22
48 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien Nama Tn. A, umur : 26 tahun, jenis kelamin : laki-laki, agama : Islam, suku / bangsa : Jawa / Indonesia, alamat : Kendal, pendidikan : SMA, status : belum kawin, tanggal masuk : 11 Januari 2009, diagnosa medis : Skizofrenia Katatonik. b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. S, alamat : Kendal, hubungan dengan klien : Ayah. 2. Alasan masuk Klien datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang diantar keluarganya pada tanggal 11 Januari 2009 dengan alasan sering melamun. 3. Faktor predisposisi Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Klien mengatakan sebelumnya tidak mengalami gangguan jiwa. Klien

BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

48

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang

VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang.

1. Biodata

a. Identitas klien

Nama Tn. A, umur : 26 tahun, jenis kelamin : laki-laki, agama : Islam,

suku / bangsa : Jawa / Indonesia, alamat : Kendal, pendidikan : SMA,

status : belum kawin, tanggal masuk : 11 Januari 2009, diagnosa medis :

Skizofrenia Katatonik.

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. S, alamat : Kendal, hubungan dengan klien : Ayah.

2. Alasan masuk

Klien datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo

Semarang diantar keluarganya pada tanggal 11 Januari 2009 dengan alasan

sering melamun.

3. Faktor predisposisi

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan

jiwa. Klien mengatakan sebelumnya tidak mengalami gangguan jiwa. Klien

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

49

tidak mengalami trauma kepala. Klien tidak mengalami penganiayaan fisik

maupun seksual tidak mengalami kekerasan dalam keluarga dan tindakan

kriminal.

4. Stresor presipitasi

Kurang lebih satu bulan sebelum masuk rumah sakit jiwa klien mengatakan

tidak bekerja, klien juga mengatakan malu dengan kondisi rumahnya yang

jelek.

5. Pemeriksaan fisik

a. Tanda-tanda vital

TD : 130/80 mmHg

N : 84 x / menit

RR : 20 x / menit

S : 36,5 ºC

b. Ukur

BB : 51 Kg

TB : 162 Cm

c. Keadaan fisik

Kesadaran : Composmentis

Kulit : Sawo matang, turgor baik, tidak ada luka

Kepala : Rambut hitam, kotor tidak tersisir

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak

ada kelainan pada mata

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

50

Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret

Mulut dan gigi : Mukosa bibir kering, gigi agak kuning tidak ada caries

Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

Dada : Bersih tidak ada luka

Abdomen : Tidak ada masa, tidak ada benjolan

6. Psikososial

a. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien / penderita

: Dalam keluarga

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

51

Klien anak pertama dari 2 bersaudara, 1 laki-laki. Klien tinggal

bersama keluarganya. Klien belum menikah. Hubungan klien dengan

keluarganya baik. Keluarga perhatian dan mau mengurusi klien. Klien

dalam mengambil keputusan dengan diskusi dengan keluarga. Pola asuh

dalam keluarga baik, klien selalu patuh kepada kedua orang tuanya dan

klien tidak merasa terkekang.

b. Konsep diri

1) Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya

dan senang dengan keadaan tubuhnya yang sekarang.

2) Identitas diri : Klien tahu bahwa dirinya adalah seorang laki-laki

bernama Tn. A, usia 26 tahun, alamat Kendal, keluarganya menerima

Tn. A dengan baik.

3) Peran diri : Klien adalah seorang anak yang belum menikah, klien

tidak bekerja, klien mengatakan tidak berguna, tidak bisa berbuat apa-

apa, apalagi menghasilkan sesuatu sehingga klien tidak bisa membantu

keluarga, terutama adiknya karena adiknya masih sekolah dan klien

tidak bisa membantu membiayainya. Keluarga kurang menerima

kondisi Tn. A yang tidak bekerja.

4) Ideal diri : Klien mengatakan ingin kuliah tetapi belum tercapai karena

tidak mempunyai biaya, klien juga ingin bekerja agar bisa membiayai

adiknya sekolah dan memperbaiki rumahnya. Klien bisa menerima

kondisi yang dialaminya sekarang.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

52

5) Harga diri : Klien sering menyalahkan dirinya sendiri, suka

merendahkan diri, klien merasa malu dan tidak percaya pada diri

dengan kondisi yang dialaminya saat ini karena klien tidak bekerja.

c. Hubungan sosial

1) Orang yang berarti

Orang yang berarti bagi klien adalah ibu.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat

Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan dalam ruangan misalnya

TAK (Terapi Aktivitas Kelompok). Klien mengatakan jarang bergaul

dengan teman-temannya, aktivitas sehari-hari lebih banyak digunakan

untuk melamun. Klien kurang bersosialisasi dengan masyarakat

sehingga hubungan dengan tetangganya renggang karena klien tidak

bekerja, klien merasa malu dan minder.

d. Spiritual

Tn. A beragama Islam, kegiatan ibadah seperti shalat dilakukan

sebelum masuk ke rumah sakit. Selama dirawat di rumah sakit, klien

jarang menjalankan shalat 5 waktu. Pandangan klien terhadap penyakitnya

tersebut karena dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol emosi.

e. Status mental

1) Penampilan

Kebersihan dan kerapihan klien baik, rambut disisir rapi, penggunaan

pakaian juga sesuai dengan dengan fungsinya.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

53

2) Pembicaraan

Klien lebih banyak diam, kontak mata kurang.

3) Aktivitas motorik

Klien gelisah, sering berdiam diri, jarang ngobrol dengan teman

sekamar dan melamun, klien tidak pernah melakukan kegiatan di

rumah sakit.

4) Alam perasaan

Klien merasa sedih karena belum ada keluarga yang menjenguknya

5) Afek

Afek klien datar, roman muka klien tidak ada perubahan saat bicara

tentang masalah yang dihadapi. Saat diajak berinteraksi tentang

masalahnya klien tidak terlihat sedih atau gembira.

6) Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, kontak mata kurang, klien lebih banyak diam bicara

kalau ditanya, saat berinteraksi dengan perawat klien sering

menundukkan kepala.

7) Persepsi

Klien mengatakan mendengar suara-suara anjing yang menggonggong

sebanyak 3-4 kali, suara itu muncul di malam hari, klien menjerit.

Klien tampak senyum sendiri dan tertawa, menghindar dari orang lain,

diam dan asyik sendiri.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

54

8) Isi pikir

Saat dikaji klien tidak mempunyai gangguan isi pikir atau waham.

9) Proses pikir

Klien bisa menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik tetapi

kadang-kadang malu untuk menjawabnya, pembicaraan sesuai dengan

topik yang dibicarakan.

10) Tingkat kesadaran

Kesadaran pasien baik, kadang-kadang bingung, orientasi terhadap

waktu baik, pagi siang ataupun malam. Klien tahu kalau sekarang

berada di RSJ. Klien bisa mengenali nama perawat.

11) Memori

a) Daya ingat jangka panjang baik, klien masih ingat tanggal

kelahiran.

b) Daya ingat jangka pendek baik, klien mampu mengingat nama

perawat yang jaga di ruangan.

c) Daya ingat saat ini baik, klien dapat menyebutkan nama teman

sekamarnya.

12) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Konsentrasi : Klien dapat berkonsentrasi dengan baik pernyataan dan

pembicaraan yang diajukan oleh perawat walaupun hanya sesaat.

Berhitung : Klien mampu berhitung 100 – 50 + 75 = 125, mengingat

jam, tanggal dan umur klien.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

55

13) Kemampuan penilaian

Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan

orang lain misalnya beri kesempatan klien untuk mandi dulu sebelum

makan / makan dulu sebelum mandi dan jika diberikan penjelasan

klien dapat mengambil keputusan misalnya memakai baju kancingnya

tidak terpasang diberikan penjelasan klien baru membetulkan kancing

bajunya.

14) Daya tilik diri

Klien tidak mengingkari penyakit gangguan jiwa yang di deritanya

dan tidak menyalahkan orang lain / lingkungan yang menyebabkan

kondisi seperti ini.

f. Kebutuhan persiapan pulang

1) Makan

Klien makan 3x sehari 1 porsi habis, klien membersihkan alat-alat

makanan.

2) Kebutuhan eliminasi

Klien mampu dalam mengontrol buang air besar dan buang air kecil

ditempatnya yang sesuai serta membersihkan WC.

3) Mandi

Klien mandi, gosok gigi, cuci rambut dan gunting kuku dilakukan

sendiri.

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

56

4) Berpakaian

Klien mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan, ganti pakaian 1

hari 2 kali.

5) Istirahat dan tidur

Klien dapat istirahat cukup dan tidur selama kurang lebih 8 jam sehari

dan klien jarang tidur siang.

6) Penggunaan obat

Klien minum obat 2x sehari (pagi dan sore). Klien minum obat sesuai

dosis dan telah dianjurkan oleh dokter.

7) Mekanisme koping

Dalam mengatasi masalah klien sering berespon mal adaptif. Klien

sering menyendiri sambil melamun

8) Masalah psikososial dan lingkungan

Selama di rumah sakit klien tidak mempunyai masalah dalam

hubungan sesame pasien. Klien kadang menyendiri sambil melamun.

9) Pengetahuan

Klien kurang mengerti tentang penyakit jiwa yang diderita dan kurang

bisa menggunakan kopingnya.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

57

g. Aspek medik

Dx medis : Skizofrenia Katatonik

Rencana terapi dan tindakan

Chlorpromazine 2 x 100 mg

Haloperidol 2 x 5 mg

Trihexypenidil 2 x 2 mg

B. Analisa Data

No Tanggal Data Fokus Masalah

1 19/01/2009 DS : Klien mengatakan tidak berguna, tidak bisa

berbuat apa-apa, apalagi menghasilkan

sesuatu sehingga klien tidak bisa membantu

keluarga terutama adiknya karena adiknya

masih sekolah dan klien tidak bisa membantu

membiayainya. Klien merasa malu dan tidak

percaya diri dengan kondisi yang dialaminya

saat ini.

DO : Klien sering menyalahkan dirinya sendiri,

klien sering menundukkan kepala, klien

banyak berdiam diri, kontak mata kurang,

bicara kalau ditanya.

Gangguan konsep diri :

harga diri rendah

2 19/01/2009 DS : Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan

dalam ruangan misalnya TAK, klien

mengatakan lebih suka sendirian.

DO : Klien lebih banyak diam, senang menyendiri

dan tidak berinteraksi dengan teman satu

ruangan.

Isolasi Sosial

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

58

No Tanggal Data Fokus Masalah

3 19/01/2009 DS : Klien mengatakan mendengar suara-suara

anjing yang menggonggong sebanyak 3-4

kali, suara itu muncul dimalam hari, klien

menjerit.

DO : Senyum dan tertawa sendiri, menghindar

dengan orang lain, diam dan asyik sendiri.

Perubahan Sensori

Persepsi : Halusinasi

Pendengaran

4 19/01/2009 DS : Klien mengatakan ingin melanjutkan kuliah 4

tahun yang lalu tetapi tidak mempunyai biaya

karena kondisi keluarga yang tidak mampu.

Klien juga ingin bekerja dan ingin

mempunyai gaji yang banyak sedangkan

klien hanya lulusan SMA. Klien juga ingin

membantu adiknya yang masih sekolah

padahal klien tidak bekerja.

DO : Waktu luang hanya dihabiskn untuk melmun

dan mondar-mandir.

Ideal Diri tidak Realistik

C. Masalah Keperawatan

1. Harga diri rendah

2. Isolasi sosial

3. Perubahan sensori persepsi : Halusinasi

4. Ideal diri tidak realistik

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

59

D. Pohon Masalah

Perubahan Sensori Persepsi : halusinasi

Isolasi Sosial

Ideal diri tidak Realistik

E. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

2. Isolasi sosial

3. Gangguan perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar

4. Ideal diri tidak realistik

F. Perencanaan Keperawatan

PerencanaanTgl No

Dx

Dx

Keperawa

tan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

19/01

/2009

1 Gangguan

konsep

diri :

harga diri

rendah

Klien memiliki

konsep diri yang

positif

1. Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

Setelah … x interaksi,

klien menunjukkan

ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan rasa

senang, ada kontak

mata, mau berjabat

1. Bina hubungan

saling percaya

dengan

menggunakan prisip

komunikasi

terapeutik :

a. Sapa klien

Harga Diri Rendah

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

60

tangan, mau

menyebutkan nama,

mau menjawab salam,

klien mau duduk

berdampingan dengan

perawat, mau

mengutarakan masalah

yang dihadapi

dengan ramah baik

verbal maupun non

verbal

b. Perkenalkan

diri dengan

sopan

c. Tanyakan nama

lengkap dan

nama panggilan

yang disukai

klien

d. Jelaskan tujuan

pertemuan

e. Jujur dan

menepati janji

f. Tunjukkan

sikap empati

dan menerima

klien apa

adanya

g. Beri perhatian

dan perhatikan

kebutuhan dasar

klien

2. Klien dapat

mengidentifikas

i aspek positif

dan kemampuan

yang dimilliki

Setelah … x interaksi

klien menyebutkan :

1. Aspek positif dan

kemampuan yang

dimiliki klien

2. Aspek positif

keluarga

3. Aspek positif

lingkungan klien

1. Diskusikan dengan

klien tentang :

a. Aspek positif

yang dimiliki

klien, keluarga,

lingkungan

b. Kemampuan

yang dimiliki

klien

2. Bersama klien buat

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

61

daftar tentang :

a. Aspek positif

klien, keluarga,

lingkungan

b. Kemampuan

yang dimiliki

klien

3. Beri pujian yang

realistis, hindarkan

memberi penilaian

negatif

3. Klien dapat

menilai

kemampuan

yang dimiliki

untuk

dilaksanakan

Setelah … x interaksi

klien menyebutkan

kemampuan yang dapat

dilaksanakan

1. Diskusikan dengan

klien kemampuan

yang dapat

dilaksanakan

Diskusikan kemampuan

yang dapat dilanjutkan

pelaksanaannya

4. Klien dapat

merencanakan

kegiatan sesuai

dengan

kemampuan

yang dimiliki

Setelah … x interaksi

klien membuat rencana

kegiatan harian

1. Rencanakan

bersama klien

aktivitas yang dapat

dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan

klien :

a. Kegiatan

mandiri

b. Kegiatan

dengan bantuan

2. Tingkatkan kegiatan

sesuai kondisi klien

3. Beri contoh cara

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

62

pelaksanaan

kegiatan yang dapat

klien lakukan

5. Klien dapat

melakukan

kegiatan sesuai

rencana yang

dibuat

Setelah … x interaksi

klien melakukan

kegiatan sesuai jadwal

yang dibuat

1. Anjurkan klien

untuk melaksanakan

kegiatan yang telah

direncanakan

2. Pantau kegiatan

yang dilaksanakan

klien

3. Beri pujian atas

usaha yang

dilakukan klien

4. Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan

kegiatan setelah

pulang

6. Klien dapat

memanfaatkan

sistem

pendukung yang

ada

Setelah … x interaksi

klien memanfaatkan

sistem pedukung yang

ada di keluarga

1. Beri pendidikan

kesehatan pada

keluarga tentang

cara merawat klien

dengan harga diri

rendah

2. Bantu keluarga

memberikan

dukungan selama

klien di rawat

3. Bantu keluarga

menyiapkan

lingkungan di rumah

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

63

G. Implementasi dan Evaluasi

No Hr /Tgl/

Jam

Dx Kep Implementasi Evaluasi TT

1 Senin,

19 Jan

’09,

Jam

11.00

Gangguan

konsep

diri : HDR

Sp1p

1. Mengidentifikasi

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

pasien

2. Membantu pasien

menilai kemampuan

pasien yang masih dapat

digunakan

3. Membantu pasien

memilih kegiatan yang

akan dilatih sesuai

dengan kemampuan

pasien

4. Melatih pasien kegiatan

yang dipilih sesuai

kemampuannya

5. Membimbing pasien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan pasien

S : Klien mengatakan nama

saya Tn. A alamat Kendal,

kegiatan yang dilakukan

dirumah yaitu membantu

bersih-bersih rumah dan

nonton tv, klen mengatakan

kegiatan yang dilakukan di

RSJ yaitu senam pagi,

jalan-jalan, menyapu,

mengepel dan mencicu

gelas.

O : Suara klien lamban,

ekspresi wajah ceria,

kontak mata tidak dapat

dipertahankan oleh

perawat.

A : Tn. A mampu

mengidentifikasi

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki.

Tn. A mampu menilai

kemampuan yang masih

dapat digunakan.

Tn. A mampu memilih

kegiatan yang akan dilatih

sesuai dengan kemampuan.

Tn. A mampu melatih

sesuai kegiatan yang dipilih

sesuai kemampuannya.

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

64

Tn. A mau belajar

membuat dan mengisi

jadwal kegiatan harian

P : k : Menganjurkan klien

untuk menerapkan

rencana kegiatan yang

telah dibuat bersama.

Menganjurkan pada

pasien untuk

mempraktekkan

kemampuan yang

dimiliki baik di RS/di

rumah.

Anjurkan klien untuk

menyusun dalam

jadwal harian.

p : Melanjutkan Sp2p

2 Kamis,

22 Jan

’09,

Jam

11.00

Gangguan

konsep

diri : HDR

Sp2p

1. Memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya

2. Melatih kegiatan

kedua (atau

selanjutnya) yang

dipilih sesuai

kemampuan

3. Membimbing pasien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

S : Klien mengatakan masih

ingat apa yang dilakukan

kemarin. Klien mampu

menyapu, mengepel dan

mencuci gelas. Klien

mengatakan sudah

membuat jadwal kegiatan

harian.

O :Klien mampu membersihkan

ruangan, menyapu dan

mengepel, setelah makan

klien mencuci gelas. Klien

mampu membuat jadwal

kegiatan harian sesuai

kemampuan.

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

65

1. Klien bisa menyapu

dan mengepel

2. Klien bisa mencuci

gelas

3. Klien tersenyum saat

diberi pujian

A : Klien mampu memvalidasi

masalah dan latihan

sebelumnya. Klien

melakukan kegiatan sesuai

dengan kemampuan, klien

sudah belajar memasukkan

jadwal kegiatan harian.

P :k : Menganjurkan klien untuk

menerapkan rencana

kegiatan yang telah dibuat

bersama. Menganjurkan

klien untuk memasukka

kedalam jadwal kegiatan

harian.

p : Melanjutkan Sp2p

Melanjutkan Sp keluarga

agar pasien mendapat

dukungan dari keluarga.

3 Jumat,

23 Jan

‘09

Gangguan

konsep

diri : HDR

Sp2p

1. Memvalidasi masalah

dan latihan sebelumnya

2. Melatih kegiatan kedua

(atau selanjutnya) yang

dipilih sesuai

kemampuan

S : Klien mengatakan sudah

melakukan kegiatan yaitu

menyapu, mengepel dan

mencuci gelas.

O : Klien mampu

membersihkan ruangan,

menyapu, mengepel dan

mencuci gelas dank lien

juga sudah

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

66

3. Membimbing pasien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

memasukkannya dalam

jadwal kegiatan harian.

A : Klien mampu memvalidasi

masalah dan latihan

sebelumnya. Klien

melakukan kegiatan sesuai

dengan kemampuan klien

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian.

P : k : Menganjurkan klien

untuk melakukan

dan mempraktekkan

kegiatan yang

dipilih.

Menganjurkan klien

untuk memasukkan

dalam jadwal

kegiatan harian.

p : Melanjutkan Sp

Keluarga

Melanjutkan Sp2p

4 Sabtu,

24 Jan

‘09

Gangguan

konsep

diri : HDR

Sp2p

1. Memvalidasi masalah

dan latihan sebelumnya

2. Melatih kegiatan kedua

(atau selanjutnya) yang

dipilih sesuai

kamampuan

3. Membimbing pasien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

S : Klien mengatakan telah

melakukan kegiatan yang

sudah ada di jadwal

kegiatan harian, pasien

mau melakukan kegiatan

yang belum dilakukan di

ruang yaitu menata ruangan

dan membersihkan kamar

mandi dan klien mau

memasukkan kedalam

jadwal kegiatan harian.

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

67

O : Klien mampu

membersihkan ruangan,

menyapu, mengepel dan

mencuci gelas, klien juga

akan melaksanakan

kegiatan yang kemarin

belum dilaksanakan yaitu

menata ruangan dan

membersihkan kamar

mandi.

A : Klien mampu memvalidasi

masalah. Klien mampu

melatih kegiatan

keduayang sesuai dengan

kemampuan, membimbing

apsien memasukkan dalam

kegiatan harian.

P : k : Meganjurkan klien untuk

melakukan kegiatan yang

kemarin belum dilakukan

yaitu menata ruangan

dan membersihkan

kamar mandi.

Memasukkan kedalam

jadwal kegiatan harian.

p : Melanjutkan Sp

Keluarga

Melanjutkan Sp1p

menarik diri

5 Minggu,

25 Jan

‘09

Gangguan

konsep

diri : HDR

Sp2 Keluarga

1. Mendiskusikan

masalah yang

dirasakan keluarga

S : Keluarga Tn. A mengetahui

pengertian HDR : penilaian

yang negatif terjadi diri

sendiri.

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

68

2. Menjelaskan

pengertian, tanda

gejala harga diri

rendah yang dialami

pasien beserta proses

terjadinya

3. Menjelaskan cara

merawat pasien harga

diri rendah

Keluarga Tn. A

mengatakan tanda dan

gejalanya: merendahkan

diri, putus asa dan

menyendiri.

O : Keluarga kooperatif,

keluarga ada kontak mata,

keluarga bisa menjelaskan

pengertian, tanda gejala

harga diri rendah.

A : Keluarga mampu

mendiskusikan masalah

yang dirasakan keluarga.

Keluarga mampu

menjelaskan pengertian,

tanda gejala harga diri

rendah yang dialami pasien

beserta proses terjadinya.

Keluarga mampu

menjelaskan cara merawat

pasien harga diri rendah.

P : kel : Anjurkan keluarga

untuk memberi

dukungan, melatih

kemampuan pasien.

p : Lanjutkan Sp2 Kel

6 Minggu,

25 Jan

‘09

Gangguan

konsep

diri : HDR

Sp2 Keluarga

1. Melatih keluarga

mempraktekkan cara

merawat pasien

dengan harga diri

rendah

S : Keluarga Tn. A mengatakan

mau mempraktekkan cara

merawat pasien HDR yang

diajarkan perawat

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlaelyro... · TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... Dx medis : Skizofrenia Katatonik

69

2. Melatih keluarga

melakukan cara

merawat langsung

kepada pasien harga

diri rendah

O : Keluarga kooperatif

Keluarga ada kontak mata.

Keluarga mau

mempraktekkan yang

diajarkan perawat.

A : Keluarga mampu

mempraktekkan cara

merawat pasien dengan

HDR, keluarga mampu

melakukan cara merawat

langsung pasien HDR.

P : kel : Anjurkan keluarga

untuk melakukan cara

yang telah diajarkan

perawat.

p : Lanjutkan Sp3 Kel

Pasien pulang