101
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CITANGKIL KOTA CILEGON Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.kep) Oleh: IKA SEPTIA YULIANTI NIM: 1113104000013 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017/1438 H

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

  • Upload
    lamkhue

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI

PUSKESMAS CITANGKIL KOTA CILEGON

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.kep)

Oleh:

IKA SEPTIA YULIANTI

NIM: 1113104000013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017/1438 H

Page 2: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan dengan keterangan yang berlaku di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya asli saya atau merupakan

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juli 2017

Ika Septia Yulianti

Page 3: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM

ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Undergraduate Thesis, July 2017

Ika Septia Yulianti, NIM: 1113104000013

DESCRIPTION OF SOCIAL FAMILY SUPPORT AND QUALITY OF

ELDERLY LIFE WITH HYPERTENSION IN PUSKESMAS CITANGKIL,

CILEGON

ABSTRACT

The impact of hypertension will affect the quality of life of the elderly. The elderly

needs family social support to improve the quality of life. Staying with family is one

way to get support in the form of security, attention and health insurance. The

purpose of this research is to know the description of social support of family and

quality of life of elderly. This research type is quantitative with descriptive approach.

In this research there are 2 sample that is family and elderly with hypertension, as

many as 108 respondents. Sampling technique with purposive sampling. The results

showed that 51.9% of families had good social support where 60.2% respondents had

good emotional support, 55.6% of respondents had good informational support,

53.7% of respondents had good instrument support, 57 , 4% of respondents have

good appreciation support, and elderly who have quality of life less as much as 50,9%

of respondents. Researchers suggest to families to pay more attention and support

family members who have elderly with hypertension in order to improve the quality

of life of the elderly.

.

Keywords: Elderly, Family social support, hypertension

Reference: 61 (year 1996-2016)

Page 4: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM SYUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2017

Ika Septia Yulianti, NIM: 1113104000013

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CITANGKIL KOTA CILEGON

ABSTRAK

Dampak dari hipertensi akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Lansia

membutuhkan dukungan sosial keluarga untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Tinggal bersama keluarga adalah salah satu cara mendapatkan dukungan berupa rasa

aman, perhatian dan jaminan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia. Jenis

penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada penelitian ini

terdapat 2 sampel yaitu keluarga dan lansia dengan hipertensi, sebanyak 108

responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 51,9% keluarga yang memiliki dukungan sosial yang baik

dimana 60,2% responden mempunyai dukungan emosional yang baik, 55,6%

responden memiliki dukungan informasional yang baik, 53,7% responden memiliki

dukungan instrumen yang baik, 57,4% responden memiliki dukungan penghargaan

yang baik, dan lansia yang memiliki kualitas hidup yang kurang sebanyak 50,9%

responden. Peneliti menyarankan kepada keluarga untuk lebih memperhatikan dan

mendukung anggota keluarganya yang memiliki lansia dengan hipertensi supaya

dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

Kata kunci : Lansia, Dukungan sosial keluarga, Hipertensi

Referensi : 61 (year 1996-2016)

Page 5: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Page 6: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

vi

LEMBAR PENGESAHAN

Page 7: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

vii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI

KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh:

Ika Septia Yulianti

NIM. 1113104000013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani, S.Kp.,M.Sc

NIP: 19790210 200501 2 002

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

viii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ika Septia Yulianti

Tempat, Tanggal lahir : Serang, 12 September 1995

Status Pernikahan : Belum menikah

Alamat : Link. Kalentemu Barat Citangkil-Cilegon, Banten

Telepon : +62838 1318 7678

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SMA Negeri 5 Cilegon (2010-2013)

2. SMP Madinatul Hadid Cilegon (2007-2010)

3. SDN Samangraya I (2001-2007)

4. MD Takmiliyah Awaliyah Annidzhomiyah (2001-2006)

5. TK Karya Samudera (2000-2001)

Riwayat Organisasi

1. Anggota Keislaman Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

UIN Jakarta (2016)

2. Anggota divisi Keputrian LDK (Lembaga Dakwah Kampus) UIN Jakarta

(2016)

3. Bendahara divisi Kesenian dan Olahraga KOMDA (Komisariat Dakwah)

FKIK UIN Jakarta (2015)

4. Bendahara acara MAKRAB (Malam Keakraban) PSIK UIN Jakarta (2014)

5. Sekretaris ROHIS (Rohani Islam) SMAN 5 Cilegon (2012)

6. Bendahara ROHIS (Rohani Islam) SMAN 5 Cilegon (2011)

Page 9: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan rasa syukur mendalam penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salam dan salawat semoga

selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammaad SAW.

Skripsi yang berjudul "Gambaran Dukungan Sosial Keluarga dan Kualitas

Hidup Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon " ini disusun

untuk memenuhi persyaratan kurikulum sarjana strata-1 (S-1) pada Program Studi

Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, tak ada gading yang tak retak, begitu juga karya ilmiah ini tak luput dari

kesalahan. Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan, pengalaman, dan

kemampuan penulis dalam melihat fakta, memecahkan masalah yang ada, serta

mengeluarkan gagasan ataupun saran-saran. Oleh karena itu, segala kritik dan saran

yang berguna untuk menyempurnakan skirpsi ini akan penulis terima dengan hati

terbuka dan dengan ucapan rasa terima kasih.

Penulis mengucapkan rasa terimasih yang sebesar-besarnya atas semua

bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama

penyusunan tugas akhir ini hingga selesai. Secara khusus rasa terimakasih tersebut

penulis sampaikan kepada:

Page 10: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

x

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokateran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., MSc selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ns. Uswatun Khasanah., S.Kep., MNS selaku dosen pembimbing,

terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan untuk beliau karena telah

meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi arahan kepada penulis

dengan sabar selama penysunan skripsi ini.

5. Ibu Yenita Agus, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D selaku dosen pembimbing

sekaligus pembimbing akademik, terimakasih sebesar-besarnya penulis

sampaikan untuk beliau karena telah meluangkan waktu dalam membimbing

dan memberi arahan kepada penulis dengan sabar selama penyusunan skripsi

ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan

serta pengalamannya selama penulis mengikuti perkuliahan.

7. Orangtua penulis, Bapak Surasim dan Ibu Nurfadilah yang telah mendidik,

membesarkan, mencurahkan kasih sayang, memberikan bantuan baik berupa

Page 11: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xi

dukungan moril maupun materiil, dan juga selalu mendo’akan penulis dalam

setiap langkah menuju kesuksesan.

8. Seluruh staf dan karyawan Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9. Seluruh angkatan Ilmu Keperawatan 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu. Terima kasih atas semangat kebersamaannya, cinta yang telah

terbina satu sama lain. Terima kasih telah saling mengingatkan, mendoakan

dan menjadi penyemangat untuk berjuang menyelesaikan pendidikan ini

bersama-sama.

10. Serta seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran skripsi ini hingga

selesai.

Atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan sekecil apapun itu, semoga

Allah SWT senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Semoga Allah senantiasa

memberikan rahmat, hidayah serta ampunan-Nya kepada kita. Aamiin Allahuma

aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, Juli 2017

Penulis

Page 12: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xii

DAFTAR ISI

ABSTRACT........................................................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN ..........................................................................................v

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... vi

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP.............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .................................................................................................................xvi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................6

D. Manfaat Penelitian ...............................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................................8

A. Lanjut Usia ..........................................................................................................8

1. Definisi lansia ......................................................................................................8

2. Klasifikasi lansia ..................................................................................................8

3. Karakteristik lansia ..............................................................................................9

4. Tipe Lansia ..........................................................................................................9

5. Tugas perkembangan lansia ...............................................................................10

6. Teori penuaan ....................................................................................................11

B. Hipertensi ..........................................................................................................16

1. Definisi ..............................................................................................................16

2. Klasifikasi ..........................................................................................................16

3. Gejala Klinis ......................................................................................................16

Page 13: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xiii

4. Komplikasi ........................................................................................................17

C. Dukungan Sosial ................................................................................................18

1. Definisi Dukungan Sosial ..................................................................................18

2. Sumber-Sumber Dukungan Sosial .....................................................................20

3. Manfaat Dukungan Sosial ..................................................................................20

D. Kualitas Hidup ...................................................................................................21

1. Definisi Kualitas Hidup .....................................................................................21

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup ..........................................22

3. Pengukuran Kualitas Hidup ...............................................................................26

E. Kerangka Teori ..................................................................................................28

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .................................... 29

A. Kerangka Konsep...............................................................................................29

B. Definisi Operasional ..........................................................................................30

BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................................................... 32

A. Jenis Penelitian ..................................................................................................32

B. Populasi dan Sampel ..........................................................................................32

C. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................................34

D. Instrumen ...........................................................................................................35

E. Pengolahan Data ................................................................................................38

F. Teknik Uji Instrumen Penelitian ........................................................................40

G. Cara Pengambilan Data......................................................................................41

H. Analisis Data......................................................................................................43

I. Etika Penelitian ..................................................................................................43

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 45

A. Gambaran Tempat Penelitian .............................................................................45

B. Gambaran Penelitian ..........................................................................................45

C. Data Demografi .................................................................................................46

D. Analisis Univariat ..............................................................................................47

BAB VI PEMBAHASAN ...................................................................................................... 50

A. Analisis Univariat ..............................................................................................50

Page 14: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xiv

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................55

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 56

A. Kesimpulan ........................................................................................................56

B. Saran ..................................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 58

Lampiran ................................................................................................................................ 62

Page 15: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xv

DAFTAR SINGKATAN

UU : Undang-undang

WHO : World Health Organization

DEPKES : Departemen Kesehatan

LANSIA : Lanjut Usia

BPS : Badan Pusat Statistik

DINKES : Dinas Kesehatan

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

WHOQOL : World Health Organization Quality of Life

DNA : Deoxyribose Nucleic Acid

RNA : Ribose Nucleic Acid

ESRC : Economic and Social Research Council

Page 16: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 10 Klasifikasi Hipertensi ......................................................................... 16

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................ 30

Tabel 5.1 Data Demografi Keluarga : Jenis Kelamin, Status Perkawinan, dan

Pendidkan (n=108) ................................................................................... 46

Tabel 5.2 Data Demografi Responden Lansia dengan Hipertensi: Jenis Kelamin,

Status Perkawinan, dan Pendidikan (n=108)............................................ 47

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dukungan sosial keluarga (n=108) .......................... 48

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dukungan emosional, dukungan informasional,

dukungan instrumental, dukungan penghargaan pada keluarga yang

memiliki lansia dengan hipertensi (n=108) .............................................. 48

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kualitas hidup lansia dengan hipertensi di wilayah

kecamatan citangkil (n=108) .................................................................... 49

Page 17: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ....................................................................................... 28

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................... 29

Page 18: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geriatri merupakan cabang ilmu dari gerontologi dan kedokteran yang

mempelajari kesehatan pada lansia dalam berbagai aspek, yaitu promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang mencakup kesehatan jasmani, jiwa,

dan sosial (Tamher, 2009). Pada prinsipnya geriatri mengusahakan masa tua

yang bahagia dan berguna ( Depkes RI, 2000 dalam Maryam dkk, 2008).

Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang dan di masa ini

akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Lansia

dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75 tahun (Potter&Perry,

2008). Menurut UU Nomor 13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang batasan

lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Lanjut usia

adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas baik wanita maupun laki-

laki yang secara fisik dapat dibedakan atas dua yaitu lanjut usia potensial dan

lanjut usia tidak potensial (Depkes, 2013) .

Saat ini diseluruh dunia jumlah lanjut usia diperkirakan ada 500 juta

jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009). WHO memperkirakan

tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang

yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang di tahun 2050. WHO juga

memperkirakan 75% populasi lansia di dunia pada tahun 2025 berada di

Page 19: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

2

negara berkembang. Setengah jumlah lansia di dunia berada di Asia (Depkes,

2013).

Jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa, setara dengan

8,03% dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2014. Jumlah lansia perempuan

lebih besar daripada laki-laki, yaitu 10,77 juta lansia perempuan dibandingkan

9,47 juta lansia laki-laki. Adapun lansia yang tinggal di pedesaan sebanyak

10,87 juta jiwa, lebih banyak daripada lansia yang tinggal di perkotaan

sebanyak 9,37 juta jiwa (BPS, 2014). Jumlah ini akan meningkat ditahun-

tahun berikutnya. Bappenas memperkirakan pada tahun 2050 akan ada 80 juta

lansia di Indonesia dengan komposisi 60-69 tahun berjumlah 35,8 juta jiwa,

usia 70-79 tahun berjumlah 21,4 juta jiwa, dan 80 tahun keatas berjumlah 11,8

juta jiwa (BPS, 2014). Sesuai dengan data dari BPS Provinsi Banten, jumlah

penduduk Provinsi Banten dengan usia 60 tahun keatas pada tahun 2014

tercatat sebesar 636.590 jiwa, sedangkan jumlah lansia di Kecamatan

Citangkil Kota Cilegon sendiri mencapai 17.195 jiwa (DINKES, 2014).

Terdapat 4226 jiwa lansia di Puskesmas Citangkilyang mengalami hipertensi

(Puskesmas Citangkil, 2016).

Peningkatan populasi lansia diikuti dengan meningkatnya masalah

kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang paling banyak diderita oleh

lansia adalah hipertensi. Hasil Riskesdas (2007) menunjukkan bahwa proporsi

kelompok usia 45-54 tahun dan lebih tua selalu lebih tinggi pada kelompok

hipertensi. Kelompok usia 25-34 tahun mempunyai risiko hipertensi 1,56 kali

dibandingkan usia 18-24 tahun. Risiko hipertensi meningkat bermakna sejalan

Page 20: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

3

dengan bertambahnya usia dan kelompok usia >65 tahun berisiko 11,53 kali

terserang hipertensi.

Dampak lain dari peningkatan lansia ini adalah peningkatan

ketergantugan lansia. Kemunduran fisik, psikis dan sosial yang menyebabkan

ketergantungan teresebut. Hal ini dapat digambarkan melalui empat tahap,

yaitu kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan

keterhambatan yang akan dialami bersama proses menua. Proses menua

merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam fase

kehidupan (Santoso dan Ismail, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2012) menurunnya derajat

kesehatan dan kemampuan fisik akan mengakibatkan lansia secara perlahan

menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar, sehingga interaksi

sosial menjadi menurun, dan dengan menurunnya interaksi sosial lansia,

tentunya kualitas hidup yang dialami lansia juga mengalami penurunan

(Fitria, 2012). Hasil penelitian yang sama juga didapatkan oleh Tresnia (2012)

dimana lansia yang memiliki interaksi sosial yang baik, memiliki kualitas

hidup yang baik pula. Padahal untuk dapat menikmati masa tua dengan

bahagia serta meningkatkan kualitas hidupnya, lansia membutuhkan

dukungan sosial dari orang-orang terdekat. Tinggal bersama keluarga besar

adalah salah satu cara untuk mendapatkan dukungan sosial berupa rasa aman,

nyaman, dan jaminan perawatan (BPS, 2014).

Dukungan sosial merupakan bentuk penerimaan dari seseorang atau

sekelompok orang terhadap individu yang menimbulkan persepsi dalam diri

Page 21: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

4

bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai, dan ditolong (Sarafino & Smith,

2011). Ada beberapa komponen dari dukungan sosial diantaranya dukungan

emosional, informasional, dukungan konkret dan dukungan penilaian (Glanz,

2008; Roberts, 2009)

Efek dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan

berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, adanya dukungan sosial yang

adekuat terbukti dengan menurunnya mortalitas, lebih sembuh dari sakit,

fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosional (Harnilawati, 2013). Seperti

yang disebutkan dalam penelitian Saputri dan Indrawati (2011) bahwa

dukungan sosial berpengaruh pada penurunan depresi pada lanjut usia.

Dukungan keluarga juga penting dalam mengintensifkan perasaan

sejahtera, maka adanya dukungan sosial keluarga dapat menciptakan lansia

yang mandiri, percaya diri, bermartabat, dan sejahtera (Friedman, 1998).

Dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup

lansia (Yuselda, 2013).

World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)

mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu terhadap

kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada

yang terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian. Kualitas hidup

merupakan suatu konsep yang sangat luas yang dipengarui kondisi fisik

individu, psikologis, tingkat kemandirian, serta hubungan individu dengan

lingkungan (Yuliati, Baroya, & Ririanty, 2014)

Page 22: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

5

Kesejahteraan lanjut usia menurut undang-undang nomor 13 tahun

1998 yaitu adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, baik material

maupun spiritual yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman

lahir dan batin yang memungkinkan setiap lanjut usia untuk mengadakan

pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi

diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban

asasi manusia. Jadi dalam hal ini kesejahteraan lanjut usia dapat dikaitkan

dengan peningkatan kualitas hidup, dimana indikator kesejahteraan lanjut usia

dan kualitas hidup secara bersama-sama dapat dilihat dari kondisi fisik,

kondisi psikologis, serta hubungan sosial seseorang.

Hasil wawancara singkat dengan 10 lansia yang mengalami hipertensi

saat studi pendahuluan di wilayah tersebut, 6 dari 10 lansia memiliki kualitas

hidup kurang. Sebagian besar lansia mengatakan banyak mengalami

perubahan dalam dirinya, mereka cenderung sensitif, mudah marah dan

tersinggung dengan ucapan orang lain. Mereka merasa putus asa, kesepian

dan cemas karena penyakit hipertensi yang dideritanya dan selalu

memikirkanya. Mereka juga merasa sudah bergantung pada obat-obatan.

Sedangkan dari segi dukungan sosial keluarga hasil wawancara dengan

keluarga lansia didapatkan 7 dari 10 memiliki dukungan yang baik. Keluarga

mengaku merawat lansia ketika sakit, mengantarkan berobat dan

mengingatkan minum obat.

Page 23: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

6

Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk

meneliti gambaran dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia dengan

hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

B. Rumusan Masalah

Adanya peningkatan jumlah lanjut usia akan disertai dengan berbagai

macam gangguan kesehatan salah satunya hipertensi. Dampak adanya

gangguan kesehatan tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Untuk

meningkatkan kualitas hidupnya, lansia membutuhkan dukungan sosial dari

orang-orang terdekat. Dengan tinggal bersama keluarga, lansia dapat akan

mendapatkan dukungan sosial berupa rasa aman, perhatian, dan jaminan

kesehatan. Maka pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui gambaran

dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia dengan hipertensi di

Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup

lanjut usia dengan hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan)

pada lanjut usia dengan hipertensi dan keluarga yang bersamanya.

b. Mengetahui dukungan sosial keluarga di Puskesmas Citangkil Kota

Cilegon.

Page 24: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

7

c. Mengetahui subvariabel dukungan sosial keluarga (dukungan

emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental, dan

dukungan penghargaan) di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

d. Mengetahui gambaran kualitas hidup lanjut usia dengan hipertensi di

Puskesmas Citangkil Kota Cilegon

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapan memberi sumbangan pemikiran dan

informasi dalam mengembangkan program pembelajaran keperawatan

gerontik.

2. Bagi Keluarga

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk keluarga

untuk dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas hidup lanjut usia

dan memahami kehidupan lanjut usia.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti

mengenai gambaran dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia

dengan hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan dasar informasi atau gambaran

untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Page 25: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lanjut Usia

1. Definisi lansia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lanjut usia adalah

seseorang pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-74 tahun.

Sedangkan menurut Bab I pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun

1998 tentang Kesejahteraan Usia Lanjut, lansia adalah seseorang yang

mencapai usia 60 tahun keatas (Tamher, 2009).

2. Klasifikasi lansia

Dibawah ini adalah lima klasifikasi pada lansia.

a. Pralansia (prasenilis) adalah seseorang yang berusia 45-59 tahun.

b. Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

c. Lansia resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih

dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003).

d. Lansia potensial adalah seorang lansia yang masih mampu melakukan

pekerjaan atau dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes RI, 2003).

e. Lansia tidak potensial adalah seorang lansia yang tidak berdaya dalam

mencari nafkah sehingga hidupnya perlu bantuan orang lain (Depkes

RI, 2003) (Maryam dkk, 2008).

Page 26: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

9

3. Karakteristik lansia

Menurut Keliat (1999), lansia memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU no 13

tentang Kesehatan).

b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi.

c. Lingkungan tempat tinggal bervariasi (Maryam dkk, 2008)

4. Tipe Lansia

Tipe lansia dibawah ini bergantung pada karakter, pengalaman hidup,

lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya. Tipe tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Tipe arif bijaksana

Tipe lansia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri

dengan perubahan zaman, dermawan, rendah hati, sederhana,

memenuhi undangan dan menjadi panutan.

b. Tipe mandiri

Tipe lansia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan

kegiatan yang baru, selektif dalam mencari pekerjaan dan teman

pergaulan, serta meemenuhi undangan.

c. Tipe tidak puas

Tipe lansia ini selalu mengalami konflik lahir batin, menentang proses

penuaan yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan daya

tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi,

Page 27: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

10

pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan

pengkritik.

d. Tipe pasrah

Tipe lansia ini yang selalu menerima dan manunggu nasib baik,

mengikuti kegiatan beribadah, ringan kaki, melakukan berbagai jenis

pekerjaan.

e. Tipe bingung

Tipe lansia ini yang sering terkejut, kehilangan kepribadian,

mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh

(Nugroho, 2008).

5. Tugas perkembangan lansia

Menurut Erickson, kesiapan seorang lansia menghadapi

perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada

tahap sebelumnya. Apabila seseorang pada tahap perkembangan

sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik dan teratur serta

baik dalam hubungan di lingkungannya, maka pada usia lanjut ia akan tetap

melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan di tahap perkembangan

sebelumnya (Dewi, 2014).

Adapun tugas perkembangan lanjut usia adalah sebagai berikut:

a. Persiapan diri untuk penurunan kondisi

b. Persiapan diri untuk pensiun

c. Membentuk hubungan baik dengan orang yang seusianya

d. Persiapan kehidupan baru

Page 28: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

11

e. Penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai

f. Persiapan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan (Dewi, 2014).

6. Teori penuaan

Ada beberapa teori tentang proses penuaan, yaitu teori biologis, teori

psikologis, teori sosial, dan teori spiritual.

a. Teori biologis

Teori yang merupakan teori biologis adalah sebagai berikut.

1) Teori genetik

Menurut Hayflick (1965), secara genetik sudah terprogram bahwa

material di dalam inti sel dikatakan bagaikan memiliki jam genetis

terkait dengan frekuensi mitosis (Tamher, 2009). Setiap spesies

mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar

menurut replikasi tertentu sehingga bila jam ini berhenti maka ia

akan mati (Dewi, 2014).

2) Teori interaksi seluler

Sel-sel satu dengan yang lain saling berinteraksi dan memengaruhi.

Apabila interaksi antar sel baik maka keadaan tubuh akan baik-baik

saja. Tetapi bila tidak demikian, maka akan terjadi kegagalan

mekanisme feed-back dimana lambat laun sel-sel akan mengalami

degenerasi (Tamher, 2009).

Page 29: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

12

3) Teori mutagenesis somatik

Bahwa begitu terjadi pembelahan sel (mitosis), akan terjadi “mutasi

spontan” yang terus menerus berlangsung dan akhirnya mengarah

pada kematian sel (Tamher, 2009).

4) Teori eror katastrop

Menurut Kane (1994), bahwa eror akan terjadi pada struktur DNA,

RNA, dan sintesis protein. Masing-masing eror akan saling

menambah pada eror yang lainnya dan berkulminasi dalam eror

yang bersifat kasastrop (Tamher, 2009).

5) Wear and tear theory

Menurut teori “pemakaian dan perusakan” (wear and tear theory)

disebutkan bahwa proses menua menjadi akibat kelebihan usaha

dan distres yang menyebabkan sel tubuh lelah dan tidak mampu

meremajakan fungsinya. Proses menua merupakan suatu proses

fisiologis (Dewi, 2014).

b. Teori psikologis

Berikut adalah yang termasuk ke dalam teori psikologis.

1) Teori kebutuhan dasar manusia

Menurut hierarki Maslow tentang kebutuhan dasar manusia, setiap

manusia memiliki kabutuhan dan berusaha untuk memenuhi

kebutuhannya itu. Seorang individu akan berusaha memenuhi

kebutuhan dipiramida lebih atas ketika kebutuhan di tingkat

piramida di bawahnya telah terpenuhi. Kebutuhan piramida

Page 30: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

13

tertinggi adalah aktualisasi diri. Ketika individu mengalami proses

menua, ia akan berusaha memenuhi kebutuhan di piramida tertinggi

yaitu aktualisasi diri (Dewi, 2014).

2) Teori individualisme Jung

Menurut teori ini proses menua dikatakan berhasil apabila

seseorang individu melihat ke dalam dirinya dan menilai dirinya

lebih dari sekedar kehilangan atau pembatasan fisiknya (Dewi,

2014).

3) Teori pusat kehidupan manusia

Teori ini berfokus pada identifikasi dan pencapaian tujuan

kehidupan seseorang menurut lima fase perkembangan, yaitu:

a) Masa anak-anak, pada masa ini belum mamiliki tujuan hidup

yang realistik

b) Remaja dan dewasa muda, mulai memiliki konsep yang spesifik

c) Dewasa tengah, mulai memiliki tujuan hidup yang lebih konkrit

dan berusaha untuk mewujudkannya

d) Usia pertengahan, melihat ke belakang, mengevaluasi tujuan

yang dicapai

e) Lansia, saatnya berhenti untuk melakukan pencapaian tujuan

hidup (Dewi, 2014).

4) Teori tugas perkembangan

Menurut tugas tahapan perkembangan ego Erickson, tugas

perkembangan lansia adalah integrity versus despair. Jika lansia

Page 31: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

14

dapat menemukan arti dari hidupnya, maka ia akan memiliki

intergritas ego untuk beradaptasi dan mengatur proses menua yang

dialaminya. Jika lansia tidak memiki integritas maka ia akan marah,

depresi dan merasa tidak adekuat dengan kata lain me.ngalami

keputusasaan (Dewi, 2014).

c. Teori Sosiologi

Berikut ini adalah beberapa teori yang termasuk ke dalam teori

sosiologi.

1) Teori interaksi sosial (social exchange theory)

Menurut teori ini lansia terjadi penurunan kekuasaan dan prestise

sehingga interaksi sosial mereka juga berkurang, yang tersisa

hanyalah harga diri dan kemampuan mereka untuk mengikuti

perintah (Dewi, 2014).

2) Teori penarikan diri (disengagement theory)

Menurunnya derajat kesehatan pada lansia mengakibatkan seorang

lansia secara perlahan menarik diri dari pergaulan di sekitarnya.

Pokok-pokok teori menarik diri adalah:

a) Pada pria, terjadi kehilangan peran hidup terutama terjadi pada

masa pensiun. Sedangkan pada wanita terjadi pada masa ketika

dalam keluarga berkurang, misal pada saat anak beranjak

dewasa serta meninggalkan rumah untuk pendidikan dan

menikah.

Page 32: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

15

b) Lansia dapat merasakan bahwa tekanan sosial berkurang, tidak

seperti kaum muda yang memperoleh kesempatan kerja yang

lebih luas.

c) Aspek utama dalam teori ini adalah proses menarik diri yang

terjadi sepanjang hidup (Dewi, 2014).

3) Teori aktivitas (activity theory)

Dasar teori ini adalah bahwa konsep diri seseorang bergantung pada

aktivitasnya dalam berbagai peran (Tamher, 2009). Dimana

seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta

mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan

kuantitas dan aktivitas yang dilakukan (Dewi, 2014).

4) Teori berkesinambungan (continuity theory)

Menurut teori ini, setiap orang pasti berubah menjadi tua namun

kepribadian dasar dan pola perilaku individu tidak akan mengalami

perubahan (Dewi, 2014).

5) Subculture theory

Teori subkultur (Rose, 1962) dikatakan bahwa lansia sebagai

kelompok yang memiliki norma, harapan, rasa percaya, dan adat

istiadat sendiri, sehingga dapat digolongkan selaku suatu subkultur

(Tamher, 2009).

Page 33: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

16

B. Hipertensi

1. Definisi

Hipertensi tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90

mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam

keadaan cukup istirahat/tenang (Depkes, 2013).

2. Klasifikasi

Tabel 2.1 10 Klasifikasi Hipertensi

No Klasifikasi Prevalensi menurut kelompok umur (%)

55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun

1. Optimal < 120 dan ˂ 80

2. Normal 120 – 129 dan/ atau 80 – 84

3. Normal tinggi 130 – 139 dan/ atau 84 – 89

4. Hipertensi derajat 1 140 – 159 dan/ atau 90 – 99

5. Hipertensi derajat 2 160 – 179 dan/ atau 100 – 109

6. Hipertensi derajat 3 ≥ 180 dan/ atau ≥ 110

7. Hipertensi sistolik

terisolasi

≥ 140 dan ˂ 90

Sumber: (PERKI, 2015)

3. Gejala Klinis

Gejala klasik yang terjadi saat seseorang mengalami hipertensi adalah sakit

kepala, epistaksis, perdarahan hidung, dan pusing. Namun, berbagai studi

mengindikasikan frekuensi yang rendah atas gejala-gejala tersebut di

populasi. Gejala lain yang lebih umum di populasi adalah kemerahan,

berkeringat, dan pandangan kabur. Walaupun begitu, tidak sedikit juga

asimtomatik (Herlinah, Wiarsih, & Rekawati, 2013).

Page 34: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

17

4. Komplikasi

Penderita hipertensi beresiko teserang penyakit lain yang akan timbul

kemudian. Beberapa penyakit yang timbul sebagai akibat hipetensi di

antaranya:

a. Penyakit Jantung Koroner

Ketika usia bertambah lanjut, seluruh pembuluh darah di tubuh akan

semakin mengeras, terutama di jantung, otak dan ginjal. Hipertensi

sering diasosiasikan dengan kondisi arteri yang mengeras ini (Lanny

Sustrani, 2004).

Penyakit ini sering dialami penderita hipertensi sebagai akibat

terjadinya pengapuran pada dinding pembuluh darah jantung.

Penyempitan ini menyebabkan berkurangnya aliran darah pada

beberapa bagian otot jantung. Hal ini menyebabkan rasa nyeri di dada

dan dapat berakibat gangguan otot jantung. Bahkan dapat menyebabkan

timbulnya serangan jantung (Dalimarta, 2008).

b. Gagal Jantung

Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat

untuk memompa darah. Kondisi itu berakibat otot jantung akan

menebal dan meregang sehingga daya pompa otot menurun. Hingga

akhirnya terjadi kegagalan kerja jantung secara umum. Tanda-tanda

adanya komplikasi yaitu sesak napas, napas terputus-putus (pendek),

dan terjadi pembengkakan pada tungkai bawah serta kaki (Dalimarta,

2008).

Page 35: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

18

c. Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang

progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada

bagian yang menuju ke kardiovaskular. Mekanisme terjadinya

hipertensi pada gagal ginjal kronik oleh karena penimbunan garam dan

air atau sistem renin angiotensin aldosteron (Chung, 1995). Hipertensi

berisiko 4 kali lebih besar terhadap kejadian gagal ginjal bila

dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami hipertensi

(Mansjoer, 2008).

d. Infark Miokardium

Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik

tidak dapat mensuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila

terbentuk trombus yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh

tersebut. Akibat hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka

kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan

dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian

juga, hipertrofi dapat menimbulkan perubahaan-perubahan waktu

hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi distritmia, hipoksia

jantung dan peningkatan risiko pembentukan bekuan (Cowin, 2009).

C. Dukungan Sosial

1. Definisi Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain

yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai

Page 36: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

19

dan dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban

yang timbal balik (King, 2012).

Dukungan sosial merupakan bentuk penerimaan dari seseorang atau

sekelompok orang terhadap individu yang menimbulkan persepsi dalam

diri bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai, dan ditolong (Sarafino &

Smith, 2011).

Dukungan sosial merupakan suatu fungsi penting dari hubungan

sosial. Dukungan sosial bisa didapatkan dari beberapa tipe, yaitu dari

lingkungan informal (contoh: keluarga, teman, rekan kerja, atasan) dan

beberapa lagi dari lingkungan bantuan formal (contoh: pekerja kesehatan,

pekerja jasa kemanusiaan) (Glanz, 2008).

Dukungan sosial merujuk kepada tindakan yang orang lain lakukan

ketika mereka menyampaikan bantuan. Ada beberapa jenis dukungan sosial

yang berbeda, seperti:

a. Dukungan emosional yaitu adanya seseorang yang empati, peduli,

perhatian, dan memberikan dorongan.

b. Dukungan informasional yaitu adanya seseorang yang mengajarkan

sesuatu, memberikan informasi atau saran, atau membantu membuat

keputusan utama.

c. Dukungan instrumental yaitu adanya seseorang yang membantu secara

langsung, meminjamkan sesuatu, memberikan informasi, atau

membantu melakukan tugas.

Page 37: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

20

d. Dukungan penghargaan yaitu ketersediaan orang lain untuk bisa

menghabiskan waktunya, sehingga memberikan perasaan keanggotan

dalam kelompok orang-orang yang berbagi minat dan aktivitas sosial

(Sarafino & Smith, 2011).

2. Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Sarafino & Smith (2011) mengemukakan bahwa sumber-sumber dukungan

sosial dapat berasal dari beberapa hal, yaitu:

a. Orang-orang disekitar individu atau significant other seperti: keluarga,

teman dekat, atau rekan. Dalam hubungan ini menempati bagian

terbesar dari kehidupan seorang individu dan menjadi sumber

dukungan sosial yang sangat potensial.

b. Kalangan profesional seperti psikolog atau dokter, yang berguna untuk

menganalisa secara klinis maupun psikis.

c. Kelompok-kelompok dukungan sosial (social support group)

(Sarafino & Smith, 2011).

3. Manfaat Dukungan Sosial

Menurut Brownell dan Schumaker ada tiga pengaruh atau manfaat dasar

dari dukungan sosial diantaranya, pengaruh langsung, tidak langsung dan

pengaruh interaktif.

a. Pengaruh langsung

Adalah terciptanya hubungan interpersonal dan hubungan yang bersifat

menolong dan hubungan tersebut dapat memfasilitasi terbentuknya

perilaku yang lebih sehat.

Page 38: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

21

b. Pengaruh tidak langsung

Adalah membantu individu dan mengatasi stressor yang datang dengan

cara membantu individu mengatasi stress yang datang, dengan

mencoba membantu individu mempelajari cara pemecahan masalah dan

mengontrol masalah-masalah kecil sebelum menjadi masalah besar.

c. Pengaruh interaktif

Yaitu berupa dampak yang diinterpretasikan untuk meredam atau

memperbaiki dampak-dampak yang merugikan dengan mempengaruhi

kualitas dan kuantitas terhadap sumber-sumber coping (Sekolah Tinggi

Kesejahteraan Sosial, 2008) .

D. Kualitas Hidup

1. Definisi Kualitas Hidup

WHO (1997) mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu

pada kehidupannya dalam konteks budaya dan nilai sistem dimana individu

hidup dan berhubungan dengan tujuan harapan, standar, dan perhatian

individu tersebut. Konsep ini merupakan konsep luas yang mempengaruhi

kesehatan fisik individu, status psikologis, level kebebasan, hubungan

sosial, kepercayaan personal, dan hubungan individu dengan lingkungan.

Kualitas hidup lansia adalah tingkat kesejahteraan dan kepuasan

dengan peristiwa atau kondisi yang dialami lansia, yang dipengaruhi

penyakit atau pengobatan. Kualitas hidup lansia bisa didapatkan dari

kesejahteraan hidup lansia, emosi, fisik, pekerjaan, kognitif dan kehidupan

sosial ( Fogari dan Zoppi dalam Kustanti, 2012).

Page 39: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

22

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup

Economic and Social Research Council (ESRC) (2004) menyebutkan

bahwa kualitas hidup seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini,

yaitu:

a. Dukungan sosial yang baik dengan keluarga, teman dan tetangga

Keluarga, teman dan orang-orang terdekat merupakan sumber dari

dukungan sosial yang dapat membuat lansia merasa disayangi, dikasihi

dan dihargai. Dukungan sosial yang baik akan membuat lansia

memiliki nilai diri yang positif yang diiringi meningkatkan kualitas

hidup. Sebaliknya, buruknya dukungan sosial akan membawa perasaan

kesepian dan gejala depresif pada lansia (Oni, 2010).

b. Standar harapan hidup

Setiap individu memiliki harapan, begitu pula dengan lansia. Harapan-

harapan yang telah ditanamkan sejak muda akan menimbulkan

kebahagiaan dan perasaan berarti apabila tercapai. Sebaliknya apabila

harapan-harapan tersebut tidak tercapai, lansia akan merasa kecewa dan

tidak bahagia, walaupun begitu lansia yang telah merasa bahagia dapat

menjadi tidak puas walaupun derajatnya tidak sama dengan mereka

yang telah merasa gagal.

c. Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kegiatan amal

Menurut Havighurst (1972) dalam Meiner (2006) partisipasi dalam

kegiatan sosial dan kegiatan amal menjadi determinan dalam lansia

aktif dan kesehatan. Berdasarkan teori aktivitas yang melihat kegiatan

Page 40: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

23

sebagai sebuah keharusan untuk mempertahankan kepuasan hidup

seorang dan konsep diri yang positif. Kondisi yang tetap aktif membuat

lansia tetap “muda” dan semangat menjalani hidup serta tidak menarik

diri dari masyarakat karena usia (Meiner, 2006).

d. Kegiatan hobi dan kesukaan

Setiap orang menghabiskan sebagian waktunya dalam kegiatan yang

disukainya. Hal ini akan menyeimbangkan ritme kehidupan dan

mempengaruhi kesehatan. Stimulasi dari kegiatan hobi ini akan

mempengaruhi respon fisiologi tubuh dan sistem imun. Hal ini dapat

menjaga kesehatan dari stressor pada lansia seperti pensiun,

keterbatasan fisik dan lain-lain. Interaksi antara otak dan perilaku ini

akan meningkatkan kesehatan. Sehingga kegiatan hobi ini akan

berkontribusi dalam kesehatan mental, sosial, dan kognitif (Cheung,

2009).

e. Kesehatan yang baik dan kemampuan fungsional

Menurut Bytheway (2007) dalam Hudson (2009) model biomedical

dari usia adalah salah satu yang mendefinisikan lansia berdasarkan

sehat-sakit dan gangguan yang seringkali muncul seiring dengan

penuaan. Lansia disebutkan sebagai proses yang tidak terelakkan dan

proses yang tidak dapat disembuhkan sari penurunan fisik dan mental.

Menurut Hansen-Kyle (2005) dalam Hudson (2009) kesehatan pasca

lansia merupakan proses perlahan secara fisik dan kognitif, sambil

Page 41: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

24

beradaptasi dan kompensasi agar mencapai fungsi yang optimal dan

partisipasi dalam semua area dari kehidupan individu.

Kesehatan juga dikatakan sebagai modal agar lansia dapat ikut aktif

dalam masyarakat tanpa diskriminasi dan untuk menikmati

kemandirian dan kualitas hidup yang baik (Hudson & Moore, 2009).

f. Rumah dan lingkungan yang baik serta perasaan aman

Lansia seringkali mengalami masalah dirumah diantaranya masalah

aksebilitas, insekuritas dan keterbatasan anggota keluarga untuk

merawat lansia. Penurunan sensori pada lansia dapat membuat

lingkungan menjadi bahaya bagi lansia. Selain itu kesendirian dan

kerawaan terhadap gangguan keamanan, ketelantaran dan pelecehan

pada lansia dapat mengganggu lansia secara psikologis. Masalah-

masalah ini tentu saja berakibat buruknya kualitas hidup lansia

(Departemen sosial RI, 2009).

g. Kepercayaan/nilai diri positif

Nilai diri yang positif dapat meningkatkan kesehatan psikologis bagi

lansia. Kepercayaan diri yang tinggi, nilai yang positif akan membuat

lansia merasa mandiri dan memiliki kebebasan untuk membuat lansia

merasa mandiri dan memiliki kebebasan untuk membuat keputusasaan

bagi dirinya sendiri.

h. Kesejahteraan psikologis dan emosional

Kesejahteraan psikologis dan emosional dapat diperoleh melalui

dukungan dari orang-orang yang dicintai. Hal ini penting untuk

Page 42: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

25

meningkatkan perilaku sehat yang dapat mengurangi efek negatif dari

situasi yang penuh stress. Kesejahteraan psikologis dan emosional

saling mempengaruhi yang lebih lanjut mempengaruhi kualitas hidup

lansia (Thanakwang, 2009).

i. Pendapatan yang cukup

Dalam usianya yang lanjut, para lansia cenderung berhenti bekerja,

baik karena sudah pensiun, atau karena fisiknya sudah tidak

memungkinkan untuk melakukan aktivitas tersebut secara rutin seperti

biasanya. Namun ada pula beberapa lansia yang masih dengan aktif

melakukan pekerjaannya. Mereka bisa berhenti dari pekerjaan lama dan

memulai pekerjaan baru. Faktor-faktor yang menentukan keaktifan

lansia dalam bekerja adalah kesehatan dan pertimbangan finansial.

Lansia yang masih bekerja cenderung melakukannya karena

keinginannya untuk membiayai kehidupannya sendiri. Memiliki

pendapatan sendiri, lansia merasa masih memiliki arti dan berharga

dalam kehidupannya (Wijayanti, 2008).

j. Akses yang mudah dalam transportasi dan pelayanan

Seiring dengan proses penuaan, lansia memiliki keterbatasan fisik yang

menghambat untuk menggunakan kendaraan sendiri maupun

memanfaatkan transportasi umum. Terlebih transportasi umum tidak

menyediakan fasilitas bagi lanjut usia serta kekuatiran lansia menjadi

korban kejahatan (Hudson, 2004).

Page 43: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

26

Diskriminasi seringkali terjadi pada lansia seperti hambatan dalam

mengakses layanan. Hambatan ini dapat meningkatkan isolasi pada

lansia sehingga insiden depresi meningkat pada lansia (Hudson &

Moore, 2009).

k. Perasaan dihargai dan dihormati orang lain

Perasaan dihargai dan dihormati dapat dirasakan lansia ketika ia

mendapatkan kebebasan untuk mengambil keputusan bagi dirinya

sendiri. Kemandirian ini akan meningkatkan harga diri lansia, sehingga

ia mencapai kualitas hidup yang baik.

3. Pengukuran Kualitas Hidup

Peneliti menggunakann adaptasi instrumen WHOQOL-BREF yang

dikembangkan oleh World Health Organization Of Life Group (WHOQOL

Group) dengan 15 pusat penelitian yang terus mengembangkan pengkajian

kualitas hidup yang bisa lintas budaya yang selanjutnya dikembangkan

WHOQOL-BREF dalam berbagai bahasa.

Kualitas Hidup didefinisikan sebagai persepsi terhadap posisi dalam

konteks nilai, budaya yang tinggal dan saling berhubungan. Sama halnya

dengan kita mengartikan bahwa kualitas hidup lebih kepada pandangan

subjektif berkiatan dengan budaya, sosial dan lingkungan.

Instrumen WHOQOL-BREF ini memiliki 26 item pertanyaan dengan

pertanyaan pertama berupa pertanyaan tentang kualitas hidup secara umum

dan pertanyaan kedua tentang persepsi individu tentang kesehatannya yang

mencakup 4 domain. Empat tersebut adalah:

Page 44: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

27

a. Kesehatan Fisik yaitu terdapat pada pertanyaan nomer 3, 4, 10,15,16,

17 dan 18.

b. Psikologis yaitu terdapat pada pertanyaan nomer 5, 6, 7, 11, 19, dan

26.

c. Hubungan sosial yaitu terdapat pada pertanyaan nomer 20, 21, dan 22

d. Lingkungan yaitu terdapat pada pertanyaan nomer 8, 9, 12, 13, 14, 23,

24 dan 25.

Selanjutnya rata-rata skor tiap dominan dihitung dengan nilai domain.

Pengkajian ini tidak digunakan untuk mengetahui tentang kondisi fisik

melainkan mengetahui efek yang akan didapat dari intervensi yang tepat

(Oerley, 1996).

Page 45: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

28

E. Kerangka Teori

Kerangka teori modifikasi dari Sarafino & Smith (2011) dan Quality of

Life (WHOQOL group, 1998)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas hidup:

a. Dukungan sosial yang baik

dengan keluarga, teman dan

tetangga terdiri dari dukungan

emosional, informasional,

instrumental, dan penghargaan

(Sarafino

& Smith, 2011)

b. Keterlibatan dalam kegiatan

sosial dan kegiatan amal

c. Kegiatan hobi dan kesukaan

d. Kesehatan yang baik dan

kemampuan fungsional

e. Rumah da lingkungan yang

baik serta perasaan aman

f. Kepercayaan/nilai diri positif

g. Kesejahteraan psikologis dan

emosional

h. Pendapatan yang cukup

i. Akses yang mudah dalam

transportasi dan pelayanan

j. Perasaan dihargai dan

dihormati orang lain

Kualitas Hidup :

1. Kesehatan fisik

2. Psikologis

3. Hubungan sosial

4. Lingkungan

(WHO, 1998)

Dukungan sosial yang baik

dengan keluarga, teman dan

tetangga terdiri dari

dukungan emosional,

informasional, instrumental,

dan penghargaan (Sarafino

& Smith, 2011)

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Page 46: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

29

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah model pendahuluan dari sebuah masalah

penelitian dan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang akan diteliti.

Kerangka konsep dibuat berdasarkan literatur review dan teori yang sudah

diteliti. Tujuan dari kerangka konsep adalah untuk mensistesa, mengarahkan

serta panduan untuk analisis dan intervensi (Swarjana, 2012). Variabel dalam

penelitian ini adalah dukungan sosial oleh keluarga dan kualitas hidup oleh

lansia.

Dukungan Sosial Keluarga:

1. Dukungan Emosional

2. Dukungan Informasional

3. Dukungan Instrumental

4. Dukungan Penghargaan

(Sarafino & Smith, 2011)

Kualitas Hidup :

1. Kesehatan fisik

2. Psikologis

3. Hubungan sosial

4. Lingkungan

(WHO, 1998)

Variabel Dukungan Sosial Keluarga Variabel Kualitas Hidup Lansia

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Page 47: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

30

B. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala

Ukur

Usia

Suatu rentang waktu

kehidupan yang diukur

dengan tahun

berdasarkan tahun yang

sudah dilalui oleh

responden pada saat

pengambilan data

Kuesioner Kuesioner Sesuai usia responden Nominal

Pendidikan

Pendidikan yang sedang

berlangsung ataupun

pendidikan terakhir

responden

Kuesioner Kuesioner 0 = Tidak Sekolah

1 = SD

2 = SMP

3 = SMA

4 = PT

Ordinal

Jenis

Kelamin

Pembagian jenis seksual

yang ditentukan secra

biologis dan anatomis

yang dinyatakan dalam

jenis kelamin laki-laki

dan jenis kelamin

perempuan

Kuesioner Kuesioner 1 = laki-laki

2 = perempuan

Nominal

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Page 48: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

31

Dukungan

sosial

keluarga

Dukungan atau dorongan

keluarga yang diberikan

kepada lansia yang

tinggal satu rumah baik

berupa dukungan

emosional, dukungan

informasional, dukungan

instrumental, dan

dukungan penghargaan

sehingga lansia dapat

menyelesaikan masalah.

Menghitung skore

dari pertanyaan

tentang dukungan

sosial keluarga

menggunakan skala

Likert

(5) selalu

(4) sering

(3) kadang-kadang

(2) jarang

(1) tidak pernah

Kuesioner

dukungan

emosional

Value ≥ median (27,5) : Baik

Value ˂ median (27,5) : Buruk

Ordinal

Kuesioner

dukungan

informasional

Value ≥ median (19,5) : Baik

Value ˂ median (19,5) : Buruk

Ordinal

Kuesioner

dukungan

instrumental

Value ≥ median (18,5) : Baik

Value ˂ median (18,5) : Buruk

Ordinal

Kuesioner

dukungan

penghargaan

Value ≥ median (5,0) : Baik

Value ˂ median (5,0) : Buruk

Ordinal

Kualitas

Hidup

Persepsi individu pada

kehidupannya dalam

konteks budaya dan nilai

sistem dimana individu

hidup berkaitan dengan

kesehatan fisik,

psikologis, hubungan

sosial dan lingkungan

Menghitung skor dari

pertanyaan tentang

kualitas hidup lansia

menggunakan skala

Likert

Kuesioner

WHOQOL-

BREF berisi

26

pertanyaan

Skala 0-50 = kurang

Skala 51-100 = baik

(sutikno, 2007)

Ordinal

Page 49: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif

yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistika dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011). Desain penelitian ini adalah

deskriptif dimana untuk mendapatkan gambaran dukungan sosial keluarga

dan kualitas hidup lansia dengan hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota

Cilegon.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

lanjut usia yang berusia 60-74 tahun yang menderita hipertensi dan

keluarga yang tinggal satu rumah dengan lansia tersebut di Puskesmas

Citangkil Kota Cilegon.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi tersebut

(Sugiyono, 2011). Sampling yang dipakai dalam penelitian ini

Page 50: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

33

menggunakan metode nonprobability sampling, dengan teknik

purposive sampling, yaitu digunakan untuk menentukan sampel dengan

cara memilih memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti (Nursalam, 2008). Terdapat 2 sampel pada

penelitian ini yaitu keluarga yang merawat lansia dan lansia dengan

hipertensi. Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang dapat

mewakili sampel peneltian yang memenuhi syarat sebagai sampel

(Oktavia, 2015)

Kriteria inklusi pada sampel keluarga dalam penelitian ini adalah:

a. Keluarga (anak atau menantu) yang tinggal dalam satu rumah

dengan lanjut usia penderita hipertensi

b. Dapat berkomunikasi dengan baik

c. Bersedia menjadi subjek penelitian

Sedangkan kriterian inklusi pada sampel lansia pada penelitian ini

adalah:

a. Lanjut usia yang berusia 60-74 tahun dengan hipertensi

b. Lanjut usia yang tinggal bersama keluarganya (anak atau menantu)

yang tinggal dalam satu rumah

c. Dapat berkomunikasi dengan baik

d. Bersedia menjadi subjek penelitian

Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling

dimana setiap sampel yang memenuhi kriteria inklusi responden dapat

dijadikan sampel hingga memenuhi besarnya jumlah sampel yang telah

ditentukan.

Page 51: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

34

3. Besar sampel

Besar sampel menggunakan rumus Slovin

Keterangan:

n = jumlah sampel yang dibutuhkan

N = populasi (didapatkan data dari Puskesmas Kecamatan

Citangkil)

d = batas ketelitian yang diinginkan

maka perhitungan sampel yang diinginkan adalah:

(dibulatkan 98)

Untuk menjaga drop out perlu ditambah 10% maka 98+9,8 = 107,8

Jadi jumlah sampel minimal yang diambil adalah 108 responden.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Citangkil pada bulan Mei -

Juni 2017. Alasan memilih tempat tersebut karena populasi di wilayah

tersebut penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah hipertensi sebesar

4226 orang selain itu mayoritas masyarakatnya suku Sunda-Jawa, yang

masih memegang tradisi bahwa orangtua (lansia) tinggal satu rumah

Page 52: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

35

dengan keluarga (anak dan menantu), jadi jumlah lansia yang tingga

disana masih banyak. Selain itu, mudah dijangkau oleh transportasi umum,

terlebih di wilayah tersebut jarang dilakukan penelitian mengenai lansia

khususnya mengenai gambaran dukungan sosial keluarga dan kualitas

hidup lansia dengan hipertensi.

D. Instrumen

Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau

angket sesuai dengan tujuan penelitian dan mengacu pada kerangka

konsep dan teori yang telah dibuat. Instrumen pengumpulan data terdiri

dari 3 bagian, yaitu:

1. Data demografi

Identitas keluarga meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan,

pendidikan terakhir, dan hubungan dengan lansia. Identitas lansia

meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir,

keluhan selama 3 bulan terakhir, dan tinggal bersama siapa saja.

2. Kuesioner dukungan sosial keluarga

Alat ukur yang digunakan dalam dukungan sosial keluarga ini adalah

kuesioner berisi 20 item pernyataan tentang dukungan sosial keluarga

yang meliputi dukungan emosional, dukungan informasional,

dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Kuesioner ini

diadobsi dari thesis oleh Kusuma (2011) yang telah dimodifikasi

ulang dan telah di uji validitas dan reliabilitas pada 30 responden di

Puskesmas Ciwandan dengan karakteristik inklusi yang sama.

Page 53: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

36

Peneliti memodifikasi kuesioner pada pertanyaan no 2 dan 4 dengan

alasan supaya bahasa pada kuesioner dapat dipahami oleh responden.

Kuesioner ini mempunyai 4 domain yaitu:

a. Emosional : terletak pada pertanyaan no 1-6 dan 16

b. Informasional : terletak pada pertanyaan no 12-15, 17 dan 18

c. Instrumental : terletak pada pertanyaan no 7-11

d. Penghargaan : terletak pada pertanyaan no 19 dan 20

Penilaian untuk pernyataan dukungan sosial keluarga kepada lansia

yaitu: Selalu : 5, Sering : 4, Kadang-kadang : 3, Jarang : 2, Tidak

pernah : 1

Skoring alat ukur dukungan sosial dilakukan dengan cara melihat hasil

uji normalitas distribusi data dari setiap domain. Hasil uji normalitas

untuk domain dukungan emosional dengan menggunakan kolmogorov-

smirnov sebesar 0,010 sehingga distribusi tidak normal maka skoring

menggunakan median. Hasil uji normalitas untuk domain dukungan

informasional dengan menggunakan kolmogorov-smirnov sebesar

0,015 sehingga distribusi tidak normal maka skoring menggunakan

median. Hasil uji normalitas untuk domain dukungan instrumental

dengan menggunakan kolmogorov-smirnov sebesar 0,00 sehingga

distribusi tidak normal maka skoring menggunakan median. Hasil uji

normalitas untuk domain dukungan penghargaan dengan menggunakan

kolmogorov-smirnov sebesar 0,000 sehingga distribusi tidak normal

maka skoring menggunakan median.

Page 54: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

37

3. Kuesioner kualitas hidup

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup dalam

penelitian ini adalah WHOQOL-BREF (World Health Organization

Quality of Life-BREF) berisi 26 item pertanyaan yang dikembangkan

oleh oleh World Health Organization dan telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia. Kuesioner ini akan diisi oleh lansia yang

tinggal dengan keluarga dengan karakteristik lansia yang bisa

membaca.

WHOQOL-BREF ini terdiri dari 2 jenis pertanyaan yang terdiri

dari pertanyaan kualitas hidup secara umum berupa pertanyaan positif

(skor 1-5) dan pertanyaan persepsi lansia terhadap kesehatannya

berupa pertanyaan positif (skor 1-5) serta terdiri dari 4 domain, yaitu

domain kesehatan fisik yang terdiri dari 7 pertanyaan berupa dua

pertanyaan negatif dan lima pertanyaan positif. Domain kedua adalah

psikologis yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan lima pertanyaan

positif dan satu pertanyaan negatif. Domain ketiga adalah hubungan

sosial yang terdiri dari tiga pertanyaan positif dan domain keenpat

adalah lingkungan terdiri dari delapan pertanyaan positif (Salim,

2007).

Alat ukur ini mempunyai empat skala respon yang berbeda, yaitu

1) skala evaluasi dengan respon “sangat buruk- sangat baik” dan

“sangat tidak memuaskan-sangat memuaskan”, 2) skala intensitas

dengan respon “tidak sama sekali-dalam jumlah yang berlebihan”, 3)

skala kapasitas dengan respon “tidak sama sekali –sepenuhnya

Page 55: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

38

dialami”, 4) skala frekuensi dengan respon “tidak pernah-selalu”.

(WHO, 2004)

Penilaian WHOQOL-BREF yaitu dengan memberikan skor 1-5

pada pertanyaan positif dan skor 5-1 pada pertanyaan negatif. Nilai

yang dihasilkan menunjukkan kualitas hidup individu tersebut. Skoring

disetiap domain dihitung dengan mengalikan rata-rata item dengan 4

(Salim, 2007). Lalu skor tersebut dijumlahkan, setelah itu

ditransformasikan ke tabel menjadi skala 0-100. Skala 0-50 untuk

kualitas hidup kurang dan 51-100 untuk kualitas hidup baik (Sutikno,

2011).

E. Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan menurut

Notoatmodjo (2012), yaitu:

1. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan kembali akan kebenaran data yaitu

dengan memeriksa terlebih dahulu kuesioner yang diserahkan oleh

responden. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan kembali apakah

semua kuesioner telah diisi oleh responden muali dari lembar

persetujuan responden, kuesioner dukungan sosial keluarga, dan

kuesioner kualitas hidup lansia.

2. Coding

Peneliti melakukan pengkodean berupa angka numerik pada data yang

teelah peneliti tetapkan. Pengkodean ini penting terutama karena

pengolahan data yang peneliti lakukan menggunakan sofware statistik

Page 56: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

39

komputer. Pada penelitian untuk coding data demografi dengan kode

“datdem”, untuk dukungan sosial keluarga dengan “duksos”, untuk

kualitas hidup lansia “kualitas” dan untuk hasil pada setiap kuesioner

menggunakan skala Likert.

3. Scoring

Setelah semua data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa,

kemudian setelahnya dilakukan tabulasi dan diberikan skor sesuai

dengan kategori dari data serta jumlah item pertanyaan dari setiap

variabel. Pada penelitian ini menggunakaan skoring dengan skala

Likert pada kuesioner dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup

lansia.

4. Entry data

Peneliti melakukan data entri yaitu memasukkan data penelitian yang

selanjutnya peneliti tampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Proses

pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data dari

kuesioner ke perangkat komputer menggunakan program pengolahan

data ststistik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi

software SPSS Statistic versi 22. Proses analisa dilakukan pada

karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia.

5. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan

ke dalam komputer untuk memastikan data telah bersih dari kesalahan

sehingga data siap untuk dianalisa.

Page 57: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

40

F. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Kuesioner yang sudah tersusun dilakukan uji valid dengan 30

responden lansia dengan hipertensi dan keluarga yang tinggal bersamanya

di Kecamatan Citangkil.

1. Uji validitas

Validitas adalah kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Alat ukur penelitian yang baik adalah alat ukur

yang mampu memenuhi aspek validitas (Swarjana, 2016). Uji validitas

dilakukan di Puskesmas Ciwandan kepada 30 responden dengan

karakteristik inklusi yang sama. Uji validitas dilakukan pada bulan

Juni 2017. Hasil uji validitas untuk kuesioner dukungan sosial baik

pada domain emosional, domain informasional, domain instrumental

dan domain penghargaan setiap item pertanyaan memiliki r hitung

berkisar 0,6-0,8 ˃ rtabel (0,36) yang artinya kuesioner ini valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur

mampu menghasilkan nilai yang sama atau konsisten (Swarjana,

2016). Uji reliabilitas biasa digunakan dilakukan dengan Cronbach’s

Alpha dimana reliabilitas yang baik harus memiliki niali Alpha > 0,6

(Bahari, 2015). Nilai koefisien Cronbach alpha setiap item pertanyaan

pada kuesioner dukungan sosial dan kualitas hidup pengujian

reliabilitas dengan nilai alpa cronbach berkisar antara 0,683-0,883.

Artinya seluruh domain bermakna untuk menjelaskan variasi

WHOQOL-BREF dan dukungan sosial.

Page 58: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

41

G. Cara Pengambilan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk

mengungkapkan atau menjaring informasi kuantitatif dari responden

sesuai dengan lingkup penelitian. Metode pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner. Tahapan proses pengumpulan data pada

penelitian melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Dinas

Kesehatan Kota Cilegon.

b. Peneliti menentukan, menyusun dan menyiapkan instrumen

penelitian.

c. Setelah instrumen disiapkan, peneliti melakukan uji validitas dan

reliabilitas instrumen dengan jumlah responden 30 orang di

Puskesmas Ciwandan.

d. Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, peneliti

melakukan prosedur pengambilan data.

e. Peneliti menyiapkan asisten peneliti untuk membantu peneliti

karena jumlah sampel yang banyak. Karakteristik inklusi asisten

penelitian:

1) Bersedia menjadi asisten penelitian

2) Minimal D3 kesehatan

3) Dapat berkomunikasi dengan baik

4) Telah mengikuti pelatihan pengambilan data

Page 59: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

42

2. Tahap pengambilan data

a. Lokasi pengambilan data di poli umum Puskesmas Citangkil.

b. Peneliti dan assisten memilih responden sesuai dengan kriteria

inklusi penelitian.

c. Setiap lansia dan keluarga yang datang berobat ke Puskesmas

Citangkil, terlebih dahulu peneliti mengecek tekanan darah lansia

apakah termasuk hipertensi.

d. Setelah responden memenuhi syarat kriteria penelitian selanjutnya

peneliti menjelaskan tujuan penelitian dan memberikan inform

consent.

e. Membagikan kuesioner dan menjelaskan petunjuk cara pengisian.

f. Peneliti dan assisten peneliti mendampingi responden selama

pengisian kuesioner.

g. Peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap kuesioner yang

diisi, jika ada yang belum terisi maka kuesioner dikembalikan ke

responden untuk melengkapi.

h. Melakukan skoring terhadap hasil kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

i. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian

membuat tabel data.

3. Tahap pembahasan

a. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik.

b. Menginterpretasikan hasil analisa data statistik berdasarkan teori

c. Merumuskan hasil penelitian yang diperoleh dan membahasnya.

Page 60: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

43

H. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis univariat.

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan/mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel (Octavia, 2015). Variabel yang

akan dianalisis univariat adalah dukungan sosial keluarga dan kualitas

hidup lansia dengan hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

I. Etika Penelitian

Penelitian telah mendapatkan persetujuan dari Dinas Kesehatan Kota

Cilegon dan Puskesmas Citangkil untuk melakukan penelitian terkait

topik. Penelitian menerapkan masalah etika yang meliputi:

1. Lembar persetujuan (inform consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden

yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian serta

manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud

dan tujuan penelitian. Jika responden menolak, maka peneliti tidak

dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden

2. Tanpa nama (Anonymity)

Upaya menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang

diisi responden, lembar tersebut hanya diberi kode tertentu misalnya

inisial nama depan.

Page 61: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

44

3. Kerahasiaan (Confidentiatily)

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan dijamin

kerahasiaannya. Jawaban yang telah diberikan responden hanya

diketahui oleh peneliti. Kuesioner tersebut juga menjadi satu-satunya

data untuk keperluan penelitian.

4. Otonomi, berkaitan dengan kebebasan seseorang dalam menentukan

nasibnya sendiri (independent). Hak untuk memilih apakah disertakan

atau tidak dalam penelitian dengan memberi persetujuannya atau tidak

memberi persetujuannya dalam inform consent (Wasis, 2006)

5. Beneficence , yaitu berbuat baik kepada responden dan semuanya demi

kebaikan responden dalam batas hubungan yang wajar (Wasis, 2006).

Dalam hal ini peneliti akan berbuat baik kepada setiap responden tanpa

membeda-bedakan.

6. Nonmaleficience artinya dalam penelitian tidak mengandung unsur

bahaya atau merugikan responden (Wasis, 2006). Peneliti tidak akan

melukai atau merugikan responden baik secara fisik maupun materi.

7. Veracity dalam penelitian yang dilakukan oleh perawat hendaknya

dijelaskan secara jujur tentang manfaatnya, efeknya dan apa yang di

dapat jika pasien dilibatkan dalam proyek tersebut (Wasis, 2006).

Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian dan manfaat yang

akan diterima calon responden bila turut serta berpartisipasi dalam

penelitian. Apabila responden menolak untuk dijadikan subjek pada

penelitian ini, maka tidak akan berpengaruh terhadap jalannya

pelayanan di Puskesmas Citangkil.

Page 62: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

45

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Puskesmas Citangkil merupakan salah satu puskesmas yang ada di

wilayah Kota Cilegon. Jumlah lansia yang menderita hipertensi di

Puskesmas Citangkil pada tahun 2016 sebanyak 4226 lansia.

B. Gambaran Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2017 di Puskesmas

Citangkil. Responden dalam penelitian ini adalah lansia berusia sekitar 60-

74 tahun dengan hipertensi dan keluarga yang tinggal bersama lansia

tersebut yang berjumlah 108 orang yang memiliki kriteria inklusi sesuai

dengan yang telah ditetapkan peneliti. Pada bulan Mei peneliti meminta

izin ke Dinas Kesehatan Kota Cilegon yang nantinya surat tembusan di

serahkan kepada pihak Puskesmas Citangkil. Setelah mendapat izin dan

menjelaskan maksud penelitian kepada pihak Puskesmas Citangkil,

sehingga pihak puskesmas menentukan tempat penelitian di salah satu poli

yang terdapat pada Puskesmas Citangkil.

Dari total populasi yang ada, akhirnya peneliti menetapkan sampel dengan

sistem purposive sampling yaitu dengan memilih sampel sesuai yang

dikehendaki oleh peneliti yang telah memenuhi karakteristik dalam

penelitian. Dalam pengambilan data, peneliti dibantu oleh 2 orang assisten

peneliti yang mana sebelumnya diberikan penjelasan terkait kuesioner

yang akan digunakan dan karakteristik sampel yang diambil. Sebelum

Page 63: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

46

mengisi kuesioner, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan terkait

cara mengisi dan penjelasan dari pertanyaan yang terdapat dikuesioner.

C. Data Demografi

1. Keluarga

Rata- rata usia keluarga yang mempunyai lansia dengan hipertensi

adalah 41,7. Adapun data demografi lain tertera pada tabel berikut :

Tabel 5.1 Data Demografi Keluarga : Jenis Kelamin, Status

Perkawinan, dan Pendidkan (n=108)

Data demografi Frekuensi Presentase%

Jenis kelamin:

Laki-laki

Perempuan

42

66

38,9

61,1

Status Perkawinan:

Tidak Menikah

Menikah

Janda/Duda

14

91

3

13,0

84,3

2,8

Pendidikan:

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

PT

2

8

36

53

9

1,9

7,4

33,3

49,1

8,3

Berdasarkan tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

keluarga berjenis kelamin perempuan sebanyak 66 orang (61,1%),

sisanya laki-laki sebanyak 42 orang (38,9%). Mayoritas responden

berstatus menikah sebanyak 91 orang (84,3%), sisanya tidak menikah

sebanyak 14 orang (13,0%) dan janda/duda sebanyak 3 orang (2,8%).

Untuk pendidikan, mayoritas responden berpendidikan SMA

sebanyak 53 orang (49,1%), sisanya SMP sebanyak 36 orang (33,3%),

PT sebanyak 9 orang (8,3%), SD sebanyak 8 orang (7,4%), dan yang

tidak sekolah sebanyak (1,9%).

Page 64: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

47

2. Lansia

Rata-rata usia responden lansia dengan hipertensi pada penelitian ini

adalah 66,04 tahun dengan usia termuda 60 tahun dan tertua 74 tahun.

Adapun data demografi lain tertera pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Data Demografi Responden Lansia dengan Hipertensi:

Jenis Kelamin, Status Perkawinan, dan Pendidikan (n=108)

Data Demografi Frekuensi Presentae %

Jenis Kelamin:

Laki-laki

33

30,6

Perempuan 75 69,4

Status Perkawinan:

Menikah

57

52,8

Janda/Duda 51 47,2

Pendidikan:

Tidak sekolah 14 13,0

SD 43 39,8

SMP 31 28,7

SMA 19 17,6

PT 1 0,9

Berdasarkan tabel 5.2 disimpulkan bahwa mayoritas responden

perempuan sebanyak 74 orang (69,4%), sisanya laki-laki sebanyak 33

orang (30,6%). Mayoritas status perkawinan responden menikah yaitu

sebanyak 56 orang (52,8%), sisanya janda/duda sebanyak 51 orang

(47,2%). Sedanglan mayoritas responden berpendidikan SD yaitu

sebanyak 43 orang (39,8%), sisanya SMP sebanyak 31 orang (28,7%),

SMA sebanyak 19 orang (17,6%), Tidak sekolah sebanyak 14 orang

(13,0%) dan PT sebanyak 1 orang (0,9%).

D. Analisis Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi

frekuensi data responden sebanyak 108 orang.

Page 65: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

48

1. Dukungan Sosial Keluarga

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dukungan sosial keluarga (n=108)

Dukungan sosial f %

Baik 56 51,9

Buruk 52 48,1

Berdasarkan tabel 5.3 disimpulkan bahwa secara keseluruhan

dukungan sosial keluarga yang memiliki lansia dengan hipertensi

sebesar 51,9% dukungan baik sisanya 48,1 % dukungan buruk.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dukungan emosional,

dukungan informasional, dukungan instrumental, dukungan

penghargaan pada keluarga yang memiliki lansia dengan

hipertensi (n=108)

Dukungan Sosial Baik Buruk

f % f %

Dukungan Emosional 65 60,2 43 39,8

Dukungan Informasional 60 55,6 48 44,4

Dukungan Instrumental 58 53,7 50 46,3

Dukungan Penghargaan 62 57,4 46 42,6

Tabel 5.4 disimpulkan bahwa keluarga yang memiliki lansia dengan

hipertensi memiliki dukungan emosional yang baik yaitu sebanyak 64

orang (60,2%) sedangkan 43 orang (39,8%) memiliki dukungan

emosional yang buruk. Keluarga yang memiliki lansia dengan

hipertensi memiliki dukungan informasional yang baik yaitu sebanyak

60 orang (55,6%) sedangkan 48 orang (44,4%) memiliki dukungan

informasional yang kurang. Keluarga yang memiliki lansia dengan

hipertensi memiliki dukungan instrumen yang baik yaitu sebanyak 58

orang (53,7%) sedangkan 50 orang (46,3%) memiliki dukungan

instrumen yang buruk. Keluarga yang memiliki lansia dengan

hipertensi memiliki dukungan penghargaan yang baik yaitu sebanyak

Page 66: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

49

62 orang (57,4%) sedangkan 46 orang (42,6%) memiliki dukungan

penghargaan yang kurang.

2. Kualitas Hidup Lansia

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kualitas hidup lansia dengan

hipertensi di wilayah kecamatan citangkil (n=108)

Kualitas hidup Frekuensi Presentase %

Kurang 55 50,9

Baik 53 49,1

Berdasarkan tabel 5.5 disimpulkan bahwa kualitas hidup lansia dengan

hipertensi memiliki kualitas hidup yang kurang yaitu sebanyak 55

orang (50,9%) sedangkan 53 orang (49,1%) memiliki kualitas hidup

baik.

Page 67: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

50

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Analisis Univariat

Pada penelitian ini didapatkan mayoritas responden keluarga

adalah perempuan sebanyak 66 orang (61,1%), sedangkan responden pada

lansia mayoritas perempuan sebanyak 75 orang (69,4%). Hal ini

dikarenakan peneliti lebih sering bertemu dengan responden perempuan

dibandingkan responden laki-laki.

Berdasarkan status perkawinan, responden dalam penelitian ini

mayoritas keluarga berstatus menikah sebanyak 84,3% sedangkan lansia

berstatus menikah yaitu sebanyak 57 orang (52,8%). Penduduk yang sudah

bercerai dengan tingkat kualitas hidup yang rendah ternyata banyak

dibandingkan dengan yang masih bersama pasangan hidup (Survelen

Amerika, 2003). Pasangan hidup memiliki fungsi sebagai supporting

dalam berbagai hal misalnya emosi, problem solving, keuangan, maupun

pengasuhan (Papalia, 2009). Menurut Anggina (2010) dukungan pasangan

merupakan segala bentuk perilaku dan sikap positif yang diberikan kepada

individu yang sakit atau mengalami masalah kesehatan sehingga dapat

memberikan rasa nyaman baik fisik maupun psikis.

Dilihat dari tingkat pendidikan, responden keluarga mayoritas

memiliki pendidikan SMA sebanyak 53 orang (49,1%), sedangkan lansia

dalam penelitian ini mayoritas berpendidikan SD sebanyak 43 orang

(39,8%). Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran untuk

Page 68: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

51

mengembangkan kemampuan tertentu (Notoatmojo, 2007). Semakin tinggi

pendidikan, maka makin mudah pula seseorang mendapatkan pengetahuan

karena tingkat pendidikan akan mempengaruhi seseorang untuk menerima

ide dan teknologi atau informasi baru (Meliano, 2007).

Sebanyak 56 orang (51,9%) secara umum memiliki dukungan

sosial keluarga yang baik di Puskesmas Citangkil. Dukungan sosial terbagi

menjadi 4 jenis, yaitu dukungan emosional, dukungan informasional,

dukungan instrumental, dan dukungan penghargaan (Sarafino & Smith,

2011). Dukungan emosional merupakan penghargaan, cinta, kepercayaan,

perhatian, dan kesediaan untuk mendengarkan (Apollo & Cahyadi, 2012).

Pada penelitian ini ditemukan bahwa mayoritas responden mendapatkan

dukungan emosional yang baik sebanyak 65 orang (60,2%). Menurut

penelitian Nugruho (2007) dukungan sosioal yang paling bermakna adalah

dukungan emosional dari keluarga lansia. Setiawati & Dermawan (2005)

mengemukakan bahwa lansia akan merasa lebih aman apabila hidup

ditengah-tengah keluarga yang penuh dengan dukungan emosional.

Keluarga memiliki peranan penting dalam menentukan kesehatan

seseorang yang nantinya kan berhubungan dengan kualitas hidup

seseorang. Apabila keluarga bahagia akan berpengaruh pada

perkembangan emosi pada anggotanya. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian Sutikno (2011) bahwa terdapat hubungan antara fungsi keluarga

dalam memberikan dukungan emosional terhadap kualitas hidup lansia.

Dukungan informasi atau suatu bentuk bantuan yang membantu

individu dalam memahami kejadian yang menekan dengan lebih baik serta

Page 69: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

52

memberikan pilihan strategi coping yang harus dilakukan untuk

menghadapi kejadian tersebut. Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan

diseminator informasi tentang dunia yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan suatu masalah. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa

mayoritas dukungan informasi responden adalah baik yaitu sebanyak 60

orang (55,6%).

Menurut penelitian Astuti (2011) keluarga yang memberikan

dukungan informasi yang baik pada lansia memberikan peluang 7,424 kali

meningkatkan kualitas hidup lansia hipertensi dibandingkan dengan yang

kurang baik dalam memberikan dukungan informasi. Hal ini sejalan

dengan penelitian Zulfitri (2006) bahwa adanya hubungan antara

dukungan informasi dengan kualitas hidup lansia hipertensi.

Dukungan informasional merupakan dukungan berupa pemberian

informasi yang dibutuhkan oleh individu. Orford (2008) membagi

dukungan ini ke dalam 2 bentuk. Pertama, pemberian informasi atau

pengajaran suatu keahlian yang dapat memberikan solusi pada suatu

masalah. Kedua adalah appraisal support yaitu pemberian informasi yang

dapat membantu individu dalam mengevaluasi performence pribadinya.

Menurut House (Smet, 1994 dalam Setiadi 2008) bantuan informasi dapat

digunakan untuk menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh

lansia.

Dukungan instrumental adalah dukungan berupa bantuan dalam

bentuk nyata atau dukungan material. Wills (2001) menyatakan bahwa

Page 70: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

53

dukungan material yang diberikan bagi lansia-lansia diantaranya adalah

menyediakan dan mengambil makanan bagi lansia.

Pada penelitian ini diketahui sebanyak 58 orang (53,7%) memiliki

dukungan instrumental yang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Mangasi (2012) didapatkan sebanyak 61,8% memiliki dukungan

instrumental tinggi. Hal ini didukung penelitian Almidi (2011)

mengatakan bahwa hampir sebagian besar dari responden (53,2%)

memberikan dukungan instrumental yang mendukung kepada lansia.

Suryo (2006) mengatakan bahwa kelompok lansia yang berperilaku sehat

mungkin deisebabkan karena mampu dan mau menyediakan sarana yang

dibutuhkan lansia, serta perilaku keluarga juga dapat dijadikan sebagai

referensi lansia dalam berperilaku sehat maupun berperilaku tidak sehat.

Pada penelitian ini didapatkan mayoritas dukungan penghargaan

yang diberikan adalah baik yaitu sebanyak 62 orang (57,4%). Hal ini

didukung penelitian Mangasi (2012) mengatakan bahwa hampir sebagian

besar dari responden (67,6%) memberikan dukungan penghargaan yang

tinggi kepada lansia Dukungan penghargaan atau pujian merupakan hal

penting dalam kehidupan sebuah keluarga. Melalui dukungan

penghargaan, orang menyatakan penghargaan dan penilaian positif

terhadap orang lain. Dukungan penghargaan mengembangkan rasa percaya

diri pada orang yang menerimanya (Friedmann, 2000).

Hasil penlitian ini didukung oleh penelitian Zulfitri (2006) yang

menemukan adanya hubungan antara dukungan penghargaan keluarga

dengan perilaku lansia dalam mengontrol kesehatannya. Begitupun dengan

Page 71: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

54

hasil penelitian Herlinah (2013) yang menunjukkan terdapat hubungan

antara dukungan penghargaan terhadap perilaku lansia hipertensi dengan

p-value = 0,001. Dukungan penghargaan lebih melibatkan adanya

penilaian adanya peilaian positif dari orang lain. Hasil penelitian Nogueira

(2008) menyebutkan dukungan keluarga sangat penting dibutuhkan bagi

lansia dengan hipertensi. Dengan dukungan yang efektif dapat

mengendalikan peningkatan tekanan darah.

Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 50,9% responden

memiliki kualitas hidup lansia dengan hipertensi yang kurang baik. Hasil

ini sejalan dengan penelitian Dewi (2013) sebanyak 56,7% kualitas hidup

dengan hipertensi masuk kategori buruk. Lain halnya dengan penelitian

Yulikasari (2015) yang mendapatkan frekuensi kualitas hidup lansia

pernderita hipertensi sebanyak 57,4% tergolong baik.

Pada hakekatnya, gambaran kualitas hidup seseorang hanya dapat

digambarkan oleh orang itu sendiri secara subjektif dan tidak dapat

didefinisikan secara pasti (Cella, 1992). Studi menyebutkan bahwa

individu dengan hipertensi memiliki skor yang lebih rendah dihampir

semua dimensi yang diukur berdasarkan kuesioner WHOQOL

dibandingkan dengan populasi. Hal ini disebabkan karena hipertensi dapat

memberikan pengaruh untuk buruk terhadap vitalitas, fungsi sosial,

kesehatan mental, dan fungsi psikologis (Theodorou, Mamas et al, 2011).

Menurut hasil penelitian Sofiana (2011) didapatkan hubhngan antara

hipertensi dengan kkualitas hidup yang menurun, disebutkan bahwa lansia

Page 72: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

55

dengan hipertensi 4,6 kali hidupnya kurang berkualitas dibandingkan

dengan lansia yang tidak mengalami hipertensi.

Hipertensi yang tidak terkontrol dan menyebabkan terjadi

komplikasi yang dapat berujung pada terjadinya morbiditas dan mortalitas

diduga menjadi salah satu mekanisme dari buruknya dimensi kesehatan

pada lansia dengan hipertensi. Terdapat beberapa gejala hipertensi yang

diderita oleh individu, diantaranya sakit kepala, depresi, cemas dan mudah

lelah. Gejala ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang pada

berbagai dimensi. Oleh karena itu dalam menangani individu dengan

hipertensi sangat penting untuk mengukur kualitas hidup agar dapat

dilakukan manajemen yang optimal (Theodorou, Mamas et al, 2011).

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari keterbatasan yang dimiliki

peneliti sebegai berikut:

1. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi beberapa

pertanyaan yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian dan

telah disediakan alternatif jawaban (pertanyaan tertutup) sehingga

jawaban belum menggali secara keseluruhan jika dibandingkan dengan

jawaban yang bersifat terbuka.

2. Hasil dari penelitian ini tidak bisa dijadikan gambaran real terkait

dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup lansia dengan hipertensi

karena hanya dilakukan di salah satu puskesmas yang ada di Kota

Cilegon.

Page 73: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

56

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil uji statistik dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian

besar keluarga memberikan dukungan emosional yang baik sebanyak

60,2%, lebih banyak (55,6%) lansia hipertensi mendapatkan dukungan

informasional, untuk dukungan instrumental lebih banyak (53,7%) lansia

hipertensi yang mendapatkan dukungan yang baik, untuk dukungan

penghargaan lebih banyak (57,4%) lansia hipertensi yang menerima

dukungan yang baik dan untuk kualitas hidup lebih dari separuh (50,9%)

lansia hipertensi yang mempunyai kualitas hidup yang kurang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan:

1. Ilmu Keperawatan

Dalam pelayanan keperawatan, khususnya keperawatan komunitas dan

gerontik dapat menjalankan perannya dalam upaya meningkatkan

kualitas hidup lansia dengan hipertensi dan memberikan pemahaman

kepada keluarga yang memiliki lansia bahwa dukungan yang diberikan

oleh keluarga berpengaruh pada kualitas hidup lansia dengan

hipertensi.

2. Keluarga

Di Indonesia pada umumnya lansia tinggal bersama keluarga, sehingga

keluarga dapat digolongkan sebagai orang yang berarti bagi lansia.

Page 74: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

57

Karenanya keluarga seharusnya memberikan perhatian dan pengertian,

membantu dan menemani saat lansia membutuhkan terutama saat

lansia sedang sakit. Adanya dukungan sosial dari keluarga yang baik,

diharapkan dapat memberikan kekuatan kepada lansia untuk menjalani

hari tua yang lebih baik.

3. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan dan sumber bagi

penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan variabel

yang lebih bervariasi seperti yang terdapat pada faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas hidup dan jumlah sampel yang lebih banyak,

serta dapat dilakukan analisis multivariat untuk melihat faktor yang

lebih dominan, misalnya depresi, kesehatan fisik, mental, sosial,

spiritual dan lain sebagainya.

Page 75: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

58

DAFTAR PUSTAKA

Alhamda, S. (2016). Buku Ajar Metlit dan Statistik. Yogyakarta: Deepublish.

Apollo & Cahyadi. (2012). Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang

Bekerja ditinjau daru Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri.

Widya Warta

Astuti, E. (2011). Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi pada Usia Lanjut.

Jurnal Ners and Midwifery Indonesia

Bahari, S. (2015). Model Penelitian Kuantitatif Berbasis SEM-Amos. Yogyakarta:

Deepublish.

Bandiyah. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha

Medika

BPS. (2014). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Badan Pusat Statistik.

Cella, D.F. (1992). Method and Problems in Measuring Quality of Life.Support

Care Cancer.3:11-22.

Cheung, M. (2009). Leisure participation and health- related quality of life of

community- dwelling elders in Hong Kong. Asian J Gerontol Geriatri, 4(1),

15–23.

Corwin, E. . (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Dalimarta, S. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.

Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish.

DINKES. (2014). Profil Kesehatan Kota Cilegon tahun 2014. Dinas Kesehatan

Kota Cilegon.

Fitria, A. (2012). Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup Lansia di Panti Werdha

UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai. Universitas

Sumatera Utara.

Friedmann, MM.(2000). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta: EGC

Glanz, K. (2008). Health Behaviour and Health Education. San Fransisco: Jossey

Bass.

Page 76: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

59

Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi Selatan:

Pustaka As Salam.

Hastono, S. P. (2006). Analisis Data. Jakarta: FKM UI.

Herlinah, L., Wiarsih, W., & Rekawati, E. (2013). Dalam Pengendalian

Hipertensi. Jurnal Keperawatan Komunitas, 1(2), 108–115.

Hidayat, A. A. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Hudson, A., & Moore, L. (2009). Caring for Older People in the Community.

United Kingdom: Wiley-Blackwell.

King, C. R. (2012). Quality of Life from Nursing and Patient Perspective.

Washington DC: Jones & Bartlett Learning.

Kustanti, N. (2012). Kualitas Hidup Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

Kusuma, Henni. (2011). Hubungan antara Depresi dan Dukungan Keluarga

dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS yang Menjalani Perawatan di

RSUPN Cipto Mangukusumo Jakarta. Thesis Universitas Indonesia.

Lanny Sustrani, D. (2004). Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mansjoer, A. (2008). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Medika.

Maryam dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba

Medika.

Meiner, E. S. (2006). Gerontologic Nursing. Missouri: Mosby Elsevier.

Meliano.(2007). Pendidikan Kesehatam dalam Keperawatan. Jakarta: Pusposwara

Notoatmojo, S.( 2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC.

Nugruho, H.A. (2007). Perubahan Fungsi Fisik dan Dukungan Keluarga dengan

Respon Psikososial pada Lansia di Keluragan Kembangarum Semarang.

Jurnal Keperawatan.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Octavia, N. (2015). Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Deepublish.

Page 77: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

60

Oerley, J. (1996). WHOQOL-BREEF: Introduction, Administration, Scoring.

Switzerland: World Health Organization.

Oktavia, N. (2015). Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Deepublish.

Oni, O. O. (2010). Social Support , Loneliness And Depression In The Elderly.

Orford, J. (2008). Cummunity Psychology: Theory and Practice. London: John

Wiley and Sons

Papalia, D.E. 2009. Human Development: Perkembangan Manusia. Jakarta:

Salemba Humanika

PERKI. (2015). Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular.

Potter&Perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Roberts, A. (2009). Buku Pintar Pekerja Sosial. Jakarta: Gunung Mulia.

Salim, O. C. dkk. (2007). Validitas dan reliabilitas World Health Organization

Quality of Life -BREF untuk mengukur kualitas hidup lanjut usia, 26(1), 27–

38.

Santoso, H dan Ismail,A. (2009). Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta: Gunung

Mulia.

Saputri dan Indrawati. (2011). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan

Depresi pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Werda Wening Wardoyo

Jawa Tengah.

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial

Interactions. United States of America: John Wiley & Sons.

Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, S. (2008). Teknologi Pengembangan

Masyarakat. Bandung: STKS.

Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Setiawati & Dermawan. (2008). Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info

Media

Sofiana, N. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas

HIdup Pasien Penyakit Ginjal Kornik yang Menjalani Hemodialisis di

Rumah Sakit Islam Fatimah Cilapcap dan Rumah Sakit Umum Daerah

Banyumas. Thesis. Jakarta: FIK UI

Page 78: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

61

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumantri, A. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kencana.

Suryo. (2006). Analisis Pengaruh Faktor Nilai Hidup, Kemandirian dan

Dukungan Keluarga terhadap Perilaku Sehat Lansia di Kelurahan Medono

Kota Pekalongan.

Sutikno, E. (2011). Hubungan antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia.

Jurnal Kedokteran Indonesia, 2(1), 73–79.

Swarjana, I. K. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi.

Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Andi.

Tamher, S. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Thanakwang, K. (2009). Social relationships influencing positive perceived

healthamong Thai older persons: A secondary data analysis usingthe

National Elderly Survey. Nursing and Health Sciences.

Theodorou, Mamas et al. (2011). Quality of Life Measurement in Patients with

Hypertention in Cyprus. Hellenic Journal of Cardiology

Tresnia. (2012). Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di RW

XI Kelurahan Ganting Parak Gadang Wilayah Kerja Puskesmas

Andalas.artikel Padang.

Wasis. (2006). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.

Yuliati, A., Baroya, N., & Ririanty, M. (2014). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia

yang Tinggal di Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Jurnal

Pustaka Kesehatan, 2(1), 87–94. doi:10.1017/CBO9781107415324.004

Zulfitri, R. (2006). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Lanjut Usia

Hipetensi dalam Mengontrol Kesehatannya di Wilayah Kerja Puskesmas

Melur Pekanbaru. Thesis, FIK UI Jakarta.

Page 79: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

62

.

Lampiran

Page 80: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

63

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KECAMATAN

CITANGKIL KOTA CILEGON

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Saya Ika Septia Yulianti mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta akan

melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Dukungan Sosial Keluarga dan

Kualitas Hidup Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon”.

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas

akhir di program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan

sosial keluarga terhadap kualitas hidup lansia dengan hipertensi di kecamatan

citangkil kota cilegon. Demi keperluan tersebut, saya mengharapkan ketersediaan

Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana penelitian ini tidak

akan memberikan dampak yang membahayakan. Jika Bapak/Ibu bersedia,

selanjutnya saya mohon ketersediaan Bapak/Ibu mengisi kuisioner dengan jujur

dan apa adanya. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan ini

sebagai bentuk kesukarelaan Bapak/Ibu.

Identitas pribadi Bapak/Ibu sebagai responden akan dirahasiakan dan

semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga Bapak/Ibu

berhak mengundurkan diri tanpa ada sanksi apapun. Jika ada yang kurang jelas,

silahkan bertanya langsung kepada peneliti.

Atas perhatiannya saya haturkan terimakasih.

Cilegon, 2017

Responden

( )

Page 81: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

64

IDENTITAS RESPONDEN

No. Responden (diisi oleh peneliti) :

Inisial nama :

Usia : tahun

Jenis kelamin : L / P

Status : Tidak menikah Menikah

Duda/janda

Pendidikan terakhir : Tidak sekolah SD SMP SMA

PT

Pekerjaan (jika bekerja) :

Penghasilan/bulan (jika bekerja) :

Penyakit kronis yang diderita :

Keluhan saat ini (3 bulan terakhir) :

Lansia dirumah tinggal dengan siapa saja (sebutkan) :

Page 82: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

65

Kuesioner Dukungan Sosial Keluarga

Petunjuk pengisian:

Bacalah beberapa pertanyaan di bawah ini, lalu pilihlah satu pilihan yang tersedia

disampingnya dengan memberikan tanda checklist (V) pada kolom yang tersedia

dengan keterangan sebagai berikut:

- Tidak pernah : bila tidak menerima dukungan dalam 1 bulan terakhir

- Jarang : bila menerima dukungan 1-2x dalam 1 bulan terakhir

- Kadang-kadang: bila menerima dukungan 3-4x dalam 1 bulan terakhir

- Sering : bila menerima dukungan 5-6x dalam 1 bulan terakhir

- Selalu : bila menerima dukungan ˃ 6x dalam 1 bulan terakhir

No Pernyataan Tidak

pernah

Jarang Kadang-

kadang

Sering Selalu

1. Keluarga mendampingi lansia dalam

menjalani perawatan.

2. Keluarga menunjukkan kepedulian

dengan mengajak lansia untuk

membicarakan masalah yang

dihadapinya.

3. Keluarga tetap mencintai dan

memperhatikan keadaan lansia selama

saya sakit.

4. Keluarga memaklumi bahwa sakit yang

lansia alami sebagai suatu ujian.

5. Keluarga memberikan perhatian yang

baik setiap lansia membutuhkan bantuan.

6. Keluarga menghibur lansia bila lansia

terlihat sedang sedih dengan masalah

yang dihadapi.

7. Keluarga menyediakan waktu dan

fasilitas untuk keperluan pengobatan

lansia.

8. Keluarga sangat berperan aktif dalm

setiap pengobatan dan perawatan sakit

lansia.

9. Keluarga bersedia membiayai biaya

perawatan dan pengobatan.

10. Keluarga berusaha untuk mencarikan

kekurangan sarana dan peralatan

perawatan yang lansia perlukan.

11. Keluargasiap membantu lansia dalam

melakukan aktivitas sehari-hari bila

lansia sakit sepert mandi, berpakaian, menyuapi makan, bangun dan beranjak

Page 83: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

66

dari tempat tidur bila lansia tidak mampu,

dan lalin-lain.

12. Keluarga memberitahu tentang hasil

pemeriksaan dan pengobatan dari

dokter/perawat yang merawat lansia.

13. Keluarga mengingatkan lansia untuk

kontrol, minum obat, olahraga, istirahat,

dan makan maknan sehat.

14. Keluarga mengingatkan lansia tentang

perilaku-perilaku yang dapat

memperburuk penyakit lansia seperti

merokok dan kurang istirahat.

15. Keluarga menjelaskan kepada lansia

setiap lansia bertanya hal-hal yang tidak

jelas tentang penyakitnya.

16. Keluarga memberi pujian dan perhatian

kepada lansia bila lansia melakukan

anjuran yang diberikan oleh tenaga

kesehatan (seperti mengkonsumsi obat

secara teratur, berhenti atau mengurangi

merokok).

17. Keluarga melibatkan lansia dalam

pengambilan keputusan mengenai

pengobatan/perawatan yang akan lansia

jalani.

18. Keluarga melibatkan lansia dalam

pengambilan keputusan tentang hal-hal

yang menyangkut masalah keluarga.

19. Keluarga melibatkan lansia dalam

aktivitas sosial.

20. Keluarga tidak melarang lansia untuk

berhubungan dengan teman

Page 84: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

67

Kuisioner Kualitas Hidup Lanjut Usia WHOQOL-BREF

Pilihlah jawaban sesuai dengan apa yang anda rasakan saat ini dengan memberi tanda

ceklist (V) pada kolom yang telah disediakan. Setiap pertanyaan dijawab dengan satu

pilihan jawaban.

No Pertanyaan Sangat

buruk

Buruk Biasa saja Baik Sangat baik

1 2 3 4 5

1. Bagaimana menurut

anda kualitas hidup anda

Sangat tidak

memuaskan

Tidak

memuaskan

Biasa saja Memuaskan Sangat

memuaskan

1 2 3 4 5

2. Seberapa puas anda

terhadap kesehatan anda

Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal berikut

dalam empat minggu terakhir?

Tidak

sama

sekali

Sedikit Dlm

jumlah

sedang

Sangat

sering

Dlm

jumlah

berlebih

1 2 3 4 5

3. Seberapa jauh rasa

sakit fisik anda

sehingga dapat

mencegah anda

dalam beraktifitas?

4. Seberapa sering anda

membutuhkan terapi

medis untuk dapat

beraktifitas dalam

kehidupan sehari-

hari anda?

5. Seberapa jauh anda

menikmati hidup

anda?

6. Seberapa jauh anda

merasa hidup anda

sangat berarti?

7. Seberapa jauh anda

Page 85: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

68

mampu

berkonsentrasi?

8. Secra umum,

seberapa aman anda

rasakan dalam

kehidupan anda

sehari-hari?

9. Seberapa sehat

lingkungan dimana

anda tinggal

(berkaitan dengan

sarana dan prasarana)

Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal berikut dalam

minggu terakhir?

Tidak

sama

sekali

Sedikit Sedang Seringkali Sepenuhnya

dialami

1 2 3 4 5

10 Apakah anda

memiliki

kemampuan yang

cukup untuk

beraktivitas sehari-

hari

11. Apakah anda dapat

menerima

penampilan tubuh

anda?

12. Apakah anda

memiliki cukup

uang untuk

memenuhi

kebutuhan anda?

13. Seberapa jauh

ketersediaan

informasi bagi

kehidupan anda dari

hari ke hari

14. Seberapa serng anda

memiliki

kesempatan untuk

bersenang-

senang/rekreasi?

Page 86: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

69

Sangat tdk

memuaskan

Tdk

memuaskan

Biasa

saja

Memuaskan Sangat

memuaskan

1 2 3 4 5

15. Seberapa baik

kemampuan

anda dalam

bergaul?

16. Seberapa

puaskah anda

dengan tidur

anda?

17. Seberapa

puaskah anda

dgn kemampuan

anda untuk

menampilkan

aktivitas

kehidupan anda

sehari-hari?

18. Seberapa

puaskah anda

dgn kemampuan

anda untuk

bekerja?

19. Seberapa

puaskah anda

terhadap diri

anda?

20. Seberapa

puaskah anda

dgn hubungan

personal/sosial

anda?

21. Seberapa

puaskah anda

dgn kehidupan

seksual anda?

22. Seberapa

puaskah anda

dgn dukungan

yang anda

peroleh dari

teman anda?

23. Seberapa

Page 87: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

70

puaskah anda

dgn kondisi

tempat tinggal

anda saat ini?

24. Seberapa

puaskah anda

dengan akses

anda pada

layanan

kesehatan?

25. Seberapa

puaskah anda

dengan

transportasi?

Pertanyaan berikut merujut pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami hal-hal

berikut dalam empat minggu terakhir?

Tdk pernah Jarang Cukup

sering

Sangat sering Selalu

5 4 3 2 1

26. Seberapa sering anda

memiliki perasaan

negatif seperti “feeling

blue” (kesepian), putus

asa, cemas, dan depresi?

Page 88: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

71

Page 89: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

72

Page 90: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

73

A. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 108 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 108 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,851 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Emosi1 23,37 19,002 ,643 ,828

emosi2 23,31 20,180 ,637 ,827

emosi3 22,92 21,890 ,562 ,838

emosi4 23,12 21,060 ,637 ,827

emosi5 23,13 21,329 ,672 ,824

emosi6 23,24 20,259 ,684 ,820

emosi7 23,52 21,579 ,488 ,849

Page 91: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

74

Correlations

Emosi1 emosi2 emosi3 emosi4 emosi5 emosi6 emosi7 total_emosi

Emosi1 Pearson Correlation 1 ,667** ,329

** ,457

** ,452

** ,521

** ,384

** ,772

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

emosi2 Pearson Correlation ,667** 1 ,396

** ,545

** ,385

** ,430

** ,342

** ,751

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

emosi3 Pearson Correlation ,329** ,396

** 1 ,504

** ,492

** ,557

** ,289

** ,676

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

emosi4 Pearson Correlation ,457** ,545

** ,504

** 1 ,510

** ,429

** ,385

** ,739

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

emosi5 Pearson Correlation ,452** ,385

** ,492

** ,510

** 1 ,705

** ,435

** ,759

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

emosi6 Pearson Correlation ,521** ,430

** ,557

** ,429

** ,705

** 1 ,393

** ,781

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

emosi7 Pearson Correlation ,384** ,342

** ,289

** ,385

** ,435

** ,393

** 1 ,635

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

total_emosi Pearson Correlation ,772** ,751

** ,676

** ,739

** ,759

** ,781

** ,635

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108 108

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 92: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

75

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 108 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 108 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,855 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

informasi1 16,82 19,642 ,738 ,812

informasi2 16,49 23,000 ,562 ,845

informasi3 16,51 22,271 ,615 ,836

informasi4 16,67 20,879 ,697 ,821

informasi5 16,78 20,829 ,626 ,835

informasi6 17,15 21,286 ,624 ,835

Page 93: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

76

Correlations

informasi1 informasi2 informasi3 informasi4 informasi5 informasi6 total_informasi

informasi1 Pearson Correlation 1 ,587** ,472

** ,591

** ,578

** ,562

** ,837

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

informasi2 Pearson Correlation ,587** 1 ,526

** ,501

** ,271

** ,340

** ,688

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

informasi3 Pearson Correlation ,472** ,526

** 1 ,685

** ,385

** ,348

** ,732

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

informasi4 Pearson Correlation ,591** ,501

** ,685

** 1 ,468

** ,437

** ,800

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

informasi5 Pearson Correlation ,578** ,271

** ,385

** ,468

** 1 ,689

** ,759

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

informasi6 Pearson Correlation ,562** ,340

** ,348

** ,437

** ,689

** 1 ,751

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

total_informasi Pearson Correlation ,837** ,688

** ,732

** ,800

** ,759

** ,751

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108 108

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 94: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

77

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 108 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 108 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,883 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

instrumen1 14,50 16,271 ,668 ,871

instrumen2 14,56 15,594 ,717 ,860

instrumen3 14,60 14,653 ,765 ,848

instrumen4 14,66 14,769 ,721 ,858

instrumen5 14,79 13,739 ,744 ,855

Page 95: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

78

Correlations

instrumen1 instrumen2 instrumen3 instrumen4 instrumen5 total_instrumen

instrumen1 Pearson Correlation 1 ,655** ,557

** ,501

** ,568

** ,777

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108

instrumen2 Pearson Correlation ,655** 1 ,657

** ,516

** ,597

** ,817

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108

instrumen3 Pearson Correlation ,557** ,657

** 1 ,696

** ,630

** ,856

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108

instrumen4 Pearson Correlation ,501** ,516

** ,696

** 1 ,684

** ,830

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108

instrumen5 Pearson Correlation ,568** ,597

** ,630

** ,684

** 1 ,855

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108

total_instrumen Pearson Correlation ,777** ,817

** ,856

** ,830

** ,855

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 108 108 108 108 108 108

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 96: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

79

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 108 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 108 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,683 2

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

penghargaan1 2,87 2,245 ,523 .

penghargaan2 2,71 1,721 ,523 .

Correlations

penghargaan1 penghargaan2 total_penghargaan

penghargaan1 Pearson Correlation 1 ,523** ,854

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 108 108 108

penghargaan2 Pearson Correlation ,523** 1 ,890

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 108 108 108

total_penghargaan Pearson Correlation ,854** ,890

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 108 108 108

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 97: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

80

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 108 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 108 100,0

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

fisik1 75,59 113,103 -,108 ,857

fisik2 75,57 114,695 -,187 ,859

fisik3 75,63 103,226 ,470 ,836

fisik4 75,57 100,751 ,544 ,833

fisik5 75,62 99,397 ,583 ,831

fisik6 75,69 102,270 ,445 ,836

fisik7 75,60 101,307 ,509 ,834

psiko1 75,59 107,477 ,210 ,844

psiko2 75,39 106,034 ,276 ,842

psiko3 75,70 102,173 ,525 ,834

psiko4 75,83 98,794 ,552 ,832

psiko5 75,60 99,943 ,571 ,831

psiko6 75,45 111,802 -,053 ,857

hubsos1 75,67 100,037 ,639 ,830

hubsos2 75,81 102,625 ,366 ,840

hubsos3 75,55 99,820 ,553 ,832

lingk1 75,68 106,670 ,361 ,840

lingk2 75,69 104,513 ,370 ,839

lingk3 75,99 100,944 ,556 ,832

lingk4 75,97 97,317 ,684 ,827

lingk5 75,95 96,549 ,657 ,827

lingk6 75,47 104,121 ,391 ,838

lingk7 75,41 106,281 ,266 ,843

lingk8 75,68 101,343 ,440 ,836

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,844 24

Page 98: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

81

B. Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

total_emosi 108 100,0% 0 0,0% 108 100,0%

total_informasi 108 100,0% 0 0,0% 108 100,0%

total_instrumen 108 100,0% 0 0,0% 108 100,0%

total_penghargaan 108 100,0% 0 0,0% 108 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

total_emosi Mean 27,10 ,505

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 26,10

Upper Bound 28,10

5% Trimmed Mean 27,20

Median 27,50

Variance 27,569

Std. Deviation 5,251

Minimum 17

Maximum 35

Range 18

Interquartile Range 8

Skewness -,226 ,233

Kurtosis -1,054 ,461

total_informasi Mean 20,08 ,526

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 19,04

Upper Bound 21,13

5% Trimmed Mean 20,15

Median 19,50

Variance 29,834

Std. Deviation 5,462

Minimum 8

Maximum 30

Page 99: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

82

Range 22

Interquartile Range 9

Skewness -,067 ,233

Kurtosis -,901 ,461

total_instrumen Mean 18,28 ,459

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 17,37

Upper Bound 19,19

5% Trimmed Mean 18,45

Median 18,50

Variance 22,782

Std. Deviation 4,773

Minimum 7

Maximum 25

Range 18

Interquartile Range 8

Skewness -,343 ,233

Kurtosis -,777 ,461

total_penghargaan Mean 5,58 ,236

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 5,12

Upper Bound 6,05

5% Trimmed Mean 5,54

Median 5,00

Variance 6,021

Std. Deviation 2,454

Minimum 2

Maximum 10

Range 8

Interquartile Range 5

Skewness ,224 ,233

Kurtosis -1,171 ,461

Page 100: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

83

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

total_emosi ,100 108 ,010 ,951 108 ,001

total_informasi ,097 108 ,015 ,969 108 ,012

total_instrumen ,125 108 ,000 ,949 108 ,000

total_penghargaan ,167 108 ,000 ,928 108 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 33 30,6 30,6 30,6

perempuan 75 69,4 69,4 100,0

Total 108 100,0 100,0

pendidikan_lansia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak sekolah 14 13,0 13,0 13,0

SD 43 39,8 39,8 52,8

SMP 31 28,7 28,7 81,5

SMA 19 17,6 17,6 99,1

PT 1 ,9 ,9 100,0

Total 108 100,0 100,0

status

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid menikah 57 52,8 52,8 52,8

duda/janda 51 47,2 47,2 100,0

Total 108 100,0 100,0

kategori_emosi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid buruk 43 39,8 39,8 39,8

baik 65 60,2 60,2 100,0

Total 108 100,0 100,0

Page 101: GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36037/1/Ika... · GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

84

kategori_informasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 48 44,4 44,4 44,4

baik 60 55,6 55,6 100,0

Total 108 100,0 100,0

kategori_instrumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid buruk 50 46,3 46,3 46,3

baik 58 53,7 53,7 100,0

Total 108 100,0 100,0

kategori_penghargaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 46 42,6 42,6 42,6

baik 62 57,4 57,4 100,0

Total 108 100,0 100,0

kat_kualitashidup

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 55 50,9 50,9 50,9

baik 53 49,1 49,1 100,0

Total 108 100,0 100,0