22
LAPORAN ANALISA SWOT Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan Disususn oleh Dwi Setyo P 115070201131003 Dita febriana Fatmawati 115070201131018 Anisah Puspita Sari 115070201131019 Ratna Wirawati R 115070201131020 Dian Aristanti 115070201131021 Ephysia Ratriningtyas 115070201131022 Maigestu Galuh Dwi S. 115070207131001 Shindy Wulandari 115070207131002 Farida Laksitarini 115070207131005 Arif Dika Mahendra 115070207131006 Dina Mukmilah Maharika 115070201111025 Bernandha Hargi D P 115070207131003 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Analisa Swot

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SWOT

Citation preview

LAPORAN ANALISA SWOT

Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan

Disususn oleh

Dwi Setyo P 115070201131003

Dita febriana Fatmawati 115070201131018

Anisah Puspita Sari 115070201131019

Ratna Wirawati R 115070201131020

Dian Aristanti 115070201131021

Ephysia Ratriningtyas 115070201131022

Maigestu Galuh Dwi S. 115070207131001

Shindy Wulandari 115070207131002

Farida Laksitarini 115070207131005

Arif Dika Mahendra 115070207131006

Dina Mukmilah Maharika 115070201111025

Bernandha Hargi D P 115070207131003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT.

Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya

pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan

pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan

agar supaya lancar didalam operasionalnya (Nisak, 2013).

Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei

internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei

eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) (Nisak, 2013).

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi

salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup

kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam

pengenalan program-program baru di bidang manajemen strategis dalam keperawatan.

SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa

digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan

administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan

selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman (Kotler, 1997).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas disimpulkan yang menjadi

masalah pada makalah ini adalah apakah yang dimaksud dengan analisa SWOT dan

bagaimanakah tahap-tahap serta penerapannya?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengerti dan

memahami analisa SWOT serta dapat menerapkannya dalam manajemen perencanaan

strategis.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian analisa SWOT.

b. Untuk mengetahui dan memahami kegunaan analisa SWOT.

c. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan analisa SWOT.

d. Untuk mengetahui dan memahami kekurangan analisa SWOT.

e. Untuk mengetahui dan memahami elemen analisa SWOT.

f. Untuk mengetahui dan memahami analisa SWOT sebagai alat formulasi strategi.

g. Untuk mengetahui dan memahami tahap-tahap dalam analisa SWOT.

h. Untuk mengetahui dan memahami penerapan analisa SWOT berdasarkan kasus

yang diberikan.

1.4 MANFAAT

Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi untuk penyusunan referensi yang terkait dengan analisa

SWOT.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi perawat

Memberikan penerapan analisa SWOT dalam perencanaan manajemen strategis

di bidang keperawatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN ANALISA SWOT

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,

strategi, dan kebijkan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic

planner) harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 2006).

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara

sistematis dalam rangka merumuskan strategi organisasi/institusi. Analisis ini didasarkaan

pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (opportunities), namun

secara bersama dapat meminimalkan kelemahan (weaknes) dan ancaman (threats)

(Rangkuti, 1998 dalam Marimin, 2004).

Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strengths dan

weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi oleh

organisasi /intitusi.

Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan

penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang

bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini

telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang

dikembangkan di Harvard Business School. Namun, pada saat pertama kali digunakan

terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya analisa yang dibuat masih bersifat

deskriptif serta belum bahkan tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin

bisa dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan (Daft, 2010).

Sebelum melakukan pola pikir pendekatan analisa SWOT ini dibagi menjadi tiga

aspek. Adapun ketiga aspek tersebut terdiri atas:

1. Aspek Global

Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT yang berkaitan dengan aspek

global, aspek yan bersifat garis besar, yang kadang-kadang bersifat internasional

serta tidak jarang bernuansa religius. Aspek global ini sangat berkaitan dengan

“Misi” dan “Visi” yang harus dikembangkan oleh perusahaan kita.

2. Aspek Strategi

Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang lebih rinci ke dalam rencana kerja

yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna merealisasikan

apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas. Dalam tahap strategis ini

kita harus mampu untuk memikirkan berbagai alternatif strategi yang mungkin

dapat kita lakukan untuk merealisasikan rancangan global, dengan tetap

memperhatikan SWOT yang ada pada organisasi.

3. Aspek Operasional

Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau tahunan,

atau bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan menjabarkan

secara operasional serta rinci terhadap rencan strategis. Operasionalisasi terhadap

strategi yang dipilih dan ditetapkan harus ditindak lanjuti dalam bentuk keterampilan

atau keahlian yang harus dikuasai, bentuk-bentuk latihan yang harus dilaksanakan,

alat-alat macam apa yang harus disiapkan, begitu pula siapa personalis yang harus

melakukannya dan sebagainya.

2.2 KEGUNAAN ANALISA SWOT

Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:

1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi

2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga

3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan

4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita

5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain

6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya

dihadapkan dengan para pesaingnya.

(Rohman, 2012)

2.3 KELEBIHAN ANALISA SWOT

Metoda analisa SWOT bisa diangggap sebagai metoda analisa yang paling dasar,

yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil

analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan

menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan

menghindari ancaman (Rohman, 2012).

SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa

digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk mengelola

pegawai administrasi. Sehingga SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu

berubah sesuai dengan tuntutan jaman (Kotler, 1997).

2.4 KELEMAHAN ANALISA SWOT

Analisis SWOT ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena

bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda

keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis

yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam

sebuah permasalahan (Rohman, 2012)..

2.5 ELEMEN ANALISA SWOT

Analisis SWOT terdiri dari empat elemen, yaitu:

1. Strengths (Kekuatan)

Adalah karakteristik dari bisnis atau projek yang memberikan keuntungan bagi

organisasi. Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan, atau keunggulan –

keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau

ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive

competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.

Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan

pasar, hubungan pembeli – pemasok dan faktor – faktor lain.

2. Weakness (Kelemahan)

Karakteristik dari bisnis atau projek yang relatif menyulitkan bagi organisasi.

Kelemahan adalah keterbatasan atau kecenderungan dalam sumber daya,

ketrampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif

perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, ketrampilan

pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.

3. Opportunity (Peluang)

Elemen-elemen dari projek yang dapat digunakan untuk meningkatkan keunggulan.

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecenderungan – kecenderungan penting merupakan salah satu

sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan

pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya

hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi

perusahaan.

4. Threat (Ancaman)

Elemen-elemen dari lingkungan yang dapat memperlemah keunggulan atau

memperkuat kelemahan yang nantinya dapat membawa masalah. Ancaman adalah

situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman

merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan

perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar,

meningkatnya kekuatan tawar – menawar pembeli atau pemasok penting,

perubahan teknologi, serta peraturan baru atau direvisi dapat menjadi ancaman

bagi keberhasilan perusahaan.

2.6 ANALISA SWOT SEBAGAI ALAT FORMULASI STRATEGI

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Proses pengamilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan

kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus

menganalisis faktor-fakttor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model

yang paling populer untuk analisis situasi ini adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2006).

Sumber: Rangkuti (1997)

2.7 TAHAP-TAHAP ANALISA SWOT

Proses yang harus dilakuakan dalam pembuatan analisis SWOT agar keputusan

yang diperoleh lebih tepat perlu melalui berbagai tahapan sebagai berikut (Marimin, 2009):

1. Tahap pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan internal

Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang

menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi organisasi/ institusi yang

bersangkutan ataupun analisis secara kuantitatif misalkan neraca laba rugi dan lain – lain.

faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan faktor eksternal

meliputi peluang dan ancaman bagi organisasi. Setelah mengetahui berbagai faktor dalam

perusahaan maka tahap selanjutnya adalah membuat matriks internal eksternal.

Tahap pengambilan data atau evaluasi terdiri dari dua bagian yaitu:

a. Evaluasi faktor internal

Berisi analisa terhadap kekuatan dan kelemahan dari sebuah organisasi. Adapun

cara untuk evaluasi faktor internal yaitu:

1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 kekuatan dan kelemahan).

2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai 0,0(tidak penting).

3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk kategori

kekuatan) diberi nilai mulai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)

sampai dengan 1,0 (poor).

5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

internalnya.

b. Evaluasi faktor eksternal

Berisi analisa terhadap peluang dan ancaman dari sebuah organisasi. Adapun

cara untuk membuat evaluasi faktor eksternal yaitu:

1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai 0,0(tidak penting).

3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk kategori

kekuatan) diberi nilai mulai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)

sampai dengan 1,0 (poor).

5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

internalnya.

2. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal dan matriks SWOT

Membuat matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi oleh organisasi/ institusi dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, dari matriks ini akan terbentuk empat kemungkinan

alternatif strategi.

Sumber: Marimin (2009)

Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi perusahaan

untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran

tersebut antara lain:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan

peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST,

WO, dan WT. Apabila perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti

perusahaan akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan.

Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan akan berusaha

menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada peluang yang ada.

b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan

memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi WO

adalah dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan

kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

c. Strategi ST (Strength-Threat)

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk

menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan

ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus

dihadapi sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah ancaman

yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian, peraturan pemerintah, gejala

alam, dan lain sebagainya.

d. Strategi WT (Weakness-Threat)

Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi tidak menutup

kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini.

Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan

akan menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal

yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.

3. Tahap pengambilan keputusan

BAB III

KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 KASUS

Di ruangan bangsal Rajawali, terdapat 16 perawat yang bekerja ditambah dengan 1

Kepala Ruangan. Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah perawat yang memiliki ijazah D3

berjumlah 10 orang, SPK 4 orang dan sisanya adalah S1. Kapasitas tempat tidur pasien 30

TT dan BOR selama 3 tahun terakhir rata-rata 65%. Program andalan dari ruangan tersebut

adalah terpenuhi KDM pasien dan pasien bebas INOS. Selama 2 tahun terakhir evaluasi

program yang ada menunjukkan sebanyak 40% kepuasan kerja perawat menunjukkan tidak

puas karena merasa pekerjaannya monoton. Angka kepusan pasien 70% masih merasa

puas. Kepala ruangan menyusun rencana strategis jangka 6 bulan ke depan untuk

meningkatan kepuasan kinerja perawat ruangan, karena kepala ruangan merasa selama ini

program yang lama mendapatkan respon yang kurang baik dari perawat di ruangan.

A. Kaji faktor internal dan eksternal dari ruangan bangsal Rajawali tersebut dan buatlah

dalam bentuk matriks SWOT !

B. Strategi apa yang seharusnya dilakukan oleh Kepala ruangan ?

3.2 PEMBAHASAN

TAHAP 1 PENGAMBILAN DATA ATAU EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN

EKSTERNAL

Faktor internal

1. Strength

a. Terpenuhinya KDM pasien dan pasien bebas INOS.

b. 70% pasien merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan.

2. Weakness

a. BOR 65% selama 3 tahun

b. Tingkat pendidikan perawat S1 yang masih kurang yaitu hanya 2 orang perawat.

c. Kepuasan kerja perawat 40% karena perawat merasa pekerjaannya monoton.

d. Dari analisis kebutuhan tenaga RS tipe D seharusnya ada 10 orang perawat

yang berkerja namun jumlah perawat yang tersedia saat ini ada 16 orang,

sehingga mengakibatkan kelebihan jumlah tenaga perawat sebanyak 6 orang.

Faktor Eksternal

1. Opportunity

a. 70% pasien tetap kemabli ke RS

b. Pelayanan pasien semakin bagus

2. Threats

a. Pemasukan RS menurun

b. Jumlah pasien dapat menurun

c. Banyak perawat yang akan resign

d. Kualitas pelayanan menurun

e. 30% pasien tidak akan kembali ke RS

Faktor internal Bobot Rating B x R

Strength

1. Terpenuhinya KDM pasien dan pasien bebas INOS.

2. 70% pasien merasa puas dengan pelayanan yang

telah diberikan.

0,7

0,3

4

3

2,8

0,9

Total 1 3,7

Weakness

1. BOR 65% selama 3 tahun

2. Tingkat pendidikan perawat S1 yang masih

kurang yaitu hanya 2 orang perawat.

3. Kepuasan kerja perawat 40% karena perawat

merasa pekerjaannya monoton.

4. Dari analisis kebutuhan tenaga RS tipe D

seharusnya ada 10 orang perawat yang berkerja

namun jumlah perawat yang tersedia saat ini ada 16

orang, sehingga mengakibatkan kelebihan jumlah

tenaga peraea sebanyak 6 orang.

0,3

0,2

0,3

0,2

4

2

3

2

1,2

0,4

0,9

0,4

Total 1 2,9

S-W 3,7 – 2,9 = 0,8

Faktor ekternal Bobot Rating B x R

Opportunity

1. 70% pasien tetap kembali ke RS

2. Pelayanan pasien semakin bagus0,4

0,6

3

3

1,2

1,8

Total 1 3

Threats

1. Pemasukan RS menurun

2. Jumlah pasien dapat menurun

3. Banyak perawat yang akan resign

4. Kualitas pelayanan menurun

5. 30 pasien tidak merasa puas dengan pelayanan

yang ada di RS

6. 30% pasien tidak akan kembali ke RS

0,2

0,2

0,1

0,2

0,2

0,1

3

3

2

3

3

3

0,6

0,6

0,2

0,6

0,6

0,3

Total 1 2,9

O - T 3 – 2,9 = 0,1

TAHAP 2 MEMBUAT MATRIKS SWOT

DIAGRAM LAYANG

TAHAP 3 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Berdasarkan diagram tersebut, strategi yang digunakan adalah strategi SO yaitu

dengan menggunakan kekuatan internal untuk memaksimalkan peluang eksternal.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)

dan ancaman (Threats).

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi

berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-

kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities)

serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.

Berdasarkan kasus yang diberikan, dengan menerapkan analisa SWOT, Kepala

Ruangan di Bangsal Rajawali sebaiknya menerapkan strategi SO yaitu dengan

menggunakan kekuatan internal untuk memaksimalkan peluang eksternal. Dengan

menerapkan strategi tersebut, diharapkan mampu mencapai tujuannya yaitu memberikan

pelayanan keperawatan yang optimal bagi pasien.

4.2 SARAN

Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap

perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan

nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor

lingkungan yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita

tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2010, Era Baru Manajemen,Edward Tanujaya, Edisi 9,Salemba Empat.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana). Jakarta : Salemba Empat.

Marimin. 2004. Teknik & aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Grasindo:

Jakarta.

Marimin. 2009. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Gramedia

Widiasarana Indonesia: Jakarta.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka

Utama: Jakarta.

Rohman, M. Fathur. 2012. Teknik Analisis Manajemen SWOT. Malang: AFJ Medicons.