9. Bab IV Pembahasan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Konsep Perancangan Panel I/O Grate Cooler

Dalam merancang suatu sistem kontrol grate cooler diperlukan beberapa

pendekatan-pendekatan sistematis dengan prosedur sebagai berikut :

1. Persiapan Alat dan Bahan :

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam perancangan Panel I/O Grate Cooler :

a. Daftar Peralatan

No. Peralatan Banyak1 Obeng (+) (-) 1 buah2 Tang Potong 1 buah3 Tang Crimping 1 buah4 Gergaji besi 1 buah5 Pisau 1 buah

Tabel 3. List Daftar Peralatan

b. Daftar Bahan

No. Bahan Banyak1 Rack/rail 1 buah2 PS Siemens 6EP1 334-2BA01 2 buah3 IM 153-2 Simatic ET 200M 2buah4 DI 16xDC48-125V 321-1CH80-0AA0 6 buah5 DO 8xDC48-125V 322-1CH00-0AA0 3 buah6 AI SM 331 8x16Bit 331-7NF00-0AB0 1 buah7 AO SM 332 4x12Bit 332-5HD01-A0B0 1 buah8 CB 0.5A Scheider Electric Domae 19 buah9 CB 2A Scheider Electric Domae 5 buah10 Terminal Grounding 2 buah11 Poenix Contact UK5N 15 buah12 Poenix Contact UK10N 5 buah13 Kabel Multicore 100 Meter15 Kabel Penghubung 5 Meter15 SCUN/ konektor terminal 1 pcs16 Isolasi/Lakban 2 buah

78

Tabel 4. List daftar bahan

2. Rancangan Panel I/O Grate Cooler

Dalam tahapan ini, programmer harus menentukan terlebih dahulu jenis

sistem yang akan dikontrol, demikian pula proses yang harus dilaksanakan dalam

sistem control tersebut. Berikut ini rancangan posisi Panel I/O Grate Cooler seperti

gambar berikut ini :

79

Gambar 45. Rancangan posisi panel I/O Grate Cooler

3. Penentuan Alamat I/O Grate Cooler

Pada tahap ini, semua piranti masukan dan keluaran akan dihubungkan ke PLC

harus ditentukan. Perangkat masukan dapat berupa saklar, sensor, valve dll.

Sedangkan perangkat keluaran dapat berupa motor, solenoid valve,

elektromangnetik, dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita harus mengkonfigurasi

80

hardware (sensor, motor, solenoid) dan hardwire (wiring) dengan baik, kemudian

masing-masing parameter dari sistem kendali haruslah mengacu pada address atau

pengalamatan pada modul PLC agar tidak terjadi keraguan atau tumpang tindih

antar I/O.

Pada Grate Cooler, objek yang akan dikontrol adalah circulation pump, cooler

fan, lubrication pump, hydraulic pump, grate motion control, oil conditioning

temperature, oil conditioning filter, dan oil conditioning level minimum.

Berdasarkan nomor default yang ada di Indarung IV, maka dapat di buat alamat

I/O pengontrolan Grate Cooler adalah sebagai berikut :

I/O CHECK TABLE WITH PROGRESS IN GRATE COOLER

I/O P. Bus SlotItem

(Shortname)Address Type Keterangan

IO1_R1 14 4W1K45M1MR I 200.0 BOOL Circulation pump Motor Ready

4 4W1K45M1L I 200.1 BOOL Circulation pump Local Start

4 4W1K45M1R I 200.2 BOOL Circulation pump Return

4 4W1K45M1OV I 200.3 BOOL Circulation pump Overload

4 4W1K46M1MR I 200.4 BOOL Cooler fan 1 Motor Ready

4 4W1K46M1L I 200.5 BOOL Cooler fan 1 Local Start

4 4W1K46M1R I 200.6 BOOL Cooler fan 1 Return

4 4W1K46M1OV I 200.7 BOOL Cooler fan 1 Overload

4 4W1K47M1MR I 201.0 BOOL Cooler fan 2 Motor Ready

4 4W1K47M1L I 201.1 BOOL Cooler fan 2 Local Start

4 4W1K47M1R I 201.2 BOOL Cooler fan 2 Return

4 4W1K47M1OV I 201.3 BOOL Cooler fan 2 Overload

4 4W1K59M1MR I 201.4 BOOL Lubrication pump 1 Motor Ready

4 4W1K59M1L I 201.5 BOOL Lubrication pump 1 Local Start

4 4W1K59M1R I 201.6 BOOL Lubrication pump 1 Return

4 4W1K59M1OV I 201.7 BOOL Lubrication pump 1 Overload

5 4W1K59M2MR I 202.0 BOOL Lubrication pump 2 Motor Ready

81

5 4W1K59M2L I 202.1 BOOL Lubrication pump 2 Local Start

5 4W1K59M2R I 202.2 BOOL Lubrication pump 2 Return

5 4W1K59M2OV I 202.3 BOOL Lubrication pump 2 Overload

5 4W1K02M1MR I 202.4 BOOL Hydraulic pump 1 Motor Ready

5 4W1K02M1L I 202.5 BOOL Hydraulic pump 1 Local Start

5 4W1K02M1R I 202.6 BOOL Hydraulic pump 1 Return

5 4W1K02M1OV I 202.7 BOOL Hydraulic pump 1 Overload











6 4W1K03M2R I 204.2 BOOL Hydraulic pump 4Return












6 4W1K05M1R I 205.6 BOOL Hydraulic pump 7Return


7 4W1K02GMC_MR I 206.0 BOOL Grate motion control 1 Local

7 4W1K02GMC_L I 206.1 BOOL Grate motion control 1 General

82

Alarm

7 4W1K02GMC_R I 206.2 BOOL Grate motion control 1 Return

7 4W1K02GMC_X9 I 206.3 BOOL Grate motion control 1Motor Ready


7 4W1K03GMC_L I 206.5 BOOL Grate motion control 2 General Alarm


7 4W1K03GMC_X9 I 206.7 BOOL Grate motion control 2 Motor Ready


7 4W1K04GMC_L I 207.1 BOOL Grate motion control 3 General Alarm


7 4W1K04GMC_X9 I 207.3 BOOL Grate motion control 3 Motor Ready

7 Spare_MR I 207.4 BOOL Motor Spare

7 Spare_L I 207.5 BOOL Motor Spare

7 Spare_R I 207.6 BOOL Motor Spare

7 Spare_OV I 207.7 BOOL Motor Spare









8 4W1K45T7_1 I 209.0 BOOL Oil conditioning temperature < 20°

8 4W1K45T7_2 I 209.1 BOOL Oil conditioning temperature > 70°

8 4W1K45T7 I 209.2 BOOL Oil conditioning temperature

8 4W1K45L1 I 209.3 BOOL Oil conditioning level minimum 1

8 4W1K45L2 I 209.4 BOOL Oil conditioning level minimum 2

8 4W1K45P1 I 209.5 BOOL Oil conditioning filter 1



9 4W1K45M1C Q 100.0 BOOL Circulation pump command

83

9 4W1K46M1C Q 100.1 BOOL Cooler fan 1 command

9 4W1K47M1C Q 100.2 BOOL Cooler fan 2 command

9 4W1K59M1C Q 100.3 BOOL Lubrication pump 1 command

9 4W1K59M2C Q 100.4 BOOL Lubrication pump 2 command

9 4W1K02M1C Q 100.5 BOOL Hydraulic pump 1 command



10 4W1K03M2C Q 101.0 BOOL Hydraulic pump 4command




10 4W1K02GMC_L Q 101.4 BOOL GMC Grate 1 Local Permit

10 4W1K02GMC_RS Q 101.5 BOOL GMC Grate 1 Release Setpoint

10 4W1K02GMC_C Q 101.6 BOOL GMC Grate 1 Command

10 Spare Q 101.7 BOOL

IQ1_R2 24 4W1K02M1Z1 1 210.0 BOOL Hydraulic pump 1 Shut-off valve

open

4 4W1K02M2Z1 1 210.1 BOOL Hydraulic pump 2 Shut-off valve open






4 Spare 1 210.7 BOOL

4 4W1K59S11Z1 1 211.0 BOOL Lubrication pressure switch




4 4W1K59S13Z1 1 211.4 BOOL Lubrication pressure switch change over valve

4 4W1K59S13Z2 1 211.5 BOOL Lubrication pressure switch change over valve

84

4 4W1K59L1 1 211.6 BOOL Lubrication grease level

4 Spare 1 211.7 BOOL

5 4W1K03GMC_L Q 101.0 BOOL GMC Grate 2 Local permit

5 4W1K03GMC_RS Q 101.1 BOOL GMC Grate 2 Release setpoint


5 4W1K04GMC_L Q 101.3 BOOL GMC Grate 3 Local permit

5 4W1K05GMC_RS Q 101.4 BOOL GMC Grate 3 Release setpoint




6 Spare IW 300 Word

6 Spare IW 302 Word

6 Spare IW 304 Word

6 Spare IW 306 Word

6 Spare IW 308 Word

6 Spare IW 310 Word

6 Spare IW 312 Word

6 Spare IW 314 Word

7 Spare QW 250 Word

7 Spare QW 252 Word

7 Spare QW 254 Word

7 Spare QW 256 Word

Tabel 5. List alamat I/O Grate Cooler

4. Program Design Grate Cooler

Setelah alamat I/O Grate Cooler sudah ditentukan, maka dilanjutkan dengan

tahap mendisain program. Tahap ini terdiri dari proses perancangan program, baik

itu dalam bentuk ladder logic diagram maupun kode mnemonic dan function block

diagram, dengan mengikuti aturan dan urutan operasi sistem kontrol yang

85

digunakan yang akan dibahas pada point 4.2 Tahap perancangan disain program

PLC S7-300.

5. Aplikasi Pemograman Grate Cooler

Tahap berikutnya merancang program PLC dengan menggunakan software

PLC Siemens Simatic S7-300, software programming untuk membuat program

adalah Siemens SIMATIC Manager S7.

6. Run The System (Menjalankan Sistem)

Program yang telah dibuat/dirancang dan disimulasikan selanjutnya diterapkan

(download) ke dalam PLC agar dapat dilakukan uji coba terhadap kebenaran secara

real. Apakah sesuai dengan harapan dan disain ataukah belum? Jika sudah maka

dapat dikatakan program telah berhasil dibuat bahwa system aman untuk

dijalankan. Operator tinggal menghubungkan pada plant yang akan dikontrol yaitu

Grate Cooler pada Kiln Indarung IV PT. Semen Padang

4.2 Tahap Perancangan Disain Program PLC S7-300

Langkah-langkah Pemograman Simatic Manager Step 7

A. Creating Project :

Adapun langkah-langkahnya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Jalankan programming untuk software Simatic Manager S7, dengan cara klik

dua kali pada icon Simatic Manager pada desktop seperti gambar dibawah ini :

Gambar 46

86

http://ndoware.com/apa-itu-plc.html

http://ndoware.com/apa-itu-plc.html

2. Pada saat menjalankan program Simatic Manager maka StartUp screen tampak

seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 47

3. Setelah startUp, maka tampil layar kosong tampak seperti pada gambar berikut

ini:

Gambar 48

4. Untuk membuat project baru Klik menu File dan pilih New,maka tampil jendela

pilihan seperti gambar Kemudian isikan nama project tersebut sebagai contoh

“GrateCooler” lalu klik OK.

87

Gambar 49

5. Setelah di Klik OK, dimana kita akan menggunakan object S7-300

Klik kanan Insert New Object Simatic 300 Station

Gambar 50

6. Kita sudah berhasil membuat project baru untuk S7-300 dengan nama

“GrateCooler”

88

Gambar 51

B. Hardware Configuration

Setelah membuat project baru di Simatic Manager S7, langkah selanjutnya

adalah konfigurasi hardware. Karena S7-300 adalah PLC modular, diperlukan

untuk merangkai semua komponen dari PLC, seperti CPU,rack/rail,modul input,

dan modul output.

1. Klik Simatic 300 dilayout sebelah kiri, maka akan muncul icon Hardware

Gambar 52

2. Double klik icon Hardware, maka akan muncul jendela HW Config.

89

Gambar 53

3. Lihat layout catalog overview sebelah kanan, kemudian pilih Simatic 300

Rack-300 Rail.

Gambar 54

90

4. Double klik Rail, maka akan muncul dilayout sebelah kiri seperti gambar

dibawah ini

Gambar 55

5. Pilih CPU PLC : Simatic 300 CPU-300 CPU 313C 6ES7 313-5BE01-

QAB0. Double klik CPU tersebut, maka akan muncul dilayout sebelah kiri di slot

2 (default CPU S7-300)

Gambar 56

91

6. Settimg MPI address di CPU tersebut, defaultnya 2

7. Double klik di CPU313C, kemudian pilih properties di interface

Gambar 57

8. Pilih MPI di Subnet dengan address 2, kemudian klik OK

Gambar 58

9. Setelah Rail dan CPU, selanjutnya adalah modul DI dan DO

92

10. Untuk modul DI, sebelumnya klik slot 4 dilayout rail/rack, kemudian pilih SM-

300DI-300 SM 321 DI16xDC24V

Gambar 59

11. Untuk part number sesuaikan dengan yang terpasang, dalam kasus ini part numbernya

adalah 6ES7 321-1BH02-0AA0

Gambar 60

12. Untuk menambah modul DI pada slot 5 ulangi langkah diatas , double klik modul

DI tersebut maka akan bertambah di rack.

Slot default dari S7-300 adalah :

a. Slot 1 : Untuk Power Supply 24/48 VDC

b. Slot 2 dan 3 : Untuk CPU PLC

c. Slot 4 s/d 11 : Untuk Modul AI/AO atau DI/DO

93

13. Dengan langkah yang sama, ulangi untuk modul DO, klik slot 5 dilayout

rail/rack, kemudian pilih SM-300 DO-300 SM 322 DO16xDC24V/0.5A

14. Double klik dimodul DO tersebut, maka akan bertambah dirack slot 5

Gambar 61

15. Langkah terakhir untuk jendela hardware config adalah save and compile

Gambar 62

94

16. Setelah kita setting konfigurasi hardwarenya, kembali ke jendela SIMATIC

kemudian klik SIMATIC 300 klik CPU 313Cklik S7 Program

double klik Block, maka akan terdapat system data block dan OB1. System

data block ini merupakan area system CPU yang berisi setting sistem dan modul

parameter. OB1 merupakan main program. Didalam OB1 ini kita dapat secara

langsung membuat program PLC. Ketika OB1 ini dieksekusi maka sistem akan

mengirim data global.

Langkah – langkah untuk membuat program Simatic Step 7 :

1. Pilih BlockOB1

Gambar 63

2. Double klik OB1, maka akan muncul tampilan kosong OB1 untuk

programming. Nah disini kita akan memulai mendisain program control

grate cooler.

Gambar 64

95

4.3 Deskripsi Program Kontrol Grate Cooler dengan Simatic S7

Dalam mendisain suatu program, programmer harus membuat disain

program interlocking terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk memenuhi syarat

operasi yang benar. Persyaratan ini meliputi alat-alat yang mendukung peralatan

yang diinterlock. Jadi sistim interlocking adalah sistim pengaturan urutan

beroperasinya peralatan dan juga melakukan pembatasan pada peralatan terhadap

hal-hal yang membahayakan proses produksi, manusia, maupun peralatan itu

sendiri. Berikut ini contoh program interlocking yang digunakan pada sistim

control Grate Cooler :

1. Sistem Interlocking

Protective interlocks digunakan untuk melindungi mesin/motor dan juga

personil dari gangguan atau kondisi abnormal yang berasal dari dalam mesin

itu sendiri. Interlocking ini juga tidak boleh diabaikan baik dalam kondisi

operasi local maupun central

Safety interlocks digunakan untuk memgamankan peralatan dari

kerusakan, terutama gangguan panas pada bearing, winding temperature dan

vibrasi pada peralatan. Jika gangguan yang timbul melewati batas setting

maka peralatan tersebut akan berhenti.

96

Machine interlock digunakan untuk melindungi mesin maupun personil,

tetapi interlock ini hanya aktif saat mesin dioperasikan pada mode

“Automatic” atau mode “Single start”.

Operational interlocking yang terjadi dalam proses beroperasinya

peralatan. Jika ada gangguan dalam aliran proses, maka seluruh peralatan

utama dalam proses akan berhenti. Interlock jenis ini hanya mengatur urutan

beroperasinya peralatan. Pada kondisi local test interlocking ini dapat

diabaikan, karena tidak pengaruh baik pada peralatan maupun kepada personil

Start Interlocks yaitu syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum sebuah

mesin distart/dijalankan. Bila mesin sudah beroperasi maka interlocks ini

dapat diabaikan.

97

Fungsi ini biasanya digunakan untuk berhenti atau "Berhenti Tertunda"

hanya beroperasi setelah "Group Stop" atau "Master Stop" pada program

utama . Menggunakan Quick Stop akan menghentikan unit peralatan segera.

Fungsi ini dapat digunakan untuk motor yang stand-by untuk satu sama

lain atau di mana drive berjalan dalam urutan pulsa jeda dikendalikan oleh

misalnya timer. The "auto start" on / off hanya beroperasi setelah group start,

dalam mode otomatis atau mode single start.

98

2. Extended Motor

Sebelum melakukan disain program Grate Cooler pada extended motor,

ada beberapa bagian Blok Input Extended Motor yang harus kita diketahui

dalam pengontrolan seperti gambar berikut ini :

99

Enable

Module Number

Command

Protective Interlocks

Safety Interlock

Machine Interlock

Operational Interlock 1

Operational Interlock 2

Start Interlock 1

Start Interlock 2

Delay Stop Enable

Auto Start

Direction Select

Inching Release

Alarm Message Enable

Motor Ready

Overload

Return Signal 1

Return signal 2

Local Start 1

Local Start 2

Local Stop

Command 1

Command 2

Group Link

Interlocking

Control Input

Setelah kita memahami bagian-bagian extended motor untuk

pengontrolan suatu plant, kemudian langkah selanjutnya membuat program

klik ganda pada function yang telah dibuat. Untuk disain program Grate

Cooler yang telah dibuat hasilnya adalah sebagai berikut :

100

Automatic/Manual Switch

Safety Switch

Thermistor Fault

Drive/MCC Ready

Motion Detector

Motor Stalled

Earth Fault

Unbalance

General Fault

General Warning

Bus Fault

Drawer In Operation Position

Starter In First Step

Starter In Last Step

Excessis Starts

Unit Alarm Reset ACK

Drawer In Test Position

Analog Signal 1

Analog Signal 2

Analog Signal 3

Speed Set-Point

Lamp 1

Lamp 2

Start Acknowledged

Run Delay 1

Run Delay 2

Run 1

Run 2

Motor OK

Motor In local

Reset Unit

Test Permission

Start Warning

Analog Converted 1a

Analog Converted 1b

Analog Converted 2a

Analog Converted 2b

Analog Converted 3a

Analog Converted 3b

Input Signal

Analog Input Signal

Output Signal

Control Output

Add. Outp

ut

Analog Output

Gambar . Blok I/O Extended Motor

Misalkan FC1 “4W1K59M1” (Circulation pump)

101

102

Untuk program FC2 “4W1K46M1” (Cooler Fan 1), FC3 “4W1K47M1”

(Cooler Fan 2), FC4 “4W1K59M1” (Lubrication Pump 1), FC5 “4W1K59M2”

(Lubrication Pump 2), FC6 “4W1K02M1” (Hydraulic Pump 1), FC7

“4W1K02M2” (Hydraulic Pump 2), FC8 “4W1K03M1” (Hydraulic Pump 3),

FC9 “4W1K03M2” (Hydraulic Pump 4), FC10 “4W1K04M1” (Hydraulic Pump

5), FC11 “4W1K04M2” (Hydraulic Pump 6), FC12 “4W1K05M1” (Hydraulic

Pump 7), FC13 “4W1K02GMC” (Grate Motion Control 1), FC14

“4W1K03GMC” (Grate Motion Control 2), FC15 “4W1K04GMC” (Grate

Motion Control 3), sama dengan contoh program diatas, kita hanya mengubah

alamat I/O-nya saja pada program tersebut dan pengalamatannya harus sesuai

dengan table list alamat I/O Grate Cooler yang sudah ada.

103

4.4 Analisa Program

Didalam IC/blok Extended Motor terdapat beberapa bagian detail program

element yang terdapat didalamnya. Berikut ini kita akan membahas bagian blok

diagram Function dari grate cooler yang terdapat didalam IC Extended Motor

tersebut. Misalkan Circulation pump, Cooler Fan, Lubrication Pump, hydraulic

pump dan GMC (Grate Motion Control).

1. FC1 “4W1K45M1” (Circulation Pump)

Function ini bertujuan untuk mengontrol motor circulation pump 4W1K45M1.

104

Instruksi program pada network 1 terdiri dari gerbang OR dan AND. Motor

command start akan aktif di output (Q100.0) = “1”. Jika ada command dari CCP

atau Local Start dan Motor Ready dan OV berlogika 1. Jika semua kondisi tersebut

terpenuhi maka motor 4W1K45M1 akan Command Start, motor circulation pump

akan running.

Network 2 ini tujuan programnya ialah untuk memberikan indikasi sinyal

Return ke CCP bahwa motor 4W1K45M1 sudah Running dilapangan. Sedangkan

Network 3 sebagai indikasi sinyal bahwa Motor Ready ke CCP.

105

2. FC2 “4W1K46M1” (Cooler Fan 1)

Function ini bertujuan untuk mengatur pemakaian udara cooling 4W1K46M1.




terpenuhi maka motor 4W1K46M1 akan Command Start, motor Cooler Fan1 akan

running dilapangan.

106


Return ke CCP bahwa motor 4W1K46M1 sudah Running dilapangan.

Sedangkan Network 3 sebagai indikasi sinyal bahwa Motor Ready ke CCP.

3. FC2 “4W1K47M1” (Cooler Fan 2)




terpenuhi maka motor 4W1K47M1 akan Command Start, motor Cooler Fan2 akan

running dilapangan. Contoh programnya adalah sebagai berikut :

107



108

Sedangkan network 3 sebagai indikasi sinyal bahwa Motor Ready ke CCP.

4. FC4 “4W1K59M1” (Lubrication Pump 1)

Function ini bertujuan untuk mengontrol motor Pompa Lubrikasi 4W1K45M1.



109

atau Local dan Motor Ready dan OV berlogika 1. Jika semua kondisi tersebut

terpenuhi maka 4W1K59M1 akan Command Start, motor lubrikasi akan running.


Return ke CCP bahwa motor 4W1K59M1 sudah Running dilapangan. Sedangkan

Network 3 sebagai indikasi sinyal bahwa Motor Ready ke CCP.

5. FC5 “4W1K59M2” (Lubrication Pump 2)


command start akan aktif (Q100.4) = “1”. Jika ada command dari CCP atau Local

dan Motor Ready dan OV berlogika 1. Jika semua kondisi tersebut terpenuhi maka

4W1K59M2 akan Command Start, motor lubrikasi akan running dilapangan.

Contoh programnya adalah sebagai berikut :

110



111

Sedangkan network 3 sebagai indikasi sinyal bahwa Motor Ready ke CCP.

6. FC6 “4W1K02M1” (Hydraulic Pump 1)


command start akan aktif (Q100.5) = “1”. Jika ada command dari CCP atau Local

dan Motor Ready dan OV berlogika 1. Jika semua kondisi tersebut terpenuhi maka

4W1K02M1 akan Command Start, motor hydraulic akan running dilapangan.

112



Sedangkan Network 3 sebagai indikasi sinyal bahwa Motor Ready ke CCP.

Untuk program Function Hydarulic Pump 2 s/d 7 bentuk programnya sama dengan

Function hydraulic pump 1 diatas. Yang membedakan hanya pengalamatan input

dan outputnya yang akan kita ubah.

Penjelasan :

Motor bisa Start ketika mendapat sinyal command dari CCP atau secara local

dilapangan serta Motor ready & Overload jika ada perintah command. Jika kondisi

tersebut terpenuhi maka motor akan running dilapangan. Setelah motor running,

motor menunggu sinyal Return untuk memberikan indikasi sinyal return ke CCP

113

untuk menandakan motor sudah running dilapangan sedangkan indikasi sinyal MR

bahwa motor ready ke CCP. Jika sinyal return tidak datang maka motor akan mati

Jadi analisa keseluruhannya adalah mengenai motor induksi yang digunakan

pada Grate Cooler. Pada Grate Cooler terdapat beberapa bagian motor yang akan

dikontrol seperti Circulation Pump, cooler fan, lubrication pump, hydraulic pump,

Grate Motion Control dll. Prinsip pemograman motor pada bagian grate cooler

tersebut adalah sama dan tidak jauh beda untuk lebih jelasnya terdapat pada

lampiran, hanya pemberian alamatnya saja yang berbeda.

114

Documents

9. Bab IV Pembahasan