70
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.W DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTOLIT DI RUANG PERAWATAN RSAD DR.R.ISMOYO TAHUN 2018 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program Diploma III Keperawatan OLEH : ABDUL WAHID SALEH NIM. P00320015002 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.W DALAMPEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTOLIT

DI RUANG PERAWATANRSAD DR.R.ISMOYO

TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan

program Diploma III Keperawatan

OLEH :

ABDUL WAHID SALEHNIM. P00320015002

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN2018

Page 2: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 3: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 4: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama : Abdul Wahid Saleh

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 2 Mei 1997

3. Suku / Bangsa : Mornene ,Tolaki/Indonesia

4. Jenis Kelamin : laki-laki

5. Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 5 Baruga Kendari Tamat Tahun 2009

2. SMP Negeri 12 Kendari Tamat Tahun 2013

3. SMK TUNAS HUSADA Kendari Tamat Tahun 2015

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Masuk tahun 2015

Page 5: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Abdul Wahid Saleh

Nim :P00320015002

Institusi pendidikan : Jurusan Keperawatan

Judul proposal :ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.WDALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRANDAN ELEKTROLIT DI RUANG PERAWATANRSAD Dr. R ISMOYO TAHUN 2018

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 13 Agustus 2018

Yang Membuat Pernyataan,

ABDUL WAHID SALEH

Page 6: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

MOTTO

Memulai dengan penuh keyakinan,

Menjalani dengan penuh keikhlasan,

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.

Karena hasil tidak akan mengkhianati proses.

Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa keduaorang tua Berusahalah mendapatkan doa itudengan berbakti kepada mereka berdua agar

doa mereka menjadi benteng kuat yangmenjagamu

Karya tulis ini ku persembahkan untuk almamaterkubangsa dan negaraku, kedua orang tuaku,saudarakudan keluargaku doa,nasehat dan keikhlasan kalianmenunjang keberhasilanku

Page 7: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

ABSTRAK

Abdul Wahid Saleh (P00320015002), Gambaran Asuhan KeperawatanGastritis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan di Ruang Perawatan RSAD DrR ISMOYO, Muslimin L A.Kep,S.Pd,M.Si (Pembimbing I), Hj.Sitti RachmiMisbah,S.Kp,M.Kes (Pembimbing II), (viii+49 halaman+5 tabel+5 lampiran).Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yangpaling sering terjadi. Sekitar 10% orang yang datang ke unit gawat daruratpada pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri di daerah epigastrium.Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalahpemenuhan kebutuhan cairan, karena pada penderita gastritis akan mengalaminyeri epigastrium, mual, muntah dan anoreksia yang berakibat pada tidakterpenuhinya nutrisi sehingga menyebabkan peningkatan sekresi asamlambung dan memicu timbulnya perdarahan pada lambung, maka dari itudengan memenuhi kebutuhan cairan penderita gastritis, produksi asamlambung akan terkontrol dan dapat mencegah timbulnya perdarahan salurancerna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana asuhankeperawatan pasien gastritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan di ruangperawatan RSAD DR.R ISMOYO. Penulisan karya tulis ilmiah inimenggunakan metode deskirptif dengan menggunakan pendekatan asuhankeperawatan pada pasien. Subyek studi kasus dalam karya tulis ini adalahpasien gastritis di Ruang Perawatan RSAD DR. R ISMOYO. Instrumenpenelitian yang digunakan adalah format asuhan keperwatan. Data diolahdengan menggunakan narasi studi kasus asuhan keperawatan. Berdasarkanhasil analisis data diperoleh pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasidan evaluasi keperawatan yang dilakuakn pada pasien dengan kasus gastritisdengan pemenuhan kebutuhan cairan. Dari hasil penelitian, Saran yangdiajukan adalah agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasandalam memberi asuhan keperawatan pada pasien khususnya pasien dengankasus gastritis.

Kata Kunci : pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi,pemenuhan kebutuhan cairan, RS DR R ISMOYO

Kepustakaan : 20 (2007-2018)

Page 8: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan kepada

manusia apa-apa yang belum diketahuinya dan memberikan hidayah dan rahmat-

Nya antara lain berupa kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan segala keterbatasan dan

kekurangan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih

banyak terdapat kesalahan didalamnya. Oleh karena itu saran dan kritik yang

sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis sebagai suatu masukan untuk

penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak sekali kendala dan

hambatan yang penulis dapatkan namun atas bimbingan dan arahan serta motivasi

dari berbagai pihak secara moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Penulis ingin mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada bapak

Muslimin L A.Kep,S.Pd,M.Si dan Ibu Hj.Sitti Rachmi Misbah S.Kp,M.Kes

selaku Pembimbing

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku direktur politeknik kesehatan kemenkes

kendari

2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin kepada penulis

dalam penelitian ini

3. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns, M.Kes selaku ketua jurusan keperawatan

politeknik kesehatan kemenkes kendari

Page 9: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

4. Tim penguji ( Ibu Hj.Nurjannah, B.Sc, S.Pd, M.Kes , Ibu Dali, SKM. M.Kes,

Ibu Anita Rosanty, SST, M.Kes )

5. Bapak, Ibu dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

keperawatan serta seluruh staf dan Karyawan atas segala fasilitas dan

pelayanan akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu

6. Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada ayahanda

Armin Saleh S.Pd dan Ibunda Rosmawati S.Pd, yang selama ini telah banyak

berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis

7. Terima kasih kepada saudariku tercinta muhammad isnan saleh yang telah

memberi dukungan dan bantuanya kepada penulis

8. Rekan-rekan mahasiswa politeknik kesehatan kemenkes kendari angkatan

2015 khususnya iking,dery,renal,irfan saputra, asdar jaya dan yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah sama-sama berjuang dalam

suka maupun duka untuk mencapai cita-cita sebagai perawat profesional .

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya

di Politeknik Kesehatan Kendari serta kiranya Tuhan selalu memberi rahmat

kepada kita semua. Amin.

Kendari,13 Agustus 2018

Penulis

Page 10: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

HALAMANPERSETUJUAN...............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

DAFTARRIWAYATHIDUP.....................................................................iv

SURATKEASLIANTULISAN.............................................................................v

MOTTO.................................................................................................................vi

ABSTRAK............................................................................................................vii

KATAPENGANTAR........................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTARLAMPIRAN...........................................................................................x

DAFTARTABEL..................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1B. Rumusan Masalah ......................................................................................4C. Tujuan Penelitian ........................................................................................4D. Manfaat Penelitian ......................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Asuhan Keperawatan Pada Gastritis ...........................................................6B. Konsep Dasar Gastritis .................................................................................... 13C. AsuhanKeperawatandala kebutuhan cairan………………………... 15

BAB III METODE STUDI KASUSA. Rancangan Studi Kasus ............................................................................ 28B. Subyek Studi Kasus .................................................................................. 28C. Fokus Studi ............................................................................................... 28D. Definisi Operasional Fokus Studi………………..........................……... 28E. Instrumen Studi Kasus………………………………............................. 29F. Metode Pengumpulan Data…………………………….……………… 29G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus……………………………..……............30H. Analisis Data dan Penyajian Data………....................................………..30I. Etika Studi Kasus……………………......…................................….........31

BAB IV PEMBAHASANA. HasilPenelitian...........................................................................................33B. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................41

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan..............................................................................................46B. Saran.........................................................................................................47

Page 11: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI

MASTER TABEL

INFORMED CONSEND

BEBAS ADMINISTRASI

BEBAS PUSTAKA

SURAT IZIN MENELITI BALITBANG

SURAT SELESAI PENELITIAN

Page 12: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Intervensi Keperawatan Gastritis (sumber :NANDA NIC/NOC) . 12

Tabel 2.1 : Implementasi dan Evaluasi Gastritis ......................................... 15

Tabel 3.1: Analisa data pasien Ny.W dengan kasus gastritis...................... 33

Tabel 4.1 : Intervensi keperawatan Ny.W dengan gastritis..................….... 34

Tabel 5.1 : Impelementasi dan evaluasi keperawatan Ny.W …....…............41

Page 13: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Bebas Administrasi

Lampiran 2. Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 3. Informed consend ( surat pernyataan persetujuan responden)

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 5. Surat izin penelitian dari kepala BALITBANG PROVINSI

SULTRA

Lampiran 6. Master Tabel

Lampiran 7. Foto Dokumentasi Penelitian

Page 14: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan

yang paling sering terjadi. Sekitar 10% orang yang datang ke unit gawat

darurat pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri di daerah epigastrium.

Hal ini mengarahkan para dokter kepada suatu diagnosa gastritis, dimana untuk

memastikannya dibutuhkan suatu pemeriksaan penunjang lainnya seperti

endoscopy (Anonim, 2010). .

WHO, insiden kejadian gastritis didunia sekitar 1,8-2,1 juta dari

jumlah penduduk setiap tahunnya. Insiden terjadinya penyakit gastritis di Asia

Tenggara berkisar 583. 635 dari jumlah penduduk setiap tahun nya, seperti

China 31%, Kanada 35%, Perancis 29,5%, Inggris 22%, Jepang 14,5%.

Sedangkan di Indonesia pada tahun 2007 angka kejadian penyakit gastritis

menempati urutan ke-9 dari 50 peringkat utama pasien rawat jalan di seluruh

rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 218.500 (Margareth, 2014). Dari

penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka kejadian

gastritis di beberapa kota seperti di kota Medan mencapai 91,6%, Surabaya

31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh

31,7%, Pontianak 31,2% (Duwi et al, 2015). Di Jawa Tengah tahun 2013 angka

kejadian infeksi cukup tinggi mencapai 79,6% (Rikesdas, 2013). Beradasarkan

catatan rekam medis di Rumah sakit pada Januari 2016- Februari 2017 angka

kejadian gastritis sebanyak 1354 orang (Rekam Medis , 2017).

Page 15: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

Penyebab terjadinya gastritis karena pola makan yang tidak teratur.

Hal ini menyebabkan peningkatan produksi asam lambung dirangsang oleh

konsumsi makanan atau minuman (Diyono, 2013). Helicobacter Pylori atau

disebut juga dengan H. Pylori adalah penyebab tersering gastritis kronis .

Biasanya organisme ini menyerang pada antrum tetapi kadang-kadang juga

menyerang pada korpus lambung (Rudolph, 2014). Patogen termasuk Proteus,

Haemophilus, Helicobacter Pylori, Escherrichia Coli, Streptokokus dan

Stafilokokus. Hal ini memicu terjadinya inflamasi dan nekrosis berakibat pada

infeksi sehingga terdapat luka mukosa lambung diikuti dengan edema,

perdarahan, bahkan ulkus.Pada gastritis kronis mulanya lapisan lambung

mengalami penebalan dan eritematosa kemudian menipis dan atrofi.

Deteriorasi dan atrofi yang berkelanjutan dapat mengakibatkan hilangnya

fungsi kelenjar lambung yang berisi sel parietal. Pada saat sekresi asam

menurun, maka sumber faktor intrinsik juga akan hilang (Black, 2014).

Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita gastritis adalah pemenuhan

kebutuhan cairan, karena pada penderita gastritis akan mengalami , mual,

muntah dan anoreksia yang berakibat pada tidak terpenuhinya cairan sehingga

menyebabkan peningkatan sekresi asam lambung dan memicu timbulnya

perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang,

sampai berat yang bisa menyebabkan pada kematian, maka dari itu dengan

memenuhi kebutuhan cairan penderita gastritis, produksi asam lambung akan

terkontrol dan dapat mencegah timbulnya perdarahan saluran cerna (Black,

2014).

Page 16: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

Dari data tersebut penulis mengangkat masalah upaya pemenuhan

cairan pada pasien dengan gastritis, karena menurut teori diatas jika gastritis

tidak segera ditangani akan mengakibatkan komplikasi yang berakibat pada

terjadinya perdarahan lambung bahkan komplikasi yang lebih lanjut dan juga

sampai kepada kematian , maka dari itu penulis berupaya untuk memenuhi

asupan cairan pada penderita dengan gastritis, sehingga produksi asam

lambung dapat terkontrol diharapkan komplikasi yang telah dipaparkan diatas

dapat di cegah .

Survey awal yang dilakukan di RSAD DR. R ISMOYO diperoleh data

mengenai jumlah penderita gastritis sebagai berikut; pada tahun 2015 penderita

gastritis berjumlah 148 jiwa, pada tahun 2016 penderita gastritis berjumlah 200

jiwa, pada tahun 2017 penderita gastritis berjumlah 94 jiwa.

Data yang di peroleh dan data hasil survey awal yang dilakukan,

menunjukan jumlah penderita gastritis yang cukup tinggi khususnya di ruang

perawatan RSAD DR. R ISMOYO, sehingga menarik minat peneliti untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Asuhan keperawatan pasien gastritis

dalam pemenuhan kebutuhan cairan di ruang perawatan RSAD DR. R

ISMOYO”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

bagaimana gambaran asuhan keperawatan pasien gastritis dalam pemenuhan

kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR R ISMOYO ?.

Page 17: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dalam studi kasus ini adalah untuk

mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pasien gastritis dalam

pemenuhan kebutuhan cairan di ruang perawatan RSAD DR R ISMOYO

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui pengkajian asuhan keperawatan pada pasien gastritis

dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR.

R.ISMOYO

b) Untuk mengetahui diagnosa asuhan keperawatan pada pasien gastritis

dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR.

R.ISMOYO

c) Untuk mengetahui rencana asuhan keperawatan pada pasien gastritis

dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD DR.

R.ISMOYO

d) Untuk mengetahui implementasi asuhan keperawatan pada pasien

gastritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan

RSAD DR.R.ISMOYO

e) Untuk mengetahui evaluasi asuhan keperawatan pada pasien gastritis

dalam pemenuhan kebutuhan cairan di Ruang Perawatan RSAD

DR.R.ISMOYO

Page 18: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

D. Manfaat Penelitian

Pada studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :

1. Masyarakat.

Sebagai bahan dalam pengelolaan pasien gastritis dalam pemenuhan

kebutuhan cairan yang seimbang

2. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi perawatan;

Menambah ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam

pemenuhan kebutuhan cairan pada pasien gastritis

3. Penulis.

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riet keperawatan,

khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan kebutuhan cairan

pada pasien gastritis

Page 19: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Keperawatan Pada Gastritis

1. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap

dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan

dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial

maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga

kegiatan,yaitu pengumpulan data,analisis data,dan penentuanmasalah

kesehatan serta keperawatan (Nursalam,2002).

a. Aktivitas / Istirahat Gejala : kelemahan, kelelahan Tanda :

takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas).

b. Sirkulasi Gejala : kelemahan, berkeringat Tanda : - hipotensi

(termasuk postural) - takikardia, disritmia (hipovolemia /

hipoksemia) - nadi perifer lemah - pengisian kapiler lambat /

perlahan (vasokonstriksi) - warna kulit pucat, sianosis (tergantung

pada jumlah kehilangan darah) - kelemahan kulit / membran

mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok, respons

psikologik)

c. Integritas ego Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan,

hubungan kerja), perasaan tak berdaya. Tanda : tanda ansietas,

misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar,

suara gemetar.

Page 20: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

d. Eliminasi Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya

karena perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang

berhubungan dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis,

bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola

defekasi/karakteristik feses. Tanda :

1) Nyeri tekan abdomen, distensi

2) Bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif

setelah perdarahan.

3) Karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau

kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),

konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).

4) Haluaran urine : menurun, pekat.

e. Makanan / Cairan Gejala ::

1) Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga

obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka

duodenal).

2) Masalah menelan : cegukan

3) mual atau muntah Tanda : muntah dengan warna kopi gelap

atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah, membran

mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk

(perdarahan kronis).

f. Neurosensi Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena

sinar, kelemahan. Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu,

Page 21: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

rentang dari agak cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai

pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi).

g. Nyeri / Kenyamanan Gejala :

1) Nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih,

nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa

ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak

dan hilang dengan makan (gastritis akut).

2) Nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke

punggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan

antasida (ulkus gaster). - nyeri epigastrum kiri sampai / atau

menyebar ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam setelah makan

bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau antasida

(ulkus duodenal).

3) Tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).

4) Faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-

obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor

psikologis. Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang

sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit.

h. Keamanan Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA

Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar

(menunjukkan sirosis / hipertensi portal)

i. Penyuluhan / Pembelajaran Gejala : adanya penggunaan obat resep /

dijual bebas yang mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID

menyebabkan perdarahan GI. Keluhan saat ini dapat diterima

Page 22: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

karena (misal : anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan (misal

: trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah

kesehatan yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis,

gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan Gastrointestinal )

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang

menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan

pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akontabilitas

dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk

menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan

merubah (Wilson,2000). Diagnosa yag biasa atau kemugkinan muncul

pada gastritis antara lain:

a. Nyeri b/d inflamasi mukosa lambung.

b. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat dan output cairan yang berlebihan (mual

dan muntah)

c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia

d. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

e. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

3. Intervensi

Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu

klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di

uraikan dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).

Page 23: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

No

Diagnosa IntervensiNIC

Rasional

`1 Nyeri berhubungandengan inflamasimukosa lambungTujuan:Setelah dilakukantindakankeperawatan selama1 x 24 jamKriteria hasil : Nyeri klien

berkurangatau hilang

Skala nyeri 0. Klien dapat

relaks. Keadaan umum

klienbaik

1.Puasakan pasiendi 6jam pertama

2.Berikanmakanan lunaksedikit demisedikit danberikanminumanhangat

3.Atur posisiyang nyamanbagiklien

4.Ajarkan teknikdistraksi danreklasasi

5.Kolaborasidalampemberiananalgetik

1.Mengurangiinflamasi padamukosalambung

2.Dilatasi gasterdapat terjadi bilapemberian makanansetelah puasa terlalucepat

3.Posisi yang tepatdan dirasa nyamanoleh klien dapatmengurangi resikoklien terhadapnyeri

4.Dapat membuatklien jadi lebih baikdan melupakannyeri

5.Analgetik dapatmemblok reseptornyeri pada susunansaraf pusat

2 Volumecairan kurang darikebutuhan tubuhberhubungandengan intake yangtidak adekuat danoutput cair yangberlebih (mual danmuntah)Tujuan :Setelah dilakukantindakankeperawatan1x24jam,masalahkekurangan volumecairan pasien dapatteratasi.Kriteria Hasil: Mempertahankan

1. Penuhikebutuhanindividual.Anjurkan klienuntuk minum(dewasa : 40-60 cc/kg/jam)

2. Awasi tanda-tanda vital,evaluasi turgorkulit, pengisiankapiler danmembranmukosa

3. Pertahankantirah baring,mencegahmuntah dantegangan pada

1.Pertahankan catatanintake dan outputyang akurat

2.Monitor statushidrasi (kelembabanmembran,mukosa,nadi adekuat, tekanandarah

3.Monitor vital signpasien

4.Kolaborasikanpemberian cairanintra vena

5. Dorong masukan

Page 24: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

volumecairan adekuatdengan dibuktikanoleh mukosabibir lembab, turgorkulit baik,pengisian kapilerberwarna merahmuda, input

defekasi4. Berikan terapi

IV line sesuaiindikasi

5.Kolaborasipemberiancimetidine danranitidine

oral6. Dorong keluarga

untuk membantupasien makan

7. Tawarkan snack(jus,buah-buahsegar)

3 Nutrisi kurang darikebutuhan tubuhb/d anorexiaTujuan :Setelah dilakukantindakankeperawatan 3x24jam kebutuhannutrisi pasien dapatterpenuhiKriteria hasil : Keadaan umum

cukup Turgor kulit baik BB meningkat Kesulitan menelan

berkurang

1.Anjurkanpasien untukmakan sedikitdemisedikitdengan porsikecil namunsering

2.Berikanmakanan yanglunak danmakanan yangdi sukaipasien/di gemari

3.lakukan oralhigyne 2x sehari

4.timbang BBpasien setiaphari dan pantauturgorkulit,mukosabibir dll

5.Konsultasidengan tim ahligizi dalampemberian menu

1.Menjaga nutrisitetap terpenuhi danmencegahterjadinya mualdan muntah yangberlanjut

2.Untukmempermudahpasien dalammengunyahmakanan

3.kebersihan mulutakan merangsangnafsu makan pasien

4.Mengetahui statusnutrisi pasien

5.Mempercepatpemenuhankebutuhan nutrisidengan pemberianmenu yang tepatsasaran

4 Intoleransi aktifitasb/d kelemahan fisikTujuan :Klien dapatberaktivitas.Kriteria hasil : Klien dapat

1.Observasisejauh manaklien dapatmelakukanaktivitas

2.Berikanlingkungan yang

1.Mengetahuiaktivitas yang dapatdilakukan klien

2.Menigkatkanistirahatklien

Page 25: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

beraktivitas tanpabantuan,

Skala aktivitas 0-1

tenang3.Berikan

bantuan dalamaktivitas

4.Jelaskanpentingnyaberaktivitas bagiklien

5.Tingkatkan tirahbaring ataududuk danberikan obatsesuai denganindikasi

3.Membantu bilaperlu, harga diriditingkatkanbila klienmelakukan sesuatusendiri

4.Klien tahupentingnyaberaktivitas

5.Tirah baring dapatmeningkatkanstamina tubuhpasien sehingggapasien dapatberaktivitaskembali

5 Ansietas b/dperubahanstatuskesehatan,ancamankematian dan nyeri.Tujuan :Setelah dilakukantindakanKeperwatan 1x24jam pasienKriteria hasil :Mengungkapkanperasaandan pikirannyasecara terbuka

Melaporkanberkurangnyacemas dan takut

menyesuaikandiri terhadapperubahanfisiknya

1.Awasi responfisiologimisalnya:takipnea,palpitasi, pusing,sakit kepala,sensasikesemutan

2.Dorongpernyataan takutdan ansietas,berikan umpanbalik

3.Berikaninformasi yangakurat

4.Berikanlingkungan yangtenang untukistirahat

1. Dapat menjadiindikator derajattakut yang dialamipasien, tetapi dapatjuga berhubungandengan kondisifisik atau statussyok

2. Membuat hubunganterapeutik

3.Melibatkan pasiendalam rencanaasuhan danmenurunkanansietas yang takperlu tentangketidaktahuan

4.Memindahkanpasien daristreso luar,meningkatkanrelaksasi,dapatmeningkatkanketerampilankoping

Tabel 1.1.intervensi Keperawatan Gastritis (sumber :NANDA

NIC/NOC)

Page 26: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

4. Implementasi dan Evaluasi

Implementasi keperawatan merupakan inisiatif dari rencana

tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik sedangkan evaluasi

merupan kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan

keperawatan.

No Diagnosa Implementasi Evaluasi`1 Nyeri berhubungan

dengan inflamasimukosa lambung

6.Puasakan pasien di6 jam pertama

7.memberikanmakanan lunaksedikit demi sedikitdan berikanminuman hangat

8.Mengatur posisiyang nyaman bagiklien

9.Mengajarkanteknik distraksidan reklasasi

10. Kolaborasidalam pemberiananalgetik

Nyeri klienberkurangatau hilang

Skala nyeri 0. Klien dapat

relaks. Keadaan umum

klienbaik

2 Volumecairan kurang darikebutuhan tubuhberhubungandengan intake yangtidak adekuat danoutput cair yangberlebih (mual danmuntah)

6. Memenuhikebutuhanindividual.Anjurkan klienuntuk minum(dewasa : 40- 60cc/kg/jam)

7. Mengawasi tanda-tanda vital, evaluasiturgor kulit,pengisian kapilerdan membranmukosa

8. mempertahankantirah baring,mencegah muntahdan tegangan padadefekasi

9. Memberikan terapiIV line sesuaiindikasi

Mempertahankanvolumecairan adekuatdengandibuktikanoleh mukosabibir lembab,turgor kulit baik,pengisian kapilerberwarna merahmuda

Page 27: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

10. Kolaborasipemberiancimetidine danranitidine

3 Nutrisi kurang darikebutuhan tubuhb/d anorexia

6.Menganjurkanpasien untuk makansedikit demisedikitdengan porsi kecilnamun sering

7.Memberikanmakanan yang lunakdan makanan yangdi sukai pasien/digemari

8.Melakukan oralhigyne 2x sehari

9.Menimbang BBpasien setiap haridan pantau turgorkulit,mukosa bibirdll

10. Konsultasidengan tim ahli gizidalam pemberianmenu

Keadaan umumcukup

Turgor kulit baik BB meningkat Kesulitan

menelanberkurang

4 Intoleransi aktifitasb/d kelemahan fisik

6.Mengobservasisejauh mana kliendapat melakukanaktivitas

7.Memberikanlingkungan yangtenang

8.Memberikanbantuan dalamaktivitas

9.Menjelaskanpentingnyaberaktivitas bagiklien

10. Meningkatkantirah baring ataududuk dan berikanobat sesuaidengan indikasi

Klien dapatberaktivitas tanpabantuan,

Skala aktivitas 0-1

5 Ansietas b/dperubahanstatuskesehatan,ancaman

5.Mengawasi responfisiologi misalnya:takipnea, palpitasi,pusing, sakit kepala,

Mengungkapkanperasaandan pikirannyasecara terbuka

Page 28: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

kematian dan nyeri. sensasi kesemutan6.Mendorong

pernyataan takut danansietas, berikanumpan balik

7.Memberikaninformasi yangakurat

8.Memberikanlingkungan yangtenang untukistirahat

Melaporkanberkurangnyacemas dan takut

menyesuaikandiri terhadapperubahanfisiknya

Tabel 2.1.intervensi Keperawatan Gastritis

B. Konsep Dasar Gastritis

1. Definisi

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan

mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua

jenis gastritis yang terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis

atrofik kronik (price & wilson , 2006)

2. Etiologi

Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman helicobacter pylori

dan pada awal infeksi mukosa lambung menunjukan respon inflamasi

akut dan jika di abaikan akan menjadi kronik (Sudoyo Aru, Dkk 2009).

3. Patofisiologi

Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia

obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam.

Pada pasien yang mengalami strees akan terjadi perangsangan saraf

simpatis NV (Nervus Vagus), yang akan meningkatkan produksi asam

klorida (HCl) didalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah

dan anoreksia.Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan

Page 29: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan

mukus mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk

memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna respon mukosa

lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya

vasodilitasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat enzim

yang memproduksi asam klorida atau HCl, terutama daerah

fundus.Vasodilitasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl

meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri, rasa nyeri

ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon

mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa

pengelupasan. Pengelupasan sel mukosa gaster akan mengakibatkan

erosi memicu timbulnya pendarahan. Pendarahan yang terjadi dapat

mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena

proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam

setelah pendarahan (Price dan Wilson, 2000)

Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mukosa

yang diakibatkan oleh kuman helicobacter pylori , mengonsumsi obat –

obatan yang bisa memicu peradangan pada lambung dan jika hal ini

terus berlanjut maka akan terjadi peningkatan sekresi asam lambung.

Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada

mukosa lambung akibat hipersekresi dari asam lambung.

4. Manifestasi Klinis

a. Gastritis akut: nyeri epigastrium, mual, muntah, dan pendarahan

terselubung maupun nyata. Dengan endoskopi terlihat mukosa

Page 30: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

lambung hyperemia dan udem, mungkin juga di temukan erosi dan

pendarahan aktif.

b. Gastritis kronik : kebanyakan gastritis asimptomatik, keluhan lebih

berkaitan dengan kompilikasi gastritis atrofik, seperti tukak

lambung, defisiensi zat besi, dan karsinoma lambung

5. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan darah, tes ini digunakan untuk memeriksa adanya

antibodi H. Pylori dalam darah.

b. Pemeriksaan feces. Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori

dalam feces atau tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan

terjadinya infeksi pemeriksaan

C. Konsep Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Pada Asuhan

Keperawatan Gastritis

1. Pengkajian

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik

karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam

berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan

elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri

jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan (Tarwoto

Wartonah, 2004).

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit:

1) Usia

Variasi usia berkaitan dengan luass permukaan tubuh,

metabolisme yang diperlukan dan berat badan.

Page 31: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

2) Temperatur Lingkungan

Panas yang berlebihan menyebabkan keringat. Seseorang

dapat kehilangan NaCl melaui keringat sebanyak 15-30 g/hari

3) Diet

Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah

cadangan energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan

dari interstisial ke intraseluler.

4) Stress

Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,

konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat

menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat

meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.

Perawat melakukan pengkajian untuk mengidentifikasi klien

yang berisiko tinggi atau yang memperlihatkan adanya tanda dan gejala

ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang aktual. Kondisi-

kondisi tertentu, seperti luka bakar, membutuhkan pengkajian yang sering

dan mendalam. Kasus lain yang membutuhkan pamantauan rutin, misalnya

pada klien yang berada dalam masa pemulihan setelah operasi dan klien

yang berada dalam masa pemulihan dari gastrointeritis.

Perawat juga mengkaji ketidakseimbangan cairan, elektrolit,

asam-basa, yang mungkin berhubungan dengan penatalaksaan terapi

penyakit lain yang di deritanya. Misalnya, jika seorang klien

mengkonsumsi obat-obatan kemoterapi antikanker, yang memiliki efek

samping merugikan berupa diare, maka akibatnya klien tersebut akan

Page 32: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

menderita akan kekurangan volume cairan yang fatal. Pelaksanaan

pengkajian sangat penting.

Pengkajian cairan, elektrolit, asam-basa membantu perawat

dalam mengantisispasi kebutuhan klien akan suatu asuhan keperawatan.

Misalnya seorang klien panderita edema yang mendapat terapi deuretik

harus memilki rencana keperawatan untuk mengantisipasi kebutuhan

eliminasi atau diet, seperti peningkatan penggunaan kamar mandi, bebpan,

atau urinal atau instruksi mengenai diet pembatasan garam.

Salah satu fungsi pengkajian keperawatan yang paling penting

adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor resiko terjadinya

ketidakseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa. Perawat

mengumpulkan riwayat keperawatan yang berisi informasi mengenai

masalah kesehatan klien dimasa lalu atau yang baru saja terjadi, yang

dapat menyebabkan resiko seperti terjadinya ketidakseimbangan.

Pengkajian Keperawatan :

a. Riwayat keperawatan

1) Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan ( oral,

parenteral).

2) Tanda umum masalah elektrolit

3) Tanda kekurangan dan kelebihan cairan

4) Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan

dan elektrolit

5) Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status

cairan.

Page 33: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

6) Status perkembangan seperti usia atau situasi sosial.

7) Faktor psilologis seperti perilaku emosional yang mengganggu

pengobatan.

b. Pengukuran klinik.

1) Berat badan : kehilangan/bertambahnya berat badan menunjukkan

adanya masalah keseimbangan cairan tubuh, pengukuran berat

badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.

2) Keadaan umum

a) Pengukuran tanda vital seperti suhu, tekanan darah, nadi dan

pernafasan

b) Tingkat kesadaran.

3) Pengukuran masukan cairan

a) Cairan oral : NGT dan oral

b) Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV.

c) Makanan yang cenderung mengandung air.

d) Irigasi kateter atau NGT.

4) Pengukuran keluaran cairan.

a) Urine : volume, kejernihan/kepekatan

b) Feses : jumlah dan konsistensi

c) Muntah

d) Tube drainase

e) IWL (Insensible water loss)

5) Ukuran keseimbangan cairan dengan adekuat : normalnya sekitar

200cc

Page 34: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit

difokuskan pada :

1) Integument : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan

otot, tetani, dan sensasi rasa.

2) Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah,

hemoglobin, dan bunyi jantung.

3) Mata : cekung, air mata kering.

4) Neurologi : reflek, gangguan motorik dan sensorik, tingkat

kesadaran.

5) Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-

muntah, dan bising usus.

2. Diagnosa

Menurut NANDA (2003), masalahnya keperawatan utama untuk

masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi sebagai

berikut.

a. Kekurangan volume cairan

b. Risisko kekurangan volume cairan

c. Risiko ketidak seimbangan volume cairan

d. Gangguan pertukaran gas

3. Perencanaan

Berdasarkan NANDA (2003), diagnosa keperawatan untuk

masalah gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit meliputi

lima diagnosis. Namun, dalam pembahasan kali ini akan diuraikan dua

Page 35: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

diagnosis umum, yakni kekurangan volume cairandan kelebihan volume

cairan .

Secara umum, tujuan intervensi keperawatan untuk maslah cairan

dan elektrolit meliputi mempertahankan keseimbnagan asupan dan

haluaran cairan, mengoreksi defisit volume cairan dan elektrolit,

mengurangi overload, mempertahankan berat jenis urine dalam batas

normal, menunjukan prilaku yang dapat meningkatan keseimbangan cairan

elektrolit dan asam basa, serta mencegah komplikasi akibat pemberian

terapi.

a) Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan hal sebagai

berikut.

1) Haluaran urine yang berlebihan (misalnya diabetes insipidus).

2) Pengeluaran cairan sekunder akibat demam, drainase yang

abnormal, peritonitis, atau diare.

3) Mual/muntah lebih dari 10 kali

4) Kesulitan menelan atau minum sendiri, sekunder akibat sakit

tenggorokan.

5) Asupan cairan yang kuarang saat berolahraga atau karena kondisi

cuaca.

6) Penggunaan laksatif dan diuretik yang berlebihan.

Kriteria Hasil

Klien akan mempertahankan berat jenis urine dalam rentang normal.

Indikator

Page 36: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

1) Meningkatan asupan cairan hingga jumlah tertentu, sesuai dengan

usia dan kebutuhan metabolik.

2) Mengidentifikasi faktor resiko defisit cairan dan menjelaskan

perlunya meningkatkan asupan cairan sesuai indikasi.

3) Tidak memperlihatkan tanda dan gejala dehidrasi.

Intervensi Umum

Mandiri

1) Kaji faktor penyebab (misalnya ketidak mampuan untuk minum

sendiri, gangguan menelan, sakit tenggorokan, asupan cairan yang

kurang sebelum berolahrahga, kurang pengetahuan, atau tidak suka

dengan minuman yang tersedia).

2) Kaji pemahaman klien tentang perlunya mempertahankan hidrasi

yang adekuat serta metode untuk memenuhi asupan cairan.

3) Kaji minuman yang disukai dan tidak disukai klien dan rencanakan

pemberian asupan secara bertahap (misal 1.000 ml di siang hari,

800 ml di sore hari, dan 300 ml di malam hari).

4) Bila klien mengalami sakit tenggorokan, tawarkan minuman yang

hangat atau dingin, pertimbangkan pemberian es.

5) Bila klien sangat lelah atau lemah, anjurkan klien untuk istirahat

sebelum makan dan berikancairan dalam jumlah sedeikit tetapi

sering.

6) Anjurkan klien membuat buku catatan yang berisi asupan cairan,

haluaran urine, dan berat badan harian.

7) Pantau asupan cairan klien (minimal 2.000 ml cairan oral per hari).

Page 37: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

8) Pantau haluran urine klien (minimal 1.000-1.500 ml per hari).

9) Timbang badan setiap hari di waktu yang sama dan dengan pakaian

yang sama. Penurunan berat badan 2-4% (dehidrasi ringan), 5-9%

(dehidrasi sedang).

10) Pantau BUN, osmolaritas, dan elektrolit serum dan urine, kadar

kreatyinin, hematokrit, dan hemoglobin.

11) Jelaskan bahwa kopi, teh, dan jus merupakan diuretik yang bisa

menyebabkan kehilangan cairan.

12) Pertimbangkan jenis obat-obatan serta kondisi lain yang bisa

menyebabkan kehilangan cairan berlebihan (misal pemberian

diuretik, muntah, diare, demam).

13) Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi.

14) Bagi para olahragawan, tekankan pentingnya hidrasi yang adekuat

sebelum dan selama berolahraga.

Kolabrasi

Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian terapi intravena.

Rasional

1) Kondiasi dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus.

Akibatnya, haluaran urine tidak dapat membersihkan limbah secara

adekuat sehingga kadar BUN dan elektroit meningkat.

2) Pengukuran berat badan yang akurat dapat mendeteksi kehilangan

cairan.

Page 38: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

3) Untuk memmantau berat badan secara efektif, penimbangan harus

dilakukan disaat yang sama dengan mengenakan pakaian yang

beratnya hampir sama.

4) Konsumsi gula, alkohol, dan kafein dalam jumlah besar dapat

meningkatakan produksi urine dan menyebabkan dehidrasi.

b) Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan hal sebagai

berikut.

1) Gangguan mekanisme regulator, sekunder akibat gagal ginjal,

abnormalitas sistemik dan metabolik, disfungsi endokrin,

lipidemia.

2) Retensi natrium dan air, sekunder akibat terapi kortikosteroid.

3) Asupan natrium/air yang berlebihan.

4) Asupan protein yang rendah (diet, malnutrisi).

5) Bendungan vena dependen/stasis vena, sekunder akibat imobilitas,

berdiri atau duduk terlalu lama.

Kriteria Hasil

Klien akan memperlihatkan berkurangnya edema (sebutkan areanya).

Indikator

1) Menjelaskan faktor-faktor penyebab.

2) Menjelaskan metode pencegahan edema.

Intervensi Umum

1) Identifikasi faktor penyebab (kelebihan asupan natrium, asupan

protein yang tidak adekuat, stasis vena, imobilitas, kurang

pengetahuan, dan lain-lain).

Page 39: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

2) Catat asupan makanan dan cairan setiap hari dan setiap minggu,

kaji keadekuatan asupan protein dan natrium.

3) Buat menu mingguan yang memenuhi kebutuhan protein dengan

biaya yang terjangkau oleh klien.

4) Kurangi asupan garam, pertimbangkan penggunaan garam

pengganti.

5) Kaji adanya stasis vena atau bendungan vena.

6) Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas horizontal (meninggikan

kaki) dan ktivitas vertikal (berdiri) secra bergantian, hindari

menyilangkan kaki.

7) Letakan ekstremitas yang edema lebih tinggi dari jantung (kecuali

ada kontraindikasi)

8) Lakukan prosedur keperawatan (misal mengukur tekanan darah,

memberikan cairan IV) pada ekstremitas yang tidak mengalami

edema

9) Kurangi konstriksi pembuluh darah, hindari

mrnggunakan stocking setinggi lutut, pertimbangkan

pengguanan stocking antiembolisme.

10) Periksa ektremitas secara sering untuk melihat keadekuatan

sirkulasi dan adanya tanda-tanda area konstriksi.

11) Pada klien imobilisasi, rencanakan latihan ROM aktif atau pasif

untuk semua ektremitas setiap empat jam, termasuk dorsofleksi

kaki guna memasase vena.

Page 40: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

12) Ubah posisi individu sedikitnya setiap dua jam dengan empat

posisi (miring kanan, miring kiri, terlentang, terlungkup), jika tidak

ada kontraindikasi.

13) Berikan penjelasan verbal dan tertulis tentang obat-obat yang

digunakan, terutama obat-obat yang memengaruhi keseimbangan

cairan (misal diuretik, steroid)

14) Pada klien yang mengalami edema berat, timbang berat badan

setiap pagi dan malam hari, dan buat catatannya.

15) Ingatkan klien untuk segera menghubungi dokter jika terjadi

edema/penambahan berat badan yang berlebihan (> 1 kg/hari),

karena hal ini bisa mengindikasikan masalah jantung dini.

Rasional

1) Edema menghambat aliran darah menuju jaringan, akibatnya

nutrisi sel menjadi buruk dan kerentanan terhadap cedera

meningkat.

2) Asupan natrium yang tinggi menyebabkan retensi cairan. Makan

yang tinggi natrium antara lain kudapan asin, keju cheddar, acar,

kecap, MSG, sayuran kaleng, mustard.Beberapa obat bebas seperti

antasida, juga tinggi natrium.

3) Kartikosteroid mengandung unsur glukokortikoid dan

mineralokortikoid yang meningkatkan reabsorpsi natrium dan

ekskresi kalium di tubulus ginjal. Retensi natrium menyebabkan

peningkatan volume cairan ekstraseluler dengan mencegah ekskresi

cairan.

Page 41: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

4) Edema terjadi setelah cairan ekstraseluler yang meningkat

memasuki ruang interstisial dan darah sehingga volume cairan

interstisial dan darah meningkat.

4. Pelaksanaan

Hal-hal yang dilakukan dalam implementasi yang bisa dilakukan

oleh perawat terdiri dari:

a) Do (melakukan), implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi dalam

beberapa kriteria yaitu:

1) dependent interventions: dilaksanakan dengan mengikuti order

dari pemberi perawatan kesehatan lain

2) collaborative (interdependent) intervention: intervensi yang

dilaksanakan dengan professional kesehatan yang lain

3) Independent (autonomous) intervention: intervensi dilakukan

dengan melakukan nursing orders dan sering juga sering juga

digabungkan dengan order dari medis

b) Delegate (mendelegasikan): pelaksanaan order bisa didelegasikan

hanya saja ada beberapa tanggung jawab yang perlu dicermati oleh

pemberi delegasi yaitu apakah tugas tersebut tepat untuk

didelegasikan, apakah komunikasi tepat dilakukan dan apakah ada

supervisi atau pengecekan kerja

c) Record (mencatat), pencatatan bisa dilakukan dengan berbagai

format tergantung pilihan dari setiap institusi

Page 42: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

5. Evaluasi

Kegiatan dalam fase evaluasi meliput evaluasi patient

outcomes dan nursing process. Evaluasi patient outcomes dilakukan

dengan mereview indicator outcome. Evaluasi nursing proses dilakukan

dengan mereview fase assessment, diagnosis, planning: outcome, nursing

order dan implementation (Wilkinson, 2007).

Page 43: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskirptif

dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien yang

meliputi pengkajian, diagnosa, rencana, implementasi dan evaluasi yang

dilakukan kepada pasien.

B. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah pasien

gastritis di Ruang Perawatan RSAD DR. R ISMOYO

C. Fokus Studi

Adapun fokus studi dalam karya tulis ini adalah

1. Asuhan keperawatan pada pasien gastritis

2. Pemenuhan cairan pada pasien gastritis

D. Definisi Operasional Fokus Studi

1. Kebutuhan cairan adalah pemberian cairan baik melalui oral maupun

intravena guna mengatasi kekurangan cairan akibat muntah yag

berlebihan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan

yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau

kekurangan.

Page 44: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

2. Pasien gastritis adalah seseorang yang sedang dirawat selama tiga hari di

Rumah Sakit dengan diagnosa kekurangan volume cairan tanpa

komplikasi.

3. Asuhan keperawatan adalah merupakan proses atau rangkaian kegiatan

pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung pada klien

/pasien diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus dalam karya tulis ini adalah dengan

menggunakan format asuhan keperawatan dan SOP.

F. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan untuk

memperoleh data subjek penelitian menurut (Anggraini & Saryono,)

meliputi:

1. Wawancara Dalam pengkajian kasus ini, wawancara dilakukan dengan

pasien, maupun keluarga pasien, dan tim kesehatan lainnya untuk

mendapatkan data subyektif. Data yang perlu ditanyakan yaitu : Data

biografi pasien, kaji keluhan pasien, pola persepsi tentang kesehatan,

pola aktivitas kesehatan, pola nutrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola

istirahat, pola kognitif, pola persepsi diri, pola peran hubungan, pola

nilai keyakinan, dan pengkajian fisik dimulai dari keadaan umum,

pernafasan, metabolik dan integumen, dan neuro atau sensori.

2. Observasi Dalam studi kasus ini, observasi dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan secara umum, dilakukan melalui pemeriksaan

Page 45: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

fisik secara head to toe dengan menggunakan teknik IPPA (Inspeksi,

Palpasi, Perkusi, Auskultasi).

3. Pemeriksaan penunjang Untuk mendukung hasil pengamatan yang

maksimal, maka peneliti menggunakan dokumen pendukung. Dokumen

pendukung ini berupa data yang diperoleh dari status rekamedik pasien

seperti Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, yaitu: pemeriksaan

laboratorium darah (Hb, leukosit, trombosit) ,urinalisis, pemeriksaan

fungsi ginjal (ureum dan kreatinin), pemeriksaan USG dan pemeriksaan

patologis.

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Studi kasus ini telah dilaksanakan Selama 4 hari pada tanggal 24-27

Juli 2018 di Ruang Perawatan RSAD.DR. R. ISMOYO

H. Analisis Data dan Penyajian Data

1. Analisis data

Pada studi kasus, analisis data diolah menggunakan aturan-aturan

yang disesuaikan dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan.

Dalam analis data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep,

teori, prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan

masalah keperawatan. Cara analisis data:

a. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul

b. Mengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio-psoko-sosiospiritual

c. Membandingkan data-data hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi yang abnormal dengan konsep teori.

Page 46: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

d. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan (masalah keperawatan)

yang ditemukan

2. Penyajian data

a. Data disajikan secara tekstual/narasi dan dapat disertai dengan

cuplikan ungkapan verbal dari subyek penelitian yang merupakan

data pendukungnya

b. Tabel untuk pengkajian, analisa data, diagnosa, perencanaan,

implementasi dan catatan perkembangan.

I. Etika Studi Kasus

Asuhan keperawatan yang menyertakan manusia sebagai subjek

perlu adanya etika. Adapun etika dalam penelitian adalah :

1. Prinsip Manfaat (Beneficience) Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk

memperkecil resiko dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap

manusia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan

manusia secara individu atau masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini

meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan dari penderitaan dan

kegelisahan dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi.

Penelitian ini bermanfaat.

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self

determination) Dalam penelitian ini lansia memutuskan sendiri

apakah mereka bersedia menjadi responden atau tidak.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan

(right to full disclosure) Peneliti memberikan penjelasan secara rinci

Page 47: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

tentang penelitian yang akan dilakukan dan bertanggung jawab

ketika melaksanakan penelitian tersebut. Apabila lansia mengalami

cedera yang diakibatkan oleh penelitian ini, maka peneliti

bertanggungjawab sampai tahap pelayanan kesehatan tingkat

pertama (Puskesmas).

c. Informed consent. Informed consent merupakan bentuk persetujuan

antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan

lembar persetujuan. Peneliti memberikan informasi secara lengkap

kepada partisipan tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan

dan hak untuk bebas berpartisipasii atau menolak

3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)

a. Hak untuk mendapatkanperlakuan yang adil (right in fair treatment)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adalnya

diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dropped

aut sebagai partisipan penelitian.

b. Hak dijaga kerahasiannnya (right to privacy) Subjek mempunyai

hak untuk menerima bahwa yang diberikan harus dirahasiakan,

untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality

(rahasia). Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasilpenelitian,

baik informasi maupun maasalah lainnya (Nursalam, 2008).

Page 48: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengkajian

Data yang diperoleh penulis dari wawancara dan observasi saat

melakukan pengkajian pada Ny. W dari tanggal 24 juli 2018 sampai

dengan 27 Juli 2018 adalah sebagai berikut. Nama Ny. W umur 65 tahun,

jenis kelamin perempuan agama Islam, status perkawinan menikah, suku

Muna, pendidikan SD, alasan masuk Rumah Sakit klien merasa mual

setelah makan gorengan. Tetapi setelah itu klien minum teh pekat yang

selang berapa lama klien muntah dan muntah klien terus menerus kurang

lebih sudah 12 kali. klien merasa lemas dan pusing. Setiap makanan

masuk klien pasti muntah.

Status kesehatan klien pada saat dilakukan pengkajian adalah

ditemukan data subjektif klien mengatakan merasa mual dan ingin muntah,

klien mengatakan merasa lemas, klien mengatakan pusing, klien

mengatakan tidak nafsu makan, klien mengatakan muntahnya selama

dirumah sakit lebih dari 10 kali. Data objektif yang ditemukan dari pasien

adalah Keadaan Umum lemah, tingkat kesadaran Compos Mentis,

Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 88 kali per menit, suhu 37 °C,

pernapasan 20 kali per menit, nyeri tekan epigatrik, nyeri skala 6, ekpresi

sedikit meringis, turgor kulit jelek, konjungtiva pucat, muka pucat.

Tinjauan persistem pasien Ny. W didapatkan data subjektif klien

mengatakan sering muntah dan dalam sehari sudah lebih dari 10 kali

Page 49: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

muntah, klien mengatakan merasa mual, klien mengatakan pusing, klien

mengatakan lemas, klien mengatakan tidak nafsu makan. Data objektif

ditemukan klien tidak menghabiskan porsi makan, keadaan umum lemah,

turgor kulit jelek, konjungtiva pucat, muka pucat.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Analisa Data

Nama Pasien : Ny. W

Umur : 65 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Symptom Etiologi ProblemDS :a.Mengatakan sering

muntah dan dalamsehari sudah lebihdari 10 kali muntah

b.Klien mengatakanmerasa mual

c.Klien mengatakantidak nafsu makan

d.Klien mengatakanpusing dan lemas

DO :a.Keadaan umum

lemahb.Turgor kulit jelekc.Konjungtiva pucatd.Muka pucate.Vital Sign :

TD : 100/60 mmHgN : 88 x/menitS : 37 °CP : 20 x/menit

Peningkatan asamlambung

Mual muntah

Nafsu makanberkurang

Nutrisi inadekuat

Kehilangan cairanaktif

Kekuranganvolume cairan

Tabel 3.1. Analisa data pasien Ny. W dengan kasus gastritis

Page 50: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

b. Penegakan Diagnosa

Dari tabel di atas maka peneliti dapat mengangkat diagnosa

keperawatan yaitu Kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kehilangan cairan aktif.

3. Intervensi

Nama Pasien : Ny. W

Umur : 65 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

No Diagnosakeperawatan

Tujuan dan Kriteriahasil

Intervensi(NIC)

Rasional

1 Kekuranganvolumecairanberhubungan dengankehilangancairan aktif.

NOCa. Fluid balanceb. Hydrationc. Nutritional

status : Foodand fluid

d. IntakeKriteria hasila. Mempertahank

an urin outputsesuai sesuaiusia dan BB,BJ urinenormal, HTnormal

b. Tekanan darah,nadi, suhutubuh dalambatas normal

c. Tidak adatanda-tandadehidrasi

d. Elastisitasturgor kulitbaik, membranmukosa

NICFluidmanagement1) Pertahankan

catatanintake danoutput yangakurat

2) Monitorstatushidrasi(kelembaban membranmukosa,nadiadekuat,tekanandarahortostatik),jikadiperlukan

3) Monitorvital signpasien

4) pemberian

1) Untukmengontrolhaluarancairan

2) Untukmelihatindikatorkeberhasilanintervensi

3) Mengetahuikondisiklien

4) Perganti

Page 51: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

lembab, tidakada rasa hausyangberlebihan.

cairan IntraVena

5) bantumasukanoral

6) anjurkankeluargauntukmembantupasienmakan

7) Tawarkansnack (jusbuah, buahsegar)

an cairanmelaluiIV lebihcepat

5) Meningkatkankemandirian

6) Membantumengontrolmasukanoralpaien

7) Meningkatkannafsumakanpasien

Tabel 4.1.Intervensi keperawatan Ny.W dengan gastritis

4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Nama Pasien : Ny.W

Umur : 65 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

No Hari/tanggal Implementasi Evaluasi1 Selasa, 24 Juli

2018Pukul 10.05a.Mempertahankan

catatan intake danoutput yang akurat,dengan hasil :klien makan Cuma 4sendok, muntah sdhlebih 10 kali denganvolume ±1500ml, BAK

S : klien mengatakanmasih sulit makankeran masih merasamualO : K.U.Lemah,nampak pucat, TD :100/60 mmHg, N : 80x/menit, P : 20x/menit, S : 37 C

Page 52: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

jarang dengan volume ±800ml.

Pukul 11.02 :b. Memonitor status

hidrasi (kelembabanmembran mukosa, nadiadekuat, tekanan darahortostatik), jikadiperlukan, dengan hasil:Membran mukosa kering

Pukul 11.05 :c.Memonitor vital sign

klien, dengan hasil :TD : 100/60 mmHg, N :80 x/menit, P : 20x/menit, S : 37 C

Pukul 12.00 :d. pemberian

cairan Intra Vena,dengan hasil :Terpasang Ivfd RL 20tpm, menginjeksikanomeprazole 1 amp/24jam/iv,

Pukul 14.00 :e. Memberikan suntikan

ondansentron 1 amp/12jam/IV, menginjeksikandomperidon /12jam,menginjeksikanceftriaxone /24 jam.

Pukul 14.00 :f. membantu masukan

oral, dengan hasil :Klien mau makan tapiCuma sedikit.

A : Masalah belumteratasiP : LanjutkanIntervensi

2 Rabu, 25 Juli2018

Pukul 10.05 :a. Menawarkan snack (jus

buah, buah segar),dengan hasil ;klien Cuma mau

S : klien mengatakanmasih masih deikitmual tapi sudah bisamakan biar sedikit

Page 53: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

makan pisang

Pukul 12.00 :b.pemberian

cairan Intra Vena,dengan hasil :Terpasang Ivfd RL 20tpm, menginjeksikanomeprazole 1 amp/24jam/iv,

Pukul 14.00 :c. Menyuntikkan

ondansentron 1 amp/12jam/IV, menginjeksikandomperidon /12jam,menginjeksikanceftriaxone /24 jam.

Pukul 15.30 :d.menganjurkan keluarga

untuk membantu pasienmakan, dengan hasil :Keluarga klien mengertipenjelasan dan mencobauntuk memberi motivasikepada klien

O : K.U.Lemah,nampak pucat, TD :100/60 mmHg, N : 90x/menit, P : 22x/menit, S : 37 CA : Masalah belumteratasiP : LanjutkanIntervensi

3 Kamis, 26 Juli2018

Pukul 10.05a. Mempertahankan

catatan intake danoutput yang akurat,dengan hasil :klien makan setengahpiring, klien masih mualtapi muntah jauhberkurang dbandinghari pertama yaitu cm 2kali.

Pukul 10.10b. Memonitor status

hidrasi (kelembabanmembran mukosa, nadiadekuat, tekanan darahortostatik), jika

S : klien mengatakanmengatakan sudahmulai ada nafsumakan, mualnyaberkurangO : K.U.sedang,nampak pucat, TD :110/60 mmHg, N : 90x/menit, P : 22x/menit, S : 37 CA : Masalah belumteratasiP : LanjutkanIntervensi

Page 54: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

diperlukan, dengan hasil:Membran mukosa sedikitbasah

Pukul 11.05 :c.Memonitor vital sign

klien, dengan hasil :TD : 100/70 mmHg, N :84 x/menit, P : 20x/menit, S : 36,8 C

Pukul 12.00 :d.Lakukane.pemberian cairan Intra

Vena, dengan hasil :Terpasang Ivfd RL 20tpm, menginjeksikanomeprazole 1 amp/24jam/iv,

Pukul 14.00 :f. Memberikan suntikan

ondansentron 1 amp/12jam/IV, memberikansuntikan domperidon/12jam, menginjeksikanceftriaxone /24 jam.

Pukul 15.45 :g. membantu masukan

oral, dengan hasil :Klien sudah maumakan karena mualnyasudah berkurang, klienbanyak minum airmineral.

Pukul 16.00 :h. Menawarkan snack

(jus buah, buah segar),dengan hasil ;klien sudah maumakan buah lain selainpisang yaitu buah apelmeskipun baru 1 buah

4 Jumat, 27 Juli Pukul 08.15 : S : klien mengatakan

Page 55: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

2018 a. Memonitor vital sign,dengan hasil :

TD : 110/70 mmhg, N :88 x/menit, P: 22x/menit, S: 36,6 C

Pukul 10.00b.Mempertahankan

catatan intake danoutput yang akurat,dengan hasil :klien menghabiskanporsi makannya, kliensudah tidak mual danmuntah, menurutkeluarga klien darikemarin klien sudahmenghabiskan 2 botolaqua isi 1L, 2 botolaqua isi 600ml.

Pukul 14.30c.Melepas infus klien

karena sudahdisarankan dokter untukpulang.

sudah ada nafsumakan, mualnyaberkurangO : K.U.sedang,nampak pucat, TD :110/70 mmHg, N : 88x/menit, P : 22x/menit, S : 36,6 CA : Masalah teratasiP : HentikanIntervensi

Tabel 5.1. Implementasi dan evaluasi keperawatan Ny.W

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dan hasil studi

kasusu yang penulis lakukan dari tanggal 24 Juli sampai dengan 27 Juli 2018

maka pada bagian ini penulis akan membahas tentang perbandingan antara

teori dan praktek atau kasusu yang ditemukan selama melaksanakan asuhan

keperawatan kepada pasien Ny. W dengan kasus gastritis dalam pemenuhan

kebutuhan cairan di RS DR R ISMOYO yang akan dibahas berdasarkan

tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi,

implementasi, dan evaluasi.

1. Pengkajian

Page 56: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

Tahap pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan.

Pengkajian dilakukan dengan pendekatan sistematis untuk mendapatkan

data klien baik data subjektif maupun data objektif. Tehnik pengumpulan

data yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,

studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penulis tidak mendapatkan

masalah berarti dalam pengambilan data karena klien kooperatif dan dapat

diajak kerja sama dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan

gangguan atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

difokuskan pada hal-hal seperti riwayat keperawatan, pengukuran klinis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Pengkajian riwayat

keperawatan penting untuk mengetahui klien yang beresiko mengalami

gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Pada pangkajian awal didapatkan data subjektif klien

mengatakan merasa mual dan ingin muntah, klien mengatakan merasa

lemas, klien mengatakan pusing, klien mengatakan tidak nafsu makan,

klien mengatakan muntahnya selama di Rumah Sakit lebih dari 10 kali.

Data objektif yang ditemukan dari pasien adalah Keadaan Umum lemah,

tingkat kesadaran Compos Mentis, Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 88

kali per menit, suhu 37 °C, pernapasan 20 kali per menit, nyeri tekan

epigatrik, nyeri skala 6, ekpresi sedikit meringis, turgor kulit jelek,

konjungtiva pucat, muka pucat.

Page 57: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon

individu, keluarga ataupun komunitas terhadap masalah kesehatan atau

proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa keperawatan

memberikan dasar intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang

menjadi tanggung gugat perawat. Berdasarkan pengkajian dan analisa data

pada kasus Ny. W diagnosa yang diangkat adalah kekurangan volume

cairan.

Menurut NANDA (2003), masalahnya keperawatan utama untuk

masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi

kekurangan volume cairan, kelebihan volume cairan, resiko kekurangan

volume cairan, risiko ketidak seimbangan volume cairan, gangguan

pertukaran gas.

Kekurangan volume cairan adalah suatu gangguan

ketidakseimbangan cairan dalam tubuh manusia yang mempengaruhi

proses metabolisme tubuh. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu

proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang

tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Faktor

usia klien sangat mempengaruhi kekurangan volume cairan apalagi

didukung oleh status kesehatan sebelumnya yang diderita oleh pasien.

3. Intervensi

Intervensi adalah kategori dari perilaku keprawatan diman tujuan

yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan dari intervensi

Page 58: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

keperawatan yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &

Perry,2005)

Diagnosa keperawatan yang diangkat selanjutnya dibuat rencana

asuhan keperawatan sebagai tindakan pemecah masalah keperawatan

dimana penulis membuat rencana keperawatan berdasarkan diagnosa

keperawatan kemudian mentapkan tujuan dan kriteria hasil, selanjutnya

menetapkan tindakan yang tepat.

Perencanaan disusun berdasarkan konsep teori yang telah

didapatkan untuk diterapkan secara aktual pada pasien Ny. W dengan

gastritis adalah masalah pemehuhan kebutuhan cairan yang mendasari

penyusunan rencana keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan pada

pasien gastritis disesuaikan dengan kondisi aktual yang ditemukan.

Adapun tindakan keperawatan yang direncanakan adalah :

a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

b. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,

tekanan darah ortostatik), jika diperlukan

c. Monitor vital sign pasien

d. pemberian cairan Intra Vena

e. Bantu masukan oral

f. menganjurkan keluarga untuk membantu pasien makan

g. Tawarkan snack (jus buah, buah segar)

4. Implementasi

Page 59: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan

kepada pasien sesuai dengan intervensi, sehingga kebutuhan pasien dapat

terpenuhi (Wilkinson, 2011).

Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan disesuaikan dengan

rencana tindakan keperawatan berdasarkan teori NIC yaitu :

a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

b. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,

tekanan darah ortostatik), jika diperlukan

c. Monitor vital sign pasien

d. Pemberian cairan Intra Vena

e. Bantu masukan oral

f. Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien makan

g. Tawarkan snack (jus buah, buah segar)

Implementasi yang telah dilaksanakan yaitu semua rencana

tindakan keperawatan yaitu mempertahankan catatan intake dan output

yang akurat, memonitor status hidrasi, jika diperlukan, Monitor vital sign

pasien, mengolaborasikan pemberian cairan Intra Vena, mendorong

masukan oral, mendorong keluarga untuk membantu pasien makan,

menawarkan snack (jus buah, buah segar). Kesemua implementasi ini

sangat penting untuk dilaksanakan karena menunjang untuk meningkatkan

kondisi cairan tubuh pasien.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk memperbaiki proses

keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,

Page 60: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui

evaluasi perawat memonitor kealpaan yang terjadi selama pengkajian,

analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan (Nursalam,

2010).

Evaluasi yang dilakukan berdasarkan diagnosa yang ditegakkan

yaitu kekurangan volume cairan dan dievaluasi pada Ny. W dengan hasil

masalah teratasi dimana data subjektif klien mengatakan sudah tidak

muntah, klien mengatakan mual nya berkurang, klien mengatakan sudah

nafsu makan, dan data objektif keadaan umum sedang , turgor kulit baik,

konjungtiva merah muda, Vital Sign TD : 110/80 mmHg,N : 80 x/menit, S

: 37 °C, P: 18 x/menit.

Page 61: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien Ny. W dengan

gastritis dalam pemenuhan kebutuhan cairan di RS DR R ISMOYO Kendari

penulis menggunakan tahap proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.

1. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan data subjektif klien mengatakan

merasa mual dan ingin muntah, klien mengatakan merasa lemas, klien

mengatakan pusing, klien mengatakan tidak nafsu makan, klien

mengatakan muntahnya selama di Rumah Sakit lebih dari 10 kali. Data

objektif yang ditemukan dari pasien adalah K.U lemah, kesadaran Compos

Mentis, Tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 88 kali per menit, suhu 37 °C,

pernapasan 20 kali per menit, nyeri tekan epigatrik, nyeri skala 6, ekpresi

sedikit meringis, turgor kulit jelek, konjungtiva pucat, muka pucat.

2. Diagnosa yang diangkat dalam karya tulis ilmiah ini adalah kekurangan

volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

3. Intervensi keperawatan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi,

jika diperlukan, monitor vital sign pasien, kolaborasikan pemberian cairan

Intra Vena, dorong masukan oral, dorong keluarga untuk membantu pasien

makan, tawarkan snack (jus buah, buah segar).

4. Implementasi keperawatan Pertahankan catatan intake dan output yang

akurat, Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi

Page 62: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan, Monitor vital sign

pasien, Kolaborasikan pemberian cairan Intra Vena, Dorong masukan oral,

Dorong keluarga untuk membantu pasien makan, Tawarkan snack (jus

buah, buah segar)dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan

sesuai dengan perencanaan yang telak ditentukan dan dilaksanakan selama

4 hari.

5. Evaluasi keperawatan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan

selama 4 hari dan dilaksanakan setelah implementasi keperawatan

dilakukan.

B. Saran

1. Bagi Akademik

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan pembelajaran dalam teori tentang gastritis.

2. Bagi Tempat Penelitian

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

landasan dalam memberi asuhan keperawatan pada pasien khususnya

pasien dengan kasus gastritis .

3. Bagi Peneliti

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah

pengetahuan dalam mengembangkan wawasan tentang asuhan

keperawatan pada gastritis.

Page 63: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 64: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Mohammad 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta.Diva Press

Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta. SalembaMedika

Candra. 2015. Perilaku Ngelem Pada Remaja Di Desa Berlimang KecamaanTeluk .

Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.Surabaya. Salemba.

Kemenkes RI. 2010. Pedoman Umum Perlindungan Kesehatan AnakBerkebutuhan Khusus.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta. PT.RinekaCipta.

............................ 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT. RinekaCipta.

Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan :Aplikasi dalam Praktik KeperawatanProfesional Edisi 4. Jakarta. Salemba Medika.

Puji Lestari, Vita 2018, Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Tuan A DenganGastritis di Ruang Mawar Rumah Sakit Umum DaerahKarangaynar.http;//ejurnal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewArticle/709.diakses tanggal 28 Mei 2018

Saryono dan Mekar Dwi Anggraeni. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif danKualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Alfabeta

Herdman, T.H& Shigemi. K. 2016. NANDA Diagnosis keperawatan: Definisi danKlasifikasi 2015-20179(Edisi 10). Diterjemahkan oleh Keliat, B,A., dkk.Jakarta: EGC.

World Held Organization (WHO) 2016. Data Peenyakit gastritis di Indonesia. diUnduh Pada Tanggal 21 Maret 2018 Pukul 19:00 Wita

Kemenkes, RI. 2016. Profil Data Kesehatan. Nasional

NANDA Internasional. 2015. Diagnosis keperawatan: definisi klasifikasi 2015-2017. Jakarta: penerbit EGC.

Page 65: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan

MASTER TABEL

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA NY.W DALAMPEMENUHAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITDI RUANG PERAWATAN

RSAD DR R ISMOYO

NO Hari/tanggal Nama TD N S P Turgor1 Selasa, 24 Juli 2018 Ny.WE 100/60 mmHg 80 x/menit 37 C 20 x/menit kurang

2 Rabu, 25 Juli 2018 Ny.WE 100/60 mmHg 90 x/menit 37 C 22 x/menit Sedang

3 Kamis, 26 Juli 2018 Ny.WE 110/60 mmHg 90 x/menit 37 C 22 x/menit Sedang

4 Jum’at, 27 Juli Ny.WE 110/70 mmHg 88 x/menit 36,6 C 22 x/menit Baik

Page 66: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 67: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 68: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 69: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan
Page 70: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK … WAHID... · 2018. 9. 25. · perdarahan pada lambung, dan mengalami dehidrasi dari ringan, sedang, sampai berat yang bisa menyebabkan