Lapkas Malaria vivax

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    1/16

    Laporan Kasus

    MALARIA VIVAX UNCOMPLICATED

    Oleh :

    Boni Simanjuntak

    Riscky B. Lauw

    NRI 1 !1"1!1###

    NRI 1 !1"1!1#$%

    Resi&en 'em(im(in)&*. Sil+iste* Nancy

    'em(im(in)

    &*. Veny Man&an), S-.'

    BA/IAN0SM ILM2 '3N4A5I6 ALAM

    5 2NSRA6

    MANA O

    #!1%

    1

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    2/16

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    3/16

    (&*6 ) tahun 2$$1 memperkirakan angka kematian spesifik akibat malaria di

    -ndonesia adalah 11 per 1$$.$$$ untuk laki7laki dan per 1$$.$$$ untuk perempuan.

    Pre0alensi kasus malaria di -ndonesia atau daerah7daerah endemi malaria tidak sama,

    hal ini tergantung pada perilaku spesies nyamuk yang men adi 0ektor. i *alimantan

    &elatan sendiri merupakan daerah endemis malaria. 8ektor malaria yang terdapat di

    *alimantan adalah Anopheles letifer dan Anopheles balabacensis (9,:) .

    &e/ara klinis ditandai dengan serangan paroksismal dan periodik, disertai

    anemia, pembesaran limpa dan kadang7kadang dengan komplikasi pernisiosa seperti

    ikterik, diare, black water fever , acutetubular necrosis , dan malaria /erebral (1,2,3) .

    &e/ara global !" telah menetapkan pengobatan malaria tanpa komplikasi

    dengan memakai obat A; ( Artemisin base Combinatiom Therapy ). 4olongan

    artemisinin (A6 ) telah dipilih sebagai obat utama karena efektif dalam mengatasi

    plasmodium yang resisten dengan pengobatan. &elain itu artemisinin uga beker a

    membunuh plasmodium dalam semua stadium termasuk gametosit. P Prof 6 . *andou Malalayang.

    3

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    4/16

    LA'ORAN 5AS2S

    &eorang ?anita, 5y. +, umur ': tahun, agama *risten Protestan, suku

    Minahasa, status ka?in, peker aan ibu rumah tangga, alamat esa *opya mum Prof. 6. . *andou Malalayang pada tanggal 11 Mei

    2$1' dengan keluhan utama demam. Penderita merasakan demam se ak @ : hari

    &M6&. emam turun bila diberikan obat penurun panas namun naik kembali. alam

    1 minggu demam, penderita mengaku pernah merasakan bebas demam tanpa minum

    obat penurun panas namun dalam setengah hari demam naik kembali. Penderita

    sesekali merasakan menggigil dan berkeringat. 5yeri kepala uga dirasakan penderita

    se ak @ hari &M6&, nyeri terasa seperti ditusuk tusuk dan bersifat hilang timbul.

    Pasien uga merasakan nyeri otot atau pegal7pegal. Ada mual dan muntah yang berisi

    makanan dan minuman semen ak sakit disertai dengan nyeri epigastrium, nafsu

    makan menurun. idak ditemukan sesak nafas. Penderita ada ri?ayat bepergian ke

    daerah Parigi, &ula?esi engah pada bulan maret, dan menetap selama 1 bulan. =A*

    dan =A= biasa. 6i?ayat hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, kolesterol, gin al,

    li0er, dan antung disangkal . Penderita menyangkal adanya penyakit yang sama pada

    keluarga. Merokok dan alkohol disangkal.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang

    dengan kesadaran /ompos mentis #8'M9. ekanan darah 12$B:$ mm!g, denyut

    nadi kali per menit, frekuensi pernapasan 2# kali per menit dan suhu tubuh 3 ,' $;.

    inggi badan 19$ /m, berat badan '$ kg, dan -M 1 ,' kgBm 2. Pada pemeriksaan

    4

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    5/16

    kepala didapatkan kon ungti0a tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor

    dengan diameter 3 mm dan refleks /ahaya kedua mata positif. Pada pemeriksaan

    leher didapatkan trakea letak tengah tanpa pembesaran kelen ar getah bening. Pada

    pemeriksaan dada tampak pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi. &tem

    fremitus kanan dan kiri sama. Perkusi paru kanan dan kiri sonor. &uara pernapasan

    0esikuler, tidak ada ronkhi dan whee in! . -ktus kordis tidak tampak dan tidak teraba.

    =atas antung kiri di linea midkla0ikularis sinistra -;& 8 dan batas kanan di linea

    parasternalis dekstra -;& -8. enyut antung regular, frekuensi kali permenit,

    suara antung - dan -- terdengar normal dan tidak ada bising. Pada pemeriksaan

    abdomen didapatkan adanya nyeri tekan epigastrium, hepar dan lien tidak teraba, dan

    tidak ada ditemukan nyeri pekak berpindah. Pada pemeriksaan ekstremitas, akral

    hangat dan tidak ditemukan udema. Pada pemeriksaan laboratorium hematologi

    didapatkan leukosit #.'$:BC+, eritrosit #,: 1$ 9BC+, hemoglobin 1#, gBd+,

    hematokrit #2, % dan trombosit ' .$$$BC+, M;! 31 pg, M;!; 3' gBdl, M;8 f+

    . Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan &4" 2 >B+, &4P 22 >B+ glukosa

    darah sesaat 111 mgBd+, natrium darah 12 m DB+, kalium darah 3,1$ m DB+, klorida

    1$2,$ m DB+ ureum 1 mgBd+, dan /reatinin darah $, mgBd+. Pada pemeriksaan

    parasitologi didapatkan malaria plasmodium 0i0a positif ring E.Pasien didiagnosis

    dengan malaria 0i0a . atalaksana a?al yang dilakukan pada kasus ini yaitu

    pemasangan infus dan pemberian /airan 5a;l $, % dengan 2$ tetesan makrodrips

    per menit, Arsuamon tablet tablet sehari selama tiga hari, primakuin 1 tablet sehari

    selama 1# hari, para/etamol '$$ mg tablet 3 kali sehari, in eksi ranitidin 1 gram

    5

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    6/16

    intra0ena dua kali sehari, pemberian meto/lopramid in eksi 1 gram, intra0ena tiga

    kali sehari. Pada kasus ini diren/anakan akan dilakukan pemeriksaan *4.

    Pada follow up hari ke 2, tidak ada keluhan demam, menggigil, sakit kepala,

    mual dan muntah. Penderita hanya merasa otot badan lemah. Pada pemeriksaan fisik

    didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran /ompos mentis

    #8'M9. ekanan darah 1$$B9$ mm!g, denyut nadi :2 kali per menit, irama regular

    dengan isi /ukup, frekuensi pernapasan 2$ kali per menit dan suhu badan 39,# $;.

    Pada pemeriksaan kepala tidak didapatkan kon ungti0a anemis, sklera tidak ikterik,

    pupil bulat isokor dengan diameter 3 mm dan refleks /ahaya kedua mata positif. Pada

    pemeriksaan leher didapatkan trakea letak tengah tanpa pembesaran kelen ar getah

    bening. Pada pemeriksaan antung tidak didapatkan kelainan, sedangkan pada

    pemeriksaan paru didapatkan ronkhi dan whee in! pada kedua lapangan paru,

    sedangkan yang lainnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan *4 didapatkan

    hasil sinus rhythm . pasien diren/anakan untuk ra?at alan dan kontrol di poliklinik

    penyakit dalam.

    6

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    7/16

    '3MBA7ASAN

    Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus

    Plasmodium, yang penularannya melalui gigitan nyamuk betina Anopheles. Pada

    manusia terdapat # spesies yaitu plasmodium 0i0a , plasmodium fal/ifarum,

    plasmodium malariae dan plasmodium o0ale. aur hidup keempat spesies malaria

    pada manusia umumnya sama. Proses ini terdiri dari fase seksual eksogen (sporogoni)

    dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan horpes.

    Fase aseksual mempunyai 2 daur yaitu skizogoni eritrosit dan skizogoni eksoeritrosit.

    Plasmodium 0i0a menyebabkan penyakit malaria 0i0a (malaria tertiana). Pada

    infeksi plasmodium fal/iparum dan plasmodium malariae hanya terdapat satu

    generasi aseksual dalam hati tidak dilan utkan lagi. Pada infeksi plasmodium 0i0a

    dan plasmodium o0ale daur eksoeritrosit berlangsung terus sampai bertahun7tahun

    melengkapi per alanan penyakit yang dapat berlangsung lama (bila tidak diobati)

    disertai banyak relaps.. (:) . Pada pasien ini malaria yang didapat mengarah kepada

    malaria 0i0a .

    Masa tunas intrinsik malaria 0i0a biasanya berlangsung 12 1: hari, tetapi

    beberapa strain P.vivax dapat sampai 9 bulan atau mungkin lebih lama. Menurut

    *e0in & et al , masa inkubasi untuk P. vivax lebih lama dibandingkan P.falcifarum

    yaitu 1 #$ hari. (1$) Menurut ;enter for isease ;ontrol (; ;) 2$$:, ge ala

    malaria tidak spesifik, dimulai dengan sindrom prodormal berupa demam, malaise,

    lemah, keluhan gastrointestinal (mual, muntah, dan diare), gangguan neurologi, dan

    7

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    8/16

    sakit kepala. emam adalah ge ala yang paling sering mun/ul sekitar : % 7 1$$%

    tapi demam yang periodik tidak selalu mun/ul (1$) . *ur0a demam pada permulaan

    penyakit tidak teratur tetapi kemudian kur0a demam men adi teratur, yaitu dengan

    periodisitas # am. &erangan demam mulai elas dengan stadium menggigil, panas

    dan berkeringat. emam dan menggigil disebabkan oleh eritrosit lisis dan keluarnya

    merozoit ke sirkulasi. Perlu uga ditanyakan yaitu ri?ayat bepergian ke daerah

    endemis malaria karena sangat membantu dalam memperkirakan adanya infeksi

    malaria. Pada kasus ini penderita merasakan demam se ak @ : hari &M6&.

    emam turun bila diberikan obat penurun panas namun naik kembali. alam 1

    minggu demam, penderita mengaku pernah merasakan bebas demam tanpa minum

    obat penurun panas namun dalam setengah hari demam naik kembali. Penderita

    sesekali merasakan menggigil dan berkeringat. 5yeri kepala uga dirasakan penderita

    se ak @ hari &M6&, nyeri terasa seperti ditusuk tusuk dan bersifat hilang timbul.

    Pasien uga merasakan nyeri otot atau pegal7pegal. Ada mual dan muntah yang berisi

    makanan dan minuman semen ak sakit disertai dengan nyeri epigastrium, nafsu

    makan menurun. idak ditemukan sesak nafas. Penderita ada ri?ayat bepergian ke

    daerah Parigi, &ula?esi engah pada bulan maret, dan menetap selama 1 bulan.

    Menurut *athryn 5.& et al , demam pada penderita malaria sering dengan

    suhu badan lebih dari 3 o; (12) . Anemia pada serangan pertama biasanya belum elas

    atau tidak berat, pada malaria menahun yang biasanya lebih elas. Malaria

    menyebabkan anemia hemolitik berat karena sel darah merah diinfestasi oleh parasit

    Plasmodium. Mekanisme ter adinya kerusakan eritrosit pada infeksi malaria sangat

    kompleks. Anemia disebabkan oleh penghan/uran eritrosit yang berlebihan, eritrosit

    8

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    9/16

    normal tidak dapat hidup lama, dan gangguan pembentukan eritrosit karena depresi

    eritropoesis dalam sumsum tulang, pada pasien yang terkena anemia, dari fisik bias

    dilihat apakah kon ungti0a anemis atau tidak.(13)

    Menurut 4eoffrey Pas0ol, indikasi

    transfusi pada penderita malaria apabila !b kurang dari : gBdl pada orang de?asa.

    Menurut =.A =iggs, transfusi diberikan apabila hematokrit kurang dari 2$%. (1#,1') .

    Pemeriksaan fisik lainnya yaitu lien, pada serangan pertama mulai membesar. &ekitar

    2#% 7 #$% splenomegali paling sering ditemukan pada pemeriksaan fisik (1$) . +ien

    mengalami kongesti, menghitam dan men adi keras karena timbunan pigmen eritrosit

    parasit dan aringan ikat yang bertambah. Patofisiologi ter adinya splenomegali

    adalah produksi berlebih dari -gM sebagai respon terhadap Plasmodium . &edangkan

    hepatomegali, ikterik dan nyeri perut arang ditemukan (12) . Pada pemeriksaan fisik

    didapatkan suhu 3 ,' o;, namun kon ungti0a tidak anemis, dan tidak ditemukan

    hepatosplenomegali.

    Pemeriksaan penun ang untuk diagnosis malaria yaitu pemeriksaan darah tepi

    serta apusan darah tebal dan tipis. Menurut *athryn 5.& et al, pada malaria

    didapatkan trombositopenia pada :$% kasus, anemia pada 2'% kasus. +eukosit dapat

    normal atau rendah, lekositosis ditemukan kurang dari '% kasus. Fungsi hati dapat

    abnormal, peningkatan transaminase ditemukan pada 2'% kasus. Peningkatan

    bilirubin dengan adanya peningkatan laktat dehidrogenase yang menun ukkan adanya

    proses hemolisis. Pada malaria uga bisa didapatkan hiponatremia dan peningkatan

    kreatinin (12) . Albumin yang rendah pada penderita malaria menun ukkan infeksi akut

    (1#) . Penelitian Myoung7 on "h et al disimpulkan bah?a trombositopenia sering

    ter adi pada penderita malaria sekitar ',1%. alaupun kadar trombosit sangat

    9

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    10/16

    rendah tapi arang ter adi perdarahan. Mekanisme ter adinya trombositopenia masih

    belum dapat dimengerti, kemungkinan ter adi peningkatan platelet yang berkaitan

    dengan stimulasi -g 4 dan makrofag(19)

    . !asil pemeriksaan morfologi darah tepi

    menun ukkan berbagai stadium dari spesies P.vivax , yaitu stadium tropozoit muda,

    tropozoit setengah de?asa, tropozoit de?asa, s/hizoit dan gamet. iagnosis pasti

    malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah yaitu pemeriksaan

    morfologi darah tepi melalui apusan darah tepi tebal maupun tipis dengan pe?arna

    4iemsa. Pada morfologi darah tepi menun ukkan adanya fase aseksual dan seksual

    parasit dalam darah. Pada fase aseksual, merozoit dari skizon hati masuk ke

    peredaran darah menghinggapi eritrosit. Merozoit dalam eritrosit tumbuh men adi

    trofozoit muda yang berbentuk /in/in, dengan pulasan giemsa sitoplasmanya

    ber?arna biru, inti merah mempunyai 0akuol yang besar. ritrosit yang dihinggapi

    parasit mengalami perubahan yaitu men adi besar, ber?arna pu/at dan tampak titik7

    titik halus ber?arna merah yang bentuk dan besarnya sama disebut titik s/huffner.

    rofozoit muda kemudian men adi trofozoit de?asa yang sangat aktif sehingga

    sitoplasmanya tampak berbentuk amoeboid. &etelah daur eritrosit berlangsung

    beberapa kali ter adi fase seksual, merozoit yang tumbuh men adi trofozoit dapat

    membentuk gametosit (:) . Pasien ini setelah dilakukan pemeriksaan apusan darah tepi

    ditemukan parasit P.vivax maka diagnosa pasien ini adalah malaria 0i0a . Pada

    pemeriksaan hematologi didapatkan leukosit #.'$:BC+, eritrosit #,: 1$ 9BC+,

    hemoglobin 1#, gBd+, hematokrit #2, % dan trombosit ' .$$$BC+

    (trombositopenia), M;! 31 pg, M;!; 3' gBdl, M;8 f+ . Pada pemeriksaan kimia

    darah didapatkan &4" 2 >B+, &4P 22 >B+ glukosa darah sesaat 111 mgBd+,

    10

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    11/16

    natrium darah 12 m DB+ (hiponatremia), kalium darah 3,1$ m DB+, klorida 1$2,$

    m DB+ ureum 1 mgBd+, dan /reatinin darah $, mgBd+. Pada pemeriksaan

    parasitologi didapatkan malaria plasmodium 0i0a positif ring E.Pasien didiagnosis

    dengan malaria 0i0a .

    iagnosis pasti malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah

    yaitu pemeriksaan morfologi darah tepi melalui apusan darah tepi tebal maupun tipis

    dengan pe?arna 4iemsa. Pemeriksaan ini merupakan "old #tandart untuk

    mendiagnosis malaria. Pada kasus ini didiagnosis sebagai malaria 0i0a

    uncomplicated karena tidak ditemukan komplikasi pada malaria ini, dimana malaria

    dengan komplikasi bila ditemukan satu atau lebih dari kriteria klinis berikut

    (gangguan kesadaran B koma, anemia berat normositik Ghemoglobin H:I, gagal gin al,

    sindrom gangguan pernapasan akut, hipotensi, koagulasi intra0askular, perdarahan

    spontan, asidosis, hemoglobinuria, penyakit kuning, ke ang umum yang berulang, dan

    parasitemia dari J '%) dianggap memiliki manifestasi dari penyakit yang lebih parah

    dan harus ditangani se/ara agresif dengan terapi antimalaria parenteral.

    Pengobatan diberikan se/ara simptomatis dan pengobatan radikal malaria

    dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun

    tu uan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta

    memutuskan rantai penularan. &emua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam

    keadan perut kosong karena bersifat iritasi lambung. Pengobatan malaria tanpa

    komplikasi untuk malaria 0i0a lini pertama adalah dihydroartemisinin E piperaDuin

    ( !P) E primakuin. Pengobatan lini pertama lainnya adalah Artesunat E Amodiakuin

    E Primakuin, yang saat ini men adi pilihan untuk pengobatan pasien ini.

    11

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    12/16

    12

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    13/16

    abel 1. Pengobatan lini pertama malaria 0i0a menurut kelompok umur dengan

    Artesunat E Amodiakuin E Primakuin

    7a*i 8enis O(at

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    14/16

    RIN/5ASAN

    elah dilaporkan sebuah kasus Malaria pada seorang perempuan, umur ': tahun

    dengan demam se ak @ : hari &M6&, ada mual dan muntah. emam se ak 1 minggu

    &M6& disertai menggigil dan berkeringat (minum obat penurun panas),ada nyeri

    kepala, =A= dan =A* biasa. =lood &mear (E) terlihat bentuk ring dan 4amet

    plasmodium 0i0a . Penderita diterapi dengan Arsuamon E Primakuin, terapi

    simptomatis dan mengoreksi elektrolit.

    14

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    15/16

    A 6AR '2S6A5A

    1. Millet 6+ ???.?ho.int

    9. &ur0ei *esehatan 6umah angga (&*6 ) 2$$1 >5-; F -ndonesia, 2$$$,

    Multiple -ndi/ator ;luster &ur0ey 6eport on the du/ation and !ealth of Mothers and ;hildren

    :. 4andahusada, &risasi dkk. Parasitologi *edokteran, disi 3. F*>-

  • 8/19/2019 Lapkas Malaria vivax

    16/16

    1$. 4riffith *&, +e?is +&, Mali & et al. reatment of malaria in the >nited &tatesa systemi/ re0ie?. %A$A 2$$:O 2 : (2$) 229# ::

    11. ; ;. Malaria. 2$$:. ari >6+ ???.; ;.go0

    12. &uh *5, *ain *;, *eystone