Upload
hoangnga
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 PT. Gundang Garam, Tbk.
Gudang Garam termasuk Perusahaan Rokok terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie (yang
kemudian menggati namanya menjadi Surya Wonowidjojo). Tjoa Ing Hwie
atau Surya Wonowidjojo lahir di Fuqing, Provinsi Fujian, China. Orangtuanya
migrasi ke Sampang, Madura saat usianya 4 tahun. Ketika ayahnya
meninggal, beliau kemudian hijrah ke Kediri, Jawa Timur. Pada umur 20
tahunan, Surya Wonowidjojo diberi tawaran bekerja dirumah pamannya (yang
dikenal dengan kretek cap 93, merk rokok kretek paling terkenal dijamannya).
Pada tahun 1956, Wonowidjojo meninggalkan Cap 93 dengan
membawa 50 karyawan. Beliau kemudian membeli lahan di Kediri untuk
dijadikan pabrik. Pertama kali pabriknya memproduksi rokok klobot dengan
merk Inghwie, dan 2 tahun kemudian (tahun 1958) beliau mengubah nama
perusahaannya menjadi Pabrik Rokok Tjap Gudang Garam.
Nama Gudang Garam sendiri diambil dari mimpi Wonowidjojo. Di mimpi
tersebut beliau melihat gudang garam diseberang pabrik Cap 93 menonjol.
Sarman (salah seorang dari 50 karyawan), memberi ide untuk menempelkan
foto gudang garam disetiap bungkus rokok kretek. Wonowidjojo menganggap
ini adalah ide yang baik dan meminta Sarman untuk mendesain logo gudang
garam.
39
Tahun 1984 kepemimpinan Gudang Garam beralih kepada anak
kandungnya sendiri yaitu Rachman Halim (dimana Rachman Halim pernah
tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia) dan berakhir pada tahun 2008
(Rachman Halim meninggal).
Daftar produk dari Gudang garam (sejak didirikan):
1. Gudang Garam International
2. Gudang Garam Surya Professional Mild
3. Gudang Garam Professional
4. Gudang Garam Surya 12
5. Gudang Garam Surya 12 Premium
6. Gudang Garam Surya 16
7. Gudang Garam Signature
8. Gudang Garam Signature Lights
9. Gudang Garam Signature Menthol
10. Gudang Garam Nusantara Mild
11. Gudang Garam Nusantara
12. Gudang Garam Merah
13. Gudang Garam Surya Slims
14. Gudang Garam Surya Slims White Edition
15. Gudang Garam Surya Slims Menthol
16. Gudang Garam Djaja
17. Gudang Garam Premium
18. Gudang Garam Special King Size
40
19. Taman Sriwedari
20. Sigaret Kretek Filter Klobot
21. GG Lights
4.1.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan
seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan
antara fungsi-fungsi serta penerapan wewenang dan tanggung jawab. Dengan
demikian suatu struktur organisasi meliputi pertimbangan bentuk dan sifat-sifat
unit organisasi satuan usaha, termasuk organisasi pengolahan data serta
hubungan fungsi manajemen yang berkaitan dan pelaporan selain itu struktur
organisasi harus menetapkan wewenang dan tanggung jawab dalam satuan
usaha dengan cara yang semestinya.
Struktur organisasi ini mempunyai mempunyai kepentingan,
diantaranya
adalah:
1) Struktur organisasi diperlukan sebagai alat bantu bagi pimpinan untuk
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuannya, supaya perusahaan dapat berjalan dengan baik
dan kegiatan perusahaan dilaksanakan dengan lancar.
2) Struktur organisasi suatu satuan usaha memberikan kerangka kerja
menyeluruh bagi perencanaan, pengarahan dan pengendalian operasi.
41
3) Struktur organisasi diperlukan untuk menetapkan tugas, wewenang dan
tanggung jawab.
4.1.3 JOB DESCRIPTION
1. Direktur Utama (Dirut), memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
antara lain:
a. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok
untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Mengambil kebijakan yang tidak bertentangan dengan ketentuan
perundang-undangan serta peraturan yang berlaku.
c. Memimpin pelaksanaan pengurus perseroan untuk kepentingan dan
tujuan perseroan.
d. Menjadi koordinator dari seluruh anggota Direksi yang lain dalam
melaksanakan tugas dan wewenang Direksi yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
e. Membawahi Manajer Sekretariat Perusahaan dan Manajer Satuan
Pengawasan Interen.
2. Direktur Pemasaran, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
anatara lain:
a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan
pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.
b. Melaksanakan kebijakan dibidang pengembangan pasar, promosi luar
negeri dan saran promosi berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
42
c. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra
aliansi.
d. Menyusun standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang
pengembangan pasar, promosi luar negeri, promosi dalam negeri, dan
sarana promosi.
e. Pemberian bimbingan teknis dan evalusi bidang pengembangan pasar,
promosi luar negeri, dan saran promosi.
f. Menetapkan sistem pengendalian persedian hasil produksi serta bahan
baku dan pelengkap.
3. Direktur Produksi, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara
lain:
a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi di bidang produksi
b. Menetapkan upaya strategi di bidang produksi
c. Menetapkan sistem kerja bidang produksi untuk mewujudkan
(operational excellence).
d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksana operational
bidang produksi.
e. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.
4. Direktur Umum dan SDM, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
antara lain:
a. Menyusun perencanaan, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang
pengembangan SDM dan mengadakan pengkajian SDM.
43
b. Melaksanakan penendalian dan pengawasan, penyelesaian hukum dan
agraria, kesepakatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.
c. Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya.
d. Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi
e. Menetapkan sistem rekrutmen karyawan
f. Menetapkan program peningkatan kesejahteraan
5. Direktur Keuangan, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara
lain:
a. Mengelola keuangan perusahaan.
b. Membina hubungan baik dengan instansi yang berkaitan dengan
masalah pendanaan, perpajakan, dan melakukan kontak dengan para
debitur dan kreditur.
c. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan sarana
kepada Direktur Utama.
d. Mengelola administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan
dan perkantoran serta segala sesatuannya yang berkaitan dengan itu.
e. Melaksanakan pengendalian pengawasan terhadap bidang-bidangnya.
6. Manajer satuan pengawasan intern, memiliki tugas, wewenang dan
tanggung jawab antara lain:
a. Mengkoordinasikan aktifitas pemeriksaan terhadap jalannya sistem
pengendalian intern perusahaan dengan tetap memperhatikan pada
prinsip good corporate governance serta merumuskan program kerja
internal audi.
44
b. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil-hasil temuan serta,
menyampaikan saran-saran perbaikan terhadap penyelenggaraan
kegiatan perusahaan dan sistem kebijakan / peraturan yang sudah
tidak sesuaidengan perkembangan perusahaan dan lingkungan usaha.
c. Melakukan pengkajian terhadap tingkat efisiensi dan efektifitas kegiatan
perusahaan.
d. Memberikan konsultasi terhadap masalah-masalah yang timbul/yang
dihadapi oleh perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah pada
perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
7. Manajer Sekretaris Perusahaan, memiliki tugas, wewenang dan tanggung
jawab anatara lain:
a. Memberikan masukan dari aspek hukum kepada direksi, berkaitan
dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.
b. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan.
c. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi
d. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah
kepada pihak internal dan eksternal.
e. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.
f. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk rapat Komisaris dan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
8. Manajer Pengembangan Bisnis, memiliki tugas, wewenang dan tanggung
jawab antara lain:
45
a. Mengorganisir, mengkoordinasi dan mendelegasikan semua tugas dan
wewenang pada tugas bagian pengembangan bisnis.
b. Merencanakan, mengembangkan serta mengelola pengembangan
produkdan jasa.
c. Menjamin terlaksananya aktivitas bagian pengembangan bisnis
secara efisiensi, efektif, akurat dan tepat waktu.
d. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi rencana bisnis bagian
pengembangan bisnis.
9. Manajer Suplly Chain, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
anatara lain:
a. Mengelola lalu lintas transaksi yang terjadi di perusahaan berupa
permintaan, penawaran maupun complain dari pelanggan yang ada di
perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas lalu lintas transaksi di dalam perusahaan yang
meliputi permintaan, penawaran dan complain dari customer.
10. Manajer Logistic Sentral, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
anatara lain:
a. Mengkoordinir, mengendalikan dan mengembangkan pelaksanaan
fungsi pelayanan logistik.
b. Tersedianya masukan untuk penyusunan rencana strategi dan evaluasi
rencana strategi.
c. Tersedianya dan terjaminnya pelaksanaan program kerja tahuna dan
tercapainya sasaran logistik.
46
d. Terjaminnya koordinasi dan pengendalian dalam pelaksanaan fungsi
logistik sesuai pengadaan barang atau jasa.
11. Manager Riset dan Pengembangan, memiliki tugas, wewenang dan
tanggung jawab anatara lain:
a. Bertanggung jawab terhadap kualitas produk obat-obatan yang
dihasilkan agar memenuhi standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas pengembangan produk obat-obatan yang
dihasilkan oleh perusahaan agar dapat digunakan dan diserap oleh
pasar.
12. Manager Pengadaan, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
anatara lain:
a. Rumusan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan yang
pengadaannya harus melalui kantor Direksi serta merumuskan
kebijakan prosedur pengadaan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Mengadakan konsultasi dan bimbingan kepada unit-unit produksi
mengenai pelaksanaan kebijakan-kebijakan dibidang pengadaan
barang dan jasa.
13. Manager Binabang SDM, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
antara lain:
a. Merencanakan dan meneliti metode kerja dalam usaha meningkatkan
produktivitas kerja.
47
b. Mengawasi dan evaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpanan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
c. Mengelola kegiatan pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia
dari karyawan.
d. Menjalin hubungan yang baik antara karyawan dan mengatur kegiatan
yang berhubungan dengan karyawan.
e. Membuat laporan pertaggung jawaban kepada Direktur mengenai
bidang tugasnya.
14. Manager PKBL, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab anatara
lain:
a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran program kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) yang merupakan bagian dan rencana
kerja dan anggaran, serta pengendalian pelaksanaannya.
b. Menyelenggarakan kegiatan perencana pelaksanaan dan pengendalian
anggaran PKBL secara nasional.
c. Melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan peraturan yang
dibutuhkan dalam pengelolaan dan PKBL
d. Melaksanakan sosialisasi dan pelaksanaan standar-standar peraturan
aspek pengelolaan bantuan dana PKBL serta pengendalian
pelaksanaannya.
15. Manager Keuangan, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
anatara lain:
48
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dibagian
keuangan.
b. Membantu Direktur dalam merumuskan rencana anggara perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas dana dan dokumen-dokumen penting yang
disimpan dalam kas perusahaan.
d. Membuat laporan secara periodik kepada atasan.
e. Mengadakan penelitian kepegawaian seperti masalah pengembangan
perusahaan, evaluasi kerja, gaji dan upah karyawan.
f. Bertanggung jawab kepada Direktur atas pelaksanaan kegiatan dibagian
keuangan.
16. Manager Akuntansi, memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara
lain:
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala.
b. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja perusahaan sesuai
dengan hasil yang diharapkan
c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk
menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.
d. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya
produksi dan biaya administrasi.
17. Manager Perencanaan & Pengendalian Keuangan, memiliki tugas,
wewenang dan tanggung jawab anatara lain:
49
a. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja,
anggaran biaya dan investasi sebagai pedoman kegiatan Bagian
Perencanaan dan Pengendalian Keuangan.
b. Menganalisa mengusulkan dan membuat operating model (action plan)
pengembangan sistem keuangan.
c. Memberikan laporan kemajuan pencapaian program kerja secara
periodik disertai rekomendasi atas setiap permasalahan yang ada
dalam pengelolaan kegiatan Perencanaan dan Pengendalian
Keuangan.
18. Manager Teknologi Informasi, memiliki tugas, wewenang dan tanggung
jawab anatara lain:
a. Menyusun rencana pengembngan
b. Mengkaji pengembangan perangkat lunak.
c. Menentukan atau membuat design yang berhubungan dengan sistem
pengembangan perangkat lunak, instalasi dan implementasi teknologi
jaringan dan keamanan sistem.
4.1.2 PT. HM. Sampoerna, Tbk.
a. Sejarah perusahaan
Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee
memprakarsai berdirinya suatu perusahaan industri rumah tangga penghasil
Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merk Dji Sam Soe (234). Pada tahun
1930 perusahaan industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya
50
Handel Maatschapij Liem Seng Tee yang selanjutnya menjadi PT. Handel
Maatschapij Sampoerna.
Seiring dengan perkembangan industri rokok, Aga Sampoerna putra
kedua almarhum, bersama-sama dengan kakaknya mendirikan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna (semula bernama PT. Perusahaan Dagang dan Industri
Panamas), selanjutnya disebut PT. Panamas berkedudukan di Surabaya
berdasarkan akta No. 69 tanggal 19 oktober 1963, yang dibuat dihadapan
Anwar Mahajudin, Notaris Surabaya dan telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman RI melalui surat keputusan No. J. A./5/59/15 tanggal 30 April 1964
dan telah diumumkan dalam tambahan nomor 357 Berita Negara RI nomor 94
tanggal 24 november 1964.
Pada tahun 1978, Aga Sampoerna (Putera Sampoerna) mengambil alih
manajemen Handel dan Panamas dan dengan sadar memutuskan untuk
melakukan modernisasi dan ekspansi, sehingga menjadi salah satu penghasil
utama rokok kretek di Indonesia.Modernisasi dan ekspansi tersebut diawali
pada tahun 1982 dengan mendirikan fasilitas-fasilitas tembakau dan
prasarana pembelian tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di
pulau Madura dan Jawa Timur.Empat tahun kemudian dilanjutkan dengan
pengembangan prasarana dan jaringan distribusi Sampoerna yang
ekstensif.Keberhasilan Sigaret Kretek Mesin (SKM) juga merupakan wujud
dari modernisasi dan ekspansi tersebut.
Pada tahun 1988, Panamas mengambil alih aktiva dan operasi Handel
yang kemudian tidak aktif lagi dan mengubah namanya menjadi PT. Hanjaya
51
Mandala Sampoerna. Pada waktu yang sama juga dimulai dengan
pembangunan fasilitas baru yang mutakhir didaerah Pandaan seluas 150 Ha.
Pada tahun 1990, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi
perseroan publik.Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris
International Inc. (PMI), salah satu perusahaan tembakau terkemuka di
dunia.Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari
PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri dan perdagangan
rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan
berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut
Indutri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik berlokasi di Surabaya,
Pandaan, dan Malang. Perusahaan juga mempunyai kantor perwakilan
korporat di Jakarta.
b. Falsafah Perusahaan
Produk utama Perseroan adalah sigaret kretek tangan Dji Sam Soe,
yang merupakan salah satu rokok kretek lintingan pertama yang dibuat untuk
tujuan komersial, yang sampai saat ini masih merupakan acuan falsafah
perusahaan.Falsafah ini didasarkan atas konsep hubungan kepercayaan
antara pembuat, pedagang, dan konsumen, yang masing-masing saling
melayani.Jika ketiga pihak menikmati keuntungan, maka bisa dianggap
terdapat bisnis yang berhasil.
52
Falsafah ini terwujud dalam lambang “tiga tangan” yang dewasa ini
muncul dalam bentuk grafis modern, meski dirumah keluarga tempat asalnya,
yang terletak dekat pabrik yang masih berfungsi di Taman Sampoerna.
Lambang itu muncul dalam berbagai kesempatan, antara lain pada jendela
kaca berwarna, pahatan pada kursi, pada genteng atap, dan sebagainya. Hal
ini sebagai peringatan akan komitmen falsafah almarhum pendiri Perseroan
(Liem Seng Tee).
c. Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan akan dikelola
oleh Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota-anggota
Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang saham
Perseroan untuk jangka waktu 5 tahun.Pada tahun 2005, Setelah perusahaan
diakuisisi, digelar Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham untuk
menetapkan pucuk pimpinan PT. HM. Sampoerna, Tbk. yang baru.Jajaran
Komisaris dan Direksi yang terbentuk kemudian merupakan paduan dari para
eksekutif PMI yang memiliki pengalaman internasional dari seluruh dunia,
dengan pimpinan PT. HM. Sampoerna, Tbk. yang telah teruji.
a. Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris : Matteo Lorenzo Pellegrini
Wakil Presiden Komisaris : Douglas Walter Werth
Komisaris : Eunice Carol Hamilton
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock
53
Komisaris Independen : Ekadharmajanto Kasih
b. Direksi :
Presiden Direktur : John Gledhiil
Direktur : Paul Janelle
Direktur : Shea Lih Goh
Direktur : Yos Adiguna Ginting
Direktur : Wayan Mertasana Tantra
d. Sumber Daya Manusia
Perseroan menyadari sedalam-dalamnya peranan dari sumber daya
manusia menentukan keberhasilan usaha.Oleh karena itu secara bersungguh-
sungguh memusatkan perhatian untuk selalu meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya melalui berbagai program pelatihan, pengembangan,
pengasuhan, pemeliharaan.pelayanan kesejahteraan (Astek, Koperasi,
Poliklinik, Keluarga Berencana, dan KKB) bagi seluruh karyawannya.
Karyawan yang tergabung secara administratif dalam PT. HM.
Sampoerna meliputi 16.422 orang, terdiri dari :
a. Manajemen Puncak : 6 Orang
b. Manajemen Atas : 18 Orang
c. Manajemen Madya : 72 Orang
d. Karyawan Kantor : 450 Orang
54
e. Karyawan Produksi, Processing, dan Pemasaran : 15. 876 Orang
Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan
mencapai sekitar 28.300 orang.
e. Produksi
Kantor pusat Perseroan, administrasi, dan pabrik utamanya yang
memproduksi rokok kretek tangan dan rokok kretek mesin terletak di Rungkut
Industri, Surabaya.Di samping lokasi ini, Perseroan juga mempunyai fasilitas
produksi rokok kretek tangan di Taman Sampoerna Surabaya dan Malang.
Perseroan melakukan sendiri proses pembelian, pengeringan, dan
pemeliharaan tembakau dan cengkeh. Pencampuran tembakau dilakukan
pada masing-masing pabrik di masing-masing lokasi. Perseroan juga
mempunyai laboratorium yang mengawasi secara teliti proses pencampuran
ini untuk menjamin mutu produk. Rokok kretek tangan digulung dan dibungkus
oleh tenaga-tenaga terampil.Sedangkan untuk rokok kretek mesin,
penggulungan dan pembungkusan dilakukan oleh mesin-mesin secara
otomatis.
Adapun proses produksi rokok pada prinsipnya sederhana namun
diperlukan suatu ketelitian yang cukup tinggi baik dalam hal pemilihan
tembakau dan cengkeh, juga pada saat pencampuran.
Pada umumnya campuran daripada rokok kretek terdiri dari 30%
cengkeh dan 70% campuran tembakau.Namun demikian, rasio yang pasti dari
komposisi ini dapat bervariasi dan sangat tergantung pada formula yang
55
dikehendaki. Proses pembuatan rokok kretek dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Berbagai macam tembakau dibersihkan dan kemudian dicampur
menurut formula tertentu
b. Cengkeh dicuci dan diproses, kemudian dicampur dengan tembakau
campuran tersebut diatas
c. Hasil campuran ditaruh di dalam tempayan-tempayan yang kemudian
digulung (dilinting) baik dengan mesin maupun tenaga manusia.
Seorang tenaga kerja ahli mampu menggulung 325 batang rokok per
jam dan 3000 batang per menit dengan satu mesin.
d. Setelah digulung, rokok tersebut dipotong baik oleh tenaga manusia
maupun mesin. Tenaga kerja yang ahli dapat memotong sejumlah 1000
batang per jam. Rokok-rokok yang telah dipotong kemudian
dimasukkan kedalam bungkus masing-masing.
f. Pemasaran
Produk rokok kretek Sampoerna yang dapat ditemui di pasar adalah :
a. DJI SAM SOE (234) : Rokok Kretek Tangan
b. Sampoerna A Hijau : Rokok Kretek Tangan
c. PANAMAS Kuning : Rokok Kretek Tangan
d. A King Size : Rokok Kretek Tangan
e. Sampoerna A Exclusive : Rokok Kretek Mesin, Filter
f. Sampoerna A International : Rokok Kretek Mesin, Filter
56
g. Sampoerna A Universal : Rokok Kretek Mesin, Filter
h. Sampoerna A Mild : Rokok Kretek Mesin, Filter
i. Dji Sam Soe Filter & Gold : Rokok Kretek Mesin, Filter
j. Sampoerna Millennium : Rokok Kretek Mesin, Filter
k. Sampoerna Dark Classics : Rokok Kretek Mesin, Filter
l. Sampoerna Menthol Classics : Rokok Kretek Mesin, Filter
m. U Mild : Rokok Kretek Mesin, Filter
n. Avolution : Rokok Kretek Mesin, Filter
o. Vegas Mild : Rokok Kretek Mesin, Filter
p. Marlboro : Rokok Kretek Mesin, Filter
Kadar :
a. Nikotin : 1,2 mg/batang
b. Tar : 14 mg/batang
Produk Perseroan disalurkan melalui pedagang-pedagang besar di luar
perseroan dengan menggunakan jasa angkutan luar yang dikontrak, sehingga
pengawasan Perseroan atas saluran distribusinya menjadi sangat
terbatas.Mulai tahun 1986, PT. HM. Sampoerna, Tbk. membentuk divisi
penjualan dan pemasarannya sendiri secara agresif dan memulai integrasi
vertikal, dimana divisi ini akhirnya dirubah menjadi PT. Sampoerna
Transportasi Nusantara, salah satu perusahaan afiliasi.
Tonggak utama prasaran PT. HM. Sampoerna, Tbk. adalah jaringan
distribusinya, yang dapat dibanggakan karena mengkaryakan lebih dari 3000
orang, menggunakan lebih dari 600 van, lebih dari 1500 sepeda motor yang
57
beroperasi di seluruh Nusantara, melalui 51 cabang utama dan 84 cabang
pembantu. Melalui jaringan distribusi ini, PT. HM. Sampoerna, Tbk.
berkemampuan untuk menyalurkan produk konsumen apa saja termasuk
produk dari pihak ketiga kemanapun di Indonesia.
Dengan jaringan yang ada sekarang, Perseroan dapat lebih mudah
mengawasi aktivitas distribusi dan promosi produknya.Walaupun infrastruktur
yang ada dapat memberikan jasa bagi distribusi produk pihak ketiga namun
pada saat ini jaringan distribusi tersebut hanya digunakan untuk menyalurkan
produk Sampoerna.
Perseroan mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia, dua pabrik
sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan dan Karawang, tiga pabrik sigaret
kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu pabrik sigaret kretek tangan di
Malang. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan 37 unit Mitra
Produksi Sigaret (MPS) yang berada di Pulau Jawa dalam memproduksi
sigaret kretek tangan, dan secara keseluruhan memiliki lebih dari 60.000
orang karyawan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59
kantor penjualan.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam, Tbk. dan PT. HM.
Sampoerna, Tbk.
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan perlu dilakukan baik
oleh pihak perusahaan maupun oleh pihak investor. Kinerja keuangan yang
58
baik membuktikan bahwa perusahaan tersebut sehat. Dengan penilaian
kinerja ini, baik oleh perusahaan maupun oleh pihak investor maupun pihak
terkait lainnya, akan memudahkan pihak-pihak tersebut untuk memilih
menanamkan modalnya atau melakukan investasi pada perusahaan-
perusahaan yang kinerja keuangannya baik, sehingga tingkat pengembalian
yang diharapkan atas investasi tersebut dapat terealisasi.
Berikut ini akan dijelaskan kondisi kinerja keuangan PT. Gudang
Garam, Tbk. dan PT. HM. Sampoerna, Tbk. Kurun waktu 2007-2011 :
a. Current Ratio (CR)
Pada hasil olah data kinerja kedua perusahaan ditinjau dari Current Ratio
(CR) ditunjukkan oleh Grafik 4.1.berikut ini:
Grafik 4.1. Current Ratio (CR)
Sumber : data di olah
2.45%
2.81%3.08%
3.27%
2.69%
1.78%
1.44%
1.89%1.61%
1.74%
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
3.00%
3.50%
2007 2008 2009 2010 2011
CR GGRM
CR HMSP
59
Dari grafik di atas, terlihat bahwa posisi Current Ratio PT. Gudang
Garam, Tbk. pada tahun 2007 berada pada posisi yang lebih baik
dibandingkan dengan PT. HM. Sampoerna, Tbk. Hal ini merupakan kabar
yang menyenangkan bagi PT. Gudang Garam, Tbk. Karena untuk jenis
perusahaan yang sama-sama bergerang pada industry rokok, PT. GUdang
Garam, dapat dikatakan memiliki tingkat likuiditas yang sangat bagus karena
rasio likuditasnya yang diukur dari Curretn Ratio sangat bagus, akan tetapi
pada tahun 2011 Current Ratio PT. Gudang Garam mengalami penurunan
drastis. Namun demikian, tingkat Current Ratio PT. Gudang Garam, Tbk tetap
masih berada di atas PT. HM. Sampoerna, TBk.
60
b. Return On Equity(ROE)
Ditinjau dari Return On Equity (ROE) untuk kedua perusahaan
menunjukkan persentase yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan presentase untuk Return On Equity (ROE) yang positif seperti pada
Grafik 4.2. di bawah ini:
Grafik 4.2 Prosentase Debt to Equity Ratio (DER)
Sumber :data Diolah
Grafik di atas menunjukkan kecenderungan ke arah yang lebih baik
dari tahun ke tahun untuk kedua perusahaan. Namun jika dibandingkan
kinerja keuangan kedua perushaaan ditinjau dari aspek Return On Equity
(ROE) terlihat bahwa PT. HM. Sampoerna, Tbk. Sangat baik tingkat Return
On Equity (ROE) nya. Hal ini berarti bahwa kecenderungan investor untuk
0.10%0.12%
0.18% 0.19%0.21%
0.23% 0.24%
0.29%0.31%
0.41%
0.00%
0.05%
0.10%
0.15%
0.20%
0.25%
0.30%
0.35%
0.40%
0.45%
2007 2008 2009 2010 2011
ROE GGRM
ROE HMSP
61
menginvestasikan dananya di perusahaan PT. HM. Sampoerna, Tbk lebih
besar dibandingkan dengan PT. Gudang Garam, Tbk.
c. Earing Per Share (EPS)
Grafik 4.3 berikut ini menunjukkan perkembangan Earning Per Share
kedua perusahaan untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
Grafik 4.3 Earning Per Share (EPS)
Sumber :data Diolah
Pada grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2007 sampai
dengan tahun 2011 untuk kedua perusahaan cenderung mengalami
peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa kedua jenis perusahaan ini dapat
mempertahankan citranya kepada para investor. Ini dibuktikan dengan terus
meningkatnya Earning Per Share (EPS) yang nantinya akan berdampak pada
meningkatnya tingkat return yang akan diterima investor atas investasinya.
524750
977
1796
2155
805 827 889
1161
1465
0
500
1000
1500
2000
2500
2007 2008 2009 2010 2011
EPS GGRM
EPS HMSP
62
4.3 Uji Beda antara Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam, Tbk. dan PT.
HM. Sampoerna, Tbk.
Pengujian terhadap perbedaan kinerja keuangan antara kedua
perusahaan menggunakan alat analisis Uji Beda Dua Rata-Rata atau uji t
dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan kedua
perusahaan periode 2007 sampai dengan 2011. Uji beda terhadap kinerja
keuangan kedua perusahaan dilakukan dengan memperhatikan selisih
perolehan Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS) kedua perusahaan. berikut adalah hasil pengujian perbedaan
kinerja keuangan kedua perusahaan.
a. Current Ratio (CR)
Pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16.0 memperoleh hasil
bahwa Distribusi data Current Ratio (CR) di kedua perusahaan diuji dengan
Kolmogorov Smirnov Test. Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk. di peroleh p-value
= 0,95 (P>0,05) dan p-value = 0,92 (P>0,05) pada PT. Gudang Garam, Tbk.
Hasil uji dengan P>0,05 menerangkan bahwa distribusi data Current Ratio
(CR) di kedua perusahaan adalah normal, sehingga penggunaan Uji-t bisa
dilakukan. Hasil uji-t diperoleh nilai t-hitung = -6,129 dan p-value = 0,004
(P<0,05), hasil memberikan kesimpulan bahwa untuk indikator Current Ratio
antara PT. HM. Sampoerna, Tbk. dan PT. Gudang Garam, Tbk. terdapat
perbedaan yang signifikan.
63
b. Return On Equity (ROE)
Distribusi data di kedua perusahaan untuk Return On Equity diuji
dengan Kolmogorov Smirnov Test. Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk. di peroleh
p-value = 0,249 (P>0,05) dan p-value = 0,932 (P>0,05) pada PT. Gudang
Garam, Tbk. Hasil uji dengan P>0,05 menerangkan bahwa distribusi data
Return On Equity (ROE) di kedua perusahaan adalah normal, sehingga
penggunaan Uji-t bisa dilakukan. Hasil uji-t diperoleh nilai t-hitung = -3,796
dan p-value = 0,019 (P<0,05), hasil memberikan kesimpulan bahwa untuk
indikator Return On Equity (ROE) antara PT. HM. Sampoerna, Tbk. dan PT.
Gudang Garam, Tbk. terdapat perbedaan yang signifikan.
c. Earning Per Share (EPS)
Distribusi data Earning Per Share (EPS) pada PT. HM. Sampoerna,
Tbk. di peroleh p-value= 0,951 (P>0,05) dan p-value = 1,00 (P>0,05) pada PT.
Gudang Garam, Tbk. Hasil uji dengan P>0,05 menerangkan bahwa distribusi
data Earning Per Share (EPS) di kedua perusahaan adalah normal, sehingga
penggunaan Uji-t bisa dilakukan. Hasil uji-t diperoleh nilai t-hitung = -9,049
dan p-value = 0,001 (P<0,05), hasil memberikan kesimpulan bahwa untuk
indikator Earning Per Share (EPS) antara PT. HM. Sampoerna, Tbk. dan PT.
Gudang Garam, Tbk. terdapat perbedaan yang signifikan.
64
4.4 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan hipotesis bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara kinerja keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk. Dan PT.
Gudang Garam, Tbk. Ditinjau dari Current Ratio (CR), Return On Equity
(ROE) dan Earnign Share (EPS). Adapun hasil pengujian ketiga jenis rasoi ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Uji-t
Rasio t_hitung p-value Hasil
Current Ratio -6,129 0,004 Signifikan
Return On Equity -3,796 0,019 Signifikan
Earning Per Share -9,049 0,001 Signifikan
Berdasarkan table di atas diperoleh hasil bahwa rasio Current Ratio
t_hitung -6,129> dari t_tabel 2,772 sedangkan p-value 0,004 < dari nilai α =
0,05, rasio Return On Equity memiliki t_hitung -3,796 > dari t_tabel 2,772
sedangkan p-value 0,019 < dari nilai α = 0,05 dan untuk rasio Earning Per
Share memiliki t_hitung -9,049 > dari t_tabel 2,772 sedangkan p-value 0,001 <
dari nilai α = 0,05. Hasil pengujian pada ketiga rasio di atas menjelaskan
bahwa antara PT. HM. Sampoerna, Tbk. Dan PT. Gudang Garam, Tbk.
Terdapat perbedaan yang signifikan sehingga untuk hipotesis H0 ditolak dan
H1 diterima.
65
4.5 Pembahasan
Penelitian ini memberikan hasil bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara kinerja keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk. dan PT. Gudang
Garam, Tbk.pada periode penelitian 2007-2011 untuk rasio Current Ratio
(CR), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Penjelasan dari
adanya perbedaan kinerja keuangan kedua perusahaan ini adalah sebagai
berikut :
a. Current Ratio (CR)
Perbedaan yang signifikan di jelaskan oleh hasil pengujian hipotesis
penelitian ini.PT. Gudang Garam, Tbk. yang disebabkan oleh meningkatnya
tingkat CR perusahaan.Hal ini juga yang mendorong PT. Gudang Garam, Tbk
berada di atas (lebih baik) dari PT. HM. Sampoerna, Tbk.
Meningkatnya Current Ratio (CR) dari kedua perusahaan dari tahun ke
tahun akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan, karena
ketertarikan investor terhadap suatu perusahaan akan semakin besar.
b. Return On Equity (ROE)
Ditinjau dari Return On Equity (ROE) untuk kedua perusahaan
menunjukkan presentase yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan presentase untuk Return On Equity (ROE) yang positif.
Namun untuk kedua perusahaan terdapat perbedaan yang signifikan.
Hal ini disebabkan oleh tingkat Return On Equity (ROE) PT. HM. Sampoerna
berada di atas kisaran 0,20% sementara untuk PT. Gudang Garam, Tbk
66
berada di bawah 0,20%. Namun persentase ini tetap masih dapat memberikan
kesan yang baik kepada para investor.
c. Earning Per Share (EPS)
Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 untuk Earning Per Share
kedua perusahaan cenderung mengalami peningkatan. Perolehan Earning
Per Share untuk kedua perusahaan cukup baik, namun jika dibandingkan
antara PT. HM. Sampoerna, Tbk. dengan PT. Gudang Garam, Tbk. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa tingkat Earning Per Share PT. Gudang Garam, Tbk
yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh perolehan Earning Per Share PT.
Gudang Garam, Tbk. Yang meningkat tinggi pada tahun 2010 dan 2011.