117
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA (Di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro) LUSI RUSTANTI 133210035 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2017 i

SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA

(Di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro)

LUSI RUSTANTI

133210035

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2017

i

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA

(Di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro)

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program

Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Insan Cendekia Medika

Jombang

Oleh :

LUSI RUSTANTI

13.321.0035

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CEMDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

ii

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Fungsi

Kognitif pada Lansia ( Di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro)

NamaMahasiswa : Lusi Rustanti

NIM : 13.321.0035

TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING

PADA TANGGAL :

Endang Y, S.Kep.,Ns.,M.Kes Baderi, S.Kom.,MM

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui

Ketua STIKes ICMe Jombang Ketua Prodi S1 Keperawatan

H. Bambang Tutuko, SH,S.Kep.,Ns,MH Inayatur Rosyidah, S.Kep.,Ns.M.Kep

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diajukan oleh :

Nama Mahasiswa : Lusi Rustanti

NIM : 13.321.0035

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul : HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA di Dukuh

Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro

Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan dewan penguji dan

diterima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program

Studi S1 Ilmu Keperawatan.

Komisi Dewan Penguji,

Ketua Dewan Penguji : Marxis Udaya, S.Kep.,Ns.,MM ( )

Penguji I : Endang Y,S.Kep.,Ns., M.Kes ( )

Penguji II : Baderi, S.Kom,MM. ( )

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

v

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Lusi Rustanti, dilahirkan di Kota Bojonegoro pada

tanggal 15 Maret 1995, penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Wajib dan Ibu Wakini. Memiliki kakak laki-laki bernama Aris

Setiawan.

Pendidikan yang ditempuh penulis mulai dari, SD Negeri Katur 1 penulis

lulus pada tahun 2007, SMP Negeri 2 Ngasem penulis lulus pada tahun 2010,

SMA Negeri 1 Padangan penulis lulus pada tahun 2013. Dan pada tahun 2013

penulis lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui

jalur Tes Tulis Gelombang 1. Penulis memilih program studi S1 Keperawatan dari

tiga pilihan program studi yang ada di STIKes “ICMe” Jombang.

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.

Jombang, Juni 2017

Lusi Rustanti

vi

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

MOTTO

“ Jadilah orang yang bermanfaat bukan memanfaatkan orang lain dan percayalah

pada dirimu sendiri karena kepercayaan pada diri sendiri akan menjadi kekuatan

yang mampu mengubah takdir”

Peneliti

vii

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

PERSEMBAHAN

Seiring dengan do’a dan puji syukur aku persembahkan skripsi ini untuk:

1. Allah SWT, Rabb yang selalu memberi kemudahan disetiap langkah, memberi

petunjuk, membuka pintu kesabaran, dan selalu membimbing ke jalan yang

Engkau ridhai. Tidak lupa solawat dan salam selalu terlimpahkan kepada

kehadirat Rasulullah Muhammad SAW.

2. Ibuku Wakini dan Bapakku Wajib Tercinta. Tak ada kata yang pantas saya

ucapkan selain beribu-ribu “Terima Kasih” karena telah mendo’akan saya dan

selalu mendukung setiap langkahku. Kesabaran dalam do’amu menjadi

suksesnya saya dikemudian hari dan terima kasih yang telah berusaha bekerja

susah payah membanting tulang untuk merawat dan membesarkan saya sampai

saat ini dengan penuh cinta dan kasih sayang.

3. Kakakku tercinta Aris Setiawan, Terima kasih atas do’a dan semangatnya

selama ini. Hanya karya kecil ini yang dapat adik persembahkan. Maaf adik

belum bisa menjadi adik yang baik, tapi adik akan selalu berusaha menjadi

yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat untuk orang lain.

4. Yang tersayang Muhamad Ali yang selalu menyemangati dan menndoakan

untuk penyusunan skripsi ini.

5. Dosen-dosen S1 Keperawatan STIKES ICMe Jombang yang selalu memberi

bimbingannya. Khususnya kepada Ibu Endang Y, S.Kep. Ns.,M.Kes. dan

Bapak Baderi, S.Kom,MM. serta Bapak Marxis Udaya, S.Kep.,Ns.,MM. yang

telah sabar memberikan bimbingan kepada saya.

viii

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

6. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu -

persatu, terima kasih untuk kekompakan dan kerjasamanya serta selalu

mendukung, menemani, menghibur dan memberikan banyak kebahagiaan.

7. Seluruh responden di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam

Kabupaten Bojonegoro yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya proposal skripsi ini.

ix

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “hubungan dukungan

sosial dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di dukuh Kebunturi desa

Katur kecamatan Gayam kabupaten Bojonegoro” ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima

kasih kepada H. Bambang Tutuko, SH.,S.Kep.Ns.,MH., selaku ketua STIKes

ICMe Jombang yang memberikan izin untuk membuat skripsi sebagai tugas akhir

program studi S1 Keperawatan, Ibu Inayatur Rosidah, S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku

kaprodi S1 Keperawatan, Ibu Endang Y, S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing

utama yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi, Bapak Baderi S.Kom.,MM selaku pembimbing kedua yang

memberikan bimbingan penulisan dan pengarahan kepada penulis, Kepala Desa

Katur Gayam Bojonegoro yang telah memberikan ijin penelitian dan teman-teman

yang ikut serta memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

para pembaca demi penyempurnaan skripsi dan semoga bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi pembaca bagi umumnya, Amin.

Jombang, 2017

Penulis

x

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

LANSIA

(Di Dukuh Kebunturi Desa Katur Gayam Bojonegoro )

Oleh :

LUSI RUSTANTI

133210035

Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan masalah yang berkaitan

dengan perkembangan kehidupan lansia baik dari segi fisik, mental maupun

psikososialnya. Fungsi kognitif merupakan masalah yang dialami oleh lansia

dimana seseorang akan mengalami penurunan pada proses berfikir, persepsi,

perhatian, dan memorinya. Dukungan sosial keluarga sangat dibutuhkan lansia

yang mengalami perubahan pada fungsi kognitifnya. Semakin tinggi dukungan

sosial keluarga yang diberikan akan semakin menghambat penurunan fungsi

kognitif dan sebaliknya.

Desain penelitian ini yang digunakan adalah analitik korelasi. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Gayam

Bojonegoro. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah probability sampling dengan jenis simple random sampling. Pengumpulan

data menggunakan kuesioner dan tes mini mental examination dengan

menggunakan uji statistik rank spearman.

Hasil penelitian menunjukkan 39 responden diketahui bahwa responden

mendapatkan dukungan sosial keluarga cukup sejumlah 35 (89,7 %), responden

mendapatkan dukungan sosial keluarga kurang sejumlah 4 (10,3 %) dan fungsi kognitif sedang 10 (25,6%) responden, fungsi kognitif berat 29 (74,4 %)

responden dengan hasil uji rank spearman dengan nilai p=0,016.

Kesimpulannya adalah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga

dengan fungsi kognitif pada lansia di dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Kata kunci : Dukungan sosial keluarga, Fungsi kognitif, Lansia

xi

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL FAMILY SUPPORT WITH

COGNITIVE FUNCTION IN THE ELDERLY

(In the hamlet Kebunturi village of Katur Gayam Bojonegoro)

By :

LUSI RUSTANTI

133210035

The aging process experienced by the elderly leads to problem which is

related to the development of elderly life both in terms of physical, mental and

psychosocial. Cognitive function is a problem experienced by the elderly where a

person will experience a decrease in the process of thinking, perception, attention,

and memor. Family social support is needed elderly people who experience

changes in cognitive function. The higher social support the family provides will

further inhibit the decline in cognitive function and vice versa. The design of this research used is analytic correlation. The population in

this study is all elderly in Hamlet Kebunturi Village Katur Gayam Bojonegoro. In

this research the sampling technique used is probability sampling with simple

random sampling. Data were collected using questionnaire and mini test of

mental examination by using rank spearman statistic test. The results showed 39 respondents found that respondents get enough social

support family of 35 (89.7%), Respondents get social support of family less 4

(10,3%) and medium cognitive function 10 (25,6%) responder, Weight cognitive function 29 (74,4%) respondents with rank spearman test result with p = 0,016.

The conclusion is there is a relationship between family social support with

cognitive function in elderly in Hamlet Kebunturi Village Katur Gayam District

Bojonegoro District.

Keywords: Family social support, Cognitive function, Elderly

xii

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR.......................................................................................................... i

SAMPUL DALAM ..................................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ vii

MOTTO ......................................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi

ABSTRAK ..................................................................................................................... xii

DAFTAR ISI................................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ....................................................... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penilitian..................................................................................... 4

1.4.1 Teoritis ........................................................................................... 4

xiii

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

1.4.2 Praktis ............................................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Lansia ............................................................................... 5

2.1.1 Definisi ......................................................................................... 5

2.1.2 Batasan-batasan Umur Lanjut Usia ........................................ 5

2.1.3 Karakteristik Lansia ................................................................... 6

2.1.4 Tugas Perkembangan Lansia ................................................... 6

2.1.5 Tipe Lansia .................................................................................. 7

2.1.6 Teori-Teori ProsesMenua ......................................................... 8

2.1.7 Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia ................. 11

2.1.8 Masalah pada Lansia.................................................................. 15

2.2 Fungsi Kognitif ......................................................................................... 17

2.2.1 Pengertian .................................................................................... 17

2.2.2 Kognitif pada Lansia.................................................................. 17

2.2.3 Manifestasi Gangguan Fungsi Kognitif ................................. 18

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif .......... 20

2.2.5 Pengukuran Fungsi Kognitif .................................................... 22

2.3 Konsep Dasar Dukungan Sosial Keluarga........................................... 22

2.3.1 Pengertian .................................................................................... 22

2.3.2 Bentuk Dukungan Sosial Keluarga ......................................... 23

2.3.3 Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Dukungan sosial Keluarga

24

2.3.4 Sumber- Sumber Dukungan Sosial ......................................... 27

2.3.5 Konsep Keluarga ........................................................................ 28

2.3.6 Tipe Keluarga .............................................................................. 28

2.3.7 Dukungan Keluarga ................................................................... 29

2.3.8 Peran Anggota Keluarga Terhadap Lansia ........................... 30

2.3.9 Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia .............................. 30

2.3.10 Manfaat Dukungan Keluarga .................................................... 31

2.3.11 Kategori Dukungan Sosial Keluarga ....................................... 31

xiv

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 33

3.2 Hipotesis..................................................................................... 34

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 35

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 36

4.2.1 Waktu Penelitian ............................................................. 36

4.2.2 Tempat Penelitian ........................................................... 36

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling .................................................. 36

4.3.1 Populasi penelitian .......................................................... 36

4.3.2 Sampel Penelitian ............................................................ 36

4.3.3 Sampling ......................................................................... 37

4.4 Kerangka Kerja ........................................................................... 38

4.5 Identifikasi Variabel ................................................................... 39

4.5.1 Variabel Independen ....................................................... 39

4.5.2 Variabel Dependen .......................................................... 39

4.6 Definisi Operasional ................................................................... 39

4.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data .......................................... 41

4.7.1 Alat atau Instrumen Penelitian ......................................... 41

4.7.2 Uji Validitas .................................................................... 42

4.7.3 Uji Reliabilitas ................................................................ 43

4.7.4 Prosedur Penelitian.......................................................... 44

4.7.5 Teknik Pengolahan Data.................................................. 44

4.7.6 Analisa Data.................................................................... 49

4.8 Etika Penelitian ........................................................................... 52

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 53

5.2 Pembahasan ................................................................................ 57

xv

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 64

6.2 Saran ............................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 4.2Definisi Operasional Hubungan Dukungan Sosial Keluarga

dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia di Dukuh

Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro ........................................

2. Tabel 4.3Kriteria Koefisien Korelasi Menurut Guilford

3. Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin di Dukuh Kebunturi Desa

Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

4. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan umur di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

5. Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan pendidikan di Dukuh Kebunturi Desa

Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

6. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan di Dukuh Kebunturi Desa

Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

7. Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan dukungan sosial keluarga di Dukuh

Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro

8. Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan fungsi kognitif lansia di Dukuh

Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro

9. Tabel 5.8Tabulasi silang hubungan dukungan sosial keluarga

dengan fungsi kognitif pada lansia di Dukuh

Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro

40

54

54

54

55

56

56

57

xvii

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan Dukungan Sosial

Keluarga dengan Fungsi Kognitif di Dukuh Kebunturi

Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

.................................................................................

2. Gambar 4.1 Karangka Kerja Penelitian Hubungan Dukungan Sosial

Keluarga dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di

Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam

Kabupaten Bojonegoro .............................................

33

38

xviii

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat permohonan menjadi responden

Lampiran 2 : Surat persetujuam responden

Lampiran 3 : Kisi-kisi kuesioner dukungan sosial keluarga

Lampiran 4 : Kisi-Kisi Tes Mini Mental Stase Examination

Lampiran 5 : Kuesioner dukungan sosial keluarga

Lampiran 6 : Pemeriksaan MMSE

Lampiran 7 : Tabulasi data umum

Lampiran 8 : Tabulasi data khusus

Lampiran 9 : Dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif

Lampiran 10 : Uji statistik

Lampiran 11 : Jadwal kegiatan penelitian

Lampiran 12 : Lembar pernyataan perpustakaan

Lampiran 13 : Surat keterangan pre survey data, studi pendahuluan, dan

penelitian

Lampiran 14 : Surat keterangan izin studi pendahuluan dan penelitian

Lampiran 15 : Lembar konsultasi

Lampiran 16 : Lembar bebas plagiasi

xix

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

1. Daftar Lambang

1. H1 : hipotesis alternatif

2. n : besar sampel

3. N : jumlah populasi

4. d : error level/tingkat kesalahan

5. ≤ : lebih kecil

6. ≥ : lebih besar

7. R : korelasi

8. X : skor pernyataan

9. Y : skor total

10. XY : skor pernyataan dikalikan skor total

11. α : alpha

12. r : reliabilitas

13. k : jumlah butir soal

14. 2 : skor varian setiap butir pertanyaan

15. 2 : total varian

1

16. ∑ : jumlah skor yang diperoleh

17. P : presentasi

18. F : frekuensi teramati

19. N : skor maksimal

xx

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

2. Daftar Singkatan

STIKES

ICME

WHO

LSM

MMSE

: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

: Insan Cendekia Medika

: Word Health Organisation

: Lembaga Swadaya Masyarakat

: Mini Mental Stase Examination

xxi

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dukungan keluarga sangat berperan dalam memotivasi seseorang untuk

melakukan suatu kegiatan, seperti dukungan moral dan material ( Sarwono, 2003).

Lansia yang mendapat dukungan dari keluarganya merupakan hal yang sangat

penting, karena lansia beranggapan bahwa keberadaannya diperhatikan oleh

keluarganya (Purnama, 2004). Penuaan yang terjadi pada lansia membutuhkan

proses sepanjang hidup tidak hanya dimulai dari satu waktu tertentu, tetapi

dimulai sejak permulaan kehidupan (Padila, 2013). Proses menua yang dialami

lansia mengakibatkan masalah yang berkaitan dengan perkembangan kehidupan

lansia baik dari segi fisik, mental maupun psikososialnya. Masalah yang sering

terjadi pada lansia berkaitan dengan fungsi kognitifnya, diantaranya lansia sering

mengalami kesulitan dalam mengingat, atau menyelesaikan masalah. Seiring

bertambahnya usia seseorang, maka kemampuan fisik juga akan semakin menurun

yang menyebabkan lansia mengalami masalah penurunan pada fungsi kognitifnya.

Dukungan sosial keluarga sangat penting bagi lansia untuk memenuhi

kebutuhannya sehari-hari.

Menurut WHO (Organisasi kesehatan dunia) pada tahun 2012 prevalensi

gangguan fungsi kognitif pada lansia diperkirakan mencapai 121 juta manusia,

dengan komposisi 5,8% pada laki-laki dan 9,5% pada perempuan. Di Indonesia

jumlah populasi lansia 10% sampai 15% yang berusia lebih dari 65 tahun dan

hampir 50% populasi berusia lebih dari 85 tahun yang mengalami perubahan

1

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

2

kognitif seperti demensia (Lanawati, 2015). Gangguan status kognitif cepat

meluas pada usia lanjut dan diperkirakan pada tahun 2050 akan mengalami

peningkatan kurang lebih 14 juta penderita gangguan kognitif (Muttaqin, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 5 Maret 2017, di Dukuh Kebunturi

Desa Katur Gayam Bojonegoro terhadap 8 lansia dengan usia 70 tahun ke atas

didapatkan bahwa lansia sering mengalami lupa saat menaruh barangnya sendiri,

lupa hari, tanggal bahkan sering lupa dengan apa yang baru dibicarakan. Hasil

wawancara dari 8 lansia menyatakan bahwa didapatkan 5 keluarga lansia tidak

pernah mengingatkan jadwal posyandu dan tidak pernah mengantar lansia

keposyandu sedangkan 3 keluarga lainnya mendukung lansia untuk mengikuti

posyandu lansia setiap bulannya.

Fungsi kognitif merupakan masalah yang dialami oleh lansia dimana

seseorang akan mengalami penurunan pada proses berfikir, persepsi, perhatian,

dan memorinya. Beberapa faktor yang mengalami fungsi kognitif pada lansia

diantaranya umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktifitas, stroke dan diabetes mellitus

(Suwita, 2016). Masalah yang terjadi pada fungsi kognitif pada lansia meliputi

berkurangnya kemampuan fungsi intelektual dan berkurangnya efisiensi transmisi

sel saraf di otak yang menyebabkan proses informasi menjadi lambat, serta

banyak informasi yang hilang selama transmisi. Penurunan menyeluruh pada

fungsi sistem saraf pusat dipercaya sebagai konstributor utama terjadinya

perubahan dalam kemampuan kognitif (Setiati, 2009). Dukungan sosial keluarga

sangat dibutuhkan lansia yang mengalami perubahan pada fungsi kognitifnya.

Semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang diberikan akan semakin

mengahambat penurunan fungsi kognitif dan sebaliknya, semakin rendah

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

3

dukungan sosial akan semakin mempercepat penurunan fungsi kognitif (Lusiati,

2014).

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan pada fungsi kognitif

lansia, salah satunya dengan memberikan dukungan sosial keluarga. Adapun

dukungan sosial keluarga yang dapat dilakukan meliputi memberikan perhatian

dan mampu mendampingi lansia yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan keluarga selalu mengingatkan pada lansia tentang

kegiatannya, agar lansia yang mengalami perubahan fungsi kognitifnya mampu

mengingat atau mengerjakan kegiatannya tanpa bantuan orang lain. Berdasarkan

uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan dukungan sosial

keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut “ Apakah ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan

fungsi kognitif pada lansia?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif

pada lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi dukungan sosial keluarga pada lansia.

b. Mengidentifikasi fungsi kognitif pada lansia.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

4

c. Menganalisis hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada

lansia.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Diketahuinya fungsi kognitif pada lansia dengan dukungan sosial keluarga

dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya dalam bidang gerontologi.

1.4.2 Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang

fungsi kognitif baik dari fisik, mental maupun psikososialnya pada usia lanjut dan

dapat memberikan masukan kepada keluarga agar dapat lebih memberikan

dukungan sosial kepada lansia di Dukuh Kebunturi Katur Gayam Bojonegoro.

Sebagai tambahan literatur bagi peneliti selanjutnya dan sebagai bahan acuan

perbandingan apabila ada peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan judul

yang sama atau ingin mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar Lansia

2.1.1. Definisi

Menurut Word Health Organisation (WHO) dan Undang-Undang No 13

Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada pasal 1 ayat 2 yang

menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah

suatu penyakit akan tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur

mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan menurunnya proses daya tahan

tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir

dengan kematian.

Menua merupakan suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia.

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari

satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua

merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tahap-tahap

kehidupannya, yaitu neonates, toddler, pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa dan

lansia (Padila, 2013).

2.1.2. Batasan-batasan Umur Lanjut Usia

Batasan – batasan umur lansia dari pendapat beberapa ahli yang dikutip dari

Padila (2013) :

a) Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), ada empat tahapan yaitu:

1. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun

5

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

6

2. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun

3. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun

4. Usia sangat tua (very old) usia >90 tahun

b) Menurut burnise (1979)

1. Young old (usia 60-69 tahun)

2. Middle age old (usia 70-79 tahun)

3. Old-old (usia 80-89 tahun)

4. Very old (usia >90 tahun).

2.1.3. Karakteristik Lansia

Menurut Budi Anna Keliat (1999), (dalam Padila, 2013) lansia memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No.13 tentang

kesehatan)

2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari

kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga

kondisi maladptif.

3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.

2.1.4. Tugas Perkembangan pada Lansia

Menurut Padila (2013) tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut :

1. Tugas mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun

2. Mempersiapkan diri untuk pensiun

3. Membentuk hubungan baik dengan seusianya

4. Mempersiapkan kehidupan baru

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

7

5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat secara

santai

6. Mempersiapkan diri untuk kematiaannya dan kematian pasangan

2.1.5. Tipe Lansia

Tipe lansia bergantung pada karakter, pengalam hidup, lingkungan, kondisi,

mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho,2000) dikutip (dalam Padila, 2013).

Tipe lansia diantaranya:

1. Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,

mempunyai kesibukan, pengalaman, rendah hati, sederhana, dermawan,

menjadi undangan dan menjadi panutan.

2. Tipe mandiri

Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif, dalam mencari

pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.

3. Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah,

tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak

menuntut.

4. Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agamadan melakukan

pekerjaan apa saja.

5. Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif dan

acuh tak acuh.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

8

2.1.6. Teori-teori Proses Menua

a) Teori biologis

Teori yang merupakan teori biologis adalah sebagai berikut:

1) Teori jam genetic

Menurut Hay ick (1965), secara genetic sudah terprogram bahwa material

didalam inti sel dikatakan bagaikan memiliki jam genetis terkait dengan

frekuensi mitosis. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa spesies-

spesies tertentu memiliki harapan hidup (life span) yang tertentu pula.

Manusia yang memiliki rentang kehidupan maksimal sekitar 110 tahun, sel-

sel diperkirakan hanya mampu merubah sekitar 50 kali, sesudah itu akan

mengalami deteriorasi.

Teori cross-linkage (rantai silang)

Kolagen yang merupakan unsur penyusunan tulang diantara susunan

molecular, lama-kelamaan akan meningkat kekakuannya (tidak elastis).

Hal ini disebabkan oleh karenasel-sel yang sudah tua dan reaksi kimianya

menyebabkan jaringan yang sangat kuat.

Teori radikal bebas

Radikal bebas merusak membran sel yang menyebabkan kerusakan dan

kemunduran secara fisik.

Teori genetik

Menurut teori ini, menua telah terprogram secara genetic untuk spesies

tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

9

deprogram oleh moleku-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan

mengalami mutasi

Teori immunologi

Didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat

tertentu. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak dapat tahan terhadap zat

tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah. System imun menjadi

kurang efektif dalam mempertahankan diri, regulasi dan responsibilitas.

Teori stress-adaptasi

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.

Regenerasi jaringan tidak dapat mempetahankan kestabilan lingkungan

internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah

terpakai.

Teori wear and tear (pemakaian dan rusak)

Kelebihan usaha dan setress menyebabkan sel-sel tubuh (terpakai).

b. Teori psikososial

Teori integritas

Teori perkembangan ini mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dicapai

dalam tiap tahap perkembangan. Tugas perkembngan terakhir

merefleksikan kehidupan seseorang dan pencapaiannya. Hasil akhir dari

pencapaiannya. Hasil akhir dari penyelesaiaan konflik antara intregitas

ego dan keputusan adalah kebebasan.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

10

Teori stabilitas personal

Kepribadian seseorang terbentuk pada masa kanak-kanak dan tetap

bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia tua bisa jadi

mengidentifikasi penyakit otak.

c. Teori sosiokultural

Teori pembebasan (disengagement theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang

berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya, atau

menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan interaksi

sosial lanjut usia menurun, sehingga sering terjadi kehilangan ganda

meliputi : kehilangan peran,hambatan kontak sosial dan berkurangnya

komitmen.

Teori aktifitas

Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung dari

bagaimana seorang usia lanjut merasakan kepuasan dalam beraktifitas

dan mempertahankan aktifitas tersebut selama mungkin. Adapun kualitas

aktifitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas aktifitas yang

dilakukan.

d. Teori konsekuensi fungsional

Teori ini mengatakan tentang konsekuensi fungsional usia lanjut yang

berhubungan dengan perubahan-perubahan karena usia dan factor resiko

tambahan. Tanpa intervensi maka beberapa konsekuensi fungsional akan negatif,

dengan intervensi menjadi positif. (Padila, 2013).

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

11

2.1.7. Perubahan-perubahan yang Terjadi Pada Lansia

Menurut Padila (2013), menjadi tua akan mengalami perubahan menyeluruh

baik dari segi fisik, sosial, mental dan moral spiritual.

1. Perubahan Fisik/Biologis

Secara umum menua ditandai dengan kemunduran gejala-gejala fisik dan

biologis yaitu kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis

yang menetap, rambut kepala mulai memutih, gigi mulai ompong, penglihatan dan

pendengaran berkurang, mudah lelah, mudah jatuh, mudah terserang penyakit,

nafsu makan menurun, penciuman mulai berkurang, gerakan menjadi lamban,

kurang lincah dan pola tidur berubah.

a. Perubahan sel

Jumlahnya lebih sedikit dan ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan tubuh

dan cairan intraseluler, proporsi protein otak menurun, dan jumlah sel otak

menurun serta mekanisme perbaikan sel terganggu

b. Perubahan sistem kardiovaskuler

Menurunnya elastisitas arteri dan aorta sehingga menyebabkan peningkatan

tekanan darah pada lansia, penyempitan pembuluh darah jantung sehingga

aliran darah menuju jantung terganggu, perubahan struktural dan fungsional

jantung pada proses penuaan menyebabkan rawan terjadinya disritmia atrial

dan ventricular, lemak sub edoicard menurun, dan Respon baroreseptor

menurun.

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

12

c. Perubahan sistem respirasi

Gerakan pernafasan dangkal,sesak dan lemah. Terjadi penumpukan gas pada

laveolus, volume dan kapasitas paru menurun serta gangguan transportasi gas.

d. Perubahan sistem gastrointestinal

Terjad atropi mukosa, atropi sel kelenjar, sel parietal dan sel chief sehingga

menyebabkan sekresi asam lambung, pepsin, dan faktor intrinsik berkurang.

Ukuran lambung pada lansia menjadi lebih kecil, sehingga daya tempung

makanan menjadi lebih berkurang. Proses perubahan protein menjadi pepton

terganggu, karena sekresi asam lambung berkurang dan rasa lapar juga

berkurang.

e. Perubahan sistem muskuloskeletal

Terjadi penurunan kekuatan otot yang disebabkan oleh penurunan massa otot

(atropi otot). Ukuran otot mengecil dan penurunan massa otot lebih banyak

terjadi pada eksremitas bawah serta kekuatan otot ekstremitas bawah berkurang

sebesar 40% antara usia 30 sampai 80 tahun. Density tulang menurun, makin

rapuh dan terjadinya osteoporosis. Rentan terserang penyakit persendian, sendi

menjadi kaku dan mudah merasa nyeri sehingga pergerakan tubuh menjadi

lebih lambat.

f. Perubahan sistem sensori (panca indra)

Terjadi penurunan ketajaman penglihatan, dan daya akomodasi jarak jauh atau

dekat berkurang. Lensa mata kehilangan elastisitas dan kaku, otot penyangga

lemah dan kehilangan tonus serta indra pengecap, perasa, penciuman berkurang

sensitivitasnya.

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

13

g. Perubahan sistem integumen

Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan kurang

keelastisitasannya karena menurunnya cairan dan hilangnnya jaringan adipose.

Kelenjar-kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu

tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi. Kulit pucat dan terdapat

bintik-bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan menurunnya sel-sel

yang memproduksi pigmen. Menurunnya aliran darah juga menyebabkan

penyembuhan luka kurang baik, kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal

dan rapuh serta temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang

menurun.

h. Perubahan sistem neurologi

Berat otak menurun, hubungan persyarafan cepat menurun, lambat dalam

respon dan waktu untuk berfikir, kurangnya penglihatan, hilangnya

pendengaran, mengecilnya syaraf pencium dan perasa lebih sensitif terhadap

perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin, kurang sensitif

terhadap sentuhan, reflek tubuh akan semakin berkurang serta terjadi kurang

koordinasi tubuh, dan membuat dewasa lanjut menjadi cepat pikun dalam

mengingat sesuatu.

i. Perubahan sistem genetourinari

Pada lansia yang berusia 65 tahun akan mengalami kelemahan dalam kontrol

kandung kemih (urinary incontinence). Incontinence dapat di sebabkan oleh

beragam masalah kesehatan, seperti obesitas,konstipasi dan batuk kronik. Otot-

otot pengatur fungsi saluran kencing menjadi lemah, frekuensi buang air kecil

meningkat, terkadang terjadi ngompol, aliran darah ke ginjal menurun sampai

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

14

50%. Fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang kemampusn mengkonsentrasi

urin.

j. Perubahan sistem endokrin

Hampir semua produksi hormon mengalami penurunan, fungsi paratiroid dan

sekresinya tidak berubah, pertumbuhan hormon pituitari ada tetapi lebih rendah

dan ahnya ada di pmbuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH,

FSH dan LH, menurunnya produksi adolsteron, menurunnya sekresi hormon

gonads, progesteron, estrogen, dan testosteron, dan defisiensi hormonal dapat

menyebabkan hipotiroidisme.

2. Perubahan Mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental yaitu perubahan fisik,

pendidikan, lingkungan, kesehatan umum, tingkat kecerdasan, kenangan

(Nugroho, 2008).

3. Perubahan Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka lansia tersebut akan

mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotornya. Fungsi kognitif

meliputi proses belajar, pemahaman, persepsi, pengertian, perhatian dan lain-lain

sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku, lansia yang semakin lambat.

Sedangkan pada fungsi psikomornya yaitu hal-hal yang berhubungan dengan

dorongan kehendak seperti tindakan, koordinasi, gerakan yang berakibat bahwa

lansia kurang cekatan.

Perubahan psikososial yang terjadi pada lansia yaitu lansia yang pensiun

akan kehilangan finansialnya, teman, status, pekerjaan atau kegiatannya, lansia

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

15

sadar akan merasa dekat dengan kematian, mengalami perubahan cara hidup,

lansia akan mengalami perubahan pada ekonominya, merasa kehilangan teman

atau keluarganya, berkurangnya kekuatan, adanya penyakit kronis dan

ketidakmampuan, terjadiya perubahan gambaran diri, dan perubahan konsep diri

(Nugroho, 2008) dikutip (dalam Kurniantaka, 2016).

4. Perubahan Spiritual

Menurut Nugroho (2008) dalam Kurniantaka (2016) perubahan spiritual

antara lain yaitu :

a. Agama atau kepercayaan makin terintregasi dalam kehidupannya

b. Makin matur dalam kehidupan beragama, hal ini terlihat dalam cara berfikirnya

dan bertindak sehari-hari

c. Perkembangan spiritual menjadi universalizing, perkembangan yang dicapai

pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara mencintai dan

keadilan.

2.1.8. Masalah pada Lansia

Menurut Padila (2013) adapun permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia

antara lain :

1) Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai

masalah baik secara fisik-biologi, mental, maupun sosial ekonomis. Dengan

semakin lanjut usia sesorang, mereka akan mengalami kemunduran

terutama dibidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan

pada peranan-peranan sosial. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

16

gangguan di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat

meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain.

2) Lanjut usia tidak saja ditandai dengan kemunduran fisik, tetapi dapat pula

berpengaruh terhadap kondisi mental. Semakin lanjut usia seseorang,

kesibukan sosialnya akan semakin berkurang yang mana akan

memngakibatkan berkurangnya intregasi dengan lingkungannya.

3) Pada usia yang telah lanjut, sebagian dari lanjut usia tersebut masih

mempunyai kemampuan bekerja. Permasalahan yang mungkin timbul

adalah bagaimana memfungsikan tenaga denga kemampuan mereka tersebut

di dalam situasi keterbatasan kesempatan kerja.

4) Disamping itu, masih ada dari sebagian lanjut usia dalam keadaan terlantar,

selain tidak mempunyai bekal hidup dan pekerjaan/penghasilan, mereka

juga tidak mempunyai keluarga atau sebatang kara.

5) Dalam masyarakat tradisonal biasanya usia lanjut dihargai dan dihormati

sehingga mereka masih dapat berperan yang berguna bagi masyarakat

industri ada kecenderungan mereka kurang dihargai sehingga mereka

terisolir dari kehidupan masyarakat.

6) Didasarkan pada sistem kultural yang berlaku maka mengharuskan generasi

tua atau lanjut usia masih dibutuhkan sebagai pembina agar jati diri budaya

dan ciri-ciri khas Indonesia tetap terpelihara kelestariannya.

7) Karena kondisinya, lanjut usia memerlukan tempat tinggal fasilitas

perumahan yang khusus.

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

17

2.2 Fungsi Kognitif

2.2.1 Pengertian

Kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari

proses berfikir. Proses berikir dimulai dengan memperolah pengetahuan dan

mengolah pengetahuan tersebut melalui kegiatan mengingat, menganalisa,

memahami, menilai, membayangkan, dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan

kognisi sering disebut kecerdasan (Ramdhani, 2012)

Fungsi kognitif merupakan suatu proses mental manusia yang meliputi

perhatian, persepsi, proses berfikir, pengetahuan dan memori. Sebanyak 75% dari

bagian otak besar merupakn area kognitif (Saladin, 2007).

2.2.2 Kognitif pada Lansia

Pada umumnya seseorang yang memasuki masa lanjut usia akan mengalami

penurunan, terutama pada masa kognitifnya yang akan mempengaruhi aspek

psikososialnya yang berkaitan dengan keadaan kepribadian dalam diri lanjut usia

tersebut (Sutarto,2008). Penurunan menyeluruh pada fungsi sistem saraf pusat

dipercaya dan efisiensi dalam pemrosesan informasi (Papillia dkk, 2008).

Penurunan terkait penuaan ditunjukan dalam kecepatan, memori jangka pendek,

memori kerja dan memori jangka panjang. Perubahan ini telah dihubungkan

dengan perubahan pada struktur dan fungsi otak (Agronin dan Maletta, 2011)

dikutip (dalam Azmi Hanifa, 2016).

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

18

2.2.3 Manifestasi Gangguan Fungsi Kognitif

Menurut Pathia (2015) manifestasi gangguan fungsi kognitif meliputi :

1) Bahasa

Bahasa merupakan dasar komunikasi dan modalitas dasar yang membangun

kemampuan fungsi kognitif. Bila terdapat gangguan hal ini akan

mengakibatkan hambatan yang berarti bagi klien (Lumbontobing, 2008).

Fungsi bahasa meliputi empat parameter yaitu:

a. Kelancaran memamcu pada kemampuan untuk menghasilkan kalimat

dengan panjang, ritme dan melodi yang normal.

b. Pemahaman yang mengacu pada kemampuan untuk memahami suatu

perkataan atau perintah, dibuktikan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan perintah tersebut.

c. Pengulangan yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengulangi

suatu pernyataan atau kalimat yang diucapkan seseorang

d. Penamaan yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk menamai suatu

objek beserta bagian-bagiannya.

Orang dengan cepat dapat menyebutkan nama benda yang ditunjukkan tetapi

mengalami kesulitan kalau diminta menyebutkan nama benda dalam satu

kategori, ini didasarkan karena daya abstraknya mulai menurun (Hartono,

2008).

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

19

2) Emosi

Efek langsung pada gangguan aspek emosi yang paling umum dari penurunan

fungsi kognitif adalah emosi yang tumpul, kecemasan yang berkurang, dan

menurunnya sensitifitas sosial. Dapat juga terjadi kecemasan yang berlebihan,

depresi dan hipersensitif ( Hartono, 2008)

3) Visuospasial

Gangguan visuospasial yang sering timbul dini pada penurunan fungsi kognitif

biasanya pasien lupa waktu, tidak tahu kapan siang dan malam, lupa wajah

teman dan sering tidak tahu tempat sehingga sering tersesat ( disorientasi

waktu, tempat dan orang).

4) Kognisi

Gangguan kognisi yang sering terganggu terutama daya abstraksinya. Lansia

selalu berfikir konkrit sehingga sukar sekali memberi makna peribahasa dan

daya persamaan (similarities) mengalami penurunan (Hartono, 2008).

5) Memori

Memori adalah proses bertingkat dimana informasi pertama kali harus dicatat

dalam area korteks sensorik kemudian diproses melalui sistem limbik untuk

terjadinya pembelajaran baru. Secara klinik memori dibagi tipe-tipe dasar,

yaitu:

a. Immediate memory, merupakan kemampuan untuk merecall stimulus dalam

interval waktu beberapa detik.

b. Recent memory, merupakan kemampuan untuk mengingat kejadian sehari-

hari, seperti tanggal, apa yang dimakan saat sarapan, atau kejadian-kejadian

baru.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

20

c. Remote memory, merupakan rekolasi atau mengintai kembali kejadian yang

terjadi bertahun-tahunyang lalu (tanggal lahir, sejarah, nama kerabat, dan

lain-lain).

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif

Menurut Suwita (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif yaitu :

1. Umur

Dikalangan lansia penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar

terjadinya ketergantungan terhadap orang lain untuk merawat diri sendiri akibat

ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Hal ini disebabkan

karena dengan semakin meningkatnya umur akan mengakibatkan perubahan-

perubahan anatomi, seperti menyusutnya otak dan perubahan biokimiawi di

Sistem Saraf Pusat (SPP) sehingga dengan sendirinya dapat menyebabkan

penurunan fungsi kognitif.

2. Jenis kelamin

Wanita tampaknya lebih beresiko mengalami penurunan kognitif. Hal ini

disebabkan adanya peranan level hormone seks endogen dalam perubahan

fungsi endogen. Reseptor estrogen telah ditemukan dalam area otak yang

berperan dalam fungsi belajar dan memori. Rendahnya level estradiol dalam

tubuh telah dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif umum dan memori

verbal. Estradiol diperkirakan bersifat neuroprotektif dan dapat membatasi

kerusakan akibat stress aksidatif serta terlihat sebagai protektor sel saraf dari

oksitosinamiloid (Zulsita A, 2010).

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

21

3. Pekerjaan

Pekerjaan dapat mempercepat proses menua yaitu pada pekerja keras seperti

buruh kasar/petani. Pekerjaan orang dapat mempengaruhi fungsi kognitifnya,

dimana pekerjaan yang terus-menerus melatih kapasitas otak dapat membantu

mencegah terjadinya penurunan fungsi kognitif (Sidarti, Kusmuputro, 1999).

4. Pendidikan

Banyak studi menunjukkan bahwa pendidikan yang lebih tinggi, beresiko

rendah mengalami penurunan pada fungsi kognitifnya (Kramer,Hilman, 2009).

Tingkat fungsi intelektual premorbid mempengaruhi kemungkinan

penyembuhan fungsi kognitif dan respon terhadap rehabilitas (Lifshitz, Witgen,

Gradi, 2007).

5. Aktivitas

Aktifitas fisik terlihat dapat mempertahankan aliran darah orak dan mungkin

juga meningkatkan persediaan nutrisi otak dan kegiatan fisik dapat diyakini

untuk memfasilitasi metabolisme neurotransmiter dapat juga memicu

perubahan aktivitas molekul dan seluler yang mendukung dan menjaga

plastasin otak. Selain itu aktifitas fisik juga diduga menstimulasi faktor tropic

dan neuronal growth yang kemungkinan faktor-faktor ini yang dapat

menghambat penurunan fungsi kognitif (Yaffe et al, 2001) dikutip (dalam

Pathia 2015).

6. Stroke

Stroke iskemik maupun hemoragik dapat mengakibatkan kerusakan sampai

kematian sel otak. Hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan di sel otak pada

bagian tertentu tetapi juga dapat berakibat terganggunya proses aktivitas

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

22

mental atau fungsi kortikal luhur termasuk fungsi kognitif (Nasreddine Z et al,

2005).

7. Diabetes militus

Diabetes militus merupakan penyakit metabolik yang dapat mempunyai efek

yang sangat merusak pada banyak organ dalam tubuh. Salah satu

komplikasinya yaitu disfungsi kognitif, pasien dengan diabetes mellitus tipe 2

dapat mengalami gangguan fungsi kognitif (Kodi Seaquist, 2008).

2.2.5 Pengukuran Fungsi Kognitif

Menurut Folstein (dalam Mubarak, 2006) Pengukuran pada fungsi kognitif

dapat dilakukan dengan menggunakan tes Mini Mental State Examination

(MMSE). Setiap satu pertanyaan yang dijawab benar diberi skor 1 dan jika salah

diberi skor 0. Dari jumlah skor yang diperoleh maka dapat dinilai dengan kriteria :

1) 24 – 30 : Normal

2) 17 – 23 : gangguan kognitif sedang

3) 0 – 16 : gangguan kognitif berat

2.3 Konsep Dasar Dukungan Sosial Keluarga

2.3.1 Pengertian

Menurut Mashudi (2013) dikutip (dalam Patmawati, 2015) dukungan sosial

dapat diartikan sebagai pemberian bantuan atau pertolongan terhadap seseorang

yang mengalami stress dari orang lain yang memiliki hubungan dekat (saudara

atau teman).

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

23

Menurut Zimet dan Kolega (2010), dukungan sosial yang dipersepsikan

dapat diperoleh dari orang lain yang signifikan atau orang terdekat yang memiliki

kontak dengan keseharian individu, keluarga dan teman.

Dukungan sosial keluarga merupakan suatu proses hubungan antara keluarga

dengan lingkungan sosialnya. Ketiga dimensi interaksi dukungan sosial keluarga

tersebut bersifat reprokasitas (timbal balik), (sifat dan kualitas komunikasi) dan

keterlibatan emosional (kedalam intimasi dan kepercayaan) dalam hubungan

sosial (Friedman, 2007).

2.3.2 Bentuk Dukungan Sosial Keluarga

Menurut Friedman (dalam Purnama, 2013) dukungan sosial keluarga meliputi:

1. Informasional

Dukungan informasi merupakan dukungan yang berfungsi sebagai

pengumpulan informasi tentang segala sesuatu yang digunakan untuk

mengungkapkan masalah. Dukungan ini memberikan sugesti berupa nasehat,

usulan, petunjuk, dan pemberian informasi.

2. Perhatian emosional

Setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain, dukungan ini

berupa rasa simpatik, empati cinta, kepercayaaan dan penghargaan. Dengan

demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak

menanggung beban sendirian tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan,

mau mendengarkan segala keluhannya, bersimpati dan empati terhadap

persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah

yang dihadapi.

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

24

3. Dukungan instrumental

Bantuan bentuk ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam

melakukan aktifitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang

dihadapinya. Misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan memadai

bagi penderita, menyiapkan obat-obat yang dibutukan dan lain-lain.

4. Penilaian

Yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada orang lain

berdasarkan kondisi yang sebenarnya dari lansia. Penilaian ini bisa positif dan

negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti sekali bagi seseorang. Berkaitan

dengan dukungan sosial maka penilaian yang sangat membantu adalah

panilaian yang positif.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Keluarga

Menurut Kurniantaka (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan

keluarga antara lain :

1. Faktor internal

a. Tahap perkembangan

Dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah

pertumbuhan dan perkembangan, dengan demikian setiap rentang usia

memiliki pemahaman tentang perubahan kesehatan yang berbeda-beda.

b. Tingkat pendidikan atau pengetahuan

Dukungan ini terbentuk oleh variabel intelektual yang terdiri dari

pengetahuan, pendidikan, dan pengalaman masa lalunya. Kemampuan

kognitif akan membentuk cara berfikirnya seseorang termasuk dalam

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

25

memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan untuk

menjaga kesehatannya sendiri.

c. Faktor emosi

Faktor emosi juga mempengaruhi keyakinan terhadap adanya dukungan

cara melakukannya. Seseorang yang mengalami respon stress dapat

dilakukakn dengan cara mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat

mengancam kehidupannya sedangkan seseorang ynag mempunyai respon

kecil akan terlihat sangat tenang dalam menanggapi respon sakitnya. Orang

yang tidak mempunyai koping individu secara emosional terhadap

penyakitnya akan menyangkal adanya gejala penyakit pada dirinya.

d. Spiritual

Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana individu tersebut mengalami

kehidupannya. Yaitu mencakup nilai keyakinan yang dilaksanakan,

hubungan dengan keluarga atau teman dalam mencari harapan dan arti

dalam hidup.

2. Faktor eksternal

a. Praktik keluarga

Dukungan yang diberikan keluarga biasanya mempengaruhi penderita

dalam melaksanakan kesehatannya.

b. Faktor sosial ekonomi

Faktor sosial ekonomi dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit dan

dapat mempengaruhi cara seseorang dapat mendefinisikan dan bereaksi

terhadap sakitnya.

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

26

c. Latar belakang budaya

Latar belakang budaya dapat mempengaruhi keyakinan, nilai dan kebiaasan

individu dalam memberikan dukungan termasuk cara pelaksanaan

kesehatan pribadi.

2.3.4 Sumber-sumber Dukungan Sosial

Menurut rook dan Dootey (2009) yang dikutip oleh Kuntjoro (2012), ada 2

sumber dukungan sosial yaitu:

1. Dukungan sosial artificial

Dukungan sosial artifisial yaitu dukungan yang dirancang dalam bentuk primer

seseorang, misalnya dukungan sosial akibat bencana alam melalui berbagai

sumbangan sosial.

2. Dukungan sosial natural

Dukungan sosial yang natural diterima seseorang melalui interaksi dalam

kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada disekitarnya.

Misalnya anggota keluarganya (anak, suami, istri, dan kerabat), teman dekat.

Sumber dukunga sosial yang bersifat natural berbeda dengan sumber

dukungan sosial yang bersifat artificial dalam sejumlah hal. Perbedaan hal

tersebut terletak dalam hal sebagai berikut:

1. keberadaan sumber dukungan sosial natural bersifat apa adanya tanpa dibuat-

buat sehingga lebih mudah diperoleh dan bersifat spontan.

2. Sumber dukungan sosial yang natural memiliki kesesuaian dengan norma yang

berlaku tentang kapan suatu harus dilakukan.

3. Sumber dukungan sosial yang natural berakar dari hubungan yang telah

berakar lama.

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

27

4. Sumber dukungan sosial yang natural memiliki keragaman dalam penyampaian

sosial, maupun mulai dari pemberian barang-barang nyata hingga sekedar

menemui seseorang dengan penyampaian salam.

5. Sumber dukungan sosial yang natural terbebas dari beban dan label psikologis.

Menurut Wangmuba (2009), sumber dukungan sosial yang natural terbebas dari

beban dan label psikologis terbagi atas :

1. Dukungan sosial utama bersumber dari keluarga

Mereka adalah orang-orang terdekat yang mempunyai potensi sebagai sumber

dukungan dan senantiasa bersedia untuk memberikan bantuan dan

dukungannya ketika individu membutuhkan. Keluarga sebagai suatu system

sosial, mempunyai fungsi-fungsi yang dapat menjadi sumber dukungan utama

bagi individu, seperti membangkitkan perasaan memiliki antara sesama

anggota keluarga, memastikan persahabatan yang berkelanjutan dan

memberikan rasa aman bagi anggota-anggotanya.

2. Dukungan sosial bersumber dari sahabat atau teman

Suatu studi yang dilakukan oleh Argyle & Furham (dalam Veiel & Baumann,

1992) menemukan bahwa ada tida proses utama dimana sahabat atau teman

dapat berperan dalam memberikan dukungan sosial.

Proses pertama yaitu dapat membantu berupa material atau instrumental.

Stress syang dialami individu dapat dikurangi bila individu mendapatkan

pertolongan untuk memecahkan masalahnya. Pertolongan ini dapat berupa

informasi tentnag cara mengatasi masalah atau pertolongan berupa uang.

Proses kedua adalah dukungan emosional yaitu perasaan tertekan dapat

dikurangi dengan membicarakan dengan teman simpatik. Harga diri dapat

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

28

meningkat, depresi dan kecemasan dapat dihilangkan dengan penerimaan

yangtulus dari sahabat karib.

Proses ketiga yaitu integrasi sosial dengan menjadi bagian dalam suatu

aktivitas waktu luang yang kooperatif dan diterimanya seseorang dalam

suatu kelompok sosial dapat menghilangkan perasaan kesepian yang

menghasilakn perasaan sejahtera serta memeperkuat ikatan sosial.

3. Dukungan sosial dari masyarakat

Dukungan ini mewakili anggota masyarakat pada umumnya, yang dikenal

dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan dilakukan secara

professional sesuai dengan kompetensinya yang dpat dipertanggung jawabkan

secara ilmiah. Hal ini berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi

efektifitas dukungan sosial yaitu pemberian dukungan sosial. Dukungan yang

diterima melalui sumber yang sama akan lebih mempunyai arti dan berkaitan

dengan berkesinambunagan dukungan yang diberikan, akan mempengaruhi

keakraban dan tingkat kepercayaan penerimaan dukungan.

2.3.5 Konsep Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan

darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus,

yang tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan emosional dan mempunyai

kewajiban satu orang dengan lainnya (Jhonson, 2010).

2.3.6 Tipe Keluarga

Beberapa tipe keluarga menurut Anderson Carter (dalam Effendi dan

Makhfudli, 2009) yaitu sebagai berikut :

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

29

a. Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan

anak.

b. Keluarga berantai (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak

saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibik, dan sebagainya.

c. Keluarga berantai ( serial family) yaitu keluarga yang terdiri atas wanita dan

pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda atau janda (sigle family) yaitu keluarga ini terjadi karena adanya

perceraian atau kematian.

e. Keluarga komposisi yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup

secara sama-sama.

f. Keluarga kabitas yaitu dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi

membentuk satu keluarga.

2.3.7 Dukungan Keluarga

Dukungan merupakan suatu upaya yang diberikan kepada orang lain meliputi

moral dan material agar orang yang diberikan dukungan menjadi lebih termotivasi

dalam melakukan suatu kegiatan ( Sarwono, 2003).

Menurut Friedman (2003) dikutip (dalam kurniantaka, 2016) dukungan

keluarga yaitu sikap, tindakan atau penerimaan keluarga terhadap penderita yang

sakit. Keluarga sebagai pendukung terhadap anggota keluarga yang lain yang

selalu siap memberikan bantuan saat diperlukan.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

30

2.3.8 Peran Anggota Keluarga Terhadap Lansia

Adapun peran keluarga terhadap lansia Menurut Padila (2013) yaitu :

a. Melakukan pembicaraan terarah.

b. Mempertahankan kehangatan keluarga, menyediakan waktu untuk

mendengarkan keluh kesahnya.

c. Membantu melakukan persiapan makan bagi lansia

d. Membantu dalam hal transportasi

e. Membantu memenuhi sumber-sumber keuangan

f. Memberikan kasih sayang dan perhatian,menghormati dan menghargai jangan

mengnggapnya sebagai beban

g. Bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku lansia

h. Memberi kesempatan untuk tinggal bersamanya

i. Mintalah nasihatnya dalam peristiwa penting

j. Mengajaknya dalam acara penting

k. Memeriksakan kesehatan secara teratur, dorong untuk tetap hidup bersih sehat

2.3.9 Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia

Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam

mempertahankan kesehatannya. Peranan keluarga antara lain : menjaga atau

merawat lansia, memepertahankan dan meningkatkan status mental,

mengantisipasi perubahan sosial, ekonomi serta memberikan motivasi dan

memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

31

2.3.10 Manfaat Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan proses yang terjadi sepanjang masa

kehidupan, sifat, dan jenis kehidupan. Dalam semua tahap kehidupan dukungan

sosial keluarga berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya

hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, 1998) dikutip

dalam Riset (Kurniantaka, 2016).

2.3.11 Kategori Dukungan Sosial Keluarga

Skala pengukuran dukungan sosial keluarga yang digunakan adalah dengan

skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pernyataan atau

pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert

mempunyai nilai positif dan negatif yaitu :

Nilai positif :

a. Selalu (4)

b. Sering (3)

c. Kadang-kadang (2)

d. Tidak pernah (1)

Nilai negatif :

a. Selalu (1)

b. Sering (2)

c. Kadang-kadang (3)

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

32

d. Tidak pernah (4)

Dengan hasil kriteria dukungan sosial keluarga :

1) Baik : 76 – 100%

2) Cukup : 56 – 76%

3) Kurang : <56 % (Nursalam, 2013).

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

33

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suati realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar

variabel (baik variabel yang diteliti maupun tidak diteliti). Kerangka konsep akan

membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam,

2015).

Faktor-faktor yang mempengaruhi

dukungan sosial keluarga: Faktor-faktor yang

1. Faktor internal mempengaruhi fungsi

kognitif:

a. Tahap perkembangan

b. Tingkat pendidikan atau 1. Umur

pengetahuan

2. Jenis kelamin

c. Faktor emosi

3. Pekerjaan

d. Spiritual

4. Pendidikan

2. Faktor eksternal

5. Aktivitas

a. Praktik keluarga

6. Stroke

b. Faktor emosi sosial

7. Diabetes melitus

ekonomi

c. Latar belakang budaya

Dukungan sosial keluarga :

Fungsi Kognitif

a. Dukungan informasional

b. Dukungan emosional

c. Dukungan instrumental

d. Dukungan penilaian

Normal

sedang

Berat

Baik Cukup Kurang

Keterangan:

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan dukungan sosial keluarga

dengan fungsi kognitif pada lansia di Desa Katur Kecamatan

Gayam Kabupaten Bojonegoro.

33

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

34

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian. Menurut La Biondo–Wondo dan Haber (2002) dalam Nursalam

(2015). Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua

atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam

penelitian. Setiap penelitian terdiri atas suatu unit atau bagian dari permasalahan.

H1 : Ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia

di dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

35

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memeperoleh kebenaran ilmu

pengetahuan dan pemecahan masalah. Pada bab ini akan menguraikan tentang

rancangan penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel dan

sampling, kerangka kerja, identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan

dan analisa data dan etika penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini yang digunakan adalah analitik korelasi. Penelitian

korelasi mengkaji hubungan antar variabel dan peneliti dapat mencari,

menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori

yang ada. Penelitian korelasi bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar

variabel. Dengan demikian, pada rancangan peneliti melibatkan minimal dua

variabel (Nursalam, 2015).

Pendekatan penelitian ini yang digunakan model cross sectional yaitu jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini variabel

independen dan dependen dinilai secara simulan pada satu saat, jadi tidak ada

tindak lanjut (Nursalam, 2015).

35

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

36

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai penyusunan proposal sampai dengan penyusunan

laporan skripsi pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2017.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan

Gayam Kabupaten Bojonegoro.

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia atau klien) yang

memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro sebanyak 156 lansia.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2015).

Penentuan besar sampel dengan cara ini didasarkan pada presentase dari

besarnya populasi. Teknik ini cocok dipakai pada penelitian misalnya mengambil

5%, 10%, atau 20% atas pertimbangan biaya. Bila populasi kurang dari 100

sebaiknya dicuplik 50% dari populasi. Dan bila populasi beberapa ratus diambil

25% sampai 30% (Saryono, 2013).

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

37

n = 25% x N = 10025 156 = 39

Keterangan :

n = Besar sampel N

= Jumlah populasi

Jadi besar sampel dalam penelitian yaitu 39 lansia.

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

probability sampling dengan jenis simple random sampling. Untuk mencapai

sampling ini, setiap elemen diseleksi secara acak (Nursalam, 2015).

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

38

4.4 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan pertahanan dalam suatu penelitian yang

menyajikan akan penelitian (Nursalam, 2013).

Penyusunan proposal

Populasi Semua lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Gayam Bojonegoro sebanyak 156 lansia

Sampel Sebagian lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Gayam Bojonegoro sebanyak 39

lansia

Sampling Simple random sampling

Desain Penelitian Analitik Cros sectional

Variabel independent

Dukungan sosial keluarga

Pengumpulan Data Kuesioner

Variabel dependent Fungsi kognitif pada lansia

Pengumpulan Data

Tes Mini Mental Stase Examination

Pengolahan Data Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Analisa Data Univariate, Bivariate dan Uji rank spearman

Penyusunan Laporan Akhir

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan dukungan sosial

keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di dukuh kebunturi katur gayam bojonegoro.

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

39

4.5 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, Putra, Haryanto,2000)

dikutip dalam Nursalam (2015).

4.5.1 Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu

kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak

pada variabel dependen (Nursalam, 2015). Variabel independen dalam penelitian

ini adalah dukungan sosial keluarga.

4.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya oleh variabel

lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-

variabel lain. Variabel terikat adalah faktor yag diamati dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam,

2015). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif pada lansia.

4.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati

(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam, 2015).

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

40

Tabel 4.2 Definisi Operasional hubungan dukungan sosial keluarga dengan

fungsi kognitif pada lansia di dukuh kebunturi katur gayam

bojonegoro.

No Variabel Definisi Parameter Alat Skal Skor

Operasional ukur a

1 Independ Pemberian Dukungan K O Skor

ent bantuan atau sosial U R menggunakan

dukunga pertolongan keluarga: E D skalalikert :

n sosial terhadap 1. Dukungan S I Positif :

keluarga lansia baik informasi I N 1) Selalu nilai 4

dari keluarga onal O A 2) Sering nilai 3

dalam 2. Dukungan N L 3) Kadang nilai 2

lingkungan perhatian E 4) Tidak pernah

sosialnya. emosional R nilai 1

3. Dukungan Negatif :

instrumen 1) Selalu nilai 1

tal 2) Sering nilai 2

4. Dukungan 3) Kadang-

penilaian kadang nilai 3

4) Tidak pernah

nilai 4

Kriteria

dukungan sosial

keluarga :

1) Baik : 76-

100%

2) Cukup : 56-

75%

3) Kurang : <

56%

(Nursalam, 2013)

2 Depende Kognitif 1. Orientasi Tes O Kriteria

nt adalah 2. Registrasi Mini R interpretasi Tes : fungsi kepercayaan 3. Perhatian Men D 1) Normal : 24-

kognitif lansia tentang dan tal I 30

sesuatu yang kalkulasi stase N 2) Sedang : 17-

didapatkan 4. Mengingat Exa A 23

dari proses 5. Bahasa mini L 3) Berat : 0-16

berfikir. tion (Folstein dalam

Mubarak, 2006).

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

41

4.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data

4.7.1 Alat atau instrumen penelitian

Instrument adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatan

tersebut menjadi sitematis dan mudah (Nursalam, 2008). Sedangkan kuesioner

adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada responden, dimana

responden bisa menjawab secara bebas tentang sejumlah pertanyaan yang

diajukan secara terbuka oleh peneliti (Nursalam, 2016).

Untuk pertanyaan dalam kuesioner ini menggunakan pertanyaan tertutup.

Pertanyaan seperti ini mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban

responden dan juga mudah diolah dengan bentuk variasi pertanyaan multiple

choice yaitu pertanyaan ini menyediakan beberapa jawaban alternatif dan

responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya

(Notoatmodjo, 2010).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes mini

mental examination yang ditujukan kepada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

1. Dukungan sosial keluarga

Instrumen penelitian (alat pengumpul data) yang digunakan adalah

kuesioner. Untuk mengukur dukungan sosial keluarga peneliti mengembangkan

kuesioner dari Nursalam (2015) sesuai kondisi lansia yang ada dimasyarakat dan

mudah dipahami oleh lansia. Kuesioner ini bersifat Closed Ended Dichotomy

Question yaitu pertanyaan tertutup yang diukur dengan skala likert yang terdiri

dari 4 jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Skor untuk

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

42

pernyataan positif selalu 4, sering 3, kadang-kadang 2, dan tidak pernah 1,

sedangkan untuk pernyataan negatif selalu 1, sering 2, kadang-kadang 3, dan tidak

pernah 1. Jumlah kuesioner 16 soal dengan jenis pernyataan positif berjumlah 13

soal sedangkan pertanyaan negatif berjumlah 3 soal. Jumlah skor dikriteriakan

dalam baik 76-100%, cukup baik 56-75% dan kurang baik <56%.

2. Fungsi kognitif

Untuk mengukur fungsi kognitif menggunakan tes mini mental examination

(MMSE) dengan cara wawancara. Pertanyaan terdiri dari 30 pertanyaan yang

mencakup orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat, dan bahasa.

Jika responden bisa menjawab pertanyaan maka nilai 1 jika responden tidak bisa

menjawab nilai 0. Jumlah skor dkriteriakan dalam normal 24-30, sedang 18-23,

dan berat 0-17.

4.7.2 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu pengukuran untuk menguji suatu kuesioner

dianggap valid atau tidak maka perlu dilakukan uji coba dan dilakukan analisis.

Bila kuesioner tersebut telah memiliki validitas, berarti semua item (pertanyaan)

yang ada dalam kuesioner itu mengukur apa yang kita ukur. Untuk mengetahui

apakah kuesioner mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji

dengan korelasi antara skor tiap-tiap item dengan total kuesioner (Saryono &

Anggraeni, 2013). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan korelasi product

moment dengan menggunakan salah satu software di komputer. Dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Saryono & Anggraeni, 2013).

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

43

R = ( ∑ )− (∑ .∑ ) √( ∑ ²− (∑ ²)( ∑ ²− ∑ )²)

Keterangan :

R : korelasi

N : jumlah sampel

X: skor pernyataan

Y: skor total

XY : skor pernyataan dikalikan skor total

Valid R >0,514 (tabel R Product Moment, α = 0,05)

Tidak valid R <0,514

4.7.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan kestabilan pengukuran, alat dikatakan reliabel jika

digunakan berulang-ulang nilai sama. Sedangkan pertanyaan dikatakan reliabel

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu

kewaktu. Jika nilai alpha >0,60 maka realibel. Dengan rumus sebagai berikut :

r = ( 1− ∑ 2

)

)(

( −1) 2

1

Keterangan :

r : Reliabilitas

k : Jumlah butir soal 2

: Skor varian setiap butir pertanyaan 12

: Total varian

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

44

4.7.4 Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah :

1. Mengurus perizinan surat pengantar penelitian dari Ketua STIKES ICME

Jombang

2. Menyerahkan surat perizinan penelitian dari Ketua STIKES ICME kepada

Kepala Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

3. Setelah data diambil dari Kepala Desa peneliti penyeleksi calon responden

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

4. Menghitung jumlah sampel yang dijadikan responden

5. Peneliti menemui responden untuk memberikan informed consent dan

menjelaskan tujuan penelitian

6. Peneliti mewawancarai responden selanjutnya memberikan kuesioner dengan

waktu 20 menit untuk mengisi kuesioner

7. Setelah kuesioner selesai dijawab oleh responden, peneliti mengkoreksi apakah

semua kuesioner sudah terjawab semua oleh responden atau belum.

8. Setelah itu peneliti memberikan kode pada jawaban responden

9. Selanjutnya peneliti melakukan scoring dan tabulasi.

4.7.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan kegiatan untuk merubah data mentah

menjadi bentuk data yang ringkas dan disajikan sebagai dasar pengambilan

keputusan. Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui

tahapan Editing, Coding, Scoring, Tabulating.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

45

1. Editing

Merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

setelah data terkumpul. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul meliputi pemeriksaan akan kelengkapan pengisian

kuesioner, kejelasan makna jawaban, dan kosentrasi antara jawaban-jawaban.

(Hidayat, 2007).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri dari atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisa data menggunakan computer (Hidayat, 2007).

a. Nomor Responden

Responden 1

: R1

Responden 2

: R2

b. Jenis kelamin

Laki-laki

: J1

Perempuan

: J2

c. Umur

: U

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

46

d. Pendidikan

Tidak sekolah : S1

SD/sederajat : S2

SMP/sederajat : S3

SMA/ sederajat : S4

e. Riwayat penyakit

Diabetes mellitus : P1

Stroke : P2

Tidak ada : P3

f. Pekerjaan

Petani : B1

Wiraswasta : B2

Ibi rumah tangga : B3

Tidak bekerja : B4

g. Dukungan keluarga

Baik :D1

Cukup :D2

Kurang :D3

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

47

h. Fungsi kognitif

Normal:F1

Sedang :F2

Berat :F3

3. Scoring

Scoring merupakan penentuan jumlah skor dalam penelitian ini

menggunakan skala ordinal.

a. Dukungan sosial keluarga

Skor penilaian menggunakan skala likert, sebagai berikut :

Untuk jawaban posistif :

1) Jawaban selalu nilai 4

2) Jawaban sering nilai 3

3) Jawaban kadang nilai 2

4) Jawaban tidak pernah

Untuk jawaban negatif :

1) Jawaban selalu nilai 4

2) Jawaban sering nilai 3

3) Jawaban kadang nilai 2

4) Jawaban tidak pernah 1

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

48

Setelah semua kuesioner mendapat nilai, selanjutnya dilakukan skoring

dengan rumus :

P : 100%

Keterangan :

P : Nilai yang didapat

F: Skor yang didapat

N: Skor maksimal

100% : Bilangan tetap

Setelah data diperoleh dan diproses, maka hasil penelitian akan menggambarkan

dukungan sosial keluarga, yaitu:

1) Baik :76 – 100%

2) Cukup : 56 – 75%

3) Kurang : <56% (Nursalam, 2013).

b. Fungsi Kognitif

Skor penilaian dengan menggunakan tes mini mental stase examination. Setiap

satu pernyataan yang dijawab benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.

Setelah pernyataan terjawab maka dapat di kategorikan dalam jumlah nilai:

1) 24 – 30 : Normal

2) 17 – 23 : gangguan kognitif sedang

3) 0 – 16 : gangguan kognitif berat (Folstein dalam Mubarak, 2006).

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

49

4. Tabulating

Tabulasi merupakan proses penyusunan data dalam tabel, pada tahap ini data

dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu pola

formal yang telah dirancang. Adapun hasil pengolahan data tersebut

diinterpretasikan menggunakan skala kumulatif :

100% : Seluruhnya

76% - 99% : Hampir seluruhnya

51% - 75% : Sebagian besar responden

50% : Setengah responden

26% - 49% : Hampir dari setengah

1% - 25% : Sebagian kecil dari responden

0% : Tidak ada satupun dari responden

(Arikunto, 2010).

4.7.6 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses analisa yang digunakan secara

sistematik terhadap data yang telah dikumpulkan.

a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tipe variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam analisa hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap

variabel (Notoadmojo, 2012). Untuk mengukur dukungan sosial keluarga di

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

50

gunakan kuesioner dengan jumlah 30 pernyataan dengan 13 positif dan 3 negatif

dengan penilaian menggunakan skala likert dengan pernyataan positif jawaban

selalu 4, sering 3, kadang-kadang 2, tidak pernah 1 sedangkan pernyataan negatif

selalu 1, sering 2, kadang-kadang 3, dan tidak pernah 4. Mengukur fungsi kognitif

pada lansia digunakan tes mini mental state examination dilakukan dengan

wawancara jika jawaban benar nilai 1 jika salah nilai 0.

Dari hasil penjumlahan jawaban kuesioner tiap-tiap responden di bagi dengan

skor yang diharapkan (skor maksimal). Kemudian ditentukan presentasi

(P) dengan menentukan rumus sebagai berikut : P = 100%

Keterangan :

P : Nilai yang didapat

F: Skor yang didapat

N: Skor maksimal

100% : Bilangan tetap

Setelah itu diklasifikasikan dalam tiga kriteria untuk dukungan sosial keluarga

yaitu :

1. Baik :76-100%

2. Cukup : 56-75%

3. Kurang :<56%

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

51

Demikian pula dengan tes mini mental stase examination diklasifikasikan dalam

tiga kriteria yaitu :

1. 24 – 30 : Normal

2. 17 – 23 : gangguan kognitif sedang

3. 0 – 16 : gangguan kognitif berat

b. Analisa Bivariate

Analisa Bivariate merupakan analisis untuk mngetahui interaksi dua variabel,

baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Saryono & Anggraeni, 2013).

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel apakah signifikan atau tidak

dengan kemaknaan nilai 0,05 dengan menggunakan uji Spearman Rho dengan

salah satu software di komputer dimana ρ value < 0,05 maka ada hubungan

dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia, sedangkan ρ value >

0,05 maka tidak ada hubungan dukungan sosial dengan fungsi kognitif pada

lansia.

Sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi, peneliti menggunakan

satuan angka-angka sebagai berikut :

Tabel 4.3

Kriteria Koefisien Korelasi Menurut Guilford

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,019

Sangat rendah

0,20 – 0,339

Rendah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Kuat

0,80 – 1,000

Sangat kuat

(Sumber : Arikunto, 2010)

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

52

4.8 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan kepada

Institusi Program Studi S1 keperawatan STIKES ICME Jombang untuk

mendapatkan persetujuan. Setelah itu diteruskan untuk melakukan penelitian pada

responden dengan menekankan pada menekankan pada masalah etika yang

meliputi :

4.8.1 informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden. Informed consent tersebut dapat diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuannya yaitu agar subyek mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui

dampaknya. Jika subyek menolak, peneliti harus menghormati hak-hak responden.

4.8.2 anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

menggunakan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

4.8.3 confidentially (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,

2009).

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

53

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang dilaksanakan di

Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro pada

tanggal 14-16 April 2017 dengan jumlah responden 39 orang. Hasil penelitian

disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum dimuat

karakteristik jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan data

khusus terdiri dari dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada

lansiaserta tabel silang yang menggambarkan ada Hubungan Dukungan Sosial

Keluarga dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Data Umum

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam

Kabupaten Bojonegoro tahun 2017.

Nomor Jenis kelamin Frekuensi responden Presentase (%)

1 Laki-laki 17 43,6

2 Perempuan 22 56,4

Jumlah 39 100 Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukan bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan yaitu 22 responden (56,4 %).

53

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

54

2. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur di

Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro.

Nomor Umur Frekuensi responden Presentase (%)

1 65-69 6 15,4

2 70-74 8 20,5

3 75-79 11 28,2

4 80-84 7 17,9

5 85-89 5 12,8

6 90-94 2 5,1

Jumlah 39 100 Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukan bahwa hampir dari setengah

responden berumur 75-79 yaitu 11 responden (28,2 %).

3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pendidikan di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam

Kabupaten Bojonegoro.

Nomor Pendidikan Frekuensi responden Presentase (%)

1 Tidak sekolah 30 76,9

2 SD 9 23,1

Jumlah 39 100

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukan bahwa sebagian besar

responden berpendidikan tidak sekolah yaitu 30 responden (76,9 %).

4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam

Kabupaten Bojonegoro.

Nomor Pekerjaan Frekuensi responden Presentase (%)

1 Petani 24 61,5

2 Ibu rumah tangga 9 23,1

3 Tidak bekerja 6 15,4

Jumlah 39 100 Sumber : Data primer 2017

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

55

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukan bahwa sebagian besar

responden bekerja sebagai petani yaitu 24 responden (61,5 %).

5.1.2 Data Khusus

1. Dukungan sosial keluarga

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

dukungan sosial keluarga di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Nomor Dukungan sosial keluarga Frekuensi responden Presentase

(%)

1 Baik 0 0

2 Cukup 35 89,7

3 Kurang 4 10,3

Jumlah 39 100 Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukan bahwa hampir seluruh

responden memiliki dukungan sosial keluarga yang cukup yaitu 35

responden (89,7 %).

2. Fungsi kognitif lansia

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan fungsi

kognitif lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan

Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Nomor Fungsi kognitif Frekuensi responden Presentase (%)

1 Normal 0 0

2 Sedang 10 25,6

3 Berat 29 74,4

Jumlah 39 100 Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukan bahwa sebagian besar

responden mengalami fungsi kognitif berat yaitu 29 responden (74,4%).

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

56

3. Tabulasi silang hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif

pada lansia

Tabel 5.8 Tabulasi silang hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi

kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan

Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Dukungan Fungsi kognitif Total

sosial Normal % Sedang %

Berat % N %

keluarga

Baik 0 0 0 0 0 0 0 0

Cukup 0 0 7 17,9 28 71,8 35 89,7

Kurang 0 0 3 7,7 1 2,6 4 10,3

Total/N 0 0 10 25,6 29 74,4 39 100

Hasil uji statistik Spearman rho diperoleh : 0,016 Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan Tabel 5.8 dari hasil tabulasi silang hubungan dukungan sosial

keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro diketahui bahwa responden

mendapatkan dukungan sosial keluarga cukup sejumlah 35 (89,7 %) responden

dimana 7 (17,9%) responden dengan fungsi kognitif sedang dan 28 (71,8%)

dengan fungsi kognitif berat. Responden mendapatkan dukungan sosial keluarga

kurang sejumlah 4 (10,3 %) responden dimana 3 (7,7 %) responden dengan fungsi

kognitif sedang dan 1 (2,6 %) responden dengan fungsi kognitif berat. Hal ini

menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang mendapatkan dukungan sosial

keluarga yang cukup memiliki tingkat fungsi kognitif berat. Diketahui dari hasil

uji statistik menggunakan spearman rho didapatkan nilai p = 0,016 yang lebih

kecil dari α = 0,05 , maka didapat hasil H1 diterima dan H0 ditolak, artinya ada

hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di

dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

57

5.2 Pembahasan

5.2.1 Dukungan Sosial Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui pada tabel 5.6

dari 39 responden, hampir seluruh lansia memiliki dukungan sosial keluarga yang

cukup yaitu 35 responden (89,7 %).

Dilihat dari hasil kuesioner untuk parameter terkait dukungan instrumental

yang mempunyai nilai cukup dengan jumlah skor 2,7.

Menurut peneliti, dukungan instrumental banyak memiliki manfaat dalam

suatu anggota keluarga, namun anggota keluarga sebagian besar jarang

memberikan dukungan instrumental kepada lansia seperti anggota keluarga tidak

mendukung lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia, anggota keluarga

jarang menyediakan transportasi ketika lansia ingin keposyandu, anggota keluarga

juga merasa keberatan jika harus mencukupi semua kebutuhan lansia seperti uang,

pakaian ataupun alat kebersihan diri.

Menurut teori Smet (1994) dan Sarafino (1998) dikutip dari Permatasari

(2006) mengemukakan bahwa dukungan instrumental mencakup bantuan secara

lansung sesuai dengan yang dibutuhkan individu. Menurut Mashudi (2013),

dimana seseorang mendapatkan dukungan dari orang lain yang memiliki

hubungan dekat (saudara atau teman), dibentuk dukungan instrumental yang

meliputi bantuan material, seperti menyediakan tempat tinggal, meminjamkan

uang dan menyertai berkunjung ke biro layanan sosial.

Dilihat dari hasil jawaban kuesioner responden bahwa parameter terkait

dukungan penilaian yang mempunyai nilai cukup dengan jumlah skor 2,2.

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

58

Menurut peneliti keluarga sebagai umpan balik, membimbing, perhatian dan

sebagai sumber validator identitas keluarga, tetapi keluarga kurang memberikan

perhatian pada lansia seperti keluarga jarang memperhatikan makan-makanan

yang bergizi pada lansia, keluarga juga jarang menyuruh lansia untuk istirahat

pada malam hari.

Hal ini sesuai dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan penilaian

merupakan keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,

membimbing dan mampu memecahkan masalah, sebagai sumber validator

identitas anggota keluarga diantaranya yaitu memberikan support, penghargaan

dan penilaian terhadap seseorang.

Pada kuesioner dukungan sosial keluarga untuk parameter emosional

merupakan skor yang paling tinggi yaitu 2,9 dimana lansia mendapatkan

dukungan baik. Menurut peneliti dalam parameter emosional pada item pertama

bahwa banyak anggota keluarga yang memberikan dukungan emosional dalam

bentuk rasa empati yang ada pada diri seseorang yang diberikan saat lansia

mempunyai masalah sedangkan anggota keluarga selalu bersedia untuk membantu

mengatasi masalah tersebut. Dengan adanya bantuan tersebut lansia merasa

nyaman dan diperhatikan saat anggota keluarga sering memperhatikan keadaan

lansia.

Menurut Friedman (1998) dalam Akhmadi (2009) mengungkapkan bahwa

dukungan emosional keluarga merupakan tempat yang aman dan damai untuk

istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek

dari dukunagan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk

afeksi, adanya kepercayaan, perhatian mendengarkan dan didengarkan. Hal ini

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

59

juga sesuai dengan teori Nurmadina (2008) yang menyatakan bahwa bantuan yang

diberikan anggota keluarga atupun teman dapat membuat individu merasa nyaman

baik dari segi fisik maupun psikis sebagai bukti bahwa mereka diperhatikan dan

dicintai.

Pada kuesioner dukungan sosial keluarga untuk parameter informasional

merupakan skor yang paling rendah yaitu 1,6 dimana lansia mendapat dukungan

paling kurang. Menurut peneliti lansia kurang mendapat banyak informasi dari

anggota keluarga dikarenakan lansia sering dirumah, jarang berkumpul diluar

seperti bersama tetangga selain itu dilihat dari jawaban kuesioner yang didapat

bahwa keluarga banyak yang tidak mengingatkan terkait jadwal kegiatan

posyandu lansia, pentingnya menjalankan sholat lima waktu dan jarang

mengingatkan agar tidak mudah marah saat lansia mendapatkan masalah.

5.2.2 Fungsi Kognitif pada Lansia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui dari 39

responden, sebagian besar lansia mengalami fungsi kognitif berat yaitu 29

responden (74,4%).

Menurut peneliti dari data umum lansia berumur 75-79 tahun dengan jumlah

11 (28,2%) responden. Hal ini sesuai dengan faktor yang mempengaruhi fungsi

kognitif yaitu umur, dimana fungsi kognitif akan menurun seiring bertambahnya

umur seseorang dan seluruh organ akan mengalami penurunan salah satunya

lansia akan susah untuk mengingat hal-hal yang baru ataupun hal yang lama dan

berkomunikasi dengan baik.

Sesuai dengan hasil penelitian oleh Rosita dkk (2014) dengan judul

hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

60

kelurahan Mandan wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo didapatkan hasil bahwa

faktor umur sangat berpengaruh terhadap fungsi kognitif pada lansia. Hal tersebut

disebabkan terbentuknya flag disekitar area otak yang menyebabkan sel

mitokondria otak lebih mudah rusak dan berpengaruh juga terhadap terjadinya

peningkatan inflamasi (Yuniati dan Riza, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui dari 39

responden, bahwa lansia sebagian besar berpendidikan tidak sekolah dengan

jumlah 30 responden (76,9%).

Menurut peneliti responden yang memiliki fungsi kognitif yang buruk

dipengaruhi status pendidikannya, dimana lansia pada jaman dahulu minat untuk

bersekolah masih sangat rendah sehingga banyak lansia tidak memiliki banyak

kemampuan untuk berfikir dalam materi ataupun tugas-tugas. hal ini sesuai

dengan hasil penelitian Mongisidi (2012) dengan judul profil penurunan fungsi

kognitif pada lansia menyatakan bahwa faktor pendidikan sangat berpengaruh

terhadap fungsi kognitif pada lansia dikarenakan lansia pada jaman dahulu hanya

orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah sampai kejenjang yang lebih tinggi.

Tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai resiko lebih rendah terjadinya

penurunan fungsi kognitif karena dengan proses pendidikan yang berjalan terus-

menerus seseorang akan cenderung mempunyai kemampuan dalam uji fungsi

kognitif. Tingkat pendidikan juga merupakan hal terpenting dalam menghadapi

masalah, semakin tinggi pendidikan seseorang, pengalaman hidup yang dilalunya

sehingga akan lebih siap dalan menghadapi masalah yang akan terjadi (Tamher

dan Noorkasiani, 2009).

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

61

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui dari 39

responden, bahwa sebagian besar lansia berjenis kelamin perempuan sejumlah 22

(56,4%) responden.

Menurut peneliti dari data umum jenis kelamin dengan jumlah responden

yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 22 (56,4%). Hal ini sesuai dengan

faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif yaitu jenis kelamin, dimana besarnya

resiko wanita dengan fungsi kognitif yang menurun dibandingkan laki-laki yang

disebabkan oleh hormone seks estrogen pada wanita yang mengalami penurunan

saat wanita mengalami masa menopause.

Hal tersebut didukung oleh teori (Hesti dkk, 2008) bahwa usia harapan hidup

perempuan juga lebih tinggi dibandingkan dengan usia harapan hidup laki-laki,

sehingga populasi lansia perempuan lebih banyak dari lansia laki-laki. Selain itu

dibuktikan pada hasil penelitian (Rosita dkk, 2014) dengan judul hubungan antara

fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di kelurahan

Mandan wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo dengan hasil 55 (68,8 %) responden

dengan jenis kelamin perempuan cenderung mempunyai resiko lebih besar terjadi

gangguan fungsi kognitif dibandingkan dengan laki-laki, hal ini disebabkan

karena adanya penurunan hormon estrogen pada perempuan menopause, sehingga

meningkatkan resiko penyakit neuro degeneratif karena hormon-hormon ini

diketahui memegang peranan penting dalam memelihara fungsi otak.

Pada hasil kuesioner yang didapatkan untuk parameter kalkulasi merupakan

rata-rata skor yang paling berat yaitu nilai 13 dikarenakan lansia banyak yang

tidak bisa menghitung pengurangan. Bisa dilihat dari riwayat pendidikan bahwa

lansia banyak yang tidak pernah mengenyam pendidikan dan tidak pernah

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

62

mendapatkan ilmu dibangku sekolah. Selain itu pada kuesioner terdapat

diparameter mengingat dengan hasil skor rata-rata yaitu 18. Hal ini menunjukkan

bahwa fungsi kognitif pada lansia berat, karena lansia sudah mulai susah untuk

mengingat hal yang baru ataupun hal yang sudah lama.

Pada kuesioner tes mini mental examination pada fungsi kognitif untuk

parameter bahasa merupakan skor yang paling tinggi yaitu 5,4 dimana lansia

banyak yang bisa menjawab pertanyaan terkait benda disekitarnya seperti lansia

dapat mengambil kertas, melipat menjadi dua dan meletakkan kertas diatas lantai.

Selain itu pada parameter orientasi lansia mendapat skor 4,3 yang berarti lansia

cukup bisa menjawab pertanyaan seperti tanggal, bulan, hari, tahun Negara, dan

kota.

5.2.3 Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Fungsi Kognitif pada

Lansia

Berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rho pada variabel independen

dukungan sosial keluarga dengan variabel dependen fungsi kogitif pada lansia di

Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

diperoleh hasil p (p value) = 0,016 yang berarti 0,016<0,05, maka H0 ditolak dan

H1 diterima yang berarti ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi

kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa katur Kecamatan Gayam

Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan tabel korelasi dapat diketahui bahwa nilai

koefisien corelasi r yaitu -0,382 yang berarti tingkat keeratan hubungan dukungan

keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia rendah. Berdasarkan tabulasi silang

antara variabel independen denagn variabel dependen diketahui pula bahwa

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

63

responden yang mendapatkan dukungan sosial keluarga yang cukup dan

mempunyai fungsi kognitif yang berat adalah 29 (74,3%).

Dari data diatas menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan sosial

keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro. Dari kondisi yang dialami lansia

dengan gangguan fungsi kognitif yang berat dukungan keluarga merupakan hal

yang dibutuhkan ketika lansia mendapatkan dukungan yang cukup dari segi

psikologisnya mereka merasa lebih nyaman dan nyaman terhadap keluarga.

Sehingga lansia saat melalukan komunikasi atupun daya fikirnya menjadi lebih

baik lagi.

Sesuai dengan teori Friedman (2010), bahwa dukungan sosial keluarga

merupakan sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya,

berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan

dukungan emosional. Keluarga memiliki fungsi sebagai pendukung terhadap

anggota keluarga yang lain yang selalu siap memberikan bantuan saat diperlukan.

Dukungan sosial keluarga yaitu sebuah proses yang terjadi sepanjang masa

kehidupan.

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

64

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa:

1. Dukungan sosial keluarga pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro berdasarkan penelitian

menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki dukungan sosial

keluarga yang cukup.

2. Fungsi kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan

Gayam Kabupaten Bojonegoro berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar responden mengalami fungsi kognitif berat.

3. Ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia

di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis ajukan saran sebagai berikut :

1. Bagi kader posyandu

Di harapkan kader lebih mengingatkan jadwal posyandu kepada lansia di

desa Katur Kecamatan Gayam agar lansia mampu mengingat dengan

sendiri tanpa bantuan orang lain.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan penelitian ini

sebagai literatur dan dapat mengontrol kembali variabel agar di

homogenkan kembali dan menjadi penelitian yang lebih sempurna lagi dan

dengan jenis metode yang berbeda.

64

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

65

3. Bagi keluarga

Diharapkan keluarga mampu memberikan dukungan kepada lansia terkait

dukungan instrumental dan dukungan penilaian lebih baik lagi agar lansia

lebih nyaman saat melakukan aktifitasnya.

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2010, Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi

Revisi). Rineka Cipta, Jakarta.

Dr. Saryono., & Anggraeni Mekar Dwi., 2013, Metode Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan, cetakan pertama, Nuha Medika, Yogyakarta.

Fatmawati Dona Natalia., 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Keberfungsian Sosial Penderita Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Pilang Kenceng Kabupaten Madiun. Skripsi (Perustakaan

STIKES ICME). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Jombang.

Friedman, M.M., 2003. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Salemba

Medika. Jakarta.

Friedman, M.M., 2007. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. EGC. Jakarta.

Ginsberg L., 2008, Lecture Notes : Neurologi, Erlangga, Jakarta.

Hanifa Azmi., 2016. Hubungan Kualitas Tidur dan Fungsi Kognitif pada Lanjut

Usia di Panti Sosial Margaguna Jakarta Selatan. Skripsi.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/33433 diakses pada

tanggal 22 Februari 2017.

Helter, J. B. Ouslander, J, G, dkk., 2009. Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. Six edition. Mc Graw Hill. United States of America.

Hidayat A. Aziz Alimul., 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data, jilid 1, Salemba Medika, Jakarta.

Hidayat, H. A. A., 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa

Data. Salemba Medika. Jakarta.

Kurniantaka Linanta D., 2016. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas

Hidup Lansia yang Mengalami Penyakit Kronis. Skripsi (Perpustakaan STIKES ICME). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.

Jombang.

Lanawati., 2015. Hubungan antara Senam Kesegaran Jasmani Lansia dengan

Fungsi Kognitif dan Keseimbangan Tubuh di Posyandu Lansia Desa Dauh Puri Kauh Denpasar. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar

Lumbantobing., 2006. Kecerdasan pada Usia Lanjut dan Demensia,Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Lusiati., (2012). Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Fungsi Kognitif pad Lanjut Usia di RW 01 Desa Turen Kecamatan Turen Kabupaten

Malang. Diakses pada tanggal 20 Februari 2017 http://www.scribd.com.

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Muttaqin Arif,. 2008. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Salemba Medika. Jakarta.

Nugroho W., 2008, Keperawatan Gerontik Dan Geriatri, edisi 3. EGC. Jakarta.

Notoatmodjo. Soekidjo., 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam., 2015, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, edisi 4, Salemba Medika, Jakarta.

Padila., 2013, Buku Ajar Keperawatan Gerontik, cetakan pertama, Nuha Medika.

Yogyakarta.

Pathia Corry,. 2015. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Kelurahan Ganting Andalas Padang. Skripsi. repository.unand.ac.id/23092/1/REPOSITORY.pdf diakses pada tanggal 20

Februari 2017.

Ramdhani., 2012. Gambaran Fungsi Kognitif dan Keseimbangan Pada Lansia.

Skripsi. Manado.

Rahayu Suwita., 2016. Hubungan Pola Makan Lansia dengan Penurunan Fungsi Kognitif. Skripsi (Perpustakaan STIKES ICME). Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan. Jombang.

Rosita, M.D., 2012. Hubungan antara Fungsi Kognitif dengan Kemampuan Interaksi sosial pada Lansia di kelurahan Mandan Wilayah Kerja

Sukoharjo.

Setiadi., 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett B,. 2007. Buku Ajar Keperawatan

Gerontik , Edisi 2. EGC. Jakarta.

Tamher, S & Noorkasiani, 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Wangmuba, J.K., 2009. Sumber Dukungan Sosial. Alfa Beta. Jakarta.

Zulsita A., 2010, Gambaran Kognitif pada Lanjut Usia, Skripsi Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 28 Februari 2017 di http://repository.usu.ac.id/bitstrem/handle/pdf.

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu

Di tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini sebagai mahasiswa Program Studi S1

Keperawatan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang :

Nama : Lusi Rustanti

Nim : 133210035

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan

Sosial Keluarga dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia”;

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi

Desa Katur Kecamatan Gaym Kabupaten Bojonegoro.

Bersama ini saya mohon kesediaan Bpak/ Ibu mau berpartisipasi dalam

penelitian ini sebagai responden. Segala yang bersifat rahasia akan dijaga dan

digunakan hanya kepentingan penelitian. Apabila Bapak/ Ibu menyetujui, saya

mohon kesediannya untuk menndatangani lembar persetujuan yang tersedia.

Atas perhatian dan kerjasama Bapak/ Ibu dalam penelitian ini, saya

mengucapkan terimakasih.

Bojonegoro, 2017

Hormat saya

Peneliti

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : .....................................

Menyatakan telah mendapatkan penjelasan dan bersedia untuk berpartisipasi

untuk menjadi responden, tanpa paksaan dalam penelitian dengan judul

“Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Fungsi Kognitif pada Lansia”

di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Demikian surat pernyataan dari saya secara sukarela dan tidak ada

paksaan dari pihak apapun.

Bojonegoro, 2017

( …………………..)

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 3

KISI-KISI KUESIONER

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

Variabel Parameter Jumlah Soal Negatif Positif

Dukungan a. Dukungan 4 1, 2, 3, 4 1, 2, sosial informasional 3, 4

keluarga b. Dukungan 4 5, 6, 7, 8 8 5, 6, 7

emosional

c. Dukungan 4 9, 10, 11, 11 9, 10,

instrumental 12 12,

d. Dukungan penilaian 4 13, 14, 15, 13 14,

16 15, 16

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 4

KISI – KISI TES MINI MENTAL STASE EXAMINATION (MMSE)

Variabel Parameter Nomor Jumlah

Penurunan 1. Orientasi 1, 2 6

fungsi kognitif

2. Registrasi 3

pada lansia

3. Perhatian dan kalkulasi 4

4. Mengingat 5

5. Bahasa 6

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 5

KUESIONER DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah pernyataan dengan hati-hati sehingga dapat dimengerti

2. Harap mengisi semua pernyataan yang ada di kuesioner ini, pastikan tidak

ada yang terlewatkan. Setiap nomor hanya diisi dengan satu jawaban

3. Isilah data demografi anda

4. Beri tanda checklist ( √ ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya

5. Anda dapat bertanya langsung kepada peneliti jika ada kesulitan dalam

menjawab kuesioner

A. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

1. Nomor responden :

2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur :

Tahun

4. Pendidikan terakhir :

Tidak sekolah

SD

SMP

SMA

5. Riwayat penyakit :

Diabetes

Stroke

Tidak ada

6. Pekerjaan :

Petani

Ibu rumah tangga

Wiraswasta

Tidak bekerja

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

No Dukungan Jawaban

Selalu Sering Kadan- Tidak

kadang pernah

INFORMASIONAL

1 Keluarga saya mengingatkan

tentang pentingnya beraktifitas

seperti jalan kaki, lari-lari kecil

2 Keluarga saya mengingatkan

tentang pentingnya menjalankan

ibadah sholat

3 Keluarga saya selalu

mengingatkan agar tidak mudah

marah saat mendapat masalah

4 Keluarga saya selalu

mengingatkan tentang jadwal

dilaksanakan posyandu lansia

EMOSIONAL

5 Keluarga selalu membantu saat

saya mendapat masalah

6 Keluarga saya tetap mencintai dan

memperhatikan keadaan saya

7 Keluarga selalu mengingatkan

dengan halus ketika saya malas

melakukan aktifitas seperti jalan

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

pagi

8 Keluarga saya berkata dengan

nada kasar ketika saya malas

melakukan aktifitas seperti jalan

pagi

INSTRUMENTAL

9 Keluarga saya mau mengantarkan

jika saya memerlukan bantuan

untuk pergi keposyandu atau

puskesmas

10 Keluarga saya selalu mendukung

setiap saya mau pergi keposyandu

lansia

11 Keluarga tidak mempunyai cukup

waktu untuk mengantar saya ke

posyandu lansia

12 Keluarga saya selalu mencukupi

kebutuhan saya seperti uang,

pakaian dan alat keperluan

kebersihan diri

PENILAIAN

13 Keluarga tidak pernah peduli

kepada saya tentang pentingnya

istirahat yang cukup pada malam

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

hari

14 Keluarga selalu menyuruh saya

untuk istirahat yang cukup

pada malam hari

15 Keluarga selalu menasehati jika

saya melakukan hal yang salah

16 Keluarga memberikan perhatian

untuk makan-makanan yang

bergizi agar memiliki daya tahan

tubuh yang kuat

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 6

PEMERIKSAAN STATUS MINI MENTAL EXAMINATION (MMSE)

Item Tes Nilai Nilai

max responden

ORIENTASI

1 Responden disuruh menjawab dengan benar: 5

Tahun :

Bulan :

Hari :

Tanggal :

Musim :

2 Dimana sekarang kita berada ? 5

Negara :

Propinsi :

Kota :

Kabupaten :

Jalan :

REGISTRASI

3 Pemeriksa menyebutkan 3 nama benda yang 3

berbeda (misal, kursi, meja, uang) responden

diminta mengulanginya. Nilai satu untuk tiap nama

benda yang benar.

PERHATIAN DAN KALKULASI

4 Meminta reponden berhitung mulai dari 100 5

kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.

1) 93

2) 86

3) 79

4) 72

5) 65

MENGINGAT

5 Meminta responden untuk mengulangi ketiga nama 3

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

benda pada poin ke-3 (kursi, meja,uang) tiap poin

nilainya 1.

BAHASA

6 Menanyakan pada responden tentang benda 2

(sambil menunjukkan benda tersebut)

1. Bolpen

2. Jam tangan

Responden diminta untuk mengulangi kata sebagai 1

berikut : “tidak ada, dan, jika, atau tetapi”

Meminta responden untuk mengikuti perintah 3

berikut yang terdiri dari tiga langkah :

1. Ambil kertas ditangan anda

2. Lipatlah menjadi dua

3. Letakkan dilantai

Meminta responden membaca dan melakukan yang 1

dibacanya : “pejamkan mata anda”

Meminta responden untuk menulis kalimat dengan 1

spontan

Meminta responden untuk menyalin gambar 2 segi 1

lima yang saling bertumpuk.

Skor total 30

Interpretasi hasil :

24 – 30 : Normal

17 – 23 : Gangguan kognitif sedang

0 – 16 : Gangguan kognitif berat

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 7

Tabulasi Data Umum

Dukungan sosial keluarga dengan fungsi kognitif pada lansia di Dukuh Kebunturi Desa Katur

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

Nomor Data Umum

Responden Jenis Umur Pendidikan Riwayat Pekerjaan

Kelamin Terakhir Penyakit R1 J2 U1 S1 P3 B1

R2 J1 U3 S1 P3 B4

R3 J1 U2 S1 P3 B1

R4 J2 U4 S1 P3 B1

R5 J1 U3 S1 P3 B4

R6 J2 U4 S1 P3 B3

R7 J1 U4 S1 P3 B1

R8 J2 U3 S1 P3 B1

R9 J2 U4 S1 P3 B3

R10 J1 U5 S1 P3 B4

R11 J1 U2 S2 P3 B1

R12 J2 U4 S1 P3 B1

R13 J1 U6 S1 P3 B4

R14 J2 U2 S1 P3 B3

R15 J2 U4 S2 P3 B1

R16 J2 U3 S1 P3 B1

R17 J2 U1 S1 P3 B3

R18 J1 U1 S1 P3 B1

R19 J1 U2 S1 P3 B1

R20 J1 U4 S2 P3 B1

R21 J1 U2 S1 P3 B4

R22 J2 U1 S1 P3 B3

R23 J1 U3 S1 P3 B1

R24 J2 U1 S2 P3 B1

R25 J1 U2 S1 P3 B4

R26 J1 U5 S2 P3 B1

R27 J2 U6 S1 P3 B3

R28 J2 U3 S2 P3 B1

R29 J1 U3 S1 P3 B1

R30 J2 U5 S2 P3 B1

R31 J1 U2 S1 P3 B1

R32 J2 U3 S1 P3 B3

R33 J2 U2 S2 P3 B1

R34 J2 U1 S1 P3 B3

R35 J1 U3 S2 P3 B1

R36 J1 U5 S1 P3 B1

R37 J2 U3 S1 P3 B1

R38 J1 U3 S1 P3 B1

R39 J2 U5 S1 P3 B3

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Keterangan :

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

: J1

: J2

Umur

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90-94

: U1

: U2

: U3

: U4

: U5

: U6

Pndidikan

Tidak sekolah

SD

SMP

SMA

: S1

: S2

: S3

: S4

Riwayat penyakit

Diabetes

Stroke

Tidak ada

: P1

: P2

: P3

Pekerjaan

Petani

Wiraswasta

Ibu rumah tangga

Tidak bekerja

: B1

: B2

: B3

: B4

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 7

Tabulasi Data Khusus Dukungan Sosial Keluarga

Di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

Nomor Pernyataan Jumlah nilai Presentase Kriteria Hasil Kode

Respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

den

R1 1 2 3 1 4 3 1 4 3 2 3 3 3 2 2 1 38 59,37 Cukup 2

R2 1 1 2 1 4 4 1 4 3 1 4 4 3 2 2 1 38 59,37 Cukup 2

R3 1 2 3 2 4 4 1 4 3 2 3 3 4 2 3 1 42 65,6 Cukup 2

R4 1 1 2 1 3 4 1 3 1 1 4 3 4 2 2 1 34 53,12 Kurang 3

R5 2 2 2 1 4 3 2 4 4 1 1 1 4 2 2 2 37 57,8 Cukup 2

R6 2 1 2 1 4 3 2 4 3 1 4 4 4 2 3 2 42 65.6 Cukup 2

R7 1 1 2 3 4 3 1 4 4 3 2 2 4 1 2 1 38 59,37 Cukup 2

R8 1 1 2 2 3 4 1 3 4 2 2 3 4 2 3 1 38 59,37 Cukup 2

R9 2 1 3 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 2 3 2 44 68,75 Cukup 2

R10 1 1 2 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 2 3 2 42 65.6 Cukup 2

R11 1 1 2 1 4 3 2 3 3 1 4 3 4 2 3 2 39 60,9 Cukup 2

R12 2 1 3 2 3 4 1 3 3 4 3 3 3 1 3 2 41 64,06 Cukup 2

R13 1 1 2 1 3 4 2 4 4 1 1 4 2 2 2 1 35 54,68 Cukup 2

R14 2 1 3 2 3 4 1 4 3 2 3 3 4 1 3 1 40 62,5 Cukup 2

R15 2 1 2 1 3 4 1 4 3 1 4 3 4 1 2 1 37 57,8 Cukup 2

R16 1 1 2 1 3 4 1 4 3 1 4 3 4 1 2 1 36 56,25 Cukup 2

R17 1 1 2 2 3 4 1 4 3 2 3 3 4 1 2 1 37 57,8 Cukup 2

R18 1 1 2 1 4 4 1 4 2 1 4 3 4 1 2 1 36 56,25 Cukup 2

R19 1 1 3 2 3 4 1 4 2 2 3 3 3 1 2 1 36 56,25 Cukup 2

R20 1 1 2 1 2 4 1 2 3 1 4 3 4 2 3 1 35 54,68 Kurang 3

R21 2 1 2 1 3 4 1 4 3 1 4 3 4 1 2 1 37 57,8 Cukup 2

R22 2 1 3 1 3 4 1 4 3 2 3 3 4 1 2 1 38 59,37 Cukup 2

R23 1 1 1 1 3 4 1 4 3 1 4 3 4 1 2 2 36 56,25 Cukup 2

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

R24 1 1 2 2 2 4 1 4 3 2 2 3 4 1 2 2 36 56,25 Cukup 2

R25 2 2 2 1 4 3 1 3 3 1 4 3 4 1 2 1 37 57,8 Cukup 2

R26 1 1 2 2 2 3 1 4 4 2 3 3 2 1 2 1 34 53,12 Kurang 3

R27 1 2 3 1 4 3 1 4 4 1 1 4 4 2 2 2 39 60,93 Cukup 2

R28 1 1 2 2 3 4 1 4 3 2 2 3 2 2 1 1 34 53,12 Kurang 3

R29 2 1 2 2 3 4 1 3 3 1 4 3 3 2 2 1 37 57,8 Cukup 2

R30 1 1 3 2 4 4 1 3 4 2 3 3 4 2 4 1 42 65,62 Cukup 2

R31 1 1 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 1 2 1 40 62,5 Cukup 2

R32 1 2 2 1 3 4 1 3 4 1 4 3 4 2 4 1 40 62,5 Cukup 2

R33 1 1 3 2 4 3 1 3 3 2 3 3 4 2 3 1 39 60,93 Cukup 2

R34 2 2 3 1 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2 3 1 43 67,18 Cukup 2

R35 1 1 3 1 4 4 1 4 4 2 3 2 3 1 4 1 39 60,93 Cukup 2

R36 2 2 3 1 4 3 1 2 3 1 4 2 4 2 2 2 38 59,37 Cukup 2

R37 1 1 4 2 3 4 2 1 4 2 3 3 4 2 3 1 40 62,5 Cukup 2

R38 1 2 2 1 3 4 1 3 3 1 4 4 4 3 2 1 39 60,93 Cukup 2

R39 2 1 3 2 4 4 1 3 4 2 3 3 4 2 4 1 43 67,18 Cukup 2

Jumlah 52 48 93 56 133 145 46 138 126 63 124 119 144 63 97 49

Rata-rata 1,3 1,2 2,3 1,4 3,4 3,7 1,1 3,5 3,2 1,6 3,1 3 3,6 1,6 2,4 1,2

Rata-rata 1,6 2,9 2,7 2,2

Keterangan :

Pernyataan positif Pernyataan negatif Kriteria hasil : Kode :

Selalu : 4 Selalu : 1 Baik : 76-100% Baik : 1

Sering : 3 Sering : 2 Cukup : 56-75% Cukup : 2

Kadang-kadang : 2 Kadang-kadang : 3 Kurang : <56% Kurang : 3

Tidak pernah : 1 Tidak pernah : 4

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 8

Tabulasi Data Khusus Fungsi Kognitif pada Lansia

Di Dukuh Kebunturi Desa Katur Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro

Nomor Pertanyaan Jumlah Nilai Kriteria Hasil Kode

Responden 1 2 3 4 5

R1 7 3 0 1 5 16 Berat 3

R2 6 3 0 0 5 14 Berat 3

R3 6 3 0 0 6 15 Berat 3

R4 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R5 4 3 0 0 5 12 Berat 3

R6 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R7 8 3 1 1 7 20 Sedang 2

R8 5 3 0 0 5 13 Berat 3

R9 6 3 1 2 5 17 Sedang 2

R10 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R11 5 3 2 2 8 20 Sedang 2

R12 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R13 3 3 0 1 5 12 Berat 3

R14 2 3 0 0 5 10 Berat 3

R15 5 3 2 2 7 19 Sedang 2

R16 2 3 0 0 5 10 Berat 3

R17 5 3 0 0 5 13 Berat 3

R18 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R19 5 3 0 0 5 13 Berat 3

R20 6 3 2 2 5 18 Sedang 2

R21 2 3 0 0 5 10 Berat 3

R22 3 3 0 1 5 12 Berat 3

R23 4 3 0 0 6 13 Berat 3

R24 8 3 1 1 6 19 Sedang 2

R25 3 3 0 0 5 11 Berat 3

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

R26 6 3 1 1 6 17 Sedang 2

R27 1 3 0 0 5 9 Berat 3

R28 6 3 1 1 6 17 Sedang 2

R29 5 3 0 0 5 13 Berat 3

R30 4 3 0 1 6 13 Berat 3

R31 4 3 0 0 5 12 Berat 3

R32 4 3 0 0 5 12 Berat 3

R33 7 3 1 1 6 18 Sedang 2

R34 2 3 0 0 5 9 Berat 3

R35 6 3 1 1 7 18 Sedang 2

R36 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R37 3 3 0 0 5 11 Berat 3

R38 4 3 0 0 6 13 Berat 3

R39 1 3 0 0 5 9 Berat 3

Jumlah 166 117 13

18 212

parameter

Rata-rata 4,3 3 0,3 0,4 5,4

Keterangan

Kriteria hasil : Kode :

Baik : 24-30 Normal : 1

Cukup : 17-23 Sedang : 2

Kurang : 0-16 Berat : 3

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 9

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF

No Dukungan Fungsi

sosial kognitif

keluarga

R1 D2 F3

R2 D2 F3

R3 D2 F3

R4 D3 F3

R5 D2 F3

R6 D2 F3

R7 D2 F2

R8 D2 F3

R9 D2 F2

R10 D2 F3

R11 D2 F2

R12 D2 F3

R13 D2 F3

R14 D2 F3

R15 D2 F2

R16 D2 F3

R17 D2 F3

R18 D2 F3

R19 D2 F3

R20 D3 F2

R21 D2 F3

R22 D2 F3

R23 D2 F3

R24 D2 F2

R25 D2 F3

R26 D3 F2

R27 D2 F3

R28 D3 F2

R29 D2 F3

R30 D2 F3

R31 D2 F3

R32 D2 F3

R34 D2 F2

R35 D2 F3

R36 D2 F2

R37 D2 F3

R38 D2 F3

R39 D2 F3

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 10

Statistics

Jeniskelamin

umur

pendidikan

pekerjaan

N Valid 39 39 39 39

Missing 0 0 0 0

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 17 43.6 43.6 43.6

perempuan 22 56.4 56.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

Umur

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 65-69 6 15.4 15.4 15.4

70-74 8 20.5 20.5 35.9

75-79 11 28.2 28.2 64.1

80-84 7 17.9 17.9 82.1

85-89 5 12.8 12.8 94.9

90-94 2 5.1 5.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak sekolah 30 76.9 76.9 76.9

SD 9 23.1 23.1 100.0

Total 39 100.0 100.0

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Petani 24 61.5 61.5 61.5

Ibu rumah tangga 9 23.1 23.1 84.6

Tidak bekerja 6 15.4 15.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Dukungan sosial

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Cukup 35 89.7 89.7 89.7

Kurang 4 10.3 10.3 100.0

Total 39 100.0 100.0

Fungsi kognitif

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sedang 10 25.6 25.6 25.6

Berat 29 74.4 74.4 100.0

Total 39 100.0 100.0

Dukungan sosial * fungsikognitif Crosstabulation

fungsikognitif

sedang berat Total

Dukungansosial Cukup Count 7 28 35

% of Total 17.9% 71.8% 89.7%

kurang Count 3 1 4

% of Total 7.7% 2.6% 10.3%

Total

Count

39

10 29

% of Total 25.6% 74.4% 100.0%

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Correlations

dukungansosial

fungsikognitif

Spearman's rho dukungansosial Correlation Coefficient 1.000 -.382*

Sig. (2-tailed) . .016

N 39 39

Fungsikognitif Correlation Coefficient -.382* 1.000

Sig. (2-tailed) .016 .

N 39 39

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 11

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN (PLANNING OF ACTION)

Bulan

No Jadwal Februari Maret April Mei juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan judul

2 Konsultasi judul

3 Studi kepustakaan

4 Penyusunan proposal

5 Bimbingan proposal

6 Ujian Proposal

7 Revisi proposal

8 Pengolahan data

9 Penyusunan skripsi

10 Ujian skripsi

11 Revisi

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 12

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 13

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 14

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 15

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA
Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA

Lampiran 16

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/66/1/skripsi_full lusi rustanti.pdf · HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA