Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Gambaran umum obyek penelitian ini menggambarkan atau memuat
tentang obyek yang diteliti berupa sejarah, letak, dan situasi. SMA Negeri
1 Tengaran merupakan sekolah negeri yang terletak di Desa Karangduren,
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. SMA Negeri 1 Tengaran
merupakan satu-satunya SMA negeri di Kecamatan Tengaran yang berdiri
sejak tanggal 2 Juni 1980 ditandai dengan peresmian berdirinya sekolah
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada waktu itu yaitu Dr. Daoed
Yoesoef. SMA Negeri 1 Tengaran dalam pelaksanaan pembelajaran
menerapkan kurikulum 2013 revisi yang merupakan perbaikan dari
kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 sendiri sudah dimulai sejak
tahun ajaran 2013/2014, yaitu sejak 1 Juli 2013.
Sekolah ini memiliki visi yaitu : unggul dalam prestasi, sopan dan
santun dalam bertindak.
Sedangkan misi dari SMA Negeri 1 Tengaran yaitu :
1. Meningkatkan Perolehan Nilai Ujian Akhir Nasional (NUAN).
2. Mendorong minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
56
3. Meningkatkan Kualitas Kegiatan Ekstrakurikuler bidang IPTEK,
Olahraga, dan seni.
4. Meningkatkan kedisiplinan siswa.
5. Meningkatkan kualitas kegiatan kesiswaan.
6. Meningkatkan sikap dan kepribadian siswa melalui keluhuran
akhlak yang mulia.
7. Meningkatkan kulaitas dan kuantitas kehidupan keagamaan pada
diri setiap komponen sekolah.
4.1.2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar
Teknologi informasi kini sangat erat dengan kehidupan manusia.
Aktivitas sehari-hari manusia tidak akan terlepas dari penggunaan
teknologi informasi. Teknologi informasi dalam bentuk perangkat keras
maupun lunak juga dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.
Buku merupakan sumber belajar utama siswa, dan adanya perkembangan
dari teknologi informasi dapat digunakan sebagai sumber belajar alternatif.
Dalam bentuk perangkat keras siswa dapat menggunakan komputer atau
laptop dalam belajar dan pada perangkat lunak siswa dapat memanfaatkan
fasilitas dari perangkat keras terebut sebagai sumber belajar.
Internet merupakan salah satu perangkat lunak yang dimanfaatkan
siswa dalam mendaptkan berbagai informasi. Sebagai sumber belajar
57
dirumah, siswa dapat menggunakan internet untuk mencari materi belajar.
Kemudahan akses dan praktis menjadi pertimbangan siswa dalam
menggunakan internet sebagai sumber belajar alternatif. Keberadaan
internet menjadi hal yang penting tak terkecuali bagi siswa. Selain sebagai
sumber belajar, internet juga dimanfaatkan siswa untuk mencari materi
dalam mengerjakan tugas dari guru. Siswa akan memadukan apa yang telah
diperoleh dari buku sebagai sumber belajar utama dan materi dari internet
sebagai sumber belajar yang lain.
Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi di sekolah tercermin pada
proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan menjadi menarik ketika
teknologi informasi dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Penyampaian materi pembelajaran menggunakan media proyektor
membantu guru dalam menerangkan materi dan memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran. Proyektor juga menjadi sarana siswa dalam
mempresentasikan hasil kerja individu maupun kelompok di depan kelas
melalui penayangan pada LCD.
Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Tengaran dimulai dari tahap
perencanaan. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
siswa di SMA Negeri 1 Tengaran dalam menggunakan teknologi informasi
sebagai sumber belajar meliputi beberapa hal. Perencanaan yang dilakukan
58
guru yaitu menyiapkan sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau
RPP.
RPP merupakan sebuah pedoman bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas. RPP disiapkan jauh-jauh hari sebelum
kegiatan pembelajaran dilakukan. Guru menyiapkan RPP tersebut untuk
satu semester kedepan, dimana dalam RPP tersebut berisi tentang seluruh
kefiatan pembelajaran baik dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup. Selain itu, RPP juga memuat materi yang akan dibahas, metode
yang digunakan, serta sumber belajar yang digunakan.
Metode pembelajaran yang diterapkan kebanyakan guru dalam RPP
yaitu inkuiri dan diskusi kelompok dengan menggunakan sumber belajar
teknologi informasi. Meskipun dalam pelaksanaanya semua metode dan
sumber balajar tersebut diterapkan guru secara keseluruhan. Hal tersebut
disesuaikan dengan keadaan yang mana bila sudah mendekati Ulangan
Kenaikan Kelas atau ujian maka guru lebih berfokus pada pemadatan
materi.
Aktivitas guru dalam perencanaan selain menyiapkan RPP yaitu
mengkondisikan siswa dalam keadaan siap untuk belajar. Kegiatan ini di
maksudkan agar ketika guru sudah masuk pada pelaksanaan pembelajaran,
maka siswa sudah siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan
guru selanjutnya yaitu menyiapkan media pembelajaran yang akan
59
digunakan. Pada pertemuan ini akan membahas tentang pajak
menggunakan media laptop dan proyektor untuk penyampaian materi serta
internet sebagai sumber belajar. Proyektor yang akan digunakan sudah
dipesan terlebih dahulu pada bagian pengadaan barang. Proyektor harus
meminjam pada bagian pengadaan barang dikarenakan ruang kelas belum
semuanya dilengkapi dengan fasilitas proyektor. Siswa mengambil
proyektor di bagian pengadaan barang dan apabila pelajaran telah selesai
maka proyektor harus langsung dikembalikan. Hal tersebut dikarenakan
ada kelas lain yang akan menggunakan proyektor untuk kegiatan
pembelajaran.
Perencanaan yang dilakukan siswa yaitu membantu guru dalam
mempersiapkan tampilan proyektor di depan kelas. Setelah semua sudah
siap maka siswa bisa memperiapkan laptop dan bagi siswa yang tidak
membawa laptop bisa mempersiapkan handphone untuk koneksi dengan
internet. Siswa harus memastikan bahwa laptop ataupun handphone bisa
terkoneksi dengan internet.
Siswa yang menggunakan handphone bisa menggunakan kuota data
masing-masing dan bagi yang tidak memilik kuota data bisa menggunakan
fasilitas hotspot dari sekolah. Siswa harus memastikan bisa log in dengan
memasukan pasword yang sudah disediakan. Adanya fasilitas hotspot dari
sekolah ini membantu siswa dalam pembelajaran menggunakan teknologi
60
informasi. Sekolah harus senantiasa mengecek kualitas jaringan dari
hotspot agar saat digunakan dalam pembelajaran tidak terlalu banyak
mengalami kendala yang disebabkan oleh jaringan internet yang kurang
lancar.
Sekolah sudah berupaya dalam menjaga kualitas jaringan internet
disekolah, namun karena semakin banyaknya pengguna maka terkadang
terjadi gangguan sinyal atau koneksi. Dalam upaya mengawasi pemakaian
internet untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran,
sekolah telah membatasi akses internet siswa. Ada beberapa situs tertentu
yang tidak dapat dikunjungi siswa dengan koneksi internet dari sekolah.
Sekolah juga memberikan pasword bagi siswa yang akan menggunakan
koneksi internet dari sekolah.
Tahap selanjutnya dari kegiatan pembelajaran yaitu pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran dari tahap
perencanaan atau persiapan yang dilakukan oleh guru maupun siswa.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahap dimana guru memfasilitasi
siswa dalam belajar di kelas. Dalam prakteknya, pelaksanaan pembelajaran
akan disesuaikan dengan RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti
melakukan obsevasi pada proses pembelajaran ekonomi untuk mengetahui
bagaimana penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran
ekonomi. Observasi dilakukan peneliti pada tanggal 10 November 2016 di
61
kelas XI IPS 2. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti,
dapat dijelaskan penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran
sebagai berikut.
Sebelum pelajaran dimulai guru memastikan bahwa siswa dalam
keadaan siap menerima pelajaran. Setelah semuanya siap, guru
membimbing siswa untuk masuk pada kegiatan pendahuluan. Guru
memberikan apresepsi dengan memberikan pemahaman tentang materi
yang akan dibahas. Materi yang akan dibahas yaitu materi perpajakan.
Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai setelah
pembelajaran selesai dan memotivasi siswa akan pentingnya menguasai
materi dengan baik agar siswa lebih mudah memahai perpajakan.
Langkah selanjutnya yaitu masuk pada kegiatan inti pembelajaran.
Sesuai dengan RPP yang telah dibuat, kegiatan inti dibagi menjadi
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi dilakukan guru dengan
menyampaikan materi pengantar tentang perpajakan menggunakan
proyektor yang telah di persiapkan. Materi yang disampaikan guru dikemas
dengan baik dan ringkas pada sebuah powerpoint.
Langkah selanjutnya yaitu elaborasi. Guru menyampaikan materi
perpajakan kepada siswa menggunakan powerpoint yang ditampilkan pada
LCD melalui proyektor. Selain menggunakan proyektor untuk
penyampaian materi, guru sesekali juga menggunakan papan tulis untuk
62
menjeaskan rumus menghitung pajak. Hal tersebut dilakukan karena
apabila siswa hanya mendengar penjelasan guru dan melihat bagaimana
rumusnya tanpa mengetahui alur pengerjaanya akan sulit untuk bisa
memahami. Maka dari itu memperjelas perhitungan pajak, guru sesekali
memberikan contoh soal perhitungan pendapatan kena pajak/PKP untuk
didiskusikan siswa. Guru juga memberikan sebuah contoh kasus sosial
tentang amnesty pajak dan siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman
sebangku selama lima menit untuk menanggapi kasus tersebut. Siswa
diberikan kesempatan untuk mencari informasi di internet dengan
menggunakan laptop maupun handphone masing-masing agar bisa
mendapatkan informasi yang cukup.
Setelah kurang lebih lima menit berdiskusi, guru meminta pendapat
masing-masing siswa secara acak. Guru memberi kesempatan siswa yang
berani mengutarakan pendapatnya tanpa haru ditunjuk terlebih dahulu.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dapat
menambah perhatian siswa terhadap pelajaran.
Langkah selanjutnya yang dilakukan guru adalah konfirmasi. Guru
memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang belum
dipahaminya. Hal tersebut dilakukan agar siswa berani untuk bertanya dan
berbicara serta guru dapat menjelaskan kembali materi yang belum
diketahui oleh siswa. Guru bersama siswa kemudian menyimpulkan hasil
63
akhir pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberi penjelasan
mengenai beberapa pertanyaan dari siswa.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi
seperti yang telah dijelaskan dapat terselenggara karena sekolah telah
menyediakan fasilitas teknologi informasi untuk pembelajaran. SMA
Negeri 1 Tengaran sebagai salah satu sekolah negeri, telah menyediakan
berbagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran termasuk fasilitas
teknologi informasi. Ketersediaan fasilitas pembelajaran sesuai standar
nasional dibidang sarana dan prasarana hampir semua sudah terpenuhi.
Fasilitas pembelajaran untuk pembelajaran di dalam kelas maupun diluar
kelas ataupun praktek dan non praktek sudah terpenuhi. Sekolah
menyediakan tiga puluh tiga ruang kelas dengan rincian sebelas ruang
untuk kelas X, sebelas ruang untuk kelas XI, dan sebelas ruang untuk kelas
XII. Sementara itu untuk kegiatan praktek sekolah menyediakan beberapa
laboratorium yaitu laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium
fisika, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan juga menyediakan beberapa
fasilitas penunjang bakat dan minat siswa. Ruang kesenian karawitan
disediakan bagi siswa yang ingin mengembangkan bakatnya di bidanng
seni karawitan. Fasilitas olahraga juga disediakan sekolah guna mendukung
pengembangan bakat siswa dalam bidang olahraga. Lapangan bola volly
64
disediakan sekolah dengan baik yang terletak pada bagian depan halaman
sekolah. Lapangan futsal juga disediakan sekolah dalam sebuah gedung
olahraga serba guna yang tentunya bisa dimanfaatkan untuk cabang
olahraga lainya. Sekolah selalu berupaya untuk memfasilitasi siswa dalam
kegiatan belajar dikelas maupun kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga
menyediakan ruang UKS dan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh
siswa.
Fasilitas teknologi informasi disediakan agar dapat membantu dalam
proses pembelajaran. Seluruh ruang kelas di SMA Negeri 1 Tengaran telah
dilengkapi dengan fasilitas LCD. Sekolah juga menyediakan proyektor
untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran dikelas. Namun
demikian, ketersediaan proyektor masih terbatas. Setiap ruang kelas belum
dilengkapi dengan proyektor. Hal tersebut dikarenakan ketersediaan
fasilitas proyektor jumlahnya masih terbatas. Selain itu, belum semua kelas
dilengkapi dengan pagar jendela besi yang berarti bahwa keamanan ruang
kelas untuk menyimpan proyektor masih rawan. Sekolah terus berupaya
untuk menambah jumah proyektor agar penggunaanya bisa lebih maksimal.
Fasilitas teknologi lain yang di sediakan oleh sekolah adalah ruang
komputer atau laboratorium komputer. Sekolah menyediakan dua
laboratorium komputer yang masing-masing terdiri dari tiga puluh
komputer. Komputer yang berada di laboratorium sudah dilengkapi dengan
65
akses ke jaringan internet. Bagi siswa yang tidak dapat menggunakan
komputer di laboratorium, sekolah telah menyediakan fasilitas hotspot.
Akases internet dapat dilakukan siswa dengan menggunakan laptop
ataupun handphone yang di koneksikan dengn hotspot sekolah. Jangkauan
dari hotspot sekolah juga sudah cukup luas, mulai dari area rung kelas,
kantor guru, dan di beberapa sudut sekolah terdapat hotspot. Namun
demikian, semakin bertambahnya pengguna fasilitas internet dari sekolah
maka terkadang ditemukan gangguan koneksi. Maka dari itu, sekolah
selalu berupaya untuk menambah daya dari hotspot tersebut.
4.2.Pembahasan
4.2.1. Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar
Teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkambangan
tersebut dapat mempengaruhi gaya hidup manusia termasuk dalam belajar.
Jika dulu buku merupakan satu-satunya sumber belajar, maka sekarang
teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
“Sumber belajar (learning resources) adalah segala
macam sumber yang ada di luar diri seorang peserta didik
dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses
belajar.”1
Sumber belajar dari teknologi informasi dapat berupa perangkat keras
yaitu komputer atau laptop, proyektor dan LCD. Komputer menjadi sangat
1 Ahmad Rohani, 1977, Media Instruksional edukatif,Rineka Cipta, Jakarta, hal. 102.
66
penting peranya dalam keberhasilan belajar. Banyak tugas dari guru yang
harus dikerjakan menggunakan komputer atau laptop. Bentuk teknologi
informasi lain yang bisa dijadikan sumber belajar adalah internet. Hal
tersebut dikarenakan apa yang dicari dan dibutuhkan siswa semua tersedia
di internet. Internet dapat membantu siswa dalam mencari tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Materi pembelajaran juga tersedia lengkap di internet.
Namun demikian dalam penggunaan internet perlu adanya pengawasan
dari pihak sekolah maupun orang tua. Hal tersebut agar hal-hal negatif
yang ditimbulkan oleh internet bisa di antisipasi.
Adanya internet tersebut jelas membantu siswa dalam mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Internet juga membantu
siswa dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang beberpa hal.
Apa yang tidak bisa didapat pada aktivitas sehari-hari siswa, bisa
didapatkan di internet. Internet mempunyai beberapa kelebihan jika
dijadikan sebagai sumber belajar. Kemudahan dalam mencari informasi
materi dari berbagai sumber merupakan wujud nyata kelebihan internet
dijadikan sumber belajar. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sumber
belajar juga tercermin pada proses pembelajaran di kelas. Proses
pembelajaran terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran sebagai sebuah proses akan mengandung unsur
perencanaan. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal yang
67
harus disiapkan oleh guru dan siswa. Perencanaan pembelajaran
dilaksanakan agar tujuan dari pembelajaran dapat dicapai melalui
pelaksanaan pembelajaran.
“Perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan
cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan”2
Perencanaan yang dilakukan guru sebelum melakukan pembelajaran
yaitu membuat RPP. RPP menjadi pedoman saat pembelajaran
berlangsung. Selanjutnya langkah yang harus ditempuh guru pad
perencanaan pembelajaran adalah menkondisikan siswa. Kegiatan ini
bertujuan agar siswa dalam keadaan yang siap untuk enerima pelajaran.
Langkah seanjutnya adalah bersama siswa menyiapkan media
pembelajaran dan sumber belajar. Media belajar dipersiapkan sedemikian
rupa agar dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik.
Pelaksanaan pebelajaran terbagi menjadi tiga langkah pokok yaitu
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pelaksanaan pembelajaran
dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Interaksi antara guru dan
murid akan terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
”Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang
ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu
sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang
dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada
2 Wina Sanjaya, 2008, Perancangan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, hal. 23.
68
diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber
belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar
tertentu.”3
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknologi informasi terbukti
memudahkan siswa dalam belajar. Penjelasan materi menggunakan
powerpoint yang ditayangkan pada LCD melalui proyektor membuat siswa
menjadi tertarik mengikuti pelajaran dan bila siswa tertarik dengan
pelajaran maka apa yang disampaikan guru dapat dipahami oleh siswa.
Guru juga lebih mudah dalam menyampaikan materi dengan menggunakan
proyekor dan LCD. Pemakaian papan tulis akan bisa sedikit berkurang
karena materi yang disampaikan sudah termuat dalam powerpoint
pembelajaran. Proyektor merupakan salah satu perangkat teknologi
informasi yang tepat untuk dijadikan salah satu sumber belajar siswa.
Selain penggunaan LCD dan proyektor dalam penyampaian materi,
pemanfaatan internet untuk mencari materi juga memudahkan siswa dalam
belajar.
Internet memberikan kemudahaan kepada siswa untuk dapat mencari
dan menemukan materi belajar. Melalui materi dari internet, siswa dapat
menanggapi pemasalahan yang diberikan guru untuk didiskusikan. Internet
membantu siswa dalam menjelajahi seluruh materi pelajaran dari berbagai
3 Ibid, hal. 26.
69
sumber. Hal tersebut dikarenakan dalam internet segala jenis informasi
dapat diperoleh oleh siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasanya.
Sekolah dalam menunjang pembelajaran menggunakan teknologi
informasi telah menyediakan beberapa fasilitas belajar teknologi informasi.
Ketersediaan fasilitas belajar di SMA Negeri 1 Tengaran secara umum
sudah terpenuhi. Hanya ada beberapa fasilitas belajar yang masih perlu
adanya penambahan. Fasilitas teknologi informasi di SMA Negeri 1
tengaran sudah disediakan dengan baik, hanya perlu adanya penambahan
jumlah agar dapat digunakan secara optimal. Tesedianya fasilitas dengan
baik dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
“Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar
anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar
akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.”4
Sekolah dalam memfasilitasi proses belajar siswa menyediakan ruang
kelas, laboratorium biologi, laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang UKS, perpustakaan,
ruang kesenian, aula dan beberapa fasilitas olahraga.
“Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana
sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium biologi,ruang laboratorium fisika, ruang
laboratorium kimia, ruang laboratorium komputer, ruang
laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata
usaha,tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang
organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi,tempat
bermain/berolahraga”.5
4 Syaiful Bahri Djamarah, 2010, Strategi belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 81
5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007
70
Sekolah telah berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan fasilitas
belajar siswa. Fasilitas teknologi informasi juga telah disediakan oleh pihak
sekolah dengan baik, walaupun ada beberapa fasilitas yang perlu adanya
penambahan jumlah. Sekolah selalu berupaya untuk menambah pengadaan
fasilitas teknologi informasi seperti penambahan proyektor dan hotspot.
Penambahan fasilitas dilakukan bertahap setiap tahun dengan
mempertimbangkan anggaran. Sekolah berupaya untuk dapat memenuhi
fasilitas proyektor di setiap kelas. Sementara itu, seiring dengan semakin
banyaknya pengguna hotspot sekolah, maka akan diadakan penambahan
hotspot sekolah.