Upload
nur-shella-poetri
View
201
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Infeksi jamur paruInfeksi jamur paru
1
1
04/17/2023 2
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Infeksi jamur paru meningkat akibat :- Immunokompromis
- Antibiotika Jangka panjang spektrum luas- Obat-obat sitostatika- Penyakit kronik- Keganasan- Transplantasi organ- Gangguan sisten imun
2
04/17/2023 3
Pendahuluan lanj.....Pendahuluan lanj.....
Diagnosis infeksi jamur sulit, karena :• Penyakit jamur tidak menyebabkan
kematian mendadak• Gejala klinis, pemeriksaan fisik dan
radiologis tidak khas.
Diperlukan pemahaman tentang epidemiologi, patogenesa & faktor
resiko3
04/17/2023 4
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
• Amerika Utara endemik mayor :
- Blastomycosis (Afrika)- Coccidiomycosis (Amerika Selatan)- Histoplasmosis (menyebar semua benua kecuali Antartika)
• Amerika Selatan endemik mayor paracoccidiomycosis
• Kriptococcosis di seluruh dunia terutama di kanada, tropik dan subtropik (Afrika, India, Papua, Australia)
4
04/17/2023 5
PATOGENESAPATOGENESA
Spora terhirup
Inokulasi kulit langsung <<
Masuk ke alveoli paru-paru
DibunuhBerkembang
biak ke limfonodi
Seluruh tubuh
Yeast difagosit oleh makrofag
Respon imun awal host Netrofil↑, makrofag ↑, granuloma
Sporayeastmembelah
Histoplasmosis : 14 hrBlastomycosis : 21-106 hr
5
04/17/2023 6
PENEGAKAN DIAGNOSAPENEGAKAN DIAGNOSA
Diagnosa
Anamnesa
Radiologis
Laboratorium
Pemeriksaan fisik
6
04/17/2023 7
Penegakan Diagnosa Lanj .....Penegakan Diagnosa Lanj .....
Tidak spesifik
• Kondisi imunosupresif (netropenia berat, keganasan, transplantasi organ, kemoterapi)
• Penggunaan jangka panjang alat invasif (ventilator, kateter, WSD)
• Penggunaan jangka panjang antibiotika spektrum luas, kortikosteroid, obat imunosupresif.
• Penyakit kronik (PPOK, bronkiektasis, luluh paru, sirosis hepatis, diabetes melitus)
• Demam + infiltrat di paru tidak membaik dengan antibiotik.
• Terpajan daerah endemik
CurigaBila dijumpai
Anamnesa
7
04/17/2023 8
Penegakan Diagnosa Lanj .....Penegakan Diagnosa Lanj .....
Pemeriksaan fisik Tidak spesifik, sulit dibedakan dg penyakit paru
lain. Kelainan di kulit curiga infeksi jamur paru.
Erytema nodosum: histoplasmosis, blastomycosis, coccidiomycosis
Pemeriksaan Radiologis Tidak spesifik Infiltrat paru yang lambat penyembuhannya,
konsolidasi paru, nodul multiple, pembesaran kelenjar getah bening di daerah hilus atau mediastinum, kavitas, atau efusi pleura (coccidiomycosis), fungus ball (aspergilloma) 8
04/17/2023 9
Penegakan Diagnosa Lanj .....Penegakan Diagnosa Lanj .....
Pemeriksaan laboratorium Sangat penting Ada 3 pendekatan
1. Mikroskopik - Pengecatan Giemsa, GMS,
imunofluorescens2. Biakan/kultur
- Nilai diagnostik tinggi gold standar (candidemia)3. Serologi
- Nilai diagnostik terbatas Uji Ag serum/LCS : cryptococcus Uji Ag urin : Histoplasmosis Uji Ag galaktomanan BAL :
Aspergillosis
9
04/17/2023 10
Derajat Diagnosis Mikosis paruDerajat Diagnosis Mikosis paru
Faktor Host
Kriteria klinis
Negatif atau tidak dilakukan
Faktor Host
Kriteria klinis
Mikologi
MikologiKriteria klinis
Faktor Host
Possible
Probable
Proven
Biopsi jaringa
n
10
04/17/2023 11
Derajat Diagnosis Mikosis Paru lanj.....Derajat Diagnosis Mikosis Paru lanj.....
Faktor Host1. Netropenia <500, >10 hr2. Demam lama > 96 jam3. Temp >380C / < 36 dan
salah satu :- Netropeni > 10 hr- Tx imunosupresif / 30 hr
sebelumnya- Pernah infeksi jamur- HIV/AIDS4. Tanda & gejala GVHD5. Kortikosteroid > 3 minggu
Faktor mikrobiologis1. Kultur mold (+) dari sputum /BAL
2. Kultur/sitologi (+) dari aspirasi3. Sitologi mold (+) dari sputum /BAL4. Antigen (+) dalam BAL atau LCS /> 25. Antigen Cryptococcus (+) di darah.6. Kelainan paru dengan kultur bakterial
(-) dari semua spesimen terkait dengan infeksi saluran pernafasan bagian bawah, baik dari sputum, BAL / darah.
7. Sitologis/mikroskopik (+) Aspergillus spp. pada cairan tubuh steril.
8. Dua kultur urin (+) yeast tanpa kateter.
9. Kultur urin (+) candida tanpa kateter10. Kultur darah (+) candida
11
04/17/2023 12
Derajat Diagnosis Mikosis Paru lanj.....Derajat Diagnosis Mikosis Paru lanj.....
Kriteria Mayor Kriteria MinorInfeksi saluran nafas bawah CT scan infiltrat :Halo sign, air crescent sign atau kavitas pada daerah konsolidasi
Gejala infeksi sal. nafas bawah (batuk, nyeri dada, hemoptoe, sesak nafas).Adanya pleural rubGambaran infiltrat baru yang tidak memenuhi kriteria mayor
Infeksi sinus dan rongga hidungRadiologis : infeksi pada sinus paranasalis atau penjalaran infeksi pada struktur-struktur disekitarnya, kerusakan pada dasar tulang tengkorak.
Gejala sal. nafas atas (sekret hidung, hidung buntu, dll)Ulserasi hidung atau lesi mukosa atau epistaksis.Nyeri dan bengkak pada maksila.Bengkak periorbital.Lesi nekrotik kehitaman atau perforasi palatum durum.
Infeksi susunan saraf pusatRadiologis: infeksi susunan saraf pusat (meningitis yang menjalar dari proses infeksi di paranasal, telinga atau vertebra, absces atau infark intraserebral).
Bila kultur /mikroskopis LCS tidak didapatkan patogen lain atau sel-sel ganas)Gejala dan tanda neurologis fokal (kejang fokal, hemiparesis, kelumpuhan saraf kranial).Perubahan kesadaran.Tanda rangsangan (iritasi) meningeal.Abnormalitas biokimiawi atau hitung sel pada cairan serebrospinal.
Kriteria Klinis Berdasarkan Lokasi Infeksi
12
04/17/2023 13
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANPenatalaksannaan jamur paru tergantung dari:• Jenis jamur• Status imun• Lokasi infeksi• Kepekaan jamur terhadap obat• Terapi anti jamur sebelumnya• Penanganan sumber infeksi
Penatalaksanaan terdiri dari;• Medikamentosa (obat anti jamur/OAJ)• Pembedahan
13
04/17/2023 14
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....
Profilaksis(tanda&gejala(-)
Target/definitif
(Dx.proven)
OBAT ANTI JAMUR (OAJ)
14
04/17/2023 15
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....
Penggolongan obat anti jamur (OAJ)
1. Golongan polien Amfoterisin-B Nistatin Natamisin
2. Golongan alilamin Terbinafin3. Golongan flusitosin4. Golongan azol
Imidazol (Klotrimazol, Mikonazol, Ketokonazol) Triazol (Flukonazol, Itrakonazol, Vorikonazol,
Posakonazol)
5. Golongan ekinokandin Kaspofungin Mikofungin Anidulafungin (Ecalta) 15
04/17/2023 16
OAJ Golongan polienOAJ Golongan polien
Sediaan indikasi Dosis
Amfoterisin-B deoksilat(fungizone)
Aspergillosis invasif, blastomikosis, kandidiosis, koksidiomikosis, mukormikosis, basidiobolus,ConidiobolusHistoplasmosis, sporotrikosisKriptokokus ringan-sedang atau non SSPKriptokokus berat atau SSP
0.25-1 mg/kg/hari0.7-1 mg/kg/hari0.5-1 mg/kg/hari
0.7-1 mg/kg/hari 0.7-1 mg/kg/hari
Kompleks lipid amfoterisin B(Abelcet)
Meningitis kriptokokal (+HIV) 5 mg/kg/hari
Amfoterisin B liposomal(Ambisome)
Infeksi jamur invasif refrakter atau intoleran terhadap amfoterisin-B konvesionalTerapi empiris pasien demam, netropenia, diduga infeksi jamur Meningitis Kriptokokal (+HIV)Infeksi aspergillus sp, Candida sp, dan atau Crypto-coccus sp
3 mg/kg/hari
6 mg/kg/hari
3-5 mg/kg/hari
Amfoterisin-B dispersi koloid(Amphotec)
Aspergillosis invasif dengan gangguan ginjal atau tidak dapat menerima toksisitas amfoterisin-B konvensional dalam dosis efektif dan pasien dengan aspergilosis dengan kegagalan terapi amfoterisin-B konvensional sebelumnya.
3-4 mg/kg/hari16
17• Kelompok Kerja Mikosis Paru PDPI -
2011
OAJ Golongan Azol
17
18
OAJ Golongan Azol
18
19
OAJ Golongan EkinokandinOAJ Golongan Ekinokandin
19
04/17/2023 20
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....CARA KERJA OAJGolongan Polien
kerusakan pada membran sel jamur dg cara berikatan dg ergosterol permeabilitas ↑ kebocoran isi sel kematian sel jamur (efek fungisidal)
Golongan Azol
menghambat enzim lanosterol 14-ɑ demetilasesintesa ergosterol terganggu permeabilitas ↑ kebocoran isi sel kematian sel
Golongan Alinamin (Terbinafin)
menghambat enzim monooksigenase squalene (biosintesis sterol pada jamur).
Golongan Flusitosin mengganggu sintesa asam nukleat
Golongan Ekinokandin menghambat sintesis enzim 1,2-β-D dan 1,6-β-D-glucan ketidakstabilan osmotik kematian sel.
20
04/17/2023 21
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....Gambar Dinding sel jamur
21
Ekinokandin
04/17/2023 22
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....Gambar cara kerja OAJ pada dinding sel
jamur
22
04/17/2023 23
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....EFEK SAMPING OAJGolongan Polien• Amfoterisin-B
- Nefrotoksisitas
- Toksisitas hematologi
- Reaksi terkait infus (demam, sakit kepala, mual, muntah.
- Gangguan elektrolit• Nistatin
- Jarang, do besar : mual, muntah, diare, nyeri perut.
Golongan Flusitosin - Netropenia, trombositopenia (tidak tersedia di Indonesia)
Golongan Ekinokandin minimal• Kaspofungin - kelainan hati
23
04/17/2023 24
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....EFEK SAMPING OAJ
Golongan Azol- Gastrointestinal (mual, muntah, diare)- Hepatotoksisitas (transaminitis ,hepatitis, kolestasis)- Tidak boleh pada orang hamil- Dimetabolisme melalui enzim sitokrom P-450 & sebagai
inhibitorinteraksi berbagai obat.
• Ketoconazol Penyerapan lebih baik bersama minuman asam
• Flukonazol Tidak dipengaruhi asam lambung• Itrakonazol inotropik (hindari pd px gagal jantung)
24
04/17/2023 25
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....
Respon Terapi Anti Jamur1. Respon komplit
Resolusi semua tanda dan gejala infeksi jamur sistemik.
2. Respon sebagianBanyak perbaikan / resolusi tanda dan gejala infeksi jamur sistemik, min 50% perbaikan
radiologis.3. Respon baik
Respon komplit maupun sebagian.4. Respon stabil
Respon intermediate (perbaikan radiologis < 50%)
ada tanda-tanda perbaikan, tetapi tidak cukup mencapai respon sebagian.
5. GagalInfeksi jamur progresif kematian.
25
04/17/2023 26
Penatalaksanaan lanj.....Penatalaksanaan lanj.....
26
04/17/2023 27
MACAM-MACAM JAMUR PARUMACAM-MACAM JAMUR PARUPengelompokan Jamur Penyebab Pneumonia (Hanly, ME, 2006)
27
04/17/2023 28
Macam-macam jamur lanj.....Macam-macam jamur lanj.....
Pengelompokan jamur berdasarkan pertahanan host
(Davies, SF, Kenneth, MD, 2005)
28
04/17/2023 29
ASPERGILLOSISASPERGILLOSIS
• Terdiri > 150 spesies patogen manusia: A. Fumigatus (64-67%), A.flavus, A.niger, A. terreus dan A. nidulans.
• Hidup di tanah yi sekitar sampah sayuran busuk spo-ranya berhamburan di udara terhirup.
• Jaringan : hifa bersepta, bercabang , konidiospore
29
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 30
Aspergillosis lanj.....Aspergillosis lanj.....
Penggolongan aspergillosis
30
04/17/2023 31
Aspergillosis lanj.....Aspergillosis lanj.....
Jenis aspergilossis Gejala klinik Radiologis
1. Kolonisasi sederhana
Px COPD
2. Reaksi hipersensitifitas
a, Allergic bronchial asthma (ABA)
Px atopik
b. Allergic Broncho-pulmonary spergillosis (ABPA)
Peningkatan IgE & IgG
degranulasi sel mast, pelepasan mediator, dan peradangan lokal.
•Px secara genetik asma atau cistic fibrotic (CF), akibat peningkatan ikatan aspergilus fumigatus dengan sel Th2 CD4 spesifik, pasien atopi
• wheezing episodik, lemas, panas sumer, batuk, sputum coklat kental, nyeri dada, bronkiektasis dengan hemoptoe berulang dan clubbing finger.
• Diagnosa klasikasma, Immediate cutaneus reactivity antigan aspergilus,levasi total serum IgE , Elevasi serum IgE dan IgG A.fumigatus, . Bronkiektasis sentral
•Infiltrat paralel/tramlines, finger-inglove fokal / bilateral, kavitas, emfisema lokal,
•Bronkiektasis sentral/ segmental / subseg-mental, nodul sentrilo-bular, three -in-bud
31
04/17/2023 32
Aspergillosis lanj.....Aspergillosis lanj.....
Foto Thoraks ABPA CT scan ABPA
A.Impaksi mukoid pada lobus kanan atas dan konsolidasi alveolar pada lobus tengah kanan. B.Delapan bulan kemudian konsolidasi alveolar membaik, tampak impaksi mukoid pada lobus kanan atas berubah. C.Pembesaran dari gambar b, tampak “gloved finger” impaksi mukoid sebagai cincin (panah) karakteristik bronkiektasis
Bronkiektasis Sakular Proksimal ABPA. Terlihat multiple rounded dan dilatasi bronkus (panah kecil). Tampak air-fluid level (panah besar)
32
04/17/2023 33
Aspergillosis lanj.....Aspergillosis lanj.....
Jenis aspergilossis Gejala klinik Radiologis
c.Extrinsic Allergic Alveolitis
• Px non atopik•Gx:batuk, sesak, panas, menggigil, kelemahan, mialgia
diffusse alveolar-interstitial infiltrates
d.Bronchocentric Granulomatosis
• Jarang•Gx: kelemahan, batuk, panas sumer, sesak, nyeri dada, batuk darah
Lesi fokal lobus atas
e. Aspergiloma/ mycetoma/ fungus ball
kolonisasi saprofit
• Gx: batuk darahmasif Fungus ball (masa bulat solid didalam kavitas φ 3-5 cm, sebagian dikelilingi gambaran radioluscent crescent (Monod’s sign) )Soliter paru kanan/ bilateral/multipleberubah sesuai posisi
f. Invasif Pulmonary Aspergillosis (IPA)
• Penyebab terbanyak kematian pada imunokompromis berat
• Gx: Panas, batuk non produktif,nyeri dada pleuritik, pneumonia progresif, kadang batuk darah, ekstrapulmonal
Diagnosa sulit• Ro: normal (10%), Kavitas, air crescent sign
33
04/17/2023 34
Aspergillosis lanj.....Aspergillosis lanj.....
IPA pada pasien akut lekemia. Tampak sebuah lesi kavitas dengan air crescent sign.
Foto Thoraks IPA
Foto thoraks Aspergiloma paru
A. Laki-laki 51 tahun dengan riwayat tuberkulosis dg gambaran crescent (Monod’s sign) sbg tanda penebalan pleura. B. Laki-laki 49 tahun dengan ankylosing spondylitis, aspergiloma terdapat di samping dengan kavitas berdinding tipis. C. Posisi dekubitus dari pasien B menunjukkan fungus ball yang bergerak dengan perubahan posisi
A B C
34
04/17/2023 35
Aspergillosis lanj.....Aspergillosis lanj.....
Terapi Aspergilosis
35
04/17/2023 36
KANDIDIASIS PARUKANDIDIASIS PARU• Penyebab:
- C. albicans - C. non albicans (C.tropicalis, parapsilosis,
glabrata,crusei)• Urutan ke-4 infeksi nosokomial melalui darah, 25%
kematian pada lekemia.• Terdiri dari 2 macam:
1. Kandidiasis paru primer- Jarang terjadi (0.2-0.4%), akibat aspirasi
orofaringeal- Patogenesa: terjadi pada bayi prematur, sakit
kritis, pasien dgn ventilator mekanik, tumor kepala, leher.
- Gx klinis, pemeriksaan fisik, lab : tidak spesifik- Radiologis : infiltrat difus / lokal pada satu atau
dua paru akibat infeksi endobronkial
36
04/17/2023 37
Kandidiasis paru lanj.....Kandidiasis paru lanj.....
2. Kandidiasis paru sekunder- 42-81%, akibat diseminata hematogen- Patogenesa : terjadi pada Infeksi sistemik
( saluran pencernaan & kulit)- Radiologis: nodul miliar (biasanya terlambat
ditemukan)Diagnosis• Sulit, tergantung jaringan yang terlibat.• Diagnosa pasti: biopsi terbuka, transbronkial, FNAB• Isolasi darah : kandidiasis diseminata
Foto thoraks kandidiasis diseminata pada lekemia akut dan netropeni berat . Tampak infiltrat bilateral difus dengan lesi makronodul
37
04/17/2023 38
Kandidiosis Paru lanj.....Kandidiosis Paru lanj.....
- Resiko tinggi untuk perawatan di ICU (10%) yaitu pada:
1. Central venous catheter, alat protesa, antibiotik sistemik 4
2. Minimal 2 dari faktor resiko di bawah ini :- Nutrisi parenteral hari 1 - 4 perawatan di ICU.- Dialisis pada hari 1 - 4 perawatan di ICU.- Operasi besar 7 hari sebelumnya / saat masuk ICU.- Pankreatitis 7 hari sebelumnya / saat masuk ICU.- Steroid sistemik 7 hari sebelumnya / saat masuk ICU.- Obat imunosupresiv sistemik 7 hari sebelumnya / saat masuk ICU- Netropenia.
38
04/17/2023 39
Kandidiosis Paru lanj.....Kandidiosis Paru lanj.....CANDIDA SCORE
Kolonisasi candida/ infeksi proven candida
• Klinis adanya sepsis• Menjalani pembedahan• Mendapat nutrisi parenteral• Kolonisasi candida di beberapa bagian tubuh
Candida score = 1 x (total parenteral nutrition) + 1 x (surgery) + 1 (multifocal candida species colonization) + 2 x (severe sepsis)
Candida score ≥ 2.5 resiko terkena infeksi kandida proven 7.75 x terapi anti fungal preemptif (profilaksis
atau empirik)39
04/17/2023 40
Kandidiosis paruKandidiosis paru
Penatalaksanaan
Kandidiais tanpa netropenia
Terapi Keterangan
Sedang-berat(tx azol (+))
Ekinokandin-Kaspofungin 70 mg/hr 50 mg-M ikafungin 100 mg/hari-Anidulafungin 200 mg/hr100 mg/hrAtau- Flukonazol
C. glabrata
Klinik stabil,sensitif, c.albicans, c.parapsilosis
Sakit ringan(tx azol -)
Flukonazol 800 mg (12 mg/kg)400 mg (6 mg/kg/hr)
candidemia Vorikonazol 400 mg (6 mg/kg) 2x/hari , 200 mg (3 mg/kg) 2x/hari
Lama pemberian obat anti jamur 2 minggu setelah tidak ada candida dalam darah , gejala klinik (-), Kateter intravena harus dilepas
40
04/17/2023 41
Kandidiosis paruKandidiosis paru
Penatalaksanaan
Kandidiais pada netropenia
Terapi Keterangan
Sedang-berat(tx azol (+))
Ekinokandin-Kaspofungin 70 mg/hr 50 mg-M ikafungin 100 mg/hari-Anidulafungin 200 mg/hr100 mg/hrAtau - AmB-d 0.5-1 mg/kg/hari atau LFAmB 3-5 mg/kg/hari
C. glabrata, C.krusei
Klinik stabil,sensitif, c, c.parapsilosis
Sakit ringan(tx azol -)
Flukonazol 800 mg (12 mg/kg)400 mg (6 mg/kg/hr)
Vorikonazol 400 mg (6 mg/kg) 2x/hari , 200 mg (3 mg/kg) 2x/hari
Lama pemberian obat anti jamur 2 minggu setelah tidak ada candida dalam darah , gejala klinik (-), . Kateter intravena harus dilepas
41
04/17/2023 42
HISTOPLASMOSIS PARUHISTOPLASMOSIS PARU
• Disebut juga kandidiasis klasik, penyakit darling.• Endemis di Amerika Utara & selatan.• Penyebab: H. Capsulatum kotoran
burung/kelelawar.• Gx klinik :
1. asimtomatik2. Sindrom paru– Histoplasmosis paru akut
Ro: infiltrat interstitiel difus, retikulonodular, nodular, patchy air-space disease
Infiltrat bilateral, adenopati hilus
bilateral 42
04/17/2023 43
Histoplasmosis lanj.....Histoplasmosis lanj.....
- Histoplasmosis paru kronik infiltrat paru difus, fibrosis dan kavitas, fistula bronkopleural.
A.Onset sakit, multiple cavity-like air space. B. Dua tahun kemudian, fibrosis dengan pengurangan volume dan retraksi hilusA B
- Nodul ukuran < 2 mm, kalsifikasi
Nodul kalsifikasi
43
04/17/2023 44
Histoplasmosis lanj.....Histoplasmosis lanj.....
3. Sindrom mediastinal– Adenitis mediastinal– Granuloma mediastinal
sentral nekrosis dikelilingi granuloma kaseosa / non kaseosa, jaringan fibrosis & kapsul berdinding tipis (<5 mm)
- Fibrosis mediastinal CXR: pelebaran mediastinum superior atau subkarina,
CT scan : restriksi fibrosis, invasi struktur mediastinum , kalsifikasi limfonodi Arteriogram paru yang
menunjukkan obstruksi arteri paru pada paru kanan atas akibat fibrosis mediastinitis
44
04/17/2023 45
Histoplasmosis lanj.....Histoplasmosis lanj.....
4. Sindrom inflamasi lain– Sindrom rematologi – Perikarditis
5. Progressive Diseminated Histoplasmosis (PDH)
_ Terjadi pada imunokompromis, px dg Tx TNF- α- Gx: panas, penurunan berat badan,
Hepatomegali ,spleno-megali, meningitis (10%) lesi mukosa mulut, saluran pencer-naan, kulit dan glandula adrenalis (5-10%).
- Ro: infiltrat interstitiel atau retikulonodular
Foto thoraks AIDS dg histoplasmosis diseminata progresif. Tampak infiltrat difus
45
04/17/2023 46
Histoplasmosis lanj.....Histoplasmosis lanj.....
Diagnosis
46
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 47
Histoplasmosis lanj.....Histoplasmosis lanj.....Penatalaksanaan
Histoplasmosis
Terapi Keterangan
Akut ringan-sedang
Tx (-)Itrakonazol 3x200 mg 3 hari 1-2x200 mg 6-12 bl
Bila gx tetap slm 11 bl
Akut se-dang-berat
Amf-B formula lipid 3-5 mg/kgBB/hari, iv 1-2 mggitrakonazol 3x200 mg 3 hari2x200 mg 12 mggAm-Bd 0.7-1 mg/kgBB/hari, iv Metilprednisolon (0.5-1 mg/kgBb/hari iv) 1-2 mgg
Resiko rendah nefrotoksisUntk hipoksemia,distres.
Berkavitas kronik
Itrakonazol mg 3x200mg 3 hari 1-2x selama ≥ 1 tahun
Pasien resiko relaps
Diseminata ringan-sdg
Itrakonazol mg 3x200mg 3 hari 2x200 mg 12 bl
Diseminata berat
Amf-B formula lipid/Am-Bditrakonazol 2x200 mg 12 blitrakonazol 2x200 mg
Sp rekonstusi imunefektif
Bronkolitiasis
OAJ(-), pembedahan pneumonia obstruk-si, fistula ,hemoptoe masif.
Granuloma & adenitis mediastinal
Itrakonazol 12 mggPerbaikan (+) 12 blMetilprednisolon 1-2 mgg
Bila masif
Fibrosis mediastinal
Itrakonazol 12 mggPerbaikan (+) perbaikan (+)12 bl
47
04/17/2023 48
KRIPTOKOKUS PARUKRIPTOKOKUS PARU
• Penyebab : C.neoforman- Kapsul polisakarida berdinding tebal- Berhubungan dg kotoran unggas, tumbuhan busuk- Terdiri 4 serotipe: A,D: Amerika Utara & Eropa
B,C: Tropis & subtropis• Gejala klinik:
1. Non imunokompromis- Asimptomatis, bisa sembuh sendiri.- Batuk kering, dada terasa tidak enak, panas
sumer- Ro: infiltrat nodul, masa, pneumonitis interstitiel
48
04/17/2023 49
Kriptokokus lanj.....Kriptokokus lanj.....
2. Imunokompromis
- Gx: meningitis, pneumonitis dengan retikuler atau retikulonoduler, ground glass opacities, konsolidasi, adenopati hilar, efusi pleura dan nodul miliar Gx lain: hepatosplenomegali penekanan sutul
• Diagnosa: sitologi & histopatologi sekresi respiratori / jari-ngan paru dan dilakukan konfirmasi kultur.
49
04/17/2023 50
Kriptokokus lanj.....Kriptokokus lanj.....
C.Capsulatum (H&E)
C.immitis (KOH).
C.Capsulatum( Gomori
methenamine silver)
C.Neoformans (PAS)
C.neoformans (India ink)
C.Immitis (H&E)
B.dermatitidi
s (KOH)
B.Dermatitidis
(papanicolaou)
50
04/17/2023 51
Kriptokokus lanj.....Kriptokokus lanj.....
A B C D
Radiologi Kriptokokus
A.Nodul perifer B. Masslike lesion C. mass lesion D. Foto thoraks yang menunjukkan infiltrat difus
51
04/17/2023 52
Kriptokokus lanj.....Kriptokokus lanj.....
Manifestasi Penyakit
Rekomendasi terapi Keterangan
Kolonisasi Tidak ada terapi spesifik
Penyakit paru ringan Flukonazol atauItrakonazol (400mg) selama 6 bulan
Terapi bisa diperpanjang bila respon tidak lengkap
CNS atau penyakit diseminata
Amfoterisin B (0.7-1.0 mg/kg/hr) + flusitosin (100 mg/kg/hr) selama 2 minggu dilanjutkan flukonazol atau itrakonazol (400 mg/hr) selama 10 mingguAtauAmfoterisin B (0.7-1.0 mg/kg/hr) + flusitosin (100 mg/kg/hr) selama 6-10 minggu
Terapi bisa diperpanjang bila respon tidak lengkap
Penatalaksanaan pada non imunokompromis
52
04/17/2023 53
Kriptokokus lanj.....Kriptokokus lanj.....
Manifestasi Penyakit Rekomendasi terapi Keterangan
Paru dengan kultur positif, asimptomatik atau gejala ringan
Flukonazol (400 mg/hr) atau itrakonazol (400 mg/hr) selama 6-12 bulan, diikuti profilaksis sekunder
Profilaksis sekunder flukonazol dihentikan setelah pemberian terapi HAART jika bebas pe-nyakit dan CD4 > 200/ul
CNS atau penyakit diseminasi
Amfoterisin B (0.7-1.0 mg/kg/hr) + flusitosin1 (100 mg/kg/hr) selama 2 ming-gu dilanjutkan flukonazol atau itrako-nazol (400 mg/hr) selama 8 minggu2, diikuti profilaksis sekunder3
AtauAmfoterisin B (0.7-1.0 mg/kg/hr) + flusitosin1 (100 mg/kg/hr) selama 6-102
minggu, diikuti profilaksis sekunder3
AtauAmfoterisin B lipid formula (3-6mg/kg/hr) selama 6-10 minggu2, diikuti profilaksis sekunder3
Pemeliharaan(profilaksis sekunder)
Flukonazol (200 mg/hr) Profilaksis sekunder flukonazol dihentikan setelah pemberian terapi HAART jika bebas pe-nyakit dan CD4 > 200/ul
Penatalaksanaan pada imunokompromis
53
04/17/2023 54
MUCORMYCOSIS(PULMONARY ZYGOMYCOSIS)
MUCORMYCOSIS(PULMONARY ZYGOMYCOSIS)
• Penyebab : klas Zygomycetes, ordo Mucorales. Hidup di tanah & bahan organik yang busuk
• Faktor resiko : Kondisi imunokompromis:- DM kurang terkontrol (diabetik keto-asidosis)- Malignansi - Netropeni- Luka bakar- Gagal ginjal kronik - Penerima transplantasi (GVHD)- Pasien yang menerima terapi imunosupresif
jangka lama deferoksamin - Kelebihan zat besi
54
04/17/2023 55
Mucormycosis lanj..... Mucormycosis lanj.....
• Gejala klinik: sulit, tidak spesifik (batuk non produktif, nyeridada pleuritk, sesak progresif, hemoptoe.
• Ro: - konsolidasi lobar atau infiltrat, kavitas, nodul, masa yang tidak spesifik.
- CT scan : halo dan air-crescent sign
• Diagnosa : pasti biopsi• Terapi:
Obat anti jamur (Amf-B/Amf-B liposomal/posakonazol) + pembedahan (lobektomi / pneumonektomi)
Foto thoraks pasien 60 tahun dengan diabetik ketoasidosis, gagal ginjal kronik dan mukor-mikosis. Tampak konsolidasi di sebelah kanan
55
04/17/2023 56
BLASTOMYCOSISBLASTOMYCOSIS
• Penyebab: Blastomyces dermatitidis jamur endemik dimorfik, di tanah dg kotoran hewan & bahan organik busuk.
• Patogenesa: konidia terhiruppenyakit paru (granulomadengan mikroabsces sentral (pyogranuloma)
• Gejala klinis:- ½ kasus asimptomatis- Pneumonia: panas, batuk, sesak, nyeri dada, sputum purulent Ro: nodul, infiltrat fokal atau konsolidasi, masa & infiltrat difus
56
04/17/2023 57
Blastomycosis lanj.....Blastomycosis lanj.....
A. Foto thoraks blastomycosis akut dg infiltrat
B. CT scan denganinfiltrat lobar
C. Foto thoraks ARDS dg infiltrat difus
D. Foto thoraks blastomikosis ber-kavitas
Radiologi Diagnosa
Histologi (KOH). Tampak didnding tebal, double, nukleus multiple
57
04/17/2023 58
Blastomycosis lanj.....Blastomycosis lanj.....
Manifestasi Penyakit
Blastomikosis paru & diseminata non meningeal
Itrakonazol (200 mg 2x/hr , 24 mgg)
Monitor penyerapanPertimbangan sediaan cai
Penyakit kulit Itrakonazol (200 mg 2x/hr , 24 mgg)
Penyakit tulang Itrakonazol (200 mg 2x/hr , 12 bln)
Blastomikosis berat, termasuk ARDS
Amf-B liposomal (5 mg/kg/hr) atauAmf-B (0.7-1.0 mg/kg/hr) sampai klinis membaik, dilanjutkan itrakonazole (200 mg/hr 2x/hr, 6-12 bulan)
Terapi Px imunosupresif selama 12 bln, AIDS tanpa IRIS
Infeksi meningeal Amf-B liposomal (5 mg/kg/hr) atauAmf-B (0.7-1.0 mg/kg/hr) sampai klinis membaik, dan bersama-sama atau dilanjutkan itrakonazole (400 mg/hr atau flukonazol 400-800 mg/hr, 6-12 bulan)
Terapi Px imunosupresif selama 12 bln, AIDS tanpa IRIS
Penatalaksanaan
58
04/17/2023 59
COCCIDIOMYCOSISCOCCIDIOMYCOSIS• Penyebab: C.immitis & C.posadasii
Hidup di tanah gersang, musim panas (Amerika Selatan, Mexiko Utara & Amerika Tengah).
• Patogenesa: antrokonidia terhirup/reaktifasi infeksi paru pyogranulomatous
• Gx Klinik:- Infeksi paru primer ≈ CAP- Pneumonia lokal
batuk nonproduktif, lemah, sakit kepala, panas (valley fever), eritema multiforme, eritema nodosum, poliartritis akut (desert rheumatism) & makular rash
Ro: patchy infiltrat, adenopati mediastinal, nodul pulmonum dinding kavitas tipis, kadang-kadang pecah pneumothoraks, fistula bronkhopleural / empiema
59
04/17/2023 60
Coccidiomycosis lanj.....Coccidiomycosis lanj.....
- Pneumonia difus
Pasien non imunokompromis, infiltrat difus/miliar- Pneumonia fibrokavitari progresif kronik
Pasien dengan penyakit dasar di paru-paru- Penyakit diseminata
Pasien imunokompromis, infiltrat difus retikulonodular/
miliar, menyebar ke tempat lain.
Ruptur kavitas, fistula
bronkopleural dg empiema
Infiltrat difus
Infiltrat menyerupai
massa bernodulNodul perifer
berkavitas
60
04/17/2023 61
Coccidiomycosis lanj.....Coccidiomycosis lanj.....
Diagnosa
61
04/17/2023 62
CoccidiomycosisCoccidiomycosisPenatalaksanaanManifestasi Penyakit
Pasien nonimunokompromis Pasien Imunokompromis
Paru Primer Sebagian besar terapi (-).Flukonazol (400 mg/hr) atau itrakonazol (400 mg/hr) 3-6 bl.Pada kasus tertentu
Flukonazol/ itrakonazol 3-6 blAtau diperpanjang tergantung respon klinis.
Nodul paru Terapi (-) Pertimbangkan flukonazol/ itrakonazol slm supresi imun bermakna.
Kavitas paru
Terapi (-). Dipertimbangkan Flukonazol / itrakonazol 3-6 bl /diperpanjang sampai kavitas & gejala stabil.
Flukonazol / itrakonazol 12-18 bl /diperpanjang sampai kavitas & gejala stabil.
Paru difus Amf-B liposomal (5 mg/kg/hr) atau Amf-B (0.7-1.0 mg/kg/hr) sampai perbaikan klinis Flukonazol /itrakonazol sp akhir tahun.
Amf-B liposomal / Amf-B sp perbaikan klinis Flukonazol / itrakonazol sp akhir tahun. Slm supresi imun diper-timbangkan tx maintenance dg azol
Diseminata, non meningeal
Flukonazol/ itrakonazol sp akhir tahun & sp perbaikan klinis;kasus berat Amf-B lip./ Amf-B sp perbaikan klinis Flukonazol /itrakonazol sp akhir tahun
Flukonazol/ itrakonazol sp akhir tahun & sp perbaikan klinis;kasus berat Amf-B lip./ Amf-B sp perbaikan klinis Flukonazol /itrakonazol sp akhir th
Meningitis Flukonazol (400-1000 mg/hr)/ itrako-nazol (400-600 mg/hr) seumur hidup, Amf-B intratrakheal bbrp kasus
Flukonazol (400-1000 mg/hr)/ itrako-nazol (400-600 mg/hr) seumur hidup, Amf-B intratrakheal bbrp kasus
62
04/17/2023 63
MONITORINGMONITORING
Klinis
MikologiRadiologi
s
63
04/17/2023 64
KESIMPULANKESIMPULAN
• Infeksi jamur paru semakin meningkat jumlahnya akibat meningkatnya faktor resiko.
• Diagnosis infeksi jamur paru masih dianggap sulit sehi-ngga sering terlambat dalam penatalaksanaan selanjut-nya. Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang merupakan langkah penting untuk penegakan diagnosa.
• Penatalaksanaan penyakit jamur harus dilakukan secara tepat. Keterlambatan pemberian terapi terbukti mening-katkan mortalitas diperlukan strategi khusus dalam penanganan infeksi jamur paru
64
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 65
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
65
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 66
Manfaat & efek samping OAJ
Manfaat & efek samping OAJ
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 67
04/17/2023 68
The intricacies of cytokine effects that converge on a dual function of IL-17A at the fungal/host interface. Although some degree of inflammation is probably required for IL-17A protective effects at the mucosal level, persistent or exuberant inflammation resulting from dysregulated actions of multiple cytokines, including IL-1, which orchestrates activation of Th17 cells (35 ), and IL-17A, could ultimately initiate a vicious circle and thus sustain chronic and refractory infection.
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 69
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 70
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 71
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 72
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 73
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 74
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 75
04/17/2023 Free PowerPoint Template from www.brainybetty.com 76