Upload
arya-bogye-baim
View
52
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
REFLEKSI KASUS
SEORANG PRIA 59 TAHUN DENGAN KELUHAN BAB
HITAM
Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam
di RSUD Tugurejo Semarang
Disusun Oleh :
Nur Anita Setyaningrum
H2A009037
Pembimbing :
dr. Setyoko , Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
1
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA : NUR ANITA SETYANINGRUM
NIM : H2A009037
FAKULTAS : KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
BIDANG PENDIDIKAN : ILMU PENYAKIT DALAM
PEMBIMBING : dr. Setyoko , Sp.PD
Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal Oktober 2013
Pembimbing
dr. Setyoko Sp. PD
2
DAFTAR MASALAH
No Masalah aktif Tanggal Keterangan No Masalah pasif Tanggal Keterangan
1 Melena 23-10-2013
2 Anemia
mikrositik
hipokrom
23-10-2013
3 Gastritis kronis 23-10-2013
3 JAMKESMAS 23.10.2013
KASUS
3
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Kusnadi
Umur : 59 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
No RM : 43-06-32
Tanggal masuk : 20 Oktober 2013
Perawatan : Hari ke-4
Pasien bangsal : Mawar kamar 5 bed no 1
2. Anamnesis
Anamnesis dilakukan di bangsal Mawar tanggal 23 Oktober 2013 pukul 16.00 WIB
secara autoanamnesis.
a) Keluhan utama : BAB hitam
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh BAB berwarna hitam
seperti petis , BAB terus menerus berwarna hitam dan tidak membaik,BAB lembek
dan berbau . Pasien juga merasakan nyeri perut,nyeri di rasakan di seluruh perut ,
terus menerus dan mengganggu aktivitas,tidak ada faktor yang memperingan . Pasien
juga merasakan lemas,mual (+)pusing (+) dan muntah (-) . pasien mengaku
mempunyai penyakit magh sejak muda.jika magh kambuh biasanya pasien minum
obat warung dan sembuh , BAK lancar.
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : diakui 3 tahun yang lalu menderita BAB
hitam.
Riwayat pengobatan : pasien sebelumnya di rawat di RS kendal.
Karena menderita BAB hitam.
Riwayat Alergi : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Alergi makanan : disangkal
Alergi obat : disangkal
4
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat mondok di Rumah Sakit : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Alergi makanan : disangkal
Alergi obat : disangkal
e) Riwayat Pribadi:
Kebiasaan olahraga : jarang
Riwayat konsumsi minum-minuman beralkohol : di sangkal.
Riwayat makan-makanan pedas : di akui
Riwayat konsumsi obat-obatan :di akui
f) Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien tinggal dirumah dengan istri dan 2 anak. Biaya pengobatan
menggunakan surat JAMKESMAS.
Kesan ekonomi : cukup
3. Anamnesis Sistem
Keluhan utama : BAB hitam
Kepala : pusing (+), jejas (-), leher kaku (+)
Mata : Penglihatan kabur (-), pandangan ganda (-), pandangan
berputar (-), berkunang-kunang (-), mata terasa membesar (-)
Hidung : Pilek (-), mimisan (-), tersumbat (-)
Telinga : Pendengaran berkurang (-), berdenging (-), keluar cairan
(-), darah (-).
Mulut : Sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), bibir pecah-pecah
(-), gusi berdarah (-), mulut kering (-).
Tenggorokan : Sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-).
Sistem respirasi : Sesak nafas (-), batuk (-), dahak (-), batuk darah (-),
mengi (-), tidur mendengkur (-)
Sistem kardiovaskuler : Sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada (-),
berdebar-debar (-), keringat dingin (-)
5
Sistem gastrointestinal : Mual (+), muntah (-), perut mules (-), diare (-), nyeri
ulu hati (-), nafsu makan menurun (-), BB turun (-).
Sistem muskuloskeletal : Nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku otot (-).
Sistem genitourinaria : Sering kencing (-), nyeri saat kencing (-),keluar darah
(-), berpasir (-), kencing nanah (-), sulit memulai kencing (-), warna kencing
kuning jernih, anyang-anyangan (-), berwarna seperti teh (-).
Ekstremitas
Atas :Luka (-), kesemutan (-), bengkak(-), sakit sendi (-), panas (-),
berkeringat (-), gemetar (-).
Bawah : Luka (-), gemetar (-), ujung jari dingin (-), kesemutan di
kaki (-), sakit sendi (-), bengkak kedua kaki (-).
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 23/10/2013
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : compos mentis
c) Status gizi : BB : 50 kg
TB : 160 cm
BMI : 19,53 kg/m2
Kesan : normal
d) Vital sign
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 16 x/menit
Suhu : 360C (axiller)
e) Status Internus
a) Kepala : kesan mesocephal
b) Mata :
konjungtiva anemis (+/+)
sklera ikterik (-/-)
pupil isokor (+/+)
reflek pupil (+/+)
c) Hidung :
napas cuping hidung (-)
6
nyeri tekan (-)
krepitasi (-)
Sekret (-)
konka: hiperemis (-) dan deformitas (-)
d) Mulut :
sianosis (+)
Pursed lips-breathing (-)
lidah kotor (-)
uvula simetris (+)
tonsil (T1/T1), hiperemis (-),kripte melebar (-)
e) Telinga :
Nyeri tekan (-/-)
Serumen (-/-)
f) Leher :
nyeri tekan trakea (-)
Pergerakan otot bantu pernafasan (-)
Kaku leher (+)
g) Thoraks
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1-2 cm ke medial linea
midclavicula sinistra, kuat angkat (-)
Perkusi : batas atas : ICS II linea parasternal sin.
pinggang jantung: ICS III linea parasternal sinistra
batas kanan bawah : ICS V linea sternalis dextra
kiri bawah; ICS V 1-2 cm ke arah medial linea mid clavicula
sinistra
Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Suara jantung murni: Suara I dan Suara II reguler,
HR 96x/menit, reguler
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
Pulmo : Sinistra Dextra
7
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada
Hemitorak
Warna
2. Palpasi
Nyeri tekan
Stem fremitus
3. Perkusi
4. Auskultasi
Suara dasar
Suara tambahan
Wheezing
Ronki kasar
RBH
Stridor
datar
Simetris statis dinamis
Sama dengan kulit
sekitar
(-)
(+) normal, Kanan = kiri
Sonor di seluruh lapang
paru
Vesikuler (+)
(-)
(-)
(-)
(-)
datar
Simetris statis dinamis
Sama dengan kulit
sekitar
(-)
(+) normal, kanan = kiri
Sonor di seluruh lapang
paru
Vesikuler (+)
(-)
(-)
(-)
(-)
Belakang
1. Inspeksi
Warna
2. Palpasi
Nyeri tekan
Stem Fremitus
3. Perkusi
4. Auskultasi
Sama dengan kulit
sekitar
(-)
(+) normal, kanan = kiri
Sonor di seluruh lapang
paru
Sama dengan kulit
sekitar
(-)
(+) normal, kanan = kiri
Sonor di seluruh lapang
paru
8
Suara dasar
Suara tambahan
Wheezing
Ronki kasar
RBH
Stridor
Vesikuler (+)
(-)
(-)
(-)
(-)
Vesikuler (+)
(-)
(-)
(-)
(-)
Tampak anterior paru Tampak posterior paru
Vesikuler vesikuler
h) Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : datar
Warna : sama dengan warna kulit sekitar
Auskultasi : Bising usus (+) normal 9 x/menit
Palpasi :
Supel (+),
Nyeri tekan (-)
Perkusi:
Timphani di seluruh kuadran.
Pekak hati (+)
Pekak sisi (+) normal
i) Ekstremitas
Superior Inferior
9
Akral dingin
Oedem
Sianosis
Gerak
+/+
-/-
+/+
Dalam batas normal
5/5
5/5
+/+
-/-
+/+
Dalam batas normal
5/5
5/5
Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium
NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
A.Darah Rutin (WB
EDTA)
1 Lekosit 5.43 3.8- 10.6
2 Eritrosit L4.15 4.4-5.9
3 Hemoglobin L 8.60 13.2-17.3
4 Hematokrit L 26.80 40-52
5 MCV L 64.60 80-100
6 MCH L20.70 27-34
7 MCHC 32.10 32-36
8 Trombosit 418 150-440
9 RDW H 22.10 11.5-14.5
10 Eosinoil Absolute 0.42 0.045-0.44
11 Basofil Absolut 0.01 0-0.2
12 Netrofil Absolute 3.26 1.8-8
13 Limfosit Absolute 1.23 0.9-5.2
14 Monosite absolute 0.51 0.16-1
15 Eosinofil H 7.70 2-4%
16 Basofil 0.20 0-1
17 Neutrofil 60.00 50-70
18 Limfosit L22.70 25-40
19 Monosit H 9.40 2-8
10
B. Kimia klinik
1 Glukosa sewaktu 83 <125
2 SGOT 14 0-35
3 SGPT 11 0-35
4 Ureum 17.0 10.0-50.0
5 Creatinin 0.89 0.70-1.10
5. Daftar Abnormalitas
Anamnesis
1. Badan lemas
2. BAB hitam
3. Pusing
4. Mual
5. Nyeri perut
6. Riwayat sakit serupa
7. Riwayat konsumsi obat-obatan
8. Riwayat penyakit magh
Pemeriksaan Fisik
9. Konjungtiva anemis
10. Mulut sianosis
11. Ekstremitas dingin
12. Ekstremitas pucat
13. Leher kaku
Pemeriksaan Penunjang
14. Eritrosit L 4.15
15. Hemoglobin L 8.60
16. Hematokrit L 26.80
17. MCV L 64.60
18. RDW H 22.10
19. Eosinofil H 7.70
20. Limfosit L 22.70
21. Monosit H 9.40
11
Analisis masalah
1. Melena : 1,2,6.
2. Anemia : 1,3,4,8,9,10,11,12,15.
3. Gastritis kronis :4,5,7,8.
Daftar Problem
1. Melena
2. Anemia
3. Gastritis kronis
6. Rencana Pemecahan Masalah
Problem : Melena
- Ass. Etiologi
ulkus peptik,
gastritis erosive,
obat-obatan sepert steroid
- Ass. Komplikasi
Syok hipovolemik
Anemia karena perdarahan
- Ass. Faktor risiko
Riwayat konsumsi obat
Initial Plan
- ipDx
1. S : Reanamnesis
Kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien pernah terjatuh dari
pohon,setelah itu pasien merasakan sarafnya terjepit,dan badan serta
lehernya kaku.setelah itu pasien selalu mengkonsumsi obat tetapi
pasien tidak tahu itu obat apa.
2. O : Pemeriksaan darah lengkap
12
- ipTx
as .tranex 500 mg
- ipMx
Monitoring tanda vital, keadaan umum, darah rutin
- ipEx
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita
pasien meliputi definisi, etiologi, faktor risiko dan komplikasinya.
Menjelaskan kepada pasien untuk rutin minum obat dan kontrol, serta
menjelaskan kepada keluarga untuk membantu mengingatkan sekaligus
mengawasi pasien dalam minum obat
Problem anemia
Ass. Etiologi
- Perdarahan
- Penurunan produksi eritrosit, contohnya kekurangan nutrisi.
- Gastritis atrofik
Ass. Komplikasi
- Gagal jantung
Ass. Faktor risiko
- Perdarahan saluran cerna
- Rendahnya asupan gizi pada makanan
Initial Plan :
ipDx
1. S :
2. O : laboratorium
- ipTx
transfusi darah
- ipMx
Monitoring tanda vital, keadaan umum,
13
- ipEx
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita
pasien meliputi definisi, etiologi, faktor risiko dan komplikasinya.
Problem gastritis kronis
Ass. Etiologi
- Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh,
- makanan pedas, makanan asam
Ass. Komplikasi
- Anemia
Ass. Faktor risiko
- Mengkonsumsi obat-obatan
- Perokok
Initial Plan :
ipDx
1. S :
2. O :
o Anamnesis
o Pemeriksaan fisik
o Laboratorium :endoskopi
- ipTx
omeprazole 1 amp
- ipMx
Monitoring tanda vital, keadaan umum,
- ipEx
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita
pasien meliputi definisi, etiologi, faktor risiko dan komplikasinya.
14
ALUR PIKIR
15
Anamnesis6. Badan lemas
7. BAB hitam
8. Pusing
9. Mual
10. Nyeri perut
11. Riwayat sakit
Pemeriksaan Penunjang
14. Eritrosit L 4.15
15. Hemoglobin L 8.60
16. Hematokrit L 26.80
17. MCV L 64.60
18. RDW H 22.10
Pemeriksaan Fisik1. Konjungtiva
anemis
2. Mulut sianosis
3. Ekstremitas
dingin
4. Ekstremitas
PROGRESS NOTE
Problem melena
Tanggal Follow up
23 oktober 2013 S : BAB berwarna pink 2X
16
Anamnesis6. Badan lemas
7. BAB hitam
8. Pusing
9. Mual
10. Nyeri perut
11. Riwayat sakit
Pemeriksaan Penunjang
14. Eritrosit L 4.15
15. Hemoglobin L 8.60
16. Hematokrit L 26.80
17. MCV L 64.60
18. RDW H 22.10
Pemeriksaan Fisik1. Konjungtiva
anemis
2. Mulut sianosis
3. Ekstremitas
dingin
4. Ekstremitas
Melena
Anemia
O:
KU : CM, baik
TD : 110/80mmHg
RR : 16x/menit
HR : 80x/menit
Suhu : 360C
Kepala : mesochepal
Mata : CPA +/+, SI -/-
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher : leher kaku (+)
Thorax : BJ I-II regular
SD Vesikuler +/+
Abdomen: Nyeri Tekan Epigastrium (+) , Bising usus
(+) N
Ekstreminitas :dbn
Pemeriksaan penunjang : darah rutin.
A : melena
P : omeprazole 1 amp
As.tranex 500 gr
24 oktober 2013 S : BAB berwarna coklat 1X
O:
KU : CM, baik
TD : 130/70mmHg
RR : 24x/menit
HR : 74x/menit
Suhu : 360C
Kepala : mesochepal
17
25 oktober 2013
Mata : CPA +/+, SI -/-
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher : leher kaku (+)
Thorax : BJ I-II regular
SD Vesikuler +/+
Abdomen: Nyeri Tekan Epigastrium (-) , Bising usus
(+) N
Ekstreminitas : DBN
Pemeriksaan penunjang : darah rutin
A : melena
P : omeprazole 1 amp
As.tranex 500 mg
S : BAB berwarna kuning (normal)
O: KU : CM, baik
TD : 120/80mmHg
RR : 18x/menit
HR : 86x/menit
Suhu : 360C
Kepala : mesochepal
Mata : CPA +/+, SI -/-
Telinga : nyeri tekan (-) serumen -/-
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher : leher kaku (+)
Thorax : BJ I-II regular
SD Vesikuler +/+
Abdomen: Nyeri Tekan Epigastrium (-) , Bising usus
(+) N
Ekstreminitas : dbn
18
Pemeriksaan penunjang : darah rutin
A : -
P : -
Problem anemia
Tanggal Follow up
23 Oktober 2013 S : lemas,pusing,mual.
O:
KU : CM, baik
TD : 110/80mmHg
RR : 16x/menit
HR : 80x/menit
Suhu : 360C
Kepala : mesochepal
Mata : CPA +/+, SI -/-
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher : leher kaku (+)
Thorax : BJ I-II regular
SD Vesikuler +/+
Abdomen: Nyeri Tekan Epigastrium (+) , Bising usus
(+) N
Ekstreminitas :dbn
Pemeriksaan penunjang : darah rutin.
A : anemia
P : ondansetron 4mg
Transfusi sel darah merah
19
24 Oktober 2013
25 Oktober 2013
S : lemas
O:
KU : CM, baik
TD : 130/70mmHg
RR : 24x/menit
HR : 74x/menit
Suhu : 360C
Kepala : mesochepal
Mata : CPA +/+, SI -/-
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher : leher kaku (+)
Thorax : BJ I-II regular
SD Vesikuler +/+
Abdomen: Nyeri Tekan Epigastrium (-) , Bising usus
(+) N
Ekstreminitas : dbn
Pemeriksaan penunjang : darah rutin
A : anemia
P : transfusi sel darah merah
S : -
O:
KU : CM, baik
TD : 120/80mmHg
RR : 18x/menit
HR : 86x/menit
Suhu : 360C
Kepala : mesochepal
20
Mata : CPA +/+, SI -/-
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher : leher kaku (+)
Thorax : BJ I-II regular
SD Vesikuler +/+
Abdomen: Nyeri Tekan Epigastrium (-) , Bising usus
(+) N
Ekstreminitas : dbn
Pemeriksaan penunjang : darah rutin
A : -
P : -
PEMBAHASAN
MELENA
Definisi
21
adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter dan berisi darah
yang telah dicerna. Fesesnya dapat terlihat seperti mengkilat, berbau busuk, dan lengket
Epidemiologi
Dari penelitian retrospektif di Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI/RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta selama 3 tahun (1996-1998) didapatkan
penyebab perdarahan terbanyak adalah pecahnya varises esofagus (27,2 %). Tukak
duodenum dan tukak lambung menempati nomor 5 dan 6 sebagai penyebab perdarahan.
Etiologi
Mekanisme terjadinya perdarahan saluran cerna antara lain disebabkan disrupsi
mukosa gastrointestinal sebagai akibat sekunder dari peristiwa inflamasi, infeksi, trauma,
atau kanker. Penyebab terbanyak adalah peptic ulcer disease, Selain itu perdarahan saluran
cerna dapat terjadi akibat abnormalitas vaskular, seperti ektasis pada vaskular atau varises
esofagus karena hipertensi portal. Selain itu, riwayat penggunaan obat-obatan golongan
NSAID jangka panjang atau konsumsi alkohol juga potensial menyebabkan kerusakan pada
mukosa saluran cerna
Diagnosis
Dengan tes yang akan mengukur jumlah darah yang hadir dalam feses . Ini adalah
tes yang sangat sederhana dimana hanya sampel feses diperlukan dari pasien. Melena adalah
jika feses mengandung lebih dari 200 mililiter darah. kolonoskopi, gastroskopi .
Penatalaksanaan
Infus cairan langsung dipasang dan diberi larutan garam fisiologis selama belum
tersedia darah.
Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu
dipasang CVP monitor.
Pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit perlu dilakukan untuk mengikuti
keadaan perdarahan.
Transfusi darah diperlukan untuk menggati darah yang hilang dan mempertahankan
kadar hemoglobin 50-70 % harga normal.
22
ANEMIA
Definisi
Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin
(Hb) di bawahnilai normal sesuai usia dan jenis kelamin.
Kategori Anemia
23
Kategori tingkat keparahan pada anemia yang bersumber dari WHO adalah sebagai berikut:
a.Kadar Hb 11 gr% tidak anemia
b.Kadar Hb 9-10 gr % anemia ringan
c.Kadar Hb 7-8 gr% anemia sedang
d.Kadar Hb < 7 gr% anemia berat
Jenis-Jenis Anemia Jenis-jenis anemia adalah:
a.Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia akibat kekurangan zat besi. Zat besi merupakan bagian dari molekul
hemoglobin. Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa disebabkan karena banyak hal. Kurangnya
zat besi pada orang dewasa hampir selalu disebabkan karena perdarahan menahun,berulang-
ulang yang bisa berasal dari semua bagian tubuh
b.Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin C yang berat dalam jangka
waktu lama. Penyebab kekurangan vitamin C adalah kurangnya asupan vitamin C dalam
makanan sehari-hari. Vitamin C banyak ditemukan pada cabai hijau, jeruk, lemon,
strawberry,tomat, brokoli, lobak hijau, dan sayuran hijau lainnya, serta semangka. Salah satu
fungsi vitamin C adalah membantu penyerapan zat besi, sehingga jika terjadi kekurangan
vitamin C, maka jumlah zat
besi yang diserap akan berkurang dan bisa terjadi anemia
c.Anemia Makrositik
Anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau asam folat yang
diperlukan dalam proses pembentukan dan pematangan sel darah merah, granulosit, dan
platelet. Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya adalah
karena kegagalan usus untuk menyerap vitamin B12 dengan optimal
d.Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi apabila sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari
normal. Penyebabnya kemungkinan karena keturunan atau karena salah satu dari beberapa
penyakit, termasuk leukemia dan kanker lainnya, fungsi limpa yang tidak normal, gangguan
kekebalan, dan hipertensi berat.
e.Anemia Sel Sabit
24
Yaitu suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk
sabit, kaku, dan anemia hemolitik kronik . Anemia sel sabit merupakan penyakit genetik yang
resesif, artinya seseorang harus mewarisi dua gen pembawa penyakit ini dari kedua orang
tuanya. Gejala utama penderita anemia sel sabit
adalah:
1)Kurang energi dan sesak nafas,
2)Mengalami penyakit kuning (kulit dan mata berwarna kuning),
3)Serangan sakit akut pada tulang dada atau daerah perut akibat tersumbatnya pembuluh
darah kapiler.
f.Anemia Aplastik
Terjadi apabila sumsum tulang terganggu, dimana sumsum merupakan tempat
pembuatan sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), maupun trombosit .
Gejala
Gejala yang seringkali muncul pada penderita anemia diantaranya :
a.Lemah, letih, lesu, mudah lelah, dan lunglai.
b.Wajah tampak pucat.
c.Mata berkunang-kunang.
d.Nafsu makan berkurang.
Penatalaksanaan anemia
ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang.
1 Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
DAFTAR PUSTAKA
1. Dorland, W.A. Newman., 2002, Kamus Kedokteran Dorland edisi 29, Jakarta : EGC.
2. http://medical-knowledge.blogspot.com
25
3. Sudoyo, Aru W, et al. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4. http://digestive.niddk.nih.gov, Gastritis, National Digestive Diseases Information
Clearinghouse
26