1
Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 Jakarta 10110 Gedung Utama Lt,16 Telp. +62 21 2352 8683 Fax. +62 21 2352 8693 Email : [email protected] Website : www.kemendag.go.id Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Badan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan RI Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Nopember 2014 02 03 01 NEWSletter Jakarta, 4 November 2014 – Ekspor bulan September 2014 mencapai USD 15,3 miliar, naik sebesar 5,5% dibanding bulan sebelumnya (MoM), didorong oleh peningkatan ekspor non migas yang mencapai USD 12,7 miliar atau naik 6,5% (MoM). Penguatan kinerja ekspor non migas bulan September diperkirakan akan terus berlanjut mengarah ke pertumbuhan positif di akhir tahun ini. Pertumbuhan ekspor non migas menguat dibanding bulan lalu yang hanya naik 2,1% (Grafik 1). Hal Harga Beberapa Komoditi Ekspor Indonesia Mulai Membaik Beberapa komoditas ekspor non migas yang mengalami peningkatan, antara lain Bijih, Kerak, dan Abu Logam; Perhiasan/permata; dan Kayu & Barang dari Kayu dengan kenaikan masing‐masing sebesar 57,8%, 25,8%, dan 21,1% (MoM). Produk manufaktur yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah Mesin‐mesin/Pesawat Mekanik naik 11,1%, Barang‐barang rajutan 16,5%, dan Pakaian jadi bukan rajutan tumbuh 14,2%. Ekspor ke emerging market juga meningkat signifikan di bulan September 2014, yaitu Australia (49,0% MoM dan 32,1% YoY), Pakistan Neraca perdagangan bulan September 2014 mengalami defisit sebesar USD 270,3 miliar. Meskipun demikian, defisit neraca perdagangan tersebut berkurang sedikit jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai USD 311,6 juta. Defisit perdagangan pada bulan September 2014 disebabkan oleh defisit pada perdagangan migas yang mencapai USD 1,0 miliar sedangkan Surplus perdagangan non‐migas Indonesia dengan beberapa negara emerging market, seperti Filipina (USD 0,3 miliar), Pakistan (USD 0,2 miliar), Uni Emirat Arab (USD 0,1 miliar), Spanyol (USD 0,1 miliar), Mesir (USD 0,1 miliar), Turki (USD 0,1), dan Hongkong (USD 0,1 miliar) ikut menyumbang surplus tersbesar bagi neraca perdagangan Indonesia. Surplus perdagangan non‐migas terbesar terutama berasal dari perdagangan Indonesia dengan India (USD 0,9 miliar) dan Amerika Serikat (USD 0,8 miliar). 10 negara penyumbang surplus non‐migas terbesar berkontribusi terhadap surplus perdagangan non‐migas Indonesia sebesar USD 2,9 miliar. Sementara itu, perdagangan non‐ migas dengan RRT, Thailand, Australia, Jepang, Brazil, Argentina, Kanada, Jerman, Finlandia, dan Vietnam menyebabkan defisit sebesar USD 2,87 miliar. (Grafik 5) Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Surplus Perdagangan Non‐Migas bulan September 2014 Meningkat Selama Januari‐September 2014, nilai ekspor mencapai USD 132,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 0,9% YoY, terdiri dari ekspor migas sebesar USD 23,4 miliar (turun 1,4%) dan ekspor nonmigas USD 109,3 miliar (turun 0,8%). Nilai ekspor nonmigas bulan September 2014 mencapai USD 12,7 miliar atau naik 6,5% MoM dan 2,9% YoY, sementara ekspor migas mencapai USD 2,6 miliar atau naik 0,9% MoM dan 8,6% YoY. Pada bulan September 2014, ekspor Indonesia masih didominasi oleh produk industri (64,8%) yang tumbuh 4,7% dibandingkan dengan ekspor pada bulan sebelumnya menjadi USD 9,9 miliar. Ekspor migas juga meningkat 0,9% menjadi USD 2,6 miliar bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2014. Sementara itu, ekspor pertambangan dan pertanian mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor pada bulan sebelumnya, masing‐ masing sebesar 14,3% dan 9,6% menjadi sebesar USD 2,2 miliar dan USD 0,6 miliar. (Grafik 2) (19,7% MoM dan 126,8% YoY), Arab Saudi (4,7% MoM dan 31,9% YoY), dan Uni Emirat Arab (4,4% MoM dan 40,1% YoY). (Tabel 1) Di Bulan September 2014, Impor Bahan Baku/Penolong dan Barang Modal Naik Signifikan Secara kumulatif, impor Januari‐September 2014 mencapai USD 134,4 miliar, atau turun sebesar 4,3% YoY, terdiri dari impor migas sebesar USD 33,0 miliar (turun 1,8%) dan impor nonmigas USD 101,4 miliar (turun 5,0%). Di bulan September 2014, total impor mengalami peningkatan 5,1% MoM dan 0,2% YoY menjadi USD 15,5 miliar. Peningkatan impor tersebut dipicu oleh naiknya impor migas sebesar 7,4% MoM meskipun turun 1,7% YoY, sedangkan impor non migas hanya naik sebesar 4,4% MoM dan 0,8% YoY. Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Ekspor Non Migas Bulan September 2014 Semakin Menguat ini menunjukkan optimisme perbaikan ekspor di akhir tahun. Peningkatan ekspor juga diikuti oleh peningkatan impor, terutama impor migas yang tumbuh 7,4% MoM. Impor di bulan September masih didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal yang masing‐masing memiliki pangsa 75,6% dan 16,9%. Seluruh impor jenis barang meningkat dibanding bulan lalu, dimana impor bahan baku/penolong dan barang modal mengalami peningkatan masing‐masing sebesar 5,6%, 4,9% di bulan September 2014. Sementara Impor barang konsumsi hanya naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya (MoM). (Grafik 3) USD JUTA %GROWTH NILAI MOM RIBU TON %GROWTH VOLUME MOM TOTAL IMPOR 15,546.1 5.1 13,158.8 12.7 TOTAL NON MIGAS 11,894.5 4.4 9,052.1 13.9 84 Mesin‐mesin / Pesawat Mekanik 2,293.5 ‐0.7 278.5 16.0 85 Mesin / Peralatan Listik 1,481.5 1.4 99.3 34.3 39 Plastik dan Barang dari Plastik 690.9 8.0 329.7 12.4 29 Bahan Kimia Organik 641.7 10.0 427.1 14.3 87 Kendaraan dan Bagiannya 612.1 19.5 82.1 19.6 72 Besi dan Baja 609.9 7.8 882.9 20.9 73 Benda‐benda dari Besi dan Baja 380.9 12.6 142.8 2.1 10 Gandum‐ganduman 346.7 39.0 1,127.6 47.0 23 Ampas / Sisa Industri Makanan 309.9 ‐2.0 509.7 2.0 47 Bubur Kayu / Pulp 210.1 59.1 475.1 41.9 52 Kapas 206.8 2.9 72.2 16.0 38 Berbagai Produk Kimia 187.5 10.1 65.0 11.9 76 Alumunium 182.5 19.5 68.8 23.9 90 Perangkat Optik 181.4 0.7 7.0 3.9 04 Susu, Mentega, Telur 132.0 26.6 34.4 32.4 SUBTOTAL 15 KOMODITI UTAMA 8,515.8 6.7 5,234.9 22.1 NON‐MIGAS LAINNYA 3,378.7 ‐1.1 3,817.2 4.4 TOTAL MIGAS 3,651.6 7.4 4,106.7 10.1 Minyak Mentah 875.6 ‐22.4 1,089.2 ‐18.8 Hasil Minyak 2,521.0 23.4 2,701.8 27.5 Gas 255.0 11.9 315.7 16.6 HS URAIAN SEPTEMBER 2014 HS URAIAN BARANG USD JUTA ∆ USD JUTA Growth (%, MoM) NEGARA USD JUTA ∆ USD JUTA Growth (%, MoM) 26 Bijih, Kerak, dan Abu logam 486.4 178.2 57.8 Australia 312.2 102.7 49.00 27 Bahan bakar mineral 1,706.5 92.5 5.7 Korea Selatan 585.5 121.5 26.19 15 Lemak & minyak hewan/nabati 1,664.5 68.1 4.3 Pakistan 216.2 35.6 19.69 71 Perhiasan/Permata 314.5 64.6 25.8 Filipina 405.4 59.5 17.19 44 Kayu, Barang dari Kayu 370.8 64.5 21.1 Viet nam 221.3 27.2 14.00 84 Mesin‐mesin/Pesawat Mekanik 540.0 53.9 11.1 RRT 1,288.1 157.5 13.93 73 Benda‐benda dari Besi dan Baja 148.7 48.8 48.8 Singapura 791.2 69.0 9.55 03 Ikan dan Udang 292.6 41.8 16.7 Jepang 1,288.0 80.7 6.68 61 Barang‐barang rajutan 286.3 40.6 16.5 Arab Saudi 189.5 8.6 4.73 62 Pakaian jadi bukan rajutan 314.9 39.1 14.2 Uni Emirat Arab 184.0 7.8 4.43 12.65 2.62 5.48 0.19 (20.0) (15.0) (10.0) (5.0) 5.0 10.0 15.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 Jan'13 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep* % USD Miliar Non Migas Migas Monthly growth (MoM) Moving average p.a growth Penguatan kinerja ekspor bulan September didukung oleh ekspor non migas 0.5 9.4 1.9 2.6 0.6 9.9 2.2 2.6 Pertanian Industri Pertambangan Migas Ekspor Menurut Sektor (USD Miliar) Sep 2014 Ags 2014 9.0 0.5 9.4 4.1 9.6 4.7 14.3 0.9 Pertumbuhan mom (%) Pertanian 3.7% Industri 64.8% Pertambangan 14.3% Migas 17.2% Struktur Ekspor Menurut Sektor September 2014 Grafik 2. Struktur Ekspor menurut Sektor Tabel 1. Ekspor Non‐migas dengan Peningkatan Tertinggi berdasarkan Komoditi dan Negara Tujuan (September 2014) Barang Konsumsi 7.5% Bahan Baku/ Penolong 75.6% Barang Modal 16.9% Sep 2014 Barang Konsumsi 7.9% Bahan Baku/ Penolong 75.2% Barang Modal 16.7% Aug 2013 1.2 11.8 2.6 1.2 11.1 2.5 Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal Nilai (USD Miliar) Sep 2014 Aug 2014 0.3 5.6 4.9 Growth (%mom) Komoditi impor yang naik signifikan di bulan September 2014 antara lain Gandum‐ ganduman yang tumbuh 39,0% MoM dan 58,1% YoY dan Bubur kayu/pulp naik 59,1% MoM dan 10,5% YoY yang merupakan bahan baku penolong, serta Susu, Mentega & Telur naik 26,6% MoM dan 15,0% YoY yang merupakan barang konsumsi. (Tabel 2) Grafik 3. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Tabel 2. Perkembangan Nilai dan Volume Impor Non‐Migas Indonesia surplus perdagangan migas hanya mencapai USD 0.8 miliar (Grafik 4). Secara kumulatif, neraca perdagangan selama Januari‐Sptember 2014 mengalami defisit yang mencapai USD 1,7 miliar, terdiri dari defisit migas sebesar USD 9,6 miliar dan surplus non‐migas sebesar USD 8,0 miliar. Grafik 5. Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia dengan Beberapa Negara ‐1.4 ‐0.4 ‐0.2 ‐0.2 ‐0.1 ‐0.1 ‐0.1 ‐0.1 ‐0.1 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.2 0.3 0.8 0.9 ‐1.1 ‐0.4 ‐0.1 ‐0.1 0.0 ‐0.1 ‐0.1 ‐0.1 0.0 ‐0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.3 0.1 0.2 0.6 0.7 Mitra Dagang Penyebab Defisit Perdagangan Non Migas Terbesar Mitra Dagang Penyumbang Surplus Perdagangan Non Migas Terbesar USD Miliar September 2014 September 2013 Grafik 4. Neraca Perdagangan Indonesia Bulanan 0.6 1.6 2.0 ‐0.9 1.4 0.3 1.7 0.5 0.8 ‐1.0 ‐0.7 ‐1.4 ‐1.0 ‐1.3 ‐0.6 ‐1.7 ‐0.8 ‐1.0 ‐0.4 0.8 0.7 ‐2.0 0.1 ‐0.3 0.0 ‐0.3 ‐0.3 (2.5) (2.0) (1.5) (1.0) (0.5) 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 Jan'13 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep USD Miliar Non Migas Migas Total Grafik 1. Perkembangan Ekspor Indonesia

Harga Beberapa Komoditi Ekspor Indonesia Mulai Membaik ...bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/NL_Nopember_2014_Indo... · Pakaian jadi bukan rajutan tumbuh 14,2%. ... 58,1%

Embed Size (px)

Citation preview

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5Jakarta 10110Gedung Utama Lt,16Telp. +62 21 2352 8683 Fax. +62 21 2352 8693

Email : [email protected] : www.kemendag.go.id

Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriBadan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan PerdaganganKementerian Perdagangan RI

Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriPusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri

Nopember 2014

02 0301

NEWSletter

Jakarta, 4 November 2014 – Ekspor

bulan September 2014 mencapai USD

15,3 miliar, naik sebesar 5,5% dibanding

bulan sebelumnya (MoM), didorong

oleh peningkatan ekspor non migas

yang mencapai USD 12,7 miliar atau

naik 6,5% (MoM). Penguatan kinerja

ekspor non migas bulan September

diperkirakan akan terus berlanjut

mengarah ke pertumbuhan positif di

akhir tahun ini. Pertumbuhan ekspor

non migas menguat dibanding bulan

lalu yang hanya naik 2,1% (Grafik 1). Hal

Harga Beberapa Komoditi Ekspor Indonesia Mulai Membaik

Beberapa komoditas ekspor non migas yang

mengalami peningkatan, antara lain Bijih, Kerak,

dan Abu Logam; Perhiasan/permata; dan Kayu &

Barang dari Kayu dengan kenaikan masing‐masing

sebesar 57,8%, 25,8%, dan 21,1% (MoM). Produk

manufaktur yang juga mengalami peningkatan

ekspor adalah Mesin‐mesin/Pesawat Mekanik

naik 11,1%, Barang‐barang rajutan 16,5%, dan

Pakaian jadi bukan rajutan tumbuh 14,2%.Ekspor ke emerging market juga meningkat

signifikan di bulan September 2014, yaitu

Australia (49,0% MoM dan 32,1% YoY), Pakistan

Neraca perdagangan bulan September 2014 mengalami defisit

sebesar USD 270,3 miliar. Meskipun demikian, defisit neraca

perdagangan tersebut berkurang sedikit jika dibandingkan dengan

bulan sebelumnya yang mencapai USD 311,6 juta. Defisit

perdagangan pada bulan September 2014 disebabkan oleh defisit

pada perdagangan migas yang mencapai USD 1,0 miliar sedangkan

Surplus perdagangan non‐migas Indonesia dengan beberapa negara emerging market, seperti Filipina (USD 0,3 miliar), Pakistan (USD 0,2 miliar), Uni Emirat Arab (USD 0,1 miliar), Spanyol (USD 0,1 miliar), Mesir (USD 0,1 miliar), Turki (USD 0,1), dan Hongkong (USD 0,1 miliar) ikut menyumbang surplus tersbesar bagi neraca perdagangan Indonesia. Surplus perdagangan non‐migas terbesar terutama berasal dari

perdagangan Indonesia dengan India (USD 0,9 miliar) dan Amerika Serikat (USD 0,8 miliar). 10 negara penyumbang surplus non‐migas terbesar berkontribusi terhadap surplus perdagangan non‐migas Indonesia sebesar USD 2,9 miliar. Sementara itu, perdagangan non‐migas dengan RRT, Thailand, Australia, Jepang, Brazil, Argentina, Kanada, Jerman, Finlandia, dan Vietnam menyebabkan defisit sebesar USD 2,87 miliar. (Grafik 5)

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Surplus Perdagangan Non‐Migas bulan September 2014 Meningkat

Selama Januari‐September 2014, nilai ekspor mencapai USD 132,7

miliar, mengalami penurunan sebesar 0,9% YoY, terdiri dari ekspor

migas sebesar USD 23,4 miliar (turun 1,4%) dan ekspor nonmigas

USD 109,3 miliar (turun 0,8%). Nilai ekspor nonmigas bulan

September 2014 mencapai USD 12,7 miliar atau naik 6,5% MoM dan

2,9% YoY, sementara ekspor migas mencapai USD 2,6 miliar atau

naik 0,9% MoM dan 8,6% YoY. Pada bulan September 2014, ekspor Indonesia masih didominasi

oleh produk industri (64,8%) yang tumbuh 4,7% dibandingkan

dengan ekspor pada bulan sebelumnya menjadi USD 9,9 miliar.

Ekspor migas juga meningkat 0,9% menjadi USD 2,6 miliar bila

dibandingkan dengan bulan Agustus 2014. Sementara itu, ekspor

pertambangan dan pertanian mengalami pertumbuhan lebih tinggi

dibandingkan dengan ekspor pada bulan sebelumnya, masing‐

masing sebesar 14,3% dan 9,6% menjadi sebesar USD 2,2 miliar dan

USD 0,6 miliar. (Grafik 2)

(19,7% MoM dan 126,8% YoY), Arab Saudi (4,7% MoM dan 31,9% YoY), dan Uni Emirat

Arab (4,4% MoM dan 40,1% YoY). (Tabel 1)

Di Bulan September 2014, Impor Bahan Baku/Penolong dan Barang Modal Naik Signifikan

Secara kumulatif, impor Januari‐September 2014 mencapai USD

134,4 miliar, atau turun sebesar 4,3% YoY, terdiri dari impor migas

sebesar USD 33,0 miliar (turun 1,8%) dan impor nonmigas USD

101,4 miliar (turun 5,0%). Di bulan September 2014, total impor

mengalami peningkatan 5,1% MoM dan 0,2% YoY menjadi USD 15,5

miliar. Peningkatan impor tersebut dipicu oleh naiknya impor migas

sebesar 7,4% MoM meskipun turun 1,7% YoY, sedangkan impor non

migas hanya naik sebesar 4,4% MoM dan 0,8% YoY.

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber : BPS (diolah Puska Daglu)

Ekspor Non Migas Bulan September 2014 Semakin Menguat

ini menunjukkan optimisme perbaikan ekspor di akhir tahun. Peningkatan ekspor juga diikuti

oleh peningkatan impor, terutama impor migas yang tumbuh 7,4% MoM.

Impor di bulan September masih didominasi oleh bahan

baku/penolong dan barang modal yang masing‐masing memiliki

pangsa 75,6% dan 16,9%. Seluruh impor jenis barang meningkat

dibanding bulan lalu, dimana impor bahan baku/penolong dan

barang modal mengalami peningkatan masing‐masing sebesar 5,6%,

4,9% di bulan September 2014. Sementara Impor barang konsumsi

hanya naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya (MoM). (Grafik 3)

USD JUTA%GROWTH

NILAI MOM RIBU TON

%GROWTH

VOLUME MOM

TOTAL IMPOR 15,546.1 5.1 13,158.8 12.7

TOTAL NON MIGAS 11,894.5

4.4 9,052.1

13.9

84 Mesin‐mesin / Pesawat Mekanik 2,293.5

‐0.7 278.5

16.0

85 Mesin / Peralatan Listik 1,481.5

1.4 99.3

34.3

39 Plastik dan Barang dari Plastik 690.9

8.0 329.7

12.4

29 Bahan Kimia Organik 641.7

10.0 427.1

14.3

87 Kendaraan dan Bagiannya 612.1

19.5 82.1

19.6

72 Besi dan Baja 609.9

7.8 882.9

20.9

73 Benda‐benda dari Besi dan Baja 380.9

12.6 142.8

2.1

10 Gandum‐ganduman 346.7

39.0 1,127.6

47.0

23 Ampas / Sisa Industri Makanan 309.9

‐2.0 509.7

2.0

47 Bubur Kayu / Pulp 210.1

59.1 475.1

41.9

52 Kapas 206.8

2.9 72.2

16.0

38 Berbagai Produk Kimia 187.5

10.1 65.0

11.9

76 Alumunium 182.5 19.5 68.8 23.9

90 Perangkat Optik 181.4 0.7 7.0 3.904 Susu, Mentega, Telur 132.0 26.6 34.4 32.4

SUBTOTAL 15 KOMODITI UTAMA 8,515.8 6.7 5,234.9 22.1

NON‐MIGAS LAINNYA 3,378.7 ‐1.1 3,817.2 4.4

TOTAL MIGAS 3,651.6 7.4 4,106.7 10.1

Minyak Mentah 875.6 ‐22.4 1,089.2 ‐18.8

Hasil Minyak 2,521.0 23.4 2,701.8 27.5

Gas 255.0 11.9 315.7 16.6

HS URAIAN

SEPTEMBER 2014

HS URAIAN BARANGUSD

JUTA

∆ USD

JUTA

Growth

(%, MoM)NEGARA

USD

JUTA

∆ USD

JUTA

Growth

(%, MoM)

26 Bijih, Kerak, dan Abu logam 486.4 178.2 57.8 Australia 312.2 102.7 49.00

27 Bahan bakar mineral 1,706.5 92.5 5.7 Korea Selatan 585.5 121.5 26.19

15 Lemak & minyak hewan/nabati 1,664.5 68.1 4.3 Pakistan 216.2 35.6 19.69

71 Perhiasan/Permata 314.5 64.6 25.8 Filipina 405.4 59.5 17.19

44 Kayu, Barang dari Kayu 370.8 64.5 21.1 Viet nam 221.3 27.2 14.00

84 Mesin‐mesin/Pesawat Mekanik 540.0 53.9 11.1 RRT 1,288.1 157.5 13.93

73 Benda‐benda dari Besi dan Baja 148.7 48.8 48.8 Singapura 791.2 69.0 9.55

03 Ikan dan Udang 292.6 41.8 16.7 Jepang 1,288.0 80.7 6.68

61 Barang‐barang rajutan 286.3 40.6 16.5 Arab Saudi 189.5 8.6 4.73

62 Pakaian jadi bukan rajutan 314.9 39.1 14.2 Uni Emirat Arab 184.0 7.8 4.43

12.65

2.62

5.48

0.19

(20.0)

(15.0)

(10.0)

(5.0)

5.0

10.0

15.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

18.0

Jan'13 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep*

%USD MiliarNon Migas Migas

Monthly growth (MoM)

Moving average p.a growth

Penguatan kinerja ekspor bulan September didukung oleh ekspor non migas

0.5

9.4

1.9

2.6

0.6

9.9

2.2

2.6

Pertanian

Industri

Pertambangan

Migas

Ekspor Menurut Sektor(USD Miliar)

Sep 2014

Ags 2014

9.0

0.5

9.4

4.1

9.6

4.7

14.3

0.9

Pertumbuhan mom (%)

Pertanian3.7%

Industri64.8%

Pertambangan14.3%

Migas17.2%

Struktur Ekspor Menurut SektorSeptember 2014

Grafik 2. Struktur Ekspor menurut Sektor

Tabel 1. Ekspor Non‐migas dengan Peningkatan Tertinggi berdasarkan Komoditi dan Negara Tujuan (September 2014)

Barang Konsumsi

7.5%

Bahan Baku/

Penolong75.6%

Barang Modal16.9%

Sep 2014

Barang Konsumsi

7.9%

Bahan Baku/

Penolong75.2%

Barang Modal16.7%

Aug 2013

1.2

11.8

2.6

1.2

11.1

2.5

BarangKonsumsi

Bahan Baku/Penolong

BarangModal

Nilai (USD Miliar)

Sep 2014

Aug 2014

0.3

5.6

4.9

Growth (%mom)

Komoditi impor yang naik signifikan di bulan

September 2014 antara lain Gandum‐

ganduman yang tumbuh 39,0% MoM dan

58,1% YoY dan Bubur kayu/pulp naik 59,1%

MoM dan 10,5% YoY yang merupakan bahan

baku penolong, serta Susu, Mentega & Telur

naik 26,6% MoM dan 15,0% YoY yang

merupakan barang konsumsi. (Tabel 2)

Grafik 3. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

Tabel 2. Perkembangan Nilai dan Volume Impor Non‐Migas Indonesia

surplus perdagangan migas hanya mencapai USD 0.8 miliar (Grafik

4). Secara kumulatif, neraca perdagangan selama Januari‐Sptember

2014 mengalami defisit yang mencapai USD 1,7 miliar, terdiri dari

defisit migas sebesar USD 9,6 miliar dan surplus non‐migas sebesar

USD 8,0 miliar.

Grafik 5. Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia dengan Beberapa Negara

‐1.4

‐0.4

‐0.2‐0.2‐0.1‐0.1‐0.1‐0.1‐0.10.0

0.10.10.10.10.10.20.20.3

0.80.9

‐1.1

‐0.4

‐0.1‐0.1

0.0

‐0.1‐0.1‐0.10.0‐0.1

0.10.10.10.10.10.3

0.10.2

0.60.7

Mitra Dagang Penyebab Defisit Perdagangan Non Migas TerbesarMitra Dagang Penyumbang Surplus Perdagangan Non Migas Terbesar

USD Miliar September 2014 September 2013

Grafik 4. Neraca Perdagangan Indonesia Bulanan

0.6

1.6

2.0

‐0.9

1.4

0.3

1.7

0.50.8

‐1.0‐0.7

‐1.4‐1.0

‐1.3

‐0.6

‐1.7

‐0.8‐1.0

‐0.4

0.80.7

‐2.0

0.1‐0.3

0.0‐0.3 ‐0.3

(2.5)

(2.0)

(1.5)

(1.0)

(0.5)

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

Jan'13 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep

USD MiliarNon Migas Migas Total

Grafik 1. Perkembangan Ekspor Indonesia