Upload
irtup-desti-juwitaa
View
244
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Modul Terapeutik
Citation preview
TUTORIAL MODUL 1 TATALAKSANA HIPERTENSI PADA
PPOKKELOMPOK 5
TUTOR : dr. Yusnam Syarief, PAKKetua : Putri Noviarin Irhamna 2013730166
Sekretaris : Nurhayana 2013730163
Anggota : Ayu Devita Ashari 2013730128
Bayu Setyo Nugroho 2013730130
Deni Nelissa 2013730133
Megi Annisa 2013730152
Putri Desti Juita S 2013730164
Rezka Fadillah Yefri 2013730170
Rifky Fadila Naratama 2013730171
Sandra Natasha M 2013730175
Shila Rubianti P 2013730179
Skenario 1
Seorang laki-laki berusia 68 tahun, pekerjaan supir, datang dalam follow-up setelah eksaserbasi akut PPOK (penyakit paru obsruksi kronik). Pasien mengalami beberapa eksaserbasi PPOK beberapa tahun yang lalu. Pernafasan pasien membaik setelah terapi inhalasi albuterol, Anda memutuskan bahwa sekarang waktunya untuk fokus pada tatalaksana hipertensi. Saat ini pasien tidak mengkonsumsi obat antihipertensi. Pasien menolak obat diuretik dikarenakan mengganggu pekerjaannya, dan berhenti mengkonsumsi lisinopril setelah dua tahun berturut-turut karena timbul batuk kering.
Tentukan terapi inisial dan kunjungan berikutnya untuk pasien
MIND MAP
Laki-laki 68 tahun
Eksaserbasi akut PPOK
-Alur diagnosis
-Anamnesis
-Pemeriksaan fisik
-Pemeriksaan penunjang
Terapi non farmakologi
Terapi farmakologi
Evaluasi Hasil dan Monitoring
DATA DATA TAMBAHANTAMBAHAN
Pasien diberikan terapi initial dengan amlodipin 5 mg tiap hari dan dijadwalkan untuk pe
ngunjungan berikutnya 3 bulan kemudian saat kunjungan tekanan darah tetap tinggi. Dan amlodi
pin dinaikkan menjadi 10 mg/hari. Pada kunjungan berikutnya TD tetap 155/90 mmHg. RPD : h
ipertensi 3 tahun yang lalu
TD 157/94 mmHg
DJ 74 x/menit
Suara nafas menurun
JVP tidak terdapat bendungan
Jantung : Bunyi Gallop (-)
Edema ekstremitas (-)
Spirometri : FEV1 50% dari nilai prediksi.
Darah perifer lengkap, profil lipid dan fungsi hati dalam batas normal.
PERTANYAAN1.Bagaimana patofisiologi eksaserbasi PPOK !2.Bagaimana patofisiologi hipertensi dan jelaskan hubungan dengan eksaserbasi PPOK !3.Jelaskan alur diagnosis pada skenario !4.Jelaskan hasil interpretasi pemeriksaan penunjang !5.Jelaskan terapi non farmakologi pada pasien dengan penyakit eksaserbasi PPOK dan hipertensi!6.Sebut dan jelaskan golongan obat antihipertensi !7.Jelaskan mekanisme kerja lisinopril dan mengapa dapat menimbulkan batuk kering !8. Jelaskan mekanisme albuterol !9.Jelaskan macam-macam golongan obat PPOK (bronkodilator) !10.Jelaskan tatalaksana pada pasien hipertensi !11.Jelaskan monitoring dan evaluasi penggunaan obat antihpertensi !
PATOFISIOLOGI EKSASERBASI PPOKPATOFISIOLOGI EKSASERBASI PPOK
Eksaserbasi PPOK
Penyebab paling sering: infeksi saluran nafas (virus
atau bakteri)
mekanisme berbeda yang dapat terjadi secara
bersamaan pada pasien yang sama
50% pasien memiliki bakteri pada saluran nafas
bagian bawah selama eksaserbasi dari PPOK
Kondisi yang mirip dan/atau memperburuk
eksaserbasi
Pasien PPOK dikatakan mengalami eksaserbasi akut bila kondisi pasien mengalami perburukan yang bersifat akut dari kondisi yang sebelumnya stabil dan dengan variasi gejala harian normal sehingga pasien memerlukan perubahan pengobatan yang biasa digunakan. Eksaserbasi ini biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri atau virus), bronkospasme, polusi udara atau obat golongan sedatif. Sekitar sepertiga penyebab eksaserbasi ini tidak diketahui.
Gejala eksaserbasi akut dapat ditandai dengan:
sesak nafas yang semakin bertambahbatuk produktif dengan perubahan volume atau purulensi sputum
Juga memberikan gejala yang tidak khas seperti:malaise fatigue dan gangguan susah tidur
PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI HIPERTENSI DAN HIPERTENSI DAN
HUBUNGAN DENGAN HUBUNGAN DENGAN EKSASERBASI PPOKEKSASERBASI PPOK
ALUR DIAGNOSIS PADA ALUR DIAGNOSIS PADA SKENARIOSKENARIO
HipertensiHipertensiKlasifikasi Sistoli
k Diastolik
Optimal < 120 dan < 80Normal 120 – 129 dan/ atau 80 – 84Normal tinggi
130 – 139 dan/ atau 84 – 89
Hipertensi derajat 1
140 – 159 dan/ atau 90 – 99
Hipertensi derajat 2
160 – 179 dan/ atau 100 - 109
Hipertensi derajat 3
≥ 180 dan/ atau ≥ 110
Hipertensi sistolikTerisolasi
≥ 140
dan
< 90
• Lama dan klasifikasi• Faktor Risiko• Gejala yang
menyertai• Obat yang sudah
digunakan
• Tekanan darah minimal 2 kali selang dua menit
• Jantung• TB, BB
• Darah• Biokimia• EKG• Foto Thoraks
Hipertensi
Pasien datang dengan Pasien datang dengan keluhan:keluhan:Follow-up Eksaserbasi akut PPOK
•Riwayat Penyakit : mengalami beberapa eksaserbasi akut PPOK tahun lalu
•Riwayat Pengobatan : Inhalasi albuterol
•Berhenti konsumsi lisinopril setelah 2 tahun berturut-turut batuk kering
HASIL INTERPRETASI HASIL INTERPRETASI PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PENUNJANGPENUNJANG
Tekanan darahTekanan darah
Denyut Jantung N: 60 – 100 x/menit
Suara Nafas Menurun Obstruksi katup pengatur bronkiolus
FEV1 atau VEP 1 50% Kelainan obstruksi yang sedang
TERAPI NON TERAPI NON FARMAKOLOGI PADA FARMAKOLOGI PADA
PASIEN DENGAN PASIEN DENGAN PENYAKIT EKSASERBASI PENYAKIT EKSASERBASI PPOK DAN HIPERTENSIPPOK DAN HIPERTENSI
Terapi non farmakologi pada Terapi non farmakologi pada PPOK :PPOK :
Terapi non-farmakologi pada Terapi non-farmakologi pada
hipertensihipertensiPerubahan pola hidup REKOMENDASI
Penurunan BB BMI 18,5-24,9
DASH eating plan:1. Makan makanan kaya Kalium dan Kalsium
Buah-buahanSayuranProduk susu rendah lemak Makanan rendah lemak total & lemak jenuh
2. Pembatasan Na dalam diet
< 2,4 gr Na atau 6 gr Na Cl ( < 1 sdt)
3. Aktivitas Fisik
Bersifat aerobik sec. teratur (5 x @ 30menit) / minggu
DASH = Dietary Approaches to Stop Hypertension
GOLONGAN OBAT GOLONGAN OBAT ANTIHIPERTENSIANTIHIPERTENSI
MEKANISME KERJA OBAT MEKANISME KERJA OBAT LISINOPRIL DENGAN BATUK LISINOPRIL DENGAN BATUK KERING KERING
Mekanisme lisinopril dengan batuk Mekanisme lisinopril dengan batuk kering kering
Mekanisme kerja Mekanisme kerja
Batuk kering adalah efek samping yang paling sering terjadi insidens 5-20%, lebih sering pada wanita dan lebih sering terjadi pada malam hari. Dapat terjadi segera atau setelah beberapa pengobatan. Diduga efek samping ini ada kaitannya dengan peningkatan kadar bradikinin dan substansi P, dan atau protaglandin
MEKANISME MEKANISME ALBUTEROLALBUTEROL
Mekanisme kerja albuterolMekanisme kerja albuterol
MACAM-MACAM MACAM-MACAM GOLONGAN OBAT PPOKGOLONGAN OBAT PPOK
TATALAKSANA PADA TATALAKSANA PADA PASIEN HIPERTENSIPASIEN HIPERTENSI
MONITORING DAN MONITORING DAN EVALUASI EVALUASI
PENGGUNAAN OBAT PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSIANTIHIPERTENSI
MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA Djojodibroto,Sp.P,FCCP, DR.R. Darmanto. 2009. Respirologi. Jakarta:
Buku Kedokteran James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Himmelfarb CD,
Handler J, dkk, 2014, 2014 evidence based guideline for the management of high blodd pressure in adults: report from the panel member appointed to the eight joint national committee (JNC 8),JAMA, 311 (5): 507-520)
Katzung, Bertram G. 2007. Farmakologi Dasar & Klinik Ed 10.
Jakarta : EGC Patofisiolgi Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson Volume 2 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis
Penyakit Paru Obstruktif Kronik & Penatalaksanaan di Indonesia http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular