12
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Dalam dunia pendidikan kita tidak tabu lage dengan masalah penelitian dan prosesnya. Yang dengan hal itu kita bisa memecahkan solusi dalam masalah yang sedang dihadapi. Membicarakan mengenai masalah, kita pastinya tahu bahwasanya dengan adanya masalah inilah kita bisa memproses sebuah penelitian karena jika tidak ada masalah maka kita tidak bisa meneliti sesuatu. Jadi bisa dikatakan bahwa masalah adalah awal dari terbentuknya sebuah penelitian, oleh karena itu sebuah masalah atau permasalahan sangat penting dalam sebuah penelitian. 1.2Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian? 2. Bagaimana Karakteristik dari Permasalahan Penelitian? 3. Apa saja Sumber Masalah dalam Penelitian? 4. Bagaimana Merumuskan Masalah dalam penelitian? 5. Bagaimana Mengembangkan Gagasan dan Penelitian? 1.3Tujuan 1. Untuk mengetahui Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian 2. Untuk mengetahui Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian 3. Untuk mengetahui Sumber Masalah dalam Penelitian 4. Untuk mengetahui Merumuskan Masalah dalam penelitian 5. Untuk mengetahui Mengembangkan Gagasan dan Penelitian

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

latar belakang

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan kita tidak tabu lage dengan masalah penelitian dan

prosesnya. Yang dengan hal itu kita bisa memecahkan solusi dalam masalah yang

sedang dihadapi. Membicarakan mengenai masalah, kita pastinya tahu bahwasanya

dengan adanya masalah inilah kita bisa memproses sebuah penelitian karena jika tidak

ada masalah maka kita tidak bisa meneliti sesuatu. Jadi bisa dikatakan bahwa masalah

adalah awal dari terbentuknya sebuah penelitian, oleh karena itu sebuah masalah atau

permasalahan sangat penting dalam sebuah penelitian.

1.2Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian?

2.      Bagaimana Karakteristik dari Permasalahan Penelitian?

3.      Apa saja Sumber Masalah dalam Penelitian?

4.      Bagaimana Merumuskan Masalah dalam penelitian?

5.      Bagaimana Mengembangkan Gagasan dan Penelitian?

1.3Tujuan

1.      Untuk mengetahui Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian

2.      Untuk mengetahui Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian

3.      Untuk mengetahui Sumber Masalah dalam Penelitian

4.      Untuk mengetahui Merumuskan Masalah dalam penelitian

5.      Untuk mengetahui Mengembangkan Gagasan dan Penelitian

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Masalah dalam Penelitian

Page 2: BAB I

Masalah atau disebut juga problem adalah suatu penelitian.Proses mencari

jawaban dari permasalahan hanya bisa dilakukan melalui proses penelitian. Dengan

demikian suatu permasalahan muncul sebelum kegiatan proses penelitian itu

dilakukan. Sedangkan masalah atau permasalahan dalam penelitian tak terlepaserat

kaitanya denga kehidupan sehari-hari dan merupakan suatu yang lumrah terjadi.

Namun demikian perlu adanya pemecahan terhadap masalah atau permasalahan

tersebut sebagaimana ungkapan berikut:”...is a refinement process that begins with the

indentification of a problem areaand terminates with one or more testable hypothesis or

answerable questions.” (Gay,1981)

Untuk menemukan jawaban suatu permasalahan,peneliti dapat mempergunakan

berbagai cara yang sistematis. Variasi-variasi cara penelitian terjadi tidak hanya dalam

penelitian dalam bidang yang berbeda-beda,namun bisa juga dalam bidang yang sama,

misalnya dalam bidang pendidikan. Bahkan sering pula terjadi dalam permasalahan

yang sama pula.(Hadi 1980)

Masalah atau permasalahan ada jika terdapat kesenjangan antara das Sollen dan

das Sein. Kesenjangan tersebut meliputi dalam

materi,pengetahuan,pendidikan,tegnologi pembelajaran,atau penerapan suatu model-

model pembelajaran di lapangan (Gay,1987). Permasalahan dapat juga diartikan

sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena

suatu hal target tidak dapat dicapai. Sesuatu hal yang menyebabkan tidak terjadinya

target disebut masalah.

Seperti yang terungkap di atas, permasalahan merupakan suatu pertanyaan yang

mengawali suatu kegiatan penelitian, sehingga seseorang ilmuan melakukan

serangkaian kegiatan guna memperoleh jawaban dari permasalahan yang sedang

dihadapi, dengan melalui suatu aturan- atuuran tertentu yang sistematis, objektif, dan

kritis. Proses mencari jawaban dari persoalan itu merupakan penelitian, yang

selanjutnya harus diperjelas sumber jawabannya darimana harus diperoleh. Dengan

demikian persoalan itu muncul sebelum kegiatan proses penelitian itu berlangsung.

Dalam mengidentifikasi permasalahan yang benar-benar layak dijadikan

penelitian, sebaiknya permasalah tersebut diklasifikasi terlebih dahulu menjadi

permasalahan yang sifatnya merupakan common sense (akal sehat), dan permasalahan

yang betul- betul masalah. Permasalahan yang sifatnya common sense biasanya dapat

dirasakan hanya terbatas pada perasaan seseorang atau diawali oleh hemat saya, sulit

Page 3: BAB I

diukur, dan reliabilitas kemunculannya dalam suatu konteks yang rendah. Dengan kata

lain, tidak semua orang mengalami yang dirasakan oleh orang lain, dan masalah

tersebut penting artinya bagi penelitian, sebab kunci dari kegiatan penelitian bertolak

dari masalah. Masalah yng diselesaikan melalui penelitian mengandung konsekuensi

logis bagi setiap kegiatan penelitian, terutama berkaitan dengan penentuan teknik-

teknik pendekatan penelitan yang akan digunakan, pengumpul data, analisis data yang

kesemuanya itu penting diketahui oleh peneliti semata-mata untuk menghindari adanya

pemborosan waktu dalam mengumpulkan data agar terhindar dari data yang kurang

relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

2.2 Karakteristik Permasalahan Penelitian

1.    Permasalahan tersebut biasanya dirasakan oleh orang- orang yang terlibat dalam suatu

bidang yang sama

2.    Permasalah tersebut sering muncul dan secara signifikan ditemui oleh orang-orang

yang terlibat

3.    Permasalahan tersebut dapat diukur dengan alat ukur penelitian, seperti skala nominal,

ordinal, interval, dan rasio

4.    Permasalahan tersebut dapat diteliti, lantaran dapat diungkap kejelannya melalui

tindakan koleksi data dan kemudian dianalisis

5.    Permasalahan tersebut memiliki kontribusi signifikan, lantaran memiliki nilai guna dan

manfaat baik pada tataran teoritis yang berkaitan erat dengan perkembangan ilmu

pengetahuan maupun pada tataran praktis dalam kehidupan sehari-hari

6.    Permasalahan tersebut didukung oleh data empiris yakni dapat diukur baik secara

kuantitatif maupun secara empiris yang memberikan hubungan erat antara fakta

konstruk suatu fenomena, di samping mendudukkan pada suatu variabel yang harus

didasarkan hukum positif, empiris, dan terukur.

7.    Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti, hal ini penting karena ini

memberikan motivasi dan kepercayaan diri pada peneliti bahwa pa yang hendak diteliti

di lapangan akan berhasil, karena data yang ada di lapangan kemudian peneliti memiliki

kemampuan untuk dikumpulkan sehingga dapat dianalisis sampai hasil penelitian dapat

diperoleh (Sukardi, 2004).

2.3 Sumber Masalah dalam Penelitian

Kesulitan dalam mencari masalah akan muncul lantaran tidak adanya formulasi

yang pasti dalam hal bagaimana mencari permasalahan penelitian. Oleh karen itu,

Page 4: BAB I

peniliti dianjurkan untuk selalu bertanya, konsultasi dengan pakar penelitian. Atau

dengan kata lain kesulitan itu muncul lantaran kurang tajamnya peneliti dalam

melakukan seleksi, dan kurang tajamnya merasakan sesuatu yang dapat dikategorikan

sebai permasalahan. Untuk memperkecil hambatan tersebut maka penting bagi peneliti

mengetahui sumber- sumber masalah yang sigifikan dan layak untuk di teliti dintara

sumber- sumber tersebut adalah:

1.      Literatur, yang meliputi: buku, buku teks, monography, laporan statistik, dan yang

berupa non buku seperti; jurnal, skripsi, tesis, desertsi, dan sebagainya.

2.      Berbagai pertemuan ilmiah, seperti: seminar, diskusi, lokakarya, sarasehan, dan

sebagainya.

3.      Pengalaman pribadi, dan pengamatan yang bersifat longitudinal

4.      Pernyataan dari pemegang otoritas dan

5.      Perasaan intuitif (Balian, 1983, Suryabrata, 1983)

Di samping sumber masalah di atas, masih ada beberapa macam sumber yang

dapat membantu peneliti dalam memperoleh permasalahan yang layak dijadikan bahan

untuk diteliti, di antara adalah:

1.      Pengalaman seseorang atau kelompok, dimana pengalaman adalah guru yang paling

baik

2.      Lapangan tempat peneliti bekerja merupakan tempat di mana seseorang maupun

peneliti bekerja merupakan salah satu sumber permasalahan yang baik dan layak\

3.      Laporan hasil penelitian, di samping ada hasil temuan yang baru juga ada kemungkinan

penelitian yang direkomendasikan karena berkaitan dengan hasil penelitian yang telah

ada, sehingga dari sumber tersebut diperoleh suatu gambaran permasalahan yang baik

untuk di teliti.

2.4 Merumuskan Masalah dalam Penelitian

1.      Peneliti sebaiknya mengidentifikasi cakupan luas dari permasalahan tersebut,

kemudian dispesifikasikan untuk mencari pakah permasalahan tersebut sering kali

muncul dan dapat dinilai secara kasar kemanfaatannya baik terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan maupun terhadap stakeholder hasil penelitian

2.      Peneliti mempersempit permasalahan sehingga manjadi permasalahan yang dapat

diteliti, sesuai dengan kemampuan peneliti untuk melaksanakannya, di samping

menghindari adanya kesulitan nantinya dalam mengukura data

Page 5: BAB I

3.      Masalah penelitian yang telah diidentifikasi dan dibatasi agar memperoleh masalah

yang layak untuk diteliti masih harus dirumuskan agar dapat memberikan arah bagi

peneliti secara jelas

4.      Masalah yang telah dirumuskan secara tepat dan benar harus mencakup dan

menunjukkan semua variabel maupun hubungan variabel yang satu dengan yang

lainnya yang hendak diteliti.

Ada bebrerapa jenis/bentuk perumusan masalah antara lain adalah:

a.    Perumusan masalah menunjukkan rumusan yang jelas, tidak menduakan arti

b.    Pernyataan sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

c.     Perumusan masalah penelitian dapat bervariasi tergantung pada kesenangan peneliti

d.    Perlu adanya kehati- hatian, jeli, dalam mengevaluasi rumusan masalah penelitian

(Sukardi,2004)

e.    Permasalahan haruslah secara tepat dinyatakan agar memungkinkan peneliti untuk

memilih fakta yang diperlukan dalam penyelesaian maslah penelitian

f.      Permasalahan itu meski dapat dijawab dengan jelas berapapun jumlah jawaban yang

diberikan harus memnuhi persyaratan dan

g.    Setiap jawaban dari permasalahan penelitian harus dapat diuji dan dibuktikan oleh

orang lain (Suriasumantri, 1978)

Di samping perumusan masalah penelitian harus jelas juga memiliki kegunaan

dan fungsi yang bisa diteliti maka pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh

peneliti dalam penelitian tidak akan berhasil masuk ke dalam berbagai aspek yang

berkedudukan kunci dalam permasalahan yang diteliti (Wignjosoebroto S,1979).

Karena itu masalah atau permasalahan yang dapat diteliti memiliki kriteria sebagai

berikut: (1) masalah itu memiliki skope yang terbatas, spesifik dan terdiri dari konsep-

konsep yang jelas,(2) masalah yang diteliti itu memiliki rujukan empiris, dan(3)

masalah itu sendiri memungkinkan untuk diteliti(Emmi Y,1979)

Dengan kriteria yang diungkapkan tersebut menunjukan bahwa masalah atau

permasalahan tersebut memenuhi syarat untuk diteliti, karena dalam penelitian ilmiah

yang sifatnya empiris hanya terbatas pada penggunaan masalah yang memiliki syarat

sebagai terungkap di atas. Proses mematangan konsep dari masalah penelitian

sekalipun nampaknya sederhana, namun tetap dibutuhkan adanya penguasaan yang

baik terhadap masalah tersebut, sebab pada umumnya yang timbul pada awal mula kali

dalam penelitian adalah topik penelitian.

Page 6: BAB I

Bila dari perusahaan masalah itu jelas dan dapat diuji oleh orang lain selanjutnya

akan dapat melahirkan beberapa jenis tipe penelitian. Tipologi penelitian yang

diterapkan juga bermacam-macam pula (Kidder, 1986). Tipologi atau cara-cara yang

dimaksud secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.      Quantitative Research,meliputi: Experimental Research, Expost Facto Research, Survey

Research, Evaluation Research, Historical Research,dsb.

2.      Qualitatife Research, meliputi: Grounded Research, Ethnographic Research, dsb (Mouly

G.J, 1984

Dari paparan di atas maka dalam rumusan masalah penelitian harus spesifik dan

operasional. Di samping itu peneliti harus melengkapi dengan definisi operasional dan

lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah (meskipun tidak ada

keharusan) dapat ditulis dalam bentuk kalimat Tanya yang akan dicari jawabanya

melalui tindakan yang akan dilakukan. Permasalahan yang diajukan peneliti harus

berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran, pada sumber daya

manusiannya,atau pada subyek sasaran yang sedang diteliti.

2.5 Mengembangkan Gagasan dalam Penelitian

Lazimnya ada tiga cara dalam mengawali penelitian adalah sebagai berikut:

1.      Replikasi, merupakan salah satu cara intuk mendapatkan gagasan awal adalah dengan

pendekatan replikasi terutama dalam merancang penelitian dengan lebih tepat dan

cepat, guna mengatasi kesulitan yang lebih banyak dihadapi peneliti yang belum banyak

pengalamannya. Pengertianya yang cepatdan tepat, replikasi mencakup penemuan dari

suatu kajian penelitian yang telah pernah dilakukan atau diteliti kemudia diulangi lagi

dengan cara yang sama secara tepat dan benar.

Replikasi merupakan suatu metode yang banyak memberikan faedah karena

merupakan metode yang sederhana sekaligus merupakan dasar uji kembali yang tepat

bagi semua jenis penelitian. (Traves, 1983).

Adapun cara menemukan model penelitian replikasi adalah:

a.       Pertama pilihlah dari literatur yang ada, ambil kajian tertentu yang patut dikaji ulang

b.      Susunlah desain penelitiannya secara jelas dan terperinci

c.       Bandingkan hasil analisis anda sebagai peneliti pemula dengan hasil analisis terdahulu

2.      Rekomendasi dari Pembimbing, untuk mendapatkan gagasan awal adalah dari

pembimbing sendiri. Hal ini merupakan suatu sumber gagasan yang umum dilakukan

oleh para mahasiswa pada umumnya, (Balian, 1983). Sesuatu yang perlu diingat bahwa

Page 7: BAB I

peneliti seharusnya memahami, serta menyukai topik yang diberikan oleh pembimbing.

Dengan modal tersebut, kenyataannya tinggal sedikit materi yang harus diperiksa oleh

team penguji. Namun demikian harus diingat bahwa bagian metodologi termasuk

mengenai analisisnya menjadi tanggung jawab secara keseluruan.

3.      Gagasan Original, model mencari gagasan secara original sering dijumpai dilakukan

oleh peneliti yang profesional, ataupun mereka yang tengah belajar penelitian (Best,J.,

1983). Adapun cara yang harus diperhatikan oleh mereka adalah: 1) pertama peneliti

meninjau literatur dengan suatu gagasan replikasi;2) berawal dari hal tersebut peneliti

mengkaji apakah permasalahan penelitian yang akan diteliti masih cukup relevan

untuk diteliti dan adakah pemecahan masalahanya telah mengenai hal- hal yang

mendasar; 3) bila memungkinkan pihak peneliti mencari permasalahan yang akan

diteliti betul- betul relevan, dan menemukan metode yang setepat mungkin (Kidder,

1986)

Untuk mengembangkan gagasan yang terakhir, perlu kiranya dipertimbangkan

oleh peneliti cara- cara menyusun “lembar pro-kontra” yang lazim dikembangkan di

perguruan tinggi yang sudah maju. Kelihatannya cara yang demikian cukup efektif guna

mengatasi permasalahan tersebut. (Balian,1983).

Di samping untuk mendapatkan permasalahan yang baik peniliti perlu

memikirkan hal- hal sebagai berikut: 1) apa manfaat dari permasalahan yang akan di

teliti, bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan. 2) apakah penelitian tersebut cukup

managebility, jika ditinjau dari segi bekal teoritis, biaya, waktu yang tersedia, serta alat-

alat perlengkapan yang dimiliki oleh peneliti (Suyabrata, 1983). Karena itu usaha

menenmukan permasalahan penelitian secara cepat juga untuk mempertahankan

konsep sehingga penting sekali membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian

sekaligus mengoprasionalkan konsep agar memudahkan pelaksanaan penelitian.

Peneliti kadangkala mudah menetapka topik yang akan diteliti, tetapi sulit merumuskan

masalahnya secara proposional.

Kurangnya pengertian peneliti terhadap masalah yang diteliti lantaran belum

memiliki pengalaman, sebab untuk memahami masalah yang akan di teliti terlebih

dahulu peneliti harus banyak membaca, bergaul dengan dunia ilmu, mnguasai berbagai

teori ilmu yang erat hubungannya dengan masalahnya. Ilmu itu tidak muncul dari ruang

hampa, di mana ilmu itu tumbuh berkembang dalam proses mlingkar, bersifat komulatif

Page 8: BAB I

yakni penemuan, koreksi, penyempurnaan.....pengetahuan baru, tori, masalah baru dan

seterusnya. (Sujana, 1979).

Walaupun dalam merumuskan masalah harus jelas namun tetap di tuntut

adanya ketepatan, dan juga harus memiliki kegunaan praktis, memberikan kontribusi

kepada dunia ilmu, memberikan manfaat pada pengguna dari hasil penelitian. Itulah

sebabnya perumusan masalah oleh peneliti jangan sampai berbeda dengan keinginan

pemakai dari hasil penelitian.

BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masalah atau disebut juga problem adalah suatu penelitian.Proses mencari

jawaban dari permasalahan hanya bisa dilakukan melalui pros