Upload
trinhdung
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)
Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya
bersifat sementara Dengan tuntutan globalisasi Indonesia mengikuti perkembangan
jaman tanpa melihat prospek kedepan Perkembangan masyarakat yang serba instan
dan asal jadi budaya konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar
masyarakat Indonesia Sedang sebenarnya hakikat pembangunan adalah
pembangunan yang berkelanjutan yang tidak parsial instan dan pembangunan kulit
Maka dengan adanya konsep Sustainable Development yang kemudian disebut SD
akan berusaha memberikan wacana baru mengenai pentingnya melestarikan
lingkungan alam demi masa depan generasi yang akan datang ldquoPembangunan yang
memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendirirdquo
Pengertian Sustainable Development
Wikipedia Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan
kota bisnis masyarakat dan sebagainya) yang berprinsip ldquomemenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depanrdquo
Menurut Brundtland Report dari PBB 1987 Pembangunan berkelanjutan adalah
terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development Salah satu faktor yang harus
dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana
Universitas Sumatera Utara
memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan
ekonomi dan keadilan sosial
Laporan dari KTT Dunia 2005 yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan
sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi sosial dan lingkungan) yang saling
bergantung dan memperkuat
Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO 2001) lebih jauh menggali
konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa ldquokeragaman budaya
penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alamrdquo Dengan
demikian ldquopembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi
namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual emosional moral dan
spiritualrdquo Dalam pandangan ini keragaman ldquopertumbuhan ekonomirdquo itu sendiri
bermasalah karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas
(httpidwikipediaorgwikipembberkelanjutan diakses tanggal 26112010)
Budimanta (2005) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya
Dalam proses pembangunan berkelanjutan terdapat proses perubahan yang
terencana yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya arah investasi orientasi
pengembangan teknologi dan perubahan kelembagaan yang kesemuanya ini dalam
keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk
memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Menurut Salim 2003 pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi) perimbangan ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan) Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal ekonomi (finansial modal mesin dll) modal sosial (investasi pendidikan kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui)
Menurut Marlina 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan Lebih luas dari itu pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan)
Aspek sosial maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam
hal interaksi interrelasi dan interdependesi Yang erat kaitannya juga dengan aspek
budaya Tidak hanya pada permasalahan ekonomi pembangunan berkelanjutan untuk
menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat
tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa
mendatang Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung
pembangunan yang berkelanjutan ialah a) terpeliharanya proses ekologi yang
esensial b) tersedianya sumberdaya yang cukup dan c) lingkungan sosial- budaya
dan ekonomi yang sesuai (Otto 2004 161)
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji 2008)
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan
Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa
mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita
Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa
mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud
dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup
Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga
pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat
mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat
yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa
masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat
yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga
tidak mengenal disintegrasi sosial
Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-
laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan
memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan
berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan
manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia
yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan
pemberdayaan (Firdaus 1998)
Universitas Sumatera Utara
Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara
dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum
air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah
udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah
kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan
manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi
Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa
jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak
bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan
modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi
menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang
harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada
dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah
diakses tanggal 11122010)
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian
kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi
dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang
dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap
SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang
juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka
Universitas Sumatera Utara
juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk
mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan
a
Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan
mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya
b
Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable
c
Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang
d
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
e
Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)
f
Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan
ekonomi dan keadilan sosial
Laporan dari KTT Dunia 2005 yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan
sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi sosial dan lingkungan) yang saling
bergantung dan memperkuat
Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO 2001) lebih jauh menggali
konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa ldquokeragaman budaya
penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alamrdquo Dengan
demikian ldquopembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi
namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual emosional moral dan
spiritualrdquo Dalam pandangan ini keragaman ldquopertumbuhan ekonomirdquo itu sendiri
bermasalah karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas
(httpidwikipediaorgwikipembberkelanjutan diakses tanggal 26112010)
Budimanta (2005) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memanfaatkannya
Dalam proses pembangunan berkelanjutan terdapat proses perubahan yang
terencana yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya arah investasi orientasi
pengembangan teknologi dan perubahan kelembagaan yang kesemuanya ini dalam
keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk
memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Menurut Salim 2003 pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi) perimbangan ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan) Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal ekonomi (finansial modal mesin dll) modal sosial (investasi pendidikan kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui)
Menurut Marlina 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan Lebih luas dari itu pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan)
Aspek sosial maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam
hal interaksi interrelasi dan interdependesi Yang erat kaitannya juga dengan aspek
budaya Tidak hanya pada permasalahan ekonomi pembangunan berkelanjutan untuk
menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat
tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa
mendatang Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung
pembangunan yang berkelanjutan ialah a) terpeliharanya proses ekologi yang
esensial b) tersedianya sumberdaya yang cukup dan c) lingkungan sosial- budaya
dan ekonomi yang sesuai (Otto 2004 161)
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji 2008)
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan
Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa
mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita
Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa
mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud
dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup
Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga
pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat
mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat
yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa
masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat
yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga
tidak mengenal disintegrasi sosial
Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-
laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan
memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan
berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan
manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia
yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan
pemberdayaan (Firdaus 1998)
Universitas Sumatera Utara
Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara
dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum
air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah
udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah
kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan
manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi
Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa
jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak
bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan
modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi
menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang
harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada
dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah
diakses tanggal 11122010)
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian
kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi
dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang
dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap
SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang
juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka
Universitas Sumatera Utara
juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk
mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan
a
Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan
mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya
b
Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable
c
Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang
d
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
e
Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)
f
Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Menurut Salim 2003 pembangunan berkelanjutan harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi) perimbangan ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi kehidupan lingkungan hidup (sasaran lingkungan) Untuk ini secara sadar diusahakan investasi dalam modal ekonomi (finansial modal mesin dll) modal sosial (investasi pendidikan kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan (investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber daya alam yang tak terbaharui)
Menurut Marlina 2009 mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan Lebih luas dari itu pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan berkelanjutan)
Aspek sosial maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam
hal interaksi interrelasi dan interdependesi Yang erat kaitannya juga dengan aspek
budaya Tidak hanya pada permasalahan ekonomi pembangunan berkelanjutan untuk
menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat
tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan serta mempunyai sampai masa
mendatang Faktor lingkungan (ekologi) yang diperlukan untuk mendukung
pembangunan yang berkelanjutan ialah a) terpeliharanya proses ekologi yang
esensial b) tersedianya sumberdaya yang cukup dan c) lingkungan sosial- budaya
dan ekonomi yang sesuai (Otto 2004 161)
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka (Sudarmadji 2008)
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan
Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa
mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita
Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa
mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud
dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup
Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga
pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat
mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat
yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa
masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat
yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga
tidak mengenal disintegrasi sosial
Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-
laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan
memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan
berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan
manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia
yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan
pemberdayaan (Firdaus 1998)
Universitas Sumatera Utara
Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara
dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum
air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah
udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah
kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan
manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi
Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa
jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak
bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan
modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi
menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang
harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada
dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah
diakses tanggal 11122010)
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian
kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi
dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang
dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap
SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang
juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka
Universitas Sumatera Utara
juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk
mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan
a
Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan
mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya
b
Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable
c
Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang
d
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
e
Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)
f
Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
alam masyarakat dan ekonomi untuk menaikan kesejahteraan generasi masa depan
Jadi jika generasi saat ini bisa maju maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa
mencapai kesejahteraan yang setingkat demikian pula dengan cucu-cucu kita
Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus tanpa
mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi Itulah yang dimaksud
dengan keberlanjutan ekonomi Keberlanjutan ekonomi saja ternyata tidak cukup
Ekonomi berlangsung di dalam masyarakat dan di dalam masyarakat terjadi juga
pertumbuhan yang memerlukan keberlanjutan Keberlanjutan masyarakat
mensyaratkan adanya keutuhan kondisi dan hubungan jaringan antar masyarakat
yang terpelihara terus menerus sehingga dijaga agar jangan sampai terjadi bahwa
masyarakat yang sekarang lahir 5 tahun kemudian berantakan dan bubar Masyarakat
yang sustainable masyarakat yang berlanjut tidak mengenal konflik sosial dan juga
tidak mengenal disintegrasi sosial
Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah memperlakukan manusia laki-
laki perempuan anak-anak sebagai tujuan untuk memperbaiki kondisi manusia dan
memperbesar pilihan manusia Salah satu yang menjadi bagian dari pembangunan
berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa juga disebut dengan lsquopembangunan
manusiarsquo Ada empat komponen utama dalam paradigma pembangunan manusia
yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity) berkelanjutan produktivitas dan
pemberdayaan (Firdaus 1998)
Universitas Sumatera Utara
Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara
dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum
air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah
udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah
kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan
manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi
Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa
jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak
bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan
modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi
menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang
harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada
dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah
diakses tanggal 11122010)
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian
kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi
dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang
dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap
SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang
juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka
Universitas Sumatera Utara
juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk
mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan
a
Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan
mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya
b
Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable
c
Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang
d
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
e
Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)
f
Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Hal ketiga adalah sustainabilitas lingkungan Alam menyediakan udara
dimana kita menghirup udara bersih Alam memberikan kita air dimana kita minum
air bersih Alam memberikan tanah sehingga kita bisa menanam Alam air tanah
udara dan iklim mampu menghidupi manusia Persoalan sekarang adalah bisakah
kita membangun dimana fungsi-fungsi alam itu yang menumbuhkan kehidupan
manusia bisa terus menerus memungkinkan kehidupan manusia tersebut Jadi
Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki kaki keberlanjutan ekonomi
keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan Keberlanjutan ekonomi tidak bisa
jalan kalau keberlanjutan sosial berantakan Keberlanjutan ekonomi dan sosial tidak
bisa jalan juga kalau lingkungan berantakan pertama adalah dengan menempatkan
modal alam sebagai faktor utama Jika cara berpikir sebelumnya adalah ekonomi
menguasai sosial penting nomor 2 dan lingkungan penting nomor 3 maka sekarang
harus dibalik Sekarang yang nomor 1 adalah modal alam sebab alam sudah berada
dalam keadaan yang berbahaya (Prof Dr Emil Salim 2003 dalam orasi ilmiah
diakses tanggal 11122010)
Awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian
kepada lingkungan Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus Pengertian dari tidak mengurangi
dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang
dilakukan dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan boros terhadap
SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang Generasi yang akan datang
juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas Tetapi mereka
Universitas Sumatera Utara
juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk
mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan
a
Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan
mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya
b
Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable
c
Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang
d
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
e
Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)
f
Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk
mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan
a
Sutamihardja (2004) menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan
mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya
b
Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable
c
Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang
d
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi
e
Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal)
f
Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Pemikiran-pemikiran tentang syarat-syarat tercapainya proses
pembangunan berkelanjutan
DIMENSI Brundtland GH
1987
ICPQL 1996 Becker Fet al
1997
Sosial Pemenuhan kebutuhan
dasar bagi semua
Keadilan sosial
kesetaraan gender rasa
aman menghargai
diversitas budaya
Penekanan pada proses
pertumbuhan sosial
yang dinamis keadilan
sosial dan pemerataan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
Ekonomi kesejahteraan Ekonomi kesejahteraan
Lingkungan Lingkungan untuk
generasi sekarang dan
yang akan datang
Keseimbangan
lingkunagan yang sehat
Lingkungan adalah
dimensi sentral dalam
proses sosial
Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 407
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perlu perencanaan dan
perancangan yang bersifat ekologis dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
kawasan-kawasan di kota tersebut proses-proses yang terjadi didalam masyarakat
dan lingkungannya Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
diatas dan dengan pemahaman bahwa kemiskinan dan kerusakan lingkungan adalah
ancaman utama pembangunan
Ada tiga kriteria pembangunan berkelanjutan di perkotaan disebut 3 PRO
1 Pro keadilan sosial artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber daya alam dan pelayanan publik menghargai diversitas budaya dan kesetaraan gender
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
2 Pro ekonomi kesejahteraan artinya pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat dapat dicapai melalui tehnologi inovatif yang berdampak minimum terhadap lingkungan
3 Pro lingkungan berkelanjutan artinya etika lingkungan non-antroposentris menjadi pedoman hidup masyarakat sehingga mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan konservasi sumberdaya alam vital dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup non-material
Peningkatan jumlah penduduk dunia diiringi dengan peningkatan jumlah
penduduk kota dan peningkatan jumlah penduduk miskin di perkotaan telah membuat
beban lingkungan perkotaan bertambah berat Permasalah pokok perkotaan di negara
sedang berkembang terdapat subsistem besar yang komponen-komponennya saling
berinteraksi secara terus menerus yaitu
a Subsistem ekonomi rendahnya tingkat pendapatan dan lemahnya tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat
b Subsistem sosial masyarakat yang menderita kemiskinan (seperti pengangguran kriminalitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak memadai
c Subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (seperti pencemaran air udara dan tanah pengelolaan limbah kelangkaan air bersih dan pemukiman yang kumuh)
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
EKONOMI
BURUK
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Lingkungan
- Pelayanan publik
SOSIAL
BURUK
- Hak atas tanah
- Pendidikan
- Kesehatan
- Informasi
Sumber Gondokusumo 2005 dalam Budhy 2005 410
Gambar 1 Interaksi Terus Menerus antara Dimensi Ekonomi Sosial dan
Ekologis
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok masyarakat miskin dan terdapat dimana-mana baik di negara maju
maupun negara sedang berkembang ketidakadilan struktur sosial (faktor eksternal
kemiskinan) itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan untuk bertahan
hidup dalam kesehatan yang baik sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat air bersih pengelolaan sampah) rumah sehat dan pelayanan
pendidikan Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya kepemilikan hak atas tanah
EKOLOGIS
BURUK
- Air
- Udara
- Lahan
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
yang mereka huni Sebagai akibat itu semua sulit bagi mereka untuk mendapat akses
ke pekerjaan yang baik dan stabil
Kerusakan lingkungan yang merupakan faktor ekologis sebuah kota dapat
dilihat dari kondisi air tanah dan udara yang telah tercemar Pencemaran itu
disebabkan dari berbagai sumber dari dalam kota akibatnya tidak berfungsinya
pengelolaan sampah dan limbah cair serta adanya tumpukan sampah Air kotor yang
tidak mengalir didalam saluran air kotor karena tersumbat sampah Akibatnya bau
menyengat tidak dapat dihindarkan Kondisi lingkungan pemukiman buruk atau
kumuh akan menghambat dan menjadi ancaman dalam proses pembangunan
berkelanjutan
22 Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana namun kompleks sehingga pengertian keberlajutanpun sangat
multidimensi dan multi-interpretasi Menurut Heal dalam (Fauzi 2004) Konsep
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi Pertama adalah dimensi
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
sumber daya alam dan lingkungan
Pezzey (1992) dalam Fauzi 2004 melihat aspek keberlajutan dari sisi yang
berbeda Keberlanjutan dari sisi statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya
alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan sementara keberlanjutan dari
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
sisi dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan
dengan tingkat teknologi yang terus berubah Karena adanya multidimensi dan multi-
interpretasi ini maka para ahli sepakat untuk sementara mengadopsi pengertian yang
telah disepakati oleh komisi Brundtland yang menyatakan bahwa ldquopembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan merekardquo
Perman (1997) dalam Fauzi 2004 mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima alternatif pengertian (1) Suatu
kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat
tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption) (2) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam
dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber daya alam (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non- declining) (4) keberlanjutan adalah kondisi
dimana sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber
daya alam dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya
tahan (resilience) ekosistem terpenuhi
Haris (2000) dalam Fauzi 2004 melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk memelihara keberlajutan pemerintahan dan menghindari terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri (2)
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Keberlajutan lingkungan Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati stabilitas ruang udara dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi (3) Keberlajutan sosial keberlanjutan
secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan pendidikan gender dan akuntabilitas politik
23 Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
setiap elemen pembangunan berkelanjutan Dalam hal ini ada empat komponen yang
perlu diperhatikan yaitu pemerataan partisipasi keanekaragaman integrasi dan
perspektif jangka panjang (Askar Jaya 2004)
a Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus
dilandasi hal-hal seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi
meratanya peran dan kesempatan perempuan meratanya ekonomi yang dicapai
dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan Namun pemerataan bukanlah hal yang
secara langsung dapat dicapai Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak
secara langsung dapat diukur Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal
yang menyeluruh kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat Aspek etika lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini Ini
berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa
datang dalam memenuhi kebutuhannya
b Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan
ekosistem Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang
merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti
c Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia
dengan alam Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan
antara sistem alam dan sistem sosial Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan
pembangunan yang dapat dimungkinkan Hal ini merupakan tantangan utama dalam
kelembagaan
d Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi oleh karena itu perlu
dipertimbangkan
1
Budimanta (2005) menyatakan untuk suatu proses pembangunan
berkelanjutan maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut
Cara berpikir yang integratif
2
Dalam konteks ini pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari
kompleksitas antara sistem alam sistem sosial dan manusia di dalam
merencanakan mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan
tersebut
Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang
Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan
dalam pembangunan adalah kerangkapikir jangka pendek yang ingin cepat
mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan Kondisi ini
sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan
implikasi pada jangka panjang seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang
telah mencapai 35 juta Hatahun banjiryang semakin sering melanda dan
dampaknya yangsemakin luas krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi
nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifi kasi yang
maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi) moda transportasi yang
tidak berkembang kemiskinan yang sulit untuk diturunkandan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
3 Mempertimbangkan keanekaragaman hayati
4
Untuk memastikan bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa mendatang Yang tak kalah pentingnya adalah juga
pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat
lebih dimengerti oleh masyarakat
Distribusi keadilan sosial ekonomi
Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin
adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber
daya lahan dan faktor produksi yang lain lebih meratanya akses peran dan
kesempatan kepada setiap warga masyarakat serta lebih adilnya distribusi
kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi
24 Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Surna T Djajadiningrat (2005123) menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan memerlukan perspektif jangka panjang Lebih lanjut secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pencapaian keberlanjutan dalam hal (1)
ekologis (2) ekonomi (3) sosial budaya (4) politik dan (5) keberlanjutan pertahanan
dan keamanan Keberlanjutan ekologis merupakan prasyarat pembangunan demi
keberlanjutan kehidupan karena akan menjamin keberlanjutan eksistensi bumi
Dikaitkan dengan kearifan budaya masing-masing suku di Indonesia memiliki
konsep yang secara tradisional dapat menjamin keberlangsungan ekologis misalnya
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
sistem Subak di Bali atau pemaknaan hutan bagi suku Dayak di pedalaman
Kalimantan dan beberapa suku lain yang memiliki filosofi harmonisasi dengan alam
Keberlanjutan ekonomi yang terdiri atas keberlanjutan ekonomi makro dan
keberlanjutan ekonomi sektoral merupakan salah satu aspek keberlanjutan ekonomi
dalam perspektif pembangunan Dalam keberlanjutan ekonomi makro tiga elemen
yang diperlukan adalah efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan peningkatan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal ini
akan dapat tercapai melalui kebijaksaaan ekonomi makro yang tepat guna dalam
proses struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter Sementara itu
keberlanjutan ekonomi sektoral yang merupakan keberlanjutan ekonomi makro akan
diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik Kegiatan ekonomi
sektoral ini dalam bentuknya yang spesifik akan mendasarkan pada perhatian
terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital Selain itu koreksi
terhadap harga barang dan jasa dan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang
merupakan biosfer keseluruhan sumber daya
Dalam hal keberlanjutan sosial dan budaya secara menyeluruh keberlanjutan
sosial dinyatakan dalam keadilan sosial Hal-hal yang merupakan perhatian utama
adalah stabilitas penduduk pemenuhan kebutuhan dasar manusia pertahanan
keanekaragaman budaya dan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Di bidang keberlanjutan politik terdapat pokok pikiran seperti perhatian
terhadap HAM kebebasan individu hak-hak sosial politik dan ekonomi
demokratisasi serta kepastian ekologis
Sedangkan keberlanjutan di bidang pertahanan dan keamanan adalah
keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan ancaman dan
gangguan Persoalan berikutnya adalah harmonisasi antar struktur (suprastruktur dan
infrastruktur) dalam menghadapi atau melaksanakan idealisasi pembangunan yang
berkelanjutan Apabila selama ini terjadi ketimpangan maka yang terjadi adalah
disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu yang menyangkut
nasionalisme rasa kebangsaan dan ldquopudarnya negara bangsardquo
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan
pencapaian terhadap keberlanjutan ataupun kesinambungan berbagai aspek kehidupan
yang mencakup keberlanjutan ekologis ekonomi sosial budaya politik dan
pertahanan keamanan
a Keberlanjutan Ekologis
a
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan
keberlanjutan kehidupan Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan
ekosistem bumi Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal
sebagai berikut
Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas adaptabilitas dan pemulihan
tanah air udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
b Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan
lingkungan yaitu daya dukung daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan
sumberdaya terpulihkan ketiga untuk melaksanakan kegiatan yang tidak
mengalir menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan sedangkan
sumber yang tidak terpulihkan mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila
dimanfaatkan
b
Oleh karena itu pada kondisi seperti ini konsep sustainable tidak boleh
diterapkan Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi
dengan sumberdaya terpulihkan membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya
sekecil mungkin karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer secara menyeluruh
sumberdaya ini tidak menciut akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya
Pertumbuhan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Keberlanjutan Ekonomi
ekonomi makro
merupakan landasan bagi terselenggaranya berbagai kebijakan pemenuhan hak-hak
dasar Kebijakan ekonomi makro diarahkan pada terwujudnya lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan usaha dan terbukanya kesempatan yang luas bagi
peningkatan kapabilitas masyarakat miskin
Dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar kebijakan ekonomi makro perlu
memperhitungkan empat tujuan yang saling berkaitan yaitu menjaga stabilitas
ekonomi meningkatkan pertumbuhan ekonomi memperluas kesempatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesenjangan antar wilayah Tiga elemen utama untuk keberlanjutan
ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi kesejahteraan ekonomi yang
berkesinambungan dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran Hal
tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi mencakup
reformasi fiskal meningkatkan efisiensi sektor publik mobilisasi tabungan domestik
pengelolaan nilai tukar reformasi kelembagaan kekuatan pasar yang tepat guna
ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset
c Keberlanjutan Sosial Budaya
a
Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu
b
Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang
kuat kesadaran dan partisipasi masyarakat memperkuat peranan dan status
wanita meningkatkan kualitas efektivitas dan lingkungan keluarga
Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan
mengurangi kemiskinan absolut Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin
tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi kemakmuran atau adanya kelas
sosial Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia Kelas sosial yang dihilangkan
dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata pemerataan
pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
c Mempertahankan keanekaragaman budaya dengan mengakui dan menghargai
sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa dan dengan memahami dan
menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan
pembangunan ekonomi
d Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu
prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk
manfaat bersama investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan
status wanita akses pendidikan dan kesehatan kemajuan ekonomi harus
berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan
distribusi aset produksi yang adil dan efektif kesenjangan antar regional dan desa
kota perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber
daya
d Keberlanjutan Politik
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi sosial dan politik
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab kepastian kesedian pangan air dan pemukiman
e Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan
ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
yang dapat membahayakan integritas identitas kelangsungan negara dan bangsa
perlu diperhatikan (Askar Jaya 2004)
25 Pembangunan Berkelanjutan Masa Depan Pembangunan Perumahan
dan Permukiman Indonesia
Kondisi masa depan pembangunan dan permukiman di Indonesia harus
diarahkan kepada pola pembangunan berkelanjutan Hal ini penting guna
keberlangsungan pembangunan dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan Dalam
pengertian lain pembangunan berkelanjutan dapat diartikan dalam arti sempit dan arti
luas Dalam arti luas pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan
yang tidak menurunkan kapasitas genarasi yang akan datang untuk melaksanakan
pembangunan Meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan
memburuknya lingkungan Tetapi keadaan tersebut dapat digantikan sumber daya
lain baik oleh sumber daya manusia maupun sumber daya kapital Sedangkan dalam
arti sempit pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangnan yang tidak
mengurangi kemampuan genarasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan
Tetapi dengan menjaga agar fungsi sumber daya alam dan lingkungan yang ada tidak
menurun tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya
Pola pembangunan berkelanjutan terdiri dari keseimbangan pendayagunaan
lingkungan alam pelaku pembangunan dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku
sosial Ketiga unsur pokok tersebut idealnya berjalan sinergis tetapi seringkali
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
pembangunan hanya menekankan pada kepentingan bisnis semata tanpa
mempedulikan masalah lingkungan dan sosial
Keseimbangan pembangunan dan perumahan yang ideal terjadi apabila
tingkat kesejahteraan masyarakat sudah merata Sehingga penyerapan perumahan dan
penataan perumahan bisa dilakukan dengan kondisi yang memungkinkan Masyarakat
yang sejahtera akan mudah menerima arahan dan aturan untuk mematuhi rencana tata
ruang atau menjalankan semua aturan yang berlaku terkait pengembangan perumahan
dan permukiman Penataan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
pekerjaan yang tidak mudah Jumlah penduduk yang sudah mencapai 220 Juta Jiwa
serta tingkat pendapatan masyarakat yang masih banyak dibawah standar telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
selalu sulit memenuhi target
Pembangunan selain berpengaruh terhadap lingkungan alam juga
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Pembangunan berkelanjutan dalam
konteks perumahan dan permukiman diharapkan mampu menjadi guiden semua
pihak Agar penyediaaan kebutuhan perumahan rakyat di masa-masa mendatang tidak
semata-mata bersifat fisik semata Melainkan mempertimbangkan keterpaduan antara
aspek alam sosial aspek ekonomi
Keseimbangan aspek alam terkait dengan semakin tingginya intensitas
pembangunan di perkotaan Menyebabkan kondisi tanah air dan udara menjadi rusak
Bidang perumahan dan permukiman yang membutuhkan lahan yang sesuai tidak
dapat dipenuhi karena banyak lahan yang sudah dikuasai oleh pihak lain Harga tanah
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
juga seringkali berubah-ubah Misi pembangunan perumahan dan permukiman yang
berdimensi sosial menjadi sulit terealisasi karena biaya tinggi dalam proses
pembangunannya
Tantangan ini akan terus terjadi apabila pemerintah tidak segera menyiapkan
strategi pembangunan perumahan dan permukiman yang memiliki dimensi
berkelanjutan Salah satu cara dalam menyelesaikan masalah pertanahan tersebut
diperlukan sebuah Lembaga Bank Tanah (land banking) yang bertugas khusus
menangani pengelolaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat
Ketersediaan lahan merupakan faktor utama untuk pembagunan perumahan
dan permukiman Jika tidak ada lahan proses pembangunan akan terkendala Selain
itu juga perencanaan kawasan yang terpadu dari mulai pemerintah pusat hingga
daerah untuk pembangunan perumahan dan permukiman perlu diperhatikan Agar
pembangunan perumahan dan permukiman tidak melanggar aturan tata ruang
Sedangkan keseimbangan dari aspek ekonominya pembangunan perumahan dan
pengembangan permukiman kedepan harus difasilitasi oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dengan mempermudah proses perijinan dan menghapuskan
pungutan-pungutan yang memberatkan dunia usaha dan para pelaku pembangunan
perumahan
Tujuan dari proses pembangunan perumahan dan permukiman pada akhirnya
harus memiliki dampak sosial Aspek sosial ini terkait dengan komitmen pemerintah
dan dunia usaha untuk membantu penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
rendah Kontribusi tersebut bisa berupa bantuan subsidi kredit perumahan yang
terjangkau bebas biaya uang muka atau penyediaan hunian massal yang bersifat
sosial
Dimensi pembangunan berkelanjutan ini dalam konteks pembangunan bidang
perumahan dan pengembangan permukiman di era desentralisasi harus dapat
dikembangkan di daerah Melibatkan setiap pemangku kepentingan dari unsur
masyarakat Juga para pelaku pembangunan perumahan Selanjutnya perlu ada upaya
pembinaan dan pemberdayaan komunitas masyarakat perumahan dan permukiman
agar arah perkembangannya selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (Ilham M Wijaya 2009)
26 Pembangunan Permukiman Berkelanjutan
Banyak kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kemiskinan
kemerosotan serta kerusakan lingkungan (Mitchell Setiawan amp Rahmi 2003) Isu
lingkungan hidup dan pembangunan menjadi agenda penting masyarakat
internasional di forum regional dan multilateral sejak tahun 1972 setelah pelaksanaan
konferensi internasional mengenai Human Environment di Stockholm Swedia dan
khususnya setelah Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro Brazil tahun
1992 Konferensi Tingkat Tinggi Bumi 1992 menghasilkan Deklarasi Rio de Janeiro
Agenda 21 Forests Principles serta Konvensi Perubahan Iklim dan Keanekaragaman
Hayati Konferensi Tingkat Tinggi Bumi juga menghasilkan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling terkait dan saling
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
menunjang yakni pembangunan ekonomi pembangunan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup (Mitchell B B Setiawan dan DH Rahmi 2003)
Pembangunan berkelanjutan di sektor permukiman diartikan sebagai
pembangunan permukiman termasuk di dalamnya pembangunan kota secara
berkelanjutan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dan kualitas lingkungan sebagai tempat hidup dan bekerja semua orang Inti
pembangunan permukiman yang berkelanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan (Kirmanto 2002)
Menurut Kirmanto (2002) pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perumahan dan
permukiman Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
menerus atau berkelanjutan sehingga memerlukan dukungan sumber daya
pendukung baik ruang dan lingkungan alam kelembagaan dan finansial maupun
sumber daya lainnya secara memadai Untuk itu pembangunan yang dilakukan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keserasian lingkungan dan keseimbangan
pemanfaatan sumberdaya yang ada maupun daya dukungnya sejak tahap
perencanaan pengelolaan dan pengembangan Hal ini dimaksudkan agar arah
perkembangannya tumbuh selaras dan serasi sesuai prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan maupun sosial dan budaya
Oleh karena itu perlu pengalihan orientasi dari membangun rumah ke membangun
permukiman
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
27 Pemukiman Kumuh
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU No 4 tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman)
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997)
a
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap
(Kamus Tata Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga
pengertian yaitu
b
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
c
Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja struktur perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto D 1986 17 dalam
Laode Masrun diakses tanggal 16022011)
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan
berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi industrialisasi dan pembangunan
Pemukiman dapat diartikan sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala
unsur serta kegiatan yang berkaitan dan yang ada di dalam pemukiman Pemukiman
dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan
perumahan sesuai dengan standar yang berlaku salah satunya dengan menerapkan
persyaratan rumah sehat
1
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai
akibat Ditempatkan dimanapun juga kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal
yang bersifat negative pemahaman kumuh dapat ditinjau dari
a
Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat dari
b
Segi fisik yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara
2
Segi masyarakat sosial yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas sampah
a
Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain
b Kondisi perumahan yang buruk
c Penduduk yang terlalu padat
d Fasilitas lingkungan yang kurang memadai
e Tingkah laku menyimpang
f Budaya kumuh Apati dan isolasi (Azmi 2009 httpfootballfunazmiblogspotcom
diakses tanggal 24052011)
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan kesehatan dan sarana prasarana sosial budaya Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai Kumuh adalah kesan atau
gambaran standar yang berlaku baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah
laku yang rendah dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat kepadatan
bangunan kebutuhan sarana dan penghasilan kelas menengah Dengan air bersih
sanitasi maupun persyaratan kata lain kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan
prasarana jalan ruang tanda atau cap yang diberikan golongan terbuka serta
kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang
belum mapan (Sri Kurniasih diakses tanggal 10102010)
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 69 adalah
tempat tinggal yang kumuh pendapatan yang rendah dan tidak menentu serta
lingkungan yang tidak sehat dan bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan
senantiasa dalam ancaman penyakit dan kematian
Kawasan kumuh (Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas) adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin (wwwwikipediaorg diakses 03022011)
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia Kawasan
kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
seperti kejahatan obat-obatan terlarang dan minuman keras Di berbagai negara
miskin kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis Di berbagai kawasan kumuh khususnya di negara-negara miskin
penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk
dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran Kurangnya pelayanan
pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak
memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis Suatu
pemukiman kumuh dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan
banyak kita jumpai di kawasan perkotaan Kemiskinan merupakan salah satu
penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan Pada dasarnya
kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin
serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi
penanggulangan kemiskinan Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan
dengan peningkatan air bersih sanitasi penyediaan serta usaha perbaikan perumahan
dan lingkungan pemukiman pada umumnya
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan fisiknya Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan sesuatu yang haram bagi kebanyakan pemimpin Lingkungan yang kotor becek sanitasi yang buruk bangunan yang semrawut penampilan yang jorok sumur yang tercemar kepadatan bangunan dan hunian yang tinggi penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
merupakan gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh (Ngakan Putu Sueca 2004)
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia Karena itu
semua pemimpin dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini
terutama dengan pembangunan perumahan yang terjangkau (low cost housing)
a
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
(struktural) melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat
kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan beristirahat dan
bersuka ria bersama keluarga Di dalam rumah Secara garis besar rumah memiliki
empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia
yaitu
b Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia
c Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi
d Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar (httpidwikipediaorgwikikawasan-kumuh
diakses tanggal 03022011)
28 Ciri-ciri Pemukiman Kumuh
1
Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan
1984) adalah
2 Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-ruanganya mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
3
4
Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya
a
Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas yaitu terwujud sebagai
b
Sebuah komuniti tunggal berada di tanah milik negara dan karena itu dapat digolongkan sebagai hunian liar
c
Satuan komuniti tunggal yangmerupakan bagian dari sebuah RT atau sebuah RW
5
Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan dan bukan hunian liar
6
Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam begitu juga asal muasalnya Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut
Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil
Menurut Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(wwwciptakaryapugoid diakses 10102010) permukiman kumuh (slum) dapat
diklasifikasikan ke dalam dua klasifikasi yaitu
1 Fisik a Berpenghuni padat gt 500 orangHa b Tata letak bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai c Konstruksi bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai d Ventilasi tidak ada kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai e Kepadatan bangunan kondisinya buruk dan tidak memadai f Keadaan jalan kondisinya buruk dan tidak memadai g Drainase tidak ada dan kalau ada kondisinya buruk dan tidak memadai h Persediaan air bersih tidak tersedia kalau tersedia kualitasnya kurang baik dan terbatas tidakkurang lancar i Pembuangan limbah manusia dan sampah tidak tersedia kalau tersedia
kondisinya buruk atau tidak memadai 2 Non Fisik
a Tingkat kehidupan Sosial ekonomi rendah b Pendidikan didominasi SLTP ke bawah c Mata pencaharian bertumpu pada sektor informal d Disiplin warga rendah
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
e Dll
1
Karakteristik Permukiman kumuh Berdasarkan penelitian para ahli
permukiman kumuh memiliki karakteristik atau ciri khas sebagai berikut
2
Dihuni oleh penduduk dengan penghasilan rendah dengan porsi pengeluaran untuk makan dan minum yang relative besar
3 Pendidikan kepala keluarga pada umumnya rendah
4 Pemakaian air bersih juga masih relatife sedikit
5 Pembuangan sampah tidak tertata rapi dan cenderung ada kesan berserakan
6 Cara penduduk pembuangan membuang tinja dan kotoran lain tidak sehat
1
Drainase kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi genangan air berbau busuk dan kotor Bangunan berhimpitan dan seadanya karena pada umumnya tidak berstatus penempatan atau pemilihan lahan yang jelas (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
2
Disamping itu terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan karakteristik
yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu
3
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang tinggi dari desa
4
Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan
5
Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk substandard housing condition) yaitu dalam kategori rumah darurat ( bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti bambu kayu ilalang dan bahan-bahan cepat hancur lainnya
6 Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah
7
Langkanya pelayanan kota (urban service) seperti air bersih fasilitas MCK sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran
8
Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan terurus
9 Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Adi Prasetyo 2009
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
1
Kondisi rumah beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak
untuk tempat tinggal baik secara fisik kesehatan maupun sosial menurut (Parsudi
Suparlan 1984) dengan kriteria antara lain7
Luas lantai perkapita di kota kurang dari 4 m2 sedangkan di desa kurang
2 dari 10 m2
3 Jenis atap rumah terbuat dari daun dan lainnya
4 Jenis dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang belum diproses
Jenis lantai tanahTidak mempunyai fasilitas tempat untuk Mandi Cuci Kakus (MCK)
2 9 Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman Kumuh
1
Dalam perkembangannya perumahan permukiman di pusat kota ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Constantinos A Doxiadis disebutkan
bahwa perkembangan perumahan permukiman (development of human settlement)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
2
Growth of density (Pertambahan jumlah penduduk) Dengan adanya pertambahan
jumlah penduduk yaitu dari kelahiran dan adanya pertambahan jumlah keluarga
maka akan membawa masalah baru Secara manusiawi mereka ingin menempati
rumah milik mereka sendiri Dengan demikian semakin bertambahlah jumlah
hunian yang ada di kawasan permukiman tersebut yang menyebabkan
pertumbuhan perumahan permukiman
Urbanization (Urbanisasi) Dengan adanya daya tarik pusat kota maka akan
menyebabkan arus migrasi desa ke kota maupun dari luar kota ke pusat kota
Kaum urbanis yang bekerja di pusat kota ataupun masyarakat yang membuka
usaha di pusat kota tentu saja memilih untuk tinggal di permukiman di sekitar
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
kawasan pusat kota (down town) Hal ini juga akan menyebabkan pertumbuhan
perumahan permukiman di kawasan pusat kota
Menurut Danisworo dalam Khomarudin (1997 83-112) bahwa kita harus akui
pula bahwa tumbuhnya permukiman-permukiman spontan dan permukiman kumuh
adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses urbanisasi
Akibat dari adanya urbanisasi muncul berbagai masalah sosial seperti
timbulnya permukiman kumuh menurunnya pendapatan daerah kurang terjaganya
aspek lingkungan pendidikan yang rendah serta timbulnya konflik sosial antar
masyarakat Permukiman kumuh yang terjadi memberikan pengaruh negatif baik bagi
penghuninya maupun lingkungan sekitar
Pengaruh negatif tersebut antara lain ketidaktenangan bagi penghuninya
karena tidak memiliki izin resmi mendirikan bangunan Sedangkan bagi masyarakat
tetap permukiman kumuh menyebabkan lingkungan kotor dan terganggunya aktifitas
kota Selain itu terdapat beberapa dampak lain yaitu karakteristik penduduk
tergolong ekonomi lemah terbelakang dengan pendidikan yang relative terbatas
sehingga pengetahuan akan perumahan sehat cenderung masih kurang
Dampak dari kondisi diatas terjadi kecenderungan akan berbagai kebiasaan
tidak sadar lingkungan seperti sifat mengotori dan mencemari sumber-sumber air
mencemari lingkungan yang berpengaruh terhadap air permukaan dan
memungkinkan penyebaran penyakit melalui pembuangan air limbah Terbatasnya
teknologi terapan untuk penanganan masalah-masalah di atas seperti system
pembuanagan air limbah sampah pengelolaan air bersih
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Masalah permukiman kota yang lain adalah kurangnya perhatian Pemerintah
mengenai standarisasi perumahan Standarisasi tersebut antara lain adanya MCK
ketersediaan air bersih ketersediaan ventilasi udara serta standar minimum ruangan
untuk tiap individu Penyediaan perumahan untuk masyarakat yang dilakukan oleh
pemerintah kurang memenuhi syarat ideal perumahan dan kurangnya pemenuhan
jumlah pemukiman bagi masyarakat Akibat kurangnya standarisasi perumahan oleh
pemerintah adalah penyediaan perumahan untuk masyarakat dilakukan sendiri oleh
masyarakat tersebut secara individual maupun kelompok
1
Penyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh
yang ada di kota adalah
Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi
2
Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota Dengan keterbatasan pengetahuan ketrampilan dan modal maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak Faktor bencana Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh Adanya bencana baik bencana alam seperti misalnya banjir gempa gunung meletus longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota
diakses tanggal 23012011)
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
210 Rumah yang Sehat dan Ekologis
Secara umum yang dimaksud dengan rumah sehat adalah sebuah rumah yang
dekat dengan air bersih berjarak lebih dari 100 meter dari tempat pembuangan
sampah dekat dengan sarana pembersihan serta berada ditempat dimana air hujan
dan air kotor tidak mengenang Pada dasarnya rumah yang baik dan pantas untuk
dihuni harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bebas dari kelembapan mudah
diadakan perbaikan mempunyai cukup akomodasi dan fasilitas untuk mencuci
mandi dan buang kotoran serta mempunyai fasilitas yang cukup untuk menyimpan
meracik dan memasak makanan
1
Pada tahun 1947 di Inggris ada sebuah Sub Committee on standards of Fitness
for habitation yang membuat rekomendasi terhadap rumah yang akan dihuni ( Wahid
dan Nurul 2008 289 - 290) antara lain sebagai berikut
2 Dalam segala hal harus kering
3 Dalam keadaan rumah diperbaiki
4 Tiap kamar mempunyai lampu dan lubang ventilasi
5
Mempunyai persediaan air bersih yang cukup untuk segala keperluan rumah tangga
6 Mempunyai kamar mandi
7 Mempunyai tempatkamar cuci dengan pembuangan air limbah yang baik
8 Mempunyai sistem drainase yang baik
9 Mempunyai jamban yang mempunyai syarat kesehatan (didalam atau diluar)
10 Cukup fasilitas untuk menyimpan meracik dan memasak makanan
11 Tempat menyimpan makanan harus mempunyai ventilasi yang baik
12 Jalan masuk ke rumah yang baik
Setiap kamar mempunyai titik lampu yang cukup
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun rumah yang ekologis
(Wahid dan Nurul 2008 289 - 290) adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
1
2
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru hijau
3
Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguanradiasi geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
4 Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
5 Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
6
Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan sistem bangunan kering
7
Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan uap air
8
Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
9 Mempertimbangkan bentukproporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
10
Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin (mengutamakan energi terbarukan)
Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak orang tua maupun orang cacat tubuh)
211 Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
Menurut Amos (2007 25) lingkungan adalah berasal dari kata lingkung yaitu
sekeliling sekitar Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari
sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya Lingkungan hidup
dideskripsikan dalam 3 (tiga) dimensi menurut Soeryani 1992 dan Soertaryono 2000
dalam Adreas (2008 18) adalah
b
Lingkungan hidup alam dapat dideskripsikan seperti ekosistem pegunungan laut pantai hutan dan lain-lain Lingkungan hidup binaanbuatan dapat dideskripsikan seperti jembatan perumahan jaringan listrik sawah dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
c Lingkungan hidup sosial dapat dideskripsikan seperti penduduk kelompok masyarakat lapisan sosial dan lain-lain
a
Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa kekuatan (strongs) atau potensi dan modal dasar dalam pembangunan
sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi lingkungan dengan dalam
sebuah pemerintahan Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
b
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan kebijakan yang akan diterapkan
c
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan sebuah pemerintahan didaerahsebuah daerah yang berkembang akan berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai salah satu penunjang
d
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam menerapkan sebuah ketentuan lingkungan yang menunjang berupa keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah daerah
e
Kondisi keamanan daerah yang kondusif salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif tanpa sebuah jaminan keamanan disebuah daerah akan berdampak negatif terhadapa perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
f
Tersedianya Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar dalam pembangunan Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan berupa jalan dan transportasi listrik air bersih telepon bank sarana pendidikan rumah ibadah dan rumah sakit merupakan salah satu bentuk ldquoinsentifrdquo yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk berinvestasi dan prasarana lebih lengkap Dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan salah satu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dan mempunyai kaitan yang sangat penting dalam perkembangan pemerintahan yang baik oleh karena itu perlu interaksi hubungan pemerintah atau birokrasi terhadap lingkunganya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek yang perlu diperhatikan dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
sistem transparansi agar masyarakat mengetahui kinerja pemerintah (Marfai 2005)
Sejak awal dalam perkembagan budayanya manusia telah berusaha untuk
mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup Makin berkembang
kegiatan ekonomi dan tehnologi makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola
dampak kegiatan pada lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap
lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan
manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang
berkelanjutan (Otto 2001 85)
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan pemanfaatan
pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta managemen lingkungan hidup Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan
hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan (Baiquni M dan
Susilawardani 2002)
Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan
pemanfaatan pengembangan pemeliharaan pemulihan pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing masyarakat serta
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
(httpwwwscribdcomdocpengelolaan-lingkungan-hidup diakses tanggal
2112011)
Menurut Moh Soerjani dkk (1987 150) menyatakan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan penataan pemeliharaan
pengawasan pengendalian pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
Sikap dan kelakuan manusia terhadap lingkungan sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi baik ekonomi perorangan maupun ekonomi negara Tujuan
ekonomi bahkan berlebihan sehingga mendorong terjadinya eksploitasi lebih tanpa
diikuti oleh tindakan perlindungan yang memadai Sikap dan kelakuan itu juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau lebih tepat kurangnya penhargaan
masyarakat tentang fungsi ekologi lingkungan hidup yang memberikan layanan pada
manusia Akibatnya adalah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang parah yang
mengancam keberlanjutan kehidupan Untuk mengatasi hal ini sikap dan kelakuan
masyarakat termasuk para birokrat haruslah diubah menjadi ramah lingkungan
1
Menurut Otto (2001 92-94) ada tiga cara untuk mengubah sikap dan kelakuan yaitu
2
Instrumen pengaturan dan pengawasan Tujuannya untuk mengurangi pilihan pelaku dalam usaha pemanfaatan lingkungan hidup Misalnya dengan zonasi dan pelarangan kegiatan yang merusak lingkungan hidup Instrumen ekonomi Tujuannya ialah untuk mengubah nilai untung relatif terhadap rugi bagi pelaku dengan menberikan insentif-disinsentif ekonomi Instrumen insentif-disinsentif itu menghasilkan untung rugi berupa uang bersifat pertimbangan Tangible merupakan dororngan yang kuat untuk kelakuan pro-
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
lingkungan hidup dan hambatan untuk kelakuan anti lingkungan hidup Misalnya pengurangan pajak untuk produksi dan penggunaan alat hemat energi dan denda untuk pelanggaran peraturan
3
Pembangunan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya mengupayakan
terselengaranya pembangunan secara berkelanjutan Oleh karena itu perlindungan
sumberdaya alam dan ekosistem sebagai penunjang utama keberlangsungan tersebut
mutlak diperlukan Dengan kata lain pembangunan harus senantiasa memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam dan ekosistem secara umum untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Amien 2005 151)
Instrumen suasif Mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan Tujuannya ialah untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah membesarkan untung relatif terhadap rugi Instrumen terdiri atas pendidikan pelatihan dan penyebaran informasi bertujuan untuk membangkitkan rasa kewajiban moral
1
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No 32 Tahun 2004
dengan PP No 25 Tahun 2000 Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di
Daerah maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup Program itu mencakup
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta penguatan sistem informasi Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah
Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan laut air udara dan mineral Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup
4
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan danatau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan serta kegiatan industri dan transportasi Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan
Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
5
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan menata sistem hukum perangkat hukum dan kebijakan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan perencanaan pelaksanaan sampai pengawasan Diakses tanggal 17022011
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Pelestarian lingkungan hidup ialah bahwa ldquotanah air milik suatu masyarakat
bangsa bukannya merupakanwarisan dari nenek moyang melainkan dipinjam dari
generasi-generasi yang masih akan lahir kemudianrdquo Maknanya yang hakiki ialah
bahwa generasi yang hidup sekarang ini berkewajiban mutlak untuk memelihara dan
memanfaatkan kekayaan alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup yang
aman nyaman sehat terpelihara dan tidak rusak diwariskan kepada generasi-
generasi yang akan datang Tidak ada yang salah apabila generasi yang hidup
sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan
kesejahteraan masyarakat karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan
tersebut para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi dari balita sampai manula
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing Sekecil apa pun usaha yang
kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak (Sondang 1999 28)
212 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak
mudah untuk diatasi Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya
tetapi masih banyak di temui permukiman masyarakat miskin hampir setiap sudut
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
kota Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian
kota yang mesti disingkirkan
1 Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersediakan Jumlah lapangan pekerjaan
tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya
Penyebab kemiskinan di kota-kota besar hampir sama
disetiap Negara Berikut salah satu penyebab kemiskinan
2 Daerah Kumuh Dampak dari kemiskinan yang ada di kota besar kini muncul
daerah-daerah kumuh hampir dapat di temui di pinggiran kota maupun di setiap
sudut kota Dengan bangunan dan lahan seadanya mereka membangun tempat
tinggal di bantaran kali pinggiran rel kereta api dan kolong jembatan
1
Daerah slum adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat
di kota atau perkotaan Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan sangat rendah terbelakang pendidikan rendah jorok dan lain
sebagainya Banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum
2 Banyak dihuni oleh pengangguran
3 Tingkat kejahatan kriminalitas tinggi
4 Demoralisasi tinggi
5 Emosi warga tidak stabil
6 Miskin dan berpenghasilan rendah
7 Daya beli rendah
8 Kotor jorok tidak sehat dan tidak beraturan
9 Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
10 Fasilitas publik sangat tidak memadai Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
11 Bangunan rumah kebanyakan gubuk gubug dan rumah semi permanen (httpwebcachegoogleuser
contencomJakartabutuhrevolusibudayacom20080414 kemiskinan dan perkumuhan diakses pada tanggal 3022011)
213 Solusi yang Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan dan Daerah
Kumuh Di perkotaan
1
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan daerah-daerah kumuh di perkotaan Antara lain
2
Membuka Balai Latihan Kerja salah satu faktor kemiskinan adalah tidak
mendapatkan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Hal ini dapat
dikarenakan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia pendidikan yang
rendah atau tidak mempunyai keterampilan kerja yang diharapkan oleh
perusahaan Sehingga mereka yang tidak memenuhi kriteria para pencari kerja
akan tersingkir oleh orang-orang yang memiliki keterampilan kerja Akhirnya
mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Hal tersebut dapat
diatasi dengan membuka balai latihan kerja yang memberikan pelatihan-
pelatihanketerampilan sesuai dengan kriteria para pencari kerja sehingga mereka
menjadi tenaga-tenaga siap kerja yang dibutuhkan para pencari kerja
Aktivitas Hijau Di Lingkungan Kumuh daerah yang semestinya menjadi daerah
hijau atau daerah resapan banyak yang sudah berubah fungsi menjadi daerah
kumuh Jika digusur bukannya menghilang malah semakin bertambah dan
bertambah seperti jamur di musim hujan Yang perlu dilakukan adalah
masyarakat kumuh diberikan penyuluhan dan pembinaan yaitu dengan aktifitas
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
hijau seperti melakukan daur ulang sampah menjadi pupuk atau memilah sampah
untuk didaur ulang sehingga dapat memberikan penghasilan untuk dapat
menunjang hidup
3 Membangun Perumahan Murah membangun perumahan di bantaran kali
kolong jembatan ataupun di pinggiran rel kereta api memang tidak dibenarkan
Biaya perumahan yang sangat tinggi itulah yang menjadi alasan mereka untuk
membangun tempat tinggal seadanya di daerah ndashdaerah yang tidak semestinya
Untuk itulah peran pemerintah diperlukan untuk membantu menyediakan
perumahantempat tinggal murah bagi penduduk yang ekonomi-nya masih di
bawah standar (httpwebcachemasyarakat11wordpresscom20110127
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan
permukiman kumuh adalah
kemiskinan dan perkumuhan kumuh diakses tanggal 3022011)
1 Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh
2 Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban
umum program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman
kumuh
3 Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4 Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali
permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
a
Dalam mewujudkan lingkungan sehat berakar pada upaya perbaikan kualitas
lingkungan sosial budaya masyarakat bertumpu pada dua aspek utama yakni
b
Partisipasi masyarakat untuk mengendalikan nilai-nilai luhur dalam proses
kehidupan sosialnya Dalam bentuk operasional perbaikan lingkungan sosial
budaya dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku sehat dalam aspek mikro
seperti kebersihan rumah tangga dan lain-lain
214 Isu Sosial Budaya dalam Perencanaan dan Pembangunan Kota
Kebijakan pemerintah melakukan intervensi langsung dalam proses dinamika
sosial (Fuad 1996 136)
Masalah-masalah yang terjadi diper-kotaan utamanya kota-kota di dunia
ketiga terutama disebabkan oleh masalah-masalah sosial budaya yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan manusia Masalah sosial budaya yang kerap muncul di
Indonesia antara lain
1 Pengangguran migrasi tenaga kerja tidak terdidik keper-kotaan lebih besar
jumlahnya ketimbang tenaga kerja terdidik Golongan tenaga kerja seperti ini
tidak mampu bersaing pada sektor-sektor ekonomi formal Di pihak lain krisis
ekonomi dan instabilitas politik menyebabkan lesunya iklim investasi
Akibatnya bahkan tenaga kerja terdidik pun tidak dapat terserap oleh minimnya
lapangan kerja yang tersedia
2 Kemiskinan tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja yang
tersedia mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja Pendapatan yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
sebagian warga kota yang mengandalkan sektor informal sebagian besar tidak
mampu mengangkat derajat ekonomi yang layak untuk mereka memenuhi
kebutuhan dasar sandang-pangan-perumahan-pendidikan Akibatnya
kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di
Indonesia yang mengakibatkan pula berbagai masalah sosial lainnya
3 Kriminalitas dan rawan konflik merupakan salah satu efek dari tingginya
angka pengangguran rendahnya pendapatan serta kesenjangan ekonomi yang
tinggi di perkotaan adalah tingginya juga kriminalitas yang sering
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi Di samping itu kota di Indonesia juga
rawan konflik oleh kesenjangan perebutan lahan pendapatan sampai
kecemburuan etnis
4 Kesenjangan ekonomi dan aksesibilitas pelayanan publik yang paling
menonjol adalah kesenjangan ekonomi di mana terdapat perbedaan ekstrim kelas
sosial ekonomi di perkotaan Kesenjangan ekonomi ini menyebabkan pula
kesenjangan dalam aksesiblitas pelayanan publik Sarana pelayanan umum yang
tersedia di perkotaan-listrik air pelayanan sampah-hampir tidak ada yang gratis
di perkotaan Hal inilah salah satu penyebab mengapa kaum miskin kota lebih
banyak tinggal di tepi sungai terutama untuk kebutuhan air dan sarana MCK
yang dapat diperoleh secara cuma-cuma dari air sungai
5 Perumahan buruknya kualitas perumahan merupakan akibat lain dari
rendahnya pendapatan Masalahnya selain kuantitas menyangkut juga sanitasi
yang buruk sehingga akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan warga
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Perkampungan kumuh yang umum terjadi di kota besar merupakan salah satu
upaya warga miskin kota untuk survive di perkotaan yang secara fisik-
lingkungan-kesehatan jauh dari standar hdup layak
6 Good governance dan partisipasi publik masa orde baru di Indonesia ditandai
oleh pemerintahan desentralisasi yang rawan penyimpangan terutama korupsi dan
rendahnya kualitas pelayanan Akibatnya keputusan-keputusan yang menyangkut
kepentingan publik diputuskan tanpa partisipasi publik sehingga kepentingan publik
tidak terakomodasi secara baik dan adil dalam pembangunan dan rencana kota Dalam
(Wahyuni Zahrah (USU) 2009)
215 Kemiskinan
1
Kemiskinan memiliki banyak definisi Sebagian orang memahami istilah
kemiskinan dari perspektif subyektik dan komparatif sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif Meskipun sebagian besar konsepsi
mengenai kemiskinan sering dikaitkan dengan aspek ekonomi kemiskinan sejatinya
menyangkut pula dimensi material sosial kultur institusional dan struktural Piven
dan Cloward (1993) dan Swanso (2001) dalam Edi Suharto 2009 15 - 16 yaitu
Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makanan pakaian dan
perumahan
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
2 Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial termasuk keterkucilan sosial
ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat
Seperti pendidikan kesehatan dan informasi
1
Berdasarkan studi SMERU Suharto (2006 132) dalam Edi Suharto 2009 16
menunjukkan kriteria yang menandai kemiskinan
2
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan sandang dan papan)
3 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik dan mental
4
Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar wanita korban tindak kekerasan rumag tangga janda miskin kelompok marjinal dan terpencil
5
Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan pendidikan sanitasi air bersih dan transportasi
1
Secara konseptual kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu
2
Faktor individual Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin Orang miskin disebabkan oleh perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam mengahadapi hidupnya
3
Faktor sosial Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin Misalnya diskriminasi berdasarkan usia gender etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi
4
Faktor kultural Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan Faktor ini secara khusus sering menunjukkan pada konsep kemiskinan kultural atau ldquobudaya kemiskinanrdquo yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas Sikap-sikap negatif seperti malas fatalisme atau menyerah pada nasib tidak memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghargai etos kerja Faktor struktural Menunjukkan pada struktur atau sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin Sebagai contoh sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani nelayan dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar dari kemiskinan Sebaliknya stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan Edi Suharto (2009 18)
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
1
Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi David Cox (2004 1-6)
dalam Edi Suharto (2009 18-19) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi
yaitu
2
Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi Globalisasi melahirkan negara pemenang dan negara kalah Pemenang umumnya adalah negara-negara maju Sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi
3
Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan Kemiskinan subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan) kemiskinan perdesaan (kemiskinan akibat peminggiran perdesaan dalam proses pembangunan) kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan)
4
Kemiskinan sosial Kemiskinan yang dialami oleh perempuan anak-anak dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan mereka seperti bias gender diskriminasi atau eksploitasi ekonomi Kemiskinan konsekuensial Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin seperti konflik bencana alam kerusakan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk
Dinas Sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali
tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan pakaian tempat berlindung pendidikan dan
kesehatan Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan Kemiskinan
merupakan masalah global Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan
yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan
Penyebab kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi dua (2) golongan
1 Kemiskinan yang ditimbulkan oleh faktor alamiah yaitu kondisi lingkungan
yang miskin ilmu pengetahuan yang tidak memadai adanya bencana alam dan
lain-lain Dengan kata lain kemiskinan yang disebabkan mereka memang miskin
2 Kemiskinan yang disebabkan faktor non alamiah yaitu adanya kesalahan
kebijakan ekonomi korupsi kondisi politik yang tidak stabil kesalahan
pengelolaan sumber daya alam
Namba A (2003) menyatakan bahwa kemiskinan yang disebabkan kesalahan
pengelolaan sumberdaya alam sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem lebih sulit
diatasi dibandingkan penyebab kemiskinan yang lain Karena kemiskinan yang
disebabkan kerusakan ekosistem permasalahnya sangat komplek dan rumit
Profil kemiskinan dapat dilihat dari karakteristik ekonominya seperti sumber
pendapatan pola konsumsipengeluaran tingkat beban tanggungan dan lain-lain Juga
perlu diperhatikan profil kemiskinan dari karakteristik sosial-budaya dan karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikan cara memperoleh fasilitas kesehatan jumlah
anggota keluarga cara memperoleh air bersih dan sebagainya
216 Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penanganan masalah kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan
kontekstutal menyeluruh berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kontekstual mencakup faktor lingkungan si miskin Untuk dapat
merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani kemiskinan perlu pengkajian
yang mendalam tentang profil kemiskinan itu sendiri Sehingga aktivitas ekonomi
yang dilakukan masyarakat sesuai dengan karakteristik masayarakat tersebut dan
dapat berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan (sustainable)
Beberapa kebijakan yang disarankan untuk tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya adalah
1 Perluasan Akses Kredit Masyarakat
Penyediaan fasilitas kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan terutama pada tataran
implementasinya Namba (2003) bahwa instrumen kebijakan pembangunan lebih
efektif mereduksi kemiskinan secara tajam dibanding dengan mengandalkan
masyarakat hidup dari sumber-daya alam yang kaya-raya tanpa ditunjang dengan
kebijakan yang memihak pada masyarakat miskin Artinya jika masyarakat yang
tinggal di lingkungan kaya akan sumberdaya alam dan mendapat kebijakan yang
menyentuh mereka maka mereka akan lebih bijak dan peduli dalam mengolah
sumberdayanya
(Baden 1993) Yunus dalam Mubyarto (2003) mengenalkan model kredit
mikro yang telah berhasil diterapkan di Bangladesh yang terkenal dengan nama
Grameen Bank Sekitar 10 kelompok perempuan miskin masing-masing beranggota
5 orang ketika kita mendekati tempat pertemuan mereka mengucapkan sumpahjanji
berupa ldquo16 keputusanrdquo (sixteen decisions) antara lain melaksanakan KB mendidik
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
anak hanya minum air putih yang dimasak atau air sumur yang sehat dan menahan
diri dari membayar atau memakai ldquomaharrdquo dalam perkawinan anak-anaknya Semua
sumpahjanji ini dapat diringkas dalam 4 asas hidup Grameen Bank yaitu disiplin
bersatu berani dan bekerja keras Grameen Bank yang mulai beroperasi tahun 1976
lima (5) tahun setelah kemerdekaan Bangladesh telah terbukti dapat mengurangi
angka kemiskinan di negara tersebut
2 Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Kualitas sumberdaya manusia sangat terkait dengan pendidikan masyarakat
Kebijakan Wajib belajar sembilan tahun kiranya patut ditinjau ulang untuk
ditingkatkan menjadi dua belas tahun sehingga tuntutan minimal masyarakat
berpendidikan SMA Kebijakan ini perlu diiringi dengan kebijakan lain yang dapat
menampung dan mengatasi anak putus sekolah yang cenderung menjadi anak jalanan
Dengan meningkatnya pendidikan masyarakat kualitas sumberdaya manusia menjadi
lebih baik sehingga kesadaran masayarakat akan masa depan menjadi lebih baik
Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk lebih berkreasi dalam meningkatkan
taraf hidupnya
3 Menciptakan Lapangan Kerja
Untuk mengimbangi meningkatnya pendidikan masyarakat pemerintah perlu
menciptakan lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan saving (S) dan investasi (I) baik investasi domestik maupun foreign
direct invesment (FDI)
4 Membudayakan Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Dengan membudayanya sikap Entrepreneurship pada masyarakat diharapakan
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran sebab
mereka dapat menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain Dengan
kata lain peran entrepeneur sangat besar yaitu (1) menambah produksi nasional(2)
menciptakan kesempatan kerja (3) membantu pemerintah mengurangi pengangguran
(4) membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan (5) menambah sumber
devisa bagi pemerintah (6) menambah sumber pendapatan negara dengan membayar
pajak
217 Tridaya Melawan Keterbatasan Mewujudkan Keterjangkauan dalam
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman
Hakekat pembangunan perumahan dan permukiman menyangkut kepentingan
hajat hidup orang banyak yang penyelenggaraannya melibatkan banyak unsur
Rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat merupakan tempat
berlindung dan membina keluarga Tersedianya berbagai kemudahan berupa air
bersih sanitasi fasilitas persampahan saluran pembuangan air hujan dan sebaginya
memberi rasa aman dan nyaman kepada keluarga untuk hidup berusaha dan bekerja
Lingkungan permukiman yang sehat disertai dengan perilaku hidup sehat akan
mendorong produktivitas kerja pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
ekonomi keluarga
Pembangunan perumahan dan permukiman pada dasarnya juga berperan
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
kesempatan usaha Pembangunan perumahan baik dari sisi pelaksanaannya maupun
pemanfaatannya dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya
seperti penyerapan tenaga kerja konstruksi penggunaan bahan-bahan bangunan
pembelian berbagai macam perabotan rumah tangga pemanfataan rumah sebagai
tempat usaha dan sosial Maka pembangunan perumahan dan permukiman dapat
bersifat konsumtif maupun produktif
Berdasarkan kondisi psiko-sosial-ekonomi permasalahan perumahan dan
permukiman yang dihadapi cukup beragam diantaranya arus urbanisasi yang pesat
langkanya lahan murah tingkat disiplin kebersihan penduduk kota yang masih
rendah lemahnya pengendalian tata ruang kebutuhan perumahan yang cukup tinggi
kemampuan ekonomi masyarakat yang rendah rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap rumah dan lingkungan sehat serta kebiasan-kebiasaan dan tradisi yang tidak
mendukung perilaku hidup sehat Semua ini dapat menyebabkan kuantitas dan
kualitas perumahan dan permukiman jauh dari harapan ideal yakni setiap keluarga
menempati rumah yang layak di lingkungan permukiman yang sehat
Pendekatan yang dilakukan untuk penyelenggaraan perumahan dan
permukiman adalah
Pertama Berdasarkan azas Tridaya yang bertujuan mendayagunakan
komponen masyarakat usaha ekonomi dan prasarana dan sarana lingkungannya
Dalam pendekatan ini kegiatan penyiapan masyarakat pemberdayaan kegaiatan
usaha ekonomi komunitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana lingkungan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Kedua Pembangunan yang berkelanjutan pembangunan perumahan dan
permukiman merupakan kegiatan yang berkelanjutan Pembangunan perlu
mempertimbangkan kelestarian dan keseraian lingkungan dan keseimbangan
sumberdaya yang ada dan daya dukungnya sejak tahap perencanaan pengelolaan dan
pengembangannya Sehingga tumbuh selaras dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan baik secara ekonomi lingkungan sosial dan budaya
Ketiga Pembangunan berwawasan kesehatan Kesehatan lingkungan
perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat
yang menghuninya Selain itu juga sangat mendukung upaya penanganan
permukiman kumuh dan upaya pencegahan terjadinya permukiman yang tidak sehat
(kahficenterwordpresscomtridaya_melawan_keterbatasan_mewujudkan
ketergantungan diakses 08092011)
Penanganan perbaikan permukiman kumuh tidak semata-mata melalui
kegiatan yang sifatnya fisik tetapi yang lebih penting juga bukan fisik yaitu
memberdayakan masyarakat
a Pemberdayaan
Dengan keterbatasan keuangan negara dan rendahnya kemampuan masyarakat
untuk membangun perumahan dan permukiman sehat maka pembangunan
perumahan dan permukiman tidak dapat mengandalkan pada peran pemerintah
belaka Oleh karenanya penanganan masalah dan kebutuhan akan perumahan perlu
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
didekati melalui berbagai strategi sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di
masyarakat
Ada tiga pendekatan atau strategi yang dapat ditempuh untuk pembangunan
perumahan dan permukiman yang melibatkan peran serta masyarakat Pertama adalah
pendekatan kesejahteraan (welfare strategy) dimana peran birokrasi atau pemerintah
sangat dominan Dalam pendekatan kesejahteraan ini pemerintah memberi bantuan
penuh kepada masyarakat yang membutuhkan rumah Masyarakat yang dibantu
tergolong dalam kelompok yang rentan atau sangat miskin seperti kelompok
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan pengungsi akibat konflik sosial
dan etnis yang memerlukan uluran tangan dari pemerintah atau pihak luar agar dapat
hidup layak
Kedua adalah strategi responsif atau responsive strategy dimana peran
birokrasi masih dominan Dalam strategi ini masyarakat yang dibantu adalah mereka
yang berpenghasilan rendah dan secara ekonomi kurang aktif atau mereka yang
terkena bencana alam atau musibah lainnya seperti pergusuran krisis ekonomi
dengan tujuan memulihkan kembali kepada kehidupan normal atau kondisi yang
lebih baik Sedang strategi ketiga adalah pendekatan pemberdayaan atau
empowerment strategy dimana peran masyarakat dominan Fokus dari strategi ini
adalah kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan aktif secara ekonomi
serta tidak memiliki akses kepada sumber daya perumahan Tujuan dari pendekatan
pemberdayaan adalah untuk memampukan masyarakat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Dalam era reformasi konsep Tribina berubah nama menjadi Tridaya karena
kata bina lebih diartikan sebagai obyek pembinaan (top-down) dari pemerintah
sedang kata daya lebih kepada prakarsa dan potensi yang tumbuh dari masyarakat
Masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah yang diperankan oleh fasilitator atau
konsultan pembangunan adalah mereka yang menerima manfaat langsung atau yang
terkena dampak dari proyek pemerintah Melalui daya manusia dilaksanakan proses
penyadaran untuk menumbuhkan pengertian pengetahuan kepedulian dan rasa
memiliki Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya
pembangunan yang tidak mereka miliki Melalui daya usaha penerima manfaat
proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu
upaya-upaya peningkatan pendapatan
Melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak
untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei
kampung sendiri atau self-assessment survey Hasil survey dipaparkan dalam acara
rembug warga Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan
komponen prasarana dan sarana lingkungan yang hasilnya berupa Rencana Tindak
Komunitas atau Community Action Plan Melalui proses penyadaran (diseminasi dan
sosialisasi rembug warga dan fasilitasi) pengorganisasian dan pengelolaan
komunitas (lembaga akar rumput) serta pendampingan maka hasil pembangunan
diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan
Pola pemberdayaan yang diterapkan dewasa ini sudah lebih mendalam karena
adanya komponen baru dalam penyelenggaraan proyek perumahan swadaya atau
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kualitas lingkungan yaitu penyediaan kredit mikro Dengan adanya
komponen pembiayaan perumahan baik untuk perbaikan rumah maupun
pembangunan baru maka pengorganisasian komunitas (lembaga akar rumput)
menjadi dominan Konsep modal sosial (social capital) menjadi perhatian terhadap
penguatan (community capacity building) organisasi dan kelembagaan
komunitasakar rumput Semua ini dilaksanakan agar resiko dalam penggunaan dana
untuk kredit mikro menjadi lebih terkendali
Berbagai kendala yang berkaitan dengan pemberdayaan masayarakat dapat
dikenali yang dapat menghambat proses perkuatan kapasitas organisasi dan lembaga
masyarakat Tingkat pendidikan yang belum tinggi dan merata membuat sulit untuk
menyetarakan perspesi serta menyerasikan langkah dan gerak masyarakat Tingkat
ekonomi masyarakat yang masih rendah juga cukup sulit untuk memperoleh
percepatan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang bertumpu pada prakasa
kelompok
Kondisi alam (ekologi) kepulauan dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
cukup sulit untuk menyelenggarakan diseminasi dan sosialisasi Kondisi sosial-
budaya yang terutama dipengaruhi ketiga unsur di atas menurunkan potensi-potensi
yang telah mengakar di masyarakat Irama dan gaya kehidupan di perkotaan dan
perdesaan yang cukup jauh berbeda cukup sulit untuk menyelenggarakan
pembangunan berimbang Lebih dari itu kendala waktu juga mempengaruhi
keefektifan dari proses pemberdayaan serta keterlibatan instansi lain yang terikat
oleh perundangan otonom menjadikan konsep Tridaya tidak sepenuhnya tertangani
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
secara holistik (wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-
berkelanjutan
b
diakses 27082011)
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable
development
Dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta
dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu
keberlanjutan secara ekonomi sosial dan ekologi yang dinamis Lingkungan strategis
yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi
ekonomi sosial dan ekologi Melalui upaya pemberdayaan warga masyarakat
didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang
dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi
ekonomi sosial dan ekologi-nya Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan
masyarakat dengan sustainable development
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah
program yang disusun sendiri oleh masyarakat mampu menjawab kebutuhan dasar
masyarakat mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan
lainnya dibangun dari sumberdaya lokal sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal
memperhatikan dampak lingkungan tidak menciptakan ketergantungan berbagai
pihak terkait terlibat (instansi pemerintah lembaga penelitian perguruan tinggi
LSM swasta dan pihak lainnya) serta dilaksanakan secara berkelajutan
(wwwpemberdayaancompemberdayaan-masyarakat-pembangunan-berkelanjutan
diakses 27082011)
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
3 (tiga) pendekatan penataan kawasan kumuh dalam (Jurnal KOMUNITAS
Vol-4 No3 November 2008) diakses 27082011
1 Pendekatan PenataanRevitalisasi Lingkungan Permukiman Kumuh
Kegiatan Revitalisasi merupakan daya dan upaya untuk menghidupkan
kembali suatu lingkungan permukiman melalui berbagai kegiatan penataan fisik baik
terhadap sarana prasarananya maupun pemberdayaan masyarakat guna
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya Di samping itu juga termasuk
pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sehingga diharapkan dapat memberikan nilai
tambahmanfaat bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat khususnya pada
kegiatan ekonomi sosial kebudayaan dan permukiman secara umum
Revitalisasi lingkungan permukiman merupakan upaya untuk menghidupkan
kembali lingkungan atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungannya untuk
menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki sebuah kawasan
Dengan demikian dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya
Peningkatan kualitas lingkungan kawasan ini meliputi kualitas fungsional kualitas
fisik dan sosial serta kualitas alam (lingkungan sosial budaya) Langkah ini
dilakukan dalam bentuk penataan fisik terhadap prasarana dan sarana lingkungan
2 Pendekatan Sosial dan Pemberdayaan
Revitalisasi lingkungan permukiman sebagaimana pembangunan pada
umumnya memerlukan prasyarat kondisional yang diperlukan untuk dapat mencapai
sasaran yang diinginkan Prasyarat tersebut adalah perubahan sosial kultural
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan sosial kultural ini harus dilihat sebagai suatu fase dari tujuan
pembangunan atau dalam hal ini revitalisasi lingkungan permukiman kumuh itu
sendiri Terwujudnya perubahan tersebut merupakan kondisi dimana komunitas
setempat dengan fasilitasi para stake-holder dapat memperoleh nilai-nilai baru yang
dibawa atau dihasilkan oleh pembangunanrevitalisasi lingkungan permukiman yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupannya Perubahan
sosial cultural juga mewujudkan kondisi di mana komunitas setempat dengan
difasilitasi para stakeholder dapat memanfaatkan peluang-peluang baru dari
revitalisasi lingkungan permukiman kumuh ini untuk kegiatan usaha masyarakat
guna peningkatan kehidupan ekonominya Selanjutnya prasyarat kondisional guna
proses perubahan tersebut memerlukan situasi atau kesiapan baik segi social maupun
kultural yang harus dipersiapkan
3 Pendekatan Pembangunan Berbasis Komunitas (Community Based Development)
Sebagai suatu pembangunan revitalisasi lingkungan permukiman harus sudah
melakukan reorientasi paradigm pembangunan Pola penanganan masalah sosial yang
diseragamkan dan cenderung sentralistik harus sudah ditinggalkan diganti dengan
paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat (people Centered development)
Oleh karena itu revitalisasi lingkungan harus sekaligus merupakan penanganan
masalah kurangnya kesadaran komunitas atas masalah sosial yang ada pada
lingkungan mereka serta kurang mampunya memanfaatkan potensi dan sumber
sosial yang ada guna menangani masalah sosial dari dan oleh masyarakat sendiri
Pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
internal guna melakukan kontrol internal atas sumber daya pembangunan baik materi
maupun non material yang penting
Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemberdayaan yang memandang
inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembangunan utama Dengan
demikian revitalisasi lingkungan permukiman sebagai kegiatan yang bertumpu pada
masyarakat (commuinty based development) harus dapat membantu atau mendorong
masyarakat untuk mampu berperan sebagai subyek dalam memperbaiki kondisi
lingkungan permukimannya sendiri Maka seluruh komunitas harus diajak agar dapat
berperan aktif pada seluruh tahapan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program (Jurnal KOMUNITAS Vol-4 No3 November
2008 diakses 27082011)
Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007) menyatakan bahwa pemberdayaan
adalah ldquoproses menjadirdquo bukan ldquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan penyadaran pengkapasitasan dan pendayaan Tahap
pertama adalah penyadaran Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi
ldquopencerahanrdquo dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak
untuk memiliki ldquosesuaturdquo
Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan
pengetahuan yang bersifat kognisi belief dan healing Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu diberdayakan dan proses
pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka sendiri Setelah menyadari tahap
kedua adalah pengkapasitasan Inilah yang sering disebut capacity building atau
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sederhana memampukan atau enabling Untuk diberi daya atau kuasa
yang bersangkutan harus memiliki kemampuan Tahap ketiga adalah pemberian daya
Pada tahap ini kepada target diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang
Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki
218 Syarat Instrumen DesaGampong
Gampong merupakan organisasi pemerintahan terendah yang berada di bawah
mukim dalam struktur organisasi pemerintahan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Gampong mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan melaksanakan
pembangunan membina masyarakat dan meningkatkan pelaksanaan Syarirsquoat Islam
Dalam Wilayah KabupatenKota dibentuk gampong atau nama lain Pemerintahan
Gampong terdiri dari Keuchik dan Badan Permusyarawatan Gampong yang disebut
dengan ldquoTuha Peutrdquo
Gampong dipimpin oleh Keuchik yang dipilih secara langsung dan oleh
anggota masyarakat untuk masa jabatan enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk sekali masa jabatan Gampong mempunyai susunan pemerintahan asli
berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa dan dalam hal penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan (sub sistem) dari
Provinsi Aceh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
a Tugas dan Kewenangan Keuchik Dalam Pemerintahan Gampong
Keuchik adalah kepala pemerintahan gampong yang melaksanakan fungsi
kekuasaan eksekutif Tuha peut adalah lembaga adat yang berwenang sebagai
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
lembaga legislatif gampong yang membuat aturan hukum di gampong Keuchik dan
tuha peut mempunyai fungsi dan kewenangan yang berbeda namun saling
berhubungan satu sama lainnya Selain itu Keuchik dan Tuha Peuet Gampong juga
menjadi hakim perdamaian antara penduduk gampong dan apabila ada perselisihan
antar warga gampong kedua lembaga ini harus bermusyawarah bersama sehingga
persoalan yang ada bisa terselesaikan dan tercipta keharmonisan dalam hidup di
gampong
Sebagai kepala eksekutif gampong dalam menyelenggarakan pemerintahan
gampong Keuchik diberikan beberapa tugas dan kewajiban yang harus dijalankan
Adapun tugas dan kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 12 Ayat (1) Qanun No 5
Tahun 2003 Tentang Pemerintahan Gampong dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban
keuchik adalah sebagai berikut
a) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Gampong b) Membina kehidupan beragama dan pelaksanaan Syarirsquoat Islam dalam masyarakat c) Menjaga dan memelihara kelestarian adat dan istiadat kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat d) Membina dan memajukan perekonomian masyarakat serta memlihara kelestarian lingkungan hidup e) Memelihara ketentraman dan ketertiban serta mencegah munculnya perbuatan maksiat dalam masyarakat f) Menjadi hakim perdamaian antara penduduk dalam gampong g) Mengajukan Rencana Reusam Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Reusam Gampong h) Mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong kepada Tuha Peuet Gampong untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan Belanja Gampong i) Keuchik mewakili gampongnya di dalam dan di luar pengadilan dan berhak menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
b Tugas dan kewenangan Tuha Peuet
Tuha Peuet sebagai lembaga adat sekaligus lembaga pemerintahan gampong
memiliki peran-peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan gampong
Tuha peut berfungsi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 35 Qanun No 5
Tahun 2003 yaitu sebagai berikut
a Meningkatkan upaya-upaya pelaksanaan Syariat Islam dan adat dalam masyarakat
b Memelihara kelestarian adat-istiadat kebiasaan-kebiasaan dan budaya setempat yang memiliki asas manfaat
c Melaksanakan fungsi legislasi yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap penetapan Keuchik
d Melaksanakan fungsi anggaran yaitu membahasmerumuskan dan memberikan persetujuan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong sebelum ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
e Meaksanakan fungsi pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Reusam Gampong pelaksanaan Keputusan dan Kebijakan lainnya dari Keuchik
f Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Gampong (Qanun No 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong)
Fungsi lembaga adat adalah sebagai alat kontrol keamanan ketentraman
kerukunan dan ketertiban masyarakat Tugas lembaga adat terdiri dari menyelesaikan
berbagai masalah sosial kemasyarakatan dan menjadi hakim perdamaian dan
diberikan prioritas utama oleh aparat penegak hukum untuk menyelesaikan berbagai
kasus
Struktur jabatan dalam peradilan adat gampong dilaksanakan oleh keuchik
sebagai ketua sidang Imeum meunasah tuha peut ulamacendikiawan dan tokoh adat
lainnya sebagai anggota sidang Dalam persidangan peadilan adat bersifat terbuka
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara
untuk umum dikarenakan pelaksanaan peradilan adat dilakukan dengan cara
musyawarah dan mufakat
Lembaga adat menurut Pasal 1 huruf e Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 3 Tahun 1997 adalah sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja
dibentuk maupun yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah timbul dan
berkembang di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hokum adat tertentu dengan wilayah hokum adapt tersebutserta hendak
dan berwenang untuk mengatur mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengaju adat istiadat dan hukum adat yang
berlaku
Universitas Sumatera Utara