132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN PERSEPSI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN HARGA DIRI PADA ANAK BINAAN DI LEMBAGA STUDI KEMASYARAKATAN (LSK) BINA BAKAT SURAKARTA SKRIPSI Dalam Rangka Penyusunan Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi Oleh: IKE DEVI PERMATASARI G0106052 Pembimbing : 1. Dra. Emi Dasiemi, M.S. 2. Tri Rejeki Andayani, S. Psi., M. Si. PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN

PERSEPSI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN HARGA

DIRI PADA ANAK BINAAN DI LEMBAGA STUDI

KEMASYARAKATAN (LSK) BINA BAKAT SURAKARTA

SKRIPSI

Dalam Rangka Penyusunan Skripsi sebagai Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi

Oleh:

IKE DEVI PERMATASARI

G0106052

Pembimbing :

1. Dra. Emi Dasiemi, M.S.

2. Tri Rejeki Andayani, S. Psi., M. Si.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa apa yang ada

dalam skripsi ini, sebelumnya belum pernah terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengamatan dan pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dipergunakan

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang

tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dicabut derajat

kesarjanaan saya.

Surakarta, 17 Januari 2011

Ike Devi Permatasari

Page 3: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pembimbing II

Tri Rejeki Andayani, S.Psi., M.Si.NIP. 19741109 199802 2 001

Pembimbing I

Dra. Emi Dasiemi, M. S.NIP. 19441026 197208 2 001

Koordinator Skripsi

Rin Widya Agustin, M.Psi.NIP 19760817 200501 2 002

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan

Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi dengan

Harga Diri pada Anak Binaan di Lembaga Studi

Kemasyarakatan (LSK) Bina Bakat Surakarta

Nama Peneliti : Ike Devi Permatasari

NIM : G0106052

Tahun : 2006

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan pembimbing dan penguji skripsi

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada :

Hari : Senin

Tanggal : 17 Januari 2010

Page 4: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan Persepsi terhadap Status

Sosial Ekonomi dengan Harga Diri pada Anak Binaan di Lembaga Studi Kemasyarakatan (LSK) Bina Bakat Surakarta

Ike Devi Permatasari, G0106052, Tahun 2006

Telah diuji dan disahkan oleh pembimbing dan penguji skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari : SeninTanggal : 17 Januari 2011

1. Pembimbing I ( )

Dra. Emi Dasiemi, M. S.NIP. 19441026 197208 2 001

2. Pembimbing II ( )

Tri Rejeki Andayani, S. Psi., M. Si.NIP. 19741109 199802 2 001

3. Penguji I ( )

Drs. Hardjono, M. Si.NIP. 19590119 198903 1 002

4. Penguji II ( )

Nugraha Arif Karyanta, S. Psi.NIP. 19760323 200501 1 002

Surakarta,…………………..

Ketua Program Studi Psikologi, Koordinator Skripsi,

Drs. Hardjono, M. Si. Rin Widya Agustin, M. Psi.

Page 5: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

NIP.19590119 198903 1 002 NIP. 19760817 200501 2 002

MOTTO

Anak adalah bintang kecil yang Allah ciptakan di bumi, anak akan bersinar dan

menerangi bumi ini dengan kilaunya. Tugas orang tua adalah menjaga agar

sinar itu perlahan terus membesar, hingga anak tersebut mampu

memberikan cahayanya yang paling berkilau,

because every child is special.

(Taare Zameen Paar)

If children live with criticism, they learn to condemn.

If children live with hostility, they learn to fight.

If children live with encouragement, they learn confidence.

If children live with tolerance, they learn patience.

If children live with acceptance, they learn to love.

If children live with approval, they learn to like themselves.

If children live with recognition, they learn it is good to have a goal.

If children live with honesty, they learn truthfulness.

If children live with fairness, they learn justice.

If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to

live.

(Dorothy Law Nolte)

Page 6: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PESEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada

Orang-orang yang sangat aku sayangi, dengan semangat dan inspirasinya

dalam menemaniku mencapai impianku

Terima kasih ku ucapkan atas terselesaikannya karya ini kepada :

Bapak, ibu, dan saudara-saudaraku tercinta, setiap detik waktu penyelesaian

karya ini merupakan hasil getaran do’a dan dukungan yang mengalir tiada

henti.

Suamiku terkasih yang akan menjadi bagian dalam hidupku nanti,

yang entah siapa dan di mana, sekarang masih menjadi rahasia Allah.

Guru-guru dan setiap pembimbing yang telah sabar untuk mengajarkan

ilmu, mengarahkan, dan mendidikku.

Page 7: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Almamaterku yang tercinta.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah S.W.T. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, Sholawat dan

salam semoga selalu tercurah pada bimbingan kita Nabi Muhammad S.A.W.,

telah diselesaikan karya ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

psikologi. Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. AA. Subiyanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Drs. Hardjono, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin

penelitian dan selaku dosen penguji utama yang telah bersedia menguji dan

mengarahkan penulis.

3. Ibu Dra. Emi Dasiemi, M. S., selaku dosen pembimbing utama, yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan ilmu yang

bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini.

Page 8: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Ibu Tri Rejeki Andayani, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing

pendamping, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

arahan, masukan dan ilmu yang bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Nugraha Arif Karyanta, S. Psi., selaku dosen penguji pendamping

yang telah bersedia menguji dan mengarahkan penulis.

6. Bapak Drs. Thulus Hidayat, S.U., M.A. selaku pembimbing akademik, yang

telah memberikan perhatian dan arahan selama penulis menempuh studi di

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan begitu banyak ilmu yang

bermanfaat untuk penulis.

8. Seluruh staf tata usaha dan staf perpustakaan yang telah membantu

kelancaran studi penulis.

9. Bapak Drs. Agus Suseno selaku Direktur LSK Bina Bakat yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian, Bapak Muladiyanto, A.Md.

yang telah membantu pelaksanaan penelitian, dan Adik-adik yang dibina di

LSK Bina Bakat yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.

10. Orang tuaku yang tercinta, Bapak Siswanto dan Ibu Maryani, S. Pd yang

telah memberikan kasih sayang, perhatian dukungan, dorongan dan doa yang

tiada henti-hentinya bagi penulis serta membimbing penulis selama ini hingga

dapat menyelesaikan skripsi.

Page 9: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11. Saudaraku, Mbak Dian, Dik Yudha, Mas andi, Dik Izzah, Dik Yanuar yang

telah memberikan doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, bantuan, dan

motivasinya.

12. Sahabat-sahabatku tersayang, Desi, Amani, Krisna, Maria, Lia, Disti, Retno,

Vika dan temen-temenku angkatan 2006 yang telah memberikan doa,

motivasi, dan selalu membantu dalam setiap kesulitan yang penulis alami

selama mengerjakan skripsi.

13. Sahabat perjuanganku, Mbak Esti, Mbak Rini, Mbak Reni, Mbak Endra,

Mbak Nana, Mbak Mata, Tias, Mbak Agustin, Mbak Sunarsi dan Mbak

Mayang yang telah memberikan doa, motivasi, dukungan, dan memberikan

contoh perjuangan hidup yang sesungguhnya.

14. Teman-temanku, Ganda, Linda, Tia, Wiwin, Ani, Santi, Ikhsan, Sri Lestari,

dan Agit yang telah memberikan doa, motivasi, kebersamaan, dan kenangan

indah yang tidak akan terlupakan.

Semoga karya ini bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang psikologi dan bagi seluruh

pembaca pada umumnya.

Surakarta, Januari 2011

Ike Devi Permatasari

Page 10: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN PERSEPSI TERHADAP STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN

HARGA DIRI PADA ANAK BINAAN DI LEMBAGA STUDI KEMASYARAKATAN (LSK) BINA BAKAT SURAKARTA

IKE DEVI PERMATASARIG0106052

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Kondisi perekonomian di Indonesia yang sejak tahun 1997 mengalami krisis, memunculkan berbagai macam fenomena, salah satunya adalah munculnya fenomena anak jalanan. Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari uang atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa harga diri anak jalanan rendah. Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Dukungan sosial keluarga yang tinggi dan persepsi terhadap status sosial ekonomi yang positif akan meningkatkan harga diri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri pada anak binaan, hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri pada anak binaan.

Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan jumlah polulasi 36 anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta, usia 6-21 tahun, dan kondisi anak binaan tersebut masih tinggal bersama keluarga. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala psikologis, yaitu Skala Harga Diri (validitas=0,336-0,729; reliabilitas=0,848), Skala Dukungan Sosial Keluarga (validitas=0,349-0,773; reliabilitas=0,899) dan Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi (validitas=0,363-0,734; reliabilitas=0,879).

Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi R=0,619, p=0,000 (p<0,05) dan F Hitung 10,242>dari F Tabel 3,259 artinya ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri pada anak binaan. Hasil perhitungan secara parsial menunjukkan R=0,441, p=0,002 (p<0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan dan hasil perhitungan menunjukkan R=0,066, p=0,588 (p>0,05), artinya tidak ada hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri pada anak binaan.

Kata kunci : dukungan sosial keluarga, persepsi terhadap status sosial ekonomi, harga diri, anak binaaan.

Page 11: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN FAMILY SOCIAL SUPPORT AND THE PERCEPTION OF SOCIO-ECONOMIC STATUS WITH SELF-ESTEEM

OF PATRONAGE CHILDREN IN SOCIAL STUDY INSTITUTE (SSI) BINA BAKAT SURAKARTA

IKE DEVI PERMATASARI G0106052

PSYCHOLOGY DEPARTMEN OF MEDICINE FACULTYSEBELAS MARET SURAKARTA UNIVERSITY

The conditions of economic crisis in Indonesia since 1997, to feature a diverse of phenomena, one of them is the phenomenon of street-childrens. Street-children are child who spends most of his time to search money or roaming on the streets or other public places. The research before indicated that the self-esteem of street-childrens are low. Self-esteem is a personal judgement of self. High family social support and positive perceptions of socio-economic status will improve self-esteem. The purpose of this study is to determine the correlation between family social support and perception of socio-economic status with self-esteem in patronage children, the correlation between family social support with self-esteem in patronage children, and the correlation between perception of socio-economic status with self-esteem in patronage children.

This research is a population research, with a total population of 36 patronage children on SSI Bina Bakat Surakarta, aged 6-21 years and the children's condition are still living with their family. Collecting data in this study carried out by using a psychological scale, namely Self-Esteem Scale (validity=0,336-0,729; reliability =0,848), Family Social Support Scale (validity=0,349-0,773; reliability=0,899) and Perception of Socio-economic Status Scale (validity =0,363-0,734; reliability=0,879).

The results of multiple regression analysis showed a correlation coefficient R=0.619, p=0.000 (p<0.05) and F Compute 10.242>3.259 from the F table, it means that there is a significant positive correlation between family social support and perception of socio-economic status with self-esteem in patronage children. The result of partially calculation shows R=0,441, p=0.002 (p<0.05), it means that there is a significant positive correlation between family social support with self-esteem in patronage children and the calculation results showed R=0,066, p=0.588 (p>0.05), it means that the perception of socio-economic status was not correlation with self-esteem in patronage children.

Keywords: family social support, perception of socio-economic status, self-esteem, patronage children.

Page 12: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

HALAMAN PESEMBAHAN ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Harga Diri ................................................................................ 15

1. Pengertian Harga Diri ........................................................ 15

2. Aspek-aspek Harga Diri..................................................... 18

Page 13: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Cara Meningkatkan Harga Diri.......................................... 19

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri .............................

23

B. Dukungan Sosial Keluarga ...................................................... 26

1. Pengertian Dukungan Sosial Keluarga .............................. 26

2. Tipe-tipe Keluarga.............................................................. 27

3. Fungsi Keluarga ................................................................. 29

4. Aspek Dukungan Sosial Keluarga...................................... 30

C. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi ................................ 32

1. Pengertian Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi......... 32

2. Aspek Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi................ 36

3. Tipe-tipe Keluarga Berdasar Status Sosial Ekonomi ......... 41

D. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan Persepsi

terhadap Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri ….................................43

1. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan Persepsi

terhadap Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri.....................................43

2. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Harga

Diri.................................................................................................................48

3. Hubungan antara Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

dengan Harga Diri….....................................................................................50

E. Hipotesis ….................................................................................53

Page 14: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian..................................................54

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian …..............................54

1. Harga Diri...................................................................................54

2. Dukungan Sosial Keluarga …....................................................55

3. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi...................................55

C. Populasi dan Sampel …..............................................................56

D. Teknik Pengumpulan Data ….....................................................58

1. Sumber Data................................................................................58

2. Metode Pengumpulan Data …....................................................58

E. Metode Analisis Data..................................................................66

1. Uji Validitas................................................................................66

2. Uji Reliabilitas............................................................................66

3. Uji Hipotesis …..........................................................................66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian …..............................................................67

1. Orientasi Kancah Penelitian ….................................................67

2. Persiapan Penelitian ….............................................................75

a. Persiapan Administrasi ….......................................75

b. Persiapan Alat Ukur................................................75

3. Pelaksanaan Uji Coba ….........................................................76

4. Uji Validitas dan Reliabilitas …..............................................77

a. Skala Harga Diri......................................................................77

Page 15: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Skala Dukungan Sosial Keluarga..............................................79

c. Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi.......................80

B. Pelaksanaan Penelitian …........................................................82

1. Penentuan Subjek Penelitian …..................................82

2. Pengumpulan Data Penelitian …................................82

3. Pelaksanaan Pemberian Skor ….................................83

C. Analisis Data Penelitian ….....................................................83

1. Uji Asumsi Dasar …..................................................83

a. Uji Normalitas …..................................................83

b. Uji Linearitas …...................................................84

2. Uji Asumsi Klasik …................................................86

a. Uji Multikolinearitas ….......................................86

b. Uji Heteroskesdastisitas …..................................87

c. Uji Autokorelasi …...............................................88

3. Uji Hipotesis …..........................................................89

a. Uji Analisis Regresi Berganda …..........................89

b. Uji Korelasi Parsial …...........................................91

4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif …...........93

5. Analisis Deskriptif …...................................................93

D. Pembahasan …..........................................................................96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …................................................................102

Page 16: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Saran ….........................................................................103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Harga Diri ............................................................ 60

Tabel 2 Blue Print Skala Dukungan Sosial Keluarga ................................... 62

Tabel 3 Blueprint Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi .............. 65

Tabel 4 Distribusi Item Gugur dan Sahih Harga Diri ................................... 78

Tabel 5 Distribusi Item Gugur dan Sahih Skala Dukungan Sosial Keluarga 80

Tabel 6 Distribusi Item Gugur dan Sahih Skala Persepsi terhadap

Status Sosial Ekonomi ..................................................................... 81

Tabel 7 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 84

Tabel 8 Hasil Uji Linearitas antara Variabel Dukungan Sosial

Keluarga dengan Harga Diri ........................................................... 85

Tabel 9 Hasil Uji Linearitas antara Variabel Persepsi terhadap

Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri ...................................... 85

Tabel 10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 86

Tabel 11 Hasil Pengujian Autokorelasi ......................................................... 88

Tabel 12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ......................................... 90

Tabel 13 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Ganda (R) ..................... 91

Tabel 14 Hasil Koefisien Korelasi Ganda (R) ............................................... 91

Tabel 15 Hasil Uji Korelasi Parsial ............................................................... 92

Tabel 16 Hasil Analisis Deskriptif ................................................................ 94

Tabel 17 Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Skala Penelitian ...................... 95

Page 18: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Hubungan antara Dukungan Sosial

Keluarga dan Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

dengan Harga Diri ........................................................................ 53

Gambar 2 Bagan Struktur Organisai LSK Bina Bakat Surakarta ................. 71

Gambar 3 Grafik Scatterplot untuk Pengujian Heteroskedastisitas ............. 87

Page 19: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Alat Ukur Penelitian

Lampiran B Data Uji Coba Skala Penelitian

Lampiran C Hasil Uji Validitas Aitem dan Reliabilitas Skala Penelitian

Lampiran D Analisis Data Penelitian

Lampiran E Data Penelitian

Page 20: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena anak jalanan tidak pernah lepas dari kehidupan kota besar, baik di

negara maju maupun negara berkembang. Adanya kondisi perekonomian di

Indonesia yang sejak tahun 1997 mengalami krisis memunculkan berbagai macam

fenomena, salah satunya adalah munculnya fenomena anak jalanan yaitu anak

yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau

berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya.

Menurut Mulyadi (2008) faktor utama yang menimbulkan peningkatan

jumlah anak jalanan di negara yang sedang berkembang adalah kemiskinan.

Kemiskinan telah menyebabkan kurang terperhatikan bahkan terabaikannya

kesejahteraan fisik dan mental anak-anak sebagai generasi penerus. Kemiskinan

tidak dapat dipisahkan dari pembangunan manusia yang mencakup semua unsur

yang menjadi akar kemiskinan, mencakup kebudayaan, sistem kehidupan

ekonomi dan politik serta hak asasi manusia. Sebuah fenomena yang berhubungan

dengan kemiskinan kota adalah keberadaan kelompok-kelompok anak usia

sekolah di kota-kota besar, yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di

jalanan atau tempat-tempat umum lainnya, dan di Indonesia mereka biasanya

disebut anak jalanan. Anak jalanan berada dalam kondisi serba kekurangan atau

miskin, karena banyak diantara anak jalanan yang harus bekerja keras daripada

pergi ke sekolah atau bermain-main.

1

Page 21: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (Tauran, 2000) salah satu

karakteristik anak jalanan antara lain anak-anak yang berusia enam sampai 21

tahun. Jumlah anak jalanan di DKI Jakarta mengalami peningkatan hingga 50

persen. Jika pada 2008 jumlahnya sekitar 8.000 jiwa, pada 2009 jumlah mereka

mencapai lebih dari 12.000 jiwa. Jumlah ini tergolong besar dibanding jumlah

keseluruhan anak jalanan di 12 kota besar yang mencapai lebih dari 100.000 jiwa.

Padahal, Pemprov DKI menjadikan penekanan jumlah anak jalanan sebagai salah

satu agenda kerja prioritas tahun lalu (Wisnu, 2010). Jumlah anak yang turun ke

jalan untuk mencari nafkah dari hari ke hari terus naik. Data dari Kementerian

Sosial menunjukkan, jumlah anak jalanan yang pada tahun 1997 masih sekitar

36.000 jiwa sekarang menjadi sekitar 232.894 jiwa. Kenaikan itu dapat dilihat

secara kasatmata di perempatan jalanan ibu kota ataupun di kota kecil. Dengan

mudah kita dapat menjumpai anak lelaki atau perempuan meminta-minta atau

mengamen. Padahal, fenomena anak jalanan seperti itu sebelum tahun 2000 hanya

bisa dilihat di kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya. Di Kota Solo terdapat

1.200 anak jalanan (Kesra, 2010).

Di Kota Solo saja, dari data yang didapat dari LSK Bina Bakat Surakarta

pada tahun 2008 dan 2009 terdapat 90 anak (laki-laki dan perempuan) yang

melakukan aktivitas di jalanan. Aktivitas anak jalanan tersebut pada tahun 2008

terdapat 25 anak yang bekerja sebagai pengamen, empat anak meminta-minta, dua

anak menjadi pemulung/mayeng, sepuluh anak sebagai pedagang asongan, lima

anak sebagai tukang semir sepatu, dua anak bekerja lap kaca. Pada tahun 2009

terdapat 18 anak yang bekerja sebagai pengamen, tiga anak meminta-minta, enam

Page 22: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

anak menjadi pemulung/mayeng, tujuh anak sebagai pedagang asongan, tiga anak

sebagai tukang semir sepatu, empat anak bekerja lap kaca dan satu anak bekerja

mencuci bus. Daerah asal anak jalanan yang berada di Surakarta pada tahun 2008

terdapat 51 anak yang berasal Surakarta. Pada tahun 2009 terdapat 35 anak yang

berasal Surakarta, satu anak dari Karanganyar, tiga anak dari Boyolali dan dua

anak dari daerah lainnya.

Di Indonesia banyak didirikan rumah binaan untuk melakukan

pendampingan, pemberdayaan, dan membina anak-anak jalanan yang berada di

jalanan. Di Solo saja terdapat tiga lembaga kemasyarakatan yang mengurusi

masalah anak jalanan yaitu LSK Bina Bakat, Seroja dan Kapas. LSK Bina Bakat

merupakan lembaga yang paling awal berdiri.

Anak jalanan yang dibina kondisinya tidak tinggal menetap di LSK Bina

Bakat Surakarta, walaupun anak jalanan tersebut terdaftar dibina di tempat

tersebut akan tetapi anak jalanan tersebut masih bekerja di jalanan dan masih

tinggal bersama keluarga. Karakteristik anak jalanan yang dibina di tempat

tersebut masih bisa keluar masuk dengan leluasa. LSK Bina Bakat di sini

berfungsi sebagai rumah singgah dengan memberikan pendampingan dan

pemberdayaan anak jalanan. Hal tersebut diperkuat dengan data yang diperoleh

dari LSK Bina Bakat sebagai berikut pada tahun 1999 ada 120 anak, tahun 2000

ada 150 anak, tahun 2001 ada 200 anak, tahun 2002 ada 150 anak, tahun 2003 ada

150 anak, tahun 2004 ada 150 anak, tahun 2005 ada 120 anak, tahun 2006 ada 75

anak, tahun 2007 ada 30 anak, tahun 2008 ada 20 anak dan pada tahun 2009 ada

20 anak (LSK Bina Bakat, 2010).

Page 23: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Anak jalanan merupakan sebuah fenomena di masyarakat yang

menunjukkan terganggunya social functioning/fungsi sosial. Dikatakan terganggu

social functioning, karena seharusnya seorang anak berada pada situasi rumah,

sekolah atau lingkungan bermain yang di dalamnya terdapat interaksi yang

mendukung bagi perkembangan anak tersebut, baik itu perkembangan fisik,

motorik, sosial, psikologis maupun moralnya. Akan tetapi kondisi yang

disebutkan tadi tidak terpenuhi atau diperoleh dalam kehidupan anak jalanan.

Anak yang hidup di jalanan memiliki latar belakang sosial yang bermacam-

macam misalnya sosok anak jalanan dengan berbagai latar belakang sosial, seperti

anak broken home, anak yatim yang terbuang, anak-anak yang kelahirannya tidak

dikehendaki, atau anak-anak yang harus membantu ekonomi orang tuanya

maupun anak-anak yang lari dari berbagai problema keluarga maupun

masyarakatnya. Latar belakang seperti itulah yang memaksa anak untuk hidup dan

mencari uang di jalanan. Jalanan mampu memberikan penghasilan uang untuk

anak jalanan baik sebagai seorang penyemir sepatu, pengasong, penjaja koran,

makanan, minuman, pemulung, pengamen, penjual jasa dan sebagainya.

Penghasilan tersebut selain dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

anak jalanan sendiri juga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Adanya anak jalanan sudah lazim, bukan hal yang luar biasa dan bukan

merupakan pemandangan yang aneh lagi yang dapat dilihat pada kota-kota besar

di Indonesia. Hampir di setiap persimpangan jalan, pasar, alun-alun kota, stasiun,

terminal, dan dalam bus-bus kota kita kerap menjumpainya. Sebagian besar anak

jalanan tidur disembarang tempat yang dianggap bisa digunakan, seperti taman,

Page 24: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

halte-halte, masjid, pasar, gerbong-gerbong kereta api yang kosong dan

sebagainya. Seringkali anak jalanan tidur hanya dengan beralaskan koran atau

tanpa menggunakan alas apapun. Anak jalanan dapat dengan mudahnya tidur di

mana saja tanpa memperhatikan tempat tersebut bersih atau tidak. Dari kondisi

tersebut dapat dilihat bahwa anak jalanan kurang mengahargai dirinya sendiri,

kalau anak jalanan dapat menghargai dirinya sendiri maka anak jalanan tidak akan

membiarkan dirinya tidur di sembarang tempat.

Penilaian anak jalanan terhadap diri sendiri yang rendah dan negatif

diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2007) yang menyatakan

bahwa anak jalanan cenderung negatif dalam menghadapi permasalahannya. Anak

jalanan merasa tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan lain selain

mengamen. Pada saat mengamen, anak jalanan merasa malu terutama ketika

bertemu dengan teman lawan jenisnya, dan untuk berhubungan atau berinteraksi

dengan teman lawan jenisnya pun mereka akan merasa malu. Dari hasil penelitian

tersebut dikatakan juga bahwa anak jalanan menilai dirnya sendiri secara negatif

dan banyak kekurangannya. Ada yang merasa dirinya pemarah, bodoh, nakal,

biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa bahkan cenderung bunuh diri. Selain itu

ada juga anak jalanan yang minder dan malu dengan penampilannya yang

dikatakannya seperti gembel. Anak jalanan cenderung kurang dapat menghargai

dirinya sebagai pribadi.

Coopersmith (1967) mengatakan bahwa self esteem is a personal judgement

of worthiness that is a personal that is expressed in attitude the individual holds

toward himself. Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan penilaian

Page 25: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap

dirinya. Lebih lanjut lagi menurut Coopersmith (1967) bahwa individu dalam

melakukan penilaian terhadap kehormatannya tersebut bisa berkisar pada rentang

nilai yang positif sampai negatif.

Penilaian terhadap diri sendiri secara positif maupun negatif tersebut seperti

yang diungkap oleh Baron dan Byrne (2003) bahwa self esteem atau harga diri

adalah evaluasi yang dibuat oleh individu; sikap seseorang terhadap dirinya

sendiri dalam rentang dimensi positif-negatif. Self esteem merujuk pada sikap

seseorang terhadap dirinya sendiri mulai dari sangat negatif sampai sangat positif.

Memiliki harga diri yang tinggi berarti seorang individu menyukai dirinya sendiri

dan memiliki harga diri yang rendah berarti seorang individu kurang menyukai

dirinya sendiri.

Lebih jauh Berne (1988) mengungkapkan tentang individu yang memiliki

rasa harga diri yang sehat, bahwa rasa harga diri yang sehat adalah kemampuan

untuk menggambarkan dan melihat diri sendiri berharga, berkemampuan, penuh

kasih sayang dan menarik, memiliki bakat-bakat pribadi yang khas serta

kepribadian yang berharga dalam hubungan dengan orang lain. Kebalikannya,

orang yang merasa rendah diri biasanya memiliki suatu gambaran diri yang

negatif dan hanya sedikit mengenal dirinya, sehingga menghalangi

kemampuannya untuk: menjalin hubungan, merasa tidak terancam, merasa

berhasil, mengalami pertalian yang erat dengan dunia, memperlihatkan keyakinan

dirinya, mengatasi rasa takut serta emosi-emosi yang kuat, dan menyatakan cinta

kasihnya kepada orang lain.

Page 26: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Coopersmith faktor-faktor yang melatar belakangi harga diri yaitu:

pengalaman, pola asuh, lingkungan, dan sosial ekonomi (Coopersmith, 1967;

Sriati, 2008). Pengalaman merupakan hal-hal yang pernah dialami individu dan

memiliki makna khusus bagi kehidupan individu tersebut, baik yang bersifat

emosional, tindakan ataupun kejadian. Pola asuh disini merupakan sikap yang

digunakan oleh orang tua untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Lingkungan

disekitar individu bisa terdiri orangtua, teman sebaya, dan lingkungan sekitar.

Sosial ekonomi merupakan pendapatan berupa finansial yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Berasal dari faktor pola asuh dan lingkungan yang disebutkan di atas, dapat

diartikan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mempengaruhi harga diri

anak. Interaksi individu dengan individu lain dari awal mula kehidupannya adalah

interaksinya dengan orang tuanya.

Harga diri mulai terbentuk setelah anak lahir, ketika anak berhadapan

dengan dunia luar dan berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya.

Interaksi secara minimal memerlukan pengakuan, penerimaan peran yang saling

tergantung pada orang yang bicara dan orang yang diajak bicara. Interaksi

menimbulkan pengertian tentang kesadaran diri, identitas, dan pemahaman

tentang diri. Hal ini akan membentuk penilaian individu terhadap dirinya sebagai

orang yang berarti, berharga, dan menerima keadaan diri apa adanya sehingga

individu mempunyai perasaan harga diri (Burn, 1998).

Adanya interaksi dengan orang lain mampu menimbulkan perasaan

menghargai dirinya sendiri. Tidak semua orang tua yang ekonominya rendah

Page 27: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menginginkan anaknya hidup dijalanan, walaupun begitu ada pula sebagian orang

tua yang menginginkan anaknya mencari uang dijalanan untuk membantu

memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menjadi anak jalanan bukanlah sebagai

pilihan hidup yang menyenangkan, melainkan keterpaksaan yang harus mereka

terima. Walaupun demikian tetap saja anak jalanan membutuhkan adanya

dukungan sosial.

Dukungan sosial (social support) didefenisikan oleh oleh Gottlieb (dalam

Kuntjoro, 2002) sebagai informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang

nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan

subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal

yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah

laku penerimanya. Seseorang yang merasa memperoleh dukungan sosial, secara

emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang

menyenangkan pada dirinya.

Cara pemberian dan asal dari dukungan sosial dijelaskan oleh Taylor (2009)

bahwa social support atau dukungan sosial bisa diberikan melalui beberapa cara.

Pertama perhatian emosional yang diekspresikan melalui rasa suka, cinta dan

empati, bantuan instrumental, memberikan informasi tentang situasi yang

menekan. Dukungan sosial dapat berasal dari pasangan atau partner, anggota

keluarga, kawan, kontak sosial dan masyarakat, teman sekelompok, jamaah gereja

atau masjid, dan teman kerja atau atasan anda ditempat kerja.

Page 28: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Thoist (Purba, 2006) menyatakan dukungan sosial bersumber dari orang-

orang yang memiliki hubungan yang berarti bagi individu, misalnya keluarga,

teman dekat maupun tetangga terdekat dengan rumah.

Pentingnya adanya dukungan sosial keluarga dikemukakan oleh Ruwaida

(2006) dukungan keluarga diperlukan untuk memberi perhatian, membantu,

mendukung dan bekerja sama dalam menghadapi tentangan kehidupan. Setiap

anggota keluarga memiliki peranan spesifik dan setiap anggota bergantung pada

anggota yang lain.

Menurut Soekanto (1990) ada dua macam jenis keluarga yaitu nuclear

family/keluarga batih ( terdiri dari suami/ayah, istri/ibu dan anak-anaknya) dan

extended family/keluarga besar (terdiri dari keluarga inti ditambah dengan

sanak saudara, misalnya : nenek, kakak, keponakan, saudara sepupu,

paman, bibi dan sebagainya). Anak jalanan sudah pasti memiliki keluarga, bisa

memiliki kedua jenis keluarga di atas (nuclear family dan extended family),

maupun hanya memiliki salah satu jenisnya saja. Seorang anak yang mendapat

dukungan yang positif dari keluarganya akan lebih positif juga dalam menilai

dirinya, sedangkan anak yang kurang atau tidak mendapat dukungan dari keluarga

akan cenderung negatif dalam menilai dirinya.

Faktor lain yang mempengaruhi harga diri adalah sosial ekonomi. Status

sosial disini berhubungan dengan sosial ekonomi orang tua. Menurut Hidayat

(2007) yang berkaitan dengan status ekonomi orang tua adalah tingkat pendapatan

yang diperoleh orang tua. Dalam rangka mempertahankan hidup dan

mengembangkan kehidupannya, manusia harus dapat memenuhi kebutuhan

Page 29: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hidupnya baik kebutuhan, primer, sekunder, maupun tertier, agar dapat hidup

layak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai anggota masyarakat.

Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup disini erat kaitannya dalam

masalah pembiayaan dan pembiayaan itu sendiri diperoleh dari pendapatan atau

penghasilan.

Pendapatan berdasarkan kamus ekonomi adalah uang yang diterima oleh

seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa, bunga, laba dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut Tarigan pendapatan perseorangan dapat diartikan sebagai

semua pendapatan yang diterima oleh rumah tangga. Jadi pendapatan seseorang

dapat berasal dari gaji, komisi, honorarium, bunga deviden dan banyak lagi

sumbernya.

Coopersmith (1967) mengatakan perhaps the clearest and most striking index of prestige and success is an individual’s social status. Social position is based largely on occupations, income, and residence. Person higher in the system have more prestigious occupation, have higher income, and tend to live in large and more luxurious house located in more desirable neighborhoods. These persons are more successful in the eyes of the community and receive the material and cultural benefits that should lead them to believe that they are generally more worthy than others.

Dari pendapat Coopersmith di atas dapat diartikan bahwa kemungkinan

paling nyata dan lebih mencolok dari indeks status dan sukses adalah status sosial

individu. Posisi sosial mendasari sebagian besar pekerjaan, pendapatan dan tempat

tinggal. Seseorang pada status yang tinggi lebih memiliki lebih tinggi status

pekerjaan, memiliki pendapatan yang tinggi, dan cenderung tinggal di rumah yang

lebih besar dan mewah dan tetangga yang sangat menarik. Individu ini lebih

sukses di kelompoknya dan mendapat materi dan kultur yang berguna yang

Page 30: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seharusnya menempatkan mereka pada posisi yang utama untuk lebih

mempercayai bahwa mereka lebih layak dari yang lainnya.

Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas dengan apa yang

dimilikinya, ada kalanya ketika manusia dilimpahi dengan materi yang melimpah

ruah individu tersebut tidak merasa puas. Anak jalanan yang sebagian besar hidup

kekurangan dari segi materi atau ekonomi belum tentu merasa kekurangan materi

dari sudut pandang psikisnya. Ada kalanya anak jalanan merasa puas dengan

sedikit materi yang dimilinya. Tentang bagaimana seseorang melihat dan

mengartikan sesuatu tergantung dari persepsi individu masing-masing.

Pengertian persepsi menurut Walgito (2004) merupakan pengorganisasian,

penginterpretasian, terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan

sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu.

Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam

diri individu. Namun demikian sebagian besar stimulus datang dari luar individu

yang bersangkutan.

Jadi persepsi terhadap status sosial ekonomi adalah tentang bagaimana

seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasi pekerjaan yang dimiliki,

pendapatan yang diperoleh, dan tempat tinggal atau rumah yang dimiliki. Status

sosial ekonomi berhubungan dengan pendapatan seseorang yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut penelitian Zhang (2000), didapatkan hasil bahwa higher self-

esteem tend to be students from higher socio economic status and self-esteem and

socio economic status are positive correlated. Hasil penelitian ini mengatakan

Page 31: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahwa harga diri yang tinggi cenderung terjadi pada siswa dengan status sosial

ekonomi yang tinggi dan harga diri dengan status sosial ekonomi memiliki

hubungan yang positif. Zhang juga menyebutkan untuk mengukur status sosial

ekonomi dapat dilihat dari level pendidikan orang tua, pendapatan keluarga dan

kondisi fisik lingkungan rumah.

Penelitian-penelitian tentang dukungan sosial keluarga, status sosial

ekonomi dan harga diri sebelumnya sudah pernah diteliti oleh para ahli. Misalnya

seperti penelitian yang dilakukan oleh Sugihartiningsih (2008) meneliti hubungan

antara dukungan keluarga dengan kecemasan, Istiqori (2008) meneliti hubungan

antara dukungan keluarga dengan keteraturan minum obat, Rusmawati (2006)

meneliti hubungan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar, Putri (2009)

meneliti hubungan antara self esteem dengan kecemasan sosial, dan Wardhani

(2009) yang meneliti hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif.

Peneliti-peneliti tersebut menyarankan kepada peneliti lain supaya

melakukan penelitian selanjutnya dengan variabel lain yang lebih kompleks.

Berdasarkan data yang diperoleh penulis belum pernah ada penelitian yang

meneliti tentang hubungan dukungan sosial keluarga dan status sosial ekonomi

terhadap harga diri.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan

Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri Anak Binaan di

Lembaga Studi Kemasyarakatan (LSK) BINA BAKAT Surakarta”.

Page 32: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan
Page 33: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan
Page 34: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan
Page 35: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Harga Diri

1. Pengertian Harga Diri

Pengertian harga diri oleh Santrock (2003) diartikan sebagai dimensi

evaluatif yang menyeluruh dari diri. Lebih lanjut Santrock (2007)

mengatakan bahwa harga diri yang sering juga disebut sebagai keberhargaan

diri atau gambaran diri adalah suatu dimensi global dari diri. Menurut

Matsumoto (2008) harga diri merupakan evaluasi kognitif dan afektif yang

individu buat tentang dirinya sendiri.

Harga diri merupakan perpaduan antara kepercayaan diri (self-

confidence) dengan penghormatan diri (self-respect). Harga diri

menggambarkan keputusan seseorang secara implisit atas kemampuan dalam

mengatasi tantangan-tantangan kehidupan (untuk memahami dan menguasai

masalah-masalah yang ada) dan hak untuk menikmati kebahagiaan

(menghormati serta mendukung keinginan-keinginan dan kebutuhan-

kebutuhan) Branden (1999).

Menurut Tambunan (2001) harga diri itu sendiri mengandung arti suatu

hasil penilaian individu terhadap dirinya yang diungkapkan dalam sikap-sikap

yang dapat bersifat positif dan negatif. Bagaimana seseorang menilai tentang

dirinya akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupannya sehari-harinya.

15

Page 36: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Sarwono (2009) bahwa harga diri menunjukkan keseluruhan

sikap seseorang terhadap dirinya sendiri baik positif maupun negatif. Jika

seseorang menilai secara positif terhadap dirinya, maka ia menjadi percaya

diri dalam mengerjakan hal-hal yang ia kerjakan dan memperoleh hasil yang

positif pula. Sebaliknya orang yang menilai secara negatif terhadap dirinya,

menjadi tidak percaya diri ketika mengerjakan sesuatu dan akhirnya, hasil

yang didapatkan pun tidak menggembirakan.

Menurut Ubaydillah (2007) harga diri adalah bagaimana seseorang

merasakan dirinya (how you feel about yourself). Kata "bagaimana" di situ

mengarah pada adanya kualifikasi rendah dan tinggi atau positif dan negatif

(low and high self-esteem). Sedangkan kata "merasakan" di sini adalah proses

intrinsik di mana orang merasa perlu (sadar) untuk menjaga atau

menghormati dirinya dengan cara-cara yang terhormat. Cara ini bisa dalam

bentuk melakukan sesuatu yang positif atau dengan menghindari sesuatu

yang negatif.

Menurut Tambunan (2001) harga diri yang positif akan membangkitkan

rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa

berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dunia ini. Sebaliknya,

seorang yang memiliki harga diri yang negatif akan cenderung merasa bahwa

dirinya tidak mampu dan tidak berharga, cenderung tidak merasa yakin akan

pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut

menghadapi respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang

baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.

Page 37: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Murk (2006) pertama yang dilihat dari harga diri adalah elemen

kognitifnya, harga diri adalah sedikit bagian karakter dari diri, dalam istilah

diskripsi : kekuatan, percaya diri dan perwakilan (agen), ini berarti

menanyakan tipe/jenis manusia. Kedua, dalam elemen afektif, sebuah valensi

atau tingkatan positif atau negatif dari aspek indentifikasi, kita menyebutknya

harga diri yang tinggi atau rendah. Yang ketiga elemen evaluasi, atribusi dari

sedikit level dari kepatutan menurut standar ideal yang dipegang.

Perasaan harga diri dapat positif yaitu apabila individu dapat menghargai

dirinya sendiri dengan cara yang baik, tetapi sebaliknya perasaan harga diri

dapat negatif yaitu apabila seseorang tidak dapat menghargai dirinya sendiri

secara baik. Perasaan harga diri ini dapat berkembang ke arah harga diri

rendah atau ke harga diri kurang (Walgito, 2004). Adler (dalam Suryabrata,

2005) menyatakan rasa harga diri kurang atau rasa rendah diri yang timbul

karena perasaan kurang berharga atau kurang mampu dalam segala bidang

kehidupan. Oleh Coopersmith (1967) harga diri didefinisikan sebagai

penilaian pribadi terhadap kepatutan pada dirinya yang diekspresikan dalam

tingkah laku individu yang ditujukan untuk dirinya sendiri. Individu tersebut

percaya bahwa dirinya dapat mampu, berarti, sukses dan layak.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga diri

adalah penilaian atau evaluasi yang menyeluruh tentang diri individu,

penilaian atau evaluasi tersebut dapat bersifat positif dan negatif dalam segala

bidang kehidupan yang diekspresikan dalam tingkah laku yang ditujukan

untuk dirinya sendiri.

Page 38: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Aspek-aspek Harga Diri

Menurut Coopersmith (1967) aspek-aspek harga diri seseorang meliputi :

a. Self values

Merupakan pertimbangan seseorang tentang harga yang dimilikinya

dalam syarat nilai dan standar ideal dirinya yang relevan dan berguna atau

bermanfaat untuk dirinya. Nilai yang diyakini oleh individu sesuai dengan

dirinya.

b. Leadership-popularity

Leadership berhubungan dengan kemampuan memimpin seseorang,

seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi akan cenderung mampu

untuk menjadi pemimpin. Popularitas merupakan indikator manifestasi

dari sukses pada seseorang, dimana tingkatan sukses seseorang

berhubungan dengan harga dirinya, semakin sukses seseorang maka harga

dirinya semakin tinggi. Popularitas diasosiasikan dalam ekspresi percaya

diri, persepsi diri dan persahabatan yang baik.

c. Family parents

Keluarga memiliki peran yang besar dalam pembentukkan harga diri

anak, orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu memiliki peran yang besar.

Keluarga yang memberikan penilaian dan pengetahuan pertama kali bagi

individu.

d. Achievement

Page 39: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prestasi yang dimiliki individu tercermin dalam kemampuan yang

dimilikinya, seseorang dengan harga diri yang tinggi memiliki

kepercayaan diri dengan kemampuannya untuk bergabung dalam

kegiatan.

Selanjutnya Branden (dalam Murk, 2006) menyatakan dua aspek harga

diri yaitu :

a. Sense of personal efficacy

Merupakan makna dari keyakinan atau kepercayaan diri atas

kemampuan diri sendiri untuk berpikir, belajar, dan memproses fakta

yang ada untuk mengatasi setiap tantangan dalam kehidupan.

b. Sense of personal worth

Merupakan makna dari keberhargaan atau kebernilaian dirinya sendiri.

Seseorang akan merasa memiliki harga diri apabila menganggap dirinya

sendiri berharga dan bernilai, menghormati dirinya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas aspek harga diri dari Coopersmith (1967)

lebih mencakup keseluruhan aspek, oleh karena itu peneliti menggunakan

aspek dari Coopersmith dan menyimpulkan bahwa aspek-aspek harga diri

meliputi : self values, leadership-popularity, family parents, dan

achievement.

Page 40: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Cara Meningkatkan Harga diri

Harga diri yang dimiliki seseorang bisa ditingkatkan. Branden (1999)

menggambarkan apa yang bisa dilakukan individu untuk meningkatkan harga

dirinya dengan cara :

a. Hidup dengan penuh kesadaran

Harga diri adalah suatu fungsi, bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir,

tetapi bagaimana seseorang menggunakan kesadarannya dengan pilihan-

pilihan yang diambil yang mempunyai keterkaitan dengan kesadaran,

sikap kejujuran terhadap kenyataan dan tingkat integritas pribadi.

Hidup dengan penuh kesadaran secara tidak langsung berarti

menyadari fakta-fakta realitas (fakta-fakta batiniah, juga fakta-fakta dunia

luar kita). Hidup dengan penuh kesadaran adalah hidup penuh tanggung

jawab terhadap kenyataan. Sebagai contohnya adalah pada saat individu

menyadari tentang kondisi fisik, ekonomi, dan sosial yang sesungguhnya

terjadi pada individu tersebut.

b. Belajar menerima diri sendiri

Menerima tidak harus berarti menyukai, menerima tidak harus berarti

seseorang tidak boleh membanyangkan atau menginginkan perubahan-

perubahan atau perbaikan-perbaikan pada diri sendiri. Menerima berarti

menghayati, tanpa penolakan atau pengingkaran, bahwa kenyataan

tetaplah kenyataan. Sikap penerimaan terhadap diri sendiri sangat efektif

untuk membangun harga diri pada seseorang. Sebagai contohnya adalah

ketika individu mampu menerima keadaan diri sendiri yang serba

Page 41: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kekurangan menurut pendapat orang lain umunya, tetapi individu tersebut

mampu menerimanya dengan lapang dan tulus ikhlas, menyakini bahwa

hal tersebut bukanlah kekurangan.

c. Bebas dari rasa bersalah

Pernyataan bersalah sebenarnya merupakan persoalan sederhana akan

perasaan-perasaan kekecewaan yang tidak dimiliki atau diingkari. Solusi

perasaan bersalah adalah dengan bersikap jujur pada diri sendiri maupun

orang lain tentang kekecewaan tersebut. Pertama-tama tentu harus jujur

pada diri sendiri, mengakui kemarahan, mengakui kekecewaan dengan

standar-standar dan harapan-harapan yang sesungguhnya bukan milik

anda. Bersikaplah kreatif untuk mengetahui tanggapan-tanggapan

alternatif atas kegagalan-kegagalan, sehingga sangat berguna untuk

membangun harga diri dan tingkah laku di masa mendatang.

d. Bersatu dengan diri masa lalu

Ada beberapa alasan mengapa orang-orang merasa bahwa mereka

tidak dapat memaafkan masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dapat

sebagai pengalaman yang penuh kepedihan, kemarahan, ketakutan,

kebingungan, atau penghinaan, tertekan, tidak diakui, dicaci maki,

dilupakan. Belajar memaafkan diri masa anak dapat dilakukan dan

diatasi, ketika seseorang memaklumi dan menyadari bahwa masa kanak-

kanak penuh dengan tantangan untuk bisa bertahan hidup dengan cara

Page 42: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terbaik yang dapat dilakukan, maka diri dewasa tidak lagi berada dalam

posisi atau hubungan yang bermusuhan dengan diri anak.

Pada saat diri anak ditinggalkan tanpa sadar atau diingkari dan ditolak,

maka diri seseorang menjadi tidak utuh lagi, tidak lagi merasakan

keutuhan diri, dalam tataran tertentu akan merasakan keterasingan diri,

dan dengan begitu melukai harga dirinya sendiri. Sebaliknya apabila

diakui, diterima, dipeluk, dan dengan demikian terpadu dalam diri secara

keseluruhan, dapat menjadi sumber potensial yang dapat memperkaya

kehidupan jiwa, dengan potensinya yang besar mampu bertindak secara

spontan dan penuh kebahagiaan.

e. Hidup dengan penuh tanggung jawab

Pria dan wanita yang harga dirinya kokoh lebih memiliki orientasi

yang aktif dari pada orientasi pasif. Bertanggung jawab sepenuhnya atas

pencapaian cita-cita. Tidak menunggu bantuan orang lain dan selalu

bersikap proaktif. Orang-orang yang bertanggungjawab atas eksistensinya

sendiri cenderung membangkitkan harga diri yang sehat. Pada dasarnya

individu berubah dari orientasi pasif ke orientasi aktif, lebih menyukai

diri sendiri, lebih mempercayai diri sendiri dan mampu merasakan lebih

mampu mengarungi kehidupan, dan lebih pantas menerima kebahagiaan.

f. Hidup sebagaimana adanya

Kebohongan yang paling merusak harga diri bukanlah kebohongan

yang dikatakan melainkan kebohongan yang dihidupkan. Seseorang

Page 43: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menghidupkan kebohongan-kebohongan ketika menggambarkan realitas

pengalaman atau kebenaran atas keberadaannya yang justru bertolak

belakang dengan realitas pengalaman atau kebenaran diri sendiri. Harga

diri yang kokoh menuntut keselarasan, artinya bahwa diri individu yang

sebenarnya tercermin dalam tindakan sehari-hari. Tidak ada perbedaan

antara apa yang ditampakkan dengan apa yang ada dalam sanubari.

Kejujuran terdiri atas sikap menghargai perbedaan antara yang nyata

dan yang tidak nyata, tidak mencari keuntungan sesaat dengan cara

memalsukan kenyataan yaitu tidak berusaha mencapai tujuan-tujuan

hidup dengan memalsukan kenyataan siapa dirinya sebenaranya.

Kebohongan-kebohongan yang dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari

sangat merusak harga diri.

Berdasarkan uraian di atas, harga diri dapat ditingkatkan dengan hidup

penuh dengan kesadaran, belajar menerima diri sendiri, bebas dari rasa

bersalah, bersatu dengan diri masa lalu, hidup penuh tanggungjawab, dan

hidup sebagaimana adanya.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

Menurut Coopersmith (1967) faktor-faktor yang melatar belakangi harga

diri yaitu:

a. Pengalaman

Pengalaman adalah kejadian lampau yang pernah dialami oleh

individu. Pengalaman merupakan suatu bentuk emosi, perasaan, tindakan,

Page 44: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan kejadian yang pernah dialami individu yang dirasakan bermakna dan

meninggalkan kesan dalam hidup individu.

b. Pola asuh

Pola asuh adalah sikap orangtua dalam berinteraksi dengan anak-

anaknya yang meliputi cara orangtua memberikan aturan-aturan, hadiah

maupun hukuman, cara orangtua menunjukkan otoritasnya, dan cara

orangtua memberikan perhatiannya serta tanggapan terhadap anaknya.

Pola asuh merupakan suatu cara yang digunakan oleh orang tua untuk

mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

c. Lingkungan

Lingkungan merupakan kondisi baik yang bersifat fisik, psikis

maupun sosial yang terdapat disekitar individu. Lingkungan memberikan

dampak besar kepada remaja melalui hubungan yang baik antara remaja

dengan orangtua, teman sebaya, dan lingkungan sekitar sehingga

menumbuhkan rasa aman dan nyaman dalam penerimaan sosial dan harga

dirinya.

d. Sosial ekonomi

Sosial ekonomi merupakan suatu yang mendasari perbuatan seseorang

untuk memenuhi dorongan sosial yang memerlukan dukungan finansial

yang berpengaruh pada kebutuhan hidup sehari-hari. Sosial ekonomi

berhubungan dengan pendapatan yang diperoleh oleh suatu keluarga.

Page 45: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keadaan ekonomi tersebut dibandingkan dengan kondisi ekonomi

keluarga lain dalam suatu masyarakat.

Selanjutnya menurut Bradshaw (1981) faktor-faktor yang mempengaruhi

harga diri seseorang antara lain :

a. Prestasi yang tampak

Prestasi yang nampak disini dapat dilihat dari hasil nilai yang ada di

raport atau hasil belajar lain yang dinyatakan dalam rentangan nilai, baik

dan buruk atau tinggi dan rendah. Penilaian tersebut berbeda-beda

tergantung dari kemampuan tiap-tiap individu.

b. Pengaruh kontrol personal dan pengaruh situasi atau orang lain dalam

kehidupan individu

Orang lain yang ada disekitar individu secara langsung maupun tidak

langsung akan memberikan pengaruh. Lingkungan mempunyai peranan

yang penting dalam perkembangan individu, baik lingkungan alam

maupun lingkungan sosial (Walgito, 2004).

c. Pengalaman berdasarkan penilaian dan perlakuan orang lain terhadap

dirinya

Kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh individu akan

memberikan suatu pengalaman tersendiri bagi individu yang bersangkutan.

Sikap dan penilaian orang lain akan mempengaruhi individu dalam

melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri.

d. Konsistensi berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku

Page 46: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai dan norma merupakan seperangkat peraturan yang berlaku pada

suatu masyarakat tertentu. Perilaku dinilai baik apabila sesuai dengan

peraturan yang ada dalam suatu masyarakat, dan sebaliknya. Perilaku yang

baik akan dengan mudahnya diterima oleh masyarakat.

Berdasarkan pendapat dari Coopersmith (1967) di atas dapat disimpulkan

bahwa harga diri bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, faktor-faktor yang

mempengaruhi harga diri seseorang adalah pengalaman, pola asuh,

lingkungan, dan sosial ekonomi.

B. Dukungan Sosial Keluarga

1. Pengertian Dukungan Sosial Keluarga

Poerwadarminta, (1984) mengartikan keluarga adalah sanak keluarga,

kaum kerabat, sanak sudara yang bertalian oleh turunan (senenek moyang),

sanak saudara yang bertalian oleh perkawinan, orang seisi rumah (anak, bini,

batih).

Oleh Friedman (1992) keluarga diartikan sebagai dua orang atau lebih

yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan

yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Lebih

lanjut Friedman mendefinisikan keluarga sebagi suatu sistem sosial yang

hidup dan merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu-

individu yang mempunyai hubungan erat satu sama lain dan saling

tergantung, yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai

tujuan tertentu yaitu fungsi keluarga dan tujuannya.

Page 47: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kuntjoro (2002) menyatakan dukungan sosial merupakan bantuan atau

dukungan yang diterima individu dari orang-orang tertentu dalam

kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat si

penerima merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai. Orang yang menerima

dukungan sosial memahami makna dukungan sosial yang diberikan oleh

orang lain.

Menurut Johnson dan Johnson (2000) dukungan sosial adalah pertukaran

sumber yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta keberadaan

orang-orang yang mampu diandalkan untuk memberi bantuan, semangat,

penerimaan, dan perhatian.

Lebih lanjut Baron dan Byrne (2003) mengartikan dukungan sosial

sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara fisik maupun psikologis oleh

teman atau keluarga atau orang tua kepada seseorang.

Pengertian dukungan sosial keluarga oleh Friedman (1992) diartikan

dengan lebih mengacu pada dukungan sosial yang dipandang oleh anggota

keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga.

Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan keluarga internal, seperti

dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan

sosial keluarga eksternal.

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dukungan

sosial keluarga adalah pemberian perasaan nyaman baik fisik maupun

psikologis yang berupa pemberian perhatian, rasa dihargai dan dicintai yang

diberikan oleh sanak keluarga, ayah ibu, kaum kerabat, sanak sudara yang

Page 48: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bertalian oleh turunan, sanak saudara yang bertalian oleh perkawinan, atau

orang seisi rumah (anak, bini, batih) kepada individu yang bersangkutan.

2. Tipe-tipe Keluarga

Pembagian keluarga berdasarkan tipenya dijelaskan oleh Friedman

(1992), tipe-tipe keluarga tersebut antara lain :

a. Keluarga inti (konjugal)

Keluarga yang menikah, sebagi orang tua, atau pemberian nafkah,

keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak mereka (anak kandung, anak

adopsi, atau keduanya).

b. Keluarga orientasi (keluarga asal/keluarga biologis)

Unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.

c. Keluarga besar

Keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah) yang

paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu teman

keluarga inti. Berikut ini termasuk sanak keluarga (kakek/nenek, tante,

paman, dan sepupu).

Sedangkan tipe-tipe keluarga menurut Masdanang (2008) adalah sebagai

berikut :

a. Keluarga inti (nuclear family), terdiri dari ayah, ibu, dan anak -anak.

Page 49: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Keluarga besar (extended family), adalah keluarga inti ditambah dengan

sanak saudara, misalnya : nenek, kakak, keponakan, saudara sepupu,

paman, bibi, dan sebagainya.

c. Keluarga berantai (serial family), terdiri atas wanita dan pria yang

menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda (single family), adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kohabitasi (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan terdapat tipe-tipe

keluarga yaitu keluarga inti, keluarga asal, keluarga besar, keluarga berantai,

keluarga duda/janda, keluarga berkomposisi dan keluarga kohabitasi.

3. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (1992) fungsi-fungsi dasar keluarga berdasarkan

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dan masyarakat lebih

luas, meliputi :

a. Keluarga berfungsi sebagai variabel intervensi kritis atau sebagi

perantara, yaitu menanggung semua harapan dan kewajiban masyarakat

serta membentuk dan mengubahnya sampai taraf tertentu sehingga dapat

memenuhi kebutuhan dan kepentingan anggota keluarga.

Page 50: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan setiap individu yang ada dalam

keluarga dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dimana

keluarga menjadi bagiannya.

Lebih lanjut menurut Friedman (1992) fungsi keluarga berdasarkan

hubungannya dengan kajian dan intervensi keluarga, meliputi :

a. Fungsi afektif

Merupakan fungsi pemeliharaan kepribadian, untuk stabilitas

kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggota

keluarga.

b. Sosialisasi dan fungsi penempatan sosial

Untuk sosialiasi primer anak-anak yang bertujuan untuk membuat

mereka menjadi anggota-anggota masyarakat yang produktif, dan juga

sebagi penganugerahan status anggota keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Untuk menjaga kelangsungan generasi dan juga untuk

keberlangsungan hidup masyarakat.

d. Fungsi ekonomis

Untuk mengadakan sumber-sumber ekonomi yang memadai dan

pengalokasian sumber-sumber tersebut secara efektif. Keluarga berfungsi

untuk mengatur antara pendapatan dan pengeluaran untuk mencukupi

kebutuhan hidup sehari-hari.

e. Fungsi-fungsi perawatan

Page 51: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk pengadaan kebutuhan-kebutuhan fisik, pangan, sandang,

papan dan perawatan kesehatan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keluarga memiliki

fungsi untuk memenuhi seluruh kebutuhan setiap anggota keluarga yang

dimilikinya baik kebutuhan fisik, psikis, maupun sosial.

4. Aspek Dukungan Sosial Keluarga

Menurut Caplan (dalam Friedman, 1992), aspek-aspek dukungan

keluarga meliputi :

a. Dukungan informasional

Keluarga sebagai sebuah kolektor dan disseminator/penyebar

informasi tentang dunia.

b. Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,

membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber

dan validator identitas anggota. Berupa bantuan berupa penilaian

terhadap baik dan buruknya suatu hal.

c. Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit.

d. Dukungan emosional

Page 52: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.

Menurut Smet (1994) aspek dukungan sosial keluarga meliputi empat

hal, yaitu :

a. Dukungan emosional

Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap

orang yang bersangkutan (misalnya umpan balik, penegasan). Dukungan

ini dapat dirasakan secara langsung oleh penerimanya berupa perasaan

yang nyaman.

b. Dukungan penghargaan

Dapat diungkapkan dengan hormat (penghargaan) positif untuk

seseorang, dorongan maju, atau persetujuan dengan gagasan atau

perasaan individu dan perbandingan positif dengan orang lain.

c. Dukungan instrumental

Mencakup bantuan langsung, misalnya seperti memberi pinjaman

uang kepada orang yang sedang membutuhkan dan memberikan

pekerjaan pada waktu seseorang mengalami stres.

d. Dukungan informatif

Mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran, atau

umpan balik. Dukungan ini akan bermanfaat dengan tepat apabila

terdapat kekurangan pengetahuan dan ketrampilan dan dalam hal yang

sangat tidak pasti bagi seseorang.

Page 53: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dukungan

sosial keluarga yang merupakan pendapat dari Smet (1994) lebih mencakup

keseluruhan aspek, yaitu meliputi : dukungan emosional, dukungan

penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif

C. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

1. Pengertian Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Sebelum membahas tentang pengertian persepsi terhadap status sosial

ekonomi, pertama akan dibahas terlebih dahulu tentang pengertian persepsi

baru setelah itu dibahas tentang pengertian status sosial ekonomi.

Penjabarannya sebagai berikut :

a. Persepsi

Menurut Sarwono (1999) persepsi adalah proses pencarian informasi

untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah

pengindraan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya) dan alat

untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.

Menurut Atkinson (1983) persepi adalah proses dimana seseorang

mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ( seperti seberkas sinar,

sebuah nada murni, atau pola garis hitam putih yang teratur) di dalam

lingkungan. Sedangkan Sarwono dan Eko (2009) mengatakan bahwa

persepsi merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan

pengaturan informasi indrawi.

Page 54: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Suharman (2005) lebih lanjut menyatakan persepsi merupakan suatu

proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh

melalui system alat indera manusia. Sedangkan Solso (2007) mengatakan

persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasian

terhadap informasi sensorik, mengacu pada interpretasi hal-hal yang kita

indera.

Sedangkan Rakhmat (1999) mengatakan persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, memberikan makna

pada stimuli inderawi (sensory stimuli).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, persepsi adalah proses

penafsiran, pemilihan, dan pemaknaan terhadap informasi yang pada

akhirnya akan mampu dipahami oleh individu sebagai sesuatu yang

bermakna.

b. Status Sosial Ekonomi

Oleh Soekanto (1982) kedudukan atau status sosial diartikan sebagai

tempat seseorang secara umum di dalam masyarakat sehubungan dengan

orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestignya dan hak-

hak serta kewajibannya.

Friedman (1992) menyatakan bahwa status ekonomi adalah sebuah

komponen kelas sosial yang mengacu pada tingkat pendapatan keluarga

dan sumber pendapatan. Pendapatan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga umumnya berasal dari pekerjaan para anggota

Page 55: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keluarga dan sumber-sumber pribadi seperti pensiun dan bantuan-bantuan

(nonpublik), sementara penghasilan yang sebagian berasal dari bantuan-

bantuan umum atau pengangguran umumnya bersifat marginal, tidak

stabil, atau benar-benar tidak memadai. Jumlah penghasilan yang tidak

mencukupi atau terlalu rendah menyebabkan kebutuhan-kebutuhan pokok

tidak terpenuhi.

Menurut Rusmawanti (2006) status sosial ekonomi adalah kedudukan

seseorang dalam hubungannya dengan orang lain atau masyarakat

mengenai kehidupan sehari-hari dan cara mendapatkannya serta usaha

memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Wahyunadi (2003) mengartikan status sosial ekonomi sebagai tingkat

kemampuan pencapaian pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi, baik dari

segi kuantitas maupun kualitas.

Santrock (2007) mendefinisikan status sosial ekonomi sebagai

pengelompokan orang-orang berdasarkan kesamaan karakteristik

pekerjaan, pendidikan, dan ekonomi. Status sosial ekonomi menunjukkan

ketidaksetaraan tertentu. Ketidaksetaraan pada individu tersebut dapat

dilihat dari pekerjaannya (orang dengan pekerjaan berstatus tinggi

memiliki akses yang lebih besar dari pada yang lain), tingkat pendidikan

(individu yang memiliki pendidikan yang lebih baik memiliki akses yang

lebih tinggi dibanding orang lain), sumber daya ekonomi yang berbeda,

dan tingkat kekuasaan untuk memengaruhi institusi masyarakat.

Page 56: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

status sosial ekonomi adalah tempat atau kedudukan individu dalam suatu

kehidupan bermasyarakat yang berhubungan dengan orang lain dalam

masyarakat yang berhubungan dengan pendapatan serta sumbernya dan

penghasilan yang diperoleh individu untuk memenuhi kebutuhannya,

dimana tingkatan-tingkatan tersebut berbeda pada tiap-tiap individu sesuai

dengan pekerjaan, pendidikan, dan ekonominya.

c. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Berdasarkan pengertian tentang persepsi dan status sosial ekonomi

diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap status sosial ekonomi

adalah proses penafsiran, pemilihan, dan pemaknaan terhadap informasi

yang berupa kedudukan seseorang dalam suatu masyarakat yang

dibedakan berdasarkan jumlah atau tingkat pendapatan atau penghasilan

yang didapat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, begitu juga tentang

kedudukannya di dalam masyarakat berdasar pekerjaan dan

pendidikannya, yang pada akhirnya akan mampu dipahami oleh individu

sebagai sesuatu yang bermakna.

2. Aspek Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Sebelum dijabarkan tentang aspek persepsi terhadap status sosial ekonomi,

maka akan dijabarkan terlebih dahulu tentang aspek persepsi dan aspek status

sosial ekonomi sebagai berikut :

a. Aspek Perspesi

Page 57: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Walgito (2004) menyebutkan aspek persepsi berdasarkan kemampuan

jiwa sebagai berikut :

1) Kognisi, yang berhubungan dengan pengenalan

2) Emosi, yang berhubungan dengan perasaan

3) Konasi, yang berhubungan dengan motif.

Berdasarkan proses terjadinya persepsi, Sobur (2003)

mengelompokkan persepsi menjadi tiga aspek, yaitu :

1) Aspek kognitif, merupakan aspek yang tersusun atas dasar

pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek

yang dipersepsi.

2) Aspek afektif, afektif berhubungan dengan perasaan seseorang, yaitu

perasaan senang dan tidak senang.

3) Aspek konatif, berhubungan dengan tingkah laku seseorang yang

berhubungan dengan obyek yang dipersepsikannya.

Berdasarkan pendapat dari Walgito (2004) di atas maka dapat

disimpulkan aspek persepsi adalah kognisi, emosi dan konasi.

b. Aspek Status Sosial Ekonomi

Friedman (1992) mengatakan status sosial ekonomi keluarga dapat

dilihat dari :

1) Tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan

Menurut Rusmawati (2006) tingkat pendapatan seseorang di bagi

menjadi 3 yaitu : golongan miskin (miskin rendah : kurang dari Rp

Page 58: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200.000,00 dan miskin tinggi : Rp 200.000,00 – Rp 500.000,00),

golongan menengah (rendah : Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 dan

tinggi : Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00) serta golongan tinggi

(rendah : Rp 1.500.000,00 – Rp 2.000.000,00 dan tinggi : lebih dari

Rp 2.000.000,00).

2) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu unit kegiatan yang dilakukan seseorang

atau sekelompok orang di suatu tempat untuk menghasilkan barang

atau jasa.

3) Pendidikan anggota keluarga yang sudah dewasa

Pendidikan diukur berdasarkan pengalaman pendidikan rendah

yaitu mereka yang lulus SLTP atau sederajat dan pendidikan tinggi

yaitu mereka yang lulus sekolah lanjutan atas atau perguruan tinggi.

Aspek status sosial ekonomi menurut Wahyunadi (2003) dapat dilihat

dari empat hal, yaitu :

1) Pekerjaan orang tua

Pekerjaan yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi sumber

pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga setiap harinya.

2) Kondisi rumah

Page 59: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kondisi sosial ekonomi yang tampak kasat mata dapat dilihat dari

kondisi bangunan rumah. Ada 3 kategori kondisi bangunan rumah,

yaitu :

a) Permanen

Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari bata,

diplester atau disemen, atapnya menggunakan genting atau asbes,

lantainya dari semen, tegel atau keramik, dan bangunan rumah

terbagi menjadi beberapa ruangan (minimal ruang tamu, kamar

tidur, dapur dan kamar mandi serta kakus).

b) Semi permanen

Adalah bangunan yang setengah atau seperempat dindingnya

terbuat dari batu bata, sisanyanya terbuat dari anyaman bambu

(gedek) atau tripleks, atapnya menggunakan genting atau asbes,

lantainya semen atau tanah yang dikeraskan, bangunan rumah

terbagi menjadi beberapa ruangan (minimal ruang tamu, kamar

tidur, dapur dan kamar mandi serta kakus sendiri). Ada juga yang

tidak mempunyai kamar mandi sendiri dan sebagai gantinya

menggunakan kamar mandi dan kakus umum.

c) Tidak permanen

Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari anyaman

bambu (gedek) atau potongan-potongan tripleks, atau seluruh

dindingnya terbuat dari bata namun tidak disemen sehingga

kelihatan rapuh dan banyak semen perekat bangunan yang rontok,

Page 60: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atapnya terbuat dari genting atau plastik atau papan, hanya terdiri

satu ruangan yang berfungsi untuk ruang tamu dan kamar tidur,

dapur, kamar mandi, dan kakusnya biasanya berada di luar.

3) Peralatan rumah tangga yang dimiliki

Kondisi peralatan rumah tangga dikategorikan menjadi baik,

kurang baik dan buruk. Kondisi peralatan yang dikatakan baik apabila

peralatan tersebut masih berfungsi dengan baik, bagian atau

komponen peralatan masih utuh, warna atau catnya masih tampak

jernih dan bentuknya masih utuh. Misalnya seperti almari, meja, radio,

TV, peralatan elektronik lainnya, dan juga kendaraan yang dimiliki.

4) Tampilan fisik setiap anggota keluarga

Kondisi fisik dilihat dari kondisi kulit, mata, dan gigi yang

dikategorikan menjadi baik, kurang baik dan tidak baik. Tampilan

fisik juga dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan.

Selain itu Gerungan (2004) mengemukakan bahwa yang menjadi

kriteria tinggi rendahnya status sosial ekonomi masyarakat antara lain :

tempat tinggal (rumah), penghasilan keluarga, dan beberapa kriteria lain

yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek status sosial

ekonomi berdasarkan pendapat Wahyunadi (2003) yaitu pekerjaan orang

Page 61: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tua, kondisi rumah, peralatan rumah tangga yang dimiliki, tampilan fisik

anggota keluarga.

c. Aspek Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Berdasarakan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa aspek

persepsi terhadap status sosial ekonomi dapat dilihat dari bagaimana

seseorang memberikan tanggapan secara kognitf, afektif, dan konatif, yang

dapat terlihat pada saat individu tersebut berfikir dan merasakan lalu

menunjukkannya dalam sikap dan perilakunya tentang keadaan pekerjaan

orang tuanya, tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatannya,

pendidikan anggota keluarganya, kondisi rumahnya, peralatan rumah

tangga yang dimilikinya, dan tampilan fisik setiap anggota keluarganya.

3. Tipe-tipe Keluarga Berdasar Status Sosial Ekonomi

Warner dan Langman (dalam Friedman, 1992) mengelompokan kelas

sosial keluarga menjadi enam kelas, yaitu :

a. Keluarga kelas atas-atas

Keluarga yang telah memiliki kekayaan selama dua generasi

digolongkan dalam kelas kelompok keluarga kelas atas yang telah

terbentuk (atas-atas), sedangkan keluarga yang baru saja menjadi kaya

dikelompokkan dalam kelas orang kaya baru (bawah-atas).

b. Keluarga kelas atas-bawah

Page 62: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Orang kaya yang memiliki pertalian persaudaraan dengan keluarga

kelas atas-atas, tetapi mereka kurang memiliki sejarah yang panjang

tentang prestise, kekuasaan dan riwayat keluarga.

c. Keluarga kelas menengah-atas

Kelas ini terdiri dari kaum professional dalam bidang hukum, akuntan,

dokter; bisnisman tingkat tinggi; manajemen kelas menengah di

perusahaan, pengusaha yang berhasil, para professional dalam bidang

pelayanan di universitas, pekerja dibidang kesehatan mental, administrator

dalam bidang pelayanan sosial organisasi pemerintahan.

d. Keluarga kelas menengah-bawah

Kelas ini terdiri dari usahawan-usahawan kecil, pekerja klerk, pekerja

kerah putih tingkat rendah. Fungsionaris birokrasi, dan tenaga penjualan.

Kelas keluarga ini cenderung stabil meskipun ada masalah-masalah yang

menyangkut ekonomi dan pendidikan anak.

e. Keluarga kelas pekerja

Keluarga kerah putih atau keluarga pekerja umumnya datang dari latar

belakang pedesaan yang pindah ke kota. Kelas ini terdiri dari pekerja

terampil, pekerja semi terampil di pabrik, pekerja pelayan, sejumlah

pedagang kecil yang memiliki pekerjaan tetap meskipun kadang kali tidak

dibayar dengan baik.

f. Keluarga kelas bawah

Page 63: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keluarga kelas bawah adalah keluarga yang berada pada garis

kemiskinan, dengan tingkat kemiskinan yang beragam. Keluarga kelas

bawah ini tinggal dikota, tempat tinggal mereka adalah daerah kumuh,

biasanya rumah tua, bobrok, bangunannya diubah menjadi apartemen-

apartemen kecil.

Iman (2005) mengelompokkan masyarakat atau keluarga berdasar

penggunaan belanja rutin bulanan, status sosial ekonomi masyarakat atau

keluarga dibagi dalam beberapa kelas, sebagai berikut :

1) A1 (Rp 2,25 juta ke atas),

2) A2 (Rp 1,75 juta – Rp 2,25 juta),

3) B (Rp 1,25 juta – Rp 1,75 juta),

4) C1 (Rp 800 ribu – Rp 1,25 juta),

5) C2 (Rp 600 ribu – Rp 800 ribu),

6) D (Rp 400 ribu – Rp 600 ribu),

7) E (Rp 400 ribu ke bawah).

Badan Pusat Statistik (2010) menyatakan penduduk dalam kategori

miskin dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah

penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah

garis kemiskinan. Garis kemiskinan pada tahun 2009 sampai tahun 2010

berada pada kisaran dari Rp200.262,00 perkapita perbulan sampai

Rp211.726,00 perkapita per bulan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe keluarga

berdasar status sosial ekonomi menurut Warner dan Langman (dalam

Page 64: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Friedman, 1992) terdiri dari : keluarga kelas atas-atas, keluarga kelas atas-

bawah, keluarga kelas menengah-atas, keluarga kelas menengah-bawah,

keluarga kelas pekerja dan keluarga kelas bawah.

D. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan Persepsi terhadap

Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri

1. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan Persepsi terhadap

Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri

Manusia adalah makhluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri di dunia

ini, keberadaannya di dunia selalu membutuhkan orang lain. Seperti yang

dikatakan oleh Kuntjoro (2002) bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak

dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. Kebutuhan fisik (sandang,

pangan, papan), kebutuhan sosial (pergaulan, pengakuan, sekolah, pekerjaan)

dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan

religiusitas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika

orang tersebut sedang menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada

saat-saat seperti itu seseorang akan mencari dukungan sosial dari orang-orang

di sekitarnya, sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.

Tambunan (2001) mengatakan bahwa keluarga menjadi struktur sosial

yang penting karena interaksi antar anggota keluarga terjadi di sini. Perilaku

seseorang di dalam keluarga dapat mempengaruhi perilaku anggota keluarga

yang lainnya. Dalam keluarga seseorang dapat merasakan dirinya dicintai,

Page 65: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diinginkan, diterima dan dihargai, yang pada akhirnya membantu dirinya

untuk lebih dapat menghargai dirinya sendiri. Situasi keluarga yang tidak

bahagia kurang dapat menghasilkan pribadi yang memiliki harga diri yang

positif. Kebahagiaan suatu keluarga sangat dipengaruhi oleh adanya

hubungan antar anggota keluarga yang harmonis, baik hubungan antara orang

tua dan anak maupun hubungan antara anak dengan saudaranya.

Menurut Jacinta (2001), level dan kestabilan harga diri pada anak

ternyata memiliki korelasi yang kuat dengan hasil persepsi mereka terhadap

berbagai aspek yang terkait dalam hubungan komunikasi orangtua dengan

anak, hal tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan Anita Brown

dkk. dari University of Georgia. Dibandingkan dengan anak-anak yang

memiliki harga diri yang stabil, anak-anak dengan harga diri yang tidak stabil

melaporkan bahwa orangtuanya ternyata suka mengkritik, mengontrol secara

berlebihan, dan kurang menghargai perilaku-perilaku positif yang dilakukan

oleh anaknya. Sementara itu, anak-anak dengan harga diri rendah melaporkan

bahwa orangtuanya lebih banyak mengkritik, mengawasi dengan ketat dan

kurang menghargai perilaku-perilaku positif yang dilakukan anaknya dalam

rentang waktu yang cukup lama dibandingkan dengan anak-anak yang

memiliki harga diri tinggi. Sementara itu, ayah (orangtua) dari anak-anak

yang memiliki harga diri tinggi dianggap memiliki kemampuan khusus dalam

memecahkan masalah atau persoalan hidup.

Branden (1999) berpendapat bahwa seseorang lebih mencari dan

menciptakan hubungan-hubungan yang ramah daripada hubungan yang

Page 66: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendatangkan permusuhan, kebalikan dari diri yang rendah harga dirinya,

yang selalu berakhir dalam hubungan permusuhan. Hubungan-hubungan

individu yang memiliki harga diri yang kokoh dapat diketahui dari tingkat

kebaikan, penghormatan yang lebih tinggi daripada rata-rata dan dari

martabat yang saling mendukung satu sama lain. Bersikap apa adanya selain

menghargai diri sendiri juga memberi kepuasan dalam menjalin hubungan

dengan orang lain.

Berkaitan dengan fungsi suatu keluarga Friedman (1992) menyatakan

keluarga berfungsi menstabilisasikan kehidupannya yaitu memenuhi

kebutuhan kasih sayang, sosial ekonomi, kebutuhan seksual, keluarga juga

memberikan perawatan fisik, dan perhatian emosional serta mengarahkan

perkembangan kepribadian.

Menurut Gerungan (2004) keadaan sosioekonomi keluarga tentulah

berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, perlu perhatikan bahwa

dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi

anak di dalam keluarganya itu lebih luas, anak mendapatkan kesempatan yang

lebih luas untuk menggembangan bermacam-macam kecakapan uang tidak

dapat dikembangkan apabila tidak ada prasarananya. Hubungan orang tuanya

hidup dalam status sosial ekonomi serba cukup dan kurang mengalami

tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah hidupnya

yang memadai.

Page 67: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya oleh Smet (1994) dikatakan bahwa dukungan instrumental

akan lebih efektif untuk kesukaran seperti kemiskinan. Dukungan

instrumental yang dimaksutkan disini adalah dukungan berupa materi yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga.

Seseorang yang berasal dari status sosial ekonomi rendah memiliki kesulitan

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut pendapat Friedman (1992) bahwa tekanan ekonomi diakaitkan

dengan rendahnya tingkat stabilitas keluarga, penyesuaian dalam perkawinan,

koping keluarga, keterikatan keluarga, komunikasi dalam perkawinan dan

hubungan keluarga yang harmonis. Kondisi ekonomi keluarga yang kurang

menguntungkan dapat menjadi pencetus timbulnya masalah dalam keluarga.

Lebih lanjut Coopersmith (1967) mengasumsikan bahwa anak-anak dari

status keluarga yang tinggi lebih terampil untuk meningkatkan keuntungan

secara signifikan dan untuk menerima perawatan yang lebih terhormat.

Keadaan seseorang yang berasal dari status sosial tinggi akan berbeda dengan

kondisi seseorang yang berasal dari kondisi status sosial yang rendah.

Peranan ayah sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan anggota

keluarganya, pekerjaan ayah, dan penghasilnya menjadi penunjang kehidupan

keluarga. Selain pekerjaan ayah yang menjadi tonggak kehidupan keluarga,

pekerjaan ayah juga mempengaruhi harga diri anaknya, sesuai yang dikatakan

Coopersmith (1967) bahwa ayah yang berada di status sosial di atas rata-rata,

memilik anak yang lebih tinggi harga dirinya, misalnya ayah terlibat atau

Page 68: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bekerja dalam managerial, professional dan dalam aktifitas wirausaha. Begitu

juga sebaliknya bahwa anak yang ayahnya tidak bekerja merasakan atau

memiliki harga diri yang lebih rendah.

Menurut pendapat Friedman (1992) keluarga berfungsi sebagai titik tolak

penilaian tingkal laku dan memberikan definisi-definisi dasar sehat dan sakit

maka keluarga mempengaruhi persepsi-persepsi individu. Keluarga juga

mempengaruhi individu dalam memberikan persepsi terhadap suatu hal.

Berdasarkan penjabaran dari beberapa ahli di atas, dukungan sosial

keluarga sangat berarti dalam pembentukan harga diri individu. Dukungan

sosial keluarga yang positif berupa pemberian kasih sayang, penerimaan,

perhatian akan membuat seseorang memiliki harga diri yang tinggi. Begitu

pula sebaliknya bahwa seseorang yang kurang mendapat atau bahkan tidak

mendapat dukungan dari keluarganya akan cenderung memiliki harga diri

yang rendah. Dukungan keluarga juga sangat dibutuhkan dalam mendukung

kondisi status sosial ekonomi keluarganya, dengan adanya dukungan keluarga

akan mempermudah dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Selanjutnya kondisi

sosial ekonomi seseorang juga sangat mempengaruhi tingkat harga diri

seseorang. Seseorang yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi juga

memiliki harga diri yang tinggi pula, begitupun sebaliknya.

2. Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Harga Diri

Page 69: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Tambunan (2001), yang mempengaruhi perkembangan harga

diri adalah hubungannya dengan orang lain, terutama significant others

seperti orang tua, saudara kandung dan teman-teman dekat. Diantara struktur

sosial yang ada, keluarga merupakan hal yang paling penting, karena keluarga

merupakan lingkungan yang paling dekat, baik secara fisik maupun dukungan

sosial. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama ditemui oleh individu

dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang

manusia.

Manusia adalah mahkluk yang tidak bisa hidup sendiri, karena menurut

Atkinson (1983) manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan

dukungan, rasa senang, rasa tentram yang diberikan orang lain. Dengan

memusatkan semua perhatian pada masalahnya sendiri akan mengakibatkan

keasyikan diri. Dengan berbagai perhatian pada orang lain seringkali akan

membantu seseorang memandang masalah dengan perspektif yang lebih jelas.

Selain itu, dengan memperhatikan kesejahteraan orang lain - yang mungkin

saja mengalami kesulitan dan kesepian - dapat menguatkan perasaan harga

diri.

Oleh Friedman (1992) keluarga dinilai sebagai konteks yang paling vital

bagi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, keluarga memiliki

pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukkan identitas seorang

individu dan perasaan harga diri.

Page 70: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Smet (1994) menyatakan bahwa perbandingan positif seseorang dengan

orang lain, misalnya seperti orang-orang yang kurang mampu atau lebih

buruk keadaannya akan menambah penghargaan pada dirinya sendiri. Dalam

hal ini adalah perbandingan seseorang dengan orang lain yang lebih rendah

atau lebih kurang beruntung keadaannya dari pada dirinya sendiri akan

mampu membuat individu lebih menghargai dirinya sendiri.

Menurut Friedman (1992) citra diri individu dan perasaan memiliki dari

individu diperoleh lewat interaksi dengan keluarganya. Keluarga bertindak

sebagai sumber utama dari cinta, persetujuan, penghargaan, dan dukungan.

Anggota keluarga membagi tugas-tugas untuk memenuhi kebutuhan satu

sama lain demi persahabatan, cinta dan dukungan. Adanya dukungan sosial

yang baik dalam keluarga tercermin dari adanya saling memberi dan saling

menerima dukungan baik fisik maupun psikologis bagi setiap anggota

keluarga.

Keluarga memiliki banyak fungsi, salah satunya menurut Friedman

(1992) adalah fungsi afektif keluarga yang meliputi persepsi keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan psikososial keluarga, dengan fungsi ini maka keluarga

menjalankan tujuan-tujuan psikososial yang utama yaitu membentuk sifat-

sifat kemanusiaan dalam diri mereka, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku,

kemampuan menjalin hubungan secara akrab dan harga diri. Secara umum

dapat dilihat bahwa seseorang yang hidup dalam lingkungan yang bersifat

suportif kondisinya jauh lebih daripada seseorang yang tidak memiliki

keuntungan ini. Akan terdapat perbedaan antara individu yang mendapat

Page 71: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dukungan sosial yang baik dengan individu lain yang tidak mendapat

dukungan.

Berdasarkan uraian diatas, dukungan sosial keluarga adalah dukungan

yang berasal dari keluarga, apabila seseorang mendapatkan dukungan sosial

tersebut maka akan memiliki harga diri yang lebih tinggi dari pada orang lain

yang tidak mendapat dukungan sosial dari keluarganya.

3. Hubungan antara Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi dengan

Harga Diri

Menurut Coopersmith (1967) harga diri berhubungan dengan aspirasi dan

pengaharapan, penyeleksian persepsi dan memori, keteguhan dan

kemandirian penilaian, dan kemampuan menghubungkan dengan kenyataan.

Seseorang yang memiliki perbedaan pada harga dirinya akan berbeda pula

dalam mempersepsikan sesuatu.

Penelitian yang dilakukan oleh Bruner dan Goodman (dalam Rakhmat,

1999) dalam penelitian tersebut terdapat dua kelompok anak yang disuruh

untuk mengukur bermacam-macam uang recehan. Kelompok anak-anak yang

miskin cenderung memberikan ukuran uang yang lebih besar daripada

kelompok anak-anak kaya. Ini menunjukkan bahwa nilai sosial satu objek

bergantung pada kelompok sosial yang menilai. Adanya perbedaan status

sosial ekonomi dari individu akan memberikan perbedaan penilaian pada

setiap orang, baik itu penilaian terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap hal

yang lain.

Page 72: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Gerungan (2004) anak-anak dengan latar belakang sosial

ekonomi yang rendah, yaitu bahwa anak-anak itu lebih cepat menyesuaikan

dirinya dengan sebuah tugas pekerjaan yang baru daripada anak-anak dari

latar belakang sosial ekonomi yang mencukupi. Kemampuan penyesuain diri

tersebut berhubungan dengan tingkat harga diri seseorang.

Penelitian yang dilakukan Coopersmith (1967) bahwa pekerjaan ayah

dan penghasilannya merupakan sumber utama bagi status ekonomi keluarga,

akan tetapi banyak pula ditemui banyak wanita atau isteri yang bekerja. Pada

wanita atau isteri pada tingkat status sosial yang di atas rata-rata bekerja

karena alasan intelektual dan kepuasan diri sendiri, pada wanita atau isteri

pada status sosial rata-rata bekerja untuk meningkatkan standar

kehidupannya, sedangkan pada wanita yang berada pada status sosial di

bawah rata-rata bekerja untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar untuk

hidup. Dari hasil penelitian tersebut dikatakan bahwa orang tua yang bekerja,

dalam hal ini adalah ayah dan ibu akan mempengaruhi harga diri anak-

anaknya. Anak yang memiliki orang tua yang bekerja cenderung memiliki

harga diri yang lebih tinggi dari pada anak yang memiliki orang tua

pengangguran.

Oleh Coopersmith (1967) dikatakan bahwa kelas sosial memberi

pengaruh yang positif pada harga diri, seseorang yang memiliki status sosial

yang tinggi atau rata-rata lebih memiliki harga diri yang lebih tinggi

dibandingkan dengan seseorang yang memiliki status sosial rata-rata atau

kelas pekerja.

Page 73: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uraian di atas menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki

perbedaan pada harga diri akan berbeda pula dalam mempersepsikan sesuatu.

Seseorang yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung

memiliki harga diri yang lebih tinggi dari pada seseorang yang memiliki

status sosial yang lebih rendah. Pekerjaan orang tua juga mempengaruhi

harga diri pada anak-anaknya. Persepsi seseorang terhadap status sosial

ekonominya akan berbeda-beda.

Berdasarkan uraian di atas, maka secara keseluruhan hubungan antara

dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

harga diri dapat digambarkan sebagai berikut :

2

1

3

Gambar 1Bagan Kerangka Berpikir Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dan

Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi dengan Harga Diri

Keterangan :anak panah nomer 1 : hipotesis 1anak panah nomer 2 : hipotesis 2anak panah nomer 3 : hipotesis 3

Dukungan Sosial Keluarga

Persepsi terhadap Status

Sosial Ekonomi

Harga Diri

Page 74: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap

status sosial ekonomi dengan harga diri.

2. Ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri.

3. Ada hubungan positif antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

harga diri.

Page 75: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang ada pada penelitian ini terdiri dari variabel tergantung dan

variabel bebas, sebagai berikut :

1. Variabel tergantung: Harga Diri

2. Variabel bebas :

a. Dukungan sosial keluarga

b. Persepsi terhadap status sosial ekonomi

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Harga Diri

Harga diri adalah penilaian atau evaluasi kognitif dan afektif yang dibuat

tentang diri sendiri, yang dapat bersifat positif dan negatif dalam segala

bidang kehidupan yang diekspresikan dalam tingkah laku yang ditujukan

untuk dirinya sendiri. Skala Harga Diri yang disusun dalam penelitian ini

berdasarkan aspek-aspek harga diri yang dikemukakan oleh Coopersmith

(1967) yaitu meliputi : self values, leadership-popularity, family parents, dan

achievement. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin

tinggi harga diri subjek, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh subjek berarti semakin rendah harga diri subjek.

54

Page 76: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah pemberian perasaan nyaman baik fisik

maupun psikologis yang berupa pemberian perhatian, rasa dihargai dan

dicintai yang diberikan oleh sanak keluarga, ayah-ibu, kaum kerabat, sanak

saudara yang bertalian oleh turunan, sanak saudara yang bertalian oleh

perkawinan, atau orang seisi rumah (anak, bini, batih) kepada individu yang

bersangkutan. Skala Dukungan Sosial Keluarga disusun berdasarkan aspek-

aspek dukungan sosial keluarga yang dikemukakan oleh Smet (1994) yaitu

meliputi: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan

instrumental, dan dukungan informatif. Semakin tinggi skor yang diperoleh

subjek berarti semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang diterima subjek,

demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti

semakin rendah dukungan sosial keluarga yang diterima subjek.

3. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Persepsi terhadap status sosial ekonomi adalah proses penafsiran,

pemilihan, dan pemaknaan terhadap informasi yang berupa kedudukan

seseorang dalam suatu masyarakat yang dibedakan berdasarkan jumlah atau

tingkat pendapatan atau penghasilan yang didapat untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, begitu juga tentang kedudukannya dalam masyarakat

berdasar pekerjaan dan pendidikannya, yang pada akhirnya akan mampu

dipahami oleh individu sebagai sesuatu yang bermakna. Skala Persepsi

Page 77: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terhadap Status Sosial Ekonomi disusun berdasarkan gabungan dari aspek-

aspek persepsi dan aspek-aspek status sosial ekonomi. Aspek-aspek persepsi

yang dikemukan oleh Walgito (2004), meliputi kognisi, emosi, dan konasi,

sedangkan aspek-aspek status sosial ekonomi merupakan aspek-aspek yang

dikemukakan oleh Wahyunadi (2003), meliputi pekerjaan orang tua, kondisi

rumah, peralatan rumah tangga yang dimiliki, dan tampilan fisik setiap

anggota keluarga.

Aspek persepsi terhadap status sosial ekonomi dapat dilihat dari

bagaimana seseorang memberikan tanggapan secara kognitf, afektif, dan

konatif, yang dapat terlihat pada saat individu tersebut berpikir dan

merasakan, lalu menunjukkannya dalam sikap dan perilakunya tentang

keadaan pekerjaan orang tuanya, kondisi rumahnya, peralatan rumah tangga

yang dimilikinya, dan tampilan fisik setiap anggota keluarganya. Semakin

tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi persepsi terhadap

status sosial ekonomi, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh subjek berarti semakin rendah persepsi terhadap status sosial

ekonomi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak jalanan yang dibina di

LSK Bina Bakat Surakarta sebanyak 36 anak.

Pemilihan rumah singgah tersebut sebagai lokasi penelitian dengan

pertimbangan sebagai berikut :

Page 78: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. LSK Bina Bakat tersebut merupakan rumah binaan anak

jalanan dan sudah lama berdiri.

b. Jumlah anak jalanan yang dibina di LSK Bina Bakat

tersebut memenuhi syarat untuk penelitian, yaitu syarat minimalnya 30 orang

(Azwar, 2003).

c. Kondisi anak jalanan yang di bina di LSK Bina Bakat

tersebut masih tinggal bersama keluarga, mampu membaca, dan mampu

menulis.

d. Usia anak jalanan yang dibina di LSK Bina Bakat

Surakarta sesuai dengan kriteria anak jalanan yaitu usia 6-21 tahun.

e. Adanya ijin yang diperoleh untuk mengadakan penelitian

di LSK Bina Bakat tersebut.

Penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai sampel karena

jumlah anak-anak jalanan di LSK Bina Bakat terlalu sedikit, sehingga penelitian

ini disebut penelitian populasi. Peneliti memberikan Skala Harga Diri, Dukungan

Sosial Keluarga dan Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi pada sampel

penelitian. Sehubungan jumlah populasi yang terbatas, maka penelitian ini

menggunakan try out terpakai. Alasan lain penggunaan try out terpakai adalah

kondisi keberadaan anak jalanan yang masih berpindah-pindah, anak jalanan

tersebut masih hidup di jalanan, walaupun pada kenyataannnya anak jalanan

tersebut masih dibina di LSK Bina Bakat. Anak jalanan tersebut dapat keluar

masuk rumah singgah tersebut dengan leluasa, tanpa dilarang maupun dipaksa.

Page 79: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data

Penelitian ini menggunakan data primer, yang diperoleh dari sumber

pertama. Data tersebut berupa respons atau tanggapan dari pernyataan yang

diajukan peneliti dalam tiga skala penelitian yang digunakan yaitu Skala

Harga Diri, Skala Dukungan Sosial Keluarga, dan Skala Persepsi terhadap

Status Sosial Ekonomi.

2. Metode pengumpulan data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan dalam

penelitian ini adalah skala sikap dengan model skala Likert untuk

mengungkap harga diri, dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap

status sosial ekonomi. Skala-skala ini semuanya menggunakan skala model

Likert yang dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban yaitu pernyataan

favorable skornya 4 untuk Sangat Sesuai (SS), 3 untuk Sesuai (S), 2 untuk

Tidak Sesuai (TS), dan 1 untuk Sangat Tidak Sesuai (STS). Sedangkan skor

pernyataan unfavorable adalah 1 untuk Sangat Sesuai (SS), 2 untuk Sesuai

(S), 3 untuk Tidak Sesuai (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak Sesuai (STS).

Pilihan jawaban dalam skala Likert ini menggunakan empat alternatif

jawaban, tidak menggunakan alternatif jawaban ragu-ragu, karena jawaban

tersebut merupakan jawaban yang mengambang atau tidak berpendapat

Page 80: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(netral merupakan kecenderungan subjek untuk memilihnya), sehingga hal ini

sedapat mungkin dihindari (Azwar, 2003)

a. Skala Harga Diri

Skala Harga Diri yang disusun merupakan skala yang disusun

sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek harga diri yang

dikemukakan oleh Coopersmith (1967), yaitu meliputi :

1) Self values

Merupakan pertimbangan seseorang tentang harga yang

dimilikinya dalam syarat nilai dan standar ideal dirinya yang relevan

dan berguna atau bermanfaat untuk dirinya. Nilai yang diyakini oleh

individu sesuai dengan dirinya.

2) Leadership-popularity

Leadership berhubungan dengan kemampuan memimpin

seseorang, seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi akan

cenderung mampu untuk menjadi pemimpin. Popularitas merupakan

indikator manifestasi dari sukses pada seseorang, karena tingkatan

sukses seseorang berhubungan dengan harga dirinya, semakin sukses

seseorang maka harga dirinya semakin tinggi. Popularitas

diasosiasikan dalam ekspresi percaya diri, persepsi diri, dan

persahabatan yang baik.

3) Family parents

Keluarga memiliki peran yang besar dalam pembentukan harga

diri anak, orang tua yang terdiri atas ayah dan ibu memiliki peran

Page 81: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang besar. Keluarga yang memberikan penilaian dan pengetahuan

pertama kali bagi individu.

4) Achievement

Prestasi yang dimiliki individu tercermin dalam kemampuan

yang dimilikinya, seseorang dengan harga diri yang tinggi memiliki

kepercayaan diri dengan kemampuannya untuk bergabung dalam

kegiatan.

Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 32 butir, yang terdiri atas 16

aitem favorable dan 16 aitem unfavorable. Distribusi aitem Skala Harga

Diri dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1Blue Print Skala Harga Diri

No Aspek Indikator Perilaku No. Item JumlahF (%)F UF

1. Self values

a. Memiliki nilai dan standar ideal yang relevan.

b. Berguna atau bermanfaat untuk dirinya sendiri.

1,9,17,25

5,13,21,29 8 (25)

2. Leadership-popularity

a. Mampu untuk menjadi pemimpin bagi orang lain.

b. Memiliki perasaan sukses pada diri sendiri.

2,10,18,26

6,14,22,30 8 (25)

3. Family parentsa. Orang tua berperan dalam

pembentukan harga diri.3,11,19,27

7,15,23,31 8 (25)

4. Achievement

a. Memperoleh prestasi atas kemampuan yang dimiliki.

b. Mampu bergabung dalam suatu kegiatan.

4,12,20,28

8,1624,32 8 (25)

Jumlah 16 16 32(100)

Page 82: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Skala Dukungan Sosial Keluarga

Skala Dukungan Sosial Keluarga disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial keluarga oleh Smet (1994),

yaitu meliputi :

1) Dukungan emosional

Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap

orang yang bersangkutan (misalnya umpan-balik, penegasan).

Dukungan ini dapat dirasakan secara langsung oleh penerimanya

berupa perasaan yang nyaman. Keluarga sebagai tempat yang aman

dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu

penguasaan terhadap emosi.

2) Dukungan penghargaan

Dapat diungkapkan dengan hormat (penghargaan) positif untuk

seseorang, dorongan maju, atau persetujuan dengan gagasan atau

perasaan individu dan perbandingan positif dengan orang lain.

3) Dukungan instrumental

Mencakup bantuan langsung, misalnya seperti memberi

pinjaman uang kepada orang yang sedang membutuhkan dan

memberikan pekerjaan pada waktu seseorang mengalami stres.

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit.

4) Dukungan informatif

Page 83: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mencakup memberi nasihat, petunjuk-petunjuk, saran-saran,

atau umpan balik. Dukungan ini akan bermanfaat dengan tepat

apabila terdapat kekurangan pengetahuan dan ketrampilan serta

dalam hal yang sangat tidak pasti bagi seseorang. Keluarga sebagai

sebuah kolektor dan disseminator/penyebar informasi tentang dunia.

Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 32 butir, terdiri atas 16 aitem

favorable dan 16 aitem unfavorable. Distribusi aitem Skala Dukungan

Sosial Keluarga dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2Blue Print Skala Dukungan Sosial Keluarga

No Aspek Indikator Perilaku No. Item JumlahF (%)F UF

1. Dukungan emosional

a. Memperoleh dukungan empati dari keluarga

b. Dipedulikan oleh keluargac. Memperoleh perhatian dari

keluarga.

1,5,11,16

6,21,25,29 8 (25)

2. Dukungan penghargaan

a. Memperoleh penghargaan positif

b. Memperoleh dorongan maju dan persetujuan

c. Merasakan perasaan dan perbandingan positif dengan orang lain dari keluarga.

2,12,15,17

7,22,26, 30 8 (25)

3. Dukungan instrumental

Mendapat bantuan langsung, misalnya seperti uang, pakaian, dan waktu (dukungan berupa barang).

3,13,18,20

8,23,27, 31 8 (25)

4. Dukungan informatif

a. Mendapat nasihatb. Mendapat petunjuk-

petunjukc. Mendapat saran-

saran/umpan-balik dari keluarga.

4,10,14,19

9,24,28, 32 8 (25)

Page 84: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah 16 16 32(100)

c. Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi yang disusun sendiri

oleh peneliti berdasarkan gabungan dari aspek-aspek persepsi dan aspek-

aspek status sosial ekonomi. Adapun aspek-aspek persepsi yang

dikemukan Walgito (2004), yaitu kognisi, emosi, dan konasi, sedangkan

aspek status sosial ekonomi dikemukakan yang oleh Wahyunadi (2003)

yaitu :

1) Pekerjaan orang tua

Pekerjaan merupakan suatu unit kegiatan yang dilakukan seseorang

atau sekelompok orang di suatu tempat untuk menghasilkan barang

atau jasa. Pekerjaan yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi

sumber pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup

anggota keluarga setiap harinya.

2) Kondisi rumah

Kondisi sosial ekonomi yang tampak kasat mata dapat dilihat dari

kondisi bangunan rumah. Ada 3 kategori kondisi bangunan rumah,

yaitu :

d) Permanen

Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari bata,

diplester atau disemen, atapnya menggunakan genting atau asbes,

lantainya dari semen, tegel atau keramik dan bangunan rumah

Page 85: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terbagi menjadi beberapa ruangan (minimal ruang tamu, kamar

tidur, dapur, dan kamar mandi serta kakus).

e) Semi permanen

Adalah bangunan yang setengah atau seperempat dindingnya

terbuat dari batu bata, sisanyanya terbuat dari anyaman bambu

(gedhek) atau tripleks, atapnya menggunakan genting atau asbes,

lantainya semen atau tanah yang dikeraskan, bangunan rumah

terbagi menjadi beberapa ruangan (minimal ruang tamu, kamar

tidur, dapur dan kamar mandi serta kakus sendiri). Ada juga yang

tidak mempunyai kamar mandi sendiri dan sebagai gantinya

menggunakan kamar mandi dan kakus umum.

f) Tidak permanen

Adalah bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari anyaman

bambu (gedhek) atau potongan-potongan tripleks, atau seluruh

dindingnya terbuat dari bata namun tidak disemen sehingga

kelihatan rapuh dan banyak semen perekat bangunan yang rontok,

atapnya terbuat dari genting atau plastik atau papan, hanya terdiri

satu ruangan yang berfungsi untuk ruang tamu dan kamar tidur,

dapur, kamar mandi, dan kakusnya biasanya berada di luar.

3) Peralatan rumah tangga yang dimiliki

Kondisi peralatan rumah tangga dikategorikan menjadi baik,

kurang baik, dan buruk. Kondisi peralatan yang dikatakan baik

apabila peralatan tersebut masih berfungsi dengan baik, bagian atau

Page 86: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

komponen peralatan masih utuh, warna atau catnya masih tampak

jernih dan bentuknya masih utuh. Misalnya seperti almari, meja,

radio, TV, peralatan elektronik lainnya dan juga kendaraan yang

dimiliki.

4) Tampilan fisik setiap anggota keluarga

Kondisi fisik dilihat dari kondisi kulit, mata dan gigi yang

dikategorikan menjadi baik, kurang baik, dan tidak baik. Tampilan

fisik juga dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan.

Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 36 butir, yang terdiri atas 9

aitem untuk tiap aspeknya, yang dibagi dalam aitem favorable dan

unfavorable. Distribusi aitem Skala Persepsi terhadap Status Sosial

Ekonomi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3Blueprint Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

No Aspek Indikator Perilaku No Item JumlahF(%)Emosi Kognisi Konasi

F UF F UF F UF

1. Pekerjaan orang tua

Menilai dan membantu pekerjaan yang dilakukan orang tua

1, 2513

5, 2917

9, 3321 9 (16,67)

2. Kondisi rumah

Memperhatikan, merawat, dan menilai kondisi bangunan rumah.

2, 2614

6, 3018

10, 3422 9 (16,67)

3.Peralatan rumah tangga yang dimiliki

Memperhatikan dan merawat kondisi peralatan rumah tangga yang dimiliki.

3, 27 15

7, 3119

11, 35 23 9 (16,67)

4. Tampilan fisik setiap anggota keluarga

a. Memperhatikan dan merawat kondisi fisik (misal :kulit, mata dan gigi)

4, 28 16

8, 32,20

12, 3624

9 (16,67)

Page 87: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Memperhatikan pakaian yang dikenakan.

Jumlah 12 12 12 36 (100)

E. Metode Analisi Data

1. Uji Validitas

Untuk menguji validitas digunakan review professional judgment oleh

pembimbing. Skala dalam penelitian ini diuji daya beda itemnya dengan

menggunakan korelasi product moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan

tiap-tiap skor aitem dengan skor total (Priyatno, 2009), dengan bantuan

komputer program Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver. 16.0.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung

koefisien Cronbach’s Alpha dari tiap-tiap instrumen suatu variabel, yaitu

dengan membelah aitem-aitem sebanyak dua atau tiga bagian, sehingga setiap

belahan berisi aitem dengan jumlah yang sama banyak (Azwar, 2005).

Perhitungan uji reliabilitas skala dihitung dengan menggunakan bantuan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver. 16.0.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pertama penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda,

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas secara bersama-sama

dengan variabel tergantung (Hadi, 2004). Uji Hipotosis kedua dan ketiga

menggunakan analisis korelasi parsial untuk mengetahui hubungan satu

variabel bebas dengan variabel tergantung dengan mengontrol satu variabel

Page 88: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bebas yang lain. Untuk mempermudah perhitungan, digunakan program

Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver. 16.0.

Page 89: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah PenelitianLembaga Studi Kemasyarakatan dan Bina Bakat Surakarta adalah

sebuah LSM lokal yang didirikan pada tanggal 25 Juli 1984 di Surakarta

dengan Badan Hukum sebagai sebuah Yayasan. Perjalanan lembaga ini

mempunyai potensi untuk mengembangkan kegiatan berlingkup nasional

sesuai dengan perubahan global, regional, nasional, dan lokal yang terjadi

di Indonesia.

a. Visi LSK Bina Bakat

“Menjadi salah satu pusat pemikiran, pengkajian, dan

pengembangan kesejahteraaan masyarakat dan potensi keberbakatan

dalam arti luas untuk mewujudkan masyarakat yang adil-makmur,

bebas dari kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan”.

b. Misi LSK Bina Bakat

1) Mengupayakan kegiatan peningkatan kesejahteraan, pendapatan

kepada masyarakat (petani, nelayan, dan kelompok miskin

perkotaan) dengan perspektif lingkungan hidup, gender, dan

HAM.

Page 90: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Mengembangkan potensi keberbakatan masyarakat dalam arti

luas, termasuk anak-anak.

3) Menyelenggarakan kegiatan studi sosial kemasyarakatan,

kebijakan publik dan menyebarluaskan informasi tentang

kesejahteraan sosial dan pengembangan bakat.

c. Tujuan

1) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran kritis

masyarakat (petani, nelayan, dan kelompok miskin perkotaan)

termasuk anak-anak sehingga mampu membuat keputusan yang

terbaik dalam kehidupannya.

2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas untuk

mencapai masyarakat yang adil-makmur, bebas dari kemiskinan,

keterbelakangan, kebodohan, dan meningkatkan usaha-usaha

penelitian serta dokumentasi kegiatan pengembangan masyarakat.

3) Mempengaruhi kebijakan publik tentang kesejahteraan sosial dan

pengembangan potensi keberbakatan, terutama kepada petani,

nelayan, dan kelompok miskin perkotaan.

4) Menggali potensi dan mengembangkan sumberdaya masyarakat,

termasuk keberbakatan dalam arti luas.

d. Strategi

Page 91: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan sebagaimana di atas

kami memilih strategi berupa rangkaian kegiatan :

1) Melaksanakan kegiatan-kegiatan studi dan pengkajian terhadap

masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

2) Mengembangkan kegiatan pendidikan dan latihan kepada

masyarakat dalam arti luas (petani, nelayan, dan kelompok miskin

perkotaan).

3) Mengadakan kegiatan advocacy dan pemberdayaan masyarakat.

4) Mengembangkan sistem dokumentasi dan informasi.

5) Mengambil peran aktif dalam mengembangkan jaringan strategis

dengan cara menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

6) Meningkatkan spesialisasi dan profesionalisme kerja staf.

7) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan

setiap program lembaga.

8) Mengembangkan ekonomi rakyat melalui usaha koperasi dan

usaha lainnya.

9) Mengembangkan program konsultansi untuk pengembangan

masyarakat petani, nelayan, dan komunitas miskin perkotaan.

e. Nilai-Nilai dan Prinsip Kerja

Dalam melakukan kegiatan kami menjunjung tinggi nilai-nilai

dan prinsip kerja :

1) Bertanggungjawab dan beretika dalam pergaulan.

Page 92: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Bersedia mendengar dan mampu menangkap aspirasi rakyat.

3) Dialogis dan professional.

4) Mempunyai spesialisasi kegiatan.

5) Independen dan objektif dalam mengambil keputusan.

f.Daya Gerak Utama

“Peminggiran terhadap hak-hak rakyat, keterbelakangan,

kemiskinan, dan kebodohan”.

g. Isu-Isu Strategis

1) Peningkatan kesejahteran dan pengembangan keberbakatan dalam

arti luas serta penguatan dan pembelaan terhadap hak-hak rakyat,

terutama petani, nelayan, dan kelompok miskin perkotaan.

2) Pengembangan kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat.

3) Pengembangan sistem organisasi dan menejemen dengan

karakteristik mampu bekerja secara profesional, menciptakan

spesialisasi, mandiri, bertanggungjawab, dan mampu mengelola

konflik baik internal maupun eksternal.

h. Mitra Kerja/Stakeholders

Dalam melaksanakan program kerjanya LSK Bina Bakat menjalin

kerjasama dengan berbagai pihak sebagai mitra kerja, diantaranya ;

1) Masyarakat, petani, nelayan, dan kelompok miskin perkotaan.

Page 93: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Lembaga dana baik dari dalam atau luar negeri.

3) Lembaga pemerintah, baik departemen maupun non-departemen.

4) Perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

5) Media masa.

6) Organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik.

7) Pemerintah Daerah.

8) Departemen dan Dinas Pemerintah.

9) DPR dan DPRD.

10) LSM mitra dan Jaringan LSM.

11) Lembaga keuangan bank dan non-bank.

12) Konsumen.

13) Relawan dan kader atau tokoh masyarakat lokal.

14) Perusahaan/konsultan proyek pengembangan masyarakat.

15) Kelompok-kelompok swadaya masyarakat.

i.Program Kerja Lembaga

1) Pertanian

a) Melakukan desiminasi program pertanian lestari di wilayah

DAS Hulu “Jratunseluna” (daerah aliran sungai Hulu;

Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana) di Jawa Tengah.

b) Mengadakan pengkajian tentang pengembangan pertanian

terpadu melalui SLI/sekolah lapang integratif.

Page 94: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Mengembangkan program keanekaragaman hayati berbasis

masyarakat.

d) Mengembangkan pusat pendidikan dan latihan pertanian

lestari.

e) Memfasilitasi pertemuan jaringan petani dengan DPR/D dan

pemerintah.

f) Melakukan pendampingan musyawarah pembangunan desa

dan kecamatan.

g) Meningkatkan mutu staf dalam bidang; bahasa Inggris,

advocacy, community organizing, dan gender.

h) Mengembangkan media belajar pertanian lestari lahan kering

(modul dan video SLI).

i) Menghubungkan akses pasar petani kepada mitra swasta

untuk produk hasil pertanian.

2) Komunitas Nelayan dan Sumber Daya Kelautan

a) Membuat perencanaan strategis bersama komunitas nelayan

Pantura, terutama di wilayah eks Karesidenan Pati dan Jawa

Tengah pada umumnya.

b) Menyelenggarakan pengkajian, penelitian, dan dialog

kebijakan di tingkat lokal dan nasional (tentang persiapan

dan implementasi otonomi daerah).

c) Mengorganisir terbentuknya “rukun” dan “sarekat” nelayan

Pantura.

Page 95: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Mengadakan advocacy terhadap pelanggaran hak-hak

nelayan tradisional.

e) Memfasilitasi, memberi motivasi, dan mempromosikan

kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan pantai/pesisir

berbasis masyarakat.

f) Membuat percontohan lingkungan sehat berbasis komunitas.

g) Mendirikan dan mengembangkan kegiatan pusdiklat nelayan

Pantura.

h) Meningkatkan kualitas SDM kader lokal di bidang, teknik

advocacy, gender, KHA, participatory planning,

implementasi pendidikan alternatif, teknik pengorganisasian

masyarakat, dan sosialisasi konvensi ILO No. 182 dan 138.

i) Menjadi konsultan program pengembangan masyarakat

nelayan.

3) Kelompok Miskin Perkotaan

a) Mengadakan identifikasi masalah kelompok miskin

perkotaan di wilayah Surakarta, terutama sektor informal

(PKL/pedagang kaki lima).

b) Mengadakan pendampingan dan pemberdayaan anak jalanan

melalui Rumah Singgah.

c) Mengadakan dialog kebijakan lokal dalam rangka

pemberdayaan usaha mikro perkotaan.

Page 96: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Memprakarsai terwujudnya program pemberdayaan usaha

mikro berbasis prakarsa masyarakat.

e) Membuat dokumentasi dan publikasi hasil studi dan

pemberdayaan usaha mikro perkotaan.

j.Struktur Organisasi Lembaga

Untuk mencapai tujuan program sebagaimana disebutkan diatas,

lembaga telah merekrut sejumlah personal dengan latar belakang

pendidikan bervariasi, diantaranya; pendidikan, ilmu sosial, hukum,

pertanian, pembangunan pedesaan, akutansi, dan peternakan. Pada

saat ini lembaga mempunyai 14 orang staf dan tujuh orang

sukarelawan, sebagian besar diantaranya tamat pendidikan sarjana dan

paska sarjana. Dewan Pengurus Yayasan dan Dewan Pelaksana

Harian dipilih setiap tiga tahun sekali, sedangkan staf proyek direkrut

berdasarkan kontrak kerja tahunan. Dewan pelaksana harian, sesuai

dengan tanggungjawabnya, wajib menyampaikan laporan

perkembangan kegiatan dan keuangan setiap tahun kepada Dewan

Pengurus Yayasan. Forum pengkajian untuk peningkatan mutu staf,

pengembangan program dan institusi, serta audit keuangan internal

dilakukan tiap tiga bulan. Audit keuangan lembaga oleh akuntan

publik dilakukan tiap tahun.

Page 97: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2Bagan Struktur Organisai LSK Bina Bakat Surakarta

Keterangan :1. Dewan Pengurus Yayasan :

- Ketua Yayasan- Sekretaris- Bendahara- Anggota

::::

Drs. H. Mastur AlwathoniProf. DR. Ravik Karsidi, MS.Drs. Munawir Yusuf, M.Psi.Mahmudi, SH

2. Direktur : Drs. Agus Suseno3. Wakil Direktur : Ir. Suswadi, MSi4. Manager Program Pertanian : Ir. Suswadi, MSi5. Manager Program Pengembangan

Masyarakat Nelayan: Drs. Hesti BP

6. Manager Program Sektor Informal Perkotaan

: Muladiyanto, A.Md

7. Manager Program Administrasi & Keuangan

: Nuning Sri Wulandari, SE

k. Pengalaman Lembaga

Sejak didirikan sampai pada saat ini lembaga telah melakukan

beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan masyarakat, baik

dilakukan sendiri maupun bekerjasama dengan berbagai pihak dalam

D.PYAYASAN

DIREKTURWKL. DIREKTUR

MANAGER PROGRAMPERTANIA

N

MANAGER PROGRAM PENG. MASY.

NELAYAN

MANAGER PROGRAMSEKT. INFOR. PERKOTAAN

MANAGER ADM. & KEUANGAN

Proy

ek

Proy

ek Staf Adm

.& K

U

Proyek

Page 98: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bentuk kerjasama proyek. Sebagian pengalaman lembaga dapat

diinformasikan sebagai berikut :

1) Tahun 1984, Survei pemetaan masalah dan potensi daerah

segitiga kritis di Kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Boyolali,

Swadaya.

2) Tahun 1984, Pendataan anak berbakat dan berprestasi di

Kotamadia Surakarta, Swadaya.

3) Tahun 1985, Survei Pemberdayaan Penderita Cacat Fisik dan

Mental di Kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Boyolali,

Swadaya.

4) Tahun 1986, Proyek Peningkatan Pendapatan Perajin Kayu

Melalui Pemasaran Berkeliling dan Berkelompok (“Bayongan”)

di Desa Guli, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali,

Bekerjasama dengan OXFAM Inggris.

5) Tahun 1991, Proyek Rehabilitasi Penderta Cacat Berbasis

Masyarakat di Kabupaten Boyolali dan Sragen, Bekerjasama

dengan PPRR Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6) Tahun 1998-2000, Proyek Pengembangan Usahatani Lestari di

wilayah DAS Hulu Jratunseluna, Bekerjasama dengan FADO

Belgia dan Misserior Jerman.

7) Tahun 1999-2000, Program Pemberdayaan Anak Jalanan di

Surakarta, Bekerjasama dengan Departemen Sosial RI melalui

Kantor Wilayah Departemen Sosial Propinsi Jawa Tengah.

Page 99: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8) Tahun 2002, Pendidikan dan Latihan Ketrampilan Bagi Anak

Jalanan Melalui Rumah Belajar Anak Jalanan di Surakarta,

Kerjasama Dengan Dinas Pendidikan Nasional Prop. Jawa

Tengah.

9) Tahun 2000-2003, Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Rumah

Singgah di Surakarta, Kerjasama dengan Dinas Sosial Propinsi

Jawa Tengah.

10) Tahun 2002, Program Pemberdayaan Perkumpulan Petani

Pemakai Air di Propinsi Jawa Tengah, Kerjasama dengan PSDA

Departemen Pertanian, Propinsi Jawa Tengah.

11) Tahun 2005, Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Rumah

Perlindungan Sosial Anak di Surakarta, Kerjasama dengan Dinas

Sosial Propinsi Jawa Tengah.

12) Tahun 2007, Pemberdayaan Anak Perempuan Jalanan Melalui

Rumah Perlindungan Sosial Anak di Surakarta, Kerjasama

dengan Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah.

13) Tahun 2008, Pemberdayaan Anak Perempuan Jalanan Melalui

Rumah Perlindungan Sosial Anak di Surakarta, Kerjasama

dengan Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah.

14) Tahun 2009, Pengembangan Rantai Pertanian Berkelanjutan dan

Advokasi (SACD dan Advocacy Objective), Kerjasama dengan

VECO-RI.

Page 100: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15) Tahun 2009, Membangun Kesadaran Kritis Konsumen Pangan

sehat di Solo Raya, Kerjasama dengan VECO-RI.

Disamping juga menjadi pemrakarsa dan anggota jaringan LSM

nasional dan lokal, diantaranya : Jaringan NGO Pendamping petani,

Jaringan NGO Pendamping Pekerja Anak, Lembaga Perlindungan

Anak Jawa Tengah, JAKER PO, Asosiasi Petani Indonesia, KRKP

dan Forum NGO Pati.

l.Kondisi Keuangan Lembaga

Total Penerimaan dana lembaga selain diperoleh dari

sumbangan pengurus Yayasan juga datang dari beberapa sumber,

diantaranya ; bagi hasil pengelolaan pinjaman bergulir, dan jasa

konsultan proyek pengembangan masyarakat.

m. Kekayaan Lembaga

Sejak didirikan pada tahun 1984 sampai saat ini LSK Bina

Bakat Surakarta telah memiliki kekayaan lembaga baik diperoleh

melalui usaha sendiri atau hibah/bantuan dari lembaga dana.

Kekayaan lembaga selain berwujud uang juga berupa barang tetap,

dan barang-barang lainnya sebagai berikut :

1) Tanah wakaf seluas 2.300 m2

2) Kantor Pusat LSK Bina Bakat di Surakarta dan perlengkapannya

3) Tanah di Kabupaten Rembang

Page 101: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Sepeda motor 2 buah

5) Dayang (sepeda motor angkut) 1 buah

6) Perpustakaan

7) Handycam

8) Telephon

9) Komputer 6 unit

10) Laptop 5 unit

11) LCD 1 unit

12) Faksimile

13) Kamera Digital 2 unit

14) Meubeler, DLL.

n. Alamat Lembaga

Kantor Pusat LSK Bina Bakat :

Jl. Bromo II , Desa Clolo Rt 05 Rw. XIX, Kadipiro, Banjarsari,

Surakarta 57136 Jawa Tengah – Indonesia. Phone/Fax : (0271) 857

438, Email : [email protected], Web : lskbinabakat.com.

Salah satu misi LSK Bina Bakat adalah mengembangkan

keberbakatan masyarakat dalam arti luas, termasuk anak-anak, sehingga

dalam salah satu program kerja lembaga LSK Bina Bakat mengadakan

pendampingan dan pemberdayaan anak jalanan melalui rumah singgah.

Jumlah anak jalanan yang pernah dibina sejak awal berdiri sampai sekarang

Page 102: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebagai berikut pada tahun 1999 ada 120 anak, tahun 2000 ada 150 anak,

tahun 2001 ada 200 anak, tahun 2002 ada 150 anak, tahun 2003 ada 150

anak, tahun 2004 ada 150 anak, tahun 2005 ada 120 anak, tahun 2006 ada

75 anak, tahun 2007 ada 30 anak, tahun 2008 ada 20 anak dan pada tahun

2009 ada 20 anak, pada tahun 2010 ada 36 anak.

Proses awal yang dilakukan adalah melakukan mapping ke tempat

aktivitas atau mangkal anak, melakukan perkenalan, dan menjalin

persahabatan, kemudian melakukan pendataan anak dan identifikasi data.

Setelah pendataan, mulai dilakukan proses pendampingan dan

pemberdayaan anak jalanan dalam tiga hal, yaitu :

a. Pendidikan

Pada bidang pendidikan memberikan beasiswa pendidikan,

peralatan dan perlengkapan, bimbingan belajar, belajar/sekolah jemput

bola, bimbingan wira usaha, seni dan olah raga.

b. Bimbingan mental dan rohani

Pada bidang bimbingan mental dan rohani dengan melakukan

bimbingan mental, out bond, rekreasi, pemeriksaan kesehatan, dan

mengadakan pondok pesantren kilat anak jalanan.

c. Life skill

Pada bidang pemberian life skill anak jalanan diberi ketrampilan

untuk membuat sabun mandi, susu, bengkel otomotif, kerajinan sapu

rayung, las knalpot, weekel, radiator, sablon, kerajinan sangkar burung,

tambal ban, sopir, menjahit, kerajinan shuttlecock, aplikasi handphone.

Page 103: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan adminitrasi

Persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan

perijinan yang diajukan pada pihak yang terkait dengan pelaksanaan

penelitian. Peneliti meminta surat pengantar dari Program Studi

Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang ditujukan kepada direktur LSK Bina Bakat Surakarta dengan

nomor 820/H27.1.17.3/TU/2010 agar dapat melaksanakan penelitian

di LSK Bina Bakat Surakarta. Setelah mendapatkan persetujuan dari

pihak LSK Bina Bakat Surakarta, peneliti baru bisa melakukan

penelitian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

b. Persiapan alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

psikologi yang terdiri dari tiga skala, yaitu Skala Harga Diri, Skala

Dukungan Sosial Keluarga dan Skal Persepsi Terhadap Status Sosial

ekonomi. Skala pertama yang digunakan adalah Skala Harga Diri

berjumlah 32 aitem pernyataan terdiri atas 16 pernyataan favorable

dan 16 pernyataan unfavorable, dibuat sendiri oleh peneliti berdasar

pada aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith (1967), yaitu

meliputi : self values, leadership-popularity, family parents, dan

achievement.

Page 104: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skala kedua yaitu Skala Dukungan Sosial Keluarga dibuat

sendiri oleh peneliti, berjumlah 32 aitem pernyataan terdiri atas 16

aitem pernyataan favorable dan 16 aitem unfavorable, mengacu pada

aspek yang dikemukakan oleh Smet (1994) yaitu meliputi: dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan

dukungan informatif.

Skala ketiga yang digunakan adalah Skala Persepsi terhadap

Status Sosial Ekonomi yang dibuat sendiri oleh peneliti, berjumlah 36

terdiri atas sembilan aitem untuk tiap aspeknya, yang dibagi dalam

aitem favorable dan unfavorable, mengacu pada gabungan aspek-

aspek persepsi dan aspek-aspek status sosial ekonomi. Aspek-aspek

persepsi yang dikemukan oleh Walgito (2004) meliputi kognisi,

emosi, dan konasi, sedangkan aspek-aspek status sosial ekonomi

merupakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Wahyunadi (2003),

meliputi pekerjaan orang tua, kondisi rumah, peralatan rumah tangga

yang dimiliki, dan tampilan fisik setiap anggota keluarga.

3. Pelaksanaan uji-coba

Pada penelitian ini, uji coba skala psikologi dilakukan dengan metode

try out terpakai, yaitu skala hanya satu kali diujicobakan pada subjek yang

sama dengan subjek yang digunakan untuk penelitian karena jumlah sampel

penelitian yang terbatas, sehingga nantinya hanya aitem-aitem pernyataan

yang valid saja yang akan digunakan untuk analisis data.

Page 105: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji coba dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 18 Desember 2010

pukul 14.30-16.00WIB. Pemberian skala dilakukan secara serentak pada

semua subjek penelitian, yaitu dengan mengumpulkan seluruh subjek

penelitian di LSK Bina Bakat Surakarta pada waktu yang sama. Peneliti

memberikan penjelasan tentang cara mengisi skala kepada subjek penelitian

sebelum subjek memulai mengisi skala dan melakukan pendampingan

ketika pengisian skala.

Pengambilan skala dilakukan pada saat itu juga setelah skala selesai

diisi oleh subjek. Skala yang dibagikan sebanyak 36 eksemplar. Semua

skala dapat kembali kepada peneliti dan memenuhi syarat untuk diskor serta

dianalisis.

4. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri

Uji validitas skala dilakukan dengan review personal judgement,

yaitu oleh pembimbing. Daya beda aitem skala diuji dengan

menggunakan korelasi bivariate Pearson atau sering disebut sebagai

korelasi product moment Pearson dengan menggunakan program

Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Setelah

dilakukan perhitungan, dari 32 aitem pernyataan dalam Skala Harga

Diri terdapat 12 aitem yang gugur, yaitu aitem no. 1, 3, 6, 7, 9, 14, 16,

17, 20, 26, 28 dan 32, sehingga tersisa 20 aitem. Aitem skala yang

dinyatakan valid adalah aitem dengan nilai Sig. (2 tailed) di bawah

Page 106: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0,05 dengan nilai Pearson correlation berada di antara 0,336 sampai

dengan 0,729. Reliabilitas Skala Harga Diri diukur menggunakan

analisis reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan SPSS versi 16.0. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa reliabilitas Skala Harga Diri adalah

sebesar 0,848.

Tabel 4Distribusi Aitem Gugur dan Valid Skala Harga Diri

No. Aspek Indikator PerilakuNo. Aitem Jumlah

Aitem Valid

Favorable Unfavorable Valid Gugur Valid Gugur

1. Self values

c. Memiliki nilai dan standar ideal yang relevan.

d. Berguna atau bermanfaat untuk dirinya sendiri.

25 1,9,17

5,13,21,29 - 5

2. Leadership-popularity

c. Mampu untuk menjadi pemimpin bagi orang lain.

d. Memiliki perasaan sukses pada diri sendiri.

2,10,18 26 22,30 6,14 5

3. Family parents

b. Orang tua berperan dalam pembentukan harga diri.

11,19,27 3 15,23,

31 7 6

4. Achievement

c. Memperoleh prestasi atas kemampuan yang dimiliki.

d. Mampu bergabung dalam suatu kegiatan.

4,12 20,28 8,24 16,32 4

Jumlah aitem valid 9 11 20

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Keluarga

Page 107: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji validitas skala dilakukan dengan review personal judgement,

yaitu oleh pembimbing. Daya beda aitem skala diuji dengan

menggunakan korelasi bivariate Pearson atau sering disebut sebagai

korelasi product moment Pearson dengan menggunakan program

Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Setelah

dilakukan perhitungan, dari 32 aitem pernyataan dalam Skala

Dukungan Sosial Keluarga terdapat 9 aitem yang gugur, yaitu aitem

no. 1, 2, 3, 6, 13, 18, 19, 21, dan 22, sehingga tersisa 23 aitem. Aitem

skala yang dinyatakan valid adalah aitem dengan nilai Sig. (2 tailed)

di bawah 0,05 dengan nilai Pearson correlation berada di antara 0,349

sampai dengan 0,773.

Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Keluarga diukur

menggunakan analisis reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan SPSS

versi 16.0. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa reliabilitas Skala

Dukungan Sosial Keluarga adalah sebesar 0,899.

Page 108: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5

Distribusi Aitem Gugur dan Valid Skala Dukungan Sosial Keluarga

No. Aspek Indikator PerilakuNo. Aitem Jumlah

Aitem Valid

Favorable Unfavorable Valid Gugur Valid Gugur

1. Dukungan emosional

d. Memperoleh dukungan empati dari keluarga

e. Dipedulikan oleh keluarga

f. Memperoleh perhatian dari keluarga.

5,11,16 1 25,29 6,21 5

2. Dukungan penghargaan

d. Memperoleh penghargaan positif

e. Memperoleh dorongan maju dan persetujuan

f. Merasakan perasaan dan perbandingan positif dengan orang lain dari keluarga.

12,15,17 2 7,26

30 22 6

3. Dukungan instrumental

Mendapat bantuan langsung, misalnya seperti uang, pakaian, dan waktu (dukungan berupa barang).

20 3,13,18

8,23,27,31 - 5

4. Dukungan informatif

d. Mendapat nasihate. Mendapat petunjuk-

petunjukf. Mendapat saran-

saran/umpan-balik dari keluarga.

4,10,14 19 9,24,

28,32 - 7

Jumlah aitem valid 10 13 23

c. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi terhadap Status Sosial

Ekonomi

Uji validitas skala dilakukan dengan review personal judgement,

yaitu oleh pembimbing. Daya beda aitem skala diuji dengan

menggunakan korelasi bivariate Pearson atau sering disebut sebagai

korelasi product moment Pearson dengan menggunakan program

Page 109: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Setelah

dilakukan perhitungan, dari 36 aitem pernyataan dalam Skala Persepsi

terhadap Status Sosial Ekonomi terdapat 8 aitem yang gugur, yaitu

aitem no. 4, 6, 7, 10, 13, 17, 18, 19, dan 19, sehingga tersisa 28 aitem.

Aitem skala yang dinyatakan valid adalah aitem dengan nilai Sig. (2

tailed) di bawah 0,05 dengan nilai Pearson correlation berada di

antara 0,363 sampai dengan 0,734.

Reliabilitas Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

diukur menggunakan analisis reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan

SPSS versi 16.0. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa reliabilitas

Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi adalah sebesar 0,879.

Tabel 6Distribusi Aitem Gugur dan Valid Skala Persepsi terhadap Status Sosial

Ekonomi

No. Aspek Indikator PerilakuNo. Aitem Jumlah

Aitem Valid

Favorable Unfavorable Valid Gugur Valid Gugur

1. Pekerjaan orang tua

Menilai dan membantu pekerjaan yang dilakukan orang tua

1,5,29,9,21 13,17 25,33 - 7

2. Kondisi rumahMemperhatikan, merawat, dan menilai kondisi bangunan rumah.

2,14,22 6,18,10

26,30,34 - 6

3.Peralatan rumah tangga yang dimiliki

Memperhatikan dan merawat kondisi peralatan rumah tangga yang dimiliki.

3,15,1123 7,19 27,31,

35 - 7

4.Tampilan fisik setiap anggota keluarga

c. Memperhatikan dan merawat kondisi fisik (misal :kulit, mata, dan gigi)

d. Memperhatikan pakaian yang dikenakan.

8,12,1624 4 28,20,

32,36 - 8

Jumlah aitem valid 16 12 28

Page 110: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Penentuan Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang dibina di LSK

Bina Bakat Surakarta. Jumlah populasi anak jalanan yang dibina di LSK

Bina Bakat Surakarta sebanyak 36 anak. Menurut pendapat Arikunto (2002)

apabila subjek penelitian jumlahnya kurang dari 100 orang lebih baik

diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Pada

penelitian ini digunakan seluruh populasi sebagai sampel, karena jumlah

anak jalanan yang dibina di LSK Bina Bakat Surakarta sedikit, sehingga

penelitian disebut sebagai penelitian populasi. Data mengenai subjek

penelitian diperoleh dari LSK Bina Bakat Surakarta.

Penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai subjek

penelitian, sehingga dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik

pengambilan sampel (sampling).

2. Pengumpulan Data Penelitian

Data yang didapatkan dari hasil uji coba skala, setelah dilakukan uji

validitas dan reliabilitas dengan menggunakan Statistical Product and

Service Solution (SPSS) versi 16.0, maka akan diperoleh aitem-aitem

pernyataan skala yang dinyatakan valid dan gugur. Aitem-aitem pernyataan

yang valid itulah yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini.

Page 111: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pelaksanaan Pemberian Skor

Skala yang telah terkumpul, kemudian diberikan skor sesuai dengan

kriteria penilaian yang telah ditentukan. Adapun cara pemberian skor pada

pernyataan favorable adalah 4 untuk Sangat Sesuai (SS), 3 untuk Sesuai

(S), 2 untuk Tidak Sesuai (TS), dan 1 untuk Sangat Tidak Sesuai (STS).

Sedangkan skor pada pernyataan unfavorable adalah 1 untuk Sangat Sesuai

(SS), 2 untuk Sesuai (S), 3 untuk Tidak Sesuai (TS), dan 4 untuk Sangat

Tidak Sesuai (STS).

C. Hasil Analisis Data dan Interpretasi

Penghitungan analisis data dilakukan setelah uji asumsi dasar, yang meliputi

uji normalitas dan uji linearitas, serta uji asumsi klasik, yang meliputi uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Penghitungan

analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program

Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.

1. Uji asumsi dasar

a. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode

parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, sehingga hasil

penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi (Priyatno, 2009). Uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan

Page 112: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar 5% atau 0,05. Hasil

uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7Hasil Uji Normalitas

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.HargaDiri .121 36 .200* .960 36 .216

DukunganSosialKeluarga .123 36 .184 .949 36 .095PersepsiTerhadapStatusSo

sialEkonomi .143 36 .060 .942 36 .057

a. Lilliefors Significance Correction*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat pada kolom Kolmogorov-

Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi harga diri sebesar

0,200 (p 0,05), nilai signifikansi dukungan sosial keluarga sebesar 0,184

(p 0,05), serta nilai signifikansi persepsi terhadap status sosial ekonomi

sebesar 0,060 (p 0,05). Karena nilai signifikansi untuk seluruh variabel

lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

penelitian telah terdistribusi secara normal.

b. Uji linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji

linearitas biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi

atau regresi linear. Pengujian pada program Statistical Product and

Service Solution (SPSS) versi 16 menggunakan Test for Linearity dengan

taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan

Page 113: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang linear bila nilai signifikansi (linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno,

2009). Hasil uji linearitas penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 8Hasil Uji Linearitas antara Variabel Dukungan Sosial Keluarga dengan

Harga DiriANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Harga Diri * Dukungan Sosial Keluarga

Between Groups

(Combined) 2349.472 24 97.895 5.044 .004Linearity 967.282 1 967.282 49.837 .000Deviation from Linearity 1382.190 23 60.095 3.096 .028

Within Groups 213.500 11 19.409Total 2562.972 35

Tabel 9Hasil Uji Linearitas antara Variabel Persepsi terhadap Status Sosial

Ekonomi dengan Harga DiriANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Harga Diri * Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi

Between Groups

(Combined) 1148.472 18 63.804 .767 .709Linearity 416.669 1 416.669 5.008 .039Deviation

from Linearity

731.803 17 43.047 .517 .908

Within Groups 1414.500 17 83.206Total 2562.972 35

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel

dukungan sosial keluarga dengan harga diri menghasilkan nilai

signifikansi pada Linearity sebesar 0,000 (p<0,05), karena nilai

signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang linear. Pada variabel persepsi terhadap

status sosial ekonomi dengan harga diri menghasilkan nilai signifikansi

Page 114: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada linearity sebesar 0,039 (p<0,05). Oleh karena nilai signifikansi yang

dihasilkan kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang linear.

2. Uji asumsi klasik

a. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya

hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya

multikolinearitas. Pada pembahasan ini uji multikolinearias dilakukan

dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi. Pada

umumnya, apabila nilai VIF lebih besar dari 5, maka suatu variabel bebas

mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas yang lain

(Priyatno, 2009). Hasil uji multikolinearias penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 10Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF(Constant) 25.158 8.900 2.827 .008

Dukungan Sosial Keluarga .441 .128 .564 3.434 .002 .692 1.445

Persepsi Terhadap Status Sosial

Ekonomi.066 .120 .090 .547 .588 .692 1.445

a. Dependent Variable: Harga Diri

Page 115: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, dapat diketahui bahwa

nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel bebas, yaitu

dukungan sosial keluarga dengan persepsi terhadap status sosial ekonomi

adalah 1,445. Hal tersebut menunjukkan bahwa antar variabel

independen tidak terdapat persoalan multikolinearitas, karena nilai VIF

yang didapat kurang dari 5.

b. Uji heteroskedastisitas

Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji

heteroskedastisitas. Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam

regresi di mana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus

dipenuhi adalah bahwa varians, dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk

heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians

tersebut (Santosa, 2005). Hasil uji heteroskedastisitas penelitian ini

sebagai berikut :

Gambar 3Grafik Scatterplot untuk Pengujian Heteroskedastisitas

Page 116: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada grafik di atas terlihat titik-titik yang ada tersebar secara

merata, tidak terkumpul pada 1 tempat saja sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada satu pengamatan dengan yang lain pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi

dalam model regresi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan jika d lebih

kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka terdapat autokorelasi, jika

d terletak antara dU dan (4-Du) maka tidak ada autokorelasi, dan jika d

terletak antara dL dan dU atau di antara (4-dU) dan (4-dL) maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai dL dan dU dilihat di tabel

DW (Priyatno, 2009).

Tabel 11Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson1 .619a .383 .346 6.922 2.068

a. Predictors: (Constant), Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi, Dukungan Sosial Keluargab. Dependent Variable: Harga Diri

Page 117: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,068.

Hasil tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi

dalam penelitian ini, dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah

data (n) 36, serta k=2 (jumlah variabel independen) diperoleh nilai DW

sebesar 2,068 berada di antara 1,587 (dU) dan 2,413 (4-Du), maka data

tidak mengalami autokorelasi.

3. Uji hipotesis

a. Uji analisa regresi berganda

Setelah dilakukan uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik, langkah

selanjutnya adalah melakukan penghitungan untuk menguji hipotesis

yang diajukan dengan teknik analisis regresi linear berganda atau analisis

dua prediktor. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan F-test yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Hasil F-test

menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen jika nilai p-value (pada

kolom Sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, yaitu

taraf signifikansi 0,05 atau nilai F hitung (pada kolom F) lebih besar dari

nilai F tabel. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku

untuk populasi, atau dengan kata lain dapat digeneralisasikan. Hasil F-

test dari output program Statistical Product and Service Solution

(SPSS) versi 16 dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 118: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 12Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.Regression 981.606 2 490.803 10.242 .000a

Residual 1581.366 33 47.920Total 2562.972 35

a. Predictors: (Constant), Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi, Dukungan Sosial Keluargab. Dependent Variable: Harga Diri

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan nilai p-value

(pada kolom Sig.) sebesar 0,000 sedangkan nilai F hitung

sebesar 10,242 F table), F tabel sebesar 3,259. Hal ini berarti

bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu

terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dan

persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri.

Nilai koefisien korelasi ganda (R) pada model summary digunakan

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen terhadap

variabel dependen secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa

besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1 dan X2)

secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar antara 0

sampai dengan 1. Apabila nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan

yang terjadi semakin kuat, sebaliknya apabila nilai R semakin mendekati

0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah (Priyatno, 2009). Pedoman

Page 119: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ganda, adalah sebagai

berikut:

Tabel 13.Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Ganda (R)

No. Interval Nilai R Interpretasi1. 0,000 – 0,199 Sangat Rendah2. 0,200 – 0,399 Rendah3. 0,400 – 0,599 Sedang4. 0,600 – 0,799 Kuat5. 0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Tabel 14Hasil Koefisien Korelasi Ganda (R)

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 .619a .383 .346 6.922

a. Predictors: (Constant), Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi, Dukungan Sosial Keluargab. Dependent Variable: Harga Diri

Nilai koefisien korelasi ganda (R) yang dihasilkan sebesar 0,619

menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara dukungan sosial

keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri.

Nilai R2 (R Square) sebesar 0,383 atau 38%, yang berari bahwa

persentase sumbangan pengaruh variabel independen yakni dukungan

sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi terhadap

variabel dependen yakni harga diri sebesar 38%. Sisanya sebesar 62%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji secara empiris dalam

penelitian ini.

b. Uji korelasi parsial

Page 120: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penggunaan korelasi parsial untuk mengetahui hubungan antara

variabel tergantung yaitu harga diri dengan variabel bebas yaitu

dukungan sosial keluarga, sedangkan variabel bebas lainnya yaitu

persepsi terhadap status sosial ekonomi dikendalikan (sebagai variabel

kontrol) dan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan

persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan mengendalikan variabel

dukungan sosial keluarga. Uji hipotesis dengan menggunakan teknik

Statistic Parametric Multiple Regression dan dianalisis dengan

menggunakan program SPSS 16.0 sebagai berikut :

Tabel 15Hasil Uji Korelasi Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta(Constant) 25.158 8.900 2.827 .008Dukungan Sosial Keluarga .441 .128 .564 3.434 .002Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi .066 .120 .090 .547 .588

a. Dependent Variable: Harga Diri

Berdasarkan hasil di atas, dukungan sosial keluarga berhubungan

secara signifikan dengan harga diri, dengan nilai Sig. 0,002 (p<0,05) dan

didapatkan nilai t hitung 3,434 dengan t tabel 1,688, dengan demikian t

hitung lebih besar daripada t tabel dukungan sosial keluarga mempunyai

hubungan positif dengan harga diri yang terlihat dari nilai R sebesar

0,441, semakin tinggi dukungan sosial keluarga semakin tinggi harga

diri, dan sebaliknnya semakin rendah dukungan sosial keluarga semakin

rendah harga diri.

Page 121: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengujian terhadap variabel persepsi terhadap status sosial

ekonomi dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap status sosial

ekonomi tidak berhubungan secara signifikan dengan harga diri, terlihat

dari nilai R sebesar 0,066 dan nilai Sig. sebesar 0,588 berada jauh di atas

0,05 serta didapatkan nilai t hitung 0,547 lebih kecil dari t tabel 1,668.

4. Sumbangan efektif

Sumbangan efektif memberikan informasi tentang besarnya sumbangan

pengaruh dari tiap-tiap variabel independen atau prediktor terhadap variabel

dependen dalam model regresi. Hasil penghitungan secara manual

menunjukkan sumbangan efektif dukungan sosial keluarga terhadap harga

diri sebesar 34,68% dan sumbangan efektif persepsi terhadap status sosial

ekonomi terhadap harga diri sebesar 3,58%. Total sumbangan efektif

dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi

terhadap harga diri ditunjukkan oleh nilai (R2) sebesar 0,383 atau 38,3%.

5. Hasil analisis deskriptif

Dari skor kasar Skala Harga Diri, Skala Dukungan Sosial Keluarga, dan

Skala Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi diperoleh hasil statistik

deskriptif subjek penelitian. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk

memberikan gambaran umum mengenai kondisi dukungan sosial keluarga,

persepsi terhadap status sosial ekonomi, dan harga diri pada subjek yang

diteliti. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 122: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 16Hasil Analisa Deskriptif

Statistik Deskriptif

Skala Jml Sbj

DataHipotetik M SD

DataEmpirik M SDSkor

MinSkor Maks

Skor Min

Skor Mak

Harga Diri 36 20 80 50 10 43 75 60.97 8.557Dukungan Sosial

Keluarga 36 23 92 57,5 11,5 49 86 69.14 10.957

Persepsi terhadap Status Sosial

Ekonomi36 28 112 70 14 63 102 81.08 11.685

Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas, kemudian dilakukan

kategorisasi subjek secara normatif guna memberi interpretasi terhadap skor

skala. Kategorisasi yang digunakan adalah kategorisasi jenjang yang

berdasarkan pada model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah

menempatkan subjek ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara

berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur (Azwar,

2008). Kontinum jenjang ini akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah,

sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Χ < (μ −1,0σ ) : Rendah(μ −1,0σ) ≤ Χ < (μ +1,0σ ) : Sedang(μ + 1,0σ) ≤ Χ : Tinggi

Keterangan: Χ : raw score skala μ : mean atau nilai rata-rata σ : standar deviasi

Page 123: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan norma kategorisasi di atas maka kategori skor skala

penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 17Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Skala Penelitian

VariableKategorisasi Komposisi

Kategori Skor Jumlah Persentase

Harga diri

Rendah X < 40 - 0

Sedang 40 ≤ X < 60 16 44,4%

Tinggi 60 ≤ X 20 55,6%

Dukungan sosial keluarga

Rendah X < 46 - 0

Sedang 46 ≤ X < 69 19 52,8%

Tinggi 69 ≤ X 17 47,2%

Persepsi terhadap status sosial ekonomi

Rendah X < 56 - 0

Sedang 56 ≤ X < 84 19 52,8%

Tinggi 84 ≤ X 17 47,2%

a. Harga Diri

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 36 sampel

penelitian, 20 orang memiliki tingkat harga diri yang tinggi, 16 orang

dengan tingkat harga diri sedang, dan tidak ada yang memiliki tingkat

harga diri yang rendah. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa sampel penelitian, rata-rata memiliki tingkat harga

diri tinggi.

Page 124: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Dukungan Sosial Keluarga

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 36 sampel

penelitian, 17 orang memiliki tingkat dukungan sosial keluarga yang

tinggi, 19 orang dengan tingkat dukungan sosial keluarga sedang, dan

tidak ada memiliki tingkat dukungan sosial keluarga yang rendah.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

sampel penelitian, rata-rata memiliki tingkat dukungan sosial keluarga

sedang.

c. Persepsi terhadap Status Sosial Ekonomi

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 36 sampel

penelitian, 17 orang memiliki tingkat persepsi terhadap status sosial

ekonomi yang tinggi, 19 orang dengan tingkat persepsi terhadap status

sosial ekonomi sedang, dan tidak ada yang memiliki tingkat persepsi

terhadap status sosial ekonomi yang rendah. Berdasarkan data tersebut,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa sampel penelitian rata-rata

memiliki tingkat persepsi terhadap status sosial ekonomi sedang.

D. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan hasil bahwa ada

hubungan antara antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status

sosial ekonomi dengan harga diri pada anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan yang menyatakan nilai koefisien

Page 125: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

korelasi sebesar R=0,619, p= 0,000 sedangkan nilai F hitung sebesar

10,242 F table), F tabel sebesar 3,259. Anak binaan yang mendapat

dukungan sosial keluarga yang tinggi bersama-sama dengan persepsi terhadap

status sosial ekonomi yang positif akan menaikkan harga diri. Begitu juga

sebaliknya anak binaan yang kurang mendapat dukungan sosial dari keluarga dan

memiliki persepsi terhadap status sosial ekonomi yang negatif maka akan

berdampak pada harga diri yang rendah. Kenaikan tingkat antara dukungan sosial

keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi yang bersama-sama akan

mendukung harga diri, begitu juga dengan adanya penurunan tingkat antara

dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi secara

bersama-sama akan menurunkan tingkat harga diri.

Pada saat anak binaan mendapatkan dukungan sosial keluarga yang tinggi,

misalnya seperti mendapat ungkapan empati, kepedulian, perhatian, penghargaan

positif, dorongan maju, perbandingan positif dengan orang lain, mendapat

nasihat, petunjuk-petunjuk, saran-saran, atau umpan balik dari keluarganya

didukung dengan persepsi yang positif terhadap kondisi pekerjaan orang tua,

kondisi rumah, peralatan rumah tangga yang dimiliki, dan tampilan fisik setiap

anggota keluarga maka akan meningkatkan harga diri pada anak binaan yang

bersangkutan.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Friedman. Keluarga memiliki banyak fungsi, salah satunya menurut Friedman

(1992) adalah fungsi afektif keluarga yang meliputi persepsi keluarga tentang

pemenuhan kebutuhan psikososial keluarga, dengan fungsi ini maka keluarga

Page 126: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjalankan tujuan-tujuan psikososial yang utama yaitu membentuk sifat-sifat

kemanusiaan dalam diri mereka, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku,

kemampuan menjalin hubungan secara akrab dan harga diri. Menurut Jacinta

(2001), level dan kestabilan harga diri pada anak ternyata memiliki korelasi yang

kuat dengan hasil persepsi mereka terhadap berbagai aspek yang terkait dalam

hubungan komunikasi orangtua dengan anak, anak-anak dengan harga diri rendah

melaporkan bahwa orangtuanya lebih banyak mengkritik, mengawasi dengan

ketat, dan kurang menghargai perilaku-perilaku positif yang dilakukan anaknya

dalam rentang waktu yang cukup lama dibandingkan dengan anak-anak yang

memiliki harga diri tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat harga diri yang tinggi pada anak

binaan di LSK Bina Bakat Surakarta, ditunjukkan dengan mean empirik sebesar

60,97. Dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi

mampu memberikan kontribusi terhadap harga diri 38% sisanya sebesar 62%

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar dukungan sosial keluarga

dan persepsi terhadap status sosial ekonomi. Sumbangan efektif dukungan sosial

keluarga terhadap harga diri adalah sebesar 34,68% dan sumbangan efektif

persepsi terhadap status sosial ekonomi terhadap harga diri adalah sebesar 3,58%.

Selain dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi,

harga diri disebabkan oleh faktor-faktor lain. Menurut Bradshaw (1981) faktor

yang mempengaruhi harga diri adalah prestasi yang tampak, pengaruh kontrol

personal dan pengaruh situasi atau orang lain dalam kehidupan individu,

Page 127: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengalaman berdasarkan penilaian dan perlakuan orang lain terhadap dirinya,

konsistensi berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Hasil pengujian secara parsial, dukungan sosial keluarga dengan harga diri

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga

dengan harga diri pada anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta, yang

ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi R=0,441, p= 0,002 (p<0,05), dan nilai

t hitung 3,434 lebih besar dari t tabel 1,688. Anak binaan yang kurang mendapat

dukungan sosial keluarga akan mengakibatkan harga diri yang rendah, dan

sebaliknya apabila dukungan sosial keluarga yang diterima anak binaan tersebut

tinggi akan mengakibatkan meningkatnya harga diri. Kenaikan pada tingkat

dukungan sosial keluarga diikuti pula oleh meningkatnya harga diri, begitu pula

penurunan tingkat dukungan sosial keluarga menyebabkan penurunan pula pada

tingkat harga diri. Pada penelitian kali ini rata-rata subjek secara umum memiliki

tingkat dukungan sosial keluarga yang sedang, berdasarkan mean empirik sebesar

69,14.

Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Tambunan (2001), bahwa yang

mempengaruhi perkembangan harga diri adalah hubungannya dengan orang lain,

terutama significant others seperti orang tua, saudara kandung dan teman-teman

dekat. Menurut pendapat Effendy (1999) seseorang yang memperoleh dukungan

sosial yang tinggi mengalami hal yang positif dalam kehidupannya, mempunyai

harga diri yang lebih tinggi, dan mempunyai pandangan lebih optimis terhadap

kehidupannya dibandingkan dengan orang lain yang mendapat dukungan sosial

yang rendah.

Page 128: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil pengujian secara parsial persepsi terhadap status sosial ekonomi

dengan harga diri menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi

terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri pada anak binaan di LSK Bina

Bakat Surakarta, yang ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi R=0,066 dan

nilai p=0,588 (p>0,05) serta didapatkan nilai t hitung 0,547 lebih kecil dari t tabel

1,668. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya persepsi terhadap status sosial

ekonomi yang tinggi pada anak binaan tidak berhubungan secara signifikan

dengan harga diri. Kenaikan atau penurunan persepsi terhadap status sosial

ekonomi tidak diikuti dengan kenaikan atau penurunan tingkat harga diri secara

signifikan. Subjek dalam penelitian ini secara umum mempunyai tingkat persepsi

terhadap status sosial ekonomi sedang, berdasarkan mean empirik sebesar 81,08.

Friedman (1992) menyatakan bahwa status ekonomi adalah sebuah komponen

kelas sosial yang mengacu pada tingkat pendapatan keluarga dan sumber

pendapatan. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan status sosial ekonomi

merupakan keadaan individu apa adanya, fakta yang berhubungan dengan tingkat

pendapatan dan sumber pendapatannya serta benar-benar terjadi pada individu

bersangkutan, misalnya seperti jumlah pendapatan, uang yang dimiliki, dan

kondisi rumah beserta isinya, bukan apa yang dipikirkan, dirasakan dan

dilakukan individu. Sobur (2003) menyatakan bahwa penerimaan diri merupakan

sifat penting yang mempengaruhi persepsi, beberapa telaah menunjukkan bahwa

individu yang lebih ikhlas menerima kenyataan diri akan lebih tepat menyerap

sesuatu, daripada individu lain yang kurang ikhlas menerima realitas dirinya.

Sesuai pendapat di atas bahwa individu yang menerima dengan ikhlas keadaan

Page 129: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

status sosial ekonominya akan mempengaruhi individu tersebut dalam

memandang status sosial ekonominya. Individu yang secara materi kekurangan

belum tentu menganggap dirinya sendiri kekurangan, bisa jadi dia menganggap

hidupnya sudah lebih dari cukup, hal tersebut juga akan mempengaruhi harga diri

individu yang bersangkutan.

Secara umum, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial

ekonomi dengan harga diri pada anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta.

Penelitian ini memiliki kelemahan dan keterbatasan, antara lain hanya dapat

digeneralisasikan secara terbatas pada populasi penelitian saja, sedangkan

penerapan penelitian untuk populasi yang lebih luas dengan karakteristik yang

berbeda, memerlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan atau

menambah variabel-variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini.

Page 130: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi

secara bersama-sama mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan

harga diri pada anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta. Hasil tersebut

menandakan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

2. Ada hubungan positif yang signifikan antara antara dukungan sosial

keluarga dengan harga diri pada anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta,

artinya semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang dimiliki, maka harga

diri yang dirasakan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah

dukungan sosial keluarga yang dimiliki, maka harga dirinya semakin

rendah. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kedua diterima.

3. Tidak ada hubungan antara antara persepsi terhadap status sosial ekonomi

dengan harga diri pada anak binaan di LSK Bina Bakat Surakarta. Berdasar

pada hasil tersebut, maka hipotesis ketiga pada penelitian ini ditolak.

Page 131: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Saran

Berdasar pada hasil yang telah didapatkan dari penelitian ini, dapat

diberikan saran antara lain:

1. Bagi anak binaan yang dibina di rumah binaan

Anak binaan yang dibina di rumah binaan mampu mempertahankan

dan meningkatkan harga dirinya, misalnya dengan memanfaatkan dukungan

sosial keluarga yang telah diperoleh dengan sebaik-baiknya.

2. Bagi pengurus rumah binaan

Bagi pengurus rumah binaan untuk lebih memaksimalkan fungsi dari

keluarga anak binaan, misalnya peran keluarga untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan setiap individu yang ada dalam keluarga dan fungsi ekonomis

yaitu keluarga berfungsi untuk mengatur antara pendapatan dan pengeluaran

untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga anak binaan tidak

perlu lagi berkeliaran dan mencari nafkah di jalanan.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penulisan

dengan tema yang sama, disarankan untuk meningkatkan kualitas penulisan

lebih lanjut, diharapkan lebih memperluas ruang lingkup. Misalnya dengan

memperluas populasi atau mencermati faktor-faktor lain yang diduga turut

berperan dan mempengaruhi harga diri pada anak binaan, misalanya seperti

prestasi yang tampak, pengaruh kontrol personal dan pengaruh situasi atau

Page 132: F HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA … · antara dukungan sosial keluarga dengan harga diri pada anak binaan, dan hubungan antara persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

orang lain, pengalaman berdasarkan penilaian dan perlakuan orang lain

terhadap dirinya, konsistensi berperilaku sesuai dengan nilai dan norma

yang berlaku.