37
LAPORAN PENINGKATAN KASUS DIARE PASCA BANJIR BERDASARKAN ANALISA HL BLUM DI PUSKESMAS GENUK SEMARANG Periode Januari – Februari 2013 Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Program Pendidikan Profesi Dokter Pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang Disusun oleh : 1. Etiek Elestiyowati (012085649) 2. Fatmala Haningtyas (012085654) 3. Muaziroh (012085719) 4. Sekartika Dien Aspuri

Diare Case Re Fix

  • Upload
    bela

  • View
    276

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

guifi

Citation preview

Page 1: Diare Case Re Fix

LAPORAN PENINGKATAN KASUS DIARE PASCA BANJIR

BERDASARKAN ANALISA HL BLUM DI PUSKESMAS GENUK

SEMARANG

Periode Januari – Februari 2013

Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Program Pendidikan Profesi Dokter Pada Bagian

Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Disusun oleh :

1. Etiek Elestiyowati (012085649)

2. Fatmala Haningtyas (012085654)

3. Muaziroh (012085719)

4. Sekartika Dien Aspuri (012085780)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2013

Page 2: Diare Case Re Fix

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat

Puskesmas Genuk periode Januari - Februari 2013

Telah Disahkan

Semarang, April 2013

Mengetahui

Kepala Puskesmas Genuk Kepala Departemen IKM

dr. Reni Ervina Prof. d r. Budioro Broto Saputro, MPH

ii

Page 3: Diare Case Re Fix

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang

telah memberikan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikanlaporan kasus yang berjudul “LAPORAN PENINGKATAN

KASUS DIARE PASCA BANJIR BERDASARKAN ANALISA HL BLUM

DI PUSKESMAS GENUK”

Laporan kasus ini dapat terselesaikan atas kerjasama tim dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk ini kami mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya

kepada yang terhormat :

1. dr. Budioro Broto Saputro, MPH, pembimbing bagian IKM FK Unissula

Semarang.

2. dr. Hj.Anneke, MPH, pembimbing bagian IKM FK Unissula Semarang.

3. Siti Thomas, SKM, M.Kes.

4. dr. Reni Ervina, Kepala Puskesmas Genuk Semarang.

5. Seluruh Staf Puskesmas Genuk Semarang.

6. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan kasus

ini.

Kami menyadari bahwa hasil penulisan laporan kasus ini masih jauh dari

sempurna.Oleh karena itu diperlukan kritik dan saran yang membangun guna

kesempurnaan dan perbaikan laporan kasus ini agar lebih baik.Semoga laporan

kasus ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, April 2013

Penyusun

iii

Page 4: Diare Case Re Fix

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i

Halaman pengesahan...................................................................................... ii

Kata Pengantar............................................................................................... iii

Daftar Isi…......................................................................................………… iv

Daftar Tabel.................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang….................................................................... 1

B. Tujuan..................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…............................................................. 3

A. Definisi ............................................................................... 3

B. Etiologi ............................................................................... 3

C. Faktor resiko ............................................................................. 4

D. Cara penularan ......................................................................... 9

E. Gejala dan Klasifikasi .............................................................. 9

F. Penatalaksanaan ....................................................................... 10

G. Identitas pasien ......................................................................... 12

H. Data puskesmas ........................................................................ 15

BAB III ANALISA PENYEBAB MASALAH…….................................... 17

1. Perilaku ................................................................................... 17

2. Lingkungan .............................................................................. 17

3. Pelayanan kesehatan ................................................................. 19

4. Kependudukan/ Genetik .......................................................... 19

5. Daftar Masalah ......................................................................... 20

6. Prioritas Masalah ...................................................................... 21

7. Genogram H.L Blum ................................................................ 24

BAB IV KESIMPILAN & SARAN

1. Kesimpulan .............................................................................. 25

2. Saran ......................................................................................... 26

iv

Page 5: Diare Case Re Fix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi dehidrasi menurutWHO

Tabel 2. Implementasi Dan Evaluasi

v

Page 6: Diare Case Re Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga

kali, dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih

(Puspitaningrum, dkk, 2008). Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO),

diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di

Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi

Saluran Pernapasan Akut) (Anonim, 2008).

Untuk kelompok usia 1 – 4 tahun, diare merupakan penyebab kematian

terbanyak mencapai 23,2% (Nana, 2009). Menurut Depkes RI, 2000 diare

masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di Indonesia sampai

saati ni. Menurut survey pemberantasan penyakit diare tahun 2000 bahwa

angka kesakitan atau insiden diare terdapat 301 per 1000 penduduk di

Indonesia. Angka kesakitan diare pada balita adalah1,0 – 1,5 kali per tahun.

Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) DepKes RI tahun 2000,

bahwa 10% penyebab kematian bayi adalah diare (Anonim, 2008).Data

statistic menunjukkan bahwa setiap tahun diare menyerang 50 juta penduduk

Indonesia dan dua pertiganya adalah bayi dengan korban meninggal sekitar

600.000 jiwa. Menjelaskan tentang angka kesakitan dan kematian pada anak

usia 1-4 tahun dikarenakan diare sebagai akibat pengaruh gizi buruk, anak di

bawah 1 tahun rata-rata mendapat diare 1 kali dalam setahun, sedangkan

1

Page 7: Diare Case Re Fix

2

usia 1-5 tahun mendapat lebih dari 2 kali setahun terserang diare

(Puspitaningrum, dkk, 2008).

Di wilayah kerja puskesmas genuk pada tahun 2012 terdapat 142

penderita diare dengan insiden rate 26/1000 penduduk dan peningkatan

penderita terjadi pasca banjir. Menurut Standart Pelayanan Mutu di

puskesmas Genuk periode Januari – Desember 2012 kasus diare didapatkan

sebanyak 1042 kasus. Rata-rata tiap bulannya 86 kasus. Sedangkan data

periode Januari – Februari 2013 kasus diare didapatkan sebanyak 193 kasus.

Sehingga rata–rata tiap bulannya adalah 96 kasus. Disini terjadi peningkatan

kasus diare di puskesmas Genuk sebanyak 10 kasus tiap bulannya pasca

banjir yang melanda daerah sekitar puskesmas Genuk pada bulan Januari dan

Februari tahun 2013.

Kegiatan yang dilakukan oleh kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula Semarang di Puskesmas

Genuk selain sebagai tugas mata kuliah untuk memenuhi syarat

pendidikan profesi dokter, juga secara tidak langsung membantuprogram

pemerintah dalam membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang

ditemukan di Puskesmas Genuk dengan meningkatkan peran aktif

masyarakat.

Berdasarkan data di atas maka kami mengangkat salah satu kasus

yang terdapat di Puskesmas Genuk dengan kasus diare.

Page 8: Diare Case Re Fix

3

1.2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

penyakit Diare dengan analisis HL Blum.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Mengetahui perilaku keluarga pasien yang mempengaruhi

terjadinya Diare.

1.2.2.2 Mengetahui kondisi lingkungan pasien yang mempengaruhi

terjadinya Diare.

1.2.2.3 Mengetahui aspek pelayanan kesehatan yang mempengaruhi

terjadinya Diare.

1.2.2.4 Mengetahui keadaan genetic pasien.

1.2.2.5 Menganalisis penyebab masalah penyakit Diare pada pasien

dengan pendekatan HL Blum.

1.2.2.6 Untuk dapat memberikan solusi terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya Diare.

Page 9: Diare Case Re Fix

4

BAB II

ANALISA SITUASI

2.1. Cara dan Waktu Pengamatan

Cara pengamatan dilakukan dengan pengumpulan data primer dari

wawancara dan data sekunder dengan menggunakan rekam medik.

Pengamatan dilakukan di rumah penderita (Home Visit) untuk mencari faktor

yang mempengaruhi kejadian diare yaitu tanggal 9 April 2013.

2.2. Hasil Pengamatan

2.2.1. Identitas Penderita

Identitas pasien

- Nama : Tn.D

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Umur : 23 tahun

- Agama : Islam

- Status Perkawinan : Belum Menikah

- Pendidikan terakhir : SMP

- Pekerjaan : Buruh

- Alamat : Genuk Sari RT 8 RW 8

- Tanggal mulai berobat : 6 April 2013

2.2.2 Keluhan Pasien

Diare.

Page 10: Diare Case Re Fix

5

2.2.3 Anamnesis

2.2.3.1. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh diare 2 hari. Pasien juga mengeluh perut

terasa sakit. Demam (-). BAB (+) cair ampas, BAK (+)

normal, makan (+) dan minum (+). Pasien berobat ke

Puskesmas Genuk.

2.2.3.2. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini

sebelumnya

2.2.3.3. Riwayat Keluarga

Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.

2.2. 3.4. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal bersama orang tuanya. Ayah pasien bekerja

sebagai karyawan swasta dengan gaji per bulan ± 650.000.

Kesan ekonomi : Kurang.

2.2.4. Pemeriksaan Fisik

2.2.4.1. Tanda Vital

- Kesadaran : Composmentis

- Suhu : 36,0 C

- Nadi : 80 x per menit

- Tekanan darah : 120/90 mmHg

- Pernafasan : 20x per menit

2.2.4.2. Kepala : Mesocephal

2.2.4.3. Leher : Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (- )

Page 11: Diare Case Re Fix

6

2.2.4.4. Mata : CA -/-, SI -/-

2.7.4.5. Hidung : Sekret (+), nafas cuping hidung (-)

2.7.4.6. Telinga : Gangguan pendengaran (-)

2.7.4.7. Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)

2.7.4.8. Thorak :

2.7.4.8.1. Cor

- Inspeksi : Ictus cordis tak tampak

- Palpasi : Ictus tidak kuat angkat

- Perkusi : redup, batas jantung dbn

- Auskultasi : regular

2.7.4.8.2. Pulmo

- Inspeksi : Bentuk dada simetris baik dinamis

maupun statis

- Palpasi : Strem fremitus hemithorax dextra =

sinistra

- Perkusi : dextra = sonor - pekak

sinistra = sonor - pekak

- Auskultasi : dextra = vesikuler, ronki (-)

sinistra = vesikuler, ronki (-)

2.7.4.8.3 Abdomen : - Inspeksi : perut cembung

- Auskultasi : hiperperistaltik

- Perkusi : timpani

- Palpasi : nyeri tekan

2.7.4.8.4 Ekstremitas

Akral dingin (-), ekstrimitas pucat (-), oedem (-)

2.7.5. Diagnosa : Diare

Page 12: Diare Case Re Fix

7

2.7.6. Terapi : - Nodiar

- Antasid

2.3 Data Perkesmas (berdasarkan teori HL Blum) :

2.3.1 Identitas Keluarga

- Nama Ayah : Tn. A

- Umur : 48 Tahun

- Agama : Islam

- Pendidikan Ayah : Tamat SD

- Pekerjaan Ayah : Buruh

- Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah tangga

- Alamat : Genuk Sari RT8 RW8

2.4 Data Lingkungan

Fisik:

Rumah terletak di daerah yang padat penduduk.

Kepadatan penghuni rumah 3 orang.

Ventilasi rumah dan pencahayaan kurang.

Didapatkan SPAL/Selokan yang menggenang dimana air tidak mengalir

dan sampah tersumbat.

Daerah rumah yang rawan banjir.

Biologi:

Pengetahuan keluarga pasien mengenai Diare masih kurang.

Ekonomi:

Page 13: Diare Case Re Fix

8

Pengobatan keluarga pasien dibiayai Jamkesmas. Ayah bekerja sebagai

buruh. Ibu bekerja sebagai Ibu Rumah tangga.

Sosial:

Berdasarkan data pasien sering jajan .

2.4.1 Data Perilaku

- Keluarga dan pasien sering tidak

mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun.

- Tidak menutup makanan.

2.4.2 Data Pelayanan Kesehatan

Didapatkan akses pelayanan terdekat RSISA dan Puskesmas

Genuk

Biaya pelayanan kesehatan ditanggung jamkesmas.

Kader cukup aktif memberikan penyuluhan tentang Diare

2.4.3 Data Genetika

Penyakit Diare bukan penyakit turunan tetapi penyakit yang

ditularkan melalui Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau

minuman yang kotor.Dalam kelurga ini yang menjadi penderita adalah

Istri.

BAB III

Ayah Ibu

Anak

Page 14: Diare Case Re Fix

9

ANALISA PENYEBAB MASALAH

Berikut ini adalah fakta-fakta yang didapatkan saat survey kesehatan di

rumah pasien yang dapat mempengaruhi terjadinya penemuan kasus Diare :

1. Perilaku

Data tentang perilaku pasien diperoleh dari anamnesa kepada pasien

dengan melakukan kunjungan ke rumah pasien. Perilaku pasien sangat erat

hubungannya dengan mudahnya terkena Diare. Berdasarkan data, terdapat

beberapa perilaku yang berpengaruh terhadap terjadinya kasus Diare antara

lain :

- Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan

sesudah BAB dengan sabun.

- Pasien sering jajan diluar rumah .

- Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak bekas

makanan yang belum dibuang )

- Kebersihan jamban yang kurang ( berbau tidak sedap).

- Kurangnya kebersihan saat mengolah makanan ( tidak mencuci bahan

makanan dengan baik, alat-alat yang dipakai tidak dicuci dengan baik).

- Tidak menutup makanan

2. Lingkungan

Page 15: Diare Case Re Fix

10

2.1. Kepadatan rumah

Secara umum penilaian kepadatan Penghuni dengan

menggunakan ketentuan standar minimum.Kepadatan penghuni di

rumah pasien sangat tinggi. Kepadatan penghuni dalam satu rumah

akan memberikan pengaruh bagi penghuninya. Hal ini tidak sehat

karena disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen, juga bila

salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi yang menular

maka anggota keluarga yang lain akan tertular juga.

2.2. Lingkungan rumah

Berdasarkan survey lingkungan rumah pasien masih terdapat

genangan air disekitar rumah yang terdapat pada empang dan selokan

yang tidak mengalir (banyak timbunan sampah).Pekarangan rumah

kurang bersih.Keadaan jamban kurang bersih.

2.2.1. SPAL

Fungsi SPAL adalah untuk mengalirkan limbah rumah

tangga agar tidak mencemari lingkungan.

Pada kasus ini rumah penderita memiliki SPAL tetapi

sanitasi di lingkungan rumah kurang baik . Banyak selokan

yang airnya tidak mengalir dan masih banyak genangan air

2.2.2. Sumber air

Pada rumah pasien, menggunakan sumur untuk aktifitas

sehari hari. Pasien selalu memasak air minum sebelum di

konsumsi

2.2.3. Kelembaban

Page 16: Diare Case Re Fix

11

Rumah pasien kelembabannya tinggi karena udara yang

masuk terbatas dan pencahayaan juga kurang.

2.3. Sosial ekonomi

Keadaan sosial ekonomi dapat mempengaruhi lingkungan dan

perilaku yang dapat berpengaruh pada penularan tuberkulosis. Sosial

ekonomi yang kurang dapat membuat orang tidak dapat hidup layak

dengan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Berdasarkan hasil survey,

Suami pasien bekerja sebagai buruh dengan gaji ± 650.000 harus

menanggung biaya istri dan 1anak.Pasien berobat dengan menggunakan

kartu jamkesmas.

3. Pelayanan kesehatan

Rumah pasien dekat dengan tempat pelayanan kesehatan yaitu RSISA

dan Puskesmas Genuk (± 1km).

4. Kependudukan / Genetik

Kasus Diare tidak dipengaruhi oleh genetik, karena Diare bukan

penyakit keturunan melainkan penyakit menular yang dapat ditularkan

melalui droplet di air, alat makan, makanan. Dalam anggota keluarga pasien

tidak ada yang mengalami gejala-gejala seperti pasien.

Berdasarkan data – data di atas, maka dapat dilakukan analisa penyebab

masalah terjadinya penemuan kasus Diare ditinjau dari pendekatan HL Blum

pada kasus ini adalah :

1) Perilaku :

Page 17: Diare Case Re Fix

12

- Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan

dan sesudah BAB dengan sabun.

- Pasien sering jajan diluar rumah .

- Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak

bekas makanan yang belum dibuang )

- Tidak menutup makanan dirumah

- Pengetahuan tentang diare kurang

2) Lingkungan :

- Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat

- Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang

menggenang tidak mengalir).

3) Pelayanan Kesehatan (Yankes) : tidak ada masalah karena rumah pasien

dekat dengan pelayanan kesehatan

4) Kependudukan : tidak ada masalah karena Diare bukan merupakan

penyakit keturunan

5. Daftar Masalah :

1. Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan

sesudah BAB dengan sabun.

2. Pasien sering jajan diluar rumah .

3. Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak bekas

makanan yang belum dibuang )

4. Tidak menutup makanan dirumah

5. Pengetahuan tentang diare kurang

6. Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat

Page 18: Diare Case Re Fix

13

7. Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang

menggenang tidak mengalir).

6. Prioritas Masalah

Kriteria Urgency

Masalah 1 2 3 4 5 6 7 Tot.horizonta l

1 + + + + + + 6

2 + - + + + 4

3 - - + + 2

4 + + + 3

5 + + 2

6 - 0

7 0

Tot.verti

kal

0 0 0 2 1 0 1

Tot.horiz

ontal

6 4 2 3 2 0 0

Total 6 4 2 5 3 0 1

Kriteria Seriusnes

Page 19: Diare Case Re Fix

14

Masalah 1 2 3 4 5 6 7 Tot.horizontal

1 + + + + + + 6

2 - - - - - 0

3 - - + + 2

4 + + + 3

5 + + 2

6 - 0

7 0

Tot.vertikal 0 0 1 2 2 1 2

Tot.horizontal 6 0 2 3 2 0 0

Total 6 0 3 5 4 1 2

Kriteria Growth

Masalah 1 2 3 4 5 6 7 Tot.horizontal

1 + + - + + + 5

2 - - - + - 1

3 - + + + 3

4 + + + 3

5 + - 1

6 - 0

7 0

Tot.vertikal 0 0 1 3 1 0 3

Tot.horizontal 5 1 3 3 1 0 0

Total 5 1 4 6 2 0 3

Tabel 2

Page 20: Diare Case Re Fix

15

Masalah URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL PRIORITAS

1 6 6 5 17 I

2 4 0 1 5 V

3 2 3 4 9 IIIA

4 5 5 6 16 II

5 3 4 2 9 IIIB

6 0 1 0 1 VI

7 1 2 3 6 IV

Urutan Prioritas Masalah :

1. Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan

sesudah BAB dengan sabun.

2. Tidak menutup makanan dirumah

3. Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak

bekas makanan yang belum dibuang )

4. Pengetahuan tentang diare kurang

5. Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang

menggenang tidak mengalir).

6. Pasien sering jajan diluar rumah .

7. Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat

7. GENOGRAM H.L BLUM

Page 21: Diare Case Re Fix

16

BAB IV

Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun.

Pasien sering jajan diluar rumah .

Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak bekas makanan yang belum dibuang )

Tidak menutup makanan dirumah

Pengetahuan tentang diare kurang

Masih terdapatnya perilaku kebiasaan tidakmencuci tangan dengan sabun sebelum makan

Keluarga pasien tidak seringmencuci tangan dengan sabun sesudah BAB

Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat

Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang menggenang tidak mengalir).

Derajat / status kesehatan individu

Page 22: Diare Case Re Fix

17

KESIMPILAN & SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa laporan, maka dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya Diare pada kasus ini

berdasarkan pendekatan HL Blum adalah :

4.1.1 Lingkungan

Fisik:

Rumah terletak di daerah yang padat penduduk.

Kepadatan penghuni rumah 3 orang.

Ventilasi rumah dan pencahayaan kurang.

Didapatkan SPAL/Selokan yang menggenang dimana air tidak

mengalir dan sampah tersumbat.

Daerah rumah yang rawan banjir.

Biologi:

Pengetahuan keluarga pasien mengenai Diare masih kurang.

Ekonomi:

Pengobatan keluarga pasien dibiayai Jamkesmas. Ayah pasien bekerja

sebagai buruh.Ibu pasien bekerja sebagai Ibu rumah tangga.

Sosial:

Berdasarkan data hasil laporan pasien sering jajan.

4.1.2 Perilaku

Page 23: Diare Case Re Fix

18

4.1.2.1 Keluarga pasien tidak Sering mencuci tangan dengan sabun

sesudah BAB. Terdapatnya juga perilaku kebiasaan

tidakmencuci tangan dengan sabun sebelum makan

4.2. Saran

4.2.1 Untuk keluarga

Memotivasi keluarga apabila ada yang sakit Diare untuk segera

dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

Memotivasi keluarga untuk mencuci tangan dengan sabun

sebelum makan dan sesudah BAB.

Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak jajan di sembarang

tempat.

Memberi penyuluhan mengenai Diare.

4.2.2 Untuk Puskesmas

Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang Diare dan

cara penanggulangan, penularan, bahaya diare.

Meningkatkan penyuluhan kepada kader untuk aktif melakukan

kunjungan rumah secara berkala untuk memeriksa sanitasi

lingkungan dan SPAL.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Page 24: Diare Case Re Fix

19

No KEGIATAN SASARAN WAKTUINDIKATOR

KEBERHASILAN

1 Penyuluhan tentang Diare Anggota

keluarga

pasien

Keluarga pasien mengetahui

tentang penyakit Diare dan

cara penanganannya.

2. Memotivasi keluarga

apabila ada yang sakit

Diare untuk segera dibawa

ke pelayanan kesehatan

terdekat

Anggota

keluarga

pasien

Keluarga pasien sudah

mengetahui apabila ada ada

yang sakit Diare untuk

segera dibawa ke pelayanan

kesehatan terdekat.

3 Memotivasi keluarga

untuk mencuci tangan

dengan sabun sebelum

makan dan sesudah BAB

Anggota

keluarga

pasien

Keluarga pasien mengerti

pentingnya mencuci tangan

dengan sabun sebelum

makan dan sesudah BAB

4 Penyuluhan tentang cara

mencuci tangan yang baik

dan benar

Anggota

keluarga

pasien

Keluarga pasien mengerti

dan mampu melakukan cara

memcuci tangan yang baik

dan benar

Page 25: Diare Case Re Fix

20

Lampiran

Page 26: Diare Case Re Fix

21

DAFTAR PUSTAKA

Page 27: Diare Case Re Fix

22

1. Anonim, 2008, Menejemen diare pada bayi daan anak. http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/jurnal-bisnis-dan-ekonomi-maret-2000_2683.html

2. Hendarwanto. Diare Akut Karena Infeksi, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, edisi 3. Balai Penerbit FKUI, 1996, hlm 4451-4457

3. Mattingly, 1996, Bedside diagnosis, edisi : 3

4. Puspitaningrum, 2008, Perbedaan frekuensi diare antara bayi yang di beri ASI eksklusif dan susu formula di wilayah kerja puskesmas gandrung mangu cilacap. http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/perbedaan-frekuensi-diare-antara-bayi-yang-diberi-asi-eksklusif-dengan-bayi-yang-diberi-susu-formula-di-wilayah-kerja-puskesmas-gandrungmangu-i-kabupaten-cilacap-tahun-2006/

5. Satriya, 2008, Diare Akut Pada Anak. http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/42-diare-akut-pada-anak

6. Sudigbia, 2002, penatalaksanaan diare kronik dan diare akut, FK UNDIP, semarang

7. Tjandra, 2009, Diare Penyebab Kematian Terbesar di Indonesia http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=5018&tbl=cakrawala