Upload
hoangnguyet
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA2013
ISSN 0522-2572
VisiMenjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.
Misi1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi
kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.
Nilai-nilai StrategisNilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegawai untuk bertindak dan atau berperilaku, yang terdiri atas Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination and Teamwork.
vLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR ISIDAFTAR ISI LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
Daftar Isiiv
TinjauanUmum
Bab 1Dinamika Perekonomian Global 5
1.1. Pertumbuhan Ekonomi Global 6
1.2. Harga Komoditas Global dan Inflasi Global 11
1.3. Pasar Keuangan Global 13
Boks 1.1. Dampak Perubahan Lanskap Ekonomi Global 15
Boks 1.2. Dampak Quantitative Easing Amerika Serikat terhadap Perekonomian Global 17
Bab 2Respons Kebijakan Ekonomi Global 21
2.1. Kebijakan Negara-negara Maju 22
2.2. Kebijakan Negara-negara Emerging Market 24
2.3. Kerja Sama Internasional 26
Boks 2.1. Perkembangan Makroekonomi dan Respons Kebijakan Negara-negara dengan Defisit Transaksi Berjalan 29
1
BAGIAN IPEREKONOMIAN GLOBAL
xxvi
Daftar Isi iv
Daftar Tabel viii
Daftar Grafik x
Dewan Gubernur Bank Indonesia xviii
Prakata xxii
Tinjauan Umum xxvi
Boks Akuntabilitas Pencapaian Sasaran Inflasi Tahun 2013 xli
vLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR ISIDAFTAR ISI LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013Bab 3Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan 39
3.1. PDB Penggunaan 41
3.2. PDB Sektoral 45
3.3. Pertumbuhan Ekonomi Regional 47
3.4. Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan 49
Boks 3.1. Struktur Ekspor Impor Berdasarkan Sektor Ekonomi 52
Bab 4Neraca Pembayaran Indonesia 55
4.1. Transaksi Berjalan 57
4.2. Transaksi Modal dan Finansial 62
4.3. Ketahanan Eksternal 65
Boks 4.1. Neraca Perdagangan Minyak dan Gas 68
Boks 4.2. Utang Luar Negeri Swasta 70
Bab 5Nilai Tukar 73
5.1. Dinamika Nilai Tukar 74
5.2. Struktur Pasar Valas Domestik 78
35
BAGIAN IIPEREKONOMIAN DOMESTIK
Bab 6Inflasi 81
6.1. Inflasi Volatile Food 83
6.2. Inflasi Administered Prices 85
6.3. Inflasi Inti 86
6.4. Inflasi Regional 89
Boks 6.1. Kebijakan Stabilisasi Harga Pangan Dalam Rangka Pengendalian Inflasi 91
Bab 7Fiskal 95
7.1. Pendapatan Negara dan Hibah 98
7.2. Belanja Negara 100
7.3. Pembiayaan 102
7.4. Fiskal Daerah 104
Boks 7.1. Penyerapan Belanja Pemerintah Pusat 106
Bab8Sistem Keuangan 109
8.1. Kinerja Perbankan 110
8.2. Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank 116
Bab 9Sistem Pembayaran 123
9.1. Kinerja Sistem Pembayaran Nontunai 124
9.2. Kinerja Pengelolaan Uang 132
viiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR ISIDAFTAR ISI LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
Bab 10Kebijakan Moneter 145
10.1. Kebijakan Suku Bunga 147
10.2. Penguatan Operasi Moneter Rupiah 152
10.3. Pendalaman Pasar Uang Rupiah dan Valas 154
10.4. Kebijakan Nilai Tukar 156
10.5. Kebijakan Pengelolaan Lalu Lintas Devisa 158
10.6. Kerjasama dengan Bank Sentral Lain 159
10.7. Transmisi Kebijakan Moneter 161
Bab 11Kebijakan Makroprudensial dan Mikroprudensial 169
11.1. Kebijakan Makroprudensial 170
11.2. Kebijakan Mikroprudensial 174
11.3. Kebijakan Keuangan Inklusif 178
11.4. Pengalihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan Perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan 181
Boks 11.1. Implementasi Loan To Value 184
Boks 11.2. Implementasi Giro Wajib Minimum Sekunder dan Giro Wajib Minimum Loan to Deposit Ratio (LDR) 186
vi Daftar Isi
Bab 12KebijakanSistemPembayaran 189
12.1. Kebijakan Sistem Pembayaran Nontunai 190
12.2. Kebijakan Pengelolaan Uang Rupiah 192
Boks 12.1. Peningkatan Efisiensi dan Perluasan Akses Melalui Interkoneksi Penyelenggara Sistem Pembayaran 196
Bab 13Koordinasi Kebijakan 199
13.1. Koordinasi Pengendalian Inflasi 200
13.2. Koordinasi Kebijakan Ketahanan Sektor Eksternal 204
13.3. Koordinasi Kebijakan Sektor Riil 207
13.4. Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Krisis 209
13.5. Koordinasi Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Nontunai 212
13.6. Koordinasi Pengelolaan Uang 212
141
BAGIAN IIIRESPONS BAURAN KEBIJAKAN
viiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR ISIDAFTAR ISI LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013 217
BAGIAN IVPROSPEK PEREKONOMIAN DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab 14Prospek Ekonomi Jangka Pendek dan Arah Kebijakan Bank Indonesia 221
14.1. Prospek Perekonomian Jangka Pendek 222
14.2. Arah Kebijakan Bank Indonesia 228
Boks 14.1. Analisis Credit Rating Indonesia 232
Bab 15Prospek Ekonomi Jangka Menengah dan Kebijakan Reformasi Struktural 237
15.1. Prospek Perekonomian Jangka Menengah 238
15.2. Tantangan Perekonomian Jangka Menengah 239
15.3. Kebijakan Reformasi Struktural 249
Boks 15.1. Kapasitas Inovasi di Sektor Industri Pengolahan Indonesia 259
Lampiran 263
Prakataviii
DAFTAR TABEL LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
1. Dinamika Perekonomian Global 5
Tabel 1.1. Indikator Perekonomian Global 7
Tabel 1.2. Indikator Makroekonomi Negara Maju 8
2. Respons Kebijakan Ekonomi Global 21
Tabel 2.1. Rencana Reformasi Struktural China (3rd Planum 2013) 25
3. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan 39
Tabel 3.1. Pertumbuhan PDB Sisi Penggunaan 41
Tabel 3.2. Ekspor Nonmigas Berdasarkan Komoditas 42
Tabel 3.3. Indikator Kemudahan Berusaha di Indonesia 42
Tabel 3.4. Pertumbuhan PDB Sisi Sektoral 45
Tabel 3.5. Pertumbuhan Ekonomi Regional 48
Tabel 3.6. Angkatan Kerja dan Pengangguran 49
Tabel 3.7. Indeks Kedalaman Kemiskinan 50
Tabel 3.8. Indeks Keparahan Kemiskinan 51
4. Neraca Pembayaran Indonesia 55
Tabel 4.1. Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia 57
Tabel 4.2. Porsi Produksi Sektoral yang Berorientasi Ekspor 58
viii Daftar Tabel
6. Inflasi 81
Tabel 6.1. Porsi Impor Komoditas Hortikultura 85
Tabel 6.2. Penyumbang Utama Inflasi Volatile Food 85
Tabel 6.3. Penyumbang Utama Inflasi Administered Prices 87
7. Fiskal 95
Tabel 7.1. Perkembangan Asumsi Makro Tahun 2013 97
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013
ixLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR TABEL
Tabel 7.2. Perkembangan Operasi Keuangan Pemerintah Tahun 2012 -2013 98
Tabel 7.3. Perbandingan Tax Ratio dan Tax Rate Negara Kawasan 99
9. Sistem Pembayaran 123
Tabel 9.1. Jumlah Penerbit kartu ATM/Debet 129
Tabel 9.2. Daftar Penerbit Uang Elektronik 131
10. Kebijakan Moneter 145
Tabel 10.1. Kerja Sama Swap Arrangement yang Dijalin Bank Indonesia 160
13. Koordinasi Kebijakan 199
Tabel 13.1. Situs Informasi Harga 203
Tabel 13.2. TPID dengan Kinerja Pengendalian Inflasi Terbaik Tahun 2013 205
Tabel 13.3. Realisasi Groundbreaking MP3EI per Koridor 208
14. Prospek Ekonomi Jangka Pendek dan Arah Kebijakan Bank Indonesia 221
Tabel 14.1. Proyeksi PDB Dunia 223
Tabel 14.2. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sisi Penggunaan 223
Tabel 14.3. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sisi Sektoral 225
15. Prospek Ekonomi Jangka Menengah dan Kebijakan Reformasi Struktural 237
Tabel 15.1. Perbandingan Pangsa Transaksi Valas Domestik dengan Negara Lain 241
Tabel 15.2. Rata-rata Harian Transaksi PUAB Valas DN dan PUAB Valas LN 242
Tabel 15.3. Rata-rata Harian Volume Transaksi di Pasar Uang Rupiah 243
Tabel 15.4. Prognosa Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan Tahun 2012 246
Tabel 15.5. Perbandingan Kualitas Infrastruktur 247
Tabel 15.6. Indikator Kemudahan Berusaha 249
Prakatax
xiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
x Daftar Grafik
1. Dinamika Perekonomian Global 5
Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju 7
Grafik 1.2. Purchasing Managers’ Index Manufaktur AS 8
Grafik 1.3. Indikator Sektor Perumahan AS 9
Grafik 1.4. Purchasing Managers’ Index Manufaktur Kawasan Eropa 9
Grafik 1.5. Survei Keyakinan Bisnis Tankan dan Konsumen 9
Grafik 1.6. Pertumbuhan Ekonomi Negara Emerging market 10
Grafik 1.7. Pertumbuhan PDB dan Investasi China 10
Grafik 1.8. Purchasing Managers’ Index dan Industrial Production India 11
Grafik 1.9. Indeks Harga Komoditas Energi dan Nonenergi 11
Grafik 1.10. Indeks Harga Komoditas Per Kelompok 11
Grafik 1.11. Pangsa Konsumsi Metal dan Energi China Terhadap Konsumsi Dunia 12
Grafik 1.12. Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia 12
Grafik 1.13. Inflasi Negara Maju 12
Grafik 1.14. Inflasi Negara Emerging Market Asia 13
Grafik 1.15. Perkembangan Bursa Saham Global 13
Grafik 1.16. Net Flows Nonresiden di Bursa Saham Asia 13
Grafik 1.17. Volatilitas Pasar Keuangan 14
Grafik 1.18. Indeks Dolar AS dan Indeks Dolar Asia 14
2. Respons Kebijakan Ekonomi Global 21
Grafik 2.1. Suku Bunga Kebijakan Negara Maju 23
Grafik 2.2. Suku Bunga Kebijakan Moneter Negara Emerging Market 26
3. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan 39
Grafik 3.1. Ekspor Riil, IHEx, dan Perdagangan Dunia 41
Grafik 3.2. Utilisasi Kapasitas Sektor Manufaktur dan Pertumbuhan PMTB Nonbangunan 42
Grafik 3.3. Realisasi Investasi BKPM 43
Grafik 3.4. Pendapatan Per Kapita 43
Grafik 3.5. Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita 2008-2012 43
Grafik 3.6. Indeks Keyakinan Konsumen 44
Grafik 3.7. Impor Nonmigas Berdasarkan Jenis Barang 44
Grafik 3.8. Perekonomian Negara Kawasan 45
Grafik 3.9. Pertumbuhan Sektor Pertanian 45
Grafik 3.10. Pertumbuhan Sektor Pertambangan 46
Grafik 3.11. Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 46
Grafik 3.12. Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 46
Grafik 3.13. Pertumbuhan Sektor PHR 47
Grafik 3.14. Perkembangan Sektor Utama Berdasarkan Kawasan 48
Grafik 3.15. Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Kawasan 49
xiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013Grafik 3.16. Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan 50
Grafik 3.17. Tingkat Kemiskinan 50
4. Neraca Pembayaran Indonesia 55
Grafik 4.1. Porsi Ekspor Nonmigas Indonesia 2005 – 2013 58
Grafik 4.2. Neraca Transaksi Berjalan 59
Grafik 4.3. Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan Utama 60
Grafik 4.4. Perkembangan Pertumbuhan Ekspor Produk Primer dan Manufaktur 60
Grafik 4.5. Perkembangan Produksi Minyak, Impor Minyak, dan Konsumsi BBM 60
Grafik 4.6. Perkembangan Neraca Jasa 61
Grafik 4.7. Perkembangan Impor dan Jasa Pengangkutan Barang 61
Grafik 4.8. Jumlah Pelawat Mancanegara & Penggunaan Jasa Perjalanan 62
Grafik 4.9. Perkembangan Neraca Pendapatan 62
Grafik 4.10. Perkembangan Jumlah dan remitansi TKI 62
Grafik 4.11. Investasi Langsung Asing Menurut Negara Investor Utama 63
Grafik 4.12. Investasi Langsung Asing Menurut Sektor Ekonomi 63
Grafik 4.13. Investasi Portofolio Asing di Indonesia 64
Grafik 4.14. Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta 65
Grafik 4.15. Perkembangan Basic Balance NPI 65
Grafik 4.16. Perkembangan Cadangan Devisa 66
Grafik 4.17. Perbandingan Debt to GDP ratio Peer Group 66
Grafik 4.18. Pertumbuhan ULN Indonesia Berdasarkan Peminjam 66
Grafik 4.19. Perkembangan ULN Indonesia Menurut Jangka Waktu Asal (Original Maturity) 66
Grafik 4.20. Perkembangan DSR Indonesia 67
5. Nilai Tukar 73
Grafik 5.1. Volatilitas Nilai Tukar Rupiah 74
Grafik 5.2. Indeks Volatilitas S&P 500 (VIX) 76
Grafik 5.3. Aliran Dana Nonresiden di Pasar Keuangan 76
Grafik 5.4. Indikator Risiko 76
Grafik 5.5. Selisih Kurs Transaksi dan Kuotasi 77
Grafik 5.6. Selisih Bid-Ask Rupiah 77
Grafik 5.7. Premi Swap 78
Grafik 5.8. Nilai Tukar Riil Efektif 78
Grafik 5.9. Volume Harian Transaksi Valuta Asing 79
Grafik 5.10. Rata-rata Harian Volume Pasar Spot Interbank Asing 79
Grafik 5.11. Pangsa Transaksi Valuta 79
6. Inflasi 81
Grafik 6.1. Inflasi Pada Periode Kenaikan Harga BBM 83
Grafik 6.2. Pola Historis Inflasi Volatile Food 83
Grafik 6.3. Perkembangan Inflasi 84
Prakataxii
xiiiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
xii Daftar Grafik
Grafik 6.4. Porsi Komponen Biaya Distribusi Cabai Merah 84
Grafik 6.5. Perkembangan Inflasi Administered Prices 86
Grafik 6.6. Perkembangan Inflasi Inti pada Episode Kenaikan BBM 87
Grafik 6.7. Inflasi Inti Kelompok Sandang, Pangan, dan Papan 87
Grafik 6.8. Inflasi Inti Traded dan Faktor Eksternal 88
Grafik 6.9. Inflasi Inti Traded dan Inflasi Beberapa Kelompok Barang 88
Grafik 6.10. Ekspektasi Inflasi Consensus Forecast 89
Grafik 6.11. Inflasi Daerah 2013 dan Historis 89
Grafik 6.12. Inflasi Subkelompok Transportasi (Juli 2013) 90
Grafik 6.13. Konvergensi Inflasi Antarprovinsi 90
7. Fiskal 95
Grafik 7.1. Harga BBM Bersubsidi 97
Grafik 7.2. Perkembangan Rasio Pendapatan Negara Terhadap PDB 99
Grafik 7.3. Perbandingan Komposisi Pendapatan Negara Tahun 2012 dan 2013 100
Grafik 7.4. Rasio Komponen Belanja Negara Terhadap PDB 100
Grafik 7.5. Rasio Subsidi Terhadap Belanja Negara 100
Grafik 7.6. Perkembangan Penyerapan Belanja Triwulanan 102
Grafik 7.7. Rasio Defisit Fiskal Beberapa Negara Emerging Market 102
Grafik 7.8. Keseimbangan Primer Beberapa Negara Emerging Market 103
Grafik 7.9. Perkembangan Pembiayaan APBN 103
Grafik 7.10. Perkembangan Utang Pemerintah 103
Grafik 7.11. Komposisi Pendapatan Daerah dalam APBD 104
Grafik 7.12. Rasio Kemandirian Daerah 104
Grafik 7.13. Estimasi Realisasi Belanja Daerah 104
Grafik 7.14. Komposisi Belanja Daerah dalam APBD 2009-2013 105
Grafik 7.15. Pangsa Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah 105
8.Sistem Keuangan 109
Grafik 8.1. Jumlah Kantor Bank Tahun 2010-2013 110
Grafik 8.2. Rasio Densitas 111
Grafik 8.3. Pertumbuhan Kredit 111
Grafik 8.4. Rasio Kredit Terhadap PDB 111
Grafik 8.5. Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Penggunaan 112
Grafik 8.6. Pertumbuhan Kredit 4 Sektor Ekonomi Terbesar 112
Grafik 8.7. Penyaluran Kredit UMKM 113
Grafik 8.8. Perkembangan Dana Pihak Ketiga 113
Grafik 8.9. Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit, Suku Bunga Deposito Rupiah dan BI Rate 114
xiiiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013Grafik 8.10. Return on Assets (ROA) 114
Grafik 8.11. Rasio BOPO 114
Grafik 8.12. Perkembangan CAR Perbankan 115
Grafik 8.13. Pertumbuhan Risiko Kredit 115
Grafik 8.14. Imbal Hasil SBN dan Net Beli Jual Asing 116
Grafik 8.15. Faktor-Faktor Penggerak Imbal Hasil SBN Tahun 2013 117
Grafik 8.16. Net Beli/Jual Asing di Pasar SBN Per Tenor 118
Grafik 8.17. IHSG dan BI Rate 118
Grafik 8.18. IHSG dan Perkembangan Bursa Global 2013 118
Grafik 8.19. Faktor-Faktor Penggerak IHSG Tahun 2013 119
Grafik 8.20. IHSG dan Net Beli/Jual Asing 120
Grafik 8.21. Perilaku Investor Pasar SBN 121
9. Sistem Pembayaran 123
Grafik 9.1. Rasio Transaksi Ritel terhadap Konsumsi Masyarakat 125
Grafik 9.2. Perkembangan Transaksi BI-RTGS 125
Grafik 9.3. Nilai Transaksi Rata-Rata Harian BI-RTGS 126
Grafik 9.4. Perkembangan Volume Antrian Kumulatif Sistem BI-RTGS per Kelompok Bank 126
Grafik 9.5. Perkembangan Transaksi BI-SSSS 127
Grafik 9.6. Perkembangan Transaksi SKNBI 127
Grafik 9.7. Perkembangan Transaksi APMK 128
Grafik 9.8. Perkembangan Transaksi ATM dan ATM/Debet 128
Grafik 9.9. Perkembangan Transaksi Kartu Kredit 129
Grafik 9.10. Pertumbuhan PDB Nominal dan Kartu Kredit 129
Grafik 9.11. Rasio NPL Kartu Kredit 130
Grafik 9.12. Perkembangan Transaksi Uang Elektronik 130
Grafik 9.13. Perkembangan Transaksi Transfer Dana 131
Grafik 9.14. Pangsa Nilai Transaksi Transfer Dana 2013 132
Grafik 9.15. Pangsa Volume Transaksi Transfer Dana 2013 132
Grafik 9.16. Share Nilai Transaksi Transfer Dana 2013 132
Grafik 9.17. Perkembangan Transaksi Jual Beli UKA 133
Grafik 9.18. Jumlah PVA Bukan Bank Berdasarkan Lokasi 133
Grafik 9.19. Rata-rata Harian Uang Kartal yang Diedarkan 133
Grafik 9.20. Pergerakan Harian Uang Kartal yang Diedarkan 134
Grafik 9.21. Perkembangan UYD dan PDB 134
Grafik 9.22. Perkembangan UYD dan Konsumsi Rumah Tangga 134
Grafik 9.23. Perkembangan Currency Outside Banks dan Dana Pihak Ketiga Perbankan 134
Grafik 9.24. Perkembangan Cash in Vault dan Dana Pihak Ketiga Perbankan 135
Grafik 9.25. Pertumbuhan Jumlah UYD Berdasarkan Pecahan 135
Prakataxiv
xvLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
xiv Daftar Grafik
Grafik 9.26. Pangsa Nominal UYD Berdasarkan Pecahan 135
Grafik 9.27. Transaksi Outflow dan Inflow melalui Bank Indonesia 136
Grafik 9.28. TUKAB dan Transaksi Uang Kartal melalui Kantor Pusat Bank Indonesia 136
Grafik 9.29. Aliran Uang Kartal Berdasarkan Kelompok Bank Tahun 2013 136
Grafik 9.30. Aliran Uang kartal Bersih Berdasarkan Wilayah 137
Grafik 9.31. Penarikan Uang Kartal oleh Perbankan dalam rangka Kas Titipan 137
Grafik 9.32. Penarikan Uang Kartal dalam rangka Kas Keliling oleh Bank Indonesia 137
Grafik 9.33. Rasio Posisi Kas terhadap Rata-Rata Outflow Bulanan 138
Grafik 9.34. Pemusnahan UTLE dan Rasionya terhadap Inflow 138
Grafik 9.35. Komposisi Pemusnahan UTLE Tahun 2013 Berdasarkan Lembar/Keping (juta) 139
Grafik 9.36. Komposisi Pemusnahan UTLE Tahun 2013 Berdasarkan Wilayah 139
Grafik 9.37. Komposisi Temuan Uang Rupiah Palsu Berdasarkan Pecahan 139
Grafik 9.38. Komposisi Temuan Uang Rupiah Palsu Berdasarkan Wilayah 139
10. Kebijakan Moneter 145
Grafik 10.1. Suku Bunga BI Rate, PUAB O/N dan Standing Facilities 149
Grafik 10.2. Posisi Instrumen Operasi Moneter 153
Grafik 10.3. Komposisi Instrumen Operasi Moneter 154
Grafik 10.4. Rata-rata Harian Volume Transaksi PUAB Menurut Tenor 155
Grafik 10.5. Ekspektasi Inflasi Consensus Forecast 162
Grafik 10.6. Perkembangan Suku Bunga PUAB Overnight dan 1 Minggu 162
Grafik 10.7. Suku Bunga PUAB dan JIBOR Menurut Tenor 162
Grafik 10.8. Perkembangan Suku Bunga 163
Grafik 10.9. BI Rate dan Suku Bunga Kredit Menurut Penggunaan 163
Grafik 10.10. Pertumbuhan Kredit Menurut Penggunaan 164
Grafik 10.11. Pertumbuhan Kredit Menurut Sektor 165
Grafik 10.12. BI Rate dan IHSG 165
Grafik 10.13. BI Rate dan Imbal Hasil SBN Menurut Tenor 166
Grafik 10.14. Pertumbuhan M1 dan Komponennya 166
Grafik 10.15. Pertumbuhan M1 dan Uang Primer 166
Grafik 10.16. Pertumbuhan Likuiditas Perekonomian 167
Grafik 10.17. Net Foreign Asset 167
xvLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013Grafik 10.18. Pertumbuhan M2 dan Faktor-faktor yang Memengaruhi 167
Grafik 10.19. Velositas Uang 167
11. Kebijakan Makroprudensial dan Mikroprudensial 169
Grafik 11.1. Perkembangan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) 172
Grafik 11.2. Pertumbuhan KPR dan KPRS 173
12. KebijakanSistemPembayaran 189
Grafik 12.1. Hasil Survei Pemahaman Metode Pembayaran 2013 191
Grafik 12.2. Hasil Survei Pemahaman Metode Pembayaran 2013 192
13. Koordinasi Kebijakan 199
Grafik 13.1. Sumber Penyelenggaraan Groundbreaking Investasi MP3EI 209
14. Prospek Ekonomi Jangka Pendek dan Arah Kebijakan Bank Indonesia 221
Grafik 14.1. Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia 223
Grafik 14.2. Negara Utama Tujuan Investasi 224
Grafik 14.3. Pergerakan Ekspor Indonesia dan Pertumbuhan PDB Dunia 224
Grafik 14.4. Perkiraan Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik 225
Grafik 14.5. Data Historis Pengguna Telepon Genggam per 100 Penduduk 226
Grafik 14.6. Perbandingan Proyeksi Inflasi Indonesia 227
Grafik 14.7. Fanchart Inflasi 2014-2015 228
15. Prospek Ekonomi Jangka Menengah dan Kebijakan Reformasi Struktural 237
Grafik 15.1. Volume Perdagangan Obligasi di Pasar Sekunder 240
Grafik 15.2. Bid-Ask Spread Obligasi Pemerintah 240
Grafik 15.3. Perbandingan Pangsa Kepemilikan Asing pada Obligasi Pemerintah 240
Grafik 15.4. Pangsa Kapasitas Pasar Obligasi terhadap PDB 240
Grafik 15.5. Pangsa Kapitalisasi Pasar Saham terhadap PDB 241
Grafik 15.6. Rasio Aset Investasi terhadap PDB 241
Grafik 15.7. Struktur Dana di PUAB, Repo dan Dana Bank 242
Grafik 15.8. Perubahan Pola Konsumsi Penduduk 244
Grafik 15.9. Struktur Impor Berdasarkan Teknologi 244
Grafik 15.10. Produksi dan Konsumsi BBM 244
Grafik 15.11. Kuota dan Realisasi Volume BBM Bersubsidi 245
Prakataxvi
xviiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
xvi Daftar Grafik
Grafik 15.12. Operasi Keuangan Pemerintah 245
Grafik 15.13. Perbandingan Konektivitas Digital Antar Negara 248
Grafik 15.15. Perbandingan Belanja Kotor Penelitian dan Pengembangan (R&D) Per Kapita Antar Negara 248
Grafik 15.14. Perbandingan Ketersediaan Peneliti Berdasarkan Bidang Keilmuan Antar Negara 248
Grafik 15.16. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Kapasitas Inovasi Antar Negara 249
Grafik 15.17. Hubungan Antara Bidang Pendidikan Tersier dan Pendapatan Per Kapita 249
Grafik 15.18. Pangsa Belanja Subsidi terhadap Belanja Pemerintah 258
Grafik 15.19. Pengeluaran Infrastruktur Pemerintah dan ‘Solow Residual’ 258
xviiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DAFTAR GRAFIKDAFTAR GRAFIK LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
LAPORANPEREKONOMIAN
INDONESIA 2013
Dewan Gubernurxviii
DEWAN GUBERNUR LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
xixLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 DEWAN GUBERNUR
TINJAUAN UMUM LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
Dewan Gubernurxx
LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
xxiLAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
Prakataxxii
Tahun 2013 bukanlah tahun yang mudah bagi perekonomian Indonesia. Berbagai tantangan datang silih berganti menguji ketahanan ekonomi kita. Kondisi ekonomi global yang tidak sesuai dengan harapan memberikan tekanan kepada ekonomi Indonesia baik melalui jalur perdagangan maupun jalur finansial. Pengaruh ekonomi global terhadap ekonomi domestik semakin besar karena pada saat yang bersamaan topangan struktur ekonomi Indonesia belum cukup kuat dalam meredam gejolak global. Hal ini tidak terlepas dari sejumlah permasalahan struktural di domestik antara lain komposisi ekspor yang banyak berbasis sumber daya alam, kemandirian dalam aspek pangan, energi, dan teknologi yang belum kuat, serta struktur pasar keuangan yang belum dalam. Kombinasi kondisi global dan domestik tersebut pada gilirannya memberikan tekanan kepada ekonomi Indonesia hingga triwulan III 2013 yang ditandai meningkatnya inflasi, melebarnya defisit transaksi berjalan, melemahnya nilai tukar rupiah dan menurunnya kinerja pasar keuangan.
Agus D. W. MartowardojoGubernur Bank Indonesia
xxiii
LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013 PRAKATA
Berbagai tantangan yang mengemuka tersebut tentu perlu segera direspons karena telah meningkatkan risiko terganggunya kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Indonesia menempuh langkah di muka secara antisipatif untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut. Bauran kebijakan Bank Indonesia diperkuat untuk memastikan agar inflasi dapat segera kembali ke lintasan sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia menetapkan BI Rate agar tetap konsisten dengan sasaran inflasi ke depan, sehingga BI Rate selama tahun 2013 meningkat sebesar 175 bps menjadi 7,50% pada akhir 2013. Kebijakan suku bunga juga ditopang oleh kebijakan stabilisasi nilai tukar agar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya, serta berbagai kebijakan lain dalam rangka memperkuat operasi moneter dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, Bank Indonesia memperkuat jalinan koordinasi dengan Pemerintah dan meningkatkan kerjasama antar-bank sentral. Koordinasi kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah selama tahun 2013 terutama difokuskan untuk mengendalikan inflasi sesuai sasaran, menurunkan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih sehat, dan memperbaiki struktur ekonomi ke depan.
Perkembangan di triwulan IV 2013 menunjukkan bahwa ekonomi bergerak ke arah yang diharapkan. Respons antisipatif Bank Indonesia dan Pemerintah mampu mengurangi tekanan pada stabilitas perekonomian sehingga diharapkan inflasi dapat segera kembali pada lintasan sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015, meskipun secara keseluruhan tahun 2013 tercatat tinggi 8,38% dan berada di atas sasaran inflasi yang telah ditetapkan 4,5±1%. Respon kebijakan yang telah ditempuh Bank Indonesia juga mengarahkan moderasi pertumbuhan ekonomi tetap terkendali dan mulai memastikan sumber pertumbuhan ekonomi lebih seimbang, seperti tercermin pada defisit transaksi berjalan yang mulai menurun ke level yang lebih sehat pada triwulan IV 2013. Pertumbuhan
ekonomi 2013 mencapai 5,78%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara sekelompok (peer countries). Proses penyesuaian ekonomi Indonesia yang terkendali juga ditopang oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap terpelihara, khususnya industri perbankan yang tetap solid. Risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar di industri perbankan cukup terjaga, didukung oleh ketahanan modal yang juga masih kuat.
Arah ekonomi yang sesuai harapan pada triwulan IV 2013 kiranya tidak lekas membuat kita berpuas diri karena potensi gejolak masih tetap ada. Ibarat alam, kita saat ini berada dalam musim pancaroba atau musim peralihan. Era easy money telah berakhir dan sekarang ekonomi dunia bersiap memasuki era kondisi moneter yang lebih ketat. Aliran modal portofolio pun berisiko untuk berbalik arah dari negara berkembang ke negara maju. Belum lagi pengaruh potensi perlambatan ekonomi China sejalan proses penyesuaian yang sedang dilakukan di sana. Dari domestik, risiko kenaikan inflasi juga perlu mendapat perhatian terkait dengan kenaikan harga pangan, harga barang kelompok administered dan dampak rambatan depresiasi nilai tukar rupiah. Di luar risiko jangka pendek tersebut, masih terdapat beberapa tantangan struktural seperti struktur pembiayaan pembangunan yang kurang optimal dan keterbatasan sisi penawaran dalam merespons permintaan akibat kemampuan sektor industri yang belum kuat. Bila tidak segera dibenahi, permasalahan struktural ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan membawa Indonesia masuk ke dalam perangkap negara berpendapatan menengah (middle-income trap).
Kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2014 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan, serta mengarahkan pertumbuhan ekonomi agar dapat bergerak secara seimbang sehingga menurunkan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat. Konsistensi kebijakan moneter tersebut penting karena dinamika perekonomian di 2013 telah
“kami meyakini bahwa setiap episode kehidupan bangsa ini, naik maupun turun, termasuk dinamika ekonomi 2013, adalah sebuah titik sejarah yang
berharga untuk dijadikan pelajaran”
xxiv
PRAKATA LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2013
meninggalkan pesan berharga tentang pentingnya menjaga disiplin kebijakan makroekonomi, baik fiskal maupun moneter, sebagai elemen dasar dalam memelihara stabilitas dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Pesan penting lain yang mengemuka pada 2013 ialah bahwa kebijakan makroekonomi tersebut tetap perlu dibarengi dengan percepatan kebijakan struktural. Tanpa kebijakan struktural, setiap gejolak eksternal akan membutuhkan penyesuaian substansial di sisi permintaan sehingga berisiko menciptakan gejolak yang lebih besar. Agenda percepatan kebijakan struktural juga semakin mendesak untuk diwujudkan bila kita ingin terus tumbuh dan bermigrasi menjadi negara berpendapatan tinggi. Dalam kaitan ini, ekonomi Indonesia membutuhkan penguatan kemampuan sektor industri dan pembangunan kapasitas inovasi untuk menjadi pengungkit perekonomian ke tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Dengan berbagai respons kebijakan tersebut serta sinergi efektif seluruh elemen bangsa untuk memperkuat struktur ekonomi, Bank Indonesia memperkirakan stabilitas ekonomi pada tahun 2014 akan semakin terkendali disertai oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 5,5-5,9% dan inflasi diprakirakan akan kembali pada kisaran target 4,5±1%. Defisit transaksi berjalan diperkirakan juga turun ke tingkat yang lebih sehat.
Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2013 yang ada di hadapan pembaca ini adalah upaya Bank Indonesia untuk mendokumentasikan dinamika perekonomian Indonesia di tahun 2013, berbagai kebijakan yang telah ditempuh untuk melampauinya, serta prospeknya di masa depan. Kami meyakini bahwa setiap episode kehidupan bangsa ini, naik maupun turun, termasuk dinamika ekonomi selama 2013, adalah sebuah titik sejarah yang berharga untuk dijadikan pelajaran. Dalam kaitan dengan perjalanan sejarah ini pula, perkenankan kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Saudara Darmin Nasution dan Saudara Hartadi A Sarwono yang purnatugas pada pertengahan tahun 2013. Perjalanan ekonomi Indonesia 2013, sebagaimana diuraikan dalam buku ini, juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengabdian terbaik yang diberikan keduanya saat menjabat Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Akhir kata, atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, kami mempersembahkan Laporan Perekonomian Indonesia 2013 kepada sidang pembaca. Kami berharap laporan ini dapat menjadi referensi yang berkualitas dan terpercaya dalam menyusun langkah kita mengarungi musim pancaroba yang penuh ketidakpastian sehingga kita tetap harus bersemangat dan bekerja keras.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan melindungi setiap langkah kita dalam berkarya.
Jakarta, Maret 2014
Gubernur Bank Indonesia
Agus D. W. Martowardojo
Tim Penyusun
PengarahDody Budi Waluyo, Juda Agung
Penanggung Jawab dan EditorDoddy Zulverdi, Solikin M. Juhro, Firman Mochtar
Koordinator PenyusunIGP Wira Kusuma, Muslimin Anwar
Tim PenulisAsrianti Mira Anggraeni; Butet Linda H. Panjaitan; Dopul Rudy Tamba; Elpiwin Adela; Fadjar Majardi; Hendy Hadiyan; Indra Astrayuda; Indrayanto Ariandos; Indriani Karlina; Irfan Hendrayadi; Ita Vianty; Kurniawan Agung W; Kusuma Ayu Kinanti; Novi Maryaningsih; Oki Hermansyah F; Reza Anglingkusumo; Senni Adhitatri; Siti Muarofah; Soraefi Oktafihani; Syachman Perdymer; Syaista Nur; Tony Noor Tjahjono; Trisya Kansya Salea; Veny Tamarind; Yayat Cadarajat
KontributorDepartemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Departemen Pengelolaan MoneterDepartemen Kebijakan MakroprudensialDepartemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Departemen StatistikDepartemen Internasional Departemen Pengelolaan Uang Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKMDepartemen Komunikasi