77
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG MAKANAN JAJANAN SEHAT PADA SISWA SMPN 4 LUBUK PAKAM KARYA TULIS ILMIAH DESI ARIANTI P01031116014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2019

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG MAKANAN …

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

JAJANAN SEHAT PADA SISWA SMPN 4 LUBUK PAKAM
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JAJANAN SEHAT PADA SISWA SMPN 4 LUBUK PAKAM
Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Studi Diploma III Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
SMP
Anggota Penguji Anggota Penguji
NIP. 196403121987031003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan usulan Penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan dan
Sikap Siswa tentang Makanan Jajanan yang Sehat di SMP Negeri 3
Lubuk Pakam”.
mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini dengan ketulusan hati maka penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besar nya kepada:
1. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Medan.
banyak meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan
bimbingan, nasehat serta motivasi dalam penulisan usulan
penelitian.
3. Tiar lince Bakara, SP, M.Si selaku penguji 1 yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penulisan usulan
penelitian.
4. Rumida, SP, M.Kes selaku penguji 2 yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penulisan usulan penelitian.
5. Kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan dukungan
moril dan motivasi kepada saya.
6. Rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat saya sebutkan
namanya satu persatu terima kasih atas kerja sama, motivasi dan
dukungan.
yang berguna untuk penyempurnaan usulan penelitian ini. Semoga apa
yang telah ditulis dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
ABSTRAK
DESI ARIANTI “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa tentang Makanan Jajanan yang Sehat di SMP Negeri 4 Lubuk Pakam” (DIBAWAH BIMBINGAN NOVRIANI TARIGAN) Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di sajikan dalam wadah atau sarana penjualan di pinggir jalan, tempat umum atau tempat lainnya, yang terlebih dahulu sudah di persiapkan, di masak di tempat produksi, di rumah atau di tempat berjualan.. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, sekitar 40-44 % makanan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap siswa tentang makanan jajanan yang sehat di SMPN 4 Lubuk Pakam. Penelitian ini dilakukan di SMP N 4 Lubuk Pakam. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2019. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional (pengamatan sesaat). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII kelas VIII dan IX sampelnya berjumlah 82 orang. Data yang dikumpulkan kuesioner pengetahuan dan sikap yang diolah dengan alat bantu komputer dengan program Spss. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap siswa SMPN4 Lubuk Pakam setelah diwawancarai dan mengisi kuesioner sendiri untuk pengetahuan yang dikategorikan baik mencapai 22% sikap di kategorikan cukup mencapai 84%. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan bagi peneleti untuk meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanannpada anak usia sekolah seperti pengaruh iklan Tv, pengaruh teman sebaya, dll
Kata Kunci: Makanan jajanan, Pengetahuan, Sikap.
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………..
A. Keamanan Makanan Jajanan ............................
1. Pengertian Makanan Jajanan .......................
3. Kontaminasi Makanan ...................................
5
5
5
6
9
10
10
Pengetahuan ................................................
11
11
12
13
3. Struktur Sikap ................................................
1. Lokasi Penelitian ...........................................
C. Populasi dan Sampel ..........................................
E. Pengolahan dan Analisa Data..............................
21
22
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
Perencanaan Anggaran Biaya Penelitian ……… Pernyataan Ketersediaan Menjadi Subjek Penelitian ..............................................................
25 26
Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Tentang Makanan Jajanan Sehat…………………………. Bukti Bimbingan Proposal ………………………
27 32
BAB I
Pangan atau makanan adalah salah satu kebutuhan dalam hidup
manusia, karenanya baik di Negara kita maupun dunia, urusan
pangan atau makanan diatur oleh Negara. Indonesia telah memiliki
undang undang pangan yaitu UU No.7 tahun 1996 dan revisi dengan
UU No.18 tahun 2012, namun masyarakat masih belum
mendapatkan makanan yang terjamin mutu dan keamanannya. Hal
tersebut terjadi karena masih kurangnya pemahaman konsumen
terhadap manfaat dan cara menentukan kebutuhan makanan yang
sehat (Indrati dan Gardjito, dalam Lestari, Shinta Asih Witha. 2015.)
Menurut Depkes RI pangan jajanan merupakan makanan dan
minuman yang bisa langsung dikonsumsi dan dapat dibeli dari
penjual makanan, yang diproduksi oleh penjual tersebut atau
diproduksi orang lain, tanpa diolah lagi. Selama ini masyarakat
sering mengkonsumsi bahan bahan yang dapat dikategorikan bahan
pangan tambahan (BTP) yang dapat berupa pewarna (untuk
menambah daya tarik visual), pengental (memperbaiki tekstur),
penyedap (menguat rasa), pemanis (penambah rasa). BTP dapat
ditambahkan dalam makanan selama dalam masa pengolahan dan
dipastikan keamanan dalam penggunaannya (Indrati dan Gardjito,
dalam Lestari, Shinta Asih Witha. 2015.).
Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam
memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak anak usia
sekolah. Konsumsi makanan jajanan anak sekolah perlu diperhatikan
karena aktivitas anak yang tinggi. Konsumsi makanan jajanan anak
di harapkan dapat memberikan konstribusi energi dan zat gizi lain
yang berguna untuk pertumbuhan anak (Sutardji, 2007). Berbagai
penelitian memperlihatkan sikap tidak mendukung dan perilaku anak
dengan jajanan yang di konsumsi masih kurang, jika terus menerus
dikonsumsi dapat mengakibatkan terjadinya dampak dari status
kesehatan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan dan
penyajian sampai resiko munculnya berbagai penyakit akibat
pencemaran mikroba, dan penggunaan bahan berbahaya (Direktorat
Bina Gizi,2011 dalam Ernia, N. , Tahlil, T. (2017)
Hasil survei BPOM menunjukkan bahwa bahwa 99% anak
sekolah membeli jajanan di sekolah. Hasil uji pangan jajanan anak
sekolah (PJAS) dari tahun 2009 sampai tahun 2013 mengalami
peningkatan dari 57,36% menjadi 80,78% makanan yang memenuhi
syarat seperti tidak terkandung bahan yang berbahaya, terjaga
higienisnya dan bebas dari konstaminasi logam berat. Survei yang
dilakukan pada 30 kota tahun 2013 dari 884 sekolah SD dan
Madrasah Ibtidaiyah dari jumlah 5.556 hasil yang tidak terpenuhi
syarat ada 1.730 atau 31,08% (BPOM dalam Shinta Asih,2013)
Anak sekolah belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat
sehingga berakibat buruk pada kesehatannya sendiri (Suci, dalam
Nikita, D. , Sukilhanonto, 2013). Anak membeli jajan menurut
kesukaan mereka sendiri tanpa memikirkan bahan bahan yang
terkandung didalamnya (Judarwonto, dalam Nikita, D. , Sukilhanonto.
2013). Anak sekolah biasanya mempunyai lebih banyak aktivitas
diluar rumah dan sering melupakan waktu makan sehingga mereka
membeli jajanan di sekolah untuk menganjal perut (Rakhmawati,
dalam Nikita, D. , Sukilhanonto. 2013). Kebiasaan jajan iini
dipengaruhi oleh faktor jenis makanan, karakteristik personal
(pengetahuan tentang jajanan, kecerdasan, persepsi, dan emosi),
dan faktor lingkungan (Ariandani, dalam Nikita, D. , Sukilhanonto.
2013). Permasalahan kebiasaan jajan yang tidak sehat pada siswa
harus ditangani agar dapat terhindar dari berbagai macam resiko
penyakit (Evy, dalam Nikita, D. , Sukilhanonto. 2013).
Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan jajanan
berupa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
pengetahuan yang merupakan pengetahuan gizi, persepsi,
kecerdasan, emosi dan motivasi dari luar. Pengetahuan gizi
merupakan kepandaian memilih makanan jajanan yang sehat yang
merupakan sumber zat zat gizi. Pengetahuan gizi pada seorang
anak memiliki pengaruh terhadap pemilihan jajanan (Notoatmodjo,
dalam Lestari, Shinta Asih Witha. 2015). Sikap seorang anak
merupakan komponen penting yang berpengaruh dalam memilih
makanan jajanan. Sikap positif anak terhadap kesehatan
kemungkinan tidak berdampak pada perilaku anak menjadi positif,
namun sikap yang negative terhadap kesehatan hampir pasti
berdampak pada perilakunya (Notoatmodjo, dalam Lestari, Shinta
Asih Witha. 2015)
merupakan sekolah adiwiyata. Sekolah adiwiyata adalah sekolah
yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang
indah. Walaupun sekolah tersebut sudah menjadi adiwiyata, tetapi
masih banyak juga penjaja makanan di luar sekolah antara lain
bakso bakar, es buah, bakso saos kacang, es rasa, bakso kuah,
indomie goreng. Namun makanan tersebut tercemar oleh debu dan
mengandung bahan pangan yang tidak baik bagi kesehatan.
Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut tentang “Gambaran pengetahuan dan sikap tentang
makanan jajanan sehat pada siswa SMPN 4 Lubuk Pakam”
B. Rumusan Masalah
makanan jajanan sehat pada siswa SMPN 4 lubuk pakam?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
makanan jajanan sehat di SMPN 4 Lubuk Pakam
2. Tujuan Khusus
Pakam tentang makanan jajanan.
makanan jajanan.
1. Sebagai informasi bagi siswa SMPN 4 Lubuk Pakam mengenai
gambaran pengetahuan dan sikap tentang makanan jajanan
sehat.
yang lebih baik lagi.
Makanan Jajanan menurut Food and Agriculture Organization (FAO)
didefenisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan
dijual oleh pedagang atau penjaja di jalan jalan dan tempat keramaian
umum lainnya yang dikonsumsi tanpa proses persiapan dan proses
pengolahan lebih lanjut (FAO,2012). Menurut Keputusan Menter
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/SK/VII/2003, makanan jajanan
adalah makanan dan minuman yang diolah oleh penjaja makanan di
tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijial
di bagi umum selain disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran dan
hotel. Makanan jajanan memegang peranan penting dalam memberikan
kontribusi tambahan untuk kecukupan gizi.
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia
untuk mendukung kesehatan. Makanan yang dibituhkan tentunya harus
menilai gizi baik. Selain nilai gizi, hal lain juga akan diperhatikan, seperti
cara mengolaB h, kebersihan penjamah makanan, dan bagaimana
makanan tersebut disajikan. Berbagai pilihan makanan dan minuman
tersedia di berbagai tempat dengan kualitas yang bervariasi. Dapat
dipastikan, dimana ada tempat dengan kualitas yang bervariasi. Dapat
dipastikan, dimana ada aktivitas manusia, pada tempat tersebut
ditemukan penjual makanan (Naria, 2005).
2. Jenis Makanan Jajanan
a. Makanan jajanan yang terbentuk panganan
Contoh : Pisang goreng, Putu, Kue bugis
b. Makanan jajanan yang diporsikan atau menu utama
Contoh : Pecal, Mie bakso, Nasi goreng
c. Makanan jajanan yang terbentuk minuman
Contoh : Jus buah
Menurut Maarisit (2014) anak anak memilki kebiasaan jajanan diluar
meskipun orang tua mereka sudah melarangnya, ada beberapa faktor
yang menyebabkan hal tersebut , seperti:
a. Faktor lingkungan tempat tinggal yang menyediakan fasilitas
tempat jajan beragam dan menarik untuk dijadikan jajan
b. Kurangnya penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan
kebiasaan jajan
memberikan informasi menarik, khususnya informasi tentang
jajanan sebagai produk makanan dan minuman siap saji.
Kebiasaan makan kita ditentukan oleh tradisi dan budaya.
Orang zaman dahulu selalu mencoba coba apapun yang akan dia
makan, jika dirasa tidak enak atau menyebabkan sakit, maka
makanan tersebut tidak akan dikonsusmsi lagi. Hal ini mereka
ajarkan pula kepada keturunan mereka. Sebagai contoh, orang
sunda terbiasa memakan makanan yang segar bahkan mentah,
berbeda dengan orang jawa yang selalu memasak makanan
sampai lembek dan berasa manis.
Pangan yang aman adalah pangan yang kita konsumsi tidak
menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh yang
mengkonsumsinya. Sehingga, jika dikonsumsi akan menyehatkan
tubuh dan tidak menyebabkan sakit pada tubuh. Pangan yang
aman dapat dilihat dari komposisi asal bahan pangan dan adanya
campuran komponen lain yang merungikan, seperti mikroba
penyebab sakit dan bahan kimia yang dapat menyebabkan
gangguan pada tubuh.
4. Kontaminasi Makanan
suatu industri maupun pengolah rumah tangga sebelum disajikan. Proses
pengolahan tersebut sangat menentukan kualitas makanan yang
selanjutnya sampai pada penyajian, karena itu perhatian mengenai
sanitasi dan higienis makanan selama proses produksi hingga makanan
siap disajikan menjadi sangat penting (Marwanti, 2010).
Menurut Naira (2005) peluang terjadinya konstaminasi makanan dapat
terjadi pada setiap tahap pengolahan makanan. Berdasarkan hal ini,
hygiene sanitasi makanan yang merupakan konsep dasar pengolahan
makanan sudah seharusnya dilaksanakan, enak prinsip hygiene sanitasai
tersebut adalah :
mempertimbangkan beberapa hal, seperti batas kadaluarsa, terdaftar
pada kemenkes, dan bahantersebut diizinkan pemakaiannya untuk
makanan.
bertujuan untk mencengah bahan makanan agar tidak cepat rusak.
3. pengolahan makanan. Pengolahan makanan meliputi 3 ha yaitu
peralatan, penjamah makanan, dan tempat pengolahan.
4. penyimpanan makanan matang. Makanan matang yang disimpan
sebaiknya pada suhu yang rendah, agar pertumbuhan mikroorganisme
yang dapat merusak makanan dapat bertahan.
5. pengangkutan makanan. Cara pengangkutan makanan yang diinginkan
adalah dengan wadah tertutup.
ditunjang oleh kondisi lingkungan dan sarana sanitasi yang baik pula.
Sarana tersebut antara lain:
a) Tersedianya air bersih yang mencukupi, baik dari segi kuantitas
mauoun kualitas.
b) Pembuangan air limbah yang tertera dengan baik agar tidak
menjadi sumber pencemar
c) Tempat pembuangan sampah yang terbuat dari bahann kedap air,
mudah dibersihkan dan mempunyai tutup.
Bahan Pangan Tambahan (BTP) juga bisa disebut dengan zat
aditif makanan, food additive, bahkan kimia makanan, atau bahan
tambahan makanan. Didalam peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Mankes/Per/IX/88 dijelaskan, bahwa BTP adalah bahan yang
biasanya tidak digunakan sebagai makanan, punya atau tidak nilai
gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan
kedalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan,
pengolahan, penyajian, perlakuan, pengemasan, penyimpanan
atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan suatu
komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
Berdasarkan tujuan penggunanya dalam pangan,
pengelompokkan BTP yang diizinkan dalam makanan menurut
peraturan menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 sebagai
beriukut:
7. Pengatur kesamaan
9. Pengemulsi
10. Pengeras
11. Sekuestran
12. BTP lain yang termasuk bahan tambahan pangan yang tidak
termasuk golongan atas
beberapa cara untuk memilih jajanan yang baik, yaitu :
1. Mengamati warna makanan jajanan berwarna mencolok atau jauh
berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi,es krim yang berwarna
terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang
tidak aman.
2. Mencicipi rasa makanan jajanan, biasanya lidah cukup jeli untuk
membedakan mana makanan yang aman atau tidak. Makanan yang
tidak aman umumnya berasa tajam, missal sangan gurih, membuat
lidah bergetar dan tenggorakan gatal.
3. Mencium aroma makanan jajanan, bau apek atau tengik pertanda
makanan tersebut telah rusak atau terkontaminasi oleh
mikroorganisme.
adakah kandungan bahn bahan makanan tambahan yang berbahaya
dan dapat merusak kesehatan.
makanan tersebut dalam keadaaan segar atau telah berjamur sehingga
dapat menyebabkan keracunan. Makanan yang telah berjamur
menandakan proses tidak berjalan dengan baik atau telah kadaluarsa.
6. Melihat apakah makanan tersebut sudah terdaftar di BPOM (Badan
Obat dan Makanan) atau belum dengan melihatnya dikemasan
makanan tersebut.
Menurut Ahmad (2011) jajan dapat memberikan pengaruh positif
apabila jenis jajanan yang dibeli anak tidak sembarangan dan
mengandung nutrisi. Pemilihan jajanan yang baik dan bergizi akan
berdampak baik pada pemenuhan energi sekaligus dapt mendukung
pertumbuhan anak. Menurut dewi (2010) jajanan memberikan konstribusi
energi kepada anak anak dalam memenuhi kecukupan energi.
7. Pengaruh Negatif dari Makanan Jajanan
Menurut Ahmad (2011) jajanan dapat memberikan pengaruh
negative apabila jenis jajanan yang dikonsumsi adalah makanan ynag
kurang baik. Kebanyakan anak memilih hanya berdasarkan apa yang
anak suka, dan selera yang muncul pada saat anak tersebut lapar. Selain
itu anak anak sering membeli jajan disembarangan tempat. Anak anak
belum memiliki kemampuan dalam memilih jajanan yang baik, oleh karena
itu mereka cenderung mengkonsumsi makanan seperti yang di makan
oleh teman yang lain, tanpa memperhatikan kandungan gizi makanan
yang di beli maupun tingkat bahaya makanan yang dibelinya.
B. Karakteristik Remaja
1. Pengertian Remaja
golongan yang berusia 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
berusia antara 7-12 tahun. Golongan ini mempunyai karakteristik mulai
mencoba mengembangkan kemandirian dan menentykan batasan
batasan atau norma. Di sinilah divariasi individu mulai lebih mudah
dikenali seperti pada pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas,
kebutuhan zat gizi, perkembangan kepribadian, serta asupan makanan
(yatim, 2005)
kecepatan yang sama, secara mendadak meningkatkan saat memasuki
usia remaja. Peningkatan pertumbuhan mendadak ini disertai dengan
perubahan perubahan hormonal, kognitif, dan emosional. Semua
perubahan ini membutuhkan zat gizi secara khusus.
Usia remaja (10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi karena gizi
karena berbagai sebab. Pertama, remaja memerlukan zat gizi yang lebih
tinggi karena penigkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang
dramatis itu. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja
mempengaruhi baik asupan maupun kebutuhan gizinya. Ketiga, remaja
yang mempunyai kebutuhan gizi khusus, yaitu remaja yang aktif dalam
kegiatan olah raga, menderita penyakit kronis, sedang hamil, melakukan
diet secara berlebihan, pencandu alcohol atau obat terlarang.
C. Pengetahuan
melakuakan penginderaan terhadap obyek tertentu. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (Notoatmodjo,2013).
a. Pengetahuan (Knowledge)
yang dipelajari/rangsang yang diterima.
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
suatu materi tersebut secara benar
c. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (rill).
Aplikasi disinni dapat diartikan pengguanaan hokum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks lain.
d. Analisis (Analysis)
kaitannya suatu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
pengguna kata-kata kerja.
e. Sintesis (Syntesis)
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Bisa diartikan juga sebagai kemampuan untuk menyusun
formasi baru dari formasi-formasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
penelitian terhadap suatu obyek. Penelitian ini berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri. Atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
Pengetahuan mengenai makanan jajanan adalah kepandaian memilih
makanan yang merupakan sumber zat zat gizi dan kepandaian dalam
memilih makanan jajanan yang sehat. Pengetahuan (Knowledge) adalah
hasil pengetahuan dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan
“What”, misalnya apa air, apa manusia, apa dalam dan sebagainya.
Pengetahuan secara perorangan maupun bersama ternyata langsung
dalam dua bentuk dasar yang sulit ditentukan mana kiranya yang paling
“asli” atau nama yang paling berharga dan yang paling manusiawi. Bentuk
satu adalah mengetahui saja dan untuk menikmati pengetahuan itu demi
memuaskan hati manusia (Notoatmodjo,2013)
makanan jajanan. Pengetahuan anak dapat diproleh baik secara internal
maupun eksternal. Pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang
berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengetahuan hidup. Pengetahuan
secara eksternal yaitu pengetahuan yang berasal dari orang lain sehingga
pengetahuan anak tentang gizi bertambah (Solihin,2011)
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut Sukanto (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan, antara lain:
a. Tingkat Pendidikan
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.
b. Informasi
mempunyai pengetahuan lebih luas.
kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.
d. Pengalaman
tentang sesuatu yang bersifat informal.
e. Sosial Ekonomi
semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat
pengetahuan.
tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup (Notoadmojo 2007).
didasarkan pada dasar psikologis dan budaya yang berbeda beda. Unsur
unsur budaya mampu mempengaruhi kebiasaan makan dan kadang
kadang dapat bertentangan dengan prinsip prinsip ilmu gizi. Sikap
membuat seseorang setuju (mendekat) atau tidak setuju (menjauhi suatu
hal ).
merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai
suatu penghayatan terhadap objek. Dalam hal sikap, dapat dibagi dalam
berbagai tinkatan, antara lain:
a. Menerima (receiving), yang artinya bahwa orang (subjek) mau atau
memperhatikan stimulasi yang diberikan (objek).
b. Merespon (responding), yaitu dapat berupa memberikan jawaban
apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
c. Menghargai (valuating), yaitu dapat berupa mengajak orang lain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
d. Bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya (Notoatmodjo,2007)
Menurut Sunaryo (2004) dalam (Febriyanto, 2016), ada dua faktor
yang mempengaruhi pembentukan dan pengubahan sikap adalah
faktor internal dan eksternal.
Berasal dari dalam individu itu sendiri. Dalam hal ini individu
menerima, mengolah, dan memilih segala sesuatu yang
datang dari luar, serta menentukan mana yang akan diterima
atau tidak diterima. Sehingga individu merupakan penentu
pembentukan sikap. Faktor interna terdiri dari faktor motif,
faktor psikologis dan faktor fisiologis.
b. Faktor eksternal
mengubah dan membentuk sikap. Stimulus tersebut dapat
bersifat langsung dan tidak langsung. Faktor eksterna terdiri
dari: faktor pengalaman, situasi, norma, hambatan dan
pendorong.
menekankan pada komponen kognitif dan konatif. Sedangakan pada
baron dan byrne, juga myers dan gerungan, pada komponen kognitif,
efektif, dan konatif. Berkaitan dengan hal hal tersebut diatas pada
umumnya pendapat yang banyak diikuti ialah bahwa sikap itu
mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu :
a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan.
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek
sikap.
komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak
terhadap objek sikap.
juga dapat di analisis dengan analisis fungsi, yaitu suatu analisis
mengenai sikap dengan melihat fungsi sikap. Menurut Katz (lihsecord dan
Backman, 1964) sikap itu mempunyai empat fungsi, yaitu :
a. Fungsi instrumental, atau fungsi penyesuaian, atau fungsi manfaat
b. Fungsi pertahanan ego
c. Fungsi ekspresi nilai
yaitu:
c. Kerangka acuan
d. Komunikasi sosial
Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri sendiri manusia yang
dapat mendorong atau menimbulakn perilaku tertentu. Walaupun
demikian sikapn mempunyai segi segi perbedaan dengan pendorong
pendorong lain yang ada dalam diri manusia itu. Oleh karen itu untuk
membedakan sikap dengan pendorong pendorong yang lain, ada
beberapa ciri atu sifat dari sikap tersebut:
a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir
b. Sikap itu selalu berhungan dengan objek sikap
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi jug adapt tertentu pada
sekumpulan objek objek
7. Terbentuknya Sikap
oleh individu, dan hasil presepsi akan dicerminkan dalam sikap yang
diambil oleh individu yang bersangkutan. Dalam mempersepsikan objek
sikap individu akan dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman,
cakrawala, keyakianan, proses belajar, dan hasil proses presepsi ini akan
merupakan pendapat atau keyakinan individu mengenai objek sikap, dan
ini berkaitan dengan segi kognisi. Efeksi akan mengiringi hasil kognisi
terhadap objek sikap sebagai aspek evaluative, yang dapat bersifat positif
atau negative.
1 Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui
responden tentang jajanan
responden tentang jajanan
sehat Seperti tanggapan
mengenai cara pemilihan
makanan jajanan dengan
dua pernyataan yakni
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah dilakukan di SMP N 4 Lubuk Pakam. Penelitian
akan dilaksanakan mulai bulan April 2019.
B. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Deskriptif dengan
menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional (pengamatan sesaat)
karena hanya sampai taraf menggambarkan keadaan objek.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas VII
kelas VIII dan IX SMP Negeri 4 Lubuk Pakam. Total populasi dalam
penelitian ini adalah 465 siswa. Jumlah siswa kelas VII adalah 193 siswa
kelas VIII adalah 135 siswa, kelas IX berjumlah 137 siswa.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari populasi siswa/i SMP
Negeri 4 Lubuk Pakam. Sedangkan penentuan sampel pada penelitian ini
dilakukan teknik pengambilan sampel dengan acak sampel sederhana
(Notoadmodjo, 2010).
n = N
n = besar sampel
N = jumlah populasi
5% (0,05), atau 1% (0,01).
Siswa kelas VII = 193
Siswa kelas VIII = 135
Siswa kelas IX = 137
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi untuk sampel yang dipakai dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1) Siswa yang bersedia menjadi responden.
2) Siswa di SMP Negeri 3 Lubuk Pakam kelas VII VIII dan IX
3) Siswa yang hadir pada saat pengambilan data
b. Kriteria ekslusi
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
meliputi :
kelamin, tanggal lahir, umur, pekerjaan orangtua,
alamat, suku dan jumlah saudara kandung, dan
jumlah uang jajan dengan alat bantu form identitas.
b. Data pengetahuan dan sikap dengan alat bantu
kuesioner.
gambaran umum lokasi penelitian dan gambaran umum
populasi penelitian.
a. Pra Penelitian
masalah yang hendak diteliti.
lokasi penelitian.
Wakil Kepala Sekolah SMP N 4 Lubuk Pakam.
b. Penelitian
meliputi data primer dan data sekunder. Adapun data-data
yang akan dikumpulkan meliputi :
kelamin, pekerjaan orangtua) diperoleh dengan
cara wawancara langsung dengan alat bantu form
identitas.
dengan cara wawancara langsung dengan alat
bantu kuesioner.
yaitu SMP N 4 Lubuk Pakam, Deli Serdang,
Sumatera Utara yang didapat dari pihak sekolah
SMP N 4 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera
Utara.
1. Pengolahan Data
Seluruh data diolah secara manual melalui tahapan-tahapan proses
yang dimulai secara Editing, Coding, Entry Data dan Tabulasi kemudian di
analisis dengan alat bantu komputer (Budiarto, 2012). Tabulasi yaitu
menyusun data dari hasil penelitian yang sudah dimasukkan dalam
komputer yang telah di kategorikan untuk disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi atau diagram sehingga data lebih mudah dianalisis dan dibaca.
Adapun data yang akan diolah meliputi :
a. Data Pengetahuan
pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai skor 1 dan
bila jawaban salah diberi skor 0. Ada 2 kategori pengetahuan
(Alimul, dalam Purtiantini, 2010)
b. Tidak baik : jawaban benar < 70 %
Rumus:
100%
a. Sikap diukur melalui 20 pertanyaan. Skala pengukuran adalah jika
pertanyaaan yang bersifat positif jawaban setuju (S) nilai 1, dan
jawaban tidak setuju (TS) nilai 0
b. Pertanyaaan yang bersifat negatif jawaban setuju (S) nilai 0 dan
tidak setuju (TS) nilai 1. Untuk pernyataan positif (pertanyaan
nomor 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16 17, 18 dan 19) jawaban
setuju (S) nilai 1 dan jawaban tidak setuju (TS) nilai 0 . Untuk
pernyataan negatif (pertanyaan nomor 3, 4, 5, 7, 14 dan 20)
jawaban setuju (S) nilai 0 dan tidak setuju (TS) nilai 1.
Ada 2 kategori sikap berdasarkan rata-rata (Alimul, dalam
Purtiantini, 2010)
b. Tidak mendukung : jawaban benar < 70%
Rumus:
100%
dan rata-rata masing-masing variabel yaitu : umur, jenis
kelamin, kategori pengetahuan, dan sikap siswa kelas VII
VIII dan IX SMP N 4 Lubuk Pakam. Dengan menggunakan
tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan program
komputer yang kemudian disajikan dalam grafik distribusi
frekuensi dan dianalisis berdasarkan persentase.
BAB IV
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMPN 4 Lubuk Pakam merupakan salah satu smp negeri yang ada di
lubuk pakam yang berlokasi jalan pantai labu desa sekip kecamatan
lubuk pakam kabupaten deli serdang provinsi sumatera utara. Tahun
berdiri 2009 dan tahun beroperasi 2009/2010 tanah kepemilikan pemkab
deli serdang luas tahun 6.710 m2 dan luas bangunan 378 m2.
Hingga saat ini ada data siswa 5 tahun terakhir yaitu tahun ajaran
2014/2015 jumlah kelas VII jumlah siswa 144 jumlah rombel 4 kelas VIII
jumlah siswa 143 jumlah rombel 4 dan kelas IX jumlah siswa 205 jumlah
rombel 6 dan jumlah semua siswa tahun ajaran 2014/2015 adalah 492
siswa dan jumlah romel 14. Untuk ajaran 2015/2016 jumlah kelas VII
jumlah siswa 216 jumlah rombel 6 kelas VIII jumlah siswa 133 jumlah
rombel 4 kelas IX jumlah siswa 139 jumlah rombel 4 dan semua jumlah
siswa 488 jumlah rombel 14. Untuk ajaran 2016/2017 kelas VII jumlah
siswa 144 jumlah ramble 4 kelas VIII jumlah siswa 213 jumlah rombel 6
kelas IX jumlah siswa 135 jumlah rombel 4 dan untuk jumlah semua siswa
392 jumlah rombel 14. Untu ajaran 2017/2018 kelas VII jumlah siswa 137
jumlah rombel 4 kelas VIII jumlah siswa 145 jumlah rombel 4 kelas IX 204
jumlah rombel 6 dan jumlah semua siswa 486 jumlah rombel 14. Untuk
ajaran 2018/2019 kelas VII jumlah siswa 193 kelas VIII jumlah siswa 145
jumlah rombel 4 kelas IX jumlah siswa 140 jumlah rombel 4 dan jumlah
semua siswa 472 jumlah rombel 14.
Dan jumlah siswa SMPN4 Lubuk Pakam sekarang berjumlah 472 tetapi
hanya sebagian siswa yang kami jadikan sampel untuk peneltian yang
dilakukan yaitu dengan jumlah 82 orang siswa yang berarti itu hanya
menggunakan sampel kelas VII dan VIII saja.
B. Karakteristik Sampel
Siswa yang di SMPN 4 Lubuk Pakam yang menjadi sampel yaitu
berjumlah 82 orang. Karakteristik sampel diproleh dengan menggunakan
meliputi Nama, Tanggal lahir, Jenis kelamin, Pekerjaan ayah Pendidikan
ayah, Pekerjaan ibu, Pendidikan ibu, suku dan uang jajan. Sedangkan
data pengetahuan dan sikap diperoleh dengan menggunakan kuesioner.
Adapun penjelasan mengenai karakteristik sampel sebagai berikit:
a. Sampel berdasarka Jenis Kelamin
Gambar 1.
Berdasarkan Gambar 1. dapat diketahui bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yang paling banyak adalah laki laki yaitu
sebanyak 42 orang atau 55 %. . Hal tersebut dikarenakan laki laki lebih
banyak di kelas, dan dari data di atas jumlah semua siswa laki laki lebih
banyak dari perempuan.
Berdasarkan gambar 2. dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan
dalam penelitian ini paling banyak adalah siswa yang berumur 13 tahun
sebanyak 34 orang atau 41.%. sedangkan sampel yang lain nya banyak
juga yg umur berbeda yaitu dengan 11,12,13,14,15 tahun. Tetapi itu
bukan berarti data yang lainnya tidak perlu untuk di buat sampel. Sebab
pada penelitian ini lebih banyak sampel umur 13 tahun dibandingkan
dengan umur yg lainnya.
Gambar 3.
digunakan dalam penelitian ini paling banyak adalah siswa pekerjaan
ayah nya sebagai wiraswasta yang sebanyak 73 orang atau 89.0%. Dan
dari data diatas pekerjaan ayah dari sampel ini bermacam macam. Dan
dari 82 sampel yang digunakan dalam penelitian ini 73 sampel yang
rutinitas pekerjaan ayah sampel wiraswasta dalam penelitian ini.
4%
2%
5%
89%
Pns
Gambar 4.
Berdasarkan gambar 4. dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan
dalam penelitian ini paling banyak adalah pendidikan ayah slta yaitu 43
orang atau persen 52.%. Dan dari data diatas pendidikan ayah ada
macam-macam yaitu sd smp slta pt. dan sudah di liatkan bahwa angka
tertinggi ada pada pendidikan slta.
11%
33%
52%
4%
Sd
Smp
Slta
Pt
Gambar 5.
digunakan dalam penelitian ini paling banyak adalah pekerjaan ibu
sebagai irt 72 orang atau 88.%. dan dari data diatas yang bekerja sebagai
guru hanya 2 orang itu artinya orang tua sampel masih sangat kurang
pengetahuan dan sikap nya tentang pemilihan makanan jajanan yang
sehat
10%
88%
2%
Wiraswasta
Irt
Guru
Gambar 6.
digunakan dalam penelitian ini paling banyak adalah pendidikan ibu slta
41 orang atau 50%. Dan dari data yang di atas sudah diartian bahwa
angka yang kecil berada pada pendidika ibu sampel yaitu pt 4 orang
persen 4.9%, artinya dari data diatas menyatakan pendidikan ibu masih
sangat kurang lagi dari pendidikan yg sekarang. Sebab dari data tersebut
sudah diketahuin kalau pendidikan ibu masih sangat rendah pengetahuan
terutama tentang sarapan untu anak ke sekolah
8%
37%
50%
5%
Sd
Smp
Slta
Pt
Berdasarkan gambar 7. dapat diketahui sampel yang digunakan dalam
penelitian ini paling banyak adalah suku jawa 34 orang atau 41%. dan
dari data diatas bisa dilihat angka yang paling kecil yaitu suku sunda dan
melayu yang artinya bahwa sampel yang di smpn 4 lubuk pakam itu masih
susah mencari suku yang angka kenaikan nya tinggi
39%
41%
10%
10%
Batak
Jawa
Sunda
Melayu
Gambar 8.
Berdasarkan gambar 8. dapat diketahui sampel yang digunakan dalam
penelitian ini paling banyak adalah uang jajan nya <5000 yaitu 49 orang
atau 60.%. dari data diatas dilihat bahwa uang jajan yang angka yg paling
kecil ada pada uang jajan anak > 10000. Yang artinya bahwa sampel
pada penelitian ini masih bisa masuk ke golongan baik siswa karna masih
bisa dikategorikan uang jajan yang seharusnya miliki.
C. Pengetahuan Sampel
2015-2019 adalah meningkatnya status kesehatan gizi ibu dan anak.
Menurut Hasdianah (2012) sumber daya manusia yang berkualitas sangat
dipengaruhi oleh asupan gizi. Gizi menjadi bagian sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Gizi di dalamnya memiliki keterkaitan
yang erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Status gizi yang baik pada
anak-anak perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika status gizi
anak buruk dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun
kemampuan berfikir.
pengujian laboratorium terhadap Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
yang diambil dari 866 Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah yang tersebar
di 30 kota di Indonesia. Dari 4.808 sampel pangan jajanan anak sekolah,
1.705 (35,46%) sampel diantaranya tidak memenuhi persyaratan
keamanan dan atau mutu pangan (Safitri, 2014). Menurut data dari bidang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang tahun 2016, lima tahun terakhir ini terjadi enam kasus
keracunan anak yang terjadi di lingkup sekolah. Kasus tersebut terjadi di
Kecamatan Turen, Ngantang, Tirtoyudo, Tajinan, Dau, dan Gondanglegi.
Keracunan tersebut terjadi dikarenakan anak mengkonsumsi jajanan di
sekitar sekolah antara lain, keracunan rumput laut di toko sekitar sekolah,
konsumsi cilok dan martabak mini, konsumsi sate usus, konsumsi mie
pangsit, konsumsi biskuit yang sudah kadaluwarsa, serta konsumsi mie
sedap dan telur ceplok.
Data sekolah yang terdapat kasus keracunan selama 5 tahun terakhir
pada tahun 2016 terjadi di SDN 2 Turen dengan jumlah korban 6 anak,
kedua terjadi pada tahun 2015 terjadi di SDN 03 Ngantang dengan jumlah
korban 11 anak. Kasus ketiga terjadi di SDN 03 Purwodadi pada tahun
2015 dengan jumlah korban 18 anak. Kemudian pada tahun 2013 terjadi 3
kasus keracunan di SDN Gunung Ronggo Tajinan, SDN 2 Mulyoagung
Dau , dan MI Wahid Hasyim Gondanglegi dengan masing-masing korban
21 anak, 13 anak, dan 8 anak. Menurut data tersebut dapat disimpulkan
bahwa keracunan pada anak yang terjadi diakibatkan kurangnya
pengetahuan anak tentang jajanan / makanan yang sehat. Kurangnya
pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku seseorang termasuk perilaku
kesehatan, sehingga bisa menjadi penyebab tingginya angka kejadian
suatu penyakit. Pemberian pengetahuan kepada anak sekolah dasar
dapat dilakukan dengan cara penyuluhan kesehatan (Maulana, 2012).
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan
dapat melaksanakan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan. (Supariasa, 2014).
Observasi awal yang telah dilakukan di SDN 2 Mulyoagung Kecamatan
Dau Kabupaten Malang, ditemukan bahwa banyak pedagang kaki lima
yang berjualan di sekitar sekolah. Setiap harinya tidak kurang dari 8
pedagang kaki lima yang berjualan di halaman depan SDN 02
Mulyoagung. Sebagian besar siswa membeli jajanan tersebut pada jam
istirahat. Selain itu, jajanan yang dijual kebanyakan terbuka dan tidak
ditutup ketika dijajakan, serta saus dan bumbu yang digunakan juga
menggunakan warna yang mencolok. Berdasarkan uraian diatas, penulis
melakukan penelitian mengenai pendidikan kesehatan melalui penyuluhan
gizi dengan media minicard terhadap pengetahuan jajanan sehat pada
siswa SDN 02 Mulyoagung.
Berdasarkan Gambar 9. dapat diketahui bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini paling banyak ada di kategori cukup yaitu
44 orang atau 54%. Data yang diatas menunjukkan bahwa kategori untuk
pengetahuan sampel yaitu, kurang, baik, cukup yang berarti dalam
pengambilatan data diatas harus ada kategori.
24%
54%
mengeksplorasi informasi dari informan dengan menggunakan teknik
wawancara mendalam ( indept interview) sehubungan dengan perilaku
dan peran teman sebaya dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan
siswa-siswi SDK Ritapada, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten
Manggarai Timur.
bentuk sikap sehubungan dengan penilaian terhadap indi-kator PHBS
disekolah,yaitu jajanan dikantin sekolah dan guru-guru yang merokok
dise-kolah. Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan secara
mendalam (indeph interview) kepada informan, penilaian ter-hadap
jajanan dikantin sekolah, pada umumnya informan memberi penilaian ter-
hadap jajahan di sekolah cukup positif. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan tentang penelaian terhadap guru-guru yang merokok
disekolah menunjukan bahwa informan memahami dampak merokok bagi
kesehatan dan memberikan penilaian yang positif.
Hasil penilitian ini menunjukan bahwa informan umumnya telah
memiliki sikap yang positif terhadap PHBS di sekolah, jajanan di kantin
sekolah, guru-guru yang merokok di sekolah. Hal ini di didukung oleh
pengetahuan yang cukup dari informan. Sikap tentang PHBS merupakan
faktor yang menentukan seseorang untuk bersedia berperilaku hidup
bersih dan sehat.
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan di samping faktor fasilitas,
juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain, support dalam
hal ini adalah te-man sebaya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianto,
dkk (2013) di SDN Wilayah keluruhan sukajaya Palembang dengan jumlah
responden 153 siswa/I yang menyakan bahwa terdapat hubungan
pengetahuan jajanan dengan status kesehatan (p< 0,000). Semakin baik
tingkat pengetahuan terhadap pemilihan makanan jajanan pada siswa/I,
maka status kesehatan akan semakin baik juga. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan jumlah proporsi siswa/I yang memiliki sikap yang
mempunyai status kesehatan kategori sehat lebih banyak dibandingkan
dengan siswa/I yang memiliki sikap tidak mendukung (p-value = 0,005).
Hal ini menunjukkan dengan bahwa hipotesa null (Ho) di tolak yang berarti
ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap jajanan dengan
status kesehatan anak.
Dan dari data yang sudah diteliti dapat disimpulkan bahwa dari
penelitian yang dilakukan di SMPN 4 Lubuk Pakam dengan kuesioner
sikap kategori cukup lebih banyak dibandingkan dengan kategori lain nya.
Untuk pengisian pernyataan sikap dalam bentuk kuesioner menjelaskan
ada pernyataan yang setuju dan tidak setuju. Oleh karena itu setelah data
nya sudah dikoreksi ada kategorikan penilian dari hasil sikap tersebut.
Yaitu kategori kurang mencapai dengan skor 5-10 yang sudah dibuat,
dengan kategori cukup mencapai skor 10-15, dan dengan pernyataan
kuesioner sikap dikategorikan baik mencapai 16-20.
Gambar Ksikap
Gambar 1.10
digunakan dalam penelitian ini paling banyak ada di kategori Cukup
yaitu 69 orang atau 84%. dan dari data diatas menujukkan bahwa
klasifikapikasi sikap lebih mehami bagaimana siswa memilih
makanan jajanan yang sehat. Terbukti dengan data diatas bahwa
kategori Cukup 69 orang kurang 16 orang, dan karegori baik sama
sekali tidak ada.
Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan dan sikap
tentang makanan jajanan yang sehat di SMPN 4 Lubuk Pakam tahun
2019. Dapat diambil keputusan sebagai berikut:
1. Lebih dari setengah (54%) siswa masih memiliki pengetahuan
yang cukup, dan (24%) siswa memiliki pengetahuan yang kurang
tentang makanan jajanan yang sehat di SMPN 4 Lubuk pakam.
2. Hampir semua (84%) siswa memiliki sikap cukup dan (16%)
siswa memiliki sikap kurang tentang makanan jajanan di SMPN 4
Lubuk Pakam.
B. Saran
membentuk kantin sehat supaya makanan jajanan yang dikonsumsi
siswa lebih terjamin kebersihannya, dan menyediakan air bersih
yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dengan peralatan
makan yang serta diharapkan sekolah juga menyediakan poster
sebagai media bergambar untuk memberikan informasi tentang
makanan jajanan sehat kepada siswa
2. Bagi peneliti selanjutnya
usia sekolah seperti pengaruh iklan Tv, pengaruh teman sebaya dll.
DAFTAR PUSTAKA
Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Aswandi. Syahril, S. dkk.(2013), Perilaku Hidup Sehat (PHBS) Pada
Siswa Siswi SDK RITA Pada Kecamatan Kota Komba
Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara
Timur,Jurnal Bagian GIZI FKIK Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar,187-196
Perilaku Jajanan Dengan Status Kesehatan Anak Sekolah,
Jurnal Keperawatan Syiah Kuala, 1-6
Ernia, Ninin. Tahlil, Teuku. (2017), Hubungan Pengetahuan, sikap dan
perilaku jajan dengan status kesehatan anak sekolah, Jurnal
Fakultas keperawatan Universitas Syariah Kuala Banda Aceh,
Aceh
Dan Sikap Dengan Perilaku Konsumsi Jajanan Sehat di MI
Sulaimaniyah Majoagung Jombang. (Skripsi). Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Surabaya
Lestari, Shinta Asih Witha. 2015. Pengaruh Penyuluhan Jajanan Sehat
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Gonilan Kartasura. (Skripsi). Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Semua. PT Kencana Prenamedia Group. Jakarta
Mursida, Nurhayati Dewi. 2016. Pengaruh Media Booklet Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Pada Siswa di SMP Negeri 1 Palibelo. (Skripsi).
Fakultas Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani. Yogyakarta
Pemilihan Jajanan Sekolah Tidak Dipengaruhi Oleh
Pengetahuan Ibu Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang,
Jurnal Keperawatan, 1-12
Demi Kesehatan Anak, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan,
Vol 3, No 4, 192-196
Parwiyati, S. , W. Sumekar. , Mardiningsih, D. (2014), Pengaruh
Penggunaan Media Booklet Pada Peningkatan Pengetahuan
Peternakan Kambing Tentang Penyakit Scabies di KTT
Ngupoyo Sato Desa Wonosari Kecamatan Patebon, Jurnal
Pertanian Undip, 581-585
makanan jajanan dengan perilaku anak memilih makanan di
Sdit muhammadiyah al kautsar gumpang kartasura. Skripsi.
Fakultas ilmu kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakatra.
Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Dalam
Memilih Pangan Jajanan, Journal Of Health Education, 85-90
Santoso, A. ,Devi, M. , Kurniawan, A. (2015), Peningkatan Pengetahuan
Siswa Mengenai Jajanan Sehat Menggunakan Media
Minicard, Jurnal Dosen Faktultas Teknik Universitas Negeri
Malang, Malang
Anak dan Jajanan Sekolah: Program Pemberdayaan
Kesehatan Anak Sekolah Dalam Persektif Pemerintah
Daerah, Jurnal MKMI, Vol 12, No 3, 170-180
Walgito, Bimo. 1999. Psikologi Sosial . Penerbit Andi. Yogyakarta
Wendari, W.N. , Badrujaman, A. , Sismiati, A. (2016), Profil
Permasalahan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri di Kota Bogor, Jurnal Bimbingan Konseling, 134-149
Lampiran 1.
MASTER TABEL PENGETAHUAN DAN SIKAP SMPN4 LUBUK PAKAM
No id Nama Alamat Umur Jk P.ayah Pend ayh P. ibu Suku Uang jjan Pend.ibu Spenge Kpenge Ssikap Ksikap
1 ZA jl. sempurna desa skip
14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Smp 16 baik 13 Cukup
2 FA suka mandi hilir 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Batak <5000 Smp 14 cukup 13 Cukup
3 MA jl. suka mandi hilir 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Batak <5000 Smp 9 kurang 12 Cukup
4 NN Jl. Sederhana 13 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 15 cukup 15 Cukup
5 R Jl. sadar timur 14 thaun laki-laki Wiraswasta smp Irt Batak <5000 Slta 19 baik 15 Cukup
6 AS Beringin 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 12 cukup 12 Cukup
7 DK Jl. Sederhana 13 tahun perempuan Pns slta Irt Batak <5000 Slta 16 baik 13 Cukup
8 NH Skip jln karyawan 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 10 kurang 11 Cukup
9 T Skip jln sempurna 14 tahun perempuan Buruh slta Irt Batak <5000 Slta 9 kurang 10 Cukup
10 ET Ampera utara 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Wiras wasta
Batak <5000 Slta 19 baik 12 Cukup
11 A Jln. sadar timur 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <500 Slta 17 baik 15 Cukup
12 EM Sukamandi hilir 13 tahun perempuan Wiraswasta sd Irt Batak <5000 Smp 19 baik 13 Cukup
13 L Desa sukamandi hilir 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Wiras wasta
Batak <5000 Smp 14 cukup 12 Cukup
14 RH Jl. Bersama 15 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 14 cukup 10 Cukup
15 S Jln. sadar timur 15 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Batak <5000 Sd 15 cukup 12 Cukup
16 PL Jln. Sempurna desa skip
14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Smp 16 baik 13 Cukup
17 DA Jln. Pembangunan 12 tahun perempuan Wiraswasta sd Irt Batak <5000 Slta 16 baik 13 Cukup
18 DA Jln. bersama desa skip
13 tahun perempuan Wiraswasta smp Wiras wasta
Batak <500 Slta 14 cukup 14 Cukup
19 FA Jln. sempurna desa 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 7 kurang 11 Cukup
skip
20 BF Jln. pantai labu 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 11 cukup 13 Cukup
21 DC Jln. Sempurna 15 tahun laki-laki Wiraswasta pt Irt Batak <5000 Pt 14 cukup 14 Cukup
22 KP Jln. bakti II 15 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 13 cukup 13 Cukup
23 NF Jln. gudang merah 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <500 Slta 5 kurang 12 Cukup
24 S Desa sekip 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 17 baik 13 Cukup
25 MM Jln. Bersama 13 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 17 baik 13 Cukup
26 PG Jln. mesjid I 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 7 kurang 7 Kurang
27 MM Jln. Sempurna 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Sd 12 cukup 12 Cukup
28 JA Jln. pantai labu 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 14 cukup 14 Cukup
29 NS Jln. ampera utara 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 19 baik 12 Cukup
30 RS Jln. pembangunan II 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Batak <5000 Slta 18 baik 15 Cukup
31 VL Jln. Bersama 15 tahun laki-laki Wiraswasta sd Wiras wasta
Batak <5000 Slta 12 cukup 13 Cukup
32 IP Jln. pematang siantar 14 tahun laki-laki Wiraswasta sd Irt Batak <5000 Slta 12 cukup 13 Cukup
33 W Jln. tengku raja muda 14 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Jawa <5000 Slta 10 kurang 13 Cukup
34 A Jln. mesjid I 14 tahun laki-laki Pns pt Irt Jawa <5000 Pt 12 cukup 12 Cukup
35 JS Jln. pematang siantar 14 thaun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 15 cukup 14 Cukup
36 T Jln. pembangunan II 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Sd 14 cukup 13 Cukup
37 SA Jln. bakti II 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Smp 13 cukup 15 Cukup
38 JV Jln. tapian nauli 13 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 14 cukup 10 Kurang
39 MS Jln. bakti II 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Jawa <5000 Smp 9 kurang 11 Cukup
40 S Jln. Sidodadi 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Guru Jawa <5000 Smp 15 cukup 13 Cukup
41 EN Sidodadi II 14 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 14 cukup 13 Cukup
42 CD Jln. Tamuan 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Pt 11 cukup 14 Cukup
43 CM Sidodadi II 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Smp 16 baik 12 Cukup
44 KL Jln. Siantar 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 17 baik 12 Cukup
45 RF Sukamandi hilir 12 tahun laki-laki Wiraswasta slta Wiras wasta
Jawa <5000 Slta 14 cukup 10 Kurang
46 ER Jln. pagar jati 14 tahun laki-laki Pns pt Irt Jawa <5000 Pt 10 kurang 9 Kurang
47 DA Jln. mesjid II 12 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 16 baik 14 Cukup
48 S Gg. Rotan 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 10 kurang 7 Kurang
49 AK Jln. Sadar Barat 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa <5000 Slta 14 cukup 10 Kurang
50 DD Gg sadar timur 13 tahun laki-laki Buruh smp Irt Jawa >5000- 10000
Slta 16 baik 8 Kurang
51 SS Jln. Bakti II 13 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Jawa >5000- 10000
Slta 14 cukup 13 Cukup
52 BM Sukamandi hilir 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 11 cukup 9 Kurang
53 DV Jln. Sempurna 13 tahun perempuan Buruh smp Irt Jawa >5000- 10000
Sd 14 cukup 11 Cukup
54 NN Sukamandi hulu 12 tahun perempuan pengawai swasta
slta Wiras wasta
Jawa >5000- 10000
Smp 7 kurang 8 Kurang
55 J Sukamandi hulu 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa >5000- 10000
Slta 10 kurang 12 Cukup
56 RS Sukamandi hulu 12 tahun laki-laki Wiraswasta sd Irt Jawa >50000- 10000
Sd 8 kurang 11 Cukup
57 LT Sukamandi hulu 12 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 6 kurang 8 Kurang
58 KS Jln. Bersama 12 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Sd 13 cukup 12 Cukup
59 B Jln. mesjid II 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 14 cukup 8 Kurang
60 MF Jln. sadar timur 14 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa >5000- 10000
Smp 13 cukup 9 Kurang
61 AL Jln. sadar timur 12 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 13 cukup 13 Cukup
62 SL Jln. mesjid II 12 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 13 cukup 13 Cukup
63 DD Jln. Sempurna 13 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 11 cukup 12 Cukup
64 RP Jln. mesjid II 13 tahun laki-laki Wiraswasta slta Irt Jawa >5000- 100000
Slta 10 kurang 15 Cukup
65 YM Sukamandi hulu 12 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Smp 10 kurang 9 Kurang
66 TM Jln. Parsaoran 12 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Jawa >5000- 10000
Slta 5 kurang 13 Cukup
67 AP Jln. Ponogoro 12 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Mela yu
>5000- 100000
Smp 13 cukup 11 Cukup
68 A Desa bakaran batu 12 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Mela yu
>5000- 10000
Smp 14 cukup 11 Cukup
69 MT Gg. sadar timur 13 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Mela yu
>500- 10000
Smp 12 cukup 8 Kurang
70 SA Jln. pantai labu 12 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Mela yu
>5000- 10000
Slta 8 kurang 13 Cukup
71 AI Gg. Sadar 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Mela yu
>5000- 10000
Smp 12 cukup 12 Cukup
72 DH Jln. pelak sekip 12 tahun laki-laki Wiraswasta sd Irt Mela yu
>5000- 100000
Sd 12 cukup 8 Kurang
73 SK Sekip gg buntu 12 tahun perempuan Wiraswasta sd Irt Mela yu
>500- 10000
Smp 13 cukup 13 Cukup
74 HI Jln. sadar timur 14 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Mela yu
>5000- 100000
Smp 15 cukup 13 Cukup
75 WA Jln. sadar timur 13 tahun perempuan Wiraswasta smp Wiras wasta
Mela yu
>5000- 10000
Slta 14 cukup 9 Kurang
76 MF Jln. sadar timur 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Mela yu
>5000- 10000
Slta 12 cukup 10 Kurang
77 M Jln. Sempurna 13 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Sund a
>5000- 10000
Smp 16 baik 13 Cukup
78 DA Sekip, gg buntu 13 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Sund a
>10000 Smp 17 baik 11 Cukup
79 BA Jln. Sederhana 11 tahun perempuan Wiraswasta slta Irt Sund >10000 Smp 10 kurang 4 Kurang
a
80 JD Jln. pelak sekip 12 tahun perempuan Wiraswasta sa Irt Sund a
>10000 Sd 12 cukup 13 Cukup
81 NP Sekip 13 tahun perempuan Wiraswasta smp Irt Sund a
>10000 Slta 12 cukup 11 Cukup
82 MA Jln. Pembangunan 13 tahun laki-laki Wiraswasta smp Irt Sund a
>10000 Smp 8 kurang 11 Cukup
Lampiran 2.
Cukup 44 53.7 53.7 78.0
Baik 18 22.0 22.0 100.0
Total 82 100.0 100.0
Cukup 69 84.1 84.1 100.0
Total 82 100.0 100.0
perempuan 40 48.8 48.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
12 tahun 16 19.5 19.5 22.0
13 tahun 34 41.5 41.5 63.4
14 tahun 26 31.7 31.7 95.1
15 tahun 4 4.9 4.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
Buruh 4 4.9 4.9 9.8
wiraswasta 73 89.0 89.0 98.8
wiraswasta 1 1.2 1.2 100.0
Total 82 100.0 100.0
smp 27 32.9 32.9 43.9
slta 43 52.4 52.4 96.3
pt 3 3.7 3.7 100.0
Total 82 100.0 100.0
irt 72 87.8 87.8 97.6
guru 2 2.4 2.4 100.0
Total 82 100.0 100.0
smp 30 36.6 36.6 45.1
slta 41 50.0 50.0 95.1
pt 4 4.9 4.9 100.0
Total 82 100.0 100.0
jawa 34 41.5 41.5 80.5
sunda 8 9.8 9.8 90.2
melayu 8 9.8 9.8 100.0
Total 82 100.0 100.0
>5000-10000 28 34.1 34.1 93.9
>10000 5 6.1 6.1 100.0
Total 82 100.0 100.0
(INFORMED CONSENT)
Nama : ……………………………………………………………
dengan judul “Gambaran pengetahuan dan sikap tentang makanan
jajanan sehat pada siswa SMPN 4 Lubuk Pakam” yang akan dilakukan
oleh :
Instansi : Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Gizi Program D-III
No HP : 082276175458
tanpa ada paksaan dari siapapun.
Lubuk Pakam ,………………………2018
1. Kuesioner Pengetahuan Siswa
Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar
1. Makanan jajanan adalah :
b. Makanan bekal yang dibawa ke sekolah
c. Makanan yang dijual pedagang di kantin sekolah / luar sekolah
d. Makanan yang disediakan oleh sekolah
2. Cemaran berbahaya yang mungkin ada pada makanan jajanan adalah:
a. fisik
b. biologis
c. kimia
a. fisik
b. biologis
c. kimia
4. Penyakit typus disebabkan bakteri Salmonella paratyphy A termasuk cemaran :
a. fisik
b. biologis
c. kimia
a. udara
d. tanah
a. karamel
b. klorofil
c. kurkumin
8. Contoh BTP Penyedap rasa adalah :
a. aspartan
b. tergantung pedagang jajanan
d. semua benar
a. borax
b. formalin
c. rhodamin B
d. semua benar
11. Borax adalah BTP yang gunanya untuk membuat makanan menjadi kenyal. Contoh
makanan yang biasa ditambahkan borax adalah :
a. bakso
b. kerupuk
c. cilok
12. Formalin adalah pengawet mayat. Contoh makanan yang sering ditambahkan
formalin adalah :
a. sirup
c. kerupuk
d. permen
13. Rhodamin B adalah pewarna merah tekstil, contoh makanan yang sering
ditambahkan Rhodamin B adalah :
14. Sakarin dan siklamat adalah pemanis sintesis, contoh makanan sering ditambahkan
adalah
a. penjual makanan
b. pembeli makanan
c. penjamah makanan
d. semua benar
a. kuku pendek dan bersih
b. tidak menggunakan perhiasan saat mengolah
c. tidak saat proses menjamah makanan
d. semua benar
17. Dalam memilih makanan jajanan hal yang perlu diperhatikan adalah
a. alat yang digunakan bersih
b. makanan diambil menggunakan penjepit makanan
c. etalase tempat makan terlihat bersih
d. semua benar
18. Yang perlu diperhatikan dalam sanitasi lingkungan tempat makanan jajanan diolah
atau dijual adalah
b. tempat sampah tersedia terlihat bersih
c. lingkungan bersih dan tidak terlihat binatang
d. semua benar
antara lain
d. semua benar
20. Yang perlu dikurangi dan dihindari dalam membeli makanan jajanan agar sehat
adalah
d. semua benar
No Pernyataan Setuju Tidak
penyajiannya tertutup
penjualnya terlihat bersih
berwana mencolok
disajikan terbuka
aroma dan rasa makan sudah berubah
6. Memilih makanan jajanan yang terlihat
segar
diolah dengan cara dibakar
diolah dengan cara digoreng
minuman yang terlalu manis
perhatikan kebersihan penjamahnya
mengandung boraks (misalnya bakso
bakso pada umumnya)
yaitu tidak mengandung bahan
bakteri
14. Memilih minuman yang menggunakan
sakarin atau pemanis buatan
tempat makan terlihat bersih
menggunakan alat yang bersih
langsung dengan tangan
sarung tangan dan alat penjepit makan
19. Memilih makanan jajanan yang dijual di
tempat bersih
mengandung pewarna buatan seperti
Dokumentasi Hasil Survey Pendahuluan di SMP NEGERI 4 LUBUK PAKAM
Berdasarkan survey di SMP NEGERI 4 Lubuk Pakam terdapat 2 kantin yaitu:
1. Kantin Buk Aisyah
Bakso Goreng
Es Buah
Bakso Bakar
Sendiri)
2
3. Kantin Sehat Buk Rosa
Pada kantin buk rosa menjual kue basah dan kue kering. Tetapi Kantin ini tidak
buka .
Berdasarkan Hasil Survey di SMP Negeri 4 Lubuk Pakam yang berjualan di luar
pekarangan sekolah terdapat 5 penjualan yaitu :
1. Bakso Kuah
kemasan. Dimana ketika anak-anak membeli bakso penjual memasukkan
bakso kedalam plastic dengan menggunakan centongan nasi yang dibiarkan
diluar tidak dalam keadaan tertutup.
2. Bakso Bakar
Pada saat anak-anak membeli jajan bakso bakar penjual tidak memakai
sarung tangan tetapi langsung mengambil bakso dengan tangan sendiri.Bakso
bakar ini menggunakan kecap kemasan dan saos kemasan. Tetapi saos dan
kecap yang sudah dituangkan kewadah dimana keadaan wadah baik ada
pembeli maupun tidak ada pembelli wadah terbuka sedikit.Kuas yang dipakai
untuk mengoleskan bakso tidak bersih dan tidak dicuci sehingga Nampak jelas
sudah dipakai berulang-ulang.
3. Pop Jelly
tercetak dicetakan ke dalam plastic lalu ditambahkan dengan es. Pada
keadaan ini es sudah terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kemasan plastik
dengan keadaan terbuka.
Pada penjual batagor ini merupakan para anak-anak tidak sama sekali
membeli.Batagor ini menggunakan kuah kacang yang dibuat sendiri tetapi
memakai saos kemasan.
5. Roti Bakery
membelinya penjual mengambil roti dengnan
menggunakan tangan sehingga tidak hiegenis.
6. Buah-Buahan
sekali membeli buah. Ketika anak mebeli buah
para penjual memotong buahnya dengan pisau
tetapi memakai tangan langsung sehingga
terkena langsung ke buah.
1. Pop Jelly
2. Bakso Bakar
No Tanggal Judul/ Topik Bimbingan T. tangan Mahasiswa
T. tangan Pembimbing
10 29 Mei 2019
Pengesahan data tanda tangan karya tulis ilmiah oleh dosen pembimbing
75
Jumlah Anggota Keluarga : 6
Panyabungan
2. SMPN 5 Panyabungan
3. SMAN 1 Panyabungan
Hobby : Traveling, Berenang
76
Nama : Desi Arianti
Menyatakan bahwa data penelitian yang terdapat di karya tulis ilmiah
adalah benar saya ambil dan bila tidak saya bersedia mengikuti ujian
ulang (Ujian Utama Saya Dibatalkan).
Yang membuat pernyataan