20
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI UNTUK SEMBUH PADA PASIEN DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN TES IS Oleh FEBNA NPM. 071804003 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PSIKOLOGI IVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2009 UNIVERSITAS MEDAN AREA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA WAT DENGAN MOTIV ASI UNTUK SEMBUH

PADA PASIEN DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN

TES IS

Oleh

FEBRINA NPM. 071804003

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2009

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 2: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA WAT DENGAN MOTIV ASI UNTUK SEMBUH

PADA PASIEN DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN

TES IS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Psikologi

Oleh

FEB RINA NPM. 071804003

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2009

Guna Memperoleh Gelar Magister Psikologi

Oleh

FEB RINA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 3: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

Judul

UNIVERSIT AS MEDAN AREA

PROGRAM PASCASAR.JANA

MAGISTER PSIKOLOGI

HALAMAN PERSETUJUAN

Hubungan Komunikasi Terapeutik dan Sikap Perawat dengan Motivasi Untuk Sembuh pada Pasien di RSU

Mitra Medika Medan

N a m a Febrina

NPM 071804003

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Prof., Dr., Syaiful Akhyar Lubis., MA. Prof., Dr., Lahmuddin Lubis., M.Ed.

Ketua Program Studi

Magister P ikologi

Prof. Dr., Abdul Munir., M.Pd.

Direktur

rs. Heri Kusmanto., MA.

dengan Motivasi Untuk Sembuh pada Pasien

Mitra Medika Medan

Febrina

071804003

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing

Syaiful Akhyar Lubis., MA. Prof., Dr., Lahmuddin Lubis.,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 4: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

Telah diuji pada Tanggal 27 Agustus 2009

N a m a Febrina

NPM 071804003

Panitia Penguji Tesis :

Ke tu a Sekretaris Pembimbing I

Pembimbing II

Penguji Tamu

: Ir., Erwin Pane., MS.

: Nurmaida Irawani Siregar., S.Psi., M.Si.

: Prof., Dr., Syaiful Akhyar Lubis., MA.

: Prof., Dr., Lahmuddin Lubis., M.Ed.

: Prof. Dr., Abdul Munir., M.Pd.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 5: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN S IKAP PERA ',YAT DENGAN MOTIVASI UNTUK SEMBUH PADA PAS IEN

DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN

Oleh: F EBRINA 0718040003

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan komunikasi terapeutik dan sikap perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien. Sebagai subjek dalam penelitian adalah pasien yang ada dirumah sakit umum Mitra Medika Medan.

Berdasarkan penjabaran yang ada dalam bab landasan teori, maka diajukan hipotesis penelitian berbunyi : 1 ). Ada hubungan komunikasi terapeutik dan sikap perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien. Artinya semakin baik komunikasi terapeutik dan semakin positif sikap perawat maka semakin tinggi motivasi pasien untuk sembuh. 2). Ada hubungan antara komunikasi terapeutik dengan motivasi untuk sembuh. Artinya semakin baik komunikasi terapeutik, maka semakin tinggi motivasi pasien untuk sembuh. Sebaliknya semakin baik hubungan komunikasi terapeutik, maka semakin rendah motivasi untuk sembuh pada pasien. 3). Ada hubungan antara sikap perawat dengan motivasi untuk sembuh. Artinya semakin positif sikap perawat , maka semakin tinggi motivasi untuk sembuh pada pasien.

Dalam upaya untuk membuktikan ketiga hipotesis di atas, maka digunakan metode analisis data Analisis Regresi Dua Prediktor, dimana yang menjadi prediktor pertama (variabel bebas I) adalah komuniksi terapeutik dan prediktor, kedua (variabel bebas II) adalah sikap perawat dan yang menjadi kriterium (variabel terikat/tergantung) adalah motivasi untuk sembuh.

Berdasarkan analisis data yang menggunakan Analisis Regresi Dua Prediktor, maka diperoleh basil sebagai berikut : 1 ). Terdapat kontribusi yang signifikan antara hubungan komuniksi terapeutik dan sikap perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien . Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien F reg

= 85,146 dimana p < 0,010. Ini menandakan bahwa semakin baik komunikasi terapeutik dan semakin positif sikap perawat, maka semakin tinggi motivasi pasien untuk sembuh. Sebaliknya semakin buruk komunikasi terapeutik dan semakin negatif sikap perawat, maka semakin rendah motivsi pasien untuk sembuh. Berdasarkan hasil ini, maka hipotesis yang diajukan diterima. 2). Selanjutnya diketahui bahwa persentase sumbangan yang diberikan variabel komunikasi terapeutik terhadap motivasi untuk sembuh sebesar 57,398%. Kemudian dari basil penelitian ini juga diketahui bahwa sumbangan yang diberikan oleh variabel sikap perawat 26, 784%. Total sumbangan kedua variabel bebas (komunikasi terapeutik dan sikap perawat ) terhadap motivasi untuk sembuh pada pasien adalah sebesar 84, 181 %. Dengan hasil ini berarti masih terdapat 15,819% pengaruh dari faktor lain terhadap motivasi untuk sembuh.

Sebagai subjek dalam penelitian adalah pasien yang ada dirumah Medika Medan.

Berdasarkan penjabaran yang ada dalam bab landasan teori, maka penelitian berbunyi : 1 ). 1 ). 1 Ada hubungan komunikasi terapeutik dengan motivasi untuk sembuh pada pasien. Artinya semakin

terapeutik dan semakin positif sikap perawat maka semakin pasien untuk sembuh. 2). Ada hubungan antara komunikasi

motivasi untuk sembuh. Artinya semakin baik komunikasi semakin tinggi motivasi pasien untuk sembuh. Sebaliknya semakin

komunikasi terapeutik, maka semakin rendah motivasi untuk pasien. 3). Ada hubungan antara sikap perawat dengan motivasi

Artinya semakin positif sikap perawat , maka semakin tinggi sembuh pada pasien.

Dalam upaya untuk membuktikan ketiga hipotesis di atas, maka analisis data Analisis Regresi Dua Prediktor, dimana yang

pertama (variabel bebas I) adalah komuniksi terapeutik dan (variabel bebas II) adalah sikap perawat dan yang menjadi

terikat/tergantung) adalah motivasi untuk sembuh. Berdasarkan analisis data yang menggunakan Analisis Regresi

maka diperoleh basil sebagai berikut : 1 )1 )1 . Terdapat kontribusi yang antara hubungan komuniksi terapeutik dan sikap perawat

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 6: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

Secara umum komunikasi terapeutik yang terjadi di RSU Mitra Medika Medan berjalan atau berlangsung dengan sangat baik, dimana nilai rata-rat empirik 76,086 sementara nilai rata-rata hipotetik 57,5. Kemudian sikap perawat tergolong positif dengan nilai rata-rata empirik 77,143 lebih besar dari pada nilai rata-rata hipotetiknya 57,5. Selanjutnya para pasien memiliki motivasi yang sangat tinggi, sebab nilai rata - rata empirik diperoleh 67, 114 lebih besar dari pada nilai rata-ratahipotetiknya, yakni 50.

Kata Kunci: Komunikasi terapeutik, sikap perawat dan motivasi untuk sembuh.

ii

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 7: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil 'Alamin, puji dan syuk:ur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala rah.mat dan karuniaNya dan atas izinNya pula sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan guna memperoleh gelar Magister Psikologi

pada Program Studi Pasca Sarjana Psikologi, Konsentrasi Psikologi Pendidikan

Universitas Medan Area Medan.

Penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ketua Prodi Pascasarjana Magister Psikologi Universitas Medan Area, Dr. H.

Abdul Munir, MPd yang telah memfasilitasi penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Prof.Dr.H. Syaiful Akhyar, MA, selaku Pembimbing I, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan, perhatian serta dukungan semangat dari

awal hingga selesainya tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M.Ed, selaku Pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan, perhatian serta dukungan semangat dari

awal hingga selesainya tesis ini.

4. Direktur Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan, yang telah memberi izin

dan fasilitas sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

lll

Medan Area Medan.

mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak yang telah

penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan

mengucapkan terima kasih kepada :

Prodi Pascasarjana Magister Psikologi Universitas Medan

Munir, MPd yang telah memfasilitasi penulis sehingga

menyelesaikan tesis ini.

Prof.Dr.H. Syaiful Akhyar, MA, selaku Pembimbing

memberikan bimbingan dan arahan, perhatian serta dukungan

hingga selesainya tesis ini.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 8: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

5. Ayahanda tercinta dan lbunda tercinta, yang selalu dengan sabar mendidik,

memberi semangat dan menanamkan nilai-nilai luhur yang tidak pemah

terlupakan, Bapak dan lbu Mertua, yang tidak pemah berhenti memberikan

semangat, doa dan kasih sayang.

6. Suami tercinta, terima kasih atas cintanya, kesabarannya dan perhatiannya,

semoga kita berdua dapat mencapai cita-cita kita.

7. Sumber kekuatan dan inspirasi, keempat buah hatiku : Rizqo Anisa Fitri,

Atikah Hasanah, Najwah Hasyifa dan Zaskia Mahfudza, kalian adalah

penyemangat lbu, apa yang lbu peroleh sekarang mudah-mudahan menjadi

penyemangat kalian untuk mencapai cita-cita

8. Kawan-kawan di Pascasarjana Psikologi Universitas Medan Area Medan,

angkatan 2007, terutama Dewi, Susi, Aida, Masnun, Bu Yul, Petra, Fauziah,

semoga kompak selalu sampai akhir hayat.

9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari, tesis ini masih jauh dari sempuma, baik dari seg1 1s1

maupun penulisan. Penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat

membangun demi kesempumaan tesis ini. Ahimya penulis mengharapkan agar tesis

ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2009

Penulis

Febrina

kekuatan dan inspirasi, keempat buah hatiku : Rizqo

Hasanah, Najwah Hasyifa dan Zaskia Mahfudza,

penyemangat lbu, apa yang lbu peroleh sekarang mudah-mudahan

penyemangat kalian untuk mencapai cita-cita

Kawan-kawan di Pascasarjana Psikologi Universitas Medan

angkatan 2007, terutama Dewi, Susi, Aida, Masnun, Bu Yul,

kompak selalu sampai akhir hayat.

Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

menyadari, tesis ini masih jauh dari sempuma, baik

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 9: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

DAFTAR ISI

ABSTRAK . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... . . . . . . .. . . . .. .. . . .. . . . ... .. . . . .. . . . . . . . .

KATA PENGANTAR ............ ...... .................. ........... ............. ................... iii

DAFTAR 181................................................................................................ v

DAFT AR T ABEL. . . . .... . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Vll

DAFT AR LAMPIRAN ................................ .... ....... . ....................... .......... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................... .................... 1

B. Identifikasi Masalah . .. ... ...... ..... ............................. .... ........ .... 6

C. Pembatasan Masalah ................................ ............. ................ 8

D. Perumusan Masalah .. .. ...... ........................ ... ....................... .. 8

E. Tujuan Penelitian .. ......... ....................................... ............... 9

F. Manfaat Penelitian .. ........................ .......... . .......................... 10

BAB II KAJIA N PUST AKA

A. Motivasi Untuk Sembuh . .. .. ... . . . . . . . . . . . . .. . . . ... . . ... . . ..... .. .. . . .. .. . . ..... 11

B. Sikap Perawat.......................................................................... 18

C. Komunikasi Terapeutik........................................................... 27

D. Kerangka Konseptual ...... . ........ ............................ ................... 44

E. Penelitian Yang Relevan . ........ ..... ........................................ .. 46

F. Hopotesis .. . .. . .... . . . . . . . . . . .. ... . .. .. . . . . . . . ...... .. . .. .. . . . . . . . . .. . . . . . . ... . . . . .. . . . . . 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian..................................................................... 49

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............. .... ............ .......... .... . .... 49

C. Populasi dan Sampel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 50

D. Defenisi Operasional Variabel . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

E. Instrumen Penelitian.................... ............. ......... . . . ... . . .. ... . ....... . 54

F. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian .. . .. ... ........ ..... .. . . ........ . 58

v

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................... ....................

B. Identifikasi Masalah . .. ... ...... ..... ............................. .... ........

C. Pembatasan Masalah ................................ ............. ................

D. Perumusan Masalah .. .. ...... ........................ ... .......................

E. Tujuan Penelitian .. ......... ....................................... ...............

F. Manfaat Penelitian .. ........................ .......... . ..........................

KAJIA N PUST AKA

A. Motivasi Untuk Sembuh . .. .. ... . . . . . . . . . . . . .. . . . ... . . ... . . ..... .. .. . . .. .. . . .....

B. Sikap Perawat..........................................................................

C. Komunikasi Terapeutik.........................................................

D. Kerangka Konseptual ...... . ........ ............................ ...................

E. Penelitian Yang Relevan . ........ ..... .....................................

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 10: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ....................................... 60

H. Metode Analisis Data.............................................................. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........ ............................... 65

B. Hasil Uji Coba Angket ............................................................. 67

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian ........................................... 71

D. Pembahasan.............................................................................. 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . ...... . .. .. .. .. ....... .... ................. .. . ...... .. . .. .. .... .. ..... .. .. 84

B. Saran - Saran......................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMP IRAN

vi

D. Pembahasan..........................................................................

PENUTUP

A. Kesimpulan . ...... . .. .. . .. . .. .. ....... .... ....... .... ....... ................. .. . ...... .. ...... .. ...... . .. .. . .. .. . .... .. .. .... .. .. ...... ...... .....

B. Saran - Saran.....................................................................

PUSTAKA

N

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 11: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

DAFTAR TABEL

Tabet Hal am an

1. Distribusi Penyebaran Butir Pemyataan Angket Komunikasi

Terapeutik . ............ ....... .... ...... ............... . ............ ...... ........ ...... ... .............. 56

2. Distribusi Penyebaran Butir Pemyataan Angket Sikap Perawat ........... 57

3. Distribusi Penyebaran Butir Pemyataan Angket Motivasi Untuk Sembuh 58

4. Distribusi Penyebaran Butir Pemyataan Angket Komunikasi Terapeutik

Setelah Uji Coba ... ............. ............. .................. ............. ... ....... .... ........... 68

5. Distribusi Penyebaran Butir Pemyataan Sikap Perawat Setelah Uji Coba 69

6. Distribusi Penyebaran Butir Pernyataan Motivasi Untuk Sembuh Setelah

Uji Coba............. ................. ................... ............................... ................. 70

7. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran ....... .. ......... .. .. .. 73

8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linieritas Bubungan .. .. .......... ... ... ... 74

9. Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Regresi ..... .. .. ............... .......... . 75

10. Rangkuman Hasil Perhitungan Perbandingan Bobot Variabel Bebas . ... 75

11. Kurva Komunikasi Terapeutik ............. ... ... ............ ............................... 77

1 2. Kurva Sikap Perawat ..... ......... .................... ..... ....... ... ...... ..................... . 78

13. Kurva.Motivasi Untuk Sembuh ... .............. ....... ....... ... .. ........................ . 79

Vll

Uji Coba ... ............. ............. .................. ............. ... ....... .... .......

Distribusi Penyebaran Butir Pemyataan Sikap Perawat Setelah Uji Coba

Distribusi Penyebaran Butir Pernyataan Motivasi Untuk Sembuh Setelah

Coba............. ................. ................... ............................... ..............

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran ....... .. ......... .. ..

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linieritas Bubungan .. .. .......... ... ...

Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Regresi ..... .. .. ............... ........

Rangkuman Hasil Perhitungan Perbandingan Bobot Variabel Bebas

Komunikasi Terapeutik ............. ... ... ............ ...............................

Sikap Perawat ..... ......... .................... ..... ....... ... ...... .....................

Motivasi Untuk Sembuh ... .............. ....... ....... ... .. .....................

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 12: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

B A B I

P E N D A H UL U A N

A . Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan

sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

manusia selalu berkomunikasi dengan sesamanya. Terjadi komunikasi adalah

konsekuensi hubungan social (social relation). Hubungan sosial ini akan

menciptakan interaksi sosial (sosial interaction) antar individu yang satu dengan

yang lainnya dalam proses mendapatkan informasi (Efendy, 2004 : 3). Oleh

karena itu manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lain melaui saluran

komunikasi baik secara verbal, maupun non verbal.

Menurut Mulyana (2002:24) bahwa komunikasi

adalah suatu proses dimana informasi seseorang (komunikator) menyampaikan

perangsang-perangsang melalui lambang-lambang dalam bentuk kata-kata untuk

mengubah tingkah laku orang lain. Untuk itu hams ada kesepahaman dalam

menyampaikan informasi sehingga tercapai komunikasi yang efektif. Kegiatan

komunikasi ini dilakukan juga antara perawat dengan pasien atau disebut juga

komunikasi terapeutik (Wijaya, 1996:34). Komunikasi terapeutik yang dilakukan

bersifat langsung, si perawat tanggap terhadap pasien saat itu, demikian juga

pasien mengetahui perhatian dari perawat.

Dalam prosesnya, perawat berkomunikasi untuk dapat menolong

meringankan beban permasalahan (penyakit) yang diderita pasien, dimana

penyakit yang diderita tidak hanya secara fisik tetapi psikis juga. terutama

l

hubungan social (social relation). Hubungan sosial ini

interaksi sosial (sosial interaction) antar individu yang satu dengan

dalam proses mendapatkan informasi (Efendy, 2004 : 3).

manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lain melaui saluran

secara verbal, maupun non verbal.

Mulyana (2002:24) bahwa komunikasi

proses dimana informasi seseorang (komunikator) menyampaikan

perangsang-perangsang melalui lambang-lambang dalam bentuk kata-kata

tingkah laku orang lain. Untuk itu hams ada kesepahaman dalam

informasi sehingga tercapai komunikasi yang efektif. Kegiatan

dilakukan juga antara perawat dengan pasien atau disebut

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 13: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

2

mengalami gangguan emosi seperti mudah tersinggung. Penyebabnya bisa

dikarenakan oleh proses adaptasi dengan lingkunf,annya yang baru, misalnya saja

lingkungan rumah sakit yang serba putih serta seragam para perawat dan dokter

yang berwarana putih, alat - alat keperawatan seperti injeksi (suntik), selang

infus, gunting dan sebagainya. Semua komponen yang ada di rumah sakit tersebut

menyebabkan dalam dirinya timbul perasaan cemas, takut dan sedih , apalagi

penyakit yang dideritanya divonis tidak bisa disembuhkan lagi. Disinilah

pentingnya komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien.

Sunaryo (2004: 122).

Komunikasi yang baik dari perawat, dapat mempengaruhi motivasi untuk

sembuh pada pasien. Oleh karenanya , perlu ditekankan bahwa kesan lahiriah

perawat, harus mampu berbicara secara komunikatif. Misalnya mulai dari

senyum yang tulus, kerapian berbusana, sikap yang familiar, dan cara berbicara,

(komunikasi) sesuai dengan keadaan pasien sehingga memberi kesan low profile

atau bertempramen bijak yang mencirikan seorang perawat yang berkepribadian

(Kariyoso, 1994 : 21).

Rumah sakit merupakan subsistem pelayanan kesehatan, juga sebagai

industri jasa yang berfungsi untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer yaitu

kesehatan. Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan

no.43/Menkes/SK/Vl/1993 tentang berlakunya Standart Pelayanan, dengan

semakin disadari pentingnya untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan. Dalam

rangka meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit diperlukan komponen para

medis dalam hat ini perawat dan jajarannya yang memiliki sikap yang positif,

dideritanya divonis tidak bisa disembuhkan lagi. Disinilah

komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien.

(2004: 122).

Komunikasi yang baik dari perawat, dapat mempengaruhi motivasi

pasien. Oleh karenanya , perlu ditekankan bahwa kesan lahiriah

mampu berbicara secara komunikatif. Misalnya mulai

tulus, kerapian berbusana, sikap yang familiar, dan cara berbicara,

sesuai dengan keadaan pasien sehingga memberi kesan low profile

bertempramen bijak yang mencirikan seorang perawat yang berkepribadian

: 21).

sakit merupakan subsistem pelayanan kesehatan, juga sebagai

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 14: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

DAFT AR PUSTAKA

Abraham, C. 1997. Psikologi Sosial untuk Perawat. Jakarta: Kedokteran EGC.

Ahmadi, A. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Aisyah. 2004 . Hubungan Sikap Perawat Dengan Tingkat Kecemasan dan Motivasi Untuk Sembuh di RSU Pirngadi Medan . Skripsi, Fakultas Keperawatan USU (Tidak dipublikasikan).

Arikunto, S. 2006. Prosedur Peneltian. Jakarta : rineka Cipta.

Arwani. 2002. Komunikasi dalam Keperawatan, Jakarta : Kedokteran EGC.

Atkinson, R. 1999. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Azwar, S. 1995. Sikap Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Breakwell, C.M., Hammond, S., & Fife-Schaw, C.1995. Research Methods in Psychology. London: sage Publication, Inc.

Derang. 2007. Pengaruh Sikap Perawat Dalam Memotivasi Dan mengubah Perilaku Pasien untuk Sembuh. Skripsi, Fakultas Keperawatan USU (Tidak dipublikasikan).

Efendy, 0. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Eka, S. 2008. Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Motivasi Sembuh Pada pasien di RSU dr. Mardjono Ponorgo. Skripsi. Fakultas Keperawatan UGM (tidak dipublikasikan).

Gerungan. 1996. Psikologi Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Hadi, S. 2000. Statik Ji/id 2, Yogyakarta : Andi Offset.

Herzberg.1969. The Motivation to Work, New York: John Wisley & Sons.

Hidayat, A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Ismani.200 I. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika.

2006. Prosedur Peneltian. Jakarta : rineka Cipta.

Komunikasi dalam Keperawatan, Jakarta : Kedokteran EGC.

1999. Pengantar Pengantar Peng Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Sikap Sikap Sika Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka PelajaPelajaPela r.

C.M., Hammond, S., & Fife-Schaw, C.1995. Research Methods Psychology. London: sage Publication, Inc.

Pengaruh Sikap Perawat Dalam Memotivasi Dan mengubah Pasien untuk Sembuh. Skripsi, Skripsi, Skri Fakultas Keperawatan

dipublikasikan).

2008. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Remaja Rema Rosdakarya.

Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Sembuh Pada pasien di RSU dr. Mardjono Mardjono Mard Ponorgo. Skri

Keperawatan UGM (tidak dipublikasikan).

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 15: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

Uno, H. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Grafika Offset.

Uripni.2002. Komunikasi Kebidanan. Jakarta :EGC

Usman, E. 1985. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.

Widayatun, R. 1999. I/mu Perilaku Untuk Perawat. Jakarta : Interpratama.

Wijaya.1996. Komunikasi Terapeutik. Akademi Kesehatan Gizi: Depkes RI

Yudith,A. 1996. Komunikasi Untuk Kesehatan & Perubahan Perilaku. Yogyakarta: UGM Press.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 16: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

ANGKETl

Petunjuk Pengisian :

1. Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua

jawaban adalah benar, bila sesuai dengan keadaan diri sendiri.

2. Pilihlah salah satu jawaban untuk menyatakan sejauhmana Anda menyetujui atau

tidak menyetujui setiap pemyataan didalam angket dengan cara memberi tanda

silang (X) pada altematif jawaban yang tersedia.

SS : Untuk menyatakan Sangat Sering

SR : Untuk menyatakan Sering

JR : Untuk menyatakan Jarang

TP : Untuk menyatakan Tidak Pernah

3. Pilihlah altematif jawaban sesuai dengan keadaao/kenyataan diri aoda saat

ini, bukan dengan apa yang seharusnya.

4. Bila anda keliru memilih jawaban, maka lingkarilah jawaban yang keliru

kemudian berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan

kenyataan diri Anda.

5. Jawabao Anda merupakan rahasia pribadi Anda, dengan ini saya menjamin

kerahasiaan tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka anda boleh

menuliskan nama samaran pada data pribadi yang tersedia.

6. Diharapkan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Kesungguhan dan

kejujuran Anda sangat menentukan kualitas hasil peenlitian ini. Atas kerjasama

dan keterlibatannya saya ucapkan. Terima Kasih yang sebesar-besarnya.

: Untuk menyatakan Sangat Sering

: Untuk menyatakan Sering

: Untuk menyatakan Jarang

: Untuk menyatakan Tidak Pernah

altematif jawaban sesuai dengan keadaao/kenyataan diri

dengan apa yang seharusnya.

keliru memilih jawaban, maka lingkarilah jawaban

berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai

diri Anda.

Anda merupakan rahasia pribadi Anda, dengan ini saya

tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka

nama samaran pada data pribadi yang tersedia.

Diharapkan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Kesungguhan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 17: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

ANGKET2

Petunjuk Pengisian :

1. Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua

jawaban adalah benar, bila sesuai dengan keadaan diri sendiri.

2. Pilihlah salah satu jawaban untuk menyatakan sejauhmana Anda menyetujui

atau tidak menyetujui setiap pemyataan didalam angket dengan cara memberi

tanda silang (X) pada altematif jawaban yang tersedia.

SS : Untuk menyatakan Sangat Sering

SR : Untuk menyatakan Sering

JR : Untuk menyatakan Jarang

TP : Untuk menyatakan Tidak Pernah

3. Pilihlah altematif jawaban sesuai dengan keadaan/kenyataan diri anda saat

ini, bukan dengan apa yang seharusnya.

4. Bila anda keliru mernilih jawaban, maka lingkarilah jawaban yang keliru

kemudian berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan

kenyataan diri Anda.

5. Jawaban Anda merupakan rahasia pribadi Anda, dengan ini saya menjamin

kerahasiaan tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka anda boleh

menuliskan nama samaran pada data pribadi yang tersedia.

6. Diharapkan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Kesungguhan dan

kejujuran Anda sangat menentukan kualitas basil peenlitian ini. Atas kerjasama

dan keterlibatannya saya ucapkan. Terima Kasih yang sebesar-besarnya.

(X) pada altematif jawaban yang tersedia.

: Untuk menyatakan Sangat Sering

: Untuk menyatakan Sering

: Untuk menyatakan Jarang

: Untuk menyatakan Tidak Pernah

altematif jawaban sesuai dengan keadaan/kenyataan diri

dengan apa yang seharusnya.

keliru mernilih jawaban, maka lingkarilah jawaban yang

berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan

diri Anda.

Anda merupakan rahasia pribadi Anda, dengan ini saya

tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka

nama samaran pada data pribadi yang tersedia.

tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Kesungguhan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 18: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

ANGKET3

Petunjuk Pengisian :

1. Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua

jawaban adalah benar, bila sesuai dengan keadaan diri sendiri.

2. Pilihlah salah satu jawaban untuk menyatakan sejauhmana Anda menyetujui atau

tidak menyetujui setiap pemyataan didalam angket dengan cara memberi tanda

silang (X) pada altematif jawaban yang tersedia.

SS : Untuk menyatakan Sangat Sering

SR : Untuk menyatakan Sering

JR : Untuk menyatakan Jarang

TP : Untuk menyatakan Tidak Pernah

3. Pilihlah altematif jawaban sesuai dengan keadaan/kenyataan diri anda saat

ini, bukan dengan apa yang seharusnya.

4. Bila anda keliru memilih jawaban, maka lingkarilah jawaban yang keliru

kemudian berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan

kenyataan diri Anda.

5. Jawaban Anda merupakan rahasia pribadi Anda, dengan ini saya menjamin

kerahasiaan tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka anda boleh

menuliskan nama samaran pada data pribadi yang tersedia.

6. Diharapkan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Kesungguhan dan

kejujuran Anda sangat menentukan kualitas hasil peenlitian ini. Atas kerjasama

dan keterlibatannya saya ucapkan. Terima Kasih yang sebesar-besarnya.

: Untuk menyatakan Sangat Sering

: Untuk menyatakan Sering

: Untuk menyatakan Jarang

: Untuk menyatakan Tidak Pernah

altematif jawaban sesuai dengan keadaan/kenyataan diri

dengan apa yang seharusnya.

keliru memilih jawaban, maka lingkarilah jawaban yang

berikan tanda silang pada jawaban yang Anda anggap sesuai

Anda.

Anda merupakan rahasia pribadi Anda, dengan ini saya

kerahasiaan tersebut. Agar leluasa memberikan tanggapan maka anda

nama samaran pada data pribadi yang tersedia.

tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan. Kesungguhan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 19: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

Nam a

Jenis Kelamin : Lc:ki- laki/Perempuan

Umur : ......... Tahun

Pendidikan Terakhir

Lama Opname : ......... Hari

No PERNYATAAN PILIHAN

1. Sebelum berkenalan perawat di ruang inap SS SR JR TP

memperh;itikan keadaan pasien terlebih dahulu

2. Perawat minta izin terlebih dahulu apakah pasien siap SS SR JR TP

diajak untuk berbicara

3. Perawat menanyakan perasaan dan keadaan pasien SS SR JR TP

4. Perawat terlebih dahulu melihat status penyakit SS SR JR TP

sebelum berkenalan

5. Perawat mengarahkan pasien dalam tindak SS SR JR TP

keperawatan

6. Tanpa melihat rekam medis (status penyakit) perawat SS SR JR TP

langsung berkenalan dengan pasien.

7. Perawat tidak pernah memperkenalkan diri SS SR JR TP

8. Setiap pergantian shift (tugas) perawat tidak memberi SS SR JR TP

salam kepada pasien

9. Perawat memperagakan cara mengatasi masalah yang SS SR JR TP

berhubungan dengan penyakit pasien

10. Saya tidak tahu nama perawat yang merawat saya SS SR JR TP

11. Perawat tidak pernah memberi informasi yang jelas SS SR JR TP

tentang tujuan tindakan keperawatan yang akan

dilakukan

12. Setiap pergantian shift (tugas) perawat menanyakan SS SR JR TP

perkembangan keadaan pasien

13. Perawat tidak menanyakan kepada pasien apakah SS SR JR TP

pembicaraan selama ini bermanfaat bagi pasien

14. Perawat berjanji untuk membantu pasien selama SS SR JR TP

dalam perawatan

minta izin terlebih dahulu apakah pasien siap SS SR JR

untuk berbicara

menanyakan perasaan dan keadaan pasien SS SR JR

terlebih dahulu melihat status penyakit SS SR JR

berkenalan

Perawat mengarahkan pasien dalam tindak SS SR JR

keperawatan

melihat rekam medis (status penyakit) perawat SS SR JR

berkenalan dengan pasien.

tidak pernah memperkenalkan diri SS SR JR

pergantian shift (tugas) perawat tidak memberi SS SR JR

kepada pasien

memperagakan cara mengatasi masalah yang SS SR JR

berhubungan dengan penyakit pasien

tahu nama perawat yang merawat saya SS SR JR

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 20: HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN SIKAP PERA …

15. Perawat tidak pernah menanyakan perasaan dan SS SR JR TP

keadaan pasien

16. Perawat tidak mengingatkan pasien tentang waktu SS SR JR TP

dan tempat kontrol kembali setelah pulang dari

rumah sakit

17. Perawat menanyakan kepada pasien bagaimana SS SR .lR TP

perasaan ketika akan meninggalkan rumah sakit

18. Perawat langsung melakukan tindak keperawatan SS SR JR TP

tanpa pemberitahuan terlebih daht.1fu

19. Perawat memberi informasi singkat dan jelas tentang SS SR JR TP

tujuan tindak keperawatan yang akan dilakukan

20. Perawat tidak membuat kesepakatan kepada pasien SS SR JR TP

kembali ke ruangan untuk kontrol berikutnya.

21. Perawat tidak pernah mengontrol pasien keruangan SS SR JR TP

kalau tidak dipanggil

22. Perawat tidak pernah mempergakan cara mengatasi SS SR JR TP

masalah yang berhubungan dengan penyakit pasien

23. Perawat memberitahu tentang gejala dan tanda yang SS SR JR TP

perlu diperhatikan untuk menjaga agar penyakit tidak

kambuh

24. Setiap pergantian shift (tugas) perawat memberi SS SR JR TP

salam -

25 Perawat memberi salam setiap ada pasien yang SS SR JR TP

pulang

keperawatan yang akan

tidak membuat kesepakatan kepada pasien SS SR JR

ruangan untuk kontrol berikutnya.

tidak pernah mengontrol pasien keruangan SS SR JR

dipanggil

tidak pernah mempergakan cara mengatasi SS SR JR

yang berhubungan dengan penyakit pasien

memberitahu tentang gejala dan tanda yang SS SR JR

diperhatikan untuk menjaga agar penyakit tidak

pergantian shift (tugas) perawat memberi SS SR JR -

Perawat memberi salam setiap ada pasien yang SS SR JR

UNIVERSITAS MEDAN AREA