16
55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Gambaran umum obyek penelitian ini menggambarkan atau memuat tentang obyek yang diteliti berupa sejarah, letak, dan situasi. SMA Negeri 1 Tengaran merupakan sekolah negeri yang terletak di Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. SMA Negeri 1 Tengaran merupakan satu-satunya SMA negeri di Kecamatan Tengaran yang berdiri sejak tanggal 2 Juni 1980 ditandai dengan peresmian berdirinya sekolah oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada waktu itu yaitu Dr. Daoed Yoesoef. SMA Negeri 1 Tengaran dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan kurikulum 2013 revisi yang merupakan perbaikan dari kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 sendiri sudah dimulai sejak tahun ajaran 2013/2014, yaitu sejak 1 Juli 2013. Sekolah ini memiliki visi yaitu : unggul dalam prestasi, sopan dan santun dalam bertindak. Sedangkan misi dari SMA Negeri 1 Tengaran yaitu : 1. Meningkatkan Perolehan Nilai Ujian Akhir Nasional (NUAN). 2. Mendorong minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Gambaran umum obyek penelitian ini menggambarkan atau memuat

tentang obyek yang diteliti berupa sejarah, letak, dan situasi. SMA Negeri

1 Tengaran merupakan sekolah negeri yang terletak di Desa Karangduren,

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. SMA Negeri 1 Tengaran

merupakan satu-satunya SMA negeri di Kecamatan Tengaran yang berdiri

sejak tanggal 2 Juni 1980 ditandai dengan peresmian berdirinya sekolah

oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada waktu itu yaitu Dr. Daoed

Yoesoef. SMA Negeri 1 Tengaran dalam pelaksanaan pembelajaran

menerapkan kurikulum 2013 revisi yang merupakan perbaikan dari

kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 sendiri sudah dimulai sejak

tahun ajaran 2013/2014, yaitu sejak 1 Juli 2013.

Sekolah ini memiliki visi yaitu : unggul dalam prestasi, sopan dan

santun dalam bertindak.

Sedangkan misi dari SMA Negeri 1 Tengaran yaitu :

1. Meningkatkan Perolehan Nilai Ujian Akhir Nasional (NUAN).

2. Mendorong minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

56

3. Meningkatkan Kualitas Kegiatan Ekstrakurikuler bidang IPTEK,

Olahraga, dan seni.

4. Meningkatkan kedisiplinan siswa.

5. Meningkatkan kualitas kegiatan kesiswaan.

6. Meningkatkan sikap dan kepribadian siswa melalui keluhuran

akhlak yang mulia.

7. Meningkatkan kulaitas dan kuantitas kehidupan keagamaan pada

diri setiap komponen sekolah.

4.1.2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar

Teknologi informasi kini sangat erat dengan kehidupan manusia.

Aktivitas sehari-hari manusia tidak akan terlepas dari penggunaan

teknologi informasi. Teknologi informasi dalam bentuk perangkat keras

maupun lunak juga dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.

Buku merupakan sumber belajar utama siswa, dan adanya perkembangan

dari teknologi informasi dapat digunakan sebagai sumber belajar alternatif.

Dalam bentuk perangkat keras siswa dapat menggunakan komputer atau

laptop dalam belajar dan pada perangkat lunak siswa dapat memanfaatkan

fasilitas dari perangkat keras terebut sebagai sumber belajar.

Internet merupakan salah satu perangkat lunak yang dimanfaatkan

siswa dalam mendaptkan berbagai informasi. Sebagai sumber belajar

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

57

dirumah, siswa dapat menggunakan internet untuk mencari materi belajar.

Kemudahan akses dan praktis menjadi pertimbangan siswa dalam

menggunakan internet sebagai sumber belajar alternatif. Keberadaan

internet menjadi hal yang penting tak terkecuali bagi siswa. Selain sebagai

sumber belajar, internet juga dimanfaatkan siswa untuk mencari materi

dalam mengerjakan tugas dari guru. Siswa akan memadukan apa yang telah

diperoleh dari buku sebagai sumber belajar utama dan materi dari internet

sebagai sumber belajar yang lain.

Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi di sekolah tercermin pada

proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan menjadi menarik ketika

teknologi informasi dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Penyampaian materi pembelajaran menggunakan media proyektor

membantu guru dalam menerangkan materi dan memudahkan siswa dalam

memahami materi pelajaran. Proyektor juga menjadi sarana siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja individu maupun kelompok di depan kelas

melalui penayangan pada LCD.

Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Tengaran dimulai dari tahap

perencanaan. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan

siswa di SMA Negeri 1 Tengaran dalam menggunakan teknologi informasi

sebagai sumber belajar meliputi beberapa hal. Perencanaan yang dilakukan

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

58

guru yaitu menyiapkan sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau

RPP.

RPP merupakan sebuah pedoman bagi guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran di kelas. RPP disiapkan jauh-jauh hari sebelum

kegiatan pembelajaran dilakukan. Guru menyiapkan RPP tersebut untuk

satu semester kedepan, dimana dalam RPP tersebut berisi tentang seluruh

kefiatan pembelajaran baik dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan

penutup. Selain itu, RPP juga memuat materi yang akan dibahas, metode

yang digunakan, serta sumber belajar yang digunakan.

Metode pembelajaran yang diterapkan kebanyakan guru dalam RPP

yaitu inkuiri dan diskusi kelompok dengan menggunakan sumber belajar

teknologi informasi. Meskipun dalam pelaksanaanya semua metode dan

sumber balajar tersebut diterapkan guru secara keseluruhan. Hal tersebut

disesuaikan dengan keadaan yang mana bila sudah mendekati Ulangan

Kenaikan Kelas atau ujian maka guru lebih berfokus pada pemadatan

materi.

Aktivitas guru dalam perencanaan selain menyiapkan RPP yaitu

mengkondisikan siswa dalam keadaan siap untuk belajar. Kegiatan ini di

maksudkan agar ketika guru sudah masuk pada pelaksanaan pembelajaran,

maka siswa sudah siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan

guru selanjutnya yaitu menyiapkan media pembelajaran yang akan

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

59

digunakan. Pada pertemuan ini akan membahas tentang pajak

menggunakan media laptop dan proyektor untuk penyampaian materi serta

internet sebagai sumber belajar. Proyektor yang akan digunakan sudah

dipesan terlebih dahulu pada bagian pengadaan barang. Proyektor harus

meminjam pada bagian pengadaan barang dikarenakan ruang kelas belum

semuanya dilengkapi dengan fasilitas proyektor. Siswa mengambil

proyektor di bagian pengadaan barang dan apabila pelajaran telah selesai

maka proyektor harus langsung dikembalikan. Hal tersebut dikarenakan

ada kelas lain yang akan menggunakan proyektor untuk kegiatan

pembelajaran.

Perencanaan yang dilakukan siswa yaitu membantu guru dalam

mempersiapkan tampilan proyektor di depan kelas. Setelah semua sudah

siap maka siswa bisa memperiapkan laptop dan bagi siswa yang tidak

membawa laptop bisa mempersiapkan handphone untuk koneksi dengan

internet. Siswa harus memastikan bahwa laptop ataupun handphone bisa

terkoneksi dengan internet.

Siswa yang menggunakan handphone bisa menggunakan kuota data

masing-masing dan bagi yang tidak memilik kuota data bisa menggunakan

fasilitas hotspot dari sekolah. Siswa harus memastikan bisa log in dengan

memasukan pasword yang sudah disediakan. Adanya fasilitas hotspot dari

sekolah ini membantu siswa dalam pembelajaran menggunakan teknologi

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

60

informasi. Sekolah harus senantiasa mengecek kualitas jaringan dari

hotspot agar saat digunakan dalam pembelajaran tidak terlalu banyak

mengalami kendala yang disebabkan oleh jaringan internet yang kurang

lancar.

Sekolah sudah berupaya dalam menjaga kualitas jaringan internet

disekolah, namun karena semakin banyaknya pengguna maka terkadang

terjadi gangguan sinyal atau koneksi. Dalam upaya mengawasi pemakaian

internet untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran,

sekolah telah membatasi akses internet siswa. Ada beberapa situs tertentu

yang tidak dapat dikunjungi siswa dengan koneksi internet dari sekolah.

Sekolah juga memberikan pasword bagi siswa yang akan menggunakan

koneksi internet dari sekolah.

Tahap selanjutnya dari kegiatan pembelajaran yaitu pelaksanaan

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran dari tahap

perencanaan atau persiapan yang dilakukan oleh guru maupun siswa.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahap dimana guru memfasilitasi

siswa dalam belajar di kelas. Dalam prakteknya, pelaksanaan pembelajaran

akan disesuaikan dengan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti

melakukan obsevasi pada proses pembelajaran ekonomi untuk mengetahui

bagaimana penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran

ekonomi. Observasi dilakukan peneliti pada tanggal 10 November 2016 di

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

61

kelas XI IPS 2. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti,

dapat dijelaskan penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran

sebagai berikut.

Sebelum pelajaran dimulai guru memastikan bahwa siswa dalam

keadaan siap menerima pelajaran. Setelah semuanya siap, guru

membimbing siswa untuk masuk pada kegiatan pendahuluan. Guru

memberikan apresepsi dengan memberikan pemahaman tentang materi

yang akan dibahas. Materi yang akan dibahas yaitu materi perpajakan.

Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai dan memotivasi siswa akan pentingnya menguasai

materi dengan baik agar siswa lebih mudah memahai perpajakan.

Langkah selanjutnya yaitu masuk pada kegiatan inti pembelajaran.

Sesuai dengan RPP yang telah dibuat, kegiatan inti dibagi menjadi

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi dilakukan guru dengan

menyampaikan materi pengantar tentang perpajakan menggunakan

proyektor yang telah di persiapkan. Materi yang disampaikan guru dikemas

dengan baik dan ringkas pada sebuah powerpoint.

Langkah selanjutnya yaitu elaborasi. Guru menyampaikan materi

perpajakan kepada siswa menggunakan powerpoint yang ditampilkan pada

LCD melalui proyektor. Selain menggunakan proyektor untuk

penyampaian materi, guru sesekali juga menggunakan papan tulis untuk

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

62

menjeaskan rumus menghitung pajak. Hal tersebut dilakukan karena

apabila siswa hanya mendengar penjelasan guru dan melihat bagaimana

rumusnya tanpa mengetahui alur pengerjaanya akan sulit untuk bisa

memahami. Maka dari itu memperjelas perhitungan pajak, guru sesekali

memberikan contoh soal perhitungan pendapatan kena pajak/PKP untuk

didiskusikan siswa. Guru juga memberikan sebuah contoh kasus sosial

tentang amnesty pajak dan siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman

sebangku selama lima menit untuk menanggapi kasus tersebut. Siswa

diberikan kesempatan untuk mencari informasi di internet dengan

menggunakan laptop maupun handphone masing-masing agar bisa

mendapatkan informasi yang cukup.

Setelah kurang lebih lima menit berdiskusi, guru meminta pendapat

masing-masing siswa secara acak. Guru memberi kesempatan siswa yang

berani mengutarakan pendapatnya tanpa haru ditunjuk terlebih dahulu.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dapat

menambah perhatian siswa terhadap pelajaran.

Langkah selanjutnya yang dilakukan guru adalah konfirmasi. Guru

memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang belum

dipahaminya. Hal tersebut dilakukan agar siswa berani untuk bertanya dan

berbicara serta guru dapat menjelaskan kembali materi yang belum

diketahui oleh siswa. Guru bersama siswa kemudian menyimpulkan hasil

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

63

akhir pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberi penjelasan

mengenai beberapa pertanyaan dari siswa.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi

seperti yang telah dijelaskan dapat terselenggara karena sekolah telah

menyediakan fasilitas teknologi informasi untuk pembelajaran. SMA

Negeri 1 Tengaran sebagai salah satu sekolah negeri, telah menyediakan

berbagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran termasuk fasilitas

teknologi informasi. Ketersediaan fasilitas pembelajaran sesuai standar

nasional dibidang sarana dan prasarana hampir semua sudah terpenuhi.

Fasilitas pembelajaran untuk pembelajaran di dalam kelas maupun diluar

kelas ataupun praktek dan non praktek sudah terpenuhi. Sekolah

menyediakan tiga puluh tiga ruang kelas dengan rincian sebelas ruang

untuk kelas X, sebelas ruang untuk kelas XI, dan sebelas ruang untuk kelas

XII. Sementara itu untuk kegiatan praktek sekolah menyediakan beberapa

laboratorium yaitu laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium

fisika, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan juga menyediakan beberapa

fasilitas penunjang bakat dan minat siswa. Ruang kesenian karawitan

disediakan bagi siswa yang ingin mengembangkan bakatnya di bidanng

seni karawitan. Fasilitas olahraga juga disediakan sekolah guna mendukung

pengembangan bakat siswa dalam bidang olahraga. Lapangan bola volly

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

64

disediakan sekolah dengan baik yang terletak pada bagian depan halaman

sekolah. Lapangan futsal juga disediakan sekolah dalam sebuah gedung

olahraga serba guna yang tentunya bisa dimanfaatkan untuk cabang

olahraga lainya. Sekolah selalu berupaya untuk memfasilitasi siswa dalam

kegiatan belajar dikelas maupun kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga

menyediakan ruang UKS dan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh

siswa.

Fasilitas teknologi informasi disediakan agar dapat membantu dalam

proses pembelajaran. Seluruh ruang kelas di SMA Negeri 1 Tengaran telah

dilengkapi dengan fasilitas LCD. Sekolah juga menyediakan proyektor

untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran dikelas. Namun

demikian, ketersediaan proyektor masih terbatas. Setiap ruang kelas belum

dilengkapi dengan proyektor. Hal tersebut dikarenakan ketersediaan

fasilitas proyektor jumlahnya masih terbatas. Selain itu, belum semua kelas

dilengkapi dengan pagar jendela besi yang berarti bahwa keamanan ruang

kelas untuk menyimpan proyektor masih rawan. Sekolah terus berupaya

untuk menambah jumah proyektor agar penggunaanya bisa lebih maksimal.

Fasilitas teknologi lain yang di sediakan oleh sekolah adalah ruang

komputer atau laboratorium komputer. Sekolah menyediakan dua

laboratorium komputer yang masing-masing terdiri dari tiga puluh

komputer. Komputer yang berada di laboratorium sudah dilengkapi dengan

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

65

akses ke jaringan internet. Bagi siswa yang tidak dapat menggunakan

komputer di laboratorium, sekolah telah menyediakan fasilitas hotspot.

Akases internet dapat dilakukan siswa dengan menggunakan laptop

ataupun handphone yang di koneksikan dengn hotspot sekolah. Jangkauan

dari hotspot sekolah juga sudah cukup luas, mulai dari area rung kelas,

kantor guru, dan di beberapa sudut sekolah terdapat hotspot. Namun

demikian, semakin bertambahnya pengguna fasilitas internet dari sekolah

maka terkadang ditemukan gangguan koneksi. Maka dari itu, sekolah

selalu berupaya untuk menambah daya dari hotspot tersebut.

4.2.Pembahasan

4.2.1. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar

Teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkambangan

tersebut dapat mempengaruhi gaya hidup manusia termasuk dalam belajar.

Jika dulu buku merupakan satu-satunya sumber belajar, maka sekarang

teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

“Sumber belajar (learning resources) adalah segala

macam sumber yang ada di luar diri seorang peserta didik

dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses

belajar.”1

Sumber belajar dari teknologi informasi dapat berupa perangkat keras

yaitu komputer atau laptop, proyektor dan LCD. Komputer menjadi sangat

1 Ahmad Rohani, 1977, Media Instruksional edukatif,Rineka Cipta, Jakarta, hal. 102.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

66

penting peranya dalam keberhasilan belajar. Banyak tugas dari guru yang

harus dikerjakan menggunakan komputer atau laptop. Bentuk teknologi

informasi lain yang bisa dijadikan sumber belajar adalah internet. Hal

tersebut dikarenakan apa yang dicari dan dibutuhkan siswa semua tersedia

di internet. Internet dapat membantu siswa dalam mencari tugas-tugas yang

diberikan oleh guru. Materi pembelajaran juga tersedia lengkap di internet.

Namun demikian dalam penggunaan internet perlu adanya pengawasan

dari pihak sekolah maupun orang tua. Hal tersebut agar hal-hal negatif

yang ditimbulkan oleh internet bisa di antisipasi.

Adanya internet tersebut jelas membantu siswa dalam mengatasi

keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Internet juga membantu

siswa dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang beberpa hal.

Apa yang tidak bisa didapat pada aktivitas sehari-hari siswa, bisa

didapatkan di internet. Internet mempunyai beberapa kelebihan jika

dijadikan sebagai sumber belajar. Kemudahan dalam mencari informasi

materi dari berbagai sumber merupakan wujud nyata kelebihan internet

dijadikan sumber belajar. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber

belajar juga tercermin pada proses pembelajaran di kelas. Proses

pembelajaran terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran sebagai sebuah proses akan mengandung unsur

perencanaan. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal yang

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

67

harus disiapkan oleh guru dan siswa. Perencanaan pembelajaran

dilaksanakan agar tujuan dari pembelajaran dapat dicapai melalui

pelaksanaan pembelajaran.

“Perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan

cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang

diharapkan”2

Perencanaan yang dilakukan guru sebelum melakukan pembelajaran

yaitu membuat RPP. RPP menjadi pedoman saat pembelajaran

berlangsung. Selanjutnya langkah yang harus ditempuh guru pad

perencanaan pembelajaran adalah menkondisikan siswa. Kegiatan ini

bertujuan agar siswa dalam keadaan yang siap untuk enerima pelajaran.

Langkah seanjutnya adalah bersama siswa menyiapkan media

pembelajaran dan sumber belajar. Media belajar dipersiapkan sedemikian

rupa agar dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik.

Pelaksanaan pebelajaran terbagi menjadi tiga langkah pokok yaitu

pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pelaksanaan pembelajaran

dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Interaksi antara guru dan

murid akan terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

”Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan

siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang

ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu

sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang

dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada

2 Wina Sanjaya, 2008, Perancangan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta, hal. 23.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

68

diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber

belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar

tertentu.”3

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknologi informasi terbukti

memudahkan siswa dalam belajar. Penjelasan materi menggunakan

powerpoint yang ditayangkan pada LCD melalui proyektor membuat siswa

menjadi tertarik mengikuti pelajaran dan bila siswa tertarik dengan

pelajaran maka apa yang disampaikan guru dapat dipahami oleh siswa.

Guru juga lebih mudah dalam menyampaikan materi dengan menggunakan

proyekor dan LCD. Pemakaian papan tulis akan bisa sedikit berkurang

karena materi yang disampaikan sudah termuat dalam powerpoint

pembelajaran. Proyektor merupakan salah satu perangkat teknologi

informasi yang tepat untuk dijadikan salah satu sumber belajar siswa.

Selain penggunaan LCD dan proyektor dalam penyampaian materi,

pemanfaatan internet untuk mencari materi juga memudahkan siswa dalam

belajar.

Internet memberikan kemudahaan kepada siswa untuk dapat mencari

dan menemukan materi belajar. Melalui materi dari internet, siswa dapat

menanggapi pemasalahan yang diberikan guru untuk didiskusikan. Internet

membantu siswa dalam menjelajahi seluruh materi pelajaran dari berbagai

3 Ibid, hal. 26.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

69

sumber. Hal tersebut dikarenakan dalam internet segala jenis informasi

dapat diperoleh oleh siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasanya.

Sekolah dalam menunjang pembelajaran menggunakan teknologi

informasi telah menyediakan beberapa fasilitas belajar teknologi informasi.

Ketersediaan fasilitas belajar di SMA Negeri 1 Tengaran secara umum

sudah terpenuhi. Hanya ada beberapa fasilitas belajar yang masih perlu

adanya penambahan. Fasilitas teknologi informasi di SMA Negeri 1

tengaran sudah disediakan dengan baik, hanya perlu adanya penambahan

jumlah agar dapat digunakan secara optimal. Tesedianya fasilitas dengan

baik dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

“Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar

anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar

akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.”4

Sekolah dalam memfasilitasi proses belajar siswa menyediakan ruang

kelas, laboratorium biologi, laboratorium fisika, laboratorium kimia,

laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang UKS, perpustakaan,

ruang kesenian, aula dan beberapa fasilitas olahraga.

“Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana

sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium biologi,ruang laboratorium fisika, ruang

laboratorium kimia, ruang laboratorium komputer, ruang

laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata

usaha,tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang

organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi,tempat

bermain/berolahraga”.5

4 Syaiful Bahri Djamarah, 2010, Strategi belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 81

5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1

70

Sekolah telah berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan fasilitas

belajar siswa. Fasilitas teknologi informasi juga telah disediakan oleh pihak

sekolah dengan baik, walaupun ada beberapa fasilitas yang perlu adanya

penambahan jumlah. Sekolah selalu berupaya untuk menambah pengadaan

fasilitas teknologi informasi seperti penambahan proyektor dan hotspot.

Penambahan fasilitas dilakukan bertahap setiap tahun dengan

mempertimbangkan anggaran. Sekolah berupaya untuk dapat memenuhi

fasilitas proyektor di setiap kelas. Sementara itu, seiring dengan semakin

banyaknya pengguna hotspot sekolah, maka akan diadakan penambahan

hotspot sekolah.