38
9 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustaka 1. Penjadwalan a. Pengertian Penjadwalan Setiap kegiatan operasional tidak dapat lepas dari penjadwalan (schedulling) karena berhubungan dengan penetapan waktu pada saat menggunakan sumber daya secara spesifik dimana penjadwalan tersebut sangat berhubungan dengan penggunaan perlengkapan, fasilitas, dan aktivitas manusia. Penjadwalan merupakan sesuatu yang sangat penting karena dapat berdampak pada penentuan waktu penyelesaian suatu kegiatan operasi, kebutuhan tenaga kerja, alat dan peralatan, serta biaya pelaksanaan suatu proyek. Penjadwalan dikategorikan sebagai penjadwalan yang baik apabila dalam prosesnya tidak menghasilkan waktu yang terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Penjadwalan harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat sesuai dengan yang semestinya atau selayaknya. Adapun beberapa definisi penjadwalan menurut Haming & Nurnajamuddin yand dikutip dari APICS DICTIONARY (2008) menyatakan bahwa penjadwalan adalah jadwal antara daftar yang merinci waktu pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan seperti jadwal pengiriman, jadwal produksi induk, jadwal perawatan, jadwal pembekal. Menurut Stevenson & Chuong (2014) menyatakan bahwa Penjadwalan adalah menetapkan waktu dari

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

9

BAB II

TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Teori dan Kajian Pustaka

1. Penjadwalan

a. Pengertian Penjadwalan

Setiap kegiatan operasional tidak dapat lepas dari penjadwalan

(schedulling) karena berhubungan dengan penetapan waktu pada saat

menggunakan sumber daya secara spesifik dimana penjadwalan tersebut

sangat berhubungan dengan penggunaan perlengkapan, fasilitas, dan

aktivitas manusia. Penjadwalan merupakan sesuatu yang sangat penting

karena dapat berdampak pada penentuan waktu penyelesaian suatu

kegiatan operasi, kebutuhan tenaga kerja, alat dan peralatan, serta biaya

pelaksanaan suatu proyek. Penjadwalan dikategorikan sebagai

penjadwalan yang baik apabila dalam prosesnya tidak menghasilkan

waktu yang terlalu lambat ataupun terlalu cepat.

Penjadwalan harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat sesuai

dengan yang semestinya atau selayaknya. Adapun beberapa definisi

penjadwalan menurut Haming & Nurnajamuddin yand dikutip dari

APICS DICTIONARY (2008) menyatakan bahwa penjadwalan adalah

jadwal antara daftar yang merinci waktu pelaksanaan kegiatan yang

sudah direncanakan seperti jadwal pengiriman, jadwal produksi induk,

jadwal perawatan, jadwal pembekal. Menurut Stevenson & Chuong

(2014) menyatakan bahwa Penjadwalan adalah menetapkan waktu dari

Page 2: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

10

penggunaan perlengkapan, fasilitas, dan aktivitas manusia dalam sebuah

organisasi. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa

penjadwalan adalah penentuan waktu serta kuantitas atas sumber daya

yang digunakan, meliputi kapasitas, peralatan dan fasilitas produksi,

bahan baku, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan suatu

produk atau jasa, agar produksi dapat berlangsung dengan lancar, sesuai

dengan kebutuhan kegiatan kerja, tepat waktu dan mutu.

b. Kriteria Penjadwalan

Setiap kegiatan kerja pastilah memiliki kriteria dalam menentukan

proses kegiatan kerja yang salah satunya adalah bagaimana menentukan

kriteria penjadwalan yang baik, tergantung pada volume pekerjaan,

keadaan saat operasi, dan tingkat kesulitan dari seluruh tugas pekerjaan.

Menurut Assauri (2016) terdapat empat kriteria untuk suatu penjadwalan

yang baik, yaitu :

1) Dapat meminimalisasi waktu penyelesaian pekerjaan, serta

pengevaluasian dengan menentukan rata-rata waktu penyelesaian per

tugas pekerjaan.

2) Dapat memaksimalkan penggunaan fasilitas yang tersedia dengan

memperkiraan waktu daya guna dari fasilitas.

3) Dapat meminimalisasi persediaan bahan dalam proses pengerjaan

dengan mengevaluasi rata-rata jumlah tugas pekerjaan. Maksudnya

apabila jumlah tugas pekerjaan semakin sedikit maka akan

meningkatkan jumlah persediaan.

Page 3: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

11

4) Dapat meminimalisasi waktu tunggu pengguna atau pelanggan,

dengan mengevaluasi penentuan rata-rata jumlah hari keterlambatan.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan kriteria dari

penjadwalan sangat diperlukan dalam sebuah proyek, karena akan

berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari kegiatan proyek yang

sedang berlangsung serta dapat meminimalisir biaya dari sebuah proyek

jika penjadwalan yang digunakan dapat berjalan sesuai dengan yang telah

ditentukan. Pembuatan sebuah penjadwalan yang tepat maka klien dari

perusahaan akan dapat meningkatkan loyalitas pada klien. Sebuah proyek

dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan diharapkan

klien akan kembali untuk menggunakan jasa perusahaan jika terdapat

sebuah proyek lagi.

c. Jenis – Jenis Penjadwalan

Tugas dari penjadwalan merupakan fungsi dari volume hasil

sistem, dimana sistem volume tinggi membutuhkan pendekatan yang

lebih mendasar, dimana menurut Haming & Nurhajamudin (2011)

terdapat tiga jenis penjadwalan yaitu :

1) Penjadwalan dalam Sistem Volume Tinggi

Penjadwalan ini meliputi pengalokasian beban kerja ke

pusat kerja dan menentukan urutan di mana operasi harus dilakukan

yang mana memiliki ciri pada perlengkapan dan kegiatan yang telah

terstandarisasi. Tujuan dari penjadwalan volume tinggi adalah

mendapatkan aliran barang atau pelanggan yang lancar melalui

Page 4: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

12

sistem untuk mencapai tingkat penggunaan tinggi terhadap tenaga

kerja dan perlengkapan.

2) Penjadwalan dalam Sistem Volume Menengah

Output sistem volume menengah berada di antara jenis

outputnya terstadarisasi dari sistem volume tinggi, dimana sstem

volume tengah hanya memproduksi output standar. Jadi penjadwalan

volume menengah secara periodic beralih dari satu pekerjaan ke

pekerjaan lainnya.

3) Penjadwalan dalam Sistem Volume Rendah

Output yang dihasilkan pada penjadwalan ini hanya sesuai

dengan pesanan, dan pesanan biasanya memiliki perbedaan dalam

hal kebutuhan pemrosesan, material yang dibutuhkan, waktu

pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan.

d. Karakteristik Penjadwalan

Pertama kita harus mengindentifikasi sifat dari sistem

operasionalnya yang kemudian akan disusun jadwal pengerjaannya.

Karakteristik penjadwalan pekerjaan dibagi atas 2 yang menurut Haming

& Nurhajamudin (2011) sebagai berikut :

1) Job Shop Schedulling : Penjadwalan atas sistem produksi yang

berbasis pesanan, pengerjakan produk pada metode ini lazim disebut

make to order method, mengerjakan pembuatan suatu produk

berdasarkan atas kebutuhan untuk memenuhi pesanan.

Page 5: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

13

2) Flow shop scheduling : Penjadwalan atas sistem produksi yang

memiliki arus pekerjaan yang berlangsung terus-menerus.

Pengerjaan produk menurut metode ini lazim pula disebut sebagai

make to stock method, yaitu melakukan pengerjaan produk dengan

maksud untuk memenuhi kebutuhan pasar. Ragam produk terbatas

tetapi dalam jumlah yang banyak.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

penentuan penjadwalan itu tergatung pada jenis pengerjaannya yang

mana terbagi atas penjadwalan yang berdasarkan pesanan serta

penjadwalan yang dikerjakan secara terus menerus dan sedang

berlangsung. Mengetahui karakteristik penjadwalan makan tujuan dari

kegiatan kerja akan lebih mudah tercapai.

2. Proyek

a. Pengertian Proyek

Proyek adalah suatu kegiatan dimana memiliki tingkatan yang

cukup kompleks, dan bersifat tidak rutin, adanya ketebatasan pada waktu

dikarenakan tiap proyek memiliki batas waktu masing-masing, anggaran

dan sumber dayanya memiliki spesifikasi tersendiri atas produk atau

kegiatan yang sedang di hasilkan. Adanya keterbatasan dalam

mengerjakan suatu proyek, maka perlunya sebuah organisasi untuk

mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas atau

kegiatan dari proyek tersebut sesuai dengan sumber daya yang dimiliki

agar tujuan dari proyek tersebut dapat sesuai dengan rencana awal.

Page 6: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

14

Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan

dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai

dengan kualitas yang diharapkan.

Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014),

menjelaskan bahwa proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk

menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek

melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan

sponsor utama proyek biayasa tertarik dalam penggunaan sumber daya

yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.

Larson yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:2)

kegiatan yang kompleks, tidak rutin dan usaha satu waktu yang dibatasi

oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan specifikasi kinerja yang

dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Apic Dictionary yang dikutip oleh Haming & Nurnajamuddin

(2012) mendefinisikan bahwa manajemen proyek adalah penggunaan

pengetahuan dalam mengkoodinasikan pengorganisasian, perencanaan,

penjadwalan, penggerakan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi

dari aktifitas yang telah ditentukan sebelumnya untuk menjamin bahwa

tujuan dari suatu proyek, barang yang diolah atau jasa yang akan

diserahkan dan dicapai.

Beberapa pengertian ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen proyek adalah suatu kegiatan yang memiliki keterbatasan

waktu yang mana harus dicapai dengan berbagai macam rangkaian

Page 7: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

15

kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk menjamin bahwa tujuan dari

proyek dapat dicapai.

b. Jenis-Jenis Proyek

Proyek umumnya memiliki keterbatasan pada kebutuhan yang

dimana bersifat mendesak, karena proyek memiliki tenggang waktu serta

tuntutan pengembangan dari suatu lokasi atau daerah tertentu, kebanyakan

dari proyek-proyek difasilitasi oleh pemerintahannya itu dikarenakan

tingginya pengembangan serta pembangunan yang sedang terjadi saat ini

dan juga sebagian dari proyek itu memiliki latar belakang guna

mendapatkan manfaat ekonomis dari pembangunannya dimana biaya dari

pembanguna tersebut difasilitasi oleh pihak swasta atau pihak-pihak yang

tidak terkait dengan pemerintahan. Pada tiap proyek memiliki tujuan atau

karakteristik tersendiri dalam hal kegiatan yang ingin dicapai menurut

Abrar Husen (2011) menyebutkan bahwa jenis-jenis proyek terbagi atas 7

yaitu:

a. Proyek konstruksi: kegiatan utamanya adalah studi kelayakan, design,

engineering, pengadaan dan kostruksi. Hasilnya berupa pembangunan

jembatan, gedung, pelabuhan, jalan raya, dan sebagainya, yang

biasanya menyerapa kebutuhan sumber daya yang besar serta dapat

dimanfaatkan oleh orang banyak.

b. Proyek Industri Manufaktur : Kegiatan utamanya adalah design

engineering,pengemban gan produk, pengadaan, manufaktur,

perakitan, uji coba terhadap produk serta pemasaran. Produknya dapat

Page 8: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

16

berupa kendaraan, alat elektronik, bahan tekstil, pakaian serta lainnya

yang dapat diproduksi dalam jumlah massal, penggunaannya dapat

bersifat individu atau dapat digunakan orang banyak.

c. Proyek Penelitian dan Pengembangan : Kegiatan utama pada proyek

ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka

menghasilkan produk tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja

yang dilakukan sering mengalami perubahan untuk menyesuaikan

dengan tujuan akhir proyek. Tujuan proyek dapat berupa memperbaiki

atau meningkatkan produk, pelayanan, atau metode produksi.

d. Proyek Padat Modal : Jenis proyek ini tidak diartikan berdasarkan

kegiatannya saja, tetapi lebih kepada jumlah dana capital yang

digunakan dengan jumlah cukup besar. Proyek padat modal tidak

selalu berarti padat tenaga kerja, namun dapat saja proyek dengan

teknologi tinggi yang membutuhkan biaya besar dengan tenaga kerja

secukupnya. Sebagai contoh adalah proyek pembebasan lahan,

pembelian material dan peralatan dengan jumlah besar, pembangunan

fasilitas produksi, dan lain sebagainya.

e. Proyek Pengembangan Produk Baru : Proyek ini merupakan gabungan

antara proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat

modal, lalu dilanjutkan dengan mendirikan unit percobaan dalam

bentuk pilot plan. Setelah hasil uji coba berhasil dan dapat diproudksi

secara massal, dilanjutkan dengan proyek padat modal untuk

Page 9: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

17

membangun fasilitas produksi sesuai dengan kapasitas yang

diinginkan.

f. Proyek Pelayanan Manajemen : Proyek ini berkenaan dengan

kegiatan-kegiatan spesifik suatu perusahaan di mana produk akhirnya

berupa jasa atau dalam bentuk nonfisik. Laporan akhir dari proyek

dapat dipakai oleh perusahaan pemilik proyek sebagai rekomendasi

untuk pedoman pelaksanaan, standar operasional prosedur dari suatu

pekerjaan, serta efisiensi pengelolaan suatu pekerjaan. Contoh jenis

proyek ini adalah proyek pengembangan sistem informasi perusahaan,

perbaikan efisiensi kinerja perusahaan, dan sebagainya.

g. Proyek Infrastruktur : Proyek ini biasanya berkaitan dengan

penyediaan kebutuhan masyarakat secara luas dalam hal prasarana

transportasi, pembangunan waduk pembangkit tenaga listrik,

pengairan sawah, sara instalasi telekomunikasi dan penyedia sumber

air minum. Biasanya proyek pada modal dan pada karya yang

mendapat bantuan pinjaman dari donator luar negeri dengan

peminjaman jangka panjangm yang pembayarannya serta pengelolaan

dananya dilakukan oleh pemerintah atau dapat juga dengan investasi

pihak swasta kemudian pemerintah memberi konsesi.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

proyek tidak hanya proyek dalam bentuk konstruksi akan tetapi proyek

juga mencakup manufaktur, penelitian dan pengembangan, padat modal,

pengembangan produk baru, pelayanan manajemen, infrastruktur. dari situ

Page 10: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

18

dapat diketahui bahwa proyek memiliki banyak kriteria dalam pengerjaan

atau kegiatan proyek tersebut.

c. Atribut Proyek

Keberhasilan maupun kegagalan pada tiap proyek disebabkan oleh

rangkaian kerja dari proyek itu sendiri kurang efektif sehingga

pelaksanaannya menjadi kurang efisien. Proyek dalam hal ini memiliki

tingkatan yang cukup kompleks dalam proses kegiatannya yang mana

proyek itu sendiri memiliki keterbatasan-keterbatasan yang telah

ditetapkan sebelumnya pada tiap proyek yang dikerjakan.

Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014),

mendefinikan ciri-ciri dari proyek antara lain

1) Proyek memiliki tujuan unik, maksudnya proyek merupakan

pekerjaan atau kegiatan yang tidak sedehana dan memiliki tujuan

spesifik, dimana produk ataupun output yang dilakukan dalam

kegiatan proyek harus didefinisikan secara jelas.

2) Proyek bersifat sementara, karena dalam proyek kita memiliki batasan

waktu yang menjadi acuan dalam penyelesaian proyek dimana kita

menentukan awal dan akhir proyek dan tidak memiliki kelanjutan jika

proyek tersebut telah terselesaikan.

3) Proyek memerlukan alat bantu control. Alat bantu dimaksudkan

seperti gantt charts atau PERT charts diperlukan dalam sebuah

proyek untuk mengukur dan pengendalian

Page 11: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

19

4) Proyek memerlukan sumber daya yang sifatnya hanyalah sementara,

dimana proyek membutuhkan sumber daya dari berbagai area atau

bidang, yang meliputi manusia, hardware, Software, dan aset lain dan

memerlukan tenaga dari berbagai keahlian yang bias bekerja penuh

pada posisinya.

5) Proyek memiliki sponsor utama. Suatu proyek melibatkan pihak-pihak

yang berkepentingaa, salah satunya menjadi sponsorship yang menye

diakan arahan dan mendanai proyek

6) Proyek memiliki ketidakpastian. Karena proyek memiliki karakteristik

khusus, sulit didefinisikan tujuan secara jelas, mengestimasi waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, dan biaya yang

diperlukan. Faktor-faktor tersebut sering menjadi penyebab

munculnya kendala atau tantangan.

d. Tujuan Proyek

Menurut Larson yang diterjemahkan oleh DImyati & Nurjaman

(2014), menjelaskan tujuan utama proyek adalah memuaskan kebutuhan

pelanggan. Disamping kemiripan, karakteristik dari sebuah proyek

membantu karakteristik utama proyek yaitu :

a. Penetapan tujuan

b. Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir

c. Melibatkan beberapa departemen dan professional

d. Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya

e. Waktu, biaya, dan kebutuhan yang spesifik.

Page 12: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

20

e. Tahapan Siklus Proyek

Siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan

untuk menggambarkan sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan

diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir

proyek tercapai. Terdapat tahapan kegiatan utama yang dilakukan dalam

siklus hidup proyek Menurut Abrar Husen (2011) :

1) Tahap Koseptual Gagasan : Tahapan ini terdiiri atas kegiatanm

perumusan gagasan, kerangka acuan, studi kelayakan awal, indikasi

awal dimensi, biaya dan jadwal proyek.

2) Tahap Studi Kelayakan : Studi Kelayakan dengan tujuan mendapatkan

keputusan tentang kelanjutan investasi pada proyek yang akan

dilakukan, informasi dan data dalam implementasi perencanaan

proyek lebih lengkap dari langkah di atas, sehingga penentuan dimensi

dan biaya proyek lebih akurat lagi denga tijauan terhadap aspek social,

budaya, ekonomi, finansial, legal, teknis, dan administrated yang

komprehensif.

3) Tahap Detail Design : Tahapan ini terdiri atas kegiatan, pendalam

berbagai aspek persoalan, design engineering dan pengembangan

pembuatan jadwal induk dan anggaran serta menentukan perencanaan

sumber daya, pembelian dini, penyiapan perangkat dan penentuan

peserta proyek dengan program lelang.

4) Tahap Pengadaan : Tahapan ini adalah memilihi kontraktor pelaksana

dengan menyertakan dikumen perencanaan, aturan teknis dan

Page 13: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

21

administrasi yang lengkap, produk tahap detail desain. Dari proses ini

diperoleh penawaran yang kompetitif dari kontraktor dengan tingkat

akuntabilitas dan tranparansi yang baik.

5) Tahap implementasi : tahap inni terdiri atas kegiatan, design

engineering yang rinci, oembuatan spesifikasi dan kriteria, pembelian

peralatan dan material, fabrikasi dan konstruksi, inspeksi mutu, uji

coba, startup,demobilisasi dan laporan penutup proyek. Tujuan akhir

proyek adalah mendapatkan kinerja biaya, mutu, waktu dan

keselamatan kerja paling maksimal, dengan melakukan proses

perencanaan, poenjadwalan, pelaksanaan dan pengendalian yang lebih

cermat serta terperinci dari prose sebelumnya. Pada tahap ini

kontraktor memiliki peran dominan denga tujuan akhir sasaran proyek

tercapai dan mendapatkan keuntungan maksimal. Peran pemilik

proyek pada tahapan ini dilakukan oleh agen pemilik sebagai

konsultan pengawas pelaksanaan, denga tujuan mereduksi segala

macam penyimpangan serta melakukan tindakan koreksi yang

diperlukan.

6) Tahap Operasi dan Pemeliharaan : Tahap ini terdiri atas kegiatan

operasi rutin dan pengamatan prestasi akhir proyek serta pemeliharaan

fasilitas bangunan yang dapt digunakan untuk kepentingan social dan

ekonomi masyarakat. Biaya yang dikeluarkan pada tahap ini bersifat

rutin dan nilainya cenderung menurun dan pada tahap ini adanya

pemasukan dana dari operasional proyek.

Page 14: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

22

Tahap - tahap yang telah dijelaskan merupakan parameter atau

acuan penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan

sebagai sasaran proyek. Manajemen proyek akan dikatakan baik jika

sasaran atau target yang diinginkan dapat tercapai.

Suatu proyek memerlukan penjadwalan (scheduling),

pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan tiap-tiap

pekerjaan, dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai

optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Penjadwalan

mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya.

Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk mendapatkan

penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan

durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

3. Proyek Konstruksi

a. Definisi Proyek Konstruksi

Salah satu dari jenis proyek adalah proyek konstruksi. Komponen

kegiatan utama proyek jenis ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain

engineering, pengadaan dan konstruksi. Produknya berupa pembangunan

jembatan, gedung, pelabuhan, jalan raya, dan sebagainya. Proyek

konstruksi ini semakin kompleks dan canggih dan melibatkan

penggunaan sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material,

peralatan dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Proyek konstruksi,

terdapat beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak-pihak yang

Page 15: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

23

terlibat tersebut secara garis besar menurut Abrar Husen (2011) dapat

dikategorikan atas :

1) Pemilik Proyek (Owner)

Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberikan

tugas kepada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan

pengalaman dalam pelaksaan pekerjaan agar hasil proyek sesuai

sasaran dan tujuan yang ditetapkan.

2) Konsultasi Proyek

Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman

merancang dan mengawasi proyek konstruksi, yang terbagi atas :

(a) Konsultan Perencana: seseorang atau perusahaan yang

memiliki keahlian dalam merencanakan proyek konstruksi

seperti halnya perencana arsitektur, perencana struktur,

perencana mekanikal, dan elektrikal dan lain sebagainya.

(b) Konsultan Pengawas : perusahaan yang memiliki keahlian dan

pengalaman dalam pengawasan pelaksanaan proyek.

(c) Konsultan Manajemen Konstruksi : Perusahaan yang mewakili

pemilik dalam pengelolaan proyek, sejak awal hingga akhir

proyek.

3) Pelaksana (Kontraktor)

Perusahaan yang dipilih dan disetuji untuk melaksanakan pekerjaan

konstruksi yang direncanakan sesuai dengan keinginan pemilik

proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan fisik

proyek. Biasanya penentuan kontraktor dilakukan melalui

Page 16: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

24

lelang/tender atau dapat juga melalui penunjukan langsung dengan

negosiasi penawaran harga.

4) Sub-Kontraktor

Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik untuk

mengerjakan sebagai pekerjaan kontraktor pada bagian fisik proyek

yang memiliki keahlian khusus/spesialis.

5) Pemasok (supplier)

Pihak yang ditunuk oleh kontraktor untuk memasok material yang

memiliki kualifikasi yang diinginkan oleh pemilik.

b. Penjadwalan Proyek Konstruksi

Penjadwalan merupakan pengalokasian waktu yang tersedia yang

gunanya adalah untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan secara

terperinci dan berurut dengan harapan mencapai hasil yang optimal dan

dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Penjadwalan proyek adalah salah satu elemen hasil perencanaan, dimana

dari perencanaan tersebut kita dapat mengetahui informasi tentang jadwal

rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya proyek

berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi

proyek dan progress waktu untuk penyelesaian proyek. Pada penjawalan

proyek, penyusunan kegiatan dilakukan secara terperinci dan sangat

detail, hal ini dilakukan karena dapat membantu saat pengevaluasian

proyek dilakukan sehingga menjadi lebih terperinci.

Page 17: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

25

Selama proses pengedalian, penjadwalan mengikuti per-

kembangan proyek dengan berbagai permasalahannya, dimana proses

monitoring dan updating dilakukan agar data untuk menentukan

penjadwalan mendapatkan kemungkinan yang realistis sehingga alokasi

sumber daya dan penetapat jangka waktu yang ditentukan sebelumnya

sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.

Abrar Husen (2011) menjelaskan bahwa manfaat dari penjadwalan itu

adalah :

1) Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai

batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas

2) Memberikan sarana bagi manajemen untuk koodinasi secara

sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap

sumber daya dan waktu.

3) Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan

4) Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan

harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.

4. Manajemen Proyek

a. Pengertian Manajemen Proyek

Abrar Husen (2011) mendefiniskan manajemen adalah suatu ilmu

pengetahuan tenteng seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap

sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan

sasaran yang efektif dan efisien, yang dimana tujuan dari manajemen itu

Page 18: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

26

sendiri adalah mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik

agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal

dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja

secara komprehensif. Dari situ dapat disimpulkan bahwa manajemen

adalah suatu bentuk usaha melakukan kegiatan secara efektif dan efisien

yang memiliki kerangka kerja yang jelas.

Abrar Husen (2011) mendefinisikan proyek adalah gabungan dari

sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan

modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara

untuk mencapai sasaran dan tujuan. Penjelasan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa manajemen proyek adalah penerapan ilmu

pengetahuan/cara teknis terbaik dalam memanfaatkan sumber daya yang

terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja

biaya, mutu, dan waktu, serta keselamatan kerja.

Manajemen proyek (Project Management) secara umum adalah

suatu rangkaian kegiatan yang sudah direncanakan sebelum kegiatan

berlangsung yang dimana kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan

urutan-urutan yang telah ditentukan dengan menggunakan logika dan

pertimbangan dari berbagai jenis sumber daya , yang mana dibatasi pada

biaya , mutu, dan waktu. Setiap proyek memiliki perbedaan dari kegiatan

yang dilakukan, karena pada setiap tujuan, bentuk, dan proses apa yang

dilaksanakan pada kegiatan proyek itu memilki cirinya masing-masing.

Page 19: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

27

Semua keputusan dari suatu kegiatan proyek dapat dipahami dengan baik

apabila dalam proses kegiatannya tersebut dilakakukan sesuai dengan

urutan kegiatan proyek yang telah ditetapkan sebelumnya yang mana

akan berpengaruh pada target proyek tersebut sehingga suatu proyek

dapat terlaksana dan terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan sebelumnya.

Ada empat hal yang perlu dibahas dalam manajemen proyek, yang mana

menurut Abrar Husen (2011), yaitu:

1) Perencanaan

Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang

ada dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta

menentukan kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilakukan,

jadwal waktu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan secara administrative

dan operasional serta alokasi annggaran biaya dan sumber daya,

perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan dengan

tingkat kesalahan paling minimal. Hasil dari perencanaan bukanlah

dokumen yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan

pelaksanaan dan pengendalian, perencanaan harus terus

disempurnakan secara interatif untuk menyesuaikan dengan perubahan

dan perkembangan yang terjadi pada proses selanjutnya.

2) Pengorganisasian

Kegiatan ini dilakukan identifikasi dan pengelompokan jenis-

jenis pekerjaan, menetukan pendelegasian wewenang dan tanggung

Page 20: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

28

jawab personel serta meletakkan dasar bagi hubungan masing-masing

unsur organisasi. Menggerakkan organisasi, pimpinan harus mampu

mengarahkan organisasi dan menjalin komunikasi antarpribadi dalam

hierarki organisasi.

Semua itu dibangkitkan melalui tanggung jawab partisipasi

semua pihak. Struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan

proyek dan kerangka penjabaran tugas personel penanggung jawab

yang jelas, serta kemampuan personel yang sesuai dengan

keahliannya, akan diperoleh hasil positif bagi organisasi.

3) Pelaksanaan

Kegiatan ini adalah implementasi dari perencanaan yang telah

ditetapkan dengan melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnya

secara fisik atau non fisik sehingga produk akhir sesuai dengan

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Kondisi perencanaan

sifatnya masih ramalah dan subyektif serta masih perlu

penyempurnaan, dalam tahapan ini sering terjadi perubahan-

perubahan dari rencana yang telah ditetapkan biasanya, pada tahapan

pelaksanaan, pihak-pihak yang terlibat lebih beragam. Dibutuhkan

koodinasi terpadu untuk mencapai keserasian dan keseimbangan kerja.

Tahapan ini juga telah ditetapkan konsep pelaksanaan serta personel

yang terlibat pada organisasinya. Secara detail menetapkan jadwal,

program, alokasi biaya, serta alokasi sumber daya yang digunakan.

Page 21: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

29

4) Pengendalian

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimanksudkan untuk

memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan

dapat dicapai dengan peniympangan paling minimal dan hasil paling

memuaskan untuk itu dilakukan bentuk-bentuk kegiatan seperti

berikut:

a) Supervise, melakukan serangkaian tindakan koordinasi

pengawasan dalam batas wewenang dan tanggung jawab menurut

prosedur organisasi yang telah ditetapkan, agar dalam operasional

dapat dilakukan secara bersama-sama oleh semua personel

dengan kendali pengawas.

b) inspeksi, melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan

tujuan menjamin spesifikasi mutu dan produk sesuai dengan yang

direncanakan.

c) Tindakan Koreksi, melakukan perubahan dan perbaikan terhadao

rencana yang telah ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kodisi

pelaksanaan.

Seperti yang kita ketahui proses yang terjadi dalam manajemen

memiliki sifat umum dan dapat digunakan dalam berbagai jenis kegiatan

atau bidang yang membutuhkan pengelolaan yang sistematika, terarah

serta mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas. Macam dan bidang yang

menggunakan ilmu manajemen adalah manajemen pemerintahan,

Page 22: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

30

manajemen industri, manajemen perusahaan, manajemen sumber daya,

manajemen proyek.

Manajemen proyek biasaya cenderung waktu yang dimiliki itu

dibatasi oleh program-program yang sifatnya sementara dan berakhir bila

sasaran dan tujuan organisasi proyek telah tercapai. Membuat proyek

sejenis pada waktu sesudahnya biasanya sasaran dan tujuannya lebih

inovatif dengan memodifikasi program-program sebelumnya.

b. Aspek-Aspek dalam Manajemen Proyek

Manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output

proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah

mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin timbul ketika proyek

dilaksanakan. Kita dapat mengindentifikasi terlebih dahulu beberapa

aspek dalam manajemen proyek yang mana pada tiap aspek tersebut

membutuhkan penanganan yang cermat, dan menurut Abrar Husen

(2011) terdapat 9 aspek yang terkait dalam manajemen proyek, yaitu :

1) Aspek Keuangan

Aspek keuangan sangatlah berkaitan dengan pembelanjaan dan

pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri dan pinjaman

dari bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Pembiayaan proyek menjadi sangat krusial bila proyek berskala besar

dengan tingkat kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan analisis

keuangan yang cermat dan terencana.

Page 23: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

31

2) Aspek Anggaran Biaya

Masalah pada aspek ini berkaitan dengan perencanaan dan

pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang

matang dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya

selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang dan terperinci

akan memudahkan proses pengendalian biaya, sehingga biaya yang

dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Terjadi

peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila proses

perencanaannya salah.

3) Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Aspek ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM

selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar tidak

menimbulkan masalah yang kompleks perencanaan SDM didasarkan

atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan melakukan

langkah-langkah, proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan

beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM serta

penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek.

4) Aspek Manajemen Produksi

Aspek ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek dimana

apabila hasil akhir proyek negated bila proses perencanaan dan

pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, maka dilakukan

berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM,

Page 24: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

32

meningkatkan efisiensi proses produksi dan kerja, meningkatkan

kualitas produksi melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu.

5) Aspek Harga

Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal

persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan karena produk

yang dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah

bersaing dengan produk lain.

6) Aspek Efektivitas Dan Efisiensi

Aspek yang membahas dimana saat fungsi dari produk dapat

merugikan proses kegiatan proyek dikarenakan fungsi produk yang

dihasilkan tidak terpenuhi atau tidak efektif sehingga usaha produksi

membutuhkan biaya besar.

7) Aspek Pemasaran

Masalah pada aspke ini timbul seiring dengan berkembangnya

factor eksternal sehubung dengan persaingan harga, strategi promosi,

mutu produk serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang

dihasilkan.

8) Aspek Mutu

Permasalahan yang berkaitan dengan aspek ini adalah

bagaimana kualitas produk akhir nantinya dapat meningkatkan daya

saing serta memberikan kepuasasn bagi pelanggan.

Page 25: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

33

9) Aspek Waktu

Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila

terlambat dari yang direncanakan serta menguntungkan bila dapat

dipercepat sehingga biaya tidak mengalami penaikan yang cukup

parah dari target yang telah ditentukan.

c. Tujuan Manajemen Proyek

Proyek dapat kita kategorikan pada beberapa hal ada jenis,

bentuk, dan banyak lagi sehingga diperlukan pembenahan disetiap lini

sehingga menjadi lebih segar dan efektif, karena setiap proyek selalu

menyangkut dengan dana, tenaga ahli, maupun sarana lainnya. Tujuan

pokok dari manajemen itu sendiri adalah bagaimana dalam suatu

kegiatan kita dapa mengelola sumber daya yang dimilki untuk

mengerjakan suatu kegiatan sehingga penggunaan sumber daya dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien, dan menurut Abrar Husen (2011)

mengemukakan bahwa ada empat tujuan utama dari manajemen proyek

yaitu :

1) Identifikasi dan Pembagian Kegiatan

Perlu diketahui untuk menentukan volume pekerjaan, macam,

dan jenisnya, kebutuhan sumber daya, jadwal pelaksaan serta

anggarannya sehingga dapat dilaksanakan oleh penanggung jawab

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek

Page 26: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

34

2) Pengelompokan Penanggung Jawab Kegiatan

Agar hasilnya maksimal, pemilihan penanggung jawab

organisasi disesuaikan dengan keahlian keterampilan dan kemampuan

personel dibidangnya sehingga sasaran dan tujuan proyek dapat

tercapai.

3) Penentuan Wewenang dan Tanggung Jawab

Setiap personel penanggung jawab kegiatan harus mengetahui

wewenang dan tanggung jawab pekerjaannya, dengan membuat

penjabaran kerja serta standar prosedur operasional pekerjaan yang

dikelolanya.

4) Menyusun Mekanisme Pengendalian

Organisasi proyek melibatkan banyak pihak, maka agar terjadi

penyimpangan mekanisme pengendalian dan kordinasi dibuat dalam

format yang dapat menggerakkan organisasi dalam mengidentifikasi,

memecahkan masalah, serta melakukan tindakan koreksi untuk

mengatasi penyimpangan.

d. Fungsi Manajemen Proyek

Manajemen mengenalkan urutan pelaksanaan yang logis, dimana

tujuan utama dari manajemen itu sendiri adalah bagaimana dapat

mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya dengan

pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. Perlu

diketahui bahwa manajemen merupakan perangkat lunak (prosedur

operasi), manajer merùpakan perangkat SDM (brainware), sedangkan

Page 27: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

35

organisasi beserta perangkat pendukungknya merupakan perangkat

kerasnya. Fungsi manajemen proyek itu sendiri menurut, Dimyati &

Nurjaman (2014) adalah :

1) Fungsi perencanaan (Planning)

Merupakan pengambilan keputusan yang mengandung data dan

informasi, ataupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan

dilakukan pada masa mendatang.

2) Fungsi Organisasi (Organizing)

Berfungsi mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang

mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama

lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya

dalam rangka mendukung tercapainya tujuan, dimana organisasi

merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, yang di dalamnya

pembagian tugas dan hubungan tanggung jawab serta delegasi

kewenangan terlhiat jelas.

3) Fungsi Pelaksanaan (Actuating)

Menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan

pelaksaan, serta mengupayakan agar seluruh anggota organisasi dapat

bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama dan juga untuk

menciptakan keseimbangan tugas, hak, dan kewajiban masing-masing

bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapaianya efisiensi serta

kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.

Page 28: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

36

4) Fungsi Pengendalian

Mengukur kualitas penampilan penganalisisan serta

pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tidakan perbaikan

yang harus diambil terhadap penyimpangan yang tejadi yang berguna

untuk memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi

kualitas, kuantitas, biaya ataupun waktu.

5. Jaringan kerja (Network Planning)

a. Pengertian Jaringan Kerja

Network Planning pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an

oleh perusahan Du-Pont dan Rand Corporation yang mana dulunya itu

dimaksudkan untuk mengembangkan system kontrol manajemen yang

mana fungsi dari metode ini untuk mengendalikan sejumlah kegiatan

yang memiliki ketergantungan yang kompleks atau cukup rumit. Network

planning-lah kita dapat mengevaluasi jalur atau kegiatan yang mungkin

dapat kita tambahankan sejumlah kegiatan dengan cara memperbarui

jadwal. adapun beberapa symbol yang digunakan dalam network

planning menurut Hayun yang dikutip oleh Rizki Ridho dan Syahrizal

(2014)

6. Konsep Metode CPM

a. Pengertian Critical Path Method (CPM)

Metode Jalur kritis atau Critical Path Method menurut Schroder

yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014) mendefinisikan

bahwa critical path method adalah metode berdasarkan jaringan yang

Page 29: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

37

menggunakan keseimbangan waktu-biaya linear. Setiap kegiatan dapat

diselesaikan lebih cepat dari waktu normalnya dengan cara memintas

kegiatan untuk sejumlah biaya tertentu, jika waktu penyelesaian proyek

tidak memuaskan, beberapa kegiatan tertentu dapat dipintas untuk dapat

menyelesaikan proyek dengan waktu yang lebih sedikit.

Metode ini sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan

pengawasan pembangunan suatu proyek. Metode tersebut membuat kita

dapat mengurangi permasalahan yang akan terjadi dikemudian hari

sehingga metode ini merupakan metode yang paling tepat untuk

membuat jalur kritis dari sebuah proyek yang mana membuat metode ini

banyak dipergunakan untuk membentuk jaringan. Simple time estimates

sebagai waktu pelaksana atau acuan dari dimulainya kegiatan proyek

yang mana saling berhubungan dengan teknik critical path method untuk

mengidentifikasi penyusunan jaringan kerja menuju arah dari kegiatan

proyek.

Proyek yang menggunakan metode CPM sebagai landasan bagi

mereka untuk menentukan kegiatan dan waktu dari proyek tersebut

dianggap memliki dasar yang kuat guna menjadi landasan bagi

dimulainya suatu kegiatan proyek.

7. Crashing Project

a. Pengertian Crashing Project

Pada metode Crashing Project dilaksanakan dengan maksud untuk

melengkapai dari metode Critical Path Method yang menurut Shtub dan F

Page 30: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

38

bard dalam dimyati dan nurjaman (2016) Crashing adalah cara

mempersingkat waktu dari aktivitas dengan menambah sumber daya dan

biaya langsung dimana setelah dilakukan crashing akan mereduksi suatu

pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap waktu penyelesaian proyek.

Proses crashing sendiri menurut ervianto dalam dimyati dan nurjaman

(2016) adalah cara melakukan perkiraan dari variable cost dalam

menentukan pengurangan durasi yang paling maksimal dari suatu kegiatan

yang masih mungkin untuk direduksi. Adapun langkah – langkah dalam

crashing project menurut soeharto dalam Dimyati dan Nurjaman (2016) :

a. Menghitung waktu penyelesaian proyek

b. Menentukan biaya kegiatan proyek

c. Menghitung biaya dipercepat setia kegiatan

d. Mempersingkat kurun waktu kegiatan berdasarkan jalur kritis yang ada

e. Jumlahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung untuk mencari

biaya total sebelum kurun waktu yang diinginkan

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Metode Critical Path Method berfungsi untuk mengendalikan kegiatan

proyek yang besar dan kompleks, namun disisi lain proyek ini juga memiliki

keterbatasan. Pelaksanaan proyek memiliki kegunaan untuk memahami status

dari aktivitas kegiatan kerja proyek, memahami jalur kritis dari setiap aktivitas

kegiatan proyek dan mengetahui aktivitas mana saja yang mempunyai Slack.

Penelitian ini merujuk pada hasil penelitian terdahulu yang mana menjadi

acuan dari peneliti untuk melakukan penelitian sebagai berikut :

Page 31: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

39

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu

NO Judul Jurnal Metode Variabel Hasil

1. Analisis Tingkat

Kapabilitas

Manajemen

Proyek PT. Agate

Internasional

- Six Sigma

- Capability

Maturity

Model

Integration

(CMMI)

X1 : Analisis

Kesenjangan

X2 :

Manajemen

Proyek

Y1 :

Capabilty

Maturity

Model

Integration

Belum

terkordinasinya

proses

pelalatihan,

kurangnya

pengumpulan

dan Analisa

metrik pada saat

proyek

dilaksanakan

menjadi kendala

perusahaan

2. Penjadwalan

Proyek Pada

Perusahaan

Industri Rekayasa

Konstruksi

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Slope

Calculation

X1 : Jaringan

Kerja

X2 :

Penjadwalan

Waktu

Y1 : Critical

Path Method

Dengan

menggunakan

CPM dan slope

biaya jangka

waktu

pelaksanan

proyek dari

awal 190 hari

menjadi 155

hari, terjadi

perubahan jalur

kritis setelah

dilakukan

percepatan

dengan asumsi

penambahan

biaya sebesar

Rp. 54.

097.272.

3. Analisis

Penjadwalan

Waktu Pada

Proyek

Pembangunan

Ruko

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Program

Evaluation

and

X1 :

Keterlambata

n

Penyelesaian

X2 :

Penyebab

Keterlambatan

Penggunaan

CPM

menghasilkan

jangka waktu

selama 198 hari,

Penggunaan

crashing project

Bersambung…….

Lanjutan……….

Bersambung

Page 32: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

40

NO Judul Jurnal Metode Variabel Hasil

- Review

Technique

(PERT)

Y1 : Critical

Path Method

Y2 :

Crashing

Project

dapat

meminimalkan

biaya sebesar

Rp. 20.260.000,

penyebab

terbesar dari

keterlambatan

proyek adalah

minimnya

pengawasan

oleh pihak

perusahaan

pada setiap

kegiatan

kerjanya.

4.

Sistem

Pengendalian

Waktu Pada

Pekerjaan

Konstruksi Jalan

Raya

- Critical

Path

Method

(CPM)

X1 : Sistem

Pengendalian

Waktu

X2 :

Pekerjaan

Konstruksi

Y1 : Critical

Path Method

(CPM)

Proyek

mengalami

keterlambatan

selama 3 hari.

Terdapat 3 jalur

kegiatan yang

dapat

dipercepat.

5. Analisis Evaluasi

Biaya dan

Penjadwalan

Limbah PT. KI

- Program

Evaluation

Review

Techniques

(PERT)

X1 :

Penjadwalan

Waktu

X2 :Biaya

Y2 : Project

Evaluation

Review

Techniques

(PERT)

Dengan

menggunakan

PERT jangka

waktu tercepat

penyelesaian

selama 91 hari

dengan 3

kemungkinan

selesai yaitu 85

hari, 91 hari, 96

hari. Dan

percepatn waktu

dapat

Bersambung…….

Lanjutan……

Bersambung……..

Page 33: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

41

NO Judul Jurnal Metode Variabel Hasil

menambah

biaya produksi.

6. Perencanaan

Waktu

Penyelesaian

Proyek Toko

Modisland

Manado

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Network

Planning

X1 :

Perencanaan

Proyek

X2 :

Penjadwalan

Waktu

Y1 : Critical

Path Method

(CPM)

Y2 :

Network

Plannig

Waktu optimal

yang diperlukan

untuk

menyelesaikan

proyek selama

184 hari dengan

biaya sebesar

Rp.

700.375.000

dimana terjadi

percepatan

waktu selama

43 hari.

7. Project

Effectivess

Improvement : A

Case Study In

PT.X

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Project

Evaluation

Review

Techniques

(PERT)

X1 : Tingkat

Kesuksesan

Proyek

X2 :

Manajemen

Proyek

Y1 : Critical

Path Method

(CPM)

Y2 : Project

Evaluation

and Review

Technique

(PERT)

Penggunaan

CPM memakan

waktu selama

207 hari dengan

jalur kritis a-c-

d-e-f-g.

penggunaan

CPM

mempercepat

waktu selesai

dari proyek

sebesar 3 kali

lipat, Dari awal

penyelesaian

selama 676 hari

8. Aplication Of

Project

Schedulling In A

Bottling Unit

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Project

Evaluation

Review

Techniques

X1 :

Penjadwalan

Proyek

Y1 : Project

Evaluation

and Review

Technique

Diperoleh

waktu optimal

pengerjaan dari

awal selama 15

bulan menjadi

13 bulan 25 hari

Bersambung…….

Bersambung…….

Lanjutan…….

Page 34: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

42

NO Judul Jurnal Metode Variabel Hasil

(PERT) (PERT)

Y2 : Critical

Path Method

9. Project Planning

And Schdulling

With Linear

Programming

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Project

Evaluation

Review

Technique

(PERT)

X1 :

Perencanaan

Proyek

X2 :

Penjadwalan

Proyek

Y1 : Critical

Path Method

(CPM)

Y2 : Project

Evaluation

Review

Technique(P

ERT)

Kegiatan

proyek

memakan waktu

selama 44 hari

dengan

kemunkinan

pemotongan

durasi dengan

memakan biaya

tambahan

sebesar 3,30 %

dari biaya awal.

10.

Project

Management

Techniques :

PERT and CPM

- Critical

Path

Method

(CPM)

- Project

Evaluation

Review

Technique

(PERT)

X1 : Project

Planning

X2 :

Probability

Time

Y1 : Critical

Path Method

(CPM)

Y2 : Project

Evaluation

Review

Technique

(PERT

Ketika

menggunakan

CPM untuk

mengelola

proyek ini

estimasinya

selama 53 hari

pengerjaan

dibandingkan

dengan metode

PERT dengan

estimasi

pekerjaan

selesai selama

60 hari

Bersambung…….

Bersambung……

Lanjutan…..

Page 35: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

43

Sumber : Purwanto & Sari (2015). Almahdy & Prianto (2008). Caesaron &

Thio (2015). Maranresy, Sompie & Pratasis (2015). Mas’ud & Wijayanti

(2017). Telaumban, Mangare & Sibi (2017). Manalu & Lestari (2015). Chatwal

(2014). Agyel (2015). Nagar (2017) diolah.

Penelitian terdahulu digunakan untuk menjadi bahan acuan atau

pembelajaran untuk mengetahui bagaimana proses pengerjaan dari suatu

metode yang akan digunakan. Dimana bertujuan untuk memberikan gambaran

pada penelitian yang akan diteliti. Beberapa penelitian terdahulu yang

membahas tentang manajemen Proyek yang mana menggunakan Critical Path

Method (CPM) dan ada juga penelitian yang menggunakan Project Evaluation

and Review Technique (PERT).

Setiap penelitian memiliki beberapa persamaan maupun perbedaan dimana

pada penelitian ini terdapat persamaan dari metode yang digunakan akan tetapi

dalam pembuatan network planningnya penelitian saya menggunakan Activity

on Node (AON) dimana pada perumusannya menggunakan keterangan di tiap

kegiatannya. Adapun keterangan yang berada pada tiap kegiatan yaitu : Finish

to Start (FS) dimana kegiatannya sebelumnya harus selesai untuk melanjutkan

kegiatan yang selanjutnya, berikutnya terdapat Start to Start (SS) dimana

kegiatan dengan keterangan seperti itu dapat dilaksanakan bersama dengan

kegiatan sebelumnya akan tetapi waktu penyelesaian dari kegiatannya dapat

saja berbeda, dan yang terakhir Finisih to Finish (FF) kegiatan dengan

keterangan FF dimaksudkan untuk kegiatan yang jadwal penyelesaiannya

bersamaan akan tetapi waktu mulai pengerjaannya bias saja berbeda.

Lanjutan…….

Page 36: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

44

Objek penelitian saya dengan penelitian lain juga berbeda dimana

kebanyakan penelitian proyek melakukan penelitiannya terhadap bangunan-

bangunan konstruksi seperti Gedung, jalanan, dan rumah dan pada penelitian

saya ini dilakukan dalam pembangunan konstruksi tower listrik. Dalam

menentukan jalur kritisnya penggambaran network planningnya menggunakan

successor maksudnya adalah proses penggambaran jaringan kerjanya dimulai

dari awal kegiatan yang mana berbeda dari kebanyakn network planning yang

menggunakan predecessor maksudnya proses penggambaran dari network

planning nya itu sendiri dimulai dari proses selesainya proyek menuju awal

proyek.

Page 37: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

45

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada tinjauan pustaka, maka kerangka pemikiran teoritis yang diteliti pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sumber : Husen (2011); Dimyati & Nurjaman (2016) diolah.

3. Waktu Kegiatan

2. Hubungan Antar

Aktivitas

1. Kegiatan Kerja 1. Waktu

Penyelesaian

Kegiatan

-

-

-

- - Early Start

& Late Start

- Nomor

Kegiatan

- Early

Finisih &

Late Finish

Crashing Project

- Waktu

Penyelesaian

- Biaya kegiatan

- Biaya

dipercepat

- Mempercepat

Durasi 2.Biaya Operasional

Page 38: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Teori dan Kajian Pustakaeprints.umm.ac.id/53572/51/BAB II.pdf · pemrosesan, serta urutan pemrosesan dan persiapan. d. Karakteristik Penjadwalan

46

Gambar 2.1. merupakan Kerangka pemikiran yang ada di penelitian ini.

Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis Penjadwalan proyek tower

transmisi yang dikerjakan oleh pihak PT. Rekadaya Elektrika yang akan diukur

menggunakan metode Critical Path Method dengan menggunakan network

planning yang akan dikombinasika dengan metode crashing project

Metode Critical Path Method akan dianalisis beberapa tahap yaitu :

Menentukan jaringan kerja dalam proyek, menyusus rangkaian kerja dari proyek

kemudian mengaitkan antar kegiatan yang satu dengan yang lain dan setelah

menemukan jalur kritis-nya makan untuk lebih mengoptimalkan penjadwalan

proyek tersebut maka dikombinasikan dengan Crashing Project.