kulkel 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

j

Citation preview

STATUS PASIENBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINRSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN1. Nama pasien : Tn. A2. Umur: 18 tahun3. Jenis kelamin: Laki - laki 4. Agama : Islam5. Pekerjaan : Mahasiswa 6. Tanggal pemeriksaan: 8 September 2015

II. ANAMNESIS 1. Keluhan utama : Terasa gatal pada lengan bawah 2. Riwayat penyakit sekarang :Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal pada lengan bawah tangan kanan yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya muncul sedikit-sedikit saja, disertai warna kemerahan dengan bintik-bintik kecil berisi air. Karena merasa gatal sangat mengganggu, pasien sering menggaruk-garuk bagian tangannya tersebut dan terasa perih dan basah. Gatal terutama dirasakan waktu berkeringat. Pasien tidak merasakan gatal pada sela-sela jari dan kepala, dan tidak khas pada malam hari. Gatal-gatal yang dialami sempat membaik dan lesinya menjadi kering setelah pasien memberikan salep Nosib tapi dalam seminggu lesi semakin membesar dan terasa semakan kasar pada daerah tepinya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau obat. Pasien tinggal bersama keluarganya, dan dalam keluarganya ibu pasien pernah mengalami hal seperti ini. Pasien juga mengatakan bahwa dalam sehari pasien mandi minimal 2 kali sehari, dan pasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini.3. Riwayat penyakit terdahulu : Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makananPasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini4. Riwayat penyakit keluarga : Ibu pasien pernah mengalami hal seperti ini

III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Status generalis : Kondisi umum : Sakit ringanStatus gizi: BaikKesadaran: Komposmentis2. Tanda vital :Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi: 80 x/menitRespirasi: 20 x/menitSuhu: 36C3. Hygiene : baik4. Status dermatologis/venerologis :Kepala: tidak ada ujud kelainan kulitWajah : tidak ada ujud kelainan kulitLeher: tidak ada ujud kelainan kulitDada: tidak ada ujud kelainan kulitPerut: tidak ada ujud kelainan kulitPunggung: tidak ada ujud kelainan kulitBokong: tidak ada ujud kelainan kulitEkstremitas atas: tampak lesi bulat berbatas tegas terdiri dari eritema, skuama, papul dan vesikel di tepi. Daerah tengah lebih tenang serta terdapat erosi. Ekstremitas bawah: tidak ada ujud kelainan kulitKel. limfe: tidak ada pembesaran kelenjar limfe

IV. GAMBAR

Gambar 1. Lesi bulat dengan tepi yang eritem serta daerah tengah yang tenang.

Gambar 2. Terdapat erosi akibat garukan

Gambar 3. Terdapat vesikel dan papul di tepi

V. RESUME Pasien laki-laki 18 tahun datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal pada lengan bawah tangan kanan yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya muncul sedikit-sedikit saja, disertai warna kemerahan dengan bintik-bintik kecil berisi air. Karena merasa gatal sangat mengganggu, pasien sering menggaruk-garuk bagian tangannya tersebut dan terasa perih dan basah. Gatal terutama dirasakan waktu berkeringat. Pasien telah memberikan salep nosib dan lesi menjadi lebih besar. Status dermatologis : tampak lesi bulat berbatas tegas terdiri dari eritema, skuama, papul dan vesikel di tepi. Daerah tengah lebih tenang serta terdapat erosi.

VI. DIAGNOSIS BANDING1. Tinea Korporis2. Dermatitis Seboroika3. Psoriasis vulgaris4. Pitiriasis Rosea5. Morbus Hansen pausi basiler

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Kerokan kulit dengan KOH 20%2. Pemeriksaan kulit dengan lampu wood

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN 1. Kultur

IX. DIAGNOSIS KERJATinea Korporis

X. PENATALAKSANAAN1. Non medikamentosa Hindari kebiasaan menggaruk luka untuk mencegah timbulnya infeksi yang baru. Edukasi untuk tidak mengobati mandiri, bila keluhan masih tetap diedukasi berobat kembali ke dokter Pakaian dicuci bersih Menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat Gunakan handuk tersendiri untuk mengeringkan bagian yang terkena infeksi atau bagian yang terinfeksi dikeringkan terakhir untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya. Jangan menggunakan handuk, baju, atau benda lainnya secara bergantian dengan orang yang terinfeksi

2. MedikamentosaTopikal : Salep Ketokonazol 2% + gentamicin 0,1 % 2 x sehariSistemik : Ketokonazol 1 x 200 mg selama 2-4 minggu

XI. PROGNOSIS1. Qua ed vitam: bonam2. Qua ed fungsionam: bonam3. Qua ed sanationam: bonam4. Qua ad cosmeticam: bonam

PEMBAHASAN

Pasien laki-laki 18 tahun datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal pada lengan bawah tangan kanan yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya muncul sedikit-sedikit saja, disertai warna kemerahan dengan bintik-bintik kecil berisi air. Karena merasa gatal sangat mengganggu, pasien sering menggaruk-garuk bagian tangannya tersebut dan terasa perih dan basah. Gatal terutama dirasakan waktu berkeringat. Pasien telah memberikan salep nosib dan lesi menjadi lebih besar. Status dermatologis : tampak lesi bulat berbatas tegas terdiri dari eritema, skuama, dan vesikel di tepi. Daerah tengah lebih tenang serta terdapat erosi.Tinea corporis mengacu pada infeksi jamur superfisial pada daerah kulit halus tanpa rambut, kecuali telapak tangan, telapak kaki. Dinamakan Tinea Corporis karena berdasarkan bagian tubuh yang terkena, yaitu badan dan anggota badan; disebabkan oleh golongan jamur Epidermophyton, Trichophyton, dan Microsporum. Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa dan cabang-cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati, hifa melepaskan keratinase serta enzim lainnya guna menginvasi lebih dalam stratum korneum dan menimbulkan peradangan, walaupun umumnya, infeksi terbatas pada epidermis, karena adanya mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik seperti komplemen, PMN, aktivitas faktor penghambat serum, namun kadang-kadang dapat bertambah atau meluas. Masa inkubasi sekitar 1-3 minggu. Tinea korporis merupakan infeksi yang umum terjadi pada daerah dengan iklim hangat dan lembab.1,2Manifestasi klinis berupa pertumbuhan jamur dengan pola radial di dalam stratum stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit sirsinar dengan batas yang jelas dan meninggi yang disebut ringworm, tepi polisiklik, daerah tepi tampak vesikel-vesikel kecil dengan skuama halus dan aktif. Dijumpai daerah penyembuhan sentral. Biasanya rasa gatal bertambah jika berkeringat.1,2,3Ketoconazole merupakan obat anti jamur yang termasuk golongan azole. Obat jenis ini menghambat pertumbuhan jamur dengan menghambat enzim pertumbuhan pada jamur. Obat golongan azole ini umumnya dipakai untuk mengatasi infeksi jamur C.albicans, C.tropicalis, C.parapsilosis, C.glabrata, C.neoformans, golongan blastomyces, golongan histoplasma, Coccidioides, dan jamur lainnya. Dalam penelitian dibuktikan bahwa jamur jenis C.krusei dan mucorymycosis sudah kebal terhadap obat jenis ini.3

DAFTAR PUSTAKA

1. Sularsito, S, D., Djuanda, S. Ilmu Kulit dan Kelamin. Edisi keenam. Balai penerbit FKUI: Jakarta. 2013.2. Rianyta. Dermatofitosis e.c tinea corporis. Dokter PTT Puskesmas Balitung . Bangka Belitung. 2011. 3. Brunton, L., Lazo, J., Parker, K. Goodman and Gilmans The pharmacological basic of therapeutical eleventh edition. New York: The McGraw-Hill. 2006.

REFLEKSI KASUS

TINEA KORPORIS

Oleh :

Nama : Syarah Dwi SaraswatiStambuk : N 111 14 057Pembimbing : Dr. Seniwaty Ismail, Sp.KK

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS TADULAKOPALU2015