109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X PEMASARAN II SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: DIAN PRADANA ELHAQ K4608030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA

ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN

PADA SISWA KELAS X PEMASARAN II

SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

DIAN PRADANA ELHAQ

K4608030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dian Pradana Elhaq

NIM : K4608030

Jurusan/Program Studi : POK/Penjaskesrek

menyatakan skripsi saya berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI

ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X PEMASARAN II SMK N

1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Dian Pradana Elhaq

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA

ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN

PADA SISWA KELAS X PEMASARAN II

SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

DIAN PRADANA ELHAQ

K4608030

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wahyu Sulistyo, M.Kes Dra. Hanik Liskustyawati, M.kes NIP. 19490505 198503 1 001 NIP. 19630608 199010 2 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 27 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Budhi Satyawan, M.Pd __________________

Sekretaris : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or __________________

Anggota I : Drs. Wahyu Sulistyo, M.Kes __________________

Anggota II : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes __________________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Dian Pradana Elhaq. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X PEMASARAN II SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa tolak peluru gaya ortodoks melalui modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 36 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan angket. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif .

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sikap belajar siswa pada tolak peluru gaya ortodoks pada pra siklus adalah 27,78% meningkat pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 63,89% dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 23 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase sikap belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 94,44% dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 34 siswa. Sedangkan untuk motivasi belajar siswa di dapat dari nilai sikap belajar atau afektif siswa dan nilai angket motivasi belajar siswa. Motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks pada pra siklus adalah 19,44% meningkat pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 63,89% dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 23 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase motivasi belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 94,44% dengan jumlah siswa yang tuntas 34 siswa. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa melalui modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan sikap belajar atau afektif siswa dan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks. Pembelajaran pada pratindakan bersifat konvensional, tidak menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif sehingga motivasi belajar rendah. Peningkatan terjadi pada siklus I. Sikap belajar siswa dan motivasi belajar siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II memberikan perubahan yang lebih baik sehingga bisa meningkatkan sikap belajar siswa dan motivasi belajar siswa serta menciptakan suatu pembelajaran yang berkualitas dan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Simpulan penelitian ini adalah melalui modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Dian Pradana Elhaq. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE LEARNING MOTIVATION IN ORTHODOX STYLE OF SHOT PUTTING LEARNING MOTIVATION THROUGH MODIFIED LEARNING AID IN THE MARKETING X GRADERS OF SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, July 2012

This research aims to improve the student learning motivation in orthodox style of shot putting through modified learning aid in the Marketing X graders of SMK N 1 Banyudono Boyolali in the school year of 2011/2012.

This study was a classroom action research (CAR). The research was carried out in two cycles, each of which consisted of planning, acting, observing, and reflecting. The subject of research was the Marketing X graders of SMK N 1 Banyudono Boyolali in the school year of 2011/2012, containing 36 students. The data source derived from teacher and students. Techniques of collecting data used were observation, interview, and questionnaire. The data validation was done using method triangulation technique. The data analysis was conducted using a descriptive qualitative technique of analysis.

The result of research could be concluded that student learning attitude to orthodox style of shot putting in pre-cycle of 27.78% increased in cycle I passing category of 63.89% with 23 students passing. In this cycle II there was an increase in percentage student learning attitude in passing category of 94.44% with 34 students passing. Meanwhile, the student learning motivation was obtained from the student learning attitude or affective domain and questionnaire value of student learning motivation. The learning motivation of orthodox style of shot putting in pre-cycle of 19.44% increased in cycle I passing category of 63.89% with 23 students passing. In cycle there was an increase in student learning motivation in passing category of 94.44% with 34 students passing. Such the data indicated that the modified learning aid could improve the student learning or affective attitude as well as learning motivation of orthodox style of shot putting. The learning in pre-cycle was conventional, not using innovative learning models, so that the learning motivation was low. The improvement occurred in cycle I. The student learning attitude improved despite less optimal. The implementation of cycle II provided better change so that it could improve the student learning attitude and motivation as well as created a high-quality learning and enjoyable learning circumstance.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

The conclusion of research was that the modified learning aid could improve the learning motivation of orthodox style of shot putting in the Marketing X graders of SMK N 1 Banyudono Boyolali in the school year of 2011/2012.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

· Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti

takkan berhasil jika tidak mencoba.

(Beverly Sills)

· Saya datang, saya bimbing, saya ujian, saya revisi dan saya menang.

( Karo Cyber )

· Tiada do’a yang lebih indah selain do’a agar skripsi ini cepat selesai.

(Penulis)

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta dan doa, kupersembahkan karya ini untuk :

v “Bapak dan Ibu ( tercinta ) Agus Sholichin dan Yani Purniasih”

Untuk ibuku tercinta yang telah melahirkanku, merawat dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran. Untuk Bapakku yang telah membimbingku sampai sekarang ini,selalu meberi nasehat, semangat dan teladan yang baik tentang kerja keras dan berusaha dengan keras.

v “Kakak-kakakku tercinta Nia Muflihah Dianawati dan keluarga, Ani Muslihah Rositasari dan keluarga, serta adikku tercinta Fitrilia Ayu Nugraheni”

Mereka yang selalu bersama dalam segala keadaan sampai sekarang ini, serta memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

v Bapak Sugiyo S.Pd sebagai mitra kolaboratif penelitian.

Telah memberikan bimbingan dalam mengajar dan memberikan banyak pengalaman dan ilmu saat penelitian.

v Ziie’s Motivasi

Menjadi perjalanan dalam kematangan pemikiran dan kepribadian saya sampai saat ini.

v Anak-anak PENJAS 08, anak angkasa(robita, aris, adi, ageng, anggrada, norman, febriyoga, andiboncel, agus, kika, riskigawer,somad, vindi). Teman-temanku ino, pakdhe, ilfan, ayu ayik, ihwan, menyek, prima. Alfindita Anggriasa _ Spirit Motivation.

Mereka adalah teman-teman satu perjuangan sampai sekarang ini. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk kalian, tanpa kalian penelitian ini tidak akan selesai dengan baik. Semoga kalian mendapatkan balasan dari Allah SWT.Amin. PENJASKESREK 2008.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami

hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut

dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

4. Drs. Wahyu Sulistyo, M.Kes, sebagai pembimbing I dan Dra. Hanik

Liskustyawati, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Kepala SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali, beserta staf dan jajarannya, serta

Bapak Sugiyo, S.Pd., sebagai mitra kolaboratif penelitian.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan karya ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

EDP

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………… i

PERNYATAAN............................................................................................ ii

PENGAJUAN ............................................................................................... iii

PERSETUJUAN............................................................................................ iv

PENGESAHAN................ ............................................................................. v

ABSTRAK...................................................................................................... vi

MOTTO.......................................................................................................... x

PERSEMBAHAN........................................................................................... xi

KATA PENGANTAR.................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 7

1. Motivasi Belajar ................................................................... 7

a. Teknik Memotivasi Belajar ........................................... 8

b. Motivasi Dalam Pembelajaran ....................................... 10

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Tolak Peluru ......................................................................... 13

a. Komponen Teknik Tolak Peluru .................................... 14

b. Teknik Tolak Peluru Gaya Ortodoks ............................. 17

c. Kesalahan Umum pada Tolak Peluru Gaya Ortodoks .. 19

3. Pembelajaran ........................................................................ 20

a. Ciri – ciri Pembelajaran ................................................. 21

b. Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. 23

4. Media Pembelajaran............................................................ 24

a. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran .................... 25

b. Pertimbangan Pemilihan Media .................................... 27

5. Pembelajaran Tolak Peluru dengan Modifikasi Alat .……. 28

a. Tujuan Modifikasi .......................................................... 28

b. Modifikasi Tujuan Pembelajaran .................................. 29

c. Modifikasi Media Pembelajaran ................................... 30

d. Modifikasi Alat pada Pembelajaran Tolak Peluru ........ . 31

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 35

A. Setting Penelitian ........................................................................ 35

1. Waktu Penelitian ................................................................... 35

2. Tempat Penelitian.................................................................. 36

3. Siklus PTK ............................................................................. 36

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 37

C. Sumber Data ............................................................................... 37

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................... 37

E. Uji Validitas Data ........................................................................ 39

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 39

G. Indikator Kinerja Penelitian ....................................................... 40

H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 41

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 46

A. Deskripsi Pratindakan............................................................... 46

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus...................................... 49

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus.............................. 85

D. Pembahasan............................................................................... . 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 88

A. Simpulan........................................................................................ 88

B. Implikasi ....................................................................................... 89

C. Saran ............................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92

LAMPIRAN ...................................................................................................... 94

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Cara Memegang Peluru ................................................................... 15

Gambar 2.2. Cara Meletakkan Peluru ................................................................... 15

Gambar 2.3. Sikap Badan pada Waktu Akan Menolak Peluru ........................... 16

Gambar 2.4. Cara Menolak Peluru ........................................................................ 16

Gambar 2.5. Lapangan Tolak Peluru .................................................................... 17

Gambar 2.6. Rangkaian Gerakan Tolak Peluru Gaya Ortodoks ......................... 19

Gambar 2.7. Alur Kerangka Berpikir ................................................................... 34

Gambar 3.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 43

Gambar 4.1. Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pratindakan ............... 48

Gambar 4.2. Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pratindakan.......... 49

Gambar 4.3. Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus I ...................... 68

Gambar 4.4. Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus I................. 69

Gambar 4.5. Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus II..................... 83

Gambar 4.6. Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus II ............... 84

Gambar 4.7. Perbandingan Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Tiap Siklus. ....................................................................................... 85

Gambar 4.8. Perbandingan Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya

Ortodoks Tiap Siklus........................................................................ 86

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .................... 35

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ................................................. 38

Tabel 3.3. Indikator Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ................................. 40

Tabel 4.1. Diskripsi Pratindakan Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks

pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali ... 47

Tabel 4.2. Diskripsi Pratindakan Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks

pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali..... 48

Tabel 4.3. Diskripsi Data Akhir Siklus I Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali ................................................................................................. 68

Tabel 4.4. Diskripsi Data Akhir Siklus I Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali ................................................................................................. 68

Tabel 4.5. Diskripsi Data Akhir Siklus II Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali ................................................................................................. 82

Tabel 4.6. Diskripsi Data Akhir Siklus II Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali ................................................................................................ 83

Tabel 4.7. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMKN 1 Banyudono Boyolali ............................................................ 85

Tabel 4.8. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono Boyolali .................................... 85

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 pada Pertemuan 1... 94

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 pada Pertemuan 2.. 109

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 pada Pertemuan 3... 124

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 pada Pertemuan 1... 138

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 pada Pertemuan 2.. 152

Lampiran 6. Rekap Penilaian Tolak Peluru Pratindakan ................................... 167

Lampiran 7. Penilaian Angket Motivasi Belajar Pratindakan ............................ 168

Lampiran 8. Nilai Motivasi Belajar Pratindakan................................................. 169

Lampiran 9. Rekap Penilaian Tolak Peluru Siklus 1 ......................................... 170

Lampiran 10. Penilaian Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 ..................... 171

Lampiran 11. Nilai Motivasi Belajar Siklus 1 ..................................................... 172

Lampiran 12. Rekap Penilaian Tolak Peluru Siklus 2 ....................................... 173

Lampiran 13. Penilaian Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus 2 ..................... 174

Lampiran 14. Nilai Motivasi Belajar Siklus 2 ..................................................... 175

Lampiran 15. Instrumen Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Ortodoks ….......................................................... 176

Lampiran 16. Angket Tes Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Ortodoks …....….................................................... 178

Lampiran 17. Kunci Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Ortodoks ............………. 184

Lampiran 18. DOKUMENTASI ......................................................................... 185

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pembelajaran aktivitas

jasmani yangdirancangdan disusunsecara sistematik untuk meningkatkan

kebugaran jasmani,mengembangkan keterampilan motorik dan berperilaku hidup

sehat dan aktif.Tujuan yang ingin di capai dalam pendidikan jasmani mencakup

pengembangan individu secara menyeluruh.Artinya cakupan dalam pendidikan

jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga pada aspek afektif,

kognitif, dan psikomotor.Selain itu pendidikan jasmani juga mencakup aspek

mental, emosional, dan sosial.

Perlu diketahui oleh seorang guru pelajaran dalam pendidikan jasmani

atau olahraga dikenal siswa sebagai pelajaran yang membuat capek, bosan, dan

rasa malas pada siswa/siswi.Apalagi pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan

yang muridnya mayoritas perempuan yang mempunyai karakter cepat bosan pada

waktu pelajaran olahraga atau pendidikan jasmani.Berdasarkan karakteristik siswa

Sekolah Menengah Kejuruan tersebut, maka pembelajaran dalam olahraga di

Sekolah Menengah Kejuruan harus di sesuaikan dengan kondisi siswa-

siswinya.Untuk mengatasi hal tersebut, maka pembelajaran dalam olahraga

hendaknya bisa di ajarkan secara bervariasi dalam bentuk aktivitas yang

menyenangkan.Selain itu pembelajaran juga dapat menyenangkan apabila sarana

prasana yang di gunakan ada atautersedia, ataubisamenggunakanalat-alat yang

telahdimodifikasi.Upaya meningkatkan motivasi belajar dalam pelajaran olahraga

dapat diterapkan melalui bentuk-bentuk pendekatan pembelajaran yang sesuai

dengan tingkat perkembangan siswa. Seorang guru harus mampu menerapkan

pendekatan pembelajaran yang baik dan tepat. Dengan pendekatan pembelajaran

yang tepat dan baik, siswa akan mudah menerima materi pelajaran dan hasilnya

juga akan optimal.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Biasanya dalam pembelajaran selalu menekankan pada pencapaian tujuan

prestasi tanpa melakukan modifikasi dalam pembelajaran, baik modifikasi

peraturan, ukuran lapangan, alat-alat yang di gunakan, maupun jumlah pemain

saat melakukan permainan. Sehingga pembelajaran ini membuat siswa kurang

senang bahkan akan merasa cepat bosan untuk melakukan kegiatan pendidikan

jasmani, karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk melakukan tugas

yang di berikan dalam bentuk yang sesungguhnya dan membuat siswa merasa

malas untuk melakukan apa yang di ajarkan oleh gurunya.. Untuk itu dalam

pembelajaran perlu adanya modifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan yang

bisa membuat siswi atau siswa akan lebih merasa nyaman dan senang saat

kegiatan pembelajaran dan tidak membosankan untuk siswa siswinya. Guru harus

memiliki kemampuan atau kreatifitas untuk memodifikasi keterampilan yang

hendak diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Guru harus lebih

kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan tanpa

meninggalkan tujuan awal dari pembelajaran tersebut, sehingga tercipta

pembelajaran yang aktif bagi setiap siswa.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Banyudono kelas X Pemasaran II, siswa-siswi di

kelastersebutmasihkurang minat dan kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran olahraga khususnya pada pelajaran tolakpelurugaya menyamping

atau gayaortodoks. Siswa sering merasa bosan saat kegiatan pembelajaran

berlangsung, karena mereka merasa tidak bisa menguasai materi yang di ajarkan

saat pembelajaran. Saat pembelajaran siswa di berikan materi cara memegang dan

melakukan lemparan, mereka belum mampu melakukan gerakan keseluruhan

dengan benar. Apalagi apabila dituntut jauh lemparan dengan jarak yang sudah

ditentukan.Berdasarkan observasi, banyaksiswa yang memilih untuk melihat saja

dan sedikit siswa yang memilih untuk mencoba melakukan gerakan tolakan yang

di ajarkan. Sehingga saat pengambilan nilai, siswa yang gagal mencapai sekitar

72% atau sejumlah 26 siswa dari 36 siswa. Siswa tidak menguasai materi tolak

peluru gaya ortodoks yang di ajarkan, karena saat pembelajaran siswa kurang

minat untuk mengikuti dan mempelajari setiap gerakan yang di ajarkan oleh guru.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 Siswa masih melakukan tolakan dengan asal-asalan, karena minat siswa pada

waktu mengikuti pelajaran masih sangat kurang. Hasil dari observasi masih

terdapat banyak siswa yang kurang antusia atau minat pada pelajaran tolak peluru

gaya ortodoks. Dari siswa yang berjumlah 36 hanya 28% siswa yang minat dan

memiliki sikap dalam belajar yang baik saat mengikuti pelajaran tolak peluru gaya

ortodoks atau sekitar 10 siswa saja yang minat dan sikap belajar yang baik pada

pelajaran tolak peluru gaya ortodoks. Sedangkan72% atau sekitar 26 siswa masih

sangat kurang termotivasi dan minat mengikuti pelajaran tolak peluru gaya

ortodoks. Masih terdapat kendala dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks,

antara lain siswa kurang senang dalam pelajaran tolakpeluru, siswa cepat bosan

pada waktu KBM berlangsung.Selain itu apabila siswa tidak senang dengan

materi yang diajarkan pada hari itu banyak siswa yang memilih tidak mengikuti

olahraga, dengan berbagi macam alasan. Terlihat saat peneliti melakukan

observasi yaitu banyak siswa bermalas-malasan, duduk-duduk dan ada beberapa

yang memilih ijin untuk tidak mengikuti pembelajaran saat itu.

Selain itu ada kendala lain yaitu pembelajaran yang masih monoton

sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dengan

pelajaran tersebut, serta kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah

tersebut.Sarana dan prasarana ini juga penting untuk menunjangkeberhasilan

siswa.Siswa juga kadang bosan dan bermalas-malasan karena alatatau mediayang

digunakan kurang memadahi dan kurang menyenangkan untuk pembelajaran.

Media pembelajaran yang tersedia di SMK N 1 Banyudono masih sangat terbatas

dan belum mampu membangkitkan kesenangan siswa terhadap materi yang

diajarkan.

Pemilihan media alat bantu perlu mempertimbangkan tingkat

keekonomisan media tersebut. Tidak harus media yang digunakan yaitu alat-alat

bantu yang di beli dengan harga mahal, tetapi dengan pengeluaran yang

seminimal mungkin alat bantu tersebut memiliki banyak manfaat dan kegunaan

yang lebih dalam proses pembelajaran. Yang terpenting dengan adanya media alat

bantu ini siswa akan lebih tertarik untuk menggunakan atau mencoba alat bantu

yang sudah dimodifikasi. Dengan adanya modifikasi pembelajaran tersebut

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran, serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

tidak membosankan bagi siswa. Modifikasi pendidikan jasmani tidak hanya pada

aspek alat saja, tetapi bisa juga pada aspek materi, ukuran lapangan, bentuk

lapangan, jumlah pemain, maupun permainannya.

Mengenai modifikasi, Yoyo Bahagia dan Adang Suherman

berpendapat,”Memodifikasi merupakan cara untuk menuntun, mengarahkan, dan

membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang

tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi” (2000:1). Salah

satu pendekatan yang dapat di gunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan

pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu berupa media yaitu pendekatan

pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan memotivasi siswa pada

pelajaran tolak peluru serta membantu siswa lebih mudah mempelajari

keterampilan dasar tolak peluru tanpa ada rasa takut untuk melakukannya.

Biasanya siswa cenderung takut apabila dalam pembelajaran menggunakan peluru

yang sebenarnya, karena dengan ketakutan siswa itu akan menghambat proses

belajar mengajar dan membuat siswa kurang percaya diri untuk melakukan

gerakan pada tolak peluru gaya ortodoks.Sehingga perlu adanya modifikasi pada

media alat bantu untuk siswa dalam melakukan tolak peluru gaya ortodoks. Agar

dalam pembelajaran tersebut, siswa akan lebih termotivasi karena adanya alat

bantu modifikasi yang menarik perhatian siswa. Dengan adanya alat bantu yang

dimodifikasi siswa akan merasa lebih aman dan nyaman apabila ingin melakukan

atau mencoba gerakan tolak peluru secara keseluruhan. Selain itu siswa juga akan

merasa lebih senang dan bertambah semangat dalam pembelajaran apabila ada

alat bantu yang memadahi yang dapat digunakan.

Keberadaan siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa. Karena siswa yang tidak senang, kurang sungguh-sungguh,

bermalas-malasan dan kurang adanya minat dalam mengikuti pelajaran, akan

mempengaruhi hasil belajar yang kurang baik pada siswa.Di samping itu

pendekatan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks yang selama ini diterapkan

oleh guru belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 keterampilan gerak dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan

jasmani khususnya pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks masih sangat rendah.

Kondisi seperti ini harus diperhatikan dan perlu ditelusuri faktor-faktor

penyebabnya.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah dikemukakan di

atas,peneliti merasa tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

pada siswa kelas X Pemasaran II SMK N 1 Banyudono dengan judul “ Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Melalui Modifikasi

Alat Pembelajaran Pada Siswa KelasX Pemasaran II SMK N 1 Banyudono

Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012 “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

makadapatdirumuskanmasalah sebagai berikut :

Bagaimanakah penggunaan modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan

motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas X Pemasaran II

SMK N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2011/2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk :

Mengetahui peningkatan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks melalui

penggunaan modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas X Pemasaran II

SMK N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2011/2012.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Guru Penjas SMK N 1 Banyudono

a) Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

b) Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan

mengembangkan model-model alat bantu pembelajaran untuk siswa-siswi

dengan penggunaan media pembelajaran yang dimodifikasi dalam

perancangan pembelajaran PAIKEM.

2. Bagi Siswa kelas X PM II

a) Dapat lebih meningkatkan motivasi, minat belajar dan kemampuan tolak

peluru gaya ortodoks, serta mendukung pencapaiaan prestasi pada tolak

peluru gaya ortodoks.

b) Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas, serta

meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa pada pelajaran olahraga

khususnya tolak peluru gaya ortodokssehingga hasil belajarnya juga akan

meningkat.

3. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan hasil yang fakta dalam pembelajaran bahwa model

pembelajaran melalui media alat pembelajaran yang dimodifikasi dapat

meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa. Sehingga membuat siswa

lebih aktif mengikuti materi dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Belajar

Motivasi yang pada umunya diartikan sebagai suatu dorongan, sebenarnya

adalah merupakan proses. Mengenai motivasi, Heru Suranto

berpendapat,”motivasi merupakan seluruh proses dari adanya kebutuhan, yang

menimbulkan dorongan untuk dilakukannya perilaku tertentu, demi memenuhi

kebutuhan yaitu tercapainya tujuan” (2005:42). Jadi motivasi sangat berpengaruh

dalam tercapainya tujuan dari pembelajaran. Jika motivasi merupakan proses,

maka sebenarnya yang menjadi sumbernya adalah yang disebut motif. Mengenai

motif, Rochman Natawidjaja berpendapat, ”motif ialah setiap kondisi atau

keadaan seseorang atau suatu organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk

memulai atau melanjutkan suatu atau serangkaian tingkah laku atau perbuatan”

(1979:78). Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai penggerak atau

pendorong bagi manusia ke arah tujuan tertentu. Proses pengerahan motif inilah

yang disebut motivasi, atau dengan kata lain motivasi merupakan suatu proses

untuk menggiatkan motif, menguatkan motif sehingga individu tersebut

melakukan perbuatannya. Mengenai motivasi, Mohamad Surya berpendapat,

”motivasi mempunyai karakteristik, sebagai hasil dari kebutuhan, terarah kepada

suatu tujuan dan menopang perilaku” (2004:62). Motif timbul karena adanya

kebutuhan yang mendorong individu untuk melakukan tindakan yang terarah

kepada suatu tujuan.

Manusia sebagai individu maupun makhluk sosial, memilki dua motif

sesuai dengan kebutuhammya sebagai manusia, yaitu motif dari luar dan motif

dari dalam. Karena sumbernya penggerak atau pendorong (motif) dapat dari

dalam dan dari luar, maka sebagai prosesnya yaitu motivasi juga ada dua macam

yaitu motivasi dalam (intrinsik) dan motivasi luar (ekstrinsik).

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Motivasi Intrinsik timbul dari individu sendiri tanpa ada dorongan orang

lain. Motivasi intrinsik ini antara lain selalu berfikiran optimis dan positif dalam

menjalani hidup. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh

dari luar, bisa karena materiil misal ingin mendapatkan uang. Namun bisa juga

bukan karena materiil misal ingin pintar. Bisa juga karena ajakan, suruhan bahkan

paksaan dari orang lain.

Motivasi belajar sangat perlu, sebab seseorang yang tidak memiliki

motivasi belajar tidak akan mungkin ada kegiatan belajar. Motivasi merupakan

penentu dari tingkah laku siswa. Motivasi belajar berperansebagaipenunjang

dariprestasi dan hasil belajar siswa. Hubungan motivasi belajar dan prestasi

belajar saling berkesinambungan. Dengan kata lain hasil dari prestasi belajar yang

baik dipengaruhi dari motivasi belajar siswa yang baik pula. Prestasi belajar siswa

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor baik berasal dari dalam diri siswa

maupun yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Rusli Lutan

(2000:68),”keterlibatan anak atau siswa dalam pendidikan jasmani adalah

bertujuan untuk meraih sukses, pengalaman berhasil merupakan sumber motivasi,

berikan pengalaman sukses bagi setiap anak atau siswa”. Pengalaman sukses

merupakan faktor penting untuk membangkitkan motivasi anak.Keberhasilan

siswa dalam belajar juga sangat dipengaruhi dari motivasi belajar siswa. Semakin

besar motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran maka tanpa disadari hasil belajar

siswa juga akan bertambah dengan baik. Untuk membangkitkan motivasi siswa

setiap guru pendidikan jasmani harus mempunyai cara atau teknik untuk

memotivasi siswa yang baik.

a. Teknik Memotivasi Belajar

Guru pendidikan jasmani sering mengeluh karena murid-muridnya dinilai

malas dan tidak berdisiplin mengikuti pembelajaran. Kebanyakan guru membina

disiplin dengan membuat peraturan yang tegas, cara itu tidak cukup. Mengenai

teknik memotivasi, Rusli Lutan berpendapat, ”memotivasi anak tidak cukup

hanya dengan menjelaskan maksud dan tujuan tugas. Begitu juga perilaku

disiplin, tidak dapat dibina dengan ceramah. Disiplin tidak terwujud dalam

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9 perilaku dengan sendirinya, melainkan diperoleh melalui belajar dan

pembentukan” (2006:67). Bila anak atau siswa tidak menyukai pendidikan

jasmani, pasti ada yang salah. Bukan anaknya, tapi suasana pengajarannya. Sebab

anak pada dasarnya senang bermain, dan pendidikan jasmani pada hakikatnya

adalah pendidikan melalui permainan. Sering guru pendidikan jasmani mengeluh

karena siswa malas mengikuti pelajaran. Gejalanya antara lain yaitu mereka suka

membolos, banyak yang memilih ijin dengan berbagai alasan ataupun ikut serta

partisipasinya kurang maksimal. Pembelajaran akan berhasil mencapai tujuannya

kalau anak aktif melaksanakan tugas yang diajarkan.Untuk membangkitkan

motivasi siswa dan kriteria berhasil juga disesuaikan dengan tingkat

perkembangannya. Hindarkan pemberian target yang tidak sesuai dengan

kemampuan siswa.

Untuk membangkitkan motivasi, ada beberapa cara yang dapat diterapkan

adalah sebagai berikut :

1) Dengan beberapa permainan yang dapat memotivasi, sebagai contoh permainan penyesuaian sasaran lemparan. Permainan ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam melakukan tugas dari yang mudah setelah berhasil kemudian ke tugas yang lebih bertingkat sesuai dengan kemampuan siswa.

2) Modifikasi cabang olahraga. Teknik lainnya yaitu dengan cara mengubah cabang olahraga, misalnya tinggi jaring deperendah, luas lapangan diperkecil, lebar gawang dipersempit, jumlah pemain dikurangi. Atau bola yang digunakan lebih besar ukurannya dan ringan atau sebaliknya lebih kecil ukurannya. Banyak tugas gerak yang gagal dikarenakan tidak sesuai dengan kemampuan siswa, karena tugas gerak itu sebenarnya hanya cocok untuk orang dewasa dan orang yang sudah terlatih dengan baik. Guru pendidikan jasmani dapat memodifikasi cabang itu agar sesuai dengan kemampuan siswa.

3) Motivasi dari dalam diri anak. Yang harus dibiasakan adalah menumbuhkan dorongan dari dalam diri anak untuk mencintai pendidikan jasmani. Dorongan dari dalam ini memmang berkaitan dengan rasa puas, senang dan berhasil. Sebagai lawan dari dorongan dari dalam adalah motivasi dari luar. Hal ini dapat berupa pujian dan hadiah atau sesuatu yang menyenangkan.

4) Variasi antar tugas. Variasi merupakan salah satu sumber motivasi. Kegiatan monoton akan menyebabkan anak cepat bosan. Karena itu rencanakan variasi tugas dalam bentuk mempermudah ataupun mempersukar bentuk tugasnya. (Rusli Lutan, 2000: 68-72)

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pembelajaran memotivasi siswa itu sangat penting, karena kriteria

siswa dapat berhasil bisa dilihat dari seberapa besar motivasi belajar yang

ditunjukkan.

b.Motivasi Dalam Pembelajaran

Salah satu fungsi pengajar adalah memberikan motivasi kepada pihak

yang diajarkan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin

secara efektif dan produktif. Ada sejumlah indikator untuk mengetahui siswa

yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah :

1) Memiliki gairah yang tinggi 2) Penuh semangat 3) Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi 4) Mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu 5) Memiliki rasa percaya diri 6) Memilki daya konsentrasi yang lebih tinggi 7) Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi 8) Memilki kesabaran dan daya juang yang tinggi. (Mohammad Asrori,

2007:184)

Guru akan merasa enak dan antusias dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran apabila dalam proses pembelajaran indikator di atas dapat

berkembang dan muncul. Dalam pembelajaran tidak semua siswa memilki

motivasi yang sama, ada sejumlah siswa bermotivasi rendah. Sejumlah

indikator siswa yang memiliki motivasi rendah, yaitu:

1) Perhatian terhadap pelajaran kurang 2) Semangat juangnya rendah 3) Mengerjakan sesuatu merasa seperti diminta membawa beban berat 4) Sulit untuk bisa “jalan sendiri” ketika diberikan tugas 5) Memiliki ketergantungan kepada orang lain 6) Mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa” 7) Daya konsentrasi kurang 8) Mereka cenderung menjadi pembuat kegaduhan 9) Mudah berkeluh kesah dan psemis ketika menghadapi kesulitan.

(Mohammad Asrori, 2007:184-185)

Motivasi berkembang dari dalam diri mereka sendiri. Ada siswa yang

memiliki motivasi tinggi dan tidak sedikit siswa memiliki motivasi rendah

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

sehingga harus ada upaya serius dari guru untuk mengembangkannya. Namun

demikian, bukan berarti upaya pengembangan motivasi hanya diberikan

kepada siswa yang memilki motivasi belajar rendah. Kepada siswa yang

memilki motivasi belajar tinggi pun harus tetap dilakukan pembinaan, karena

ada kemungkinan motivasi belajar mereka itu mengalami grafik yang naik

turun.

Peranan motivasi belajar sangat diperlukan dalam kegiatan belajar

mengajar. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan keaktifan

siswa, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan

kegiatan belajar. Mengenai peranan motivasi belajar, Sardiman A.M

berpendapat,”motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi” (1994:85). Seseorang melakukan suatu usaha karena

adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

hasil belajar yang baik. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa cara

menumbuhkan motivasi ada bermacam-macam. Guru harus hati-hati dalam

menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah, antara lain:

1) Memberi angka 2) Pemberian Hadiah 3) Saingan atau Kompetisi 4) Menumbuhkan Ego-involvement (kesadaran siswa) 5) Memberi Ulangan 6) Mengetahui Hasil 7) Memberi Pujian 8) Memberi Hukuman 9) Menumbuhkan Hasrat Belajar

10) Menumbuhkan Minat 11) Memberikan Tujuan yang diakui. (Sardiman A.M. 1994:91-94)

Untukmeningkatkan motivasi belajarsiswa,guru harus memiliki strategi

yang tepat untuk diberikan kepada siswa. Dapat dilakukan dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang mencakup cara-cara untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.Beberapa teori yang telah dikemukakan

diatas dapat dijadikan sebagai kerangka acuan dalam mewujudkan berbagai

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

upaya memberikan motivasi. Beberapa prinsip motivasi yang dapat dijadikan

acuan antara lain:

1. Prinsip Kompetisi Yang dimaksud dengan prinsip kopetisi adalah persaingan secara

sehat, baik inter maupun antar pribadi. Kompetisi inter pribadi atau self competition adalah kompetisi dalam diri pribadi masing-masing dari tindakan atau unjuk kerja dalam dimensi tempat dan waktu. Kompetisi antar pribadi adalah persaingan antara individu yang satu dengan yang lain. Dengan persaingan secara sehat, dapat ditimbulkan motivasi untuk bertindak secara sehat dapat ditimbulkan motivasi untuk bertindak secara lebih baik. 2. Prinsip pemacu

Dorongan untuk melakukan berbagai tindakan akan terjadi apabila ada pemacu tertentu. Pemacu ini dapat berupa informasi, nasehat, amanat, peringatan, percontohan, dsb. Dalam hal ini motif teraturuntuk mendorong selalu melakukanberbagai tindakan untuk kerja yang sebaik mungkin. Hal ini dapat dilakukan melalui konsultasi pribadi, nasehat atau amanat dalam upacara, ceramah kegamaan, bimbingan, pembinaan, dsb. 3. Prinsip ganjaran dan hukuman

Ganjaran yang diterima oleh seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan tindakan yang menimbulkan ganjaran itu. Setiap unjuk kerja yang baik apabila diberikan ganjaran yang memadai, cenderung akan meningkatkan motivasi. Misalnya pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi. Demikian pulahukuman yang diberikan dapat menimbulkan motivasi untuk tidak lagi melakukan tindakan yang menyebabkan hukuman itu. Hal yang harus diingat adalah agar ganjaran dan hukuman itu dapat diterapkan secara proporsional dan benar-benar dapat memberikan motivasi. 4. Pengembangan minat

Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Dalam hubungan ini motivasi dapat dilakukan dengan jalan menimbulkan atau mengembangkan minat siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Para pengajar diharapkan mampu menumbuhkan dan mengembangkan minat siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian siswa akan memperoleh kepuasan untuk unjuk kerja yang baik. Pada gilirannya dapat menumbuhkan motivasi belajar secara efektif dan produktif. 5. Keteladanan

Perilaku pengajar (guru) secara langsung atau tidak langsung, mempunyai pengaruh terhadap perilaku siswa yang baik, yang sifatnya positif maupun negatif. Perilaku guru dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa, dan sebaliknya dapat menurunkan motivasi belajar. Sehubungan dengan itu, maka sangat diharapkan agar perilaku guru dapat menjadi sumber keteladanan bagi para siswanya. Dengan contoh-contoh yang dapat diteladani. (Mohamad Surya, 2004:65-67).

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Tolak Peluru

Mengenai atletik, Yoyo Bahagia, Ucup Yusup dan Adang Suherman

berpendapat, ”Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, yang

dilakukan oleh manusia sejak zaman Yunani Kuno sampai dewasa ini. Istilah

atletik yang di kenal dewasa ini berasal dari bahas Yunani, yaitu athlon yang

berarti berlomba atau bertanding” (2000:9). Istilah atletik di Indonesia diartikan

sebagai cabang olahraga yang memperlombakan nomor-nomor jalan, lari, lompat

dan lempar.

Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga

atletik. Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak suatu benda yang

berbentuk bulat dengan berat tertentu yang terbuat dari logam (peluru) untuk

mencapai jarak yang sejauh-jauhnya dengan menggunakan beberapa bentuk gaya.

Sesuai dengan namanya tolak bukan melempar, alat itu ditolak atau didorong

dengan satu tangan, bermula di letakkan dipangkal bahu. Dalam tolak peluru

pencapaiaan prestasi atau hasil yang bagus membutuhkan kondisi fisik yaitu

kekuatan (power). Peluru harus terbuat dari materi padat seperti besi, kuningan

atau metal lainnya. Peluru beratnya 7,26 kg dan diameternya 110-130 mm untuk

putra dan untuk putri 4 kg dengan diameter 95-110 mm. Mengenai tolak peluru

Yoyo Bahagia, Ucup Yusup dan Adang Suherman berpendapat, ”Fase gerak

dalam tolak peluru secara berurutan terdiri antara lain cara memegang peluru,

posisi awal, meluncur, memindahkan badan, menolak atau melepas peluru dan

recovery” (2000:27). Sementara itu gaya tolak peluru yang biasa dilakukan, yaitu

gaya menyamping dan gaya membelakangi.

Prinsip dari tolak peluru sendiri adalah mencapai jarak tolakan yang

sejauh-jauhnya. Untuk mencapai tolakan yang jauh, maka seorang pelempar dapat

melakukannya dengan berbagai gaya, salah satunya adalah gaya menyamping.

Tolak peluru gaya menyamping disebut juga gaya ortodoks. Gaya ini merupakan

gaya dalam tolak peluru yang biasanya digunakan untuk pembelajaran di sekolah-

sekolah.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Mengenai tolak peluru Aip Syarifuddin, Muhadi berpendapat,”Tolak

peluru gaya menyamping ini pertama kali digunakan oleh para atlet dalam

perlombaan tolak peluru. Namun sampai sekarang masih ada yang

mempergunakan, terutama oleh para siswa dalam kelangsungan proses belajar

mengajar tolak peluru di sekolah-sekolah” (1992:151). Karena tolak peluru

gaya menyamping ini termasuk gaya yang termudah untuk diajarkan kepada

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Mengenai tolak peluru Tamsir Riyadi berpendapat,”bahwa perlu

diketahui juga adanya beberapa prinsip yang harus diketahui dalam tolak

peluru, yaitu : Tenaga pendorong harus berasal dari bagian belakang benda

yang dilemparkan atau ditolak.Titik lepas benda sejauh-jauhnya dari badan”

(1985:121).

a. Komponen Teknik Tolak Peluru

Teknik merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu

cabang olahraga, atau dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu

kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang

optimal dalam latihan atau suatu perlombaan.

Teknik tolak peluru merupakan faktor yang sangat penting dan harus

dikuasai oleh seorang pelempar. Teknik tolak peluru terdiri dari beberapa

bagian yang dalam pelaksanaannya harus dirangkaikan secara baik dan

harmonis.

Teknik untuk tolak peluru yang harus dipahami dan dikuasai oleh para

murid maupun para atlet, antara lain adalah: (1) Cara memegang dan

meletakkan peluru, (2) Sikap badan pada waktu akan menolak, (3) Cara

menolak peluru, (4) Sikap akhir setelah menolak, (5) Cara mengambil awalan

(Aip Syarifuddin, Muhadi, 1992:82). Secara singkat teknik tolak peluru

dijelaskan sebagai berikut:

1) Cara memegang dan meletakkan peluru

Peluru diletakkan pada ujung pangkal telapak tangan dengan jari-jari tangan dijarangkan mencengkeram atau memegang peluru. Ibu jari tangan menjaga agar peluru tidak tergelincir ke dalam, dan jari kelingking menjaga

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

agar peluru tidak tergelincir ke luar. Cara memegang peluru dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. Cara Memegang Peluru ( Tamsir Riyadi, 1985:122)

Kemudian cara meletakkan peluru. Sebenarnya peluru itu tidak benar-

benar diletakkan diatas bahu atau pundak, tetapi agak turun ke depan melekat pada pangkal leher. Bagian peluru yang terletak antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka (clavikula), sedang peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu (rahang bawah). Pada posisi itu siku dibuka tidak lebih dari 90º . Tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada di depan badan lemas untuk menjaga keseimbangan. Cara meletakkan peluru dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.2. Cara Meletakkan Peluru ( Tamsir Riyadi, 1985:123 )

2) Sikap badan pada waktu akan menolak peluru

Kaki kiri di depan lurus, kaki kanan di belakakng dengan lutut dibengkokkan, berat badan pada kaki kanan, dan badan menyampingi arah tolakan. Tangan kiri dengan siku dibengkokkan menuju arah tolakan lemas (bagi orang yang tidak kidal). Kepala rileks atau lemas, pandangan mengarah ke bawah-depan. Dalam posisi menolak ini seluruh bagian badan rileks. Selanjutnya diteruskan dengan gerakan menolak. Sikap badan pada waktu akan menolak dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 2.3. Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak ( Aip Syarifuddin, 1992:83)

3) Cara menolak peluru

Peluru dari bahu didorong dengan tangan kanan ke atas ke depan sekuat-kuatnya, hingga tangan lurus. Gerakan dimulai dari persendian bahu dan peluru lepas pada saat tangan lurus dengan jari-jari tangan mendorong belakang peluru. Peluru ditolakkan dengan kekuatan tangan, dibantu dengan kekuatan seluruh anggota badan dengan menolak kaki kanan dan melonjakka badan ke atas ke depan. Saat menolakkan peluru, sikap kepala dan dada harus tengadah, pandangan tertujuke arah sasaran. Cara menolak peluru dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. 4. Cara Menolak Peluru ( Tamsir Riyadi, 1985:124 )

4) Sikap akhir setelah menolakkan peluru

Sikap akhir setelah menolakkan peluru sering juga dikatakan dengan gerakan lanjutan (follow thrue), yaitu kaki kanan mendarat kaki kiri diangkat lemas kebelakang, badan condong ke depan, tangan kiri ke bawah belakang dan tangan kanan dengan sikut dibengkokkan berada depan dekat perut untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh kedepan. Pandangan kearah jalannya jatuh peluru dan ke tempat peluru jatuh.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5) Cara mengambil awalan

Dalam perlombaan tolak peluru dilaksanakan dalam lapangan yang berbentuk lingkaran, dengan ukuran sebagai berikut: Garis tengah lingkaran=2,135m, sudut lemparan=34,92º, balok tolakan tebalnya= 10cm dan panjangnya=1,22m, dan batas tengah lapangan kiri dan ke kanan masing-masing=0,50m yaitu batas ke luar setelah menolak. Dapat di lihat pada gambar berikut:

Gambar 2.5. Lapangan Tolak Peluru (Sumber : www.iaaf.org/technicalarea.comprules2010. 5 Agustus 2012)

Cara mengambil awalan dalam tolak peluru yang biasa digunakan ada

dua cara atau dua gaya, yaitu cara atau gaya menyamping dan gaya

membelakangi. Gaya menyamping sering digunakan dan dipakai, terutama

bagi atlet pemula termasuk bagi anak-anak sekolah.

b. Teknik Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Tolak peluru gaya ortodoks merupakan salah satu gaya dalam tolak

peluru. Gaya ortodoks atau dapat disebut dengan gaya menyamping yaitu saat

akan melakukan tolakkan posisi badan menyamping dari sektor lapangan.

Tujuannya yaitu menolak peluru dengan tangan untuk mencapai jarak yang

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sejauh-jauhnya. Untuk dapat menolak peluru sejauh-jauhnya, seorang tersebut

harus dapat menguasai teknik tolak peluru yang benar. Dalam hal ini Tamsir

Riyadi (1985:121) menyatakan “bagaimana menolak peluru yang benar, hal ini

perlu meninjau beberapa segi yang menyangkut masalah teknik menolak

peluru secara keseluruhan”.

Menurut Tamsir Riyadi (1985:126-128) teknik tolak peluru gaya

menyamping atau gaya ortodoks adalah sebagai berikut:

1. Peluru siap dipegang (dengan tangan kanan) dan diletakkan pada pangkal leher seperti telah diutarakan pada teknik tolak peluru diatas.

2. Sikap permulaan berdiri miring, arah tolakan di sebelah kiri badan. Lutut kaki kanan agak ditekuk, kaki kiri dijulurkan ke belakang agak lurus dan rileks ataun lemas berpijak pada ujung kaki. Tangan atau lengan kiri diangkat rileks seti ggi bahu atau lebih. Berat badan sebagian besar pada kaki kanan. Pandangan ke depan bawah.

3. Sebelum meluncur ke kiri, kaki kiri diangkat ke depan terus melingkar ke samping kiri dan kembali berpijak di tempat semula. Ayunan kaki kiri ini hanya merupakan gerakan pendahuluan saja, untuk mencari keseimbangan. Maka gerakan pendahuluan ini cukup dilakukan dua atau tiga kali saja.

4. Setelah keseimbangan badan benar-benar mantap, maka pada putaran atau ayunan kaki yang terakhir, kaki kiri tadi tidak perlu diletakkan di tanah, tetapi justru agak ditarik kekanan sehingga tungkai (betis) kiri berada di belakang betis atau kaki kanan, atau lebih ke kanan lagi (agak menyilang). Dari sinilah kaki kiri diayunkan cepat ke samping kiri dengan disertai tolakan kaki kanan. Tolakan kaki ini harus datar dan rendah saja (bukan meloncat atau melambung). Akhir dari gerakan meluncur ke kiri ini, kaki kanan mendarat terlebih dahulum kira-kira pada pusat lingkaran, sedang kaki kiri terus dijulurkan jauh ke samping kiri, sehingga saat berpijak di tanah ujung telapak kaki hampir atau sedikit menyentuh bidang dalam balok penahan. Saat inilah terjadi sikap atau posisi menolak seperti telah diuraikan terdahulu.

5. Dari sikap atau posisi menolak ini, peluru segera ditolakkan dengan cara seperti telah diuraikan di atas. Agar lebih jelas dapat melihat gambar serangkaian gerakan tolak peluru sebagai berikut:

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 2.6. Rangkaian Gerakan Tolak Peluru Gaya Ortodoks ( Tamsir Riyadi, 1985:127 )

c. Kesalahan Umum Pada Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Dalam melakukan setiap gerakan menolak terdapat beberapa kesalahan

yang sering terjadi. Kesalahan tersebut harus mendapakan arahan yang benar

dari pengajar. Bagian-bagian saat menolak yang sering terjadi kesalahan,

antara lain sebagai berikut:

1) Sikap Permulaan Selama gerakan meluncur ke samping dan saat posisi menolak letak peluru harus tetap berada pada tempat semula, yaitu tetap menempel pada pangkal leher. Kesalahan yang sering terjadi biasanya selalu cenderung menurunkan peluru dari pangkal leher selama melakukan luncuran ke samping.

2) Saat Menolak Saat melakukan luncuran ke samping cukup rendah saja dan badan di dorong ke arah tolakan. Kesalahan yang sering terjadi biasanya saat melakukan luncuran ke samping di lakukan terlalu tinggi atau melambung. Luncuran yang melambung akan menghambat kecepatan gerak menolak secara keseluruhan (Tamsir Riyadi, 1985:129).

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah salah satu kegiatan yang dilakukan pada dunia

pendidikan pada umumnya. Menurut Cronbach yang dikutip oleh Mulyasa

(2000:46) menyatakan bahwa belajar itu ditunjukkan oleh adanya perubahan

tingkah laku, perubahan perubahan sebagai hasil dari pengalaman. Setiap aktifitas

belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan, yang dapat berupa tingkah laku,

kecakapan, sikap, minat, nilai maupun pola beraktifitas. Perubahan sebagai

prestasi belajar biasanya merupakan peningkatan menjadi lebih baik.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan dan kemahiran, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan

menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:297) “pembelajaran adalah kegiatan secara

terprogram dalam desain intruksional,untuk membuat siswa belajar secara aktif,

yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga berguna untuk

mencapai tujuan belajar. Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang

mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi sikap (aspek afektif), serta keterampilan

(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi

kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja.

Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan

peserta didik.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar

dan kreativitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang

dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa

pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur

melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain

pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadahi, ditambah dengan

kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target

belajar.

a. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses suatu kegiatan menyampaikan

informasi atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi

perubahan pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Mengenai

pembelajaran H. J. Gino dkk berpendapat, “Ciri-ciri pembelajaran terletak pada

adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa yaitu (1) motivasi

belajar, (2) Alat bantu ajar, (3) Bahan ajar, (4) kondisi siswa yang belajar dan

(5) suasana belajar” (1998:36). Ciri-ciri pembelajaran tersebut harus

diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri

pembelajaran tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Motivasi Belajar

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk

mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi dapat di rangsang

oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh dari dalam diri seserorang.

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar,

yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang di kehendaki oleh siswa dapat tecapai.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Alat Bantu Ajar

Alat bantu ajar atau media belajar merupakan alat-alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu pembelajaran

adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus berusaha agar

materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap dengan mudah oleh siswa.

Apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka

siwa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

3) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi

belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan memperhatikan

karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip

dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan

yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang

daya cipta atau yang bersifat menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri

siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran.

4) Kondisi Siswa yang Belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda, tetapi

juga memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan

memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan

kondisi siwa yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa dalam

proses belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada peranan

dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih berperan

sebagai fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.

5) Suasana Belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik, apabila terjadi

komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di samping itu juga adanya

kegairahan dan kegembiraan belajar.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran yang telah

dikemukakan diatas, maka hasil proses pembelajaran adalah perubahan

perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru sebagai hasil

pembelajaran. Mohamad Surya (mengutip simpulan Benyamin Bloom, 1968)

menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran, yaitu:

kognitif, afektif dan psikomotor (2004:17). Oleh karena itu, guru hendaknya

memperhatikan perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setelah proses

pembelajaran. Selain itu dalam proses pembelajaran seorang guru harus

memiliki strategi mengajar dan pendekatan pembelajaran yang baik. Hal ini

sangat berpengaruh untuk mamacu siswa dalam proses pembelajaran.

b. Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan

cara pengorganisasian materi pelajaran, peserta didik, peralatan, bahan serta

waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Salah satu komponen utama pada proses pembelajaran adalah

pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai cara

dalam penyajian isi pembelajaran atau merupakan kegiatan yang dipilih guru

dalam proses pembelajaran guna memberikan kemudahan kepada siswa

menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah merupakan

cara atau jalan yang ditempuh untuk menyajikan tugas-tugas ajar yang pada

dasarnya berupa kerja fisik dan keterampilan. Dalam hal ini guru pendidikan

jasmani perlu mempertimbangkan, pendekatan pembelajaran yang paling tepat

sehingga keterampilan itu dapat dikuasai dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Mengenai pendekatan pembelajaran, Rusli Lutan, Rusli Ibrahim, Adang

Suherman dan M. Saputra Yudha berpendapat,”bahwa pendekatan

pembelajaran dalam pendidikan jasmani ada dua yaitu: Gaya yang berpusat

pada guru (gaya komando) dan Gaya yang berpusat pada siswa (gaya

eksplorasi)” (2002:82). Penarapan gaya komando kurang merangsang

perkembangan penalaran dan pembentukan sikap siswa. Pada gaya eksplorasi

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

ada gaya eksplorasi terbatas dan tak terbatas. Gaya eksplorasi terbatas dapat

juga diterapkan untuk tujuan yang lebih luas. Sedangkan pada gaya eksplorasi

tak terbatas menekankan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk

menemukan sendiri pemecahan masalah. Mengenai pendekatan pembelajaran,

Rusli Lutan berpendapat,”pada gaya eksplorasi tak terbatas, guru memusatkan

perhatiannya untuk memotivasi siswa dan memberikan kesempatan kepada

siswa agar mandiri dan kemudian semakin mandiri sesuai dengan

perkembangan anak” (2000:43).

Teknik mengajar yang terbaik adalah teknik mengajar yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Guru pendidikan jasmani dalam merencanakan pembelajaran harus dapat

memilih pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa untuk berlatih, bergembira, menikmati proses pembelajaran

serta dapat meningkatkan prestasi.

4. Media Pembelajaran

Mengenai media pembelajaran, Azhar Arsyad berpendapat,”media

berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

“tengah”,”perantara” atau ”pengantar” (2009:3). Secara lebih khusus, media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat yang

digunakan untuk mempermudah siswa dalam proses belajar. Media harus

menunjang tujuan proses belajar mengajar dan membantu proses berpikir siswa

agar dapat dengan mudah memahami informasi yang diberikan. Media sering

dianggap sebagai “alat bantu” mengajar guru. Alat bantu yang digunakan

adalah alat bantu visual, misalnya gambar, objek, model dan alat-alat yang lain

yang dapat memberikan pengalaman, motivasi belajar serta mempermudah

siswa dalam belajar. Guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan oleh sekolah, sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat

yang murah dan efisien meskipun sederhana tetapi dapat mencapai tujuan

pengajaran.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Mengenai media pembelajaran, Samsudin berpendapat, ”Media

pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi

untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak yang lain” (2008:53).

Azhar Arsyad (mengutip simpulan Gagne’ dan Briggs) mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video

camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi

dan komputer (2009:4).Media pembelajaran juga bisa digunakan sebagai

informasi kepada siswa tentang apa saja yang harus mereka lakukan. Selain itu

juga dapat membantu meringankan tugas guru. Azhar Arsyad (mengutip simpulan

Hamalik), guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang

media pembelajaran (2009:2), yang meliputi :

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. c. Seluk-beluk proses belajar. d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan. e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran. f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan. g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran. i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media adalah

bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi terciptanya

tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada

khususnya.

a. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

1) Fungsi Media Pembelajaran

Mengenai fungsi media pembelajaran, Azhar Arsyad berpendapat,”salah

satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang

turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan

diciptakan oleh guru” (2009:15).

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Azhar Arsyad (mengutip simpulan Kemp dan Dayton, 1985), mengatakan bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi (2009:19).

Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat

dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun

dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Azhar Arsyad (mengutip simpulan Hamalik), mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (2009:15).Selain itu media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,

membangkitkan rasa senang dan mempengaruhi semangat mereka dalam

pelajaran.

2) Manfaat Media Pembelajaran

Beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran, yaitu:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemauan dan minatnya.

3) Media pemmbelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya. (Azhar Arsyad, 2009:25-27)

Media yang digunakan harus dipersiapkan dengan baik dan disajikan

dengan menarik sehingga dapat membangkitkan keinginan dan minat baru untuk

belajar. Dengan media guru dapat mengatur kelas sehingga waktu belajar dapat

dimanfaatkan dengan efisien. Manfaat media dalam proses pembelajaran secara

umum adalah memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27 membantu siswa belajar secara optimal. Waluyo (mengutip simpulan Kemp dan

Dayton, 1985) mengidentifikasi lebih khusus manfaat media sebagai berikut

(2011:81) :

a.Penyampaian materi dapat diseragamkan. b. Proses intruksional menjadi lebih menarik. c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif. d. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi. e. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. f. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. g. Sikap positif siswa terhadap materi belajar maupun terhadap proses

belajar itu sendiri dapat ditingkatkan. h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

b.Pertimbangan Pemilihan Media

Mengenai pemilihan media, Arief S. Sadiman dkk berpendapat, ”dasar

pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak”

(1986:84). Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan intruksional

yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang

diinginkan (audio, visual, gerak dan seterusnya), keadaan lingkungan dan kondisi

setempat. Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan media yang bersangkutan. Menurut

Arief S. Sadiman dkk (mengutip simpulan Ely), faktor-faktor seperti karakteristik

siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan

sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan (1986:85).

Dalam memilih media harus mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa

harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan memenuhi selera

pemakai (siswa dan guru).

Menurut Arief S. Sadiman dkk (mengutip simpulan Dick dan Carey),

menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,

setidaknya masih ada faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media

(1986:86), yaitu :

1) Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya.

3) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya media bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.

4) Efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang.

5. Pembelajaran Tolak Peluru dengan Modifikasi Alat Pembelajaran

Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para

guru agar pembelajaran mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate

Practice). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan

perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan

tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat

perkembangan anak didik yang sedang belajar. Esensi modifikasi adalah

menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara

meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial untuk

memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan untuk

menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa

menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memilki tingkat

yang lebih tinggi. Memodifikasi dalam pembelajaran sangat berpengaruh

dalam memberikan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran yang

diajarkan. Terlebih pada pembelajaran atletik, banyak siswa memilih untuk

tidak mengikuti pelajaran dan dianggap membosankan. Jadi perlu adanya

modifikasi yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar.

a. Tujuan Modifikasi

Minimnya sarana dan prasarana pendididkan jasmani yang dimiliki

sekolah-sekolah, menuntun guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam

mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Guru yang kreatif

akan menciptakan suasana belajar yang baru, atau memodifikasi disajikan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dengan cara yang lebih menarik, sehingga anak merasa senang mengikuti

pelajaran pendidikan jasmani yang diberikan. Dengan memodifikasi sarana

maupun prasarana, tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam mengikuti

pelajaran pendidikan jasmani. Bahkan sebaliknya, dengan difasilitasi alat yang

lebih mendukung bagi siswa, siswa akan merasa lebih senang dan banyak

bergerak. Menurut Samsudin (mengutip simpulan Lutan, 2000)“tujuan

modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani adalah sebagai berikut

(2008:59-60) :

1) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengukuti pelajaran.

2) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.

3) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.”

b. Modifikasi Tujuan Pembelajaran

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran

dari mulai tujuan yang paling rendah sampai dengan tujuan yang paling tinggi.

Mengenai modifikasi pembelajaran, Yoyo Bahagia, Adang Suherman

berpendapat, ”Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara

membagi tujuan materi ke dalam tiga komponen, yakni: tujuan perluasan,

penghalusan dan penerapan” (2000:2). Ke tiga tujuan tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Tujuan Perluasan Tujuan perluasan ialah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada

perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas.

2) Tujuan Penghalusan Tujuan penghalusan ialah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada

perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efisiensi gerak atau keterampilan yang dipelajarinya.

3) Tujuan Penerapan Tujuan penerapan ialah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efektivitas gerak atau keterampilan yang dipelajarinya.

Beberapa tujuan diatas motivasi memiliki tujuan yang khusus yaitu

digunakan untuk meningkatkan hasil dan yang terutama untuk meningkatkan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

motivasi dan minat siswa dalam belajar. Adapun beberapa komponen yang

perlu adanya modifikasi. Salah satunya yaitu memodifikasi media dalam

pembelajaran. Hal ini bertujaun untuk meningkatkan motivasi siswa dalam

belajar dan memberikan hasil belajar yang baik pula.

c. Modifikasi Media Pembelajaran

Media berasal dari bahas latin medius yang berarti “tengah”,

“perantara” atau “pengantar”. Waluyo(mengutip simpulan Benny A. Pribadi,

2009) mengatakan bahwa ”media adalah sarana pembelajaran yang dapat

digunakan untuk memfasilitasi aktivitas belajar” (2011:76). Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapatmenyalurkan pesan, dapat

merangsang fikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media dalam

pembelajaran adalah sebuah perantara yang digunakan dalam pembelajaran

untuk mengoptimalkan pesan yang disampaikan guru, sehingga siswa dapat

memahami materi yang diajarkan.

Basuki Wibowo dan Farida Mukti (mengutip simpulan Romiszowski)

mengatakan bahwa “media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu

sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan”

(2001:12). Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu ialah siswa.

Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh media dari

sumber pesan kepenerima pesan ialah isi pelajaran. Pentingnya media

pembelajaran guna meningkatkan mutu pembelajaran telah disadari oleh guru,

tetapi masih banyak guru yang belum memanfaatkannya dengan maksimal.

Dengan penggunaan media yang menarik dan tepat dapat meningkatkan

antusiasme siswa terhadap pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dalam

pembelajarannya.

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua cara,

yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat

digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar

digunakan guru sebagai alat untuk mempermudah siswa mengenal materi yang

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

akan diajarkan. Dalam proses belajar mengajar alat bantu dapat dibuat

semenarik mungkin, guna untuk menarik perhatian siswa-siswa. Salah satu

cara yang dapat digunakan oleh guru ialah memodifikasi alat bantu yang akan

digunakan. Dalam hal ini guru dituntut untuk berkreativitas dalam

memodifikasi, membuat dan menentukan alat bantu yang digunakan.

Modifikasi dalam pembelajaran juga dapat melalui permainan. Di dalam

permainan struktur yang dimodifikasi yaitu mengenai ukuran lapangan, bentuk

alat, ukuran alat yang digunakan, aturan, dan jumlah pemain.

d. Modifikasi Alat pada Pembelajaran Tolak Peluru

Keluhan umum dari guru pendidikan jasmani yakni keterbatasan alat.

Ketersediaan alat dapat menjadi faktor penghambat karena berpengaruh

langsung terhadap struktur pelajaran dan pengaturan siswa. Misalnya,

bagaimana cara mengatur giliran siswa agar semua siswa dapat aktif sementara

alat yang akan digunakan hanya tersedia 10 buah untuk pelajaran keterampilan

lempar tangkap sedangkan satu kelas terdapat 40 siswa. Kasus ini memerlukan

pertimbangan mengenai pengelolaan alat.Tidak selamanya alat yang

dibutuhakan tersedia. Hal ini juga merupakan keluhan utama guru pendidikan

jasmani. Tidak ada ketentuan bahwa alat-alat yang digunakan harus alat yang

lazim dipakai dalam kegiatan berolahraga yang sebenarnya. Terbuka

kesempatan bagi guru pendidikan jasmani untuk membuat sendiri alat-alat

sesuai dengan kebutuhan guna menyampaikan bahan pelajaran, dengan kata

lain guru harus mampu berkreativitas dalam membuat modifikasi alat-alat

bantu yang akan digunakan.

Beberapa alat bantu yang dimodifikasi dalam pembelajaran tolak peluru

yaitu bola besar (bola voli), bola tenis dan bola pasir (bola plastik berukuran

hampir sama dengan peluru sebenarnya tapi di isi dengan pasir) sebagai

pengganti peluru yang sebenarnya, selain itu terdapat beberapa alat bantu lagi

untuk menunjang pembelajaran tolak peluru yaitu kardus, net (tali) dan simpai.

Kardus digunakan sebagai sasaran lemparan, net digunakan sebagai ukuran

tolakan agar tolakan membentuk parabol, sedangkan simpai digunakan untuk

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

merangsang siswa bagaimana siswa menolak bola agar bisa masuk ke dalam

simpai yang sudah di gantungkan. Selain itu sistem kompetisi permainan juga

dapat digunkan agar siswa lebih bersemangat melakukan aktivitas yang

diberikan. Alat-alat bantu tersebut di gunakan untuk merangsang siswa agar

lebih aktif mengikuti pemebelajaran tolak peluru dan memepermudah siswa

untuk memahami gerak dasar dari tolak peluru.

Modifikasi pemebelajaran selain dari segi alat yang digunakan juga

dapat memodifikasi proses pembelajaran dengan model permainan. Alat-alat

yang dimodifikasi dapat digunakan sebagai bahan untuk permainan. Mengenai

bermain, M. Furqon H Berpendapat, ”bermain adalah aktivitas yang

menyenangkan, serius, dan sukarela, di mana anak berada dalam dunia yang

tidak nyata atau sesungguhnya” (2008:4). Model pembelajaran bermain

merupakan suatu cara belajar yang pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk

permainan. Berbagai bentuk permainan lemparan dapat dimanfaatkan untuk

melatih gerak dasar tolak peluru dan mebuat siswa lebih aktif dan bersemangat

dalam pelajaran. Alat-alat bantu yang dimodifikasi ini dapat dijadikan sebuah

permainan yang menarik dan tidak membosankan. Dengan permainan tolak

peluru siswa di dorong untuk melakukan aktivitas yang terkait dengan

lemparan. Permainan itu di antaranya adalah melempar agar benda yang

dilempar dapat berpindah, melempar dengan bola agar kardus yang sudah

tertata jatuh/menjatuhkan kardus dengan bola, menolak bola melewati atas net,

menolak bola agar masukke dalam simpai.

B. Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran pendididkan jasmani harus diterapkan model

pembelajaran yang baik dan tepat. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

atletik khususnya pada cabang tolak peluru, banyak siswa yang belum aktif dan

tertarik mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang masih monoton dirasa

membosankan bagi siswa sehingga kurang maksimal dalam mengikuti kegiatan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

belajar mengajar tolak peluru. Permasalahan sering terjadi pada model

pembelajaran, pendekatan pembelajaran dalam menyampaikan materi yang

diajarkan. Selain itu masalah umum yang sering terjadi yaitu bagaimana guru

membuat siswanya untuk lebih aktif dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran

atletik, khususnya tolak peluru.

Suasana yang kondusif dan menyenangkan dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Pendekatan pembelajaran merupakan cara yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran guna memberikan kemudahan pada

siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran tolak

peluru gaya ortodoks beberapa pendekatan pembelajaran dapat dipilih guru

untuk membangkitkan motivasi siswa sehingga siswa lebih aktif mengikuti

pembelajaran dan tidak cepat merasa bosan saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Motivasi pada diri siswa sangat berpengaruh pada prestasi atau

hasil siswa untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

Melalui modifikasi alat bantu pada pembelajaran tolak peluru guru

dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat modifikasi alat. Modifikasi alat

pada tolak peluru juga digunakan untuk mendorong siswa lebih termotivasi

untuk mengikuti pelajaran. Modifikasi alat bisa dikembangkan menjadi sebuah

permainan, permainan ini untuk merangsang siswa agar lebih aktif melakukan

gerakan-gerakan tolak peluru. Permainan dengan alat-alat yang dimodifikasi

merupakan pembelajaran yang menuntut guru untuk aktif dan kreatif

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga memicu

siswa untuk lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan alat-alat yang dimodifikasi dalam pembelajaran tolak peluru dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa tidak memiliki

rasa takut, sehingga siswa lebih terarah terhadap pelajaran tolak peluru yang

diterimanya.

Berdasarkan kajian teori di atas, maka di kemukakan kerangka berfikir

bahwa motivasi belajar siswa pada tolak peluru gaya ortodoks dapat ditentukan

melalui alat yang di modifikasi dalam pembelajarannya.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Ditinjau dari ragam alat yang sudah di modifikasi dalam proses

pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks, maka diharapkan dapat

meningkatkan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks sehingga hasil

belajar dan tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dapat tercapai secara

optimal.

Untuk lebih memperjelas kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan dalam skema sebagai berikut:

Gambar 2.7. Alur Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru: Kurang kreatif dan inovatif dalam megajar tolakpeluru gaya ortodoks

Melalui modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, partisipasi aktif dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran,serta pemahaman siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks meningkat

Siklus II: Upaya perbaikan dari tindakan siklus I sehingga melalui modifikasi alat pembelajaran dapat berhasil meningkatkan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks

Siklus I: Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran melalui modifikasi alat pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan motivasibelajar tolak peluru gaya ortodoks

Siswa: - Siswa kurang aktif,tertarik

dan cepat bosan dengan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks

- Motivasi belajar siswa rendah - Pemahaman teknik dasar tolak

peluru dan hasil belajarnya rendah

Menerapkan model pembelajaran dengan modifikasi alat pembelajaran tolak peluru

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan April

sampai bulan Mei 2012

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Penelitian Tahun 2012

1. Persiapan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Juni

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Izin

Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar proposal

b. Siklus 1

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan

tindakan

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3) Observasi

4) Refleksi

c. Siklus II

1) Perencanaan

2) Pelaksanaan

tindakan

3) Observasi

4) Refleksi

d. Pengumpulan Data

Penelitian

3. Penyusunan laporan

a. Analisis data

b. Menyusun laporan

/skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil tempat di SMK N 1 Banyudono Kabupaten Boyolali.

3. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa siklus

untuk melihat peningkatan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks

melalui modifikasi alat pembelajaran

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Subjek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa

Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun

Ajaran 2011/2012, yang berjumlah 36 siswa.

C. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar tolak peluru gaya

ortodoks melalui modifikasi alat pembelajaran pada siswa Kelas X

Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran

2011/2012.

b. Guru Penjas sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan

penerapan alat pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks yang di modifikasi

di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

terdiri dari: tes, observasi, interview dan angket.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil tolak peluru gaya

ortodoks yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas dan keaktifan siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat

penerapan alat bantu pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks yang

dimodifikasi dilaksanakan.

3. Angket: Suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu

masalah atau bidang yang akan diteliti. Menurut Sardiman A.M

(1994:123),”menerangkan bahwa cara untuk mendapatkan data atau

keterangan mengenai keadaan dan karakteristik siswa seperti bakat, minat dan

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

motivasi dapat dilakukan dengan menggunakan angket”. Angket diberikan

kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan minat siswa

dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks.

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

N

o

Sumbe

r Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa Afektif/Sikap,

keaktifan dan

motivasi belajar

siswa saat

mengikuti

pembelajaran

Observasi /

pengamatan,intervie

w, pengisian

angket.

Pedoman Penilaian

2 Siswa Psikomotor/Hasil

ketrampilan tolak

peluru gaya

ortodoks

Tes Praktek Tes ketrampilan

tolak peluru gaya

ortodoks(kemampu

an melakukan

gerakan dari awal

sampai akhir)

3 Siswa Kognitif/Pemaham

an siswa

Tes Tulis Soal-soal/ LKS

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

E. Uji Validitas Data

Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini

menggunakan trianggulasi yang merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi meliputi trianggulasi

data, trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.

Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya

bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Data dapat diperoleh dari

siswa, guru dan hasil observasi dari kolaborator.

Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak

lain (kepala sekolah, rekan guru, orang tua/wali).Trianggulasi metode yaitu

mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilnya lebih mantap

(metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang akurat mengenai subyek.

F. TeknikAnalisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan peneliti sejak

awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Teknik analisis data yang yang

digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah deskriptif kualitatif. Data

kualitatif adalah sebagai berikut:

Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar siswa yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat di analisis secara kualitatif (Kunandar, 2009:128).

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

G. Indikator Kinerja Penelitian

Tabel 3.3. Indikator Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa

Aspek Yang

Diukur

Presentase Target Pencapaian Cara Mengukur

Prasiklus Siklus I Siklus II

Sikap siswa

dalam mengikuti

pelaksanaan

pembelajaran

tolak peluru gaya

ortodoks

27,78% 50% 70%

Diamati saat

proses

pembelajaran

berlangsung

melalui nilai sikap

dan perilaku sesuai

dengan pedoman

rubrik penilaian

RPP

Ketuntasan

Untuk Motivasi

Belajar Siswa

19,44% 50% 70%

Diukur melalui

nilai afektif dan

nilai angket

motivasi belajar

siswa.

KKM sekolah 75.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan

dalam setiap siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan

tindakan yang berlangsung secara terus-menerus kepada subyek penelitian. Ada

beberapa pakar yang menyatakan bahwa PTK minimal dilaksanakan minimal

dalam 2 siklus. Agus Kristiyanto (mengutip simpulan Arikunto, 2006) bahwa

“PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan.

Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya”

(2010:62).

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1) Tahapan Persiapan Survei Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan tempat penelitian tindakan kelas.

2) Tahapan Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen dan Alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian serta evaluasi

3) Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan data tentang;

a. Motivasi Belajar Siswa Pada Tolak Peluru Gaya Ortodoks

b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Media Alat Bantu pembelajaran

d. Pelaksanaan Pembelajaran

e. Semangat dan keaktifan siswa

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42 4) Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif.

Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat

pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap

siswa terhadap metode belajar siswa yang baru (afektif), aktivitas siswa

mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri,

motivasi belajar dan sejenisnya, dapat di analisis secara kualitatif. Teknik

analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan

berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran, yakni

partisipasi siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya

ortodoks

5) Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari

awal survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian.

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Mengenai Penelitian Tindakan Kelas, Rochiati Wiriaatmadja

berpendapat, ”salah satu aspek Penelitian Tindakan Kelas adalah bertujuan

meningkatkan kinerja guru, terutama di dalam memperkaya kemampuan

profesinya (teaching skill)” (2005:99). Peniliti akan bekerja sama secara

kolaboratif dan partisipatif, di dalam arti kolaborasi ialah biasanya kerjasama

antara mahasiswa (peneliti) dengan guru di sekolah.

Mengenai Penelitian Tindakan Kelas, Agus Kristiyanto berpendapat,

”langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada prinsipnya meliputi 4

langkah pada setiap siklusnya. Keempat langkah tersebut meliputi perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi” (2010:54). Untuk lebih

jelasnya isi dari setiap siklus PTK itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Satu Siklus

Revised Plan

Gambar 3.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

( Agus Kristiyanto, 2010:55 )

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran

yang terdiri dari:

1) Menyusun Rencana Program pembelajaran (RPP) tolak peluru gaya

ortodoks

2) Menyusun instrumen tes tolak peluru gaya ortodoks

3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

4) Menyusun lembar observasi

5) Menyiapkan lembar kartu ceria

6) Menyiapkan media alat pembelajaran yang dimodifikasi

Plan

Reflection

Action/

Observation

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

7) Menyiapkan tempat penelitian

8) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan penelitian

9) Sosialisasi kepada subjek penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksankan

skenario pembelajaran di lapangan yang telah direncanakan, tahap ini

dilakukan bersama dengan tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada

tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilaksanakan pada proses pembelajaran di

lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

2) Melakukan pemanasan

3) Menyusun bentuk gerakan dan permainan dengan alat bantu yang di

modifikasi untuk meningkatkan keaktifan siswa dan motivasi belajar

siswa.

4) Membuat alat bantu yang di modifikasi dalam pembelajaran enolak atau

melempar khususnya pada cabang tolak peluru gaya ortodoks yaitu

meliputi pembelajaran dengan permainan anatara lain Menolak bola

masuk ke dalam simpai, melempar bola kecil dengan sasaran kardus,

menolakan bola melewati net, melempar bola kecil agar benda yang di

lempar berpindah tempat. Alat bantu yang digunakan yaitu bola besar,

bola kecil, bola pasir, kardus, simpai dan net.

5) Menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran.

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7) Melaksanakan penenangan atau pendinginan

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model

pembelajaran pendidikaan jasmani melalui modifikasi alat bantu pembelajaran

yang diterapkan terhadap proses pembelajaran tolak peluru gaya

ortodoksdengan mengamati keaktifan siswa pada saat pembelajaran.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

d. Tahap evaluasi

Refleksi atau evaluasi adalah merupakan uraian tentang prosedur analisis

terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak

tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II ini perencanaan tindakan di kaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks sesuai dengan silabus mata

pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk pada perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga

mengacu pada siklus sebelumnya. Kemudian setelah pembelajaran berlangsung

siswa disuruh mengerjakan angket model pendekatan pembelajaran melalui alat

bantu yang dimodifikasi pada pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks. Dari itu

bisa di lihat apakah mengalami peningkatan atau tidak.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun

Pelajaran 2011 / 2012, yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya

atletik nomor tolak peluru adalah 36 siswa, yang terdiri atas 36 siswa putri.

Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya tolak peluru gaya ortodoks,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran tolak

peluru gaya ortodoks, sebab guru tidak menerapkan model pembelajaran yang

tepat dalam materi tolak peluru gaya ortodoks dalam jumlah siswa yang

terlampau banyak.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

cenderung sulit diatur saat mengikuti pembelajaran materi tolak peluru gaya

ortodoks berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan

pengamatan secara langsung di lapangan. Saat mengikuti pembelajaran tolak

peluru, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan

penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang

berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya,

banyak yang bermalas-malasan saat pelajaran .

4. Guru kurang menguasai keadaan kelas, sebab jumlah siswa yang terlampau

banyak dengan situasi tempat belajar yang cukup ramai, menjadikan situasi

belajar menjadi kurang dapat diatur dengan baik. Sehingga tingkat kemampuan

siswa dalam melakukan tolak peluru gaya ortodoks tidak dapat maksimal.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47 5. Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran tolak peluru yang

baik dan benar. Model pembelajaran yang monoton atau konvensional

mengakibatkan motivasi belajar siswa mengikuti pelajaran masih sangat

rendah. Motivasi belajar siswa yang menurun atau rendah akan berdampak

pada rendahnya kemampuan tolak peluru gaya ortodoks pada siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan kelas pada materi tolak peluru gaya ortodoks pada siswa

kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011 /

2012. Adapun diskripsi data yang diambil adalah Motivasi belajar Tolak peluru

gaya ortodoks siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali

Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Nilai motivasi belajar siswa terdiri dari nilai afektif

siswa dan nilai angket motivasi.

Kondisi awal sikap belajar dan Motivasi belajar tolak peluru gaya

ortodoks pada siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali

Tahun Pelajaran 2011 / 2012 sebelum diberikan tindakan melalui modifikasi alat

pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai berikut:

Tabel 4.1. Diskripsi Pratindakan Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 5 13.89% 75 – 79 Baik Tuntas 5 13.89% 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas - 0% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 26 72.22%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 36 100%

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4.1. Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pratindakan

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukan sikap

dalam belajar yang baik, dengan prosentase sikap belajar 27.78% siswa yang

terlihat bersemangat saat mengikuti pembelajaran.

Sedangkan motivasi belajar siswa kelas X Pemasaran II SMK N 1

Banyudono Boyolali pada Tolak Peluru Gaya Ortodoks sebelum diberikan

tindakan melalui modifikasi alat pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel dan

gambar sebagai berikut:

Tabel 4.2. Diskripsi Pratindakan Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 3 8.33% 75 – 79 Baik Tuntas 4 11.11% 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 11 30.56% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 5 13.89%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 13 36.11% Jumlah 36 100%

0%

20%

40%

60%

80%

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 4.2. Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pratindakan

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukan

motivasi dalam belajar yang baik, dengan prosentase motivasi belajar 19.44%

siswa yang memiliki motivasi dalam belajar yang baik.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tesebut masing masing

aspek menunjukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka disusun

sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi tolak peluru

gaya ortodoks pada siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono

Boyolali Tahun Pelajaran 2011 / 2012, melalui Modifikasi Alat Pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing

siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan,

(3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus 1 (Pertemuan I)

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 13 April 2012,

sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

0%

10%

20%

30%

40%

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan model pembelajaran melalui

modifikasi alat pembelajaran untuk tolak peluru gaya ortodoks.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Streching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan sebuah permainan yang mengarah ke

materi tolak peluru, yaitu permainan balap tolak bola caranya seperti

berikut siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok

mempunyai satu penjaga keranjang (kardus). Tujuannya adalah

memasukkan bola kedalam kardus dengan menggunakan tolakan, bola

menempel dibawah telinga. Dimulai lari dari garis start kemudian

mengambil bola yang sudah disiapkan kemudian menolakan bola

melewati atas net menuju kardus yang sudah dibawa penjaga keranjang

tiap kelompok. Kelompok yang dapat memasukkan bola paling banyak

maka akan menjadi pemenangnya

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara menolak peluru dengan

gaya menyamping atau disebut gaya ortodoks dengan menggunakan

peluru yang sesungguhnya dan menggunakan bola tenis sebagai

pengganti peluru yang sesungguhnya dan menggunakan net (tali) sebagi

rangsangan tolakan agar tolakan parabol ke atas. Kemudian siswa

mempraktikan apa yang sudah dijelaskan, tetapi tidak langsung

menggunakan peluru yang sesungguhnya. Peluru digantikan alat

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

modifikasi yaitu diganti dengan bola tenis. Bola tenis seolah-olah

menjadi peluru.

Menolak bola tenis dengan posisi menyamping dengan rangsangan net :

1) Teknik memegang, guru dan peneliti menyampaikan materi memegang

peluru yakni dengan peluru diletakan pada ujung pangkal telapak tangan,

jari-jari tangan direnggangkan, ibu jari dan jari kelinggking digunakan

untuk menjaga peluru agar tidak jatuh.

2) siswa diminta melakukan teknik memegang peluru. Bola tenis sebagai

pengganti peluru yang sesungguhnya, teknik memegang sama dengan

teknik yang sudah dijelaskan.

3) Peneliti dan guru memeberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang

sudah dijelaskan.

4) Teknik meletakkan peluru, guru dan peneliti menyampaikan materi teknik

meletakkan peluru dengan posisi badan meyamping tanpa awalan.

5) Siswa diminta melakukan teknik meletakkan peluru dengan posisi badan

meyamping.Bola tenis yang sudah dipegang diletakkan pada pangkal

leher, menempel pada tulang selangka, siku dibuka tidak lebih dari 90˚,

tangan kiri sebagai penyeimbang.

6) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa

tentang materi yang sudah dijelaskan.

7) Teknik menolak, guru dan peneliti menyampaikan materi teknik menolak

peluru. Rangkaian gerakan menolak siku dibuka tidak lebih dari 90˚,

peluru menempel pangkal leher, waktu gerakan kaki peluru tidak lepas

dari leher, tolakan parabol ke atas depan, lengan kanan setelah menolak

lurus dan di akhiri dengan gerak lanjut.

8) Siswa diminta melakukan teknik menolak dengan peluru yang sudah

dibawa dan diletakkan dengan teknik yang benar sesuai apa yang sudah

dijelaskan.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

9) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa

tentang gerakan menolak serta memberikan kesempatan bertanya apabila

terjadi kesulitan.

10) Ketiga teknik tolak peluru ini dilakukan secara berpasangan dan dilakukan

secara berulang ulang.

11) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

melakukan rangakaian gerakan tolak peluru secara maksimal dan benar

bahkan dapat menolak peluru dengan jarak yang bagus.

12) Peneliti dan guru memberikan materi selanjutnya yaitu serangkaiaan

gerakan menolak peluru dari awal sampai akhir dengan memodifikasi

pembelajaran yaitu menolak peluru dengan sasaran melewati atas net.

Sebelumnya sudah disiapkan net untuk pembelajaran.

13) Pembelajaran dengan sasaran net ini bertujuan agar ada rangsangan pada

saat menolak keatas atau parabol.

14) Peneliti dan guru memberikan materi menolak peluru secara keseluruhan

dengan teknik yang benar. Tetapi pada pembelajaran ini ada sasaran net

yang berguna pada saat menolak bola harus melewati atas net.

15) Siswa diminta melakukan gerakan ini. Tolakan harus bisa melewati net

yang sudah disiapkan. Pertama gerakan ini dilakukan tanpa menggunakan

awalan. Setelah dilakukan berulang-ulang kemudian menggunakan awalan

seperti yang sudah dijelaskan. Materi ini dilakukan secara berpasangan.

16) Rangkaian gerakan tolak peluru dilakukan berulang-ulang agar siswa

paham dan benar melakukan gerakan dari awalan sampai akhir gerak

lanjut.

17) Diakhir pemberian materi peneliti dan guru memberikan evaluasi dari

setiap gerakan serta memberikan kesempatan bertanya apabila ada

kesulitan. .

b. Rekognisi (Penghargaan)

Penghargaan diberikan bagi kelompok yang memenangkan

permainan pada saat pemanasan di awal pembelajaran. Penghargaan ini

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

diberikan agar siswa lebih termotivasi lagi mengikuti setiap pembelajaran

berikutnya.

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Pendinginan dilakukan dengan permainan yang menyenagkan. Agar di

pembelajaran berikutnya siswa lebih bersemangat, tidak bosan dan

termotivasi lagi.

c) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

d) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti

dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil

observasi menyimpulkan bahwa :

Proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik, dikarenakan guru

memisahkan kelompoknya masih terlalu banyak. Sehingga jumlah siswa

terlalu banyak dalam satu kelompok yang mengakibatkan kondisi kelas

menjadi tidak kondusif. Mengetahui kondisi tersebut kolaborator memberi

masukan kepada guru untuk menambah kelompok lagi. Setiap kelompok

terdiri dari 4 anak yang berpasangan. Setelah dijadikan kelompok yang

berpasangan pembelajaran dapat berjalan dengan baik walaupun masih ada

kekurangannya. Siswa terlihat sudah nampak motivasi belajar dengan

menggunakan model pembelajaran melalui modifikasi alat pemebelajaran

yang diberikan pada pertemuan pertama ini, walaupun ada beberapa siswa

yang belum termotivasi. Hal ini terlihat dari sikap siswa saat proses

pembelajaran berlangsung.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat lebih senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa antusias

melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari

pemanasan yang mereka lakukan biasanya.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b) Penyampaian materi

Pada saat penyampaian materi siswa memperhatikan dengan seksama

materi yang diberikan oleh guru yaitu teknik tolak peluru gaya

ortodoks atau dengan menyamping arah tolakan. Walaupun ada

beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Masih ada siswa saat

pembelajaran berlangsungh yang tidak memperhatikan,ada siswa yang

duduk-duduk dan bercandaan dengan siswa lain. Hal ini dapat dilihat

dari sikap antusias siswa saat penyampaian materi berlangsung dan

pertanyaan dari beberapa siswa yang belum mengerti gerakan tolak

peluru. Pada teknik memegang peluru terlihat banyak siswa yang lebih

mudah, nyaman dan aman menggunakan bola tenis. Tetapi masih ada

siswa yang susah melakukan teknik memegang peluru dengan bola

tenis, dikarenakan ukuran bola tenis lebih kecil dari ukuran peluru

yang sesungguhnya dan masih banyak yang belum terbiasa. Pada

teknik meletakkan peluru banyak siswa yang lebih nyaman dan aman

karena bola tenis lebih ringan dan apabila jatuh mengenai kaki tidak

sakit. Pada teknik menolak masih ada siswa yang belum bisa dan

terbiasa menolak dengan bola tenis. Karena bola tenis lebih ringan

masih banyak siswa menolak bola tenis justru dilempar tidak ditolak.

Setelah dijelaskan peneliti dan guru beberapa kali siswa baru mulai

paham gerakan menolak yang benar.

c) Rekognisi atau penghargaan.

Pada pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa sangat

senang memperoleh hadiah. Kelompok yang memenangkan permainan

mendapatkan hadiah.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran sudah nampak motivasi

siswa untuk belajar lebih meningkat khususnya pada pemelajaran tolak peluru

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

gaya ortodoks, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum

termotivasi.Melalui modifikasi alat pembelajaran siswa tidak merasa bosan

dalam mengikuti pembelajaran dan merasa ada tantangan tersendiri untuk

mengikuti pembelajaran.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Guru mengalami kendala dalam membagi siswa dalam kelompok sendiri

kemudian menjadi kelompok yang berpasangan dan mengontrol siswa

yang banyak. Kondisi ini disebabkan kurang pahamnya guru tentang PTK.

Selain itu pada saat pembelajaran masih banyak siswa berbicara dengan

teman-temanya. Sedangkan kendala yang dihadapi siswa adalah pada saat

siswa melakukan teknik menolak peluru. Masih ada siswa yang belum

terbiasa menggunakan bola tenis sebagai pengganti peluru yang

sesungguhnya. Bola tenis terlalu kecil ukurannya dibandingkan dengan

peluru yang sesungguhnya.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain :

a) Pertemuan kedua akan membagi kelompok yang berpasangan lebih

terkontrol lagi.

b) Akan memaksimalkan alat yang dimodifikasi untuk memberikan teknik

menolak peluru dengan benar.

c) Akan memberikan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks yang lebih

menantang dan lebih menyenangkan untuk siswa.

d) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran, maka peneliti memberikan penjelasan cara memegang

peluru, meletakkan peluru dan menolak peluru lebih komprehensif serta

memberikan koreksi langsung kepada siswa yang salah melakukan

gerakan.

e) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi untuk dapat

menguasai gerakan tolak peluru gaya ortodoks dengan benar.

2. Siklus 1 (Pertemuan II)

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan II pada tanggal 20 April

2012, sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Penerapan

model pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran pada tolak

peluru gaya ortodoks kurang begitu maksimal. Maka akan dikemas model

pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran sedemikian rupa

sehingga lebih menarik lagi.

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Streching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan sebuah permainan yang mengarah ke

materi tolak peluru, Siswa di bagi menjadi dua kelompok, kelompok A

dan kelompok B. Nama permainanya adalah bola tolak. Dibuat sebuah

lapangan berukuran kecil. Setiap tim mempunyai penjaga keranjang

(kardus).Tujuannya adalah memasukkan bola kedalam kardus. Dengan

menggunakan tolakan yang dilakukan oleh tangan kanan, bola

menempel dibawah telinga.Untuk mengumpan kepada teman dengan

menolak atau mendorong bola dari bawah telinga.Pemain hanya boleh

dua langkah saat membawa bola, jika melebihi dua langkah bola belum

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

diumpankan kepada temannya, maka terjadi pelanggaran dan bola

untuk pihak lawan.Tim akan mendapatkan poin jika mampu

memasukkan bola kedalam kardus.Untuk penjaga kardus boleh

mengarahkan kardusnya ke bola yang akan datang.Tetapi penjaga

kardus tidak boleh melewati batas lingkaran yang terbuat dari ban luar

sepeda.Tim yang paling banyak memasukkan bola ke kardus maka

menjadi juara.

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara menolak peluru dengan

gaya menyamping atau disebut gaya ortodoks dengan menggunakan

peluru yang sesungguhnya dan menggunakan bola besar (bola voli)

sebagai pengganti peluru yang sesungguhnya dan menggunakan simpai

sebagai rangsangan tolakan agar lebih menarik perhatian siswa..

Kemudian siswa mempraktikan apa yang sudah dijelaskan, tetapi tidak

langsung menggunakan peluru yang sesungguhnya. Peluru digantikan

alat modifikasi yaitu diganti dengan bola besar (bola voli). Bola voli

seolah-olah menjadi peluru.

Menolak bola bola voli dengan posisi menyamping dengan rangsangan

simpai :

1) Pada pemberian materi pada pertemuan kedua ini terlebih dahulu peneliti

dan guru memberikan pengulangan materi pada pertemuan pertama

kemudian dilanjutkan ke tindakan atau perlakuan ke dua, yaitu masih tetap

sama materi memegang peluru, meletakkan peluru dan menolak peluru

menggunakan bola voli.

2) Teknik memegang, guru dan peneliti menyampaikan materi memegang

peluru yakni dengan peluru diletakan pada ujung pangkal telapak tangan,

jari-jari tangan direnggangkan, ibu jari dan jari kelinggking digunakan

untuk menjaga peluru agar tidak jatuh.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3) siswa diminta melakukan teknik memegang peluru. Bola voli sebagai

pengganti peluru yang sesungguhnya, teknik memegang sama dengan

teknik yang sudah dijelaskan.

4) Peneliti dan guru memeberikan evaluasi kepada siswa tentang materi yang

sudah dijelaskan.

5) Teknik meletakkan peluru, guru dan peneliti menyampaikan materi teknik

meletakkan peluru dengan posisi badan meyamping tanpa awalan.

6) Siswa diminta melakukan teknik meletakkan peluru dengan posisi badan

menyamping. Bola voli yang sudah dipegang diletakkan pada pangkal

leher, menempel pada tulang selangka, siku dibuka tidak lebih dari 90˚,

tangan kiri sebagai penyeimbang.

7) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa

tentang materi yang sudah dijelaskan.

8) Teknik menolak, guru dan peneliti menyampaikan materi teknik menolak

peluru. Rangkaian gerakan menolak siku dibuka tidak lebih dari 90˚,

peluru menempel pangkal leher, waktu gerakan kaki peluru tidak lepas

dari leher, tolakan parabol ke atas depan, lengan kanan setelah menolak

lurus dan di akhiri dengan gerak lanjut.

9) Siswa diminta melakukan teknik menolak dengan peluru yang sudah

dibawa dan diletakkan dengan teknik yang benar sesuai apa yang sudah

dijelaskan.

10) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa

tentang gerakan menolak serta memberikan kesempatan bertanya apabila

terjadi kesulitan.

11) Ketiga teknik tolak peluru ini dilakukan secara berpasangan dan dilakukan

secara berulang ulang.

12) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

melakukan rangakaian gerakan tolak peluru secara maksimal dan benar

bahkan dapat menolak peluru dengan jarak yang bagus.

13) Peneliti dan guru memberikan materi selanjutnya yaitu serangkaiaan

gerakan menolak peluru dari awal sampai akhir dengan memodifikasi

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

pembelajaran yaitu menolak peluru dengan sasaran melewati simpai yang

menggantung. Sebelumnya sudah disiapkan simpai untuk pembelajaran.

14) Pembelajaran dengan sasaran simpai ini bertujuan agar ada rangsangan

pada saat menolak bola voli. Jadi siswa tidah asal-asalan melakukan

gerakan menolak yang benar.

15) Siswa dituntut untuk menolak bola voli agar bisa melewati simpai. Cara

menolak juga harus sesuai dengan teknik yang sudah dijelaskan.

16) Materi ini diberikan secara berulang-ulang, agar siswa lebih memahami

gerakan keseluruhan menolak peluru yang benar.

17) Siswa diminta melakukan gerakan ini. Tolakan harus bisa melewati dalam

simpai yang sudah disiapkan. Pertama gerakan ini dilakukan tanpa

menggunakan awalan. Setelah dilakukan berulang-ulang kemudian

menggunakan awalan seperti yang sudah dijelaskan. Materi ini dilakukan

secara berpasangan.

18) Rangkaian gerakan tolak peluru dilakukan berulang-ulang agar siswa

paham dan benar melakukan gerakan dari awalan sampai akhir gerak

lanjut.

19) Diakhir pemberian materi peneliti dan guru memberikan evaluasi dari

setiap gerakan serta memberikan kesempatan bertanya apabila ada

kesulitan. .

b. Rekognisi (Penghargaan)

Penghargaan diberikan bagi kelompok yang memenangkan

permainan pada saat pemanasan di awal pembelajaran. Penghargaan ini

diberikan agar siswa lebih termotivasi lagi mengikuti setiap pembelajaran

berikutnya.

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Pendinginan dilakukan dengan bernyanyi bersama. Agar di

pembelajaran berikutnya siswa lebih bersemangat, tidak bosan dan

termotivasi lagi.

c) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

d) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias dan

termotivasi melakukan pembelajaran. Siswa lebih bersemangat mengikuti

pelajaran pada kali ini. Keadaan ini dikarenakan siswa lebih tertarik dengan

pembelajaran yang diterapkan oleh guru yaitu pembelajaran yang berbeda

dengan pembelajaran sebelumnya.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat lebih senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa antusias

melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari

pemanasan yang mereka lakukan biasanya.

b) Penyampaian materi

Pada saat penyampaian materi siswa memperhatikan dengan

seksama materi yang diberikan oleh guru yaitu teknik tolak peluru gaya

ortodoks atau dengan menyamping arah tolakan. Walaupun ada beberapa

siswa yang tidak memperhatikan. Pada teknik memegang peluru terlihat

banyak siswa yang lebih mudah, nyaman dan aman menggunakan bola

voli. Tetapi masih ada siswa yang susah melakukan teknik memegang

peluru dengan bola voli, dikarenakan ukuran bola voli lebih besar dari

ukuran peluru yang sesungguhnya dan masih banyak yang belum terbiasa.

Pada teknik meletakkan peluru banyak siswa yang lebih nyaman dengan

bola voli karena ringan dan tidak berbahaya. Pada teknik menolak masih

ada siswa yang belum bisa dan terbiasa menolak dengan bola voli. Karena

bola voli lebih ringan masih banyak siswa menolak bola voli justru

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dilempar tidak ditolak. Setelah dijelaskan peneliti dan guru beberapa kali

siswa baru mulai paham gerakan menolak yang benar. Pemeberian materi

menolak peluru dengan rangsangan simpai banyak siswa yang lebih

berantusias untuk mengulang gerakan menolak melewati simpai, Karena

lebih susah dibandingkan dengan melewati net. Sehingga siswa lebih

penasaran untuk melakukan berulang-ulang.

c) Rekognisi atau penghargaan.

Pada pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa

sangat senang memperoleh hadiah. Kelompok yang memenangkan

permainan pada saat pemanasan mendapatkan hadiah.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran pada pertemuan ke dua

ini sudah nampak motivasi siswa untuk belajar lebih meningkat lagi

khususnya pada pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks, walaupun masih

ada beberapa siswa yang belum termotivasi. Melalui modifikasi alat

pembelajaran siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran dan

merasa ada tantangan tersendiri untuk mengikuti pembelajaran. Terlihat siswa

lebih penasaran dan bersemangat mengulang-ulang gerakan tolak peluru

dengan media modifikasi yang ada.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Dalam pembelajaran pertemuan kali ini guru menghadapi kendala berupa

kurangnya jumlah simpai. Keterbatasan simpai yang ada untuk

pembelajaran. Tetapi untuk mengatasi keadaan tersebut, simpai digunakan

secara bergantian dan dibentuk kelompok yang saling berhadapan.

Sedangkan kendala yang dihadapi siswa adalah pada saat siswa melakukan

teknik menolak peluru. Masih ada siswa yang belum terbiasa

menggunakan bola voli sebagai pengganti peluru yang sesungguhnya..

Siswa merasa kesulitan untuk menjangkau bola voli, jari-jari siswa tidak

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

bisa mencengkram bola voli. Bola voli terlalu besar ukurannya

dibandingkan dengan peluru yang sesungguhnya

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain :

a) Mengatasi kurangnya alat bantu pembelajaran yang digunakan maka

pertemuan selanjutnya alat yang digunakan secara bergantian.

b) Lebih memaksimalkan alat yang dimodifikasi untuk memberikan teknik

menolak peluru dengan benar.

c) Akan memberikan pembelajaran dengan pembelajaran yang terlihat siswa

lebih antusias dan lebih senang dengan alat yang dimodifikasi.

d) Akan memilih alat bantu yang lebih efektif dan hampir sama dengan

ukuran peluru yang sebenarnya agar siswa lebih mudah lagi memahami

teknik memegang peluru, meletakkan peluru dan menolak peluru.

e) Memberikan semangat lagi pada siswa yang masih mengalami kesulitan

dalam mempelajari teknik tolak peluru.

3. Siklus 1 (Pertemuan III)

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan kedua, maka perencanaan

tindakan pada siklus I pertemuan III tanggal 27 April 2012 yang juga akan

dilakukan penilaian dan pengambilan data adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama dan kedua. Akan

dikemas model pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran yang

lebih menarik lagi.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

Tolak peluru gaya ortodoks dan angket motivasi belajar.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Stretching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan. Permainannya yaitu

menjatuhkan botol. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, 1 kelompok

ada 4 siswa sebagai penata botol sedangkan yang lainnya sebagai

pelempar botol. Pelempar diberikan jarak sekitar 6 meter untuk

menjatuhkan botol yang sudaj tertata. Kelompok yang paling cepat

dan paling banyak menjatuhkan botol maka keluar sebagai pemenang.

Permainan ini dilakukan secara kompetisi.

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan teknik tolak peluru dari

gerakan awalan sampai gerak akhir dan gerak lanjut dengan

menggunakan bola besar (bola voli).

Menolak peluru menyamping arah tolakan :

1) Siswa diminta melakukan gerakan memegang peluru dengan teknik

yang benar.

2) Siswa diminta melakukan gerakan meletakkan peluru dengan teknik

yang benar, badan agak condok kebelakang.

3) Siswa diminta melakukan gerakan menolak dari sikap awalan sampai

akhir dan di tambah dengan gerak lanjut.

4) Saat menolak bola tangan setelah menolak harus lurus di ikuti gerakan

pinggul, kaki yang di belakang dilompatkan kedepan sebagai gerak

lanjut.

5) Rangkaian gerakan ini dilakukan secara berpasangan antar siswa.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

6) Setelah dilakukan secara berulang-ulang kemudian siswa diminta

untuk mencoba melakukan rangkaian gerakan tolak peluru dengan

mencoba terlebih dahulu dengan peluru yang sesungguhnya.

7) Gerakan dengan peluru dicoba berulang-ulang dan siswa diminta

melakukan gerakan menolak secara keseluruhan pada sektor atau

lapangan yang sudah disiapkan sebelumnya.

8) Guru dan peneliti menyiapkan siswa untuk tes akhir pada siklus I

dengan memanggil siswa satu persatu untuk melakukan tolak peluru

gaya ortodoks atau menyamping yang telah di ajarkan.

9) Guru dan peneliti mencatat hasil penilaian kualitas gerakan tolak

peluru gaya ortodoks, dari cara memegang, meletakkan dan menolak

pada blangko penilaian yang telah disiapkan.

10) Guru dan peneliti menyiapkan angket motivasi belajar untuk

diberikan kepada siswa. Angket ini untuk mengetahui berapa besar

motivasi belajar siswa pada pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks.

b. Kuis atau penilaian

Kuis atau penilaian diadakan setelah siswa melakukan

kegiatan belajar, setelah siswa melakukan gerakan tolak peluru secara

keseluruhan pada lapangan yang sudah di siapkan menggunakan

peluru yang sesungguhnya. Sebelumnya siswa diminta mencoba satu

persatu secara bergantian. Setelah di rasa cukup kemudian dilanjutkan

dengan penilaian. Siswa yang melakukan gerakan tolakan dengan

benar maka akan mendapat rekognisi. Tolakan yang benar di nilai dari

cara memegang, meletakkan dan menolak peluru. Setelah selesai

penilaian kemampuan tolak peluru kemudian dilanjutkan dengan

penilaian motivasi belajar yaitu dengan angket yang sudah disiapkan.

Angket motivasi belajar berisi tentang kegiatan mengenai

pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks. Angket ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat motivasi belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

c. Rekognisi (Penghargaan)

Bagi siswa yang dapat melakukan teknik memegang,

meletakkan dan menolak peluru dengan baik dan benar akan

mendapatkan penghargaan berupa hadiah menarik. Pemberian hadiah

ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, agar

siswa lebih bersemangat lagi mengikuti pelajaran-pelajaran

berikutnya.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).

b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang sudah

tuntas atau berhasil dan siapa siswa yang masih kurang.

c) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Pada awal-awal pembelajaran siswa lebih tertarik pada saat diberikan

permainan dari pada saat pembelajaran terlihat masih ada siswa yang malas-

mlasan mengikuti pembelajaran, tetapi setelah diberi penjelasan oleh guru siswa

pun mengerti dan memperhatikan materi tolak peluru. Dalam penyampaian

materi dari guru tentang teknik tolak peluru, siswa tidak seluruhnya

memperhatikan dengan baik. Ada beberapa siswa yang bicara sendiri dan kurang

bersemangat khususnya siswa yang berada dibarisan belakang. Terlepas dari

keadaan tersebut, siswa terlihat sudah nampak meningkat motivasi belajarnya

melalui modifikasi alat pembelajaran yang diberikan pada pertemuan kali ini,

walaupun ada beberapa siswa yang belum termotivasi dan masih ada siswa yang

belum menguasai teknik tolak peluru dengan baik dan benar. Hal ini terlihat dari

sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat lebih senang dan semangat

dengan pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa begitu

antusias melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda

dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya dan permainan yang

diberikan cukup menyenangkan untuk para siswa.

b) Penyampaian materi

Pada saat penyampaian materi hampir sama dengan kondisi

pertemuan pertama dan kedua, siswa memperhatikan dengan seksama

materi yang diberikan oleh guru yaitu teknik tolak peluru gaya ortodoks,

dari teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru dan teknik

menolak peluru.Walaupun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan

dan masih terlihat bermalas-malasan. Hal ini dapat dilihat dari sikap

antusias siswa saat penyampaian materi berlangsung dan masih ada

pertanyaan dari beberapa siswa yang belum mengerti gerakan tolak peluru.

Selain itu nampak siswa saat mempraktekan teknik menolak masih banyak

yang melempar bukan menolak. Saat diberikan materi terlihat beberapa

siswa yang bicara dengan temannya dan tidak memperhatikan penjelasan

dari guru..

c) Penilaian atau kuis.

Pengamatan yang dilakukan saat penilaian masih ada siswa yang

terlihat belum menguasai teknik tolak peluru dengan benar. Tetapi banyak

siswa yang terlihat berusaha maksimal untuk berhasil menguasai teknik

tolak peluru dengan baik dan benar, karena guru akan memberikan

penghargaan kepada siswa yang dapat mampu melakukan serangkaiaan

teknik gerakan tolak peluru secara keseluruhan dengan benar.

Hasil pengamatan pada saat penilaian, siswa melakukan tolakan

dengan peluru asli dan lapangan yang sesungguhnya. Pada teknik awalan

sebagian besar siswa melakukan dengan baik, sedangkan untuk teknik

memegang peluru terlihat sudah banyak siswa yang melakukan dengan

benar dan masih ada sebagian siswa yang salah dalam memegang peluru.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Adapun kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu saat melakukan gerakan

menolak peluru dari sikap awalan, saat menolak masih ada siswa yang

melakukan tolakan dengan melempar tidak ditolak sehingga terlihat siswa

menolak peluru terasa susah,serta masih banyak siswa tidak melakukan

gerak lanjut. Untuk gerak lanjut hampir semua siswa tidak nampak

gerakannya.

Selain penilaian kemampuan tolak peluru gaya ortodoks masih

ada penilaian yang mengarah pada penilaian motivasi belajar siswa.

Penilaian ini menggunakan angket motivasi yang diberikan siswa untuk

mengetahui berapa besar motivasi belajar yang ditunjukkan siswa saat

mengikuti pembelajaran. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai motivasi

yang rendah. Dari beberapa jawaban yang diberikan siswa pada angket,

masih terdapat siswa yang menjawab pertanyaan di angket dengan seadanya

saja, terdapat siswa yang apabila mengikuti pembelajaran tolak peluru ini

dengan apa adanya terlebih apabila siswa diberikan pilihan untuk

menyiapkan alat yang digunakan dengan lengkap.

d) Rekognisi atau penghargaan.

Pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa sangat

senang memperoleh hadiah dari guru. Siswa yang memperoleh nilai

tertinggi mendapatkan hadiah. Hadiah yang diberikan bertujuan untuk lebih

meningkatkan motivasi belajar siswa agar siswa-siswa lain juga lebih

termotivasi mengikuti dan memahami tolak peluru gaya ortodoks.

Pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran ini dapat memberikan

motivasi yang lebih dan semangat baru pada siswa untuk mengikuti pembelajaran

tolak peluru gaya ortodoks, hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang lebih semangat

dan percaya diri pada saat melakukan penilaian tes tolak peluru gaya ortodoks dengan

dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh percaya diri. Hasil penilaian motivasi

terdiri dari nilai sikap belajar (afektif) dan nilai motivasi belajar yaitu dari nilai afektif

dan nilai angket motivasi siswa. Hasil penilaian pada pertemuan ketiga dapat dilihat

pada tabel dan gambar di bawah ini. Berikut tabel dan gambar data akhir sikap belajar

siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.3. Diskripsi Data Akhir Siklus I Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 11 30.56% 75 – 79 Baik Tuntas 12 33.33% 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 0 0% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 13 36.11%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 36 100%

Gambar 4.3. Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus I

Sedangkan untuk hasil penilaian motivasi belajar siswa kelas X

Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali dapat dilihat pada tabel dan

gambar dibawah ini.

Tabel 4.4. Diskripsi Data Akhir Siklus I Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 13 36.11% 75 – 79 Baik Tuntas 10 27.78% 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 10 27.78% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 8.33%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 36 100%

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%40.00%

Baik Sekali

Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 4.4. Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus I

d. Analisis dan Refleksi

Tabel pencapaian hasil di atas, menunjukkan bahwa motivasi belajar tolak

peluru gaya ortodoks meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada

proposal. Meskipun demikian, masih perlu perbaikan pada metode yang

diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

kali ini adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

a) Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan sikap belajar pada

tolak peluru gaya ortodoks yang cukup bagus dengan prosentase

siswa yang tuntas 63,89% dan siswa yang belum tuntas 36,11%.

Sedangkan untuk motivasi belajar siswa juga menunjukkan hasil yang

cukup bagus dengan prosentase yang tuntas 63,89 % dan siswa yang

belum tuntas 36,11%.

b) Terlihat siswa merasa percaya diri dan lebih bersemangat dalam

melakukan tolakan, walaupun masih ada yang belum bisa melakukan

dengan baik dan benar.

c) Sebagian besar siswa sudah bisa memegang dan meletakkan peluru

dengan benar.

d) Siswa sudah bisa melakukan gerakan tolak peluru secara keseluruhan

dengan peluru asli walaupun belum sempurna rangkaian gerakannya.

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%40.00%

Baik Sekali

Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

a) Kendala yang dihadapi guru adalah terbatasnya peluru yang tersedia

dengan kondisi yang baik. Sehingga dalam pembelajaran guru harus

membagi menjadi kelompok dan dalam mencoba siswa harus bergantian

menggunakan peluru.

b) Kendala bagi siswa yaitu modifikasi alat yang digunakan. Pertama saat

menggunakan bola tenis, bola terlalu kecil dan ringan sehingga masih

banyak siswa yang melempar bukan menolak. Kedua saat menggunakan

bola voli, bola voli terlalu besar untuk jangkauan jari-jari tiap siswa.

Tetapi siswa terlihat sudah banyak yang menolak karena bola voli lebih

berat dari bola tenis yang dugunakan sebelumnya.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus satu, maka perlu ada

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah:

a) Dalam meberikan materi tolak peluru akan lebih menekankan pada teknik

menolak peluru dan gerak lanjut setelah menolak, tetapi tidak melupakan

teknik memegang dan meletakkan dengan baik dan benar.

b) Alat bantu pembelajaran berupa bola tenis dan bola voli akan diganti

dengan bola pasir yang ukurannya dan beratnya dibuat hampir meyerupai

peluru aslinya. Hal ini diharapkan siswa tidak merasa jenuh dengan alat

bantu pembelajaran yang sama. Siswa juga diharapkan akan lebih tetarik

menggunaka bola pasir, karena bola pasir terbuat dari bola plastik yang

tidak membahayakan dan bola yang digunakan adalah bola plastik yang

berwarna.

c) Dalam pemelajaran akan lebih memberikan permainan yang lebih seru

dan membuat semangat. Hal ini diharapakan siswa tertarik, tidak malas-

malasan dan termotivasi untuk mengikuti setiap pembelajaran.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71 1. Siklus II (Pertemuan I)

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama, maka

perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 4 Mei 2012 adalah

sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Pendekatan

bermain mengggunakan alat bantu pembelajaran yang pada pertemuan

sebelumnya kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi.

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

b) Streching/Pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan menggunakan permainan dengan bola

tenis dan bola voli. Sebelum permainan dimulai terlebih dahulu di

bagi menjadi dua kelompok. Setiap siswa membawa satu bola tenis.

Permainannya yaitu melempari bola voli yang sudah diletakkan di

antara dua kelompok yang saling berhadapan. Bola tenis digunakan

untuk melempari bola voli yang ada di tengah. Dua kelompok saling

berlomba untuk mengarahkan bola voli kearah kelompok di

depannya.Kelompok yang lebih banyak bisa mengarahkan bola voli ke

arah kelompok didepannya maka akan menjadi pemenangnya.

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara menolak peluru dengan

gaya ortodoks atau menyamping dengan bola pasir yang sudah

disiapkan . Penjelasan ini diulang-ulang tiap pertemuan agar siswa

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

mengerti dan memahami teknik tolak peluru gaya ortodoks dengan

benar.

Melakukan teknik tolak peluru gaya ortodoks dengan bola pasir:

1) Melakukan teknik memegang, meletakkkan dan menolak peluru

dengan teknik yang benar sesuai yang telah di jelaskan pada

pertemuan sebelumnya.

2) Teknik memegang, guru dan peneliti menyampaikan materi

memegang peluru yakni dengan peluru diletakan pada ujung pangkal

telapak tangan, jari-jari tangan direnggangkan, ibu jari dan jari

kelinggking digunakan untuk menjaga peluru agar tidak jatuh.

3) Siswa diminta melakukan teknik memegang peluru. Bola pasir sebagai

pengganti peluru yang sesungguhnya, teknik memegang sama dengan

teknik yang sudah dijelaskan.

4) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa tentang materi

yang sudah dijelaskan.

5) Teknik meletakkan peluru, guru dan peneliti menyampaikan materi

teknik meletakkan peluru dengan posisi badan meyamping tanpa

awalan.

6) Siswa diminta melakukan teknik meletakkan peluru dengan posisi

badan meyamping.Bola pasir yang sudah dipegang diletakkan pada

pangkal leher, menempel pada tulang selangka, siku dibuka tidak lebih

dari 90˚, tangan kiri sebagai penyeimbang.

7) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa

tentang materi yang sudah dijelaskan.

8) Teknik menolak, guru dan peneliti menyampaikan materi teknik

menolak peluru. Rangkaian gerakan menolak siku dibuka tidak lebih

dari 90˚, peluru menempel pangkal leher, waktu gerakan kaki peluru

tidak lepas dari leher, tolakan parabol ke atas depan, lengan kanan

setelah menolak lurus dan di akhiri dengan gerak lanjut.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

9) Siswa diminta melakukan teknik menolak dengan peluru yang sudah

dibawa dan diletakkan dengan teknik yang benar sesuai apa yang

sudah dijelaskan.

10) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa

tentang gerakan menolak serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan.

11) Ketiga teknik tolak peluru ini dilakukan secara berpasangan dan

dilakukan secara berulang ulang.

12) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

melakukan rangakaian gerakan tolak peluru secara maksimal dan

benar bahkan dapat menolak peluru dengan jarak yang bagus.

13) Peneliti dan guru memberikan materi selanjutnya yaitu serangkaiaan

gerakan menolak peluru dari awal sampai akhir dengan memodifikasi

pembelajaran yaitu menolak peluru dengan sasaran melewati atas net.

Sebelumnya sudah disiapkan net untuk pembelajaran.

14) Pembelajaran dengan sasaran net ini bertujuan agar ada rangsangan

pada saat menolak keatas atau parabol.

15) Peneliti dan guru memberikan materi menolak peluru secara

keseluruhan dengan teknik yang benar. Tetapi pada pembelajaran ini

ada sasaran net yang berguna pada saat menolak bola harus melewati

atas net.

16) Siswa diminta melakukan gerakan ini. Tolakan harus bisa melewati

net yang sudah disiapkan. Pertama gerakan ini dilakukan tanpa

menggunakan awalan. Setelah dilakukan berulang-ulang kemudian

menggunakan awalan sampai dengan gerak lanjut seperti yang sudah

dijelaskan. Materi ini dilakukan secara berpasangan dan berulang

ulang. Agar siswa lebih jelas dan memahami gerakan yang benar.

17) Gerakan saat menolak diberikan secara lebih jelas dan menambah

gerakan berulang-ulang saat melakukan gerak lanjut. Agar siswa juga

lebih memahami gerakan pada gerak lanjut.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

18) Diakhir pemberian materi peneliti dan guru memberikan evaluasi dari

setiap gerakan serta memberikan kesempatan bertanya apabila ada

kesulitan.

b. Rekognisi (Penghargaan)

Bagi siswa yang dapat melakukan gerakan tolak peluru gaya

ortodoks dari awalan sampai gerak lanjut dengan baik dan benar akan

mendapatkan penghargaan berupa hadiah menarik.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

a) Pendinginan dilakukan berupa penguluran (stretching).

b) Setelah pendinginan, dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan waktu pada

anak untuk bertanya gerakan mana yang dirasa cukup sulit dan guru

memberikan respon dengan menerangkan gerakan-gerakan yang

seharusnya dilakukan dengan benar.

c) Berdoa dan siswa dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias dan lebih

bersemangat mengikuti pembelajaran, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa.

Siswa tidak malas belajar dan semangat. Keadaan ini dikarenakan siswa sangat

tertarik dengan media pembelajaran yang baru yang berbeda dengan media

pembelajaran sebelumnya.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara menggunakan media bola tenis dan

bola voli yang dibuat suatu permainan. Siswa antusias melakukan

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

mereka lakukan biasanya. Siswa bersemangat saat mengikuti permainan

yang diberikan saat pemanasan.

b) Penyampaian materi

Pada saat penyampaian materi hampir sama dengan kondisi

pertemuan sebelumnya, siswa memperhatikan dengan seksama materi

yang diberikan oleh guru yaitu teknik tola peluru gaya ortodoks atau

menyamping arah tolakan walaupun ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan. Kondisi ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat

penyampaian materi berlangsung dan pertanyaan dari beberapa siswa yang

belum mengerti gerakan tolak peluru. Selain itu nampak siswa yang bicara

dengan temannya tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Tetapi

terdapat perbedaan pada perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran.

Sudah banyak siswa yang lebih memperhatikan dibandingkan dengan

siswa yang tidak memeperhatikan.

c) Rekognisi atau penghargaan.

Pada pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa

sangat senang memperoleh hadiah dari guru. Rekognisi diberikan kepada

siswa yang mampu menguasai teknik tolak peluru gaya ortodoks dengan

baik dan benar. Rekognisis didapat tidak dengan penilaian secara tertulis,

tetapi pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya agar

siswa-siswa lebih termotivasi memperhatikan setiap materi yang diberikan

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali ini

adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Penerapan model pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran pada

siklus II ini tampaknya semakin membuat siswa bersemangat, hal ini terbukti

dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap

gerakan dan meminta guru untuk mengevaluasi. Siswa lebih penasaran untuk

mencoba alat yang dimodifikasi sebagai pengganti peluru yang

sesungguhnya. Siswa lebih semakin mudah memahami setiap teknikyang

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

diajarkan, dikarenakan ukuran dan berat alat yang dimodifikasi hampir sama

dengan peluru yang aslinya.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

a) Dalam pembelajaran pertemuan pertama ini guru menghadapi kendala

berupa kurangnya jumlah bola pasir yang dibuat. Tetapi untuk

mengatasi keadaan tersebut, bola pasir digunakan secara bergantian.

b) Kendala yang dihadapi guru pada tiap pertemuan adalah minimnya waktu

yang tersedia untuk pembelajaran penjasorkes yang tidak maksimal.

Dikarenkan olahraga di SMK N 1 Banyudono tidak di area dalam sekolah

melainkan di area luar sekolah, jadi waktunya sudah tersita untuk

perjalanan pulang dan pergi ke lapangan.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus II pertemuan pertama,

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain

adalah:

a) Mengatasi kurangnya alat bantu pembelajaran maka untuk pertemuan

selanjutnya menambah lagi alat bantu yang digunakan.

b) Pertemuan selanjutnya akan lebih ditekankan pada teknik menolak peluru

dan gerak lanjut.

c) Sasaran yang digunakan dalam proses pembelajaran diganti dengan

sasaran yang lebih menantang bagi siswa.

d) Proses belajar kelompok akan lebih dimaksimalkan dengan mengontrol

setiap kegiatan siswa.

e) Alat-alat pembelajaran yang dimodifikasi digunakan secara maksimal

dalam setiap pembelajaran.

4) Pengaruh tindakan

a) Siswa terlihat semangat, percaya diri dan saling berkerja sama dalam

proses pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran.

b) Siswa lebih mudah untuk melakukan teknik memegang dan meletakkan

peluru dengan menggunakan alat bantu bola pasir.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77 2. Siklus II (Pertemuan II)

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 11 Mei 2012, yang juga dijadikan

untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut:.

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

tolak peluru gaya ortodoks dan penilaian motivasi belajar.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Stretching.

c) Melakukan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan permainan melempar sasaran kardus.

Sebelumnya dibagi menjadi 2 kelompok. Tiap kelompok ada 4 anak

sebagai penata kardus dan botol. Pertama kardus dan botol di susun

sesuai dengan instruksi yang diberikan sebelum memulai permainan.

Setelah tersusun siswa yang bertugas sebagai pelempar harus berusah

menjatuhkan sasaran yang sudah di susun. Tetapi ada aturan yang

harus dilakukan, yaitu pelempar harus terlebih dahulu menjatuhakn

botol yang disusuun di atas kardus terlebih dahulu baru setelah botol

jatuh kemudian sasaran selanjutnya yaitu menjatuhkan kardus yang

sudah disusun. Tetapi apabila saat melempar mengenaikardus dahulu

dan botolnya jatuh maka tidak di syahkan lemparan itu, dan siswa

yang bertugas menyusun kardus harus menyusun lagi seperti posisi

semula. Kelompok yang paling cepat menjatukan menjadi pemenang.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

2) Inti Pelajaran

a. Penyampaian materi

Guru menjelaskan dan mempraktikkan cara menolak peluru gaya

ortodoks atau menyamping arah tolaka menggunakan bola pasir.

Penjelasan ini diulang-ulang tiap pertemuan agar siswa mengerti dan

memahami teknik tolak peluru dengan benar.

Menolak peluru dengan bola pasir dengan gaya ortodoks atau menyamping:

1) Siswa diminta melakukan gerakan memegang peluru dengan teknik

yang benar.

2) Siswa diminta melakukan gerakan meletakkan peluru dengan teknik

yang benar, badan agak condok kebelakang.

3) Siswa diminta melakukan gerakan menolak dari sikap awalan sampai

akhir dan di tambah dengan gerak lanjut.

4) Saat menolak bola tangan setelah menolak harus lurus di ikuti gerakan

pinggul, kaki yang di belakang dilompatkan kedepan sebagai gerak

lanjut.

5) Rangkaian gerakan ini dilakukan secara berpasangan antar siswa.

Gerakan menolak ini dilakukan dengan rangsangan berupa simpai

yang sudah disiapkan.

6) Siswa diminta melakukan tolakan dengan melewati simpai

menggunkan bola pasir.

7) Setelah dilakukan secara berulang-ulang kemudian siswa diminta

untuk mencoba melakukan rangkaian gerakan tolak peluru dengan

mencoba terlebih dahulu dengan peluru yang sesungguhnya.

8) Gerakan dengan peluru dicoba berulang-ulang dan siswa diminta

melakukan gerakan menolak secara keseluruhan pada sektor atau

lapangan yang sudah disiapkan sebelumnya.

9) Guru dan peneliti menyiapkan siswa untuk tes akhir pada siklus I

dengan memanggil siswa satu persatu untuk melakukan tolak peluru

gaya ortodoks atau menyamping yang telah di ajarkan.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

10) Guru dan peneliti mencatat hasil penilaian kualitas gerakan tolak

peluru gaya ortodoks, dari cara memegang, meletakkan dan menolak

pada blangko penilaian yang telah disiapkan.

11) Guru dan peneliti menyiapkan angket motivasi belajar untuk

diberikan kepada siswa. Angket ini untuk mengetahui berapa besar

motivasi belajar siswa pada pembelajaran tolak peluru gaya

ortodoks.

b. Kuis atau penilaian

Kuis atau penilaian diadakan setelah siswa melakukan

kegiatan belajar, setelah siswa melakukan gerakan tolak peluru secara

keseluruhan pada lapangan yang sudah di siapkan menggunakan

peluru yang sesungguhnya. Sebelumnya siswa diminta mencoba satu

persatu secara bergantian. Setelah di rasa cukup kemudian dilanjutkan

dengan penilaian. Siswa yang melakukan gerakan tolakan dengan

benar maka akan mendapat rekognisi. Tolakan yang benar di nilai dari

cara memegang, meletakkan dan menolak peluru. Setelah selesai

penilaian kemampuan tolak peluru kemudian dilanjutkan dengan

penilaian motivasi belajar yaitu dengan angket yang sudah disiapkan.

Angket motivasi belajar berisi tentang kegiatan mengenai

pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks. Angket ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat perkembangan motivasi belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran.

c. Rekognisi (Penghargaan)

Bagi siswa yang dapat melakukan teknik memegang,

meletakkan dan menolak peluru dengan baik dan benar akan

mendapatkan penghargaan berupa hadiah menarik. Pemberian hadiah

ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, agar

siswa lebih bersemangat lagi mengikuti pelajaran-pelajaran

berikutnya.

4) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).

b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang sudah

tuntas atau berhasil dan siapa siswa yang masih kurang.

c) Berdoa kemudian dibubarkan.

d. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Pada pembelajaran kali siswa semakin tertarik pada saat diberikan

permainan dan pada saat pembelajaran terlihat sudah semakin sedikit siswa yang

malas-mlasan mengikuti pembelajaran, siswa terlihat semakin bersemangat dan

tidak malas-malasan karena alatyang digunakan dalam pembelajaran dapat

menarik perhatian siswa. Dalam penyampaian materi dari guru tentang teknik

tolak peluru, siswa semakin paham dengan teknik-teknik yang diajarkan.

Walaupun masih ada yang belum menguasai teknik yang benar. Terlepas dari

keadaan tersebut, siswa terlihat sudah nampak meningkat motivasi belajarnya

melalui modifikasi alat pembelajaran yang diberikan pada siklus kedua ini,

walaupun ada beberapa siswa yang belum termotivasi. Hal ini terlihat dari sikap

siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat lebih senang dan lebih semangat

dengan pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa begitu

antusias melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda

dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya dan permainan yang

diberikan lebih menyenangkan bagi siswa.

b) Penyampaian materi

Pada saat penyampaian materi hampir sama dengan kondisi

pertemuan pertama, siswa memperhatikan dengan seksama materi yang

diberikan oleh guru yaitu teknik tolak peluru gaya ortodoks, dari teknik

memegang peluru, teknik meletakkan peluru dan teknik menolak

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

peluru.Walaupun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Dalam

pemberian materi tolak peluru siswa terlihat lebih mudah melakukan setiap

teknik yang dijelaskan, dikarenakan alat bantu yang digunakan hampir

sama menyerupai peluru yang aslinya, sehingga siswa akan terbiasa

dengan ukuran boal pasir yang nenyerupai peluru aslinya. Meskipun juga

masih ada siswa yang belum paham. Dengan menggunakan bola pasir

siswa lebih tertarik untuk melakukan setiap gerakan menolak, tetapi masih

ada juga siswa yang terlihat kurang antusias untuk mencoba.

c) Penilaian atau kuis.

Pengamatan yang dilakukan saat penilaian masih ada sedikit

siswa yang terlihat belum menguasai teknik tolak peluru dengan benar.

Tetapi juga masih banyak siswa yang terlihat mulai menguasi teknik tolak

peluru secara keseluruhan dengan baik dan benar. Banyak siswa berusaha

maksimal untuk berhasil menguasai teknik tolak peluru dengan baik dan

benar, karena guru akan memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat

mampu melakukan serangkaian teknik gerakan tolak peluru secara

keseluruhan dengan benar.

Hasil pengamatan pada saat penilaian, siswa melakukan tolakan

dengan peluru asli dan lapangan yang sesungguhnya. Pada teknik awalan

sebagian besar siswa melakukan dengan baik, sedangkan untuk teknik

memegang peluru terlihat sudah banyak siswa yang melakukan dengan

benar dan masih ada sebagian siswa yang salah dalam memegang peluru.

Adapun kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu saat melakukan gerak

lanjut. Untuk gerak lanjut masih ada siswa yang tidak nampak gerakannya.

Tetapi secara keseluruhan banyak siswa yang sudah melakukan gerakan

dengna benar.

Selain penilaian kemampuan tolak peluru gaya ortodoks masih

ada penilaian yang mengarah pada penilaian motivasi belajar siswa.

Penilaian ini menggunakan angket motivasi yang diberikan siswa untuk

mengetahui berapa besar motivasi belajar yang ditunjukkan siswa saat

mengikuti pembelajaran. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai motivasi

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

yang rendah. Tetapi secara keseluruhan siswa lebih termotivasi dengan

pembelajaran yang diberikan yaitu melalui modifikasi alat pembelajaran.

Banyak siswa yang mendapat nilai yang baik pada angket motivasi belajar.

d) Rekognisi atau penghargaan.

Pada pemberian penghargaan atau rekognisi terlihat siswa

sangat senang memperoleh hadiah dari guru. Siswa yang memperoleh nilai

tertinggi mendapatkan hadiah. Hadiah yang diberikan bertujuan untuk lebih

meningkatkan motivasi belajar siswa agar siswa-siswa lain juga lebih

termotivasi mengikuti dan dapat lebih memahami tolak peluru gaya

ortodoks.

Pada dasarnya pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran

memberikan motivasi yang tinggi dan semangat baru pada pembelajaran tolak

peluru gaya ortodoks, hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang lebih

semangat dan percaya diri pada saat melakukan penilaian tes tolak peluru gaya

ortodoks. Hasil penilaian motivasi belajar dapat dinilai dari nilai sikap belajar

(afektif) dan nilai motivasi belajar (nilai afektif dan nilai angket motivasi).

Hasil penilaian pada pertemuan kedua siklus II dapat di lihat pada tabel dan

gambar di bawah ini. Berikut hasil sikap belajar siswa kelas X Pemasaran II

SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali.

Tabel 4.5. Diskripsi Data Akhir Siklus II Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 32 88,88% 75 – 79 Baik Tuntas 2 5,56% 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 0 0% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 2 5,56%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 36 100%

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Gambar 4.5. Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus II

Sedangkan untuk hasil penilaian motivasi belajar siswa kelas X

Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali dapat dilihat pada tabel dan

gambar dibawah ini.

Tabel 4.6. Diskripsi Data Akhir Siklus II Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 29 80.55% 75 – 79 Baik Tuntas 5 13.89% 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 1 2.78% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 1 2.78%

< 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 36 100%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

Baik Sekali

Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 4.6. Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Siklus II

e. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan siswa:

a) Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa sikap belajar siswa

pada tolak peluru gaya ortodoks meningkat dari 27,77% pada kondisi

awal menjadi 63,89% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi

94,44% pada akhir siklus II. Sedangkan itu diperoleh juga bahwa

motivasi belajar siswa pada tolak peluru gaya ortodoks meningkat dari

19,44% pada kondisi awal menjadi 63,89% pada akhir siklus I dan

meningkat menjadi 94,44% pada akhir siklus II.

b) Sebagian besar siswa melakukan tolak peluru gaya ortodoks dengan

baik, benar dan lebih bersemangat.

2) Keberhasilan guru:

a) Guru berhasil meningkatkan Motivasi belajar tolak peluru gaya

ortodoks melalui modifikasi alat pembelajaran sesuai target yang telah

ditentukan.

b) Guru berhasil menerapkan model pembelajaran melalui modifikasi

alat pembelajaran kedalam pembelajaran penjasorkes dengan hasil

yang memuaskan.

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Baik Sekali

Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Perbandingan sikap belajar pada akhir siklus I dan akhir siklus II

disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 4.7. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan

Prosentasi Data Awal Siklus I Siklus II

>80 Baik Sekali 13,89% 30,56% 88,88% 75 – 79 Baik 13,89% 33,33% 5,56% 70 – 74 Cukup 0% 0% 0% 65 – 69 Kurang 72,22% 36,11% 5,56%

< 64 Kurang Sekali 0% 0% 0%

Gambar 4.7. Perbandingan Sikap Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Tiap

Siklus.

Sedangkan berikut perbandingan motivasi belajar pada akhir siklus I dan

akhir siklus II disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 4.8. Perbandingan Data Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Pada Siswa Kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai

Keterangan Prosentasi

Data Awal Siklus I Siklus II >80 Baik Sekali 8,33% 36,11% 80,55%

75 – 79 Baik 11,11% 27,78% 13,89% 70 – 74 Cukup 30,56% 27,78% 2,78% 65 – 69 Kurang 13,89% 8,33% 2,78%

< 64 Kurang Sekali 0% 0% 0%

0%

20%40%

60%80%

100%

14%13.89%

0.00%

72.22%

0%30.56%

33.33%

0.00%

36.11%

0%

88.88%

5.56%0.00%

6% 0%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Gambar 4.8. Perbandingan Motivasi Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Tiap

Siklus

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat di

simpulkan bahwa terjadi peningkatan Sikap belajar dan motivasi belajar tolak

peluru gaya ortodoks pada siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono

Boyolali tahun pelajaran 2011/2012. Dari data pratindakan sikap belajar siswa

yang tuntas berjumlah 10 siswa atau 27,78% dan motivasi belajar siswa yang

tuntas berjumlah 7 siswa atau 19,44%. Pada siklus I setelah diberikan tindakan

melalui modifikasi alat pembelajaran jumlah siswa yang tuntas pada sikap belajar

menjadi 23 siswa atau 63,89% dan jumlah siswa yang tuntas pada motivasi belajar

menjadi 23 siswa atau 63,89%. Hasil siklus I sudah bisa di katakan tercapai

karena sesuai dengan indikator target pencapaian sikap belajar yaitu sebesar 50%.

Akan tetapi proses pembelajaran pada siklus I melalui modifikasi alat

pembelajaran kurang maksimal dan masih banyak kekurangan di berbagai tahap.

Misalnya pada alat yang dimodifikasi, pada alat yang dimodifikasi pada siklus 1

nampak siswa tidak melaksanakan dengan baik, ada siswa yang kesulitan pada

teknik memegang dan meletakkan. Selain itu ada siswa yang bermain sendiri dan

bicara dengan teman, karena alat yang digunakan kurang menarik perhatian siswa.

Berdasarkan kondisi tersebut serta rencana target capaian sikap belajar dan

0%20%

40%60%

80%100%

8%11.11%

30.56%13.89%

36%36.11%

27.78%

27.78%8.33%0%

80.55%

13.89%2.78%

3% 0%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87 motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas X Pemasaran II

SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali sebesar 70% maka perlu adanya perbaikan di

siklus II. Pada siklus II di tekankan pada perbaikan di siklus I dengan pemberian

tindakan berupa mengoptimalkan proses belajar dengan memaksimalkan alat yang

dimodifikasi dan membuat modifikasi alat yang lebih menarik perhatian siswa.

Terbukti berdasarkan data hasil tindakan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas

pada sikap belajar meningkat menjadi 34 atau 94,44% dan jumlah siswa yang

tuntas pada motivasi belajar meningkat menjadi 34 atau 94,44%.

Berdasarkan tindakan-tindakan yang sudah di lakukan, peneliti berhasil

melaksanakan pembelajaran melalui modifikasi alat pembelajaran pada siklus I

dan perbaikan pada siklus II. Maka dapat di simpulkan bahwa melalui modifikasi

alat pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoks

pada siswa kelas X Pemasaran II SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas X Pemasaran II SMKNegeri

1 Banyudono Boyolali dilaksanakan dalam duasiklus.Setiap siklus terdiri atas

empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah di paparkan pada BAB IV, diperoleh

kesimpulan bahwa:

Dari hasilanalisis yang diperolehpeningkatan yang

signifikandariprasiklus, siklus Idansiklus

II.Sikapsiswadalambelajaratauafektifsiswapadatolakpelurugayaortodokspadaprasi

klusadalah 27,78% meningkatpadasiklus I dalamkategorituntasadalah 63,89%

denganjumlahsiswa yang tuntasadalah 23 siswa. Padasiklus I inisudahtercapai

target capaiansebesar 50%.Padasiklus II

terjadipeningkatanprosentasesikapsiswadalambelajaratauafektifsiswadalamkatego

rituntassebesar 94,44% denganjumlahsiswa yang tuntasadalah 34 siswa. Siklus II

inisudahtercapai target capaiansebesar 70% dengan KKM 75.

Sedangkanuntukmotivasibelajarsiswadi

dapatdarinilaiafektifatausikapbelajarsiswadannilaiangketmotivasibelajarsiswa.Mot

ivasibelajartolak peluru gaya ortodokspadaprasiklusadalah 19,44%

meningkatpadasiklus I dalamkategorituntasadalah63,89% dengan jumlahsiswa

yang tuntasadalah 23siswa. Padasiklus I inisudahtercapai target capaiansebesar

50%.Padasiklus II

terjadipeningkatanprosentasemotivasibelajarsiswadalamkategorituntassebesar94,4

4% dengan jumlahsiswa yang tuntasadalah34siswa.Siklus II inisudahtercapai

target capaiansebesar 70% dengan KKM 75. Dengan demikian dapat disimpulkan

pembelajaranmelaluimodifikasialatpembelajarandapatmeningkatkanmotivasibelaj

artolakpelurugayaortodokspadasiswakelas X Pemasaran II SMK Negeri 1

Banyudonoboyolalitahunpelajaran 2011/2012.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran terkait pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan

materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam

mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta

teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat

juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar

yang optimal.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui

modifikasi alatdalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoksdapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa yang baik juga akan mempengaruhi

pada hasil belajar siswa yang baik juga (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin

menggunakan media atau alat pengajaran yang dimodifikasi dalam pembelajaran.

Bagi guru bidang studi Penjasorkes, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90 suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang

berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar tolak peluru gaya ortodoksyang

dapat menarik perhatian siswa, selain itu membuat siswa lebih aktif dan

bersemangat serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang

pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.Apalagi

bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-

model pembelajaran yang lebih banyak. Guru dapat menyalurkan kemampuannya

tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah dalam upaya

meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif.

Dengan diterapkannya model pembelajaran melalui modifikasi alat untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran tolak peluru gaya

ortodoks, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses

pembelajaran Penjas. Pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan bagi

siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

maupun hasil) dan peningkatan motivasi belajar siswa. Dari segi proses

pembelajaran Penjas, penerapan model pembelajaranmelalui modifikasi alatini

dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif

dalam pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk

mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama,

mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini

sangat penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru penjas SMKNegeri 1Banyudono Boyolali, sebagaiberikut:

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91 1. Guru penjas hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya

dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola

kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus

meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain

itu guru penjas hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk

masukan, kritik dan saran agar dapat lebih memperbaiki kualitas dalam

mengajar.

2. Guru penjas hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

3. Guru penjas hendaknya menerapkan model-model pembelajaran yang dapat

memberikan dan meningkatkan motivasi belajar sehingga juga akan dapat

meningkatkan hasil belajar anak didiknya salah satunya melalui modifikasi alat

pembelajaran.

4. Guru penjas hendaknya memberikan alat bantu pembelajaran yang sederhana,

efisien, efektif, dan tidak memerlukan biaya yang mahal untuk membuatnya

yang dapat dilihat atau dipegang langsung oleh siswa, dapat menarik perhatian

para siswa, karena dapat memotivasi siswa untuk selalu mencoba dan

mengulangi secara terus menerus.