Upload
tia-r-senjaya
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab 1 laporan tahunan kia
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A; LATAR BELAKANG
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu
dan bayi, mulai dari tingkat internasional (World Health Organization/WHO),
tingkat nasional, sampai ke tingkat daerah. Di antaranya adalah pertemuan
millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2000 yang
menyepakati bahwa Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium
Development Goals/MDGs) harus tercapai pada tahun 2015. Seiring dengan
target tersebut Pemerintah telah mencanangkan pengimplementasian MDGs,
khususnya pada nomor 1, 4 dan 5, yakni:
1; Menurunkan angka status gizi kurang/buruk pada anak-anak berusia di
bawah lima tahun (balita) sebesar 50% dari keadaan tahun 1990 pada
tahun 2015 menjadi 15%.
2; Menurunkan angka kematian bayi dan balita sebesar 66% dari keadaan
tahun 1990 yaitu menjadi 16 / 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
3; Menurunkan angka kematian ibu sebesar 75% dari keadaan tahun 1990
yaitu menjadi 125 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah merupakan salah satu
bagian dari unit pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas yang bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, ibu hamil dan ibu
nifas serta meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatam (bidan) baik didesa maupun di Puskesmas itu sendiri.
Sesuai dengan komitmen global, Indonesia menetapkan target
penurunan AKI menjadi 75 % pada tahun 1990 atau 125/100.000 Kelahiran
Hidup (Depkes RI, 2001). Target angka kematian ibu pada tahun 2015 yag
1
ditetapkan berdasarkan indikator Indonesia sekarang adalah sebesar
150/100.000 Kelahiran Hidup (Depkes RI, 2003). Tentunya dengan penetapan
target tersebut harus diiringi dengan peningkatan pelayanan kesehatan ibu
hamil, ibu melahirkan dan pelayanan bayi baru lahir.
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang telah dilaksanakan selama ini,
bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta
menurunkan AKI dan AKB, (Dpkes RI, 2003), untuk itu diperlukan upaya
pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk
memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan
ibu dan anak secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 2003)
Jika kita melihat cakupan indikator program kesehatan ibu dan anak
(PWS KIA) di Puskesmas Bantar pada tahun 2015 ini, yang merupakan alat
untuk mengevaluasi keadaan status kesehatan ibu dan anak, menunjukkan
bahwan cakupan indikator sudah mencapai target yang sesuai dengan standar
minimal bidang kesehatan ibu dan anak (Kep. Men. Kes. RI No. 1457/
menkes/SK/X/2003).
Salah satu upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan jumlah
kematian ibu dan bayi adalah : Pemantapan manajemen Kesehatan Ibu dan
Anak, pengembangan teknis pelayanan, serta peningkatan KIE yang baik.
Dalam upaya pemantapan manajemen perlu dilakukan evaluasi pelayanan
program sebagai bahan untuk mawas diri dan perbaikan pelaksanaan program
di masa mendatang. Manajemen program dapat berjalan dengan optimal jika
ditunjang oleh data pendukung yang memadai dan sistem evaluasi yang baik
dari data rutin yang dilaporkan oleh bidan kelurahan. Oleh karenanya
disusunlah profil program KIA ini sebagai sarana informasi dan kajian
pelayanan KIA selama tahun 2015.
2
B; TUJUAN
1; TUJUAN UMUM
Mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan program pelayanan
kesehatan khususnya KIA/KB yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas
selama tahun 2011, berikut permasalahan yang dihadapi dan upaya
mengatasi masalah – masalah tersebut.
2; TUJUAN KHUSUS
a; Mengetahui Identifikasi masalah di Wilayah Kerja Desa khususnya
yang menyangkut program KIA/KB.
b; Mengetahui Analisa situasi program KIA/KB di Wilayah Kerja
Desa.
c; Mengetahui Prioritas Masalah/ Penyebab masalah program KIA/KB
di Wilayah Kerja Desa.
d; Mengetahui Upaya pemecahan masalah program KIA/KB di
Wilayah Kerja Desa
e; Mengetahui rencana tindak lanjut program KIA/KB di Wilayah
Kerja Desa.
f; Menyusun rencana kerja program KIA/KB di Wilayah Kerja Desa
untuk tahun berikutnya.
C; KONSEP DASAR PUSKESMAS
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota yang primer di tingkat
kecamatan. Fungsi puskesmas ada 4 yaitu : pusat
pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan primer, dan pusat
rujukan kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung
3
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat yang setinggi – tingginya. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan perorangan primer dan pelayanan kesehatan
masyarakat primer, upaya tersebut dikelompokkan menjadi
wajib dan pengembangan, yaitu :
a; Upaya kesehatan wajib ( Basic Six) :
1; Promosi Kesehatan
2; Kesehatan Lingkungan
3; Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
4; Perbaikan Gizi Masyarakat
5; Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
6; Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan
b; Upaya Kesehatan Pilihan
Ditetapkan sesuai dengan permasalahan kesehatan
setempat dengan melalui kajian dan evidence based. Jenis
upaya kesehatan pilihan antara lain :
1; Pelayanan Keperawatan Kesehatan
2; Pelayanan Kesehatan Jiwa
3; Pelayanan Kesehatan Sekolah
4; Pelayananan Kesehatan gigi dan mulut
5; Pelayanan Kesehatan usia lanjut
6; Pelayanan Kesehatan olah raga
7; Pelayanan Kesehatan kerja
8; Pelayanan kesehatan mata
9; Pelayanan pengobatan tradisional
4
Pelayanan kefarmasian dan laboratorium kesehatan,
wajib dilaksanakan karena merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di
puskesmas.
D; VISI DAN MISI PUSKESMAS BANTAR
1; Visi
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BANTAR UNTUK HIDUP SEHAT SECARA
MANDIRI TAHUN 2018”
2; Misi
Untuk melaksanakan visi tersebut, puskesmas Bantar
memiliki misi :
1; Memberikan Pelayanan kesehatan yang dinamis dan
profesional
2; Memberdayakan Masyarakat untuk hidup sehat secara
mandiri
3; Menjalin kemitraan dengan stakeholder dan provider
kesehatan
4; Mengembangkan kemandirian masyarakat dalam upaya
pembiayaan kesehatan.
5; Mewujudkan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
5