Kasus 2 PBL Blok 236

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    1/40

    Kasus 2

    Lumpuh Mendadak 

    Seorang laki- laki berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke unit gawat

    darurat RS karena mendadak mengalami kelemahan separuh badannya saat

    mandi. Tidak berselang lama, pasien mengeluhkan sakit kepala dan muntah.

    Pasien mempunyai riwayat hipertensi. Riwayat trauma tidak diketahui oleh

    keluarga pasien. Dari pemeriksaan didapatkan pasien tampak mengalami

     penurunan kesadaran, tekanan darah 10!100 dan sirira" s#ore $ %,&. Pada

     pemeriksaan neurologis didapatkan hemiparesis sinistra spastik. 'eluarga sangat

    khawatir apakah kondisinya bisa pulih seperti sebelumnya.

    STEP 1

    1. Trauma( )edera *isik! emosional yang se#ara medis berpa#u pada #edera

    serius! kritis, luka! syok.

    +. Sirira" s#ore( ntuk menentukan "enis stroke pada pasien hemoragik! non-

    hemoragi#

    /. ipertensi( Tekanan darah seseorang melebihi batas normal

    %. emiparesis sinistra spastik( 'etegangan otot meningkat akibat kerusakan

    sistem neuromuskular sehingga kontraksi tidak terkontrol oleh pusat

    kesadaran dan mengalami kelemahan sebagian anggota tubuh bagian kiri.

    STEP 2

    1. agaimana anatomi dari sistem perdarahan otak2+. agaimana mekanisme regulasi dan penyesuaian darah serebral2

    /. 3pa sa"a *aktor risiko ter"adinya kelumpuhan sebelah2

    %. 3pa sa"a *aktor risiko ter"adinya stroke2

    &. agaimana penegakan klasi*ikasi, diagnosis mani*estasi klinis stroke2

    6. agaimana penatalaksaan stroke dan rehabilitasi stroke2

    4. agaimana #ara menghitung sirira" s#ore dan algoritma ga"ah mada2

    . 3pa hubungan riwayat hipertensi dengan penyakit yang ter"adi pada

     pasien2

    5. 3pakah pasien dapat sembuh kembali2

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    2/40

    STEP 3

    1. 3rteri( -3. )arotis( eksterna dan interna

    -3. 7ertebralis

    7ena8 7. Pro*unda8 7. 9ugularis interna

    +. - Serebro:askuler8 3liran darah banyak ;at makanan8 "ika terhenti8

    hilang kesadaran.

    -

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    3/40

    Rumus8 +,& F kesadaran G + F sakit kepala G + F muntah G

    0,1 F Tekanan diastol B / F Pertanda 3teroma B 1+

    E3lgoritma Ca"ah @ada

    • 'esadaran

    •  Hyeri 'epala

    • Re*leks abinski

    . ipertensi8 Pe#ahnya pembuluh darah8 @enyempit8 'elumpuhan!

    'ematian.

    5. Tidak bisa, karena sistem sara* tidak bisa mentolerir kurangnya pasokan

    =+ dan nutrisi lebih dari % menit.

    STEP 4

    1. B3. )arotis dan 3. 7ertebralis8 3nastomosis8 Aillisi "uga sering ter"adi

     penyempitan8 tidak memungkinkan pertukaran darah8 gampang pe#ah

    arterinya

    -?isiologi )? &0ml

    1+00gr8 1%00gr8 400- %0ml! menit8 1!/ disalurkan 3. )arotis

    interna, +!/ 3. asilar 

    +. @ekanisme regulasi

    • @ikrosirkulasi serebral8 "ika I la"u dari substansia alba8 I la"u

    kapiler darah ke otak %F lipat lebih besar 

    • 'apiler di otak8 Semipermeabel karena antara endotel

    mempunyai #elah8 ba#anya aliran darah kapiler 

    • 3utotoregulasi otak8 ?ungsi dilakukan dan mengatur aliran darah,

    resistensi untuk mempertahankan tekanan aliran darah ke otak 

    dalam rentang *isiologi 60- 160 mmg

    • J )?8 Terkoagulasi daerah tersebut di aliran darah yang

    mengangkat =+8 hemiparesis, hemiparestesia baal

    /. - ipertensi8 sumbatan pada otak8 kontralateral

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    4/40

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    5/40

    • 3. )erebri posterior hilangnya kemampuan memba#a

    3namnesis

    • Ce"ala awal ke"ang

    • ?aktor resiko

    • Pemakaian obat

    • ?aktor T distabilitas epilepsi

    • 'etidakseimbangan #airan

    Pemeriksaan ?isik 

    • Sistem pembuluh darah peri*er 

    • 3uskultasi "antung murmur ada! tidak

    • LLC8 Celombang otak spesi*ik 

    •  Heurologik re*leks- re*leks de*ekasi

    aboratorium

    • itung "enis

    Darah

    Penun"ang

    • )T S#an

    • 3ngiogra*i serebral

    • @R<

    6. =bat- obatan

    3setesal8 3ntiregresi trombosit8 0!0 mg!hr 

    3ntikoagulan8 'opi droplesi8 3ntiregresi ke +• Rehabilitasi

    -?isik 

    -@ental

    -Sosial

    @endapatkan terapi *isik *isioterapi, okupasional, bi#ara dan

     bahasa rehabilitasi mental dan sosial

    • Terapi 3kut

    -@engendalikan

    -Lmboli per#epatan dan terapi trombolitik

    -Tekanan darah arteria dikontrol tetap

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    6/40

    STROKE

    klasifkasi

    penatalaksanaan

    Hub dg struktur anatomi perdarahan otak

    penegakan diagnosis

    Hemoragik

    Non hemoragik

    -Tanda klinis I intra kranial

    4. 'esadaran

    -08 #ompos mentis

    -18 somnolen

    -+8 koma. I Risiko stroke %F- &F

    STEP 5

    1. Penegakan klasi*ikasi, diagnosis mani*estasi klinis stroke2

    +. Penatalaksanaan stroke dan rehabilitasinya2

    /. @ekanisme ter"adinya lesi :askuler serebral berdasarkan letak lesinya,

     berhubungan dengan kelainan sensorik dan motorik dan sara* lainnya

    STEP 6

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    7/40

    BELAJAR MANDIRI

    STEP

    1. 'lasi*ikasi, diagnosis stroke

    K!as"#"kas" $%ama S%&'ke

    Sistem klasi*ikasi lama biasanya membagi stroke tiga kategori berdasarkan

     penyebab tromembolik, hemoragik. 'ategori ini sering didiagnosis

     berdasarkan riwayat perkembangan dan ge"ala. Dengan teknik-teknik 

     pen#itraan yang baru seperti )T s#an dan @R sampai &> dan 1&> sampai +0> dari semua kasus

    stroke. Penyakit serebro:askular iskemik dibagi men"adi dua kategori

     besar. =klusi trombolik dan oklusi embolik. 'uasa pasti iskemia sering

    tidak dapat ditentukan, stroke lakunar melibatkan arteri-arteri panetrans

    halus di otak, misalnya arteri letikulostriata yang ber#abang dari arteri

    serebri media. 3rteri-arteri ini ber#abang pada sudut 50 dera"at dari arteri

    konduktans utama sirkulus willisi dan biasanya merupakan end-arteri yang

    kurang memiliki sirkulasi kolateral. Sekitar 1&> stroke iskemik 

    disebabkan oleh stroke lakunar.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    8/40

    sendiri parenkim , ruang subaraknoid,atau ruang subdura atau epidura.

    ematom subdura dan epidura biasanya disebabkan oleh trauma dan

    dibahas di ab &6. Sebagian besar perdarahan intraserebrum berkaitan

    dengan hipertensi. Perdarahan subaraknoid biasanya ter" adi akibat

    aneurisma sakular erry atau, yang lebih "arang, suatu mal*ormasi

    arterio:ena @37 Pri#e, +006.

    Mekan"sme Pa%'#"s"'!'(" $mum

    Cangguan pasokan aliran darah otak dapat ter"adi di mana sa"a di

    dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulus Aillisi( arteria karotis interna

    dan sistem :ertebrobasilar atau semua #abang-#abangnya Cbr. &/-/.

    Se#ara umum, apabila aliran darah ke "aringan otak terputus selama 1&

    sampai +0 menit, akan ter"adi in*ark atau kematian "aringan. Perlu di

    ingatkan bahwa oklusi di suatu arteri tidak selalu menyebabkari in*ark di

    daerah otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut. 3lasannya adalah bahwa

    mungkin terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke daerah tersebut.

    Proses patologik yang mendasari mungkin salah satu dan berbagai proses

    yang tei"adi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi otak.

    Patologmya dapat berupa 1 keadaan pen yakit pada pembuluh itu sendiri,

    seperti pada ateroskierosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh,

    atau peradangan + berkurangnya per*usi akibat gangguan status aliran

    darah, misalnya syok atau hiper:iskositas darah / gangguan aliran darah

    akib bekuan atau embolus *eksi yang berasal dari "antung atau pembuluh

    ekstrakranium atau % ruptur :askular, di dalam "aringan otak atau ruang

    subaraknoid Pri#e, +006.

    STR)KE ISKEMIK Sekitar 0> stroke adalah stroke iskemik, yang ter"adi akibat obstruksi

    atau bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.

    obstruksi dapat disebabkan bekuan trombus yang terbentuk dalam

    suatu pembuluh otak atau pembuluh organ distal. pada trobus :askular 

    distal bekuan dapat terlepas , atau mungkin terbentuk di dalam suatu

    organ seperti "antung., dan kemudian di bawa melalui sistem arteri ke otak 

    sebagai suatu embolus . terdapat beragam penyebab stroke trombolik dan

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    9/40

    embolik primer, termasuk aterosklorosis, arteriritis , keadaan

    hiperkoogulasi, dan penyakit "antung struktural. namun, trombosis yang

    men"adi penyulit aterosklosis merupakan penyebab pada sebagian besar 

    kasus stroke tombotik, dan embolus dari pembuluh abesar atau "antung

    merupakan penyebab tersering stroke embolik Pri#e, +006.

    Sumbatan aliran di arteria karotis interna sering merupakan

     penyebab stroke pada oarang berusia lan"ut, yang sering mengalami

     pembenntukan plak aterosklerotik di pembuluh darah sehingga ter"adi

     penyempitan atau stenosis. pangkal arteria karotis interna merupakan

    tempat tersering terbntuknya aterosklorosis . darah di dorong melalui

    sistem :askular oleh gradien tekanan, tetapi pada pembuluh darah yangmenyempit, aliran darah yang lebih #epat melalui lumen yang lebih ke#il

    akan menurukan gradien tekanan di tempat konstriksi tersebut. apanila

    stenosis men#apai suatu tingkat kritis tertentu, maka meningkatnya

    turbulensi di sekitar penyumbatan akan menyebabkan penurunan ta"am

    ke#epatan aliran. se#ara klinis titik stnosis adalah 0> sampai &> dari

    uas potongan melintang lumen ademenos, 1554. penyebab lain stroke

    iskemik adalah :asospasme, yang sering merupakan respons :askular 

    reakti* terhadap pendarahan ke dalam ruang antara lapisan araknoid dan

     piameter meningen. sebagian besaR stroke iskemik tidak menimbulkan

    rasa nyeri , karena "aringa otak tidak peka terhdap nyeri, namun pembulih

     besar di leher dan batang otak memiliki banyak reseptor nyeri, dan #edera

     pada pembuluh ini saat serangan iskemik dapat menimbulkan nyeri kepala.

    dengan demikinna, pada pasien dengan stroke iskemik desertai gambaran

    klinis berupa nyeri kepala perlu dilakukan u"i diagnostik yang dapat

    mendeteksi #edera seperti aneurisma disekan di pembuluh darah leher dan

     batang otak Pri#e, +006.

    STR='L 'R

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    10/40

    QTersembunyiQ, bahkan setelah dilakuan pemeriksaan klinisyang ekstensi*.

    mungkinkausa tersebut tetap tidak "elas selama beberapa bulan atau tahun,

    ketika kemudian mun#ul kembali ge"ala serupa yang kausanya diketahui .

    namun, sebagian besar stroke yang kausanya tidak "elas ter"adi pasa pasien

    yang pro*it klinisnya tidak dapat dibedakan dari meraka yang mengadap

    aterotrombosis Pri#e, +006.

    STR='L 3'H3R

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    11/40

    suatu arteri distal atau "antung stroke kardioembolik. Trombus mural

     "antung merupakan sumber tersering( in*ark miokardium, *ibrilasi atrium,

     penyakit katup "antung, katup "antung buatan, dan kardiomiopati iskemik.

    Dari hal-hal ini, *ibrilasi atrium se"auh ini merupakan penyebab tersering.

    Penyebab penting selan"utnya adalah tromboemboli yang berasal dari

    arteri, terutama plak ateromatosa di arteri karotis Pri#e, +006.

    Stoke yang ter"adi akibat embolus biasanya menimbulkan de*isit

    neurologik mendadak dengan e*ek maksimum se"ak awitan penyakit.

    iasanya serangan ter"adi saat pasien berakti:itas. Trombus embolik ini

    sering tersangkut di bagian pembuluh yang mengalami stenosis. Stroke

    kardioembolik, yaitu "enis stroke embolik tersering, didiagnosis apabila

    diketahui adanya kausa "antung seperti *ibrilasi atrium atau apabila pasien

     baru mengalami in*ark miokardium yang mendahului ter"adinya sumbatan

    mendadak pembuluh besar otak. Lmbolus berasal dari bahan trombotik 

    yang terbentuk di dinding rongga "antung atau katup mitralis. 'arena

     biasanya adalah bekuan yang sangat ke#il, *ragmen-*ragmen embolus dari

     "antung men#apai otak melalui arteria karotis atau :ertebralis. Dengan

    demikian, ge"ala klinis yang ditimbulkannya bergantung pada bagian mana

    dari sirkulasi yang tersumbat dan seberapa dalam bekuan ber"alan di

     per#abangan arteri sebelum tersangkut Pri#e, +006.

    Selain itu, embolisme dapat terurai dan terus mengalir sepan"ang

     pembuluh darah sehingga ge"ala-ge"ala mereda. Hamun, *ragmen

    kemudian tersangkut di sebelah hilir dan menimbulkan ge"ala-ge"ala *okal.

    Sayangnya, pasien dengan stroke kardioembolik memiliki resiko yanglebih besar menderita stroke hemoragik di kemudian hari, saat ter"adi

     perdarahan petekie atau bahkan perdarahan besar di "aringan yang

    mengalami in*ark beberapa "am atau mungkin haru setelah proses emboli

     pertama. Penyabab perdarahan tersebut adalah bahwa struktur dinding

    arteri sebelah distal dari oklusi embolus melemah atau rapuh karena

    kekurangan per*usi. Dengan demikian, pemulihan tekanan per*usi dapat

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    12/40

    menyebabkan perdarahan arteriol atau kapiler di pembuluh tersebut Pri#e,

    +006.

    PLHL3 3

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    13/40

    ter"adi se#ara #epat penyulit neurologi# kebutaan akibat neuritis optikus

    iskemik walaupun "arang menyebabkan stroke. Sayangnya, kebutaan ini

    sering irre:ersible. Terapi berupa pemberian prednisone dengan dosis

    sedang-tinggi Aiederholt, +000.

    9LH93HC dari normal atau kurang. )?

    normal adalah sekitar &0ml!100g "aringan otak!menit. The Hational Stroke

    3sso#iation +001 telah meringkaskan mekanisme #edera sel akibat stroke

    sebagai berikut (

    1 Tanpa obat-obatan neuroprotekti*, sel-sel sara* yang mengalami iskemia

    0> atau lebih )? 10ml!100g "aringan otak!menit akan mengalami

    kerusakan ire:ersibel dalam beberapa menit. Daerah ini disebut "uga

     pusat iskemik. Pusat iskemik dikelilingi oleh daerah lain "aringan yang

    disebut penumbra iskemik atau ;ona transisi dengan )? adalah

    antara +0> dan &0> normal 10 sampai +0 ml!100g "aringan

    otak!menit. Sel-sel neuron di daerah ini berada dalam bahaya tetapi

     belum rusak se#ara ire:ersibel. Terdapat bukti bahwa "endela waktu

    untuk timbulnya panumbra pada stroke dapat ber:ariasi dari 1+ sampai

    +% "am.

    + Se#ara #epat didalam pusat in*ark, dan setelah beberapa saat didaerah

     panumbra iskemik, #edera dan kematian sel otal berkembang sebagai

     berikut (

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    14/40

    a. Tanpa pasokan darah yang memadai, sel-sel otak kehilangan

    kemampuan untuk menghasilkan energy ---terutama adenosine

    tri*os*at 3TP

     b. 3pabila ter"adi kekurangan energy ini, pompa natrium-kalium sel

     berhenti ber*ungsi sehingga neuron membengkak 

    #. Salah satu #ara sel otak berespons terhadap kekurangan energy ini

    adalah dengan meningkatkan konsentrasi kalsium intrasel. ang

    memperparah masalah, dan mendorong konsentrasi ketingkat yang

    membahayakan, adalah proses eksitotoksisitas, yaitu sel-sel otak 

    melepaskan neurotransmitter eksitatorik glutamate dalam "umlah

     berlebihan. Clutamate yang dibebaskan ini merangsang akti:itas

    kimiawi dan listrik di sel otak lain dengan melekat ke suatu

    molekul di neuron lain, reseptor H-metil-D-3spartat H@D3.

    Pengikatan reseptor ini memi#u pengakti*an en;im nitrat oksida

    sintase H=S, yang menyebabkan terbentuknya molekul gas,

    nitrat oksida H=. pembentukan H= dapat ter"adi se#ara #epat

    dalam "umlah besar sehingga ter"adi penguraian dan kerusakan

    struktur-struktur sel yang :ital. Proses ini ter"adi melalui

     perlemahan asam deoksiribonukleosida DH3 neuron, yang, pada

    gilirannya, mengakti*kan en;im, poli adenosine di*os*atUV3DPW

    ribose polymerase P3RP. P3RP adalah suatu en;im nu#leus

    yang mengenali kerusakan pada untai DH3 dan sangat penting

    dalam perbaikan DH3. Hamun, P3RP diperkirakan menyebabkan

    dan memper#epat eksitotoksisitas setelah iskemia serebrum,sehingga ter"adi deplesi energy sel yang hebat dan kematian sel

    apoptosis

    d. H= terdapat se#ara alami didalam tubuh dan meingkatkan banyak 

    *ungsi *isiologik yang bergantung pada :asodilatasi, seperti ereksi

     penis ;at ini "uga merupakan bahan akti* dalam obat :asodilator 

    kuat seperti natrium nitroprusid Hipride. Hamun, dalam "umlah

     berlebihan, H= dapat menyebabkan kerusakan dan kematian

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    15/40

    neuron. =bat yang dapat menghambat H=S dan produksi H= atau

    menghambat ker"a en;im P3RP mungkin akan berman*aat untuk 

    mengurangi kerusakan otak akibat stroke.

    e. Sel-sel otak akhirnya mati akibat ker"a berbagai protease en;im

    yang men#erna protein sel yang diakti*kan oleh kalsium, lipase

    en;im yang men#erna membrane sel, dan radikal bebas yang

    terbentuk akibat "en"ang iskemik.

    *. 3khirnya, "aringan otak yang mengalami in*ark membengkak dan

    dapat menimbulkan tekanan dan distorsi serta merusak batang

    otak.

    Setelah episode iskemik permulaan, *a#tor mekanis dan kimiawi

    menyebabkan kerusakan sekunder. ?aktor yang paling banyak 

    menimbulkan #edera adalah 1 rusaknya sawar darah otak dan sawar 

    darah )SS akibat terpa"an ke ;at-;at toksik, + edema interstisium

    otak akibat meningkatnya permeabilitas :as#ular di arteri yang terkena,

    / ;ona hiperper*usi yang mengelilingi "aringan iskemik yang dapat

    mengalihkan aliran darahdari dan memper#epat in*ark neuron-neuron

    yang sudah mengalami iskemia., dan % hilangnya autoregulasi otak 

    sehingga )? men"adi tidak responsi:e terhadap perbedaan tekanan

    dan kebutuhan metabolik Pri#e, +006.

    ilangnya autoregulasi adalah penyulit stroke yang sangat

     berbahaya dan dapat memi#u lingkaran setan berupa meningkatnya

    edema otak, meningkatnya T

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    16/40

    menimbulkan perubahan kimiawi didalam sel, akan ter"adi kerusakan

    akibat meningkatnya edema serebrum yang semakin menurunkan

    aliran darah keotak dalam suatu system beraliran lambat. Sayangnya,

    dengan menghilangnya autoregulasi, hipertensi arteri sistemik yang

    tidak terkendali dapat menimbulkan akibat yang sama. Serupa dengan

    keadaan tekanan darah yang tinggi )? mengikuti @3P sistemik.

    Dengan demikian, )? meningkat, walaupun T

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    17/40

    'ita sulit memastikan adanya hubungan yang erat antara ge"ala yang

     berkaitan dengan pembuluh tertentu dan mani*estasi klinis yang

    sebenarnya pada seorang pasien karena *a#tor-*aktor berikut Pri#e,

    +006 (

    a. Terdapat :ariasi indi:idual pada sirkulasi kolateral dalam kaitannya

    dengan sirkulasi Aillisi. Sumbatan total sebuah arteri karotis

    mungkin tidak menimbulkan ge"ala apabila arteri serebri anterior 

    sinistra dan arteri serebri media sinistra mendapat darah yang

    adekuat dari arteria kommunikans anterior. 3pabila pasokan darah

    ini tidak memadai, mungkin timbul ge"ala berupa kebingungan,

    monoparesis, atau hemiparesis kontralateral, dan inkontinensia.

     b. )ukup banyak terdapat anastomosis leptomeningen antara arteria

    serebri anterior, media, dan posterior di korteks serebrum.

    3nastomosis "uga terdapat antara arteria serebri anterior kedua

    hemis*er melalui korpus kalosum

    #. Setiap arteria serebri memiliki sebuah daerah sentral yang

    mendapat darah darinya dan suatu daerah peri*er, atau daerah

     perbatasan, yang mungkin mendapat darah dari arteri lain. Terdapat

    anastomosis antara a.karotis eksterna dan interna, seperti disekitar 

    orbita, dengan darah dari pembuluh karotis eksterna mengalir balik 

    ke arteri o*talmika.

    d. erbagai *a#tor sistemik dan metaboli# ikut berperan dalam

    menentukan ge"ala yang ditimbulkan oleh proses patologik tertentu.

    Sebagai #ontoh, pembuluh yang mengalami stenosis mungkin tidak 

    menimbulkan ge"ala asalkan tekanan darah sistemik 150!110

    mmg tetapi apabila tekanan tersebut berkurang men"adi 1+0!40

    mmg, dapat timbul beragam ge"ala, bergantung pada lokasi

    daerah stenotik tersebut. iponatremia dan hipertermia adalah

    *a#tor metaboli# yang mendorong ter"adinya de*isit neurologi#

    apabila terdapat pembuluh darah yang stenotik. iponatremia

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    18/40

    menyebabkan pembengkakan neuron yang ditimbulkan oleh

     pergeseran osmotik #airan dari )LS kedalam )

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    19/40

    3#aman utama perdarahan intraserebral adalah hipetensi intrakranial 

    akibat e*ek massa hematoma. Tidak seperti in*ark, yang meningkatkan

    tekanan intrakranial se#ara perlahan ketika edema sitoktoksik yang

    menyertainya bertambah berat. Perdarahan intraserbral menaikan

    tekanan intrakranial se#ara sangat #epat.  Ruptur intraventrikular 

     perdarahan intraserebral dapat menyebabkan hidrose*alus, baik 

    melalui obstruksi aliran :entrikular dengan bekuan darah atau dengan

    gangguan resorpsi )S dari granulasiones araknoideae "ika ada,

    hidrose*alus makin meningkatkan tekanan intrakranial. Di *osa

     posterior hampir tidak ada ruang kosong, sehingga perdarahan

    intraparenkimal dibawah tentorium meningkatkan tekanan intrkranial

    sea#ara #epat, kemungkinan menyebabkan herniasi isi *osa posterior,

     baik ke atas melalui insisura tentori, atau ke bawah kedalam *oramen

    magnum. 'arena itu, perdarahan intraparenkimal di batang otak atau

    serebelum memiliki prognosis yang "auh lebih buruk di bandingkan

    dengan perdarahan berukuran sama di hemis*er serebri aehr, +01+.

    P&'(n's"s dan %e&ap".  9aringan otak di area perdarahan kebalikan

    dengan in*rak umumnya tidak rusak total "aringan otak yang hidup

    sering di temukan di tengah-tengah darah yang mengalami

    ekstra:asasi. al ini men"elaskan mengapa de*isit neurologis pasien

     biasanya pulih dengan lebih #epat, ketika hematoma teresorpsi, dari

     pada bila di sebabkan oleh stroke iskemik aehr, +01+.

    Dengan demikian, tu"uan terapi adalah untuk mempertahankan

     "aringan otak agar tetap hidup di area perdarahan. /"pe&%ens"

    "n%&ak&an"a! pe&s"s%en ha&us d" %e&ap" untuk menghindari kerusakan

    sekunder, tidak hanya "aringan otak di dalam dan di sekitar hematoma

    tetapi "uga "aringan otak yang terletak "auh. Tekanan intrakranial dapat

    diturunkan dengan #a&mak'%e&ap" dan!atau dengan pen(aka%an

    hema%'ma sea0a&a pem*edahan sa&a#.  pembedahan harus di

    lakukan hanya bila di indikasikan sesuai dengan kriteria yang ketat,

    dengan mempertimbangkan usia pasien, serta lokasi dan ukuran

    hematoma. Penelitian bersekala besar menun"ukkan man*aat

    terapeutik hanya di dapatkan dari pengangkatan hematoma yang besar 

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    20/40

    K+0 #mX.  pengangkatan hematoma yang lebih ke#il se#ara operati* 

    sebenarnya dapat merugikan, karena dapat merusak lebih banyak 

     "aringan otak :iabel di bandingkan dengan "umlah "aringan otak yang

    di selamatkannya dan pengangkatan hematoma se#ara operati* di

     bagian otak yang dalam selalu menimbulkan destruksi sebagian

     "aringan otak yang normal di sepan"ang "alur pembedahan sara* ke

    hematoma. untuk alasan ini, terapi pembedahan sara* untuk hematoma

    intraparenkimal yang ke#il terbatas pada penanganan hidrose*alus

    "ika ada dengan drainase :entrikular eksternal,yang dapat di

    lakukan dengan #edera minimal pada "aringan otak yang normal.

    Pasien dengan hematoma yang sangat besar K 60 #mX tidak akan

    memperoleh man*aat dari pengangkatan hematoma karen terlalu

     banyak "aringan otak yang telah rusak aehr, +01+.

     Perdarahan Intraserebral Nonhipertensif 

    Perdarahan intraserebral dapat di sebabkan oleh banyak penyebab

    selain hipertensi arterial. Penyebab yang paling penting adalah

    malformasi arteriovenosus, tumor, aneurisma, penyakit vaskular yang

    meliputi :askulitis dan angiopati amiloid, kavernoma, dan obstruksi

    aliran vena ( seperti yang di uraikan di atas . Perdarahan intraserebral

    kemungkinan di sebabkan oleh sesuatu selain hipertensi arterial bila

    tidak terdapat di salah satu lokasi predileksi untuk perdarahan

    hipertensi, atau bila pasien tidak menderita hipertensi arterial yang

     bermakna. Pada kasus seperti ini setidaknya , satu @R<  follow up

    harus di lakukan ketika hematoma telah diresorpsi untuk mendeteksi

     penyebab yang menimbulkan perdarahan.  Digital substracition

    angiography kadang-kadang diindikasikan aehr, +01+. Perdarahan Sereberal 

     Huklei serebeli terletak di dalam distribusi arteri superior serebeli.

    Salah satu #abang arteri ini, yang menyuplai nukleus dentatus,

    terutama rentan mengalami ruptur pada pasien yang mengalami

    hipertensi, perdarahan dari pembuluh darah ini lebih sering ter"adi dari

     pada iskemik pada teritorinya aehr, +01+.

    Perdarahan di regio ini sering menyebabkan e*ek masa akut di *os

     posterior dengan semua akibat yang ditimbulkannya herniasi batang

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    21/40

    otak dan serebelum keatas melalui insisura tentorii dan ke bawah ke

    arah *oramen magnum. @ani*estasi klinisnnya adalah  sakit 

    kepala,oksipital yang berat, mual dan muntah, dan vertigo umumnya

    disertai gaya berjalan tidak stabil, disartia, dan kepala menoleh serta

    deviasi bola mata kearah kontralateral lesi. Perdarahan besara segera

    menimbulkan somnolen, stupor, atau koma. Pada *ase lan"ut, pasien

    menun"ukan spasme ekstensor.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    22/40

     posterior dapat menekan ner:us okulomotorius, menyebabkan paresis

    sara* kranial ketiga pasien mengalami diplopia aehr, +01+.

    Aneu&"sma #us"#'&m"s. Pembesaran pembuluh darah yang meman"ang

    berbentuk gelondong disebut aneurisma *usi*ormis. 3neurisma

    tersebut umumnya melibatkan segmen intrakranial arteri karotis interna,

    trunkus utama arteri serebri media, dan arteri basilaris. Struktur ini

     biasannya disebabkan oleh aterosklerosis dan!atau hipertensi, dan hanya

    sedikit yang men"adi sumber perdarahan. 3neurisma *usi*ormis yang

     besar pada arteri basilaris dapat menekan batang otak. 3liran yang lambat

    di dalam aneurisma *usi*ormis dapat memper#epat pembentukan bekuan

    intra-aneurismal aehr, +01+.

    Pe&da&ahhan Su*a&akhn'"d N'n%&auma%"k Aku%

    Perdarahan subarakhnoid S3 nontraumatik biasanya disebabkan oleh

    ruptur spontan aneurisma sakular, denagn aliran daerah ke dalam ruang

    subarakhnoid.

    Man"#es%as". Ce"ala yang menun"ukan perdarahan subarakhnoid adalah

    sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat sakit kepala terberat yang pernah dirasakan seumur hidup.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    23/40

    egitu diagnosa S3 ditegakkan, sumber perdarahan harus

    diidenti*ikasi. al ini hanya dapat dilakukan se#ara tepat dengan digital

    substra#tion angiography intra-arterial yang sebaiknya hanya dilakukan

     "ika pasien merupakan kandidat untuk tindakan operati* untuk #lipping

    aneurisma atau menutupnya dengan metode neuroradiologi

    inter:ensional. DS3 menun"ukkan adanya aneurisma se#ara sahih dan

    mengilustrasikan hubungan spasialnya dengan pembuluh darah di

    sekitarnya. 'eempat pembuluh darah besar yang menyuplai otak 

    diperiksa dengan medium kontras, karena sekitar +0> pasien dengan

    aneurisma memiliki lebih dari satu aneurisma aehr, +01+.

    Te&ap". 3neurisma dapat diterapi dengan operasi pembedahan sara* 

     berupa penutupan leher aneurisma dengan metal #lip. Dengan demikian,

    aneurisma terekslklusi dari sirkulasi se#ara permanen, sehingga tidak 

    dapat berdarah lagi. entuk terapi ini adalah terapi de*initi*, tetapi

    kerugiannya adalah terapi ini memerlukan operasi kepala terbuka dan

    manipulasi pembedahan sara* di sekitar dasar otak yang dapat

    menimbulkan komplikasi lebih lan"ut. Pembedahan sebaiknya dilakukan

    dalam 4+ "am pertama setelah perdarahan subarakhnoid, yaitu sebelum

     periode dengan resiko terbesar ter"adinya :asospasme. Pembedahan dini

    diketahui memmperbaiki prognosis pasien S3 grade 1, +, atau / pada

    unt dan ess. Tindakan ini merupakan bentuk terapi terpenting untuk 

    men#egah perdarahan tulang aehr, +01+.

    Pe&a!anan k!"n"s+ p&'(n's"s dan k'mp!"kas". Perdarahan subarakhnoid

     biasanya berhenti se#ara spontan, kmeungkkinan karena terbendung oleh

     peningkatan tekanan intrakranial. anya pasien dengan aneurisma yangtelah berhenti berdarah yang dapat selamat diru"uk ke rumah sakit,

    kematian pra-rumah sakit untuk S3 aneurismal sekitar /&> aehr,

    +01+.

    Setelah ke"adian akut, pasien menghadapai risiko tiga komplikasi

    yang berpotensi *atal(

    a. idrose*alus

     b. 7asospasme

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    24/40

    #. Perdarahan ulang

    +. Penatalaksanaan dan rehabilitasi

    Pena%a!aksanaan

    S%&'k Aku% d" $n"% a7a% Da&u&a%Aaktu adalah otak merupakan ungkapan yang menun"ukkan betapa

     pentingnya pengobatan strok sedini mungkin, karena N"endela terapiO dan

    strok hanya /-6 "am. Penatalaksanaan yang #epat, tepat, dan #ermat

    memegang peranan hesar dalam menentukan hasil akhir pengobatan

    @ans"oer, +010.

    al yang harus dilakukan adalah(

    1 Stabilisasi pasien dengan tindakan 3)

    + Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal

    napas.

    / Pasang "alur in*us intra:ena dengan larutan salin normal 0,5 > dengan

    ke#epatan +0 ml! "am, "angan memakai #airan hipotonis seperti

    dekstrosa &> dalam air dan salin 0,%&>, karena dapat memperhebat

    edema otak.

    % erikan oksigen +-% liter!menit melalui kanul hidung

    & 9angan memberikan makanan atau minuman lewat mulut

    6 uat rekaman elektrokardiogram L'C dan lakukan *oto rontgen

    toraks4 3mbil sampel untuk pemeriksaan darah( pemeril#saan darah peri*er 

    lengkap dan trombosit, kimia darah glukosa, elektrolit, ureum, dan

    kreatinin, masa protrombin, dan masa tromboplastin parsial

    9ika ada indikasi, lakukan tes-tes benikut( kadar alkohol, *ungsi hati,

    gas darah arteri, dan skrining toksikologi

    5 Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan *isis

    "# $can atau resonansi magnetik bila alat tersedia. ila tidak ada,

    dengan skor Sirira" untuk menentukan "enis stroke @ans"oer, +010.

    P&"ns"p Pena%a!aksanaan S%&'k Iskem"k

    1 @embatasi atau memulihkan iskemia akut yang sedang berlangsung

    /-6 "am pertama menggunakan trombolisis dengan rt-P3

    (recombinant tissue-plasminogen activator%. Pengobatan mi

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    25/40

    hasil "# $can normal. =bat ini sangat mahal dan hanya dapat

    dilakukan di rumah sakit yang *asilitasnya lengkap @ans"oer, +010.

    + @en#egah perburukan neurologis yang berhubungan dengan strok 

    yang masih berkembangN"endela terapiO sampai 4+ "am.Progresi:itas strok ter"adi pada +0-%0> pasien strok iskemik yang

    dirawat, dengan risiko teibesar dalam +% "am pertama se"ak onset

    ge"ala Perburukan klinis dapat disebabkan oleh.salah satu mekanisme

     berikut ini(

    a  &dema yang progresif dan pembengkakan akibat infark'

    masalah ini umumnya ter"adi pada in*ark luas. Ldema otak 

    umumnya men#apai pun#aknya pada hari ke-/ sampai hari ke-&

    setelah onset strok dan "arang menimbulkan masalah dalam +%

     "am pertama. Terapi dengan manitol berman*aat. indari #airan

    hipotonik. Steroid tidak e*ekti*.

     b  &kstensi teritori infark.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    26/40

    serangan strok kedua dalam /0 hari pertama. Risiko ini paling tinggi

    lebih besar dan 10> pada pasien dengan stenosis kanotis yang berat

    dan kardioemboli serta paling rendah 1> pada pasien dengan in*ark 

    lakuner. Terapi dini dengan heparin dapat mengurangi risiko strok 

     berulaZg dini pada pasien dengan kardioemboli @ans"oer, +010.

    P&'%'k'! Pena%a!aksanaan S%&'k Iskem"k Aku%

    1 Pertimbangkan rt-P3 intra:ena 0,5 mg!kg intra:ena dosis

    maksimum 50mg. Sepuluh persen diberikan bolus intra:ena dan

    sisanya diberikan per drips dalam waktu l"am "ika onset ge"ala strok 

    dapat dipastikan kurang dan / "am dan hasil "# $can otak tidak 

    memperlihatkan in*ark dini yang luas.

    + Pertimbangkan pemantauan irama "antung untuk pasien dengan aritmia

     "antung atau iskemia miokard. ila terdapat *ibrilasi atrium respons

    #epat maka dapat diberikan digoksin ,)*+-,+ mg intra:ena atau

    :erapamil &-10 mg intra:ena atau amiodaron +00mg drips dalam

    l+"am.

    / Tekanan darah yang tinggi pada strok iskemik tidak boleh #epat-#epat

    diturunkan.

    3kibatnya, penurunan tekanan darah yang terlalu agresi* pada strok 

    iskemik akut dapat memperluas in*ark dan perburukan neurologis.

    3liran darah yang meningkat akibat tekanan per*usi otak yang

    meningkat berman*aat bagi daerah otak yang mendapat per*usi

    marginal penumbra iskemik. Tetapi tekanan darah yang terlalu tinggi,

    dapat menimbulkan in*ark hemoragik dan memperhebat edema serebri.

    =leh sebab itu, pedoman untuk penatalaksanaan hipertensi pada strok 

    iskemik akut adalah bila terdapat salah satu hal berikut(

    ipertensi diobati "ika terdapat kegawatdaruratan hipertensi

    nonneurologis(

    i.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    27/40

    ipertensi diobati "ika tekanan darah sangat tinggi pada / kali

     pengukuran selang 1& menit(

    1. SistolikK++0 mmg

    +. Diastolil#K 1+0 mmg

    /. Tekanan arteri rata-rata K 1%0 mmg.

    Pasien adalah kandidat trombolisis intra:ena dengan rt-P3 di mana

    tekanan darah sistolik K 10 mnig dan diastolikK 110 mnig. Dengan

    obat-obat antihipertensi golongan penyekat al*a beta labetalol,

     penghambat 3)L kaptopril atau se"enisnya atau antagonis kalsium

    yang beker"a peri*er ni*edipin atau se"enisnya penurunan tekanan

    darah pada strok iskemik akut hanya boleh maksimal +0> dari tekanan

    darah sebelumnya. Hi*edipin sublingual harus diberikan dengan hati-hati dan dengan pemantauan tekanan darah ketat setiap 1& menit atau

    dengan alat monitor kontinu sebab dapat ter"adi penurunan tekanan

    darah dapat drastis. =leh sebab itu, sebaiknya dimulai dengan dosis

    &mg sublingual dan dapat dinaikkan men"adi 10mg tergantung respons

    sebelunrnya. Pada tekanan darah yang sulit diturunkan dengan obat di

    atas atau bila diastolik K 1%0 mmg se#ara persisten maka harus

    diberikan natrium nitroprusid intra:ena, &0 mg!+&0 ml dekstrosa & >

    dalarn air +00 mg!ml dengan ke#epatan / ml!"am 10 mg!menit dan

    dititrasi sampai tekanan darah yang diinginkan. 3lternati* lain dapat

    diberikan nitrogliserin drips 10-+0 ug!menit.

    Tekanan darah yang rendah pada strok akut adalah tidak 1a;im. ila

    di"umpai maka tekanan darah harus dinaikkan dengan dopamin atau

    dobutamin drips serta mengobati penyebab yang mendasarinya.

    % Pertimbangkan obser:asi di unit rawat intensi* pada pasien dengan

    tanda klinis atau radiologis adanya in*ark hemis*erik atau serebelum

    yang masi*, kesadaran menurun, gangguan pernapasan, atau strok 

    dalam e:olusi.

    & Pertimbangkan konsul bedah sara* untuk dekompresi pada pasien

    dengan in*ark serebelum yang luas.

    6 Pertimbangkan sken resonansi magnetik pada pasien dengan strok 

    :ertebrobasiler atau sirkulasi posterior atau in*ark yang tidak nyata

     pada )T S#an.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    28/40

    4 Pertimbangkan pemberian heparin intra:ena dimulai dosis 00

    unit!"am, +0.000 unit dalam &00 ml salin normal dengan ke#epatan +0

    ml!"am, sampai masa tromboplastin parsial mendekati 1,& kontrol pada

    kondisi berikut ini(

    a. 'emungkinan besar strok kardioemboli

     b.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    29/40

    #. Pemantauan olter dapat dipakai untuk mendeteksi *ibrilasi atrium

    intermiten.

    10 Pertimbangkan pemeriksaan darah berikut ini pada kasus-kasus

     penyebab strok yang tidak la;im, terutama pada usia muda(a. 'ultur darah "ika men#urigai endokarditis.

     b. Pemeriksaan prokoagulan( akti:itas protein ), akti:itas protein S.

    akti:itas antitrombin

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    30/40

    in*us + mg!menit 1+0 ml!"am dan dititrasi atau penghambat 3)L

    misalnya(

    kaptopril 1+,&-+& mg, +-/ kali sehari atau antagonis kalsium

    misalnya ni*edipin oral % kali 10mg.

    / Pertimbangkan konsultasi bedah sara* bila( perdarahan serebelum

    diameter lebih dan / #m atau :olum K&0 ml untuk dekompresi atau

     pemasangan pintasan :entrikulo-peritoneal bila ada hidrose*alus

    obstrukti* akut atau kliping aneurisma.

    % Pertimbangkan angiogra*i untuk rnenyingkirkan aneurisma atau

    mal*ormasi arterio:enosa. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada

     pasien usia muda Y&0  tahun yang non-hipertensi* bila tersedia

    *asilitas.

    & erikan manitol +0 > 1 kg!kg, intra:ena dalam +0-/0 menit

    untuk pasien dengan koma dalam atau tanda-tanda tekanan intrakranial

    yang meninggi atau an#aman herniasi. Steroid tidak terbukti e*ekti* 

     pada perdarahan intraserebral Steroid hanya dipakai pada kondisi

    an#aman herniasi transtentorial. iper:entilasi dapat dilakukan untuk 

    membantu menurunkan tekanan intrakranial.

    6 Pertimbangkan *enitoin 10-+0 mg!kg intra:ena, ke#epatan

    maksimal &0mg!menit atau per oral pada pasien dengan perdarahan

    luas dan dera"at kesadaran menurun. mumnya, antikon:ulsan hanya

    diberikan bila ada akti:itas ke"ang. Hamun, terapi pro*ilaksis beralasan

     "ika kondisi pasien #ukup kritis dan membutuhkan intubasi, terapi

    tekanan intrakranial meningkat atau pembedahan.

    4 Pertimbangkan terapi hiper:olemik dan nimodipin untuk men#egah

    :asospasme bila se#ara klinis, pungsi lumbal atau "# $can

    menun"ukkan perdarahan subaraknoid akut primer. Perdarahan intraserebral

    i. =bati penyebabnya

    ii. Turunkan tekanan intrakranial yang meninggi

    iii. erikan neuroprotektor 

    i:. Tindakan bedah, dengan pertimbangan usia dan skala koma

    Clasgow K%, hanya dilakukan pada pasien dengan(

    a. Perdarahan serebelum dengan diameter K /#m kraniotomi

    dekompresi

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    31/40

     b. idrose*alus akut akibat perdarahan intra:entrikel atau

    serebelum ( shunting%

    #. Perdarahan lobar di atas 60## dengan tanda-tanda peninggian

    tekanan intrakranial akut dan an#aman herniasi5 Tekanan intrakranial yang meninggi pada pasien strok dapat

    diturunkan dengan salah satu #ara!gabungan berikut ini(

    i. @anitol bolus, lgram!kg dalam +0-/0 menit kemudian

    dilan"utkan dengan dosis 0,+&- 0,& g!kg setiap 6"am sampai

    maksimal % "am. Target osmolaritas $ /00-/+0 mosmol!liter

    ii. Cliserol &0 > oral , 0,+&-1 g! kg setiap %-6 "am atau gliserol 10

    > intra:ena, 10 ml kg dalam /-% "am untuk edema serebri

    ringan-sedangiii. ?urosemid 1 mg!kg intra:ena

    i:.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    32/40

    'ita berusaha men#egahnya dengan #ara aturan posisi, stimulasi sesuai

    kondisi pasien arsono,+011

    Reha*"!"%as" s%ad"um k&'n"k 

    Pada saat ini, terapi kelompok telah ditekankan, dimana terapi ini biasanya

    sudah dapat dimulai pada akhir stadium subakut. 'eluarga penderita lebih

     banyak dilibatkan. PS@ dan psikolog harus lebih akti* arsono,+011

    /. esi :askular dan mani*estasi serebral

    3kibat penurunan )? regional suatu daerah otak terisolasi dari

     "angkauan aliran darah, yang mengangkut =+  dan glukosa yang sangat

    diperlukan untuk metabolism oksidati* serebral. Daerah yang terisolasi itu

    tidak ber*ungsi lagi dan karena itu timbullah mani*estasi de*isit neurologik 

    yang biasanya berupa hemiparalisis, hemihipestesia-hemiparastesia yang

     bisa "uga disertai de*isit *ungsi luhur seperti a*asia @ard"ono dan

    Sidharta, +01+.

    9ika regional )? tersumbat se#ara parsial, maka daerah yang

     bersangkutan langsung menderita, karena kekurangan =+. Daerah tersebut

    dinamakan daerah iskemik . Didaerah itu didapatkan tekanan per*usi yang

    rendah, P=+ turun, )=+ dan asam laktat tertimbun. 3utoregulasi dan kelola

    :asomotor dalam daerah tersebut beker"a sama untuk menanggulangi

    keadaan iskemik dengan mengadakan :asodilatasi maksimal. Pada

    umumnya, hanya pada perbatasan daerah iskemik sa"a bisa dihasilkan

    :asodilatasi kolateral, sehingga daerah perbatasan tersebut dapat

    diselamatkan dari kematian. Tetapi pusat daerah iskemik itu tidak dapat

    teratasi oleh mekanisme autoregulasi dan kelola :asomotor. Disitu akan

     berkembang proses degenerasi yang ire:ersibel. Semua pembuluh darah

    dibagian pusat daerah iskemik itu kehilangan tonus, sehingga beradadalam keadaan :asoparalisis. 'eadaan ini masih bisa diprbaiki, oleh

    karena sel-sel otot polos pembuluh darah bisa bertahan dalam keadaan

    anoksik yang #ukup lama. Tetapi sel-sel sara* daerah iskemik itu tidak bisa

     bertahan lama. Pembengkakan sel dengan pembengkakan serabut sara* dan

    selubung mielinnya edema serebri merupakan reaksi degenerati* dini.

    'emudian disusul dengan diapedesis eritrosit dan leukosit. 3khirnya sel-

    sel sara* akan musnah. ang pertama adalah gambaran yang sesuai dengan

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    33/40

    keadaan iskemik dan yang terakhir adalah gambaran in*ark @ard"ono dan

    Sidharta, +01+.

    nsur yang masih bisa menyelamatkan daerah iskemik adalah

     pembuluh darahnya. =bser:asi terhadap reaksi pembuluh darah serebral

    didaerah iskemik menghasilkan % *enomen, yaitu @ard"ono dan Sidharta,

    +01+(

    1. Distal dari oklusi terdapat daerah iskemik yang bisa men"adi in*ark.

    +. Thrombus dapat han#ur dan serpihan-serpihannya dapat berlalu ke

    salah satu #abang ke#il. 3liran darah men"adi sehat kembali dan

    menu"u se#ara pasi* ke tempat dengan :asoparalisis. Disitu akan

    didapati )? yang besar dan P=+ serta P)=+ yang tinggi "uga.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    34/40

      LESI 8ASK$LAR SEREBRAL dan MANI9ESTASI KLINIS

    esi yang ter"adi akibat penyumbatan total, seperti yang terlukis

    diatas sebagai #ontoh pertama, berupa in*ark, yang berkolerasi dengan

    hemiparalisis yang menetap. ?enomen luury perfusion syndrome sesuai

    dengan penyumbatan sementara, akibat :asospasmus atau embolisasi yang

    ke#il @ard"ono dan Sidharta, +01+.

    ?enomen ketiga tersebut diatas men#erminkan penyumbatan

     parsial yang menimbulkan iskemia serebri regional dan kemudian

    langsung men"adi in*ark akibat pemberian obat :asodilatansia atau inhalasi)=+.

    Sebagaimana sudah di"elaskan, daerah iskemik men"adi bengkak 

    dan dinamakan edema serebri regional. 9ika tetap tidak ada darah yang

    mengalir ke daerah itu, maka edema serebri bertambah. 9ika setelah & hari

    tidak terdapat perbaikan, maka pusat daerah itu men"adi nekrotik. 3pabila

    edema serebri yang serentak berkembang dengan timbulnya mani*estasi-

    mani*estasi klinik dari stroke dapat diperbaiki dengan #epat, maka "atah

    darah untuk bagian otak yang iskemik itu akan men"adi besar sesuai

    dengan mengurangnya edema @ard"ono dan Sidharta, +01+.

    Ldema serebri memperbesar :olume otak dan meningkatkan

    resistensi serebral )7R. 9ika tekanan per*usi masih #ukup tinggi, )?

    akan menurun karena )7R meninggi. 3pabila edema serebri tidak 

    diberantas dan tekanan per*usi bisa terpelihara pada tingkat yang #ukup

    tinggi itu, maka )? dapat bertambah. Dalam keadaan demikian, daerah

     perbatasan lesi :as#ular itu bisa mendapat sirkulasi kolateral yang #ukupakti*. Dari situ, darah akan mengalir se#ara pasi* ke tempat iskemik oleh

    karena itu disitu terdapat pembuluh darah yang berada dalam keadaan

    :asoparalisis @ard"ono dan Sidharta, +01+.

    @elalui mekanisme itu, daerah iskemik sekeliling pusat yang

    mungkin sudah nekrotik, masih dapat diselamatkan, sehingga lesi :as#ular 

    dapat diperke#il sampai daerah pusat yang ke#il sa"a, yang memangnya

    sudah tidak dapat diselamatkan lagi. 'arena sudah nekrotik. 3pabila

    sirkulasi kolateral tidak diman*aatkan untuk menolong daerah perbatasan

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    35/40

    lesi iskemik itu, maka daerah pusatnya yang sudah nekrotik akan meluas,

    sehingga lesi ire:ersibel men#akup "uga daerah yang sebelumnya hanya

    iskemik sa"a. 'eadaan tersebut berkolerasi dengan #a#at *ungsional yang

    menetap, yang dapat berupa hemiplegia berat dan a*asi @ard"ono dan

    Sidharta, +01+.

    Perkembangan lesi :as#ular serebral men#erminkan pada mani*estasi

    klinisnya, seperti (

    3. 1. Penyumbatan salah satu aliran darah karena :asospasmus,

    langsung menimbulkan ge"ala de*isit atau perangsangan, sesuai

    dengan *ungsi daerah otak yang terkena. Setelah :asospasmus itu

    hilang, ge"ala-ge"ala itu akan hilang "uga dan keadaan sehat sepertisemula pulih kembali T

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    36/40

    integral apabila ker"a sama itu diperlukan. 3pabila salah satu antara

    mereka tidak mampu memberikan "atah darah yang biasanya

    dibebankan atas dirinya, maka yang lainnya mengambil alih tugas itu.

    @ard"ono dan Sidharta, +01+

    . Penyumbatan aliran darah regional yang disebabkan oleh thrombus

     "arang bersi*at total, tetapi hampir selalu parsial. Sebagaimana sudah

    diketahui, arteri serebral yang sudah menyempit sehingga hanya ada

    10-/0> dari lumennya sa"a tersisa, tidak usah tidak berdaya untuk 

    menyampaikan "atah dara yang diperlukan oleh suatu daerah otak.

    Dalam hal itu, tekanan per*usi yang #ukup tinggi merupakan *aktor 

    kompensatorik. Tetapi tidak disangka pula, bahwa ambang kritistekanan per*usi daerah tersebut lebih tinggi dari daerah otak lainnya

    yang tidak mempunyai trombosis parsial. Pada adanya ke#enderungan

    hipotensi seperti yang sering di"umpai pada orang-orang tua dengan

    arteriorklerosis, penderita penyakit "antung dengan aritmia dan heart

     blo#k dan hipotensi artostatik akibat obat antihipertensi "enis blokade

    ganglion, maka per*usi dapat menurun melewati ambang ktiris,

    sehingga )? regional tidak dapat memenuhi kebutuhan daerah itu.

    3kibatnya ialah bahwa *ungsi daerah yang terkena terganggu.

    @ani*estasi klinisnya sesuai dengan perkembangan )? yang

    semakin berkurang. @ard"ono dan Sidharta, +01+.

    ). Penumbatan yang ter"adi se#ara tiba-tiba, hampir selalu disebabkan

    oleh embolus. 3pabila embolus itu ke#il dan dapat menerobos kapiler,

    maka lesi yang dihasilkan oleh gangguan tersebut ialah iskemia

    serebri regional yang re:ersibel. Tetapi apabila embolus menyumbat

    arteri yang #ukup besar se#ara total, maka iskemia serebri regional

    yang men#akup daerah yang besar itu, dapat #epat berkembang

    men"adi in*ark. @ani*estasi kliniknya terdirri dari hemiparalisis yang

    ter"adi se#ara tiba-tiba dan langsung men"adi komplit. L*ek dari

    embolus yang menyumbat salah satu arteria karotis interna atau

    serebri media, tergantung berbagai *aktor(

    1 'emampuan sirkulasi kolateral kompensatorik,

    + 'emampuan *ibrinolitik yang dimiliki susunan darah,

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    37/40

    / 'ualitas arterial serebral. 3da atau tidak adanya

    arteriosklerosis. @ard"ono dan Sidharta, +01+.

    D. 3pabila ter"adi trombosis pada susunan :ena serebral, maka darah dari

    otak yang dialirkan kembali ke "antung tersumbat. Dan daerah yang

    membuang darah :enousnya ke :ena yang tersumbat itu mengalami

    iskemia. Darah arterial yang masuk ke darah itu masih dapat

    menghantarkan =+ dan glukosa untuk metabolisme regional tersebut.

    3kan tetapi daerah itu tidak dapat menghanyutkan katabolitnya karena

    aliran darah :ena tersebut tersumbat. @aka dari itu mani*estasi dini

     pada trombosis :ena ialah ke"ang *okal, akibat iskemia serebri

    regional @ard"ono dan Sidharta, +01+.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    38/40

    menimbulkan de*isit neurologik, yang biasanya berupa hemiparalisis.

    Dan darah ekstra:asal yang tertimbun intraserebral merupakan

    hematoma yang #epat menimbulkan kompresi terhadap seluruh isi

    tengkorak berikut bagian rostral batang otak. 'eadaan demikian

    menimbulkan koma dengan tanda-tanda neurologik yang sesuai

    dengan kompresi akut terhadap batang otak se#ara rostrokaudal, yang

    terdiri dari gangguan pupil, pernapasan, tekanan darah sistemik dan

    nadi, hal tersebut di kenal sebagai apopleksia serebri atau

    hemorrhagic stroke @ard"ono dan Sidharta, +01+.

    3rteri yang sering pe#ah ialah arteria lentikulostriata di wilayah

    kapsula interna. Dinding arteri yang pe#ah selalu menun"ukkan tanda-tanda, bahwa di situ terdapat aneurisme ke#il-ke#il yang dikenal

    sebagai aneurisme "harcot /ouchard . 3neurismata tersebut timbul

     pada orang-orang dengan hipertensi kronik, sebagai hasil proses

    degenerati* itu pada otot dan unsur elastik dari dinding arteri. 'arena

     perubahan degenerati* itu dan ditambah dengan beban tekanan darah

    tinggi, maka timbullah beberapa pengembungan ke#il setempat yang

    dinamakan aneurismata "harcot-/ouchard . 'arena sebab-sebab yang

     belum "elas, aneurismata tersebut berkembang terutama pada rami

     per*orantes arteria serebri media, yaitu arteria lentikulostriata. Pada

    lon"akan tekanan darah sistemik, sewaktu orang marah, mengeluarkan

    tenaga banyak, dan sebagainya, aneurisme ke#il itu bisa pe#ah. Pada

    saat itu "uga orangnya "atuh pingsan, na*asnya mendengkur dalam

    sekali dan memerlihatkan tanda-tanda hemiplegia. =leh karena stress

    yang men"adi *aktor presipitasi, maka hemorrhagi# stroke ini dikenal

     "uga sebagai stress stroke @ard"ono dan Sidharta, +01+.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    39/40

    Da*tar Pustaka

    aehr, @athias. +01+. Diagnosis topik neurologis Duus ' anatomi, fisiologi, tanda, gejala

     &disi 4. 9akarta, LC)

    arsono.+011. /uku 0jar 1eurologi linis. 2akarta. Cad"ah @ada ni:ersity Press

    @ans"oer, 3ri* Vet allW. +00. apita $elekta edokteran &disi 3 2ilid *. 9akarta,

    @edia 3es#ulapius.

  • 8/19/2019 Kasus 2 PBL Blok 236

    40/40

    @ard"ono dan Shidarta. +01+.  ekanisme 5angguan askular $usunan $araf.

     Dalam' 1eurologi linis Dasar . @ard"ono dan Shidarta penyunting.

    Dian Rakyat, 9akarta.

    Pri#e, Syl:ia 3. +006. atofisiologi &disi 6 olume *. 9akarta. LC)