Author
doque
View
226
Download
0
Embed Size (px)
1
Dr. Sunaryo Sunarto
Ketua Pelaksana Sergur Rayon 11
Ketua Serdos PTP UNY
Ketua P3AI - UNY
Kantor: P3AI UNY (0274-550852)
Telp. 0274-586168 psw. 263
Email: [email protected]
HP: 081 7412 7114
3
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Oleh:
SUNARYO SOENARTO
4
PENELITIAN TINDAKAN
(Action Research)
Penelitian tindakan adalah kajian tentang
situasi sosial, dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas tindakan di
dalamnya. Seluruh proses, telaah,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan pengaruh menciptakan
hubungan yang diperlukan antara evaluasi
diri dan perkembangan profesional.
5
Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan yang dilakukan di
kelas dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelasnya. Kelas
merupakan sekelompok siswa
penerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Classroom Action Research)
Pelaksanaan penelitian tindakan
kelas menggabungkan tindakan
bermakna dengan prosedur
penelitian yang merupakan suatu
upaya memecahkan masalah
sekaligus mencari dukungan ilmiah.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Classroom Action Research)
6
Guru dalam melaksanakan Tridarma PT,
pelaksanaan penelitian tidak boleh
mengganggu atau menghambat kegiatan
pembelajaran.
Metodologi yang digunakan harus reliabel
artinya terencana dengan cermat sehingga
tindakan dapat dirumuskan dalam suatu
hipotesis tindakan yang dapat diuji di
lapangan.
Prinsip Pelaksanaan PTK (1)
7
Permasalahan yang dipilih harus
menarik, nyata, tidak menyulitkan,
dapat dipecahkan, berada dalam
jangkauan peneliti untuk melakukan
perubahan, dan peneliti merasa
terpanggil untuk meningkatkan diri.
Prinsip Pelaksanaan PTK (2)
8
Pegumpulan data tidak mengganggu
atau menyita waktu terlalu banyak.
Metode dan teknik yang digunakan
tidak terlalu menuntut, baik dari
kemampuan guru itu sendiri maupun
dari segi waktu.
Prinsip Pelaksanaan PTK (3)
9
Harus memperhatikan etika penelitian,
tatakrama penelitian, dan rambu-rambu
pelaksanaan yang berlaku umum, seperti
yang diteliti harus dihormati
kerahasiannya, semua yang terkait setuju
dengan prinsip-prinsip penelitian, harus
ada laporan dan lain-lain.
Prinsip Pelaksanaan PTK (4)
10
Kegiatan penelitian pada dasarnya
harus merupakan gerakan yang
berkelanjutan (on-going), karena
cakupan peningkatan dan
pengembangan sepanjang waktu
menjadi tantangan.
Prinsip Pelaksanaan PTK (5)
11
Situasional artinya berkaitan langsung
dengan permasalahan yang konkrit
dihadapi guru dalam kesehariannya.
Hal ini dapat berkaitan dengan
diagnosis masalah dalam konteks
tertentu. Masalah diangkat dari praktik
pembelajaran keseharian yang dapat
dirasakan oleh guru atau siswa atau
keduanya.
Prinsip Pelaksanaan PTK (6)
12
Kontekstual artinya upaya penyelesaian atau
pemecahannya demi peningkatan mutu
pendidikan, prestasi siswa, profesi guru dan
mutu PT tidak terlepas dari konteksnya
dengan cara merefleksi diri, yaitu sebagai
praktisi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya
sekaligus secara sistemik meneliti dirinya
sendiri.
Prinsip Pelaksanaan PTK (7)
13
Karakteristik PTK (1)
Bersifat kolaboratif dan partisipatif
antara guru, siswa, dan individu lain
yang terkait dalam proses
pembelajaran. Satuan kerja sama
secara langsung atau tidak langsung
dengan perspektif berbeda
14
Bersifat self-evaluatif (evaluatif dan
reflektif) yaitu kegiatan memodifikasi
praktek yang dilakukan secara kontinu,
dievaluasi dalam situasi yang ada dan
terus berjalan, dengan tujuan akhir
untuk meningkatkan perbaikan dalam
praktik yang dilakukan guru.
15
Karakteristik PTK (2)
Bersifat fleksibel dan adaptif (luwes dan
menyesuaikan) memungkinkan adanya
perubahan selama masa percobaan. Adanya
penyesuaian menjadikan prosedur yang cocok
untuk di perkuliahan yang memiliki banyak
kendala.
16
Karakteristik PTK (3)
Penelitian tindakan kelas memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik yaitu menelaah ada tidaknya kemajuan , sementara penelitian dan proses pembelajaran terus berjalan, semua informasi yang ada dikumpulkan, diolah, didiskusikan, dinilai oleh beberapa individu yang terkait untuk melakukan tindakan. Perubahan kemajuan dicermati dari waktu ke waktu dengan melakukan evaluasi formatif.
17
Karakteristik PTK (4)
Sifat dan sasaran penelitian tindakan
kelas adalah situasional-spesifik,
tujuannya pemecahan masalah praktis.
Dengan demikian temuan-temuannya
berguna dalam dimensi praktis tidak
dapat digeneralisasi sehingga tidak
secara langsung memiliki andil pada
usaha pengembangan ilmu.
18
Karakteristik PTK (4)
Tujuan PTK (1)
Agar guru dapat memperbaiki mutu kinerja atau meningkatan proses pembelajaran secara berkesinambungan. Pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban oleh guru. Hal ini dicapai melalui refleksi untuk mendiagnosis keadaan. Melakukan analisis-sintesis-interpretasi-eksplanasi dalam refleksi dan kemudian mencobakan alternatif tindakan serta dievaluasi efektifitasnya dan merupakan kegiatan daur ulang tindakan.
19
Untuk mengembangkan kemampuan
dan ketrampilan guru dalam
menghadapi permasalahan yang nyata
pada proses pembelajaran di kelasnya
dan atau di PTnya sendiri. PTK dapat
sebagai alat untuk memecahkan
masalah yang didiagnosis dalam situasi
tertentu.
Tujuan PTK (2)
20
Dapat digunakan sebagai alat untuk
memasukkan inovasi pada
pembelajaran ke dalam sistem yang
ada karena sulit dilakukan oleh upaya
pembaharuan yang dilakukan pada
umumnya.
Tujuan PTK (3)
21
Dapat meningkatkan, melibatkan dan
mengembangkan pembelajaran.
Praktik pembelajaran yang berarti guru makin
diberdayakan mengambil prakarsa
profesional yang semakin mandiri.
Manfaat PTK (1)
22
Pemberdayaan guru menuju profesionalisme
guru, dengan segala upaya, ketulusannya,
dan kemandiriannya mengembangkan
model-model pembelajaran yang baru dan
diujicobakan di kelasnya.
guru berani menggunakan hal-hal yang baru
dengan segala risiko yang mungkin terjadi
dalam mencobakan serta diduga mampu
peningkatan mutu pembelajaran.
Manfaat PTK (2)
23
Penentuan Masalah dalam PTK
1. Masalah bersifat tematik dan penting,
2. Masalah hendaknya dalam jangkauan
peneliti,
3. Pernyataan masalahnya harus
mengungkapkan beberapa dimensi
fundamental.
Contoh masalah yang diidentifikasi
sebagai fokus penelitian PTK
1. rendahnya kemampuan siswa untuk
mengajukan pertanyaan kritis;
2. rendahnya originalitas siswa dalam
mengerjakan tugas rumah;
3. rendahnya partisipasi siswa dalam
perkuliahan;
4. rendahnya prestasi belajar siswa;
5. rendahnya kemandirian belajar siswa;
6. Dll.
Model Kurt Lewin menjadi acuan dari
berbagai model penelitian tindakan kelas.
Komponen pokok penelitian tindakan kelas
menurut Kurt Lewin yaitu:
Perencanaan (planning).
Tindakan (acting).
Pengamatan (observing) dan
Refleksi (reflecting).
MODEL KURT LEWIN
28
Acting (Tindakan)
Planning (Perencanaan)
Observing (Pengamatan)
Reflecting (Refleksi)
MODEL KURT LEWIN
29
Komponen tindakan (acting) dengan
pengamatan (observing) dijadikan
menjadi satu kesatuan karena pada
kenyatannya kedua komponen tersebut
merupakan dua kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan. Begitu suatu kegiatan
dilakukan, observasi harus dilakukan
sesegera mungkin. (Kemmis &
Taggart,1988)
Model Kemmis & Taggart
30
Terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Untaian-untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus di sini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas tergantung dari permasalahan yang perlu dipecahkan. Jika suatu penelitian mengkaitkan materi perkuliahan dan kompetensi belajar dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata kuliah melibatkan lebih dari dua siklus.
Model Kemmis & Taggart
31
Refleksi
Perencanaan
Tindakan dan
Pengamatan Revisi
Pengamatan
MODEL KEMMIS & TAGGART
32
Refleksi
Tindakan dan
Pengamatan
MODEL HOPKINS
Cek Kemajuan
Menopang Komitmen
Mengatasi Problem
Cek Hasil Perencanaan
Konstruk
Perencanaan, Tindakan,
Target, Tugas, Kriteria,
Keberhasilan
Implementasi Evaluasi
Pengambilan Stok
Pelaporan Audit
Ambil Start 33
Langkah PTK
1. Identifikasi Masalah dan Merumuskan Masalah
2. Analisis Masalah
3. Merumuskan hipotesis tindakan
4. Penyusunan Rencana Tindakan Apa yang diperlukan untuk menentukan pemecahan masalah
yang telah dirumuskan
Alat atau teknik apa yang diperlukan sebagai pengumpul data
Rencana perekaman data
Rencana pengolahan data
Rencana untuk melaksanakan tindakan
Rencana untuk mengevaluasi
Pelaksanaan penelitian
Refleksi
Analisis Data
Pelaporan Hasil 34
Sistematika Proposal
1. Judul
2. Pendahuluan Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Hasil Penelitian
Kajian Teoritik dan Hipotesis Tindakan
3. Rancangan /Metode Penelitian
4. Jadwal Penelitian
5. Daftar Pustaka
6. Lampiran 35
PERBEDAAN PENELITIAN KONVENSIONAL DAN PTK
No Aspek Penelitian Konvensional Penelitian PTK
1 MASALAH MASALAH DAN HASIL AMATAN PIHAK
LAIN
MASALAH YANG DIRASAKAN DAN
DIHADAPI PENELITI SENDIRI DAN
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
2 TUJUAN MENGUJI HIPOTESIS, MEMBUAT
GENERALISASI, MENCARI EKSPLANASI
MELAKUKAN PERBAIKAN,
PENINGKATAN DALAM
PEMBELAJARAN UNTUK MENUJU
PENINGKATAN
3 MANFAAT /
KEGUNAAN
TIDAK LANGSUNG DAN SIFATNYA
SEBAGAI SARAN
LANGSUNG DAPAT DIRASAKAN DAN
DINIKMATI OLEH KONSUMEN/SUBYEK
PENELITIAN
4 TEORI DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR
PERUMUSAN HIPOTESIS
DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK
MEMILIH AKSI/SOLUSI TINDAKAN
BERIKUTNYA
5 METODOLOGI MENUNTUT PARADIKMA PENELITIAN
YANG JELAS. LANGKAH KERJA PUNYA
KECENDERUNGAN LINIER.
ANALISIS DILAKUKAN SETELAH DATA
TERKUMPUL
BERSIFAT FLEKSIBEL
LANGKAH KERJA BERSIFAT SIKLIK
DAN SETIAP SIKLIK TERDIRI TIGA
TAHAPAN.
ANALASIS TERJADI SAAT PROSES
SETIAP SIKLUS
Contoh Masalah, Rumusan, dan Hipotesis Tindakan
No Masalah Rumusan Hipotesis Tindakan
1. rendahnya
kemampuan
mengajukan
pertanyaan kritis di
kalangan siswa
siswa semester 5 mestinya telah
mampu mengajukan pertanyaan
yang kritis, tetapi dalam
kenyataannya pertanyaan mereka
lebih bersifat klarifikasi
Jika tingkat kekritisan
pertanyaan siswa dijadikan
penilaian kualitas partisipasi
mereka setelah diberi contoh
dengan pembahasannya,
kemampuan mengajukan
pertanyaan kritis mereka akan
meningkat.
2. rendahnya
ketaatan staf pada
perintah atasan
Staf di kantor ini mestinya
melakukan apa yang diperintahkan
atasannya, tetapi dalam
kenyataanya mereka sering sekali
melakukan hal-hal yang tidak
diperintahkan
Jika diterapkan sanksi terhadap
ketidaktaatan terhadap perintah
atasan setelah dibahasa akibat
buruknya, ketaatan staf terhadap
perintah atasan akan meningkat.
3. rendahnya
keterlibatan
siswa dalam
proses
pembelajaran
bahasa Inggris
dan rendahnya
motivasi belajar
mereka
siswa kelas bahasa Inggris
mestinya terlibat secara aktif
dalam kegiatan belajar
menggunakan bahasa Inggris
lewat kegiatan yang
menyenangkan sehingga
motivasi belajarnya tinggi,
tetapi dalam kenyataan
mereka kurang sekali terlibat
sehingga motivasi mereka
rendah.
Dengan kegiatan yang
menyenangkan dimana
mereka belajar
menggunakan bahasa
Inggris, keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar
akan meningkat, dan begitu
juga motivasi belajar
mereka.
4. rendahnya
kualitas siswa
mengerjakan
tugas
Kualitas siswa dalam
mengerjakan tugas meningkat
jika dalam penilaian akahir
bobot tugas ditingkatkan dan
setiap tugas diberi umpan
balik.
Dalam kontrak perkuliahan
tugas diberi bobot 15%
serta tugas diberi umpan
balik dan penilaian,
sehingga kualitas tugas
akan semaikin meningkat.
39
TERIMA KASIH