Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.W DALAMPEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTOLIT
DI RUANG PERAWATANRSAD DR.R.ISMOYO
TAHUN 2018
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan
program Diploma III Keperawatan
OLEH :
ABDUL WAHID SALEHNIM. P00320015002
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN2018
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
1. Nama : Abdul Wahid Saleh
2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 2 Mei 1997
3. Suku / Bangsa : Mornene ,Tolaki/Indonesia
4. Jenis Kelamin : laki-laki
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 5 Baruga Kendari Tamat Tahun 2009
2. SMP Negeri 12 Kendari Tamat Tahun 2013
3. SMK TUNAS HUSADA Kendari Tamat Tahun 2015
4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Masuk tahun 2015
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Abdul Wahid Saleh
Nim :P00320015002
Institusi pendidikan : Jurusan Keperawatan
Judul proposal :ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.WDALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRANDAN ELEKTROLIT DI RUANG PERAWATANRSAD Dr. R ISMOYO TAHUN 2018
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kendari, 13 Agustus 2018
Yang Membuat Pernyataan,
ABDUL WAHID SALEH
MOTTO
Memulai dengan penuh keyakinan,
Menjalani dengan penuh keikhlasan,
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.
Karena hasil tidak akan mengkhianati proses.
Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa keduaorang tua Berusahalah mendapatkan doa itudengan berbakti kepada mereka berdua agar
doa mereka menjadi benteng kuat yangmenjagamu
Karya tulis ini ku persembahkan untuk almamaterkubangsa dan negaraku, kedua orang tuaku,saudarakudan keluargaku doa,nasehat dan keikhlasan kalianmenunjang keberhasilanku
ABSTRAK
Abdul Wahid Saleh (P00320015002), Gambaran Asuhan KeperawatanGastritis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan di Ruang Perawatan RSAD DrR ISMOYO, Muslimin L A.Kep,S.Pd,M.Si (Pembimbing I), Hj.Sitti RachmiMisbah,S.Kp,M.Kes (Pembimbing II), (viii+49 halaman+5 tabel+5 lampiran).Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yangpaling sering terjadi. Sekitar 10% orang yang datang ke unit gawat daruratpada pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri di daerah epigastrium.Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalahpemenuhan kebutuhan cairan, karena pada penderita gastritis akan mengalaminyeri epigastrium, mual, muntah dan anoreksia yang berakibat pada tidakterpenuhinya nutrisi sehingga menyebabkan peningkatan sekresi asamlambung dan memicu timbulnya perdarahan pada lambung, maka dari itudengan memenuhi kebutuhan cairan penderita gastritis, produksi asamlambung akan terkontrol dan dapat mencegah timbulnya perdarahan salurancerna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana asuhankeperawatan pasien gastritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan di ruangperawatan RSAD DR.R ISMOYO. Penulisan karya tulis ilmiah inimenggunakan metode deskirptif dengan menggunakan pendekatan asuhankeperawatan pada pasien. Subyek studi kasus dalam karya tulis ini adalahpasien gastritis di Ruang Perawatan RSAD DR. R ISMOYO. Instrumenpenelitian yang digunakan adalah format asuhan keperwatan. Data diolahdengan menggunakan narasi studi kasus asuhan keperawatan. Berdasarkanhasil analisis data diperoleh pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasidan evaluasi keperawatan yang dilakuakn pada pasien dengan kasus gastritisdengan pemenuhan kebutuhan cairan. Dari hasil penelitian, Saran yangdiajukan adalah agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasandalam memberi asuhan keperawatan pada pasien khususnya pasien dengankasus gastritis.
Kata Kunci : pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi,pemenuhan kebutuhan cairan, RS DR R ISMOYO
Kepustakaan : 20 (2007-2018)
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan kepada
manusia apa-apa yang belum diketahuinya dan memberikan hidayah dan rahmat-
Nya antara lain berupa kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan segala keterbatasan dan
kekurangan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
banyak terdapat kesalahan didalamnya. Oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis sebagai suatu masukan untuk
penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak sekali kendala dan
hambatan yang penulis dapatkan namun atas bimbingan dan arahan serta motivasi
dari berbagai pihak secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Penulis ingin mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada bapak
Muslimin L A.Kep,S.Pd,M.Si dan Ibu Hj.Sitti Rachmi Misbah S.Kp,M.Kes
selaku Pembimbing
1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku direktur politeknik kesehatan kemenkes
kendari
2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin kepada penulis
dalam penelitian ini
3. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns, M.Kes selaku ketua jurusan keperawatan
politeknik kesehatan kemenkes kendari
4. Tim penguji ( Ibu Hj.Nurjannah, B.Sc, S.Pd, M.Kes , Ibu Dali, SKM. M.Kes,
Ibu Anita Rosanty, SST, M.Kes )
5. Bapak, Ibu dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
keperawatan serta seluruh staf dan Karyawan atas segala fasilitas dan
pelayanan akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu
6. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada ayahanda
Armin Saleh S.Pd dan Ibunda Rosmawati S.Pd, yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis
7. Terima kasih kepada saudariku tercinta muhammad isnan saleh yang telah
memberi dukungan dan bantuanya kepada penulis
8. Rekan-rekan mahasiswa politeknik kesehatan kemenkes kendari angkatan
2015 khususnya iking,dery,renal,irfan saputra, asdar jaya dan yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah sama-sama berjuang dalam
suka maupun duka untuk mencapai cita-cita sebagai perawat profesional .
Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya
di Politeknik Kesehatan Kendari serta kiranya Tuhan selalu memberi rahmat
kepada kita semua. Amin.
Kendari,13 Agustus 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMANPERSETUJUAN...............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
DAFTARRIWAYATHIDUP.....................................................................iv
SURATKEASLIANTULISAN.............................................................................v
MOTTO.................................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
KATAPENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTARLAMPIRAN...........................................................................................x
DAFTARTABEL..................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1B. Rumusan Masalah ......................................................................................4C. Tujuan Penelitian ........................................................................................4D. Manfaat Penelitian ......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Asuhan Keperawatan Pada Gastritis ...........................................................6B. Konsep Dasar Gastritis .................................................................................... 13C. AsuhanKeperawatandala kebutuhan cairan………………………... 15
BAB III METODE STUDI KASUSA. Rancangan Studi Kasus ............................................................................ 28B. Subyek Studi Kasus .................................................................................. 28C. Fokus Studi ............................................................................................... 28D. Definisi Operasional Fokus Studi………………..........................……... 28E. Instrumen Studi Kasus………………………………............................. 29F. Metode Pengumpulan Data…………………………….……………… 29G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus……………………………..……............30H. Analisis Data dan Penyajian Data………....................................………..30I. Etika Studi Kasus……………………......…................................….........31
BAB IV PEMBAHASANA. HasilPenelitian...........................................................................................33B. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................41
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan..............................................................................................46B. Saran.........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
MASTER TABEL
INFORMED CONSEND
BEBAS ADMINISTRASI
BEBAS PUSTAKA
SURAT IZIN MENELITI BALITBANG
SURAT SELESAI PENELITIAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Intervensi Keperawatan Gastritis (sumber :NANDA NIC/NOC) . 12
Tabel 2.1 : Implementasi dan Evaluasi Gastritis ......................................... 15
Tabel 3.1: Analisa data pasien Ny.W dengan kasus gastritis...................... 33
Tabel 4.1 : Intervensi keperawatan Ny.W dengan gastritis..................….... 34
Tabel 5.1 : Impelementasi dan evaluasi keperawatan Ny.W …....…............41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Bebas Administrasi
Lampiran 2. Surat Keterangan Bebas Pustaka
Lampiran 3. Informed consend ( surat pernyataan persetujuan responden)
Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 5. Surat izin penelitian dari kepala BALITBANG PROVINSI
SULTRA
Lampiran 6. Master Tabel
Lampiran 7. Foto Dokumentasi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan
yang paling sering terjadi. Sekitar 10% orang yang datang ke unit gawat
darurat pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri di daerah epigastrium.
Hal ini mengarahkan para dokter kepada suatu diagnosa gastritis, dimana untuk
memastikannya dibutuhkan suatu pemeriksaan penunjang lainnya seperti
endoscopy (Anonim, 2010). .
WHO, insiden kejadian gastritis didunia sekitar 1,8-2,1 juta dari
jumlah penduduk setiap tahunnya. Insiden terjadinya penyakit gastritis di Asia
Tenggara berkisar 583. 635 dari jumlah penduduk setiap tahun nya, seperti
China 31%, Kanada 35%, Perancis 29,5%, Inggris 22%, Jepang 14,5%.
Sedangkan di Indonesia pada tahun 2007 angka kejadian penyakit gastritis
menempati urutan ke-9 dari 50 peringkat utama pasien rawat jalan di seluruh
rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 218.500 (Margareth, 2014). Dari
penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka kejadian
gastritis di beberapa kota seperti di kota Medan mencapai 91,6%, Surabaya
31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh
31,7%, Pontianak 31,2% (Duwi et al, 2015). Di Jawa Tengah tahun 2013 angka
kejadian infeksi cukup tinggi mencapai 79,6% (Rikesdas, 2013). Beradasarkan
catatan rekam medis di Rumah sakit pada Januari 2016- Februari 2017 angka
kejadian gastritis sebanyak 1354 orang (Rekam Medis , 2017).
Penyebab terjadinya gastritis karena pola makan yang tidak teratur.
Hal ini menyebabkan peningkatan produksi asam lambung dirangsang oleh
konsumsi makanan atau minuman (Diyono, 2013). Helicobacter Pylori atau
disebut juga dengan H. Pylori adalah penyebab tersering gastritis kronis .
Biasanya organisme ini menyerang pada antrum tetapi kadang-kadang juga
menyerang pada korpus lambung (Rudolph, 2014). Patogen termasuk Proteus,
Haemophilus, Helicobacter Pylori, Escherrichia Coli, Streptokokus dan
Stafilokokus. Hal ini memicu terjadinya inflamasi dan nekrosis berakibat pada
infeksi sehingga terdapat luka mukosa lambung diikuti dengan edema,
perdarahan, bahkan ulkus.Pada gastritis kronis mulanya lapisan lambung
mengalami penebalan dan eritematosa kemudian menipis dan atrofi.
Deteriorasi dan atrofi yang berkelanjutan dapat mengakibatkan hilangnya
fungsi kelenjar lambung yang berisi sel parietal. Pada saat sekresi asam
menurun, maka sumber faktor intrinsik juga akan hilang (Black, 2014).
Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalah pemenuhan
kebutuhan cairan, karena pada penderita gastritis akan mengalami , mual,
muntah dan anoreksia yang berakibat pada tidak terpenuhinya cairan sehingga
menyebabkan peningkatan sekresi asam lambung dan memicu timbulnya
perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang,
sampai berat yang bisa menyebabkan pada kematian, maka dari itu dengan
memenuhi kebutuhan cairan penderita gastritis, produksi asam lambung akan
terkontrol dan dapat mencegah timbulnya perdarahan saluran cerna (Black,
2014).
Dari data tersebut penulis mengangkat masalah upaya pemenuhan
cairan pada pasien dengan gastritis, karena menurut teori diatas jika gastritis
tidak segera ditangani akan mengakibatkan komplikasi yang berakibat pada
terjadinya perdarahan lambung bahkan komplikasi yang lebih lanjut dan juga
sampai kepada kematian , maka dari itu penulis berupaya untuk memenuhi
asupan cairan pada penderita dengan gastritis, sehingga produksi asam
lambung dapat terkontrol diharapkan komplikasi yang telah dipaparkan diatas
dapat di cegah .
Survey awal yang dilakukan di RSAD DR. R ISMOYO diperoleh data
mengenai jumlah penderita gastritis sebagai berikut; pada tahun 2015 penderita
gastritis berjumlah 148 jiwa, pada tahun 2016 penderita gastritis berjumlah 200
jiwa, pada tahun 2017 penderita gastritis berjumlah 94 jiwa.
Data yang di peroleh dan data hasil survey awal yang dilakukan,
menunjukan jumlah penderita gastritis yang cukup tinggi khususnya di ruang
perawatan RSAD DR. R ISMOYO, sehingga menarik minat peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Asuhan keperawatan pasien gastritis
dalam pemenuhan kebutuhan cairan di ruang perawatan RSAD DR. R
ISMOYO”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
bagaimana gambaran asuhan keperawatan pasien gastritis dalam pemenuhan
kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR R ISMOYO ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam studi kasus ini adalah untuk
mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pasien gastritis dalam
pemenuhan kebutuhan cairan di ruang perawatan RSAD DR R ISMOYO
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui pengkajian asuhan keperawatan pada pasien gastritis
dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR.
R.ISMOYO
b) Untuk mengetahui diagnosa asuhan keperawatan pada pasien gastritis
dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR.
R.ISMOYO
c) Untuk mengetahui rencana asuhan keperawatan pada pasien gastritis
dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR.
R.ISMOYO
d) Untuk mengetahui implementasi asuhan keperawatan pada pasien
gastritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan
RSAD DR.R.ISMOYO
e) Untuk mengetahui evaluasi asuhan keperawatan pada pasien gastritis
dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD
DR.R.ISMOYO
D. Manfaat Penelitian
Pada studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :
1. Masyarakat.
Sebagai bahan dalam pengelolaan pasien gastritis dalam pemenuhan
kebutuhan cairan yang seimbang
2. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi perawatan;
Menambah ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan cairan pada pasien gastritis
3. Penulis.
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riet keperawatan,
khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan cairan
pada pasien gastritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Keperawatan Pada Gastritis
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap
dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan
dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial
maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga
kegiatan,yaitu pengumpulan data,analisis data,dan penentuanmasalah
kesehatan serta keperawatan (Nursalam,2002).
a. Aktivitas / Istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan Tanda :
takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas).
b. Sirkulasi Gejala : kelemahan, berkeringat Tanda : - hipotensi
(termasuk postural) - takikardia, disritmia (hipovolemia /
hipoksemia) - nadi perifer lemah - pengisian kapiler lambat /
perlahan (vasokonstriksi) - warna kulit pucat, sianosis (tergantung
pada jumlah kehilangan darah) - kelemahan kulit / membran
mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok, respons
psikologik)
c. Integritas ego Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan,
hubungan kerja), perasaan tak berdaya. Tanda : tanda ansietas,
misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar,
suara gemetar.
d. Eliminasi Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya
karena perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang
berhubungan dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis,
bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola
defekasi/karakteristik feses. Tanda :
1) Nyeri tekan abdomen, distensi
2) Bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif
setelah perdarahan.
3) Karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),
konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).
4) Haluaran urine : menurun, pekat.
e. Makanan / Cairan Gejala ::
1) Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka
duodenal).
2) Masalah menelan : cegukan
3) mual atau muntah Tanda : muntah dengan warna kopi gelap
atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah, membran
mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk
(perdarahan kronis).
f. Neurosensi Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena
sinar, kelemahan. Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu,
rentang dari agak cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai
pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi).
g. Nyeri / Kenyamanan Gejala :
1) Nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,
nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa
ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak
dan hilang dengan makan (gastritis akut).
2) Nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke
punggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan
antasida (ulkus gaster). - nyeri epigastrum kiri sampai / atau
menyebar ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam setelah makan
bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau antasida
(ulkus duodenal).
3) Tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
4) Faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis. Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang
sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit.
h. Keamanan Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar
(menunjukkan sirosis / hipertensi portal)
i. Penyuluhan / Pembelajaran Gejala : adanya penggunaan obat resep /
dijual bebas yang mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID
menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini dapat diterima
karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan (misal
: trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah
kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis,
gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan Gastrointestinal )
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan
pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akontabilitas
dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan
merubah (Wilson,2000). Diagnosa yag biasa atau kemugkinan muncul
pada gastritis antara lain:
a. Nyeri b/d inflamasi mukosa lambung.
b. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan output cairan yang berlebihan (mual
dan muntah)
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
d. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
e. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
3. Intervensi
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di
uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).
No
Diagnosa IntervensiNIC
Rasional
`1 Nyeri berhubungandengan inflamasimukosa lambungTujuan:Setelah dilakukantindakankeperawatan selama1 x 24 jamKriteria hasil : Nyeri klien
berkurangatau hilang
Skala nyeri 0. Klien dapat
relaks. Keadaan umum
klienbaik
1.Puasakan pasiendi 6jam pertama
2.Berikanmakanan lunaksedikit demisedikit danberikanminumanhangat
3.Atur posisiyang nyamanbagiklien
4.Ajarkan teknikdistraksi danreklasasi
5.Kolaborasidalampemberiananalgetik
1.Mengurangiinflamasi padamukosalambung
2.Dilatasi gasterdapat terjadi bilapemberian makanansetelah puasa terlalucepat
3.Posisi yang tepatdan dirasa nyamanoleh klien dapatmengurangi resikoklien terhadapnyeri
4.Dapat membuatklien jadi lebih baikdan melupakannyeri
5.Analgetik dapatmemblok reseptornyeri pada susunansaraf pusat
2 Volumecairan kurang darikebutuhan tubuhberhubungandengan intake yangtidak adekuat danoutput cair yangberlebih (mual danmuntah)Tujuan :Setelah dilakukantindakankeperawatan1x24jam,masalahkekurangan volumecairan pasien dapatteratasi.Kriteria Hasil: Mempertahankan
1. Penuhikebutuhanindividual.Anjurkan klienuntuk minum(dewasa : 40-60 cc/kg/jam)
2. Awasi tanda-tanda vital,evaluasi turgorkulit, pengisiankapiler danmembranmukosa
3. Pertahankantirah baring,mencegahmuntah dantegangan pada
1.Pertahankan catatanintake dan outputyang akurat
2.Monitor statushidrasi (kelembabanmembran,mukosa,nadi adekuat, tekanandarah
3.Monitor vital signpasien
4.Kolaborasikanpemberian cairanintra vena
5. Dorong masukan
volumecairan adekuatdengan dibuktikanoleh mukosabibir lembab, turgorkulit baik,pengisian kapilerberwarna merahmuda, input
defekasi4. Berikan terapi
IV line sesuaiindikasi
5.Kolaborasipemberiancimetidine danranitidine
oral6. Dorong keluarga
untuk membantupasien makan
7. Tawarkan snack(jus,buah-buahsegar)
3 Nutrisi kurang darikebutuhan tubuhb/d anorexiaTujuan :Setelah dilakukantindakankeperawatan 3x24jam kebutuhannutrisi pasien dapatterpenuhiKriteria hasil : Keadaan umum
cukup Turgor kulit baik BB meningkat Kesulitan menelan
berkurang
1.Anjurkanpasien untukmakan sedikitdemisedikitdengan porsikecil namunsering
2.Berikanmakanan yanglunak danmakanan yangdi sukaipasien/di gemari
3.lakukan oralhigyne 2x sehari
4.timbang BBpasien setiaphari dan pantauturgorkulit,mukosabibir dll
5.Konsultasidengan tim ahligizi dalampemberian menu
1.Menjaga nutrisitetap terpenuhi danmencegahterjadinya mualdan muntah yangberlanjut
2.Untukmempermudahpasien dalammengunyahmakanan
3.kebersihan mulutakan merangsangnafsu makan pasien
4.Mengetahui statusnutrisi pasien
5.Mempercepatpemenuhankebutuhan nutrisidengan pemberianmenu yang tepatsasaran
4 Intoleransi aktifitasb/d kelemahan fisikTujuan :Klien dapatberaktivitas.Kriteria hasil : Klien dapat
1.Observasisejauh manaklien dapatmelakukanaktivitas
2.Berikanlingkungan yang
1.Mengetahuiaktivitas yang dapatdilakukan klien
2.Menigkatkanistirahatklien
beraktivitas tanpabantuan,
Skala aktivitas 0-1
tenang3.Berikan
bantuan dalamaktivitas
4.Jelaskanpentingnyaberaktivitas bagiklien
5.Tingkatkan tirahbaring ataududuk danberikan obatsesuai denganindikasi
3.Membantu bilaperlu, harga diriditingkatkanbila klienmelakukan sesuatusendiri
4.Klien tahupentingnyaberaktivitas
5.Tirah baring dapatmeningkatkanstamina tubuhpasien sehingggapasien dapatberaktivitaskembali
5 Ansietas b/dperubahanstatuskesehatan,ancamankematian dan nyeri.Tujuan :Setelah dilakukantindakanKeperwatan 1x24jam pasienKriteria hasil :Mengungkapkanperasaandan pikirannyasecara terbuka
Melaporkanberkurangnyacemas dan takut
menyesuaikandiri terhadapperubahanfisiknya
1.Awasi responfisiologimisalnya:takipnea,palpitasi, pusing,sakit kepala,sensasikesemutan
2.Dorongpernyataan takutdan ansietas,berikan umpanbalik
3.Berikaninformasi yangakurat
4.Berikanlingkungan yangtenang untukistirahat
1. Dapat menjadiindikator derajattakut yang dialamipasien, tetapi dapatjuga berhubungandengan kondisifisik atau statussyok
2. Membuat hubunganterapeutik
3.Melibatkan pasiendalam rencanaasuhan danmenurunkanansietas yang takperlu tentangketidaktahuan
4.Memindahkanpasien daristreso luar,meningkatkanrelaksasi,dapatmeningkatkanketerampilankoping
Tabel 1.1.intervensi Keperawatan Gastritis (sumber :NANDA
NIC/NOC)
4. Implementasi dan Evaluasi
Implementasi keperawatan merupakan inisiatif dari rencana
tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik sedangkan evaluasi
merupan kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan.
No Diagnosa Implementasi Evaluasi`1 Nyeri berhubungan
dengan inflamasimukosa lambung
6.Puasakan pasien di6 jam pertama
7.memberikanmakanan lunaksedikit demi sedikitdan berikanminuman hangat
8.Mengatur posisiyang nyaman bagiklien
9.Mengajarkanteknik distraksidan reklasasi
10. Kolaborasidalam pemberiananalgetik
Nyeri klienberkurangatau hilang
Skala nyeri 0. Klien dapat
relaks. Keadaan umum
klienbaik
2 Volumecairan kurang darikebutuhan tubuhberhubungandengan intake yangtidak adekuat danoutput cair yangberlebih (mual danmuntah)
6. Memenuhikebutuhanindividual.Anjurkan klienuntuk minum(dewasa : 40- 60cc/kg/jam)
7. Mengawasi tanda-tanda vital, evaluasiturgor kulit,pengisian kapilerdan membranmukosa
8. mempertahankantirah baring,mencegah muntahdan tegangan padadefekasi
9. Memberikan terapiIV line sesuaiindikasi
Mempertahankanvolumecairan adekuatdengandibuktikanoleh mukosabibir lembab,turgor kulit baik,pengisian kapilerberwarna merahmuda
10. Kolaborasipemberiancimetidine danranitidine
3 Nutrisi kurang darikebutuhan tubuhb/d anorexia
6.Menganjurkanpasien untuk makansedikit demisedikitdengan porsi kecilnamun sering
7.Memberikanmakanan yang lunakdan makanan yangdi sukai pasien/digemari
8.Melakukan oralhigyne 2x sehari
9.Menimbang BBpasien setiap haridan pantau turgorkulit,mukosa bibirdll
10. Konsultasidengan tim ahli gizidalam pemberianmenu
Keadaan umumcukup
Turgor kulit baik BB meningkat Kesulitan
menelanberkurang
4 Intoleransi aktifitasb/d kelemahan fisik
6.Mengobservasisejauh mana kliendapat melakukanaktivitas
7.Memberikanlingkungan yangtenang
8.Memberikanbantuan dalamaktivitas
9.Menjelaskanpentingnyaberaktivitas bagiklien
10. Meningkatkantirah baring ataududuk dan berikanobat sesuaidengan indikasi
Klien dapatberaktivitas tanpabantuan,
Skala aktivitas 0-1
5 Ansietas b/dperubahanstatuskesehatan,ancaman
5.Mengawasi responfisiologi misalnya:takipnea, palpitasi,pusing, sakit kepala,
Mengungkapkanperasaandan pikirannyasecara terbuka
kematian dan nyeri. sensasi kesemutan6.Mendorong
pernyataan takut danansietas, berikanumpan balik
7.Memberikaninformasi yangakurat
8.Memberikanlingkungan yangtenang untukistirahat
Melaporkanberkurangnyacemas dan takut
menyesuaikandiri terhadapperubahanfisiknya
Tabel 2.1.intervensi Keperawatan Gastritis
B. Konsep Dasar Gastritis
1. Definisi
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua
jenis gastritis yang terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis
atrofik kronik (price & wilson , 2006)
2. Etiologi
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobacter pylori
dan pada awal infeksi mukosa lambung menunjukan respon inflamasi
akut dan jika di abaikan akan menjadi kronik (Sudoyo Aru, Dkk 2009).
3. Patofisiologi
Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia
obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam.
Pada pasien yang mengalami strees akan terjadi perangsangan saraf
simpatis NV (Nervus Vagus), yang akan meningkatkan produksi asam
klorida (HCl) didalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah
dan anoreksia.Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan
menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan
mukus mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk
memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna respon mukosa
lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya
vasodilitasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat enzim
yang memproduksi asam klorida atau HCl, terutama daerah
fundus.Vasodilitasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl
meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri, rasa nyeri
ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon
mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa
pengelupasan. Pengelupasan sel mukosa gaster akan mengakibatkan
erosi memicu timbulnya pendarahan. Pendarahan yang terjadi dapat
mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena
proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam
setelah pendarahan (Price dan Wilson, 2000)
Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mukosa
yang diakibatkan oleh kuman helicobacter pylori , mengonsumsi obat –
obatan yang bisa memicu peradangan pada lambung dan jika hal ini
terus berlanjut maka akan terjadi peningkatan sekresi asam lambung.
Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada
mukosa lambung akibat hipersekresi dari asam lambung.
4. Manifestasi Klinis
a. Gastritis akut: nyeri epigastrium, mual, muntah, dan pendarahan
terselubung maupun nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa
lambung hyperemia dan udem, mungkin juga di temukan erosi dan
pendarahan aktif.
b. Gastritis kronik : kebanyakan gastritis asimptomatik, keluhan lebih
berkaitan dengan kompilikasi gastritis atrofik, seperti tukak
lambung, defisiensi zat besi, dan karsinoma lambung
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah, tes ini digunakan untuk memeriksa adanya
antibodi H. Pylori dalam darah.
b. Pemeriksaan feces. Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori
dalam feces atau tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan
terjadinya infeksi pemeriksaan
C. Konsep Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Pada Asuhan
Keperawatan Gastritis
1. Pengkajian
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik
karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan
elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri
jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan (Tarwoto
Wartonah, 2004).
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit:
1) Usia
Variasi usia berkaitan dengan luass permukaan tubuh,
metabolisme yang diperlukan dan berat badan.
2) Temperatur Lingkungan
Panas yang berlebihan menyebabkan keringat. Seseorang
dapat kehilangan NaCl melaui keringat sebanyak 15-30 g/hari
3) Diet
Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah
cadangan energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan
dari interstisial ke intraseluler.
4) Stress
Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,
konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat
menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat
meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
Perawat melakukan pengkajian untuk mengidentifikasi klien
yang berisiko tinggi atau yang memperlihatkan adanya tanda dan gejala
ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang aktual. Kondisi-
kondisi tertentu, seperti luka bakar, membutuhkan pengkajian yang sering
dan mendalam. Kasus lain yang membutuhkan pamantauan rutin, misalnya
pada klien yang berada dalam masa pemulihan setelah operasi dan klien
yang berada dalam masa pemulihan dari gastrointeritis.
Perawat juga mengkaji ketidakseimbangan cairan, elektrolit,
asam-basa, yang mungkin berhubungan dengan penatalaksaan terapi
penyakit lain yang di deritanya. Misalnya, jika seorang klien
mengkonsumsi obat-obatan kemoterapi antikanker, yang memiliki efek
samping merugikan berupa diare, maka akibatnya klien tersebut akan
menderita akan kekurangan volume cairan yang fatal. Pelaksanaan
pengkajian sangat penting.
Pengkajian cairan, elektrolit, asam-basa membantu perawat
dalam mengantisispasi kebutuhan klien akan suatu asuhan keperawatan.
Misalnya seorang klien panderita edema yang mendapat terapi deuretik
harus memilki rencana keperawatan untuk mengantisipasi kebutuhan
eliminasi atau diet, seperti peningkatan penggunaan kamar mandi, bebpan,
atau urinal atau instruksi mengenai diet pembatasan garam.
Salah satu fungsi pengkajian keperawatan yang paling penting
adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor resiko terjadinya
ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa. Perawat
mengumpulkan riwayat keperawatan yang berisi informasi mengenai
masalah kesehatan klien dimasa lalu atau yang baru saja terjadi, yang
dapat menyebabkan resiko seperti terjadinya ketidakseimbangan.
Pengkajian Keperawatan :
a. Riwayat keperawatan
1) Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan ( oral,
parenteral).
2) Tanda umum masalah elektrolit
3) Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
4) Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan
dan elektrolit
5) Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status
cairan.
6) Status perkembangan seperti usia atau situasi sosial.
7) Faktor psilologis seperti perilaku emosional yang mengganggu
pengobatan.
b. Pengukuran klinik.
1) Berat badan : kehilangan/bertambahnya berat badan menunjukkan
adanya masalah keseimbangan cairan tubuh, pengukuran berat
badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.
2) Keadaan umum
a) Pengukuran tanda vital seperti suhu, tekanan darah, nadi dan
pernafasan
b) Tingkat kesadaran.
3) Pengukuran masukan cairan
a) Cairan oral : NGT dan oral
b) Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV.
c) Makanan yang cenderung mengandung air.
d) Irigasi kateter atau NGT.
4) Pengukuran keluaran cairan.
a) Urine : volume, kejernihan/kepekatan
b) Feses : jumlah dan konsistensi
c) Muntah
d) Tube drainase
e) IWL (Insensible water loss)
5) Ukuran keseimbangan cairan dengan adekuat : normalnya sekitar
200cc
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit
difokuskan pada :
1) Integument : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan
otot, tetani, dan sensasi rasa.
2) Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah,
hemoglobin, dan bunyi jantung.
3) Mata : cekung, air mata kering.
4) Neurologi : reflek, gangguan motorik dan sensorik, tingkat
kesadaran.
5) Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-
muntah, dan bising usus.
2. Diagnosa
Menurut NANDA (2003), masalahnya keperawatan utama untuk
masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi sebagai
berikut.
a. Kekurangan volume cairan
b. Risisko kekurangan volume cairan
c. Risiko ketidak seimbangan volume cairan
d. Gangguan pertukaran gas
3. Perencanaan
Berdasarkan NANDA (2003), diagnosa keperawatan untuk
masalah gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit meliputi
lima diagnosis. Namun, dalam pembahasan kali ini akan diuraikan dua
diagnosis umum, yakni kekurangan volume cairandan kelebihan volume
cairan .
Secara umum, tujuan intervensi keperawatan untuk maslah cairan
dan elektrolit meliputi mempertahankan keseimbnagan asupan dan
haluaran cairan, mengoreksi defisit volume cairan dan elektrolit,
mengurangi overload, mempertahankan berat jenis urine dalam batas
normal, menunjukan prilaku yang dapat meningkatan keseimbangan cairan
elektrolit dan asam basa, serta mencegah komplikasi akibat pemberian
terapi.
a) Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan hal sebagai
berikut.
1) Haluaran urine yang berlebihan (misalnya diabetes insipidus).
2) Pengeluaran cairan sekunder akibat demam, drainase yang
abnormal, peritonitis, atau diare.
3) Mual/muntah lebih dari 10 kali
4) Kesulitan menelan atau minum sendiri, sekunder akibat sakit
tenggorokan.
5) Asupan cairan yang kuarang saat berolahraga atau karena kondisi
cuaca.
6) Penggunaan laksatif dan diuretik yang berlebihan.
Kriteria Hasil
Klien akan mempertahankan berat jenis urine dalam rentang normal.
Indikator
1) Meningkatan asupan cairan hingga jumlah tertentu, sesuai dengan
usia dan kebutuhan metabolik.
2) Mengidentifikasi faktor resiko defisit cairan dan menjelaskan
perlunya meningkatkan asupan cairan sesuai indikasi.
3) Tidak memperlihatkan tanda dan gejala dehidrasi.
Intervensi Umum
Mandiri
1) Kaji faktor penyebab (misalnya ketidak mampuan untuk minum
sendiri, gangguan menelan, sakit tenggorokan, asupan cairan yang
kurang sebelum berolahrahga, kurang pengetahuan, atau tidak suka
dengan minuman yang tersedia).
2) Kaji pemahaman klien tentang perlunya mempertahankan hidrasi
yang adekuat serta metode untuk memenuhi asupan cairan.
3) Kaji minuman yang disukai dan tidak disukai klien dan rencanakan
pemberian asupan secara bertahap (misal 1.000 ml di siang hari,
800 ml di sore hari, dan 300 ml di malam hari).
4) Bila klien mengalami sakit tenggorokan, tawarkan minuman yang
hangat atau dingin, pertimbangkan pemberian es.
5) Bila klien sangat lelah atau lemah, anjurkan klien untuk istirahat
sebelum makan dan berikancairan dalam jumlah sedeikit tetapi
sering.
6) Anjurkan klien membuat buku catatan yang berisi asupan cairan,
haluaran urine, dan berat badan harian.
7) Pantau asupan cairan klien (minimal 2.000 ml cairan oral per hari).
8) Pantau haluran urine klien (minimal 1.000-1.500 ml per hari).
9) Timbang badan setiap hari di waktu yang sama dan dengan pakaian
yang sama. Penurunan berat badan 2-4% (dehidrasi ringan), 5-9%
(dehidrasi sedang).
10) Pantau BUN, osmolaritas, dan elektrolit serum dan urine, kadar
kreatyinin, hematokrit, dan hemoglobin.
11) Jelaskan bahwa kopi, teh, dan jus merupakan diuretik yang bisa
menyebabkan kehilangan cairan.
12) Pertimbangkan jenis obat-obatan serta kondisi lain yang bisa
menyebabkan kehilangan cairan berlebihan (misal pemberian
diuretik, muntah, diare, demam).
13) Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi.
14) Bagi para olahragawan, tekankan pentingnya hidrasi yang adekuat
sebelum dan selama berolahraga.
Kolabrasi
Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian terapi intravena.
Rasional
1) Kondiasi dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus.
Akibatnya, haluaran urine tidak dapat membersihkan limbah secara
adekuat sehingga kadar BUN dan elektroit meningkat.
2) Pengukuran berat badan yang akurat dapat mendeteksi kehilangan
cairan.
3) Untuk memmantau berat badan secara efektif, penimbangan harus
dilakukan disaat yang sama dengan mengenakan pakaian yang
beratnya hampir sama.
4) Konsumsi gula, alkohol, dan kafein dalam jumlah besar dapat
meningkatakan produksi urine dan menyebabkan dehidrasi.
b) Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan hal sebagai
berikut.
1) Gangguan mekanisme regulator, sekunder akibat gagal ginjal,
abnormalitas sistemik dan metabolik, disfungsi endokrin,
lipidemia.
2) Retensi natrium dan air, sekunder akibat terapi kortikosteroid.
3) Asupan natrium/air yang berlebihan.
4) Asupan protein yang rendah (diet, malnutrisi).
5) Bendungan vena dependen/stasis vena, sekunder akibat imobilitas,
berdiri atau duduk terlalu lama.
Kriteria Hasil
Klien akan memperlihatkan berkurangnya edema (sebutkan areanya).
Indikator
1) Menjelaskan faktor-faktor penyebab.
2) Menjelaskan metode pencegahan edema.
Intervensi Umum
1) Identifikasi faktor penyebab (kelebihan asupan natrium, asupan
protein yang tidak adekuat, stasis vena, imobilitas, kurang
pengetahuan, dan lain-lain).
2) Catat asupan makanan dan cairan setiap hari dan setiap minggu,
kaji keadekuatan asupan protein dan natrium.
3) Buat menu mingguan yang memenuhi kebutuhan protein dengan
biaya yang terjangkau oleh klien.
4) Kurangi asupan garam, pertimbangkan penggunaan garam
pengganti.
5) Kaji adanya stasis vena atau bendungan vena.
6) Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas horizontal (meninggikan
kaki) dan ktivitas vertikal (berdiri) secra bergantian, hindari
menyilangkan kaki.
7) Letakan ekstremitas yang edema lebih tinggi dari jantung (kecuali
ada kontraindikasi)
8) Lakukan prosedur keperawatan (misal mengukur tekanan darah,
memberikan cairan IV) pada ekstremitas yang tidak mengalami
edema
9) Kurangi konstriksi pembuluh darah, hindari
mrnggunakan stocking setinggi lutut, pertimbangkan
pengguanan stocking antiembolisme.
10) Periksa ektremitas secara sering untuk melihat keadekuatan
sirkulasi dan adanya tanda-tanda area konstriksi.
11) Pada klien imobilisasi, rencanakan latihan ROM aktif atau pasif
untuk semua ektremitas setiap empat jam, termasuk dorsofleksi
kaki guna memasase vena.
12) Ubah posisi individu sedikitnya setiap dua jam dengan empat
posisi (miring kanan, miring kiri, terlentang, terlungkup), jika tidak
ada kontraindikasi.
13) Berikan penjelasan verbal dan tertulis tentang obat-obat yang
digunakan, terutama obat-obat yang memengaruhi keseimbangan
cairan (misal diuretik, steroid)
14) Pada klien yang mengalami edema berat, timbang berat badan
setiap pagi dan malam hari, dan buat catatannya.
15) Ingatkan klien untuk segera menghubungi dokter jika terjadi
edema/penambahan berat badan yang berlebihan (> 1 kg/hari),
karena hal ini bisa mengindikasikan masalah jantung dini.
Rasional
1) Edema menghambat aliran darah menuju jaringan, akibatnya
nutrisi sel menjadi buruk dan kerentanan terhadap cedera
meningkat.
2) Asupan natrium yang tinggi menyebabkan retensi cairan. Makan
yang tinggi natrium antara lain kudapan asin, keju cheddar, acar,
kecap, MSG, sayuran kaleng, mustard.Beberapa obat bebas seperti
antasida, juga tinggi natrium.
3) Kartikosteroid mengandung unsur glukokortikoid dan
mineralokortikoid yang meningkatkan reabsorpsi natrium dan
ekskresi kalium di tubulus ginjal. Retensi natrium menyebabkan
peningkatan volume cairan ekstraseluler dengan mencegah ekskresi
cairan.
4) Edema terjadi setelah cairan ekstraseluler yang meningkat
memasuki ruang interstisial dan darah sehingga volume cairan
interstisial dan darah meningkat.
4. Pelaksanaan
Hal-hal yang dilakukan dalam implementasi yang bisa dilakukan
oleh perawat terdiri dari:
a) Do (melakukan), implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi dalam
beberapa kriteria yaitu:
1) dependent interventions: dilaksanakan dengan mengikuti order
dari pemberi perawatan kesehatan lain
2) collaborative (interdependent) intervention: intervensi yang
dilaksanakan dengan professional kesehatan yang lain
3) Independent (autonomous) intervention: intervensi dilakukan
dengan melakukan nursing orders dan sering juga sering juga
digabungkan dengan order dari medis
b) Delegate (mendelegasikan): pelaksanaan order bisa didelegasikan
hanya saja ada beberapa tanggung jawab yang perlu dicermati oleh
pemberi delegasi yaitu apakah tugas tersebut tepat untuk
didelegasikan, apakah komunikasi tepat dilakukan dan apakah ada
supervisi atau pengecekan kerja
c) Record (mencatat), pencatatan bisa dilakukan dengan berbagai
format tergantung pilihan dari setiap institusi
5. Evaluasi
Kegiatan dalam fase evaluasi meliput evaluasi patient
outcomes dan nursing process. Evaluasi patient outcomes dilakukan
dengan mereview indicator outcome. Evaluasi nursing proses dilakukan
dengan mereview fase assessment, diagnosis, planning: outcome, nursing
order dan implementation (Wilkinson, 2007).
BAB III
METODE STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskirptif
dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien yang
meliputi pengkajian, diagnosa, rencana, implementasi dan evaluasi yang
dilakukan kepada pasien.
B. Subyek Studi Kasus
Subyek studi kasus dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah pasien
gastritis di Ruang Perawatan RSAD DR. R ISMOYO
C. Fokus Studi
Adapun fokus studi dalam karya tulis ini adalah
1. Asuhan keperawatan pada pasien gastritis
2. Pemenuhan cairan pada pasien gastritis
D. Definisi Operasional Fokus Studi
1. Kebutuhan cairan adalah pemberian cairan baik melalui oral maupun
intravena guna mengatasi kekurangan cairan akibat muntah yag
berlebihan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan
yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau
kekurangan.
2. Pasien gastritis adalah seseorang yang sedang dirawat selama tiga hari di
Rumah Sakit dengan diagnosa kekurangan volume cairan tanpa
komplikasi.
3. Asuhan keperawatan adalah merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung pada klien
/pasien diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen studi kasus dalam karya tulis ini adalah dengan
menggunakan format asuhan keperawatan dan SOP.
F. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
memperoleh data subjek penelitian menurut (Anggraini & Saryono,)
meliputi:
1. Wawancara Dalam pengkajian kasus ini, wawancara dilakukan dengan
pasien, maupun keluarga pasien, dan tim kesehatan lainnya untuk
mendapatkan data subyektif. Data yang perlu ditanyakan yaitu : Data
biografi pasien, kaji keluhan pasien, pola persepsi tentang kesehatan,
pola aktivitas kesehatan, pola nutrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola
istirahat, pola kognitif, pola persepsi diri, pola peran hubungan, pola
nilai keyakinan, dan pengkajian fisik dimulai dari keadaan umum,
pernafasan, metabolik dan integumen, dan neuro atau sensori.
2. Observasi Dalam studi kasus ini, observasi dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara umum, dilakukan melalui pemeriksaan
fisik secara head to toe dengan menggunakan teknik IPPA (Inspeksi,
Palpasi, Perkusi, Auskultasi).
3. Pemeriksaan penunjang Untuk mendukung hasil pengamatan yang
maksimal, maka peneliti menggunakan dokumen pendukung. Dokumen
pendukung ini berupa data yang diperoleh dari status rekamedik pasien
seperti Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, yaitu: pemeriksaan
laboratorium darah (Hb, leukosit, trombosit) ,urinalisis, pemeriksaan
fungsi ginjal (ureum dan kreatinin), pemeriksaan USG dan pemeriksaan
patologis.
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Studi kasus ini telah dilaksanakan Selama 4 hari pada tanggal 24-27
Juli 2018 di Ruang Perawatan RSAD.DR. R. ISMOYO
H. Analisis Data dan Penyajian Data
1. Analisis data
Pada studi kasus, analisis data diolah menggunakan aturan-aturan
yang disesuaikan dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan.
Dalam analis data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep,
teori, prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan
masalah keperawatan. Cara analisis data:
a. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul
b. Mengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio-psoko-sosiospiritual
c. Membandingkan data-data hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi yang abnormal dengan konsep teori.
d. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan (masalah keperawatan)
yang ditemukan
2. Penyajian data
a. Data disajikan secara tekstual/narasi dan dapat disertai dengan
cuplikan ungkapan verbal dari subyek penelitian yang merupakan
data pendukungnya
b. Tabel untuk pengkajian, analisa data, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan catatan perkembangan.
I. Etika Studi Kasus
Asuhan keperawatan yang menyertakan manusia sebagai subjek
perlu adanya etika. Adapun etika dalam penelitian adalah :
1. Prinsip Manfaat (Beneficience) Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk
memperkecil resiko dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap
manusia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan
manusia secara individu atau masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini
meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan dari penderitaan dan
kegelisahan dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi.
Penelitian ini bermanfaat.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)
a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self
determination) Dalam penelitian ini lansia memutuskan sendiri
apakah mereka bersedia menjadi responden atau tidak.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan
(right to full disclosure) Peneliti memberikan penjelasan secara rinci
tentang penelitian yang akan dilakukan dan bertanggung jawab
ketika melaksanakan penelitian tersebut. Apabila lansia mengalami
cedera yang diakibatkan oleh penelitian ini, maka peneliti
bertanggungjawab sampai tahap pelayanan kesehatan tingkat
pertama (Puskesmas).
c. Informed consent. Informed consent merupakan bentuk persetujuan
antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan. Peneliti memberikan informasi secara lengkap
kepada partisipan tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan
dan hak untuk bebas berpartisipasii atau menolak
3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)
a. Hak untuk mendapatkanperlakuan yang adil (right in fair treatment)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adalnya
diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dropped
aut sebagai partisipan penelitian.
b. Hak dijaga kerahasiannnya (right to privacy) Subjek mempunyai
hak untuk menerima bahwa yang diberikan harus dirahasiakan,
untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality
(rahasia). Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasilpenelitian,
baik informasi maupun maasalah lainnya (Nursalam, 2008).
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
Data yang diperoleh penulis dari wawancara dan observasi saat
melakukan pengkajian pada Ny. W dari tanggal 24 juli 2018 sampai
dengan 27 Juli 2018 adalah sebagai berikut. Nama Ny. W umur 65 tahun,
jenis kelamin perempuan agama Islam, status perkawinan menikah, suku
Muna, pendidikan SD, alasan masuk Rumah Sakit klien merasa mual
setelah makan gorengan. Tetapi setelah itu klien minum teh pekat yang
selang berapa lama klien muntah dan muntah klien terus menerus kurang
lebih sudah 12 kali. klien merasa lemas dan pusing. Setiap makanan
masuk klien pasti muntah.
Status kesehatan klien pada saat dilakukan pengkajian adalah
ditemukan data subjektif klien mengatakan merasa mual dan ingin muntah,
klien mengatakan merasa lemas, klien mengatakan pusing, klien
mengatakan tidak nafsu makan, klien mengatakan muntahnya selama
dirumah sakit lebih dari 10 kali. Data objektif yang ditemukan dari pasien
adalah Keadaan Umum lemah, tingkat kesadaran Compos Mentis,
Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 88 kali per menit, suhu 37 °C,
pernapasan 20 kali per menit, nyeri tekan epigatrik, nyeri skala 6, ekpresi
sedikit meringis, turgor kulit jelek, konjungtiva pucat, muka pucat.
Tinjauan persistem pasien Ny. W didapatkan data subjektif klien
mengatakan sering muntah dan dalam sehari sudah lebih dari 10 kali
muntah, klien mengatakan merasa mual, klien mengatakan pusing, klien
mengatakan lemas, klien mengatakan tidak nafsu makan. Data objektif
ditemukan klien tidak menghabiskan porsi makan, keadaan umum lemah,
turgor kulit jelek, konjungtiva pucat, muka pucat.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
Nama Pasien : Ny. W
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Symptom Etiologi ProblemDS :a.Mengatakan sering
muntah dan dalamsehari sudah lebihdari 10 kali muntah
b.Klien mengatakanmerasa mual
c.Klien mengatakantidak nafsu makan
d.Klien mengatakanpusing dan lemas
DO :a.Keadaan umum
lemahb.Turgor kulit jelekc.Konjungtiva pucatd.Muka pucate.Vital Sign :
TD : 100/60 mmHgN : 88 x/menitS : 37 °CP : 20 x/menit
Peningkatan asamlambung
Mual muntah
Nafsu makanberkurang
Nutrisi inadekuat
Kehilangan cairanaktif
Kekuranganvolume cairan
Tabel 3.1. Analisa data pasien Ny. W dengan kasus gastritis
b. Penegakan Diagnosa
Dari tabel di atas maka peneliti dapat mengangkat diagnosa
keperawatan yaitu Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif.
3. Intervensi
Nama Pasien : Ny. W
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No Diagnosakeperawatan
Tujuan dan Kriteriahasil
Intervensi(NIC)
Rasional
1 Kekuranganvolumecairanberhubungan dengankehilangancairan aktif.
NOCa. Fluid balanceb. Hydrationc. Nutritional
status : Foodand fluid
d. IntakeKriteria hasila. Mempertahank
an urin outputsesuai sesuaiusia dan BB,BJ urinenormal, HTnormal
b. Tekanan darah,nadi, suhutubuh dalambatas normal
c. Tidak adatanda-tandadehidrasi
d. Elastisitasturgor kulitbaik, membranmukosa
NICFluidmanagement1) Pertahankan
catatanintake danoutput yangakurat
2) Monitorstatushidrasi(kelembaban membranmukosa,nadiadekuat,tekanandarahortostatik),jikadiperlukan
3) Monitorvital signpasien
4) pemberian
1) Untukmengontrolhaluarancairan
2) Untukmelihatindikatorkeberhasilanintervensi
3) Mengetahuikondisiklien
4) Perganti
lembab, tidakada rasa hausyangberlebihan.
cairan IntraVena
5) bantumasukanoral
6) anjurkankeluargauntukmembantupasienmakan
7) Tawarkansnack (jusbuah, buahsegar)
an cairanmelaluiIV lebihcepat
5) Meningkatkankemandirian
6) Membantumengontrolmasukanoralpaien
7) Meningkatkannafsumakanpasien
Tabel 4.1.Intervensi keperawatan Ny.W dengan gastritis
4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Nama Pasien : Ny.W
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi1 Selasa, 24 Juli
2018Pukul 10.05a.Mempertahankan
catatan intake danoutput yang akurat,dengan hasil :klien makan Cuma 4sendok, muntah sdhlebih 10 kali denganvolume ±1500ml, BAK
S : klien mengatakanmasih sulit makankeran masih merasamualO : K.U.Lemah,nampak pucat, TD :100/60 mmHg, N : 80x/menit, P : 20x/menit, S : 37 C
jarang dengan volume ±800ml.
Pukul 11.02 :b. Memonitor status
hidrasi (kelembabanmembran mukosa, nadiadekuat, tekanan darahortostatik), jikadiperlukan, dengan hasil:Membran mukosa kering
Pukul 11.05 :c.Memonitor vital sign
klien, dengan hasil :TD : 100/60 mmHg, N :80 x/menit, P : 20x/menit, S : 37 C
Pukul 12.00 :d. pemberian
cairan Intra Vena,dengan hasil :Terpasang Ivfd RL 20tpm, menginjeksikanomeprazole 1 amp/24jam/iv,
Pukul 14.00 :e. Memberikan suntikan
ondansentron 1 amp/12jam/IV, menginjeksikandomperidon /12jam,menginjeksikanceftriaxone /24 jam.
Pukul 14.00 :f. membantu masukan
oral, dengan hasil :Klien mau makan tapiCuma sedikit.
A : Masalah belumteratasiP : LanjutkanIntervensi
2 Rabu, 25 Juli2018
Pukul 10.05 :a. Menawarkan snack (jus
buah, buah segar),dengan hasil ;klien Cuma mau
S : klien mengatakanmasih masih deikitmual tapi sudah bisamakan biar sedikit
makan pisang
Pukul 12.00 :b.pemberian
cairan Intra Vena,dengan hasil :Terpasang Ivfd RL 20tpm, menginjeksikanomeprazole 1 amp/24jam/iv,
Pukul 14.00 :c. Menyuntikkan
ondansentron 1 amp/12jam/IV, menginjeksikandomperidon /12jam,menginjeksikanceftriaxone /24 jam.
Pukul 15.30 :d.menganjurkan keluarga
untuk membantu pasienmakan, dengan hasil :Keluarga klien mengertipenjelasan dan mencobauntuk memberi motivasikepada klien
O : K.U.Lemah,nampak pucat, TD :100/60 mmHg, N : 90x/menit, P : 22x/menit, S : 37 CA : Masalah belumteratasiP : LanjutkanIntervensi
3 Kamis, 26 Juli2018
Pukul 10.05a. Mempertahankan
catatan intake danoutput yang akurat,dengan hasil :klien makan setengahpiring, klien masih mualtapi muntah jauhberkurang dbandinghari pertama yaitu cm 2kali.
Pukul 10.10b. Memonitor status
hidrasi (kelembabanmembran mukosa, nadiadekuat, tekanan darahortostatik), jika
S : klien mengatakanmengatakan sudahmulai ada nafsumakan, mualnyaberkurangO : K.U.sedang,nampak pucat, TD :110/60 mmHg, N : 90x/menit, P : 22x/menit, S : 37 CA : Masalah belumteratasiP : LanjutkanIntervensi
diperlukan, dengan hasil:Membran mukosa sedikitbasah
Pukul 11.05 :c.Memonitor vital sign
klien, dengan hasil :TD : 100/70 mmHg, N :84 x/menit, P : 20x/menit, S : 36,8 C
Pukul 12.00 :d.Lakukane.pemberian cairan Intra
Vena, dengan hasil :Terpasang Ivfd RL 20tpm, menginjeksikanomeprazole 1 amp/24jam/iv,
Pukul 14.00 :f. Memberikan suntikan
ondansentron 1 amp/12jam/IV, memberikansuntikan domperidon/12jam, menginjeksikanceftriaxone /24 jam.
Pukul 15.45 :g. membantu masukan
oral, dengan hasil :Klien sudah maumakan karena mualnyasudah berkurang, klienbanyak minum airmineral.
Pukul 16.00 :h. Menawarkan snack
(jus buah, buah segar),dengan hasil ;klien sudah maumakan buah lain selainpisang yaitu buah apelmeskipun baru 1 buah
4 Jumat, 27 Juli Pukul 08.15 : S : klien mengatakan
2018 a. Memonitor vital sign,dengan hasil :
TD : 110/70 mmhg, N :88 x/menit, P: 22x/menit, S: 36,6 C
Pukul 10.00b.Mempertahankan
catatan intake danoutput yang akurat,dengan hasil :klien menghabiskanporsi makannya, kliensudah tidak mual danmuntah, menurutkeluarga klien darikemarin klien sudahmenghabiskan 2 botolaqua isi 1L, 2 botolaqua isi 600ml.
Pukul 14.30c.Melepas infus klien
karena sudahdisarankan dokter untukpulang.
sudah ada nafsumakan, mualnyaberkurangO : K.U.sedang,nampak pucat, TD :110/70 mmHg, N : 88x/menit, P : 22x/menit, S : 36,6 CA : Masalah teratasiP : HentikanIntervensi
Tabel 5.1. Implementasi dan evaluasi keperawatan Ny.W
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dan hasil studi
kasusu yang penulis lakukan dari tanggal 24 Juli sampai dengan 27 Juli 2018
maka pada bagian ini penulis akan membahas tentang perbandingan antara
teori dan praktek atau kasusu yang ditemukan selama melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien Ny. W dengan kasus gastritis dalam pemenuhan
kebutuhan cairan di RS DR R ISMOYO yang akan dibahas berdasarkan
tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian
Tahap pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan.
Pengkajian dilakukan dengan pendekatan sistematis untuk mendapatkan
data klien baik data subjektif maupun data objektif. Tehnik pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penulis tidak mendapatkan
masalah berarti dalam pengambilan data karena klien kooperatif dan dapat
diajak kerja sama dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan
gangguan atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
difokuskan pada hal-hal seperti riwayat keperawatan, pengukuran klinis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Pengkajian riwayat
keperawatan penting untuk mengetahui klien yang beresiko mengalami
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Pada pangkajian awal didapatkan data subjektif klien
mengatakan merasa mual dan ingin muntah, klien mengatakan merasa
lemas, klien mengatakan pusing, klien mengatakan tidak nafsu makan,
klien mengatakan muntahnya selama di Rumah Sakit lebih dari 10 kali.
Data objektif yang ditemukan dari pasien adalah Keadaan Umum lemah,
tingkat kesadaran Compos Mentis, Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 88
kali per menit, suhu 37 °C, pernapasan 20 kali per menit, nyeri tekan
epigatrik, nyeri skala 6, ekpresi sedikit meringis, turgor kulit jelek,
konjungtiva pucat, muka pucat.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon
individu, keluarga ataupun komunitas terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa keperawatan
memberikan dasar intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang
menjadi tanggung gugat perawat. Berdasarkan pengkajian dan analisa data
pada kasus Ny. W diagnosa yang diangkat adalah kekurangan volume
cairan.
Menurut NANDA (2003), masalahnya keperawatan utama untuk
masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi
kekurangan volume cairan, kelebihan volume cairan, resiko kekurangan
volume cairan, risiko ketidak seimbangan volume cairan, gangguan
pertukaran gas.
Kekurangan volume cairan adalah suatu gangguan
ketidakseimbangan cairan dalam tubuh manusia yang mempengaruhi
proses metabolisme tubuh. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu
proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang
tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Faktor
usia klien sangat mempengaruhi kekurangan volume cairan apalagi
didukung oleh status kesehatan sebelumnya yang diderita oleh pasien.
3. Intervensi
Intervensi adalah kategori dari perilaku keprawatan diman tujuan
yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan dari intervensi
keperawatan yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &
Perry,2005)
Diagnosa keperawatan yang diangkat selanjutnya dibuat rencana
asuhan keperawatan sebagai tindakan pemecah masalah keperawatan
dimana penulis membuat rencana keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan kemudian mentapkan tujuan dan kriteria hasil, selanjutnya
menetapkan tindakan yang tepat.
Perencanaan disusun berdasarkan konsep teori yang telah
didapatkan untuk diterapkan secara aktual pada pasien Ny. W dengan
gastritis adalah masalah pemehuhan kebutuhan cairan yang mendasari
penyusunan rencana keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan pada
pasien gastritis disesuaikan dengan kondisi aktual yang ditemukan.
Adapun tindakan keperawatan yang direncanakan adalah :
a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
c. Monitor vital sign pasien
d. pemberian cairan Intra Vena
e. Bantu masukan oral
f. menganjurkan keluarga untuk membantu pasien makan
g. Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
4. Implementasi
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan
kepada pasien sesuai dengan intervensi, sehingga kebutuhan pasien dapat
terpenuhi (Wilkinson, 2011).
Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan disesuaikan dengan
rencana tindakan keperawatan berdasarkan teori NIC yaitu :
a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
c. Monitor vital sign pasien
d. Pemberian cairan Intra Vena
e. Bantu masukan oral
f. Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien makan
g. Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
Implementasi yang telah dilaksanakan yaitu semua rencana
tindakan keperawatan yaitu mempertahankan catatan intake dan output
yang akurat, memonitor status hidrasi, jika diperlukan, Monitor vital sign
pasien, mengolaborasikan pemberian cairan Intra Vena, mendorong
masukan oral, mendorong keluarga untuk membantu pasien makan,
menawarkan snack (jus buah, buah segar). Kesemua implementasi ini
sangat penting untuk dilaksanakan karena menunjang untuk meningkatkan
kondisi cairan tubuh pasien.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk memperbaiki proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,
rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui
evaluasi perawat memonitor kealpaan yang terjadi selama pengkajian,
analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan (Nursalam,
2010).
Evaluasi yang dilakukan berdasarkan diagnosa yang ditegakkan
yaitu kekurangan volume cairan dan dievaluasi pada Ny. W dengan hasil
masalah teratasi dimana data subjektif klien mengatakan sudah tidak
muntah, klien mengatakan mual nya berkurang, klien mengatakan sudah
nafsu makan, dan data objektif keadaan umum sedang , turgor kulit baik,
konjungtiva merah muda, Vital Sign TD : 110/80 mmHg,N : 80 x/menit, S
: 37 °C, P: 18 x/menit.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien Ny. W dengan
gastritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan di RS DR R ISMOYO Kendari
penulis menggunakan tahap proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
1. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan data subjektif klien mengatakan
merasa mual dan ingin muntah, klien mengatakan merasa lemas, klien
mengatakan pusing, klien mengatakan tidak nafsu makan, klien
mengatakan muntahnya selama di Rumah Sakit lebih dari 10 kali. Data
objektif yang ditemukan dari pasien adalah K.U lemah, kesadaran Compos
Mentis, Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 88 kali per menit, suhu 37 °C,
pernapasan 20 kali per menit, nyeri tekan epigatrik, nyeri skala 6, ekpresi
sedikit meringis, turgor kulit jelek, konjungtiva pucat, muka pucat.
2. Diagnosa yang diangkat dalam karya tulis ilmiah ini adalah kekurangan
volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
3. Intervensi keperawatan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi,
jika diperlukan, monitor vital sign pasien, kolaborasikan pemberian cairan
Intra Vena, dorong masukan oral, dorong keluarga untuk membantu pasien
makan, tawarkan snack (jus buah, buah segar).
4. Implementasi keperawatan Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat, Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan, Monitor vital sign
pasien, Kolaborasikan pemberian cairan Intra Vena, Dorong masukan oral,
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan, Tawarkan snack (jus
buah, buah segar)dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan yang telak ditentukan dan dilaksanakan selama
4 hari.
5. Evaluasi keperawatan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan
selama 4 hari dan dilaksanakan setelah implementasi keperawatan
dilakukan.
B. Saran
1. Bagi Akademik
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan pembelajaran dalam teori tentang gastritis.
2. Bagi Tempat Penelitian
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
landasan dalam memberi asuhan keperawatan pada pasien khususnya
pasien dengan kasus gastritis .
3. Bagi Peneliti
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dalam mengembangkan wawasan tentang asuhan
keperawatan pada gastritis.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Mohammad 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta.Diva Press
Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta. SalembaMedika
Candra. 2015. Perilaku Ngelem Pada Remaja Di Desa Berlimang KecamaanTeluk .
Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.Surabaya. Salemba.
Kemenkes RI. 2010. Pedoman Umum Perlindungan Kesehatan AnakBerkebutuhan Khusus.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta. PT.RinekaCipta.
............................ 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT. RinekaCipta.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan :Aplikasi dalam Praktik KeperawatanProfesional Edisi 4. Jakarta. Salemba Medika.
Puji Lestari, Vita 2018, Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Tuan A DenganGastritis di Ruang Mawar Rumah Sakit Umum DaerahKarangaynar.http;//ejurnal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewArticle/709.diakses tanggal 28 Mei 2018
Saryono dan Mekar Dwi Anggraeni. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif danKualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Alfabeta
Herdman, T.H& Shigemi. K. 2016. NANDA Diagnosis keperawatan: Definisi danKlasifikasi 2015-20179(Edisi 10). Diterjemahkan oleh Keliat, B,A., dkk.Jakarta: EGC.
World Held Organization (WHO) 2016. Data Peenyakit gastritis di Indonesia. diUnduh Pada Tanggal 21 Maret 2018 Pukul 19:00 Wita
Kemenkes, RI. 2016. Profil Data Kesehatan. Nasional
NANDA Internasional. 2015. Diagnosis keperawatan: definisi klasifikasi 2015-2017. Jakarta: penerbit EGC.
MASTER TABEL
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.W DALAMPEMENUHAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITDI RUANG PERAWATAN
RSAD DR R ISMOYO
NO Hari/tanggal Nama TD N S P Turgor1 Selasa, 24 Juli 2018 Ny.WE 100/60 mmHg 80 x/menit 37 C 20 x/menit kurang
2 Rabu, 25 Juli 2018 Ny.WE 100/60 mmHg 90 x/menit 37 C 22 x/menit Sedang
3 Kamis, 26 Juli 2018 Ny.WE 110/60 mmHg 90 x/menit 37 C 22 x/menit Sedang
4 Jum’at, 27 Juli Ny.WE 110/70 mmHg 88 x/menit 36,6 C 22 x/menit Baik