62
100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi kondisi awal (prasiklus), (2) Pelaksanaan tindakan (siklus I-II), (3) Hasil penelitian, dan (4) Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam siklus dengan empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 4.1.1 Deskripsi Prasiklus Pengamatan kondisi awal (prasiklus) dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan guru dan siswa serta pengamatan proses pembelajaran berbicara di kelas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilakukan, maka didapatkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran. Adapun hasil wawancara dan observasi dapat dilihat pada penjelasan berikut ini: 4.1.2 Hasil Wawancara Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Selasa, 03 Maret 2016. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.SD (guru kelas 4 SD) dan beberapa siswa kelas 4 SD sebagai narasumber.Wawancara terhadap guru kelas 4 SD dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya pedoman wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian hasil wawancara ditulis secara ringkas dalam bentuk tabel. Setting wawancara bertempat di kelas 4 pada waktu sebelum istirahat pukul 08.45 waktu istirahat pertama berakhir pukul 08.55 WIB. Hal yang peneliti tanyakan pada saat wawancara kepada guru kelas 4 SD berkaitan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

100

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi kondisi awal

(prasiklus), (2) Pelaksanaan tindakan (siklus I-II), (3) Hasil penelitian, dan (4)

Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam siklus

dengan empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi:

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

4.1.1 Deskripsi Prasiklus

Pengamatan kondisi awal (prasiklus) dilakukan untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses

penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung

dengan guru dan siswa serta pengamatan proses pembelajaran berbicara di

kelas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilakukan, maka

didapatkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran. Adapun hasil

wawancara dan observasi dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:

4.1.2 Hasil Wawancara

Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Selasa, 03

Maret 2016. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.SD

(guru kelas 4 SD) dan beberapa siswa kelas 4 SD sebagai

narasumber.Wawancara terhadap guru kelas 4 SD dilakukan secara terstruktur

yang sebelumnya pedoman wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian

hasil wawancara ditulis secara ringkas dalam bentuk tabel.

Setting wawancara bertempat di kelas 4 pada waktu sebelum istirahat

pukul 08.45 waktu istirahat pertama berakhir pukul 08.55 WIB. Hal yang

peneliti tanyakan pada saat wawancara kepada guru kelas 4 SD berkaitan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

101

tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara siswa yang pernah

diterapkan oleh guru pada waktu sebelumnya.

Hasil wawancara tersebut diindikasikan bahwa terjadi permasalahan

dalam pembelajaran berbicara siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan. Menurut guru mengenai metode inovatif tentang

pembelajaran berbicara, sehingga berakibat pada rendahnya kemampuan

berbicara siswa.

Pendapat tersebut juga didukung oleh hasil wawancarayang terjadi

dengan beberapa siswa kelas 4 SD mengenai minat mereka terhadap pelajaran

berbicara. Pelaksanaan wawancara kepada siswa dilakukan pada waktu

istirahat kedua pukul 10.40-10.50 di ruang kelas 4.

Wawancara terhadap siswa dilakukan secara tidak terstruktur artinya

bahwa wawancara yang peneliti lakukan pada saat itu adalah wawancara

dilakukan tanpa mempersiapkan pedoman wawancara dan pertanyaan

diberikan secara langsung (spontan) sesuai pemahaman peneliti terhadap

situasi kelas tersebut.

Siswa yang menjadi narasumber pada saat wawancara adalah Ilham,

Allifia dan Ragil. P. Ketiga siswa tersebut menyatakan kurang berminat

terhadap pelajaran berbicara. Pada umumnya mereka menyatakan kurang suka

pada pembelajaran berbicara di kelas karena merasa takut, malu, kemudian

pada saat berdiri di depan kelas mereka cenderung merasa gugup ketika

diminta berbicara di depan kelas karena dilihat oleh guru dan juga teman-

teman lain yang berada di dalam kelas. Mereka juga menyatakan kurang

percaya diri ketika diminta untuk berbicara di depan kelas secara individu.

4.1.3 Pengamatan Prasiklus

Pengamatan awal (prasiklus) proses pembelajaran berbicara di kelas 4

dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 08.55-10.05 WIB.

Peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas 4SD (Ibu Sri Astuti, S.Pd.

SD) bertindak sebagai guru/pengajar.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

102

Peneliti mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

digunakan guru dan proses pembelajaran keterampilan berbicara yang sedang

berlangsung.

Pengamatan dilakukan berpedoman pada lembar observasi penilaian

proses belajar siswa yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

Peneliti mengamati dari posisi tempat duduk kursi bagian tengah paling

belakang. Begitu juga untuk pengamatan terhadap RPP yang digunakan guru

dan proses pembelajaran dilakukan secara menyeluruh menggunakan lembar

pengamatan observasi.

Sebagai gambaran awal hasil pengamatan yaitu kegiatan proses

pembelajaran keterampilan berbicara di kelas 4 masih banyak terdapat

kekurangan, antara lain: (1) guru menggunakan RPP yang sudah ada (lama)

tanpa adanya inovasi RPP sesuai saat ini yakni belum ada eksplorasi, elaborasi

dan konfirmasi yang tersusun jelas, (2) siswa kurang tertarik dengan

pembelajaran, mereka cenderung tidak memperhatikan guru yang sedang

mengajar, siswa lebih banyak berbicara dengan teman sebangkunya, (3) guru

lebih banyak mengajar dengan cara ceramah.

Hal ini menyebabkan siswa terlihat jenuh dan tidak memperhatikan

guru pada saat mengikuti pelajaran keterampilan berbicara tersebut, (4) proses

pembelajaran keterampilan berbicara kurang efektif dan efisien karena masih

bersifat individu pada umumnya.

Padahal dalam kenyataannya penerapan pembelajaran keterampilan

berbicara memerlukan waktu yang lama dan sangat ditunjang oleh faktor

nonkebahasaan seperti keberanian siswa. Pada umumnya siswa takut jika

harus maju dan berbicara sendiri di depan kelas.

Berdasarkan observasi awal mengenai penilaian proses belajar siswa

yang diamati oleh peneliti, yaitu: minat, keaktifan, kerjasama, dan

kesungguhan pembelajaran, maka diperoleh data penilaian proses pada kondisi

awal (prasiklus). Selain proses juga terdapat hasil pembelajaran keterampilan

berbicara siswa pada kondisi awal (prasiklus). Hasil penilaian proses dan hasil

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

103

keterampilan berbicara siswa pada prasiklus secara detail dapat dilihat pada

sub bab 4.4 analisis data.

Berdasarkan kondisi awal tersebut, selanjutnya guru dan peneliti

melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan yang terdapat dalam

pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara, dari perolehan diskusi yang

terjadi antara peneliti dan guru kelas maka didapatlah kesepakatan bhawa

peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas bersama guru kelas 4

sebagai kolaborator dengan judul penelitian “Upaya Meningkatkan Poses dan

Hasil Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model

SAVI (Somatic Auditory Visualization Intellectually) dan Metode Role

Playing Siswa Kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan Tahun

Ajaran 2015/2016”.

Penerapan tindakan ini difokuskan pada peningkatan proses dan hasil

pembelajaran keterampilan berbicara siswa. Melihat kondisi dan penyebab

rendahnya keterampilan berbicara yang bersumber dari siswa yaitu pada

rendahnya sikap yang meliputi: minat, keaktifan, kerjasama, dan

kesungguhan. Maka peningkatan proses padapenelitian ini lebih memfokuskan

pada keempat aspek tersebut. Sedangkan hasil pembelajaran difokuskan pada

peningkatan keterampilan berbicara dan jumlah ketuntasan belajar siswa

dengan menggunakan model SAVI metoderole playing.

4.2 Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari 2 jam pelajaran (2×35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari

Kamis, 14 April 2016 pertemuan 1, Sabtu, 16 April 2016 pertemuan 2, dan

pada hari Selasa, 19 April 2016 pertemuan ketiga. Tahapan-tahapan pada

siklus I sebagai berikut:

4.2.1 Tahap Perencanaan

Peneliti dan guru kelas 4 mendiskusikan rencana tindakan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian siklus I ini untuk mendapatkan hasil yang

optimal sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah meningkatnya

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

104

proses dan hasil pembelajaran sebesar 80% dari jumlah siswa yang

sesungguhnya yakni mendapatkan nilai lebih atau batas tuntas KKM yang

diharapkan dari hasil pembelajaran keterampilan berbicara. Adapun tahap-

tahap perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan silabus

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas 4 semester II tahun

ajaran 2016 materi keterampilan berbicara. Perencanaan pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I dirancang dengan 3 kali pertemuan. Alokasi waktu

setiap pertemuan adalah 2×35 menit, sehingga dalam satu siklus terdapat

6×35 menit.

Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup

penentuan: identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah pembelajaran, dan teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas 4 yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau

kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan diskusi

dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I mempelajari tentang cara

menyusun naskah drama pendek. Sebagai hasilnya adalah siswa dapat

merancang kerangka naskah drama untuk dikembangkan menjadi

naskah drama pendek. Sedangkan pada pertemuan ke II mempelajari

tentang hal-hal yang harus diperhatikan ketika bermain peran dalam

drama dengan produk siswa yakni siswa bermain peran (role playing)

berdasarkan naskah drama yang telah dibuat sebelumnya.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan pada siklus I adalah peneliti menggunakan alat bantu berupa

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

105

video yang akan diperlihatkan kepada siswa pada saat pelaksanaan

pembelajaran berlangsung. Video yang digunakan dapat dilihat pada:

https://www.youtube.com/watch?v=mNmQSSuu_Q&spfreload=10

3) Menyiapkan Lembar Observasi RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru, dan

Penilaian Proses Siswa

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal

apa saja yang harus diutamakan dalam pengamatan. Lembar observasi RPP

dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) peneliti oleh

guru kelas 4 SD. RPP merupakan kerangka prosedural yang sangat penting

dalan perencanaan pembelajaran sehinggan perlu dibuat peniaian.

Lembar pengamatan penilaian proses siswa lebih diutamakan pada

minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran berbicara. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai hasil

penilaian nontes proses pembelajaran. Sedangkan lembar observasi yang

dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya kegiatan, dan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penilaian yang berupa penilaian

tes dan nontes. Instumen tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja (praktik)

berbicara siswa dalam bentuk bermain peran (role playing) sesuai kompetensi

dasar yang ingin dicapai.

Untuk instrument nontes dinilai berdasarkan hasil observasi penilaian

proses siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan lembar

penilaian proses sikap siswa dalam pembelajaran berbicara yang meliputi: (a)

minat, (b) keaktifan, (c) kerjasama, (d) kesungguhan siswa selama

pembelajaran berlangsung.

1) Pertemuan Pertama

Perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi

persiapan yang dilakukan peneliti bersama guru kelas 4 adalah menyusun

RPP dengan menggunakan model pembelajaran SAVI dan metode Role

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

106

Playing pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara

materi teks pengumuman.

Setelah menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu

dipersiapkan sarana yang menunjang proses pembelajaran sehingga dapat

berjalan baik sesuai harapan. Media yang digunakan pada saat pembelajaran

keterampilan berbicara berupa alat bantu video dan powerpoint untuk

menjelaskan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Sedangkan untuk

mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran

keterampilan berbicara yaitu menyusun instrumen berupa lembar obsevasi

untuk siswa dan guru.

Karena dalam model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing

menggunakan kelompok, maka siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara

heterogen, baik berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kemampuan siswa

secara kognitif. Tujuannya adalah agar siswa dengan tingkat kemampuan

tinggi dapat membantu siswa lainnya yang tingkat kemampuannya kurang.

Sehingga pengorganisasian antar kelompok yang dilakukan oleh guru dapat

seimbang. Dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 36 siswa, terdiri dari 19

siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Oleh karena itu siswa diorganisasi

menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 9 orang siswa baik laki-

laki maupun perempuan secara merata.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut setelah

refleksi dari siklus I pertemuan pertama dilaksanakan. Persiapan yang

dilakukan adalah menyusun RPP dengan kelanjutan dari materi pertemuan

pertama, yaitu menyajikan materi teks pengumuman. RPP yang disusun tetap

menggunakan model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing. Untuk

pengamatan guru dan siswa, disusun instrumen berupa lembar obsevasi.

Selain itu juga disusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa berupa

beberapa teks pengumuman, lembar naskah drama.

3) Pertemuan Ketiga

Pada perencanaan pertemuan ketiga ini merupakan gabungan dari

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

107

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ini akan diadakan

tes lisan. Namun sebelum diadakan tes lisan siklus I, terlebih dahulu guru

mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada dua pertemuan

sebelumnya. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP, menyiapkan

media berbantuan video, dan menyusun lembar tes lisan berupa naskah drama

yang akan diperankan oleh siswa secara berkelompok sesuai kelompok

masing-masing. Pemeranan naskah drama yang ditampilkan oleh siswa

tersebut akan dilakukan penilaian secara individu.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi dari

kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta deskripsi

observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 14 April 2016 pertemuan kedua pada

hari Sabtu, 16 April 2016, dan pertemuan ketiga pada hari Selasa 19 April

2016. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di ruang kelas 4 SD Negeri

Sumogawe 1 Kecamatan Getasan.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I tersebut, peneliti bertindak sebagai

partisipan aktif yang mengamati jalannya pembelajaran keterampilan

berbicara di dalam kelas, peneliti juga bertindak sebagai pengamat pembantu

dari pengamat inti. Dan ibuDwi Kristiana sebagai pengamat inti, beliau

selaku guru agama Kristen di sekolah SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan

Getasan. Sedangkan ibu Sri Astuti, S.Pd,.SD bertindak sebagai guru/pengajar

proses kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan

model SAVI dan metode role playing.

1) Pertemuan Pertama

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus 1 adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 4 SD Negeri 1

Sumogawe terjadi pada pukul 08.55-selesai WIB. Mengingat waktu yang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

108

digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbicara cukup lama dan

memakan waktu, jadi pada saat mengajar guru menggunakan 1 jam mata

pelajaran lain (SBK). Pelajaran bahasa Indonesia ini juga dilaksanakan pada

jam kedua.

Pada pertemuan pertama yang diajarkan kepada siswa kelas 4 terlebih

dahulu adalah menyampaikan materi mengenai pengumuman yang meliputi:

penjelasan materi, penjelasan mengenai drama, cara membuat kerangka

drama dari materi yang disajikan, dan mengembangkan kerangka menjadi

naskah drama pendek.

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan

yang guru lakukan yakni membuka pelajaran dengan menyapa siswa

(mengucapkan salam) dan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif

(pencegahan) terhadap penghambat jalannya proses pembelajaran.

Kemudian presensi kehadiran siswa untuk lebih mengenal dan

mengetahui jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari

itu. Pertemuan pertama, semua siswa masuk sesuai jumlah siswa kelas 4 yaitu

36 siswa. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran arah

yang jelas dalam hal yang akan dipelajarinya.

Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu melalui

pengamatan siswa dapat menyampaikan isi pengumuman menggunakan

seluruh alat indera (melibatkan nilai SAVI pada saat mengikuti pelajaran)

yang dimilikinya secara tepat, tujuan pembelajaran yang kedua melalui

pengamatan siswa dapat menemukan pokok-pokok pengumuman, tujuan

pembelajaran yang ketiga melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan

bagian dari pokok-pokok pengumuman dengan bahasa yang mudah dipahami

oleh orang lain dan selanjutnya untuk tujuan pembelajaran keempat adalah

melalui kegiatan diskusi dan role playing (bermain peran), siswa dapat

memperagakan isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai menggunakan

intonasi serta lafal yang tepat dan mudah dipahami orang lain. Setelah itu,

guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab sebagai upaya meningkatkan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

109

motivasi belajar siswa dan menyamankan pandangan siswa terhadap materi

pengumuman yang akan didramakan nantinya.

Apersepsi tanya jawab antara guru dan siswa dilakukan seputar materi

yang disampaikan oleh guru mengenai “Menyampaikan Isi Pengumuman”

yang akan didramakan oleh siswa.

Langkah selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa mengenai

bermain peran (tahap penyampaian role playing) dengan mengajukan

pertanyaan sebagai bentuk timbal balik dalam penerapan metode role playin.

Selanjutnya masuk pada penjelasan mengenai role playing.

Langkah selanjutnya masuk pada kegiatan inti pembelajaran dengan

durasi waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni: eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika awal inti pembelajaran

dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal

yang ada pada dirinya. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti:

1. Coba sebutkan satu contoh drama yang pernah kalian lihat sebelumnya!

2. Seperti apakah peran yang terdapat dalam drama tersebut?

Selanjutnya siswa ditanya tentang pengertian drama agar siswa lebih

berpikir tentang drama yang akan dipelajarinya. Oleh sebab itu, untuk

menambah pemahaman siswa mengenai sebuah pengumuman maupun drama

guru kemudian menampilkan salah satu contoh video drama serta teks

pengumuman kepada siswa di depan kelas, kemudian siswa diminta untuk

memperhatikan secara cermat mengenai video yang akan diputar

(memberikan simulasi SAVI kepada siswa). Video dapat dapat dilihat pada

https://www.youtube.com/watch?v=mNmQS-Suu_Q&spfreload=10(dengan

judul “Video Pengumuman Multiplikasi- Contoh Video Kreatif).

Dilanjutkan tanya jawab kepada siswa mengenai video tersebut.

Selanjutnya untuk menambah pemahaman siswa mengenai sebuah

pengumuman, guru menampilkan beberapa contoh teks pengumuman lewat

powerpoint. Guru kembali menyampaikan pokok permasalahan mengenai

materi pengumuman (pokok-pokok pengumuman yang terdiri dari: (1) tujuan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

110

pengumuman, (2) isi pengumuman, (3) sasaran pengumuman, (4) media yang

digunakan dalam pengumuman, (5) bahasa pengumuman, serta penjelasan

mengenai drama (role playing).

Pada kegiatan selanjutnya, guru meminta siswa untuk mencatat pokok-

pokok pengumuman dan penjelasannya yang telah dipaparkan di depan kelas

sehingga siswa dapat mengetahui dengan jelas mengenai sebuah

pengumuman. Setelah mencatat pokok-pokok pengumuman guru meminta

siswa untuk melengkapi satu contoh teks pengumuman yang ada di depan

kelas (guru menampilkan teks pengumuman “Kebersihan Lingkungan”.

Dilanjutkan tanya jawab mengenai teks pengumuman yang belum

lengkap tersebut.

Guru kembali menjelaskan mengenai materi pengumuman agar siswa

dapat memahami tentang bagian dari pokok-pokok pengumuman, siswa

menyimak penjelasan dari guru tentang materi pengumuman yang berkaitan

dengan drama. Kemudian guru menjelaskan dengan memberikan contoh di

depan kelas cara merancang kerangka naskah drama, kemudian menyusun

naskah drama dengan mengembangkan dari kerangka yang akan dibuat siswa

secara jelas.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman materi

kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam

kegiatan elaborasi ini, siswa membaca hasil catatan yang telah dicatat

berdasarkan teks pengumuman yang dipaparkan oleh guru di depan kelas.

Sedangkan siswa yang lain menyimak bacaan dari teman sekelasnya. Selain

membacakan hasil catatan masing-masing, kemudian guru membagi jumlah

siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 9 anak secara acak dari 36 siswa.

Namun, pembagian kelompok juga memperhatikan jumlah dan karakter

tokoh naskah drama yang akan dibuat oleh siswa. Guru membagi teks

pengumuman yang telah disiapkan sebelumnya sesuai kelompok yang yang

telah dipilih. Setiap kelompok memiliki satu contoh teks pengumuman.

Adapun teks pengumuman yang akan didramakan oleh masing-masing

kelompok, sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

111

a) Kelompok 1: Mengejar Beasiswa

b) Kelompok 2: Kebersihan Lingkungan

c) Kelompok 3: Lomba Mewarnai dan Melukis

d) Kelompok 4: Memperingati Hari Kartini

Dengan bimbingan, siswa dibentuk diskusi kelompok dengan posisi

duduk saling berhadapan. Kemudian siswa mendiskusikan/merancang

kerangka dan menyusun naskah drama berdasarkan materi yang telah

diperoleh pada masing-masing kelompok. Melalui diskusi kelompok, siswa

mulai menyusun naskah drama pendek. Guru membimbing dan mengarahkan

diskusi kelompok siswa.

Setelah naskah drama pendek selesai dibuat, masing-masing kelompok

diminta membacakan naskah drama yang dibuat di depan kelas dan sekaligus

dibentuk pembagian peran (tokoh drama) sesuai dengan ekspresi yang sesuai

menggunakan intonasi, serta lafal yang baik dan benar serta memperhatikan

penggunaan ejaan yang tepat berdasarkan peran tokoh masing-masing

(terkandung nilai model SAVI dan metode role playing). Siswa yang lain

menanggapi kelompok yang maju/bermain peran.

Kegiatan inti pada konfirmasi, guru mengulang kembali pembahasan

mengenai “Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman” yang diperankan oleh

siswa. Selanjutnya siswa ditanyai mengenai materi tentang ”Pokok-pokok

serta Isi Pengumuman” untuk menggali pemahaman siswa terhadap materi

yang telah dipelajari maupun drama yang sudah diperankan.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan dalam

menyusun naskah drama yang telah diperankan di depan kelas bersama

teman-teman kelompoknya (Tahap evaluasi). Guru memberikan konfirmasi

hasil belajar siswa dalam menyusun naskah drama. Siswa dimotivasi agar

lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 5 menit.

Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran dan meluruskan

pemahaman siswa yang kurang tepat mengenai materi “Menyampaikan

Kembali Isi Pengumuman”.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

112

Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan memberikan salam

penutup.

b. Hasil Observasi

Hasil observasi diperoleh dari penilaian observasi yang dilakukan oleh

Ibu Dwi Kristiana selaku guru agama Kristen sekaligus selaku observer.

Observasi difokuskan pada kinerja guru menerapkan model pembelajaran

SAVI dan metode Role Playing dan aktivitas siswa selama penerapan model

pembelajaran SAVI dan metode Role Playing. Setiap aspek yang diamati

dijabarkan ke dalam indikator-indikator. Lembar obervasi kinerja guru terdiri

dari 21 butir pengamatan, sedangkan lembar observasi aktivitas siswa terdiri

dari 17 butir pengamatan. Masing-masing butir pengamatan terdiri dari 4

indikator.

Setiap butir pengamatan dinilai berdasarkan skor penilaian “Ya dan

Tidak (Y dan T)”. Dimana pada pemberian ya dan tidak jika kinerja atau

aktivitas siswa menunjukkan keterangan yang sesuai pada masing-masing

aspek atau butir pengamatan. Skor yang diperoleh dihitung sesuai dengan

kriteria yang ditunjukkan oleh siswa maupun kinerja guru.

a) Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru

Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus I

Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 3 3

2. Kegiatan Pendahuluan 3 3

3. Kegiatan Inti 12 12

4. Kegiatan Penutup 3 3

Jumlah Skor 21 21

Berdasarkan tabel di atas dari pertemuan pertama hingga akhir

(pertemuan ketiga) dapat ditarik analisis bahwa dari indikator kegiatan

pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru.

Dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 21 butir pengamatan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

113

sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan kekurangan/catatan yang diberikan

oleh observer yaitu guru tidak memperhatikan dan menegur siswa yang ribut

pada saat pembelajaran. Kesan kerja guru masih perlu ditingkatkan.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil penilaian aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 di

bawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 1 1

2. Kegiatan Pendahuluan 2 1 1

3. Kegiatan Inti 12 8 4

4. Kegiatan Penutup 2 2

Jumlah Skor 17 12 5

Berdasarkan tabel di atas mengenai hasil observasi aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara pada pertemuan sesuai

dengan jumlah keseluruhan butir pengamatan (17 butir) terdapat 12 butir

pengamatan yang sudah dilakukan oleh siswa, 5 butir pengamatan belum

dilakukan yaitu pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Dari hasil

pengamatan tersebut, terlihat siswa yang masih tidak fokus dalam mengikuti

pembelajaran sesuai dengan aspek penilaian pada lembar observasi aktivitas

siswa.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi antara siswa, peneliti, guru

kelas 4 dan observer setelah kegiatan pembelajaran selesai.

Dari data hasil temuan observasi pada pertemuan pertama, hasil kinerja

guru sebanyak 4 indikator yang terdiri dari 21 butir pengamatan dimana pada

masing-masing butir pengamatan tersebut berkaitan dengan kinerja guru

dalam menerapkan model SAVI dan metode Role Playing. Pada aspek/butir

pengamatan secara kesuluruhan dalam pembelajaran guru sudah

melaksanakan pembelajaran dengan baik karena sudah mendapat skor ya.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

114

Sedangkan hasil temuan observasi aktivitas siswa sebanyak 17 butir

pengamatan terdapat 12 butir pengamatan yang sudah dilakukan oleh siswa, 5

butir pengamatan belum dilakukan yaitu pada kegiatan pendahuluan dan

kegiatan inti dimana pada kegiatan pendahuluan siswa tidak memperhatikan

secara seksama ketika guru menjelaskan tujuan pembelajaran (t), sedangkan

pada kegiatan inti siswa tidak berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok

mendapat skor (t), keseriusan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok

mendapat skor (t), butir pengamatan siswa berani mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas mendapat skor (t), dan pada butir pengamatan

siswa dapat memerankan hasil diskusi dengan menggunakan lafal, intonasi,

dan ekspresi yang tepat mendapat skor (t).

Berdasarkan penjelasan maupun temuan hasil pelaksanaan

pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pertemuan

pertama siswa sudah terlihat aktif hanya saja kekurangan/catatan yang

diberikan oleh observer yaitu guru tidak memperhatikan dan menegur siswa

yang ribut pada saat pembelajaran. Kesan kerja guru masih perlu

ditingkatkan.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada

hari Sabtu tanggal 16 April 2016 pukul 08.55-10.45. Pelaksanaan pengamatan

pada kinerja guru dan aktivitas siswa masih dilakukan oleh observer yang

sama pada siklus I pertemuan pertama.

a. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan kedua materi yang disampaikan berkaitan dengan cara

bermain peran (role playing) dari naskah drama yang dibuat pada pertemuan

1. Tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan II ini yaitu,

melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan pokok-pokok pengumuman

dengan bahasa yang benar dan tepat serta mudah di pahami oleh orang lain.

Kemudian, melalui kegiatan diskusi dan role playing (bermain peran), siswa

dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi yang

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

115

sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami

orang lain.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang guru lakukan tidak berbeda jauh dari pertemuan I

karena dimulai pada jam kedua pelajaran yakni membuka pelajaran dengan

menyapa siswa/memberikan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas

sebagai tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya

proses pembelajaran. Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa/presensi

siswa untuk lebih memahami dan mengetahui jumlah siswa yang masuk

maupun yang tidak masuk pada hari itu. Jumlah siswa yang hadir lengkap

yaitu berjumlah 36 siswa.

Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh

siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran yang

jelas dalam materi yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran yang akan

dicapai yaitu melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan pokok-pokok

pengumuman dengan bahasa yang benar dan tepat serta mudah di pahami

oleh orang lain. Kemudian, melalui kegiatan diskusi dan role playing

(bermain peran), siswa dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman

dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan

mudah di pahami orang lain.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan

motivasi belajar siswa dan menyamakan pandangan tentang materi drama

yang akan dipelajari siswa. Apersepsi diberikan dengan tanya jawab antara

guru dan siswa terkait role playing (bermain peran).

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi

kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan, yakni eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi. Secara sistematika awal ini pembelajaran dilakukan tindakan

eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada

dirinya.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

116

Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa sebagai umpan balik

mengenai pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan. Siswa dapat

menjawab pertanyaan guru sesuai dengan materi yang pernah dipelajarinya.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, dengan melakukan proses

kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan

elaborasi siswa dibagi pada kelompok semula yang beranggotakan 9 orang.

Dalam setiap kelompok tersebut, guru membagikan materi atau lembar kerja

kelompok berupa teks pengumuman sesuai kelompok masing-masinguntuk

dipelajari.

Kemudian, guru mengkondisikan tempat duduk seperti pelaksanaan

diskusi pada pertemuan I dengan posisi duduk saling berhadapan sesuai

kelompoknya masing-masing. Dengan bimbingan guru, siswa mendiskusikan

teks pengumuman yang diperoleh teks pengumumang tersebut dijadikan

dalam bentuk naskah drama. Kemudian, siswa diberikan waktu 10 menit

untuk mempersiapkan setting dengan kelompok sebelum memerankan drama

(role playing). Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing kelompok siswa

maju memerankan dari naskah drama yang sudah dibuat pada masing-masing

kelompok. Setelah memerankan drama, siswa/kelompok lain diminta

memberikan tanggapan kepada setiap kelompok yang maju (dalam

memerankan drama).

Selanjutnya kegiatan konfirmasi. Siswa diberikan kesempatan untuk

menyatakan kesulitan yang dihadapi selama memerankan drama. Guru

bertanya kepada siswa mengenai hal yang belum dipahami.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 10

menit.Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran dan

meluruskan pemahaman siswa yang kurang tepat mengenai materi

“Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman”.

Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar kelompok memainkan

drama (role playing) agar semakin terbiasa memerankan drama pada

pertemuan selanjutnya dari drama yang akan diperankan sehingga

penampilan berikutnya akan lebih baik lagi.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

117

Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru mengingat

penampilan bermain peran siswa masih kurang memuaskan. Guru

menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat

belajar, menghargai pendapat setiap kelompok diskusi, serta memiliki

kerjasama pada saat diskusi. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran

dengan salam.

b. Hasil Observasi

Penilaian hasil observasi kinerja guru dan siswa masih sama dengan

uraian pada pertemuan pertama.

a) Hasil Observasi Kinerja Guru

Hasil penilaian observasi kinerja guru siklus I dapat dilihat pada tabel

4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 3 2 1

2. Kegiatan Pendahuluan 3 3

3. Kegiatan Inti 12 11 1

4. Kegiatan Penutup 3 3

Jumlah Skor 21 19 2

Berdasarkan tabel di atas pada pertemuan kedua dapat ditarik analisis

bahwa dari indikator kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang

belum dilakukan oleh guru. Dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan,

terdapat 19 butir pengamatan yang terlaksana, 2 butir yang belum terlaksana,

dari temuan hasil observasi kinerja guru pada butir pengamatan guru

memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran mendapat skor (t),

dan pada butir pengamatan guru menjelaskan materi pembelajaran secara

runtut mendapat skor (t).

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

118

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil penilaian aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 di

bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 1 1

2. Kegiatan Pendahuluan 2 2

3. Kegiatan Inti 12 11 1

4. Kegiatan Penutup 2 2

Jumlah Skor 17 16 1

Berdasarkan tabel di atas mengenai hasil observasi aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua dapat ditarik

kesimpulan bahwa dalam pembelajaran keterampilan berbicara terdapat 1

kegiatan yang belum dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Karena pada pertemuan kedua pembelajaran, terdapat 16 butir yang

terlaksana, sedangkan 1 butir belum terlaksana, yaitu pada butir pengamatan

bekerjasama dengan teman kelompok. Namun, dari kedua pertemuan

pembelajaran keterampilan berbicara sudah terjadi peningkatan dari diri siswa

dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara tersebut. Karena

dalam mengiktuti pembelajaran siswa sudah terlihat antusias.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Dilihat dari hasil temuan pembelajaran antara kinerja guru dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model SAVI

dan metode Role Playing, guru dalam menerapkan model SAVI dan metode

Role Playing kepada siswa pada saat pembelajaran terdapat aspek/butir

pengamatan yang tidak guru lakukan pada saat mengajar, yaitu guru tidak

memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran akan dimulai, serta

guru menjelaskan materi pembelajaran secara tidak runtut. Hasil skor yang

diperoleh pada observasi kinerja guru mendapat 19 skor.

Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

119

kedua ini mengalami peningkatan daripada pertemuan pertama, karena hanya

ada 1 aspek/butir pengamatan saja yang tidak siswa lakukan yaitu kerjasama

siswa dalam kelompok masih kurang dan perlu ditingkatkan. Mengingat

bahwa kerjasama dalam kelompok sangat penting karena hal ini dapat

memberikan dampak pada penilaian keterampilan berbicara.

3) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 19 April 2016 pukul 08.55-selesai. Pada pertemuan ketiga ini

penilaian secara individu akan dilakukan oleh guru. Sehingga pada saat

pertemuan ketiga ini siswa lebih diarahkan mengenai model SAVI dan metode

Role Playing, karena hal ini akan membantu siswa untuk melakukan

peran/drama dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pertemuan ketiga materi yang disampaikan berkaitan dengan cara

bermain peran (role playing) dari naskah drama pada pertemuan I dan II.

Tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan III ini yaitu,

melalui kegiatan diskusi dan role playing (bermain peran), siswa dapat

memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai

menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang guru lakukan tidak berbedadari pertemuan I dan II

karena dimulai pada jam kedua pelajaran yakni membuka pelajaran dengan

menyapa siswa/memberikan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas

sebagai tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya

proses pembelajaran. Dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa/presensi

siswa untuk lebih memahami dan mengetahui jumlah siswa yang masuk

maupun yang tidak masuk pada hari itu. Jumlah siswa yang hadir lengkap

yaitu berjumlah 36 siswa.

Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh

siswa secara singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran yang

jelas dalam materi yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran yang akan

dicapai yaitu melalui kegiatan diskusi dan Role Playing (bermain peran),

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

120

siswa dapat memperagakan drama sesuai isi pengumuman dengan ekspresi

yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang tepat dan mudah di

pahami orang lain.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan

motivasi belajar siswa dan menyamakan pandangan tentang materi drama

yang akan dipelajari siswa. Apersepsi diberikan dengan tepuk tangan

bersama-sama (termasuk bagian dari model SAVI dalam pembelajaran).

Kemudian guru mengadakan tanya jawab setelah tepuk drama tersebut

untuk mengetahui tingkat kepekaan siswa.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi

kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan, yakni eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi. Secara sistematika awal ini pembelajaran dilakukan tindakan

eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada

dirinya. Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa seperti berikut:

Pada kegiatan eksplorasi: guru menampilkan powerpoint mengenai

pembelajaran yang pernah diajarkan sebelumnya, yaitu menampilkan

beberapa contoh teks pengumuman lewat powerpoint.

Selanjutnya guru meminta siswa menyebutkan kembali pokok-pokok

pengumuman yang telah mereka pelajari pada pertemuan I. Hal ini dilakukan

dengan tujuan memperdalam pemahaman siswa mengenai pelajaran yang

pernah diikuti sebelumnya.

Tanya jawab pada kegiatan eksplorasi kembali diberikan guru kepada

siswa. Siswa memberikan feedback berupa jawaban dari pertanyaan yang

diberikan oleh guru guna memperdalam kegiatan berpikir, siswa diberikan

pertanyaan dengan memancing jawaban siswa terkait cara melakukan role

paying dengan memperhatikan keterampilan berbicara yang baik dan benar.

Guru kembali memberikan motivasi berupa meyakinkan pemahaman

siswa mengenai karakter/tokoh yang akan diperankan agar pada saat bermain

peran siswa dengan mudah menguasai karakter pada tokoh peran masing-

masing.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

121

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan melakukan proses

kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan

elaborasi siswa dijelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat

bermain peran dalam drama, diantaranya faktor-faktor penunjng keefektifan

berbicara. Penjelasan dilakukan dengan menggunakan metode demontrasi

yaitu memperagakan tentang materi yang disampaikan.

Sebelum siswa mencoba memainkan peran dari tokoh drama yang telah

dibagikan oleh guru pada pertemuan kedua, guru menanyakan kejelasan dari

materi yang sudah dijelaskan. Kemudian, guru mengkondisikan tempat duduk

seperti pelaksanaan diskusi pada pertemuan I dan II dengan posisi duduk

saling berhadapan sesuai kelompoknya masing-masing. Siswa diberikan

waktu 10 menit untuk mempersiapkan setting dengan kelompoknya sebelum

maju bermain peran (role playing). Siswa yang lain menjadi pengamat pada

kelompok maju.

Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing kelompok siswa maju

memerankan dari naskah drama yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Kegiatan bermain peran ini penilaiannya difokuskan pada keterampilan

berbicara. Tugas guru yaitu bertindak sebagai fasilitator dan memberikan

penilaian. Dengan lembar penilaian, dilakukan penilaian keterampilan

berbicara siswa oleh guru secara individu. Setelah memerankan drama,

siswa/kelompok lain diminta memberikan tanggapan kepada setiap kelompok

yang maju (memerankan drama).

Kegiatan konfirmasi, guru memberikan reward (penguatan) kepada

masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi selama memerankan drama. Guru memberikan

konfirmasi hasil belajar siswa dalam bermain peran/ drama. Guru memotivasi

siswa agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 10

menit.Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran sebgai bentuk

refleksi yang dilakukan oleh guru. Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar

kelompok memainkan drama (role playing) agar semakin terbiasa

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

122

memerankan drama pada pertemuan selanjutnya dari drama yang akan

diperankan sehingga penampilan berikutnya akan lebih baik lagi.

Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru mengingat

penampilan bermain peran siswa masih kurang memuaskan. Guru

menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat

belajar, menghargai pendapat setiap kelompok diskusi, serta memiliki

kerjasama pada saat diskusi. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran

dengan salam.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

Proses dan hasil tindakan merupakan hasil analisis data dari hasil tes

lisan siklus I. Data dapat dilihat pada sub bab 4.4 analisis data.

4.2.4 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

berbicara siklus I baik proses maupun hasil telah menunjukkan adanya

peningkatan dari kondisi awal (prasiklus).

Keberhasilan pembelajaran berbicara pada siklus I dapat dilihat dari

beberapa indikator mengenai kinerja guru maupun siswa dari masing-masing

pertemuan. Pada pertemuan pertama untuk kinerja guru terdapat 21 butir

pengamatan sudah dilaksanakan oleh guru secara baik meskipun terdapat

catatan bahwa guru tidak menegur siswa yang masih ribut pada saat

pembelajaran sedang berlangsung, namun antusias siswa terlihat ketika

mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kedua terdapat 19 butir pengamatan

yang terlaksana, sedangkan 2 butir yang tidak terlaksana tersebut disebabkan

karena guru tidak memberikan motivasi kepada siswa serta guru tidak

menjelaskan materi pembelajaran secara runtut. Dan pada pertemuan ketiga

butir pengamatan terlaksana secara keseluruhan yaitu 21 butir.

Jadi dari keseluruhan skor yang diperoleh dalam kinerja guru ketika

menerapkan model SAVI dan metode Role Playing termasuk kedalam

kategori baik.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

123

Berdasarkan temuan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I

pertemuan pertama terdapat 12 butir pengamatan yang sudah dilakukan oleh

siswa, 5 butir pengamatan belum dilakukan yaitu pada kegiatan pendahuluan

dan kegiatan inti. Peningkatan terjadi pada pertemuan kedua terdapat 16 butir

yang terlaksana, sedangkan 1 butir belum terlaksana. Jika dibandingkan pada

pertemuan sebelumnya, peningkatan terjadi dalam diri siswa yaitu keseriusan

siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok sudah terlihat serta siswa juga

aktif dalam berdiskusi kelompok, hal tersebut dengan dibuktikannya bahwa

pada butir pengamatan lembar observasi aktivitas siswa sudah mendapat skor

ya (y).

Namun, selain ada keberhasilan juga masih terdapat kekurangan dari

tindakan pada siklus I yang menyebabkan hasil pembelajaran keterampilan

berbicara kurang maksimal. Setelah berdiskusi dengan guru kelas 4, diperoleh

simpulan mengenai hal-hal yang menyebabkan nilai siswa kurang maksimal

antara lain:

1) Keberanian siswa belum terlihat maksimal dan siswa masih malu

berbicara di depan kelas terlebih pada saat memerankan drama.

2) Sikap siswa dari aspek minat dan kesungguhan perlu ditingkatkan karena

masih di bawah 70% sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

3) Dari jumlah keseluruhan siswa (36) kelas 4 tersebut terdapat 24 siswa

yang kurang percaya diri, terlihat skor nilai pada aspek ekspresi berbicara

masih sangat rendah sehingga kegiatan berbicara atau bermain peran

siswa terlihat kaku.

4) Dari jumlah keseluruhan siswa (36) terdapat 13 siswa masih kurang

terampil berbicara di depan kelas, masih terlihat diam karena lupa apa

yang akan diperankan dan dikatakan.

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan pembelajaran dalam proses

maupun hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus I, guru dan peneliti akan

berusaha memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II, agar

pembelajaran tercapai secara optimal. Berdasarkan pengalaman pada siklus I,

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

124

hal-hal perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus II

antara lain dengan cara:

a. Guru lebih mengkondisikan siswa aktif bertanya, mengeluarkan

pendapat, menyampaikan tanggapan serta mengarahkan untuk membuat

kesimpulan materi.

b. Guru harus berusaha lebih kreatif pada saat presentasi kelas, agar siswa

yang tidak mendengarkan menjadi tertarik mendengarkan penjelasan

guru.

4.3 Deskripsi Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap

pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus II dilaksanakan

pada hari Kamis, 21 April 2016 pertemuan pertama, pada hari Sabtu, 23 April

2016 pertemuan kedua, dan pada hari Selasa, 26 April 2016 pertemuan

ketiga.

Bertolak dari hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru

kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan yang sekaligus bertindak

sebagai guru pengajar, berdiskusi mengenai cara yang tepat untuk

memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Tahap ini dilakukan pada

hari, Sabtu, 23 April 2016 di ruang kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan setelah dilaksanakan siklus I. Proses pembelajaran

keterampilan berbicara pada siklus II ini, rencananya akan dilaksanakan

dengan beberapa langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:

1) Guru meningkatkan proses dari aspek minat, keaktifan, kerjasama, dan

kesungguhan di dalam proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi

pembelajaran yang menyenangkan dan motivasi siswa untuk belajar.

2) Memperbaiki naskah drama yang sudah dibuat pada siklus I dengan

melakukan diskusi kelompok kembali. Siswa yang belum aktif

berdiskusi, perlu dibangkitkan semangatnya sehingga diskusi yang

dilaksanakan bermanfaat untuk menyempurnakan hasil kerjanya.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

125

3) Guru lebih memotivasi siswa agar berani dan percaya diri tampil

berbicara di depan kelas dengan cara penguatan verbal atau pemberian

hadiah bagi pemeran drama terbaik.

4) Guru menciptakan setting panggung bermain peran seperti keadaan

sebenarnya dengan perlengkapan sederhana seperti meja, kursi serta

menyarankan siswa untuk menggunakan perlengkapan yang digunakan

sehingga kegiatan berbicara dalam role playing tampak lebih hidup.

5) Menciptakan situasi belajar yang lebih menyenangkan agar siswa

semakin berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih

meningkatkan keaktifan siswa.

6) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar

mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

7) Guru menyarankan siswa agar mampu mengembangkan daya imajinasi

dan kreativitas diri disaat lupa berbicara dan tidak menyimpang dari isi

drama.

8) Guru lebih memberikan perhatian kepada siswa dengan cara pendekatan

individu dan menegur bagi siswa yang tidak fokus pada proses

pembelajaran.

Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:

4.3.1 Tahap Perencanaan

Peneliti dan guru kelas 4 mendiskusikan rencana tindakan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian siklus II ini untuk mendapatkan hasil yang

optimal sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah 80% siswa

tuntas dari hasil tes unjuk kerja keterampilan berbicara.

Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan silabus

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas 4 semester II tahun 2016

materi keterampilan berbicara. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

126

siklus II dirancang dengan 3 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan

adalah 2×35 menit, sehingga dalam satu siklus terdapat 6×35 menit.

Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penetuan:

identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas, runag kelas yang digunakan adalah kelas 4 yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau

kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan diskusi

dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I siklus II mempelajari tentang

perbaikan cara menyusun naskah drama yang telah dibuat pada

pertemuan sebelumnya, yaitu pertemuan siklus I agar naksah drama

akan semakin baik untuk diperankan pada pertemuan berikutnya.

Sedangkan materi pada pertemuan II mengulang materi tentang hal-hal

yang harus diperhatikan ketika bermain peran dalam drama sehingga

siswa dapat bermain peran (role playing) berdasarkan naskah drama

yang telah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan aspek yang akan

dinilai.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, pada saat mengajar guru/peneliti

tidak menggunakan media pada siklus II pertemuan I. Guru hanya

menampilkan powerpoint kepada siswa terkait materi.

d) Mempersiapkan hadiah yang akan diberikan kepada setiap kelompok

siswa yang telah memerankan drama.

3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru,

dan Penilaian Proses Siswa.

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-hal

apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar observasi

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

127

RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru oleh

peneliti dan juga observe yaitu ibu Dwi Kristiana selaku guru agama Kristen

di sekolah SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan. RPP merupakan

kerangka prosedural yang sangat penting dalam perencanaan pembelajaran

sehinga perlu dibuat penilaian. Lembar pengamatan penilaian proses siswa

lebih diutamakan pada minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam

proses pelaksanaan pembelajaran berbicara. Pengamatan siswa ini berfungsi

sebagai hasil penilaian nontes proses pembelajaran. Sedangkan lembar

observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya

kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian yang berupa

penilaian tes dan nontes. Instrument tes dinilai dari hasil tes unjuk kerja

(praktik) berbicara siswa dalam bentuk bermain peran (role playing) sesuai

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Rubrik penilaian tes unjuk kerja

keterampilan berbicara siswa dapat dilihat pada lampiran 5 RPP siklus II

pertemuan I. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan hasil observasi

kegiatan siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan lembar

penilaian proses pembelajaran berbicara yang meliputi: (a) minat, (b)

keaktifan, (c) kerjasama, (d) kesungguhan siswa selama mengikuti

pembelajaran berbicara di kelas.

1) Pertemuan Pertama

Perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi

persiapan yang dilakukan peneliti bersama adalah menyusun dan merevisi

RPP menggunakan model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing pada

materi teks pengumuman pokok bahasan bermain peran. Setelah menetapkan

indikator dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu dipersiapkan sarana yang

menunjang proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Media yang digunakan

dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus II adalah media

berbantuan video. Untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama

pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu menyusun instrumen berupa lembar

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

128

observasi untuk siswa dan guru. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan oleh guru maka perlu menyusun alat

evaluasi berupa lembar kerja siswa.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari refleksi

pertemuan pertama yang telah dilaksanakan. Persiapan yang dilakukan adalah

menyusun RPP dengan pokok bahasan materi selanjutnya yaitu tentang

bermain peran. RPP yang disusun tetap menggunakan model pembelajaran

SAVI dan metode Role Playing. Karena materi yang akan diajarkan tentang

bermain peran, maka guru lebih fokus menjelaskan materi pada faktor-faktor

penunjang dalam keefektifan berbicara seperti: lafal, intonasi, kelancaran,

ekspresi berbicara serta pemahaman isi. Kemudian disusun instrumen berupa

lembar obsevasi untuk siswa dan guru. Selain itu juga disusun alat evaluasi

berupa lembar kerja siswa, lembar tes lisan (naskah drama), yang telah

disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa.

3) Pertemuan Ketiga

Pada perencanaan pertemuan ketiga ini merupakan penyempurnaan dari

pertemuan pertama dan pertemuan kedua.Pada pertemuan ini diadakan tes

formatif. Namun sebelum diadakan tes lisan siklus I, terlebih dahulu guru

mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada dua pertemuan

sebelumnya. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP, dan

menyiapkan naskah drama yang akan diberikan kepada masing-masing siswa,

penilaian pada siklus II akan dilakukan pada pertemuan ketiga secara individu

berdasarkan hasil pengamatan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Tindakan siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2016 dan pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016, pertemuan ketiga dilaksanakan

pada hari Kamis 28 April 2016. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan

di ruang kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

129

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari

Kamis tanggal 21April 2016 pukul 08.55-10.45 WIB.

a. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan pertama siklus II yang diajarkan kepada siswa kelas 4

SD Negeri Sumogawe 1 terlebih dahulu adalah mengulang kembali mengenai

materi drama dan memperbaiki penyusunan naskah drama.

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan

yang guru lakukan yakni membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif

(pencegahan). Kemudian presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jumlah

kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan I yaitu 35 siswa,

salah satu siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Guru juga mengajak siswa

berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung. Kemudian guru

menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan

jelas.

Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua yaitu,(1)

melalui pengamatan, siswa dapat menyampaikan isi pengumuman

menggunakan seluruh alat indera (SAVI) yang di milikinya secara tepat, (2)

melalui kegiatan role playing (bermain peran), siswa dapat memperagakan

isi pengumuman menggunakan ekspresi, intonasi serta lafal yang tepat dan

mudah di pahami orang lain. Setelah itu, guru memberikan apersepsi berupa

tanya jawab antar guru dan siswa.

Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab terkait materi yang

pernah dipelajari pada siklus I.

Kemudian guru menjelaskan pengertian bermain peran (role playing)

kepada siswa untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai bermain

peran/drama yang akan diperankan pada masing-masing kelompok. Sehingga

pada saat memerankan drama, siswa tidak terlihat kaku dan malu-malu ketika

berbicara di depan kelas.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

130

Langkah selanjutnya, masuk pada kegiatan inti pembelajaran dengan

durasi kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti

pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni, eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi. Secara sistematika, awal inti pembelajaran dilakukan

tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada

pada dirinya. Adapun kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa pada

kegiatan inti terutama pada eksplorasi adalah sebagai berikut:

Guru menanyakan kepada siswa mengenai drama yang pernah

dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

a) Sudah tahukah kalian mengenai kelebihan dan kekurangan (kesalahan)

dari drama yang pernah kalian perankan di depan kelas?

b) Apa yang kalian rasakan saat memerankan drama di depan kelas pada

minggu lalu?

Hal ini dilakukan guru agar siswa dapat berpikir dan menggali

pemahaman yang mereka miliki dalam melakukan kegiatan bermain peran

(role playing) pada pertemuan sebelumnya. Tindakan selanjutnya yaitu

elaborasi, dalam kegiatan elaborasi siswa menyimak penjelasan dari guru

mengenai materi yang berkaitan kekurangan dan kelebihan dari drama yang

pernah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Setelah menjelaskan

mengenai kekurangan dan kelebihan dari drama, guru kembali menampilkan

teks pengumuman yang pernah diperlihatkan kepada siswa pada pertemuan I

dan II siklus I yaitu “Kebersihan Lingkungan”. Setelah menampilkan

powerpoint guru meminta salah satu siswa maju di depan kelas untuk

membacakan satu contoh naskah drama yang telah dipersiapkan oleh guru

pada waktu sebelumnya. Guru menjelaskan mengenai kelebihan dan

kekurangan terkait pembacaan naskah drama yang dibacakan oleh siswa.

Selanjutnya guru membentuk diskusi kelompok seperti pada kelompok

semula yang beranggotakan 9 orang, namun 1 kelompok terdiri dari 8 orang

dengan posisi duduk saling berhadapan seperti kelompok pada siklus I. Siswa

dibagikan teks pengumuman yang telah disiapkan oleh guru sesuai kelompok

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

131

masing-masing seperti pada siklus I dengan masing-masing kelompok

mendapat 1 tema, yaitu:

a) Kelompok 1: Mengejar Beasiswa

b) Kelompok 2: Kebersihan Lingkungan

c) Kelompok 3: Lomba Mewarnai dan Melukis

d) Kelompok 4: Memperingati Hari Kartini

Guru meminta masing-masing kelompok untuk

merancang/mendiskusikan teks pengumuman yang diperoleh pada masing-

masing kelompok dalam bentuk naskah drama. Melalui diskusi kelompok,

siswa mulai membuat naskah drama pendek. Guru membimbing diskusi

kelompok, kemudian siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas. Selanjutnya kegiatan konfirmasi, guru memberikan

umpan balik terhadap hasil diskusi siswa dalam kelompok.

Selanjutnya guru bertanya mengenai hal yang belum dipahami siswa

dalam bermain peran. Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif pada pertemuan berikutnya. Kegiatan akhir menghabiskan

waktu kurang lebih 5 menit. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil

pembelajaran (refleksi). Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan

salam penutup.

b. Hasil Observasi

Penilaian hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama siklus

II seperti yang diuraikan pada siklus I.

a) Hasil Observasi Kinerja Guru

Tabel 4.5

Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 3 3

2. Kegiatan Pendahuluan 3 3

3. Kegiatan Inti 12 12

4. Kegiatan Penutup 3 3

Jumlah Skor 21 21

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

132

Berdasarkan tabel di atas pertemuan pertama siklus I dapat ditarik

analisis bahwa dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 21

butir pengamatan sudah dilaksanakan oleh guru secara baik. Terjadi

peningkatan secara siginifikan terhadap pembelajaran yang diterapkan oleh

guru pada saat mengajar.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.6

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan

1

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 1 1

2. Kegiatan Pendahuluan 2 2

3. Kegiatan Inti 12 12

4. Kegiatan Penutup 2 2

Jumlah Skor 17 17

Hasil observasi kegiatan siswa pada pertemuan pertama dapat ditarik

kesimpulan bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran yang

dijabarkan dalam 17 butir pengamatan, terdapat semua butir-butir

pengamatan tersebut sudah terlaksana dengan baik sesuai harapan guru. Hal

tersebut membuktikan adanya peningkatan pada diri siswa ketika mengikuti

pembelajaran keterampilan berbicara di kelas. Siswa terlihat aktif dan

bersungguh-sungguh dalam pembelajaran..

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan indicator kinerja guru pada lembar observasi guru terjadi

peningkatan pada setiap aspek/butir pengamatan. Guru sudah sudah

menjelaskan materi pelajaran secara runtut. Selain itu dalam mengkondisikan

dan memotivasi siswa sudah dilakukan guru secara maksimal.

Berdasarkan indikator aktivitas siswa pada lembar observasi juga sudah

terlihat peningkatan pada diri siswa ketika mengikuti pembelajaran

keterampilan berbicara. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama dalam

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

133

kelompok. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama

guru mengajar, interaksi guru dengan siswa sangat baik.

1) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 23 April 2016 pukul 08.55-selesai.

a. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan

yang guru lakukan sama seperti pembelajaran pada sebelumnya, yakni

membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan

mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan). Kemudian

presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jumlah kehadiran siswa. Jumlah

siswa yang hadir pada pertemuan 2 yaitu 35 siswa, salah satu siswa tidak

hadir dikarenakan sakit. Guru juga mengajak siswa berpartisipasi aktif selama

pembelajaran berlangsung. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab sebelum

masuk ke kegiatan inti. Langkah selanjutnya, masuk pada kegiatan inti

pembelajaran dengan durasi kurang lebih 55 menit. Kegiatan yang dilakukan

guru dalam inti pembelajaran terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni,

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika, awal inti

pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu menggali

pemahaman awal yang ada pada dirinya. Adapun kegiatan yang dilakukan

antara guru dan siswa pada kegiatan inti terutama pada eksplorasi adalah guru

menjelaskan mengenai bermain peran (role playing) salam sebuah drama

kepada siswa dengan tujuan agar pada saat memerankan drama, siswa dapat

memerankan drama sesuai karakter/tokoh yang ada pada drama tersebut.

Hal ini dilakukan guru agar siswa dapat berpikir dan menggali

pemahaman yang mereka miliki dalam melakukan kegiatan bermain peran

(role playing) pada pertemuan sebelumnya. Tindakan selanjutnya yaitu

elaborasi, dalam kegiatan elaborasi siswa dibentuk sebuah diskusi kelompok

seperti pada kelompok semula yang beranggotakan 9 orang, namun 1

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

134

kelompok terdiri dari 8 orang. Dengan bimbingan guru, siswa dikondisikan

posisi duduk saling berhadapan seperti kelompok pada siklus I. Kemudian,

siswa dibagikan teks pengumuman yang telah disiapkan oleh guru sesuai

kelompok masing-masing seperti pada siklus I dengan masing-masing

kelompok mendapat 1 tema, yaitu:

a) Kelompok 1: Mengejar Beasiswa

b) Kelompok 2: Kebersihan Lingkungan

c) Kelompok 3: Lomba Mewarnai dan Melukis

d) Kelompok 4: Memperingati Hari Kartini

Guru meminta masing-masing kelompok untuk memperbiki naskah

drama yang sudah dibuat pada pertemuan pertama berdasarkan masing-

masing tema yang sudah diperoleh pada setiap kelompok. Melalui diskusi

kelompok, siswa mulai memperbaiki naskah drama pendek. Guru

membimbing diskusi kelompok, kemudian siswa diminta untuk

mempersiapkan setting sekaligus pembagian peran sesuai karakter/tokoh pada

masing-masing kelompok. Kegiatan selanjutnya, siswa diminta untuk

memperagakan dari perbaikan naskah drama yang dimiliki dengan lafal,

intonasi, kelancaran, pemahaman isi maupun ekspresi yang sesuai di depan

kelas (terkandung nilai model SAVI dan metode Role Playing). Pada saat

kelompok maju mempresentasikan/memperagakan naskah drama,

siswa/kelompok lain menjadi pengamat sekaligus menanggapi setiap

kelompok yang maju.

Selanjutnya kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik

sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

kesulitan yang dialami pada saat memerankan drama. Guru memotivasi siswa

agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan akhir menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit. Siswa bersama

guru menyimpulkan hasil pembelajaran (refleksi). Siswa diberikan tugas

rumah (berupa naskah drama yang telah dipersiapkan sebelumnya) untuk

dipelajari pada pertemuan ketiga dari drama yang akan diperankan (tindak

lanjut). Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam penutup.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

135

b. Hasil Observasi

Penilaian hasil observasi kinerja guru dan aktivitas selama siklus II

seperti yang diuraikan pada siklus I.

a) Hasil Observasi Kinerja Guru

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 3 3

2. Kegiatan Pendahuluan 3 3

3. Kegiatan Inti 12 10 2

4. Kegiatan Penutup 3 3

Jumlah Skor 21 19 2

Berdasarkan tabel di atas pertemuan kedua siklus II dapat ditarik

analisis bahwa dari jumlah keseluruhan 21 butir pengamatan, terdapat 20

butir pengamatan sudah dilaksanakan oleh guru secara baik. Namun pada

kegiatan inti, yaitu pada butir pengamatan guru mengaitkan materi

pembelajaran dengan realitas kehidupan mndapat skor (t), dan guru tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dipahami.hal ini menunjukkan kinerja guru pada pertemuan kedua

mengalami penurunan dari pertemuan pertama, hal ini disebabkan karena

guru terlalu cepat/laju ketika menyampaikan pembelajaran.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.8

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

No. Indikator Butir

Pengamatan

Skor Penilaian

Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 1 1

2. Kegiatan Pendahuluan 2 2

3. Kegiatan Inti 12 12

4. Kegiatan Penutup 2 2

Jumlah Skor 17 17

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

136

Hasil observasi kegiatan siswa pada pertemuan kedua dapat ditarik

kesimpulan bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran yang

dijabarkan dalam 17 butir pengamatan, terdapat semua butir-butir

pengamatan tersebut sudah terlaksana dengan baik sesuai harapan guru.

c. Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan indikator aktivitas guru pada lembar observasi pada butir

pengamatan kegiatan inti yaitu guru tidak mengaitkan materi pembelajaran

dengan realitas kehidupan, dan guru tidak memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami. Namun pada saat

pembelajaran guru sudah menjelaskan materi pelajaran secara runtut.

2) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan

pada hari Selasa tanggal 26 April 2016 pukul 08.55-selesai.

Pertemuan ketiga merupakan penerapan bermain peran (role playing)

dari naskah drama yang sudah diperbaiki pada pertemuan 1 dan 2.Tujuan

pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus II ini adalah: (1) menyampaikan

isi pengumuman sesuai dengan lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara

serta pemahaman isi (faktor-faktor penunjang keefektifan berbicara), (2)

memperagakan isi pengumuman sesuai dengan lafal, intonasi, kelancaran,

ekspresi berbicara serta pemahaman isi (faktor-faktor penunjang keefektifan

berbicara), (3) menyimpulkan isi pengumuman dengan lafal, intonasi,

kelancaran, serta ekspresi berbicara (melibatkan faktor-faktor penunjang

keefektifan berbicara).

Tujuan utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan 3 ini

yaitu siswa dapat memainkan drama/peran sesuai karakter tokoh dengan hal

lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat (faktor-faktor penunjang keefektifan

berbicara).

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang guru lakukan tidak berbeda jauh dari pertemuan-

pertemuan sebelumnya karena pembelajaran dimulai pada jam kedua, yaitu

pukul 08.55-09.30 WIB, yakni membuka pembelajaran dengan mengucapkan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

137

salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai tindakan preventif

(pencegahan), dilanjutkan dengan diadakannya presensi kehadiran siswa.

Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan 3 berjumlah 35 siswa. Salah satu

siswa tidak masuk dikarenakan sakit. Kemudian guru memberikan motivasi

dan mengajak peserta didik berpatisipasi aktif selama mengikuti pelajaran.

Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu: (1) melalui pengamatan,

siswa dapat menyampaikan isi pengumuman menggunakan seluruh alat

indera (SAVI) yang di milikinya secara tepat serta melibatkan faktor-faktor

penunjang berbicara, (2) melalui pengamatan, siswa dapat memperagakan

drama sesuai dengan faktor-faktor penunjang keefektifan berbicara, (3)

melalui kegiatan Role Playing (bermain peran), siswa dapat memperagakan

isi pengumuman dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta

lafal yang tepat dan mudah di pahami orang lain serta melibatkan faktor-

faktor penunjang keefektifan berbicara.

Tujuan utama dari pembelajaran pada pertemuan 3 ini, siswa

diharapkan dapat menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan ketika bermain

peran (role playing) dalam drama secara tepat dan dapat memainkan peran

tokoh drama dengan lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara, serta

memahai isi pembicaraan sesuai dengan karakter tokoh masing-masing.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab kepada

siswa sebagi bentuk upaya meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap

materi yang akan mereka pelajari.

Langkah selanjutnya masuk pada kegiatan inti pembelajaran dengan

durasi waktu kurang lebih 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti

pembelajaran terdapat tiga aspek tindakan, yakni eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi.

Secara sistematika awal inti pembelajaran dilakukan dengan tindakan

eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada

dirinya. Guru menjelskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat bermain peran

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

138

(role playing) difokuskan pada faktor-faktor penunjang keefektifan berbicara,

yaitu:

1) Lafal

2) Intonasi

3) Kelancaran

4) Ekspresi Berbicara, dan

5) Pemahaman Isi

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, pada kegiatan elaborasi ini,

melalui demonstrasi, guru menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat

bermain peran dalam drama (difokuskan pada faktor-faktor penunjang

keefektifan berbicara).

Siswa dibagi pada kelompok semula yang beranggotakan 9 orang,

namun 1 kelompok terdiri dari 8 orang. Guru mengkondisikan tempat duduk

dengan posisi duduk saling berhadapan sesuai kelompok masing-masing.

Sebelum siswa mencoba memerankan drama dari naskah drama yang telah

dipersiapkan, siswa diperlihatkan salah satu video drama anak durasi pendek.

Video dapat dilihat pada https://www.youtube.com/watch?v=9zvVZ5JPtVw

(dengan judul “Drama Kartini-Talenta Anak-Felicia).

Siswa diminta memperhatikan video yang ditampilkan guru dengan

memanfaatkan seluruh alat indera yang dimilikinya (model SAVI). Setelah

menonton video, siswa diminta mempersiapkan setting bermain peran sesuai

pembagian kelompok masing-masing dengan durasi waktu kurang lebih 7

menit. Siswa yang lain menjadi kelompok pengamat pada kelompok yang

maju serta memberikan tanggapan kepada setiap kelompok yang telah

memerankan drama.

Selanjutnya, masing-masing kelompok siswa maju di depan kelas

memerankan drama dari naskah drama yang sudah dibagikan pada pertemuan

II dengan ekspresi yang sesuai menggunakan intonasi serta lafal yang baik

dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat (melibatkan

faktor-faktor penunjang keefektifan berbicara siswa) berdasarkan peran tokoh

masing-masing (terkandung nilai model SAVI dan metode Role Playing

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

139

didalamnya). Dengan lembar penilaian, dilakukan penilaian keterampilan

berbicara siswa oleh guru secara individu. Siswa (pengamat) memberikan

tanggapan dari kelompok yang sudah bermain peran.

Kegiatan konfirmasi, Setelah memerankan drama, siswa kemudian

diminta untuk duduk pada kelompok masing-masing untuk menyimpulkan isi

pengumuman/materi yang telah dipelajari selama 5 kali pertemuan di dalam

kelas tersebut. Kemudian, pemberian reward (penguatan) kepada masing-

masing kelompok yang maju serta pemberian hadiah kepada pemain peran

terbaik dalam drama. Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan

kesulitan yang dihadapi saat memerankan drama di depan kelas. Guru

memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam bermain drama (role

playing). (Tahap Evaluasi). Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir menghabiskan waktu kurang lebih sekitar 10 menit.

Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran (refleksi). Siswa

diarahan agar selalu melatih keterampilan berbicaranya dalam kehidupan

sehari-hari (tindak lanjut). Penyampaian pesan-pesan moral dari guru. Guru

mengucapkan terimakasih dilanjutkan salam penutup.

4.3.3 Hasil Tindakan Siklus II

Proses dan hasil tindakan merupakan hasil analisis data dari hasil tes

formatif siklus II. Data dapat dilihat pada sub bab 4.4 analisis data.

4.3.4 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa proses dan

hasil pembelajaran berbicara pada siklus II ini telah menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan dari siklus I.

Keberhasilan proses pembelajaran berbicara pada siklus II dapat dilihat

dari beberapa indikator sebagai berikut:

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

140

1) Minat

Minat siswa terhadap pembelajaran berbicara dengan penerapan model

SAVI dan metode role playing di siklus II secara klasikal telah menunjukkan

peningkatan dari siklus I, dari 25 siswa yang berminat mengikuti

pembelajaran keterampilan atau sebesar 70% menjadi 33 siswa atau sebesar

92% pada siklus II. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran dengan

metode bermain peran, sehingga sebagian perhatian siswa pun lebih terfokus

pada pelajaran.

2) Keaktifan

Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat. Siswa terlihat lebih

aktif untuk bertanya dan mengungkapkan gagasan ketika berdiskusi, aktif

melakukan kegiatan bermain peran.

Keaktifan meningkat menjadi 86% atau sebanyak 30 siswa pada siklus

II sedangkan dari siklus I tercatat sekitar 64% atau sebanyak 23 siswa.

3) Kerjasama

Siswa yang menunjukkan sikap kerjasama yang baik selama mengikuti

pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus II sebesar 72% atau

sebanyak 26 siswa. Sedangkan pada siklus I tercatat siswa yang mampu

bekerjasama dengan kelompoknya adalah sebesar 78% atau sebanyak 28

siswa. Dari perbandingan kedua hal tersebut terlihat siswa masih belum

melakukan kerjasama dengan kelompoknya pada siklus II. Namun secara

keseluruhan proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa dari siklus I

sampai siklus II termasuk berhasil.

4) Kesungguhan

Siswa yang menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti pembelajaran

keterampilan berbicara pada siklus II sebanyak 28 siswa atau sebesar 78%,

sedangkan 17 siswa atau sebesar 48% siswa lainnya menunjukkan sikap

kurang serius selama mengikuti pelajaran. Sedangkan pada siklus I terdapat

21 siswa atau sebesar 58%. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan

proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

141

Pada saat melakukan diskusi antar kelompoknya masing-masing atau

melakukan praktik berbicara di depan kelas siswa terlihat bersungguh-

sungguh dengan sesama teman kelompoknya.

Bertolak dari perbaikan pada siklus I dibuktikan bahwa penggunaan

model SAVI dan metode role playing (bermain peran) pada siklus II ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara siswa

meningkat. Peningkatan tersebut juga terjadi pada proses pembelajaran

maupun hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa.

Hal ini terbukti dari 35 siswa yang melakukan tes keterampilan

berbicara mencapai 30 siswa atau 85,71% siswa telah mencapai ketuntasan

belajar dengan mendapat nilai di atas 70 (KKM). Ketuntasan belajar ini

mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 85,71% dengan rata-rata nilai

keterampilan berbicara dalam kelas sebesar mencapai 85,71%.

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran

keterampilan berbicara pada siklus II sudah dapat diatasi dengan baik.

Antusias secara garis besar siswa sudah terlihat termotivasi dalam belajar,

kerjasama, dan antusias ketika mengikuti kegiatan pembelajaran keterampilan

berbicara.

Selain itu, peningkatan hasil keterampilan berbicara pada siklus II

sudah mencapai indikator ketercapaian yaitu 80% dari jumlah siswa yang ada.

Oleh karena itu, penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil.

4.4 Hasil Analisis Data

Data yang dikumpulkan meliputi data proses dan hasil belajar

keterampilan berbicara Bahasa Indonesia pada kondisi awal, hasil tes lisan

siklus I dan siklus II. Peningkatan yang terjadi kemudian dianalisis dengan

cara membandingkan antara data pada kondisi awal, siklus I dan siklus II

pada analisis komparatif. Penilaian pada tes lisan dilakukan berdasarkan

pengamatan serta berpedoman pada instrument penilaian yang telah disusun

sebelumnya.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

142

Di dalam proses pembelajaran siswa sudah terlihat aktif dan

bersungguh-sungguh dibandingkan dengan kondisi awal. Secara klasikal

terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan

pada diri setiap siswa.

1.4.1 Prasiklus

Sebelum melaksanakan tindakan data proses dan hasil belajar

keterampilan berbicara Bahasa Indonesia diambil dari nilai prasiklus dimana

pada kegiatan prasiklus peneliti melakukan observasi di dalam kelas 4 untuk

mengamati secara langsung kondisi pembelajaran keterampilan berbicara

yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 yang pada saat itu

pembelajaran dilakukan oleh ibu Sri Astuti selaku guru kelas 4 itu sendiri.

Data nilai pengamatan proses dan hasil belajar keterampilan berbicara Bahasa

Indonesia semester I selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:

Data penilaian proses sikap siswa pada prasiklus dapat dimasukkan ke

dalam tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan

Berbicara Bahasa Indonesia Prasiklus

No. Sikap Siswa Jumlah Skor Persentase (%)

1. Minat 8 22%

2. Keaktifan 36%

3. Kerjasama 19%

4. Kesungguhan 25%

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

berbicara yang dilakukan oleh guru pada kondisi awal terdapat 8 siswa (22%)

yang berminat mengikuti pembelajaran berbicara di kelas. Keaktifan siswa

tercatat sebanyak 13 siswa (36%), siswa yang bekerjasama dengan baik

sebanyak 7 siswa (19%), dan siswa yang bersungguh-sungguh dalam

mengikuti pembelajaran berbicara sebanyak 9 siswa (25%). Data dalam tabel

4.9 tersebut di atas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

143

Grafik 4.1 Persentase Proses Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia

Prasiklus

Bertolak dari sajian data penilaian proses pembelajaran siswa kelas 4

pada kondisi awal (prasiklus) di atas maka dapat diindikasikan bahwa

pembelajaran keterampilan berbicara yang diterapkan guru belum mencapai

hasil yang optimal. Siswa yang menunjukkan keempat aspek sikap siswa

tersebut rata-rata dibawah 50% dari jumlah siswa yang ada yakni 36 siswa.

Proses kegiatan yang dilakukan siswa dari keempat aspek tersebut tergolong

masih rendah sehingga perlu diadakan tindakan pembelajaran selanjutnya.

Proses tentu akan mempengaruhi hasil dalam pembelajaran

keterampilan berbicara di kelas. Pengamatan pada proses pembelajaran ini

tidak terlepas dari hasil penilaian keterampilan berbicara siswa.

Pengambilan nilai prasiklus oleh guru dilakukan dengan tes berbicara

individu di depan kelas. Siswa diminta untuk memberikan pendapat

(mengomentari) dari persoalan faktual yang dikemukan oleh guru. Secara

detail data nilai keterampilan berbicara siswa pada kondisi awal dapat dilihat

pada tabel 4.10 berikut ini

22%

36%

19%

25%

0

2

4

6

8

10

12

14

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Per

sen

tase

Sikap Siswa

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

144

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia

Prasiklus

No. Nilai Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Keterangan

1. 40-48 8 22% Tidak Tuntas

2. 49-57 3 8% Tidak Tuntas

3. 58-66 9 25% Tidak Tuntas

4. 67-75 6 17% Tuntas

5. 76-84 8 22% Tuntas

6. 85-93 2 6% Tuntas

Jumlah 36 100

Nilai Terendah = 40

Nilai Tertinggi = 92

Nilai rata-rata = 2.312 : 36 = 64,2%

Tingkat Ketuntasan Klasikal = 14 : 36 × 100 = 38,89%

Data penilaian pembelajaran keterampilan berbicara pada tabel 4.10

sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas 4 di atas menunjukkan bahwa

siswa yang mendapat nilai dalam interval 40-48 sebanyak 8 siswa (22%),

interval nilai 49-57 sebanyak 3 siswa (8%), interval nilai 58-66 sebanyak 9

siswa (25%), interval nilai 67-75 terdapat 6 siswa (17%), interval nilai 76-84

sejumlah 8 siswa (22%), interval nilai 85-93 sejumlah 2 siswa (6%). Nilai

rata-rata kelas adalah 64,2% dengan ketuntasan klasikal sebanyak 14 siswa

(38,89%) dari jumlah keseluruhan siswa.

Dalam pembelajaran keterampilan berbicara tersebut menunjukkan

bahwa hasil keterampilan berbicara siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan pada kondisi awal masih rendah sehingga perlu

diupayakan peningkatan pada keterampilan berbicara.

Berdasarkan tabel 4.10 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Bahasa

Indonesia di atas sesuai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data

hasil perolehan nilai prasiklus dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.11 di

bawah ini:

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

145

Tabel 4.11

Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia

Prasiklus

Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)

Tidak Tuntas 22 61,1%

Tuntas 14 38,89%

Jumlah 36 100%

Nilai Terendah 40

Nilai Tertinggi 92

Nilai rata-rata 64,2%

Tingkat Ketuntasan Klasikal 14 : 36 × 100 = 38,89%

Data/distribusi frekuensi pembelajaran keterampilan berbicara pada

tabel 4.10 maupun pada tabel 4.11 mengenai ketuntasan hasil belajar siswa

sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan tersebut dapat disajikan dalam grafik di bawah ini:

Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Prasiklus.

Berdasarkan distribusi frekuensi maupun ketuntasan hasil pembelajaran

keterampilan berbicara prasiklus pada di atas menunjukkan bahwa 61% dari

jumlah keseluruhan siswa masih belum tuntas dan hanya 39% siswa yang

sudah tuntas pada pembelajaran keterampilan berbicara. Dalam pembelajaran

keterampilan berbicara tersebut menunjukkan bahwa hasil keterampilan

berbicara siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Getasan pada kondisi awal

0

5

10

15

20

25

Tidak Tuntas Tuntas

Persentase 22 12

61,1%

38,89%

Pra

sik

lus

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

146

masih tergolong rendah sehingga perlu diupayakan peningkatan pada

keterampilan berbicara.

4.4.2 Siklus I

Data proses dan hasil belajar keterampilan berbicara Bahasa Indonesia

siklus I diperoleh dari nilai tes formatif yang dilakukan pada pertemuan

ketiga atau di akhir siklus I. Data hasil tes lisan pada siklus I dengan materi

teks pengumuman diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.12 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan

Berbicara Bahasa Indonesia Siklus I

No. Sikap Siswa Jumlah Skor Persentase (%)

1. Minat 25 69%

2. Keaktifan 23 64%

3. Kerjasama 28 78%

4. Kesungguhan 21 58%

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru pada siklus I mengalami peningkatan dari kondisi

awal. Terdapat 25 siswa (69%) yang berminat mengikuti pembelajaran

berbicara, siswa yang terlihat aktif sebanyak 23 siswa (64%), siswa yang

mampu bekerjasama dengan baik pada setiap kelompok tercatat 28 siswa

(78%), dan siswa yang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran

berbicara sebanyak 21 siswa (58%).

Data dalam tabel 4.12 tersebut dapat disajikan dalam grafik sebagai

berikut:

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

147

Grafik 4.3 Persentase Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Siklus I.

Mengingat bahwa kriteria pencapaian keberhasilan masing-masing

keempat aspek tersebut dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan pada

penilaian proses minimal 60% dari masing-masing aspek, yaitu aspek minat,

keaktifan, kerjasama dan kesungguhan. Berdasarkan perolehan nilai proses

pada aspek kesungguhan sebesar 58% (masih kurang dari kriteria pencapaian

minimal 60%), maka untuk memperbaiki nilai tersebut diadakannya

pembelajaran pada siklus II. Selain memiliki nilai proses terdapat juga nilai

hasil pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dengan

menerapkan model SAVI dan metode Role Playing. Adapun hasil dari

penilaian keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dapat disajikan dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia

Siklus I

No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

1. 52-58 4 11% Tidak Tuntas

2. 59-65 6 17% Tidak Tuntas

3. 66-72 13 36% Tuntas

4. 73-79 8 22% Tuntas

5. 80-86 3 8% Tuntas

6. 87-93 2 6% Tuntas

Jumlah 36 100

69% 64%

78%

58%

0

5

10

15

20

25

30

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Per

sen

tase

Sikap Siswa

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

148

Nilai Terendah = 52

Nilai Tertinggi = 92

Nilai Rata-rata : 2.552 : 36 = 70,89%

Tingkat Ketuntasan Klasikal : 24 : 36 × 100% = 66,67%

Tabel 4.13 di atas menunjukkan persentase siswa yang belum dan sudah

tuntas KKM. Dari 36 siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan

Getasan, terdapat 33,3% siswa belum tuntas KKM yang terbagi ke dalam

kelas 52-58 terdapat 4 siswa atau sebesar 11%, pada kelas 59-65 terdapat 6

siswa atau sebesar 17%. Sisanya sebesar 66,67% siswa sudah tuntas KKM

yang terbagi pada kelas 66-72 terdapat 13 siswa atau sebesar 36%, pada kelas

73-79 terdapat 8 siswa atau sebesar 22%, pada kelas 80-86 terdapat 3 siswa

atau sebesar 8%, dan pada kelas 87-93 terdapat 2 siswa atau sebesar 6% yang

sudah mencapai batas KKM.

Berdasarkan tabel 4.16 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Bahasa

Indonesia di atas sesuai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data

hasil perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.14 di bawah

ini.

Tabel 4.14 Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Siklus I

Keterangan Jumlah

Siswa

Persentase (%)

Tidak Tuntas 12 33,33%

Tuntas 24 66,67%

Jumlah 36 100%

Nilai Terendah 52

Nilai Tertinggi 92

Nilai rata-rata 70,89%

Tingkat Ketuntasan Klasikal 24 : 36 × 100 = 66,67%

Tabel 4.14 di atas menunjukkan persentase siswa yang belum dan sudah

tuntas KKM (70).

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

149

Berdasarkan data pada tabel 4.14 maka hasil pembelajaran keterampilan

berbicara setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas 4 SD Negeri

Sumogawe 1 Kecamatan Getasan dapat disajikan dalam grafik di bawah ini :

Grafik 4.4 Persentase Ketuntasan Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Siklus I.

Berdasarkan pada tabel 4.14 dan grafik 4.4 di atas dari jumlah

keseluruhan 36 siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan,

dari tabel tersebut dapat diketahui ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I

mencapai 66,67% atau 24 siswa yang mencapai ketuntasan. Sedangkan siswa

yang tidak tuntas sebesar 33,3% atau 14 siswa. Hasil ini juga memberi

gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu

dari prasiklus berkisar 14 siswa atau sebesar 38,89% siswa yang tuntas

meningkat menjadi 24 siswa atau sebesar 66,67% pada siklus I.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan berbicara siswa yang memperoleh nilai ≥70 (KKM) pada siklus

I belum mencapai 80% sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus

II.

4.4.3 Siklus II

Data proses dan hasil belajar keterampilan berbicara Bahasa Indonesia

siklus II diperoleh dari nilai tes lisan yang dilakukan pada pertemuan ketiga

atau di akhir siklus II. Data hasil tes lisan pada siklus II dengan materi teks

pengumuman diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.15 di bawah ini. Data

0

5

10

15

20

25

Tidak Tuntas Tuntas

Persentase 12 24

33,33%

66,67% S

iklu

s I

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

150

pengamatan proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa pada siklus II

dapat dilihat dalam tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Penilaian Proses Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Siklus II

No. Sikap Siswa Jumlah Skor Persentase (%)

1. Minat 92%

2. Keaktifan 86%

3. Kerjasama 72%

4. Kesungguhan 78%

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru pada siklus II mengalami peningkatan. Terdapat 33

siswa atau sebesar 92% yang berminat mengikuti pembelajaran berbicara.

Siswa yang tercatat aktif selama mengikuti pembelajaran di kelas sekitar 30

anak atau sebesar 86%, siswa yang mampu bekerjasama dengan baik

sebanyak 26 anak atau sebesar 72%, dan siswa yang bersungguh-sungguh

dalam mengikuti pembelajaran berbicara sebanyak 28 anak atau sebesar 78%.

Data dalam tabel 4.15 di atas dapat disajikan dalam grafik sebagai

berikut:

Grafik 4.5 Persentase Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Siklus II.

Berdasarkan perolehan nilai proses pembelajaran keterampilan

berbicara di atas, maka kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dikatakan berhasil. Selain memiliki nilai proses terdapat juga nilai hasil

92% 86% 72%

78%

0

5

10

15

20

25

30

35

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Per

sen

tase

Sikap Siswa

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

151

pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dengan menerapkan

model SAVI dan metode Role Playing. Adapun hasil dari penilaian

keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dapat disajikan dalam tabel di

bawah ini. Data nilai tersebut dikelompokkan ke dalam tabel 4.16 di bawah

ini:

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Siklus II

No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

1. 60-66 2 6% Tidak Tuntas

2. 67-73 4 11% Tidak Tuntas

3. 74-80 6 17% Tuntas

4. 81-87 4 11% Tuntas

5. 88-94 8 23% Tuntas

6. 95-101 11 32% Tuntas

Jumlah 35 100

Nilai Terendah = 62

Nilai Tertinggi = 100

Niai Rata-rata = 3.000 : 35 = 85,71%

Tingkat Ketuntasan Klasikal = 30:35×100% = 85,71%

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, dapat dilihat persentase siswa yang

belum dan sudah tuntas KKM. Dari 35 siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan, hanya terdapat 14,28% siswa belum tuntas KKM yang

terbagi dalam kelas 60-66 terdapat 2 siswa atau sebesar 6%, pada kelas 67-73

terdapat 4 siswa atau sebesar 11%. Sisanya sebesar 85,71% siswa sudah

tuntas KKM yang terbagi pada kelas 74-80 terdapat 6 siswa atau sebesar

17%, pada kelas 81-87 terdapat 4 siswa atau sebesar 11%, pada kelas 88-94

terdapat 8 siswa atau sebesar 23%, dan pada kelas 95-101 terdapat 11 siswa

atau sebesar 32%.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

152

Dari tabel 4.16 tersebut juga dapat ditarik kesimpulan bahwa ketuntasan

hasil belajar siswa pada siklus II mencapai 85,71% atau 30 siswa sudah

tuntas. Sedangkan siswa yan belum tuntas 14,28% atau 5 siswa.

Berdasarkan tabel 4.16 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Bahasa

Indonesia di atas sesuai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data

hasil perolehan nilai prasiklus dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.17 di

bawah ini.

Tabel 4.17 Ketuntasan Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Siklus II.

Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)

Tidak Tuntas 5 14,29%

Tuntas 30 85,71%

Jumlah 35 100%

Nilai Terendah 60

Nilai Tertinggi 100

Nilai rata-rata 85,71%

Tingkat Ketuntasan Klasikal 30 : 36 × 100 = 85,71%

Dari tabel 4.17 di atas, dapat dilihat persentase siswa yang belum dan

sudah tuntas KKM. Berdasarkan data pada tabel 4.17 maka hasil

pembelajaran keterampilan berbicara setelah diadakan tindakan siklus II pada

siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan dapat disajikan

dalam grafik di bawah ini.

Grafik 4.6 Persentase Ketuntasan Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Siklus II

0

5

10

15

20

25

30

Tidak Tuntas Tuntas

Persentase 5 30

14,28%

85,71%

Sik

lus

II

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

153

Pada tabel 4.17 dan grafik di atas dari jumlah keseluruhan siswa yang

masuk (1 siswa sakit) yaitu 35 siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan, hanya terdapat 5 siswa atau sebesar 14,28% siswa belum

tuntas KKM. Sisanya sebanyak 30 siswa atau sebesar 85,71% siswa sudah

tuntas KKM. Dari tabel 4.16 tersebut juga dapat ditarik kesimpulan bahwa

ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan adanya

peningkatan dari siklus I.

Dengan perolehan hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran menggunakan model SAVI dan metode role playing dapat

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara bahasa

Indonesia berhasil.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan berbicara siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (batas KKM)

sudah mencapai 80% sesuai target capaian sehingga tindakan dapat

dihentikan.

4.4.4 Analisis Komparatif

Perbandingan proses dan hasil belajar keterampilan berbicara Bahasa

Indonesia ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan dari hubungan

antarsiklus, yaitu berawal dari kegiatan awal (prasiklus), siklus I, dan siklus

II. Untuk hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada tahap observasi

(pengamatan) pada masing-masing siklus.Berdasarkan pengamatan dari

analisis data SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan dalam

pembelajaran keterampilan berbicara khususnya pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia pada aspek keterampilan berbicara dengan menggunakan model

SAVI dan metode role playing.

Untuk mengetahui peningkatan proses dan hasil belajar keterampilan

berbicara Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SD Negeri sumogawe 1 Kecamatan

Getasan, dilakukan analisis data dengan cara membandingkan proses dan

hasil belajar keterampilan berbicara Bahasa Indonesia pada kondisi awal,

siklus I dan siklus II. Peningkatan proses ditunjukkan dari sebaran

frekuensi/jumlah sikap siswa meliputi minat, keaktifan, kerjasama, dan

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

154

kesungguhan siswa yang semakin meningkat seperti pada tabel 4.18 di bawah

ini:

Tabel 4.18

Perbandingan Persentase Proses Belajar Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No. Sikap

Siswa

Persentase

Prasi

klus

(%) Siklus

I

(%) Siklus

II

(%)

1. Minat 8

100

= 22%

25

100=

69%

33

100=

92%

2. Keaktif

an

13

100

= 36%

23

100=

64%

30

100=

86%

3. Kerjasa

ma

7

100

= 19%

28

100=

78%

26

100=

72%

4. Kesung

guhan

9

100

= 25%

21

100=

58%

28

100=

78%

Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan frekuensi pengamatan

sikap siswa dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Secara klasikal aspek sikap

minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan siswa dalam proses

pembelajaran terjadi peningkatan.

Dari tabel di atas, perbandingan frekuensi sikap siswa dapat dibuat

grafik sebagai berikut:

Grafik 4.7 Persentase Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Prasklus, Siklus I, dan Siklus II.

22% 36%

19% 25%

69% 64%

78%

58%

92% 86%

72% 78%

0

5

10

15

20

25

30

35

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Per

sen

tase

Sikap Siswa

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

155

Peningkatan hasil ditunjukkan dari sebaran frekuensi nilai keterampilan

berbicara dari penilaian aspek lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara

serta pemahaman isi yang semakin besar (meningkat) pada nilai di atas KKM

(70) seperti pada tabel 4.19 berikut ini:

Tabel 4.19 Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.

Keterangan

Jumlah Siswa Persentase (%)

Prasiklus Siklus

I

Siklus

II

Prasiklus Siklus

I

Siklus

II

Tidak Tuntas 22 12 5 61,1% 33,33% 14,29%

Tuntas 14 24 30 38,89% 66,67% 85,71%

Jumlah 36 36 35 100% 100% 100%

Nilai

Terendah

40 52 60

Nilai

Tertinggi

92 92 100

Nilai rata-

rata

64,2% 70,89

%

85,71

%

Ketuntasan

Klasikal

38,89% 66,67

%

85,71

%

Dari tabel 4.19 di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil

keterampilan berbicara siswa dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Persentase

ketuntasan klasikal meningkat dari prasiklus sebesar 38,89% menjadi 66,67%

pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II sebesar 85,71%. Pada akhir

siklus masih terdapat 5 siswa yang tidak mencapai ketuntasan maksimal

(KKM) dalam keterampilan berbicara.

Berdasarkan ketidaktuntasan dari kelima siswa ini secara umum,

kelemahan yang mereka alami selama mengikuti pembelajaran keterampilan

berbicara terdapat pada aspek intonasi dan ekspresi berbicara, ketika

mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara, mereka belum menunjukkan

penguasaan pada karakter tokoh drama yang akan diperankan, sedangkan

untuk intonasi bicara juga masih kurang.

Perbandingan nilai rata-rata kelas dari tiap siklus terjadi peningkatan.

Pada prasiklus nilai rata-rata kelas sebesar 64,2%, pada siklus I nilai rata-rata

kelas 70,89%. Selanjutnya nilai rata-rata mengalami peningkatan secara

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

156

signifikan yaitu sebesar 85,71%. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa

proses dan hasi keterampilan berbicara berhasil.

Dari tabel 4.19 perbandingan nilai keterampilan berbicara di atas dibuat

dalam bentuk diagram grafik sebagai berikut:

Grafik 4.8 Persentase Ketuntasan Keterampilan Berbicara Bahasa

Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.

Dari grafik di atas tersebut terlihat bahwa prasiklus (warna biru) siklus I

(warna merah), sedangkan siklus II (warna hijau).

Bertolak dari ketiga keterangan tersebut, dapat diketahui bahwa dari

setiap hasil pembelajaran keterampilan berbicara terjadi peningkatan yang

signifikan pada siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan

khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

4.5 Pembahasan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian tindakan pembelajaran dapat dinyatakan

bahwa terjadi peningkatan kualitas keterampilan berbicara, baik proses

maupun hasil keterampilan berbicara itu sendiri dengan menggunakan model

SAVI dan metode role playing pada siklus I dan siklus II. Secara garis besar,

penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah yang telah

dikemukakan pada bagian bab I.

Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar

bahwa proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara dari siklus I dan

0

5

10

15

20

25

30

Tidak Tuntas Tuntas

Prasiklus 22 14

Siklus I 14 22

Siklus II 5 30

61,1%

38,89% 33,33%

66,67%

14,29%

85,71%

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

157

siklus II dengan menggunakan model SAVI dan metode role playing.

Pembahasan hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

4.5.1 Prasiklus

Pada prasiklus terlihat bahwa minat dan keaktifan siswa dalam

mengikuti proses kegiatan pembelajaran masih tergolong rendah.

Pembelajaran keterampilan berbicara masih menggunakan cara konvesional

yaitu siswa diminta mengomentari persoalan faktual yang dikemukan guru

pada saat mengajar secara individu.

Meskipun metode pembelajaran menuntut siswa untuk aktif, tetapi

suasana pembelajaran terkesan membosankan. Selain itu, siswa masih terlihat

malu dan gugup ketika diminta berbicara di depan kelas secara individu. Hal

ini membuat siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh

guru. Akibatnya presentase nilai proses secara klasikal yang meliputi minat,

keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan masih tergolong rendah. Terbukti

persentase proses klasikal pada tindakan awal ini mencapai 22% untuk minat,

36% untuk keaktifan, 19% untuk kerjasama dan 25% untuk kesungguhan.

Proses pembelajaran yang tergolong rendah ini berimbas pada hasil

pembelajaran dimana seperti pembahasan pada sebelumnya bahwa jika proses

belajar siswa rendah maka akan berdampak pada hasil belajar siswa juga. Hal

ini juga dibuktikan dengan adanya nilai keterampilan berbicara siswa yang

diperoleh selama mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. Pada

prasiklus siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 22 siswa atau sebesar

61,1%, sedangkan yang sudah tuntas hanya 14 siswa atau 38,89% dari 36

jumlah keseluruhan siswa. Nilai terendah pada prasiklus adalah 40 dan nilai

tertinggi adalah 92.

Selama prasiklus, nilai rata-rata klasikal yang dicapai adalah 64,2%.

Nilai rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh siswa

pun juga masih tergolong rendah. Oleh karena itu, dilakukan tindakan untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

158

4.5.2 Siklus I

Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti

adanya peningkatan proses dan hasil belajar keterampilan berbicara siswa.

Dalam proses pembelajaran berbicara pada siklus I ini peneliti menggunakan

model SAVI dan metode role playing. Siswa bermain peran dari tokoh drama

yang dibuat secara berkelompok. Proses pembelajaran terkesan lebih hidup

dan menyenangkan walaupun hasilnya belum maksimal karena beberapa

siswa masih terlihat kaku dan malu-malu saat bermain peran.

Siswa lebih berminat dan mulai aktif dalam pembelajaran terutama

ketika praktik berbicara secara berkelompok yang mengutamakan kerjasama

dan keseriusan dari anggota kelompoknya masing-masing. Peningkatan proses

berbicara ini dibuktikan dengan nilai presentase proses klasikal yaitu minat

69%, keaktifan 64%, kerjasama 78% dan kesungguhan 58%.

Dengan jumlah ketuntasan seperti itu, dapat dikatakan indikator kinerja

siklus I telah tercapai.Akan tetapi, pada siklus I nilai siswa belum memuaskan

karena kebanyakan siswa hanya memperoleh nilai pada interval nilai sedang.

Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal yang

terkait faktor-faktor penilaian keterampilan berbicara siswa yaitu: pertama,

rata-rata siswa menggunakan lafal dan intonasi yang cukup jelas dalam

berbicaranya walaupun penggunaaan intonasi kadang kurang tepat, namun

siswa sudah percaya diri dan tidak terlihat malu maupun takut ketika

penampilannya dilihat oleh teman-teman sekelasnya.

Sedangkan untuk ekspresi berbicara siswa rata-rata nilainya masih

kurang memuaskan, terkadang siswa berbicara tidak melihat kepada teman

sekelompoknya atau lawan bicaranya, gerakan-gerakan tubuh belum begitu

kelihatan pada siklus I sehingga hal ini mempengaruhi pada aspek ekspresi

berbicara siswa yang masih tergolong monoton dan kaku.

Peningkatan proses dan hasil pada siklus I belum memuaskan dan

masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan oleh guru

sehingga hal tersebut dapat menjadi harapan yang diinginkan sesuai dengan

ketentuan batas KKM. Pada siklus I siswa yang belum tuntas KKM sebanyak

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

159

12 siswa atau sebesar 33,33%,sedangkan yang sudah tuntas terdapat 24 siswa

atau sebesar 66,67% dari 36 jumlah keseluruhan siswa. Nilai terendah pada

siklus I adalah 52 dan nilai tertinggi adalah 92.

Dengan memperoleh niai rata-rata pada siklus I yang berkisar sebesar

70,89% tersebut, maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

4.5.3 Siklus II

Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan proses dan hasil yang

signifikan dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses pembelajaran

keterampilan berbicara dengan model SAVI dan metode role playing, siswa

semakin berminat ditandai dengan banyaknya siswa yang antusias dan

memperhatikan jalannya proses pembelajaran berbicara yang dilakukan oleh

guru.

Persentase minat siswa dapat dilihat melalui ketercapaiannya dalam

mengikuti pembelajaran yaitu mencapai 92%, keaktifan mencapai 86%,

kerjasama mencapai 72%, dan kesungguhan siswa mencapai 78%. Dari

keempat aspek tersebut membuktikan bahwa pada saat mengikuti

pembelajaran keterampilan berbicara, siswa terlihat lebih aktif pada

kelompoknya masing-masing, selain itu siswa juga sudah terlihat

bertanggungjawab sebagai bagian dari kelompoknya.Hal ini terbukti pada

pengamatan dari kesungguhan dan kerjasama yang terlihat pada saat siswa

melakukan diskusi dan bermain peran (role playing).

Hasil keterampilan berbicara siswa pada siklus II terjadi peningkatan

sesuai dengan yang diharapkan. Indikator ketercapaian hasil keterampilan

berbicara pada siklus II adalah 28 siswa atau sebanyak 80% dari 35 siswa

kelas 4 SD Negeri Sumogawe diharapkan mampu tuntas KKM dalam

pembelajaran berbicara. Namun, setelah diadakan tindakan siklus II terdapat

30 siswa atau sebesar 85,71% tuntas KKM, hal ini membuktikan bahwa

penelitian yang dilakukan menggunakan model SAVI dan metode role playing

dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi proses maupun hasil

keseluruhan keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

160

karena hanya terdapat 5 siswa atau sebesar 14,28% yang belum tuntas KKM.

Hal ini dibuktikan dengan naiknya jumlah frekuensi pada tiap siklusnya.

Berdasarkan jumlah siswa yaitu 35siswa kelas 4 SDsetelah tindakan

siklus II nilai terendah yang diperoleh adalah 60 dan nilai tertinggi 100.Dilihat

dari nilai rata-rata klasikal siswa terdapat peningkatan. Nilai rata-rata klasikal

pada siklus II sebesar 85,71%.

Peningkatan proses dan hasil keterampilan berbicara dengan

menggunakan model SAVI dan metode role playing pada siklus II sudah

memuaskan dan mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu,

pelaksanaan tindakan dapat dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil.

Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II,

keberhasilan pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model SAVI

dan metode role playing dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

a. Proses Pembelajaran

1) Siswa semakin berminat dalam mengikuti pembelajaran keterampilan

berbicara. Hal ini ditunjukkan dengan adanya siswa yang menunjukkan

sikap yang memperhatikan ketika proses pembelajaran sedang

berlangsung. Selain itu, siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias

dan pembicaraan antar teman sekelasnya berkurang.

2) Siswa terlihat bersemangat dan aktif dalam pembelajaran. Hal ini

dibuktikan dengan ditandainya keaktifan siswa bertanya dan berpendapat

saat diskusi dengan kelompoknya. Serta ketika memainkan perannya

masing-masing, siswa sudah bisa menunjukkan peran tokoh yang

seharusnya.

3) Siswa melakukan kerjasama dalam kegiatan pembelajaran. Kerjasama

terlihat ketika siswa berdiskusi dan bermain peran di depan kelas. Siswa

menunjukkan sikap empati terhadap teman kelompoknya.

4) Siswa memiliki kesungguhan dalam belajar. Hal ini juga dibuktikan

dengan adanya keseriusan siswa ketika bermain peran dengan

kelompoknya untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2017. 5. 4. · 100 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan. Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi

161

b. Hasil Pembelajaran

Nilai tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa dengan model SAVI

dan metode role playing yang telah dilaksanakan guru menunjukkan

peningkatan dari siklus I sampai siklus II dibandingkan dengan kondisi awal.

Ketuntasan klasikal akhir siklus mencapai 85,71% dengan nilai rata-rata

85,71%.

Hasil keterampilan berbicara ditandai dengan meningkatnya aspek-

aspek penilaian berbicara yang secara garis dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Siswa mampu berbicara ditandai dengan adanya pelafalan dan intonasi

yang cukup jelas. Secara klasikal siswa dapat melafalkan bunyi atau

artikulasi bahasa dengan baik dan benar.

2) Siswa berbicara dengan intonasi yang cukup tepat. Ketepatan

memberikan tekanan dalam berbicara siswa secara klasikal dalam

kategori baik.

3) Siswa berbicara dengan lancar. Hal ini dibuktikan ketika siswa berbicara

tidak menggunakan kata “ee…..” dan hanya sedikit siswa yang kurang

lancar.

4) Siswa mampu berbicara dengan menunjukkan ekspresi berbicara yang

dapat dikatakan baik. Secara umum, siswa sudah berbicara menggunakan

ekspresi berbicara yang tepat sesuai peran tokoh drama seharusnya yang

disertai dengan gerakan tubuh (mimik). Siswa juga terlihat mampu

memperhatikan lawan bicaranya hal ini merupakan salah satu syarat

keefektifan berbicara.

5) Siswa sudah berbicara sesuai isi atau tema drama yang diperankannya.

Hal ini ditunjukkan dengan arah pembahasan/pembicaraan siswa dalam

bermain peran sudah sesuai topik drama yang ditentukan.