2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bel akang Peny akit paru obstru ktif kronik (PPOK) adalah suatu penyak it paru kronik yang ditandai oleh adanya hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenu hnya reversi ble. Peny akit tersebu t biasany a progr esif dan berhu bung an den gan resp on inf lamasi abn ormal par u terh adap par tikel ber bah aya atau gas  beracun. 1 Peny akit paru obstrukt if kr onik (PPOK) merupakan sal ah satu dari ke lompok pe nyakit ti dak menular yang telah menj adi ma salah ke seh ata n masyarakat di Indonesia. al ini disebabkan oleh meningkatnya usia harapan hidup dan semakin tingginya pajanan faktor risiko! seperti faktor pejamu yang diduga berhubungan dengan kejadian PPOK! semakin banyaknya jumlah perokok khusu snya pada kelompok usia muda ! serta pencemaran udara di dalam ruang an maupun di luar ruangan dan di tempat kerja. " #iperkirakan $% juta penduduk dunia menderita PPOK sedang sampai berat. #ata mengenai morbiditas dan mortalitas PPOK didapatkan sebagian besar dari negara dengan penghasilan tinggi. Pada tahun "&&"! PPOK merupakan penyebab kematian ke'%! dip erkirakan aka n mening kat men jadi ke' pad a tahun "& & dengan total p eningkatan kematian & d alam 1& tahu n. #ata *O tahun 1++& menunjukkan PPOK menempati urutan ke'$ sebagai  penyebab utama kematian didunia dan akan menempati urutan ke' setelah  penyakit kardiovaskular dan kanker. #iperkirakan jumlah pasien PPOK sedang maupun berat di ,sia tahun "&&$ mencapai %$!$ juta pasien dengan pravelen $!. #i -ina dengan angka kasus mencapai .1$& juta ji/a! jepang sebanyak %&10 juta ji/a dan ietnam sebesar ".&$ juta ji/a. #i Indonesia diperkirakan terdap at 0! juta pasien dengan angka pravelent %!$. ,ng ka ini bisa mening kat dengan semakin banyaknya jumlah perokok karena +& pasien PPOK adalah  perokok atau mantan perokok. " asil survey penyakit tidak menular oleh #irektorat 2endral PP3 dan P4! di lima rumah sakit provinsi di Indonesia (2a/a barat! 2a/a tengah! 2a/a timur!

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pd

Citation preview

7/21/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56ddfc3702a5b 1/2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah suatu penyakit paru kronik 

yang ditandai oleh adanya hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak 

sepenuhnya reversible. Penyakit tersebut biasanya progresif dan berhubungan

dengan respon inflamasi abnormal paru terhadap partikel berbahaya atau gas

 beracun.1

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu dari

kelompok penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan

masyarakat di Indonesia. al ini disebabkan oleh meningkatnya usia harapan

hidup dan semakin tingginya pajanan faktor risiko! seperti faktor pejamu yang

diduga berhubungan dengan kejadian PPOK! semakin banyaknya jumlah perokok 

khususnya pada kelompok usia muda! serta pencemaran udara di dalam ruangan

maupun di luar ruangan dan di tempat kerja."

#iperkirakan $% juta penduduk dunia menderita PPOK sedang sampai berat.

#ata mengenai morbiditas dan mortalitas PPOK didapatkan sebagian besar dari

negara dengan penghasilan tinggi. Pada tahun "&&"! PPOK merupakan penyebab

kematian ke'%! diperkirakan akan meningkat menjadi ke' pada tahun "&&

dengan total peningkatan kematian & dalam 1& tahun.

#ata *O tahun 1++& menunjukkan PPOK menempati urutan ke'$ sebagai

 penyebab utama kematian didunia dan akan menempati urutan ke' setelah

 penyakit kardiovaskular dan kanker. #iperkirakan jumlah pasien PPOK sedang

maupun berat di ,sia tahun "&&$ mencapai %$!$ juta pasien dengan pravelen$!. #i -ina dengan angka kasus mencapai .1$& juta ji/a! jepang sebanyak 

%&10 juta ji/a dan ietnam sebesar ".&$ juta ji/a. #i Indonesia diperkirakan

terdapat 0! juta pasien dengan angka pravelent %!$. ,ngka ini bisa meningkat

dengan semakin banyaknya jumlah perokok karena +& pasien PPOK adalah

 perokok atau mantan perokok."

asil survey penyakit tidak menular oleh #irektorat 2endral PP3 dan P4! di

lima rumah sakit provinsi di Indonesia (2a/a barat! 2a/a tengah! 2a/a timur!

7/21/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56ddfc3702a5b 2/2

4ampung dan 5umatra selatan) pada tahun "&&0 menunjukan kejadian PPOK 

menempati urutan pertama penyumbang angka kesakitan (%) di ikuti asma

 bronkial ()! Kanker paru (&) dan lain nya (")."

6erdasarkan hasil 57589,5 (5urvei 5osial 8konomi 9asional) tahun

"&&1! sebanyak %0!% penduduk laki'laki dan 1!" perempuan merupakakn

 perokok! +"!& dari perokok menyatakan kebiasaanya merokok didalam rumah

ketika bersama anggota keluarga lainnya! dengan demikian sebagian besar 

anggota keluarga merupakan perokok pasif (6P5!"&&1). ubungan antara rokok 

dan PPOK merupakan hubungan dose respone artinya lebih banyak batang rokok 

yang dihisap setiap hari dan lebih lama kebiasaan merokok tersebut maka resiko

 penyakit yang ditimbulkan akan lebih besar."

#i Indonesia! berdasarkan 5urvei Kesehatan :umah ;angga tahun 1+$!

asma! bronkitis kronik! dan emfisema menduduki peringkat ke'% sebagai

 penyebab kesakitan terbanyak dari 1& penyebab kesakitan utama. 5K:; #epkes

:I 1++" menunjukkan angka kematian karena asma! bronkitis kronis! dan

emfisema menduduki peringkat ke'$ dari 1& penyebab tersering kematian di

Indonesia. <aktor yang berperan dalam peningkatan tersebut diantaranya adalah

kebiasaan merokok yang masih tinggi (laki'laki di atas 1% tahun $&'=&)!

 pertambahan penduduk! meningkatnya usia rata'rata penduduk! polusi udara

terutama di kota besar! dan industrialisasi."

PPOK akan berdampak negatif dengan kualitas hidup penderita! termasuk 

 pasien yang berumur > 0& tahun akan menyebabkan disabilitas penderitanya.

Padahal mereka masih dalam kelompok usia produktif namun tidak dapat bekerja

maksimal karena sesak napas yang kronik. Komorbiditas PPOK akan

menghasilkan penyakit kardiovaskuler! kanker bronchial! infeksi paru'paru!trombo embolik disorder! keberadaan asma! hipertensi! osteoporosis! sakit sendi!

depresi dan anxiety.0

Penatalaksanaan PPOK secara umum bertujuan untuk mencegah

 progresivitas dari penyakit! mengurangi gejala! meningkatkan toleransi terhadap

aktivitas! meningkatkan status kesehatan! mencegah dan menangani komplikasi!

mencegah dan menangani eksaserbasi! dan menurunkan angka kematian."!