58
Page 1 of 58 Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny.M dengan Fraktur Klavikula di Ruang Prabu Kresna RSUD Kota Semarang I. Pengkajian Tanggal Pengkajian : Rabu, 10 April 2013 jam 16:00 Tanggal Masuk Ruangan : Senin, 8 April 2013 jam 10:04 Ruang : Prabu Kresna A. Identitas Klien 1. Nama : Ny. M 2. No. RM : 032269 3. Umur : 65 tahun 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Agama : Islam 6. Pendidikan : SMP 7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 8. Suku : Jawa 9. Bahasa : Indonesia 10. Alamat : Kawi VI 06/04 Wonotingan, Candisari 11. Diagnosa Medis : Closed Fraktur Clavicula Dextra 12. Pembiayaan Kesehatan : Jamkesmaskot B. Identitas Penanggung Jawab 1. Nama : Tn. R 2. Umur : 37 tahun 3. Pendidikan : SMA 4. Pekerjaan : Karyawan Swasta 5. Suku : Jawa 6. Bahasa : Indonesia 7. Telephone : 085640531881 8. Alamat : Ringin Telu 10/01 9. Hubungan dengan klien : Menantu

Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 1 of 58

Laporan Asuhan Keperawatan

Pada Ny.M dengan Fraktur Klavikula di Ruang Prabu Kresna

RSUD Kota Semarang

I. Pengkajian

Tanggal Pengkajian : Rabu, 10 April 2013 jam 16:00

Tanggal Masuk Ruangan : Senin, 8 April 2013 jam 10:04

Ruang : Prabu Kresna

A. Identitas Klien

1. Nama : Ny. M

2. No. RM : 032269

3. Umur : 65 tahun

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Pendidikan : SMP

7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

8. Suku : Jawa

9. Bahasa : Indonesia

10. Alamat : Kawi VI 06/04 Wonotingan, Candisari

11. Diagnosa Medis : Closed Fraktur Clavicula Dextra

12. Pembiayaan Kesehatan : Jamkesmaskot

B. Identitas Penanggung Jawab

1. Nama : Tn. R

2. Umur : 37 tahun

3. Pendidikan : SMA

4. Pekerjaan : Karyawan Swasta

5. Suku : Jawa

6. Bahasa : Indonesia

7. Telephone : 085640531881

8. Alamat : Ringin Telu 10/01

9. Hubungan dengan klien : Menantu

Page 2: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 2 of 58

C. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada bahu sebelah kanan

1. P : timbulnya nyeri pada bahu sebelah kanan dikarenakan 5 hari yang lalu

sebelum masuk rumah sakit, klien mengalami kecelakaan sepeda motor,

klien mengatakan terjatuh dengan posisi tubuh sebelah kanan menghantam

ke aspal terlebih dahulu.

2. Q : klien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan, nyeri yang dirasakan

terasa tajam dan menjalar sampai ke punggung dan leher, nyeri yang

dirasakan berlangsung secara terus-menerus.

3. R : dari bahu kanan sampai ke punggung dan leher.

4. S : skala nyeri yang dialami klien adalah 8 (nyeri berat) dengan rentang 0-

10.

5. T : klien mengatakan nyeri timbul secara tidak menentu tetapi nyeri

seringkali muncul ketika klien sedang duduk atau berdiri

D. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengatakan nyeri pada daerah bahu sebelah kanan. Nyeri pada bahu

tersebut terjadi karena 5 hari yang lalu klien mengalami kecelakaan sepeda

motor dengan posisi tubuh sebelah kanan menghantam ke aspal terlebih dahulu.

Klien mengatakan setelah mengalami kecelakaan tersebut bahu kanan klien

sempat dipijat oleh tukang urut sebanyak 2 kali.

E. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan tidak pernah mengalami patah tulang sebelumnya, klien juga

mengatakan tidak sedang menjalani pengobatan apapun.

F. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan mempunyai keturunan hipertensi yang diturunkan dari ibu

klien. Klien mengatakan ibunya meninggal disebabkan oleh stroke.

Page 3: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 3 of 58

Keterangan:

: wanita meninggal

: laki-laki meninggal

: wanita normal

: laki-laki normal

: wanita hipertensi

: laki-laki hipertensi

: wanita meninggal karena stroke

: laki-laki meninggal karena hipertensi

: klien

G. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Klien tampak sakit sedang (TSS)

2. Kesadaran

Composmetis

3. Vital Sign

TD : 200/100 mm/Hg

N : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

T : 35,8oC

TB : 155 cm

Page 4: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 4 of 58

BB : 65 kg

4. Kepala

a. Kepala : tidak ada nyeri kepala, bentuk maesosepal, tidak ada

benjolan, tidak ada lesi dan jaringan parut

b. Rambut : penyebarannya merata, berwarna sedikit putih, ada

sedikit ketombe.

5. Mata

Simetris mata kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,

reflex pupil terhadap cahaya positif, pupil isokor.

6. Hidung

Tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada

deviasi septum nasi.

7. Mulut

Mukosa bibir lembab, sianosis (-), tidak ada sariawan, tidak memakai gigi

palsu, tidak ada pembengkakan tonsil, lidah simetris, warna lidah merah

muda, tidak terjadi pembengkakan pada gusi.

8. Telinga

Bentuk telinga normal, simetris antara telinga kiri dan kanan, sedikit

serumen, ketajaman pendengaran normal

9. Leher

Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, tidak ada

pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada defiasi trakea

10. Dada dan Paru-paru

a. Pre Operasi

1) Inspeksi

a) Bentuk tidak simetris antara kiri dan kanan, tidak ada lesi,

terdapat benjolan pada klavikula sebelah kanan

b) Irama Pernapasan : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur

c) Tanda-tanda kesulitan napas : Tidak Ada

d) Retraksi otot Bantu pernapasan : Tidak Ada

2) Palpasi

Page 5: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 5 of 58

a) Vokal fremitus : Simetris antara kanan dan kiri

b) Nyeri Tekan : ada, pada klavikula sebelah kanan

c) Terdapat benjolan pada klavikula sebelah kanan dengan

diameter 3 cm

3) Perkusi

( √ ) Sonor ( ) Hipersonor ( ) Redup/pekak

4) Auskultasi

Suara napas : (√ ) Vesikuler ( ) Stridor ( ) Wheezing

( ) Ronchi ( ) lain – lain

b. Post Operasi (tanggal 16 April 2013, jam 09.00)

1) Inspeksi

a) Bentuk tidak simetris antara kiri dan kanan, terdapat luka

jahitan bekas operasi

b) Irama Pernapasan : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur

c) Tanda-tanda kesulitan napas : Tidak Ada

d) Retraksi otot Bantu pernapasan : Tidak Ada

2) Palpasi

a) Vokal fremitus : Simetris antara kanan dan kiri

b) Nyeri Tekan : ada, pada klavikula sebelah kanan

3) Perkusi

( √ ) Sonor ( ) Hipersonor ( ) Redup/pekak

4) Auskultasi

Suara napas : (√ ) Vesikuler ( ) Stridor ( ) Wheezing

( ) Ronchi ( ) lain – lain

11. Jantung

a. Inspeksi

Ictus cordis : tidak tampak

b. Palpasi

1) Pulsasi : ( √ ) Kuat ( ) Lemah

2) Ictus cordis : teraba di interkosta V di midklavikula kiri

dengan diameter 2 cm

Page 6: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 6 of 58

c. Perkusi

Pekak

d. Auskultasi : bunyi jantung I II reguler, gallop (-), mur-mur (-)

12. Abdomen

a. Inspeksi : perut datar, tidak ada lesi, tidak ada eritema, umbilikus

bersih

b. Auskultasi : Bising usus 7 kali/menit

c. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d. Perkusi : Timpani

13. Genitalia

Tidak dikaji karena klien tidak bersedia

14. Ektremitas atas

Tgl Kanan Kiri (Terpasang infus RL 20 tpm)

Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri

17/03/

2013 - - - + - - - -

a. Pergerakan sendi : Bebas pada ekstremitas kiri, tetapi terbatas pada

ektremitas kanan

b. Kekuatan Otot : Kekuatas otot sebelah kiri 5, sedangkan kekuatan

otot pada sebelah kanan 3, bahu sebelah kanan terasa nyeri dan terdapat

benjolan pada klavikula kanan dengan diameter 3 cm

Keterangan:

0 : Paralisis sempurna

1 : Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di lihat

2 : Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan

3 : Gerakan yang normal melawan gravitasi

4 : gerakan yang penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan

minimal

Page 7: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 7 of 58

5 : Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi

dan melawan tahanan penuh.

c. Oedema : Tidak Ada

15. Ekstremitas bawah

Tgl Kanan Kiri

Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri

17/03/

2013 - - - - - - - -

a. Pergerakan sendi : (√ ) Bebas ( ) Terbatas

b. Kekuatan Otot : skor 5

Keterangan:

0 : Paralisis sempurna

1 : Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di lihat

2 : Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan

3 : Gerakan yang normal melawan gravitasi

4 : Gerakan yang penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan

minimal

5 : Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi

dan melawan tahanan penuh.

c. Odema : Tidak ada

H. Pengkajian Fungsional

1. Kebutuhan Oksigenasi

a. Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami

sesak napas.

b. Saat sakit : klien mengatakan klien tidak mengalami sesak napas.

Kapilari refil <2 detik, turgor kulit bagus.

2. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan

a. Sebelum sakit

1. Frekuensi makan : 3 x sehari

Page 8: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 8 of 58

2. Jumlah makanan : porsi standar

3. Jenis makanan : nasi, tempe, tahu, sayur-sayuran.

4. Jenis minuman : air mineral, teh manis

5. Jumlah minuman : 1,5 liter/hari

6. Intoleransi makanan/minuman : Tidak Ada

7. Kesulitan mengunyah : Tidak ada

8. Kesulitan menelan : Tidak ada

9. Nafsu makan : (√ ) Baik ( ) Meningkat

( )Menurun ( )Penurunan sensasi rasa ( )Mual-Muntah ( )

Stomatitis

b. Saat sakit

2) Frekwensi makan : 3 x sehari

3) Jumlah makanan : 2-3 sendok makan tiap makan

4) Jenis makanan : makanan yang mengandung

karbohidart, serat dan protein

5) Jenis minuman : air mineral dan teh hangat

6) Jumlah minuman : 600 ml/hari

7) Intoleransi makanan/minuman : Tidak Ada

8) Kesulitan mengunyah : Tidak Ada

9) Kesulitan menelan : Tida Ada

10) Nafsu makan : ( ) Baik ( ) Meningkat

( √) Menurun ( ) Penurunan sensasi rasa ( ) Mual-Muntah

( ) Stomatitis

3. Kebutuhan Eliminasi

a. Sebelum sakit

1) BAB

a) Frekuensi : 1 x sehari

b) Waktu : pagi hari

c) Konsistensi : padat

d) Warna : kuning

e) Konstipasi : Tidak ada

Page 9: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 9 of 58

2) BAK

a) Frekwensi : 3-4 kali sehari

b) Warna : kuning

c) Bau : Amonia

d) Cara Eliminasi : Biasa

e) Perasaan setelah BAK : Lampias

b. Saat sakit

1) BAB

a) Frekuensi : 1 kali sehari

b) Waktu : pagi hari

c) Konsistensi : padat

d) Warna : kuning

e) Konstipasi : Tidak Ada

2) BAK

a) Frekwensi : 3-4 kali sehari

b) Warna : Kuning

c) Bau : Amonia

d) Cara Eliminasi : Biasa

e) Perasaan setelah BAK : Lampias

f) Nyeri : Tidak Ada

g) Gangguan lain : ( ) Inkontinensia

( ) Hematuri ( ) Retensi ( ) Anuria ( ) Oliguri ( ) Nokturia ( )

Lain – lain

4. Kebutuhan Termoregulasi

Klien mengatakan tubuhnya baik-baik saja tidak mengalami demam. Suhu

tubuh klien 35,8oC

5. Kebutuhan Aktifitas dan Latihan

1) Sebelum Sakit

Page 10: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 10 of 58

Kegiatan sehari-hari: klien adalah seorang ibu rumah tangga,

kegiatan sehari-hari klien adalah mengurus rumah seperti menyapu,

memasak.

2) Olahraga: klien jarang berolahraga, klien menganggap kegiatan

sehari-hari klien mengurus rumah tangga sudah klien anggap sebagai

olahraga.

3) Kegiatan diwaktu luang : santai di rumah, nonton TV, bermain

dengan cucu.

a. Saat Sakit

1) Kemampuan perawatan diri: Klien tidak mampu melakukan kegiatan

perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Aktivitas 0 1 2 3 4

Makan

Mandi

Berpakaian

Toileting

Tingkat mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Kemampuan ROM

Berjalan

Keterangan:

0 = Mandiri

1 = Dibantu sebagian

2 = Perlu bantuan orang lain

3 = Perlu bantuan orang lain dan alat

4 = Tergantung/tidak mampu

2) Kesulitan dalam aktivitas : klien mengatakan tidak bisa melakukan

kegiatan seperti makan, minum, mengambil barang dengan

menggunakan tangan kanan karena terasa nyeri. Aktivitas klien

Page 11: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 11 of 58

seperti toileting, berpakaian dibantu sebagian oleh orang lain. Dan

jika berjalan klien menggunakan tiang infus sebagai penyangga.

Skala pemenuhan kebutuhan 3 (rentang 0-4).

0 = mandiri penuh

1 = memerlukan alat bantu.

2 = memerlukan bantuan dari orang lain untuk bantuan, pengawasan,

dan pengajaran.

3 = membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat Bantu.

4 = ketergantungan; tidak berpartisipasi dalam aktivitas.

6. Kebutuhan Seksualitas

Klien memiliki 6 orang anak, klien sudah tidak menggunakan KB hormonal

sejak 12 tahun yang lalu

7. Kebutuhan Psikososial

a. Stress dan Koping

Klien mengatakan takut dan stress menghadapi operasi bahunya. Klien

merasa cemas jika memikirkan tentang operasi yang akan dihadapinya.

Klien mengatakan untuk mengurangi rasa takutnya klien berdzikir agar

hatinya tenang.

Skala HARS (Hamilton Anxiety Rathung Scale)

Karakteristik Penilaian Kecemasan Nilai

0 1 2 3 4

Perasaan cemas, firasat buruk, takut akan

pikiran sendiri, mudah tersinggung

Ketegangan: merasa tegang, gelisah, gemetar,

mudah terganggu dan lesu

Ketakutan: takut terhadap gelap, terhadap orang

asing, bila tinggal sendiri dan takut pada

binatang besar

Gangguan tidur: sukar memulai tidur,

terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas

Page 12: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 12 of 58

dan mimpi buruk

Gangguan kecerdasan: penurunan daya ingat,

mudah lupa dan sulit konsentrasi

Perasaan depresi: hilangnya minat,

berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih,

perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari

Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk,

penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta

merasa lemah

Gejala kardiovaskuler: takikardi, nyeri di dada,

denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang

sekejap

Gejala pernapasan: rasa tertekan di dada,

perasaan tercekik, sering menarik napas

panjang dan merasa napas pendek

Gejal gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi,

berat badan menurun, mual, muntah, nyeri

lambung sebelum dan sesudah mkan, perasaan

panas di perut

Gejala urogenital: sering kencing, tidak dapat

menahan kencing, aminorea, ereksi lemah atau

impotensi

Gejala vegetatif: mulut kering, mudah

berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri,

pusing atau sakit kepala

Perilaku sewaktu wawancara: gelisah, jari-jari

gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka

tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek

dan cepat.

Keterangan:

Page 13: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 13 of 58

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = Satu dari gejala yang ada

2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada

3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada

4 = sangat berat semua gejala ada

Berdasarkan skala HARS, total skor kecemasan pasien adalah 7

(kecemasan ringan).

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan

item 1- 14 dengan hasil:

a. Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.

b. Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.

c. Skur 15 – 27 = kecemasan sedang.

d. Skor lebih dari 27 = kecemasan berat

b. Konsep Diri

1) Gambaran Diri : klien mengatakan fungsi tubuhnya kurang

sempurna karena klien tidak dapat menggunakan tangan kanannya

yang merupakan tangan dominan untuk melakukan aktivitas.

2) Ideal Diri : klien mengatakan bahwa klien adalah seorang yang ulet,

tidak suka berpangku tangan di rumah.

3) Identitas Diri : klien mengatakan bahwa dia merupakan seorang ibu

rumah tangga yang memiliki 6 orang anak yang beker

4) Harga Diri : klien mengatakan bahwa semenjak klien mengalami

patah tulang di klavikula klien merasa telah merepotkan anak-anak

dan keluarganya karena aktivitas klien harus di bantu oleh orang

lain.

5) Peran : klien merasa sudah berperan baik sebagai ibu rumah tangga

dalam membesarkan anak-anaknya dan mengurus keluarganya.

8. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman

a. Pre Operasi

Page 14: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 14 of 58

Klien mengatakan merasa nyaman berada di kamar yang ditempatinya. klien

mengatakan nyeri pada bahu kanannya, dengan skala nyeri 8 (nyeri berat).

nyeri tersebut menjalar sampai ke punggung dan leher

b. Post Operasi (tanggal 16 April 2013, jam 09.00)

1) P : Timbulnya nyeri pada bahu sebelah kanan karena 1 hari yang lalu

klien melakukan operasi pada bahu kanannya.

2) Q : klien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan, nyeri yang

dirasakan terasa tajam, nyeri yang dirasakan berlangsung secara

terus-menerus.

3) R : bahu kanan.

4) S : skala nyeri yang dialami klien adalah 8 (nyeri berat) dengan

rentang 0-10.

5) T : klien mengatakan nyeri timbul secara terus-menerus baik ketika

duduk maupun tidur.

9. Kebutuhan Spiritual

a. Sebelum sakit : klien melakukan sholat 5 waktu

b. Saat sakit : klien berusaha tetap melakukan sholat 5 waktu walaupun

dalam kondisi berbaring.

10. Kebutuhan Higiene

a. Sebelum sakit:

1) Mandi : 2x/hari

2) Keramas : 1x/hari

3) Ganti pakaian : 2x/hari

4) Sikat gigi : 3x/hari

5) Memotong kuku : 1x/minggu

b. Saat sakit

1) Mandi : 1x/hari

2) Keramas : Tidak pernah

3) Ganti pakaian : 1x/hari

4) Sikat gigi : 1x/hari

5) Memotong kuku : Tidak pernah

Page 15: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 15 of 58

11. Kebutuhan Istirahat dan Tidur

a. Sebelum sakit

1) Waktu tidur (jam) : 22.00 WIB

2) Waktu bangun : 04.30 WIB

3) Masalah tidur : Tidak Ada

4) Hal – hal yang mempermudah tidur : setelah melakukan banyak

sekali aktivitas yang melelahkan.

5) Hal – hal yang mempermudah bangun : Kenginan untuk BAK dan

ketika udara terasa panas.

b. Saat Sakit

1) Waktu tidur (jam) : 22.00 WIB

2) Waktu bangun : 05.30 WIB

3) Masalah tidur : adanya suara gaduh ketika di rumah sakit.

4) Hal–hal yang mempermudah tidur : ketika suasana rumah sakit

tenang.

5) Hal–hal yang mempermudah bangun : Suara gaduh dan ketika ada

perawat yang memberikan obat.

6) Masalah tidur : ( √ ) Sering terbangun ( ) Insomnia

12. Kebutuhan Aktualisasi Diri

a. Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien dapat mengaktualisasikan

kemampuan dirinya seperti mengurus urusan rumah tangga.

b. Saat sakit : klien mengatakan bahwa ketika di rumah sakit klien hanya

berdiam diri, tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.

13. Kebutuhan Rekreasi

a. Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien jarang berekreasi, salah

satu hiburan klien adalah bermain dengan cucunya.

b. Saat sakit : klien mengatakan merasa bosan, salah satu hiburannya

adalah dengan mengobrol dengan anak-anaknya.

14. Kebutuhan Belajar

Page 16: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 16 of 58

a. Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa klien sedikit mengetahui

tentang penyakit yang dideritanya tetapi masih bingung bagaimana cara

mengatasi nyeri pada bahunya

b. Saat sakit : klien mengatakan bahwa klien sering bertanya kepada

perawat dan dokter tentang kondisi kesehatannya.

I. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis

Pemeriksaan

Tgl Hasil Nilai

Normal

Kesan

(meningkat/

menurun)

Rasional

Kimia

Klinik

Ureum

Creatinin

SGOT

SGPT

08-

04-

2013

39,1

mg/dl

1,5

mg/dl

15 u/L

14 u/L

15,0-43,0

0,6-0,9

<31

<31

Normal

Tinggi

Normal

Normal

Tidak ada

gangguan

pada fungsi

ginjal

Ginjal

mengalami

gangguan

dalam sekresi

protein

Tidak ada

kerusakan

pada hati dan

jantung.

Tidak ada

kerusakan

pada hati dan

jantung

Hematologi 08-

Page 17: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 17 of 58

Hemoglobin

Hematokrit

Jumlah

Leukosit

03-

2013

11,8

g/dl

35,80 %

8,7/uL

12,0-16,0

37-47

4,8-10,8

Turun

Turun

Normal

Oksigen di

dalam darah

tidak sesuai

kebutuhan,

disebabkan

klien

mengalamai

perdarahan

yang

disebabkan

oleh fraktur

klavikula.

Perbandingan

yang tidak

seimbang

antara

konsentrasi

sel darah

merah, sel

darah putih

dan

trombosit di

dalam

volume

darah.

Tidak ada

infeksi yang

terjadi di

dalam tubuh

Page 18: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 18 of 58

Jumlah

trombosit

320x

10^3/uL

150-400 Normal Tidak ada

perdarahan

lain yang

terjadi di

dalam tubuh

2. Pemeriksaan GDS

Tanggal Jam Hasil Kesan Nilai

Normal

Terapi/insulin

10 April

2013

14.00

18.00

20.00

22.00

429 mg/dl

75 mg/dl

166 mg/dl

140 mg/dl

Naik

Normal

Naik

Naik

70-115

mg/dl

20 unit

Infus Dextros

5%

-

-

11 April

2013

02.00

06.00

10.00

14.00

18.00

22.00

125 mg/dl

211 mg/dl

365 mg/dl

251 mg/dl

234 mg/dl

277 mg/dl

Naik

Naik

Naik

Naik

Naik

Naik

-

-

16 unit

8 unit

4 unit

8 unit

12 April

2013

02.00

06.00

10.00

14.00

18.00

22.00

105 mg/dl

118 mg/dl

167 mg/dl

188 mg/dl

178 mg/dl

193 mg/dl

Normal

Naik

Naik

Naik

Naik

Naik

-

-

-

-

-

-

13 April

2013

02.00

06.00

12.00

18.00

178 mg/dl

188 mg/dl

152 mg/dl

179 mg/dl

Naik

Naik

Naik

Naik

-

-

-

-

14 April 06.00 192 mg/dl Naik -

Page 19: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 19 of 58

2013 12.00

16.00

24.00

168 mg/dl

269 mg/dl

189 mg/dl

Naik

Naik

Naik

-

8 unit

-

15 April

2013

06.00 165 mg/dl Naik -

16 April

2013

06.00 185 mg/dl Naik -

3. Rontgen Thorax

Kesan: Closed Fraktur Clavicula Dextra

J. Terapi

Jenis

Terapi

Dosis Rute Indikasi

& cara kerja

Kontra

indikasi

Efek samping Peran

perawat

Infus RL 20

tpm/ 8

jam

intravena Indikasi:

mengembalikan

keseimbangan

elektrolit pada

keadaan

dehidrasi dan

syok

hipovolemik.

Ringer laktat

hipernatremia,

kelainan ginjal,

kerusakan sel

hati, asidosis

laktat.

Menyebabkan

hiperkloremia

dan asidosis

metabolik

karena akan

menyebabkan

penumpukan

asam laktat

yang tinggi

Page 20: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 20 of 58

menjadi kurang

disukai karena

menyebabkan

hiperkloremia

dan asidosis

metabolik,

karena akan

menyebabkan

penumpukan

asam laktat yang

tinggi akibat

metabolisme

anaerob.

Cara Kerja:

Keunggulan

terpenting dari

larutan Ringer

Laktat adalah

komposisi

elektrolit dan

konsentrasinya

yang sangat

serupa dengan

yang dikandung

cairan

ekstraseluler.

Natrium

merupakan

kation utama

dari plasma

darah dan

akibat

metabolisme

anaerob

Page 21: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 21 of 58

menentukan

tekanan

osmotik. Klorida

merupakan

anion utama di

plasma darah.

Kalium

merupakan

kation

terpenting di

intraseluler dan

berfungsi untuk

konduksi saraf

dan otot.

Elektrolit-

elektrolit ini

dibutuhkan

untuk

menggantikan

kehilangan

cairan pada

dehidrasi dan

syok

hipovolemik

termasuk syok

perdarahan.

Herbeser 150

mg/24

jam

intravena Indikasi:

Takhiaritmia

supraventrikular

, penanganan

peningkatan

Blok SA, blok

AV (atrio-

ventrikular)

derajat II atau

III, wanita

Pusing, lelah,

sakit kepala,

kemerahan

pada wajah,

ruam kulit,

Page 22: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 22 of 58

tekanan darah

yang tidak

normal selama

operasi,

hipertensi dalam

keadaan darurat

Cara Kerja:

Mendepresi

fungsi nodus SA

dan AV, juga

vasodilatasi

arteri dan

arteriol koroser

derta perifer,

dengan

demikian akan

menurunkan

denyut jantung

dan

kontraktilitas

otot jantung,

sehingga terjadi

keseimbangan

antara

persendian dan

pemakaian

oksigen

iskhemik

jantung.

hamil gangguan

lambung usus,

susah buang

air besar,

bradikardia,

blok AV,

peningkatan

GOT, GPT

Amlodipin 1x10

mg

oral Indikasi:

Hipertensi,

Syok

kardiogenik,

Nyeri perut,

mual,

Page 23: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 23 of 58

pencegahan

nyeri dada

akibat kelainan

jantung (angina)

Cara Kerja:

Amlodipine

merupakan

antagonis

kalsium

golongan

dihidropiridin

(antagonis ion

kalsium) yang

menghambat

influks

(masuknya) ion

kalsium melalui

membran ke

dalam otot polos

vaskuer dan otot

jantung

sehingga

mempengaruhi

kontraksi otot

polos vaskuler

dan otot jantung.

Efek

antihipertensi

amlodipine

adalah dengan

bekerja

penyempitan

aorta yang

signifikan,

porfiria akut,

menyusui

berdebar,

bengkak, sakit

kepala,

gangguan

tidurm rasa

lelah, mulut

kering,

gangguan

pengecapan,

sesak, tremor,

kesemutan

Page 24: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 24 of 58

langsung

sebagai

vasodilator

arteri perifer

yang dapat

menyebabkan

penurunan

resistensi

vaskular serta

penurunan

tekanan darah.

Efek antiangina

amlodipine

adalah melalui

dilatasi arteriol

perifer sehingga

dapat

menurunkan

resistensi perifer

total (afterload).

Valsartran 1x80

mg

oral Indikasi:

Hipertensi

Cara Kerja:

Valsartan

kelompok obat

yang disebut

angiotensin II

receptor

antagonists.

Valsartan

menjaga

Wanita hamil,

kerusakan hati,

sirosis,

penyumbatan

kandung

empedu

Sakit kepala,

pusing, infeksi

virus, infeksi

saluran

pernapasan

bagian atas,

batuk, diare,

lemah, rinitis,

sinusitis, nyeri

punggung,

nyeri pada

Page 25: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 25 of 58

pembuluh darah

dari

penyempitan,

yang

mengurangi

tekanan darah

dan

meningkatkan

aliran darah.

perut, mual,

faringitis, nyeri

sendi.

Captopril 3x25

mg

Oral Indikasi:

Untuk hipertensi

berat hingga

sedang,

kombinasi

dengan tiazida

memberikan

efek aditif,

sedangkan

kombinasi

dengan beta

bloker

memberikan

efek yang

kurang aditif.

Untuk gagal

jantung yang

tidak cukup

responsif atau

tidak dapat

dikontrol

dengan diuretik

Hipersensitif

terhadap

kaptopril dan

obat-obat ACE

inhibitor

lainnya.

Kaptopril

menimbulkan

proteinuria

lebih dari 1 g

sehari pada

0,5% penderita

dan pada 1,2%

penderita

dengan

penyakit

ginjal. Dapat

tejadi

sindroma

nefrotik serta

membran

glomerulopati

pada penderita

hipertensi.

Karena

proteinuria

umumnya

terjadi dalam

Page 26: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 26 of 58

dan digitalis,

dalam hal ini

pemberian

kaptopril

diberikan

bersama diuretik

dan digitalis.

Cara Kerja:

Kaptopril

merupakan obat

antihipertensi

dan efekif dalam

penanganan

gagal jantung

dengan cara

supresi sistem

renin

angiotensin

aldosteron.

Renin adalah

enzim yang

dihasilkan ginjal

dan bekerja pada

globulin plasma

untuk

memproduksi

angiotensin I

yang besifat

inaktif.

"Angiotensin

Converting

waktu 8 bulan

pengobatan

maka penderita

sebaiknya

melakukan

pemeriksaan

protein urin

sebelum dan

setiap bulan

selama 8 bulan

pertama

pengobatan.

Neutropenia/ag

ranulositosis

terjadi kira-

kira 0,4 %

penderita. Efek

samping ini

terutama

terjadi pada

penderita

dengan

gangguan

fungsi ginjal.

Neutropenia

ini muncul

dalam 1 - 3

bulan

pengobatan,

pengobatan

agar dihentkan

Page 27: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 27 of 58

Enzyme"

(ACE), akan

merubah

angiotensin I

menjadi

angiotensin Il

yang besifat

aktif dan

merupakan

vasokonstriktor

endogen serta

dapat

menstimulasi

sintesa dan

sekresi

aldosteron

dalam korteks

adrenal.

Peningkatan

sekresi

aldosteron akan

mengakibatkan

ginjal meretensi

natrium dan

cairan, serta

meretensi

kalium. Dalam

kerjanya,

kaptopril akan

menghambat

kerja ACE,

sebelum

penderita

terkena

penyakit

infeksi. Pada

penderita

dengan resiko

tinggi harus

dilakukan

hitung leukosit

sebelum

pengobatan,

setiap 2

minggu selama

3 bulan

pertama

pengobatan

dan secara

periodik. Pada

penderita yang

mengalami

tanda-tanda

infeksi akut

(demam,

faringitis)

pemberian

kaptopril harus

segera

dihentikan

karena

merupakan

Page 28: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 28 of 58

akibatnya

pembentukan

angiotensin ll

terhambat,

timbul

vasodilatasi,

penurunan

sekresi

aldosteron

sehingga ginjal

mensekresi

natrium dan

cairan serta

mensekresi

kalium. Keadaan

ini akan

menyebabkan

penurunan

tekanan darah

dan mengurangi

beban jantung,

baik 'afterload'

maupun 'pre-

load', sehingga

terjadi

peningkatan

kerja jantung.

Vasodilatasi

yang timbul

tidak

menimbulkan

petunjuk

adanya

neutropenia.

Hipotensi

dapat terjadi 1

- 1,5 jam

setelah dosis

pertama dan

beberapa dosis

berikutnya,

tapi biasanya

tidak

menimbulkan

gejala atau

hanya

menimbulkan

rasa pusing

yang ringan.

Tetapi bila

mengalami

kehilangan

cairan,

misalnya

akibat

pemberian

diuretik, diet

rendah garam,

dialisis,

muntah, diare,

dehidrasi maka

hipotensi

Page 29: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 29 of 58

reflek

takikardia.

tersebut

menjadi lebih

berat. Maka

pengobatan

dengan

kaptopril perlu

dilakukan

pengawasan

medik yang

ketat, terutama

pada penderita

gagal jantung

yang

umumnya

mempunyai

tensi yang

nomal atau

rendah.

Hipotensi berat

dapat diatasi

dengan infus

garam faal atau

dengan

menurunkan

dosis kaptopril

atau

diuretiknya.

Sering terjadi

ruam dan

pruritus,

kadang-kadang

Page 30: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 30 of 58

terjadi demam

dan eosinofilia.

Efek tersebut

biasanya

ringan dan

menghilang

beberapa hari

setelah dosis

diturunkan.

Teriadi

perubahan rasa

(taste

alteration),

yang biasanya

terjadi dalam 3

bulan pertama

dan

menghilang

meskipun obat

diteruskan.

Retensi kalium

ringan sering

terjadi,

terutama pada

penderita

gangguan

ginjal,

sehingga perlu

diuretik yang

meretensi

kalium seperti

Page 31: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 31 of 58

amilorida dan

pemberiannya

harus

dilakukan

dengan hati-

hati.

Clonidin 2x1

mg

Oral Indikasi:

Untuk

mengobati

tekanan darah

tinggi

(hipertensi).

Cara Kerja:

Clonidine

merupakan obat

jenis alpha

agonist.

Clonidine

menurunkan

tekanan darah

dengan cara

mengurangi

kadar kimia

tertentu dalam

darah. Hal ini

membuat

pembuluh darah

mengendur dan

jantung berdetak

dengan lebih

lambat dan

Sick sinus

syndrome.

Pemblokan

atrio

ventrikular

stadium 2 atau

3.

- Efek CNS

(keadaan

mengantuk,

kepeningan,

sakit kepala,

depresi,

kecemasan,

kelelahan,

gangguan

tidur,

impotensi);

Efek GI (mulut

kering,

konstipasi,

mabuk,

anoreksia);

Efek GU (sulit

buang air

kecil,

incontinece);

Efek CV

(hipotensi

ortostatik,

penyimpanan

cairan).

Page 32: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 32 of 58

mudah. Obat ini

dapat digunakan

bersamaan

dengan obat

tekanan darah

lainnya.

- Efek lainnya

yang tidak

umum:

Bradycardia,

gangguan

ECG, gagal

jantung,

halusinasi, dan

lain-lain.

Ceftriaxone 2x1

mg

Intravena Indikasi:

Untuk infeksi-

infeksi berat dan

yang disebabkan

oleh kuman-

kuman gram

positif maupun

gram negatif

yang resisten

terhadap

antibiotika lain :

-Infeksi saluran

pernafasan

-Infeksi saluran

kemih

-Infeksi

gonoreal

- Septisemia

bakteri

-Infeksi tulang

dan jaringan

-Infeksi kulit.

Hipersensitif

terhadap

cephalosporin

dan penicillin

(sebagai reaksi

alergi silang)

Gangguan

pencernaan

diare, mual,

muntah,

stomatiti.

Reaksi kulit:

dermatitis,

pruritus,

urtikaria,

edema, eritema

multiforme,

dan reaksi

anafilaktik.

Hematologi:

eosinofil,

anemia

hemolitik,

trombositosis,

leukopenia,

granulositopen

ia.Gangguan

sistem saraf

Page 33: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 33 of 58

Cara Kerja:

Ceftriaxone

merupakan

golongan

sefalosporin

yang

mempunyai

spektrum luas

dengan waktu

paruh eliminasi

8 jam. Efektif

terhadap

mikroorganisme

gram positif dan

gram negatif.

Ceftriaxone juga

sangat stabil

terhadap enzim

beta laktamase

yang dihasilkan

oleh bakteri.

pusat: sakit

kepala. Efek

samping lokal:

iritasi akibat

dari

peradangan

dan nyeri pada

tempat yang

diinjeksi.Gang

guan fungsi

ginjal: untuk

sementara

terjadi

peningkatan

BUN.Ganggua

n fungsi hati:

untuk

sementara

terjadi

peningkatan

SGOT dan

SGPT

Ketorolac 3x30

mg

intravena Indikasi:

Ketorolac

diindikasikan

untuk

penatalaksanaan

jangka pendek

terhadap nyeri

akut sedang

sampai berat

Pasien dengan

ulkus peptik

aktif,

pendarahan

saluran cerna

atau perforasi,

atau adanya

riwayat

kondisi

-Endema

-Pruritus

-Ruam kulit

-Mual

-Dispepsia

-Nyeri

gastrointestinal

-Diare

-Konstipasi

Page 34: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 34 of 58

setelah prosedur

bedah. Durasi

total Ketorolac

tidak boleh lebih

dari lima hari.

Ketorolac secara

parenteral

dianjurkan

diberikan segera

setelah operasi.

Harus diganti ke

analgesik

alternatif

sesegera

mungkin,

asalkan terapi

Ketorolac tidak

melebihi 5 hari.

Ketorolac tidak

dianjurkan

untuk digunakan

sebagai obat

prabedah

obstetri atau

untuk analgesia

obstetri karena

belum diadakan

penelitian yang

adekuat

mengenai hal ini

dan karena

tersebut,

ganguan fungsi

ginjal tahap

lanjut,

pendarah

serebrovaskula

r, dehidrasi

atau

hipovolumia,

diathesis

hemoragik,

hemostatis

inkomplit, dan

pasien dengan

resiko

pendarahan

tinggi.

Penderita

dengan riwayat

asma.

Hipersensitiv

terhadap

ketorolac,

Aspirin dan

NSAID lain.

Kombinasi

dengan

NSAID lain

atau

probenecid.

Tidak boleh

-Fatulens

-Rasa penuh di

abdomen

-Muntah

-Stomatitis

-Purpur

-Nyeri kepala

-Mengantuk

-Pusing

-Berkeringat

Page 35: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 35 of 58

diketahui

mempunyai efek

menghambat

biosintesis

prostaglandin

atau kontraksi

rahim dan

sirkulasi fetus.

Cara Kerja:

Ketorolac

tromethamine

merupakan

suatu analgesik

non-narkotik.

Obat ini

merupakan obat

anti-inflamasi

nonsteroid yang

menunjukkan

aktivitas

antipiretik yang

lemah dan anti-

inflamasi.

Ketorolac

tromethamine

menghambat

sintesis

prostaglandin

dan dapat

dianggap

sebagai

digunakan

lebih dari 5

hari.

Page 36: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 36 of 58

analgesik yang

bekerja perifer

karena tidak

mempunyai efek

terhadap

reseptor opiat.

II. Analisa Data

No Hari/Tanggal Data Fokus Etiologi Masalah TTD

1 Rabu/ 10

April 2013

DS: Klien

mengatakan nyeri

pada bahu sebelah

kanan, klien

mengatakan nyeri

tersebut menjalar

sampai ke punggung

dan leher

DO: Terdapat

benjolan pada

klavikula sebelah

kanan dengan

diameter 3 cm, skala

nyeri 8 (rentang 0-

10), krepitasi (-),

nyeri gerak aktif (+),

nyeri gerak pasif (+),

nyeri tekan pada

klavikula sebelah

kanan, hasil rontgen:

close fraktur clavicula

dextra

Diskontinuitas

jaringan tulang

Nyeri

Page 37: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 37 of 58

2 Rabu/ 10

April 2013

DS: klien mengatakan

tidak bisa melakukan

kegiatan seperti

makan, minum,

mengambil barang

dengan menggunakan

tangan kanan karena

terasa nyeri. Klien

mengatakan aktivitas

klien seperti toileting,

berpakaian, harus

dibantu oleh orang

lain

DO: skala nyeri 8

(rentang 0-10),

tangan kanan klien

susah untuk

digerakan, skala

pemenuhan

kebutuhan 3 (rentang

0-4), TTV: suhu:

35,8oC, RR:

20x/menit, HR:

80x/menit, TD:

200/100x/menit

ketidaknyamanan

Hambatan

mobilitas fisik

3 Rabu/ 10

April 2013

DS: klien mengatakan

takut menghadapi

operasi bahunya.

klien merasa cemas

jika memikirkan

tentang operasi yang

Krisis situasional Ansietas

Page 38: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 38 of 58

akan dihadapinya

DO: total skor

kecemasan

berdasarkan skala

HARS, adalah 7

(kecemasan ringan).

TTV: suhu: 35,8oC,

RR: 20x/menit, HR:

80x/menit, TD:

200/100x/menit

4 Selasa/ 16

April 2013

DS: klien mengatakan

telah melakukan

operasi pada tanggal

15 April 2013

DO: terdapat luka

jahitan bekas operasi

pada daerah

klavikula, GDS

terakhir tgl 16 April

2013 jam 06.00

adalah 185 mg/dl

Post insisi

pembedahan

Resiko infeksi

III. Diagnosa Keperawatan

1. Pre Operasi:

a. Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan tulang.

b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan

c. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional.

2. Post Operasi:

a. Resiko infeksi berhubungan dengan post insisi pembedahan.

Page 39: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 39 of 58

IV. Intervensi Keperawatan

No Hari/Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD

1. Rabu/ 10 April

2013

Nyeri berhubungan dengan

diskontinuitas jaringan

tulang.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x 24

jam, klien menunjukan nyeri

dapat berkurang atau hilang,

dengan kriteria hasil:

1) Pasien tampak tenang

2) Pasien melaporkan nyeri

berkurang atau hilang

3) Klien dapat beradaptasi

dengan nyeri.

Mandiri:

1) Lakukan pendekatan pada klien

dan keluarga.

2) Kaji tingkatan nyeri

3) Pertahahankan imobilisasi bagian

yang sakit dengan tirah baring.

4) Jelaskan prosedur sebelum

memulai setiap tindakan.

5) Dorong pasien untuk

mendiskusikan masalah

sehubungan dengan cedera.

6) Berikan tindakan nyaman seperti

pijatan punggung, perubahan

posisi.

7) Dorong pasien dalam

menggunakan teknik manajemen

nyeri, seperti relaksasi napas

Page 40: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 40 of 58

dalam, imajinasi visualisasi dan

sentuhan terapeutik.

Kolaborasi:

Kolaborasi pemberian analgesik sesuai

indikasi

2 Rabu/ 10 April

2013

Hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan

ketidaknyamanan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 x 24

jam, klien akan

menunjukkan tingkat

mobilitas optimal, dengan

kriteria hasil:

1) Melakukan pergerakkan

dan perpindahan.

2) Mempertahankan

mobilitas optimal yang

dapat di toleransi,

dengan karakteristik :

0 = mandiri penuh

1 = memerlukan alat

Mandiri:

1) Tentukan tingkat motivasi pasien

dalam melakukan aktivitas.

2) Ajarkan dan pantau pasien dalam

hal penggunaan alat bantu.

3) Ajarkan dan dukung pasien dalam

latihan menggunakan ekstremitas

lain dalam beraktivitas

Kolaborasi:

Kolaborasi dengan ahli terapi fisik

atau okupasi.

Page 41: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 41 of 58

bantu.

2 = memerlukan

bantuan dari orang lain

untuk bantuan,

pengawasan, dan

pengajaran.

3 = membutuhkan

bantuan dari orang lain

dan alat Bantu.

4 = ketergantungan;

tidak berpartisipasi

dalam aktivitas.

3 Rabu/ 10 April

2013

Ansietas berhubungan

dengan krisis situasional.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 x 24

jam, maka diharapkan

kecemasan klien berkurang

dengan kriteria hasil:

1) Klien mampu

merencanakan strategi

Mandiri:

1) Observasi respon non verbal

(gelisah)

2) Ukur tanda-tanda vital

3) Dengarkan keluhan klien dengan

empati

4) Jelaskan informasi yang

Page 42: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 42 of 58

kopping yang sesuai

2) Mampu menggunakan

teknik relaksasi untuk

meredakan ansietas

3) Klien tampak rileks

4) TTV dalam keadaan

normal

diperlukan klien tentang

penyakitnya, perawatan dan

pengobatannya

5) Ajarkan klien tehnik relaksasi

(memejamkan mata, menarik nafas

panjang)

6) Anjurkan klien untuk istirahat dan

libatkan keluarga untuk memberi

dukungan

4 Selasa/16 April

2013

Resiko infeksi

berhubungan dengan post

insisi pembedahan.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 x 24

jam, maka infeksi tidak

terjadi / terkontrol, dengan

kriteria hasil:

1) Tidak ada tanda-tanda

infeksi seperti pus.

2) Luka bersih tidak

lembab dan tidak

kotor.

Mandiri:

1) Pantau tanda-tanda vital.

2) Lakukan perawatan luka dengan

teknik aseptik.

3) Lakukan perawatan terhadap

prosedur inpasif seperti infus,

drainase luka, dll.

Kolaborasi:

1) Jika ditemukan tanda infeksi

Page 43: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 43 of 58

3) Tanda-tanda vital

dalam batas normal

atau dapat ditoleransi.

kolaborasi untuk pemeriksaan

darah, seperti Hb dan leukosit.

2) Kolaborasi untuk pemberian

antibiotik.

V. Implementasi

No Hari/Tanggal Diagnosa Waktu Implementasi Respon TTD

1 Kamis/ 11 April

2013

Nyeri berhubungan

dengan diskontinuitas

jaringan tulang.

20.00

Mengkaji tingkatan nyeri

Mempertahankan

imobilisasi bagian yang

sakit dengan menyangga

bagian tangan yang sakit

menggunakan bantal

S: klien mengatakan

nyeri pada bahu sebelah

kanan dan menjalar

sampai ke pinggang dan

leher

O: skala nyeri 8 (nyeri

berat) dari rentang 0-10.

S: klien mengatakan

bahu kanan nyeri bila

digerakan dan klien

mengatakan nyaman

ketika diberi penyangga.

Page 44: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 44 of 58

20.30

05.30

Mendorong pasien dalam

menggunakan teknik

manajemen nyeri, seperti

relaksasi napas dalam,

imajinasi visualisasi dan

sentuhan terapeutik.

Memberikan injeksi obat

ketorolac 1x30 mg dan obat

oral amlodipin 1x10 mg,

valsartran 1x80 mg dan

captopril 3x25 mg

O: klien terlihat nyaman

ketika diberi penyangga

S: klien mengatakan

dengan menggunakan

teknik manajemen nyeri,

nyeri sedikit berkurang

O: ekspresi wajah klien

terlihat tenang.

S: klien mengatakan

bersedia diberikan terapi

obat tersebut

O: injeksi masuk melalui

selang infus

2 Kamis/ 11 April

2013

Hambatan mobilitas

fisik berhubungan

dengan

ketidaknyamanan

06.00

Menentukan tingkat

motivasi klien dalam

melakukan aktivitas

S: klien mengatakan

ingin sekali bisa

beraktivitas secara bebas

seperti sedia kala

O: klien terlihat

kemampuan ekstremitas

Page 45: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 45 of 58

06.30

Mengajarkan dan

mendukung klien dalam

latihan menggunakan

ekstremitas lain dalam

pemenuhan kebutuhan

secara mandiri.

ata sebelah kanan

terbatas

S: Klien mengatakan

akan melatih tangan

kirinya untuk melakukan

aktivitas, seperti makan,

minum dan lain-lain

O: klien terlihat berusaha

melatih tangan kirinya

untuk makan. Skala

pemenuhan kebutuhan 3.

3 Kamis/ 11 April

2013

Ansietas berhubungan

dengan krisis

situasional.

07.00 Mengobservasi respon non

verbal klien

Mengukur tanda-tanda vital

S: -

O: klien terlihat gelisah

ketika membicarakan

tentang tindakan operasi

S: klien bersedia diukur

tanda-tanda vitalnya

O: TD: 180/90 mmHg,

HR: 68x/menit, RR:

Page 46: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 46 of 58

Mengajarkan klien tehnik

relaksasi (memejamkan

mata, menarik napas

panjang)

Mengkaji skala kecemasan

klien

22x/menit, Suhu: 36,4oC

S: klien mengatakan

nyaman melakukan

teknik relaksasi

O: wajah klien terlihat

tenang

S: klien mengatakan

cemas

O: wajah klien terlihat

gelisah, skala kecemsan

HARS 7 (ringan)

4 Jumat/ 12 April

2013

Nyeri berhubungan

dengan diskontinuitas

jaringan tulang.

20.00

Mengkaji tingkat nyeri

klien

Mempertahankan

imobilisasi bagian yang

sakit dan melatih bagian

S: klien mengatakan

bahu kanan masih terasa

nyeri

O: skala nyeri 7 (nyeri

berat) dari rentang 0-10

S: klien mengatakan

sudah melatih tangan

kirinya untuk melakukan

Page 47: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 47 of 58

20.30

05.30

ekstremitas kiri untuk

aktivitas ringan seperti

makan, minum, dan lain-

lain

Melakukan manajemen

nyeri, seperti relaksasi

napas dalam, imajinasi

visualisasi dan sentuhan

terapeutik.

Memberikan injeksi

ketorolac 1x30 mg, dan

obat oral amlodipin 1x10

mg, valsartran 1x80 mg dan

captopril 1x25 mg

aktivitas ringan.

O: klien terlihat ketika

minum menggunakan

tangan kiri

S: klien mengatakan

nyeri sedikit teralihkan

O: wajah klien sedikit

rileks

S: klien mengatakan

bersedia diberikan terapi

tersebut

O: injeksi masuk melalui

selang infus

5 Jumat/12 April

2013

Ansietas berhubungan

dengan krisis

situasional

06.00 Mengkaji tingkat

kecemasan klien dan TTV

klien

S: klien mengatakan

cemas

O: wajah klien terlihat

gelisah, skala kecemasan

HARS 7 (ringan), TD:

Page 48: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 48 of 58

Mendengarkan keluhan

klien dengan empati

Menjelaskan informasi

yang diperlukan klien

tentang penyakitnya,

perawatan dan

pengobatannya

Melatih penggunaan teknik

relaksasi (memejamkan

mata, menarik napas

panjang)

150/90 mmHg, HR:

75x/menit, RR:

22x/menit, Suhu: 36oC

S: klien menceritakan

kecemasannya terhadap

rencana tindakan operasi

O: -

S: klien mengatakan

paham tentang informasi

yang dijelaskan klien

O: klien dapat

mengulang informasi

yang dijelaskan oleh

perawat

S: klien mengatakan

nyaman dengan

menggunakan teknik

relaksasi

O: wajah klien terlihat

Page 49: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 49 of 58

tenang dan rileks

6 Minggu/ 14

April 2013

Nyeri berhubungan

dengan diskontinuitas

jaringan tulang

09.00

12.30

Mengkaji skala nyeri klien

Melakukan manajemen

nyeri, seperti relaksasi

napas dalam, imajinasi

visualisasi dan sentuhan

terapeutik.

Memberikan injeksi yang

sesuai: ketorolac 1x30 mg

dan obat oral captopril 1x25

mg

S: klien mengatakan

bahu kanan masih terasa

nyeri seperti kemarin

O: skala nyeri 7 (nyeri

berat) dari rentang 0-10

S: klien mengatakan

nyeri sedikit teralihkan

dengan manajemen nyeri

O: wajah klien sedikit

rileks

S: klien mengatakan

bersedia diberikan terapi

tersebut

O: injeksi masuk melalui

selang infus

7 Minggu/14

April 2013

Hambatan mobilitas

fisik berhubungan

dengan

13.00 Melatih klien menggunakan

tangan kiri dalam

beraktivitas

S: klien mengatakan

sudah cukup terbiasa

menggunakan tangan kiri

Page 50: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 50 of 58

ketidaknyamanan

Mengkaji skala pemenuhan

kebutuhan klien

dalam beraktivitas

O: klien terlihat sudah

beraktivitas dengan

tangan kiri

S: klien mengatakan

hanya sedikit-sedikit

dibantu keluarga dalam

berjalan

O: skala kebutuhan klien

adalah 2 (memerlukan

bantuan dari orang lain

untuk bantuan,

pengawasan, dan

pengajaran).

8 Minggu/ 14

April 2013

Ansietas berhubungan

dengan krisis

situasional.

13.30 Mengkaji tingkat

kecemasan klien dan TTV

klien

S: klien mengatakan

cemas berkurang dan

siap untuk menjalankan

operasi

O: skala kecemasan

Page 51: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 51 of 58

Memberikan teknik

relaksasi

HARS adalah 6 (tidak

ada kecemasan), TD:

150/90 mmHg, HR:

70x/menit, RR:

24x/menit, Suhu: 36oC

S: klien mengatakan

nyaman dengan

pemberian teknik

relaksasi

O: wajah klien terlihat

rileks.

9 Selasa/16 April

2013

Resiko infeksi

berhubungan dengan

post insisi pembedahan.

09.00 Memonitor tanda-tanda

vital.

Melakukan perawatan luka

dengan teknik aseptik.

S: klien bersedia

dilakukan pemeriksaan

TTV

O: TD: 160/90 mmHg,

HR: 75x/menit, RR:

24x/menit, Suhu: 36,8oC

S: klien mengatakan

bersedia dilakukan

Page 52: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 52 of 58

perawatan luka, klien

mengatakan pada bekas

jahitan terasa nyeri

O: luka klien bersih,

tidak ada pus, tidak ada

tanda-tanda infeksi

10 Selasa/16April

2013

Nyeri berhubungan

dengan diskontinuitas

jaringan tulang

11.00

12.30

Mengkaji skala nyeri klien

Melakukan manajemen

nyeri

Memberikan terapi yang

S: Klien mengatakan

nyeri pada bahu

kanannya sudah tidak

begitu mengganggu

O: skala kecemasan nyeri

6 (nyeri sedang)

S: klien mengatakan

nyeri sedikit teralihkan

dengan manajemen nyeri

O: wajah klien sedikit

rileks

S: klien mengatakan

bersedia diberikan terapi

Page 53: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 53 of 58

sesuai: injeksi ketorolac

1x30 mg, ceftriaxon 1x1mg,

per oral amlodipin 1x10 mg

dan captopril 1x1mg

tersebut

O: injeksi masuk melalui

selang infus

VI. Evaluasi

No Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD

1 Kamis/ 11 April

2013

Nyeri berhubungan dengan

diskontinuitas jaringan tulang

S: klien mengatkan nyeri pada bahu kanan dan menjalar

sampai ke pinggang dan leher, klien mengatakan nyaman

ketika bahu kanan di beri penyangga

O: skala nyeri 8 (nyeri berat) dari rentang nilai 0-10

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Kaji tingkat nyeri

- Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit

- Lakukan manajemen nyeri

- Kolaborasi: berikan terapi yang sesuai

2 Kamis/ 11 April

2013

Hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan

S: klien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas

menggunakan tangan kanan, klien mengatakan akan berlatih

Page 54: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 54 of 58

ketidaknyamanan menggunakan tangan kiri untuk beraktivitas seperti makan,

minum dan lain-lain

O: skala pemenuhan kebutuhan 3

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Latih klien menggunakan tangan kiri dalam

beraktivitas

- Kaji skala kebutuhan

3 Kamis/11 April

2013

Ansietas berhubungan dengan

krisis situasional.

S: klien mengatakan cemas ketika memikirkan tentang

operasi, klien mengatakan ketika dilakukan relaksasi klien

sedikit tenang

O: skala kecemasan HARS 7 (cemas ringan), TD: 180/90

mmHg, HR: 68x/menit, RR: 22x/menit, Suhu: 36,4oC

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Kaji tingkat kecemasan klien

- Dengarkan keluhan klien dengan empati

- Jelaskan informasi yang diperlukan klien tentang

penyakitnya, perawatan dan pengobatannya

Page 55: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 55 of 58

- Latih penggunaan teknik relaksasi

4 Jumat/ 12 April

2013

Nyeri berhubungan dengan

diskontinuitas jaringan tulang

S: klien mengatakan nyeri sedikit berkurang, klien

mengatakan dengan relaksasi, nyeri klien sedikit berkurang.

O: skala nyeri berkurang 1 nilai menjadi 7 (nyeri berat) dari

rentang 0-10

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan Intervensi

- Kaji skala nyeri

- Lakukan manajemen nyeri

- Kolaborasi: berikan terapi analgesik yang sesuai

5 Jumat/12 April

2013

Ansietas berhubungan dengan

krisis situasional

S: klien mengatakan cemas ketika memikirkan tentang

operasi, klien mengatakan nyaman ketika dilakukan

relaksasi

O: skala kecemasan HARS 7 (cemas ringan), TD: 150/90

mmHg, HR: 75x/menit, RR: 22x/menit, Suhu: 36oC

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Kaji tingkat kecemasan klien

- Latih penggunaan teknik relaksasi

Page 56: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 56 of 58

6 Minggu/ 14 April

2013

Nyeri berhubungan dengan

diskontinuitas jaringan tulang

S: klien mengatakan bahu kanan masih terasa nyeri. Klien

mengatakan dengan relaksasi nyeri, klien merasa nyaman.

O: skala nyeri 7 ( nyeri berat)

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjukan intervensi

- Kaji skala nyeri

- Lakukan manajemen nyeri

- Kolaborasi: berikan terapi analgesik yang sesuai

7 Minggu/ 14 April

2013

Hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan

ketidaknyamanan

S: klien mengatakan sudah cukup terbiasa menggunakan

tangan kiri untuk beraktivitas. Klien mengatakan hanya

sedikit memerluka bantuan keluarga untuk berjalan.

O: skala pemenuhan kebutuhan 2 (memerlukan bantuan dari

orang lain untuk bantuan, pengawasan, dan pengajaran).

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi

8 Minggu/ 14 April

2013

Ansietas berhubungan dengan

krisis situasional.

S: klien mengatakan kecemasan berkurang dan siap

menjalankan tindakan operasi

O: skala kecemasan HARS adalah 6 (tidak ada kecemasan),

TD: 150/90 mmHg, HR: 70x/menit, RR: 24x/menit, Suhu:

Page 57: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 57 of 58

36oC

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi

- Libatkan keluarga dalam memberi dukungan

9 Selasa/16 April

2013

Resiko infeksi berhubungan dengan

post insisi pembedahan

S: klien mengatakan pada bekas luka jahitan terasa nyeri

O: TD: 160/90 mmHg, HR: 75x/menit, RR: 24x/menit,

Suhu: 36,8oC, luka bekas operasi bersih, tidak ada pus dan

tanda-tanda infeksi

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

- Anjurkan melakukan perawatan mandiri di rumah

10 Selasa/16 April

2013

Nyeri berhubungan dengan

diskontinuitas jaringan tulang

S: klien mengatakan nyeri pada bahu kanannya sudah tidak

begitu mengganggu.

O: skala nyeri berkurang menjadi 6 (nyeri sedang)

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi

- Anjurkan melakukan menejemen nyeri secara

mandiri

- Libatkan keluarga dalam perawatan

Page 58: Laporan Asuhan Keperawatan Fraktur Klavikula

Page 58 of 58