21
1 Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif KeIndonesiaan Prahastiwi Utari Hamid Arifin Tanti Hermawati Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract This research addresses the problems faced by users of communication theory (lecturers, students and practitioners) in Indonesia. They theoretical thought of communication theories look 'uniform'. The sources of theories are mapped, produced and arranged by Western scientists. As a result there is no 'identity' that can be find as the existence of Indonesia Communications Theories. This research is aiming to explore and describe what and how the concepts of communication theory can be characterized and formed as the Indonesian communication theories. The data is collected by using Focus Group Discussions (FGDs) and in- depth interviews with sources that are considered having competency issues related to the study. The result shows (1) the experience of using western communication theory sometimes cannot explain or facilitate communication phenomenon in Indonesia and appearing conditions where existing of western theories are being 'forced' to match with the observed phenomena (2). There are limitations of users theory to search the alternative theories that originating from Indonesian phenomenon(3) The necessity to develop Indonesian communication theories are based on the conditions where western theories cannot be applied in Indonesian phenomena. (4)The concepts of Indonesian communication theory are formed by culture perspective and based on local cultures. They can be explored through the ideas and artifacts of local culture. Two kind challenges in the development of Indonesian communication theory: a) the quantity and quality of research should be examine many dimensions of phenomenon in Indonesia. The users should think to adopt, adapt and develop new theory in their main goal of the study. b) Research must be taken continuously to the scientific-society by dissemination into journals. Keywords: Indonesia communications theory, cultural approach, research and disemination of research result

Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

  • Upload
    ngothu

  • View
    254

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

1

Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif KeIndonesiaan

Prahastiwi Utari

Hamid Arifin

Tanti Hermawati

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract This research addresses the problems faced by users of communication theory (lecturers, students and practitioners) in Indonesia. They theoretical thought of communication theories look 'uniform'. The sources of theories are mapped, produced and arranged by Western scientists. As a result there is no 'identity' that can be find as the existence of Indonesia Communications Theories. This research is aiming to explore and describe what and how the concepts of communication theory can be characterized and formed as the Indonesian communication theories.

The data is collected by using Focus Group Discussions (FGDs) and in-depth interviews with sources that are considered having competency issues related to the study. The result shows (1) the experience of using western communication theory sometimes cannot explain or facilitate communication phenomenon in Indonesia and appearing conditions where existing of western theories are being 'forced' to match with the observed phenomena (2). There are limitations of users theory to search the alternative theories that originating from Indonesian phenomenon(3) The necessity to develop Indonesian communication theories are based on the conditions where western theories cannot be applied in Indonesian phenomena.

(4)The concepts of Indonesian communication theory are formed by culture perspective and based on local cultures. They can be explored through the ideas and artifacts of local culture. Two kind challenges in the development of Indonesian communication theory: a) the quantity and quality of research should be examine many dimensions of phenomenon in Indonesia. The users should think to adopt, adapt and develop new theory in their main goal of the study. b) Research must be taken continuously to the scientific-society by dissemination into journals. Keywords: Indonesia communications theory, cultural approach, research and disemination of research result

Page 2: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

2

Pendahuluan

Muncul kegelisahan disebagian besar ilmuwan komunikasi di Indonesia

saat ini terkait dengan perkembangan pemikiran teoritik Ilmu Komunikasi yang

dipelajari oleh komunitas pendididikan tinggi komunikasi. Teori-teori komunikasi

yang dipergunakan terlihat ’seragam’. Sumber-sumber pemikiran teoritiknya

merupakan produk yang yang disusun para ilmuwan barat. Turnomo Rahardjo

(2008) sudah cukup lama menyuarakan bahwa teori teori komunikasi yang

dipelajari di Indonesia merupakan produk dari sejarah intelektual Barat. Hal ini

sejalan dengan Dissanayake (2003) yang melihat 71% of the material used in

teaching courses in communication theory was of American Origin.

Kesadaran ada yang salah dalam pemikiran teoritik ini muncul karena

dirasa sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan Ilmu Komunikasi.

Keilmuan Komunikasi di Indonesia tidak terlihat memiliki ciri khas atau

keunggulannya secara kompetitif maupun komparatif baik ditingkat lokal,

nasional maupun internasional. Tidak ada ’identitas’ yang bisa dijadikan pengenal

bagi keberadaan Indonesia diranah perkembangan keilmuan Komunikasi (Utari,

2012).

Keprihatinan tentang pemikiran teoritik komunikasi ini juga disuarakan

oleh pakar komunikasi Alwi Dahlan dalam Konferensi Nasional Komunikasi di

Jakarta bulan November 2011. Beliau mengatakan ”belum ada yang

mengembangkan teori komunikasi khas Indonesia. Teori-teori dan riset yang

dikembangkan di Indonesia saat ini masih mengacu kepada teori komunikasi

model Barat yang belum tentu sesuai dengan kondisi Indonesia ” (Kompas, 9

November 2011).

Bahkan Turnomo Rahardjo (2012) kembali menegaskan dari sisi

akademik, pemikiran-pemikiran teoritik yang menjadi materi pembelajaran

komunitas pendidikan tinggi komunikasi masih sebatas pada upaya untuk

melakukan verifikasi atau pengujian terhadap teori-teori komunikasi yang

merupakan produk dari sejarah intelektual barat. Hingga saat ini belum cukup

terlihat upaya akademisi dan peneliti komunikasi di Indonesia untuk menggali

Page 3: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

3

kearifan lokal guna membangun gagasan-gagasan teoritik komunikasi yang

relevan dengan lingkup persoalan yang terjadi di Indonesia.

Penelitian tentang Pengembangan Kajian Teori Komunikasi

Berperspektif KeIndonesiaan ini menjadi signifikan dilakukan dengan

pertimbangan a) membangun kesadaran diantara komunitas pendidikan Tinggi

Ilmu Komunikasi (Dosen, Mahasiswa dan Praktisi) untuk mencari konsep, model-

model dan perspektif yang dapat menjadi identitas atau penciri dari teori teori

komunikasi Indonesia, terutama jika dikaitkan dengan fenomena komunikasi

yang memang khusus terjadi di Indonesia b) sesuai dengan Rencana Induk

Penelitian (RIP) dan Roadmap Penelitian Universitas Sebelas Maret. Bidang

kajian yang memayungi penelitian ini adalah bidang Integrasi Bangsa & Hukum

& Demokratisasi, lebih khusus menekankan pada kajian mengembalikan dan

mengembangkan budaya lokal.

Secara umum teori menurut Littlejohn dan Foss (2008: 14) adalah

serangkaian konsep-konsep, penjelasan-penjelasan serta prinsip-prinsip yang

dapat menjelaskan aspek tertentu dari pengalaman seseorang. Dalam kajian Ilmu

Komunikasi definisi tentang teori komunikasi adalah ”payung istilah untuk

mendiskusikan dan menganalisis secara sitematik, hati-hati dan penuh kesadaran

tentang fenomena komunikasi (Ernest Bormann). Atau juga dapat dipahami

sebagai a set of propositions purposed to explain some aspect of human behavior,

in this case our communication behavior” (Godwin C.Chu).

Pertumbuhan pemikiran teoritik tentang Ilmu Komunikasi tidak dapat

disangkal berasal dari dunia barat terutama Amerika. Hal ini terjadi karena (1)

sebagian besar ilmuwan komunikasi belajar dan dilatih di dunia Barat. Mereka

menggunakan buku, jurnal ataupun mempublikasikan karya mereka karena

kemudahan yang didapat dunia barat. (2) Tidak ada teori dan model komunikasi

yang dapat diajarkan karena memang tidak adanya teori yang bersumber dari

dunia timur (Dissanayake, 2003).

Tetapi dalam perkembangannya, pemikiran teoritik komunikasi barat ini

mulai dipertanyakan. Yoshitaka Miike (2002:1) melihat bahwa conventional

academic views of communication have been skewed by Western frames of

Page 4: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

4

reference. They have no represented a sample of all possible conceptual positions

from which the knowledge of communication can be constructed. Dengan kata lain

bahwa pemikiran teoritik Komunikasi Barat ini memiliki berbagai keterbatasan.

Teori-teori ini kadang tidak dapat menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi

fenomena-fenomena komunikasi disuatu wilayah karena perbedaaan-perbedaaan

pola komunikasi yang terbentuk. Studi dari Gottberg (1985) memperlihatkan

beberapa pola komunikasi masyarakat di Asia tidak dapat dijelaskan secara

mudah dengan teori-teori komunikasi barat karena terdapat perbedaan latar

belakang filosofis dan keagamaan. Lawrence Kincaid (Littlejohn, 1996: 5)

memperlihatkan adanya perbedaan mendasar antara pemikiran teoritik tentang

komunikasi dengan cara pandang dunia barat dan timur.

Tabel 1 Teori Komunikasi Dalam Perspektif Barat dan Timur

Perspektif Barat Perspektif Timur Memberi perhatian pada pengukuran Cenderung memberi per- secara bagian bukan merupakan hatian pada suatu yang menyeluruh suatu kesatuan dan merupakan suatu kesatuan Didominasi visi individualisme Komunikasi suatu luaran yang tidak Orang dianggap aktif dakam men- direncanakan, merupakan konsekuensi capai tujuan pribadinya. alami dari suatu peristiwa. Teori komunikasi didominasi oleh Simbol verbal dianggap kurang berarti bahasa. hanya dipandang skeptis. Relasi terbentuk diantara dua atau Relasi bersifat lebih kompleks, melibat lebih individu. kan posisi sosial, peran status dan kekuasaan.

Sumber: Littlejohn, 1996: 5

Sejalan dengan pemikiran Kincaid tentang perbedaan antara pemikiran

teoritik komunikasi ala barat dengan timur, Johan Galtung (Littlejohn 2009: 48)

juga menjelaskan perbedaan prinsip diantara kedua kubu teori berdasarkan invidu

pelaku yang terlibat.

Page 5: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

5

Tabel 2 Perbedaan Persepektif Antara Barat dan Timur

Perspektif Barat Perspektif Timur Menekankan pada individualisme Menekankan adanya saling tanggung – jawab antara individu dan masyarakat Adanya kontrol terhadap alam sekitar Terciptanya harmoni dengan alam sekitar Melihat dunia dalam posisi pusat, ping- Melihat dunia sebagai suatu kesatuan Giran dan diluar keduanya. yang utuh. Terikat dalam konsep ruang dan waktu Waktu dianggap sebagai sesuatu yang tidak terbatas Pengetahuan merupakan sesuatu yang Pengetahuan merupakan suatu sistim bersifat atomistis dan deduktif dimana ontologi, epistemplogi dan axiologi saling terkait satu sama lain

Sumber: Littlejohn & Fos, 2009: 48 Sisi lain keterbatasan pemikiran teoritik barat juga dapat dilihat dari

penelitian-penelitian pendukungnya. Godwin C Chu (1985: 3-4) menyatakan dari

sisi riset pemikiran teoritik Barat lebih banyak menekankan pada metode

kuantitatif, tidak fokus pada suatu masalah, sering melakukan pengulangan

(repetitiveness), tidak melihat secara konstektual dan tidak memasukkan faktor

budaya sebagai faktor penting dalam komunikasi .

Melihat keterbatasan seperti di atas, kebutuhan pengembangan teori

komunikasi yang bersifat ’kedaerahan’ yang merupakan cermin dari masing-

masing lokasi negara yang bersangkutan menjadi keharusan. Wimal Dissayanake

(2003: 18) menggarisbawahi dengan mengatakan there is a real need to expand

the field by studying communication from various non western viewpoints.

Munculnya perspektif indigenous akan memperluas bidang kajian komunikasi

sekaligus menggali pandangan baru (new insight) dari berbagai budaya yang

memungkinkan untuk dibandingkan sekaligus dicari konsep konsep baru darinya.

Kincaid seperti yang dikutip Sathoshi Ishii (2009: 49) juga menyetujui bahwa a

look at communication theory from different cultural perspective will contribute

greatly to the future development of the field.

Semangat untuk mengembangkan teori komunikasi yang memiliki

karakteristik kedirian Indonesia yang relevan dengan lingkup persoalan yang

terjadi di Indonesia tidaklah mudah untuk dilakukan dalam sesaat karena kita

belum memiliki atau menyetujui apa itu teori komunikasi perspektif Indonesia.

Page 6: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

6

Meminjam konsep yang sudah terbentuk tentang Asian Communication Theory ,

dapat dikembangkan konsep turunannya menjadi teori komunikasi Indonesia.

Yoshitaka Miike (2002: 2) melihat teori komunikasi Asia itu sebagai: a

theoretical system or a school of though in communication where concepts,

postulates and resources are rooted in, or derived from the cumulative wisdom of

diverse Asian cultural traditions. Sedangkan Littlejohn (2009:47) melihatnya

sebagai the body of literature covering concepts and theories derived from

rereading of Asian classical treatises, non-Eurocentric comparisons, East-West

theoretical syhthese, explorations into Asian Cultural concepts, and critical

reflections on Western Theory. Terdapat penekanan yang saling mengisi antara

dua definisi ini. Pertama, Miike menjelaskan untuk teori komunikasi dengan

perspektif Asia harus berakar pada kearifan lokal budaya-budaya setempat dan

Littlejohn secara berani mengatakan bahwa teori ini juga dapat merupakan kritik

terhadap teori-teori yang dikembangkan di Barat.

Dengan demikian Teori Komunikasi Indonesia (TKI) dapat didefinisikan

sebagai sistem teori tentang komunikasi dimana konsep-konsep, postulat dan

semua sumber-sumber yang terkait didalamnya berakar dan berasal dari kearifan-

lokal budaya Indonesia dan sekaligus mengkritisi teori komunikasi barat.

Dalam proses pengembangan Teori Komunikasi Indonesia kita dapat

belajar dari negara-negara di Asia yang sudah cukup lama mengembangkan teori

komunikasi dengan kedirian mereka. India, China dan Jepang adalah tiga negara

utama yang telah mengembangkan ciri teori komunikasi mereka. Di India

misalnya, studi Mani Adhikary (2009) tentang Sadharanikaran Model of

Communication coba memperlihatkan praktek-praktek komunikasi dalam budaya

India. Kata sadharanikaran berasal dari bahasa Sansekerta yang diterjemahkan

sebagai presentasi secara umum, penyederhanaan atau juga universalisasi. Ketika

seorang komunikator dan komunikan mencapai proses shadaranikaran, mereka

memperoleh sahridayata (kesamaan orientasi) dan menjadi sahridayas (mencapai

kesamaan). Dengan cara yang kurang lebih hampir sama, ilmuwan komunikasi di

India dapat menghasilkan Hindu Communication Theory, Rasa Communication

Theory dan lain-lain.

Page 7: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

7

Sementara di China, misalnya, studi Guo Ming Chen (2001) tentang

Chinese Harmony Theory memperlihatkan bahwa kemampuan seseorang untuk

mencapai harmoni akan meningkatkan derajat kompetensi seseorang dalam

berkomunikasi. Di Jepang Miike (2003) mengembangkan konsep Amae dalam

budaya Jepang sebagai bagian penting dari human communication. Amae

dimakna sebagai orientasi empati secara non verbal, ambiguitas ataupun keraguan

seseorang untuk mengekspresikan dirinya. Amae ini akan menekan komunikasi

secara verbal. Untuk itu perlu mengaktifkan apa yang disebut enryo dan sasshi.

Dari ketiga negara yang telah mengembangkan konsep teori komunikasi

masing-masing dengan ciri kedirian mereka, terdapat persamaan mendasar dalam

pengembangannya yaitu penggunaan perspektif budaya sebagai bidang kajian

utama. Budaya bagi masyarakat Asia menurut Kirpal (dalam Usha Vyasulu Reddi

1985: 2) adalah the totality of the way of life; an overall pattern of existence,

comprehending the living traditions of the past, the meaningfull life of present,

and the cherished aspiration of the future. Budaya adalah sumber segalanya

dalam memperlihatkan eksistensi suatu masyarakat. Pendekatan ini juga disebut

pendekatan emic dimana teori disusun berdasarkan suatu budaya khusus, dimana

penerapannya berlaku khusus pula bagi masyarakat yang terlibat.

Leonard L Chu (1985: 3) memperlihatkan bahwa di Cina teori komunikasi

interpersonal merupakan teori-teori yang paling banyak terikat dengan budaya.

Kuatnya kajian berperspektif budaya, terutama terlihat dari budaya Khonghucu

(Confucinanist culture). Dalam budaya Cina otoritas dan harmonisasi sangat

dihargai dalam masyarakat, sehingga dalam praktek komunikasi sehari-hari setiap

individu harus menjaga dan memperhitungkan apa yang diucapkan.

Belajar dari keberhasilan India, Cina dan Jepang yang telah

mengembangkan teori komunikasi bercirikan masing masing negara serta dengan

pendekatan atau perspektif budaya, maka untuk Indonesiapun pendekatan budaya

dapat dijadikan ciri utama pula. Kita sudah memiliki konsep budaya Indonesia.

Pasal 32 UUD 1945 mengatakan kebudayaan bangsa Indonesia adalah puncak-

puncak kebudayaan yang ada di daerah-daerah. Artinya melalui pengembangan

budaya lokal yang ada didaerah masing masing kita dapat membentuk budaya

Page 8: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

8

Indonesia. Kita memiliki kekayaan budaya dari Sabang sampai Merauke yang dari

aspek praktek komunikasinya akan menghasilkan ciri khas mencerminkan

Indonesia.

Bidang kajian fenomena komunikasi yang dapat digali dari setiap budaya

beragam bentuk dan sumbernya. Wimal Dissayake (2003: 19-20) memperlihatkan

antara lain (1) teks teks klasik yang berisi konsep-konsep komunikasi yang sangat

bersifat adiluhung/berharga (2) Konsep-konsep menarik dan khusus yang

tersimpan dalam tradisi-tradisi klasik/kuno ataupun yang modern. (3) keseluruhan

ritual-ritual budaya, performance seperti cerita rakyat, lagu-lagu daerah, upacara

adat dll. (4) komunikasi sehari hari dalam masyarakat yang mencerminkan

keaneragaman budaya pembentuknya. Sementara itu Miike Y.(2003: 46) dari

Jepang memberikan pengertian ‘dimensi isi budaya’ bidang kajian teori

komunikasi adalah (1) concepts in Japanese everyday language (2) principles

from jJpanese religious-philosofical traditions, and (3) struggles in Japanese

historical Experience.

Untuk Indonesia bidang-bidang kajian budaya yang dapat memunculkan

teori komunikasi yang memiliki ciri khas ke Indonesiaannya menurut Engkus

Kuswarno (2011) dapat dilakukan dengan cara-cara: (1) menelaah filsafat,

linguistik, puisi dan sebagainya untuk dapat melihat prinsip-prinsip yang dapat

dijadikan postulat dalam komunikasi (2) menelaah berbagai ritual, drama

tradisional dan sebagainya yang diwariskan turun temurun dan berkaitan dengan

simbol-simbol komunikasi budaya spesifik yang unik, dan (3) menggali

karakteristik perilaku komunikatif dalam perbedaan masyarakat melalui sudut

pandang antar budaya dengan tujuan untuk menemukan seperangkat prinsip atau

aksioma tentang perilaku komunikasi.

Permasalahan lain yang juga perlu diperhatikan dalam pengembangan

Teori Komunikasi Indonesia ini adalah aspek teoritis dan metodologisnya.

Pertanyaan mendasar yang harus dipecahkan adalah terkait masalah generalisasi

teori. West dan Turner (2007: 49) membagi generalisasi teori dalam 3 kelompok

besar; grand theories, mid-range theories dan narrow (or very specific) theories.

Grand theories dalam kajian komunikasi memperlihatkan perilaku individu dalam

Page 9: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

9

komunikasi adalah bersifat kebenaran mutlak. Teori-teori komunikasi yang

bersifat ‘grand’ memiliki kemampuan untuk menyatukan seluruh pengetahuan

tentang komunikasi kedalam suatu kerangka teoritik yang integrated. Craig (1999)

terkait dengan teori komunikasi berani mengatakan there is no grand theories of

communication exist. Hal ini dijelaskan oleh West dan Turner (ibid) karena too

many intances where communication differs from group to group or when

communication behavior is modified by changes in context or time to create a

grand theory. Jadi dapat dikatakan bahwa teory komunikasi itu bukanlah teori

yang bersifat grand theory karena perilaku komunikasi itu sangat bersifat

kontekstual tergantung pada ruang dan waktu sulit untuk dilihat universalitasnya.

Yang paling memungkin untuk dikembangkan dalam teori komunikasi

Indonesia adalah Mid-range theories, teori yang coba menjelaskan tingkah laku

(behavior) dari kelompok tertentu dibandingkan dengan melihatnya pada

perseorangan. Kelompok teori ini coba menjelaskan perilaku individu-individu

dalam suatu rentang waktu atau kontekstual. Sebagian besar teori teori

komunikasi yang sudah dikembangkan adalah merupakan bentuk mid-range

theories ini. Setiap teori biasanya memiliki aspek tertentu yang fokus pada

perilaku komunikasi. Selain itu teori komunikasi juga mencerminkan apa yang

disebut sebagai a narrow theory, teori-teori yang hanya menaruh perhatian pada

sekelompok orang dalam situasi tertentu.

Bagian akhir dari pengembangan teori komunikasi Indonesia ini adalah

melihat tantangan kedepan dalam prosesnya. Sulitnya keluar dari pemikiran

teoritik barat dalam membangun dan mengembangkan teori berperspektif

keIndonesia dapat dilakukan dengan tiga tahapan (Prahastiwi Utari, 2012), yaitu

(1) mengadaptasi parameter-parameter teori komunikasi barat pada berbagai

kondisi dan situasi lokal di Indonesia. (2) memodifikasi bagian bagian yang ada

dalam teori barat dengan melihat pada kondisi kekhususan di Indonesia, merubah

teori jika dirasakan tidak pas dengan kondisi/situasi yang ada di Indonesia, serta

(3) Memunculkan dengan menggali teori teori baru komunikasi yang benar-benar

menjadi ciri khas Indonesia.

Page 10: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

10

Secara operasional dalam tahap awal pengembangan teori komunikasi

Indonesia dapat dilakukan antara lain seperti yang diungkap Sasa Djuarsa Senjaya

(Kompas, 9 November 2011) yaitu melakukan sintesa terhadap hasil skripsi,

thesis ataupun disertasi kajian Ilmu Komunikasi yang ada di Indonesia untuk

dapat melakukan identifikasi dan menghasilkan konsep, model tentang teori dari

persepktif kedaerahan yang ada di Indonesia. Sementara Mario Antonius Birowo

(2011) optimis pengembangan teori komunikasi Indonesia dapat dilakukan

melalui cara-cara: (1) mengaktifkan penelitian-penelitian yang berbasis pada

masyarakat Indonesia, dengan memasukan dan menggali konsep-konsep kekayaan

budaya Indonesia(2) memperbanyak publikasi dari hasil penelitian ataupun tulisan

tulisan tentang fenomena komunikasi di Indonesia (3) menggiatkan upaya untuk

tampil atau mempresentasikan pemikiran tentang teori Komunikasi Indonesia

dalam forum akademis ditingkat nasional maupun internasional (4) mendorong

penterjemahan artikel-artikel yang berkualitas dari para ilmuwan komunikasi

Indonesia dalam bahas Inggris atau bahasa internasional lainnya (5)

mempermudah akses masyarakat Internasional untuk mengakses hasil-hasil

penelitian Ilmuwan Komunikasi Indonesia.

Dari berbagai theoretical framework di atas permasalahan penelitian

dalam riset ini adalah (1) Bagaimana konsep-konsep teori komunikasi dengan ciri

khas ke Indonesiaan terbentuk? (2) Perspektif budaya apa saja yang dapat

mendeskripsikan konsep-konsepl teori komunikasi berperspektif keIndonesiaan?

(3) Bagaimana peluang dan tantangan pengembangan teori komunikasi Indonesia

ini?

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian

yang dilihat Bungin (2007) sebagai cara untuk mendiskripsikan kondisi, proses,

hubungan mengenai hal-hal pokok yang dicari atau ditemukan dalam subyek

penelitian, dan selanjutnya berupaya menariknya sebagai suatu ciri, karakteristik,

sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu.

Pemilihan desain penelitian secara diskriptif kualitatif dianggap memiliki

Page 11: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

11

ketepatan strategi karena hasil yang diinginkan adalah suatu penelitian dasar

(basic research) yang bertujuan memahami suatu fenomena teori komunikasi

berperspektif Indonesia yang mengarah lebih pada manfaat teoritiknya dibanding

manfaat praktis. Adapun tehnik pengumpulan data dilakukan melalui dua cara,

yaitu melaui Focus Group Discussion atau FGD dan Wawancara mendalam (In-

depth Interview).

FGD dalam penelitian ini dilakukan terhadap 2 kelompok, kelompok

pertama dosen Ilmu Komunikasi Fisip UNS dan kelompok kedua para dosen yang

tergabung dalam keanggotaan ASPIKOM yang ada di kota Solo. Untuk

memperkuat data dilakukan juga wawancara narasumber yang dianggap memiliki

kompetensi terkait masalah penelitian.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penyajian hasil penelitian ini dimulai dengan pengalaman para narasumber

dalam menggunakan teori komunikasi, kemudian kebutuhan akan pengembangan

konsep-konsep teori komunikasi Indonesia, dilanjutkan penentuan pembentukan

konsep-konsep teori, perspektif budaya dalam pengembangnya dan diakhiri

dengan tantangan dalam proses pengembangannya.

Pengalaman menggunakan teori komunikasi memiliki beragam pernyataan

yang mencerminkan permasalahan yang dihadapi terkait penggunaan teori-teori

komunikasi yang digunakan. Pengalaman sebagian besar dosen yang

menggunakan teori komunikasi dalam kepentingan pribadi maupun ketika dalam

pembimbingan skripsi mahasiswa menyatakan mereka tidak menemui kesulitan

apapun dalam menggunakan teori komunikasi. Apapun fenomena komunikasi

menurut para nasumber dapat menggunakan teori komunikasi yang telah ada.

Tidak adanya kesulitan dalam menggunakan teori komunikasi menurut

narasumber karena sifat teori yang berlaku universal, didukung dengan kenyataan

bahwa teori yang mereka pelajari sudah diyakini (taken for granted) memang

dapat digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena komunikasi, selain juga

untuk meramalkan fenomena yang mungkin dapat terjadi.

Page 12: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

12

Tetapi di sisi lain pengalaman menggunakan teori komunikasi model barat

juga memperlihatkan kadang teori yang ada tidak dapat menjelaskan fenomena

komunikasi yang diamati. Menurut para narasumber ada perbedaan besar dalam

pemahaman budaya. Teori komunikasi yang dipelajari dibuat dengan setting

pemikiran barat yang memang mereka pahami berbeda dengan budaya Indonesia.

Di samping itu kontekstualitas teori dalam ruang dan waktu kadang

menyebabkan suatu fenomena komunikasi itu tidak dapat dipahami dengan

menggunakan teori komunikasi yang sudah ada

Contoh suatu teori komunikasi tidak dapat diterapkan untuk beberapa

fenomena komunikasi di Indonesia misalnya: menurut Teori komunikasi Barat

pendekatan dalam memahami komunikasi bersifat fungsional dan memiliki tujuan

tertentu yang ingin dicapai. Di Indonesia komunikasi kadang tidak punya tujuan,

bahkan konflik yang tidak terselesaikan pun dianggap sebagai telah

berkomunikasi. Pada orang Jawa, misalnya, seorang komunikator memproduksi

pesan yang ingin disampaikan dengan konsep ”sing penting aku wis omong” ,

tidak memperdulikan apakah komunikan paham atau tidak akan pesan yang

disampaikan, apakah merubah sikap atau tidak, yang terpenting dia sudah bicara.

Di dalam pengalaman mengajar ataupun membimbing mahasiswa ditemui

juga kenyataan kadang seorang dosen atau pembimbing terlalu memaksakan

sesuah teori untuk dapat digunakan. Atau sebaliknya seorang mahasiswa akan

dengan mudahnya menggunakan sebuah teori yang kadang sesungguhnya tidak

tepat dalam melihat suatu fenomena komunikasi. Alih-alih keterbatasan teori

sesungguhnya hanya untuk keinginan memaksakan sebuah teori itu dapat

digunakan untuk sebuah fenomena komunikasi. Keterbatasan dalam

menggunakan sebuah teori sehingga muncul kesan memaksakan, sedikit banyak

sesungguhnya adalah keterbatasan dari para pengguna sendiri dalam menggali

sumber-sumber yang ada. Belum banyak muncul keberanian dari para pengguna

ini ketika merasa suatu teori itu tidak dapat digunakan untuk suatu fenomena

untuk mencari sumber-sumber lain sebagai sebuah alternatif penggalian teori.

Dalam pengalaman mengajar, melakukan penelitian ataupun membimbing

skripsi mahasiswa, sebagian terbesar dari user teori komunikasi masih berada

Page 13: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

13

dalam kesadaran menggunakan teori komunikasi sebatas pada tingkatan menguji

keberadaan teori komunikasi yang sudah ada saja. Menguji apakah suatu teori ini

dapat digunakan dalam arti cocok dengan fenomena yang diamati atau sebaliknya

teori yang ada tidak cocok dengan kondisi yang diamati. Masih terbatas hasil hasil

kajian yang menggali atau menunjukkan bahwa teori-teori yang sudah ada

tersebut tidak dapat atau tidak cocok untuk mengamati suatu fenomena. Kata

kunci terpenting dalam konteks menggali ini adalah ’berani’ mencari yang lain

dari yang sudah ada.

Bagian utama dari penelitian ini adalah mendiskripsikan apakah teori

Komunikasi berperspektif Indonesia tersebut sesungguhnya dibutuhkan? Dalam

konstelasi bagaimana jika memang TKI ini merupakan suatu kebutuhan. Hasil

FGD yang dilakukan memberikan catatan diskusi ’intens’ terjadi dengan masing-

masing peserta memiliki argumentasi yang tajam untuk memperlihatkan

dibutuhkan atau tidak suatu teori komunikasi berperspektif ke Indonesiaan itu.

Secara keseluruhan narasumber menyadari kebutuhan untuk

mengembangkan pemikiran teoritik Komunikasi dengan kedirian Indonesia. Dasar

utama yang perlu diperhatikan adalah apa yang akan dikembangkan ini bukan

merupakan sesuatu yang asal melihat perkembangan trend yang ada saja, melihat

ditempat lain dikembangkan kemudian kitapun ingin ikut-ikutan

mengembangkan. Kebutuhan untuk itu harus benar benar berangkat dari berbagai

kondisi yang memang mengarahkan untuk mengembangkan pemikiran itu.

Poin lain yang juga dijadikan dasar berpikir untuk pengembangan Teori

Komunikasi ke Indonesiaan ini adalah keberlangsungan proses terjadi secara

alami sesuai dengan perkembangan peningkatan jumlah Ilwuwan Komunikasi dan

ketertarikan mereka untuk mendalami fenomena komunikasi yang khas terjadi di

Indonesia. Pengembangan teori ini sangat dimungkinkan melalui pengembangan

penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan komunikasi sendiri.

Pemilihan topik topik yang diarahkan dengan permasalahan yang khas Indonesia

dan dengan cara pembahasan yang disesuaikan pula dengan lokal wisdom yang

ada di Indonesia akan mempercepat pertumbuhan teori komunikasi yang

dimaksud.

Page 14: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

14

Di sisi lain dasar pengembangan teori komunikasi Indonesia diharapkan

dapat memberi ‘domino effect’ bagi pengembangan kajian bidang bidang lain

yang terkait dengan Ilmu Komunikasi seperti bidang Public Relations, Advertising

maupun kajian Broadcast, artinya teori yang muncul tidak hanya melulu bersifat

umum komunikasi tapi dapat memunculkan yang lebih spesifik pada bidang

bidang tertetu yang terkait komunikasi.

Poin lain yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah perdebatan yang

cukup intens untuk meletakkan apakah suatu teori komunikasi yang bicara tentang

kedirian Indonesia itu merupakan suatu grand theory ataukah hanya spesifik

theory. Sebagian narasumber meyakini bahwa teori komunikasi telah berada

dalam tataran grand theory, teori komunikasi Barat sudah diterima sebagian besar

dari ilmuwan komunikasi di dunia sebagai sesuatu yang taken for granted

sehingga menjadi sulit untuk merubahnya menjadi teori yang dapat dikatakan

baru. Tetapi ada juga keyakinan diantara para user teori komunikasi ini

kemungkinan untuk mengembangkan Teori komunikasi yang memiliki ciri

kedirian Indonesia, hanya saja menjadi permasalahan kemudian manakala apakah

memungkinkan untuk mencari bentuk universalnya dari teori-teori yang akan

dikembangkan tersebut.

Perdebatan tentang apakah Teori Komunikasi Indonesia ini merupakan

suatu grand theory ataukah bukan, bagi peneliti haruslah diperjelas. Sesuai

dengan alur pemikiran yang diungkap oleh Craig (1999) bahwa there is no grand

theories of commuication exist. Hal ini terbentuk karena fenomena komunikasi itu

akan berbeda dari satu kelompok ke kelompok lainnya, perilaku komunikasi dapat

berubah sesuai dengan konteks dan waktu. West and Turner (2007) juga

mengakui bahwa teori komunikasi itu bukanlah teori yang bersifat grand theory

karena perilaku komunikasi itu sangat bersifat konstekstual tergantung pada ruang

dan waktu.

Mendalami pemahaman ini peneliti memberikan penekanan bahwa teori

komunikasi Indonesia yang dikembangkan adalah teori yang lebih banyak

bermain pada level mid-range theory maupun narrow theory . Mid range theory

dalam pengertian bahwa teori yang ada coba menjelaskan perilaku individu dalam

Page 15: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

15

dalam suatu rentang waktu tertentu atau bersifat konstekstual. Sisi lain bahkan

teori komunikasi itu bersifat narrow theory dimana teori hanya menaruh perhatian

pada sekelompok perilaku komunikasi tertentu pada sekelompok orang dalam

situasi tertentu.

Ketika peneliti menjelaskan konsep yang ingin digali melalui penelitian ini

adalah pengembangan suatu teori komunikasi dalam tataran mid-range atau

bahkan narrow theori dengan penekanan yang lebih spesifik pada fenomena

komunikasi yang memiliki lokal wisdom yang ada di Indonesia, beberapa dari

narasumber kemudian menjadi bergeser pendapatnya menjadi sesuatu yang

menurut peneliti memiliki nilai nilai positif dalam arti mendukung pemikiran

tentang pengembangan teori komunikasi Indonesia ini.

Pemikiran tentang pengembangan teori komunikasi Indonesia menjadi

semakin positif diantara user teori komunikasi terutama berdasarkan pada

pengalaman mereka sehari hari dalam penggunaan teori. Kadang memang ada

teori yang notabene pemikiran dan diproduksi di Barat itu sulit untuk diterapkan

dalam fenomena-fenomena komunikasi yang bercirikan khusus Indonesia.

Disamping mendukung terhadap pengembangan Teori Komunikasi

Indonesia, beberapa narasumber memberikan penekanan bahwa pengembangan

tidak hanya mencakup teoritik yang memiliki kekhususan Indonesia atau berasal

dari fenomena komunikasi di Indonesia saja, tetapi juga diharapkan dapat

menjelaskan aspek aspek komunikasi yang masih jarang dibicarakan oleh

ilmuwan komunikasi di Indonesia. Hal ini dianggap menjadi pencirian lain yang

dapat dijelaskan lewat Teori Komunikasi Indonesia.

Studi literatur yang memperlihatkan pertumbuhan teori komunikasi di

negara-negara Asia yang menyatu dalam benang merah Teori Komunikasi Asia

bagi beberapa narasumber menimbulkan keyakinan bahwa sesungguhnya

ilmuwan komunikasi di Indonesia juga sudah memiliki apa yang ada dan

dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan lain seperti di India, Jepang ataupun Cina.

Hanya saja dengan istilah yang berbeda atau belum tumbuhnya kesadaran kearah

itu.

Page 16: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

16

Narasumber lain meyakini bahwa konsep teori komunikasi Indonesia itu

dapat dikembangkan. Cara yang ditawarkan adalah dengan menggunakan logika

berpikir induktif yaitu berangkat dari fenomena khusus yang ada dimasing-masing

daerah di Indonesia kemudian dapat dijadikan sebagai sesuatu yang menjadi

keumuman untuk digunakan di Indonesia.

Di sisi lain para pengguna teori komunikasi ini juga mengkritisi tentang

pengembangan konsep teori komunikasi Indonesia. Menunjuk suatu konsep bagi

sebagian narasumber juga dapat menimbulkan konsekuensi sendiri. Jika sudah

mendefinisikan teori komunikasi penciri khususnya ada, maka menentukan

penciri itu sudah merupakan permasalahan tersendiri. Belum lagi jika akan

membandingkan dengan teori di luar Indonesia, akan semakin memperumit dalam

merumuskannya. Jadi kemajemukan dalam menginterpretasi Indonesia

merupakan salah satu hal yang dianggap oleh para user teori komunikasi sebagai

masalah dalam mendefinisikan konsep tentang Teori Komunikasi Indonesia.

Belajar dari negara-negara yang telah mengembangkan teori komunikasi

dengan konsep kedirian mereka sendiri-sendiri seperti India, China dan Jepang

dapat dilihat bahwa akar dari perspektif teori yang dikembangkan di sana adalah

melalui perpespektif budaya. Untuk Indonesia, narasumber juga setuju

menyatakan bahwa pendekatan budaya menjadi jalan utama dalam membentuk

teori komunikasi yang memiliki ciri kedirian Indonesia. Tetapi ada juga

narasumber yang menggarisbawahi bahwa untuk kajian-kajian komunikasi yang

masih termasuk baru seperti marketing communication, strategic communication

dan lain lain akan sulit menngembangkan yang khas Indonesia. Hal ini mengingat

perkembangan yang cepat dalam teori itu sendiri untuk beberapa hal yang

dianggap sebagai fenomena baru dan masih sedikit untuk dapat digali dari

khasanah budaya Indonesia maka mau tidak mau masih akan tergantung pada

teori dari barat.

Wacana teori komunikasi Indonesia dapat dimunculkan melalui

pendekatan budaya, memunculkan antitesa yang mempertanyakan ketika bicara

soal budaya, budaya apa yang dimaksud dengan budaya Indonesia itu. Secara

normatif gambaran budaya Indonesia itu memang sudah dimasukkan dalam

Page 17: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

17

Undang Undang Dasar 1945 pasal 32 yang mengatakan bahwa kebudayaan

bangsa Indonesia adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah. Sangat sulit

menentukan mana yang dikatakan budaya nasional Indonesia. Konflik antar

budaya mengemuka sebagai salah satu hambatan yang mungkin akan ada

didalam pengembangan teori komunikasi. Setiap budaya memiliki norma-norma,

tatanan nilai bahkan aturan-aturan tertentu dalam masing-masing budaya yang

akan mengikat dan membedakan satu dengan yang lain dalam berkomunikasi.

Hal-hal semacam ini kadang tidak terwadahi dalam proses komunikasi.

Jika keinginan untuk mengembangkan konsep teori komunikasi Indonesia

terkendala dengan permasalahan konsep tentang budaya Indonesia itu sendiri

maka hasil dari penelitian ini memperlihatkan ada keinginan dari para user untuk

menggunakan pendekatan budaya lokal masing-masing dalam pengembangannya.

Dari budaya lokal ini barulah pada saatnya nanti akan dapat ditemukan

karakteristik yang dinamakan sebagai budaya Indonesia. Pengembangan secara

teritorial dianggap dapat merangsang menumbuhkan konsep dalam skala yang

lebih besar yaitu Indonesia.

Pengembangan budaya lokal terlebih dahulu diyakini akan memberikan

domino effect bagi budaya lain untuk melakukan hal yang sama sehingga pada

suatu saat akan muncul titik-titik persamaan dari masing-masing budaya ini yang

dapat dikatakan sebagai budaya Indonesia.

Setelah menemukan bahwa pendekatan budaya merupakan jalan yang

paling memungkinkan untuk dapat menjelaskan konsep teori Komunikasi

Indonesia, permasalahan yang muncul berikutnya sebagai suatu bentuk

konsekuensi adalah apa yang akan digali dari budaya tersebut untuk dapat

diangkat konsep-konsep ataupun model-modelnya. Muncul kesamaan yang dapat

digali melalui kajian budaya untuk beberapa narasumber yang ada dalam

penelitian antara lain mitologi Jawa dalam film, sementara yang lain ingin

membahas Serat Centini sebagai teks kuno yang penuh dengan nilai-nilai budaya

Jawa, atau juga bagaimana kompetensi seorang dalang sebagai komunikator

dalam dalam memainkan wayang. Semua menjadi sangat menarik karena akan

Page 18: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

18

menghasilkan konsep-konsep komunikasi yang bercirikan khas Indonesia

walaupun dimulai dalam budaya Jawa.

Bagian akhir dari pembahasan hasil penelitian ini memperlihatkan perlu

diperhatikan hal-hal yang menyangkut kesinambungan kegiatan. Kemauan dari

semua pihak yang terkait dengan pengembangan keilmuan Komunikasi sendiri.

Sebagaimana diawal kajian yang sudah menggarisbawahi bahwa keinginan untuk

menggali local indigineous theory ini bukan berangkat dari tren, rasa latah, ikut-

ikutan karena tempat lain mengembangkan, tetapi benar-benar berangkat dari

kebutuhan. Kebutuhan yang disadari karena memang muncul konsep-konsep yang

ada dalam fenomena komunikasi di Indonesia yang tidak terwadahi dalam teori-

teori komunikasi yang diproduksi ilmuwan barat. Juga dibutuhkan legitimasi atau

pengesahan bahwa teori komunikasi Indonesia ini ada dan dapat dikembangkan.

Wahana untuk membangun itu diperlukan bentukan yang sistimatis, mendasar dan

berdaya guna untuk mendapat hasil yang optimal. Dan ini bearti membangun

sistim dari bawah.

Thesa dan antithesa yang dicermati oleh user teori tentang konsep teori

komunikasi Indonesia ini melahirkan suatu sintesa untuk melakukan apa yang

disebut mereka sebagai pengembangan konsep methateori. Dapat dilakukan secara

umum dengan mengadaptasi teori yang sudah ada dalam fenomena Indonesia

kemudian menyesuaikannya dengan fenomena yang ada. Dan pada akhirnya

mngembangkannya secara utuh. Poin penting lain yang juga dapat dideskripsikan

dalam pengembangan teori ini adalah konsep metha theori, dalam pengertian

memunculkan teori-teori yang baru ini berdasarkan konsep-konsep yang sudah

ada.

Kunci pengembangan teori komunikasi Indonesia menurut narasumber

terletak dalam dua hal besar yang harus dilakukan dan diperhatikan. Pertama,

penelitian yang dikembangkan harus menangkap fenomena spesifik komunikasi di

Indonesia dengan pendekatan local wisdom di masing-masing daerah dan

mengetengahkan penelitiannya dalam konsep budaya lokal ditiap daerah.Pada

tataran operasionalnya menurut narasumber banyak penelitian yang bercirikan

khas Indonesia yang menarik dan tersosialisasikan dengan luas, hanya saja kajian

Page 19: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

19

yang dilakukan oleh banyak peneliti ini bukan atau belum kajian yang spesifik

pada kajian komunikasi sehingga yang terlihat seolah belum ada kajian yang

menarik tentang Indonesia.

Permasalahan lain yang juga mengemuka adalah banyak dari peneliti yang

dalam kegiatannya terbatas hanya melakukan kegiatan penelitian. Belum banyak

muncul kegiatan penunjang lainnya seperti penulisan dalam bentuk karya ilmiah,

membicarakan dalam seminar ataupun menuliskannya dalam buku dan lain-lain.

Yang paling sering muncul adalah penelitian itu menjadi hanya bersifat ‘personal’

cukup disimpan dalam lemari dan akhirnya menjadi barang rongsokan.

Kata kunci lain yang perlu diperhatikan adalah poin kedua dalam arti

terkait diseminasi hasil penelitian. Keterbatasan dalam kemampuan untuk

mendeminasikan hasil penelitian merupakan suatu kondisi yang tidak akan

menguntungkan untuk pengembangan teori komunikasi Indonesia. Terkait dengan

diseminasi, perlu diperhatikan kondisi di Indonesia yang selalu mengukur

keberhasilan diseminasi berdasarkan konsep yang dapat dikuantifikasikan, terukur

dengan ukuran yang kaku. Keberhasilan seseorang didalam menulis suatu hal di

jurnal ilmiah tidak diukur dari materi yang ditulis tetapi lebih bergengsi melihat

dimana jurnal itu diterbitkan, berapa banyak dicitasi. Menurut beberapa

narasumber hal ini dapat dikatakan sebagai hegemoni pengetahuan.

Kesimpulan

Secara keselurah penelitian ini dapat mendeskripsikan apa dan bagaimana

pengembangan teori komunikasi Indonesia dapat dikembangkan. Poin-poin

kesimpulan yang didapat antara lain:

Pengalaman penggunaan teori komunikasi di kalangan user

memperlihatkan permasalahan yang memungkinkan pengembangan teori

komunikasi berperspektif Indonesia. Ada teori-teori komunikasi yang tidak dapat

menjelaskan atau mewadahi fenomena komunikasi di Indonesia. User teori juga

sering memaksakan menggunakan teori komunikasi dalam melihat fenomena

yang ada. Belum ada keberanian untuk menggali teori-teori alternatif yang ada di

Indonesia.

Page 20: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

20

Kebutuhan pengembangan teori dilakukan bukan karena latah dan ikut-

ikutan, tetapi yang utama adalah karena memang ada teori-teori komunikasi yang

tidak dapat menjelaskan atau mewadahi fernomena komunikasi di Indonesia.

Pengembangan teori komunikasi Indonesia ini dapat dilakukan dengan

pembentukan spesific dan narrow theory, tidak dalam pembentukan grand theory.

Perspektif budaya merupakan jalan utama yang paling memungkinkan

untuk pengembangan teori komunikasi Indonesia. Penentuan konsep budaya

Indonesia yang memiliki sifat kemajemukan akan menjadi permasalahan

tersendiri dalam persepektif budaya. Untuk itu dalam operasionalnya

pengembangan teori komunikasi Indonesia ini dilakukan melalui pengembangan

budaya lokal di masing-masing wilayah. Pada saatnya pertemuan puncak-puncak

budaya lokal inilah yang nantinya dapat diikat sebagai budaya Indonesia. Semua

hasil cipta dan karsa manusia dalam budaya dapat dijadikan bidang kajian teori

komunikasi perspektif Indonesia.

Peluang pengembangan Teori komunikasi Indonesia dapat menjadi penciri

dalam ranah keIlmuan komunikasi. Peluang ini dapat dikembangkan melalui

penelitian-penelitian dengan fenomena khas Inodesia tertutama fenomena budaya

lokal. Diseminasi hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang dimuat di

jurnal-jurnal nasional dan internasional serta mempresentasi dalam seminar,

merupakan cara-cara yang dapat mempercepat perkembangannya.

Daftar Pustaka Chang, H-C. (2001). Harmony as performance: The Turbulence under Chinese

Interpersonal Communication. Chen, G.M. (2001). Toward transcultural understanding: a harmony theory of

Chinese Communication, in V.H. Milhaouse, M.K. Asante, & R.Ma (ed), Transcultural realities: Interdisciplinary persepctive on cross cultural relations, Thousand Oak, California.

Chu, GodwinC. (1985). In Search of Asian Perspective of Communication Theory, in AMIC –Thammasat University Symposium on Mass Communication Theory: the Asian Perspective, Bangkok.

Chu, Leonard L. (1985). Mass Communication Theory : the Chinese Perspective, in AMIC–Thammasat University Symposium on Mass Communication Theory: the Asian Perspective, Bangkok.

Craig, Robert T & Muller, Heidi L. (2007). Theorizing Communication Readings Across Traditions, Sage Publications, Los Angeles.

Page 21: Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Jurnal Hibah... · Pengembangan Kajian Teori Komunikasi Berperspektif ... Teori-teori komunikasi ... kajian yang memayungi penelitian

21

Dissanayake, Wimal. (2003). Asian Approach to Human Communication : Retrospect and Prospect, Intercultural Communication Studies, XII-4.

Ishii, Sathosi. (2009). Conceptualising Asian Communication Ethics: a Buddist Perspective, Journal of Multicultural Discourses, Vol 4 No.1 March 2009.

Kuswanto, Engkus. (2010). Menguak Tabir Ilmu Komunikasi dari Perspektif Timur, dalam Seminar Nasional “Membedah Ilmu Komunikasi dari Persepktif Ke- Timur-an, Bengkulu, Aspikom.

Littlejohn, Stephen W. (1996). Theories of Human Communication, Thomson- Wadsworth, Belmont, USA.

Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen. (2008). Theories of Human Communication, Thomson-Wadsworth, Belmont, USA.

Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen. (2009). Encyclopedia of Communication Theory, Sage Publication, Thousand Oak, California.

Mani Adhikary, Nirmala. (2009). An Introduction to Sadharanikaran Model of Communication, Bodhi, 3 (1).

Miike, Yoshitaka (2002), Theorizing Culture and Communication in The Asian Context: An Assumptive Foundation, Intercultures Communication Studies XI-1.

Miike, Yoshitaka. (2003). Japanese Enryo-Sasshi Communication and the Psychology of Amae: Reconsideration and Reconceptulization, Keio Communication Review, 25.

Miike, Yoshitaka. (2003). Toward an Alternative Metatheory of Human Communication: An Asiscentric Vision, Intercultural Communication Studies, XII-4. Rahardjo, Turnomo. (2009). Cetak Biru Teori Komunikasi dan Studi Komunikasi

di Indonesia, makalah dalam Simposium Nasional: Arah Depan Pengembangan Ilmu Komunikasi di Indonesia, Jakarta. ________________ (2012). Genealogi dan Taksonomi Ilmu Komunikasi, paper di presentasikan dalam Lokakarya Nasional Perumusan Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Komunikasi, Kerjasama Prodi Ilmu Komunikasi UNS - ASPIKOM, Solo.

Reddi, Usha Vyasulu. (1985). Communication Theory: Indian Perspective, in AMIC – Thammasat University Symposium on Mass Communication Theory: the Asian Perspective, Bangkok.

Utari, Prahastiwi. (2012). Make A Dream Comes True: Membumikan Teori Komunikasi Indonesia, paper di presentasikan dalam Konferensi Nasional Komunikasi Indonesia “Meningkatkan Daya Saing Penelitian Komunikasi Indonesia di Kancah Global, Universitas Pelita Harapan, Jakarta

Wang, Georgette & Kuo, Eddie C.Y, (2010). The Asian Communication Debate: Culture Spesific Cultural Generality and Beyond, Asian Journal of Communication Vol 20, no:2, June 2010.

West, Richard & Turner, Lynn H. (2007). Introducing Communication Theory Analysis and Application, Mc Graw Hill, New York.