4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dilakukan dari pembuatan proposal sampai pengolahan data serta penulisan laporan dimulai sejak bulan Desember 2008 sampai Juni 2009 C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah semua jamur tiram putih yang dijual di Carrefour Semarang terdiri dari 4 macam jamur dengan kode A,B,C, dan D. Sampel dibeli dengan kriteria jamur tiram tersebut masih segar. D. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah jamur tiram putih segar. Sebagai pereaksi adalah campuran selenium yang terdiri dari selenium, CuSO 4 5H 2 O ,Na 2 SO 4 anhidrat (2 :15:95), larutan H 2 SO 4 pekat, larutan NaOH 50%, Larutan standar HCl 0,1 N, larutan H 3 BO 3 2%, indikator MO. Alat yang digunakan adalah labu kjeldahl, gelas ukur 100 ml, beker glas 100 ml, Erlenmeyer 250 ml, buret 50 ml, statif, corong tangkai panjang dan seperangkat alat destilasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dianmayasa...Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan

  • Upload
    lamanh

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dianmayasa...Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dilakukan dari pembuatan proposal sampai

pengolahan data serta penulisan laporan dimulai sejak bulan Desember 2008 sampai Juni

2009

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua jamur tiram putih yang dijual di Carrefour Semarang terdiri

dari 4 macam jamur dengan kode A,B,C, dan D. Sampel dibeli dengan kriteria jamur

tiram tersebut masih segar.

D. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah jamur tiram putih segar. Sebagai pereaksi adalah

campuran selenium yang terdiri dari selenium, CuSO45H2O ,Na2SO4anhidrat (2 :15:95),

larutan H2SO4 pekat, larutan NaOH 50%, Larutan standar HCl 0,1 N, larutan H3BO3 2%,

indikator MO.

Alat yang digunakan adalah labu kjeldahl, gelas ukur 100 ml, beker glas 100 ml,

Erlenmeyer 250 ml, buret 50 ml, statif, corong tangkai panjang dan seperangkat alat

destilasi.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dianmayasa...Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan

E. Pengambilan Data

Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan kadar protein.

F. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dari analisa kadar protein ditabulasikan kemudian

disajikan secara deskriptif.

G. Prosedur Penelitian

1. Tes kualitatif menggunakan metode biuret dengan prosedur sebagai berikut:

a. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi

b. Kemudian ditambah 3ml NaOH 10% dan dikocok hingga homogen.

c. Ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 1% dan dikocok perlahan-lahan.

d. Jika positif terdapat protein maka larutan akan berwarna violet.

2. Tes kuantitatif menggunakan metode makro kjeldahl dengan prosedur sebagai

berikut:

a. Tahap destruksi

1) Ditimbang dengan seksama 5 gram sampel yang sudah ditumbuk. Dimasukkan dalam

labu kjeldahl 250 ml. Ditambah campuran selenium 5gram,ditambah H2SO4 pekat 25

ml dan dipanaskan hati-hati dengan posisi labu kjeldahl miring 450. Ketika buih telah

habis, panaskan lebih kuat,sesekali labu digoyangkan dan pemanasan dilanjutkan

sampai larutan jernih.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dianmayasa...Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan

2) Larutan dibiarkan sampai dingin.

b. Tahap destilasi

1) Larutan dipindah secara kuantitatif ke dalam labu destilasi + 75 ml NaOH 50%,

diusahakan tidak menimbulkan gejolak.

2) Labu destilasi ditutup dengan prop karet. Sebagai penampung (erlenmeyer),

dimasukkan 25-50 ml asam borat 2% dan 2-3 tetes indikator MO.

3) Di detilasi (ujung alonga tercelup asam borat 2%). Destilasi dihentikan bila semua

amoniak sudah tertampung.

c. Tahap titrasi

Dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari kuning menjadi

orange.

H. Perhitungan

V.titrasi sp x N x 14 x F x100% Kadar protein (%) = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

B (g) x 1000

Dimana V : volume larutan asam klorida yang diperlukan untuk titrasi sampel

N : Normalitas asam klorida

B : Bobot sampel yang ditimbang (g)

F : Faktor Konversi (6,25)

14 : BA nitrogen

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-dianmayasa...Data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa hasil penetapan

I. Definisi Operasional

1. Protein adalah suatu zat penting bagi tubuh, disusun oleh asam amino yang

mengandung unsur C, H, O dan N. Ada juga yang mengandung fosfor,belerang dan

lainnya. Penetapan kadarnya dengan metode makro kjeldahl.

2. Jamur tiram adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip

cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga

krem,bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang

membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak

lengket; tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau

bercuping. Jamur tiram juga mempunyai nilai nutrisi yang sangat bagus dimana

mengandung protein 5,94 %; karbohidrat 50,59 %; serat 1,56 %; lemak 0,17 % dan

abu 1,14 %. Selain kandungan ini, Setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga

mengandung 45,65 kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor. 0,15 mg

Vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 mg vitamin C.