18
1 A. JUDUL PROGRAM Judul kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah “Pemodelan Jumlah Penderita HIV/AIDS di Bali Terkait dengan Kunjungan Wisatawan ke Bali dengan Pendekatan SpasialTemporal Menggunakan Metode Generalized Space-Time Autoregressive B. LATAR BELAKANG Penyakit HIV/AIDS di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia sangat sulit dikontrol. AIDS ( Acquired Immunodeficiency Syndrome ) adalah penyakit yang membuat tubuh sulit untuk melawan penyakit menular. ( Human Immunodeficiency Virus ) menyebabkan AIDS dengan menginfeksi dan merusak bagian dari pertahanan tubuh (limfosit) yang merupakan jenis sel putih dalam sistem kekebalan tubuh (berfungsi untuk melawan infeksi). Pen HIV/AIDS dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah at tubuh seseorang yang terinfeksi virus. Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan pariwisata juga dapat dikatakan sebagaipenyebab penyebaran penyakit HIV/AIDS. Hal ini disebabkan oleh tempat hiburan yang memiliki pekerja se komersil (Ketshabile, 2010). Pulau Bali merupakan salah satu tempat pariw yang paling banyak diminati, tidak hanya oleh wisatawan domestik oleh wisatawan mancanegara. Daya tarik wisatawan baik wisatawan d maupun wisatawan mancanegara adalah pada tempat objek pariwisata menjadi salah satu cerminan keindahan Pulau Bali di mata internasional. N HIV/AIDS di Bali yang menjadi daerah kunjunganwisatafavorit dunia merupakan suatu ancaman yang harus diwaspadai secara serius karena terken berbahaya dan mematikan. Bukan soal jumlah kunjungan wisatanya yang kini paling dikhawatirkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali menunjukkan jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat. Kasus HIV/AIDS telah tersebar di selu kabupaten/kota se-Bali. Tercatat pengidappenyakit itusejakpertamakali ditemukannya penyakit HIV/AIDS di Bali tahun 1987 hingga Agustus 2009 sebanyak 3.047 orang. Pada Oktober 2010 jumlah penderita juga tetap menin hingga sebesar 3.778 kasus. Saat ini jumlah positif penderita HIV/AIDS di sudah mencapai 4.460 dengan korban meninggal mencapai 392 orang. daridataKPA Balijumlahnya jauh lebih besarlagi. Diprediksikan sudah mencapai 7.000 kasus. minimnya jumlah kasus HIV/AIDS yang dilapor KPA Bali merupakan fenomena gunung es. Jumlah pengidap HIV/AIDS yang terlihat, jauh lebih kecil dari jumlah sebenarnya. Sebagian besar m masih enggan memeriksakan diri, karena masih ada stigma dan disk terhadap pengidap HIV/AIDS di masyarakat. Time Series merupakansuatu pengamatan yang tersusun berdasarakan urutan waktu kejadian dengan interval waktu yang sama. Analisis time series ialah salah satu metode pemodelan dalam statistika yang didasari dari data masa dari suatu variabel, yang saling dependen. Analisis time series digunakan untuk meramalkan struktur probabilistik keadaan yang akan terjadi dimasa yang a datang dalam rangka pengambilan suatu keputusan (Wei, 2006). Data time series dalam kenyatannya tidak hanya terdiri dari satu variabel yang dapat berdi

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Embed Size (px)

Citation preview

1 A.JUDUL PROGRAM JudulkegiatanProgramKreativitasMahasiswainiadalahPemodelan JumlahPenderita HIV/AIDS di Bali Terkait dengan Kunjungan Wisatawan keBalidenganPendekatanSpasialTemporalMenggunakanMetode Generalized Space-Time Autoregressive B.LATAR BELAKANG PenyakitHIV/AIDS dinegara-negaraberkembangtermasukdiIndonesia sangatsulitdikontrol.AIDS(AcquiredImmunodeficiencySyndrome)adalah penyakityangmembuattubuhsulituntukmelawanpenyakitmenular.HIV (HumanImmunodeficiencyVirus)menyebabkanAIDSdenganmenginfeksidan merusakbagiandaripertahanantubuh(limfosit)yangmerupakanjenisseldarah putih dalam sistem kekebalan tubuh (berfungsi untuk melawan infeksi). Penyakit HIV/AIDS dapatditularkanmelaluikontaklangsungdengandarahataucairan tubuh seseorang yang terinfeksi virus. Sektorpariwisatamemberikankontribusiyangsignifikanterhadap perekonomiansuatunegara.Selainitu,jumlahkunjunganwisatawandidaerah pariwisatajugadapatdikatakansebagaipenyebabpenyebaranpenyakit HIV/AIDS.Halinidisebabkanolehtempathiburanyangmemilikipekerjaseks komersil(Ketshabile,2010).PulauBalimerupakansalahsatutempatpariwisata yangpalingbanyakdiminati,tidakhanyaolehwisatawandomestiktetapijuga olehwisatawanmancanegara.Dayatarikwisatawanbaikwisatawandomestik maupunwisatawanmancanegaraadalahpadatempatobjekpariwisatayang menjadi salah satu cerminan keindahan Pulau Bali di mata internasional. Namun, HIV/AIDSdiBaliyangmenjadidaerahkunjunganwisatafavoritdunia merupakansuatuancamanyangharusdiwaspadaisecaraseriuskarenaterkenal berbahaya dan mematikan. Bukansoaljumlahkunjunganwisatanyayangkinipalingdikhawatirkan. KomisiPenanggulanganAIDS(KPA)ProvinsiBalimenunjukkanjumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat. Kasus HIV/AIDS telah tersebardi seluruh kabupaten/kotase-Bali.Tercatatpengidappenyakititusejakpertamakali ditemukannyapenyakitHIV/AIDSdiBalitahun1987hinggaAgustus2009 sebanyak 3.047 orang. Pada Oktober 2010 jumlah penderita juga tetap meningkat hinggasebesar3.778kasus.SaatinijumlahpositifpenderitaHIV/AIDSdiBali sudahmencapai4.460dengankorbanmeninggalmencapai392orang.Namun daridataKPABalijumlahnyajauhlebihbesarlagi.Diprediksikansudah mencapai7.000kasus.minimnyajumlahkasusHIV/AIDSyangdilaporkanke KPABalimerupakanfenomenagununges.JumlahpengidapHIV/AIDS yangterlihat, jauh lebih kecil dari jumlah sebenarnya. Sebagian besar masyarakat masihengganmemeriksakandiri,karenamasihadastigmadandiskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS di masyarakat. TimeSeriesmerupakansuatupengamatanyangtersusunberdasarakan urutan waktu kejadian dengan interval waktu yang sama. Analisis time series ialah salahsatumetodepemodelandalamstatistikayangdidasaridaridatamasalalu darisuatuvariabel,yangsalingdependen.Analisistimeseriesdigunakanuntuk meramalkanstrukturprobabilistikkeadaanyangakanterjadidimasayangakan datang dalam rangka pengambilan suatu keputusan (Wei, 2006).Data time series dalam kenyatannya tidak hanya terdiri dari satu variabel yang dapat berdiri sendiri 2 namunsalingberhubungandengandatatimeseriesyanglain.Pemodelandata timeseriesdengandenganmempertimbangkanpengaruhdarivariabellain seringkali disebut dengan multivariate time series. Modelspacetimeadalahsalahsatumodelyangdapatmenggabungkan unsurdependensiwaktudanlokasipadasuatudataderetwaktumultivariate. Model space time ini pertama kali diperkenalkan oleh Pfeifer dan Deutsch (1980). ModelGSTARmerupakansuatumodeltimeseriesyangmengikutimodelspace timedenganparameteryangtidakharussamauntukdependensiwaktumaupun dependensi lokasi. Model GSTAR merupakan pengembangan dari metode STAR. Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan berdasarkan model GSTAR, Prayoga(2009)menerapkanmodelGSTARmusimanuntukmelakukan peramalanjumlahkunjunganwisatawandiBali.Rosmanicke(2009) menggunakanmodelGSTARXuntukmeramalkanIHK4kotadiJawaTimur dengan menambahkan variabel prediktor berupa kenaikan harga BBM di masing-masingkota.SementaraituNingrum(2010)menggunakanmodelGSTARuntuk meramalkan curah hujan di beberapa pos hujan di Kabupaten Ngawi. Jumlah penderita HIV/AIDSdan jumlah kunjungan wisatawan merupakan fenomenadengankeheterogenanyangcukuptinggi,dengandemikianmodel GSTAR.Selainitu,jumlahpenderitaHIV/AIDSberkaitandengankondisi lingkungan, waktu, dan mobilitas penduduk serta mobilitas kunjungan wisatawan keBali.Dengandemikian,modelyangmemungkinkandigunakanialahmodel yang mengakomodasikan adanya faktor waktu dan lokasi (spatio-temporal) yakni modelGSTAR.ModelGSTARyangdiperolehakandigunakanuntuk meramalkankondisijumlahpenderitaHIV/AIDSdiBalidankondisijumlah kunjunganwisatawankeBalibeberapabulanbahkanbeberapatahunkedepan. SelainitujugaakandilakukanperamalanjumlahpenderitaHIV/AIDSdiBali denganmenambahkansatufaktoryaitukondisidarijumlahwisatawanyang berkunjungkeBali.Faktortersebutakandigunakansebagaivariabelprediktor yangdidugaakanmempengaruhijumlahpenderitaHIV/AIDSdiBali.Penelitian modelGSTARdenganmenambahkanvariabelprediktormasihsangatsedikit dilakukanolehpeneliti-peneliti.PenelitianmengenaipenyebaranHIV/AIDS terkaitdengankunjunganwisatawanpadadaerahtersebutmasihsangatjarang dilakaukan. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan pemodelan serta peramalanjumlahpenderitaHIV/AIDSdiBaliterkaitkunjunganwisatawanke Balidenganpendekatanspasialtemporalsertaharapaninformasiyangdiperoleh mampu menginformasikan dan menekan angka penderita HIV/AIDS di Bali yang disebabkan oleh sektor pariwisata. C.PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1.BagaimanadeskripsipenyebaranpenderitaHIV/AIDSdiKabupatenBadung, Gianyar, dan Denpasar Bali? 2.BagaimanapemodelanjumlahpenderitaHIV/AIDSdiBaliterkaitkunjungan wisatawan ke Bali dengan pendekatan spasial temporal? D.TUJUAN Berdasarkanpermasalahanyangtelahdiuraikan,makatujuandari penelitian ini adalah sebagai berikut 3 1.MendapatkandeskripsipenyebaranpenderitaHIV/AIDSdidiKabupaten Badung, Gianyar, dan Denpasar Bali. 2.Mendapatkan pemodelan jumlah penderita HIV/AIDS di Bali terkait kunjungan wisatawan ke Bali dengan pendekatan spasial temporal. E.LUARAN Luaran yang diharapkaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1.ArtikelilmiahtentangjumlahpenderitaHIV/AIDSdidiKabupatenBadung, Gianyar,danDenpasarBaliterkaitkunjunganwisatawanketigakabupaten tersebut dengan pendekatan spasial temporal. 2.JurnalilmiahmengenaaijumlahpenderitaHIV/AIDSdiKabupatenBadung, Gianyar,danDenpasarBaliterkaitkunjunganwisatawanketigakabupaten tersebut dengan pendekatan spasial temporal. 3.Publikasi kepada masyarakat dan pemerintah provinsi Bali dengan diadakannya seminar mengenai jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Badung, Gianyar, danDenpasarBaliterkaitkunjunganwisatawanketigakabupatentersebut dengan pendekatan spasial temporal. F.KEGUNAAN PROGRAM Kegunaandariprogrampenelitianiniadalahmemberikanpemahaman serta informasi kepada pemerintah provinsi Bali dan masyarakat mengenai adanya hubunganantarajumlahpenderitaHIV/AIDSdengankunjunganwisatawanke Bali.Selainitukegunaandaripenelitiaaniniadalahmemperolehperamalan mengenaijumlahpenderitaHIV/AIDSterkaitdenganhubungannyaterhadap kunjunganwisatawankeBalisehinggadapatmemberikanearlywarningkepada pemerintah provinsi Bali dan masyarakat. G.TINJAUAN PUSTAKA Padabagianinidiuraikanbeberapateoridankajianpustakaterkaityang mendukungpenyelesaianpermasalahandalampenelitianini.Terdapatbeberapa hal yang akan dibahas pada bab ini, yaitu multivariate time series, model GSTAR, pemilihan model terbaik. G.1 Model GSTAR (Generalized Space-Time Autoregressive) ModelGSTARmerupakansuatumodelyanglebihfleksibelsebagai generalisasidarimodelSTAR.ModelSTARadalahmodelyangdikategorikan berdasarkanlagyangberpengaruhsecaralinierbaikdalamlokasidanwaktu (PfeiferandDeutsch,1980).ModelGSTARmerupakansuatumodelyanglebih fleksibelsebagaigeneralisasidarimodelSTAR.Secaramatematis,notasidari modelGSTAR(p1)adalahsamadenganmodelSTAR(p1).Perbedaanutamadari modelGSTAR(p1)initerletakpadanilai-nilaiparameterpadalagspasialyang samadiperbolehkanberlainan.Dalamnotasimatriks,modelGSTAR(p1)dapat ditulis sebagai berikut: | | (t) 1) (t (t)p1 kk1 k0 i i ie + + ==Z W Z (1) dimana( )Nk01k0 k0diag | | , , = dan( )Nk11k1 k1diag | | , , = ,bobot-bobotdipilih sedemikian hingga0 =iiwdan ==j i ijw 1. 4 Sebagaicontoh,modelGSTAR(11)untukkasusproduksiminyakpada suatu waktu di tiga lokasi yang berbeda dapat ditulis sebagai berikut:| | ( ) (t) 1 t (t)11 10 i i ia + + = Z W Z (2) atau((((

+((((

||||.|

\|((((

((((

+((((

=((((

) () () () 1 () 1 () 1 (000 0 00 00 00 00 00 0) () () (32132132 3123 2113 12312111302010321t et et et zt zt zw ww ww wt zt zt z||||||(3) Pemilihan atau penentuan bobot lokasi merupakan salah satu permasalahan utamapadapemodelanGSTAR.Beberapacarapenentuanbobotlokasitelah banyak digunakan dalam aplikasi model GSTAR. Bobot lokasi seragam seringkali digunakanpadakasusdataderetwaktudanlokasiyangberadapadalokasiyang homogen karena terdapat keterkaitan spasial dianggap bernilai sama. Bobot lokasi biner ialah bobot dengan nilai 0 atau 1. Nilai tersebut dipakai bergantung dengan suatu batasan tertentu. Jarakyang lebih dekat diduga mempunyai hubungan yang lebihkuat.Bobotlokasiinversjarakmerupakancarauntukmelihatketerkaitan lokasiberdasar-kanpadajarakantarlokasiyangakanditeliti.Jaraklokasiyang terhitungkemudiandinormalisasidalambentukindeksuntukmenghasilkan matriks bobot. Bobot lokasi dari hasil normalisasi korelasi silang antar lokasi pada lag waktuyang bersesuaian pertama kali diperkenalkan oleh Suhartono dan Atok (2005)yangselanjutnyaolehBorovkova(2008)disebutdenganbobotyang sebanding dengan korelasi silang waktu sebelumnya yang bersesuaian. G.3 Estimasi Parameter Model GSTAR PenaksiranparametermodelGSTARdapatdilakukandengan menggunakanmetodekuadratterkecildengancarameminimumkanjumlah kuadratsimpangannyaataumetodeleastsquare(Borovkovadkk,2008)dengan mengambilordeautoregresi,p=1danordespasialp=1makaPersamaan(1) dapat diturunkan ke dalam bentuk model GSTAR sebagai berikut: (t) 1 1 (t)11 0 iNjj ij i i i ia t w t =+ + = ) ( Z ) ( Z Z | |(4) ( )iZ t menyatakanobservasipadawaktut=1,2,...,Tdilokasii=1,2,...,N dengan parameter regresi waktu i 0|dan spasial i 1|dimana ijwmenyatakan bobot lokasiiterhadaplokasij.Metodekuadratterkecilseringdilakukandalam melakukanpenaksiranparameterterhadapsuatumodellinier.Metodeinijuga diterapkanpadamodelGSTAR(11)-(1)12yangdapatditulisdalambentuklinier sebagai berikut: u X Z + =(5) Modelpersamaanuntuklokasike-idapatditulissebagai i i i iu X Z + = dengan. Haliniberartiestimatorleastsquareuntukdapatdihitungsecara terpisahpadamasing-masinglokasinamuntetapbergantungpadanilaidi lokasiyanglain.Estimasiparametermenggunakanpenaksirleastsquaredengan formula sebagai berikut, | |Z X X X '' =1(6) 0 1( , )'i i i| | | =i|( ) Z t5 G.4 Kriteria Pemilihan Model Terbaik Pemilihanmodelterbaikdapatdilakukanberdasarkankriteriainsample dan out sample.Kriteriain sampleyang digunakan adalah Akaikes Information Criterion (AIC), sedangkan kriteria out sample yaitu dengan memperhatikan nilai MeanSquareError(MSE)atauRootMeanSquareError(RMSE).Berikut penjelasan mengenai masing-masing kriteria. a. Akaikes Information Criterion (AIC) AICmerupakankriteriapemilihanmodelyangmempertimbangkan banyaknya parameter dalam model. AIC dapat dirumuskan sebagai berikut (Wei, 2006). (7) atau dapat juga ditulis dalam persamaan berikut : (8) Orde optimal dari model dipilih berdasarkan nilai dariMyang merupakan fungsi dari p dan q, sehingga menghasilkan nilai AIC(M) minimum. b. Root Mean Square Error (RMSE) RMSEdigunakanuntukmemperolehgambarankeseluruh-anstandar deviasiyangmunculsaatmenunjukkanperbedaanantaramodelatauhubungan yang dimiliki. RMSE dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ( ) =+ = =Min i niMMSE RMSE12 1) ( ZZ(9) dimana merupakanbanyakramalanyangdilakukan.NilaiRMSEberkisar antara 0 sampai . Semakin kecil nilai RMSE maka model semakin bagus. G.5 HIV dan AIDS HIV(HumanImmunodeficiencyVirus)adalahsejenisvirusyang menurunkankekebalantubuhmanusia,yangtermasukkedalamgolongan retrovirus,dandapatditemukandalamcairantubuhmanusia.AIDS(Acquired ImmuneDeficiencySyndrome)merupakankumpulansindromyangfatalkarena terjadikerusakanyangprogresifpadasistemkekebalantubuhsehingga menyebabkanmanusiasangatrentandanmudahterjangkitbeberapapenyakit tertentu.penyakit-penyakittersebutdisebabkanolehberbagaijenisprotozoa, cacing, jamur, bakteri, virus, dan kanker. PenyakitHIV/AIDS dinegara-negaraberkembangtermasukdiIndonesia sangatsulitdikontrol.AIDS(AcquiredImmunodeficiencySyndrome)adalah penyakityangmembuattubuhsulituntukmelawanpenyakitmenular.HIV (HumanImmunodeficiencyVirus)menyebabkanAIDSdenganmenginfeksidan merusak bagian dari pertahanan tubuh (limfosit), yang merupakan jenis sel darah putihdalamsistemkekebalantubuh(berfungsiuntukmelawaninfeksi)yang seharusnyauntukmelawankuman.PenyakitHIV/AIDS dapatditularkanmelalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh seseorang yang terinfeksi virus. G.6 Pariwisata Bali PulauBalimerupakansalahsatutempatpariwisatayangpalingbanyak diminatitidakhanyaolehwisatawandomestiktetapijugaolehwisatawan mancanegara.Balimerupakandestinasiutamawisatawaninternasionaldari AIC( ) 2 ln[maximum likelihood] 2 M M = +2 AIC( ) ln 2aM n M o = +M6 berbagaidunia,telahbeberapakalimendapatpredikatsebagaisalahsatupulau yang menjadi tujuan pariwisata terbaik di dunia atau The Best Destination in the WorldhalinimerupakantantanganbagiBaliuntukmempertahankancitra pariwisataBalidimatainternasional.Olehkarenaitu,dayatarikwisatawanbaik wisatawandomestikmaupunwisatawanmancanegaraadalahpadatempatobjek pariwisatayangmenjadisalahsatucerminankeindahanPulauBalidimata internasional (Dinas Pariwisata Bali, 2010). H. METODOLOGI PENELITIAN Padabagianinidijelaskantahapan-tahapananalisisdatayangdigunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Metode analisis statistikyangdigunakanadalahmetodeGeneralizedSpaceTimeAutoregression (GSTAR). H.1 Sumber Data Sumberdatayangdigunakandalampenelitianiniadalahdatasekunder, yaitujumlahpenderitaHIV/AIDSdiKabupatenBadung,Denpasar,danGianyar setiapbulannyadaritahun2006sampai2010yangdiperolehdariDinas Kesehatan Provinsi Bali. Variabelyangdigunakandalampenelitianterdiridarivariabeldependen danvariabelindependen.Variabeldependenyangdigunakanadalahjumlah penderitaHIV/AIDSdiKabupatenBadung,Denpasar,danGianyardaritahun 2006sampai2010.Sedangkanvariabelindependenyangdigunakanadalahhasil lag dari jumlah penderita HIV/AIDS di ketiga kabupaten tersebut. H.2 Langkah Penelitian Tahapanataulangkah-langkahpenelitianyangakandilakukandalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Mengujistasioneritasdatabaiksecaraunivariatemaupunmultivariate. Pengujian stasioneritas secara univariate dilakukan dengan melihat plot ACF danPACFsertadenganplotBox-Cox.Sedangkanpengujianstasioneritas untukdatamultivariate,dilakukandenganmelihatplotMACFdanMPACF serta plot Box-Cox. Serta menentukan orde waktunya dari MACF dan PACF. 2.Setelahasumsistasioneritasdataterpenuhimakadilanjutkandengan menganalisisdatadenganmenggunakan4jenisbobotlokasiyaitubobot seragam,bobotinversejarak,danbobotberdasarkannormalisasikorelasi silang antar lokasi pada lag waktu yang sesuai. 3.Setelahmendapatkanbobotlokasimakadilakukananalisismenggunakan GSTARuntukmencarimodelramalanyangsesuaidengankasusriilyang diteliti dan mengestimasi parameternya. 4.Tahapselanjutnyaadalahmelakukanpengujianasumsidariresidualdari modelGSTARyangdiperolehagarmodeltersebutlayakdigunakanuntuk menjelaskan kasus riil. 5.Selanjutnyadilakukanpemilihanmodelterbaikdenganmembandingkan model yang didapat untuk menentukan bobot lokasi terbaik. 6.Melakukan peramalan jumlah penderita HIV / AIDS di Bali didasarkan pada nilai taksiran parameter dari bobot lokasi yang paling optimal. 7.Penyusunan laporan penelitian. 8.Melakukanbimbinganpenelitiandengandosenpembimbingyangsudah ditentukan 7 Langkah-langkahpenelitianjugadapatdilihatpadadiagramaliryang ditunjuk-kan dalam Gambar 2. Gambar 2 Diagram Alir Analisis Penelitian Identifikas orde waktu model dari plot MACF dan MPACFPenentuan model dan estimasi parameter Penentuan Bobot Lokasi pada model GSTAR Pengujian asumsi residual Peramalan Selesai Pemilihan odel terbaik berdasarkan bobot lokasi Ya Tidak Mulai Data Deret Waktu dan Lokasi (Jumlah Penderita HIV / AIDS di Bali dan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali) Identifikasi apakah data telah StasioneritasData di Differencing atau di transformasi 8 I.HASIL PENELITIAN I.1Statistik Deskriptif AnalisisawalterhadapdatapenderitaHIV/AIDSdiKabupatenBadung, Denpasar,danGianyardilakukandenganmelihatstatisticdeskriptifdaridata tersebut.Tabel 1 Statistik Deskriptif Jumlah Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Badung, Kota Madya Denpasar, dan Kabupaten Badung VariableRata-rataStandar DeviasiKoefisien VariasiMinimumMaksimum Badung6.4333.44653.57116 Denpasar20.4810.8653.02657 Gianyar2.752.54292.44014 Tabel1diatasmenunjukkanbahwarata-ratajumlahpenderitaHIV/AIDS terbanyakdariketigakabupatendiProvinsiBalitersebutterdapatdiKota Denpasar, yaitu sebanyak 20,48 atau 21 orang per bulan. Sedangkan di Kabupaten Badung rata-rata jumlah penderita HIV/AIDS per bulannya sebanyak 6,433 atau 7 orangperbulan,danKabupatenGianyarsebanyak2,75atau3orangperbulan. PersebarandatapenderitaHIV/AIDSterhadaprata-ratadiKabupatenBadung sebesar3.446atausekitarkuranglebih4orang.SedangkandiKotaDenpasar sebesarkuranglebih11orang,dandiKabupatenGianyarsekitarkuranglebih3 orang.Koefisienvariasidimaisng-masingkabupatenmeunjukkanangkayang relatiftinggi.InimengindikasikanbahwaperubahanjumlahpenderitaHIVdi ketigakabupatentersebutmemilikifluktuasiyangtinggi,terutamadiKabupaten Gianyar. Angka penderita HIV/AIDS terendah yang pernah tercatat di Kabupaten Badungadalahsebesar1orang,sedangkandiKotaDenpasarsebanyak6orang, dannilaiminimumdaripendertiaHIV/AIDSdiKabupatenGianyaradalahnol atautidakadasamasekali.SedangkanjumlahpenderitaHIV/AIDSterbanyak yang tercatat di Kabupaten Badung adalah 16 orang, Di Kota Denpasar sebanyak 57 orang, dan di Kabupaten Gianyar sebanyak 14 orang.Untuk melihat pola pergerakan dari jumlah penderita HIV/AIDS yang tercatat di tiga kabupaten ini digunakan alat berupa time series plot.9 60 54 48 42 36 30 24 18 12 6 16050403020100IndexDatabadungdenpasargianyarVariable Gambar 2 Time Series Plot Timeseriesplotdiatasmenunjukkanbahwapolapersebarandatapenderita HIV/AIDSdiKotaDenpasarberadadiatasKabupatenBadungdanGianyar denganrentangpersebaranyangjugaterlebardiantaraketiganya.Rata-rata jumlahpenderitaHIV/AIDSdiketigakabupatentersebutcenderungterlihat konstandaribulankebulan.Akantetapirentangpersebarandaridataketiga kabupaten ini nampak masih belum konstan.I.2Pengujian Kestasioneran Data Dalam pengolahan data time series, terdapat suatu asumsi yang hrus dipenuhi sebelummelakukananalisislebihjauhterhadapdata.Asumsitersebutadalah kestasionerandata.Kestasionerandatadilihatdariduaparameter,yaitustasioner terhadapvariansdanmean.Kestasioneranterhadapvariansdapatdiatasidengan menggunakan Box-Cox Transformation.I.2.1Kestasioneran terhadap Varians Suatudatatimeseriesdapatdiketahuistasionerterhadapvariansatautidak denganmenggunakanBox-CoxTransformation.Hasilpengujiankestasioneran variansdenganBox-CoxTransformationdaridatapenderitaHIV/AIDSpada ketiga kabupaten di Provinsi Bali ditampilkan dalam tabel 2 berikut. Tabel 2 Hasil Transformasi Box-Cox KabupatenBatas AtasBatas Bawah Badung0.860 Denpasar0.3-0.26 Gianyar0.53-0.29 DarihasilBox-CoxTransformationdiatasdiperolehinformasibahwanilai batas bawah dan batas atas dari lambda untuk data penderita HIV/AIDS di ketiga 10 kabupaten tersebut tidak melewati nilai 1. Hal ini menunjukkan nilai varians dari ketigadatatersebuttidakstasioner.Makadariituperludilakukantransformasi terhadap data tersebut sehingga menjadi stasioner terhadap varians.I.2.2Kestasioneran terhadap Mean Untukmelihatapakahsuatudatatimeseriessudahstasionerterhadapmean atautidak,perludilakukanpengujian.Pengujianyangdilakukanadalahuji Dickey-Fuller,denganstatistikujiyangdigunakanadalahP-value.Datatersebut akandikatakanstasionerterhadapmeanjikanilaiP-valuedarihasilpengujian lebih kecil dari nilai yang titetapkan (0,05). Hasil pengujian Dickey-Fuller untuk datapenderitaHIV/AIDSdiKabupatenBadung,Denpasar,danGianyar ditampilkan dalam tabel 4.2 berikut.Tabel 2 Hasil Pengujian Dickey-Fuller untuk Data Penderita HIV/AIDS Variabel Zero MeanSingle MeanTrend Prob