45
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Negeri Malang merupakan perguruan tinggi negeri yang mengedepankan mutu lulusannya, sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Berbagai bekal ilmu pengetahuan serta program untuk meningkatkan kualitas lulusan telah dilakukan. Hal tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan zaman serta permintaan kompetensi tenaga kerja di berbagai bidang. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu program yang dicanangkan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang dengan tujuan meningkatkan kompetensi serta mutu lulusan FE UM. Mahasiswa pelaksana Praktik Kerja Lapangan diharapkan memiliki pengalaman terjun di dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian, pengalaman tersebut dapat menjadi bekal untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Hal ini tentu dapat terwujud dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di 1

Jobdistik JAMSOSTEK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekonomi

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGUniversitas Negeri Malang merupakan perguruan tinggi negeri yang mengedepankan mutu lulusannya, sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Berbagai bekal ilmu pengetahuan serta program untuk meningkatkan kualitas lulusan telah dilakukan. Hal tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan zaman serta permintaan kompetensi tenaga kerja di berbagai bidang. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu program yang dicanangkan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang dengan tujuan meningkatkan kompetensi serta mutu lulusan FE UM. Mahasiswa pelaksana Praktik Kerja Lapangan diharapkan memiliki pengalaman terjun di dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian, pengalaman tersebut dapat menjadi bekal untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Hal ini tentu dapat terwujud dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di perusahaan yang memiliki citra yang baik serta bersedia menerima mahasiswa PKL.PT. Jamsostek (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah yang memiliki reputasi yang sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan berbagai penghargaan yang diperoleh PT. Jamsostek (Persero) atas kinerjanya. Salah satu penghargaan yang diterima PT. Jamsostek (Persero) ialah penghargaan Citra Pelayanan Prima. Hal ini tentu sangat mendukung kebutuhan mahasiswa untuk menimba ilmu, pengalaman, serta bimbingan dari PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediri sebagai tempat pelaksanaan PKL.Sebagai salah satu bukti bahwa mahasiswa telah melaksanakan PKL ialah pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan. Laporan PKL dikerjakan secara individu dengan tema sesuai dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan mahasiswa tersebut. Penulis ditempatkan di Bidang Umum selama PKL di PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediri. Selama pelaksanaan PKL di PT. Jamsostek (Persero) di Bidang Umum, penulis mendapatkan berbagai ilmu serta pengalaman baru. Penulis merasakan bagaimana tuntutan keterampilan, kepekaan, serta etos kerja di kantor PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediri sangat penting. Sehingga, penulis mendapatkan gambaran dunia kerja yang sesungguhnya.Salah satu pekerjaan yang penulis kerjakan untuk membantu Bidang Umum adalah mengarsipkan data nasabah yang sudah lampau untuk arsip perusahaan agar tetap terjaga meskipun tanpa bukti fisik dengan bukti file yang tersimpan rapi oleh perusahaan untuk menjaga data-data nasabah yang mungkin dibutuhkan saat waktu yang tidak ditentukan atau kondisional B. TUJUAN PENULISANTujuan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu1. Untuk mengetahui profil PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediri.2. Untuk mengetahui job description Bidang Umum PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediri.3. Untuk mengetahui proses pengadaan barang atau jasa di PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediri.

BAB IIKAJIAN TEORIA. BADAN USAHA MILIK NEGARA1. Pengertian BUMNDalam rentang sejarah perkembangan sistem pembinaan BUMN, pada tanggal 26 Oktober 1988, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1988 tentang Pedoman Penyehatan dan Pengelolaan BUMN (Inpres 5/1998). Dalam Inpres 5/1998 tersebut, badan usaha milik negara mempunyai dua pengertian, yaitu BUMN dalam arti sempit dan BUMN dalam arti luas. Pengertian BUMN tersebut kemudian diadopsi oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor 740/KMK.00/1989 tanggal 28 Juni 1989 tentang Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas BUMN (KMK 740). Angka I Butir 1 Inpres 5/1988 dan Pasal 1 Angka 2 KMK 740 mengatur bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah: a) Badan Usaha yang seluruh modalnya dimiliki negara; b) Badan Usaha yang tidak seluruhnya dimiliki Negara, tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, yaitu pertama, BUMN yang merupakan patungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah; kedua, BUMN yang merupakan patungan antara Pemerintah dengan BUMN lainnya; dan ketiga, BUMN yang merupakan Badan Usaha Patungan dengan Swasta Nasional/Asing di mana negara memiliki saham mayoritas (minimal 51%).Sejak lahirnya UU No. 19/2003 tanggal 19 Juni 2003, .istilah. dan .pengertian. BUMN dikukuhkan dalam suatu undang-undang sebagai suatu kesatuan. Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 UU No. 19/2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Pengertian BUMN tersebut mengandung beberapa unsur yang merupakan satu kesatuan makna, yaitu: pertama, berbentuk badan usaha; kedua, kepemilikan negara pada badan usaha tersebut bersifat langsung; dan keempat, modal negara tersebut merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.

2. Ciri-ciri BUMNa. Berdasarkan kepemilikannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.b. Berdasarkan fungsinya, BUMN memiliki ketentuan sebagai berikut.1) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.2) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.3) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.4) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.5) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.6) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.c. Berdasarkan permodalannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.2) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.3) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.4) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.5) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.6) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

3. Jenis-jenis BUMNSecara umum BUMN dapat dikelompokkan sebagai BUMN Pionir, BUMN Strategis, BUMN PSO (Public Service Obligation), dan BUMN yang melaksanakan bisnis murni. a. BUMN Pionir ialah jenis BUMN perintis yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta namun sangat dibutuhkan oleh masyarakat. b. BUMN strategis adalah jenis BUMN yang menyangkut kepentingan negara, seperti pertahanan dan keamanan negara. c. BUMN PSO adalah jenis BUMN pada bidang jasa dan pelayanan masyarakat yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Ketiga jenis BUMN tersebutt merupakan BUMN pada sektor non-kompetitif. Sedangkan BUMN yang melaksanakan bisnis murni adalah jenis BUMN yang berorientasi keuntungan (profit) dan merupakan BUMN pada sektor kompetitif. Sektor kompetitif adalah sektor yang dapat diperdagangkan, misalnya industri, penerbangan (airlines), budidaya pertanian (agriculture), dan kegiatan pendistribusian.Kepemilikan negara atas BUMN menurut badan hukumnya terdiri atas 4(empat) kelompok yaitu: Persero, Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Jawatan (Perjan), dan Patungan Minoritas.a. Persero adalah BUMN yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969. Undang-undang mengenai Perseroan ini terus mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan perekonomian nasional, salah satunya adalah penerbitan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Kemudian Pemerintah menerbitkan pula Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 yang antara lain menetapkan, bahwa BUMN yang berbentuk PT, seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung. Dalam kelompok Persero ini, anak perusahaan juga termasuk seperti milik Holding Company PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS).b. Perum sebagai BUMN diatur berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1998 yang antara lain menetapkan, bahwa Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara, yaitu kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.c. Perjan sebagai BUMN diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 yang selanjutnya disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2000 yang antara lain menyebutkan, bahwa Perjan adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah dan merupakan kekayaan negara, yang tidak dapat dipisahkan serta tidak terbagi atas saham-saham.d. Sedangkan kepemilikan negara pada Perusahaan Patungan Minoritas adalah berbentuk saham atas perusahaan bersangkutan melalui penyertaan modal langsung dengan jumlah saham kurang dari 51%.

B. BARANG DAN JASA1. BarangDalam makroekonomi dan akuntansi, barang sering dilawankan dengan jasa. Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, intangible). Ciri-ciri barang antara lain: Berwujud Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habisMacam-macam barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:a. Menurut cara memperolehnyaMenurut cara memperolehnya, barang dapat dikelompokan menjadi: Barang bebas, yakni barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Misal, cahaya matahari dan udara. Barang ekonomi, yakni barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misal, makanan dan minuman yang mana diperlukan uang untuk membelinya.b. Menurut kegunaanMenurut kegunaannya, barang dikelompokkan menjadi: Barang produksi, yakni barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Misal, kain yang akan digunakan untuk dijahit menjadi pakaian. Barang konsumsi, yakni barang yang dapat langsung digunakan dan dikonsumsioleh seseorang. Misal, Pakaian yang bisa langsung digunakan.c. Menurut proses pembuatanMenurut proses pembuatannya, barang dikelompokan menjadi: Barang mentah, yakni barang yangb belum mengalami proses produksi. Misal, kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit. Barang setengah jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi akan tetapi belum siap pakai. Misal, benang yang dibuat dari kapas untuk dibuat menjadi kain. Barang jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misal, sepatu, pakaian, roti dan sebagainya.d. Menurut hubungan dengan barang lainMenurut hubungannya, barang dibagi menjadi: Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti fungsi barang yang lain. Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi dari lampu pijar sebagai penerangan. Barang komplementer, yakni barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya. Contohnya: Bensin yang dapat melengkapi mobil sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil tidak bisa dijalankan.

2. JasaBerikut ini pengertian jasa menurut para ahli:1. Menurut Kotler (2000:428) Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.2. Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.1. Intangibility (tidak berwujud) Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.4. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.5. Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan).

C. PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA BUMNPeraturan Menteri Negara BUMN tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara diterbitkan oleh Menteri Negara BUMN berupa Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Peraturan ini mengatur tentang pengadaan barang dan jasa yang pendanaannya bersumber dari luar APBN/APBD.1. Prinsip Pengadaan Barang atau JasaDalam Permenneg 05 (pasal 2 ayat (1)) ini disebutkan bahwa Pengadaan Barang dan Jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip seperti berikut:a. efisien, berarti Pengadaan Barang dan Jasa harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dengan menggunakan dana dan kemampuan seminimal mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah;b. efektif, berarti Pengadaan Barang dan Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;c. kompetitif, berarti Pengadaan Barang dan Jasa harus terbuka bagi Penyedia Barang dan Jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia Barang dan Jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;d. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang dan Jasa, termasuk syarat tekhnis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang dan Jasa, sifatnya terbuka bagi peserta Penyedia Barang dan Jasa yang berminat.e. adil dan wajar, berarti memberikan perlakukan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang dan Jasa yang memenuhi syarat;f. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan penyimpangan.

2. Cara Pengadaan Barang atau JasaCara Pengadaan Barang dan Jasa disesuaikan dengan kebutuhan Pengguna Barang dan Jasa serta dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum di atas dan best practice yang berlaku. Kemudian, pada pasal 4 (2) dijelaskan bahwa cara Pengadaan Barang dan Jasa dapat dilakukan dengan cara antara lain tetapi tidak terbatas pada:a. pelelangan terbuka, atau seleksi terbuka untuk jasa konsultan, yaitu diumumkan secara luas melalui media massa guna memberi kesempatan kepada Penyedia Barang dan Jasa yang memenuhi kulifikasi untuk mengikuti pelelangan;b. pemilihan langsung, atau seleksi langsung untuk pengadaan jasa konsultan, yaitu pengadaan barang dan jasa yang ditawarkan kepada beberapa pihak terbatas sekurang-kurangnya 2(dua) penawaran;c. pununjukan langsung, yaitu pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara langsung dengan menunjuk satu penyedia barang dan jasa atau melalui beauty contest;d. pembelian langsung, yaitu pembelian terhadap barang yang terdapat di pasar, dengan demikian nilainya berdasarkan harga pasar.Selanjutnya, pada pasal 4 (3) menyatakan bahwa tata cara Pengadaan Barang dan Jasa selanjutnya akan diatur lebih lanjut oleh Direksi BUMN sendiri. Sebagai tindak lanjut dari Permenneg 05/2008 tersebut, beberapa BUMN kemudian menerbitkan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa tersendiri.

D. BUKTI TRANSAKSI1. Pengertian Bukti TransaksiTraksaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dokumen yang mendukung keabsahan suatu transaksi. Bukti transaksi juga merupakan bukti tertulis sebagai pertanggungjawaban atas terjadinya suatu transaksi. Bukti transaksi secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu bukti transaksi intern, dan bukti transaksi ekstern. 2. Pengelompokan Bukti Transaksia. Bukti Transaksi InternBukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang hanya dibuat dan digunakan di dalam perusahaan. Beberapa bukti transaksi yang termasuk bukti transaksi intern adalah sebagai berikut.1) Bukti kas masuk. Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi yang menyatakan bahwa perusahaan telah menerima uang tunai. Misalnya penerimaan dari penjualan tiket dan pembayaran penjualan alat tulis.2) Bukti kas keluar. Bukti kas keluar merupakan bukti transaksi yang menyatakan bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai. Misalnya pembayaran gaji, utang, dan biaya operasional.3) Memo. Memo merupakan pesan ringkas dari seseorang kepada orang lain dalam satu lingkup perusahaan. Misalnya memo dari pimpinan kepada bawahan. Penulisan memo dilakukan secara singkat, jelas, dan mudah dipahami.b. Bukti Transaksi EksternBukti ekstern adalah bukti transaksi yang yang digunakan di luar perusahaan, baik bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan ataupun oleh pihak di luar perusahaan. Bukti ekstern terdiri dari :1) CekCek adalah bukti transaksi berupa surat perintah kepada bank untuk menyerahkan sejumlah uang kepada orang yang memegang cek atau kepada orang yang namanya tercantum dalam cek.2) KuitansiKuitansi adalah bukti transaksi penerimaan atau penyerahan uang secara tunai.3) FakturFaktur adalah bukti transaksi penjualan atau pembelian barang secara kredit.4) NotaNota adalah bukti transaksi penjualan atau pembelian barang secara tunai.5) Nota debetNota debet adalah bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak pembeli.6) Nota Kredit Nota kredit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak penjual.

3. Anaisis Bukti TransaksiAnalisis bukti transaksi pada dasarnya meliputi kegiatan sebagai berikut : 1. Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan; 2. Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan;3. Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku (jika transaksi terkait dengan metode dan peraturan perpajakan).Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi sumber pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan.

BAB IIIPENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BIDANG UMUMA. PROFIL PERUSAHAAN1. Sejarah Singkat PT. JAMSOSTEK (Persero)Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( Jamsostek) Merupakan jaminan khusus yang di berikan kepada para pekerja untuk mempertahankan kesejahteraan pekerja tersebut kehilangan sebagian atau keseluruhan pendapatanya atau resiko di bidang sosial ekonomi. Di berbagai negara, progam ini di jalankan secara nasional oleh pemerintah dengan iuran yang terjangkau.Penyelengggaraan Jamsostek bertitik tolak pada prinsip-prinsip dasar atau visi dan misi pemerintah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.Visi pemerintah dalam menjalankan jaminan sosial adalah menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Sedangkan misi pemerintah dalam menjalankan jaminan sosial adalah menjamin dan mengusahakan hak-hak warga negara yang berlaku universal sebagaimana tertuang dalam pasal 27 dan 34 Undang- undang Dasar 1945.Jaminan sosial sebenarnya sudah berlaku sejak jaman kolonial, yang penyelenggaraanya dilegalkan melalui Undang-undang No. 33 tahun 1947 tentang kecelakaan kerja, yang mewajibkan pengusaha untuk memberikan perawatan dan kompensasi atas cacat dan kematian kepada tenaga kerja atau ahli warisnya.Langkah ini di susul dengan Peraturan Menteri Perburuan (PMP) No. 48 tahun 1952 yang kemudian di ubah lagi menjadi PMP No. 8 tahun 1956 dan di lengkapi dengan PMP no 15 tahun 1957 yang menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan sosial buruh.Melalui keputusan menteri Perburuan No.5 tahun 1964, Lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS) yang mempunyai fungsi sebagai penghimpun dan pembayar ganti rugi kepada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja.Tahun-tahun berikutnya, Jaminan sosial bagi tenaga kerja terus menerus mengalami perkembangan. Dengan diberlakukanya Undang-undang No.14 tahun 1969 tenteng pokok-pokok tenaga kerjaan, diperlukan penyelenggaraan progam perlindungan secara komprehensif. Pada tahun 1977 terjadi peristiwa yang di anggap milestone dalam sejarah jaminan sosial tenaga kerja di indonesia dengan di terbitkanya peraturan pemerintah no.33 tentang progam Asuransi Sosial Tenaga Kerja atau ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerja atau pengusaha swasta dan Badan Umum Milik Negara maupun daerah untuk mengikuti progam ASTEK.Memasuki dekade 1990, terjadi reformasi yang cukup mendasar pada jaminan sosial tenaga kerja dengan di keluarkanya Undang-undang No.3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja yang bersifat wajib pengusaha dan tenaga kerja.Amanat pelaksanaan Jamsoatek juga tersurat pada arah kebijakan Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejarteraan sosial. Konkritnya di tuangkan dalam ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakytat No. IV/MPR/99.Dengan adanya SK. Pemerintah tersebut di atas, maka pemerintah mendirikan suatu intruksi yang mengenai jaminan ketenaga kerjaan yang bernama PT. Jamsostek.

2. Visi dan Misi PT. JAMSOSTEK (Persero)a. Visi PT. Jamsostek (Persero)Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta keluarganya.b. Misi PT. Jamsostek (Persero)1. Meningkatkan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan manfaat kepada Peserta berdasarkan Prinsip Profesionalisme2. Meningkatkan jumlah kepesertaan progam Jaminan Sosial Tenaga Kerja.3. Meningkatkan budaya kerja melalui peningkatan kualitas SDM dan Penerapan Good Corporate Governance.4. Mengelola dana peserta secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian.5. Meningkatkan corporate dan Corporate image.

3. Tujuan dan Filosofi PT. JAMSOSTEK ( Persero )a. Tujuan PT. Jamsostek (Persero)Memberikan perlindungan dasar bagi tenega kerja dan keluarganya dalam menghadapi resiko sosial ekonomi pada saat berkurang atau hilangnya sebagian penghasilan karena kecelakaan kerja mencapai usia hari tua,meninggal dunia serta risiko sakit.b. Filosofi PT. Jamsostek (Persero)1. Jamsostek di landasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan di hari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia . Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain.2 Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, Pelaksanaan progam JAMSOSTEK di lakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membatu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu berpenghasilan yang rendah.3. Dalam merealisasi filosofi tersebut, perlindungan itu harus di jamin secara dasar, kualitas dan kuantitas memang tidak berlebihan tetapi hanya bersifat dasar yang diperlukan untuk menjaga harkat dan martabat manusia.

4. Nilai-nilai, Slogan dan Logo PT. JAMSISTEK (Persero)a. Nilai-Nilai PT. Jamsostek (Persero)1. Komitmen dan integritas yang tinggi, dengan tanggung jawab yang besar.2. Mendahulukan kepuasan dan kepentingan peserta.3. Kejujuran dan Kreativitas4. Kerjasama kelompok yang dinamis dan harmonis.5. Perbaikan dan pembelajaran yang terus menerus.6. Kepercayaan dan saling menghormati.7. Sadar Biaya.8. Berbasis pada kompetensib. Slogan PT. Jamsostek (Persero)Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha.c. Logo PT. Jamsostek (Persero)Perusahaan menggunakan logo karena logo merupakan identitas resmi perusahaan yang memvisualisasi ciri-ciri atau citra perusahaan.

Dalam rangka melayani tenaga kerja maka PT. Jamsostek membuka cabang di daerah-daerah terutama di kediri. PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Kediri berdiri pada tahun 1978 dengan cakupan wilayah binaan meliputi Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Nganjuk. PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Kediri Berpindah-Pindah dan yang pertama terletak di Jl. Adi Sucipto dan yang terakhir adalah di Jl. Mayor Bismo No. 34 Kediri.

5. Lokasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang KediriLokasi PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Kediri terletak di jalan Mayor Bismi No. 34 Kediri. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, lokasi tersebut memiliki beberapa keunggulan yaitu:a. Mudah di jangkau oleh masyarakat pada umumnya dan debitur pada khususnya. Hal ini dikarenakan Kantor PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Kediri teletak di jalan Provinsi yang menghubungkan Kota Kediri dengan Kota Surabaya.b. Kantor PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Kediri berada di daerah yang strategis, di mana lokasi ersebut memberikan kemudahan komunikasi antara Kantor PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Kediri dekat dengan lembaga-lembaga yang lainya

6. Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Kediri

Di bawah ini dijelaskan tugas masing-masing bagian pada perusahaan yang tentunya disesuaikan dengan struktur Organisasi perusahaan yang bersangkutan.1. Kepala Kantor CabangTugas :a. Mengkordinsikan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan di unit kerjanya.b. Merencanakan dan menetapkan kebijakan operasional di kantor cabang.c. Merencanakan dan mengarahkan penyusunan peta potensi kepesertaan dan penyebaran PPK untuk tercapainya target pemasaran.d. Mengarahkan dan memastikan peningkatan dan pelayanan kepada peserta

2. Kepala Bidang Pemasaran Tugasa. Menghimpun informasi dari berbagai istansi dan organisasi terkait untuk mendapatkan data perusahaan sebagai dasar untuk menyusun data potensi dan penetapan target kepesertaan.b. Merencanakan strategi untuk menindak lanjuti PWBHc. Melakukan pembinaan terhadap AO untuk tercapainya tertib organisasi.d. Melakukan kerjasama dengan mitra kerja dalam bentuk kerjasama operasional (KSO) untuk mendukung tercapainya target kepesertaan dan iuran.Kepala bidang pemasaran mempunyai 3 (tiga) staf yang masing-masing bertugas Accoun Officer 1 sampai 3Tugasnya : Melakukan perluasan kepesertaan dan pemerosesan data informasi dari perusahaan binaan guna tercapainya target kepesertaan dan tertib administrasi kepesertaan. Masing-masing AO 1 sampai 3 saling mendukung untuk dipertanggungjawabkan kepada bidang pemasaran.

3. Kepala Bidang Pelayanan Tugas :a. Mengembangkan dan mengevaluasi sistem pelayanan yang diberikan di kantor cabang.b. Mengkordinasikan pelayanan Klaim tepat waktu dan mengendalikan pelayanan jaminan serta menanggapi keluhan peserta untuk mewujudkan kepuasan peserta.c. Mengoordinasikan kegiatan verifikasi berkas penetapan jaminan.d. Melakukan penetapan besarnya jaminan sesuai batas wewenang.Kepala Bidang Pelayanan mempunyai 2 (Dua) staf yang masing-masing bertugas : Verifikasi JaminanTugasnya :Melakukan Verifikasi penetapan Khusus dan penetapan klaim JHT,JK,dan JKK. Customer Service OffiserTugasnya : Melakukan Verifikasi dokumen kepesertaan, iuran, jaminan, dan memberikan pelayanan serta memberiakan informasi dalam menangani keluhan peserta.

4. Kepala Bidang KeuanganTugas :a. Merencanakan Cushflow berdasarkan RKAP yang telah disetujui untuk diguanakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan kantor cabang.b. Melakuakan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan untuk menegndalikan anggaran.c. Melakukan Cah Opname secara periodik maupun insidentil sebagai bahan pertanggung jawaban.d. Memberiakan otorititasi pengeluaran kas atau bank sesuai dengan batas kewenanganya.

Kepala Bidang Keuangan Membunyai 3 (Tiga) staf yang masing-masing bertugas: Verifiaksi AkuntansiTugasnya : Melakukan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar guna menerbitkan neraca percobaan. PembukuanTugasnya : Memonitor penggunaan anggaran dan melakukan administrasi perpajakan. KasirTugasnya : Melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang tunai secara benar dan akurat.

5. Kepala Bidang Teknologi Tugas :a. Merencanakan dan menyusun kebutuhan sarana pengelolaan data.b. Mengendalikan pemeliharaan peralatan dan fasilitas komputer, meliputi Perangkat Lunak, Perangkat Keras berikut jaringanya.c. Memastikan tersedianya data saldo JHT untuk tenaga kerja non aktif.d. Menentukan verifikasi penetapan bunga JHT bulanan sebagaimana ditetapkan oleh kantor pusat.

Kepala Bidang Teknologi mempunyai 1 (Satu) staf yang tugasnya : Technical SupportTugasnya : Melakukan kebijakan dan kegiatan administrasi personil untuk tertib administrasi.6. Kepala Bidang Umum dan SDMTugas :a. Merancanakan dan mengusulkan kebutuhan karyawan serta perkembanganya untuk optimalisasi kegiatan Kantor Cabang.b. Mempersiapkan kegiatan diklat sesuai batas kewenangan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan karyawan.c. Melakukan pembinaan terhadap karyawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja karyawan.d. Memastikan terlasananya pemberian hukuman dan usulan penghargaan untuk menegakkan disiplin karyawan dan meningkatkan motivasi kerja.Kepala Bidang Umum dan SDM mempunyai 4 (Empat) Staf yang masing-masing bertugas : ArsiparisTugasnya : Memelihara dan mengelola arsip aktif secara baik dan benar sesuai ketentuan pengarsipan. Satpam Tugasnya : Melakuakan kegiatan pemeliharaan, pemeriksaan dan menjaga keamanan gedung kantor, romah dinas sarana dan prasarana kerja serta lingkungan kerja. PengemudiTugasnya : Mengemudi dan memelihara kendaraan dinas dalam rangka kepentingan dinas. Pesuruh Tugasnya : Melakukan tugas merawat, membersihkan dan menyiapkan keperluan rumah tangga perusahaan.

B. PENYAJIAN DATA1. Job Description Bidang Personalia dan UmumBidang Personalia dan Umum di PT. Taspen (Persero) Cabang Malang terdiri dari dua seksi, yaitu Seksi Personalia dan Seksi Umum. Seksi Umum memiliki lima pelaksana yang dibawahi oleh seorang Kabid Umum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Personalia dan Umum. Kelima pelaksana tersebut bertusas sebagai Administrasi Surat-menyurat, Teknisi dan Logistik Pemeliharaan, Penyaluran Kredit Bina Lingkungan (PKBL), Sekretaris dan Operator Telepon, dan Humas.

2. Pengadaan Barang atau Jasa di PT. Jamsostek (Persero) Cabang Kediria. Pengertian1) Aset atau AktivaAset atau aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar di PT. Jamsostek (Persero) terdiri dari Penjaminan Sosial Tenaga Kerja dalam meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pemeliharaan Hari Tuan. Aset tetap terdiri dari:a) Tanah dan Bangunanb) Kendaraan, meliputi kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4c) Mesin Kantor, meliputi Jetset, AC, mesin hitung uang, mesin penglancar kertas, dan lain-lain.d) Komputer mikro dan makroe) Meubelair Kantor, meliputi meja, kursi, lemari, dan lain-lain.f) Barang dan Bahan Penunjang Kerja2) JasaJasa meliputi jasa perbaikan dan perawatan gedung kantor, kendaraan, inventaris kantor, dan lain-lain. Jasa kebutuhan rutin meliputi listrik, PDAM, telepon, jaringan, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat juga jasa cleaning service dan jasa keamanan.3) Keputusan DireksiPengadaan barang dan jasa di lingkungan PT. Jamsostek (persero) adalah suatu proses kegiatan untuk memperoleh barang / jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan guna menunjang kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dalam keputusan direksi ini, yang dimaksud dengan :1. Pengadaan barang / jasa adalah kegiatan pengadaan barang / jasa yang didasarkan atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah mendapat pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang / jasa.2. Pengguna barang / jasa adalah unit kerja / kantor yang memiliki program kerja dan anggaran.3. Penyedia barang / jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang / layanan jasa.4. Unit fungsional adalah Biro Perlengkapan dan Sarana / Bagian / Bidang Umum yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan pemilihan penyedia barang / jasa.5. Pejabat pengadaan adalah pejabat structural pada unit fungsional untuk melaksanakan pengadaan barang / jasa.6. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh direksi, kepala kantor wilayah, atau pimpinan proyek untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang / jasa.4) Kebijakan UmumMenerapkam proses pengadaan sesuai standart good corporate governance dengan menjujung prinsip-prinsip keterbukaan, efisiensi biaya, kompetitif, fairness, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan rekayasa nasional dalam usaha menuju kemandirian dan memperluas lapangan kerja, juga mengembangkan usaha kecil dan koperasi dan pengusaha setempat untuk nerpartisipasi dalam pembangunan.5) Ruang LingkupRuang lingkup berlakunya keputusan Direksi ini adalah untuk :1. Pengadaan barang / jasa yang pembiayaannya dibebankan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).2. Pengadaan barang / jasa untuk investasi di bidang property yang pembiayaannya dibebankan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).3. Pengadaan barang / jasa yang pembiayaannya dibebankan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Program Dana Peningkatan kesejahteraan Peserta (DPKP) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

BAB IVPENUTUPA. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yag telah penulis uraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut1. PT Jamsostek (persero) salah satu badan usaha milik pemerintah yang dilegalkan pada tahun 1947 UU no.33 tentang kecelakaan kerja yang mewajibkan pengusaha untuk memberikan perawatan dan kompensasi atas cacat dan kematian kepada tenaga kerja atau ahli warisnya. Disusul dengan Peraturan Menteri Perburuan yang menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakn usaha jaminan social buruh, setelah itu lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial. Tahun-tahun berikutnya mengalami perkembangan dengan diberlakukan Undang-Undang No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok tenaga kerja dan muncul kembali peraturan pemerinta No.33 tahun 1977 tentang Asuransi Sosial Tenaga Kerja atau ASTEK yang mewajibkan setiap pemberi kerja atau pengusaha swasta juga badan usaha milik Negara maupun daerah mengikuti program ASTEK.2. Struktur di cabang PT Jamsostek terdapat Kepala cabang yang membawahi kabid pemasaran, pelayanan, keuangan, teknologi, umum dan SDM yang masing masing mempunyai anggota dan tugas masing-masing dalam bidangnya.3. Bidang umum dan SDM mempunyai jobdisk merancang dan mengusulkan kebutuhan karyawan serta berkembangnya untuk optimalisaasi kantor cabang. Mempersiapkan kegiatan diklat sesuai batas kewanangan untuk meningkatkan ketrampilan dan wawasan karyawan. Melakukan pembinaaan terhadap karyawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja karyawan. Memastikan terlaksananya pemberian hukuman dan ungsulan penghargaan untuk menegakkan disiplin karyawan dan meningkatkan motovasi kerja.4. Bidang Umum dan SDM terdapat 2 seksi yaitu seksi personalia dan seksi umum yang bertugas sebagai administrasi surat menyurat, teknisi dan logistic pemeliharaan, penyaluran kredit bina lingkungan, sekretaris dan operator telepon, dan humas.5. Pengadaan barang dan jasa yang dipegang sepenuhnya oleh bidang umum dan SDM untuk memelihara kantor juga pegawai yang sesuai kebutuhan dalam beroperasi.

B. SARANBerikut ini saran yang dapat penulis berikan :1. Dalam pengadaan barang atau jasa sebaiknya dilakukan sesuai dengan prinsip efektif, efisien, kompetitif, transparan, adil dan wajar, serta akuntabel.2. Dalam seksi yang terdapat pada bidang Umum dan SDM tidak mempunyai jelas kinerjanya atau pembagian jobdisc.3. Ada pembatasan tahun pengarsipan dalam bukti fisik nasabah sebelum dihancurkan.

1

29