13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar Biologi konsep Ekosistem a. Hakekat Belajar Proses belajar merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau pun potensi perilaku sebagai hasil daripengalaman atau latihan yang diperkuat. Dalam pemahaman seperti ini tentunya ada sejumlah hal yang harus diperhatikan: 1) Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalamberbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif dan/atau psikomotorik. Tidak terbatas hanya penambah pengetahuan saja,2) Sifat perubahan relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, sepertiperubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagiannya 3) Perubahan tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan

Bab II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab II

Citation preview

Page 1: Bab II

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar Biologi konsep Ekosistem

a. Hakekat Belajar

Proses belajar merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan

yang relatif permanen dalam perilaku atau pun potensi perilaku sebagai hasil

daripengalaman atau latihan yang diperkuat. Dalam pemahaman seperti ini

tentunya ada sejumlah hal yang harus diperhatikan: 1) Perubahan akibat

belajar dapat terjadi dalamberbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif,

afektif dan/atau psikomotorik. Tidak terbatas hanya penambah pengetahuan

saja,2) Sifat perubahan relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan

semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat,

sepertiperubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagiannya 3)

Perubahan tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan

yang terjadi pada umumnya tidak daam bentuk perilaku, tapi terutama dalam

hal potensi seseorang berperilaku

6

Page 2: Bab II

,4) Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.berbeda

denganperubahan serta – merta akibat reflek atau perilaku instinktif, dan 5)

Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disretai adanya penguat, berupa

ganjaran yang diterima – hadiah atau hukuman akibat adanya perubahan

perilaku tersebut. Hasil keseluluran dari proses belajar ini kemudian

ditunjukan berdasarkan prestasi belajar (Sarwono, 2003).

Menurut Hamalik (2004), belajar adalah memodifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengaaman (learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing) dan belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

lingkungannya. Berbeda dengan penelitian Hamilik tersebut yang

menyatakan bahwa belajar memodifikasi kelakuan maka peneliti Sudjana

(2004) belajar bukan menghapal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai

bentuk seperti berubahan pengetahuannya,pemahamannya, sikap dan tingkah

lakunya, daya reaksinya,

7

Page 3: Bab II

daya penerimanya, dan lain – lain aspek yang ada pada individu. Jadi belajar lebih

ditekankan pada terjadinya perubahan tingkah laku.Sedangkan berdasarkan penelitian

kolb (1984), belajar merupakan cara kecenderungan siswa di dalam menerima informasi

dari lingkungan dan memproses informasi melalui pengalaman dialektikan antara

intension dan ekstension serta dialektikan antara apprehension dan comprehension. Jadi

belajar menurut penelitian adalah proses transformasi pengalaman dalammengubah

pengetahuan, sikap dan perilaku melalui interraksi dengan lingkungannya

b. Hakekat Biologi

Mata pelajaran Biologi yang tergabung dengan IPA berkaitan dengan

cara tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berrupa fakta – fakta, konsep –

konsep, atau prinsip – prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pelajaran Biologi di sekolah menengah atas diharap dapat

menjadi wahana baki siswa untuk mempelajari diri dan alam sekitar.

Pelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk menegmbang kompetensi agar siswa mapu menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah. Pelajaran Biologi diarah untuk “mencari tahu ”

dan “ berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu,

pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran Biologi adalah

memadukan antara

8

Page 4: Bab II

proses dan pemahaman produk perkembangan mental siswa SMA

yang masih

ada pada fase dari konkrit ke formal, akan sangat memudahkan siswa

jika pembelajaran Biologi mengajak anak untuk belajar merumuskan konsep

secara induktif berdasar fakta – fakta empiris di lapangan.

c. Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Winkel (1996) adalah bukti usaha yang

didapat atau dicapai siswa setelah proses belajar. Hasil kegiatan tersebut

merupakan perubahan berupa pengetahuan, keterampilan, nilai – nilai dan

sikap. Prestasi yang telah dicapai oleh siswa dapat member informasi tentang

sejauh mana siswa telah menguasai materi dalam kegiatan belajar mengajar.

Sependapak dengan Winkel, Koster (2001) menyatakan bahwa

prestasi belajar adalah pencapaian siswa mengalami proses belajar mengajar

yang terwujud dalam bentukpengetahuan konsep diri seperti sikap, watak,

kepribadian dan keterampilan tertentu. Prestasi belajar siswa merupakan

pengetahuan yang di capai siswa pada sejumlah mata pelajaran da sekolah

yang dinampakan dalam bentuk angka atau skor dan dimuat pada raport

sebagai buku laporan pendidikan.Sukmadinata (2003) menyatakan bahwa

prestasi belajar atau academic

9

Page 5: Bab II

acheievement merupakan relasi pemekaran kecakapan – kecakapapotensial

atau kapasitas yang dimiliki siswa. Pencapaian prestasi belajar oleh seorang

siswa dlihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengetahuan,

keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah hasil belajar

ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang

ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran tersebut dilambangkan dengan

angka atau huruf, seperti angka 0 – 10 pada pendidikan dasar dan menengah

serta huruf A,B,C,D pada pendidikan tinggi.

Bloom dalam Mukhtar (2003) mengklasifikasikan bahwa prestasi

belajar menjadi tiga bagian; 1) ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang meliputi aspek – aspek pengetahuan, ingatan, pemahaman,

aplikasi analisis, sintesis dan evaluasi. Ingatan dan pemahaman disebut

kognitf tingkat rendah sedangkan aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi

disebut kongnitif tinggkat tinggi; 2) ranah afektif, berkenaan dengan sikap

yang meliputi aspek – aspek penerimaan, tanggapan, berkeyakinan,

organisasi dan internalisasi; 3) ranah psikomotorik, yang berkenaan dengan

keterampilan dan kemampuan bertindak yang meliputi aspek – aspek gerakan

reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonian

atau ketetapan dan gerakan keterampilan kompleks.

Berdasarkan kajian tentang berbagai pendapat mengenai prestasi yang

dikemukakan oleh Winkel (1996), Koster (2001), Sukmadinata (2003) dan

10

Page 6: Bab II

Bloom (dalam Mukhtar, 2003) dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah kemampuan siswa yang berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan setelah mengikuti proses belajar dalam kurun waktu tertentu

yang dinyatakan dalam nilai/angka.

Sedangkan factor-faktor yg mempengaruhi prestasi belajar siswa, ada

9 yaitu: 1) hasil belajar siswa di bidang kognitif. Keseluruhan pencapaian

guru atas prestasi belajar siswa, peringkat yang diharapkan, dimensi

pengajaran, struktur pelajaran, kemampuan dan keinginan siswa untuk

belajar.2) hasil – hasil afektif. Keputusan untuk terus bekerja dalam bidang

terkait dengan guru yang dipilih untuk pelajaran di masa mendatang,

kemudian berfikir atau belajar siswa; 3) Sifat siswa dan lamanya waktu

belajar; 4) Sifat jurusan berkaitan dengan pengalaman yang disyaratkan

untuk dicapai dan popularitas; 5) Sifat mata pelajaran. Mata pelajaran rating

tertinggi bahasa, kesenian, dan rating terendah fisika, engenering, ekonomi,

akuntansi, ilmu informasi dam matemtika; 6) Akademik,kehadiran, penguat,

dan pemberian pujian; 7) Efek keselarasan. kesesuaian antara kepribadian

siswa dengan kepribadian guru, termasuk

kesesuaian gaya belajar siswa dengan gaya pengajaran yang dikembangkan

guru; 8) Metode mengajar. Metode yang dikembangkan guru

11

Page 7: Bab II

dalam proses pembelajaran; 9) Peran feedback. Umpan balik yang

diupayakan guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar.

Slameto (2003) mengemukakan bahwa faktor –faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah 1) Faktor intern, factor yang ada dalam

diri individu meliputi faktor jasmaniah, factor psikologis dan factor

kelelahan, Faktor jasmaniah seperti kesehatan, cacat tubuh. Factor psikolog

seperti: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan.

Faktor kelelahan seperti:kelelahan jasmani dan rohani; 2) factor ekstern,

factor yang ada di luar individu meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat. Faktor keluarga seperti: cara orang tau mendidik anak,

relasi antara keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua dan latar belakang budaya. Faktor sekolah seperti: metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,metode belajar, faktor

maysrakat seperti: kegiatan siswa dalam bermasyarakat, mass media, teman

bergaul,benduk kehidupang di masyarakat.

Adrian (2004) menyimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi

belajar siswa adalah: 1) faktor internal / faktor dari dalam diri siswa, kondisi

jasnmani dan kondisi rohani. Kondisi jasmani seperti: tonus jasmani tonus

mata dan telinga; kondisi rohani sepert: intelegensi, sikap,mitat bakat,

motivasi; 2) faktor eksternal / faktor dari luar siswa, kondisi lingkungan

disekitar siswa. Lingkungan sosial dan lingkungan non – sosial.

12

Page 8: Bab II