Upload
novia-maulani
View
242
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diare
Citation preview
Seorang anak dengan diare
Ni Putu Fera. S030.07.182
PENDAHULUAN
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang seperti di Indonesia, karena
morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan
kematian.
Data terakhir dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita)
di Indonesia setelah radang paru atau pneumonia.(3)
Berikut akan dibahas sebuah kasus diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang pada anak usia 1 tahun 1
bulan yang dirawat di Rumah Sakit TNI AL selama 3 hari, dimana pasien datang dengan keluhan utama diare
yang didahului dengan adanya muntah.
IDENTITAS PASIEN Nama : An. F
Umur : 1 tahun 1 bulan
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : belum sekolah
Alamat : Lebak Bulus RT 003/ RW 002, Jakarta
Agama : Islam
Masuk Bangsal : 05 September 2013
IDENTITAS ORANG TUAAYAH
Nama : Tn. M
Umur : 45 tahun
Suku : Betawi
Alamat : Lebak Bulus RT 003/ RW 002, Jakarta
Pendidikan : D3
Pekerjaan : PNS- AL
IBU
NAMA : Ny. O
Umur : 39 tahun
Suku : Betawi
Alamat : Lebak Bulus RT 003/ RW 002, Jakarta
Pendidikan : D3
Pekerjaan : PNS-AL
Hubungan dengan pasien : orang tua kandung
Laporan Kasus
Anak laki-laki, 1 thn 1 bln
Keluhan utama : BAB cair (Diare)
Keluhan Tambahan : Muntah, Demam
Diare terjadi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Diare terjadi sebanyak kurang
lebih 10x dalam satu hari dengan konsistensi cair yang disertai
sedikit ampas.
Berwarna kuning kecoklatan dengan bau sedikit asam.
Setiap kali pasien buang air besar sebanyak 1 pampers ukuran M
penuh.
Bab cair tidak disertai dengan adanya lendir dan darah.
Setiap kali bab pasien selalu menangis dan menjadi lebih sering
buang angin.
Muntah terjadi bersamaan dengan timbulnya diare
Muntah terjadi setiap kali pasien habis makan atau minum susu.
Isi, warna, serta muntah sesuai dengan apa yang yang dimakan pasien dengan
Jumlah isi muntah yang keluar sebanyak apa yang sudah dimakan pasien sampai terkadang setelah semua isi makanan yang dimakan dimuntahkan hanya tinggal air saja yang keluar
pada saat pasien muntah.Tetapi saat datang ke IGD RSAL sudah tidak ada muntah.
Demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Demam dengan suhu yang tidak terlalu tinggi (tidak diukur oleh ibu dengan
thermometer) dan suhu tersebut tidak mengalami kenaikan sepanjang hari.
Selama diare dan muntah-muntah ini pasien menjadi sangat rewel dan sering
meminta minum seperti orang yang kehausan, tetapi setiap kali diberi minum
air putih atau susu pasti bab atau muntah.
Frekuensi Bak pasien menjadi berkurang yaitu hanya 1x dari pasien di rumah
sampai dengan pasien sampai di ruang perawatan.
Pasien sudah pernah berobat ke Poli anak RSAL Mintohardjo 1 hari sebelum
masuk rumah sakit dan diberi obat karena muntah dan diare.
Pada saat masuk ruang perawatan anak RSAL pasien sudah tidak ada keluhan muntah tetapi masih bab cair tanpa
ampas.
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran• ANC rutin ke dokter spesialis kandungan• Tidak ada penyakit saat kehamilan
Kehamilan
• Tempat kelahiran : di RSAL Mintohardjo• Penolong persalinan : bidan• Cara persalinan : normal• Masa gestasi 40 minggu• Riwayat kelahiran : BBL 3500 gr, PB : 50 cm• langsung menangis, kelainan bawaan (-)
Kelahiran
bh$Riwayat Perkembangan
Tengkurap
4 bulanDuduk
7 bulan Berdiri
10 bulanBicara
10bulan Berjalan
12 bulan
Kesan Perkembangan : Baik, sesuai dengan usia
Riwayat ImunisasiVAKSIN DASAR
( UMUR )ULANGAN ( UMUR )
BCG 0 bulan
DPT/DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
Polio Saat lahir, 2 bulan
4 bulan 6 bulan - - -
Campak - - - - - -
Hepatitis B
Saat lahir 1 bulan 6 bulan - - -
MMR - - -
TIPA - - -
KESAN : Belum mendapatkan imunisasi campak saat berusia 9 bulan
Riwayat Makanan UMUR
( BULAN )ASI/PASI BUAH/BISKUIT BUBUR SUSU NASI TIM
0-3 ASI
3-4 ASI +PASI
4-6 ASI + PASI √ √
6-8 ASI + PASI √ √
8-10 ASI + PASI √ √
10-12 ASI + PASI √ √
Kesan : Pasien tidak mendapatkan asi eksklusif selama 6 bulan
Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
PENYAKIT UMUR PENYAKIT KETERANGAN
Diare Morbili
Otitis Parotitis
Radang Paru Demam berdarah
Tuberculosis Demam Tifoid
Kejang Cacingan
Ginjal Alergi
Jantung Kecelakaan
Darah Operasi
Difteri ISPA 1 tahun
CorakProduksi
Riwayat Keluarga
Tanggal Lahir ( umur )
Sex Hidup Lahir Mati
Abortus Mati ( sebab )
Keterangan
15 Tahun16 Tahun1 Tahun 1
bln
PerempuanLaki-lakiLaki-laki
hidupHiduphidup
---
---
---
SehatSehatpasien
Data Keluarga
AYAH/WALI IBU/WALIPerkawinan Ke 1 1Umur saat menikah 30 tahun 24 tahunKosanguinitas - -Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalamai sakit yang sama pada saat ini ataupun penyakit lainnya.
DATA PERUMAHAN
•Kepemilikan rumah: milik sendiri •Keadaan rumah: •Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur.
Tembok tidak berdempetan dengan tetangga. •Cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Ventilasi rumah
baik. •Rumah dihuni oleh 6 orang yaitu kedua orang tua pasien,2
kakak kandung pasien,pasien dan pembantu. •Air minum berasal dari “aqua” galon. • Sudah ada MCK dirumah, sumber air cuci dan mandi dari
PAM
Keadaan lingkungan:
•Lingkungan cukup padat, jarak rumah dengan tetangga tidak berdekatan
•Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal sekitar baik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum•Tampak sakit sedang
Kesadaran •Compos mentis
Tanda VItal, •N 100x/m, reguler, isi cukup•S : 37,2 C•RR 24x/m
Data Antropometri
BB : 9,2 kg TB: 67 cm
Kesan gizi baik menurut WHO
Pemeriksaan fisik
•Normocephali, lingkar kepala : 44 cm
Bentuk dan Ukuran kepala
•Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Rambut dan kulit kepala
•Konjungtiva pucat -/-, Pupil bulat, isokor, RCL +/+ RCTL +/+, lensa jernih, kedua mata agak cekung
Mata
•Normotia , nyeri tragus -/-, liang telinga lapang +/+, serumen +/+, MT sulit dinilai,
Telinga
•Normosepta, deformitas -, sekret -/-
Hidung
•Bibir warna merah dan agak kering
Bibir
• mukosa mulut merah muda, stomatitis -
Mulut
•Gigi yang sudah tumbuh: 2 insisor sentral bawah, 2 insisor sentral atas, 2 insisior lateral atas , 2 insisior lateral bawah.
Gigi geligi •Norm
oglosi, tidak ada papil atrofi.
Lidah •T1-T1
tenang
Tonsil
•Faring tidak hiperemis, uvula di tengah.
Faring
•Kgb tidak teraba
Leher
PEMERIKSAAN PARU
THORAX
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal, tidak terdapat retraksi
Palpasi: Vocal fremitus getarannya sama di kedua lapang paru Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar :tidak dapat diperiksa, anak tidak kooperatifBatas paru kiri-gaster: tidak dapat diperiksa, anak tidak kooperatifAuskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi basah kasar -/-. Wheezing (-/-)
THORAX HEART
INSPEKSIIctus cordis tidak terlihat
PALPASI• Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra
setinggi ICS IV
PERKUSI• Batas kanan jantung, batas kiri jantung, batas atas jantung
tidak dapat diperiksa karena anak tidak kooperatif.
AUSKULTASI• Regular I - II murmur(-) gallop (-)
• Abdomen I bentuk datar, simetris, tipe pernafasan abdomino-torakal
A--> Bising usus (+)
P supel, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit baik, nyeri tekan pada 4 kuadran (-)
P timpani pada seluruh kuadran abdomen
Anus
•Lubang anus (+), hiperemis (-), benjolan(-)
Genital
•Jenis kelamin laki-laki, fimosis(-), epispadi(-), hipospadi(-)
•Kedua testis berada pada kedua skrotum
Anggota
gerak
•Akral hangat di keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Kulit
•Warna sawo matang, turgor kulit baik
KGB
•Tidak teraba kelenjar getah bening di preaurikular, retroaurikular, oksipitalis, submandibula, submental, cervicalis anterior dan posterior, supraklavikula, infraklavikula, axillaris dan inguinalis
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis : Bicep+/+, triceps +/+, patella+/+
Refleks patologis : babinski -/-, chaddok -/-
Tanda rangsang meningeal -
PEMERIKSAAN LABORATORIUM(05-09-2013)
• Leukosit : 11.200 /mm3• Hb : 12.1 g/dl• Ht : 40 %• Trombosit : 445.000/mm3
• Basofil : - %• Eosinofil : 1 %• Batang : 2 %• Segmen : 37 %• Limfosit : 52 %• Monosit : 8 %
anamnesis Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diare sejak 3 jam SMRS
- terjadi sebanyak kurang lebih 10x dalam satu hari
- Konsistensi cair yang disertai sedikit ampas.
- Berwarna kuning kecoklatan dengan bau sedikit asam.
- Setiap kali pasien buang air besar sebanyak 1 pampers ukuran M penuh.
- Bab cair tidak disertai dengan adanya lendir dan darah.
Muntah
- Terjadi bersamaan dengan timbulnya diare
- Terjadi setiap kali pasien habis makan atau minum susu.
- Isi, warna, serta jumlah muntah sesuai dengan apa yang yang dimakan pasien terkadang setelah semua isi makanan yang dimakan dimuntahkan hanya tinggal air saja yang keluar pada saat pasien muntah
- Saat datang ke IGD sudah tidak ada keluhan muntah.
Rewel (+), sering kehausan, BAK berkurang warna kuning pekat, demam (+)
KU : TSSKesadaran : CMTanda Vital• Nadi : 100 x/mnt• Respirasi : 24x/mnt• Suhu : 37,2
- Kedua mata tampak agak cekung
- Bibir tampak agak kering
Leukosit : 11.200 /mm3Hb : 12.1 g/dlTrombosit : 445.000/mm3Segmen : 37 %Limfosit : 52 %
•Diare akut
•Dehidrasi ringan-sedang
DIAGNOSIS KERJA•Pemeri
ksaan tinja
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
Hari I Perawatan Hari II Perawatan Hari III Perawatan
S : Bab masih cair 1x (jam 8 mlm-6 pagi) sebanyak 1 pampers penuh warna coklat-kekuningan, lendir & darah (-)
Bak banyak warna msh sdkt pekat.
O : Ku : TSS Kesadaran : CM N: 100x/mnt S: 37,2 RR; 24x/mnt Mata cekung (-/-), CA (-/-) bibir warna merah tidak kering Thorax , abdomen dan ekstremitas tidak
ada kelainan
Lab darahLeukosit : 11.200 /mm3Hb : 12.1 g/dlTrombosit : 445.000/mm3Segmen : 37 %Limfosit : 52 %
A : Gastroenteritis tanpa dehidrasi
P : - Infus Kaen 3B 15 tpm - Sulfatrim campur 2x1 - zinc 1x1 tab, - Laktobe 2x1, - oralit 50-100 ml setiap bab.
S : Bab masih cair sudah ada ampas 1x (jam 8 mlm-6 pagi)
Bak banyak warna tidak pekat.
O : Ku : TSR Kesadaran : CM N: 100x/mnt S: 37,1
RR:24x/mntStatus generalis tidak ada kelainan
A: Diare akut tanpa dehidrasi
P : - Infus Kaen 3B 15 tpm - Sulfatrim campur 2x1 - zinc 1x1 tab, - Laktobe 2x1, - oralit 50-100 ml setiap bab.
S : tidak ada keluhan
O : Ku : TSR Kesadaran : CM N: 80x/mnt S : 37 RR: 24x/mnt Status generalis tidak ada kelainan
A: Diare akut tanpa dehidrasi
P: - Rawat jalan - Laktobe 2x1 sachet - Zinkid 1x1
PEMBAHASAN KASUS
Menurut Depkes RI (2005),
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-
tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar, biasanya tiga kali atau lebih dalam
sehari
Pasien datang dengan keluhan buang air besar dengan konsistensi cair
disertai sedikit ampas, tidak ada lendir dan darah, berwarna kuning
kecoklatan, 10 kali/hari
DIARE
Diare sejak 3 hari SMRS
Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat kelompok yaitu:
•Diare akut: diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari) •Disentri : diare yang disertai darah dalam tinjanya
•Diare persisten : diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari secara terus menerus
•Diare dengan masalah lain : anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya.
DIARE AKUT
Beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada balita, yaitu (Depkes RI, 2007):
1. Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama pada kehidupan
2. Menggunakan botol susu, penggunaan botol ini memudahkan pencemaran oleh kuman karena botol susah dibersihkan. Penggunaan botol yang tidak bersih atau sudah dipakai selama berjam-jam dibiarkan dilingkungan yang panas, sering menyebabkan infeksi usus.
3. Menggunakan air minum yang tercemar.
4. Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak
5. Tidak membuang tinja dengan benar, seringnya beranggapan bahwa tinja tidak berbahaya, padahal sesungguhnya mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar..
Penyebab diare akut adalah sebagai berikut ini (Mansjoer, 2000 ; & Sunoto,1991)
1. Infeksi : virus, bakteri, dan parasit.2. Malabsorpsi : karbohidrat (intoleransi
laktosa), lemak terutama trigliseridarantai panjang, atau protein seperti beta-laktoglobulin.
3. Makanan : makanan basi, makanan beracun.
4. Alergi terhadap makanan : terutama disebabkan olehCow’s milk proteinsensitive enteropathy (CMPSE), dan juga dapat disebabkan oleh makananlainnya.
5. Imunodefisiensi. Diare akibat imunodefisiensi ini sering terjadi padapenderita AIDS.
6. Psikologis : rasa takut dan cemas.
Infeksi Virus
1. Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama
2. Serta penggunaan botol susu yang kemungkinan tidak diperhatikan
higienisnya .
3. Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan
Rotavirus dan adenovirus merupakan penyebab tersering
diare akut pada anak dibawah usia 2 tahun.
Leukosit: 11.200 (meningkat), Limfosit : 52 (meningkat)
Mekanisme Diare
Diare Sekretorik
Diare Osmotik
Diare Invasif
Fungsi Absorbsi
terganggu
makanan atau cairan tidak
dapat terserap
Tekanan koloid
osmotic usus
Hiperperistaltik
makanan dan cairan yang tidak terserap
terdorong keluar melalui anus.
Pasien menjadi sangat rewel.
Pasien sering meminta minum seperti orang yang
kehausan
Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit sampai pasien
masuk ruang perawatan anak di RSAL pasien hanya Bak
1x,sedikit dan berwarna kuning pekat.
Kedua Mata tampak sedikit
cekung
Bibir agak kering
Dehidrasi Ringan-Sedang
DEHIDRASI (WHO) Gejala Klinis Ringan Sedang Berat
Keadaan umumKesadaranRasa hausSirkulasi NadiRespirasiPernafasanKulit Ubun-ubun besarMataTurgor dan tonusDiuresisSelaput lendir
Baik (c.m)+ Normal (120) Biasa Agak cekung Agak cekungBiasaNormalNormal
Gelisah+ + Cepat Agak cepat CekungCekungAgak kurangOliguriAgak kering
Apatis—koma+ + + Cepat sekali Kuszmaull (cepat dan dalam)Cekung sekaliCekung sekaliKurang sekaliAnuriaKering/asidosis
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Lintas Diare• Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75
ml/kgbb dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5-10 ml/kgbb setiap diare cair.
• Rehidrasi parenteral (intravena). Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KAEN
3B atau NaCl dengan jumlah cairan yang dihitung berdasarkan berat badan. Status hidrasi dievaluasi secara berkala.
• Berat badan 3-10 kg : 200 mL/kgbb/hari• Berat badan 10-15 kg : 175 mL/kgbb/hari• Berat badan > 15 kg : 135 mL/kgbb/hari
• Pada kasus ini berat badan pasien 9,2 kg, berarti rehidrasi parenteral yang diberikan 200x9,2= 1.840 /24 jam , 1.840 : 1440= 1,27x 20 tetes= 25 tetes per menit. Pasien mendapatkan terapi infuse RL 30 tetes per menit selama 4 jam
• Menurut Darrow Maintenance : BB 3-10 kg : 105 mL/kgbb/ hari Jadi 105x 9,2 = 966 mL/24 jam, 966 : 1440= 0.67x20 tetes = 13
tetes per menit. Pasien ini mendapatkan terapi maintenance infuse RL yang kemudian diganti infuse KAEN 3B 15 tetes per menit.
Kesimpulan
• Pasien telah ditatalaksana sesuai dengan prosedur tatalaksana seperti di dalam literature dan kepustakaan yang dicantumkan pada dafter pustaka. Namun sedikit berbeda dari kepustakaan pasien yang menderita dehidrasi ringan-sedang dengan pemberian rehidrasi oral dan parenteral, tetapi pada pasien ini mendapatkan terapi antibiotic yang menurut daftar pustaka hanya diberikan jika terdapat infeksi bakteri invasive yang ditandai dengan bab berdarah.
• Hal ini mungkin dilakukan untuk profilaksis jika dalam perjalanan penyakit terdapat infeksi bakteri.
Daftar Pustaka• Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi
1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010:87-110• Situasi Diare di Indonesia.Buletin Diare-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Triwulan
II.2011. Diunduh dari: http:/www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 15 september 2013• Adisasmito,Wiku. Faktor Resiko Diare Pada Bayi dan Balita Di Indonesia : Systemic Review
Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Diunduh dari: http://journal.ui.ac.id/health/article/download/212/208. Diakses pada tanggal 15 september 2013
• Pengertian Diare. Diunduh dari: http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-diare.html?m=1. Diakses pada tanggal 15 september 2013
• British Medical Journal, BMJ. 2007 January 6; 334(7583): 35–40.Acute gastroenteritis in children http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1764079/, accesed on 16 september 2013
• Gastroenteritis in Children Last Checked: 17/11/2012 http://www.patient.co.uk/doctor/gastroenteritis-in-children , Acessed on 16 september 2013
Korampis,Frans,Tjitrosantoso,Heedy,Goenawi,Liliy Ranti. Studi Penggunaan Obat pada Penderita Diare Akut di Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof.DR.R.D.Kandau Manado.2012. Diunduh dari : http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/download/884/702. Diakses pada tanggal 15 september 2013
• Rosyidah,Ayu.Hubungan Antara Pola Asuh Balita dan Kejadian Diare.2012. Diunduh dari: http://journal.unair.ac.id/FilerPDF/JURNAL%AYU%ROSIDAH%202013.docx. Diakses pada tanggal 15 september 2013
• Senno. Penatalaksanaan Diare Menurut WHO Tahun 2005. Diunduh dari: http//drsenno84.blogspot.com/2012/02. Diakses pada tanggal 16 september 2013
• Diare Akut Pada Anak dan Pengobatannya.http://sikkahoder.blogspot.com/2012/12/diare-akut-pada-anak-dan-pengobatannya.html. Diakses pada tanggal 16 september 2013
• Buku Saku Petugas Kesehatan.Buku Saku Lintas Diare.2011. Diunduh dari http:/www.dinkes.tts.web.id. Diakses pada tanggal 15 september 2013
• Penggunaan zink pada Diare. Diunduh dari: http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-05-vol-xxxvii-2011/320-profil/614-dr-martin-weber-drmedhabilphdspak-dtmah. Diakses pada tanggal 16 september 2013
• Pediatric Gastroenteritis Treatment & Management, Medscape reference
http://emedicine.medscape.com/article/964131-treatment, Accesed on 16 september 2013 • Pudjjadi, Antonius H. Diare Akut. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.Jilid 1.
Cetakan Pertama.2010 : 59-60