Upload
nur-kholiq
View
187
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia kini telah menduduki rangking keempat jumlah penyandang
diabetes mellitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penyandang diabetes
mellitus pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola
pertambahan penduduk diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 20,1 juta
penyandang penderita diabetes mellitus. Pengertian diabetes mellitus sendiri
dapat dikatakan sebagai penyakit dari kadar gula darah yang tinggi yang akan
mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan
untuk mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam
jumlah yang banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan
haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori
hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk
mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa
sehingga banyak makan (polifagi).
Penyakit Diabetes mellitus disebabkan karena fungsi dari hormone insulin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kadar gula darah tidak bekerja
secara optimal, oleh sebab itu terjadi penumpukan glukosa didalam tubuh. Untuk
menjaga kadar gula darah, penderita sering kali meminum obat oral antidiabetik
yang berfungsi untuk merangsang beta sel pancreas untuk melepaskan persediaan
1
insulin sebagai reaksi apabila kadar gula naik maupun langsung menghambat
penyerapan gula di usus. Akan tetapi apabila kita mengkonsumsi obat kimia
antidiabetik secara jangka panjang akan berdampak negatif pada tubuh kita, dan
berefek samping negatif pula bila kita mengkonsumsi dalam dosis yang tidak
tepat. Untuk itu kami mencoba membuat alternatif obat oral anti diabetik dengan
sumpil.
Sumpil termasuk ke dalam kelas gastropoda yang hidup di sungai.
Kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui khasiat dari sumpil dan hanya
mengkonsumsinya sebagai lauk biasa.padahal di dalam tubuh sumpil banyak
mengandung zat yang bermanfaat diantaranya adalah vitamin B3. kandungan
vitamin B3(niacin) memiliki peranan penting dalam proses mempercepat
perubahan glukosa dalam darah menjadi energi, sehingga tidak terjadi
penumpukan gula di dalam darah sehingga sumpil memiliki potensi sebagai obat
diabetes melitus.
Habitat sumpil berada pada aliran sungai yang sedang dan bersih. Akan
tetapi sekarang banyak sungai dengan keadaan yang tidak semestinya dan
tercemar oleh bahan-bahan berbahaya, sehingga kelangsungan hidup
keanekaragaman hayati menjadi terganggu, termasuk kelangsungan hidup
sumpil.Sehingga kami juga melakukan penelitian untuk mengetahui tentang
dampak pencemaran lingkungan terhadap kelangsungan hidup sumpil.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari pembuatan karya ilmiah ini antara lain :
2
1. Bagaimana efektivitas Pilobet terhadap penurunan kadar gula dalam
darah?
2. Bagaimana pengaruh pencemaran air terhadap kelangsungan hidup
sumpil?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui efektivitas Pilobet terhadap penurunan kadar gula dalam
darah
2. Mengetahui pengaruh pencemaran air tehadap kelangsungan hidup
sumpil
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat menemukan obat diabetes melitus yang alami
2. Dapat mengenalkan sumpil pada masyarakat bahwa sumpil dapat
mengurangi kadar gula penyakit diabetes melitus tipe 2.
3. Mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pencemaran air.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sumpil
A.1. Karakteristik Sumpil (Melania testudinaria)
Sumpil termasuk ke dalam Kelas gastropoda. Karena sumpil bergerak
dengan menggunakan perutnya Sumpil berbentuk kerucut lancip dan kecil.
Tubuhnya memiliki cangkang yang melingkar. Cangkang sumpil berwarna hitam
polos, walaupun jenis lain ada yang berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik
hitam maupun coklat yang lebih tua.
Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam (visceral). Pada
kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang
tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa
yang menghasilkan lendir yang membasahi kaki sehingga mudah bergerak. Kaki
lebar pipih dan selalu basah, berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki
sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat
bergerak bergelombang. Mulut telah berkembang baik. Letaknya di ujung
anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di
dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.
Sumpil hidup secara heterotrof dengan memakan lumut maupun sisa-sisa
organisme. Sumpil biasanya hidup di sungai dan juga di area persawahan. Sumpil
hidup pada aliran air yang sedang dan bersih. Ketika aliran sungai deras ataupun
4
kotor, sumpil sering kali tidak menampakkan dirinya, sumpil cenderung di dasar
sungai. Sumpil menempatkan dirinya di balik dedaunan untuk berkembang biak.
A.2. Nilai Gizi Sumpil
a. Kandungan Protein.
Kandungan protein daging sumpil sebesar 32% yang menunjang
keberadaan setiap sel tubuh dan juga berperan dalam proses kekebalan tubuh.
b. Kandungan Lemak
Lemak yang terdapat dalam daging sumpil merupakan asam lemak
essensial dalam bentuk asam linoleat dan asam linolenat. Sebuah studi di Brazil
menunjukkan bahwa 75% lemak dalam Sumpil merupakan asam lemak tidak
jenuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
c. Kandungan Vitamin
Kandungan vitamin pada sumpil cukup tinggi dengan dominasi vitamin A,
niacin atau vitamin B3, vitamin E, folat, kalsium, zat besi.
1) Vitamin A memiliki kandungan sebesar 2% berperan dalam
pembentukan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari,
sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina serta
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.
2) Niacin atau vitamin B3 memiliki kandungan sebesar 7% berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3
5
memiliki peranan penting dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
3) Vitamin E memiliki kandungan sebesar 23% berperan dalam
menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Vitamin E juga
merupakan sebagai senyawa antioksidan alami.
4) Folat memiliki kandungan sebesar 66% berfungsi membantu
pembentukan sel darah merah, mencegah anemia, sebagai bahan
pembentukan bahan genetik sel, dan sangat esensial selama kehamilan
karena mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf pada bayi.
5) Kalsium memiliki kandungan sebesar 17% berperan untuk
pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium
mengakibatkan terjadinya osteoporosis (keropos pada tulang).
6) Zat besi memiliki kandungan sebesar 13.5% merupakan fungsi
utama memproduksi hemoglobin dan mioglobin. Zat besi yang berasal
dari produk hewani atau disebut juga sebagai besi-hem, akan lebih
mudah diserap oleh tubuh
6
Tabel 1. Kandungan Gizi Sumpil
Kandungan PresentaseProtein 32%Asam lemak tidak jenuh 75%Vitamin A 2%Vitamin B3 7%Vitamin E 23%Folat 66%Kalsium 17%Zat besi 13.5%
B. Penyakit Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
B.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang ditandai keluarnya atau
mengalirnya cairan yang berasa manis. Penderita penyakit ini akan mengeluarkan
air seni (urine) yang mengandung kadar gula tinggi, ini disebabkan karena
kurangnya produksi hormone insulin yang diperlukan tubuh dalam proses
pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak.
Penyakit diabetes Mellitus di bedakan menjadi 4 , yaitu diabetes tipe 1,
diabetes tipe 2 dan diabetes tipe 3, serta diabetes tipe 4. Penyakit diabetes tipe 1
(IDDM; Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi akibat adanya kecacatan
pada sel beta pankreas sejak lahir. Mengakibatkan tubuh sama sekali tidak
memproduksi insulin, kerusakan pada sel-sel tersebut biasanya disebabkan oleh
serangan virus. Penyakit diabetes Tipe 2 (NIDDM; Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus), terjadi defisiensi atau kekurangan insulin relatif. Insulin ada,
namun tidak berfungsi secara normal, dan tipe ini paling banyak dialami oleh
masyarakat umum. Penyakit diabetes Tipe 3, terjadi menyusul infeksi TORCH,
7
rubella, atau masalah hormone.Penyakit diabetes Tipe 4, terjadi keterkaitan
dengan kehamilan.
B.2 Penyebab
Diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat serangan Virus pada pankreas
ataupun terjadi dari faktor keturunan,serta kerusakan sel pembuat insulin dan
sistem kekebalan tubuh.
Diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat tidak mampunya tubuh untuk
memanfaatkan hormon insulin karena telah terjadi resistensi tubuh terhadap
hormon tersebut. Organ pankreas pada penderita diabetes tipe 2 ini masih
berfungsi normal di dalam memproduksi hormon insulin namun hormon yang
dihasilkan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh sehingga gula tidak bisa masuk ke
dalam sel dan menumpuk dalam darah. diabetes mellitus tipe 3 terjadi akibat
menyusul infeksi TORCH, rubella, atau masalah hormone. diabetes mellitus Tipe
4, terjadi keterkaitan dengan kehamilan. Dari keempat tipe penyakit diabetes
mellitus yang bisa diobati adalah penyakit diabetes tipe 2, hal ini dikarenakan
diabetes tipe ini masih memiliki kadar insulin sedikit dengan demikian insulin
masih bisa mengatur kadar gula, dan apabila penyakit diabetes tipe 2 diobati
dengan pengaturan kadar gula darah secara normal maka penyakit ini bisa sembuh
secara total.
B.3 Penyebab lain pada Diabetes Mellitus Tipe 2 :
1. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi sehingga
tidak dapat disimpan dalam hati dan sel otot (glikogen).
2. Gula dalam darah tidak bisa maksimal masuk dalam sel
8
3. Hormon lainnya telah banyak mengubah zat-zat seperti karbohidrat dan
protein menjadi glukosa sehingga kadar gula dalam darah meningkat.
4. Kelebihan berat badan (Obesitas)
5. Kurang beraktivitas
B.4 Kadar Gula dalam Darah
Glukosa atau gula darah yang terdapat dalam darah berasal dari makanan
yang dikonsumsi, makanan mengandung zat-zat seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan air. Zat-zat tersebut diolah oleh tubuh agar memeperoleh
tenaga yang digunakan untuk beraktivitas. Sumber tenaga yang paling banyak
diperoleh dari karbohidrat dan akan dipecah menjadi glukosa, namun tidak semua
glukosa digunakan untuk beraktivitas, apabila penggunaan glukosa lebih maka
akan disimpan sebagai gula otot (glikogen). Selain disimpan dalam otot, glukosa
berlebih akan disimpan juga dalam hati. Proses-proses tubuh ini dilakukan oleh
hati dengan bantuan insulin, dengan adanya insulin gula darah dapat dikendalikan
melalui peningkatan jumlah gula yang disimpan dalam hati dalam bentuk
glikogen, melalui penurunan dan pengaturan jumlah gula yang dikeluarkan hati,
merangsang sel-sel tubuh menyerap glukosa. Apabila gula darah terus mengendap
karena tidak digunakan untuk beraktivitas oleh tubuh mealui pembakaran tenaga,
maka gula darah akan semakin menumpuk dan semakin kesulitan pula insulin
mengatur proses pengaturan kadar gula dalam tubuh.
9
Tabel 2. standar gula darah
WAKTU PERIKSA
TARGET IDEAL SEDANG BURUK
PUASA 80-100 mg/ dl 100-125 mg/ dl> 126 mg/ dl 2
jam setelah puasaMAKAN 80-144 mg/ dl 145-179 mg/ dl >180 mg/ dl
Saat puasa kadar gula darah ideal sekitar 80-100 mg/dl, dan dikatakan
sedang pada 100-125mg/dl, dikatakan buruk apabila gula darah mencapai kisaran
lebih dari 126 mg/dl 2 jam setelah puasa. Ketika makan seperti hari-hari biasa
kadar gula darah ideal sekitar 80-144 mg/dl, dan dikatakan sedang pada 145-179
mg/dl dikatakan buruk apabila gula darah mencapai kisaran lebih dari 180 mg/dl.
B.5 Kriteria Diagnosis Gula darah (mg/dL)
Diagnosis diabetes mellitus ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P
(polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar
gula darah yang tinggi.
Tabel 3. Kriteria Diagnosis Gula darah (mg/dL)
Bukan Diabetes Prediabetes DiabetesPuasa < 110 110-125 >126Makan < 110 110-199 >200
Apabila sewaktu puasa kadar gula pada kisaran kurang dari 110, atau
sewaktu makan pada kisaran kurang dari 110 maka tidak dapat dikatakan sebagai
penderita diabetes. Apabila kadar gula telah melampaui batas normal maka dapat
dikatakan sebagai prediabetes, dengan kisaran kadar gula sewaktu puasa sekitar
110-125 mg/dl dan kisaran kadar gula sewaktu makan 110-199 mg/dl. Apabila
Diagnosis dapat dikatakan menderita diabetes mellitus bila kadar gula darah puasa
lebih dari 126 mg/dl atau sewaktu makan lebih dari 200 mg/dl.
10
B.5 Gejala Diabetes Mellitus
Gejala klasik diabetes dikenal dengan istilah 3P antara lain ;
1. Poliuria (banyak kencing), disebabkan kadar gula dalam darah
berlebihan, sehingga merangsang tubuh untuk berusaha
mengeluarkannya melalui ginjal bersama air dan kencing.
2. polidipsia (banyak minum), akibat reaksi tubuh dari banyak kencing
tersebut.
3. polifagia (banyak makan), disebabkan oleh berkurangnya cadangan
gula dalam tubuh meskipun kadar gula dalam darah tinggi.
Gejala lain biasanya ditemukan pada saat diagnosis antara lain: adanya
riwayat penglihatan kabur, gatal-gatal, neuropati perifer, infeksi vagina berulang,
dan kelelahan. Meskipun demikian, banyak orang tidak mengalami gejala apapun
pada beberapa tahun pertama dan baru terdiagnosis pada pemeriksaan rutin.
Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 jarang datang dalam keadaan koma
hiperosmolar nonketotik (yaitu kondisi kadar glukosa darah sangat tinggi yang
berhubungan dengan menurunnya kesadaran dan tekanan darah rendah).
B.6 Komplikasi
Komplikasi yaitu kondisi rusaknya bagian tubuh yang disebabkan oleh
suatu penyakit.Diabetes dalam waktu menahun dapat menyebabkan komplikasi ,
komplikasi terjadi apabila penderita tidak menjaga kadar gula darahya secara
cermat dan disiplin.
11
Berbagai komplikasi untuk Diabetes Tipe 2 yang sering terjadi :
a. Hipoglikemia
Kondisi menurunnya kadar gula darah di dawah kisaran normal 35mg
%.Yang disebabkan karena Makan terlambat dari biasanya setelah
menuntikkan insulin,Aktivitas berat,Baru sembuh dari penyakit atau
setelah melahirkan,Overdosis obat,Meminum alcohol. Sedangakan dari
sebab-sebab tersebut terdapat juga tanda-tanda penderita mengalami
hipoglikemia, meliputi; Rasa lapar, Keringat dingin, Gemetar,Pusing,
bahkan koma.
b. Koma Diabetik
Koma diabetik terjadi karena kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi
biasanya lebih dari 600mg/dl.
Dengan Gejala-gejala yang terjadi akibat dari koma diabetic adalah
Nafsu makan menurun,Rasa haus, banyak minum, banyak
kencing,Rasa mual, muntah, napas penderita menjadi cepat, dan dalam
serta berbau aseton,serta sering disertai panas badan.
C. Vitamin B3 (Niacin)
Niacin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alaminya
nikotinamida (niacin amida), niacin berfungsi sebagai komponen koenzim
Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Fosfat (NADP), yang berada di semua sel dan berperan sebagai
faktor berbagai oksidoreduktase yang terlibat dalam glikolisis, metabolisme asam
lemak, pernapasan jaringan dan detoksifikasi. Di dalam makanan niacin berada
12
dalam keadaan terikat dengan protein pada koenzim. Niacin tahan terhadap suhu
tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niacin tidak rusak oleh pengolahan dan
pemasakan normal, kecuali kehilangan air masakan yang dibuang. Niacin muda
diubah mennjadi bentuk aktif nikotinamida.
Di dalam usus halus niacin dihidrolisis dan diabsorpsi sebagai asam
nikotinat, nikotinamida dan Nikotinamida Mononukleotida (NMN). Kelebihan
niacin dibuang melalui urin.
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini
diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein,
asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana peranannya adalah
melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalam sisntesis
glikogen.
Sumber niacin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niacin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah
tidak merupakan sumber niacin.
Kekurangan niacin pada tahap awal adalah kelemahan otot, anorekisa,
gangguan pencernaan dan kulit memerah. Pada saluran cerna menyebabkan
peradangan pada mukosa mulut dan saluran cerna serta diare. Pada sistem saraf
pusat menyebabkan gejala resah, pusing, tidak bisa tidur, hilang ingatan,
halusinasi yang berakhir dengan depresi berat. Kelebihan niacin dapat
13
menyebabkan peningkatan penggunaan glikogen otot, kulit panas, dan gatal, serta
gangguan denyut jantung, gangguan ginjal.
D. Polusi Air
Polusi air didefinisikan sebagai pembuangan substansi dengan
karakteristik dan jumlah yang menyebabkan estetika, bau, dan rasa menjadi
terganggu/menjijikkan dan/atau menimbulkan potensi kontaminasi. Air
permukaan terkena polusi oleh kegiatan manusia selama mengalir diatas
permukaan tanah, dan oleh pembuangan limbah ke dalam badan-badan air. Badan
air merupakan keseimbangan sebuah sistem kehidupan yang kompleks. Ekosistem
dalam badan air ini mempunyai kapasitas pemurnian tertentu yang harus
seimbang dengan siklus kehidupan flora dan fauna air. Polusi akibat pembuangan
dari berbagai macam kegiatan manusia ada yang dapat menghasilkan produksi
sampingan atau bahan buangan yang biasanya disebut limbah, baik berupa limbah
padat, cair, maupun limbah panas. Namun bentuk limbah dapat dikelompokkan
menjadi limbah domestik, industri, pertanian,maupun sedimen.
1). Limbah domestik. Buangan saniter meliputi semua air dari toilet, dapur,
restoran, hotel, rumah sakit, loundry, dan lain-lain, yang dibuang ke sistem
drainase dan/atau sungai. Air buangan ini terutama terdiri dari bahan organik,
termasukbakteri yang berbagai, serta detergen. Bahan organik pada umumnya
berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikro organisme.
Adanya bahan detergen dan sejenisnya (sabun, sampho, dan bahan pembersih
lainnya ) yang berlebihan di tandai dengan adanya buih-buih di permukaan air.
14
Kehadiran detergen dan sejenisnya dapat menaikkan pH air sehingga
mengganggu kehidupan mikroorganisme air, mematikan kehidupan organisme
air dan merusak lingkungan.
2). Limbah industri. Industrialisasi telah menyebabkan polusi udara dan air.
Limbah industri sering mengandung bahan-bahan kimia yang berlebihan
seperti asam, alkali, minyak, vaselin, phenol, dan mercury (bahan radioaktif)
yang dapat masuk /diserap ke dalam rantai makanan tumbuhan dan hewan air
hingga sampai ketubuh manusia.
3). Limbah pertanian. Aliran permukaan dari lahan pertanian dapat menyebatkan
polusi air karena pemakaian pupuk, pestisida, dan herbisida pada tanaman.
Bahan pestisida di dalam air sulit untuk di pecah oleh mikro organisme,
kalaupun bisa hal itu akan memakan waktu yang cukup lama. Waktu degradasi
oleh mikro organisme dapat berlangsung dari beberapa minggu sampai
beberapa tahun.
4). Sedimen / lumpur. Lumpur yang berasal dari erosi tanah yang terbawa aliran
permukaan sampai ke saluran/ sungai atau badan air lainnya dapat
menyebabkan polusi,kemurnian air berkurang dan menjadi keruh. Kekeruhan
ini akan menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Akibatnya proses
fotosintesis tumbuhan di dalam air meningkat, dan sebaliknya kandungan
oksigennya menurun yang akan mempengaruhi kehidupan hewan air.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian PILOBET dilakukan di :
Waktu : Bulan Juni-Agustus 2014
Tempat : Laboratorium SMAN 1 Bangsri, Laboratorium Windya.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Oven
b. Cawan porselin
c. Loyang
d. Neraca digital
e. Suntik
f. Kandang Mencit
g. Stopwatch
h. Gelas ukur
2. Bahan
a. Sumpil
b. 12 ekor Mencit dengan usia dan berat yang seragam
c. Sumpil
16
d. Obat Kima
e. Air
f. Urea
g. Pestisida
h. Detergen
C. Langkah Kerja
1. Pembuatan serbuk daging sumpil dengan di oven
a. Menggunakan loyang untuk meletakkan daging sumpil yang telah
dibersihkkan dari cangkangnya.
b. Memanasi Oven dengan api sedang selama 5 menit sampai suhu 70
℃.
c. Mengoven 100 gr Sumpil yang telah diletakkan di Loyang.
d. Mengoven selama 15 menit dengan api sedang. Mengamati setiap
tekstur daging.
e. Menghaluskan daging sumpil yang telah di oven dengan cawan
porselin.
f. Mengambil masing-masing hasil tumbukan. Meletakkan serbuk
sumpil dalam plastik klip.
g. Untuk 5 gr serbuk sumpil di beri nama ‘’SERBUK A”
h. Untuk 6,5 gr serbuk sumpil di beri nama “SERBUK B”
i. Untuk 8 gr serbuk sumpil di beri nama “SERBUK C”
17
2. Uji kadar gula pada Mencitdengan serbuk sumpil
a. Sebelum melakukan penelitian pada Mencit, terlebih dahulu
menguji kadar gula darah pada setiap Mencit, di
laboratorium/puskesmas/apotik/klinik terdekat.
b. Menulis hasilnya di tabel pengamatan. memberi nama masing-
masing Mencit tersebut dengan nama A1,A2 ,B1,B2, C1, C2,
kontrol 1, kontrol 2
c. Melarutkan serbuk A dalam 1,5ml air dan diminumkan pada
Mencit A1 & A2, Melarutkan serbuk B dalam 1,5ml air dan
diminumkan pada Mencit B1 & B2, Melarutkan serbuk C dalam
1,5ml air dan diminumkan pada Mencit C1 & C2.
d. Meminumkan pada Mencit selama 3 hari berturut-turut pada pagi
dan sore hari.
e. Setelah tiga hari melakukan penelitian, pada hari ke empat menguji
kembali kadar gula darah pada setiap Mencit di laboratorium /
puskesmas/klinik terdekat.
f. Menulis hasilnya pada tabel pengamatan. Memberi nama masing-
masing Mencit tersebut dengan nama A1,A2, B, B2, C1, C2,
kontrol 1, kontrol 2
g. Dari perbedaan kadar gula pada Mencit ABC sebelum dan sesudah
diberi larutan,akan ditemukan hasil yang paling efektif dari ke tiga
larutan tersebut. Akan diketahui juga apakah memang benar
18
Sumpil mengandung Vitamin B3 sehingga menyebabkan kadar
gula pada Mencit berubah.
3. Pembuatan kapsul pilobet
a. Serbuk Sumpil disiapkan dan di ukur dengan dosis 800 mg
b. Memakai sarung tangan untuk memegang kapsul , agar kaspul tetap
bersih dari kuman.
c. Membuka tutup kapsul ,memasukkan serbuk sumpil kedalam
kapsul sampai terisi penuh.
d. Menutup kapsul dengan cara di putar.
e. Membersihkan kapsul dengan kain wol atau kain lembut.
f. Memasukkan kapsul yang telah siap kedalam tempat yang aman.
4. Uji kadar gula pada Mencitdengan serbuk sumpil dan Obat Kimia
a. Sebelum dilakukan penelitian pada Mencit, terlebih dahulu menguji
kadar gula pada setiap Mencit, di
laboratorium/puskesmas/apotik/klinik terdekat.
b. Menulis hasilnya di tabel pengamatan. Beri nama masing-masing
Mencit-Mencit tersebut dengan nama A1 Sumpil,A2 Sumpil ,B1
Obat Kima,B2 Obat Kima.
c. Melarutkan serbuk sumpil 500 mg dalam 1,5ml air dan
diminumkan pada Mencit A1 Sumpil,A2 Sumpil, melarutkan Obat
Kimia 500mg dalam 1,5ml air dan meminumkan pada Mencit B1
Obat Kima,B2 Obat Kima, meminumkan pada Mencit selama 3
hari berturut-turut pada pagi, siang, dan sore hari.
19
d. Setelah tiga hari dilakukan penelitian, pada hari ke empat menguji
kembali kadar gula pada setiap Mencit di
laboratorium/puskesmas/klinik terdekat.
e. Menulis hasilnya di tabel pengamatan. Memberi nama masing-
masing Mencit tersebut dengan nama A1 Sumpil,A2 Sumpil ,B1
Obat Kima,B2 Obat Kima.dari perbedaan kadar gula pada Mencit
AB sebelum dan sesudah diberi larutan,akan ditemukan hasil yang
paling efektif dari ke dua larutan tersebut. Akan diketahui juga
apakah perbandingan terbaik antara sumpil dengan Obat Kima.
5. Mengetahui pengaruh lingkungan pada habitat sumpil.
a. Menyiapkan gelas ukur ukuran 1 L berjumlah 4.
b. Memasukkan air 1 L serta 5 ekor sumpil kedalam masing-masing
gelas ukur.
c. Memberi Ciri Untuk masing-masing gelas ukur dengan nama A:
Rinso, B : Urea, C: Pestisida, D: Air Biasa.
d. Mengamati setiap kejadian , dan mencatat setiap kejadian.
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 4. Hasil Penelitian Efektivitas Pilobet terhadap Diabetes Mellitus
No.
Nama Tikus
Kadar Glukosa Dalam Darah
SelisihRata-Rata
Keterangan
Sebelum
Sesudah
1 A1 (0,5 gr) 66 57 9-7
Turun
2 A2 (0,5 gr) 112 107 5 Turun
3 B1 (0.65 gr) 73 72 1-19,5
Turun
4 B2 (0,65 gr) 95 57 38 Turun
5 C1 (0,8 gr) 146 96 50-31
Turun
6 C2 (0,8 gr) 174 162 12 Turun
7 Kontrol 1 54 100 46+24
Naik
8 Kontrol 2 92 94 2 Naik
GRAFIK RATA-RATA PENURUNAN KADAR GULA
Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
89 8284
64.5
160
129
73
97
0.5 gr 0.65 gr 0.8 gr kontrol
21
Tabel 5. Hasil penelitian perbandingan Pilobet dengan obat kimia
Nama TikusKadar Glukosa Dalam Darah
SelisihRata-RataSebelum Sesudah
A1 Sumpil 162 92 7054,5
A2 Sumpil 96 57 39
B1 Obat kimia 133 115 1821
B2 Obat kimia 97 73 24
GRAFIK PERBANDINGAN PENURUNAN KADAR GULA
Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan0
20
40
60
80
100
120
140
160
180162
9296
57
133115
97
73
A1 pilobet (0.5gr) A2 pilobet (0.5gr)B1 Obt kimia (0.5gr) B2 Obt kimia (0.5gr)
22
Tabel 6. Hasil penelitian Pengaruh Pencemaran Air
No. WaktuPerlakuan
Detergen Pupuk Pestisida KontrolHidup Mati Hidup Mati Hidup Mati Hidup
1 5 Menit 5 - 5 - 5 - 52 10 Menit 1 4 5 - 5 - 53 15 Menit - 5 5 - 5 - 54 30 Menit 5 - 3 2 55 45 Menit 5 - 3 2 56 1 Jam 5 - 3 2 57 2 Jam 4 1 1 4 58 3 Jam 4 1 1 4 59 4 Jam 4 1 1 4 5
10 5 Jam 4 1 - 5 511 6 Jam 2 3 512 7 Jam 2 3 513 8 Jam - 5 514 9 Jam 5
B. PEMBAHASAN
a. Efektivitas Pilobet Terhadap Diabetes Mellitus
Berdasarkan uji laboratorium yang kami lakukan, tingkat kadar gula untuk
6 ekor Mencit yang diberi pilobet semuanya menurun, 2 Mencit yang digunakan
sebagai variabel kontol kadar gula Mencit menjadi naik. Dari ke 6 mencit
diberikan dosis secara berbeda-beda , untuk dosis 0,5 gr 2X sehari hanya
menurunkan rata-rata kadar gula sebesar 7, untuk dosis 6,5 gr 2X sehari
menurunkan rata-rata kadar gula sebesar 19,5, dan untuk dosis 8 gr 2X sehari
menurunkan rata-rata kadar gula sebesar 31. Dengan begitu dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi pemberian dosis pilobert maka semakin tinggi pula
23
penurunan kadar gula darah. Pemberian dosis pilobet harus disesuaikan dengan
kebutuhan karena apabila kelebihan dosis, maka akan mengakibatkan beberapa
komplikasi seperti hipoglikemia, yaitu kadar gula yang menurun secara drastis
dibawah kisaran 35mg%.
Sumpil memang dapat digunakan sebagai obat penurun kadar gula pada
penderita diabetes mellitus, karena didalam sumpil terdapat vitamin B3. Vitamin
B3 sendiri berfungsi sebagai koenzim untuk membantu proses glikolisis dalam
proses metabolisme karbohidrat. glikolisis yaitu perubahahan glukosa menjadi
asam piruvat, yang selanjutnya akan di ubah menjadi energi.
Proses Glikoliss merupakan tahapan pertama yang digunakan saat proses
oksidasi. Proses oksidasi yaitu proses pencernaan makanan yang mengubah zat-
zat dalam makanan menjadi energi. Dalam proses oksidasi, terjadi proses
glikolisis, yaitu perubahan glukosa menjadi piruvat, piruvat menjadi Asetil KoA,
dan hasil akhirnya adalah karbondioksida, air dan energi. Glikolisis terjadi dalam
sitoplasma sel secara anaerobik. Vitamin B3 sebagai komponen koenzim
Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan NADP yang berada di semua sel
dan berperan sebagai faktor berbagai oksidoreduktase yang terlibat dalam
glikolisis, metabolisme asam lemak, pernafasan jaringan dan detoksifikasi.
Apabila suplai vitamin B3 dalam tubuh meningkat, maka pembentukan
Glukosa menjadi energi semakin cepat, dan kemungkinan terjadi penumpukan
gula dalam sel-sel darah menjadi sedikit, sehingga resiko terkena penyakit
Diabetes Mellitus tipe 2 menjadi sangat kecil. Diabetes Mellitus Tipe 2
disebabkan oleh terjadinya defisiensi atau kekurangan insulin relatif. Insulin ada
24
tetapi tidak berfungsi secara normal. Hormon insulin diproduksi oleh sel-sel beta
langerhans pankreas, yang berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam
darah.Mekanisme penurunan gula darah oleh hormon insulin meliputi 3 cara,
Glikogenesis (perubahan glukosa menjadi glikogen), Lipogenesis (Perubahan
glukosa menjadi lemak), Melalui peningkatan laju penggunaan glukosa melalui
proses oksidasi. Penderita diabetes mellitus tipe 2 jika mengonsumsi obat oral anti
diabetik secara terus menerus dan tanpa adanya perubahan pola makan, serta gaya
hidup yang tidak teratur maka penyakit diabetes mellitus tipe 2 tidak terjadi
adanya perubahan penurunan kadar gula secara maksimal, maka selain meminum
obat oral anti diabetik pada penderita diabetes tipe 2 diperlukan juga untuk
mengatur pola makan serta gaya hidup penderita.Sedangkan untuk Diabetes tipe
1, tipe 3 dan tipe 4 tidak bisa diatasi dengan pemberian Pilobet dikarenakan dari
ke 3 tipe tersebut tidak memiliki insulin karena terjadinya kerusakan insulin
secara total, sehingga diperlukan suntikan insulin untuk mengatur proses
pengaturan kadar gula darah.
Berdasarkan penelitian perbandingan pilobet dengan obat kimia, pilobet
mampu menurunkan kadar gula rata-rata 54,5 yang di minumkanpada mencit
dengan dosis (0,5 gr) 3 kali sehari, sedangkan obat kimia mampu menurunkan
kadar gula rata-rata 21 yang di minumkanpada mencit dengan dosis (0,5 gr) 3 kali
sehari. Hal tersebut menunjukkan bahwa pilobet bisa menurunkan kadar gula
lebih banyak dari obat kimia. Salah satu faktor yang menjadikan obat kimia lebih
sedikit dalam menurunkan kadar gula adalah mencit tidak bisa menelan obat
secara maksimal, karena rasa obat kimia yang pahit. Sedangkan mencit yang
25
diberi pilobet, mampu menelan secara sempurna, karena pilobet rasanya tidak
sepahit obat kimia. Untuk penderita diabetes yang tidak menyukai rasa pahit pada
obat kimia maka bisa beralih ke obat alternatif khususnya pilobet.
b. Pengaruh Pencemaran Air Terhadap Kelangsungan Hidup Sumpil
Dari percobaan yang kami lakukan sumpil yang diletakkan di dalam air
detergen lebih cepat mati dibandingkan sumpil yang diletakkan di air pestisida
dan pupuk. Sumpil yang diletakkan di air detergen mati dalam waktu 15 menit,
namun sumpil yang diletakkan di air pestisida mati dalam waktu 5 jam, sedangkan
sumpil yang diletakkan di air pupuk mati dalam waktu 8 jam dan sumpil yang
diletakkan di air biasa tetap hidup selama 12 jam. Maka dari data hasil percobaan
tersebut dapat kami simpulkan bahwa pencemaran air sangatlah berpengaruh
terhadap habitat sumpil disungai. Terutama pencemaran air yang disebabkan oleh
limbah domestik atau detergen. Detergen banyak mengandung bahan kimia
berbahaya sehingga membahayakan kelangsungan hidup hewan-hewan sungai
termasuk sumpil. Padahal sumpil sangat bermafaat bagi kehidupan manusia,
khususnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, Apabila habitat sumpil
berkurang secara terus menerus, lama kelamaan akan habis dan tidak lagi bisa
dimanfaatkan oleh manusia. Oleh sebab itu, manusia harus menjaga kelestarian
air, yaitu dengan cara tidak mencemarinya. Banyak hal yang bisa kita lakukan
untuk menjaga kelestarian sungai salah satunya yaitu tidak membuang limbah
domestik atau detergen karena termasuk merusak kelestarian air. Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan pestisida dan pupuk lebih lama untuk mematikan
26
sumpil disbanding dengan detergen, namun tidak berarti bahwa pestisida dan
pupuk tidak berbahaya dibandingkan detergen. Seharusnya kita juga menjaga
supaya tidak mencemarinya.
27
BAB V
SIMPULAN dan SARAN
A. Simpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Sumpil dapat dibuat menjadi obat Diabetes Mellitus (pilobet), dengan
cara di oven, di haluskan, kemudian di masukkan ke dalam kapsul
dengan keadaan steril.
2. Pada uji laboratorium, Pilobet terbukti dapat menurunkan kadar gula.
3. Pencemaran air sungai berpengaruh pada kelangsungan hidup sumpil.
B. Saran
1) Saat melakukan pengovenan sebaiknya menggunakan api yang kecil,
supaya tidak menjadi arang.
2) Saat melakukan penelitian, catatlah semua data yang diperoleh.
3) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengenai zat yang terkandung
dalam sumpil setelah proses pengopenan.
4) Sebaiknya masyarakat tidak melakukan pencemaran lingkungan, supaya
keanekaragaman hayati yang berguna untuk masyarakat tidak terganggu
kelangsungan hidupnya.
28
Daftar Pustaka
http://mengobati.org/struktur-organ-pada-kelas-gastropoda
http://mengobati.org/ciri-penyakit-kencing-manis
zipcodezoo.com , www.fobi.web.id , conchology. Inc, Hidup Sehat
http://obatdiabetesmellitustipe2herbal.wordpress.com/
http://www.merdeka.com/sehat/7-cara-mencegah-diabetes-tipe-2.html
http://penyakitdiabetesmellitus.net/?Penyebab_Penyakit_Diabetes_Mellitus
http://penyakit-diabetes.com/ http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?
mid=5&nid=618&catid=23
Almatsier,Sunita.2006.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Health Solution Holistic.2011. Diabetes DI Usia Muda.PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta
DOKUMENTASI
29