100
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR DI KOTA MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Psikologi Perkembangan Oleh : Dini Ghaisani NIM. 125120301111002 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI

DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR DI

KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Psikologi

Perkembangan

Oleh :

Dini Ghaisani

NIM. 125120301111002

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

ii

Page 3: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

iii

Page 4: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

iv

Page 5: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

kemurahan dan kasih sayangnya, maka penulis dapat menyelesaikan penelitian

skripsi yang berjudul Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Efikasi Diri

Mencapai Keberhasilan Usaha Pada Mompreneur di Kota Malang dengan baik,

yang merupakan tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar sarjana (S-1).

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan doa dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah Subhanahu wa ta ala, atas limpahan karunia dan hidayah-Nya yang

tak terbatas.

2. Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, sebagai suri tauladan dalam

mengarungi kehidupan.

3. Bapak Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

4. Ibu Cleoputri Al Yusainy, Ph.D. selaku Ketua Jurusan Psikologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

5. Ibu Nur Hasanah, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing atas waktu, ilmu

dan saran yang telah diberikan serta membimbing dengan sabar selama

proses penyusunan skripsi.

6. Bapak Ilhamuddin, S.Psi., M.A & Ibu Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si

selaku dosen penguji atas waktu dan saran yang diberikan.

Page 6: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

vi

7. Kedua orang tua saya, Bapak Amin Zainullah dan Ibu Elly Nurhayati,

serta saudara saya Khansa, Hani, Dina, dan Safira yang telah memberikan

doa serta dukungan kepada penulis.

8. Restu Ageng Panggalih, yang selalu memberikan dukungan dalam proses

pengerjaan skripsi ini dari awal hingga selesai.

9. Mira Putri Darmayanti, sahabat seperjuangan yang selalu setia di semua

kondisi baik suka maupun duka.

10. Friska, Ni Luh, Swesti, Dewi, Diaz, Farhan, Bobby, Eddo, serta Aden,

terimakasih untuk dukungan dan persahabatan kita sampai hari ini.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan Psikologi dan FISIP Universitas

Brawijaya khususnya angkatan 2012, terimakasih bantuannya dan semoga

kalian bahagia selalu.

12. Serta seluruh pihak yang sudah membantu kelancaran penulisan skripsi

penulis hingga selesai.

Sekian pengantar dari penulis dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan

penulisan nama, gelar, maupun penulisan lainnya.

Malang, Juli 2017

Dini Ghaisani

Page 7: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

vii

ABSTRAK

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Efikasi Diri Mencapai

Keberhasilan Usaha Pada Mompreneur di Kota Malang

Dini Ghaisani

[email protected]

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial

keluarga dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur di

kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan

pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian adalah mompreneur di kota

Malang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.

Sampel populasi dalam penelitian ini sebanyak 100 mompreneur. Data diperoleh

melalui dua alat ukur yang dibuat oleh peneliti, yakni skala dukungan sosial

keluarga yang menggunakan teori Sarafino & Smith (2011) dengan jumlah 41

aitem (r=0,952) dan skala efikasi diri yang menggunakan teori Bandura (1977)

dengan jumlah 42 aitem (r=0,954). Analisis data menggunakan program SPSS

16.0 for Windows. Uji Normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan data berdistribusi normal (p>0,05). Hasil uji linearitas

menggunakan Test for Linearity yaitu p=0,276 , menunjukkan hubungan kedua

variabel adalah linear (p>0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha. Hal ini ditunjukan dengan hasil uji hipotesis menggunakan

Product Moment Pearson dengan nilai korelasi sebesar 0,706 dan p=0,000

(p<0,05).

Kata kunci : dukungan sosial keluarga, efikasi diri mencapai keberhasilan

usaha

Page 8: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

viii

ABSTRACT

Correlation Between Family Social Support and Self-efficacy in Achieving

Business Success of Mompreneur in Malang

Dini Ghaisani

[email protected]

Department of Psychology, Social and Political Science Faculty, University of

Brawijaya

This study was aimed to know the correlation between family social support and

self-efficacy in achieving business success of mompreneur in Malang. This

research is quantitative approach to the type of correlational research. Population

in this study were mompreneurs in Malang. The sampling technique was

accidental sampling. The total subjects were 100 mompreneurs. The data

collectioning used two scale that was arranged by researcher, that was scale of

family social support that used the theory of Sarafino & Smith (2011) with 41

aitems (r=0,952) and scale of self-efficacy in achieving business success that used

the theory of Bandura (1977) with 42 aitems (r=0,954). The data analyzed with

the program of SPSS 16.0 for Windows. Normality test that used Kolmogorov-

Smirnov showed the distribution of data was normal (p>0,05). The result of

linearity test that used Test for Linearity was p=0,276, showed that the

relationship between both of variabel was linear (p>0,05). The result of this study

showed positive relationship between family social support and self-efficacy in

achieving business success of mompreneur in Malang with correlation value of

0.706 and p = 0.000 (p <0.05).

Keywords : family social support, self-efficacy in achieving business success

Page 9: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

ix

DAFTAR ISI

BAB Halaman

Lembar Persetujuan Skripsi.....................................................................................ii

Lembar Pengesahan................................................................................................iii

Pernyataan Orisinalitas Skripsi...............................................................................iv

Kata Pengantar.........................................................................................................v

Abstrak...................................................................................................................vii

Daftar Isi.................................................................................................................ix

Daftar Tabel...........................................................................................................xii

Daftar Gambar.......................................................................................................xiv

Daftar Lampiran.....................................................................................................xv

I. PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah.....................................................................................8

1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................................8

1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................................8

1.5. Penelitian Terdahulu....................................................................................9

II. KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................15

2.1 Dukungan Sosial Keluarga.........................................................................15

2.1.1 Definisi Dukungan Sosial.............................................................15

2.1.2 Bentuk Dukungan Sosial................................................................16

2.1.3 Dimensi Dukungan Sosial Keluarga……………………………..16

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial....................18

Page 10: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

x

2.2 Efikasi Diri……………………………….................................................19

2.2.1 Pengertian Efikasi Diri...................................................................19

2.2.2 Dimensi Efikasi Diri......................................................................20

2.2.3 Hal-hal yang mempengaruhi efikasi diri........................................22

2.3 Keberhasilan Usaha....................................................................................23

2.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha......................................................23

2.3.2 Efikasi diri mencapai Keberhasilan Usaha....................................25

2.3.3 Faktor Penentu Keberhasilan Usaha..............................................25

2.4 Mompreneur...............................................................................................26

2.5 Hubungan Dukungan Sosial Dengan Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan

Usaha Pada Mompreneur di Kota Malang ................................................28

2.6 Kerangka Berpikir......................................................................................30

2.7 Hipotesis Penelitian....................................................................................31

III. METODE PENELITIAN.................................................................................32

A. Pendekatan Penelitian................................................................................32

B. Identifikasi Variabel Penelitian..................................................................32

C. Definisi Operasional...................................................................................32

D. Populasi dan Sampel..................................................................................33

E. Teknik Pengambilan Sampel......................................................................34

F. Tahapan Penelitian.....................................................................................35

1. Persiapan penelitian...................................................................................35

2. Pelaksanaan Penelitian...............................................................................36

G. Instrumen Penelitian...................................................................................37

H. Pengujian Alat Ukur...................................................................................41

Page 11: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

xi

1. Daya Diskriminasi Item.................................................................41

2. Validitas Alat Ukur........................................................................44

3. Reliabilitas Alat Ukur....................................................................45

I. Analisis Data ............................................................................................46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................49

A. Hasil Penelitian..........................................................................................49

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian....................................................49

2. Analisis Deskriptif...............................................................................51

3. Hasil Uji Asumsi Dasar.......................................................................66

4. Hasil Uji Hipotesis...............................................................................70

B. Pembahasan................................................................................................71

C. Keterbatasan Penelitian..............................................................................78

V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................80

A. Kesimpulan................................................................................................80

B. Saran...........................................................................................................81

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................82

LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Skor Alternatif Pilihan pada Skala...........................................................38

Tabel 2. Blueprint Skala Dukungan Sosial Keluarga.............................................39

Tabel 3. Blueprint Skala Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha...................40

Tabel 4. Blueprint Skala Dukungan Sosial Keluarga Setelah Analisis..................41

Tabel 5. Blueprint Skala Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha Setelah

Analisis...................................................................................................................43

Tabel 6. Hasil Validitas Tampang………………………………………………..44

Tabel 7. Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan..............................................48

Tabel 8. Deskripsi rentang usia subjek..................................................................49

Tabel 9. Deskripsi kecamatan tempat tinggal........................................................50

Tabel 10. Deskripsi durasi menjadi mompreneur..................................................50

Tabel 11. Ketentuan kategorisasi jenjang bagi subjek penelitian..........................52

Tabel 12. Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik variabel x......................52

Tabel 13. Kategorisasi Partisipan Pada Skala Dukungan Sosial Keluarga………53

Tabel 14. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

dukungan emosional/penghargaan………………………………………...……..54

Tabel 15. Kategorisasi Partisipan Pada dimensi dukungan

emosional/penghargaan…………………………………………………………..55

Tabel 16. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

dukungan instrumental…………………………………………………………...56

Tabel 17. Kategorisasi Partisipan Pada dimensi dukungan instrumental………..56

Tabel 18. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

dukungan informatif……………………………………………………………...57

Tabel 19. Kategorisasi Partisipan Pada dimensi dukungan informatif…………58

Page 13: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

xiii

Tabel 20. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

dukungan jaringan sosial…………………………………………………..……..59

Table 21. Kategorisasi Partisipan Pada dimensi dukungan jaringan social……...59

Tabel 22. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik variable

efikasi diri………………………………………………………………………...60

Table 23. Kategorisasi Partisipan Pada Variabel efikasi diri……………..……...61

Tabel 24. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

level………………………………………………………………………………62

Tabel 25. Kategorisasi Partisipan Pada dimensi level……………...……………62

Tabel 26. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

strength…………………………………………………………………………...63

Tabel 27. Kategorisasi Partisipan Pada dimensi strength………………………..64

Tabel 28. Perbandingan Perbandingan skor hipotetik dan skor empirik dimensi

generality…………………………………………………………………………65

Tabel 29 Kategorisasi Partisipan Pada dimensi

generality…………………….........................................................................…...65

Tabel 30. Hasil uji normalitas................................................................................66

Tabel 31. Hasil uji linearitas..................................................................................68

Tabel 32. Hasil uji hipotesis...................................................................................70

Page 14: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir................................................................................30

Gambar 2. Histogram Normalitas Data..................................................................67

Gambar 3. P-Plot Normalitas Data.........................................................................68

Gambar 4. Scatterplot hubungan variabel..............................................................69

Page 15: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Uji Coba Skala........................................................................87

Lampiran 2. Aitem Lolos dan Gugur.....................................................................95

Lampiran 3. Hasil Uji Asumsi.............................................................................105

Analisis Deskriptif...............................................................................................105

A. Uji Normalitas....................................................................................106

B. Uji Linearitas......................................................................................107

Lampiran 4. Hasil Uji Hipotesis...........................................................................108

Lampiran 5. Deskripsi Subjek..............................................................................109

Page 16: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia saat ini, perkembangan wanita yang menjadi

wirausaha dalam beberapa waktu cukup meningkat. Tren wanita

pengusaha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menyaingi jumlah

pria pengusaha. Tren wanita pengusaha meningkat sebesar 2,05% dari

5,86% pada tahun 2009 menjadi 7,91% pada tahun 2012. Tren wanita

pengusaha 7,91% pada tahun 2012 berhasil melebihi tren pria pengusaha

7,80% sebesar 0,11% (Saputri & Himam, 2015). Menteri Ketenagakerjaan

mengatakan, sejauh ini jumlah wirausaha wanita di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Saat ini, jumlah wirausahawan wanita

di Indonesia adalah 14,3 juta orang. Jumlah ini meningkat sebesar 1,6 juta

dari jumlah sebelumnya yang hanya berjumlah 12,7 juta orang (Rahayu,

2017). Dari data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2015 tercatat, dari

sekitar 52 juta pelaku UKM yang ada di seluruh Indonesia, sebanyak 60

persen usaha dijalankan oleh wanita (Sudiaman, 2015).

Umumnya orang mengenal perempuan atau wanita pengusaha

adalah perempuan yang memiliki aktivitas ganda, sebagai pengusaha tetapi

juga sekaligus adalah ibu rumah tangga yang mengurus keluarga. Namun

demikian, saat ini banyak perempuan yang belum menikah, berusia muda

sudah mulai menekuni dunia usaha meskipun dalam taraf awal. Cakupan

Page 17: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

2

wanita pengusaha lebih umum, bahwa di dalamnya terdapat berbagai

tingkatan usia, pendidikan, suku, sektor usaha dan sebagainya (Diahsari,

dkk, 2015). Wanita yang sukses menjadi seorang wirausaha bisa berasal

dari berbagai latar belakang. Ada yang berpendidikan tinggi, memiliki

pekerjaan tetap, mempunyai karier yang bagus di kantor dan mempunyai

usaha sampingan di rumah. Ada juga yang hanya memiliki pendidikan

yang rendah, tapi berhasil membesarkan usaha. Bahkan banyak pula ibu

rumah tangga yang akhirnya sukses berbisnis (Setiawati & Paramitha,

2011). Di kota Malang sendiri, yang merupakan kota besar ke dua di Jawa

Timur, para pelaku UMKM pun tak jarang yang berasal dari kalangan ibu

rumah tangga (Udi, 2015).

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil cakupan yang lebih

spesifik dari wanita pengusaha, yaitu ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga

adalah suatu peran yang otomatis diterima seorang wanita di saat ia mulai

berkeluarga (Frieze dalam Ayu, 2012). Ibu rumah tangga yang berprofesi

menjadi wirausaha disebut juga mompreneur. Mompreneur adalah istilah

yang digunakan oleh Majalah Entrepeneur dari Amerika Serikat untuk

menggambarkan bisnis yang dijalankan oleh para ibu di negeri tersebut. Di

Indonesia pun, istilah ini telah populer di kalangan wirausaha. Hal yang

membedakan antara mompreneur dengan entrepeneur adalah bahwa

mompreneur merupakan bisnis yang dilakukan para ibu yang berkantor di

rumah (Krueger dalam Saningputra, dkk, 2016). Namun dalam konteks

penelitian ini, mompreneur yang dimaksud tidak hanya yang berkantor di

Page 18: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

3

rumah saja. Melihat perkembangan fenomena saat ini, mompreneur bisa

tetap mengembangkan aktivitas wirausahanya di sela-sela kesibukannya

mengasuh anak, merawat rumah, mengurus suami, dan juga memikirkan

pendidikan dan masa depan anak. Aktivitas wirausaha bisa dilakukan di

rumah maupun di luar rumah dengan tidak mengkesampingkan tanggung

jawab sebagai istri maupun ibu. Bahkan banyak mompreneur yang

menjalankan bisnis online, sehingga ia dapat mengerjakan aktivitas

bisnisnya di mana saja. Longenecker (dalam Zahreni & Malini, 2014)

mengatakan wirausahawan seperti orang yang bebas tanpa adanya ikatan

waktu tertentu yang harus ia pertanggungjawabkan.Wirausaha

menggunakan kebebasan tersebut untuk menyusun kehidupan dan perilaku

kerja pribadinya secara fleksibel. Sehingga ia dapat menggabungkan jam

kerja rumah tangga dengan tanggung jawab pekerjaan.

Ada berbagai macam motivasi yang melatarbelakangi seorang ibu

akhirnya terlibat menjadi pengusaha. Menurut Saningputra (2016) ada

yang motivasinya untuk menambah uang belanja, untuk membantu

pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, ada yang hanya sekedar mengisi

waktu luang, menyalurkan hobi, atau membunuh kebosanan. Bahkan ada

yang lebih dari itu, seorang ibu memutuskan untuk terjun ke dalam dunia

usaha karena dimotivasi keinginannya untuk berprestasi. Sedangkan

penelitian terdahulu tentang perempuan yang menjadi pengusaha di

beberapa negara berkembang di Asia (Tambunan dalam Diahsari, dkk,

2015), menemukan bahwa perempuan memilih menjadi pengusaha dapat

Page 19: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

4

dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan alasan utamanya. Wanita

memilih menjadi wirausaha karena ada kesempatan, misalnya meneruskan

hobi, mengikuti pasangan, memanfaatkan waktu. Alasan lainnya adalah

karena dipaksa, misalnya karena perlu uang, tertantang melakukan sesuatu,

menunjukkan pada orang lain kalau bisa melakukan sesuatu. Alasan

terakhir adalah karena sengaja memilih profesi wirausaha untuk kepuasan

diri, mandiri, sebagai contoh untuk anak-anak.

Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah bisnis

atau perusahaan dimana segala aktivitas yang ada didalamnya ditujukan

untuk mencapai suatu keberhasilan (Suryana dalam Soesatyo & Masykuri,

2014). Namun demikian keberhasilan ini tidak dapat digeneralisir untuk

semua orang, karena keberhasilan akan dipersepsikan atau dimaknai

berbeda pada tiap individu. Dalam penelitian ini, keberhasilan usaha

dicirikan dengan membesarnya skala usaha yang dimiliki dengan hasil

yang baik. Seorang mompreneur haruslah yakin bahwa setiap kegiatan

wirausaha yang ia jalani akan berfokus pada tujuan yang ia inginkan.

Dalam dunia wirausaha, seorang wirausaha yang berhasil harus

siap untuk mencari peluang, bersaing dan bahkan mampu memenangkan

persaingan tersebut. Adapaun tantangan lainnya selama berwirausaha

seperti permasalahan bisnis, kerja keras, waktu yang panjang, pendapatan

yang tidak pasti serta resiko yang sangat besar (Zahreni & Malini, 2014).

Seorang mompreneur tidak hanya menghadapi tantangan usaha dan

memikirkan bagaimana ia dapat mencapai keberhasilan usaha. Di sisi lain,

Page 20: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

5

ia harus memastikan bahwa peranan sebagai ibu rumah tangga harus tetap

ia jalani dengan baik.

Meski mompreneur dituntut untuk multi-tasking dalam

kehidupannya, bukan berarti ia tidak memerlukan orang lain untuk

membantu pekerjaannya. Seorang individu akan rentan putus asa apabila ia

menghadapi suatu beban yang berat maupun kegagalan dalam

berwirausaha. Belum lagi, seorang mompreneur memiliki tanggung jawab

terhadap peranannya dalam keluarga. Perlu adanya dukungan dari orang-

orang terdekat yaitu keluarga. Taylor (dalam Saputri & Indrawati, 2011)

menjelaskan, dukungan sosial akan lebih berarti bagi seseorang apabila

diberikan oleh orang-orang yang memiliki hubungan signifikan dengan

individu yang bersangkutan, dengan kata lain, dukungan tersebut diperoleh

dari orangtua, pasangan (suami atau istri). Menurut Werdayanti (dalam

Larasati, 2015) beberapa hal penyebab istri perlu dukungan, diantaranya

bahwa menerima dukungan adalah kebutuhan manusiawi. Rustiana (dalam

Laradsati, 2015) mengatakan dukungan yang berasal dari suami secara

langsung maupun tidak langsung berperan penting dalam memelihara

keadaan psikologis maupun fisiologis individu. Dukungan sosial keluarga

dapat mereduksi beban yang diterima individu. Keluarga adalah

penyangga yang dukungannya berfungsi sepanjang masa, meningkatkan

kapasitas serta potensi dari anggota keluarga.

Mencapai keberhasilan usaha bukan perkara mudah. Pentingnya

dukungan sosial keluarga bagi mompreneur, karena apabila mompreneur

Page 21: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

6

telah berusaha semaksimal mungkin mencapai keberhasilan usaha namun

tidak adanya dukungan dari keluarga, akan sangat mempengaruhi

bagaimana individu menilai kemampuan dirinya dalam menghadapi

tantangan wirausaha. Bandura mengistilahkannya sebagai efikasi diri,

yakni keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu

bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian

dalam lingkungan (Feist and Feist, 2013). Seperti yang diungkap dalam

penelitian Welsh, dkk (2016) yang menunjukkan bahwa dukungan moral

keluarga dapat memberi dampak positif pada perempuan pengusaha di

Turki. Di mana individu merasa lebih baik dalam menjalani kehidupan

wirausaha apabila terdapat dukungan moral dari keluarga. Diperhatikan,

dibantu menyelesaikan pekerjaan, diberi penghargaan, pujian, dan

sebagainya. Keluarga mungkin akan dapat membantu memecahkan

masalah yang dihadapi mompreneur, karena orang terkadang mencari

simpati dan terkadang mencari saran (Baron dan Byrne, 2005). Di dalam

dukungan sosial terdapat persuasi sosial di mana dalam kondisi yang tepat,

persuasi orang lain dapat menaikkan atau menurunkan efikasi diri (Feist &

Feist, 2013).

Seseorang yang memiliki perasaan yang kuat akan efikasi diri lebih

pantang menyerah, tidak terlalu cemas, dan tidak mudah tertekan

(Purwanti, 2015). Efikasi diri memegang peran yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari, seseorang akan mampu menggunakan potensi

dirinya secara optimal apabila efikasi diri mendukungnya (Rustika, 2012).

Page 22: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

7

Efikasi diri mencapai keberhasilan usaha dalam penelitian ini adalah

bahwa individu yakin ia mampu menguasai situasi dan mencapai hasil

positif dari kegiatan wirausahanya. Efikasi diri mencapai keberhasilan

usaha haruslah dimiliki tiap pelaku usaha yang ingin mengembangkan

usahanya. Dengan adanya efikasi diri, seorang mompreneur akan mampu

melaksanakan tugas-tugas dalam berwirausaha dan mencapai keberhasilan

sesuai apa yang dicita-citakan. Saat ia menemui kesulitan atau hambatan

dalam berwirausaha seperti kurangnya modal, barang tidak laku, tidak

mampu bersaing, ia tidak mudah putus asa dan berusaha semaksimal

mungkin untuk memperbaiki kekurangan dan bangkit dari kegagalan.

Hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri telah diteliti

sebelumnya oleh Ni’mah (2014) yang pada penelitiannya menjelaskan

bahwa dengan memiliki dukungan sosial yang tinggi maka tentunya self

efficacy mahasiswa dalam mengerjakan skripsi juga akan tinggi, begitupun

sebaliknya. Hasil penelitian Purwanti (2015) pun mengatakan bahwa

semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi efikasi diri dalam

memecahkan masalah pada remaja asuh di panti asuhan Sinar Melati

Sleman Yogyakarta. Penelitian dari Wang, dkk (2015) juga menunjukkan

bahwa dukungan sosial memiliki korelasi yang signifikan dengan self-

efficacy pada wanita psikiater, menggambarkan bahwa jika kita dapat

memanfaatkan dukungan sosial, maka self-efficacy dapat secara signifikan

ditingkatkan. Widanarti & Indati (2002) juga menyatakan bahwa ada

hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga

Page 23: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

8

dengan self efficacy pada remaja. Semakin tinggi dukungan sosial

keluarga maka semakin tinggi self efficacy remaja dan semakin rendah

dukungan sosial keluarga maka semakin rendah self efficacy remaja.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis melihat keterkaitan antara

dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri pada mompreneur dapat

menjadi bahasan yang menarik daripada penelitian sebelumnya. Sehingga

peneliti melakukan sebuah penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan

Sosial Keluarga Dengan Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha Pada

Mompreneur di Kota Malang”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan dukungan

sosial keluarga dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada

mompreneur di kota Malang?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha

pada mompreneur di kota Malang.

Page 24: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

9

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat

teoritis dan praktis. Manfaat yang yang diharapkan dari penelitian ini di

antaranya :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan teoritis dan

menjadi pengetahuan baru bagi perkembangan ilmu psikologi, serta

dapat digunakan sebagai acuan penelitian yang lebih lanjut mengenai

hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri

mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur di kota Malang.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mendukung para pelaku usaha dari

kalangan mompreneur agar lebih produktif & efektif dalam

mengembangkan usahanya, sehingga mompreneur mendapatkan

kepuasan dari aktivitas wirausahanya.

1.5 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian tentang hubungan dukungan sosial keluarga

dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur di

Kota Malang akan mengacu pada beberapa penelitian terdahulu, antara

lain :

Page 25: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

10

a) Wang, dkk. (2015) Relationship between Social Support and Self-efficacy

in Women Psychiatrists. Chinese Nursing Research Journal, 2, 103-106.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan

antara dukungan sosial dan self-efficacy pada psikiater wanita. Metode

yang digunakan dengan melakukan survei di empat rumah sakit di provinsi

Shandong menggunakan Skala Dukungan Sosial dan Skala Umum Self-

efficacy (GSE). Sebanyak 140 psikiater wanita berpartisipasi dalam

penelitian ini. Hasil dari penelitian ini, psikiater wanita dari berbagai usia

atau dengan kualifikasi yang berbeda mengalami perbedaan signifikan

pada dukungan obyektif, dukungan subjektif, pemanfaatan dukungan, dan

jumlah skor pada kuesioner dukungan sosial dan self-efficacy (p <0,05).

Ada juga perbedaan yang signifikan dalam self-efficacy antara kelompok

yang berbeda (p <0,05). dukungan subjektif, dukungan obyektif dan

pemanfaatan dukungan memiliki korelasi positif dengan self-efficacy pada

psikiater wanita. Psikiater wanita di tingkat pendidikan yang berbeda

memiliki perbedaan yang signifikan dalam dukungan obyektif,

pemanfaatan dukungan dan jumlah skor dukungan sosial (p <0,01).

Kesimpulannya, usia dan latar belakang pendidikan mempengaruhi

dukungan sosial dan self-efficacy. Studi ini menunjukkan bahwa dukungan

sosial memiliki korelasi yang signifikan dengan self-efficacy pada

psikiater wanita (p <0,01). Korelasi antara self-efficacy, pemanfaatan

dukungan dan total skor dari dukungan sosial kuesioner adalah yang

paling signifikan. Hasil ini menggambarkan bahwa jika kita dapat

Page 26: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

11

memanfaatkan dukungan sosial, maka self-efficacy dapat secara signifikan

ditingkatkan.

b) Welsh, dkk. (2016). An empirical analysis of the impact of family moral

support on Turkish women entrepreneurs. Journal of Inovation &

Knowledge, 3-12.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari dukungan

moral keluarga pada perempuan pengusaha di Turki. Dampak dari

dukungan moral keluarga pada perempuan pengusaha Turki diperiksa,

termasuk tantangan utama (yaitu masalah pribadi dan pengakuan

keterampilan manajerial dan pengetahuan yang buruk) dan keuntungan

(yaitu persepsi pendidikan dan pengalaman kerja). Temuan menunjukkan

bahwa dukungan moral keluarga dapat memberi dampak positif dan

negatif pada perempuan pengusaha di Turki. Penelitian ini membahas

implikasi dan penelitian untuk ke depannya. Sebuah kuesioner diadaptasi

dari Hisrich, Bowser, dan Smarsh (2006) dipergunakan dalam penelitian

ini. 27 pertanyaan diterjemahkan ke dalam bahasa Turki dan tiga item

yang terkait dengan family business ditambahkan. Pengumpulan data

berlangsung di Turki dari Mei hingga November 2012 dengan

menggunakan survei online dan kontak pribadi dengan organisasi bisnis di

seluruh Turki. Seratus empat puluh tujuh wanita menanggapi survey ini.

Responden berkisar dari bawah 20 sampai lebih dari 60 tahun. Temuan

Page 27: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

12

menunjukkan bahwa dampak dukungan moral keluarga dapat menjadi dua

kali lipat pada persepsi perempuan pengusaha Turki.

c) Ni’mah, A. (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self-

Efficacy dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan

Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun

2009. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan

sosial dan self -efficacy pada mahasiswa Unnes jurusan bimbingan dan

konseling yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini termasuk dalam

jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Variabel bebas (X)

dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan variabel terikat (Y) dalam

penelitian ini adalah self-efficacy. Jenis data yang akan digali dalam

penelitian ini adalah data yang bersifat bukan-faktual atau abstrak,

sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

alat ukur skala psikologi yang disusun oleh penulis berdasarkan teori

dukungan sosial dari Sarafino (1994) dan Self-efficacy dari Bandura

(1995). Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Unnes jurusan

bimbingan dan konseling yang sedang menyusun skripsi cenderung

menerima dukungan sosial yang terkategori dalam rata-rata tinggi dan

memiliki self-efficacy yang cenderung tinggi pula. Hasil perhitungan

korelasi sebesar 0,513, hasil perhitungan tersebut menunjukan adanya

korelasi yang positif antara dukungan sosial dengan self-efficacy pada

Page 28: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

13

mahasiwa Unnes jurusan bimbingan dan konseling yang sedang menyusun

skripsi. Jadi semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi juga

self-efficacy dan sebaliknya.

d) Purwanti, I. (2015) Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Efikasi

Diri Dalam Memecahkan Masalah Pada Remaja di Panti Asuhan Sinar

Melati Sleman Yogyakarta. Artikel E-Journal Universitas Negeri

Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dukungan sosial dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah pada

remaja asuh di panti asuhan Sinar Melati Sleman Yogyakarta. Pendekatan

penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional.

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja di panti asuhan Sinar Melati

Sleman Yogyakarta. Total subjek 52 remaja. Pengumpulan data

menggunakan skala dukungan sosial dan efikasi diri. Hasil penelitian

menunjukkan hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan

efikasi diri dalam memecahkan masalah pada remaja di panti asuhan Sinar

Melati Sleman Yogyakarta dengan nilai korelasi sebesar 0,621 dan p 0,000

(p<0,05) artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi

efikasi diri dalam memecahkan masalah pada remaja asuh di panti asuhan

Sinar Melati Sleman Yogyakarta.

Page 29: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

14

e) Widanarti, N., & Indarti, A. (2002). Hubungan Antara Dukungan Sosial

Keluarga dengan Self-efficacy Pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta.

Jurnal Psikologi, 02, 112 – 123.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dukungan sosial keluarga dengan sel-efficacy remaja. Subjek penelitian

adalah murid-murid SMU Negeri 9 Yogyakarta dengan usia rata-rata 14-

18 tahun dengan total subjek sebanyak 143 orang. Pendekatan penelitian

ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

dukungan sosial keluarga dengan self efficacy pada remaja. Semakin

tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin tinggi self efficacy remaja

dan semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin rendah self

efficacy remaja, di mana kontribusi dari dukungan sosial keluarga

terhadap self-efficacy sebesar 23,5%.

Page 30: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dukungan Sosial Keluarga

2.1.1 Definisi Dukungan Sosial Keluarga

Definisi dukungan sosial keluarga mengacu pada definisi

dukungan sosial, yakni kenyamanan secara fisik dan psikologis yang

diberikan oleh orang lain (Sarason, Sarason, & Pierce dalam Baron dan

Byrne, 2005). Sarafino (dalam Smet, 1994) mengusulkan definisi

operasional mengenai dukungan sosial, yakni mengacu pada kesenangan

yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau membantu orang

menerima dari orang-orang atau kelompok-kelompok lain.

Dukungan sosial dapat berasal dari pasangan atau parter, anggota

keluarga, kawan, kontak sosial dan masyarakat, teman sekelompok,

jemaah gereja atau masjid, dan teman kerja atau atasan (Taylor, Peplau, &

Sears, 2009). Menurut Rodin & Salovery (dalam Smet, 1994) perkawinan

dan keluarga barangkali merupakan sumber dukungan sosial yang paling

penting. Keluarga merupakan lingkungan utama dan pertama yang banyak

memberikan pengaruh bagi perkembangan anggota keluarga (Widanarti &

Indarti, 2002).

Dari berbagai pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

dukungan sosial keluarga adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis

yang bersumber dari anggota keluarga. Keluarga yang dimaksudkan dalam

Page 31: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

16

penelitian ini adalah keluarga inti, yaitu suami dan anak. Dukungan yang

diberikan berupa dukungan emosional atau penghargaan, dukungan

instrumental, dukungan informatif, serta dukungan jaringan sosial.

2.1.2 Bentuk Dukungan Sosial

Young (dalam Kharisanti, 2015) mengklasifikasikan dukungan

sosial menjadi dua bentuk, yaitu :

a. Received Social Support

Pengukuran dukungan sosial yang dilakukan berdasarkan

bentuk atau jumlah dukungan sosial yang sebenarnya diberikan

oleh orang lain.

b. Perceived Social Support

Pengukuran dukungan sosial yang dilakukan dengan

menanyakan sejauh mana seseorang mempersepsikan atau

percaya bahwa dirinya akan ditolong oleh orang lain. Perceived

social support memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan

received social support karena lebih konsisten dalam

mendukung kesehatan psikologis dan melindungi selama masa

stres. Perceived social support dalam penelitian ini didapat dari

keluarga.

2.1.3 Dimensi Dukungan Sosial Keluarga

Page 32: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

17

Dimensi dukungan sosial keluarga ini mengacu pada dimensi

dukungan sosial, namun sumber dukungan yang didapat berasal dari

keluarga inti (suami dan anak). Dalam bukunya, Sarafino & Smith (2011)

tidak mengungkapkan dimensi dukungan sosial, tetapi dalam beberapa

penelitian menjadikan fungsi ini sebagai dimensi yang menjadi konstruk

dalam menyusun alat ukur seperti pada penelitian Ni’mah (2014) dan

Purwanti (2015)..

Sarafino & Smith (2011) menyatakan bahwa dukungan sosial

menyediakan empat fungsi dasar, yaitu :

a. Dukungan emosional atau penghargaan

Mencakup ungkapan empati, kepedulian, perhatian, ungkapan hormat

(penghargaan) yang positif, dan dorongan untuk maju atau persetujuan

dengan gagasan atau perasaan individu, serta perbandingan positif orang

tersebut dengan orang-orang lain, misal orang yang kurang mampu atau

lebih buruk keadaannya (menambah harga diri).

b. Dukungan instrumental

Mencakup bantuan nyata atau langsung, misalnya seperti memberi

pinjaman uang kepada seseorang atau menolong dengan pekerjaan saat

mengalami stress.

c. Dukungan informatif

Mencakup pemberian nasihat, petunjuk-petunjuk, saran, atau umpan balik

mengenai seperti apa yang harus dilakukan. Seperti contoh, sesorang yang

Page 33: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

18

sakit, bisa mendapatkan informasi dari keluarga atau dokter bagaimana

cara mengatasi rasa sakit.

d. Dukungan jaringan sosial

Mencakup keberadaan orang lain untuk menghabiskan waktu bersama

dengan orang tersebut, dukungan diberikan dengan cara memberi rasa

kebersamaan dalam sebuah kelompok yang saling berbagi kesenangan dan

minat yang sama.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Menurut Sarafino dan Smith (2011) tidak semua individu

mendapatkan dukungan sosial yang mereka butuhkan, banyak faktor yang

menentukan seseorang menerima dukungan. Berikut ini adalah faktor yang

mempengaruhi dukungan sosial yaitu:

1) Penerima Dukungan (Recipients). Seseorang tidak mungkin menerima

dukungan sosial jika mereka tidak ramah, tidak pernah menolong orang

lain, dan tidak membiarkan orang mengetahui bahwa dia membutuhkan

bantuan. Beberapa orang tidak terlalu assertive untuk meminta bantuan

pada orang lain atau adanya perasaan bahwa mereka harus mandiri tidak

membebani orang lain atau perasaan tidak nyaman menceritakan pada

orang lain atau tidak tahu akan bertanya kepada siapa.

2) Penyedia Dukungan (Providers). Seseorang yang harusnya menjadi

penyedia dukungan mungkin saja tidak mempunyai sesuatu yang

Page 34: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

19

dibutuhkan orang lain atau mungkin mengalami stress sehingga tidak

memikirkan orang lain atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang

lain.

3) Faktor komposisi dan Struktur Jaringan Sosial. Hubungan yang dimiliki

individu dengan orang-orang dalam keluarga dan lingkungan. Hubungan

ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang yang berhubungan

dengan individu). Frekuensi hubungan (seberapa sering individu bertemu

dengan orang-orang tersebut, komposisi (apakah orang-orang tersebut

keluarga, teman, rekan kerja) dan intimasi (kedekatan hubungan individu

dan kepercayaan satu sama lain).

2.2 Efikasi Diri

2.2.1 Pengertian Efikasi Diri

Bandura (Feist & Feist, 2013) mendefinisikan bahwa keyakinan

seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol

terhadap keberfungsian individu itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan

disebut dengan self-efficacy atau efikasi diri. Efikasi merujuk pada

keyakinan diri seseorang bahwa orang tersebut memiliki kemampuan

untuk melakukan suatu perilaku. Bandura (dalam Santrock, 2014)

menyatakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan bahwa “Saya bisa”.

Seseorang dengan efikasi diri tinggi akan setuju dengan pernyataan seperti

“Saya kira saya mampu melakukan kegiatan ini dengan baik”.

Page 35: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

20

Psikolog percaya bahwa pengalaman awal dengan keberhasilan

dan kesuksesan akan menyebabkan orang mengembangkan konsep yang

cukup stabil tentang kecakapan dirinya dalam domain kehidupan yang

berbeda-beda (Bandura dalam Taylor, Peplau, & Sears, 2009). Keyakinan

atau kecakapan diri adalah persepsi spesifik tentang kemampuan seseorang

untuk melakukan perilaku tertentu. Keyakinan ini bukan perasaan umum,

jadi akan berbeda di tiap situasi atau tugas tertentu.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa efikasi diri

adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam menjalankan

suatu perilaku tertentu dan akan mencapai hasil yang diharapkannya.

2.2.2 Dimensi Efikasi Diri

Self efficacy bersifat spesifik dalam tugas dan situasi yang

dihadapi, artinya individu dapat memiliki keyakinan yang tinggi pada satu

tugas atau situasi tertentu, namun pada tugas dan situasi lain tidak. Self

efficacy bersifat kontekstual, artinya bergantung pada konteks yang

dihadapi. Pada umumnya, self efficacy akan memprediksi dengan baik

suatu tampilan yang berkaitan erat dengan keyakinan tersebut.

Bandura (1977) membagi self efficacy menjadi tiga dimensi yang

perlu diperhatikan apabila hendak mengukur keyakinan diri seseorang

yaitu:

(1) Dimensi tingkat (Level / Magnitude)

Page 36: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

21

Dimensi ini mengacu pada derajat kesulitan tugas individu, yang

mana individu merasa mampu untuk melakukannya. Penilaian self efficacy

pada setiap individu akan berbeda-beda, baik pada saat menghadapi tugas

yang mudah atau tugas yang sulit. Ada individu yang memiliki self

efficacy tinggi hanya pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana,

namun adapula yang memiliki self efficacy tinggi pada tugas yang bersifat

sulit dan rumit. Individu dapat merasa mampu melakukan suatu tugas

mulai dari tugas yang sederhana, agak sulit, dan teramat sulit. Hal ini akan

disesuaiakan dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi

tuntutan perilaku yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkat atau tingkat

tuntutan tugas dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat

kepandaian/kecerdikan, usaha, ketepatan, produktifitas, dan pengaturan

diri (self regulation)

(2) Dimensi kekuatan(Strength)

Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin individu dalam

menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Hal ini berkaitan

dengan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai penyelesaian tugas yang

muncul pada saat dibutuhkan. Dengan self efficacy, kekuatan untuk usaha

yang lebih besar mampu didapat. Individu yang memiliki keyakinan yang

kurang kuat untuk menggunakan kemampuan yang dimilikinya dapat

dengan mudah menyerah apabila menghadapi hambatan dalam

menyelesaikan suatu tugas. Sebaliknya, individu yang memiliki keyakinan

yang kuat akan kemampuannya akan terus berusaha meskipun menghadapi

Page 37: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

22

satu hambatan dalam menyelesaikan suatu tugas. Semakin kuat self

efficacy seseorang, maka semakin lama yang bersangkutan dapat bertahan

dalam tugas tersebut.

(3) Dimensi Generalisasi (Generality)

Generality menjelaskan keyakinan individu untuk menyelesaikan

tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik. Disini setiap individu

memiliki keyakinan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas-tugas yang

berbeda pula. Ruang lingkup tugas-tugas yang diilakukan bisa berbeda dan

tergantung dari persamaan derajat aktivitas, kemampuan yang

diekspresikan dalam hal tingkah laku, pemikiran dan emosi, kualitas dari

situasi yang ditampilkan dan sifat individu dalam tingkah laku secara

langsung ketika menyelesaikan tugas.

2.2.3 Hal-hal yang mempengaruhi efikasi diri

Bandura (dalam Feist & Feist, 2013) menjelaskan bahwa efikasi

diri secara personal didapatkan, ditingkatkan, atau berkurang melalui salah

satu kombinasi dari empat sumber, yaitu :

1. Pengalaman menguasai sesuatu (mastery experiences)

Sumber yang paling berpengaruh dari efikasi diri adalah pengalaman

menguasai sesuatu, yaitu performa masa lalu. Secara umum, performa

yang berhasil akan meningkatkan ekpektasi mengenai kemampuan diri.

Sedangkan kegagalan cenderung akan menurunkan hal tersebut.

2. Modeling sosial (vicarious experiences)

Page 38: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

23

Efikasi diri meningkat saat kita mengobservasi pencapaian orang lain yang

mempunyai kompetensi yang setara, namun akan berkurang saat kita

melihat rekan sebaya kita gagal.

3. Persuasi sosial

Di bawah kondisi yang tepat, persuasi dari orang lain dapat meningkatkan

atau menurunkan efikasi diri. Kondisi pertama adalah bahwa orang

tersebut harus mempercayai pihak yang melakukan persuasi. Kata-kata

atau kritik dari sumber yang terpercaya mempunyai daya yang lebih

efektif dibandingkan dengan hal yang sama dari sumber yang tidak

terpercaya.

4. Kondisi fisik dan emosional

Emosi yang kuat biasanya akan mengurangi performa, saat seseorang

mengalami ketakutan yang kuat , kecemasan akut, atau tingkat stress yang

tinggi, kemungkinan akan mempunyai ekspektasi efikasi yang rendah.

2.3 Keberhasilan Usaha

2.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha

Dalam penelitian ini, efikasi yang dimaksudkan adalah mencapai

keberhasilan dalam sebuah usaha. Keberhasilan sebuah usaha merupakan

tujuan dari masing-masing pelaku usaha. Beberapa penelitian menjelaskan

keberhasilan dengan menyebutkan indikatornya, misalnya indikator naik

turunnya penjualan, keuntungan, investasi, personel dan pendapatan sejak

perusahaan didirikan kepuasan pelanggan, dan keuntungan, sehingga dapat

Page 39: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

24

dimaknai secara perspektif dan dapat bersifat subjektif. Adapun uraian

keberhasilan usaha sebagai berikut.

Menurut Lindrayanti (dalam Soesatyo & Masykuri, 2014)

keberhasilan usaha biasanya dicirikan dengan membesarnya skala usaha

yang dimilikinya. Hal tersebut bisa dilihat dari volume produksinya yang

tadinya biasa menghabiskan sejumlah bahan baku perhari meningkat

menjadi mampu mengolah bahan baku yang lebih banyak dengan

meningkatnya bahan baku yang dibutuhkan berarti meningkat pada jumlah

buruhnya (baik buruh produksi maupun pemasaran) sekaligus mencirikan

perluasan jaringan pemasaran.

Menurut Nuritha, dkk (2013) keberhasilan suatu usaha dapat

dilihat dari data subjektif ataupun objektif atas berbagai aspek.

Keberhasilan usaha diukur berdasarkan laba usaha yang berhasil dicapai

oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu. Indikator dalam variabel

tingkat keberhasilan usaha terdiri dari jumlah pelanggan, jumlah transaksi,

jumlah toko (outlet), volume penjualan, omset penjualan, perolehan laba

bersih dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas usaha atau

Break Even Poin (BEP)

Sedangkan menurut Albert Widjaja dalam Suryana (2014) laba

perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran

keberhasilan usaha, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu usaha. Dikatakan

sangat penting, karena apabila tidak memperoleh laba, maka usaha tidak

Page 40: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

25

dapat memeberikan manfaat bagi pemilik kepentingannya. Ini berarti

usaha tidak dapat memberikan kenaikan gaji, tidak bisa memperluas usaha.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat penulis simpulkan

keberhasilan usaha adalah meningkatnya skala usaha dari waktu ke waktu

yang dilihat dari bertambahnya jumlah pelanggan, meningkatnya volume

produksi, bertambahnya jumlah karyawan, lokasi usaha, serta peningkatan

modal dan laba.

2.3.2 Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

Definisi efikasi diri mencapai keberhasilan usaha mengacu pada

definisi efikasi diri namun yang berbeda adalah dalam konteks pencapaian

keberhasilan usaha. Jadi, yang dimaksud efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya

dalam mencapai keberhasilan usaha dan akan mencapai hasil yang

diharapkannya. Keberhasilan usaha yang dimaksud adalah meningkatnya

skala usaha dari waktu ke waktu. Bagaimana individu yakin bahwa ia

memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi tantangan dan bangkit

dari kegagalan dalam berwirausaha.

2.3.3 Faktor Penentu Keberhasilan Usaha

Menurut Suryana (2014), keberhasilan usaha ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu :

Page 41: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

26

a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan

tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak

memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang

sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dan dilengkapi dengan

kemampuan akan menjadi orang yang sukses.

b. Tekad yang kuat dan kerja keras.

c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada

kesempatan.

Sedangkan faktor penyebab kegagalan berwirausaha ditentukan

oleh beberapa faktor yaitu :

a. Tidak kompeten dalam hal menejerial.

b. Kurang berpengalaman.

c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.

d. Gagal dalam perencanaan.

e. Lokasi yang kurang memadai.

f. Kurangnya pengawasan peralatan.

g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh.

h.Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan kewirausahaan.

2.4 Mompreneur

Mompreneur berasal dari dua kata ideologis yaitu mom yang

berarti ibu dan preneur yang berarti pengusaha, sering digambarkan

sebagai “neologisme” tetapi sering didefiniskan oleh makna fungsional

Page 42: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

27

dari dua kata ini, bahwa mompreneur merupakan pemilik bisnis

perempuan yang secara aktif menyeimbangkan peran ibu dan peran

pengusaha. Seorang individu yang menemukan dan mengeksploitasi

peluang bisnis baru dalam konteks sosial dan geografis yang berupaya

untuk mengintegrasikan tuntutan sebagai seorang ibu dan pebisnis.

Mompreneur adalah istilah yang digunakan oleh Majalah Entrepeneur dari

Amerika Serikat untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan oleh para

ibu di negeri tersebut. Hal yang membedakan antara mompreneur dengan

entrepeneur adalah bahwa mompreneur merupakan bisnis yang dilakukan

para ibu yang berkantor di rumah (Krueger dalam Saningputra, dkk,

2016). Mompreneur melakukan aktivitas bisnis di sela-sela kesibukan

mengasuh anak, merawat rumah, mengerjakan tugas rumah tangga dan

mengurus suami. Mereka tetap bisa berwirausaha tanpa melupakan status

sebagai ibu rumah tangga. Dalam konteks penelitian ini, mompreneur

tidak hanya terbatas yang memiliki bisnis di rumah saja, namun karena

perkembangan jaman yang semakin maju, maka bisnis telah dapat

dilakukan di mana saja.

Sedangkan penjelasan kata mom atau ibu tidak terbatas pada yang

sudah memiliki anak saja. Ibu rumah tangga adalah suatu peran yang

otomatis diterima seorang wanita di saat ia mulai berkeluarga (Frieze

dalam Ayu, 2012). Berdasar pada pengertian tersebut, maka dalam

penelitian ini, wanita berstatus menikah yang belum memiliki anak juga

Page 43: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

28

bisa disebut sebagai ibu rumah tangga. Jadi, pengertian mompreneur

adalah pelaku usaha yang berstatus sebagai ibu rumah tangga.

2.5 Hubungan Dukungan Sosial Dengan Efikasi Diri Mencapai

Keberhasilan Usaha Pada Mompreneur di Kota Malang

Beberapa tahun ini, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi

terjadi begitu sangat pesat. Hal ini mendorong wanita dalam hal ini ibu

rumah tangga untuk ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga

(Larasati, 2015). Namun, membagi peran ibu rumah tangga dengan

pekerjaan lain tidaklah mudah. Ibu rumah tangga harus mengerjakan

segala tugas rumah tangga, memastikan segala kebutuhan keluarga

terpenuhi, mengurus anak dan suami, memperhatikan tumbuh kembang

anak-anak, serta mendidik anak-anaknya untuk menjadi manusia yang

berguna. Maka menjadi mompreneur bisa merupakan sebuah alternatif

pekerjaan yang fleksibel bagi sebagian ibu rumah tangga, agar tetap bisa

menghasilkan uang dan menjalankan tugas utama dalam rumah tangga.

Dalam berwirausaha, mompreneur memiliki kelemahan seperti

kurang tegas dan percaya diri, wanita dalam struktur sosial membuatnya

tergantung pada pria, kurangnya akses pendidikan dan pelatihan, dan

sulitnya akses dana dan kredit bagi wanita (Saputri dan Himam, 2015).

Resiko kelemahan ini merupakan salah satu tantangan yang memang harus

dihadapi dalam mencapai keberhasilan usaha, belum lagi adanya berbagai

hambatan lain dalam usahanya seperti persaingan dan kegagalan usaha.

Page 44: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

29

Mompreneur akan rentan putus asa apabila ia menghadapi suatu beban

yang berat maupun kegagalan dalam berwirausaha. Beban permasalahan

baik dari diri sendiri, orang lain, keluarga, maupun lingkup wirausahanya.

Perlu adanya dukungan dari orang-orang terdekat yaitu keluarga

(Taylor dalam Saputri & Indrawati, 2011). Smet (1994) menyatakan

bahwa jika individu merasa didukung oleh lingkungan, segala sesuatu

akan menjadi lebih mudah pada waktu mengalami kejadian-kejadian

menegangkan. Larasati (2015) menjabarkan keuntungan individu yang

memperoleh dukungan sosial yang tinggi akan menjadi individu lebih

optimis dalam menghadapi kehidupan saat ini maupun masa yang akan

datang, lebih trampil dalam memenuhi kebutuhan psikologi dan memiliki

sistem yang lebih tinggi, serta tingkat kecemasan yang lebih rendah,

mempertinggi interpersonal skill (ketrampilan interpersonal), memiliki

kemampuan untuk mencapai apa yang diinginkan dan lebih dapat

membimbing individu untuk beradaptasi dengan konflik. Hal ini juga

didukung penelitian Purwanti (2015) yang mengatakan dukungan keluarga

akan membantu meredakan beban yang dirasa berat. Sehingga akan

berpengaruh terhadap keyakinan yang ia miliki, atau disebut dengan

efikasi diri.

Efikasi diri adalah suatu kepercayaan bahwa mereka dapat

melakukan suatu perilaku yang akan menghasilkan perilaku yang

diinginkan dalam suatu situasi yang khusus (Feist and Feist, 2013). Efikasi

diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efikasi diri dalam

Page 45: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

30

mencapai keberhasilan usaha. Tujuan mompreneur membangun usaha

adalah untuk mencapai suatu perkembangan atau keberhasilan, bukan

kegagalan. Purwanti (2015) menyebutkan seseorang yang memiliki

perasaan yang kuat akan efikasi diri lebih pantang menyerah, tidak terlalu

cemas, dan tidak mudah tertekan. Individu dengan perasaan ini akan

mudah mencapai keinginannya karena memiliki dorongan. Efikasi diri

memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,

seseorang akan mampu menggunakan potensi dirinya secara optimal

apabila efikasi diri mendukungnya. Sehingga keberhasilan akan mudah

diraih apabila sesorang memiliki keyakinan yang kuat (Rustika, 2012).

2.6 Kerangka Berpikir

Berikut ini kerangka berpikir dalam penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, variabel bebas yang

digunakan adalah dukungan sosial keluarga. Sedangkan variabel

terikat pada penelitian ini adalah efikasi diri mencapai keberhasilan

usaha. Perkembangan efikasi diri pada seseorang dapat dipengaruhi

Dukungan sosial

keluarga

Efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha

pada mompreneur

Page 46: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

31

oleh sosialnya. Mompreneur dengan dukungan sosial rendah akan

merasa tidak merasa diperhatikan, tidak mendapat kasih sayang dan

merasa tidak percaya diri dalam lingkungannya. Sebaliknya jika

dukungan sosial keluarga yang diperoleh tinggi, akan muncul rasa

dicintai, dihargai, serta merasa lebih mampu dan yakin bahwa mereka

memiliki kemampuan yang baik mencapai keberhasilan usaha sambil

berumah tangga.

2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian teoritis diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan efikasi

diri mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur di kota Malang

Page 47: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

menekankan analisanya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

metode statistika (Azwar, 2013). Desain yang digunakan adalah penelitian

korelasional, di mana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabel dukungan sosial keluarga dengan variabel efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabel-

variabel yang bersangkutan.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1) Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial keluarga.

2) Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian yang akan digunakan

adalah sebagai berikut :

1) Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga dalam penelitian ini diukur berdasarkan

dimensi dukungan sosial dari Sarafino & Smith (2011) yang terdiri

Page 48: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

33

dari dukungan emosional atau penghargaan, yang berupa ungkapan

penghargaan, kepedulian, dorongan, dan perbandingan positif;

dukungan instrumental yang berupa bantuan langsung seperti materi

dan tindakan konkret lainnya; dukungan informatif, berupa umpan

balik saran dan petunjuk; serta dukungan jaringan sosial yang berupa

pemberian informasi mengenai kelompok wirausaha.

2) Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

Efikasi diri mencapai keberhasilan usaha dalam penelitian ini diukur

berdasarkan dimensi efikasi diri dari Bandura (1977) yang mencakup

dimensi tingkat kesulitan (level) yakni keyakinan dalam berbagai

tingkat kesulitan usaha seperti memilih, memasarkan, menjalin

hubungan, dan mengembangkan; dimensi kekuatan (strenght) yakni

kekuatan keyakinan untuk bertahan dalam proses; dan dimensi

generality yakni keyakinan menyelesaikan tugas wirausaha dengan

tuntas dalam berbagai situasi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam sebuah penelitian, populasi didefinisikan sebagai kelompok

subyek yang akan digeneralisasikan dalam hasil penelitian (Azwar,

2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mompreneur yang

Page 49: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

34

berdomisili di kota Malang, yang berumah tangga sambil berwirausaha

selama minimal 1 tahun.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menggambarkan ciri-

ciri yang dimiliki oleh populasi (Azwar, 2013). Adanya keterbatasan

peneliti untuk menjangkau semua populasi yang ada, maka ditentukan

pengambilan sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi. Penulis

menggunakan sampel penelitian sebanyak 100 mompreneur.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara nonprobability sampling,

yaitu apabila besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai

sampel tidak diketahui (Azwar, 2013). Teknik nonprobability sampling dalam

penelitian ini menggunakan convenience atau accidental sampling, yakni

teknik penentuan sampel berdasarkan anggota populasi yang kebetulan saja

ditemui peneliti, dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel,

atau peneliti memilih orang-orang terdekat saja (Siregar, 2013). Peneliti

memilih subjek dari relasi peneliti yang sesuai dengan kriteria penelitian yang

dimaksudkan, serta menyebar kuesioner melalui media sosial.

Hingga saat ini, belum ada data mengenai jumlah mompreneur di kota

Malang. Maka penulis menggunakan pendapat Roscoe (dalam Sugiyono,

2016) yang memberikan saran tentang ukuran sampel dalam penelitian.

Page 50: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

35

Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan

500.

F. Tahapan Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala dukungan sosial keluarga dan skala efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti melakukan

beberapa tahapan yang dibagi dalam dua kategori, yaitu persiapan penelitian dan

pelaksanaan penelitian. Adapun tahapan-tahapan tersebut antara lain :

1. Persiapan penelitian

a. Perijinan Pelaksanaan Penelitian

Sebelumnya, peneliti akan melaksanakan seminar proposal

untuk mendapat kritik dan saran. Setelah proposal penelitian

dinyatakan dapat dilanjutkan menjadi penelitian sesungguhnya,

tahap berikutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

persetujuan dari dosen pembimbing untuk melaksanakan

penelitian yang sesungguhnya.

b. Mendesain Penelitian

1) Penyusunan Alat Ukur

Penyusunan alat ukur dimulai dari pembentukan indikator

berdasarkan masing-masing dimensi dari suatu konsep teori

yang telah dipilih oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan

instrumen yang terdiri dari dua skala psikologi, yaitu skala

Page 51: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

36

dukungan sosial keluarga dan efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha.

2) Uji Coba Instrumen Penelitian (try out)

Uji coba (try out) instrumen penelitian dilakukan terlebih

dahulu sebelum dilakukan pengumpulan data pada subyek

yang telah ditentukan untuk mengetahui tingkat keabsahan

dan keandalan dari aitem-aitem yang ada. Uji coba dilakukan

pada 56 mompreneur di kota Malang.

3) Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan setelah dilakukan uji

coba (try out) terhadap item-item yang telah disusun. Dari

pengujian tersebut, hanya item-item yang memenuhi kriteria

diskriminan yang akan digunakan dalam pengumpulan data.

Setelah dilakukan uji coba (try out) pada instrumen

penelitian, maka selanjutnya data mentah yang diperoleh dari

uji coba tersebut ditabulasikan serta dilakukan uji validitas

dan reabilitas.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di kota Malang dengan

menyebarkan skala yang telah direvisi kepada subjek secara

Page 52: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

37

langsung dan juga melalui media sosial seperti line, whatsapp,

dan facebook.

b. Analisa Data

Pengolahan data dilakukan untuk mengorganisasi data-data

yang telah diperoleh. Setelah terorganisasi, dilakukan

penghitungan hingga menghasilkan kesimpulan penelitian. Proses

pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi

SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 16.0 for

windows

c. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui hasil yang diperoleh dari analisis data yang telah

dilakukan tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah

pembahasan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian

dilakukan dengan cara menghubungkan hasil analisis dengan teori

yang relevan dan memberi penjelasan teoritis mengenai hasil

penelitian dan dikaitkan dengan hipotesis penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen (pengumpul data) yang bersifat non

tes, yakni berupa skala. Butir-butir pernyataan dalam skala disusun

berdasarkan teori yang relevan dan dari hasil penemuan penelitian terdahulu.

Pernyataan diukur dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau

Page 53: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

38

sekelompok orang tentang fenomena sosial yang terdiri dari dua macam

pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negatif (favorable dan unfavorable)

(Sugiyono, 2016).

Tabel 1. Skor Alternatif Pilihan pada Skala

Alternatif Jawaban Skor item

Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai

(STS)

1 4

Item favorable mewakili item yang mendukung variabel, sedangkan item

unfavorable mewakili item yang tidak mendukung variabel. Pilihan jawaban

yang diberikan dalam penelitian ini dinyatakan dalam empat pilihan yaitu

sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai.

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu:

1. Skala Dukungan Sosial Keluarga

Skala Dukungan Sosial Keluarga ini disusun berdasarkan teori dari

Sarafino & Smith (2011). Skala terdiri dari empat pilihan jawaban

yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat

Tidak Sesuai (STS).

Page 54: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

39

Tabel 2. Blue Print Skala Dukungan Sosial Keluarga

No Dimensi Indikator F U Total

Item

1. Dukungan

Emosional

1. Ungkapan

penghargaan dari

anggota keluarga.

11, 20, 21 7, 35, 36

25

2. Kepedulian yang

ditunjukkan

anggota keluarga.

2, 9, 22

12, 43, 4

3. Dorongan untuk

maju dari anggota

keluarga.

1, 14, 23, 5,

10

3, 29, 44

4. Perbandingan

positif yang

diterima dari

anggota keluarga.

24, 40, 37

33, 13

2. Dukungan

Instrumental

Bantuan langsung

berupa materi dan

tindakan konkret

lainnya yang

diberikan anggota

keluarga kepada

mompreneur dalam

upaya mencapai

keberhasilan usaha.

6, 38, 25,

26

17, 18, 34,

41

8

3. Dukungan

Informatif

Umpan balik dari

keluarga kepada

mompreneur yang

berisi saran dan

petunjuk.

16, 32, 15,

39

28, 8, 27 7

4. Dukungan

Jaringan

Sosial

Pemberian informasi

tentang kelompok

wirausaha

30, 31 19, 42 4

Total 24 20 44

Page 55: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

40

2. Skala Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

Skala Efikasi diri mencapai keberhasilan usaha ini disusun

berdasarkan teori dari Bandura (1977). Skala terdiri dari empat pilihan

jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan

Sangat Tidak Sesuai (STS).

Tabel 3. Blue Print Skala Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

No. Dimensi Indikator F U Total

Item

1. Level 1. Keyakinan akan

kemampuan dalam

memilih dan

memasarkan usaha.

2. Keyakinan akan

kemampuan yang

dimiliki dalam

menjalin hubungan

dengan lingkungan

usaha.

3. Keyakinan akan

kemampuan yang

dimiliki dalam

mengembangkan

skala usaha

2, 3, 4, 21, 1

10, 22, 37, 38

16, 17, 23,

24, 41, 42

12, 13,

14

19, 25,

18, 20

5, 6, 7,

26

26

2. Strenght Kekuatan keyakinan

untuk tetap bertahan

dalam proses

pencapaian

keberhasilan usaha.

9, 15, 28, 11,

35

40, 31,

32, 33,

39

10

3. Generality Keyakinan

mompreneur untuk

menyelesaikan tugas

wirausaha dengan

tuntas dalam

berbagai situasi.

29, 36, 30, 43 34, 8,

27

7

Total 24 19 43

Page 56: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

41

H. Pengujian Alat Ukur

1. Daya Diskriminasi Item

Azwar (2013) menjelaskan bahwa daya diskriminasi item adalah

sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok

individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur.

Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan cara menghitung

koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor

skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi

item-total (rix). Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi

item-total, batasan yang digunakan adalah ≥ 0,30. Semua item yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya

diskriminasi item yang tinggi, sedangkan item yang memiliki

koefisien korelasi kurang dari 0,30 dianggap memiliki daya

diskriminasi item yang rendah

Tabel 4. Blueprint Skala Dukungan Sosial Keluarga Setelah Analisis

Dimensi Indikator

Aitem

Jumlah Favorable Unfavorable

Gugur Lolos Gugur Lolos

1. Dukungan

emosional/

penghargaan

Ungkapan

penghargaan

dari anggota

keluarga.

- 11,20,21 - 7,35,36 24

Kepedulian

yang

ditunjukkan

anggota

keluarga.

- 2,9,22 - 12,43,4

Page 57: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

42

Dorongan

untuk maju

dari anggota

keluarga.

- 1,14,23,5

,10

- 3,29,44

Perbandingan

positif yang

diterima dari

anggota

keluarga.

37 24,40 - 33,13

2. Dukungan

Instrumental

Bantuan

langsung

berupa materi

dan tindakan

konkret

lainnya.

6 38,25,26 41 17,18,3

4

6

3. Dukungan

Informatif

Umpan balik

yang berisi

saran dan

petunjuk.

- 16,32,15,

39

- 28,8,27 7

4. Dukungan

Jaringan

Sosial

Pemberian

informasi

tentang

kelompok

wirausaha

- 30,31 - 19,42 4

TOTAL 22 19 41

Page 58: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

43

Tabel 5. Blueprint Skala Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

Setelah Analisis

Dimensi Indikator

Aitem

Jumlah Favorable Unfavorable

Gugur Lolos Gugur Lolos

1. Level Keyakinan akan

kemampuan

dalam memilih

dan memasarkan

usaha

- 2,3,4,21

,1

- 12,13,1

4

26

Keyakinan akan

kemampuan yang

dimiliki dalam

menjalin

hubungan dengan

lingkungan usaha

- 10,22,3

7,38

- 19,25,1

8,20

Keyakinan akan

kemampuan yang

dimiliki dalam

mengembangkan

usaha

- 16,17,2

3,24,41,

42

- 5,6,7,26

2. Strenght Kekuatan

keyakinan untuk

tetap bertahan

dalam proses

pencapaian

keberhasilan

usaha

- 9,15,28,

11,35

- 40,31,3

2,33,39

10

3.Genera-

lity

Keyakinan

mompreneur

untuk

menyelesaikan

tugas wirausaha

dengan tuntas

dalam berbagai

situasi

- 29,36,3

0,43

34 8,27 6

TOTAL 24 18 42

Page 59: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

44

2. Validitas Alat Ukur

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana akurasi suatu skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya

(Azwar, 2014). Pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi

apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran

mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan

pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi (content validity). Validitas isi (content validity)

dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu validitas tampang (face

validity) dan validitas logis (logical validity).

Validitas tampang merupakan validitas yang didasarkan pada

penilaian terhadap format penampilan (Azwar, 2014). Dalam

penelitian ini, validitas tampang diperoleh melalui penilaian dari

subyek yang mengisi skala penelitian. Pada bagian akhir, peneliti

memberi beberapa pertanyaan tambahan yang meliputi tampilan

kuesioner, kejelasan huruf, kejelasan kalimat, serta ketepatan huruf

dan kalimat. Kegunaan pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai

bahan evaluasi peneliti tentang kuesioner yang akan digunakan pada

pengumpulan data. Berikut tabel hasil validitas tampang:

Tabel 6. Hasl Validitas Tampang

Tampilan kuesioner menarik Total Respon Prosentase

Ya 53 94,6 %

Tidak 3 5,4 %

Page 60: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

45

Huruf dalam kuesioner

dapat dibaca dengan jelas Total Respon Prosentase

Ya 55 98,2 %

Tidak 1 1,8 %

Kalimat pernyataan dapat

dimengerti dengan mudah Total Respon Prosentase

Ya 50 89,2 %

Tidak 6 10,8 %

Terdapat huruf atau

pernyataan tidak tepat

dalam kuesioner

Total Respon Prosentase

Ya 7 12,5 %

Tidak 49 87,5 %

Untuk validitas logis, validitas ini menunjuk pada sejauh mana

item tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak

diukur (Azwar, 2014). Validitas logis diperoleh melalui penilaian dari

expert judgement. Dalam hal ini expert judgement adalah dosen

pembimbing peneliti.

3. Reliabilitas Alat Ukur

Menurut Azwar (2014), konsep reliabilitas adalah sejauh mana

hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu

pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama

Page 61: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

46

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subyek memang belum berubah (Azwar,2014). Reliabilitas berada

dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas mendekati angka 1,00 menunjukkan bahwa reliabilitas

semakin tinggi, sedangkan apabila koefisien reliabilitas mendekati 0

menunjukkan bahwa semakin rendah reliabilitasnya. Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan formula Cronbach’s Alpha dengan

penghitungan menggunakan program Statistical Product and Service

Solution (SPSS) 16.0 for windows. Hasil uji reliabilitas skala

dukungan sosial sebesar 0.952 dan skala efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha sebesar 0.954 menunjukkan bahwa skala tersebut

reliabel untuk dipakai dalam penelitian.

I. Analisis Data

1. Uji Asumsi Dasar

Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan varian serta

kelinearitasan dari suatu populasi (data). Apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak, serta menguji kelinearitasan data

(Siregar, 2013).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan untuk

mengetahui apakah sampel representative / mewakili atau tidak

Page 62: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

47

sehingga sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Data yang

baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut

adalah data yang memiliki distribusi normal (Hadi, 2004). Uji

normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data

dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5%

atau 0,05.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji

linearitas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi

penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak siginifikan, maka hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier (Hadi,

2000). Dalam penelitian ini, uji linearitas menggunakan program

SPSS 16.0 for Windows dengan menggunakan Test for Linearity

dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan memiliki

hubungan yang linear apabila signifikansi (linearity) lebih dari 0,05.

2. Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis akan menunjukkan apakah hipotesis yang

diajukan dalam penelitian dapat diterima atau tidak. Dalam penelitian ini,

dalam menguji hipotesis peneliti menggunakan analisis Product Moment-

Page 63: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

48

Pearson untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat. Uji Product Moment-Pearson tersebut menggunakan program

SPSS 16.0 for Windows. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien

korelasi berada di antara -1 sampai 1, sedang untuk arah dinyatakan

dalam bentuk positif (+) dan negaif (-) (Siregar, 2013).

Tabel 7. Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Lemah

0,20-0,399 Lemah

0,40-0,599 Cukup

0,60-0,799 Kuat

0,80-0,100 Sangat Kuat

Page 64: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, total subjek dalam penelitian

ini sebanyak 100 mompreneur di kota Malang. Deskripsi subjek juga

didapatkan dari data hasil penelitian. Berikut ini adalah deskripsi subjek

penelitian berdasarkan rentang usia, kecamatan tempat tinggal, dan durasi

menjadi mompreneur.

a. Deskripsi subjek berdasarkan rentang usia

Tabel 8. Deskripsi rentang usia subjek

Rentang usia Jumlah Presentase

Dewasa awal (18-40 tahun)

Dewasa tengah (41-60 tahun)

Total

76

24

76 %

24%

100 %

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa dari 100 mompreneur, terdapat 76

(76 %) mompreneur yang berada pada rentang usia dewasa awal (18-40

tahun) dan 24 (24%) mompreneur yang berada pada rentang usia dewasa

tengah (41-60 tahun). Dengan demikian dapat dilihat subjek yang berasal dari

rentang usia dewasa awal lebih banyak dari subjek yang berasal dari rentang

usia dewasa tengah.

Page 65: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

50

b. Deskripsi subjek berdasarkan kecamatan tempat tinggal

Tabel 9. Deskripsi kecamatan tempat tinggal

Kecamatan Jumlah Presentase

Blimbing

Kedungkandang

Klojen

Lowokwaru

Sukun

Total

30

9

15

27

19

100

30 %

9 %

15 %

27 %

19 %

100 %

Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa subjek yang bertempat

tinggal di kecamatan Blimbing menempati jumlah tertinggi yakni 30

(30%), disusul dengan subjek yang bertempat tinggal di kecamatan

Lowokwaru sebanyak 27 (27%), subjek yang tinggal di kecamatan Sukun

sebanyak 19 (19%), lalu subjek yang bertempat tinggal di kecamatan

Klojen sebanyak 15 (15%), dan yang paling sedikit bertempat tinggal di

kecamatan Kedungkandang dengan jumlah subjek 9 (9%).

c. Deskripsi subjek berdasarkan durasi menjadi mompreneur

Tabel 10. Deskripsi durasi menjadi mompreneur

Durasi Jumlah Presentase

1-7 tahun

8-14 tahun

15-21 tahun

Total

86

12

2

100

86%

12%

2 %

100 %

Page 66: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

51

Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa terdapat 86 (86 %) subjek yang

telah menjadi mompreneur selama 1-7 tahun, 12 (12 %) subjek telah menjadi

mompreneur selama 8-14 tahun, serta hanya 2 (2%) subjek yang menjadi

mompreneur selama 15-21 tahun. Dengan demikian dapat dilihat bahwa

subjek dengan durasi menjadi mompreneur selama 1-7 tahun mendominasi

dalam sampel penelitian ini.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai

subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari

kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian

hipotesis (Azwar, 2013). Analisis dilakukan dengan cara menghitung mean,

nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi masing-masing variabel

berdasarkan skor hipotetik dan skor empirik. Perhitungan skor hipotetik

dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus, sedangkan skor

empirik dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for

Windows.

Setelah menghitung skor hipotetik dan skor empirik masing-masing

variabel, selanjutnya peneliti menggolongkan variabel penelitian ke dalam

tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk melakukan kategorisasi,

disusun sebuah norma berdasarkan ketentuan kategorisasi jenjang

berdasarkan subjek penelitian (Azwar, 2013).

Page 67: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

52

Tabel 11. Ketentuan Kategorisasi Jenjang bagi Subjek Penelitian

Kategori Daerah Keputusan

Rendah X < (µ-σ)

Sedang (µ-σ) ≤ X < (µ+σ)

Tinggi (µ+σ) ≤ X

Keterangan :

µ : Mean hipotetik

σ : Standar deviasi hipotetik

Dari ketentuan kategorisasi tersebut, maka dapat diperoleh kategori

variabel penelitian. Penjelasan mengenai analisis deskriptif akan dijabarkan

berikut ini.

2.1 Analisis Deskriptif Dukungan Sosial Keluarga

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan empirik

pada variabel dukungan sosial keluarga.

Tabel 12. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Variabel Dukungan

Sosial Keluarga

Variabel Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Dukungan

Sosial Keluarga

Nilai minimum 41 59

Nilai maksimum 164 164

Mean (µ) 102,5 137,30

Standar deviasi 20,5 17,71

Page 68: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

53

Berdasarkan tabel 12 yang memuat skor hipotetik dan empirik pada

variabel dukungan sosial keluarga menunjukkan bahwa skor mean empirik

137,30 lebih tinggi dari skor mean hipotetik 102,5, yang memiliki arti

dukungan sosial subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata dalam

populasi. Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik, selanjutnya peneliti

mengkategorisasi tingkat dukungan sosial dari subjek penelitian. Berikut

hasilnya :

Tabel 13. Kategorisasi Partisipan pada Skala Dukungan Sosial Keluarga

Variabel Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Dukungan

Sosial

Keluarga

X < 82 Rendah 2 2%

82 ≤ X< 123 Sedang 14 14%

123 ≤ X Tinggi 84 84 %

Total 100 %

Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa sebagian besar subjek memiliki

tingkat dukungan sosial yang tinggi yaitu sebanyak 84 orang (84%), lalu

disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 14 orang (14%) dan kategori

rendah sebanyak 2 orang (2%). Tingkat dukungan sosial keluarga yang

termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa para

mompreneur menerima dukungan sosial yang tinggi dari keluarganya yang

meliputi dukungan emosional/penghargaan, dukungan instrumental,

dukungan informatif, serta dukungan jaringan sosial yang masing-masing

dimensinya termasuk dalam kategori tinggi pula. Sedangkan secara terperinci

Page 69: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

54

dari masing-masing dimensi dukungan sosial keluarga pada mompreneur di

kota Malang dijabarkan sebagai berikut.

a. Analisis Deskriptif pada Dimensi Dukungan Emosional/Penghargaan

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi dukungan emosional/penghargaan.

Tabel 14. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi Dukungan

Emosional/Penghargaan

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Dukungan

Emosional/

Penghargaan

Nilai minimum 24 34

Nilai maksimum 96 96

Mean (µ) 60 81,66

Standar deviasi 12 10,44

Berdasarkan tabel 14 yang memuat skor hipotetik dan empirik pada

dimensi dukungan emosional/penghargaan, menunjukkan bahwa skor mean

empirik yaitu 81,66 lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 60, yang

memiliki arti dukungan emosional/penghargaan pada subjek penelitian lebih

tinggi daripada rata-rata dalam populasi. Setelah menghitung skor hipotetik

dan empirik, selanjutnya peneliti mengkategorisasi tingkat dukungan

emosional/penghargaan dari subjek penelitian. Berikut hasilnya :

Page 70: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

55

Tabel 15. Kategorisasi Partisipan pada dimensi dukungan

emosional/penghargaan

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Dukungan

Emosional/

Penghargaan

X < 48 Rendah 2 2%

48 ≤ X< 72 Sedang 12 12%

72 ≤ X Tinggi 86 86%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dukungan emosional/penghargaan yang tinggi yaitu

sebanyak 86 orang (86%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu

sebanyak 12 orang (12%) dan kategori rendah sebanyak 2 orang (2%).

Tingkat dukungan emosional/penghargaan yang termasuk dalam kategori

tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa para mompreneur menerima

dukungan emosional/penghargaan yang tinggi berupa ungkapan

penghargaan, kepedulian, dorongan untuk maju, serta perbandingan

positif dari anggota keluarganya (suami maupun anaknya).

b. Analisis Deskriptif pada Dimensi Dukungan Instrumental

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi dukungan instrumental.

Page 71: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

56

Tabel 16. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi Dukungan

Instrumental

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Dukungan

Instrumental

Nilai minimum 6 7

Nilai maksimum 24 24

Mean (µ) 15 19,51

Standar deviasi 3 3,103

Berdasarkan tabel 16 yang memuat skor hipotetik dan empirik pada

dimensi dukungan instrumental, menunjukkan bahwa skor mean empirik

yaitu 19,51 lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 15, yang memiliki arti

dukungan instrumental dari subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata

dalam populasi. Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik, selanjutnya

peneliti mengkategorisasi tingkat dukungan instrumental dari subjek

penelitian. Berikut hasilnya :

Tabel 17. Kategorisasi Partisipan pada dimensi dukungan instrumental

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Dukungan

Instrumental

X < 12 Rendah 3 3%

12 ≤ X< 18 Sedang 14 14%

18 ≤ X Tinggi 83 83%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 17, diketahui bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dukungan instrumental yang tinggi yaitu sebanyak 83

Page 72: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

57

orang (83%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 14

orang (14%) dan kategori rendah sebanyak 3 orang (3%). Tingkat

dukungan instrumental yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut

memberikan gambaran bahwa para mompreneur menerima dukungan

instrumental yang tinggi berupa bantuan langsung seperti materi dan

tindakan konkret dari anggota keluarganya (suami maupun anak).

c. Analisis Deskriptif pada Dimensi Dukungan Informatif

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi dukungan informatif.

Tabel 19. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi Dukungan

Informatif

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Dukungan

Informatif

Nilai minimum 7 8

Nilai maksimum 28 28

Mean (µ) 17,5 23,50

Standar deviasi 3,5 3,518

Berdasarkan tabel 19 yang memuat skor hipotetik dan empirik pada

dimensi dukungan informatif menunjukkan bahwa skor mean empirik yaitu

23,50 lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 17,5, yang memiliki arti

dukungan informatif pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata

dalam populasi. Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik, selanjutnya

Page 73: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

58

peneliti mengkategorisasi tingkat dukungan informatif dari subjek penelitian.

Berikut hasilnya :

Tabel 20. Kategorisasi Partisipan pada dimensi dukungan informatif

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Dukungan

Informatif

X < 14 Rendah 2 2%

14 ≤ X< 21 Sedang 11 11%

21 ≤ X Tinggi 87 87%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 20, diketahui bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dukungan informatif yang tinggi yaitu sebanyak 87

orang (87%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 11

orang (11%) dan kategori rendah sebanyak 2 orang (2%). Tingkat

dukungan informatif yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut

memberikan gambaran bahwa para mompreneur menerima dukungan

informatif yang tinggi, berupa umpan balik dari anggota keluarga (suami

maupun anak) yang berisi saran dan petunjuk.

d. Analisis Deskriptif pada Dimensi Dukungan Jaringan Sosial

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi dukungan jaringan sosial

Page 74: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

59

Tabel 21. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi Dukungan

Jaringan Sosial

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Dukungan

Jaringan

Sosial

Nilai minimum 4 5

Nilai maksimum 16 16

Mean (µ) 10 12,63

Standar deviasi 2 2,082

Berdasarkan tabel 21 yang memuat skor hipotetik dan empirik pada

dimensi dukungan jaringan sosial menunjukkan bahwa skor mean empirik

yaitu 12,63 lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 10, yang memiliki arti

dukungan jaringan sosial pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata

dalam populasi. Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik, selanjutnya

peneliti mengkategorisasi tingkat dukungan jaringan sosial dari subjek

penelitian. Berikut hasilnya :

Tabel 19. Kategorisasi Partisipan pada dimensi dukungan jaringan sosial

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Dukungan

Jaringan

Sosial

X < 8 Rendah 2 2%

8 ≤ X< 12 Sedang 20 20%

12 ≤ X Tinggi 78 78%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa sebagian besar

subjek memiliki tingkat dukungan jaringan sosial yang tinggi yaitu

Page 75: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

60

sebanyak 78 orang (78%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu

sebanyak 20 orang (20%) dan kategori rendah sebanyak 2 orang (2%).

Tingkat dukungan jaringan sosial yang termasuk dalam kategori tinggi

tersebut memberikan gambaran bahwa para mompreneur menerima

dukungan jaringan sosial dari keluarga (suami maupun anak) yang tinggi,

berupa pemberian informasi tentang kelompok wirausaha.

2.2 Analisis Deskriptif Efikasi Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan empirik

pada variabel efikasi diri mencapai keberhasilan usaha.

Tabel 22. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Variabel Efikasi

Diri Mencapai Keberhasilan Usaha

Variabel Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Efikasi Diri

Mencapai

Keberhasilan

Usaha

Nilai minimum 42 75

Nilai maksimum 168 168

Mean (µ) 105 139,47

Standar deviasi 21 18,54

Berdasarkan tabel 22 yang memuat skor hipotetik dan empirik pada

variabel efikasi diri mencapai keberhasilan usaha menunjukkan bahwa skor

mean empirik yaitu 139,47 pada variabel efikasi diri mencapai keberhasilan

usaha lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 105 yang berarti bahwa

Page 76: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

61

efikasi diri subjek penelitian lebih tinggi dari rata-rata dalam populasi.

Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik, selanjutnya peneliti

mengkategorisasi tingkat efikasi diri mencapai keberhasilan usaha dari subjek

penelitian. Berikut hasilnya :

Tabel 23. Kategorisasi Partisipan pada Skala Efikasi Diri Mencapai

Keberhasilan Usaha

Variabel Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Efikasi Diri

Mencapai

Keberhasilan

Usaha

X < 84 Rendah 1 1 %

84 ≤ X <126 Sedang 23 23%

126 ≤ X Tinggi 76 76%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 23, diketahui bahwa sebagian besar subjek memiliki

tingkat efikasi diri mencapai keberhasilan usaha yang tinggi yaitu sebanyak

sebanyak 76 orang (76 %), lalu disusul dengan kategori sedang sebanyak 23

orang (23 %), dan kategori rendah hanya 1 orang (1 %). Tingkat efikasi diri

mencapai keberhasilan usaha yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut

memberikan gambaran bahwa para mompreneur memiliki efikasi dri yang

tinggi untuk mencapai keberhasilan usaha pada dirinya , bahwa ia mampu

menguasai situasi dan mencapai hasil positif dari kegiatan wirausahanya yang

meliputi dimensi level, strenght, dan generality yang di mana masing-masing

dimensi ini termasuk dalam kategori tinggi pula, sedangkan secara terperinci

dapat dijabarkan sebagai berikut.

Page 77: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

62

a. Analisis Deskriptif pada Dimensi Level

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi level.

Tabel 24. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi Level

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Level

Nilai minimum 26 50

Nilai maksimum 104 104

Mean (µ) 65 86,29

Standar deviasi 13 11,641

Berdasarkan tabel 24 yang memuat skor hipotetik dan empirik

pada dimensi level menunjukkan bahwa skor mean empirik yaitu 86,29

lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 65 yang memiliki arti dimensi

level pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata dalam populasi.

Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik, selanjutnya peneliti

mengkategorisasi tingkat dimensi level dari subjek penelitian. Berikut

hasilnya :

Tabel 25. Kategorisasi Partisipan pada dimensi level

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

Level

X < 52 Rendah 2 2%

52 ≤ X< 78 Sedang 20 20%

78 ≤ X Tinggi 78 78%

Total 100 %

Page 78: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

63

Berdasarkan tabel 25, diketahui bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dimensi level yang tinggi yaitu sebanyak 78 orang

(78%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 20 orang

(20%) dan kategori rendah sebanyak 2 orang (2%). Tingkat dimensi level

yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran

bahwa para mompreneur memiliki keyakinan akan kemampuannya dalam

tingkatan tugas yang mampu ia lakukan dalam mencapai keberhasilan

usaha, seperti memilih dan memasarkan produk, menjalin hubungan

dengan lingkungan usaha, serta dapat mengembangkan usaha.

b. Analisis Deskriptif pada Dimensi Strenght

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi strenght.

Tabel 26. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi

Strenght

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Strenght

Nilai minimum 10 12

Nilai maksimum 40 40

Mean (µ) 25 33,16

Standar deviasi 5 4,954

Berdasarkan tabel 26 yang memuat skor hipotetik dan empirik

pada dimensi strenght menunjukkan bahwa skor mean empirik yaitu

Page 79: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

64

33,16 lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 25 yang memiliki arti

dimensi strenght pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata

dalam populasi. Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik,

selanjutnya peneliti mengkategorisasi tingkat dimensi strenght dari subjek

penelitian. Berikut hasilnya :

Tabel 27. Kategorisasi Partisipan pada dimensi strenght

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

strenght

X < 20 Rendah 2 2%

20 ≤ X< 30 Sedang 19 19%

30 ≤ X Tinggi 79 79%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 27, diketahui bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dimensi strenght yang tinggi yaitu sebanyak 79 orang

(79%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 19 orang

(19%) dan kategori rendah sebanyak 2 orang (2%). Tingkat dimensi

strenght yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan

gambaran bahwa kekuatan keyakinan yang dimiliki mompreneur tinggi

untuk tetap bertahan dalam proses mencapai keberhasilan usaha meski

banyak tantangan yang harus dihadapi.

c. Analisis Deskriptif pada Dimensi Generality

Berikut adalah perbandingan hasil perhitungan skor hipotetik dan

empirik pada dimensi generality.

Page 80: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

65

Tabel 28. Perbandingan Skor Hipotetik dan Skor Empirik Dimensi

Generality

Dimensi Statistik Skor

Hipotetik Empirik

Generality

Nilai minimum 6 11

Nilai maksimum 24 24

Mean (µ) 15 20,02

Standar deviasi 3 2,810

Berdasarkan tabel 28 yang memuat skor hipotetik dan empirik

pada dimensi generality menunjukkan bahwa skor mean empirik yaitu

20,02 lebih tinggi dari skor mean hipotetik yaitu 15 yang memiliki arti

dimensi generality pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata

dalam populasi. Setelah menghitung skor hipotetik dan empirik,

selanjutnya peneliti mengkategorisasi tingkat dimensi generality dari

subjek penelitian. Berikut hasilnya :

Tabel 29. Kategorisasi Partisipan pada dimensi generality

Dimensi Daerah

Keputusan Kategori

Jumlah

Subjek

Persentase

(%)

generality

X < 12 Rendah 1 1%

12 ≤ X< 18 Sedang 18 18%

18 ≤ X Tinggi 81 81%

Total 100 %

Berdasarkan tabel 29, diketahui bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dimensi generality yang tinggi yaitu sebanyak 81 orang

Page 81: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

66

(81%), lalu disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 18 orang

(18%) dan kategori rendah hanya 1 orang (1%). Tingkat dimensi

generality yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan

gambaran bahwa keyakinan mompreneur untuk menyelesaikan tugas

wirausaha dengan tuntas dalam berbagai situasi rumah tangganya tinggi.

3. Hasil Uji Asumsi Dasar

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data telah

terdistribusi dengan normal dan mampu mewakili populasi. Uji ini

menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan One Sample

Kolmogorov-Smirnov. Berikut uji normalitas dalam penelitian ini :

Tabel 30. Hasil Uji Normalitas

Variabel One Sample

Kolmogorov-

Smirnov

Signifikansi Bentuk

Distribusi

Dukungan Sosial

Keluarga

1,198

0,114 Normal

Efikasi diri

mencapai

keberhasilan

usaha

1,034 0,235 Normal

Berdasarkan tabel 30, nilai signifikansi dukungan sosial sebesar

0,114 dan nilai signifikansi efikasi diri mencapai keberhasilan usaha

sebesar 0,235. Kedua variabel dapat dikatakan terdistribusi normal dan

Page 82: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

67

dapat mewakili populasi karena nilai signifikansi kedua variabel lebih

dari 0,05 (p>0,05).

Selain itu, pengujian normalitas juga dapat dilakukan secara visual

menggunakan histogram dan P-plot dengan program SPSS 16.0 for

Windows. Pada dasarnya, normalitas sebuah data dapat dikenali atau

dideteksi dengan melihat persebaran data (titik) pada sumbu diagonal

dari grafik histogram dari residualnya. Terlihat pada gambar 2 di bawah

ini bahwa data berdistribusi normal karena data menyebar di sekitar garis

diagonal dan gambar 3 terlihat data mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya.

Gambar 3. Histogram Normalitas Data

Page 83: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

68

Gambar 3. P.Plot Normalitas Data

b. Hasil Uji Linearitas

Uji asumsi klasik selanjutnya adalah uji linearitas menggunaan

program SPSS 16.0 for Windows dengan Test for Linearity. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antar variabel secara

linear atau tidak. Berikut hasil uji linearitas dalam penelitian ini :

Tabel 31. Hasil Uji Linearitas

Uji Linearitas Signifikansi Keterangan

DS

ED 0,276 Linear

Page 84: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

69

Berdasarkan tabel 31, nilai signifikansi yang didapat adalah 0,276,

dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel

adalah linear karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p>0,05).

Selain itu, pengujian linearitas juga dilakukan secara visual

menggunakan scatterplot dengan program SPSS 16.0 for Windows. Data

dikatakan linear apabila plot-plot yang ada mengikuti garis fit line. Jika

ditarik garis lurus, dapat terlihat titik-titik plot tersebut mmiliki jarak

yang relatif dekat dengan garis. Hasil uji linearitas menggunakan

scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Scatterplot Hubungan Variabel

Page 85: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

70

4. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan

antara dukungan sosial keluarga dan efikasi diri mencapai keberhasilan

usaha pada mompreneur di kota Malang.

Tabel 32. Hasil Uji Hipotesis

Dukungan Sosial

Keluarga * Efikasi diri

mencapai keberhasilan

usaha

r 0,706

P 0,000

Keterangan :

r : Nilai korelasi Pearson

p : Nilai Signifikansi

Jika : p < 0,05 maka ada hubungan antar variabel

Berdasarkan tabel 32, hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hubungan

dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha

kuat positif, yaitu 0,706 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Arti

positif adalah hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri

mencapai keberhasilan usaha ini searah, yakni semakin tinggi dukungan

sosial keluarga yang diterima, maka akan semakin tinggi pula efikasi diri

mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur. Begitu juga sebaliknya,

semakin rendah dukungan sosial keluarga yang diterima, maka akan semakin

rendah pula efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur.

Page 86: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

71

B. Pembahasan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hubungan dukungan sosial

keluarga dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha kuat positif, yaitu

0,706 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang diterima,

maka akan semakin tinggi pula efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada

mompreneur. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial

keluarga yang diterima, maka akan semakin rendah pula efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha pada mompreneur. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ni’mah (2014) yang membahas tentang hubungan antara

dukungan sosial dengan self-efficacy dalam menyelesaikan skripsi pada

mahasiswa universitas negeri Semarang angkatan tahun 2009 yang

menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan self-efficacy.

Hal ini memberi gambaran bahwa mahasiswa dengan dukungan sosial yang

tinggi maka akan memiliki self efficacy yang tinggi pula, demikian pula

dengan sebaliknya pada mahasiswa dengan dukungan sosial yang rendah

maka self-efficacy juga akan rendah.

Begitu pula dengan penelitian Purwanti (2015) dengan variabel serupa.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara dukungan sosial

dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah pada remaja di panti asuhan

Sinar Melati Sleman Yogyakarta, yakni semakin tinggi dukungan sosial maka

semakin tinggi efikasi diri dalam memecahkan masalah pada remaja asuh di

panti asuhan Sinar Melati Sleman Yogyakarta.

Page 87: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

72

Analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar subjek

memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi yaitu sebanyak 84 orang atau

84% dari sampel. Sedangkan sisanya berada pada kategori sedang 14 orang

(14%) dan rendah 2 orang (2%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa

sebagian besar mompreneur merasa menerima dukungan sosial yang tinggi

dari keluarganya yang berupa dukungan emosional atau penghargaan,

dukungan instrumental, dukungan informatif, dan dukungan jaringan sosial.

Diketahui bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat dukungan

emosional/penghargaan yang tinggi yaitu sebanyak 86 orang (86%), lalu

disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 12 orang (12%) dan kategori

rendah sebanyak 2 orang (2%). Tingkat dukungan emosional/penghargaan

yang termasuk dalam kategori tinggi tersebut memberikan gambaran bahwa

para mompreneur menerima dukungan emosional/penghargaan yang tinggi

berupa ungkapan penghargaan, kepedulian, dorongan untuk maju, serta

perbandingan positif dari anggota keluarganya (suami maupun anaknya).

Dengan dukungan emosional dan penghargaan yang baik, maka mompreneur

akan merasa memperoleh dukungan dari suami dan anak saat mengalami

kegagalan dalam berwirausaha, serta mendapat apresiasi saat mengalami

keberhasilan. Diketahui bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat

dukungan instrumental yang tinggi yaitu sebanyak 83 orang (83%), lalu

disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 14 orang (14%) dan kategori

rendah sebanyak 3 orang (3%). Dalam hal dukungan instrumental yang baik,

Page 88: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

73

mompreneur akan merasa mendapat bantuan secara materi maupun tindakan

konkret dari anggota keluarganya yang dapat menunjang efikasi dirinya.

Diketahui bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat dukungan

informatif yang tinggi yaitu sebanyak 87 orang (87%), lalu disusul dengan

kategori sedang yaitu sebanyak 11 orang (11%) dan kategori rendah sebanyak

2 orang (2%). Dengan dukungan informatif yang baik, maka mompreneur

akan merasa mendapat saran dan petunjuk dalam pemecahan masalah

wirausahanya di sela kesibukan sebagai rumah tangga. Sementara diketahui

tingkat dukungan jaringan sosial yang tinggi yaitu sebanyak 78 orang (78%),

lalu disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 20 orang (20%) dan

kategori rendah sebanyak 2 orang (2%). Dan yang terakhir dalam hal

dukungan jaringan sosial yang baik, ia tidak akan merasa sendirian sebagai

ibu rumah tangga yang berwirausaha, karena keluarga akan turut menemani

dan memperkenalkan ia pada mompreneur lain yang juga berjuang mencapai

keberhasilan dalam usahanya.

Kemudian analisis deskriptif pada variabel efikasi diri mencapai

keberhasilan usaha, sebagian besar subjek termasuk dalam kategori tinggi

yakni sebanyak 76 orang atau 76% dari sampel. Sedangkan sisanya berada

pada kategori sedang 23 orang (23%) dan rendah 1 orang (1%). Hasil ini

memberi gambaran bahwa sebagian besar mompreneur memiliki efikasi diri

yang tinggi dalam mencapai keberhasilan usaha yang ia jalani. Hal ini berarti

mompreneur memiliki keyakinan diri yang tinggi bahwa meski ia seorang ibu

rumah tangga dengan segala permasalahan yang ia miliki, ia tetap yakin

Page 89: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

74

bahwa ia mampu melakukan hal yang ia harapkan, yaitu sebuah keberhasilan

dalam usaha. Pada tingkat level, sebagian besar subjek memiliki tingkat

dimensi level yang tinggi yaitu sebanyak 78 orang (78%), lalu disusul

dengan kategori sedang yaitu sebanyak 20 orang (20%) dan kategori rendah

sebanyak 2 orang (2%). Apabila mompreneur dihadapkan pada

permasalahan-permasalahan yang disusun berdasarkan kesulitannya, ia

mampu memilah mana yang sulit, sedang, atau mudah dan ia mampu

menghadapi dengan baik. Pada tingkat strenght, memiliki tingkat dimensi

strenght yang tinggi yaitu sebanyak 79 orang (79%), lalu disusul dengan

kategori sedang yaitu sebanyak 19 orang (19%) dan kategori rendah sebanyak

2 orang (2%). Individu mampu melihat keyakinan dirinya seberapa kuat ia

mampu bertahan menghadapi suatu permasalahan dalam berwirausaha. Lalu

pada tingkat generality, diketahui bahwa sebagian besar subjek memiliki

tingkat dimensi generality yang tinggi yaitu sebanyak 81 orang (81%), lalu

disusul dengan kategori sedang yaitu sebanyak 18 orang (18%) dan kategori

rendah hanya 1 orang (1%). Di mana individu merasa cukup bisa menentukan

seberapa luas dirinya untuk dapat mengerjakan pekerjaan wirausaha dalam

berbagai situasi dan keadaan yang bervariasi, serta bagaimana ia yakin sebuah

tugas akan terlaksana dengan tuntas dan memuaskan.

Adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri

ini dijelaskan oleh Feist & Feist (2013) yang menyebutkan bahwa

perkembangan efikasi diri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh sosialnya.

Efikasi diri dapat diperoleh maupun dilemahkan oleh persuasi sosial. Persuasi

Page 90: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

75

ini terdapat di dalam dukungan sosial keluarga dari suami maupun anak, di

mana mereka merupakan pihak yang dapat dipercaya oleh mompreneur.

Dukungan sosial yang diterima berupa dorongan, saran, penghargaan, dan

sebagainya. Mompreneur dengan dukungan sosial keluarga yang rendah akan

merasa tidak diperhatikan, merasa terbebani dengan tugasnya sebagai ibu

rumah tangga, rentan putus asa, sehingga ia kehilangan kepercayaan terhadap

kemampuannya mencapai keinginan atau tujuan. Ia akan merasa tidak mampu

dalam berbagai hal, termasuk perasaan tidak mampu mencapai keberhasilan

dalam usaha yang ia jalani karena merasa tidak berkompeten. Tetapi jika

dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga tinggi, ia akan merasa dicintai,

dihargai, dan yakin bahwa ia memiliki efikasi diri yang baik, sehingga merasa

mudah untuk mencapai tujuan dan impian keberhasilan usaha.

Perbedaan kategorisasi dukungan sosial dan efikasi diri dapat

disebebkan oleh beberapa faktor. Dalam dukungan sosial, ada faktor yang

menentukan seseorang menerima dukungan, karena tidak semua individu

mendapatkan dukungan sosial yang mereka butuhkan (Sarafino dan Smith,

2011). Yang pertama adalah dari segi penerima dukungan, seseorang tidak

mungkin menerima dukungan sosial jika mereka tidak ramah dan tidak

membiarkan orang lain mengetahui bahwa ia memerlukan bantuan. Jika

mompreneur memiliki perasaan tidak nyaman menceritakan permasalahan

karena tidak mau membebani orang lain atau ingin menghadapi secara

mandiri, orang lain pun merasa ia tidak terlalu butuh dibantu sehingga

dukungan sosial yang ia dapat akan kurang. Kedua, dari segi penyedia

Page 91: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

76

dukungan dalam hal ini suami dan anak. Suami dan anak mungkin menyadari

bahwa mompreneur membutuhkan dukungan namun mereka tidak

mempunyai sesuatu yang dibutuhkan mompreneur, atau bisa juga suami dan

anak memiliki permasalahan lain sehingga tidak sadar akan kebutuhan

mompreneur. Dan terakhir adalah faktor komposisi dan struktur jaringan

sosial yang dimiliki mompreneur dengan keluarga dan lingkungan.

Menjelaskan seberapa banyak anggota keluarga yang berhubungan dengan

mompreneur dan seberapa sering ia bertemu dengan anggota keluarganya

tersebut. Pertemuan yang intens dengan keluarga dan juga intimasi yang

terjaga akan menimbulkan suatu kepercayaan sehingga ia merasa mendapat

dukungan sosial yang tinggi.

Selain dukungan sosial, tingkat efikasi diri yang dimiliki mompreneur

dalam penelitian ini juga disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Bandura

(dalam Feist & Feist, 2013) efikasi diri didapat, ditingkatkan, atau berkurang

melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber yaitu pengalaman

menguasai sesuatu, modeling sosial, persuasi sosial, dan kondisi fisik

emosional. Pengalaman menguasai sesuatu dapat diartikan hal yang pernah

dialami mompreneur ketika menghadapi permasalahan yang serupa atau

hampir sama, seseorang yang berhasil melewati permasalahan sebelumnya

dengan baik, akan memiliki efikasi diri yang terus meningkat ketika di lain

waktu ia dihadapkan pada persoalan yang hampir sama. Selanjutnya dalam

hal modeling sosial, yang merupakan dampak pengalaman dari orang lain

(tidak langsung), akan mempengaruhi mompreneur. Misal ketika ia melihat

Page 92: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

77

mompreneur lain yang ia nilai memiliki kemampuan sama dengannya namun

ia gagal dalam berwirausaha dan mengalami kebangkrutan, maka bisa

berpengaruh terhadap menurunnya tingkat efikasi diri. Selain itu, persuasi

sosial juga dapat mempengaruhi efikasi diri. Persuasi dari orang-orang

terdekat yang memberi saran dan dorongan bisa membuat keyakinan

mompreneur meningkat atau justru menurun. Yang terakhir adalah kondisi

fisik dan emosional mompreneur itu sendiri. Dalam menghadapi

permasalahan demi mencapai tujuan keberhasilan dibutuhkan kondisi fisik

yang sehat, dan juga pikiran serta emosi yang stabil agar apa yang telah ia

persiapkan akan terjadi sesuai dengan harapan.

Penelitian ini melibatkan subjek berada pada usia dewasa dan peneliti

membagi menjadi dua rentang usia, yakni masa dewasa awal yang dimulai

antara 18-25 tahun hingga 40 tahun. Sedangkan masa dewasa menengah

dimulai kira-kira pada usia 35-45 tahun hingga memasuki usia 60-an

(Santrock, 2012). Subjek di usia dewasa awal berjumlah 76 orang (76 %),

sedangkan 24 subjek (24%) berada pada fase dewasa tengah. Dengan begitu,

sebagian besar subjek merupakan ibu rumah tangga pada fase dewasa awal.

Pada fase dewasa awal, orang dewasa cenderung menerapkan pengetahuan

yang telah ia cari dan ia ketahui untuk mengejar karir dan membentuk

keluarga (Santrock, 2012). Mompreneur sudah terlepas dari orang tua dan

telah atau sedang mempersiapkan diri untuk mandiri secara finansial. Untuk

itulah, mompreneur yang tidak bekerja pasti ingin memiliki penghasilan

tambahan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga

Page 93: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

78

dengan cara menjadi seorang wirausahawan. Masa dewasa awal merupakan

masa mencapai puncak prestasi dengan semangat dan idealisme, mereka

bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya maupun kelompok yang

lebih tua. Menjadi wirausahawan merupakan salah satu pilihan karir di mana

mompreneur dapat tetap menunjukkan prestasinya dan mampu memberi

kehidupan yang makmur bagi keluarganya.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini, peneliti memiliki beberapa

keterbatasan, diantaranya adalah :

a. Penelitian ini tidak memperhatikan latar belakang, tingkat pendidikan,

serta jenis usaha pada mompreneur. Di mana masing-masing faktor

tersebut memiliki beban kerja dan karakteristik pekerjaan yang berbeda-

beda. Hal ini sedikit banyak akan menjadi faktor yang berpengaruh

dalam penelitian.

b. Kemungkinan faking good yang dilakukan subjek dalam pengisian skala

dukungan sosial keluarga disebabkan karena penelitian ini menyangkut

hubungan dengan keluarganya.

c. Skala efikasi diri mencapai keberhasilan usaha terlalu mengarah pada

kriteria ekstrinsik dari keberhasilan usaha (output dalam mencapai

keberhasilan), di mana akan lebih baik jika mengarah pada kriteria

Page 94: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

79

intrinsik keberhasilan usaha seperti kemandirian, pengendalian diri dan

masa depan, serta prestasi mompreneur itu sendiri.

Page 95: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan analisis data dapat

disimpulkan mengenai hasil penelitian, bahwa ada hubungan dukungan

sosial keluarga dengan efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada

mompreneur di kota Malang. Yakni semakin tinggi dukungan sosial

keluarga yang diterima, maka akan semakin tinggi pula efikasi diri

mencapai keberhasilan usaha pada mompreneur. Begitu juga sebaliknya,

semakin rendah dukungan sosial keluarga yang diterima, maka akan

semakin rendah pula efikasi diri mencapai keberhasilan usaha pada

mompreneur.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti akan mengemukakan

beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian

selenjutnya.

1. Saran Teoritis

a. Lebih memperhatikan pemilihan subjek mompreneur dari latar

belakang yang lebih spesifik, agar mengembangkan penelitian

psikologi yang khusus membahas tentang mompreneur dengan

latar belakang tertentu.

Page 96: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

81

b. Pembuatan dan penyusunan ulang skala dukungan sosial keluarga

dengan menghindari diksi atau pemilihan kata yang akan

menyebabkan terjadinya faking good dalam proses pengisian skala.

c. Skala efikasi diri mencapai keberhasilan usaha dapat dimodifikasi

dengan membuat skala yang cenderung membahas sisi intrinsik

mompreneur dalam mencapai keberhasilan usaha.

2. Saran Praktis

a. Bagi masyarakat khususnya dalam lingkup keluarga, hendaknya

saling memberi dukungan antar anggota keluarga terutama kepada

ibu yang berperan mencari nafkah demi membantu perekonomian

keluarga. Karena dukungan sosial dalam keluarga sangat efektif

memberi dampak yang baik bagi keyakinan diri individu.

b. Bagi pihak pemerintah, sebaiknya memberi fasilitas yang lebih

agar menunjang kemajuan mompreneur di kota Malang. Selain

dukungan eksternal dari keluarga, dukungan dari pemerintah pun

sangat bermanfaat demi kemajuan masyarakat.

Page 97: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

82

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011). Efikasi diri, dukungan sosial keluarga,

dan self regulated learning pada siswa kelas VIII. Jurnal Humanitas, Vol.

VIII No 1, 17-27

Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

_______. (2014). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ayu, S. (2012). Stressor dan Coping Pada Ibu Rumah Tangga yang Tidak

Bekerja. Jurnal Psikologi Universitas Gunadarma

Bandura, A. (1977). Self efficacy : Toward a Unifying Theory of Behavioral

Change. Psychological Review, Vol. 84 No 2, 191-215

Baron, Robert A., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

________________________. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Diahsari, E.Y., dkk. (2015). Memaknai Keberhasilan Usaha : Studi pada

Perempuan Pengusaha di Yogyakarta. Seminar Psikologi & Kemanusiaan

Forum Psikologi UMM, Universitas Padjajaran, Bandung

Feist, J., & Feist G.J. (2013). Teori Kepribadian buku 2. Jakarta : Salemba

Humanika.

Frinces, Z.H. (2011). Be an Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hadi, S. (2004). Bimbingan Menulis Skripsi dan Thesis Jilid 1 Edisi 2. Jakarta:

Andi Publisher.

______. (2000). Methodology Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi Universitas Gadjahmada.

Kharisanti, A.T. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dan

Dukungan Sosial Dokter Dengan Self Management Penderita Penyakit

Kronis Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kediri.

Skripsi. Malang : Universitas Negeri Brawijaya.

Larasati, Y. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Konflik

Peran Ganda Pada Wanita Bekerja. Naskah Publikasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Page 98: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

83

Ni’mah, A. (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Self Efficacy

Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan

Konseling Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2009. Skripsi.

Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Nuritha, I., Bukhori, S., & Retnani, W.E.Y. (2013). Identifikasi Pengaruh Lokasi

Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Minimarket Waralaba di

Kabupaten Jember dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Saintek

UNEJ, Volume I, 825-835

Oktavina, C.W. (2013). Analisis Produktivitas Pekerja Wanita Sektor Informal.

Jurnal Ilmiah. Malang : Universitas Brawijaya

Purwanti, I. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Efikasi Diri

Dalam Memecahkan Masalah Pada Remaja Asuh di Panti Asuhan Sinar

Melati Sleman Yogyakarta. Artikel E-Journal Universitas Negeri

Yogyakarta, 241-258

Puspitacandri, A., & Apreviadizy. P. (2014). Perbedaan Stres Ditinjau dari Ibu

bekerja dan Ibu Tidak Bekerja. Jurnal Psikologi Tabularasa, Volume 9

No. 1,58-65

Rahayu, Y.A. (2017). Jumlah Pengusaha Wanita Meningkat Jadi 14,3 Juta Orang.

Didapat dari https://m.merdeka.com/uang/jumlah-pengusaha-wanita-

meningkat-jadi-143-juta-orang.html, diakses pada 27 Mei 2017

Rustika, I.M. (2012). Efikasi Diri : Tinjauan Teori Albert Bandura. Buletin

Psikologi, Volume 20 No. 1-2, 18-25

Saningputra, G.P., Yuniawan, & A., Rahardja, E. (2016). Motivasi Mompreneur

Untuk Terlibat Dalam Komunitas Indonesia Mompreneur. Jurnal

Ekonomi. Semarang : Universitas Diponegoro

Santrock, John W. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika

______________. (2012). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Penerbit

Erlangga

Sarafino, E.P., & Smith, T.W. (2011). Health psychology : biopsychosocial

interactions. America : Wiley

Saputri, M.A.W., & Indrawati, E.S. (2011). Hubungan Antara Dukungan Sosial

dengan Depresi pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Wreda Wening

Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, Vol.9, No.1

Saputri, Rizki K., & Himam, F. (2015). Mindset wanita pengusaha sukses. Jurnal

Psikologi, Volume 2 , 157-172.

Page 99: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

84

Setiawati & Paramitha (2011, November). Paper dipresentasikan dalam Seminar

Bersama antara Prodi Manajemen FE UII dan Graduate School of

Business Fakulti Ekonomi dan Perniagaan Univversiti Kebangsaan

Malaysia, Yogyakarta

Siregar, M.M. & Syofian, Ir. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian

Kuantitatif. Edisi 1. Jakarta : Bumi Aksara.

Smet, B. (1994) . Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo

Soesatyo, Y., & Masykuri, A.A. (2014). Analisis Perilaku Kewirausahaan

Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Menengah (UKM)

Pengrajijn Songkok di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Jurnal

Pendidikan Ekonomi, Volume 2 No 3, 18-28

Stephanie, A. (2008). Strategi Nafkah Pedagang Perempuan di Sektor Informal

Perkotaan. Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sudiaman, M. (2015). Jumlah pengusaha UMKM perempuan meningkat. Didapat

dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/07/13/nrfiur-

jumlah-pengusaha-umkm-perempuan-meningkat, diakses pada 20 Juli

2016

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & RD. Bandung: CV

Alfabeta.

Suryana. (2014) Kewirausahaan : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta :

Salemba Empat

Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009) Psikologi Sosial Edisi Kedua

Belas. Jakarta : Kencana

Udi. “Meraih Omzet Besar dari Bisnis UKM”. malang-post.com 5 November

2015, diakses pada 20 Juni 2016

Wang, C.M., Qu, Y.H., & Xu, H.M. (2015). Relationship between social support

and self-efficacy in women psychiatrists. Chinese Nursing Research

Journal 2, 103-106

Welsh, D.H.B., Memili, E., & Kaciak, E. (2016). An empirical analysis of the

impact of family moral support on Turkish women entrepreneurs. Journal

of Inovation & Knowledge, 3-12

Widanarti, N., & Indarti, A. (2002). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga

dengan Self-efficacy Pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta. Jurnal

Psikologi, 02, 112 – 123.

Page 100: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repository.ub.ac.id/568/1/Dini Ghaisani.pdfHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN EFIKASI DIRI MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA PADA MOMPRENEUR

85

Zahreni, S. & Malini, S. (2014). Hubungan Adversity Quotient dengan Kepuasan

Berwirausaha pada Wirausaha Wanita di Kota Medan. Jurnal Ekonom,Vol

17, No.1