Upload
rahayu-oktaliani
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aa
Citation preview
S
ANATOMI MATA
OLEH
RAHAYU OKTALIANI
G1A114068
PSPD B
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................2
1.2 Rumusan Penulisan..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Mata................................................................................................................3
2.2 Fungsi Mata...................................................................................................................12
2.3 Mekanisme Penglihatan................................................................................................14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah hal terpenting dalam hidup setiap makhluk hidup khususnya manu-
sia.Manusia di ciptakan dengan kelengkapan panca indra,karena panca indra merupakan
alat penghubung atau kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani. Panca indra ter-
sebut diantaranya penglihatan (mata),indra pendengaran (telinga),indra peraba (kulit),
indra pembau pencium (hidung),indra pengecap (lidah).
Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting . Kita dapat melihat dunia
yang indah ini dengan menggunakan mata. Tidak semua manusia memiliki mata sehat,
seperti yang memilki kelainan cacat mata,buta warna katarak dan lainya. Mata tersebut
tidak berfungsi secara baik.Lewat makalah ini,penulis tertarik untuk membahas mengenai
panca indra khususnya mengenai indra penglihatan.
1.2 Rumusan Penulisan
1. Bagaimana anatomi mata?
2. Sebutkan fungsi mata?
3. Bagaimana mekanisme melihat?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui anatomi mata
2. Untuk mengetahui fungsi mata
3. Untuk mengetahui mekanisme melihat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Mata
A. Orbita
Orbita digambarkan sebagai piramid berdinding empat yang berkonvergensi ke arah
belakang. Dinding medial orbita kiri dan kanan terletak paralel dan dipisahkan oleh hidung.
Pada setiap orbita, dinding lateral dan medial membentuk sudut 45 derajat. Lima tulang
pembentuk orbita :
1. Os. Frontal
2. Os. Spenoidal
3. Os. Zygomaticus
4. Os. Palatinum
5. Os. Maxila
6. Os. Ethmoidales
7. Os. Lakrimalis
Orbita berisi :
1. Otot penggerak bola mata
2. N. Optikus
3. Glandula Lakrimalis
4. Lemak
Orbita berhubungan dengan sinus frontalis di atas, sinus maksilaris di bawah, sinus
ethmoidalis dan sinus sphenoid di medial. Dasar orbita yang tipis mudah rusak oleh trauma
3
langsung terhadap bola mata sehingga menimbulkan 'fraktur blow-out' dengan herniasi isi
orbita ke dalam antrum maksilaris. Infeksi pada sinus ethmoidalis dan sphenoid dapat
mengikis dinding medialnya yang setipis kertas (lamina papyracea) dan mengenai orbita.
Defek pada atapnya (misal : neurofibromatosis) dapat berakibat timbulnya pulsasi pada bola
mata yang berasal dari otak.
Dinding Orbita:
o Atap orbita => terdiri dari facies orbitalis osis frontalis. Di bagian anterior lateral atas,
terdapat fosa lakrimalis yang berisi kelenjar lakrimal. Di posterior atap, terdapat ala parva
osis sphenoid yang mengandung kanalis optikus.
o Dinding lateral => dipisahkan dari bagian atap oleh fisura ortalis superior yang
memisahkan ala parva dan ala magna osis sphenoidalis. Bagian anterior dinding lateral
dibentuk oleh facies orbitalis osis zygomatici (malar), merupakan bagian terkuat orbita.
o Dasar orbita => dipisahkan dari dinding lateral oleh fisura orbitalis inferior. Bagian dasar
yang luas terbentuk dari pars orbitalis osis maksilaris (merupakan tempat yang paling
sering terjadinya fraktur). Processus orbitalis osis platini membentuk daerah segitiga kecil
pada dasar posterior.
Perdarahan
Arteri Carotis Interna => Arteri Ophtalmika (berjalan dengan nervus optikus
menuju orbita dan bercabang)
1. => Arteri Retina Sentralis (cabang intraorbita pertama, memasuki nervus optikus
sekitar 8-15mm di belakang bola mata.
2. => Arteri Lakrimalis => perdarahi glandula lakrimalis dan kelopak mata atas.
4
3. => Arteri Siliaris Posterior Longa dan Brevis (cabang muskularis ke berbagai otot
orbita)
o Longa => perdarahi korpus siliare dan beranastomose dengan arteri siliaris
anterior membentuk circulus arterialis mayor iris.
o Brevis => perdarahi khoroid dan bagian nervus optikus.
4. => Arteri Siliaris Anterior (cabang muskularis menuju muskuli recti) => perdarahi
sklera, episklera, limbus, konjungtiva.
5. => Arteri Palpebralis (cabang ke kelopak mata)
ACPL (Artery Cyliaris Posterior Longus) + ACA (Artery Cyliaris Anterior) => di
pangkal iris membentuk sirkulus arteriosus mayor.
B. Bola Mata
Bola mata dewasa normal hampir mendekati bulat dengan diameter anteroposterior sekita
24,5 mm. Pada saat bayi, panjangnya 16,5 mm.
C. Konjungtiva
Merupakan membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus :
1. Permukaan posterior kelopak mata => konjungtiva palpebralis
K. Palpebralis melekat erat ke tarsus
5
2. Permukaan anterior sklera => konjungtiva bulbaris
K. bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di fornices dan melipat berkali-
kali. Pelipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan memperbesar
permukaan konjungtiva sekretorik. Kecuali di limbus (tempat kapsul tenon
menyatu dengan konjungtiva sejauh 3 mm), konjungtiva bulbaris melekat
longgar dengan kapsul tenon dan sklera di bawahnya.
3. Konjungtiva fornik
4. Perdarahan konjungtiva versal dari arteri siliaris anterior dan arteri palpebralis.
Persarafannya berasal dari cabang pertama N. V.
D. Kapsula Tenon (Fascia Bulbi)
Kapsula Tenon merupakan membran fibrosa yang membungkus bola mata dari limbus
sampai ke nervus optikus. Di dekat limbus, konjungtiva-kapsula tenon-dan episklera
menyatu. Segmen bawah kapsula tenon tebal dan menyatu dengan fasia muskulus rektus
inferior dan muskulus obliquus inferior membentuk ligamentum suspensorium
bulbi(Ligamentum Lock-wood), tempat terletaknya bola mata.
E. Sklera dan Episklera
Sklera merupakan 5/6 bagian dinding bola mata berupa jaringan kuat yang berwarna
putih. Permukaan luar sklera anterior dibungkus oleh lapisan tipis jaringan elastik halus yang
disebut episklera. Dibagian anterior, sklera bersambung dengan kornea dan dibagian
belakang bersambung dengan duramater nervus optikus. Beberapa sklera berjalan melintang
6
bagian anterior nervus optikus sebagai Lamina Cribrosa. Persarafan sklera berasal dari saraf-
saraf siliaris. Episklera banyak mengandung pembuluh darah.
Lapisan pembungkus mata bagian luar :
1. Episklera
2. Sklera
3. Lamina Fusca=> lapisan berpigmen coklat pada permukaan dalam sklera yang
membentuk lapisan luar ruang suprakoroid.
F. Kornea
Kornea merupakan lapisan transparan yang melapisi 1/3 depan bola mata.
Permukaannya licin dan mengkilat. Lebih tebal di bagian pinggir dari pada sentral. Indeks
biasnya 1,337 dengan daya refraksi + 42 dioptri.
Kornea bersifat avaskuler sehingga nutrisinya berasal dari pembuluh darah limbus, air mata,
dan akuos humor. Dipersarafi oleh N. V1 (N. Ophthalmicus).
Lapisan kornea :
1. Epitel : terdiri dari 5-6 lapis sel berbentuk kubus sampai gepeng.
2. Membrana Bowman : Lapisan jernih aseluler.
3. Stroma : terdiri dari kumpulan sel yang membentuk jaringan ikat yang
kuat.
4. Membrana Dessement : sebuah membran jernih yang elastik, tampak
amorf.
5. Endotel : merupakan satu lapis sel berbentuk kubus.
G. Uvea
Uvea merupakan lapisan vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh sklera dan. Bagian
ini ikut memasok darah ke retina. Terdiri dari :
7
1. Iris : Merupakan perpanjangan korpus siliare ke anterior. Di dalam stroma
iris terdapat sfingter dan otot dilatator. Perdarahan iris berasal dari circulus
mayor iris, persarafannya berasal dari serat di dalam nervi siliare.
Iris berfungsi mengendalikan banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Ukuran pupil ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitas
parasimpatik yang dihantarkan melalui N. Kranialis III dan dilatasi yang
ditimbulkan oleh aktivitas simpatik.
2. Korpus Siliare: Korpus siliare dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi
untuk produksi akuos humor. Muskulus siliaris tersusun dari gabungan serat
longitudinal, sirkuler, radial. Fungsi serat sirkuler adalah untuk mengerutkan
dan relaksasi serat Zonula yang berorigo di lembah di antara prosesus siliaris.
3. Koroid : Merupakan segmen posterior dari uvea, di antara retina dan sklera.
Tersusun dari 2 lapis pembuluh darah
H. Lensa
Lensa merupakan struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna, dan hampir transparan
sempurna. Lensa Kristalin => saat neonatal bentuknya hampir bulat dengan konsentrasi cair.
Daya akomodasinya sangat kuat. Lensa kristalin ini tumbuh seumur hidup di ekuator lensa
sehingga semakin tua lensanya semakin padat dan daya akomodasinya turun. Saat dewasa,
bentuknya cembung ganda, permukaan anterior lebih flat dibanding posterior. Diameter 9
mmm, tebal 4,5-6 mm. Warnanya bening keabuan, transparan, avaskuler. Daya refraksinya
+16 dioptri, indeks bias 1,337.
Konsistensinya 65% air dan 35% protein (kristalin). Kandungan kalsium lensa lebih banyak
dari pada jaringan tubuh lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi
maupun tereduksi. Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah.Menggantung pada korpus siliare
8
melalui Zonula Zinii. Di anteriornya terdapat akuos humor dan di posteriornya terdapat
vitreus humor.
I. Aquaeus Humor
Akuos humor merupakan cairan yang mengisi COA, diproduksi oleh korpus siliare di
COP (Kamera Okuli Posterior) yang selanjutnya mengisi COA dan dieksresi melalui
trabekula. Sepuluh persennya dieksresikan melalui iris.
Fungsi :
1. Nutrisi lensa dan kornea sampai epitel
2. Pertahankan TIO normal 10-20 mmHg.
J. Kamera Okuli Anterior (COA)
Sudut COA merupakan terbentuk dari perifer kornea dengan akar iris, besarnya 45'.
COA berisi cairan Akuos humor yang dihasilkan corpus siliaris.
Garis Schwalbe merupakan tanda dari berakhirnya kornea. Jalinan trabekula terdapat di atas
kanalis Schlemm.
K. Retina
9
Retina merupakan jaringan saraf tipis yang semi transparan, membentang dari
papil saraf optic ke depan sampai Oraserata. Tebalnya 0,1 mm, dan semakin
tebal pada bagian posterior. Pada retina terdapat :
1. Makula => merupakan pigmentasi kekuningan (Xantofil) yang membatasi
arcade arteri retina sentralis sehingga Fovea menjadi avaskular
2. Fovea => merupakan bagian di tengah makula, merupakan cekungan sehingga
menghasilkan pantulan khusus dengan ophthalmoscop yang disebut refleks
fovea.
3. Foveola => bagian paling tengah dari Fovea. Seluruhnya berupa sel Cone/ Sel
kerucut (sel foto reseptor) dan semakin ke perifer digantikan oleh sel Rod.
L. Vitreus
Korpus vitreus mengisi 2/3 bagian isi bola mata dan mempertahankan
bentuknya selalu bulat. Konsistensinya 99% air dan berbentuk gel.
M. Alis Mata
Alis mata merupakan lipatan kulit menebal yang ditutupi rambut. Lipatan kulit
ini ditunjang oleh serat otot di bawahnya. Glabela merupakan prominentia tanpa
rambut di antara alis.
N. Palpebra
Palpebra merupakan modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan
melindungi bola mata bagian anterior. Struktur palpebra :
10
1. Lapisan Kulit => lapisan kulit luar, berbeda dengan kulit pada bagian tubuh lain
karena lebih longgar, tipis, dan elastik. Terdapat sedikit folikel rambut dan lemak
subkutan.
2. Muskulus Orbikularis Okuli => berfungsi untuk menutup palpebra. Dipersarafi oleh
N. Facialis.
3. Jaringan Alveolar => jaringan aerolar submuskular yang terdapat di bawah muskulus
orbikularis okuli.
4. Tarsus => struktur penyokong utama palpebra berupa jaringan fibrosa padat. Terdapat
tarsus superior dan inferior.
5. Konjungtiva Palpebra => selapis membran yang melekat pada tarsus di bagian
posterior palpebra.
O. Aparatus Lakrimalis
Terdiri dari glandula lakrimalis > duktus sekretori > menyebar di permukaan mata >
masuk ke punctum superior atau inferior > menuju kanalis superior atau inferior > menyatu
di kanalis komunis > sakus lakrimalis > duktus lakrimalis > bermuara pada meatus inferior
dari rongga nasal.Pasokan darah dari aparat lakrimal berasal dari arteria lakrimalis
11
PERSYARAFAN MATA
Nervus Optikus
Nervus opticus merupakan kumpulan dari 1 juta serat saraf. Terdapat beberapa bagian :
1. Pars Intra Okuler
Terdapat papil saraf optik berwarna merah muda dengan diameter 1,5 mm, berbatas
tegas, tempat keluar masukS arteri dan vena sentralis retina. Terdapat cekungan (cup)
normal dibanding papil (disc) dengan C/D = 0,3.
2. Pars Intra Orbita
Keluar dari sklera, diameter 3 mm, panjang 25-30 mm. Berbentuk S dan berjalan
dalam muskular memasuki foramen optikum 4-9 mm.
3. Pars Intra Kranial
Panjangnya 10 mm dan bergabung dengan nervus optikum sebelahnya membentuk
kiasma optikum
4. Ganglion retina dan aksonnya merupakan bagian dari susunan saraf pusat sehingga
tidak dapat beregenerasi bila terpotong. Mendapat pasokan darah dari cabang arteri
retina.
5. Kiasma Optikus
Kiasma dibentuk dari pertemuan kedua nervi optici dan merupakan tempat
penyilangan serat-serat nasal ke tractus optikus. Kiasma menerima perdarahan dari
circulus Willis.1
2.2 Fungsi Mata
Bagian Bola Mata Fungsi
Konjungtiva Melindungi kornea dari gesekan
12
Sclera Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi
tempat melekatnya otot mata
Otot-otot Otot-otot yang melekat pada mata :
1) Muskulus rektus superior : menggerakkan mata ke
atas
2) Muskulus rektus inferior : menggerakkan mata ke
bawah
3) Muskulus rektus medial : menggerakkan mata ke
dalam
4) Muskulus rektus lateral : menggerakkan mata ke sisi
luar
5) Muskulus oblikus superior : menggerakkan mata ke
atas sisi luar
6) Muskulus oblikus inferior : menggerakkan mata ke
bawah sisi luar
Kornea Memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya
Koroid Mengandung pembuluh darah penyuplay retina dan
melindungi refleksi cahaya dalam mata
Badan siliaris Menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan
lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humor
( homor berair )
Iris ( pupil ) Mengendaliakan ukuran pupil, sedangakan pigmennya
mengurangi lewatnya cahaya
Lensa Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa
Retina Mengandung sel batang dan kerucut
Fovea ( bintik kuning ) Bagian retina yang mengandung sel kerucut
Bintik buta Daerah tempat syaraf optic meninggalkan bagian dalam
13
bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang
Vitreous humor ( humor
bening )
Menyokong lensa dan menolong dalam menjaga bentuk
bola mata
Aqueous humor ( humor
berair )
Menjaga bentuk kantong depan bola mata2
2.3 Mekanisme Penglihatan
1. Cahaya masuk kemata dan dibelokan ( refraksi ) ketika melalui korne dan struktur-
struktur lain dari mata (kornea,humor aqueous,lensa,humor vitreus )yang mempunyai
kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan diretina,hal ini disebut kesalahan refraksi.
2. Mata mengatur ( akomodasi ) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya
berfariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa.Penglihatan dekat memerlukan
kontraksi dari badan ciliari,yang bias memendekan jarak antara kedua sisi badan
ciliari yang diikuti dengan relaksasi ligament pada lensa.Lensa menjadi lebih
cembung agar dapat difokuskan pada retina.Penglihatan yang terus menerus dapat
menimbulkan ketegangan mata karena kontraksi yang menetap atau konstan dari otot-
otot ciliary.Hal ini dapat dikurangi dengan seringnya mengganti jarak antara objek
dengan mata.Akomodasi juga dibantu dengan perubahan ukuran pupil.Penglihatan
dekat iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melalui lensa yang tebal.
3. Cahaya diterima oleh fotoreseptor dan dirubah menjadi aktifitas listrik diteruskan
kekortek.Serabut-serabut saraf optokus terbagi di optic chiasma ( persilangan antara
mata kanan dan kiri ).Bagian medial dari masing-masing saraf bersilangan pada sisi
yang berlawanan dan impuls diteruskan ke kortek visual.
4. Tekanan Dalam Bola Mata( Intra Occular Pressure/IOP )
14
Tekanan dalam bola mata dipertahankan oleh keseimbangan antara produksi dan
pengaliran humor aqueous.Pengaliran dapat dihambat oleh bendungan pada jaringan
trabekula ( yang menyaring humor aqueous ketika masuk kesaluran schellem )atau
dengan meningkatnya tekanan pada vena-vena sekitar sclera yang bermuara kesaluran
schellem.Sedikit humor aqueous dapat mengalir mengalir keruang otot-otot ciliary
kemudian keruang suprakoroid.Pemasukan kesaluran schellem dapat dihambat oleh
iris.Sistim pertahan katub ( valsava manuefer )dapat meningkatkan tekanan
vena.Meningkatnya tekanan vena sekitar sclera memungkinkan berkuraangnya humor
aqueous yang mengalir sehngga dapat meningkatkan OP.3
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Mata merupakan organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata pada manu
sia berbentuk bulat, berdiameter ± 2,5cm dimana 5/6 bagiannya tertanam dalam rongg
a mata dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar. Mata terbagi atas
3 lapisan yaitu lapisan luar (sklera), bagian tengah (koroid) dan bagian dalam ( kornea
, pupil, iris, lensa mata, serta terdapat saraf optikus dan lakrimaris).
3.2 Saran
Dengan mengetahui apa itu yang dinamakan dengan mata, anatominya, persyarafan
dan vaskularisasinya, maka sebaiknya penjelasan mengenai hal tersebut dapat kita ber
ikan kepada masyarakat karena sudah selayaknya kita selaku calon tenaga medis
di harapkan mampu menguasai dasar-dasar dan disiplin ilmu kesehatan.
Selain itu, alat indera yang kita miliki harus di jaga dan di rawat dengan sebaik-
baiknya karena panca indera merupakan hal terpenting
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Snell, Richard S. Anatomi Klinik. EGC. Jakarta, edisi 6: 2006. Hal : 611
2. Hall, Guyton. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta : EGC.
Hal : 956
3. Sherwood, Lauree. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal : 714
17