68
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya bersifat sementara. Dengan tuntutan globalisasi, Indonesia mengikuti perkembangan jaman tanpa melihat prospek kedepan. Perkembangan masyarakat yang serba instan dan asal jadi, budaya konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Sedang sebenarnya, hakikat pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan yang tidak parsial, instan dan pembangunan kulit. Maka, dengan adanya konsep Sustainable Development yang kemudian disebut SD akan berusaha memberikan wacana baru mengenai pentingnya melestarikan lingkungan alam demi masa depan, generasi yang akan datang. “Pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Pengertian Sustainable Development Wikipedia : Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” Menurut Brundtland Report dari PBB, 1987 Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya

bersifat sementara Dengan tuntutan globalisasi Indonesia mengikuti perkembangan

jaman tanpa melihat prospek kedepan Perkembangan masyarakat yang serba instan

dan asal jadi budaya konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar

masyarakat Indonesia Sedang sebenarnya hakikat pembangunan adalah

pembangunan yang berkelanjutan yang tidak parsial instan dan pembangunan kulit

Maka dengan adanya konsep Sustainable Development yang kemudian disebut SD

akan berusaha memberikan wacana baru mengenai pentingnya melestarikan

lingkungan alam demi masa depan generasi yang akan datang ldquoPembangunan yang

memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendirirdquo

Pengertian Sustainable Development

Wikipedia Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan

kota bisnis masyarakat dan sebagainya) yang berprinsip ldquomemenuhi kebutuhan

sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depanrdquo

Menurut Brundtland Report dari PBB 1987 Pembangunan berkelanjutan adalah

terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development Salah satu faktor yang harus

dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana

Universitas Sumatera Utara

memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan

ekonomi dan keadilan sosial

Laporan dari KTT Dunia 2005 yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan

sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi sosial dan lingkungan) yang saling

bergantung dan memperkuat

Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO 2001) lebih jauh menggali

konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa ldquokeragaman budaya

penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alamrdquo Dengan

demikian ldquopembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi

namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual emosional moral dan

spiritualrdquo Dalam pandangan ini keragaman ldquopertumbuhan ekonomirdquo itu sendiri

bermasalah karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas

(httpidwikipediaorgwikipembberkelanjutan diakses tanggal 26112010)

Budimanta (2005) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya

Dalam proses pembangunan berkelanjutan terdapat proses perubahan yang

terencana yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya arah investasi orientasi

pengembangan teknologi dan perubahan kelembagaan yang kesemuanya ini dalam

keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk

memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Menurut Salim 2003 pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi) perimbangan ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan) Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal ekonomi (finansial modal mesin dll) modal sosial (investasi pendidikan kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui)

Menurut Marlina 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan Lebih luas dari itu pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan)

Aspek sosial maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam

hal interaksi interrelasi dan interdependesi Yang erat kaitannya juga dengan aspek

budaya Tidak hanya pada permasalahan ekonomi pembangunan berkelanjutan untuk

menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat

tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa

mendatang Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung

pembangunan yang berkelanjutan ialah a) terpeliharanya proses ekologi yang

esensial b) tersedianya sumberdaya yang cukup dan c) lingkungan sosial- budaya

dan ekonomi yang sesuai (Otto 2004 161)

Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji 2008)

Universitas Sumatera Utara

Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan

Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa

mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita

Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa

mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud

dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup

Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga

pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat

mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat

yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa

masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat

yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga

tidak mengenal disintegrasi sosial

Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-

laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan

memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan

berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan

manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia

yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan

pemberdayaan (Firdaus 1998)

Universitas Sumatera Utara

Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara

dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum

air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah

udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah

kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan

manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi

Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi

keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa

jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak

bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan

modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi

menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang

harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada

dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah

diakses tanggal 11122010)

Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian

kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi

dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang

dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap

SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang

juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka

Universitas Sumatera Utara

juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk

mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan

a

Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan

mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya

b

Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable

c

Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang

d

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi

e

Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)

f

Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi

Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya

Universitas Sumatera Utara

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan

ekonomi dan keadilan sosial

Laporan dari KTT Dunia 2005 yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan

sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi sosial dan lingkungan) yang saling

bergantung dan memperkuat

Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO 2001) lebih jauh menggali

konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa ldquokeragaman budaya

penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alamrdquo Dengan

demikian ldquopembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi

namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual emosional moral dan

spiritualrdquo Dalam pandangan ini keragaman ldquopertumbuhan ekonomirdquo itu sendiri

bermasalah karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas

(httpidwikipediaorgwikipembberkelanjutan diakses tanggal 26112010)

Budimanta (2005) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya

Dalam proses pembangunan berkelanjutan terdapat proses perubahan yang

terencana yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya arah investasi orientasi

pengembangan teknologi dan perubahan kelembagaan yang kesemuanya ini dalam

keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk

memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Menurut Salim 2003 pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi) perimbangan ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan) Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal ekonomi (finansial modal mesin dll) modal sosial (investasi pendidikan kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui)

Menurut Marlina 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan Lebih luas dari itu pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan)

Aspek sosial maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam

hal interaksi interrelasi dan interdependesi Yang erat kaitannya juga dengan aspek

budaya Tidak hanya pada permasalahan ekonomi pembangunan berkelanjutan untuk

menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat

tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa

mendatang Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung

pembangunan yang berkelanjutan ialah a) terpeliharanya proses ekologi yang

esensial b) tersedianya sumberdaya yang cukup dan c) lingkungan sosial- budaya

dan ekonomi yang sesuai (Otto 2004 161)

Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji 2008)

Universitas Sumatera Utara

Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan

Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa

mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita

Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa

mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud

dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup

Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga

pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat

mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat

yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa

masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat

yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga

tidak mengenal disintegrasi sosial

Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-

laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan

memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan

berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan

manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia

yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan

pemberdayaan (Firdaus 1998)

Universitas Sumatera Utara

Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara

dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum

air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah

udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah

kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan

manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi

Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi

keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa

jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak

bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan

modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi

menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang

harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada

dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah

diakses tanggal 11122010)

Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian

kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi

dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang

dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap

SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang

juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka

Universitas Sumatera Utara

juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk

mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan

a

Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan

mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya

b

Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable

c

Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang

d

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi

e

Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)

f

Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi

Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya

Universitas Sumatera Utara

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Salim 2003 pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi) perimbangan ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan) Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal ekonomi (finansial modal mesin dll) modal sosial (investasi pendidikan kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui)

Menurut Marlina 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan Lebih luas dari itu pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan)

Aspek sosial maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam

hal interaksi interrelasi dan interdependesi Yang erat kaitannya juga dengan aspek

budaya Tidak hanya pada permasalahan ekonomi pembangunan berkelanjutan untuk

menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat

tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa

mendatang Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung

pembangunan yang berkelanjutan ialah a) terpeliharanya proses ekologi yang

esensial b) tersedianya sumberdaya yang cukup dan c) lingkungan sosial- budaya

dan ekonomi yang sesuai (Otto 2004 161)

Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji 2008)

Universitas Sumatera Utara

Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan

Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa

mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita

Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa

mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud

dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup

Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga

pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat

mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat

yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa

masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat

yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga

tidak mengenal disintegrasi sosial

Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-

laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan

memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan

berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan

manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia

yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan

pemberdayaan (Firdaus 1998)

Universitas Sumatera Utara

Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara

dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum

air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah

udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah

kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan

manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi

Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi

keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa

jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak

bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan

modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi

menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang

harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada

dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah

diakses tanggal 11122010)

Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian

kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi

dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang

dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap

SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang

juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka

Universitas Sumatera Utara

juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk

mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan

a

Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan

mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya

b

Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable

c

Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang

d

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi

e

Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)

f

Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi

Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya

Universitas Sumatera Utara

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan

Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa

mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita

Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa

mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud

dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup

Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga

pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat

mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat

yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa

masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat

yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga

tidak mengenal disintegrasi sosial

Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-

laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan

memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan

berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan

manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia

yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan

pemberdayaan (Firdaus 1998)

Universitas Sumatera Utara

Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara

dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum

air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah

udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah

kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan

manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi

Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi

keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa

jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak

bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan

modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi

menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang

harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada

dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah

diakses tanggal 11122010)

Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian

kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi

dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang

dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap

SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang

juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka

Universitas Sumatera Utara

juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk

mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan

a

Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan

mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya

b

Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable

c

Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang

d

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi

e

Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)

f

Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi

Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya

Universitas Sumatera Utara

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara

dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum

air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah

udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah

kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan

manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi

Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi

keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa

jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak

bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan

modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi

menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang

harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada

dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah

diakses tanggal 11122010)

Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian

kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi

dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang

dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap

SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang

juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka

Universitas Sumatera Utara

juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk

mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan

a

Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan

mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya

b

Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable

c

Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang

d

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi

e

Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)

f

Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi

Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya

Universitas Sumatera Utara

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk

mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan

a

Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan

mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya

b

Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable

c

Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang

d

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi

e

Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)

f

Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi

Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya

Universitas Sumatera Utara

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses

pembangunan berkelanjutan

DIMENSI Brundtland GH

1987

ICPQL 1996 Becker Fet al

1997

Sosial Pemenuhan kebutuhan

dasar bagi semua

Keadilan sosial

kesetaraan gender rasa

aman menghargai

diversitas budaya

Penekanan pada proses

pertumbuhan sosial

yang dinamis keadilan

sosial dan pemerataan

Ekonomi Pertumbuhan ekonomi

untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan

Lingkungan Lingkungan untuk

generasi sekarang dan

yang akan datang

Keseimbangan

lingkunagan yang sehat

Lingkungan adalah

dimensi sentral dalam

proses sosial

Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan

perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi

kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat

dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran

diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah

ancaman utama pembangunan

Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO

1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender

Universitas Sumatera Utara

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan

3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material

Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah

penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat

beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara

sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling

berinteraksi secara terus menerus yaitu

a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat

b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai

c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)

Universitas Sumatera Utara

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

EKONOMI

BURUK

- Pekerjaan

- Penghasilan

- Lingkungan

- Pelayanan publik

SOSIAL

BURUK

- Hak atas tanah

- Pendidikan

- Kesehatan

- Informasi

Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410

Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan

Ekologis

Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu

kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal

kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan

hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik

(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan

pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah

EKOLOGIS

BURUK

- Air

- Udara

- Lahan

Universitas Sumatera Utara

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses

ke pekerjaan yang baik dan stabil

Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat

dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu

disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya

pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang

tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau

menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau

kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan

berkelanjutan

22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat

multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang

akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem

sumber daya alam dan lingkungan

Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang

berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya

alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari

Universitas Sumatera Utara

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan

dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-

interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang

telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo

Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut

konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu

kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat

tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-

declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam

dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang

(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)

tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi

dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber

daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya

tahan (resilience) ekosistem terpenuhi

Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat

diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan

sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu

untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)

Universitas Sumatera Utara

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu

memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan

fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan

keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan

secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan

layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik

23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang

perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan

perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)

a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi

meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai

dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang

secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak

secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal

yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar

walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa

datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa

datang dalam memenuhi kebutuhannya

b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan

masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan

ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang

merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai

masyarakat dapat lebih dimengerti

c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau

merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan

antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka

pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan

pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam

kelembagaan

d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini

Universitas Sumatera Utara

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda

dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah

perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek

mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu

dipertimbangkan

1

Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan

berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut

Cara berpikir yang integratif

2

Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari

kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam

merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan

tersebut

Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang

Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat

mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini

sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan

implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang

telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan

dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi

nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang

maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang

tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya

Universitas Sumatera Utara

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati

4

Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga

pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong

perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat

lebih dimengerti oleh masyarakat

Distribusi keadilan sosial ekonomi

Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin

adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber

daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan

kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi

kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi

24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan

Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal

keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)

ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan

dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi

keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi

Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki

konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya

Universitas Sumatera Utara

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman

Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam

Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan

keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi

dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen

yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini

akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam

proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu

keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan

diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi

sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian

terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi

terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang

merupakan biosfer keseluruhan sumber daya

Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan

sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama

adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan

keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan

keputusan

Universitas Sumatera Utara

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian

terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi

demokratisasi serta kepastian ekologis

Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah

keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan

gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan

infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang

berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah

disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut

nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo

Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan

yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan

pertahanan keamanan

a Keberlanjutan Ekologis

a

Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan

keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan

ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal

sebagai berikut

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan

dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan

tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan

Universitas Sumatera Utara

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan

lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan

sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak

mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan

sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila

dimanfaatkan

b

Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh

diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat

dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh

generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi

dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya

sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh

sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya

Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar

Keberlanjutan Ekonomi

ekonomi makro

merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak

dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi

peningkatan kapabilitas masyarakat miskin

Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu

memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas

ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan

ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang

berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal

tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup

reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik

pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna

ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi

pendapatan dan aset

c Keberlanjutan Sosial Budaya

a

Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam

keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu

b

Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang

kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status

wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan

mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin

tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas

sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan

dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan

pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita

Universitas Sumatera Utara

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai

sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan

menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan

pembangunan ekonomi

d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu

prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk

manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan

status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus

berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan

distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa

kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber

daya

d Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan

individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik

demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan

dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman

e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan

ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung

Universitas Sumatera Utara

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa

perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)

25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan

dan Permukiman Indonesia

Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus

diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna

keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam

pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti

luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan

pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan

memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya

lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam

arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak

mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan

Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya

Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan

lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku

sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali

Universitas Sumatera Utara

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa

mempedulikan masalah lingkungan dan sosial

Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila

tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan

penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat

yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata

ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan

dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan

pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa

serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah

menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah

selalu sulit memenuhi target

Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam

konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua

pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak

semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara

aspek alam sosial aspek ekonomi

Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas

pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak

Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak

dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah

Universitas Sumatera Utara

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang

berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses

pembangunannya

Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan

strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi

berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut

diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus

menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat

Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan

dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain

itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga

daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang

Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan

pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan

pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan

perumahan

Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya

harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah

dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan

Universitas Sumatera Utara

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang

terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat

sosial

Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang

perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat

dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur

masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya

pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman

agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)

26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan

Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan

kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu

lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat

internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan

konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan

khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun

1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro

Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman

Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling

Universitas Sumatera Utara

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian

lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)

Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai

pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara

berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial

ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti

pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)

Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang

menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya

pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun

sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan

pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap

perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah

perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya

Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun

permukiman

Universitas Sumatera Utara

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

27 Pemukiman Kumuh

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung

baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman)

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)

a

Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap

(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga

pengertian yaitu

b

Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

c

Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam

Laode Masrun diakses tanggal 16022011)

Universitas Sumatera Utara

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan

Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala

unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman

dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan

perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan

persyaratan rumah sehat

1

Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai

akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal

yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari

a

Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari

b

Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara

2

Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah

a

Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain

b Kondisi perumahan yang buruk

c Penduduk yang terlalu padat

d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai

e Tingkah laku menyimpang

f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom

diakses tanggal 24052011)

Universitas Sumatera Utara

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi

Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau

gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah

laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan

bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih

sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan

prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta

kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang

belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)

Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah

tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta

lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan

senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian

Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)

Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan

kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan

pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial

Universitas Sumatera Utara

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara

miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya

yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin

penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk

dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan

pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk

Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak

memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu

pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan

karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan

banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu

penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya

kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin

serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi

penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan

dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan

dan lingkungan pemukiman pada umumnya

Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)

Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu

semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini

terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)

a

Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan

(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat

dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan

bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki

empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia

yaitu

b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi

d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh

diakses tanggal 03022011)

28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh

1

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan

1984) adalah

2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin

Universitas Sumatera Utara

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

3

4

Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya

a

Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai

b

Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar

c

Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW

5

Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar

6

Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut

Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil

Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)

(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat

diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu

1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia

kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik

a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah

Universitas Sumatera Utara

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

e Dll

1

Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli

permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut

2

Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar

3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah

4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit

5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan

6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat

1

Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

2

Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik

yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu

3

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa

4

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan

5

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya

6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah

7

Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran

8

Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus

9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

1

Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi

Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7

Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang

2 dari 10 m2

3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya

4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses

Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)

2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh

1

Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan

bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

2

Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan

jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga

maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati

rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah

hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan

pertumbuhan perumahan permukiman

Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan

menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota

Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka

usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar

Universitas Sumatera Utara

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan

perumahan permukiman di kawasan pusat kota

Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui

pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh

adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi

Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti

timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya

aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar

masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi

penghuninya maupun lingkungan sekitar

Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya

karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat

tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas

kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk

tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas

sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang

Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan

tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air

mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan

memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya

teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system

pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih

Universitas Sumatera Utara

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah

mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK

ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan

untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan

jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh

pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh

masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok

1

Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh

yang ada di kota adalah

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi

2

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota

diakses tanggal 23012011)

Universitas Sumatera Utara

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

210 Rumah yang Sehat dan Ekologis

Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang

dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan

sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan

dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk

dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah

diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci

mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan

meracik dan memasak makanan

1

Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness

for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid

dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut

2 Dalam segala hal harus kering

3 Dalam keadaan rumah diperbaiki

4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi

5

Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga

6 Mempunyai kamar mandi

7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik

8 Mempunyai sistem drainase yang baik

9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)

10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan

11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik

12 Jalan masuk ke rumah yang baik

Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup

Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis

(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut

Universitas Sumatera Utara

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

1

2

Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau

3

Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

6

Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering

7

Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air

8

Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

10

Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)

Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)

211 Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu

sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari

sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup

dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000

dalam Adreas (2008 18) adalah

b

Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain

a

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki

berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan

sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam

sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

b

Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan

c

Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang

d

Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah

e

Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan

f

Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan

Universitas Sumatera Utara

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)

Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk

mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang

kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola

dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan

sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap

lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan

manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang

berkelanjutan (Otto 2001 85)

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan

pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan

hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan

hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia

sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan

Susilawardani 2002)

Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan

pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan

pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta

pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan

kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup

(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal

2112011)

Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan

pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh

pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan

ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa

diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan

masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada

manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang

mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan

masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan

1

Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu

2

Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-

Universitas Sumatera Utara

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan

3

Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan

terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan

sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut

mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan

kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)

Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral

1

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004

dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di

Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit

PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup

Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

3

Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif

Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup

4

Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan

Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup

5

Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten

Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011

Universitas Sumatera Utara

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat

bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari

generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah

bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan

memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang

aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-

generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup

sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan

tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)

212 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak

mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya

tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut

Universitas Sumatera Utara

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat

miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian

kota yang mesti disingkirkan

1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan

tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya

Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama

disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan

2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul

daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap

sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat

tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan

1

Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat

di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang

memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain

sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota

Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum

2 Banyak dihuni oleh pengangguran

3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi

4 Demoralisasi tinggi

5 Emosi warga tidak stabil

6 Miskin dan berpenghasilan rendah

7 Daya beli rendah

8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan

9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota

10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan

Universitas Sumatera Utara

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser

contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)

213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah

Kumuh Di perkotaan

1

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan

dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain

2

Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak

mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat

dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang

rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh

perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja

akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya

mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat

diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-

pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka

menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja

Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah

hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah

kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan

bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah

masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas

Universitas Sumatera Utara

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah

untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat

menunjang hidup

3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali

kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan

Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk

membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya

Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan

perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di

bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127

Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan

permukiman kumuh adalah

kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)

1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama

dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh

2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban

umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman

kumuh

3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali

permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok

masyarakat di permukiman kumuh

Universitas Sumatera Utara

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

a

Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas

lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni

b

Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses

kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial

budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya

peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro

seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain

214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota

Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika

sosial (Fuad 1996 136)

Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia

ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu

yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di

Indonesia antara lain

1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar

jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini

tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis

ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi

Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya

lapangan kerja yang tersedia

2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang

tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak

mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi

kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya

kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di

Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya

3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya

angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang

tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering

dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga

rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai

kecemburuan etnis

4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling

menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas

sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula

kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang

tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis

di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih

banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai

5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari

rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi

yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga

Universitas Sumatera Utara

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu

upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-

lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak

6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai

oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan

rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut

kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik

tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam

(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)

215 Kemiskinan

1

Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah

kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya

melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi

mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya

menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven

dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan

perumahan

Universitas Sumatera Utara

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial

ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Seperti pendidikan kesehatan dan informasi

1

Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16

menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan

2

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)

3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental

4

Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil

5

Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi

1

Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu

2

Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya

3

Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi

4

Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)

Universitas Sumatera Utara

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

1

Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)

dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi

yaitu

2

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi

3

Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)

4

Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk

Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali

tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan

kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan

merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan

yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan

Universitas Sumatera Utara

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kemanusiaan

Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan

1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan

yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan

lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin

2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan

kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan

pengelolaan sumber daya alam

Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan

pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit

diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang

disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit

Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber

pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga

perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik

demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah

anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya

216 Strategi Pengentasan Kemiskinan

Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan

kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan

Universitas Sumatera Utara

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat

merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian

yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan

dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)

Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan

disempurnakan implementasinya adalah

1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat

Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat

dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran

implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih

efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan

masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan

kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang

tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang

menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah

sumberdayanya

(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit

mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama

Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota

5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji

berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik

Universitas Sumatera Utara

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan

diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua

sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin

bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976

lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi

angka kemiskinan di negara tersebut

2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat

Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk

ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat

berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat

menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan

Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi

lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik

Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan

taraf hidupnya

3 Menciptakan Lapangan Kerja

Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu

menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan

meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign

direct invesment (FDI)

4 Membudayakan Entrepreneurship

Universitas Sumatera Utara

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan

masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab

mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan

kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)

menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran

(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber

devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar

pajak

217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam

Pembangunan Perumahan dan Pemukiman

Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan

hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur

Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat

berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air

bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya

memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja

Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan

mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan

ekonomi keluarga

Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan

dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan

Universitas Sumatera Utara

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 56: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun

pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya

seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan

pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai

tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat

bersifat konsumtif maupun produktif

Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan

permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat

langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih

rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi

kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak

mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan

kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga

menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat

Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan

permukiman adalah

Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan

komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya

Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan

usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan

sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Universitas Sumatera Utara

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 57: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan

permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu

mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan

sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan

pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya

Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan

perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat

yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan

permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat

(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan

ketergantungan diakses 08092011)

Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui

kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu

memberdayakan masyarakat

a Pemberdayaan

Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat

untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan

perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah

belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu

Universitas Sumatera Utara

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 58: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di

masyarakat

Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan

perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah

pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah

sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan

penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu

tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok

masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial

dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat

hidup layak

Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran

birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka

yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang

terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi

dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang

lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau

empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini

adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi

serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan

pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 59: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena

kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah

sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat

Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau

konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang

terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses

penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa

memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya

pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat

proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu

upaya-upaya peningkatan pendapatan

Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak

untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei

kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara

rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan

komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak

Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan

sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan

komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan

diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan

Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena

adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau

Universitas Sumatera Utara

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 60: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya

komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun

pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)

menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap

penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan

komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana

untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali

Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat

dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga

masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk

menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat

ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh

percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa

kelompok

Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam

cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-

budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi

yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan

perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan

pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi

keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat

oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani

Universitas Sumatera Utara

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 61: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-

berkelanjutan

b

diakses 27082011)

Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable

development

Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta

dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu

keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis

yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi

ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat

didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi

ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan

masyarakat dengan sustainable development

Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah

program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar

masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan

lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal

memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai

pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi

LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan

(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan

diakses 27082011)

Universitas Sumatera Utara

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 62: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS

Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011

1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh

Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan

kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik

terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna

menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk

pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai

tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada

kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum

Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan

kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan

Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang

selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya

Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas

fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini

dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan

2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan

Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada

umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai

sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural

Universitas Sumatera Utara

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 63: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan

pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu

sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas

setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang

dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan

sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan

difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari

revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat

guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna

proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun

kultural yang harus dipersiapkan

3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)

Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah

melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang

diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan

paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)

Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan

masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada

lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber

sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri

Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan

Universitas Sumatera Utara

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 64: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi

maupun non material yang penting

Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang

inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan

demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada

masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong

masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi

lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat

berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November

2008 diakses 27082011)

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan

adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan

mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap

pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi

ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk memiliki ldquosesuaturdquo

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan

pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah

membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap

kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau

Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 65: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa

yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya

Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki

218 Syarat Instrumen DesaGampong

Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah

mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan

pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam

Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan

Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut

dengan ldquoTuha Peutrdquo

Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh

anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli

berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan

Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari

Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong

Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi

kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai

Universitas Sumatera Utara

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 66: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan

tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling

berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga

menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan

antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga

persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di

gampong

Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan

gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan

Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5

Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban

keuchik adalah sebagai berikut

a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya

Universitas Sumatera Utara

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 67: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet

Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong

memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong

Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5

Tahun 2003 yaitu sebagai berikut

a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat

b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat

c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik

d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong

e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik

f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)

Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman

kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan

berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan

diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai

kasus

Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik

sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat

lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka

Universitas Sumatera Utara

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 68: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30654/4/Chapter II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara

musyawarah dan mufakat

Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja

dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan

berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu

masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak

dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan

kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang

berlaku

Universitas Sumatera Utara