7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi meningkatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membuat investasi sangat dibutuhkan. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dibutuhkan oleh masyarakat. Masih ada kaitannya dengan perputaran uang suatu perusahaan, semakin banyak perusahaan yang bangkit dan produktif maka masyarakat juga yang akan mendapatkan manfaatnya yaitu kesempatan kerja yang luas. Selain itu pasar modal adalah suatu tempat untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk sekuritas hutang atau sekuritas ekuitas, baik diterbitkan pemerintah maupun swasta. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender yang mengharapkan imbalan atas penyerahan dana kepada borrower yang menginginkan dana untuk keperluan investasi dengan segera tanpa harus menunggu dana tersebut tersedia. Nilai perusahaan mencerminkan kinerja dari sebuah perusahaan. Kinerja yang baik akan berpengaruh pada persepsi para investor pada perusahaan tersebut. Banyak upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran pemilik atau pemegang saham akan tercapai. Sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk meningkatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan adanya sumber daya yang tersedia, sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang akan membuat para pemegang saham akan memperoleh kemakmuran, salah satu hal yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah meningkatnya harga saham. Semakin meningkat harga saham, semakin maksimal kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perushaan tersebut dijual. Nilai perushaan merupakan konsep penting bagi investor. Karena merupakan indikator penting pasar untuk menilai pasar secara keseluruhan. Nilai perusahaan adalah penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan. Bisa juga disebut sebagai nilai laba masa yang akan datang di ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat. Perusahaan akan memaksimumkan nilai perusahaan dapat dicapai apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.untag-sby.ac.id/296/2/BAB 1.pdf · 2018. 4. 19. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi meningkatnya perkembangan perekonomian

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada kondisi meningkatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini

    membuat investasi sangat dibutuhkan. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang

    dibutuhkan oleh masyarakat. Masih ada kaitannya dengan perputaran uang suatu

    perusahaan, semakin banyak perusahaan yang bangkit dan produktif maka masyarakat

    juga yang akan mendapatkan manfaatnya yaitu kesempatan kerja yang luas. Selain itu

    pasar modal adalah suatu tempat untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas

    jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk sekuritas hutang atau

    sekuritas ekuitas, baik diterbitkan pemerintah maupun swasta.

    Dalam melaksanakan fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas

    untuk memindahkan dana dari lender yang mengharapkan imbalan atas penyerahan

    dana kepada borrower yang menginginkan dana untuk keperluan investasi dengan

    segera tanpa harus menunggu dana tersebut tersedia.

    Nilai perusahaan mencerminkan kinerja dari sebuah perusahaan. Kinerja

    yang baik akan berpengaruh pada persepsi para investor pada perusahaan tersebut.

    Banyak upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan sehingga

    kemakmuran pemilik atau pemegang saham akan tercapai. Sebuah perusahaan pasti

    memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan

    jangka pendek perusahaan adalah untuk meningkatkan keuntungan semaksimal

    mungkin dengan adanya sumber daya yang tersedia, sedangkan tujuan jangka panjang

    perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang akan membuat para

    pemegang saham akan memperoleh kemakmuran, salah satu hal yang mempengaruhi

    nilai perusahaan adalah meningkatnya harga saham. Semakin meningkat harga saham,

    semakin maksimal kemakmuran pemegang saham.

    Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli

    jika perushaan tersebut dijual. Nilai perushaan merupakan konsep penting bagi

    investor. Karena merupakan indikator penting pasar untuk menilai pasar secara

    keseluruhan. Nilai perusahaan adalah penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan

    dengan hutang perusahaan. Bisa juga disebut sebagai nilai laba masa yang akan datang

    di ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat. Perusahaan akan

    memaksimumkan nilai perusahaan dapat dicapai apabila

  • 2

    perusahaan memperhatikan stakeholder atau pemegang saham.

    Keseimbangan pencapaian tujuan stakeholder perusahaan berpeluang mendapatkan

    keuntungan optimal sehingga kinerja perusahaan akan dinilai baik oleh investor.

    Tujuan investor melakukan investasi saham adalah untuk mendapatkan

    keuntungan yaitu capital gain atau dividen. Dividen merupakan sebagian dari laba

    bersih perusahaan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Para pemegang

    saham pasti berharap untuk mendapatkan dividen dalam jumlah besar. Perusahaan

    juga menginginkan laba ditahan dalam jumlah relatif besar agar bisa melakukan

    reinvestasi. Ada saatnya dividen tersebut tidak dibagikan yaitu ketika perusahaan

    akan melakukan investasi kembali laba yang diperoleh. Besarnya dividen

    berbanding lurus dengan harga saham. Ketika dividen yang dibagi cukup besar,

    maka harga saham akan tinggi sehingga hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan,

    begitu juga sebaliknya.

    Kebijakan dividen adalah sebuah porsi keuntungan yang akan dibagikan

    kepada para pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai laba ditahan. Kebijakan

    tersebut akan mengundang investor untuk membeli atau menjual saham

    perusahaan.salah satu pertimbangannya adalah tingkat pengembalian atas dana yang

    yang diinvestasikan dalam bentuk saham berupa dividen harus lebih menguntungkan

    dibandingkan dengan obligasi pemerintah, tingkat bunga deposito atau lebih tinggi

    dari tingkat inflasi.

    Perusahaan juga harus mempertimbangkan kebutuhan dana untuk

    membiayai kebutuhan operasional dan pertumbuhan yang direncanakan.

    Pembiayaan pertumbuhan tersebut dapat menggunakan alternatif, apakah

    menggunakan sumber dana internal yang berbiaya murah antara lain berupa laba

    ditahan atau sumber eksternal yang relatif lebih mahal seperti pinjaman kepada

    kreditur. Perusahaan mempunyai kecenderungan untuk menentukan pemilihan

    sumber pendanaan yaitu dengan internal equity dahulu. Apabila internal equity

    dianggap tidak mencukupi baru menggunakan external. Penggunaan sumber dana

    internal berupa laba ditahan berarti pengurangan pembayaran dividen kepada

    pemegang saham.

    Risiko adalah kemungkinan-kemungkinan bahwa suatu pengembalian akan

    berbeda dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Ada dua tipe risiko, yaitu risiko

    sistematik atau risiko yang berhubungan dengan kondisi yang terjadi di pasar secara

    umum, yaitu risiko tingkat bunga, risiko politik, risiko inflasi, risiko nilai tukar, dan

    risiko pasar. dan risiko non-sistematik atau risiko yang berkaitan dengan kondisi

    perusahaan yang terjadi secara individual, yakni risiko bisnis, risiko laverage, dan

  • 3

    risiko likuiditas. Disebut pula risiko diversifikasi, atau risiko khusus perusahaan.

    Jadi, risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan tingkat pengembalian

    yang nyata terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan. Besarnya nilai risiko

    dapat dicari dengan menghitung standar deviasi, atau dengan menghitung varian.

    Terdapat tiga kelompok sikap dari investor terhadap risiko, yaitu kelompok

    investor yang menyenangi risiko (risk lover atau risk seeker), kelompok investor

    yang menghindari risiko (risk averter), dan kelompok investor yang bersikap netral

    terhadap risiko (risk neutral). Namun tentunya setiap investor tidak mengharapkan

    risiko dan lebih menginginkan return yang besar, sehingga para investro perlu

    meminimalisasi risiko tersebut. Pergerakan saham sangat sulit ditebak. Pembahasan

    investasi saat ini tidak hanya dianalisis oleh individu saja, tetapi juga oleh domestic

    company, multinational corporation dan negara. Hal ini terjadi karena kerumitan

    ilmu investasi menjadi suatu yang istimewa dibandingkan dengan ilmu yang lain.

    Fakta yang terlihat biasanya investor yang ingin mendapatkan capital gain akan

    melakukan pembelian ketika harga saham turun dan menjualnya ketika harga

    kembali naik, namun ada sebagian investor yang akan membeli saham ketika harga

    saham naik. Setelah periode penjualan dan pada saat suku bunga turun maka investor

    akan meningkatkan kesempatannya untuk memperoleh keuntungan. Kejadian ini

    mengindikasi bahwa investor mengetahui dan memahami kecenderungan arah

    pergerakan saham di pasar.

    Strategi yang digunakan investor adalah portofolio saham, yaitu investor

    tidak hanya melakukan investasi pada satu jenis saham, melainkan melakukan

    kombinasi investasi pada berbagai jenis saham pilihan. Strategi portofolio dalam

    investasi di pasar saham merupakan upaya diversifikasi (penganekaragaman) saham

    itu sendiri. Diservikasi yang terwujud dalam bentuk portofolio akan menurunkan

    tingkat risiko. Jadi ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam portofolio

    investment, yaitu tingkat pengembalian dan tingkat risiko. Semakin besar tingkat

    pengembalian dan semakin kecil tingkat risiko, maka saham tersebut akan menjadi

    prioritas untuk dilibatkan dalam kombinasi portofolio.

    Tingkat pengembalian merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

    Return saham dibedakan menjadi dua macam yaitu realized return (return yang telah

    terjadi untuk dihitung dari selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya,

    sedangkan return ekspektasi (return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di

    masa yang akan datang. Return memiliki dua komponen yaitu yield dan capital

    gain.Yield merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat

    periodik berupa deviden, sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Capital gain

    berupa selisih harga investasi sekarang dengan harga periode yang lalu. Besarnya

  • 4

    capital gain akan bernilai positif jika harga jual saham lebih tinggi dari harga

    belinya.

    Sebelum melakukan investasi, investor akan menganalisis hubungan risiko

    dan return. Risiko dan return merupakan dua hal yang saling berkaitan karena

    memiliki hubungan yang positif. Sehingga jika risiko suatu saham tinggi maka akan

    mengisyaratkan return saham yang tinggi pula. Semakin besar risiko yang harus

    ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan atau high risk high

    return.

    Hubungan antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah

    bersifat positif, dimana setiap kenaikan nilai kebijakan dividen juga akan

    meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan harus menentukan besarnya dividen

    yang dibagikan, karena penurunan maupun peningkatan jumlah dividen yang

    dibayarkan seringkali menjadi signal bagi pihak investor mengenai prospek

    pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Secara tidak langsung investor

    dapat memperkirakan nilai perusahaan yang akan ditanami modal melalui kebijakan

    dividen yang ditetapkan perusahaan bersangkutan.

    Hubungan antara risiko dan return saham terhadap nilai perusahaan adalah

    bersifat negatif. Karena risiko dan return saling berkaitan. Dalam melakukan

    investasi tentu investor mengharapkan risiko rendah dengan return yang tinggi.

    Namun hal itu tidak mungkin terjadi. Karena risiko yang tinggi, akan mengakibatkan

    return yang tinggi pula. Jika harga saham naik, maka risiko dan return akan turun,

    begitu juga sebaliknya. Hal ini dikarenakan semakin kecil penyebut maka hasil yang

    didapat akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Meningkatnya harga saham

    menunjukkan bahwa nilai suatu perusahaan tersebut baik.

    Perusahaan manufaktur sebagai salah satu sektor usaha yang ada dalam

    suatu negara sangat perlu mengevaluasi keputusan-keputusannya guna

    memaksimalkan nilai perusahaan. Terdapat beberapa sektor manufaktur yang

    termasuk kedalam perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia salah satunya

    adalah Perusahaan Makanan dan Minuman. Alasan memilih perusahaan tersebut

    karena salah satunya memiliki risiko bisnis yang rendah. Hal ini disebabkan karena

    perusahaan tersebut menghasilkan keperluan sehari-hari yang dibutuhkan oleh

    masyarakat. Selain itu prospek yang dimiliki oleh perusahaan sektor ini sangat baik

    karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan makanan dan minuman

    dalam hidup. Perusahaan Food and Baverages dipilih karena memegang peranan

    penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Didasarkan pada kenyataan

    tersebut, perusahaan makanan dan minuman dianggap akan terus survive.

  • 5

    Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor

    industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan

    berkembang. Industri makanan dan minuman diprediksi akan membaik kondisinya.

    Hal ini terlhat semakin menjamurnya industri makanan dan minuman di negara ini

    khususnya semenjak memasuki krisis berkepanjangan. Kondisi ini membuat

    persaingan semakin ketat sehingga para manajer perusahaan berlomba-lomba

    mencari investor untuk menginvestasikan dananya di perusahaan makanan dan

    minuman tersebut.

    Pada tahun 2017 industri makanan dan minuman berjumlah 16, dan

    diperkirakan tumbuh sebesar 8,15 persen. Barang konsumsi menjadi industri yang

    penting bagi perkembangan perekonomian bangsa. Hal ini tidak terlepas dari

    perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri barang konsumsi di Indonesia.

    Tidak bisa dipungkiri bahwasanya dalam proses produksi barang konsumsi

    dibutuhkan banyak sumber daya termasuk di dalamnya sumber daya manusia.

    Industri barang konsumsi mempunyai peranan dalam menyerap tenaga kerja dan

    meningkatkan pendapatan pada suatu negara.

    Industri makanan dan minuman dinilai mampu menjadi instrumen yang

    berperan mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh

    karena itu, sektor makanan dan minuman skala besar diharapkan memperkuat

    pendalaman struktur dan rantai nilai industrinya melalui kemitraan strategis dengan

    sektor skala kecil dan menengah. Namun dibalik itu industri makanan dan minuman

    memiliki beberapa masalah pokok yang menghambat pertumbuhan industri antara

    lain Ketersediaan bahan baku hasil pertanian lebih difokuskan untuk pemenuhan

    kebutuhan pangan langsung, volume pasokan bahan baku hasil pertanian dalam

    negeri yang terbatas, Belum berkembangnya industri pascapanen untuk memasok

    kebutuhan bahan baku industri hilir makanan dan minuman.

    Atas dasar fenomena dan latar belakang yang telah dikemukakan maka

    menarik untuk diteliti apakah kebijakan dividen, risiko, dan return saham

    mempengaruhi nilai perusahaan. Oleh sebab itu, penelitian ini diberi judul

    “Pengaruh Kebijakan Dividen, Risiko, dan Balikan Saham Terhadap Nilai

    Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman

    Periode 2011-2016”

    1.2 Rumusan masalah

  • 6

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka

    permasalahan yang dapat diambil adalah :

    1. Apakah kebijakan dividen, risiko dan balikan saham mempunyai

    pengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

    manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia periode 2011-2016 ?

    2. Apakah kebijakan dividen, risiko dan balikan saham mempunyai

    pengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

    manufaktur sektor makanan dan minuman periode 2011-2016 ?

    3. Variabel manakah yang berpengaruh secara dominan terhadap nilai

    perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman

    periode 2011-2016 ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya,

    tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan dividen, risiko

    & balikan saham berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan

    pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016.

    2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan dividen, risiko

    dan balikan saham secara parsial terhadap nilai perusahaan pada

    perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016.

    3. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang berpengaruh secara

    dominan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor

    makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

    2011-2016.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan

    informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat secara

    terperinci akan dijabarkan penulis sebagai berikut :

    a. Kontribusi Praktis

    1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi

    tambahan informasi serta acuan sebagai bahan pertimbangan dan

    sumbangan pemikiran bagi perusahaan di dalam pengambilan

    keputusan khususnya yang berkaitan dengan nilai perusahaan serta

    besaran dalam pembagian dividen kepada pemegang saham.

  • 7

    2. Bagi investor, hasil penelitian ini diharap sebagai bahan referensi atau

    pertimbangan bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam

    pasar saham agar mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

    nilai perusahaan dan tepat dalam melakukan investasi.

    b. Kontribusi Teoritis

    Penelitian ini diharap dapat memberi bukti empiris menyangkut dampak

    kebijakan dividen, risk dan terurn investasi terhadap nilai perusahaan

    pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman.