35
KOMUNIKASI MENURUT KOMUNIKASI MENURUT BUDAYA ALAM MINANGKABAU BUDAYA ALAM MINANGKABAU OLEH : OLEH : Dra. Silvia Rosa, M. Hum Dra. Silvia Rosa, M. Hum

Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAM

Citation preview

Page 1: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

KOMUNIKASI MENURUT KOMUNIKASI MENURUT BUDAYA ALAM BUDAYA ALAM MINANGKABAUMINANGKABAU

OLEH : OLEH :

Dra. Silvia Rosa, M. HumDra. Silvia Rosa, M. Hum

Page 2: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Tujuan Pembelajaran :Tujuan Pembelajaran :

Mengerti bahwa pekerjaan dokter Mengerti bahwa pekerjaan dokter bersifat universalbersifat universalMengerti dan dapat mengargai Mengerti dan dapat mengargai nilai nilai

budaya yang budaya yang berlaku di tengah masyarakatberlaku di tengah masyarakatMampu menghadapi masyarakat Mampu menghadapi masyarakat

dengan kekhasan nilaidengan kekhasan nilai budaya yang budaya yang dianut oleh masyarakatdianut oleh masyarakat

Page 3: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Mengerti bahwa tugas dan peranan Mengerti bahwa tugas dan peranan dokter sangat banyak bila dapat dokter sangat banyak bila dapat memahami dan menghayati nilai memahami dan menghayati nilai budaya yang dianut oleh masyarakatbudaya yang dianut oleh masyarakat

Mampu membina komunikasi Mampu membina komunikasi

dengan menggunakandengan menggunakan perspektif perspektif

budaya masyarakat setempatbudaya masyarakat setempat

Page 4: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

WILAYAH MINANGKABAUWILAYAH MINANGKABAU

Minangkabau vs Sumatera BaratMinangkabau vs Sumatera Barat Minangkabau merupakan wilayah Minangkabau merupakan wilayah

budaya budaya

> budaya Minangkabau : darek, pasisia> budaya Minangkabau : darek, pasisia

atau luhak vs rantau atau luhak vs rantau Sumatera Barat merupakan wilayah Sumatera Barat merupakan wilayah

administratif > tidak ada budaya administratif > tidak ada budaya

Sumatera BaratSumatera Barat

Page 5: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

LUHAK vs RANTAULUHAK vs RANTAU

Secara etimologis bhs. Minangkabau, Secara etimologis bhs. Minangkabau, luhak = luhak = luakluak = kurang = kurang Menurut bhs. Sangsekerta luhak berasal Menurut bhs. Sangsekerta luhak berasal dari dari lwalwa = luas, lapang. = luas, lapang. Luhak adalah wilayah teritorial Luhak adalah wilayah teritorial pemerintahan, wilayah administrasi di pemerintahan, wilayah administrasi di bawah keresidenan yang disebut bawah keresidenan yang disebut afdelingafdeling (setingkat kabupaten sekarang).(setingkat kabupaten sekarang).

** ** Luhak merupakan kesatuan geografis, Luhak merupakan kesatuan geografis, sosial ekonomis, politis dan kultural.sosial ekonomis, politis dan kultural.

Page 6: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

LUHAK LUHAK Ada tiga buah luhak :Ada tiga buah luhak :

Agam -> nagari-nagari di lembah dataran Agam -> nagari-nagari di lembah dataran tinggi gunung Singgalang – Merapi.tinggi gunung Singgalang – Merapi.

Limo Puluh Koto - > nagari-nagari di Limo Puluh Koto - > nagari-nagari di lembah dataran tinggi gunung Sago.lembah dataran tinggi gunung Sago.

Tanah Datar - > nagari-nagari di lembah Tanah Datar - > nagari-nagari di lembah dataran tinggi gunung Tandikat – dataran tinggi gunung Tandikat – Singgalang – Merapi.Singgalang – Merapi.

Page 7: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Ciri dan Karakter Masyarakat di Ciri dan Karakter Masyarakat di Tiap LuhakTiap Luhak

AgamAgam : buminya hangat, airnya keruh, : buminya hangat, airnya keruh, dan ikannya liar.dan ikannya liar.

Masyarakatnya keras hati, beraniMasyarakatnya keras hati, berani.. Limo Puluh KotaLimo Puluh Kota : buminya sejuk, airnya : buminya sejuk, airnya jernih, dan ikannya jinak.jernih, dan ikannya jinak. Masyarakatnya berhati lembut, tenang dan Masyarakatnya berhati lembut, tenang dan suka damai.suka damai. Tanah Datar : buminya nyaman, airnya Tanah Datar : buminya nyaman, airnya tawar, dantawar, dan ikannya banyak.ikannya banyak. Masyarakatnya peramah, sabar dan suka Masyarakatnya peramah, sabar dan suka damai.damai.

Page 8: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Luhak vs RantauLuhak vs Rantau * Luhak berbeda dengan rantau.* Luhak berbeda dengan rantau.

* Budaya dan adat istiadat di luhak. * Budaya dan adat istiadat di luhak. cenderung homogen, eksklusif, dan matriarki. cenderung homogen, eksklusif, dan matriarki.

* Sebaliknya, budaya dan adat istiadat di * Sebaliknya, budaya dan adat istiadat di rantaurantau bersifat heterogen, terbuka terhadap. bersifat heterogen, terbuka terhadap. pengaruh luar, cenderung bernuansa patriarki pengaruh luar, cenderung bernuansa patriarki karena pengaruh Islam.karena pengaruh Islam.

Jadi, terdapat perbedaan budaya dan karakter Jadi, terdapat perbedaan budaya dan karakter masyarakat yang mendiami daerah rantau masyarakat yang mendiami daerah rantau dengan luhak, meskipun sebagian penduduk dengan luhak, meskipun sebagian penduduk rantau adalah migran dari luhakrantau adalah migran dari luhak..

Page 9: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

RANTAURANTAU

Rantau adalah wilayah tempat berusaha, Rantau adalah wilayah tempat berusaha, mencari ilmu, keterampilan dan pengalaman, mencari ilmu, keterampilan dan pengalaman, yang hasilnya untuk menambah yang hasilnya untuk menambah kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri, kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri, sanak saudara dan kampung halaman.sanak saudara dan kampung halaman.

Penduduk rantau terutama berasal dari Penduduk rantau terutama berasal dari darekdarek.. Rantau merupakan daerah kolonisasi Alam Rantau merupakan daerah kolonisasi Alam

Minangkabau.Minangkabau. Penduduk rantau heterogen, demikianpun Penduduk rantau heterogen, demikianpun

budayanya.budayanya.

Page 10: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Ungkapan tentang perbedaan Ungkapan tentang perbedaan Luhak dengan Rantau :Luhak dengan Rantau :

Syarak mandaki, adat manurunSyarak mandaki, adat manurun Agama (Islam) masuk dan berkembang Agama (Islam) masuk dan berkembang

mulanya di daerah rantau, seterusnya mulanya di daerah rantau, seterusnya baru berkembang ke daerah Luhak nan baru berkembang ke daerah Luhak nan Tigo.Tigo.

Sebaliknya, adat (Minangkabau) awal Sebaliknya, adat (Minangkabau) awal mulanya berkembang di daerah Luhak mulanya berkembang di daerah Luhak nan Tigo, selanjutnya berkembang ke nan Tigo, selanjutnya berkembang ke daerah rantaudaerah rantau..

Luhak bapangulu, rantau barajoLuhak bapangulu, rantau barajo Pemimpin tertinggi di wilayah Luhak nan Pemimpin tertinggi di wilayah Luhak nan

Tigo disebut penghulu.Tigo disebut penghulu. Sebaliknya, pemimpin tertinggi di wilayah Sebaliknya, pemimpin tertinggi di wilayah

rantau disebut rajo (raja). rantau disebut rajo (raja).

Page 11: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Komunikasi dengan Komunikasi dengan Mempertimbangkan Nilai Budaya Mempertimbangkan Nilai Budaya

MinangkabauMinangkabau

Bila anda mampu memahami Bila anda mampu memahami perspektif budaya dalam membina perspektif budaya dalam membina situasi komunikasi dengan situasi komunikasi dengan masyarakat Minang dimanapun, masyarakat Minang dimanapun, maka kesepahaman dan pengertian maka kesepahaman dan pengertian antara anda dengan masyarakat antara anda dengan masyarakat akan mudah dibangun. Walaupun akan mudah dibangun. Walaupun anda bukan dari etnis Minangkabau. anda bukan dari etnis Minangkabau.

Page 12: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Masyarakat Minangkabau pada Masyarakat Minangkabau pada umumnya umumnya appreciateappreciate terhadap orang terhadap orang lain.lain.

Hal ini erat kaitannya dengan Hal ini erat kaitannya dengan falsafah alam terkembang jadi gurufalsafah alam terkembang jadi guru dan ajaran dan ajaran tentang kato nan ampektentang kato nan ampek (kata yang empat)(kata yang empat)

Page 13: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Alam Terkembang Jadi GuruAlam Terkembang Jadi Guru Masyarakat Minangkabau menamakan Masyarakat Minangkabau menamakan

tanah airnya dengan istilah Alam tanah airnya dengan istilah Alam Minangkabau.Minangkabau.

Alam dengan segenap unsurnya Alam dengan segenap unsurnya dipandang terdiri dari empat (dipandang terdiri dari empat (nan ampeknan ampek).).

Misal : - ada bulan, bintang, bumi dan Misal : - ada bulan, bintang, bumi dan matahari.matahari.

- ada siang, malam. Pagi dan - ada siang, malam. Pagi dan

petang.petang.

- ada utara, selatan, timur dan - ada utara, selatan, timur dan barat.barat.

Page 14: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Setiap unsur dalam Setiap unsur dalam nan ampeknan ampek berbeda kadar dan pernannya, berbeda kadar dan pernannya, namun saling berhubungan, namun saling berhubungan, berkaitan, tetapi tidak saling berkaitan, tetapi tidak saling mengikat. Setiap unsur itu saling mengikat. Setiap unsur itu saling berbenturan tetapi tidak saling berbenturan tetapi tidak saling melenyapkan, saling mengelompok melenyapkan, saling mengelompok tetapi tidak saling meleburkan.tetapi tidak saling meleburkan.

Page 15: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Setiap unsur hidup dengan Setiap unsur hidup dengan eksistensinya masing-masing dalam eksistensinya masing-masing dalam suatu harmoni, namun dinamis suatu harmoni, namun dinamis menurut dialektika alam, yang orang menurut dialektika alam, yang orang Minangkabau menyebutnya dengan Minangkabau menyebutnya dengan istilah istilah bakarano bakajadianbakarano bakajadian ( bersebab dan berakibat).( bersebab dan berakibat).

Jika prinsip alam dengan segenap Jika prinsip alam dengan segenap unsurnya ini diasosiasikan terhadap unsurnya ini diasosiasikan terhadap kehidupan manusia, maka kehidupan manusia, maka pemahaman unsur alam bermakna pemahaman unsur alam bermakna sebagai lembaga atau individu dalam sebagai lembaga atau individu dalam masyarakat.masyarakat.

Page 16: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Masing-masing berhak Masing-masing berhak mempertahankan eksistensinya mempertahankan eksistensinya dalam perjalanan hidupnya.dalam perjalanan hidupnya.

Sebaliknya, tiap lembaga Sebaliknya, tiap lembaga berkewajiban memelihara eksistensi berkewajiban memelihara eksistensi setiap individu dlm. lembaganya setiap individu dlm. lembaganya masing-masing. Sementara itu, masing-masing. Sementara itu, setiap individu pun berkewajiban setiap individu pun berkewajiban memelihara eksistensi lembaganya.memelihara eksistensi lembaganya.

Page 17: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Keseimbangan antara lembaga dan Keseimbangan antara lembaga dan individu dalam menjaga eksistensinya individu dalam menjaga eksistensinya masing-masing akan menciptakan masing-masing akan menciptakan harmoni, keselarasan atau kesesuaian harmoni, keselarasan atau kesesuaian hidup antara sesama lembaga dengan hidup antara sesama lembaga dengan sesama individu dan sebaliknya.sesama individu dan sebaliknya.

Masing-masing lembaga atau individu Masing-masing lembaga atau individu mempunyai perbedaan dalam kadar dan mempunyai perbedaan dalam kadar dan perannya.perannya.

Maka, mereka tidak akan dapat bersatu Maka, mereka tidak akan dapat bersatu dengan yang lain, melainkan akan tetap dengan yang lain, melainkan akan tetap samasama dengan yang lain. dengan yang lain.

Konsekwensi dari filosofi ini meletakkan Konsekwensi dari filosofi ini meletakkan manusia sebagai salah satu unsur yang manusia sebagai salah satu unsur yang statusnya sama dengan unsur yang lain.statusnya sama dengan unsur yang lain.

Page 18: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Ungkapan adat Minangkabau menyatakan bahwa Ungkapan adat Minangkabau menyatakan bahwa setiap manusia “ setiap manusia “ tagak samo tinggi, duduak samo tagak samo tinggi, duduak samo randahrandah” (tegak sama tinggi, duduk sama rendah).” (tegak sama tinggi, duduk sama rendah).

Gagasan yang terkandung dalam ungkapan Gagasan yang terkandung dalam ungkapan tersebut adalah setiap individu mempunyai tersebut adalah setiap individu mempunyai kedudukan yang sama tinggi atau sama rendah kedudukan yang sama tinggi atau sama rendah dalam pandangan budaya Minangkabau.dalam pandangan budaya Minangkabau.

Gagasan tersebut mencapai keseimbangan juga Gagasan tersebut mencapai keseimbangan juga sama pentingnya.sama pentingnya.

Oleh karena itu, jika ada seseorang yang melebihi Oleh karena itu, jika ada seseorang yang melebihi atau kurang dari status yang sama, dipandang atau kurang dari status yang sama, dipandang sebagai sebagai orang yang orang yang mengajarkan prinsip bahwa mengajarkan prinsip bahwa persaingan dalam hidup adalah penting, namun persaingan dalam hidup adalah penting, namun menjaga keselarasan untuk menjaga keselarasan untuk kurangkurang..

Page 19: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Dalam perspektif budaya Dalam perspektif budaya Minangkabau, berada pada posisi Minangkabau, berada pada posisi harga diri kurang dihargai adalah harga diri kurang dihargai adalah suatu kesia-siaan. Sebaliknya, berada suatu kesia-siaan. Sebaliknya, berada pada posisi harga diri lebih berharga pada posisi harga diri lebih berharga adalah kegilaan (adalah kegilaan (kurang sio-sio, labiah kurang sio-sio, labiah ancak-ancakancak-ancak).).

Jadi, yang harmonis dalam tatanan Jadi, yang harmonis dalam tatanan sosial adalah yang sama menghargai sosial adalah yang sama menghargai dan dihargai.dan dihargai.

Pemahaman terhadap Pemahaman terhadap prinsip samaprinsip sama ini menjadi kunci komunikasi yang ini menjadi kunci komunikasi yang serasi, selaras dan harmonis.serasi, selaras dan harmonis.

Page 20: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Konsep MaluKonsep Malu

Falsafah alam Minangkabau meletakan Falsafah alam Minangkabau meletakan manusia sebagai salah satu unsur yang manusia sebagai salah satu unsur yang statusnya sama dengan unsur lain.statusnya sama dengan unsur lain.

Filosofi seperti ini menumbuhkan, Filosofi seperti ini menumbuhkan, membangkitkan dan menyuburkan membangkitkan dan menyuburkan kesadaran akan harga diri.kesadaran akan harga diri.

Harga diri yang jatuh menjadi aib yang Harga diri yang jatuh menjadi aib yang memalukan, misal : salah seorang anggota memalukan, misal : salah seorang anggota kerabat bertingkah laku yang kerabat bertingkah laku yang menimbulkan aib (anak gadis yang hamil menimbulkan aib (anak gadis yang hamil di luar nikah) bagi keluarga, baik secara di luar nikah) bagi keluarga, baik secara ukuran moral maupun secara etika. ukuran moral maupun secara etika.

Page 21: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Tingkah laku demikian tidak saja Tingkah laku demikian tidak saja dipandang sebagai aib yang menampar dipandang sebagai aib yang menampar individu, tetapi menampar semua muka individu, tetapi menampar semua muka anggota kerabat secara etnis.anggota kerabat secara etnis.

Agar tamparan ini tidak mengenai semua Agar tamparan ini tidak mengenai semua anggota kerabat maka, adat Minangkabau anggota kerabat maka, adat Minangkabau mengajarkan supaya setiap orang harus mengajarkan supaya setiap orang harus pandai menyimpan aib. pandai menyimpan aib.

Aib itu harus dilokalisasi. Jika aib harus Aib itu harus dilokalisasi. Jika aib harus dibuka untuk dibuka untuk problem solvingproblem solving, maka aib , maka aib itu hanya akan disampaikan kepada itu hanya akan disampaikan kepada anggota kerabat yang paling dekat, dekat, anggota kerabat yang paling dekat, dekat, dan lebih luas ( dan lebih luas ( babiliak ketek, babiliak babiliak ketek, babiliak gadanggadang).).

Page 22: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Menebus malu (aib)Menebus malu (aib)

Aib yang dibuat oleh salah seorang anggota Aib yang dibuat oleh salah seorang anggota kerabat adalah malu bagi seluruh anggota kerabat adalah malu bagi seluruh anggota kerabat.kerabat.

Malu kerabat adalah malu yang tidak dapat Malu kerabat adalah malu yang tidak dapat dibagi.dibagi.

Malu harus ditebus dengan berbagai cara,Malu harus ditebus dengan berbagai cara,

((tak aia talang dipancuang, tak kayu janjang tak aia talang dipancuang, tak kayu janjang dikapiang, tak ameh bungka di asahdikapiang, tak ameh bungka di asah). ). Artinya, jika tidak ada air, talang dipancung, Artinya, jika tidak ada air, talang dipancung, jika tidak ada kayu, jenjang dikeping, jika jika tidak ada kayu, jenjang dikeping, jika tidak ada emas, bungkal pun di asah).tidak ada emas, bungkal pun di asah).

Page 23: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Yang Serba EmpatYang Serba Empat

Orang Minangkabau menganut Orang Minangkabau menganut perspektif serba empat terhadap perspektif serba empat terhadap alam dan lingkungannya, misal alam dan lingkungannya, misal

Koto nan ampek : taratak, dusun, koto Koto nan ampek : taratak, dusun, koto

dan nagari.dan nagari.Ragam orang : orang, takah orang. Ragam orang : orang, takah orang.

Angkuh orang dan orang-orang.Angkuh orang dan orang-orang.Kato nan ampek : kato pusako, kato Kato nan ampek : kato pusako, kato

mupakaik, kato dahulu, dan kato mupakaik, kato dahulu, dan kato kamudian.kamudian.

Page 24: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Tuah kato :Tuah kato :Kato rajo, kato malimpahkan (kata raja, kata Kato rajo, kato malimpahkan (kata raja, kata

perintah)perintah)Kato panghulu, kato balipek (kata penghulu, Kato panghulu, kato balipek (kata penghulu,

kata berlapis)kata berlapis)Kato alim, kato hakikaik (kata alim, kata Kato alim, kato hakikaik (kata alim, kata

fatwa)fatwa)Kato basa, kato mardeso (kata orang besar, Kato basa, kato mardeso (kata orang besar,

kata sari pati)kata sari pati) Langgam katoLanggam kato

Kato mandakiKato mandakiKato manurunKato manurunKato malereangKato malereangKato mandataKato mandata

Page 25: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Martabat kato :Martabat kato :Kato nan sabana kato (kata yang Kato nan sabana kato (kata yang

sebenar kata) -> kata yang jadi sebenar kata) -> kata yang jadi perbendaharaan kebudayaan dan perbendaharaan kebudayaan dan menjadi falsafah dan undang-undang menjadi falsafah dan undang-undang serta hukum bagi masyarakat.serta hukum bagi masyarakat.

Kato nan dikatokan: wasiat atau ajaran Kato nan dikatokan: wasiat atau ajaran yang harus dipegang teguhyang harus dipegang teguh

Kato nan bakato-kato : ucapan yang Kato nan bakato-kato : ucapan yang bermakna konotatif.bermakna konotatif.

Kato nan takato-katoi : ucapan yang Kato nan takato-katoi : ucapan yang tidak terkendali, liar, tidak bermakna, tidak terkendali, liar, tidak bermakna, yang muncul karena gurauan, sedih, yang muncul karena gurauan, sedih, marah (kondisi yang tidak normal)marah (kondisi yang tidak normal)

Page 26: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Sifat kato :Sifat kato :Kato mancari kawan : kata-kata yang Kato mancari kawan : kata-kata yang

menimbulkan rasa simpati, senang bagi menimbulkan rasa simpati, senang bagi yang mendengarkan.yang mendengarkan.

Kato mancari lawan : kata-kata yang Kato mancari lawan : kata-kata yang tajam, menentang, kotor, sehingga tajam, menentang, kotor, sehingga membangkitkan amarah bagi yang membangkitkan amarah bagi yang mendengarkan.mendengarkan.

Kato indak bakawan : kata-kata yang Kato indak bakawan : kata-kata yang bersifat fitnah, gunjing atau bohong.bersifat fitnah, gunjing atau bohong.

Kato indak balawan : kata-kata yang Kato indak balawan : kata-kata yang bersifat perintah yang salah, namun bersifat perintah yang salah, namun harus dilaksanakan.harus dilaksanakan.

Page 27: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Langgam KatoLanggam Kato

Langgam kato adalah tata Langgam kato adalah tata krama berbicara sehari-krama berbicara sehari-

hari antara sesama hari antara sesama individu dalam individu dalam

masyarakat Minangkabau, masyarakat Minangkabau, sesuai status sosial sesuai status sosial

masing-masing.masing-masing.

Page 28: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Langgam kato tidak Langgam kato tidak mengindikasikan strata bahasa mengindikasikan strata bahasa

(bahasa bangsawan >< bahasa (bahasa bangsawan >< bahasa rakyat), melainkan hanyalah rakyat), melainkan hanyalah

etika berbahasa.etika berbahasa.

Page 29: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Langgam Kata ada 4 :Langgam Kata ada 4 :

Kato mandakiKato mandaki

Kato manurunKato manurun

Kato malereangKato malereang

Kato mandataKato mandata

Page 30: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Kato MandakiKato Mandaki

Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang dipakai oleh orang yang status sosialnya lebih dipakai oleh orang yang status sosialnya lebih rendah dari lawan bicaranya (cth: dipakai oleh rendah dari lawan bicaranya (cth: dipakai oleh anak kepada orang tua, murid kepada guru anak kepada orang tua, murid kepada guru dll).dll).

Ciri-ciri : lebih rapi tata bahasanya, Ciri-ciri : lebih rapi tata bahasanya, pemakaian ungkapannya jelas, menggunakan pemakaian ungkapannya jelas, menggunakan kata pengganti orang pertama (ambo) dan kata pengganti orang pertama (ambo) dan panggilan kehormatan untuk yang lebih tua panggilan kehormatan untuk yang lebih tua ( mamak, uda, uni, inyiak, etek, amai, serta ( mamak, uda, uni, inyiak, etek, amai, serta beliau untuk orang ketiganya).beliau untuk orang ketiganya).

Page 31: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Kato ManurunKato Manurun

Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang dipakai oleh orang yang status sosialnya lebih dipakai oleh orang yang status sosialnya lebih tinggi dari lawan bicaranya (cth: dipakai oleh tinggi dari lawan bicaranya (cth: dipakai oleh orang tua kepada anak, guru kepada murid, orang tua kepada anak, guru kepada murid, mamak kepada kemenakan dll).mamak kepada kemenakan dll).

Ciri-ciri : lebih rapi tata bahasanya, tetapi Ciri-ciri : lebih rapi tata bahasanya, tetapi dengan kalimat yang lebih pendek, dengan kalimat yang lebih pendek, menggunakan kata pengganti orang pertama, menggunakan kata pengganti orang pertama, kedua dan ketiga yang bersifat khusus, kedua dan ketiga yang bersifat khusus, seperti : wak den, awak den, wak ang, awak seperti : wak den, awak den, wak ang, awak ang, wak kau, awak kau, awak inyo.ang, wak kau, awak kau, awak inyo.

Page 32: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Kato MalereangKato Malereang

Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang dipakai oleh orang yang status yang dipakai oleh orang yang status sosialnya sama dengan lawan bicaranya, sosialnya sama dengan lawan bicaranya, tetapi saling menyegani (cth: dipakai oleh tetapi saling menyegani (cth: dipakai oleh ipar kepada besan, sesama menantu ipar kepada besan, sesama menantu dalam sebuah rumah, mertua kepada dalam sebuah rumah, mertua kepada menantu atau sebaliknya, orang-orang menantu atau sebaliknya, orang-orang yang berjabatan)yang berjabatan)

Ciri-ciri : lebih rapi tata bahasanya, tetapi Ciri-ciri : lebih rapi tata bahasanya, tetapi lebih banyak menggunaklan peribahasa, lebih banyak menggunaklan peribahasa, menggunakan kata pengganti orang menggunakan kata pengganti orang pertama (wak ambo), kedua (gelar dan pertama (wak ambo), kedua (gelar dan panggilan kekerabatan) dan ketiga panggilan kekerabatan) dan ketiga (beliau) yang bersifat khusus(beliau) yang bersifat khusus

Page 33: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Kato MandataKato Mandata

Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang Adalah kata-kata, kalimat, dan bahasa yang dipakai oleh orang yang status sosialnya dipakai oleh orang yang status sosialnya sama dan hubunganya akrab dengan lawan sama dan hubunganya akrab dengan lawan bicaranya. bicaranya.

Ciri-ciri : tata bahasanya lebih bersifat bahasa Ciri-ciri : tata bahasanya lebih bersifat bahasa pasar, yang lazim memakai suku kata terakhir pasar, yang lazim memakai suku kata terakhir atau kata-kata yang tidak lengkap dan atau kata-kata yang tidak lengkap dan kalimatnya pendek-pendek, menggunakan kalimatnya pendek-pendek, menggunakan kata pengganti orang pertama (aden, den), kata pengganti orang pertama (aden, den), kedua (ang, waang, kau) dan ketiga (inyo, kedua (ang, waang, kau) dan ketiga (inyo, anyo) yang bersifat khususanyo) yang bersifat khusus

Page 34: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau

Paham atau mengerti dengan langgam Paham atau mengerti dengan langgam kato nan ampek (kata yang empat ini) kato nan ampek (kata yang empat ini) akan dapat membangun komunikasi akan dapat membangun komunikasi yang santun, bertata krama, yang santun, bertata krama, menyenangkan dan efektif bagi menyenangkan dan efektif bagi seorang yang berprofesi sebagai seorang yang berprofesi sebagai dokter kepada pasien, keluarga pasien, dokter kepada pasien, keluarga pasien, masyarakat dan teman sejawat.masyarakat dan teman sejawat.

Itu karena, konsep langgam kato nan Itu karena, konsep langgam kato nan ampek ini berkorelasi dengan nilai ampek ini berkorelasi dengan nilai budaya, status sosial, konsep malu dan budaya, status sosial, konsep malu dan konsep harga diri seorang individu konsep harga diri seorang individu dalam masyarakat. dalam masyarakat.

Page 35: Komunikasi Menurut Budaya Alam Minangkabau