehingga epitel akan mengalami

nekrosis koagulati( pada seluruh ketebalannya. ksudat (ibrinosa! le+tri+al

burns akan lebih dalam. iagnosa banding: iayat akurat! identi(ikasi agen

penegakan diagnosa tepat. Penetalksanaan pada mu+osal burn adalah terapi

simtomatik lokal dan analgesik sistemik! atau hidrokortison asetat atau

dengan benGo+ain.


21/23

Fambar

14

$Mu+osal 7urn'

iii. #+ute Ae+rotiGing 3l+erati9e Fingi9itis $#A3F'

#A3F atau gingi9itis ulserati( akut yang ternekrotisasi merupakan keadaan

yang ditandai dengan timbulnya ulserasi yang +epat dan terasa sakit pada tepi

gingi9a dan papila interdental. Penderita biasanya memiliki bau mulut yang

tidak sedap $halitosis'. Penyebab #A3F belum diketahui tetapi organisme

anaerob terutama spiro+haeta dan spesise


22/23

dilakukan dengan metronidaGole se+ara sistemik untuk "5 hari. erdapat

respon terhadap pemberian antibiotik sistemik dan lo+al debridement. Fejala

menghilang bertahap diatas "4 minggu! tetapi sering rekuren. alam jangka

panjang! terapi kebersihan untuk men+egah kerusakan gingi9al yang lebih

lanjut harus dilakukan.

Fambar 15 $#A3F'

i9. @andidiasis@andidiasis atau +andidosis merupakan bentuk paling umum dari mikosis oral

super(i+ial. @andidiasis oral merupakan in(eksi oportunistik yang paling

umum mempengaruhi mukosa oral. Pada sebagian besar kasus! lesi tersebut

disebabkan oleh jamur andida al!icans. andida al!icans yaitu

mikroorganisma komensal oral pada mayoritas populasi sehat membentuk

pseudoh"pae sehingga menjadi patogen oleh karena banyak (aktor.

@andidiasis juga sangat dipengaruhi oleh imunokompromais! de(isiensi Gat

makanan! malnutrisi. iagnosa banding dengan adanya pseudomembran:

@hemi+al bums! stomatitis gangrenosa! ukus traumatik! mu+ous pat+h o(

syphilis. #danya lesi merah : drug rea+tion! thermal bums! erosi9e *P! *!

M. atalaksana @andidiasis oral dapat diberikan agen topikal suspensi

nystatin! +lotrimaGole. Jika

terkait imunosupresan

sehingga pemberian agen

topikal tidak e(ekti(! maka

dapat diberikan agen

sistemik dengan

amphoteri+in 7! keto+onaGole.


23/23

Fambar 16 $@andidiasis'

DA3TAR PUSTAKA

#ntman ,! @hang N. ,aposiLs sar+oma. Ae ngl J Med 2000>42$14':102B"C

%aranath ! @hang %! 7heite * ! Pan+hall F. 1&&1. )igh (reuen+y mutation in +ondons

12 and 61 o( )"ras on+ogene in +heing toba++o related human oral +ar+inoma in

-ndia. #r $ ancer . 6:5B.

)olmstrup P. 1&&2. he +ontro9ersy o( premalignant potential o( oral li+hen planus is o9er.

Iral %urg Iral Med Iral Pathol. B:B04"6.

*anglais P! Miller @%. 1&&4. #tlas 7erarna ,elainan ongga Mulut yang laGim. Jakarta :

)ipokrates.

Oikry ,%. 2002. hrush 8 rythema Multi(orme. #9ailable at: http://dermatlas.med.jhmi.edu/

derm/-ndeisplay.+m(-mage-Q4661162&5.

Aan+i #. 200C. en @ate=s Iral )istology. e9elopment! %tru+ture and

Documents

Makalah Lesi Putih Pada Mulut Dwikky