29
09.06.22 09.06.22 14:59 14:59 HUBUNGAN INDUSTRIAL Sesi 4 Oleh: Mohammad Mustaqim, MM, AAAIJ, QIP Jaminan Sosial Tenaga Kerja Saat Jam Kerja (Astek) Jenis-Jenis Jaminan Sosial Tenaga Kerja Cara Penghitungan Premi Jamsostek Jaminan untuk pekerja harian/proyek Diluar Jam Kerja (JKDK)

Jamsostek JKDK-AKDHK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

9870-Jamsostek JKd-Akdh

Citation preview

Slide 1Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Saat Jam Kerja (Astek)
Cara Penghitungan Premi Jamsostek
Jaminan untuk pekerja harian/proyek
Diluar Jam Kerja (JKDK)
Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.
Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
[email protected]
*
Hak Dasar Karyawan
Sesuai UU No.3 Tahun 1992 dan PP No. 14 Tahun 1993
Jaminan Penggantian Uang
Definisi
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
Peserta
*
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja adalah peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam bekerja, termasuk penyakit yang timbul dalam bekerja dan kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
Kematian
Kematian adalah peristiwa meninggal dunia yang bukan disebabkan oleh kecelakaan kerja, seperti sakit, korban kriminilitas dan lain-lain.
Hari Tua
Hari Tua adalah kondisi dimana seorang karyawan telah mencapai usia 55 tahun atau mengalami cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokter atau memenuhi persyaratan tertentu.
Pemeliharaan Kesehatan
*
Jaminan Hari Tua , sebesar 5.70% dari upah sebulan;
Jaminan Kematian, sebesar 0.30% dari upah sebulan
*
Iuran jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan pemeliharaan kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha
Iuran jaminan hari tua sebesar 3.70% ditanggung oleh pengusaha dan sebesar 2% ditanggung oleh tenaga kerja.
Dasar perhitungan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan dari upah sebulan setinggi-tingginya Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah)
*
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
*
Ilustrasi
Seorang karyawan Bank swasta yang telah menikah dengan dikaruniai 2 anak didaftarkan oleh perusahaannya sebagai peserta Jamsostek untuk benefit : JKM, JKK, JHT dan JPK. Upah terakhir ybs adalah IDR 3.000.000,- per bulan.
Tentukan besar iuran premi per bulan yang harus dibayarkan ke PT. Jamsostek!
*
J H T : 5.70% x Rp.3.000.000,- = Rp 171.000,-
J K K : 0.24% x Rp.3.000.000,- = Rp 7.200,-
J P K : 6.00% x Rp.1.000.000,- = Rp 60.000,- +
Iuran Premi Jamsostek: Rp 247.200,-
Beban Karyawan:
Beban Pengusaha: Rp 187.200,-
Biaya Transport
Sementara tidak mampu bekerja
4 bulan pertama 100% upah, 4 bulan kedua 75 % upah, Selanjutnya 50 % upah
Biaya Pengobatan/Perawatan
Berkala (2 tahun) Rp. 200.000,- per bulan
Sebagian-tetap: % tabel x 70 bulan upah
Kurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 70 bulan upah.
Santunan Kematian
Berkala (2 tahun) Rp. 200.000,- per bulan
Biaya pemakaman Rp. 1.500.000,-
Prothese anggota badan
Tata Cara Pengajuan JKK
Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form jamsostek 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT. Jamsostek tidak lebih dari 2x24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan.
Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat / meninggal dunia, pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan dikirim kepada PT. Jamsostek tidak lebih dari 2X 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal. Selanjutnya PT. Jamsostek akan menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja/ahliwaris.
Form Jamsostek 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:
Fotokopi kartu peserta.
Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form Jamsostek 3b atau 3c.
Kwitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan.
*
Santunan kematian sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah);
Biaya pemakaman sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
Dengan PP No. 83 Tahun 2000, ditetapkan :
Santunan kematian sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
Biaya pemakaman sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah)
Dengan PP Nomor 64 Tahun 2005, ditetapkan :
Santunan Kematian sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah)
Biaya Pemakaman Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah);
Santunan Berkala sebesar Rp. 200.000,- / bulan (selama 24 bulan)
*
Pengusaha/Keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan mengirim form 4 kepada PT. Jamsostek disertai bukti-bukti :
Kartu peserta
Identitas ahli waris (photo copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga)
PT. Jamsostek akan membayar jaminan kepada yang berhak.
*
Besar Jaminan Hari Tua
Besarnya Jaminan Hari Tua adalah sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, dibayarkan apabila tenaga kerja :
Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 6 bulan
Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/ABRI.
Jaminan hari tua dibayar kepada tenaga kerja yang telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun atau cacat total untuk selama-lamanya dapat dilakukan :
sekaligus apabila jumlah seluruh jaminan hari tua yang harus dibayar kurang dari Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah); atau
*
Tata Cara Pengajuan JHT
Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 Jamsostek kepada kantor Jamsostek setempat dengan melampirkan :
Kartu peserta Jamsostek (KPJ) asli.
Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi).
Tambahan dokumen (tergantung kondisinya):
Photocopy Paspor
Photocopy VISA
Photocopy Kartu keluarga.
Surat pernyataan belum bekerja lagi
*
Tenaga kerja yang berdasarkan keterangan dokter yang ditunjuk dinyatakan menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja, berhak memperoleh jaminan kecelakaan kerja meskipun hubungan kerja telah berakhir.
Hak atas hubungan jaminan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud diatas diberikan apabila penyakit tersebut timbul dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja berakhir.
*
Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik.
Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun.
*
Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
*
Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.
Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik.
Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi.
Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
*
TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA ASING
Pasal 2
PERATURAN Menakertrans RI NOMOR : PER-02/MEN/XII/2004
TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA ASING
Pasal 2
*
hukuman kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Setelah diberikan peringatan tetapi tidak melaksanakan kewajibannya dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan ijin usaha.
*
Kecelakaan yang terjadi pada waktu cuti atau hari-hari libur lainnya, dimana yang bersangkutan bebas dari urusan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya, kecuali jika yang bersangkutan mendapat panggilan atau tugas perusahaan, maka dalam perjalanan untuk memenuhi panggilan tersebut yang bersangkutan dijamin oleh ASTEK (termasuk cuti menunaikan ibadah Haji).  
Kecelakaan yang terjadi di Mess/Perkemahan yang tidak berada di lokasi (tempat) kerja.
Kecelakaan yang terjadi di luar waktu kerja atau dalam rangka melakukan kegiatan bukan merupakan tugas dari atasan untuk kepentingan perusahaan.  
*
Memberi ketenangan dan percaya diri sehingga tercipta disiplin kerja.
Meningkatkan kesejahteraan pekerja sehingga tercipta produktivitas dan meningkatkan keuntungan Perusahaan.
Manfaat
Mendorong motivasi untuk lebih tekun bekerja.
Menciptakan Sense of Belonging dan kerjasama antara pekerja dan Perusahaan.
Dengan pengalihan resiko kepada Asuransi, Perusahaan tidak dibebani biaya-biaya unpredictable.
Kesejahteraan pekerja akan menambah motivasi, disiplin dan rasa memiliki sehingga meningkatkan produktivitas.
Ikut secara riil dalam memberikan kontribusi kepada Pembangunan Daerah.
*
BENEFIT PROGRAM JKDK
Tunjangan Kematian diterimakan kepada ahli waris, setinggi-tingginya 60% x 60 bulan gaji/upah, ditambah uang kubur sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut :  
30 % X 60 bulan upah/gaji bagi janda/duda, istri/suami sah pekerja yang meninggal.   
15 % X 60 bulan upah/gaji bagi setiap anak, sebanyak-banyaknya 2 (dua) anak kandung sah atau anak angkat yang disahkan yang belum mencapai usia 21 tahun belum pernah menikah dan belum bekerja dengan menerima upah.  
Setinggi-tingginya 30 % X 60 bulan upah/gaji bagi bapak/ibu apabila pekerja yang meninggal tidak mempunyai istri atau suami atau anak.
Santunan Cacat  
Cacat tetap sebagian sebesar % sesuai tabel x 60 bulan gaji/upah.  
Cacat tetap total sebesar 70% x 60 bulan gaji/upah.  
*
PROSEDUR PEMBAYARAN IURAN / PREMI JKDK
Besarnya Iuran/Premi Program JKDK adalah 0,24 % x Upah/Gaji satu bulan (yang tercantum dalam daftar upah perusahaan).
Perusahaan peserta Program JKDK membayar iuran/premi setiap bulannya dengan tanggal yang telah ditentukan menurut perjanjian ke rekening yang telah disepakati.
BUKTI SETOR dari BPD yang diterima oleh PT. Asuransi Umum BUMIPUTERAMUDA 1967 akan dibuatkan KWITANSI PREMI sebagai tanda terima pembayaran iuran/premi bulanan dan dikirimkan ke Alamat Perusahaan Peserta Program JKDK.
Perusahaan peserta Program JKDK wajib mengisi secara lengkap form AKTK 01 (DAFTAR NAMA DAN/ATAU MUTASI TENAGA KERJA) yang baru masuk dan yang telah keluar atau mutasi kenaikan upah/gaji.
MACAM CACAD TETAP SEBAGIAN
40
35
35
30
Tangan kanan dari atau dari atas siku pergelangan ke bawah
32
28
70
35
50
25
35
40
70
penglihatan binokuler dengan rumus kehilangan efisiensi penglihatan
(3 x % ef. peng. Terbaik) + % ef.
Peng. Terburuk. Setiap k
7
7