13
Normositer Anisositosis Makrositer Mikrositer Normokrom Hipokrom

gambar kelainan sel eritosit tgs pak didik.docx

  • Upload
    feby

  • View
    337

  • Download
    23

Embed Size (px)

Citation preview

NormositerAnisositosisMakrositer MikrositerNormokromHipokrom

HiperkromAnisokromPolikrom Target cellThorn cellSpherocytes

Sickle cellTear drop cellHelmet cell PiknositOvalocyteBurr cell

StomatocytesCrenated cellSchistosit

Variasi Kelainan Besar Eritrosit ( SIZE )1. Makrositosis Keadaan dimana diameter ratarata eritrosit lebih dari 8,5 mikron dengan tebal rata-rata 2,2-2,3 mikron. Dapat ditemukan pada anemia megaloblastik, anemia aplastik / hipoplastik, leukemia, hipotiroidisme, penyakit saluran cerna dengan gangguan absorpsi, kegagalan ginjal, kehamilan, malnutrisi, dan post splenektomi. Makrosit dengan bentuk agak oval dengan diameter 12-15 mikron disebut megalocyt ditemukan pada anemia defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat.2. Mikrositosis Keadaan dimana eritrosit kurang dari 7 mikron, tebal rata-rata 1,5-1,6 mikron. Dapat ditemukan pada anemia defisiensi besi, thalasemia, keracunan tembaga, anemia sideroblastik, Idiopathie pulmonary hemosidrosis, anemia pada penyakit menahun.3. AnisositosisKeadaan dimana ukuran besarnya eritrosit bervariasi, jadi terdapat makro, normo, dan mikrosit, sedang bentuknya sama. Ditemukan pada anemia kronika yang berat.Variasi Warna Eritrosit ( STAINNING )1. Normokromia Keadaan eritrosit dengan konsentrasi Hb normal dan daerah pucat bagian tengah dalam batas normal.2. Hipokromia Keadaan eritrosit dengan konsentrasi kurang dari normal. Bila daerah pucat di central melebar, terjadilah ring erythrocyte atau anulosit. Ditemukan pada thalasemia, hemoglobinopathi C atau E, anemia sideroblastik, dan penyakit menahun.oEritrosit pucat di tengah > 1/3nyaoNormal 10%oKurangnya HboPada anemi def Fe

3. Hiperkromia Keadaan eritrosit dengan warna oxyphil yang lebih dari normal bukan karena kejenuhan Hb, melainkan karena penebalan membran sel. Ditemukan pada spherocytosis.4. Polikromasia Keadaan eritrosit terdapat beberapa warna dalam sebuah lapang pandang sediaan darah apus eritrosit. Ditemukan pada eritropoeisis aktif, gangguan eritropoeisis ( myelosklerosis ), hdan hemopoeisis ekstramedular.

Variasi Bentuk Eritrosit ( SHAPE )1. Poikilositosis Keadaan terdapat bermacam-macam bentuk eritrosit dalam satu sediaan darah apus, misalnya pada hemoposis extramedullaris.2. Crenated cell / Echinocyte / Crenated Erythrocyte Keadaan eritrosit mengkerut karena kehilangan cairan pada media hipertonis/dalam suasana lembab lama (sel dengan tepi berkelok kelok). Eritrosit dengan sitoplasma mengkerutoTerjadi karena hipertronik larutan pada saat pengeringan apusan

3. Schistosit / Fragmentosit Keadaan adanya fragmen di sirkulasi, bentuk kecil dan tidak beraturan. Terjadi akibat peningkatan trauma mekanis intravaskuler dam mikroangiopati.oEritrosit dengan bentuk tak teraturoAkibat proses fragmentasioDikeluarkan ke dalam sirkulasi oleh RE sistem

4. Shapped Sel Bentuk eritrosit seperti buah pear.5. Anulosit Sel Central pollar pada eritrosit mengalami pelebaran.6. Burr Cell / Sea Urchin Cell Muncul akibat kesalahan waktu pembuatan apusan darah, manifestasi penyakit tertentu atau gangguan metabolism tubuh. Sel dengan tonjolan duri ( 10 30 buah ) karena pecahnya membran sel. Ditemukan pada anemia hemolitik, hepatitis, chirchosis hepatis, Pyruvate kinase deficiency, Ca gaster, Bleeding peptic ulcer, dan penyakit ginjal menahun.7. Ovalocyte / Elliptical Cell / Elliptocyte Mempunyai bentuk yang sangat bervariasi yaitu oval, pensil, dan cerutu dengan konsentrasi Hb tidak hipokromik tapi berkumpul di kedua kutub sel. Ciri khas dari sel ini adalah bentuk silinder dan tengahnya pucat. Ditemukan pada Elliptositosis herediter ( lebih dari 95 % eritrosit berbentuk elliptosit ), anemia defisiensi besi, B12, asam folat, sickle cell anemia, thalasemia, hemolitik desease.8. Stomatocytes Keadaan eritrosit pada bagian tengah sel mengalami pemucatan dan tidak berbentuk lingkaran tapi memanjang seperti celah bibir mulut. Ditemukan pada stomatositosis herediter, penyakit keganasan, anemia hemolitik, thalasemia, dan keracunan timah.9. Target Cell / Mexican Hat Cell / Bulls Eye Cell Keadaan dimana eritrosit dengan permukaan luas, bundar, tengahnya menonjol sehingga tampak lebih gelap dikelilingi daerah pucat, tepi sel terjadi penumpukan dan warna Hb seperti topi Meksiko. Dapat ditemukan pada thalasemia, penyakit hati, lecithin cholesterol acyl transferase defisiensi. 10. Thorn Cell, Acanthocytes, Super cell. Sel-sel tersebut termasuk dalam sel spikel ( spicule cell) yaitu eritrosit dengan tonjolan seperti duri yang lancip. Terjadi karena gangguan metabolism lipid. Ditemukan pada pyruvate kinase deficiency, post splenektomi, pengaruh pengobatan heparin. (Ranggani,1989)11. Spherocytes, Microshrerocytes, sperosit. Sel-sel tersebut bundar, gelap, uniform, lebih kecil dari eritrosit. Bentuk eritrosit sferikdengan tebal 3 mikron dan diameternya kurang dari 5,3 mikron dan hiperkromik. Terdapat pada sferositosis herediter, anemia iso dan auto-immunohemolitik.12. Sickle Cell / Meniscocytes / Crescent Cell Berbentuk menyerupai bulan sabit, lanset, dengan kedua ujung lancip. Terjadi karena gangguan oksigenasi sel, resistensi osmotic meningkat. Ditemukan pada penyakit homozygote Hb S, penyakit Hb SC, penyakit Hb S thalasemia sindrom, penyakit Hb I.13. Tear Drop Cell / Sel buah Pear. Memiliki ukuran lebih kecil dari eritrosit normal, hipokromik karena distorsi fragmen eritrosit. Ditemukan pada anemia megaloblastik, Myelofibrosis, thalasemia. 14. Helmet Cell / Dome Cell Bentuk bundar, tepi sebagian cembung dan cekung15. Piknosit / Pyknocyte / Irregular Contracted CellSel burr yang mengalami pengkerutan, tampak kecil dan hitam.