30
PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO Acara : Analisa Daerah Aliran Sungai Nama : Muh Sukardi Hari/Tgl : SABTU/ 13 NOVEMBER 2008 Stb : D62107026 BAB III METODE KERJA III.1 Prosedur Kerja III.I.1. Problem set I Adapun hal-hal yang akan dikerjakan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan orde sungai dengan memberi warna yang sama pada orde yang sama 2. Menentukan jumlah segmen sungai 3. Menentukan Jumlah Sub DAS 4. Menentukan daerah sebaran aliran sungai tiap segmen 5. menghitung panjang dari setiap segmen. 6. Menghitung luasan tiap segmen 7. Memasukkan kedalam table data : No. Orde No. Segmen Panjang Segmen Luas Sungai 8. Menentukan panjang total 9. Menghitung rasio bifurkasi dengan rumus : Rbn = Nn / Nn + 1 dimana : Rbn = Rasio bifurkasi orde ke-n Nn = Jumlah segmen sungai ke-n Nn + 1 = Jumlah segmen sungai ke-n+1 8 Menghitung rasio bifurkasi rata – rata dengan rumus : Rb rata – rata = ( Rb 1 . N 1 ) +( Rb 2 . N 2 ) +( Rb 3 . N 3 ) N 1 + N 2 + N 3 9 Menghitung Panjang Sungai Tiap Orde :

Laporan Analisa Das 2010

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Analisa Das 2010

PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO

Acara : Analisa Daerah Aliran Sungai Nama : Muh Sukardi

Hari/Tgl : SABTU/ 13 NOVEMBER 2008 Stb : D62107026

BAB III

METODE KERJA

III.1 Prosedur Kerja

III.I.1. Problem set I

Adapun hal-hal yang akan dikerjakan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan orde sungai dengan memberi warna yang sama pada orde yang

sama

2. Menentukan jumlah segmen sungai

3. Menentukan Jumlah Sub DAS

4. Menentukan daerah sebaran aliran sungai tiap segmen

5. menghitung panjang dari setiap segmen.

6. Menghitung luasan tiap segmen

7. Memasukkan kedalam table data :

No. Orde No. Segmen Panjang Segmen Luas Sungai

8. Menentukan panjang total

9. Menghitung rasio bifurkasi dengan rumus :

Rbn = Nn / Nn + 1 dimana : Rbn = Rasio bifurkasi orde ke-n

Nn = Jumlah segmen sungai ke-n

Nn + 1 = Jumlah segmen sungai ke-n+1

8 Menghitung rasio bifurkasi rata – rata dengan rumus :

Rb rata – rata = ( Rb1 . N1 ) +( Rb2 . N2 ) +( Rb3 . N3 )

N1 + N2 + N3

9 Menghitung Panjang Sungai Tiap Orde :

Page 2: Laporan Analisa Das 2010

Psn = Kn . Sp Dimana Psn = Panjang Segmen orde ke – n

Kn = Total Panjang Sungai Orde ke – n

Sp = Skala Peta

10. Menghiung Panjang Sungai rata – rata dengan rumus :

Ln = Psn / Nn Dimana Ln= Panjang Sungai rata – rata

orde ke – n

Nn = Jumlah Segmen sungai Ke - n

11. Menghitung rasio panjang sungai dengan rumus :

Qn = Ln / Ln + 1 Dimana = Rasio Panjang Sungai orde Ke - n

12. Menghitung Panjang Sungai dari orde ke orde dengan rumus :

Pn = Ln + (Ln + 1) Dimana Pn = Panjang Sungai orde Ke - n

13. Menghitung panjang total segmen sungai keseluruhan :

M total = Ps1 + Ps2 + Ps3

14. Menghitung Rasio panjang sungai dari orde ke orde :

R1 = (Qn . Pn) + (Qn+1 . Pn+1)

15. Menghitung aspek luasan dari semua segmen sungai dengan menggunakan

bantuan kertas grafik yang kemudian diformulasikan dengan rumus.

16. Menghitung luasan tiap orde dengan rumus :

Ln = Total luas segmen orde ke-n

17. Menghitung luas total keseluruhan dengan rumus :

L total = L1 = L2 + L3 + …

19. Menghitung luas dari orde ke orde dengan rumus :

A1 = L1

A2 = L1 + L2

A3 = L1 + L2 + L3

20. Menghitung rasio luasan dengan rumus :

RA = Ln / An

21. Menghitung luasan rata – rata tiap orde dengan rumus :

An = Ln / Nn

22. Menghitung rasio luasan rata-rata dengan rumus :

Rn = Rb rata-rata / RA

23. Menghitung kerapatan DAS dengan rumus :

D = M total / L total

24. Menghitung frekuensi sungai dengan rumus :

F = Nn / L total

Page 3: Laporan Analisa Das 2010

III.I.2. Problem set 2

Dari gambar berikut, tentukanlah debit aliran sungai rata-rata dari suatu

sungai utama berikut ini.

Diketahui :

ha = 4 m hb = 6 m hc = 6 m

he = 6 m hf = 6 m hg = 6 m

hi = 8 m hd = 6 m hh = 8 m

Arah aliran sungai

tab = 14 Bad = 6 Keterangan :

tbc = 10 Bdg = 8 h = ketinggian

Bbe = 8 Bef = 6 t = waktu

Beh = 10 Bfi = 6 B = jarak horizontal

Sab = 10 m

Sbc = 14 m

1. Rata-rata ketinggian

h1 = ha + hc + hi 3

H2 = hb + hf + hj 3

Page 4: Laporan Analisa Das 2010

h = h1 + h2 + h3 + h4 (m) 4

2. Jarak horizontal

B = Ba +Bb + Bc + Bd (m) 4

3. Kecepatan aliran

V1 = Sab Tab

4. Kecepatan Aliran

Vn = Jarak H / waktu = Bn / Tn

V1 = B1 / Tab = S1 / T ab

V2 = S2 / Tbc

V3 = S3 / Tcd

V = V1 + V2 + V3 (m/s) 3

5. Debit Air

Q = A x V

Q = h . b . V

Dimana :

Q = Debit air ( m3/s )

A = Luas penampang ( m2 )

V = Kecepatan Aliran ( m/s )

H = Tinggi muka air pada titik tertentu ( m )

B = Jarak horizontal ( m )

Page 5: Laporan Analisa Das 2010

BAB IV

PEMBAHASAN

Problem Set 1

IV.1. Tabel Data

SubDas Orde Segmen Panjang Sungai

(m) Luas Sungai (m2)

I

I

1 2 8 7 525

875

450

300 810 110

2,5 90 122,5

5 10 13 14 500

750

150

225 640 302

,5 22,5 40

18 22 23 20 50 700

200

125 1440 289

0 722,5 160

20 27 31 30 25 250

725

600 22,5 122

,5 1822,5

902,5

41 40 39 35 50 300

250

450 10 122

,5 90 1755,5

33 45 44 48 500

550

470

875

1890,6 810 422

,5 1102,5

57 56 54 59 500

325 25 57

5 490 455,6

237,5 360

63 62 49 37 450

350

800

300

122,9

75,6

722,5

30,6

II

6 4 3 26 125

125

450

379 5,62 5,6

2 90 160

17 19 21 194 125

525

125 62,9 180

,6 3,6 2,5

38 36 34 32 175 75 27

5 850 3,02 256

0 50,6 490

29 43 53 55 250

150

475 25 90 105

,6 902,5 2,5

61 500 160

III 9 11 15 16 70

0 725

125

950

722,5 810 90 462

2,5

24 25 300

575 160 640

IV 42 46 52 47 30

0 50 675

450

140,6

30,6

1960

955,6

50 58 60 125

575 25 22,5 810 122

.5

II I

68 74 75 72 300

250

150

375 30,6 90 72,

6 302,5

105 130 129 127 125

375

375

500 10 250 225

,6 302,5

77 79 81 124 350

500

350

450 500 10 250 302

,5 85 84 122 120 17 37 75 60 16,2 22, 810 190

Page 6: Laporan Analisa Das 2010

5 5 0 0 5

87 116 117 114 775

550

250

450

902,5

18,2

16,9

12,1

113 111 108 106 450

575

300

550

180,6 202 180

,6 490

96 95 90 105 750

625

800

250

109,6 490 100

0 125,5

104 102 98 92 250

525

550

575

765,6 211 360 490

157 162 161 159 425

125

275

850

180,2 56 90 132

2,5

154 155 151 149 325

425

375

250

122,5

122,5 250 40

148 325 40

II

115 112 110 103 400

275

250

150 250 160 160 18,

22

964 83 73 71 250

675

250

175

81,25

302,5

122,5

62,5

70 128 126 275

250

600 90 122

,5 455,6

160 158 156 153 100

150

625

525 0,6 10 250 490

196 250 40

III

109 107 100 99 225

375

250

300 40 90 18,

6 160

97 93 91 89 100

200

125

300 5,6 15,

6 13,22

67,6

67 69 76 78 350

775

175

150

15,62

1102,5

22,5

621,5

IV

67 152 76 78 350

775

175

150 225 102 22,

5 62,5

80 125 82 123 225

1,625

575

325

122,5

15,62

140,2

62,5

11 86 119 88 500

550

1300

250 62,5 190

,2 15,62 22

118 198 1275

375 1210 62,

5

III I

132 133 65 135 325

675

400

300 22,5 302

,5 225,6

0,56

146 145 142 141 575

200

150

400 250 15,

6 15,6

50,6

139 166 170 169 600

400

125

300 160 160 15,

6 22,5

168 164 192 191 250

800

1600

1050 22,5 360 100

0 100

0

179 178 189 185 500

325

600

325 160 22,

5 250 15,6

184 186 187 175 20 40 75 65 40 40 15, 50

Page 7: Laporan Analisa Das 2010

0 0 0 6

173 875 250

II

131 144 167 165 75 600

125

250 15,6 160 15,

6 12,1

163 140 138 177 3100

125

1025

975 2000 15,

6 100

0 100

0

190 185 182 188 150 75 20

0 150 22,5 15,

6 22,5

15,6

III 181 180 176 174 57

5 200

450

225 50,6 15,

6 50,6

15,6

172 125 15,6

IV 197 64 134 136 20

0 350

400

225 40 100

0 40 15,6

143 171 193 650

1873

3450 40 116

,25 12250

IV.2. Perhitungan Data Tiap Sub-DAS

SUBDAS I

1. Aspek Linear

# Menghitung Rasio bifurkasi :

Rbn = Nn / N(n+1)

- Rb1 = N1 / N2 = 32 / 17 = 1.88

- Rb2 = N2 / N3 = 17 / 6 = 2.83

- Rb3 = N3 / N4 = 6 / 7 = 0.85

# Menghitung rasio bifurkasi rata – rata :

Rbn rata-rata = ( Rb1 x N1 ) + ( Rb2 x N2 ) + ( Rb3 x N3 )

N1 + N2 + N3 + N4

= ( 1,88 x 32 ) + ( 2,83 x 17 ) + ( 0,85 x 6 )

32 + 17 + 6 + 7

= 1,82

# Menghitung panjang sungai tiap orde :

Psn = Kn x Sp

Page 8: Laporan Analisa Das 2010

Ps1 = 10.870

Ps2 = 4.625

Ps3 = 3.375

Ps4 = 2.425

# Mengitung panjang sungai rata – rata :

Ln = Psn / Nn

L1 = 10.870 / 32 = 339,68

L2 = 4.625 / 17 = 272,05

L3 = 3.375 / 6 = 562,5

L4 = 2.425 / 7 = 346,42

# Menghitung rasio panjang sungai :

Qn = Ln / Ln+1

Q1 = L1 / L2 = 339,68 / 272,05 = 1,23

Q2 = L2 / L3 = 272,05 / 562,5 = 0,48

Q3 = L3 / L4 = 562,5 / 346,42 = 1,62

# Menghitung panjang sungai dari orde ke orde :

Pn = Ln +Ln+1

P1 = L1 + L2

= 339,68 + 272,05 = 611,73

P2 = L2 + L3

=272,05 + 562,5 = 834,55

P3 = L3 + L4

= 562,5 + 346,42 = 908,92

# Menghitung panjang total segmen sungai keseluruhan :

Mtotal = Ps1 + Ps2 + Ps3 + Ps4

= 10.870 + 4.625 + 3.375 + 2.425

Page 9: Laporan Analisa Das 2010

= 21.295

# Menghitung rasio panjang sungai dari orde ke orde :

Rl = ( Qn x Pn ) + ( Qn+1 x Pn+1 )

P1 + P2 + P3

= (1,23 x 611,73) + (0,48 x 834,55) + (1,62x 908,92)

611,73 + 834,55 + 908,92

= 752,42 + 400,58 + 1472

2355,2

= 1,11

2. Aspek Luasan

# Menghitung luas tiap segmen

L1 = 19.910,4

L2 = 4874,66

L3 = 7045

L4 = 3941,8

# Menghitung luas total keseluruhan :

Ltotal = L1 + L2 + L3 + L4

= 19.910,4 + 4874,66 + 7045 + 3941,8

= 35.771,86 m2

# Menghitung luasan dari orde 1 ke 2, 2 ke 3, .....dst :

A1 = 19.910,4

A2 = 19.910,4 + 4874,66 = 24.785,06

A3 = 24.785,06 + 7045 = 31.830,06

A4 = 31.830,06 + 3941,8 = 35.771,86

# Menghitung ratio luasan :

RA = Ln / An

Page 10: Laporan Analisa Das 2010

RA1 = 19.910,4 / 19.910,4 = 1

RA2 = 4874,66 / 24.785,06 = 1,967

RA3 = 7045 / 31.830,06 = 0,221

RA4 = 3941,8 / 35.771,86 = 0,110

# Menghitung luasan rata-rata :

A1 = 19.910,4 / 32 = 622,2

A2 = 4874,66 / 17 = 286,74

A3 = 7045 / 6 = 1174,17

A4 = 3941,8 / 7 = 563,11

# Menghitung ratio luasan rata-rata :

Rn = Rb rata-rata / RA

R1 = 1,82 / 1 = 1,82

R2 = 1,82 / 1,967 = 0,925

R3 = 1,82 / 0,799 = 2,278

R4 = 1,82 / 0,309 = 5,889

# Menghitung kerapatan DAS :

D = Mtotal / Ltotal

= 21295 / 35771,86

= 0,595

# Menghitung frekuensi sungai

F = Nn / Ltotal

= 62 /35571,86

= 0,0017

Page 11: Laporan Analisa Das 2010

SUBDAS II

1. Aspek Linear

# Menghitung Rasio bifurkasi :

Rbn = Nn / N(n+1)

- Rb1 = N1 / N2 = 41 / 16 = 2,56

- Rb2 = N2 / N3 = 16 / 11 = 1,45

- Rb3 = N3 / N4 = 11 / 14 = 0,78

# Menghitung rasio bifurkasi rata – rata :

Rbn rata-rata = ( Rb1 x N1 ) + ( Rb2 x N2 ) + ( Rb3 x N3 )

N1 + N2 + N3 + N4

= (2,56 x 41 ) + (1,45 x 16 ) + (0,78 x 11 )

41 + 16 + 11 + 14

= 1,66

# Menghitung panjang sungai tiap orde :

Psn = Kn x Sp

Ps1 = 17.000

Ps2 = 3.550

Ps3 = 3.375

Ps4 = 8.450

# Mengitung panjang sungai rata – rata :

Ln = Psn / Nn

L1 = 17.000 / 41 = 414,63

L2 = 3.550 / 16 = 221,87

L3 = 3.375 / 11 = 306,81

L4 = 8.450 / 14 = 603,57

# Menghitung rasio panjang sungai :

Page 12: Laporan Analisa Das 2010

Qn = Ln / Ln+1

Q1 = L1 / L2 = 414,63 / 221,87 = 1,86

Q2 = L2 / L3 = 221,87/ 306,81 = 0,72

Q3 = L3 / L4 = 18.000 / 603,57 = 0,50

# Menghitung panjang sungai dari orde ke orde :

Pn = Ln +Ln+1

P1 = L1 + L2

= 414,63 + 221,87 = 636,5

P2 = L2 + L3

=221,87 + 306,81 = 528,68

P3 = L3 + L4

= 306,81 + 603,57 = 910,34

# Menghitung panjang total segmen sungai keseluruhan :

Mtotal = Ps1 + Ps2 + Ps3 + Ps4

= 17 000+ 3550 + 3375 + 88450

= 32.375

# Menghitung rasio panjang sungai dari orde ke orde :

R2 = ( Qn x Pn ) + ( Qn+1 x Pn+1 )

P1 + P2 + P3

= (1.86 x 636.5) + (0.72 x 528.68) + (0.50 x 910.34)

636.5 + 528.68 + 910.34

= 1183.89 + 512.8196 + 455.17

2075.52

= 1.036

2. Aspek Luasan

# Menghitung luas tiap segmen

Page 13: Laporan Analisa Das 2010

L1 = 5533,22

L2 = 2615,67

L3 = 1380,36

L4 = 3106,76

# Menghitung luas total keseluruhan :

Ltotal = L1 + L2 + L3 + L4

= 5533,22+ 2615,67+ 1380,36 + 3106,76

= 12636,01 m2

# Menghitung luasan dari orde 1 ke 2, 2 ke 3, .....dst :

A1 = 5533,22

A2 = 5533,22+ 2615,67 = 8148,89

A3 = 8148,89+ 1380,36 = 9529,25

A4 = 9529,25 + 3106,76 = 12636,01

# Menghitung ratio luasan :

RA = Ln / An

RA1 = 5533,22/ 5533,22 = 1

RA2 = 2615,67/ 8148,89 = 0,573

RA3 = 1380,36 / 9529,25 = 0,145

RA4 = 3106,76 / 12636,01 = 0, 246

# Menghitung luasan rata-rata :

A1 = 5533,22/ 41 = 134,96

A2 = 2615,67/ 17 = 153,86

A3 = 1380,36 / 11 = 125,48

A4 = 3106,76/ 10 = 310,67

# Menghitung ratio luasan rata-rata :

Rn = Rb rata-rata / RA

Page 14: Laporan Analisa Das 2010

R1 = 1,72 / 1 = 1,72

R2 = 1,72 / 0,573 = 3,00

R3 = 1,72 / 0,145 = 11,86

R4 =1,72 / 0,246 = 5,81

# Menghitung kerapatan DAS :

D = Mtotal / Ltotal

= 32375 / 12636,01

= 2,562

# Menghitung frekuensi sungai

F = Nn / Ltotal

= 79 / 12636,01

= 0,0064

SUBDAS III

1. Aspek Linear

# Menghitung Rasio bifurkasi :

Rbn = Nn / N(n+1)

- Rb1 = N1 / N2 = 25 / 12 = 2.08

- Rb2 = N2 / N3 = 12 / 5 = 2.4

- Rb3 = N3 / N4 = 5 / 7 = 0.71

# Menghitung rasio bifurkasi rata – rata :

Rbn rata-rata = ( Rb1 x N1 ) + ( Rb2 x N2 ) + ( Rb3 x N3 )

N1 + N2 + N3 + N4

= (2.08 x 25 ) + (2.4 x 12 ) + (0,71 x 5 )

25 + 12 + 5 + 7

= 1.72

Page 15: Laporan Analisa Das 2010

# Menghitung panjang sungai tiap orde :

Psn = Kn x Sp

Ps1 = 11400

Ps2 = 6850

Ps3 = 1575

Ps4 = 7650

# Mengitung panjang sungai rata – rata :

Ln = Psn / Nn

L1 = 11400 / 25 = 456

L2 = 6850 / 12 = 570,83

L3 = 1575 / 5 = 315

L4 = 7650 / 7 = 1092,85

# Menghitung rasio panjang sungai :

Qn = Ln / Ln+1

Q1 = L1 / L2 = 456 / 570,83 = 0,79

Q2 = L2 / L3 = 570,83 / 315 = 1,81

Q3 = L3 / L4 = 315 / 1092,85 = 0,28

# Menghitung panjang sungai dari orde ke orde :

Pn = Ln +Ln+1

P1 = L1 + L2

= 456 + 570,83 = 1026,83

P2 = L2 + L3

=570,83 + 315 = 885,83

P3 = L3 + L4

= 315 + 1092,85 = 1407,85

# Menghitung panjang total segmen sungai keseluruhan :

Page 16: Laporan Analisa Das 2010

Mtotal = Ps1 + Ps2 + Ps3 + Ps4

= 11400+ 6850 + 1575 + 7650

= 27475

# Menghitung rasio panjang sungai dari orde ke orde :

R2 = ( Qn x Pn ) + ( Qn+1 x Pn+1 )

P1 + P2 + P3

= (0,79 x 1026,83) + (1,81 x 885,83) + (0.28 x 1407,85)

1026,83 + 885,83 + 1407,85

= 0,845

2. Aspek Luasan

# Menghitung luas tiap segmen

L1 = 4567,26

L2 = 2113

L3 = 148

L4 = 1304,1

# Menghitung luas total keseluruhan :

Ltotal = L1 + L2 + L3 + L4

= 4567,26+ 2113+ 148+1304,1

= 8132,36 m2

# Menghitung luasan dari orde 1 ke 2, 2 ke 3, .....dst :

A1 = 4567,26

A2 = 4567,26+ 2113 = 6680,26

A3 = 6680,26 + 148 = 6828,26

A\4 = 6828,26 + 1304,1=8132,36

Page 17: Laporan Analisa Das 2010

# Menghitung ratio luasan :

RA = Ln/An

RA1 = 4567,26/ 4567,26 = 1

RA2 = 2113 / 6680,26 = 0,316

RA3 = 148 / 6828,26 = 0,02

RA4 = 1304,1 / 8132,36 = 0,160

# Menghitung luasan rata-rata :

A1 = 4567,26 / 25 = 182,69

A2 = 2113 / 12 = 176,08

A3 = 148 / 5 = 0,104

A4 = 1304,1 / 7 = 186,29

# Menghitung ratio luasan rata-rata :

Rn = Rb rata-rata / RA

R1 = 1,66/ 1 = 1,66

R2 = 1,66/ 0,316 =5,253

R3 = 1,66/ 0,02 = 83

R4 = 1,66/ 0,160 = 10,375

# Menghitung kerapatan DAS :

D = Mtotal / Ltotal

= 274,75/8132,36

= 3,378

# Menghitung frekuensi sungai

F = Nn / Ltotal

= 49/8.132,36

= 0,0060

Page 18: Laporan Analisa Das 2010

Diagram Roset

a. Sub-DAS I

Kedudukan Turus Frekuensi I – II III – IV

1 – 10

11 – 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

101 – 110

111 – 120

121 – 130

131 – 140

141 – 150

151 – 160

161 – 170

171 – 180

181 – 190

191 – 200

201 – 210

211 – 220

221 – 230

231 – 240

241 – 250

251 – 260

261 – 270

271 – 280

281 – 290

291 – 300

301 – 310

311 – 320

321 – 330

331 – 340

341 – 350

351 – 360

|||

|

||||

|||

|||| ||||

|

|

|||||

|

|||||

|

||||

||||| |

||||| ||||

||||| |

||||

3

1

4

1

8

1

1

5

1

5

1

4

6

9

6

4

Page 19: Laporan Analisa Das 2010

b. Sub-DAS II

]

Kedudukan Turus Frekuensi

I – II III – IV

1 – 10

11 – 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

101 – 110

111 – 120

121 – 130

131 – 140

141 – 150

151 – 160

161 – 170

171 – 180

181 – 190

191 – 200

201 – 210

211 – 220

221 – 230

231 – 240

241 – 250

251 – 260

261 – 270

271 – 280

281 – 290

291 – 300

301 – 310

311 – 320

321 – 330

331 – 340

341 – 350

351 – 360

|||

||

|

||

||||

|||||

||

||

|||||

||

||

|||

||

||||| |

|||||

||

||

|||

3

2

1

2

4

5

2

2

5

2

2

3

2

6

5

2

2

3

Page 20: Laporan Analisa Das 2010

c. Sub-DAS III

Kedudukan Turus Frekuensi

I – II III – IV

1 – 10

11 – 20

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

101 – 110

111 – 120

121 – 130

131 – 140

141 – 150

151 – 160

161 – 170

171 – 180

181 – 190

191 – 200

201 – 210

211 – 220

221 – 230

231 – 240

241 – 250

251 – 260

261 – 270

271 – 280

281 – 290

291 – 300

301 – 310

311 – 320

321 – 330

331 – 340

341 – 350

351 – 360

|

|

|

|

||||| |||

||

|

|

|||||

||

|

||

||

||

|||

|||

||

|

1

1

1

1

8

2

1

1

5

2

1

2

2

2

3

3

2

1

Page 21: Laporan Analisa Das 2010

Pembahasan per Sub-DAS :

# Penentuan tipe pola pengaliran sungai berdasarkan hasil yang diperoleh dari

diagram kipas masing – masing sub DAS.

Sub DAS I

Dalam sub DAS ini diperoleh diagram kipas yang menunjukkan bahwa sub

DAS ini memiliki pola pengaliran dendritik yang mana dibentuk dari cabang-cabang

sungail menyerupai cabang-cabang pohon.

Sub DAS II

Dalam sub DAS ini diperoleh diagram kipas yang menunjukkan bahwa sub

DAS ini memiliki pola pengaliran dendritik yang mana dibentuk dari cabang-cabang

sungail menyerupai cabang-cabang pohon.

Sub DAS III

Dalam sub DAS ini diperoleh diagram kipas yang menunjukkan bahwa sub

DAS ini memiliki pola pengaliran dendritik yang mana dibentuk dari cabang-cabang

sungail menyerupai cabang-cabang pohon.

Page 22: Laporan Analisa Das 2010

Problem Set 2

SUB DAS I :

Segmen 10 termasuk sungai insekuen karena aliran sungai tidak jelas,

dimana tidak mengikuti struktur batuan dan juga tidak mengikuti

kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 12 dan 44 termasuk sungai konsekuen karena alirannya

mengikuti atau searah dengan arah kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 16 termasuk sungai subsekuen karena alirannya mengalir

sepanjang jurus perlapisan batuan.

Segmen 19, 21 dan 23 termasuk sungai subsekuen karena alirannya

mengalir sepanjang jurus perlapisan batuan.

Segmen 32 termasuk sungai subsekuen karena arah alirannya mengalir

sepanjang jurus perlapisan batuan.

Segmen 28 dan 30 termasuk sungai konsekuen karena alirannya

mengikuti atau searah dengan arah kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 61, 62 dan 63 termasuk sungai konsekuen karena alirannya

mengikuti atau searah dengan arah kemiringan perlapisan batuan.

SUB DAS II :

Segmen 68 termasuk sungai subsekuen karena alirannya mengalir

sepanjang jurus perlapisan batuan.

Segmen 126, 128 dan 130 termasuk sungai subsekuen karena karena

alirannya mengalir sepanjang jurus perlapisan batuan.

Segmen 83 dan 85 termasuk sungai konsekuen karena alirannya

mengikuti arah kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 105 termasuk sungai subsekuen karena alirannya mengalir

sepanjang jurus perlapisan batuan.

Page 23: Laporan Analisa Das 2010

Segmen 102 dan 104 termasuk sungai obsekuen karena alirannya

berlawanan arah dengan kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 90 termasuk sungai obsekuen karena alirannya berlawanan

arah dengan kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 152 dan 156 termasuk sungai subsekuen karena alirannya

mengalir sepanjang jurus perlapisan batuan.

Segmen 164 termasuk sungai subsekuen karena alirannya ,mengalir

sepanjang jurus perlapisan batuan.

SUB DAS III :

Segmen 141 termasuk sungai konsekuen karena alirannya mengikuti

arah kemiringan perlapisan batuan.

Segmen 177 termasuk sungai insekuen karena aliran sungai tidak jelas,

dimana tidak mengikuti kemiringan perlapisan batuan.

Page 24: Laporan Analisa Das 2010

Problem Set 3

Perhitungan Debit

Diketahui :

ha = 4 m hb = 6 m hc = 6 m

he = 6 m hf = 6 m hg = 6 m

hi = 8 m hd = 6 m hh = 8 m

Arah aliran sungai

tab = 14 Bad = 6 Keterangan :

tbc = 10 Bdg = 8 h = ketinggian

Bbe = 8 Bef = 6 t = waktu

Beh = 10 Bfi = 6 B = jarak horizontal

Sab = 10 m

Sbc = 14 m

Page 25: Laporan Analisa Das 2010

A-B

1. Rata-rata ketinggian

h1 = ha + hd + hg + hb + he + hh 6

h1 = 4 + 6 + 6 + 6 + 4 +8 6

h = 5.6 (m)

2. Jarak horizontal

B = Bad +Bbg + Bbe + Beh (m) 4

B = 6 +8 + 8 + 10 (m) 4

B = 8 m

3. Kecepatan aliran

V1 = Sab Tab

V1= 10/14

V1 = 0.71 m/s

4 . Debit Air

Q = h1 x B1 x V1

Q = 5.6 x 8 x 0.71

Q = 31.808 m3/s

Page 26: Laporan Analisa Das 2010

B-C

2. Rata-rata ketinggian

h1 = hb + he + hh + hc + hf + hi 6

h1 = 6 + 4 + 8 + 6 + 6 +8 6

h = 6.33 (m)

2. Jarak horizontal

B = Bbe +Beh + Bef + Bfi (m) 4

B = 8 +10 + 6 + 6 (m) 4

B = 7.5 m

3. Kecepatan aliran

V1 = Sbc Tbc

V1= 14/10

V1 = 1.4 m/s

4 . Debit Air

Q = h2 x B2 x V2

Q = 6.33 x 7.5 x 1.4

Q = 66.465 m3/s

Q rata-rata

Qrata-rata = Q1 + Q2 2 Q rata-rata = 31.808 + 66.465 2

Q rata-rata = 49.1365 m3/s

Page 27: Laporan Analisa Das 2010

BAB V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Tipe sungai menurut pola pengalirannya.

2. Suatu pola pengaliran sungai dapat diketahui dengan mengukur besar sudut

tiap percabangan sungai

3. Pola pengaliran sungai yang terdapat pada peta topografi daerah Mangilu

sekitarnya yaitu pola dendritik yang menyerupai cabang-cabang pohon

dimana terdapat sungai besar yang dialiri oleh cabang-cabang sungai kecil

yang tidak teratur.

V.2. Saran

o Kiranya pada saat praktikum, asisten dapat lebih memperjelas tentang

segala sesuatu yang akan dikerjakan dalam praktikum analisa DAS.

o Untuk pengerjaan laporan selanjutnya, sebaiknya para asisten menjelaskan

terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

o Sebaiknya pada saat pelaksanaan asistensi acara praktikum, asisten dapat

menjelaskan lebih banyak tentang acara tersebut.

o Sebaiknya waktu pelaksanaan asistensi acara jangan selalu dipindahkan

karena akan bertabrakan dengan jadwal lainnya sehingga ada praktikan

yang tidak dapat mengikuti asistensi acara. Akibatnya praktikan tidak

mengetahui tentang materi dan hal-hal yang akan dikerjakan di

laboratorium.

o Sebaiknya problem set yang akan dikerjakan ataupun problem set tambahan

dapat dikeluarkan secepatnya sehingga laporan juga dapat diselesaikan,

Page 28: Laporan Analisa Das 2010

sebaiknya setelah praktikum langsung diberikan. Sebaiknya tidak

mengeluarkan problem set sehari sebelum laporan dikumpul.

Page 29: Laporan Analisa Das 2010

DAFTAR PUSTAKA

Rochmanto, Budi, 2005, Diktat Mata Kuliah Geologi Fisik, Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Tim Asisten, 2006, Sap Praktikum Geomorfologi Dan Geologi Foto Acara “Analisa

DAS”, Makassar. Sastroprawiro, Suroso, 1996, Penuntun Praktikum Geomorfologi, Laboratorium

Geomorfologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”, Yogyakarta.

Bahan Kuliah Geomorfologi Dan Geologi Foto oleh Ilham Alimuddin

http://www.lablink.or.id/Hidro/air.htm

Page 30: Laporan Analisa Das 2010

LAMPIRAN

1. Tabel pengukuran panjang dan luas segmen

2. Pengolahan data

3. Tabel pengukuran arah segmen

4. Tabel diagram roset

5. Gambar sungai beserta dengan orde dan segmennya

6. Gambar sungai berdasarkan pembagian sub-DAS