31
1 Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA No. Berkas : 3-20-53 Berkas Pembinaan Keluarga No. RM :08-02-30 Rumah Sakit Islam Malang Nama KK : An. P Tanggal kunjungan pertama kali : 06 Juli 2010 Tabel 1. Catatan Konsultasi Pembimbing (diisi setiap kali selesai satu periode pembinaan) Hari/tanggal Tingkat Pemahaman Pembimbing Paraf Keterangan Rabu, 07 Juli 2010 dr. V. H. Pratomo Kamis,08 Juli 2010 dr. V. H. Pratomo Jumat, 09 Juli 2010 dr. V. H. Pratomo

LAPORAN KASUS IKM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KASUS IKM

1

Klinik Dokter Keluarga FK UNISMA No. Berkas : 3-20-53

Berkas Pembinaan Keluarga No. RM :08-02-30

Rumah Sakit Islam Malang Nama KK : An. P

Tanggal kunjungan pertama kali : 06 Juli 2010

Tabel 1. Catatan Konsultasi Pembimbing (diisi setiap kali selesai satu periode pembinaan)

Hari/tanggal TingkatPemahaman

Pembimbing Paraf Keterangan

Rabu, 07 Juli 2010 dr. V. H. PratomoKamis,08 Juli 2010 dr. V. H. PratomoJumat, 09 Juli 2010 dr. V. H. Pratomo

Page 2: LAPORAN KASUS IKM

2

BAB I

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga: An.P

Alamat lengkap : Jl. Gajayana IV/640 Rt.03 Rw.02 Malang

Bentuk Keluarga : Nucklear Family

Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Dalam Satu Rumah

No Nama Status L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien

Klinik

1 Tn. E Suami L 42 thn S1 Swasta T

2 Ny. J Istri P 30 thn D3 Karyawan T

3 An. P Anak L 15

bulan

- - Y

Kesimpulan

Dalam keluarga An. P yang berbentuk Nuclear family, terdiri dari Tn. E (42 thn)

merupakan ayah penderita, Ibu penderita Ny.J (30 thn) dan penderita yaitu An. P (15

bulan) yang beralamat di Jl. Gajayana IV/640 Rt.03, Rw.02, Kec.Lowokwaru, Malang.

Diagnosa klinis penderita adalah Obs.Vomiting dan Susp.HIS Susp Hernia Incaserata.

Penderita adalah seorang anak yang mempunyai kedua orang tua dimana ibu pasien yang

bekerja sebagai perawat dan ayah pasien bekerja sebagai swasta.

BAB II

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Dalam Satu Rumah

Page 3: LAPORAN KASUS IKM

3

STATUS PENDERITA

A. PENDAHULUAN

Laporan ini disusun berdasarkan kasus yang diambil dari seorang penderita hernia

inguinalis sinistra susp hernia incaserata berjenis kelamin laki-laki dan beruia 1,5 tahun

yang tinggal di Jl.Gajayana IV/640 Rt.03, Rw.02, Kec.Lowokwaru, Malang. Hernia

inguinalis lateralis sinistra adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang

terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar

ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus. Pada pria, kanalis inguinalis berisi

fasikulus spermatikus, vasa spermatika, nervus spermatikus, muskulus kremaster, prosesus

vaginalis peritonei dan ligamentum rotundum. Disebut hernia inkarserata bila isi kantung

terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai akibat yang berupa

gangguan pasase usus. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang

sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah

zakar.

B. IDENTITAS PENDERITA

Nama :An. P

Umur : 1,5 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Anak : 1

Agama : Islam

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status Perkawinan : Belum menikah

Alamat : Jl.Gajayana IV/640 Rt.03, Rw.02, Kec.Lowokwaru, Malang

Suku : Jawa

Tanggal periksa : 06 Juli 2010

C. Anamnesis

Page 4: LAPORAN KASUS IKM

4

1. Keluhan utama : Muntah-muntah

2. Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah 5x isinya makanan dan air, perut

kembung, BAB nya keras. Biasanya benjolan akan timbul di perut sebelah kiri bila

berdiri, batuk, bersin, dan mengejan. Pasien anak juga akan mudah menangis dan

terus menerus terlihat gelisah. Benjolan di lipatan paha tersebut juga akan terlihat

hilang timbul ketika anak menangis.

3. Riwayat penyakit dahulu:

Riwayat mondok (+) : ISPA

Riwayat hipertensi: (-)

Riwayat sakit DM: (-)

Riwayat asma : (-)

Riwayat alergi obat makanan (-)

Riwayat alergi lain (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

4. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat keluarga dengan penyakit serupa (-)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat sakit DM: (-)

Riwayat alergi obat dan makanan (-)

Hipertensi (-)

5. Riwayat kebiasaan

Riwayat merokok (-)

Riwayat minum alkohol (-)

Riwayat olahraga: tidak ada

Riwayat pengisian waktu luang: (-)

Page 5: LAPORAN KASUS IKM

5

6. Riwayat sosial ekonomi :

An. P adalah anak pertama dari seorang ayah yang bekerja sebagai swasta

dan ibunya yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Dalam satu rumah

beranggotakan 3 orang, yang terdiri dari ayah pasien (Tn. E) 42 tahun, ibu pasien

(Ny. J) 30 tahun, dan pasien (An. P) 1,5 tahun. Untuk kehidupan sehari-hari

biayanya ditanggung oleh kedua orang tuanya.

Hubungan penderita dengan kedua orang tuanya sangat baik dan harmonis

dan saling menyayangi yang dapat terlihat saat pasien sedang sakit, kedua orang tua

pasien selalu berada di samping pasien.

7. Riwayat gizi

Penderita untuk makan sehari-harinya teratur, duakali hingga tigakali dalam

sehari, dengan nasi, sayuran, dan lauk berupa telor, tahu, tempe,atau ikan, yang

disuapi oleh ibunya. Penderita setiap harinya selalu meminum susu, penderita juga

selalu mengkonsusi air putih.

8. Anamnesis sistem

1. Kulit : kulit gatal (-)

2. Kepala : sakit kepala(-), pusing (-), rambut tidak rontok, luka (-), benjolan (-)

3. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur (-)

4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)

5. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), cairan (-)

6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit (-)

7. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)

8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk (-), mengi (-)

9. Kardiovaskuler:berdebar-debar (-), nyeri dada (-), ampeg (-)

10. Gastrointestinal: mual (+), muntah (+), diare (-), nafsu makan turun, nyeri perut (+),

BAB keras

11. Genitourinaria : BAK lancar, jumlah dalam batas normal.

Page 6: LAPORAN KASUS IKM

6

12. Neurologik : kejang (-), lumpuh (-), kaki kesemutan (-)

13. Psikiatrik : emosi stabil (+), mudah marah (-)

14. Musculoskeletal: kaku sendi (-), nyeri sendi pinggul (-), nyeri tangan dan kaki (-),

nyeri otot (-)

15. Ekstremitas atas: bengkak (-), sakit (-), ujung jari tangan dingin (-), telapak tangan

pucat (-)

16. Ekstremitas bawah: bengkak (-), sakit (-), ujung jari kaki dingin (-), telapak kaki

pucat (-)

D. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum: Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6),

BB : 8 kg

Nadi : 100 x/menit

Suhu : 36oC

2. Kulit Warna:

Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)

3. Kepala:

Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut

4. Mata:

conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek kornea

(+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), radang/conjunctivitis/uveitis (-/-).

5. Hidung:

Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-)

6. Mulut:

Bibir pucat (-), bibir kering (-)

7. Telinga:

Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam

batas normal

Page 7: LAPORAN KASUS IKM

7

8. Tenggorokan:

Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)

9. Leher:

Trakhea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi

pada kulit (-)

10. Thoraks:

Cor (Tidak dilakukan)

Pada keadaan normal didapatkan hasil sebagai berikut:

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat

Perkusi : Batas kiri atas : SIC II linea para sternalis sinistra

Batas kanan atas: SIC II linea para sternalis dekstra

Batas kiri bawah: SIC V 1cm medial linea medioclavicularis sinistra

Batas kanan bawah : SIC IV linea para sternalis dekstra

Pinggang jantung : SIC III linea para sternalis sinistra (batas jantung

kesan tidak melebar)

Auskultasi: bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-)

Pulmo (Tidak dilakukan)

Pada keadaan normal didapatkan hasil sebagai berikut:

Statis (depan dan belakang)

Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri

Palpasi : Vokal Fremitus kanan=kiri

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi: suara dasar = vesikuler

Suara tambahan = ronkhi wheezing

Dinamis ( depan dan belakang)

Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri

Palpasi : Vokal Fremitus kanan=kiri

---

-

-

-

- - -

---

Page 8: LAPORAN KASUS IKM

8

Perkusi : sonor/sonor

Abdomen :

Inspeksi : dinding perut tidak sejajar dengan dinding dada

Palpasi : supel

Perkusi : Hipertimpani seluruh lapang perut

Auskultasi : bising usus normal

11. Ekstremitas : Palmar eritema (-)

12. Sistem genitalia :DBN

13. Pemeriksaan neurologi:

Kesadaran : GCS, E4V5M6

Fungsi Luhur : DBN

Fungsi vegetative : DBN

Fungsi Sensorik :

Fungsi Motorik :

14. Pemeriksaan Psikiatri :

Penampilan : Perawatan diri baik,

Kesadaran : Kualitatif tidak berubah, kuantitatif: compos mentis

- -

- -

- -

- -

N N

N N

N N

N N

N N

N N

Akral dingan Oedema

Kekuatan Tonus

Page 9: LAPORAN KASUS IKM

9

Afek : appropriate

Psikomotor : Normoaktif

Proses pikir : bentuk :realistik

isi :waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)

arus :koheren

Insight : baik

E. Resume

An. P, usia 1,3 tahun datang ke UGD RSI Unisma dengan di gendong ibunya, rewel

dan menangis dengan keluhan muntah-muntah sudah 5 kali yang berisi makanan dan

air, perut kembung, dan BAB yang keras. Keadaan umum pasien kesan kompos mentis

dalam keadaan lemah dan rewel. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum

kompos mentis, GCS 456, nadi 100 x/menit, suhu 36oC. Pada pemeriksaan abdomen

didapatkan massa dengan ukuran sebesar telur ayam kampung yang terletak di abdomen

bawah sebelah kiri yang terlihat saat pasien mengejan ataupun saat menangis, dengan

perut kembung. Pada awal masuk penderita didiagnosa Obs.Vomiting dan Susp.HIS

Susp Hernia Incaserata.

F. Diagnostik Holistik

An. P dengan usia 1,3 tahun adalah penderita Hernia inguinalis lateralis sinistra dan

hernia inkarserata yang tinggal dalam nuckler family. Hubungan An. P dengan keluarga

cukup harmonis dan saling menyayangi, dalam kehidupan social An. P adalah anggota

masyarakat biasa.

1) Diagona dari segi biologis

Hernia inguinalis lateralis susp.hernia inkarserata

2) Diagnosa dari segi psikologi

Hubungan An. P dengan kedua orang tuanya sangat dekat, saling

menyayangi, dan saling mendukung.

Page 10: LAPORAN KASUS IKM

10

3) Diagnosa dari segi sosial

Penderita hanya sebagai anggota masyarakat biasa, aktif bermain dengan

teman-teman dilingkungan tempat tinggalnya.

G. Penatalaksanaan

Non Medikamentosa :

Melakukan pendekatan dan penjelasan kepada orang tua pasien tentang penyakit

yang diderita pasien dari penyebabnya, cara mencegaah dan bagaimana

mengobatinya.

Medikamentosa

Pengobatan yang biasa dilakukan adalah pembedahan. Herniotomi bisa dilakukan

melalui Pembebasan kantong dan pengikatan kantong hernia seproksimal mungkin

tanpa melakukan plastik, baik dengan membuka atau tanpa membuka kanalis

inguinalis . 

H. Follow Up

1. Tanggal 06 Juli 2010 .

S : Perut kembung, muntah-muntah 5x isi makanan dan air, mencret (-), BAB keras

O : KU: Tampak lemah.

Tanda vital : N: 100 x/menit, Suhu 36oC.

A : Hernia inguinalis lateralis sinistra susp. Hernia inkarserata

P : Infus RL 12 tetes/menit

Inj. Novalgin 3x1/4

Inj. Gracef 2x250 mg

Inj. Narfos 2x2 mg

Persiapan operasi herniotomi

2. Tanggal 07 Juli 2010.

S : belum BAB

O : KU: Tampak lemas, rewel.

Page 11: LAPORAN KASUS IKM

11

Tanda vital : N: 100 x/ment, Suhu: 36,4oC

A: Post op Hernia inguinalis lateralis sinistra susp.hernia inguinalis inkarserata

P: Infus RL 12 tetes/menit

Injeksi gracef 2x250 mg

Diet cair

Observasi setiap saat.

3. Tanggal 08 Juli 2010

S : perut tidak kembung, tidak muntah

O : KU: Tampak lemas.

Tanda vital : N: 100x/ment, S: 36

A : Observasi post op hernia inguinalis lateralis sinistra susp.hernia inkarserata

P : Infus RL 12 tetes/menit

Injeksi gracef 2 x 250 mg

Flow Sheet.

Nama : An. P

Diagnosis : Hernia inguinalis lateralis sinistra susp.hernia inkarserata

Tabel 2. Flow Sheet

No Tangg

al

Vital Sign BB Keluhan Rencana

1 06

Juli

2010

N:100

x/menit

S: 36

8 kg Perut

kembung,

muntah 5x isi

makanan dan

air,

abd.hipertimp

ani.

Op.Herniotomi

Infus RL 26

tetes/menit

Inj.Gracef 2x250

mg

Inj.Novalgin

Page 12: LAPORAN KASUS IKM

12

3x1/4

Inj.Narfos 2x2

mg

2. 07 Juli

2010

N: 100

x/menit,

S: 36,4

8 kg Post. Op

herniotomi

belum BAB

3. 09 juli

2010

N: 100

x/menit,

S: 36

8 kg Perut tidak

kembung,

tidak muntah

Hasil Follow up An. P selama 3 hari secara umum menunjukkan perbaikan

BAB II

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI HOLISTIK

1. Fungsi Biologis

Page 13: LAPORAN KASUS IKM

13

Keluarga terdiri atas pasien (An. P, 1,3 th), ayah pasien (Tn. E, 42th), dan ibu

pasien (Ny. J, 30 th). Pasien adalah penderita hernia inguinalis lateralis sinistra

susp.hernia inkarserata. Keluarga menganggap bahwa hernia yang diderita akibat

bawaan dari lahir dimana prosesus vaginalis tidak menutup sempurna. Kedua orang tua

dari An.P sangat menyayangi pasien dan selalu berada disisi pasien hingga pasien

sembuh, mereka saling mendukung dan memotivasi pasien agar cepat sembuh.

2. Fungsi Psikologis

Hubungan An. P dengan keluarganya cukup harmonis saling pengertian, perhatian

dan saling menyayangi, selama di rumah sakit keluarga pasien setiap harinya selalu

bergantian menjaga pasien tiap harinya.

3. Fungsi Sosial

Keluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu, hanya sebagai anggota

masyarakat biasa.

KESIMPULAN

Fungsi psikologis dan sosial dalam keluarga An. P dalam kondisi baik

B. GENOGRAM KELUARGA

Diagram 1. Genogram Keluarga Tn. I

Page 14: LAPORAN KASUS IKM

14

Keterangan:

Kesimpulan:

Tidak didapatkan penyakit keturunan.

C. INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Ny. D

Tn. E. 42 th

Tn.E Ny.J

An.P

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

Ny.J, 30 th

Page 15: LAPORAN KASUS IKM

15

Keterangan:

Kesimpulan:

Hubungan An. P dengan kedua orang tuanya sangat harmonis

BAB III

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

: Hubungan baik

: Hubungan jelek : Perempuan

: Laki-laki

An. P. 1,3 th

Page 16: LAPORAN KASUS IKM

16

1. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU KELUARGA

1. Faktor Perilaku Keluarga

a. Pengetahuan

Keluarga memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan karena

tingkat pendidikan yang baik. Keluarga mengerti tentang penyakit yang

diderita oleh pasien dan menganggap bahwa diakibatkan oleh faktor dari

lahir. Penderita juga sering berobat ke rumah sakit karena ibu penderita

merupakan seorang perawat di rumah sakit.

b. Sikap

Keluarga ini sangat menyayangi penderita, keluarga ini sangat perduli

terhadap kesehatan penderita, sehingga penderita dengan cepat dapat

dilakukan operasi herniotomi.

2. Faktor Non Perilaku

a. Lingkungan

Rumah yang dihuni keluarga ini berukuran 8x12 meter, mempunyai 2 kamar

tidur dan mempunyai satu lantai, satu dapur dan satu kamar mandi, untuk dihuni

oleh 3 orang: cukup luas, ventilasi cukup banyak,tidak lembab, pencahayaan

cukup, sumber air dalam keluarga dari sumur sendriri, dinding rumah

berdinding tembok, belantai keramik, dan tampak bersih dan rapi.

b. Pelayanan Kesehatan.

Pelayanan kesehatan, apotik,praktek dokter, dan rumah sakit tergolong cukup

dekat dengan rumah keluarga sehingga lebih sering berobat ke rumah sakit.

c. Keturunan

Tidak ada faktor penyakit yang dapat diiturunkan dalam keluarga.

Page 17: LAPORAN KASUS IKM

17

Diagram 3. Faktor perilaku dan non perilaku.

Kesimpulan :

Identifikasi faktor perilaku keluarga An. P yaitu keluarga sudah cukup memahami penyakit

penderita. Faktor non perilaku, lingkungan rumah sudah memenuhi syarat kesehatan, dan

keluarga pasien sering memeriksakan diri ke rumah sakit.

2. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Dinding rumah terbuat dari batako sedangkan lantai rumah terbuat dari semen. Rumah

ini terdiri dari empat ruangan yaitu ruang tamu, 2 kamar tidur, satu dapur dan satu kamar

mandi. Rumah ini hanya mempunyai satu pintu untuk keluar masuk (di bagian depan) serta

dua jendela kaca. Keluarga ini sudah mempunyai fasilitas MCK keluarga. Ventilasi udara

masih kurang karena hanya tedapat 2 jendela tanpa lubang ventilasi untuk pertukaran udara.

Rumah penderita terasa lembab dan pencahayaannya kurang.

Keluarga Ny. TKeluarga Ny. T

Faktor Perilaku

Keluarga An. PKeluarga An. PSikap: keluarga peduli

terhadap penyakit penderita

Lingkungan : rumah sudah memenuhi syarat

kesehatan

Tindakan: keluarga mengantarkan An. P

untuk berobat

Faktor Non Perilaku

Pemahaman: keluarga cukup

memahami penyakit penderita

Keturunan : tidak ada faktor keturunan

penyakit dalam keluarga

Pelayanan Kesehatan : Jika sakit An. P ke

Rumah Sakit

Page 18: LAPORAN KASUS IKM

18

3. Diagram 4. Denah Rumah An. P

Kesimpulan :

Lingkungan rumah sudah memenuhi syarat kesehatan.

BAB IV

Kamar tidur 2

Kamar tidur 1

Dapur + ruang makan

Ruang tamu + Ruang keluarga

Kamar mandi

Teras

8 m

12 m

Page 19: LAPORAN KASUS IKM

19

DAFTAR MASALAH

A. MASALAH MEDIS

An. P dengan hernia inguinalis lateralis sinistra susp.hernia inkarserata

B. MASALAH NON MEDIS

Kesimpulan:

Adanya masalah medis , tidak teradapat masalah non medis.

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN HERNIA INGUINALIS

LATERALIS SINISTRA INKARSERATA

Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau

kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ yang bisa terjadi pada

anak-anak, bahkan juga bayi yang baru lahir. Hernia sendiri terdiri dari cincin, kantong dan

isi hernia. Pada bayi dan anak-anak, hernia merupakan keadaan bawaan sejak lahir

(kongenital) dan berisi cairan. Hernia dapat terjadi pada anak-anak, terutama laki-laki di

banding perempuan.

Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang

terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar

ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus. Pada pria, kanalis inguinalis berisi

fasikulus spermatikus, vasa spermatika, nervus spermatikus, muskulus kremaster, prosesus

vaginalis peritonei dan ligamentum rotundum.

Pada bayi yang sudah lahir, kanalis inguinalis sudah menutup. Namum dalam

beberapa hal kanalis masih terbuka. Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka akan

menutup pada usia 2 bulan. Bila terbuka terus (tidak mengalami obliterasi) akan timbul

hernia inguinalis lateralis congenital. Hernia terdiri dari kantong, isi dan cincin hernia.

A. Macam – macam hernia.

Ditinjau dari letaknya, hernia dibagi menjadi 2 golongan :

Page 20: LAPORAN KASUS IKM

20

1. Hernia eksterna.

Hernia yang tonjolannya tampak dari luar yaitu hernia inguinalis lateralis (indirek), hernia

inguinalis medialias (direk), hernia femoralis, hernia umbilikalis, hernia supra umbilikalis,

hernia sikatrikalis, dan lain – lain.

2. Hernia interna

Hernia yang tonjolannya tidak tampak dari luar, yaitu hernia obturatorika, hernia

diafragmatika, hernia foramen Winslowi dan hernia ligamen treitz.

Hernia inguinalis lateralis inakserata merupakan hernia yang sering atau paling banyak

didapat terutama pada laki – laki, dengan bentuknya bulat lonjong. Disebut inkaserata

karena hernia yang isi kantongnya tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai

gangguan passage dan atau vaskularisasi.

Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar

masuk. Isi hernia keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau

didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Bila isi kantung hernia

tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga disebut hernia irreponibel.

B. Penyebab.

Penyebab terjadinya hernia ada dua yaitu :

1. Kongenital

Terjadi sejak lahir.

2. Didapat (acquired)

Terjadi setelah dewasa atau pada usia lanjut. Disebabkan adanya tekanan intraabdominal

yang meningkat dan dalam waktu yang lama misalnya batuk kronis, konstipasi kronis,

gangguan proses kencing (hipertropi prostat, striktur uretra), ascites dan sebagainya.

C. Patologi anatomi

Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari peritoneum, isi

hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum, kadang berisi organ intraperitoneal lain

atau organ ekstraperitoneal seperti ovarium, apendiks divertikel dan buli – buli. Unsur

terakhir adalah struktur yang menutupi kantong hernia yang dapat berupa kulit (skrotum)

umbilikus atau organ - organ lain misalnya paru dan sebagainya.

Page 21: LAPORAN KASUS IKM

21

Pada hernia inguinal lateralis (indirek) lengkung usus keluar melalui kanalis

inguinalis dan mengikuti kora spermatikus (pria) atau ligamen sekitar (wanita). Ini

diakibatkan gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup testis turun ke dalam skrotum atau

fiksasi ovarium.

Pada pertumbuhan janin (+ 3 minggu) testis yang mula – mula terletak di atas

mengalami penurunan (desensus) menuju ke skrotum. Pada waktu testis turun melewati

inguinal sampai skrotum prossesus vaginalis peritoneal yang terbuka dan berhubungan

dengan rongga peritoneum mengalami obliterasi dan setelah testis sampai pada skrotum,

prossesus vaginalis peritoneal seluruhnya tertutup (obliterasi). Bila ada gangguan obliterasi

maka seluruh prossesus vaginalis peritoneal terbuka, terjadilah hernia inguinalis lateralis.

Hernia inguinalis lateralis lebih sering didapatkan dibagian kanan (+ 60 %). Hal ini

disebabkan karena proses desensus dan testis kanan lebih lambat dibandingkan dengan

yang kiri.

Hernia Pada Anak :

1. Hernia inguinalis atau hernia pada lipatan paha

umumnya diderita bayi/anak laki-laki (dominan pada bayi prematur). Sebab saluran

tempat turunnya buah pelir dari rongga perut ke kantung buah pelir tetap terbuka

saat lahir. Ukuran lubang cukup besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun

‘mengikuti’ buah pelir membentuk benjolan (kurang-lebih sebesar ibu jari orang

dewasa). Kamaluan penderita hernia tipe ini membesar.

2. Hernia pada pusar (umbilikus)

sering diderita oleh bayi yang baru lahir. Sebab saat bayi dalam kandungan, dinding

perut di bawah pusarnya terbuka dan akan menutup ketika lahir. Jika dinding perut

tidak menutup sempurna saat lahir, kala bayi itu menangis terlalu lama maka daerah

sekitar pusar tampak membesar dan menonjol.

3. Hernia diafragmatik,

sebagian usus (dan dapat disertai isi rongga perut lain) masuk ke dalam rongga

dada.

BAB V

Page 22: LAPORAN KASUS IKM

22

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN HOLISTIK

Diagnosa holistik : An. P (1,3 tahun) adalah seorang penderita hernia inguinalis

lateralis sinistra susp. Hernia inkarserata, dengan kondisi keluarga yang harmonis,

sosial ekonomi yang cukup baik, dan lingkungan rumah yang cukup sehat.

1. Segi biologis

An. P (1,3 tahun) adalah seorang penderita penderita hernia inguinalis lateralis

sinistra susp. Hernia inkarserata

2. Segi psikologis

Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis.

3. Segi sosial

Sejak sakit penderita tidak lagi aktif bermain bersama temannya. Penderita

adalah anggota masyarakat biasa yang tidak mempunyai kedudukan tertentu.

B. SARAN KOMPREHENSIF

1. Promotif

Keluarga An. P perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit yang

mendasari. Perlu diberikan pengetahuan yang benar bahwa penyakitnya dapat

dikontrol dengan pengobatan dan ketelatenan penderita untuk kontrol ke petugas

kesehatan atau dokter.

2. Preventif

Mengatur pola makan sehat, olahraga teratur. Dan membiasakan untuk

hidup sehat.

3. Kuratif

Page 23: LAPORAN KASUS IKM

23

Kontrol ke Rumah sakit atau puskesmas untuk perawatan luka yang baik

sehingga mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut, dan terjadi hernia yang lain

maupun komplikasinya.

4. Rehabilitatif

Penderita dianjurkan untuk tetap aktif bermain bersama temannya jika sudah

benar-benar sembuh sesuai kemampuan dalam kegiatan masyarakat.